Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KELOMPOK IX
KENDARI
2017
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meluluskan mata kuliah Petrologi pada
OLEH
KELOMPOK IX
KENDARI
2017
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
Disetujui Oleh:
Mengetahui :
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
menyelesaikan Laporan Fieldtrip Petrologi ini yang syukur dan alhamdulillah selesai
Namun berkat bantuan dan bimbingan dari beberapa pihak, terutama kepada yang
terhormat dosen pembimbing mata kuliah Petrologi bapak Dr. Ir. Muh. Chaerul S.T.,
S.Km., M.Sc. serta para asisten yang memberikan bimbingan dan koreksi sehingga
laporan ini dapat terselesaikan, untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih
serta penghargaan sebesar-besarnya, dan semoga Tuhan yang maha Esa dapat
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis
harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, penulis sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini
dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan yang maha Esa senantiasa meridhoi segala
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................
Daftar Pustaka.........................................................................................
Lampiran. .................................................................................................
DAFTAR FOTO
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
Sulawesi dan daerah sekitarnya terletak pada pertemuan tiga lempeng yang
saling bertabrakan; Lempeng Benua Eurasia yang relatif diam, Lempeng Pasifik
penyusun paling kompleks diantara batuan penyususun pulau-pulau yang lain. Dari
beberapa provinsi di wilayah Sulawesi itu sendiri , salah satu daerah yang memiliki
tenggara merupakan bagian dari kepingan benua kepulauan. Meski demikian ada
beberapa daerah yang temasuk dalam Sulawesi tenggara yang struktur geologinya
masih berkaitan erat dengan proses-proses geologi yang ada di mandala timur yang
jenis bentuk, struktur, tekstur, warna yang berbeda untuk setiap jenisnya
kemiringan batuan serta menentukan posisi pada peta. pengkajian secara teori
mengenai identifikasi batuan, menentukan strike dan dip serta menentukan posisi
singkapan batuan, dapat mengukur sendiri strike dan dip serta dapat menentukan
posisi pada peta berdasarkan koordinat yang di berikan oleh GPS yang digunakan.
Adapun tujuan dari praktikum lapangan Fieltrip Geologi Dasar adalah sebagai
berikut
2. Menentukan Strik dan Dip dari singkapan batuan yang didapatkan dilapangan
utara, dimulai dari pelataran Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Universitas
Halu Oleo pukul 7.00 WITA menggunakan 5 unit bus Damri. Di lapangan terdapat 9
stasiun yang akan menjadi objek pengmatan. Semua praktikan beserta dosen dan
kendaraan (bus Damri) dengan waktu 9 jam 20 menit. Dari pelataran Fakultas
Ilmu dan Teknologi Kebumian Universitas Halu Oleo menuju stasin 1 membutukan
Dari stasiun 3 menuju stasiun 4 membutuhkan waktu sekitar 50 menit. Dari stasiun
membutukan waktu skitar 30 dan yang terakhir sebelum sampai pada tempat
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum lapanag ini yaitu :
geomorfologi.
GEOLOGI REGIONAL
Bemmelen, 1949), di kelilingi oleh laut yang cukup dalam. Sebagian besar
tenggara, dan Lengan Selatan mebujur utara selatan. Keempat lengan tersebut
melalui bagian tengah Sulwesi yang merupakan pegunungan dan dibentuk oleh
batuan gunung api. Di ujung timur Lengan Utara terdapat bebera pagunungan
api aktif, di antaranya Gunung Lokon, Gunung Soputan, dan Gunung Sempu.
antara Lengan Timur dan bagian Tengah Sulawesi disusun oleh batuan
batuan ofiolit.
tektonik aktif ini, pulau Sulawesi dan daerah sekitarnya dipotong oleh sesar
regional yang masih aktif sampai sekarang. Kenampakan morfologi dikawasan
ini merupakan cerminan sistem sesar regional yang memotong pulau ini serta
selatan dipotong oleh sesar regional yang umumnya berarah timur laut
baratdaya. sesar yang masih aktif sampai sekarang ini umumnya merupakan
bagian: ujung utara, bagian tengah, dan ujung selatan Ujung utara mulai dari
palopo sampai teluktolo; dibentuk oleh batuan ofiolit, Bagian tengah , yang
merupakan bagian paling lebar (sampai 162,5 km), didominasi oleh batuan
oleh batuan sedimen tersier, uraian dibawah ini merupakan berian morfologi
penungan tangke lembuke morfologi tanah ini sangat kasar dengan kemiringan
Setidakya ada lima satuan morfologi yang dibedakan dan bagian tengah
dan ujung selatan lengan teggara sulawesi yang pegunungan perbukitan tinggi.
selatan lengan tenngara sulawesi batuan ini terdiri dari bukit kecil dan
berupa sekis mika, sekis kuarsa, sekis klorit, sekis mika-amfibol, sekis grafit
dan genes.
Pada Neogen tak selaras di atas kedua mendala yang saling bersentuhan
selaras batuan berumur Miosen Akhir hingga Pliosen yang terdiri dari
batupasir. Secara tak selaras kedua formasi ini tertindih oleh Formasi
lensa konglomerat dan batupasir yang belum padat. Formasi ini masih
pada pantai yang berumur Resen. Satuan batuan termuda yaitu endapan
tenggara yang berupa sesar mendatar sinistral dan sesar naik Sesar Palu
Koro memotong Sulawesi bagian barat dan tengah, menerus ke bagian utara
hingga ke Palung Sulawesi Utara yang merupakan batas tepi benua di Laut
Sulawesi. Jalur Sesar Palu Koro merupakan sesar mendatar sinistral dengan
pergeseran lebih dari 750 km (Tjia, 1973; Sukamto, 1975), arah gerak sesuai
dengan jalur Sesar Matano dan jalur Sesar Sorong. Sesar Sadang yang
terletak di bagian barat dan sejajar dengan Sesar Palu berada pada lengan
Sukamto,1975) yang berlawanan arah dengan Sesar Palu Koro dan pola
kearah barat.
kelanjutan dari Sesar Palu ke arah timur yang kemudian berlanjut dengan
Sesar naik Batui terletak pada bagian timur lengan Timur Sulawesi,
menjadi terangkat.
timur, serta ada pula yang berarah hampir sama dengan lipatan tua.
malih. Secara umum bidang belahan berarah sejajar atau hampir sejajar
bertumbukkan.
empat jenis morfologi yang ada di daerah wawolesea yaitu : lapis karst,
diakibatkan oleh air meteorik jembatan alam terbentuk karna adanya sungai
yang menerobos suatu batu gamping dan travetin terbentuk karna adanya air
yang kaya akan kandungan Ca, serta memiliki kecepatan aliran yang lambat
mandala timur (East Sulawesi Ophiolit Belt) berupa ofilit yang segmen kerak
Tenggara Sulawesi dinamakan Sabuk Ofiolit Sulawesi Timur. Sabuk ini terdiri
atas batuan-batuan mafik dan ultramafik disertai batuan sedimen pelagis dan
pantai utara Lengan Tenggara Sulawesi. Sekuens ofiolit yang lengkap terdapat
di Lengan Timur, meliputi batuan mafik dan ultramafik, pillow lava dan batuan
sedimen pelagis yang didominasi limestone laut dalam serta interkalasi rijang
sebelah timur laut dan Sesar Kolaka di sebelah barat daya. Dataran ini
dipisahkan dari Dataran Buton oleh sesar mendatar, dimana pada ujung
timur terdapat deretan ofiolit yang lebih tua. SSCT memiliki batuan
sedimen klastik tersebut mencakup formasi Meluhu di akhir Triassic dan unit
Tampakura.
dengan sabuk ofiolit, Batuan metamorf ini diterobos oleh aplite dan ditindih
oleh formasi Meluhu berumur Triassic, yang terdiri dari sandstone, shale dan
dan umur formasi Tokala di dataran Siombok, hal ini disebabkan litologi ketiga
di bagian yang lebih rendah dan karbonat yang dominan di bagian yang lebih
tinggi dari ketiga formasi tersebut. Adanya Halobia dan Daonella di ketiga
ammonoids dan polen dalam wilayah Tuetue dari formasi Meluhu sangat
berada di lengan timur Sulawesi, terdiri dari limestone dan napal dengan
litologi antara formasi ini dan bagian atas formasi Meluhu, usia akhir Triassic
mungkin yang paling tepat untuk usia formasi Tokala, sedangkan usia Permo -
Tokala ditindih oleh batuan konglomerat pink granite dari formasi Nanaka
LANDASAN TEORI
secara kimia dan radio isotop. Studi petrologi secara kimia sering disebut
petrokimia yang dapat dipandang sebagai bagian dari ilmu geokimia. Untuk
petrologi dibatasi secara megaskopis saja. Aspek pemerian antara lain meliputi
bahan yang menyusun kerak (kulit) bumi dan merupakan suatu agregat
sempit, yang tidak termasuk batuan adalah tanah dan bahan lepas lainnya
yang merupakan hasil pelapukan kimia, fisis maupun biologis, serta proses
erosi dari batuan. Namun dalam arti luas tanah hasil pelapukan dan erosi
metamorf yang oleh mineral kalsit yang mengalami ubahan. Bagian terluar
Bumi yang disebut litosfir disusun oleh masa batuan padat yang keras dan
tiga jenis batuan: yaitu batuan beku (igneous rocks), batuan sediment
tidak termasuk batuan adalah tanah dan bahan lepas lainnya yang merupakan
hasil pelapukan kimia, fisika maupun biologis, serta proses erosi dari batuan.
Namun dalam arti luas tanah hasil pelapukan dan erosi tersebut termasuk
batuan.
ekstrusif (vulkanik).
sulfida serta volatile. Volatile terdiri dari CO2, Sulfur (S), Chlorine (Cl), Flourine
(F) dan Boron (B) yang dikeluarkan ketika magma membeku. Magma terbagi
menjadi 3 macam :
(SiO2) seperti granit dan diorit dan berwarna terang. Magma ini dapat
Magma tipe ini menghasilkan tipe gunung api komposit (strato) dan gunung
api maar.
biotit. Karena sifatnya yang cair magma dapat menutupi wilayah yang luas,
tetapi lapisannya tipis. Jenis magma ini dapat dijumpai pada pematang
vulkanik serta plato pada benua. Tipe gunung api yang dihasilkan dari magma
ini adalah tipe Hawaii, tipe Pahoehoe dan tipe gunung api perisai (tameng)
Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang
sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan
Kenaikan temperatur.
Penurunan tekanan.
Perbahan komposisi.
Lava adalah cairan larutan magma pijar yang mengalir keluar dari
dalam bumi melalui kawah gunung ber api atau melalui celah (patahan) yang
cairan tersebut encer akan meleleh jauh dari sumbernya membentuk aliran
seperti sungaimelalui lembah dan membeku menjadi batuan seperti lava ropi
atau lava blok (umumnya di Indonesia membentuk lava blok). Bila agak
kental, akan mengalir tidak jauh dari sumbernya membentuk kubahlava dan
pengkristalan, bentuk butir, ukuran butir dan pola susunan butir mineral-
1. Derajat Pengkristalan
vulkanik.
vulkanik.
2. Bentuk Kristal
dibagi menjadi:
Equigranular, yaitu ukuran butir penyusun batuannya hampir
sama
sama
batuan beku ekstrusif dan intrusif. Hal ini pada nantinya akan menyebabkan
batuan beku yang tersingkap merupakan hal pertama yang harus kita
material hasil dari letusan gunung berapi akibat adanya gaya endogen. Yang
saat gunung api meletus, dan pada saat pengendapan memiliki ukuran
JenisPengendapan
1. PiroklastikJatuhan (Fall)
2. PiroklastikAliran (Flow)
letusan gunung api yang memiliki kecepatan tinggi pada saat adanya
longsoran. Endapan aliran ini berisikan batu yang berukuran bongkah dan
abu.
3. Piroklastik Surge
mineral pembentuk batuan beku. Hal ini disebabkan oleh zat yang
dari butiran.
2. FragmenLitik
3. Kristal Individu
1. Ukuran Butir
2. Bentuk Butir
3. Kompaksi
pemadatan dan litifikasi hancuran batuan lain (klastik) dan atau pemadatan
dan litifikasi dari hasil reaksi kimia dan organik (nonklastik). Batuan sedimen
fragmen/butiran. Meliputi:
- Membulat (rounded)
- Menyudut (angular)
- Sangat baik
- Terpilih sedang
- Terpilih buruk
D. Kemas adalah sifat hubungan antar butir, kesatuannya didalam satu masa
- Sangat baik
- Baik
- Sedang
- Buruk
- Baik
- Buruk
pada keadaan padat dengan perubahan kimiawi dalam batas batas tertentu
padat, yakni tanpa melalui fasa cair. Proses metamorfosa suatu proses yang
metamorfosa.
A. Metamorfosa Lokal
Metamorfosa Kontak/Thermal
Susunan batu tanduk itu sama sekali tergantung pada batuan sedimen
metamorfosa yang khas adalah non foliasi, antara lain hornfels itu sendiri.
Metamorfisme Dislokasi/Dinamik/Kataklastik
B. Metamorfisme Regional
Metamorfisme Beban
Dalam hal ini larutan panas (gas) memanasi retakan retakan batuan
dalam batuan yang di bawa oleh larutan panas dan lebih dikenal dengan
metasomatisme.
BAB IV
a. Stasiun 1
4-5
BATA
TEKSTUR
KOMPOSISI MATERIAL
-FRAGMEN
PEMBENTUK
-MATRIKS
b. Stasiun 2
sloopnya 45 dengan
batuan adalah
batugamping kristalin.
c. Stasiun 3
strike dip N 260/76 tua, relief yang curam 27 dan strike dipnya
dan slop 27 dengan dengan tata guna lahan yakni N 260/27 serta
batuannya adalah
Batulempung
Karbonatan.
c. Stasiun 3
dengan strike dip N tua, relief yang curam dip N 100/60 E, arah
coklat, bertekstur
batuan batugamping
kristalin
d. Stasiun 4
batugamping kristalin.
e. Stasiun 5
DATA SINGKAPAN DATA MORFOLOGI DATA STRUKTUR
bentuknya rounded,
kemasnya terbuka,
porositas rendah.
Berstruktur berlapis
dengan komposisi
materialnya adalah
nonklastik dengan warna tata guna lahan sebagai strike dip N 266 E dan
berdegradasi dengan
teksturnya nonklastik,
strukturnya berlapis
batugamping kristalin.
h. Stasiun 8
batuan metamorf pada mangga, kelapa dan foliasi pada titik koordinat
tekstur kristaloblastik
serta strukturnya
batuan Sepertinite.
i. Stasiun 9
Serpentinit.
j. Stasiun 10
inequigranular serta
berstruktur massive.
batugranit.
4.2 Pembahasan
batuan yang terdari diri batulanau dan batulempung. Batulanau terbentuk dari
angin dan gletser serta memiliki ukuran butir <1/256 mm. Batulempung sama
sedimen yang terdiri dari batulempung karbonatan. Batu inni terbentuk dari
organism.
Identifikasi yang dilakukan pada stasiun 5 yaitu dijumpai litologi batuan
batuan dengan jenis batuan beku yaitu batugranit. Batugranit ini terbentuk
DISKUSI
Hasil dari diskusi kelompok kami yaitu bahwa wilayah wawolesea terdapat 4
jenis morfologi yang menyusun wilayah ini yaitu capies karst, stalaktit, jembatan
alam, dan travertin. Pembentukan stalaktit dan capies ini di akibatkan oleh air
meorik, sedangkan jembatan alam karena adanya sungai yang menerobos suatu
batugamping dan travertinterbentuk karena adanya air yang kaya akan kandungan
bawahnya. Wilayah wawolesea ini memiliki sumber air panas (hidrotermal) dan
sampai saat ini belum ada ahli geologi yang dapat memecahkan fenomena alam
ini. Daerah wawolesea ini memiliki banyak jenis abtuan yang dapat di jumpai
konawe hanya dengan kendaraan darat. Perjalanan dari kota kendari ke kabupaten
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
beku, batuan sedimen dan batuan metamorf. Batuan beku adalah batuan
yang terbentuk dari hasil kristalisasi magma. Batuan sedimen yaitu batuan
lembah, dan puncak). Tingkat pelapukan, jenis dan tipe erosi, jenis gerakan
tanah, soil, sungai, litologimya, struktur geologi dan tata guna lahan.
6.2 Saran
lapangan (fieldtrip) ini agar alat (kompas) di perbanyak lagi supaya pada saat
mengukur strike dan dip tidak menunggu alat dari kelompok lain.
DAFTAR PUSTAKA
Calvert, S. J. & Hall, R., 2003, The Cenozoic Geology Of The Lariang And Karama
Association.
Rusmana, E., Sukido, Sukarna, D., Haryono, E., Simandjuntak, T.O. 1993.
Dari internet
N 180o E
Data singkapan
insitu dengan arah penyebaran yang berbeda-beda dimana dengan pada litologi
pertama dari barat timur laut sampai timur tenggara, litologi dua dari barat
timur laut sampai timur tenggara begitu juga dengan litologi tiga dan lima
sedangkan pada litologi empat dari barat sampai ketimur yang bersifat selaras.
Dengan arah foto 90 dengan strike 123, 116,105,90 dan 113 dan dip
66,56,65,66,55.
Data Litologi 1
Dengan jenis batuan sedimen klastik, memiliki warna lapuk coklat dan
warna segar putih dan tekstur yang terdiri dari ukuran butir lempung, bentuk
butir rounded atau membundar dengan porositas rendah dan dengan kemas
tertutup serta permeabilitas tinggi dan dengan struktur berlapis jadi dapat
disimpulkan dari hasil identifikasi bawah nama batuannya adalah batu lempung.
Data Litologi 2
Dengan jenis batuan sedimen klastik, dengan warna lapuk merah dan
warna segar coklat. Dengan tekstur yang terdiri dari ukuran butir lempung,
Data Litologi 3
Dengan jenis batuan sedimen klastik, dengan warna lapuk coklat dan
warna segar abu-abu. Dengan tekstur yang terdiri dari ukuran butir
Data Litologi 4
Dengan jenis batuan sedimen klastik, dengan warna lapuk coklat dan
warna segar abu-abu. Dengan tekstur yang terdiri dari ukuran butir lempung,
bentuk butir rounded, sortasi baik, porositas rendah, kemas tertutup, serta
Data Litologi 5
Dengan jenis batuan sedimen klastik, dengan warna lapuk coklat dan
warna segar merah dengan tekstur yang terdiri dari sortasi baik, porositas
dapat disimpulkan dari hasil identifikasi bahwa nama batuannya adalah batu
lanau.
Acara : Fieltrip Petrologi Cuaca : Cerah
N 124o E
Data singkapan
meter pada strike 47o dan dip 27o pada titik koordinat () yang bersifat insitu
penyebaran dari barat daya timur laut dengan arah foto 195o
Data litologi
warna lapuk coklat dan warna segar abu-abu yang memiliki tekstur kristalin
dengan struktur oolitik dengan komposisi mineralnya yaitu kalsit, dolomit, dan
aragonite. Dari ciri fisik yang di miliki batuan ini dapat di ketahui nama
Litologi dua di jumpai sedimen non klastik dengan warna segar abu-abu
dan warna lapuk coklat dengan tekstur non klastik dan struktur oolitik,
komposisi mineralnya yang terdiri dari mineral kalsit, dolomit, dan aragonite.
Dari ciri fisiknya dapat di ketahui nama batuan ini adalah batugamping
Acara : Fieltrip Petrologi Cuaca : Cerah
barat laut ke timur tenggara dengan dimensi 2x3 meter yang bersifat insitu,
hubungan dengan batuan di sekitarnya berlapis pada strike dip pada litologi
pertama yaitu 132o dan 45o serta pada litologi kedua yaitu 45o dan 49o pada
titik koordinat
Data litologi
coklat dan warna segar abu-abu serta tekstur yang tersusun atas ukuran butir
lempung (<1/256) dengan bentuk angular dan sortasi tertutup dan memiliki
kemas tertutup dengan permeabilitas tinggi serta porositas rendah. Batuan ini
mempunyai struktur yang berlapis. Dari ciri fisik di atas dapat di ketahui nama
Litologi kedua di jumpai jenis batuan sedimen dengan warna lapuk coklat
dan warna segar abu-abu, tekstur batuan ini yaitu non klastik dengan struktur
amorf. Komposisi mineral penyusun batuan ini terdiri dari mineral kalsit, dolomit
dan aragonite. Dari ciri fisik di atas dapat di ketahui nama batuan ini adalah
batugamping.
Acara : Fieltrip Petrologi Cuaca : Cerah
Data singkapan :
Data litologi :
Pada singkapan ini terdapat jenis batuan sedimen non klastik yang
memiliki warna lapuk coklat dan warna segar abu-abu serta teksturnya non
klastik dan memiliki struktur berlapis. Dari data diatas sehingga nama batuan
yang tinggi, stadia tua dimana reliefnya landai dan tata guna lahannya
pemukiman.
Acara : Fieltrip Petrologi Cuaca : Cerah
N 160O E
Data singkapan :
Dijumpai singkapan sedimen non klastik dengan dimensi dua kali lima
meter dengan arah penyebarannya dari barat daya ke timur laut yang bersifat
insitu dengan kenampakan atau hubungan batuan sekitarnya selaras dengan
arah foto 160o dengan slop 10o.
Data litologi :
Dengan jenis batuan sedimen non klstik dengan warna lapuk coklat dan
warna segar abu-abu dengan tekstur kristalin dengan komposisi mineral yang
terdiri dari kalsit, dolomit, dan aragonit. Dengan struktur styolit. Dengan
keterangan bereaksi dengan hcl namun tidak terlalu banyak. Jadi dapat
disimpulkan pada hasil identifikasi nama batuannya adalah batugamping.
Acara : Fieltrip Petrologi Cuaca : Cerah
Data singkapan:
meter. Bersifat insitu dengan arah penyebaran dimana hubungan batuan yang
selaras di sekitarnya.
Data litologi
Jenis batuan edimen non klastik warna lapuk abu-abu dan warna segar
putih, dengan tekstur kristalin, dan komposisi mineral yang terdiri dari kalsit,
dolomit dan aragonit dan struktur cone in cone. Jadi dapat di simpulkan dari
Data singkapan
Di jumpai pada singkapan batuan sedimen non klastik yang berupa insitu
dengan strike n 48c / 83 dengan arah penggambaran N 322 c dan slope 25.
Dimana mempunyai warna lapuk coklat serta warna segar abu-abu, dengan
batugamping kristalin.
Data morfologi:
Ditumbui oleh tumbuhan berfariasi dan juga alang-alang. Dengan tingkat
pelapukan tinggi dengan stadia tua, denga tata guna lahan yaitu sebagai
perkebunan.
Data struktur
Data singkapan
Data litologi
Dengan jenis batuan metamorf dengan warna segar hijau dan warna
Data singkapan
selaras.
Data litologi
Di jumpai batuan beku ultrabas dengan warna lapuk abu-abu dan warna
Komposisi mineral penyusun batuan ini terdiri dari mineral olivin, biotit,
oligoklas, kuarsa dan piroksen, Struktur batuan ini massive. Dari ciri fisik di atas