Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1. Trigono E420163320
2. Agung Adi Hananto W E420163266
3. Zunaidi Mahfud E420163323
4. Dewi Puji Ernawati E420163276
5. Retno Endah Qomariyah E420163308
6. Yuli Puji Lestari E420163322
7. Galuh Candra Dewi E420163286
8. Muhammad Rizal Novianto E420163301
9. Hendro Mulyanto E420163289
10. Dwi Indah Krisnawati E420163276
Merupakan keputusan klinik tentang respon individu, keluarga dan masyarakat tentang
masalah kesehatan aktual atau potensial, dimana berdasarkan pendidikan dan
pengalamannya, perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan
intervensi secara pasti untuk menjaga, menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah
status kesehatan klien.(Carpenito, 2000; Gordon, 1976, NANDA).
Ada beberapa hal yang dijadikan alasan dalam penulisan diagnosa keperawatan yaitu
diantaranya :
Diagnosa medis:
Diagnosa keperawatan :
Menguraikan respon individu terhadap proses penyakit yang dialami
klien.
Sifatnya akan berubah apabila respon berubah.
Belum ada klasifikasi yang dapat diterima oleh perawat.
Ada tiga komponen yang penting dan esensial dalam suatu perumusan diagnosa
keperawatan yang telah dirujuk sebagai bentuk PES.( Gordon, 1987 ).
" P " diidentifikasi sebagai masalah / problem kesehatan, "E" menunjukan etiologi /
penyebab dari problem, dan "S" menggambarkan sekelompok tanda dan gejala, atau
apa yang dikenal sebagai "batasan karakteristik" ketiga bagian ini dipadukan dalam
suatu pernyataan dengan menggunakan "yang berhubungan dengan".
Kemudian diagnosa-diagnosa tersebut dituliskan dengan cara berikut : " Problem "
yang berhubungan dengan "etiologi" dibuktikan oleh "tanda-tanda dan gejala-gejala" (
batasan karakteristik ).
Problem dapat diidentifikasikan sebagai respons manusia terhadap masalah-masalah
kesehatan yang aktual atau potensial sesuai dengan data-data yang didapat dari
pengkajian yang dilakukan oleh perawat.
Etiologi ditunjukan melalui pengalaman-pengalaman individu yang telah lalu,
pengaruh genetika, faktor-faktor lingkungan yang ada saat ini, atau perubahan-
perubahan patofisiologis.
Sign & symptom (S/tanda & gejala). Tanda dan gejala menggambarkan apa yang
klien katakan dan apa yang diobservasi oleh perawat yang mengidentifikasikan
adanya masalah tertentu.
B. DOKUMENTASI DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ada hal yang perlu untuk diperhatikan dalam rangka penulisan diagnosa keperawatan yaitu :
a. Gunakan format PES untuk semua masalah aktual dan PE untuk masalah resiko.
b. Catat diagnosis keperawatan resiko ke dalam format diagnosis keperawatan.
c. Gunakan istilah diagnosis keperawatan NANDA yang ada dalam (terbaru : 2007
2008).
Demikian tadi sahabat mengenai beberapa hal yanag berkaitan dengan penyusunan diagnosa
keperawatan yang perlu utnuk diperhatikan dan semoga bisa memberikan manfaat kepada
kita semuanya.
A). Aktual:
menjelaskan maslah nyata saat ini sesuai dengan data klinik yang ditemukan. Syarat:
menegakkan diagnosa keperawatan aktual harus ada unsur PES. Syindrom (S) harus
memenuhi kriteria mayor (80%-100%) dan sebagai kriteria minor dari pedoman diagnosa
NANDA.
Misalnya, ada data: muntah, diare, dan turgor jelek selama 3 hari
Diagnosa: Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan kehilangan cairan secara
abnormal (Taylor, Lilis & LeMone, 1988, p. 283).
B). Resiko:
menjelaskan masalah kesehatan yang nyata akan terjadi jika tidak dilakukan intervensi
(Keliat, 1990)
Syarat: menegakkan resiko diagnosa keperawatan adanya unsur PE (problem dan etiologi).
Penggunaan istilah resiko dan resiko tinggi tergantung dari tingkat keparahan / kerentanan
terhadap masalah.
Diagnosa:Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan diare yang terus menerus.
C). Kemungkinan:
menjelaskan bahwa perlu adanya data tambahan untuk memastikan masalah keperawatan
kemungkinan. Pada keadaan ini masalah dan faktor pendukung belum ada tapi sudah ada
faktor yang dapat menimbulkan masalah (Keliat, 1990).
Syarat menegakkan kemungkinan diagnosa keperawatan adanya unsur respon (Problem) dan
faktor yang mungkin dapat menimbulkan masalah tetapi belum ada.
Diagnosa: Kemungkinan gangguan konsep diri: rendah diri/ terisolasi berhubungan dengan
konsep diri.
D). Diagnosa Keperawatan wellness
Diagnosa Keperawatan wellnees (sejahtera) adalah keputusan klinik tentang keadaan
individu, keluarga, dan atau masyarakat dalam transisi dari tingkat sejahtera tertentu ke
tingkat sejahtera yang lebih tinggi. Ada 2 kunci yang harus ada:
a. Sesuatu yang menyenangkan pada tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi
b. Adanya status dan fungsi yang efektif
Pernyataan diagnosa keperawatan yang dituliskan adalah potensial untuk peningkatan.
Perlu dicatat bahwa diagnosa keperawatan kategori ini tidak mengandung unsur faktor yang
berhubungan.
a. Contoh : Potensial peningkatan hubungan dalam keluarga
b. Hasil yang diharapkan meliputi:
c. Makan pagi bersama selama 5 hari / minggu
d. Melibatkan anak dalam pengambilan keputusan keluarga
e. Menjaga kerahasian setiap anggota keluarga
Sebuah taksonomi berarti sebuah metode yang terorganisir dari beberapa kumpulan
informasi. NANDA dengan mudahnya membuat kerangka kerja diagnosa keperawatan lebih
mudah dipetakan dan terstandarisasi. NANDA adalah sebuah kode yang tediri dari 9 (NINE)
" Human Response Patterns" sembilan pola respon tubuh manusia :
a. Exchanging
b. Communicating
c. Relating
d. Valuing
e. Choosing
f. Moving
g. Perceiving
h. Knowing
i. Feeling
a. Judul Diagnosa
b. Definisi
c. Karakteristik Umum dan Khusus tiap masalah
d. Faktor Resiko/terkait
Sebagai contoh, diagnosa keperawatan "Nyeri" didefinisikan sebagai " Suatu keadaan tidak
nyaman dari sensoris dan melibatkan pengalaman emosional klien yang mungkin muncul
akibat kerusakan jaringan tubuh (aktual/potensial); yang muncul sesaat/perlahan dalam
intensitas ringan berat, yang dapat diprediksi, dan dalam durasi kurang dari 6 bulan.
Karakteristik umum termasuk keluhan secara verbal, adanya tanda, penggunaan "pain killer
drugs", perilaku protektif terhadap nyeri. Karakteristik khusus termasuk " fokus terhadap diri,
gangguan persepsi terhadap waktu, gangguan proses pikir, penurunan interaksi dengan
lingkungan dan orang lain, perilaku distraksi. Faktor yang berhubungan dengan nyeri antara
lain adanya trauma biologis, kimia, fisik, dan psikologis.
d. Memberikan informasi kriteria hasil yang lebih spesifik dari status kesehatan
yang umum.
B. NIC
NIC (Nursing Intervention Classification ) adalah suatu daftar lis intervensi diagnosa
keperawatan yang menyeluruh dan dikelompokkan berdasarkan label yang mengurai pada
aktifitas yang dibagi menjadi 7 bagian dan 30 kelas. Sistim yang digunakan dalam berbagai
diagnosa keperawatan dan mengatur pelayanan kesehatan. NIC digunakan perawat pada
semua spesialis dan semua area keperawatan (McClokey and Bulecheck, 1996).
Nursing Interventions Classification (NIC) diperkenalkan untuk pertama kali pada tahun
1987 dan menyusul Nursing Outcomes Classification (NOC) pada tahun 1991. Nursing
Intervention Classification digunakan disemua area keperawatan dan spesialis. Intervensi
keperawatan merupakan tindakan yang berdasarkan kondisi klinik dan pengetahuan yang
dilakukan perawat untuk membantu pasien mencapai hasil yang diharapkan. Perawat dapat
memberikan alasan ilmiah yang terbaru mengapa tindakan itu yang diberikan. Alasan ilmiah
dapat merupakan pengetahuan berdasarkan literature, hasil penelitian atau pengalaman
praktik. Rencana tindakan berupa: tindakan konseling atau psikoterapiutik, pendidikan
kesehatan, perawatan mandiri dan aktivitas hidup sehari-hari, terapi modalitas keperawatan,
perawatan berkelanjutan (continuity care), tindakan kolaborasi (terapi somatic dan
psikofarmaka).
Bulecheck dan McClokey (1996) menyatakan bahwa keuntungan NIC adalah sebagai berikut:
a. Komprehensif.
b. Berdasarkan riset.
k. Dapat diakui dan diterima secara nasional. (Bulecheck dan McClokey, 1996).