Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh
Derajat Sarjana Ilmu Keperawatan pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta
Disusun oleh
BANU EMAN SUSETYA
20120320122
NASKAH PUBLIKASI
Oleh:
20120320122
Pembimbing
Penguji
Mengetahui,
ABSTRACT
Background: One of the nursing diagnosis in patients fracture is impaired mobility physically
or physical limitations on the movement of the body independently that causes patients can not
meet their needs independently, so the nurses have a responsibility to help fulfillment the of the
patients needs including the needs of Daily Living Activity. The aimed of the study is to knew
the overview of nursing intervention in fulfillment of Daily Living Activity in fracture patients
at PKU Muhammadiyah Hospital of Gamping.
Methods: This study is a descriptive study with cross sectional study design. Samples in this
study as much as 55 patients with extremity fractures were hospitalized at PKU
Muhammadiyah Hospitalof Gamping, and using accidental sampling technique. Instruments
in this study using questionnaires "Questionnaire Sheet Measures in Fulfillment ADL Nursing
Patient Fracture" made by researcher and has been tested for validity and reliability. Analysis
of the data in this study using descriptive analysis to knowing the distribution, frequency and
percentage of variable.
Results: The results showed 14 respondents (25.5%) stated that the nursing interventions in
fulfillment of Daily Living Activity is less, 37 respondents (67.3%) stated quite nursing
interventions and 4 respondents (7.3%) stated that nursing interventions is good.
Conclusion: The overview of nursing interventions in fulfillment of Daily Living Activity
fracture patients at PKU Muhammadiyah Hospital of Gamping in the enough category. Nurses
are expected to provide more nursing interventions to meet the needs of daily living activity
fracture patients and next researchers could do similar research with patient respondents who
had other nursing diagnosis.
INTISARI
Latar Belakang: Salah satu masalah keperawatan pasien fraktur adalah keterbatasan pada
pergerakan fisik tubuh secara mandiri yang menyebabkan pasien tidak dapat memenuhi
kebutuhannya secara mandiri, sehingga perawat memiliki tugas untuk membantu pemenuhan
kebutuhan pasien termasuk kebutuhan activity daily living. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mendapatkan gambaran tindakan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan activity
daily living pada pasien fraktur di RS PKU Muhammadiyah Gamping.
Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross
sectional study. Sampel pada penelitian ini adalah 55 pasien fraktur ekstremitas yang di rawat
inap di RS PKU Muhammadiyah Gamping yang diambil menggunakan teknik accidental
sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner Lembar Kuisioner
Tindakan Keperawatan dalam Pemenuhan ADL Pasien Fraktur yang dibuat sendiri oleh
peneliti dan telah diuji validitas dan reliabilitas. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan
analisis deskriptif untuk mengetahui distribusi, frekuensi dan persentase dari variable.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini menunjukkan 14 responden (25,5%) menyatakan
tindakan keperawatan dalam pemenuhan activity daily living adalah kurang, 37 responden
(67,3%) menyatakan tindakan keperawatannya cukup dan 4 responden (7,3%) menyatakan
tindakan keperawatannya baik.
Kesimpulan: Gambaran tindakan keperawatan dalam pemenuhan activity daily living pasien
fraktur di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping pada kategori cukup. Perawat
diharapkan untuk lebih memberikan tindakan keperawatan untuk memenuhi kebutuhan activity
daily living pasien fraktur dan peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian sejenis dengan
responden pasien yang memiliki gangguan kesehatan lainnya.
1
Republik Indonesia. (1992). Undang-Undang Lansia di Panti Werdha Pelkris Elim Semarang
Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1992 Tentang dengan Menggunakan Berg Balance Scale Dan
Tenaga Kesehatan. Indeks Barthel. Tesis, Universitas Diponegoro,
Semarang.
2
Smeltzer, & C, Suzanne. (2001). Keperawatan 4
Potter, P.A., & Perry, A.G. (2005). Buku Ajar
Medical Bedah Brunner & Suddarth (8th ed., Vol. Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan
1). Alih bahasa oleh Y. Asih. Jakarta: EGC. Praktik (4 ed., Vol. 1). Alih bahasa oleh Y. Asih, M.
3
Sugiarto, A.S. (2005). Penilaian Keseimbangan Sumarwati, D. Evriyani, L. Mahmudah, E.
dengan Aktivitas Kehidupan Sehari-Hari pada Panggabean, Kusrini, E. Novieastari. Jakarta: EGC.
4
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian
deskriptif dengan desain penelitian cross
sectional study untuk mengetahui
gambaran tidakan perawat dalam
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5
Haryanti, E., T. (2002). Tingkat Ketergantungan DR. Soeharso Surakarta. Karya Tulis Ilmiah strata
Aktivitas Dasar Sehari-hari (ADS) pada Pasien satu, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Fraktur Femur di Bangsal Rawat Inap RSO. PROF.
5
6
Hurlock, E. B. (1999). Psikologi Perkembangan: Suatu
Pendekatan Sepanjang Ruang Kehidupan. Edisi 5. Jakarta:
Erlangga.
6
7 8
Anjaryani, Diah. (2009). Kepuasan pasien rawat Robbins, S.P. (2002). Prinsip-Prinsip Perilaku
inap Terhadap pelayanan perawat di rsud tugurejo Organisasi. Edisi Kelima (Terjemahan). Jakarta:
semarang. Tesis. Universitas Diponegoro, Penerbit Erlangga.
Semarang.
7
9 10
Erlin, N., & Joeharno. (2014). Kineja Perawat Amirullah. 2013. Metodelogi Penelitian
dalam melaksanakan Asuhan Keperawatan di Manajemen : Disertai Contoh Judul Penelitian dan
Rumah sakit dan Faktor yang Mempengaruhinya. Proposal, Malang: Bayumedia Publising Anggota
Diakses 2 Agustus 2016 dari IKAPI.
https://www.scribd.com/doc/41024969/kinerja-
perawat.
8
11
Kumajas., Fisella., Wilfin. (2014). Hubungan stroke di rsud dr. Moewardi Surakarta. Jurnal
Karakteristik Dengan Kinerja Perawat Di Ruang GASTER Vol. XIV No. 1. Sekolah Tinggi Ilmu
Rawat Inap Penyakit Dalam Rsud Datoe Kesehatan Aisyiyah Surakarta, Surakarta.
13
Binangkang Kabupaten Bolaang Mongondow. Nugroho, M.K. 2004. Analisis Faktor-Faktor
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Yang Berhubungan Dengan Kinerja
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Perawat Pegawai Daerah Di Puskesmas Kabupaten
12
Dewi, M., & Mulyaningsing. (2016). Peran Kudus (Tesis).
perawat dalam pemenuhan kebutuhan dasar Semarang : Universitas Diponegoro
Mempengaruhi tingkat kepuasan keluarga Pasien
9
14
Rossana., & Anita. (2013). Gambaran Peran Diri di RSJ Pemprovsu Medan. Skripsi strata satu,
Perawat dalam Pemenuhan Kebutuhan Dasar Universitas Sumatera Utara, Sumatera
Pasien Gangguan Jiwa dengan Defisit Perawatan
11
bukan karena dari faktor perawat tetapi dari Kategori ADL selanjutnya adalah kategori
faktor pasien, pasien lebih nyaman dibantu berpakaian, dari hasil penelitian yang dapat
oleh keluarga yang menunggu dalam dilihat pada lampiran 6, diketahui tindakan
pemenuhan eliminasi, sehingga dalam dengan jumlah terendah dilakukan oleh
pemenuhan kebutuhan toileting Rumah perawat pada ADL berpakaian adalah
Sakit PKU Muhammadiyah Gamping pemberian informasi tentang pakaian yang
hanya sebatas penyiapan alat-alatnya dianjurkan untuk dipakai pasien.
seperti pispot dan menawarkan Kategori ADL selanjutnya adalah kategori
pemasangan kateter. berpindah, kategori ini adalah kategori
Kategori ADL selanjutnya adalah ADL paling tinggi tingkat pemenuhannya
kategori makan dari hasil penelitian yang oleh perawat pada penelitian ini, namun
dapat dilihat pada lampiran 6, diketahui walaupun menjadi kategori tertinggi,
tindakan dengan jumlah terendah dilakukan pemenuhan ADL berpindah masih dalam
oleh perawat pada ADL makan adalah kategori cukup, yang diharapkan
perawat belum memberikan informasi pemenuhan seluruh ADL dalam kategori
tentang posisi yang benar untuk makan di baik, terlebih pemenuhan ADL berpindah
tempat tidur. Menurut peneliti hal ini tidak hanya untuk mencukupi pemenuhan
disebabkan karena pengalaman kerja kebutuhan dasarnya saja, tetapi juga
perawat yang masih kurang. Mayoritas sebagai pemenuhan kebutuhan rehabilitasi
perawat di rumah sakit PKU pasien fraktur, seperti pendapat Lestari
Muhammadiyah Gamping memiliki masa dalam penelitiannya yang menyatakan
bekerja selama 1-5 tahun. Pengalaman pasien masih mempunyai kekhawatiran
kerja adalah waktu yang digunakan oleh kalau tubuh digerakkan pada posisi tertentu
seseorang untuk memperoleh pengetahuan, pasca operasi akan mempengaruhi luka
keterampilan, dan sikap sesuai dengan operasi yang masih belum sembuh yang
tugas yang dibebankan kepadanya. baru saja selesai dikerjakan. Padahal tidak
Pendapat lain menyatakan bahwa sepenuhnya masalah ini perlu
pengalaman kerja adalah lamanya dikhawatirkan, bahkan justru hamper
seseorang melaksanakan frekuensi dan semua jenis operasi membutuhkan
jenis tugas sesuai dengan kemampuannya . mobilisasi atau pergerakan badan sedini
Kurangnya pengalaman kerja perawat mungkin. Disamping itu dengan adanya
inilah yang menjadi faktor perawat belum intervensi langsung yang dilakukan
maksimal dalam memenuhi kebutuhan perawat dalam memberikan perhatian pada
ADL pasien kategori makan. mobilisasi dini menyebabkan
12
pasien/responden mernjadi lebih berani dan perawat dalam dalam pemenuhan ADL
tidak merasa khawatir akan terjadi hal-hal pasien seperti melengkapi fasilitas
yang tidak diinginkan. Mereka menjadi untuk menunjang perawat dalam
lebih semangat melakukan latihan aktivitas pemenuhan kebutuhan ADL pasien.
dan kondisi tersebut dapat meningkatkan 2. Bagi Praktek Keperawatan
motivasi dan kemandirian pasien, dengan Diharapkan perawat memiliki
demikian pasien dapat cepat dipulangkan, keterampilan untuk lebih
lama hari rawat pasien post operasi fraktur memperhatikan dan memenuhi
ekstremitas bawah dapat dipersingkat, kebutuhan Activity Daily Living pasien
sehingga biaya perawatan dan pengobatan fraktur.
dapat pula diminimalkan. 3. Bagi Pendidikan Keperawatan
Bagi pendidikan agar lebih
meningkatkan mutu pembelajaran dan
KESIMPULAN DAN SARAN
pelatihan untuk keterampilan dalam
Berdasarkan hasil penelitian di RS PKU memenuhi kebutuhan Activity Daily
Muhammadiyah Gamping, diketahui Living pada pasien fraktur.
mayoritas sebanyak 37 pasien (63,7%) 4. Bagi Peneliti Selanjutnya
mengatakan pemenuhan Activity Daily Untuk peneliti selanjutnya,
Living oleh perawat pada kategori cukup, diharapkan penelitian ini dapat menjadi
sehingga dapat disimpulkan bahwa refrensi data mengenai peran perawat
gambaran tindakan keperawatan dalam dalam memenuhi kebutuhan Activity
pemenuhan ADL pasien fraktur di Rumah Daily Living dan sebaiknya waktu
Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta penelitian diperpanjang serta jumlah
adalah cukup. responden ditambah, agar hasilnya
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan lebih baik lagi dan diharapkan dapat
oleh peneliti, ada beberapa saran yang ingin meneliti tindakan keperawatan dalam
disampaikan oleh peneliti, yaitu : pemenuhan kebutuhan ADL pada
1. Bagi Rumah Sakit pasien yang memiliki gangguan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat kesehatan lainnya.
memberikan masukan bagi rumah sakit
terkait untuk meningkatkan pelayanan
13