Вы находитесь на странице: 1из 6

Lingkungan Sekolah

Seperti halnya lingkungan keluarga, demikian halnya dengan sekolah.

Pengaruh lingkungan terhadap prestasi belajar siswa di sekolah cukup besar,

sebab sekolah ialah lingkungan sosial kedua setelah keluarga nan akan dikenal

oleh siswa. Berikut ini ialah hal-hal nan akan mempengaruhi prestasi belajar siswa

dari segi lingkungan sekolah. Karena itulah memilih sekolah nan baik buat

mendukung prestasi belajar siswa tak semata-mata dilihat dari gedungnya nan

mewah, melainkan bagaimana lingkungan sekolah nan dirasakan nyaman oleh

siswa sehingga memberi pengaruh positif buat peningkatan prestasi belajar siswa.

Ada beberapa hal nan perlu diperhatikan agar lingkungan sekolah memberi

pengaruh positif terhadap peningkatan belajar siswa, antara lain :


Fasilitas sekolah nan lengkap akan membuat siswa termotivasi buat

belajar. Fasilitas nan dimaksud misalnya perpustakaan dengan buku nan lengkap,

laboratorium dengan peralatan nan memadai, atau fasilitas komputer bila perlu.

Teman-teman siswa di sekolah nan punya sifat rajin atau telah memiliki

prestasi bagus, tentu akan mendorong siswa buat meningkatkan prestasinya

dengan tujuan dapat setara atau bahkan melebihi teman-temannya.

Sekolah nan baik ialah sekolah nan memiliki guru-guru nan berkualitas.

Mulai dari cara mengajarnya, cara memberi motivasi, atau cara mereka memberi

perhatian pada siswa-siswanya. Hal ini tentu memberi pengaruh besar terhadap

prestasi siswa.

Lingkungan Pergaulan (Teman)


Pengaruh lingkungan terhadap prestasi belajar memang sangat besar,

apalagi bila menyangkut lingkungan pergaulan siswa itu sendiri. Jika siswa dapat

memilih pergaulan nan tepat, tentu tak masalah, tapi kadang siswa banyak nan

terjebak dalam pergaulan nan tak baik, nan akhirnya berujung pada penurunan

prestasi sekolah. Dari tiga lingkungan siswa, maka sebenarnya lingkungan siswa

dengan teman-temannya inilah nan paling dominan sekalipun dari sisi jumlah

waktu tak terlalu banyak dibanding dengan dengan waktu nan dihabiskan bersama

lingkungan keluarga atau rumah.

Seorang siswa nan berteman dengan teman nan malas belajar, suka

bermain game, teman dengan gaya hayati mewah nan melupakan pendidikan,

sedikit banyak akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Lingkungan

teman nan negatif seperti itu hanya akan membuat siswa menjadi lupa akan

kepentingan belajar. Ada benarnya sebuah peribahasa antik bahwa ketika

berteman dengan penjual minyak tanah, sedikit banyak akan bau minyak tanah,

demikian pula ketika berteman dengan penjual minyak wangi, badan kita pun

sedikitnya akan memancarkan harum minyak wangi.

Untuk menghindari hal-hal seperti ini, kontrol orang tua sebagai orang

terdekat dengan siswa sangatlah diperlukan. Perhatikan putra-putri Anda setiap

saat, kontrol bagaimana perkembangan mereka di sekolah, perhatikan juga siapa

saja teman-temannya, apakah mereka membawa akibat baik atau buruk.

Secara teori bahwa pengaruh lingkungan terhadap prestasi belajar siswa

bisa dikontrol oleh orang tuanya. Namun perlu juga disadari bahwa dengan

kesibukan kedua orang tuanya, acapkali kontrol orang tua terhadap lingkungan
putra-putrinya menjadi longgar dan baru disadari ketika prestasi belajar putra-

putrinya di sekolah anjlok. Dan biasanya ketika kasus ini muncul, orang tua pun

mencari jalan pintas yaitu dengan mengirim putra-putri ke loka bimbingan belajar

dan bukan mengusut akar masalah kenapa prestasi putra-putrinya di sekolah

anjlok.

Tidak sedikit pun orang tua nan memberi sepenuhnya peran itu kepada

sekolah. Seolah-olah kewajiban orang tua selesai setelah anaknya sekolah.

Padahal dari sisi waktu saja, sekolah hanya paling banyak 8 jam buat

memperhatikan dan mengontrol seorang siswa, sisanya ialah waktu di rumah dan

lingkungan pergaulan dengan teman sebayanya. Memang tak adil bila semuanya

hanya menggantungkan pada sekolah.

Lingkungan Masyarakat
Hukum juga mengikat warganya di lingkungan masyarakat. Pada setiap

lingkungan masyarakat terdapat peraturan dan kebiasaan yang berbeda-beda.

Namun dimanapun berada, kita sebaiknya menyesuaikan diri dengan peraturan

yang berlaku. Peraturan dan kebiasaan masyarakat yang harus kita patuhi

misalnya:

a) Berpartisipasi dalam kegiatan agama di masyarakat.

b) Menghormati tetangga yang sedang beribadat.

c) Menciptakan kebersihan, ketentraman dan keamanan lingkungan.

d) Menjaga kelestarian lingkungan hidup.

e) Membantu tetangga yang tertimpa musibah.

f) Menjaga nama baik masyarakat.

g) Menghormati tata cara dan kebiasaan masyarakat setempat.

h) Berlaku sopan kepada orang lain, tidak melakukan perbuatan tercela.

i) Meminta i in bila meminjam barang orang lain.

j) Bergaul tanpa memandang suku, agama, rasa dan antar golongan (SARA).

k) Membantu pembangunan sarana umum.

l) Melaksanakan kebijakan pemerintah setempat (Ketua RT, RW, Lurah,

Camat).

m) Menyukseskan peringatan hari besar nasional atau hari besar agama.

n) Meningkatkan kegotong-royongan dan kekeluargaan.

o) Hormat pada aparat penegak hukum.

p) Tidak membuang sampah di sembarang tempat.


Lingkungan Bangsa dan Negara

Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan kehidupan bernegara dapat

diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:

a) Besedia menerima kesalahan atau kekalahan secara dewasa dan ikhlas;

b) Kesediaan para pemimpin untuk senantiasa mendengar dan menghargai

pendapat warganya;

c) Memiliki kejujuran dan integritas;

d) Memiliki rasa malu dan bertanggung jawab kepada publik;

e) Menghargai hak-hak kaum minoritas;

f) Menghargai perbedaan yang ada pada rakyat;

g) Mengutamakan musyawarah untuk kesepakatan bersama untuk menyelesaikan

masalah-masalah kenegaraan.

Вам также может понравиться