Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DISUSUN OLEH
Rudianto 131411123058
3. Sindrom short QT
Sindroma ini merupakan kelainan kongenital yang ditandai
dengan pemendekkan interval QT pada EKG, yang diturunkan
secara autosomal dominan. Keluhan jantung berdebar, sinkope
dan meninggal mendadak (akibat fibrilasi ventrikel). Mekanisme
penyebab adalah mutasi gen KCNH2, KCNJ2 dan KCNQ1 yang
mengatur saluran ion kalium pada mekanisme potensial aksi
jantung.
Karakteristik :
Dijumpai pemendekkan interval QT pada EKG ( 0,30 detik )
dan tidak dipengaruhi denyut nadi.
Gambar 25. EKG seorang pasien usia 25 tahun dengan riwayat
sinkope berulang dan didiagnosis sindroma short QT. Sadapan V5
menunjukkan pemendekkan interval QT (0,29 detik) yang
dihitung menggukan formula Bazett.
c. Palpasi :
Palpasi arteri perifer, meliputi arteri brakhialis,
radialis, femoralis, popliteal, dorsalis pedis, dan tibialis
posterior. Denyut cepat atau lambat, nadi ireguler
(skipped beats, pulsus alternans, denyut bigemini, dan
ekstrasistolik).
3. Prekordium (apeks jantung)
a. Inspeksi : denyut apikal pada area dada anterior (ICS 4-
5 sternal line sinistra).
b. Auskultasi : kaji ritme (reguler/ ireguler), catat adanya
bradikardi, takikardi, bruit, dan bunyi jantung tambahan
S, S.
c. Palpasi : kaji apakah denyut apikal berada tidak pada
ICS 4-5, dan lebih mengarah ke midklavikular line
sinistra.
d. Perkusi : didapatkan pembesaran jatung (kardiomegali).
c. Aktivitas :
Keluhan kelelahan fisik secara umum, keletihan berlebihan
dan intoleransi aktivitas. Saat aktivitas didapatkan disritmia,
perubahan tekanan darah dan denyut jantung. Keluhan
kelelahan fisik yang berhubungan dengan masalah jantung akan
dirasakan pasien pada sore hari, sementara kelelahan fisik
karena kecemasan atau depresi terjadi sepanjang hari dan paling
sering pada pagi hari, setelah bangun tidur.
d. Psikologis :
Merasa cemas, takut, menarik diri, marah, menangis dan
mudah tersinggung (irritable).
e. Cairan dan nutrisi :
intoleransi makanan, mual, muntah. Perubahan turgor,
perubahan berat badan.
f. Nyeri/ ketidaknyamanan :
Kaji nyeri dada dengan menggunakan mnemonic PQRST
(Provocative/ palliative, quality, Region/ radiation, Severity,
and Timing). Nyeri pada perikarditis membaik jika
memposisikan diri dengan duduk dan tubuh condong ke depan
(knee-chest position), sedangkan nyeri karena iskemi otot
jantung akan menjadi lebih ringan atau berkurang dengan
memberikan nitrogliserin sublingual dan menghentikan
aktivitas yang sedang dilakukan jika sensasi nyeri dirasakan
pada saat melakukan aktivitas berat. Pasien dengan riwayat
penyakit jantung koroner cenderung mengalami nyeri dada
dengan kualitas yang sama seperti episode nyeri yang dirasakan
sebelumnya.
g. Pernafasan :
Sesak nafas, batuk (dengan atau tanpa sputum).
Paroksismal Nokturnal Dispnea (PND) terjadi pada malam hari
pada penderita gagal jantung kongestif. Posisi terlentang
(supinasi) meningkatkan volume intratorakal, kondisi otot
jantung yang lemah pada gagal jantung kongestif tidak mampu
memompa darah dalam jumlah besar karena peningkatan
volume intratorakal. Pasien dengan gagal jantung kongestif
akan terbangun dari tidurnya karena mengeluh sesak dan butuh
udara segar. Selain PND, pasien kemungkinan mengalami
orthopnea.
h. Keamanan :
Eritema, edema, penurunan tonus otot/ kekuatan. Edema
yang berkaitan dengan penyakit jantung akan memburuk pada
sore hari dan berkurang pada pagi hari setelah penderita
beristirahat dengan kaki diposisikan lebih tinggi.
2.1.2 Analisa Data
No. Data Penyebab Masalah
1. Data Subyektif/ Data Faktor Aritmogenik Penurunan curah
Obyektif : (Hipoksia miokard, jantung
- Aritmia, takikardia, iskemia, stimulasi saraf
bradikardia simpatik, obat-obatan,
- Palpitasi, oedem gangguan elektrolit,
- Kelelahan bradikardia dan hipertrofi
- Peningkatan/ penurunan otot jantung)
JVP (Jugularis Venous
Pressure) Perubahan fase
- Distensi vena jugularis depolarisasi-repolarisasi
- Kulit dingin dan lembab miokard
- Penurunan denyut nadi
perifer Gangguan irama jantung
- Oliguria, CRT
(Capillary Refill Test)
lambat > 3 detik
- Nafas pendek/ sesak
nafas, PND atau
orthopnea
- Perubahan warna kulit
- Batuk, bunyi jantung S3/
S4
- Kecemasan
Kurang pengetahuan
tentang penyakit