Вы находитесь на странице: 1из 4

Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 6 No.

2 Juli 2011 64

ANALISIS KEAMANAN SISTEM LOGIN


Dyna Marisa Khairina

Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA Universitas Mulawarman


Email : dyna_mkh0707@yahoo.co.id

ABSTRAK

Sistem login merupakan suatu hal yang pasti ditemukan didalam dunia internet. Saat seseorang
melakukan login pastinya akan memasukkan password dimana password tersebut bersifat privasi dan
rahasia. Oleh karena itu, masalah keamanan menjadi masalah yang sangat penting mengingat internet
merupakan jaringan publik yang saling terhubung dalam suatu jaringan dan akan sangat berbahaya jika
password yang dimasukkan user tersebut tidak dienkripsi sebelum dikirim ke server melalui jaringan.
Disitulah celah kesempatan bagi para sniffer atau pengendus dapat melacak password atau data user.
Sistem login dibuat dengan pemrograman PHP kemudian dilakukan pengamanan dengan enkripsi
menggunakan MD5 yang dikombinasikan dengan pengacak atau menggabungkan password asli dengan
suatu string tertentu lalu dienkripsi. Isi pengacak serta format untuk enkripsi hanya yang membuat
aplikasi yang mengetahuinya. Setelah dilakukan pengamanan pada sistem login kemudian dilakukan
analisis keamanannya dengan menggunakan sebuah software yaitu wireshark dan dapat dideteksi mana
password yang dienkripsi dan yang tidak dienkripsi.

Kata Kunci: Keamanan Sistem Login, MD5, Wireshark

PENDAHULUAN mudah dibaca oleh sniffer atau pengendus


Masalah keamanan merupakan masalah diperlukan proses pengamanan dengan
yang penting dan utama dalam sistem komputer melakukan enkripsi di sisi client sebelum data
yang terhubung dalam suatu jaringan. Data dikirimkan ke server melalui internet sehingga
maupun informasi menjadi target serangan oleh password yang dikirim melalui jaringan internet
pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab berbentuk ciphertext, setelah itu pada sisi server
sehingga perlu untuk menjaga integritas data dilakukan dekripsi data kembali sehingga
dan informasi. Dalam aplikasi web dibutuhkan didapatkan data asli. Proses dekripsi form login
mekanisme yang dapat melindungi data dari digambarkan dalam gambar berikut:
pengguna yang tidak berhak. Mekanisme ini
dapat diimplementasikan dalam bentuk sebuah
proses login yang biasanya terdiri dari tiga buah
tahapan yaitu identifikasi, otentikasi dan
otorisasi. Seiring banyaknya fasilitas internet
yang membutuhkan akses masuk (login) seperti
email, akses web server maupun account
lainnya, maka user perlu lebih berhati-hati
terutama jika account tersebut sangat rahasia
dan berharga mengingat internet merupakan
jaringan publik.
Gambar 1. Proses Dekripsi Form Login
IDENTIFIKASI MASALAH
Sarana untuk melindungi data pada Program autentikasi ini memeriksa client
sistem serta untuk menentukan bahwa seseorang dari dua parameter yaitu berdasarkan userid dan
yang mengakses sistem adalah autentik atau asli password client. Client hanya dapat mengakses
adalah dengan autentikasi, yaitu proses sistem jika memenuhi dua pengamanan tersebut.
memverifikasi identitas dari seorang anggota
yang memberikan suatu data dan integritas dari TUJUAN PENELITIAN
data tersebut. Autentikasi adalah program Tujuan dilakukannya penelitian adalah
pengamanan untuk mencegah pihak-pihak yang menganalisis kelemahan dari suatu sistem login
tidak memiliki otoritas dalam mengakses dan memberikan solusi atas permasalahan yang
sistem. Salah satu metode untuk melakukan ditemukan sehingga akan didapat aplikasi yang
autentikasi adalah dengan menggunakan lebih baik dan aman.
password. Untuk menjaga agar password tidak
Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 6 No. 2 Juli 2011 65

TINJAUAN PUSTAKA pihak yang tidak berhak tidak akan dapat


Sistem Login mengakses resource ini.
Sistem login (login, juga biasa disebut Autentikasi bertujuan untuk
log in, log on, signon, sign on, signin, sign in) membuktikan identitas user sebenarnya. Ada
adalah proses untuk mengakses komputer banyak cara untuk membuktikan user
dengan memasukkan identitas dari akun sebenarnya. Ada empat kategori metode
pengguna dan kata sandi untuk mendapatkan autentikasi:
hak akses menggunakan sumber daya komputer 1. Something You Know
tujuan [2]. Merupakan metode autentikasi yang paling
Pada saat melakukan login untuk masuk umum. Metode ini mengandalkan
kedalam sistem, user akan diminta untuk kerahasiaan informasi dan biasanya identik
memasukkan identitas user seperti userid dan dengan password, userid atau PIN. Metode
password sebagai antisipasi dalam hal ini berasumsi bahwa tidak ada seorangpun
pengamanan sistem. Password dapat diubah yang mengetahui rahasia itu kecuali
sesuai dengan kebutuhan sedangkan userid tidak dirinya.
pernah diubah karena berupa identitas unik yang 2. Something You Have
merujuk ke user tertentu. Jika kedua Merupakan faktor tambahan untuk
pengamanan tersebut berhasil atau memenuhi membuat autentikasi menjadi lebih aman.
maka user memiliki hak untuk mengakses Metode ini mengandalkan barang yang
sistem. sifatnya unik, seperti kartu
Proses login memiliki mekanisme yang magnetic/smartcard, hardware token, USB
terdiri dari tiga tahap, yaitu: token dan sebagainya. Metode ini
1. Identifikasi. Tahap dimana user berasumsi bahwa tidak ada seorangpun
memberitahukan identitas dirinya. yang memiliki barang tersebut kecuali
2. Otentikasi. Tahap dimana user dirinya.
memverifikasi klaimnya user yaitu sesuatu 3. Something You Are
yang diketahui, seperti kode PIN atau Merupakan metode yang paling jarang
password; sesuatu yang dimiliki, seperti dipakai karena faktor teknologi dan
kartu magnetik; dan sesuatu yang menjadi manusia juga. Metode ini mengandalkan
jati diri, seperti sidik jari. keunikan bagian-bagian tubuh yang tidak
3. Otorisasi. Tahap terakhir dimana jika mungkin ada pada orang lain seperti sidik
identifikasi user telah sukses atau benar, jari, suara atau sidik retina mata. Metode
sistem menyelesaikan proses loginnya dan ini berasumsi
mengasosiasikan identitas user dan bahwa bagian tubuh seseorang seperti
informasi kontrol akses dengan sesi user. sidik jari dan sidik retina tidak
mungkin sama dengan orang lain.
Autentikasi 4. Something You Do
Autentikasi merupakan proses validasi Merupakan metode yang melibatkan
user saat masuk kedalam sistem. Pada saat bahwa setiap user dalam melakukan
memasuki sistem, password dari user dicek sesuatu dengan cara berbeda,
melalui proses yang mengecek langsung ke contohnya penggunaan analisis suara
daftar yang diberikan hak untuk masuk kedalam (voice recognation) dan analisis tulisan
sistem tersebut. Autorisasi ini di set up oleh tangan.
administrator, webmaster atau pemilik situs.
Untuk proses tersebut, masing-masing user akan Kriptografi MD5
dicek dari data yang diberikannya seperti userid Kriptografi adalah ilmu yang
dan password serta hal-hal lain yang tidak mempelajari teknik-teknik matematika yang
tertutup kemungkinan. Melakukan autentikasi berhubungan dengan aspek keamanan informasi
terhadap sebuah objek adalah melakukan seperti keabsahan, integritas data serta
konfirmasi terhadap kebenarannya. Sedangkan autentikasi data.
melakukan autentikasi terhadap seseorang Kriptografi adalah suatu ilmu yang
adalah untuk memverifikasi identitasnya. mempelajari bagaimana cara menjaga agar data
Proses autentikasi pada prinsipnya atau pesan tetap aman saat dikirimkan, dari
berfungsi sebagai kesempatan user dan pemberi pengirim ke penerima tanpa mengalami
layanan dalam proses pengaksesan resource. gangguan dari pihak ketiga [4].
User harus mampu memberikan informasi yang Terminologi dalam kriptografi
dibutuhkan pemberi layanan untuk berhak diantaranya enkripsi yang merupakan
mendapatkan resourcenya. Sedangkan pihak mekanisme untuk merubah plaintext menjadi
pemberi layanan harus mampu menjamin bahwa chipertext. Enkripsi digunakan untuk
menyandikan data-data atau informasi sehingga
Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 6 No. 2 Juli 2011 66

tidak dapat dibaca oleh orang yang tidak berhak.


Fungsi hash merupakan fungsi yang secara
efisien mengubah string masukan dengan
panjang berhingga menjadi string keluararn Bagian script diatas adalah proses
dengan panjang tetap yang disebut nilai hash. enkripsi password hanya dengan menggunakan
MD5 adalah salah satu dari serangkaian MD5. Penggunaan MD5 hanya untuk
algoritma message-digest yang dirancang oleh menghindari pengiriman password secara apa
Profesor Ronald Rivest dari Massachusetts adanya tanpa adanya perlindungan atau
Institute of Technology (MIT). Ketika kerja pengamanan ke webserver. Pada masa sekarang
analitis menunjukkan bahwa pendahulu MD5 sudah banyak tool yang dapat mendekripsi hasil
yaitu MD4 mulai tidak aman, maka MD5 enkripsi MD5. Untuk pengamanan lebih lanjut
kemudian dirancang pada tahun 1991 sebagai maka dibuatlah kombinasi MD5 dengan
pengganti dari MD4. Hash MD5 sepanjang pengacak atau menggabungkan password asli
128-bit (16-byte), yang dikenal juga sebagai dengan suatu string tertentu lalu dienkripsi.
intisari pesan, message digest secara tipikal
ditampilkan dalam bilangan heksadesimal 32-
digit. MD5 telah dimanfaatkan secara
bermacam-macam pada aplikasi keamanan dan
MD5 juga umum digunakan untuk melakukan Isi pengacak serta format untuk enkripsi
pengujian integritas data. hanya pembuat aplikasi yang mengetahuinya.

PERANCANGAN APLIKASI
Rancang Database
Untuk database aplikasi ini hanya dibuat
satu tabel yaitu tabel user dengan struktur Jika user telah berhasil melakukan
sebagai berikut: register, selanjutnya ke proses login.
Tabel 1. Struktur Tabel User
No. Field Type
1 Userid Varchar
2 Password Varchar
3 Nama Varchar
4 Email Varchar
Gambar 3. Form untuk melakukan login
Tabel ini digunakan untuk proses
register user sebelum dapat melakukan login Password yang dimasukkan user ke
untuk memiliki akses kedalam sistem. dalam form login akan dicek kesesuaiannya dari
form dan dari database, harus menggunakan
Desain Interface Sistem pengacak dan rule yang sama dengan proses
Rancangan form untuk aplikasi ini adalah mengenkripsi password sebelum disimpan ke
sebagai berikut: database.

Proses Validasi dengan Session


Validasi berfungsi untuk mencegah by
pass yang dilakukan oleh user yang tidak
bertanggungjawab yang ingin masuk ke
resource. Validasi dapat mengecek keberadaan
session untuk userid. Jika user tidak melakukan
Gambar 2. Form untuk melakukan register login, maka session userid tidak pernah dibuat.
Perintah isset() digunakan untuk mengecek
Register dilakukan dengan mengisi keberadaan suatu variabel (dalam hal ini
password lebih dari satu kali sehingga user variabel session untuk userid). Perintah ini
dapat memastikan bahwa password yang akan menghasilkan nilai TRUE jika variabel
dimasukkan adalah benar dari sisi ejaan. yang dicek ada, dan FALSE jika variabel tidak
ada. Script untuk proses validasi disisipkan
Dari form register selanjutnya akan disetiap halaman yang sifatnya private atau
dilakukan pemrosesan register user dengan yang membutuhkan autentifikasi user.
melakukan enkripsi password sebelum enkripsi
tersebut disimpan dalam database sistem. ANALISIS WIRESHARK
Wireshark
Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 6 No. 2 Juli 2011 67

Wireshark adalah sebuah Network data yang terkirim salah satu cara adalah login
Packet Analyzer. Network Packet Analyzer berupa userid dan password yang terkirim harus
akan mencoba menangkap paket-paket jaringan diacak terlebih dahulu/dienkripsi terlebih dahulu
dan berusaha untuk menampilkan semua sebelum dikirimkan melalui jaringan sehingga
informasi dipaket tersebut sedetail mungkin. data aslinya hanya akan tertampil sebagai
Network Packet Analyzer diumpamakan sebagai tulisan acak yang tidak berarti. Apabila server
alat untuk memeriksa apa yang sebenarnya akan memvalidasinya maka harus dilakukan
sedang terjadi di dalam kabel jaringan. dekripsi untuk mengetahui login yang
Wireshark juga merupakan salah satu tool gratis tersembunyi, hasil login teracak seperti dibawah
terbaik untuk menganalisa paket jaringan. Salah ini:
satu penggunaan wireshark yang sering
dilakukan oleh orang yang tidak
bertanggungjawab adalah orang usil yang
bertindak sebagai sniffer atau pengendus data-
data privasi di jaringan. Berikut tampilan
wireshark yang sedang mengcapture paket-
paket data jaringan:

Gambar 6. Sniffing Password Untuk Password


yang Terenkripsi

Untuk mencoba pengenkripsian login


digunakan data lain karena sulitnya dalam hal
penginstalasian software untuk jaringan. Yang
pada intinya apabila data login telah dienkripsi
maka hasil dari analisis snop dari wireshark
adalah data yang telah teracak sehingga sniffer
tidak dapat melihat password yang terkirim dan
Gambar 4. Mengcapture paket-paket data
untuk memvalidasinya server akan medekripsi
jaringan di wireshark
kembali data login.
Sniffing Password dengan Wireshark
Analisis yang dilakukan akan KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari
membandingkan hasil capture wireshark untuk
analisis keamanan sistem login adalah
login yang tidak dienkripsi dan yang dienkripsi.
pentingnya memperhatikan pengamanan dengan
Sniffing password adalah aktifitas
mengendus paket-paket yang berisi password di mengenkripsi password pada sistem login
jaringan. Dalam HTML, aktivitas mengirimkan sebelum data dikirim ke server. Proses enkripsi
dengan penggunaan MD5 yang dikombinasikan
sesuatu atau mengirimkan inputan ke server
dengan pengacak atau menggabungkan
disebut dengan POST. Sedangkan
password asli dengan suatu string tertentu lalu
kebalikannya, aktivitas mendapatkan sesuatu
atau meminta data dari server disebut dengan dienkripsi, dirasa dapat menjaga keamanan atau
GET. Pada saat seorang user melakukan login integritas data lebih baik dibanding enkripsi
hanya dengan menggunakan MD5.
dengan memasukkan password maka password
akan tampak dan mudah diendus dikarenakan
password tidak terenkripsi. Seperti dibawah ini: DAFTAR PUSTAKA
[1] Ilham. 2009. Autentikasi User Pada Sistem
Informasi Berbasis Web. Makalah Sistem
Informasi. Fakultas Ilmu Komputer.
Universitas Sriwijaya.
[2] Johnston, P. A. 2005. Login System,
http://pajhome.org.uk
[3] Satoto, K. I. 2009. Analisis Keamanan
Sistem Informasi Akademik Berbasis
Web Di Fakultas Teknik Universitas
Gambar 5. Sniffing Password Untuk Password
Diponegoro. Seminar Nasional Aplikasi
Tidak Terenkripsi
Sains dan Teknologi, ISSN : 1979-911X,
Hal : 175-186. Yogyakarta.
Dengan menggunakan login yang tidak
terenkripsi maka keamanan data yang [4] Stalling, W. 1998. Cryptography and
dikirimkan melalui jaringan akan mudah Network Security, Principle and Practice
terdeteksi oleh sniffer. Untuk mengamankan 2nd Edition. Pearson Education, Inc.

Вам также может понравиться