Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil disebut
(Manuaba,2010).
ibu, terutama dalam masa persalinan, dan masa nifas. Berbagai penyakit dapat
timbul akibat anemia seperti abortus, partus prematur, partus lama, dan
perdarahan post partum. Anemia pada ibu hamil akan meningkatkan resiko
kelahiran prematur atau berat badan lahir rendah (BBLR), serta resiko
ibu dan kematian bayi. Anemia defisiensi zat besi merupakan masalah gizi yang
paling lazim di dunia dan menjangkiti lebih dari 600 juta manusia dengan
frekuensi yang masih cukup tinggi berkisar antara 10% dan 20% (
Prawirohardjo,2014 ).
Laporan WHO pada tahun 2008, bahwa diseluruh dunia prevalensi ibu
1
2
kelahiran prematur bagi ibu yang tingkat haemeglobinya dibawah 6,5 gr/dl.
sebanyak 40,1%. Riskesdas 2007 sebesar 24,5% dan Riskesdas 2010 11,9%.
anemia pada ibu hamil mempunyai kontribusi terhadap tingginya angka bayi
berat lahir rendah yang diperkirakan mencapai 350.000 bayi setiap tahunnya(
Mochtar,2012).
Hasil SKRT 2009 menunjukan bahwa ibu hamil yang menderita anemia
(BBLR). Hasil penelitian Nelly Agustin (2009) juga menunjukan bahwa terdapat
hubungan yang bermakna antara anemia pada ibu hamil dengan kejadian berat
badan lahir rendah (BBLR) dimana semakin tinggi kadar Hb ibu hamil semakin
mencatat angka kematian ibu sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka
tersebut menurun menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007.
tercatat mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup.Rata-rata ini jauh melonjak
dibandingkan hasil SDKI 2007 yang mencapai 228 per 100.000 kelahiran hidup.
prevalensi anemia ibu hamil yaitu 50,9% dan sebagian besar penyebabnya
3
pertama satu kali dan trimester ketiga kehamilan sebanyak dua kali, tetapi
Statistik (BPS) Propinsi Jawa Barat Tahun 2007,AKI dan AKB di Jawa Barat
masih berada pada level yang cukup tinggi. Hingga saat ini, AKI Jawa Barat
Laporan dari Dinas Kesehatan Kota Depok Jawa Barat tahun 2014
Bojongsari Kota Depok tahun 2013 diperolehdari 334 ibu hamil, terdapat 118 (
35,32 % ) kasus anemia. Pada tahun 2014 diperoleh dari 416 ibu hamil, terdapat
4
179 ( 43,02 % ) kasus anemia. Dari data tersebut terdapat kenaikan jumlah
kasus anemia dari tahun 2013 ke tahun 2014 sebanyak 7 %. Itu berarti, masih
tingginya angka kejadian ibu hamil yang mengalami anemia berdasar data PWS
KIA tahun 2014 (PWS KIA dan Data Profil Puskesmas, 2014)
Bojongsari Kota Depok tahun 2013 diperoleh dari 334 ibu hamil, terdapat 118 (
35,32 % ) kasus anemia. Padatahun 2014 diperoleh dari 416 ibu hamil,
jumlah kasus anemia dari tahun 2013 ke tahun 2014 sebanyak 7 %. Itu berarti,
masih tingginya angka kejadian ibu hamil yang mengalami anemia. Mengingat
Faktor faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di
Tahun 2014.
Tahun 2014.
2014.
yang anemia.
khususnya pada ibu hamil yang sudah ada. Hasil penelitian ini
selanjutnya.
kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas UPT Bojongsari Kota Depok
tahun 2014. Dari data yang diambil terdapat peningkatan ibu hamil dari tahun
2013 ketahun 2014 sebanyak7% dari ibu hamil yang mengalami kejadian
anemia. Penelitian ini mempunyai jenis penelitian cross sectional yang bersifat
deskriptif analitik untuk melihat hubungan variable bebas dengan variable terikat
kejadian anemia pada ibu hamil.Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah
data skunder yang diperoleh dari bagian rekam medik Puskesmas UPT
Bojongsari Kota Depok tahun 2014 dan data yang diperoleh dianalisa dengan