Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Dalam upaya pengumpulan data sebagai langkah awal dari proses
keperawatan, penulis melakukan pengkajian secara langsung maupun tidak
langsung. Kegiatan yang dilaksanakan dalam pengkajian adalah pengumpulan
data dan merumuskan prioritas masalah.
Saat pengkajian pada klien Ny. H, penulis tidak mendapatkan hambatan,
karena klien dapat berkomunikasi dengan baik dan kooperatif.
Menurut La Ode Jumadi Guffar dalam buku Pengantar Keperawatan
Profesional dinyatakan bahwa pengkajian merupakan dasar utama atau langkah
awal dari proses keperawatan secara keseluruhan.
Dalam pengumpulan data diperoleh data secara langsung dari klien
melalui observasi, pemeriksaan fisik dan wawancara, untuk memperoleh data
yang lebih akurat lagi perlu didukung pula dengan adanya informasi yang didapat
dari catatan dokter dan perawat.
Adapun hasil dari pengkajian antara lain perubahan fungsi fisiologis
tubuh. Dalam pengkajian ini penulis tidak mengalami kendala, hal ini disebablan
klien dapat berkomunikasi dengan baik dan kooperatif juga banyak bantuan dari
perawat dan dokter.
Tahal akhir dari pengkajian ini, penulis merumuskan prioritas masalah
berdasarkan hirarki maslow, masalah tersebut antara lain : Gangguan rasa nyaman
(nyeri), perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, imobilisasi, resiko tinggi
infeksi. Dari data-data pengkajian diatas, antara data pengkajian menurut dasar
teoritis ada sebagian yang sama dan sebagian tidak ditemukan pada klien Ny. H.
B. Diagnosa Keperawatan
Pada tahap perumusan masalah diagnosa keperawatan, ,penulis
menganalisa data yang diperoleh dari hasil pengkajian. Dalam mengidentifikasi,
memfokuskan dan mengatasi kebutuhan speeifik serta respon terhadap masalah
aktual dan resiko tinggi (Mailynn E. Doenges 2000, 8)
Pada tahap diagnosa keperawatan, penulis akan menganalisa data yang
diperoleh baik yang dapat dicegah, dapat ditangani maupun yang dapat
ditanggung dengan tindakan keperawatan.
Pada penulisan kasus ini ditemukan empat macam diagnosa keperawatan
yang terdiri dari diagnosa aktual dan diagnosa potensial. Dari empat diagnosa
tersebut terdapat dua diagnosa yang sesuai teori (kepustakan) dan dua diagnosa
yang terdapat dalam kasus tetapi tidak terdapat dalam teori. Hal ini disebabkan
karean data-data penunjang diagnosa tersebut didapatkan penulis saat melakukan
pengkajian dimana respon yang diberikan berbeda-beda tergantung pada kondisi
dan kebutuhan klien.
Berdasarkan teori keperawatan seperti diuraikan oelh Marylinn E.
Doenges 2000 diagnosa keperawatan yang bisa timbul pada klien post operasi
tiroidektomi adalah :
1. Resti Bersihan jalan nafas tak efektif
2. Kerusakan komunikasi verbal
3. Resti terhadap cidera
4. Gangguan rasa nyaman (nyeri)
5. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar); mengenai kondisi, prognois dan
kebutuhan tindakan
Sedangkan menurut Susan Martin Tucker, diagnosa keperawatan yang
biasa timul pada klien post operasi tiroidektomi adalah :
1. Potensial untuk mengalami ketidakefektifan jalan nafas
2. Potensial terhadap cedera
3. Potensial terhadap infeksi
4. Potensial terhadap kerusakan komunikasi verbal
5. Gangguan rasa nyaman (nyeri)
6. Kurang pengetahuan
Adapun diagnosa keperawatan yang ada pada klien Ny. H dengan post
operasi tiroidektomi dengan indikasi struma nodosa nontoksik (SNNT) yang
sesuai dengan diagnosa keperawatan teoritis adalah :
1. Gangguan rasa nyaman (nyeri)
2. Resti infeksi
C. Perencanaan
Secara sederhana, perencanaan merupakan keputusan awal tentang apa
yang dilakukan, bagaimana, kapan itu dilakukan dan siapa yang akan melakukan
kegiatan tersebut sebagai langkah berikutnya.
Pada tahapan perencanaan setelah memprioritaskan masalah keperawatan
penulis menetapakan tujuan dan kriteria serta rencana tindakan. Tujuan yang
ditetapkan harus nyata, dapat diukur daan mempunyai batas waktu pencapaian.
Dalam rencana keperawatan ini penulis menemukan kesulitan dalam
menentukan waktu, tujuan, rencana Asuhan Keperawatan. Hal ini disebabkan
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis tentang Asuhan
Keperawatan pada klien post operasi tiroidektomi dengan indikasi struma nodosa
nontoksik (SNNT), dengan menentukan tujuan jangka pendek dan tujuan jangka
panjang saat melihat kondisi klien tersebut.
Yang dimaksud dengan tujuan jangka panjang pendek adalah setiap
kegiatan yang dapat dicapai dalam waktu relatif singkat dan dirumuskan dalam
bentuk prilaku yang dapat diamati dan diukur, umumnya bersifat lebih spesifik.
Waktu dan kondisi pencapaian kondisi jangka pendek dituliskan untuk
mengetahui seberapa lama tujuan tersebut dapat di capai. Hal ini dimaksudkan
untuk mmepermudah penilaian terhadap keberhasilan tindakan yang dilakukan .
Sedangkan tujuan jangka panjang adalah semua sasaran yang harus
dicapai dalam waktu panjang dan biasanya bersifat lebih umum. Tujuan jangka
panjang dapat dicapai setelah beberapa lama. Tujuan jangka panjang dapat
dirumuskan pada reaksi yang ditulis dalam diagnosa keperawatan sedangkan
perumusaan tujuan jangk apanjang dapata didasarkan pada data penunjang yang
ada.
Rencana tindakan pada kasus yang penulis kelola pada dasarnya sesuai
dengan teori karena penulis menggunakan bukti-bukti sumber yang ada. Sesuai
dengan diagnosa keperawatan yang didapatkan, kondisi klien dan penyebab
timbulnya masalah. Adanya penambahan ataupun pengurangan dari rencana
keperawatan dengan teori yang ada dikarenakan penulis berusaha untuk
menyesuaikan rencana dengan kondisi dan fasilitasa yang tersedia.
D. Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah deskripsi untuk perilaku spesifik yang diharapkan dari
pelaksanaan dan atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat. (Marylinn E.
Doenges, 2000, 10)
Tahap pelaksanaan merupakan bentuk tindakan untuki direncanakan
sebelumnya dan disesuaikan dengan situasi secara cermat dan efisien. Dalam
melaksanakan tindakan keperawataan peneulis menyesuaikan dengan kondisi
sesuai kebutuhan klien saat itu, tidak semata-mata berdasarkan prioritas masalah
yang direncanakan sebelumnya serta disesuaikan dengan waktu pelaksanaan
tindakan.
Dalam melaksanakan tindakan keperawatan penulis juga melanjutkan
observasi dan pengumpulan data untuk melihat perkembangan klien selanjutnya.
Adapun faktor-faktor penunjang yang penulis dapatkan selama praktek
adalah kerjasama dari perawat ruangan dan mahasiswa yang sedang berpraktek di
ruangan tersebut. Penulis dalam hal ini memantau perkembangan klien dan
pelaksanaan tindakan-tindakan yang penulis susun.
E. Evaluasi
Evaluasi terhadap akhir proses keperawatan yang bertujuan untuk menilai
hasil akhir daro keseluruhan tindakan keperawatan yang telah dilakukan, dan
ditulis dalam catatan perkembangan yang berfungsi untuk mendokumentasikan
keadaan klien baik berupa keberhasilan maupun ketidakberhasilan yang dilihat
dari masalah yang ada.
Evaluasi ini bersifat obyektif yaitu evaluasi yang dilakukan sekaligus pada
akhir dari semua tindakan yang disebut juga mengevaluasi tujuan jangka panjang.
Pada hakikatnya evaluasi daan tujuan yang penulis dapatkan pada kasus
klien post operasi tiroidektomi dengan indikasi struma nodosa nontoksik (SNNT)
dapat teratasi dan teratasi sebagian yang perawatannya dilanjutkan dirumah.