Вы находитесь на странице: 1из 2

Kekayaan Alam Provinsi Sulawesi Barat

Sulawesi Barat adlah provinsi hasil pemekaran dari provinsi Sulawesi Selatan. Provinsi yang

dibentuk pada 5 Oktober 2004 ini berdasarkan UU No. 26 Tahun 2004 Ibu Kotanya ialah Mamuju. Luas

Wilahnya sekitar 16,796.19 2 .Suku Suku yang ada di Provinsi Ini terdiri dari Suku Mandar (49,25%),

Suku Toraja (13,45%), Suku Bugis (10,79%) Suku Jawa (5,38%), Makasar (1,59%) dan Suku lainnya

(19,15%). Agama agama yang ada di provinsi ini terdiri dari, Agama Islam (83,1%), Kristen (14,36%),

Hindu (1,88%) Budha (0,04%) dan Agama Lainnya (0,62%). Rata rata Penduduk di Provinsi ini

menggunakan bahasa Indonesia, Bahasa Mandar, Bahasa Bugis, Toraja, Dan Bahasa Makasar.

Kekayaan Alam Provinsi Sulawesi Barat memiliki potensi yang besar dan beragam. Potensi Itu dari

Sektor pertanian, Kehutanan, Kelautan, perikanan, perternakan, dan Perkebunan. Sekitar 67% wilayah

Provinsi Sulawesi Barat adalah Hutan. Wilayah ini terbagi menjadi hutan lindung seluass 700.020 ha. Hutan

hutan inilah menghasilkan 51.306 ton kayu dan 2.927 ton rotan dan damar.

Kondisi hutan di Sulawesi Selatan semakin kritis. Akhir akhir ini luas Hutan terus Berkurang dari 2,1

Juta hektar menjadi 1 juta hektar. Berkurangnya luas hutan dipicu karena fungsi hutan telah beralih fungsi

dan juga karena pembalakan liar oleh warga Asli maupun Warga luar Sulawesi Barat. Menurut info dari

nasional.kompas.com, alih fungsi lahan dan pembalakan liar yang berlangsung selama 10 tahun terakhir,

Hutan Umumnya berganti menjadi kawasan tmbang dan perkebunan. Hal ini menyebabkan erosi pada tanah
dan Bencana Alam. Terutama bencana Longsor, curah Hujan yang tinggi menyebabkan pergeseran tanah

karena tidak adanya penahanan dari akar pohon.

Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat segera membentuk Dewan Kehutanan Daerah

(DKD) untuk mengoptimalkan penataan dan pemeliharaan hutan agar lebih lestari dan bermanfaat bagi

generasi yang akan datatang. Sekitar Rp200 juta APBD dialokasikan untuk kegiatan penataan dan pengolaan

hutan oleh DKD. Upaya reboisasi atas hutan rusak telah mencapai 0.3 ha dari 1,5 ha hutan yang rusak. Dan

untuk mereboisasi seluruh hutan yang rusak dikawasan SulBar seperti yang dikatakan Ketua Dewan

Kehutanan membutuhkan waktu 12 tahun.

Sumber: (Wikipedia, beritadaerah.com, nasional.kompas.com, beritasatu.com)

Made by:
Sri Endah Dewi
X MIA 1

PENILAIAN
Tanda Tangan Guru NILAI

Вам также может понравиться