Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
2.1.1 Trimester I
Idealnya calon ibu berada dalam kondisi sehat optimal. Kebiasaan seperti merokok,
minum beralkohol dan obat-obatan yang tidak perlu sudah seharusnya dihentikan pada masa
ini. Tanda utama kehamilan adalah tidak menstruasi sekitar 2-3 minggu setelah konsepsi.
Namun ketiadaan menstruasi (amenore) ini bisa juga disebabkan oleh hal-hal lain. Untuk
memastikan perlu dilakukan tes urin sehingga dokter dapat menaksir perkiraan
hari persalinan dihitung semenjak hari pertama siklus menstruasi terakhir.
Selain tidak menstruasi (amenore) terdapat tanda-tanda awal lainnya yang juga
perlu diperhatikan, misalnya mual muntah atau biasa disebut morning sickness, perubahan
selera makan, perubahan pada payudara, dan kelelahan.
2.1.2 Trimester II
Trimester II (14-27 minggu) pada masa ini energi dibutuhkan untuk penambahan
darah, perkembangan uterus, pertumbuhan massa mamae / payudara (memproduksi air susu
ibu / ASI), dan penimbunan lemak (Ariga, dkk 2011).
2.1.3 Trimester III
Pada masa ini dibutuhkan energi untuk pertumbuhan janin, plasenta serta cairan
amnion. Dan penambahan berat badan ibu juga harus dipantau agar tidak mengalami obesitas,
untuk menghindari penyulit yang mungkin terjadi pada masa persalinan, dengan
mengkonsumsi gizi yang seimbang (Sulistyoningsih, 2011).
e. Zat Besi
Kebutuhan akan zat besi pada perempuan hamil meningkat hingga 200-300%. Sekitar
1040 mg ditimbun selama hamil, sebanyak 300 mg ditransfer ke janin, 200 mg hilang saat
melahirkan, 50-75 mg untuk pembentukan plasenta dan 450 mg untuk pembentukan sel darah
merah.
f. Yodium
Kekurangan yodium pada ibu hamil akan mengakibatkan janin mengalami hipotiroid
yang selanjutnya berkembang menjadi kretinisme. Kekurangan yodium juga dapat
mengakibatkan bayi lahir mati, aborsi, serta meningkatkan kematian bayi dan perinatal.
Kebutuhan yodium dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi garam beryodium serta konsumsi
bahan makanan yang bersumber dari laut.
g. Kalsium
Berdasarkan angka kecukupan gizi tahun 2004, konsumsi kalsium yang dianjurkan
bagi ibu hamil adalah sebanyak 950 mg per hari. Sumber utama kalsium adalah susu dan
hasil olahannya. Selain untuk tulang, kalsium juga dibutuhkan untuk mencegah preeklamsia
atau tekanan darah tinggi pada ibu hamil yang dapat menyebabkan kejang pada ibu,
prematuritas, bahkan kematian.
h. Magnesium
Magnesium terdapat pada berbagai jenis bahan makanan terutama serelia dan sayur
mayur hijau, dan dapat mencegah terjadinya osteoporosis.
i.Seng
Seng merupakan bagian dari banyak metaloenzim dan sebagai ko-enzim pada
berbagai sistem enzim. Sumber utama seng berasal dari hewani, seperti daging, ikan, kerang,
ayam, telur. Hasil studi menunjukan bahwa rendahnya kadar seng pada ibu hamil dapat
menyebabkan persalinan yang abnormal dan BBLR.
A. Pengertian
Hiperemesis adalah suatu keadaan pada
awal kehamilan ( trimester II) yang ditandai rasa
mual dan muntah yang berlebihan dalam waktu
lama. Keadaan ini bila tidak diatasi dapat
mengakibatkan dehidrasi dan penurunan berat
badan (DR. Merryana Adriani, SKM.,M.Kes.).
Dehidrasi dapat menyebabkan perubahan kadar
elektrolit dalam darah, sehingga darah menjadi
terlalu asam. Ciri khas diet Hiperemesis adalah
penekanan pada pemberian karbohidrat
Komplikasi Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis gravidarum dapat
menyebabkan komplikasi selamakehamilan pada
organ tubuh, diantaranya kelainan organ
hepar,jantung, otak dan ginjal.
Adapun kelainan organ pada hepar menyebabkan
degenerasi lemak sentrilobuler tanpa nekrosis;
padajantung menyebabkan jantungatrof, kecil
dan biasa;
pada otakmenyebabkan perdarahan bercak dan
pada ginjal menyebabkan pucat,
degenerasi lemak pada tubuli kontroli.
B. Penanganan Hiperemesis Gravidarum
1.Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
tentang kehamilan muda yang disertai dengan
emesis gravidarum;
2.Anjurkan ibu hamil tidak segera bangun dari
tempat tidur agar
terjadiadaptasi aliran darahmenuju susunan
saraf pusat;
3.Nasehatkan tentang diit ibu hamil: makan
porsi sedikit tapi sering,
menghindari makananyang
merangsang muntah;
4.Pemberian obat-obatan ringan seperti:
sedatif, vitamin, anti emetik, anti histamin;
5.Dukungan psikologis berupa: menghilangkan
rasa takut, mengurangi pekerjaan,
menghilangkan masalah dan konflik;
6.Perawatan di rumah sakit meliputi: isolasi
sampai mual muntahberkurang;
penambahancairan (glukosa 5% 2-3 liter dalam
24 jam, pemberian kalium dan vitamin apabila
diperlukan); terminasikehamilan apabila
kondisi memburuk.
7.Pemeriksaan laboratorium berupa: analisis
urun, kultur urin; darahrutin; fungsi hati (SGOT,
SGPT, alkaline fostase); pemeriksaan tiroid
(tiroksin dan TSH); Na, Cl, K, glukosa,
kreatinin, asam urat; serta USG untuk
menghindari kehamilan mola.
Macam-macam Diet
1. Dasar
Pre eklampsi
Adalah suatu kelainan pada ibu hamil dengan umur kehamilan lebih dari 24 minggu, ditandai dengan
gejala berat badan berlebih, hypertensi (>90/140 mmHg), Proteinuria (>0,3 gr/cc), oedem pada kaki,
tangan, muka.
Gejala:
1. Nyeri kepala
2. Penglihatan kabur
3. Mual, muntah, nyeri ulu hati, oedem pada kaki, tangan, tungkai, kelopak mata.
4. Hypertensi.
5. Proteiuria.
Pre eklampsi:
Dalam keadaan berat makanan diberikan secara berangsur, sesuai keadaan penderita.
Cukup kalori dan semua nutrisi, penambahan berat badan diusahakan dibawah 3 kg/bulan
atau dibawah 1 kg/minggu.
Rendah garam, menurut berat atau ringannya retensi garam dan air.
4. Menyusun menu Diit Ibu Hamil dengan Pre Eklamsi dan Eklamsi
Jumlah cairan paling banyak 1500 ml/hari, kekurangannya diberikan secara parenteral.
Makanan ini kurang kalori dan nutrisi lainnya, kecuali vitamin A dan C.
Sebagai perpindahan dari diit PE I kepada penderita dengan PE tidak terlalu berat.
Makanan dalam bentuk lunak dan diberikan sebagai diit rendah garam I.
Sebagai perpindahan dari diit PE II atau kepada penderita dengan pre eklamsi ringan.
Makanan dalam bentuk biasa atau lunak dan diberikan sebagai diit rendah garam II.
Jumlah kalori harus disesuaikan dengan kenaikan berat badan tidak boleh melebihi dari 1
kg/bulan.
Pre eklampasia merupakan salah satu komplikasi yang sering terjasi pada kehamilan, yang biasanya
terjadi pada kehamilan lebih dari 20 minggu, yang ditandai oleh adanya hipertensi, proteinuria, dan
edema. Keluhan-keluhan yang biasa timbul ialah adanya pertambahan berat badan (karena edema),
mudah timbul kemerah-merahan, mual, muntah, pusing, pandangan kabur, nyeri lambung, oligouria,
gelisah dan kesadaran menurun. Ciri khas dari diet ini adalah memperhatikan asupan garam dan
protein.
Tujuan dari pemberian diet pre eklampsia ialah :
Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal
Mencapai dan mempertahankan tekanan darah agar tetap normal
Mencegah dan mengurangi retensi garam dan air/cairan
Mencapai keseimbangan nitrogen
Menjaga agar penambahan berat badan tidak melebihi normal
Mengurangi atau mencegah timbulnya faktor resiko lain atau penyulit baru pada saat kehamilan atau
setelah melahirkan
Syarat diet pada pre eklampsia, ialah :
1. Energi dan zat gizi yang diberikan harus cukup. Dalam keadaan berat, makanan diberikan secara
bertahap sesuai dengan kemampuan pasien dalam menerima makanan. Penambahan energi tidak
melebihi 300 kkal dari makanan atau diet sebelum hamil.
2. Garam diberikan rendah sesuai dengan berat ringannya retensi garam atau air. Penambahan berat
badan diusahakan di bawah 3 kg/bulan atau di bawah 1 kg/minggu.
3. Protein tinggi (1 - 2 gr/kg berat badan)
4. Pemberian lemak sedang, sebagian lemak berupa lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh
ganda.
5. Vitamin cukup; vitamin C dan B6 diberikan sedikit lebih tinggi.
6. Mineral cukup terutama kalsium dan kalium.
7. Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan makan pasien
8. Cairan diberikan 2500ml/hari. Pada keadaan oligouria cairan dibatasi dan disesuaikan dengan
cairan yang keluar melalui urin, muntah, keringat, dan pernapasan.
DAFTAR PUSTAKA
Anton, Yohanes. 2011. Its Easy Olah Data Dengan SPSS. Yogyakarta: Skripta Media Creative.
Eva. 2010. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Trans Info Media
Jurnal Penelitian Stikes Helvetia Medan. 2011. Medan: stikes Helvetia Medan.
Miyata dan Proverawati. 2010. Gizi Kehamilan, www.blogspot. Com [diakses pada hari selasa 23
April 2012].