Вы находитесь на странице: 1из 2

Porositas dan permeabilitas

Porositas adalah perbandingan antara seluruh pori-pori dengan volume total batuan.
porositas bergantung pada bentuk dan susunan partikel individu serta ukuran pori-pori.
Permeabilitas adalah kemampuan suatu bahan atau material khususnya batuan untuk
meluluskan cairan melalui pori-pori batuan. (Rahayu, Sri 2014)

Zona Jenuh Air

Menurut S. Soetrisno (1999) penyebaran vertical air bawah permukaan dapat dibagi menjadi
zona tak jenuh )zone of aeration) dan zona jenuh (zone of saturation). Model aliran air tanah
akan dimulai pada adaerah resapan air tanah atau sering disebut juga sebagai daerah
imbuhan air tanah (recharge zobe). Daerah ini adalah wilayah dimana air yang berada di
permukaan tanah baik air hujanataupun air permukaan mengalami proses penyusunan
(infiltrasi) secara gravitasi melalui lubang pori tanah atau batuan celah/rekahan pada
tanah/batuan. proses penyusupan ini akan berakumulasi pada suatu titik dimana air
tersebut menemui suatu lapisan atau struktur batuan yang bersifat kedap air
(impermeable( Titik akumulasi ini akan membentuk suatu zona jenuh air (saturated zone).
Jadi zona jenuh air adalah zona yang seluruh ruangnya terisi oleh air dan bersifat
impermeable. Sementara zona tak jenuh terdiri dari ruang antara sebagian terisi oleh air dan
sebagian terisi oleh udara bersifat permeable yaitu zona yang mampu meloloskan air.

Pada umumnya air tanah berada pada zona tak jenuh disebut air gantung (vadose water)
dan tersimpan dalam ruang merambat (capillary zone) disebut air merambat (capillary
water). Di daerah air permukaan (soil water) mungkin terdapat air tetapi dalam jumlah
sedikit termasuk air di daerah antara (intermediate zone). Sedangkan air di zona kapilaritas
(capillary zone) justru air erangkat dari zona jenuh akibat gaya kapilaritas. Lalu air tanah
tertahan sampai lapisan batas kedap air (impermeable rocK0. Pada zona jenuh semua pori
terisi oleh air dan air yang berada pada zona ini disebut air tanah (ground water). Batas
antara zona jenuh air dan tak jenuh adalah suatu bidang yang sibut sebagai muka air tanah
(water table).

Konfigurasi Schlumberger
Pada konfigurasi Schlumberger elektroda arus C1 dan C2 sering disebut sebagai A dan B,
serta eletroda P1 dan P2 sebagai M dan N. Pada saat pengukuran idealnya jarak MN dibuat
sekecil-kecilnya sehingga jarak MN secara teoritis tidak berubah. Tetapi karena keterbatasan
kepekaan alat ukur, maka ketikan jarak Ab sudaj relative besar maka jarak MN hendaknya
dirubah. Perubahan jarak MN hendaknya tidak lebih besar dari 1/5 jarak AB. Kelebihan dari
konfigurasi Schlumberger ini adalah kemampuan untuk mendeteksi adanya non
homogenitas lapisan batuan pada permukaan, yaitu dengan membandingkan nilai
resistivitas semu ketika terjadi perubahan jarak elektroda MN/2. Agar pembacaantergangan
pada elektroda MN bisa dipercaya, maka ketika jarak Ab relatif besar hendaknya jarak
elektroda MN juga diperbesar. (Broto, 2008) Iskandar Erwin 2014.

Вам также может понравиться