Вы находитесь на странице: 1из 8
BILLS OF QUANTITIES DAN STANDARD METHOD OF MEASUREMENT PENDAHULUAN Di dalam dunia konstruksi, biasanya sebelum suatu bangunan dikerjakan, seorang Arsitek dan Perencana lainnya akan membuat gambar dan spesifikasi, yang akan digunakan oleh Kontraktor sebagai dasar pelaksanaan pekerjaannya dan juga sebagai dasar perhitungan biayanya. Dalam membuat suatu perhitungan biaya, Kontraktor tidak dapat menelan bulat-bulat gambar, spesifikasi maupun desain- desain Perencana. Dari gambar, spesifikasi maupun desain tersebut harusiah dibuat suatu rincian pekerjaan yang dapat dicerna dan dihargai oleh Kontraktor. Uraian pekerjaan tersebut harus menjelaskan jenis, spesifikasi, kuantitas dan satuan pekerjaan. Dari uraian pekerjaan itulah Kontraktor dapat membuat harga satuan, yang nantinya setelah dikalikan dengan kuanntitas pekerjaan akan membentuk atau menjadi harga penawaran. Daftar uraian pekerjaan itu dikenal sebagai Bills of Quantities (BQ atau Daftar Uraian Pekerjaan). Dengan adanya BQ tersebut, beberapa manfaat dapat diambil, yaitu:~ a. Adanya suatu daftar uraian pekerjaan yang terinci yang akan memberi kejelasan akan lingkup suatu pekerjaan. b. Memudahkan dalam melakukan evaluasi baik dalam masa pra-kontrak maupun pada masa pasca-kontrak. . Adanya suatu penyeragaman bagi kontraktor dalam memasukkan penawaran harga. d. Memudahkan dalam pengelolaan pekerjaan tambah-kurang, baik yang berkaitan dengan kuantitas pekerjaan maupun harga satuan pekerjaan. @. Memudahkan dalam merencanakan biaya proyek, baik bagi Kontraktor maupun as. Untuk dapat mencapai manfaat tersebut di atas, BQ harus dipersiapkan dengan baik dan benar dengan memenuhi standar-standar yang berlaku. Maksud dari dipersiapkan dengan balk adalah bahwa sebuah BQ harus dapat mencerminkan pekerjaan yang akan dibuat, BQ tersebut harus dapat dimengerti oleh Kontraktor sehingga mereka tidak salah mengartikannya. Dengan dimengertinya pokok-pokok pekerjaan yang ada dalam BQ oleh Kontraktor, maka ia dapat dengan mudah dan terperinci membuat harga satuannya. ‘Adapun maksud dari sebuah BQ harus dipersiapkan dengan benar adalah bahwasannya BQ tersebut harus dapat mencerminkan nilai sebenamya dari suatu bangunan yang hendak dikerjakan. Kebenaran kuantitas pekerjaan akan didapat dari cara penghitungan kuantitas yang benar, dalam arti bahwa semua bagian bangunan atau pekerjaan telah dihitung dan tidak terjadi penghitungan ganda ataupun bagian yang terlinggal. Kebenaran harga satuan pekerjaan akan didapat dari kejelasan okok-pokok pekerjaan. Adapun maksud dari 8Q harus memenuhi standar yang berlaku adalah, bahwasannya dalam menyusun BQ kita mengikuti standar perhitungan pekerjaan miczalcourselntyfoasmm 1 yang berlaku (di suatu tempat atau negara), sehingga Kontraktor atau orang yang imembaca BQ tersebut mengerti atau paham akan maksud pokok-pokok pekerjaan. Standar perhitungan kuantitas yang dimaksud adalah yang biasa disebut ‘Standard Method of Measurement (SMM). Yang dimaksud dengan SMM adalah suatu kumpulan aturan dasar atau baku untuk membuat pokok-pokok (item) pekerjaan, Di dalam SMM disebutkan pembagian bangunan mulai dari elemen pekerjaan atau trade sampai ke detil pokok-pokok pekerjaan. SMM biasanya dibuat oleh satu negara atau institusi negara yang berweneng untuk digunakan di Negara tersebut, setelah sebelumnya disetujui oleh asosiasi-asosiasi industri yang terlbat atau terkait Dengan dibuatnya suatu standar perhitungan kuantitas, maka diharapkan tidak akan terjadi_perselisihan antara Kontraktor dan Pemberi Tugas ataupun QS. Ada beberapa SMM yang dikenal di Indonesia, yaitu:- Hong-Kong Standard Method of Measurement. Singapore Standard method of Measurement 2 Standard Method of Measurement 7 (SMM 7) Principle of Measurement International (POM!) Australian Standard Method of Measurement peaoge Di dalam SMM, selain dimuat elemen dan pokok-pokok pekerjaan juga dimuat aturan, batasan-batasan mengenai apa saja yang harus dimasukkan ke dalam harga satuan. Dengan adanya atau dibuatnya berbagai aturan di dalam SMM, maka diharapkan perselisihan yang berkaitan dengan cara penghitungan kuantitas antara Kontraktor, Pemberi Tugas ataupun QS dapat dihindari atau bankan dihilangkan. ATURAN UMUM PERHITUNGAN KUANTITAS Sebelum kita membicarakan teknik pembuatan BQ, ada baiknya kita mengingat kegunaan BQ. Tujuan utama dan yang terpenting dari dibuatnya 8Q adalah untuk membantu Kontraktor dalam menyiapkan perkiraan biaya suatu pekerjaan, dalam suatu proses pelelangan. BQ yang telah dihargai, yang merupakan bagian dari Dokumen Kontrak, akan dapat dijadikan dasar untuk membuat suatu prestasi pekerjaan, menghitung pekerjaan tambah-kurang dan juga menunjukkan lingkup pekerjaan yang harus dipenuhi oleh Kontraktor, Selain itu juga BQ akan dapat digunakan sebagai dasar bagi Kontraktor untuk merencanakan_ pelaksanaan pekerjaannya dan bagi QS akan menjadi data yang sangat baik untuk membuat perkiraan biaya proyek mendatang Untuk mencapai tujuan utama dari pembuatan BQ tersebut, maka BQ harus dibuat secara jelas, lengkap dan tepat dalam menggambarkan persyaratan atau keinginan Arstek atau para Perencana lainnya dan mengatur BQ tersebut sedemikian sehingga Kontraktor dapat dengan mudah dan cepat membuat harga penawarannya. Selanjutnya dalam membuat BQ tersebut, seorang QS harus menghitung secara akurat, tepat, sistematis, logis dan dapat menggambarkan dengan jelas spesifikasi dan dtell dari raneangan Arsitek maupun Perencana lainnya. Aturan umum lainnya yang harus selalu diingat oleh pembuat BQ adalah bahwasannya perhitungan kuantitas yang dibuat oleh seseorang harus pula dimengerti oleh orang lain. Hal ini akan memudahkan pemeriksaan kuantitas seandainya terjadi sesuatu hal pada orang yang mengitung BQ tersebut. Karena alasan tersebullah maka penggunaan standar perhitungan yang mengacu kepada ‘SMM akan sangat membantu dalam penyusunan BQ. rmirzacoursalgyiogemm 2 Dalam menyusun 8Q, seperti telah dijelaskan di atas, pembagian secara sistematis dan logis harus selalu menjadi patokan bagi pembuat BQ. Pembagian secara sistematis yang dimaksud di sini adalah membagi suatu proyek atau pekerjaan tersebut berdasarkan susunan bangunan. Jika proyek tersebut terdiri dari banyak bangunan maka pembagian pertama bias dilakukan berdasarkan lokasi bangunan. Selanjutnya, di dalam suatubangunan yang sedang dihitung kuantitasnya, penyusunan BQ secata sistematis tersebut dapat diartikan dengan perhitungan kuantitas berdasarkan urutan pekerjaan (dari sub-struktur sampai atap misalnya) Urutan secara sistemetis dan logis ini bisa dengan jelas dilinat di dalam SMM 7. Hal lain yang juga harus diingat sebelum kita membuat atau menghitung kuantitas adalah penulisan deskripsi pokok-pokok pekerjaan yang harus jelas dan lengkap sehingga tidak disalah-artikan oleh Kontraktor yang membacanya. Deskripsi tersebut harus tidak bersifat mendua atau kabur. Konsistensi juga sangat diperlukan dalam menyusun deskripsi sehingga tidak terjadi perbedaan deskripsi antara satu pokok pekerjaan yang sama yang terdapat dalam dua rekening (bill) yang berbeda. Konsistensi juga diperlukan dalam memberi satuan pekerjaan atas pokok-pokok pekerjaan (misainya pekerjaan kusen kayu di satu rekening dihitung dalam 'm® dan di rekening lainnya dihitung dalam ‘m’). Berkaitan dengan pembagian pekerjaan di dalam BQ, ada 2 pendekatan yang dapat digunakan, yaitu:~ a, Pembagian secara ‘Elementaf b. Pembagian berdasarkan ‘Trade’ Yang dimaksud pembagian secara ‘elemental adalah pembagian suatu bangunan atau proyek berdasarkan ‘elemen’ pembentuk bangunan tersebut. Adapun yang dimaksud dengan elemen adalah, suatu bagian bangunan yang selalu berfungsi ‘sama apapun bentuk, jenis atau besarnya bangunan. Elemen, menurut standar yang berlaku adalah sebagai berikut'- Substruktur Rangka dan lantai (atas) Atap Tangga Dinding luar dan penyelesaiannya Jendela dan pintu luar Partisi dan dinding dalam Pintu dalam Penyelesaian dinding Penyelesaian lantai Plafond Perabot . Peralatan saniter Instalasi pembuangan Instalasi air Instalasi listrik Instalasi tata udara Instalasi lift Instalasi pemadam kebakaran Instalasi komunikasi Instalasi khusus Pekerjaan halaman Drainasi @>ea0c8 greece tenrapes €<6 mnrzalcouselatyioqsrm 2 x. Instalasi pelayanan eksternal y. Bangunan pembantu Itulah susunan elemen yang digunakan dalam membagi bangunan ke dalam bagian- bagian yang lebih kecil untuk keperiuan BO Pembagian berdasarkan ‘Trade’ adalah pembagian bangunan berdasarkan disiplin pekerjaan atau keahlian, seperti ‘Pekerjaan Tanah, Pekerjaan Beton, Pekerjaan Pipa’ dan lain-lain. Pembagian ini akan sangat berguna jika kita hendak membuat paket-paket pekerjaan, karena dengan membagi pembuatan BQ ke dalam ‘Trade’ kita akan dengan mudah melelangkan paket pekerjaan tersebut sesuai aisiplin pekerja. FORMAT PENGHITUNGAN KUANTITAS Di dalam tugas tradisional QS ada beberapa macam format yang bisa digunakan untuk menghitung pekerjaan antara lain adalah:- 1, Menggunakan kertas dimensi tradisional dan lembar abstraksi 2. Menggunakan kertas ‘Cut and Shuffle’ 3. Menggunakan daftar (schedule) tabulasi Dalam perkembangan selanjutnya, atau pada saat sekarang ini penghitungan kuantitas pekerjaan dapat dilakukan dengan computer. Pada saat sekarang ini banyak beredar program penghitungan kuantitas seperti Buildsoft, Masterbill, CATO dan lain-lain. Jika kita menggunakan cara tradisional dalam menghitung kuantitas, maka akan ada 2 tahapan pekerjaan sebelum kita bisa mendapatakan suatu BQ. Tahapan ini adalah:~ 1. Tahapan penghitungan kuantitas. Dalam tahapan ini kita menghitung dari gambar yang ada. Selain itu kita juga membuat deskripsi yang didasarkan kepada spesifikasi Arsitek atau Perencana yang tercantum di gambar. Proses ini biasa disebut dengan proses ‘Quantity Take Off, 2. Tahap selanjutnya adalah tahap pembuatan BQ atau penyusunan ‘rekening’ (bill), Pada tahapan ini kita akan mengalikan dimensi yang telah dituliskan pada tahap ‘Quantity Take Off, memasukkan deskripsi ke dalam kertas abstraksi (jika kita menggunakan kertas perhitungan tradisionil), mengecit dimensi dan deskripsi dan juga membuat ‘draft’ BQ. Tahapan ini biasa disebut dengan tahap ‘working- up’. Namun jika kita menggunakan program komputer, maka kedua tahap tersebut akan dapat digabungkan dan dapat dikerjakan olen satu orang untuk memproduksi ‘draft’ BQ. ‘mirzalcouseigtyfogsmim 4 sume face fete ae I" v. | mus na 408 we smo 1... | Jon ez er) | : Su-ELEMBAT: HEADING Hal. Ref. ate a winste 4-101 i a0 caw bas A A beoeensreea 0 led Ueto x lerid 2. desea : Di wenesals nF, Re rere 2 naa ¥y 460 Nod te tay o 0) (ee 7 sense sae ticeoat| geo) (Saat 20) ee dat ees an | am awalt | Vy me 3.00 Hamann "9 x00 feitmaom ea 4.00 Was oy paw —| dank an. A 2.00 Pomongrera. “7 399 hate 3.00 Memonyran ce ae ent Horton > [ny Bm. font. > Hall eo) | et Sub-sttunbur. Arajaan Tanat. bul, soll, usb [ion Go\ian Reee jpon| tana, Bwounyn TAMA fovesrenss Dd ) ) i ) ) bu/stolton] | bulssy/ton/a. w/t. howls mu me ia Hy I ae me leg ou ae ne Se so. [ som wa. reat ) 1 ; Peracjorn tonsh Gatian Povacyaan tans Galion Galion Tide bil dari 1.50 Gahan fk epurce Duketltond 2 tupbAon]s sebobhonfe aan [nf 6b. 4-01 de alee ey Gallia untuh inematoyy tanah Han EERE memo ane. dona dalam folnak eas Hedplaman feel act] Som. AWK Baril som ain Keon 400 lebct, dae] 220m er 70 > or oe » i —_L 1 ) y ) pu/saon /a Bu/bb/tons Guhsbha /b. © twhalt/s See, " eso a Ee wm maa } psn yanson, 9.09 ne ae S00 Yonsyncan om ead ldoe! sah = fe lineoen 2 felaceatia 400 400 220 209. 320 150 e200 vioo lee

Вам также может понравиться