Вы находитесь на странице: 1из 28

Bentuk2 badan usaha,proses manajemen, kewirausahaan

Karekteristik Perusahaan Perorangan


Sebagai badan usaha Perorangan memiliki karakteristik antara
lain;

1. Didirikan dan dimilki oleh 1 (satu) orang. Pendiri adalah warga negara Indonesia
2. Pendirian perusahaan perorangan dapat didirikan tanpa Akta Pendirian atau dengan
Akta Pendirian yang dibuat dihdapan Notaris
3. Segala resiko dari perusahaan ini termasuk kerugian dengan pihak ketiga yang
harus ditanggung sendiri oleh pemiliknya termasuk dengan harta pribadinya
4. Begitu juga dengan keuntungan dari usaha ini semua menjadi milik pribadi
5. Harta kekayaan perusahaan ini tidak terpisahkan dengan harta pribadi pemiliknya
6. Biasanya usahanya ini berbentuk Toko, PD atau UD
7. Perusahaan ini dipimpin dan dikelola oleh 1 (satu) orang
8. Pemilik perusahaan mudah untuk menambah atau mengurangi modal
9. Banyak digunakan untuk kegiatan usaha Perdagangan atau jasa
bengkel/perbaikan/services

PERUSAHAAN PERORANGAN/ PERUSAHAAN DAGANG

Merupakan suatu bentuk badan usaha pribadi yang memikul risiko secara pribadi pula atau perorangan.
Perusahaan Perorangan/ Perusahaan Dagang merupakan bentuk peralihan antara bentuk partnership dan
dapat pula dimungkinkan sebagai one man corporation atau een manszaak. Dalam hubungan ini dapat
pula diberlakukan pasal 6 dan pasal 18 Kitab Undang-undang Hukum Dagang

SUMBER MODAL PERUSAHAAN PERORANGAN/ PERUSAHAAN DAGANG

Sumber modal Perusahaan Perorangan/ Perusahaan Dagang adalah dari pemilik atau dapat pula
menggunakan modal pinjaman.
Contoh Perusahaan Perorangan/ Perusahaan Dagang adalah toko pakaian, toko makanan dan lain-
lain.

http://www.lawindo.biz/karakteristikperusahaanperorangan.htm

pengertian firma
Pengertian Firma menurut KUH Dagang adalah setiap persekutuan perdata yang didirikan untuk
menjalankan perusahaan dengan nama bersama dan kerja sama dalam menjalankannya. Firma itu
sendiri berasal dari bahasa belanda venootschap onder eene yang berarti perusahaan di bawah
satu.
Pengertian Firma menurut Salim HS dan Budi Sutrisno, Firma adalah sebuah bentuk persekutuan
untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih, dengan memakai nama bersama. Dalam hal
ini, pemilik firma terdiri dari beberapa orang yang bersekutu dan masing-masing anggota persekutuan
menyerahkan kekayaan pribadi sesuai yang tercantum dalam akta pendirian perusahaan.
Terdapat dua pandangan yang mengatakan firma sebagai badan hukum dan firma bukan badan
hukum.

1. Firma sebagai badan Hukum


Prof Subekti berpendapat bahwa firma sebagai badan hukum karena adanya para persero yang
dapat dimintai pertanggungjawaban (dianggap sebagai suatu tanggung jawab cadangan atau
subsidair).
Rusdi Hardijan berpendapat bahwa dalam kenyataan firma itu secara hukum dianggap ada dan
karena itu dapat melakukan perbuatan hukum dan ini berarti bahwa firma ialah badan hukum.
Mengenai modal pribadi para pemodal firma terikat atas perikatan firma bukan merupakan penentu
bahwa firma itu bukanlah suatu badan hukum, akan tetapi tidak dapatnya suatu badan hukum
melakukan perbuatan hukumlah yang menjadi penentu bahwa badan tersebut bukan badan hukum.

2. Firma bukan sebagai badan hukum


H.M.N. Purwosutjipto mengatakan bahwa firma bukan sebagai badan hukum karena firma
merupakan persekutuan komanditer yang berarti bahwa bukan badan hukum, sedangkan yang
merupakan badan hukum adalah PT (Perseroan Terbatas) dan Koperasi, serta perkumpulan saling
menanggung. Selanjutnya Purwosutjipto berpendapat bahwa perbedaan esensial antara badan
hukum dan bukan badan hukum terletak pada prosedur mendirikan badan-badan tersebut.

Untuk mendirikan suatu badan hukum mutlak diperlukan pengesahan dari pemerintah, contohnya PT
(Perseroan Terbatas) dan Koperasi, serta perkumpulan saling menanggung. Untuk mendirikan suatu
perkumpulan yang bukan badan hukum, pengesahan akta pendirian oleh pemerintah itu tidak
diperlukan. Untuk mendirikan persekutuan firma, biasanya dengan menggunakan akta notaris,
didaftakan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri setempat dan dimumkan dalam Berita Negara
Indonesia.
Pandangan pertama yang mengatakan firma sebagai badan hukum karena dalam kenyataan badan
itu ada dan melakukan perbuatan hukum, sehingga firma digolongkan sebagai badan
hukum. Pandangan kedua yang mengatakan firma bukan merupakan badan hukum karena melihat
pada pembagian badan hukum. Firma bukan badan hukum karena tidak disahkan oleh pejabat yang
berwenang.

Ciri Ciri Firma |


Selanjutnya untuk dapat dikatakan sebagai Firma, maka harus memenuhi ciri ciri firma sebagai
berikut.

(1) Firma didirikan oleh lebih dari satu orang dalam suatu perjanjian.
(2) Dalam firma, memasukkan sesuatu (barang atau uang) dalam perusahaan di bawah satu nama.
(3) Membagi keuntungan yang didapat dalam menjalankan firma.
(4) Firma memiliki anggota-anggota yang masing-masing langsung mempunyai tanggung jawab
bersama dan sepenuhnya terhadap pihak ketiga.
(5) Setiap persero, tidak dikecualikan, berkuasa untuk bertindak atas nama firma, mengeluarkan
uang, mengadakan perjanjian terhadap pihak ketiga.
(6) Mengikat persero lain kepada pihak ketiga.
(7) Dalam firma, pendirian harus dilakukan dengan akta notaris meskipun itu bukan merupakan
persyaratan yang mutlak.
Sumber : Buku dalam Penulisan Pengertian Firma dan Ciri Ciri Firma :
Salim HS dan Budi Sutrisno, 2008. Judul : Hukum Investasi di Indonesia. Yang Menerbitkan PT
Raja Grafinfo Persada : Jakarta.

http://www.pengertianpakar.com/2015/03/pengertian-firma-serta-ciri-cirinya.html

pengertian persoran komanditer

Yang dimaksud dengan Commanditaire Vennootschap atau disingkat dengan CV adalah persekutuan 2
(dua) orang atau lebih untuk mendirikan badan usaha yang dimana sebagian anggotanya memiliki
tanggung jawab yang tidak terbatas dan sebagiannya lagi memiliki tanggung jawab yang terbatas. Jika
dalam bahasa Indonesia CV dikenal dengan sebutan Persekutuan Komanditer.
Karakteristik

Adapun di bawah ini beberapa ciri dari CV, yang diantaranya sebagai berikut:

Keanggotaan pada CV ada 2 (dua) macam diantaranya anggota aktif dan anggota pasif.
Sekutu yang aktif merupakan anggota yang aktif dalam mengelola perusahaan.
Sedangkan sekutu yang pasif hanyalah anggota yang menanamkan modal saja.
Tanggung jawab pada sekutu aktif tidak terbatas, sedangkan tanggung jawab sekutu pasif hanya
sebesar modal yang dia tanam.

http://www.pengertianku.net/2015/12/pengertian-cv-atau-persekutuan-komanditer-dan-ciri-
cirinya.html

Perseroan Terbatas

Perseroan terbatas (PT) adalah badan hukum perusahaan yang paling banyak digunakan dan diminati oleh para
pengusaha. Penyebabnya adalah karena badan hukum seperti ini memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan
dengan badan hukum lainnya. Kelebihannya antara lain luasnya badan usaha yang dimiliki, kebebasan bergerak
dalam berbagai bidang usaha serta tanggung jawab yang dimiliki terbatas hanya kepada modal yang disetorkan.

Berikut ciri utama dari perusahaan yang berbentuk badan hukum PT, yaitu:
1. Kewajiban terhadap pihak luar, terbatas hanya kepada modal yang disetorkannya. Artinya, jika perusahaan
menanggung utang, maka kewajiban pemilik hanya terbatas kepada modal yang disetorkan. Oleh karena itu
harta pribadi tidak ikut dijaminkan untuk membayar kewajiban tersebut;
2. Kemudahan alih kepemilikan, artinya jika seseorang memegang saham perusahaan tersebut kemudian ingin
menjualnya dengan berbagai sebab, maka dengan mudah dapat dipindahtangankan atau dijual ke pihak lain;
3. Usia PT tidak terbatas, artinya perusahaan yang berbentuk PT memiliki usia yang tidak terbatas, selama masih
mampu untuk beroperasi walaupun pemilik atau manajemennya meninggal dunia dapat dilanjutkan oleh pemilik
saham lainnya;
4. Kemampuan untuk menghimpun dana dalam jumlah yang besar, artinya jika perusahaan ingin memperoleh
modal dalam jumlah yang besar, maka dengan mudah pihak kreditor untuk mempercayainya; dan
5. Kebebasan untuk melakukan berbagai aktivitas bisnis, baik jenis atau bidang usaha maupun wilayah operasinya
lebih luas dan beragam.

Kemudian untuk menjalankan aktivitasnya setiap PT memiliki Organ Perseroan, yaitu:

1. Rapat Umum Pemegang Saham.


2. Direksi.
3. Dewan Komisaris.
Macam-macam perseroan terbatas yang dilihat dari berbagai sudut pandang, yakni:
1. Dilihat dari segi kepemilikan
a. Perseroan Terbatas Biasa

Merupakan PT dimana para pendirinya, pemegang saham dan pengurusnya adalah warga Negara Indonesia
dan badan hukum Indonesia.
b.Perseroan Terbatas Penanaman Modal asing
Merupakan PT yang didirikan dalam rangka penanaman modal yang dimungkinkan warga negara asing atau
badan hukum asing menjadi pendiri, pemegang saham, dan pengurusnya. Namun tidak seluruh jabatan direksi
dapat diisi oleh warga negara asing, misalnya yang berkaitan dengan bidang Ketenagakerjaan.

c. Perseroan Terbatas PERSERO

Merupakan PT milik pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Perseroan terbatas jenis ini
sebagian besar pengaturannya tunduk pada ketentuan tentang Badan Usaha Milik Negara. Biasanya perusahaan
jenis ini, kata perseroan ditulis di belakang nama perseroan terbatas tersebut. Contoh: PT Telkom (Persero).

2. Dilihat dari segi status perseroan terbatas terbagi dalam:

a. Perseroan Tertutup

Perseroan tertutup merupakan Perseroan Terbatas yang modal dan jumlah pemegang sahamnya memenuhi
kriteria tertentu dan perseroan yang tidak melakukan penawaran umum.

b. Perseroan Terbuka

Perseroan Terbuka maksudnya adalah perseroan yang modal dan jumlah pemegang sahamnya memenuhi
kriteria tertentu dan perseroan yang melakukan penawaran umum, sesuai dengan peraturan perundang-undangan
di bidang pasar modal.

Persyaratan mendirikan PT sesuai dengan undang-undang, yakni:


1. Perseroan didirikan oleh dua orang atau lebih dengan Akta Notaris yang dibuat dalam bahasa Indonesia;
2. Setiap pendirian Perseroan wajib mengambil bagian saham pada saat perseroan didirikan;
3. Perseroan memperoleh badan hukum pada tanggal diterbitkannya keputusan menteri mengenai pengesahan
badan hukum perseroan;
Untuk lebih lengkapnya mengenai pendirian PT dapat dibaca melalui link berikut ini
(http://www.legal4ukm.com/pendirian-perseroan-terbatas-pt/)
Dalam praktiknya modal perseroan terbatas terdiri dari:
1. Modal Dasar (Authorized Capital)

Modal dasar terdiri dari atas seluruh nilai nominal saham dan merupakan modal pertama kali dan tertera dalam
akta notaris pada saat perseroan terbatas tersebut didirikan.

1. Modal ditempatkan atau dikeluarkan (Issued Capital)

Merupakan modal yang telah ditempatkan atau dikeluarkan oleh pemegang saham. Besarnya modal
ditempatkan minimal 25% dari modal dasar.

1. Modal disetor (Paid-Up Capital)

Merupakan modal yang harus disetor oleh pemegang saham yang jumlahnya paling sedikit 25% dari modal
dasar harus ditempatkan dan disetorkan penuh. Modal ditempatkan dan disetorkan penuh dengan dibuktikan
dengan penyetoran yang sah.

http://www.legal4ukm.com/jenis-dan-karakteristik-badan-usaha-4/

pengertian perusahan negara


Badan usaha milik negara (disingkat BUMN) atau perusahaan milik negara merujuk
kepada perusahaan atau badan usaha yang dimiliki pemerintah sebuah negara.

Ciri-ciri BUMN[sunting | sunting sumber]

Penguasaan badan usaha dimiliki oleh pemerintah.


Pengawasan dilakukan, baik secara hierarki maupun secara fungsional dilakukan oleh
pemerintah.
Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada di tangan pemerintah.
Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan usaha.
Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah.
Untuk mengisi kas negara, karena merupakan salah satu sumber penghasilan negara.
Agar pengusaha swasta tidak memonopoli usaha yang menguasai hajat hidup orang
banyak.
Melayani kepentingan umum atau pelayanan kepada masyarakat.
Merupakan lembaga ekonomi yang tidak mempunyai tujuan utama mencari keuntungan,
tetapi dibenarkan untuk memupuk keuntungan.
Merupakan salah satu stabilisator perekonomian negara.
Dapat meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi serta terjaminnya prinsip-
prinsip ekonomi.
Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara yang dipisahkan.
Peranan pemerintah sebagai pemegang saham. Bila sahamnya dimiliki oleh masyarakat,
besarnya tidak lebih dari 49%, sedangkan minimal 51% sahamnya dimiliki oleh negara.
Pinjaman pemerintah dalam bentuk obligasi.
Modal juga diperoleh dari bantuan luar negeri.
Bila memperoleh keuntungan, maka dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.
Pinjaman kepada bank atau lembaga keuangan bukan bank.

https://id.wikipedia.org/wiki/Badan_usaha_milik_negara

pengertian perusahaan daerah

Undang-Undang No.5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah


memberikan pengertian tentang yang dimaksud dengan Perusahaan
Daerah adalah semua perusahaan yang didirikan berdasarkan undang-
undang ini yang seluruh atau sebagian modalnya merupakan kekayaan
daerah yang dipisahkan, kecuali jika ditentukan lain dengan atau
berdasarkan undang-undang.
Sedangkan menurut Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara yang dimaksud dengan Perusahaan Daerah adalah
badan usaha yang seluruh atau sebagian modalnya diimiliki oleh
Pemerintah Daerah.

Menurut Elita Dewi (2002:4) mengenai perusahaan daerah adalah sebagai


berikut :

1. Perusahaan Daerah adalah kesatuan produksi yang bersifat: Memberi jasa,


Menyelenggarakan pemanfaatan umum, Memupuk pendapatan
2. Tujuan perusahaan daerah untuk turut serta melaksanakan pembangunan
daerah khususnya dan pembangunan kebutuhan rakyat dengan
menggutamakan industrialisasi dan ketentraman serta ketenangan kerja menuju
masyarakat yang adil dan makmur.
3. Perusahaan daerah bergerak dalam lapangan yang sesuai dengan urusan rumah
tangganya menurut perundang-undangan yang mengatur pokok-pokok
pemerintahan daerah.
4. Cabang-cabang produksi yang penting bagi daerah dan mengusai hajat hidup
orang banyak di daerah, yang modal untuk seluruhnya merupakan kekayaan
daerah yang dipisahkan

Karakteristik

Ciri-ciri perusahaan daerah menurut Muh. Bakat, dkk. (1989:104) adalah:

1. Didirikan dengan suatu peraturan daerah.


2. Modal seluruhnya atau sebagian merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan,
kecuali bila ada ketentuan lain berdasarkan undang-undang.
3. Tujuan usaha adalah mencari laba untuk dana pembangunan daerah.
4. Dipimpin oleh suatu direksi yang diatur dalam peraturan pendiriannya.
5. Ada dewan perusahaan daerah yang tugas dan wewenangnya diatur dalam
peraturan pemerintah.
6. Kekuasaan tertinggi bukan pada rapat pemegang saham tetapi dalam beberapa
hal pada kepala daerah.
http://www.negarahukum.com/hukum/perusahaan-daerah.html

Pengertian Koperasi

Kata koperasi berasal dari bahasa Inggris yaitu cooperation yang terdiri
dari kata co yang artinya bersama-sama dan operation artinya usaha
untuk mencapai tujuan. Jadi, dari asal katanya koperasi adalah usaha
bersama untuk mencapai tujuan.

Adapun pengertian koperasi menurut UU No. 25 Tahun 1992 adalah badan


usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Berdasarkan pengertian koperasi menurut UU No. 25 Tahun 1992 tersebut,


koperasi merupakan kumpulan orang-orang yang bekerja secara bersama-
sama, atau bergotong royong berdasarkan persamaan hak dan kewajiban,
untuk memajukan kepentingankepentingan ekonomi mereka dan
kepentingan masyarakat. Dengan demikian koperasi merupakan badan
usaha yang memiliki ciriciri berikut ini.

1. Koperasi merupakan kumpulan orang-orang.

2. Koperasi dilakukan dengan bekerja sama dan bergotong-royong berdasarkan

persamaan derajat, hak, dan kewajiban.

3. Semua kegiatan koperasi tidak boleh dengan paksaan.

4. Tujuan koperasi ditujukan untuk kepentingan bersama para anggotanya.

Sejarah Koperasi Indonesia

1. Periode Pendudukan Belanda Pada periode ini gerakan koperasi dipelopori

oleh R. Aria Wiriaatmaja. Beliau mendirikan semacam koperasi simpan pinjam

dengan nama Hulp en Spaar Bank, yang artinya Bank Pertolongan dan

Simpanan. Tujuan dari pendirian bank tersebut untuk menolong para

pegawai negeri sipil yang terjerat utang dari kaum lintah darat. Selain itu

koperasi ini juga membantu petani dan pedagang kecil. Cita-cita dan ide R.
Aria Wiriaatmaja tidak dapat berlanjut karena tindakan pemerintah Belanda

yang merintangi dan menghambat kegiatan itu. Hal ini dibuktikan dengan

didirikannya Algemen Nallescrediet Bank(sekarang menjadi Bank Rakyat

Indonesia), rumah gadai, bank desa, dan sebagainya.Meskipun koperasi

tersebut telah diambil alih oleh Belanda, namun tidak menyurutkan semangat

para tokoh lainnya untuk mendirikan koperasi. Misalnya, pada tahun 1908

Boedi Oetomo mendirikan lembaga koperasi konsumsi, tetapi tidak berhasil

karena perhatian rakyat terhadap koperasi masih kurang. Selain itu, pada

tahun 1912, H. Saman Hudi memelopori berdirinya koperasi industri kecil

dan kerajinan dengan tujuan memperkuat perdagangan dan industri dari

pedagang Tionghoa. Untuk menghambat perkembangan koperasi,

pemerintah Belanda pada tahun 1915 mengeluarkan Undang-Undang No.

431 tertanggal 7 April 1915. Namun undang-undang ini mendapat kecaman

dari masyarakat Indonesia.

2. Periode Pendudukan Jepang Pada masa pendudukan Jepang tahun 1942,

koperasi tidak mengalami perkembangan melainkan semakin mengalami

kemunduran. Hal ini karena adanya ketentuan dari penguasa Jepang bahwa

untuk mendirikan koperasi harus mendapat ijin dari pemerintah setempat

dan biasanya dipersulit. Keadaan ini berlangsung dari tahun 1942 sampai

dengan 1945.

3. Periode Setelah Kemerdekaan Setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus

1945, muncullah semangat baru untuk menggerakkan koperasi. Pada

periode ini, koperasi sudah mendapat landasan hukum yang kuat di dalam

pasal 33 ayat (1) UUD 1945. Semakin kuatnya landasan koperasi telah

mengantarkan Kongres Koperasi I di Tasikmalaya yang menghasilkan

keputusan sebagai berikut:

1. Mendirikan Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI).

2. Tanggal 12 Juli ditetapkan sebagai Hari Koperasi.

3. Mendirikan Bank Koperasi.


4. Asas koperasi adalah gotong royong.

5. Koperasi desa sebagai dasar untuk memperkuat susunan

perekonomian.

6. Mengadakan gerakan menabung.

Setelah Kongres Koperasi I berhasil dilaksanakan, kemudian diadakan


Kongres Koperasi II di Tasikmalaya pada tanggal 12 Juli 1953 dan
menetapkan hal-hal berikut ini.

7. Mengganti SOKRI menjadi Dewan Koperasi Indonesia.

8. Menetapkan pelajaran koperasi sebagai mata pelajaran di sekolah.

9. Menetapkan Drs. Moh. Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia.

Kemudian pada tanggal 24 April 1961 di Surabaya diadakan Musyawarah


Koperasi I dan Musyawarah Koperasi II di Jakarta. Musyawarah tersebut
berhasil mengeluarkan UU Koperasi No. 14 Tahun 1965, tentang Pokok-
Pokok Perkoperasian. Tetapi isi dari undang-undang tersebut menyimpang
dari cita-cita koperasi.

Kemudian pemerintah bertekad untuk memurnikan koperasi sesuai dengan


UUD 1945 pasal 33, maka pada tanggal 18 Desember 1967 disahkan UU
Koperasi No. 12 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perkoperasian yang
berisi tentang:

1. Keanggotaan secara sukarela.

2. Asas demokrasi dan kekuasaan tertinggi pada rapat anggota.

3. SHU dibagikan atas dasar jasa anggota.

4. Ada pembatasan atas dasar bunga modal.

5. Menyejahterakan anggota.

6. Manajemen terbuka.

Namun seiring berjalannya waktu, untuk lebih menyesuaikan dengan


perkembangan zaman, maka pada tanggal 21 Oktober 1992 telah
dikeluarkan UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Dengan adanya
undang-undang yang baru ini diharapkan koperasi-koperasi yang telah ada
dapat bertambah maju dan akan tumbuh koperasi-koperasi baru.

Lambang Koperasi Indonesia

Berikut ini arti lambang koperasi.

1. Rantai : Menggambarkan persahabatan yang kokoh.

2. Roda bergigi : Menggambarkan upaya keras yang ditempuh secara terus

menerus.

3. Padi dan kapas : Menggambarkan kemakmuran rakyat yang diusahakan oleh

koperasi.

4. Timbangan : Keadilan sosial sebagai salah satu dasar koperasi.

5. Bintang dalam perisai : Pancasila merupakan landasan ideal koperasi.

6. Pohon beringin : Sifat kemasyarakatan dan kepribadian Indonesia yang

kokoh berakar.

7. Koperasi Indonesia : Menandakan lambang kepribadian koperasi rakyat

Indonesia

8. Warna merah putih : Menggambarkan sifat nasional bangsa Indonesia.

Landasan, Asas, dan Tujuan Koperasi

Untuk menjadikan koperasi sebagai soko guru perekonomian Indonesia


maka diperlukan suatu landasan yang kuat agar bangunan koperasi tidak
akan roboh bila menghadapi tantangan. Landasan merupakan tempat
berpijak untuk tumbuh dan berkembang mencapai tujuan yang dicita-
citakan.

1. Landasan Koperasi Indonesia

1. Landasan Idiil Landasan idiil koperasi adalah Pancasila. Dengan

demikian semua kegiatan koperasi harus menerapkan sila-sila

Pancasila. Adapun cara mengamalkan Pancasila dalam koperasi

sebagai berikut: Setiap koperasi yang didirikan harus memiliki


landasan yang kuat agar tujuan koperasi dapat tercapai. Yang menjadi

landasan bagi koperasi adalah sila-sila dalam Pancasila. Dengan

demikian, setiap kegiatan koperasi harus sesuai dengan nilai-nilai

Pancasila.

1. Ketuhanan yang Maha Esa Sila pertama ini mengandung makna

bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang percaya akan

adanya Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai wujud penerapannya,

maka keanggotaan koperasi Indonesia terbuka untuk semua

penganut agama/kepercayaan dan golongan, serta setiap

anggota koperasi wajib menghormati agama/kepercayaan yang

dianut oleh anggota yang lain. Koperasi juga sangat

mementingkan kejujuran. Baik pengurus, manajer, pengawas,

dan anggota koperasi harus berlaku jujur sebagai perwujudan

pengamalan sila pertama Pancasila.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab Penerapan dari sila kedua

Pancasila ini adalah:

1. koperasi tidak membedakan kedudukan sosial, agama,

dan golongan masing-masing anggota; dan

2. semua anggota koperasi berhak mendapat perlakuan

yang sama dan adil.

3. Persatuan Indonesia Penerapan sila ketiga dalam koperasi

adalah bahwa di dalam koperasi tidak mengenal perbedaan

suku, agama, ras, antargolongan, politik atau status sosial

anggotanya. Semua anggota bersatu dalam wadah koperasi.

Koperasi harus mampu menempatkan rasa solidaritas tanpa

memandang asal usul dan status sosial.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan Dalam koperasi, pengambilan

keputusan harus didasarkan pada musyawarah mufakat. Jika


terdapat perbedaan pendapat di antara anggota koperasi, maka

hal tersebut harus dipecahkan melalui musyawarah mufakat

dalam rapat anggota. Pelaksanaan musyawarah mufakat dalam

koperasi mencerminkan penerapan sila keempat Pancasila.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Penerapan sila

kelima Pancasila dalam koperasi tercermin dalam hal berikut

ini.

1. Tujuan koperasi adalah untuk memajukan kesejahteraan

anggota dan turut membangun perekonomian nasional

menuju masyarakat adil dan makmur.

2. Sisa hasil usaha dibagikan kepada anggota sebanding

dengan jasa dan karyanya.

3. Koperasi mengutamakan perbuatan-perbuatan yang

luhur dan penuh kekeluargaan serta kegotongroyongan

yang merupakan ciri khas koperasi Indonesia sebagai

badan usaha.

2. Landasan Struktural Landasan struktural koperasi Indonesia adalah

UUD 1945. Dalam pasal 33 ayat (1) ditegaskan bahwa: Perekonomian

disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

Pasal tersebut secara eksplisit tidak menyebutkan koperasi sebagai

salah satu pilar dalam struktural perekonomian Indonesia, namun

kata-kata asas kekeluargaan jelas menjamin keberadaan koperasi

Indonesia karena asas kekeluargaan merupakan asas koperasi.

3. Landasan Mental Landasan mental koperasi Indonesia adalah

kesetiakawanan dan kesadaran pribadi. Sifat inilah yang harus

senantiasa ada dalam aktivitas koperasi. Setiap anggota koperasi

harus memiliki rasa kesetiakawanan dengan anggota koperasi yang

lain. Namun rasa kesetiakawanan harus diikuti oleh kesadaran diri


untuk maju dan berkembang guna meningkatkan kesejahteraan

anggota koperasi.

4. Landasan Operasional Landasan operasional merupakan tata aturan

kerja yang harus diikuti dan ditaati oleh anggota, pengurus, badan

pemeriksa, manajer dan karyawan koperasi dalam melakukan tugas

masingmasing di koperasi. Landasan operasional koperasi berupa

undang-undang dan peraturan-peraturan yang disepakati secara

bersama. Berikut ini landasan operasional koperasi Indonesia. (a) UU

No. 25 Tahun 1992 tentang Pokok-pokok Perkoperasian. (b) Anggaran

Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Koperasi.

2. Asas Koperasi Asas koperasi sesuai dengan pasal 2 UU No. 25 Tahun 1992

adalah berasaskan kekeluargaan. Asas ini sesuai dengan jiwa dan

kepribadian bangsa Indonesia. Asas kekeluargaan berarti bahwa segala

sesuatu di dalam koperasi dikerjakan oleh semua anggota. Karena koperasi

dibentuk dari adanya tujuan yang sama yaitu untuk meningkatkan

kesejahteraan anggota, maka usaha koperasi adalah usaha yang berkaitan

langsung dengan kepentingan anggota.Akibat dari usaha yang dijalankan

secara bersama ini akan ditanggung secara bersama-sama sesuai dengan

ketentuan-ketentuan yang telah disepakati bersama. Kunci penting dalam

asas kekeluargaan adalah kebersamaan dan gotong royong. Pengurus

koperasi harus dapat menciptakan kesejahteraan bersama sesuai dengan

kapasitasnya masing-masing.

3. Tujuan Koperasi Indonesia Tujuan koperasi seperti tertuang dalam Bab II

pasal 3 UU No. 25 Tahun 1992 adalah: Koperasi bertujuan memajukan

kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta

memajukan tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan

masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan

Undang Undang Dasar 1945.

4. Fungsi, Peran, dan Prinsip Koperasi


1. Fungsi dan Peran Koperasi Dalam Bab III, bagian pertama pasal 4 UU

No. 25 Tahun 1992 diuraikan fungsi dan peran koperasi.

1. Fungsi Koperasi

1. Membangun dan mengembangkan potensi dan

kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan

masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan

kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi

kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar

kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan

koperasi sebagai soko gurunya.

4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan

perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama

berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi

ekonomi.

2. Peran Koperasi

1. Koperasi berperan sebagai sarana untuk meningkatkan

kesejahteraan rakyat. Dengan bergabung dalam

koperasi, para anggota koperasi dapat

menyelenggarakan berbagai kegiatan ekonomi untuk

memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

2. Koperasi berperan sebagai sarana untuk meningkatkan

penghasilan rakyat. Para anggota koperasi dapat

meningkatkan penghasilannya baik dengan

memanfaatkan jasa koperasi maupun melalui usaha

masing-masing anggota secara terorganisir, sehingga

pada setiap akhir tahun koperasinya memiliki sisa hasil


usaha dalam jumlah yang besar. Dengan demikian dapat

meningkatkan penghasilan para anggotanya.

3. Koperasi sebagai badan usaha ekonomi yang mampu

menciptakan lapangan kerja. Kehadiran koperasi

diharapkan dapat menolong nasib masyarakat yang

membutuhkan pekerjaan. Dengan didirikannya koperasi

berarti akan membutuhkan banyak tenaga kerja untuk

mengelola usaha koperasi.

4. Koperasi ikut membantu pemerintah dalam

mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam wadah

koperasi, para pengurus koperasi dapat membuat

program yang teratur dan berkesinambungan untuk

mendidik anggotanya agar mereka memiliki keahlian dan

keterampilan yang dapat mendukung tujuan koperasi.

5. Koperasi berperan dalam membangun tatanan

perekonomian nasional. Koperasi adalah salah satu

badan usaha di Indonesia dan merupakan tempat

masyarakat memberdayakan dirinya. Oleh karena itu,

koperasi sebagai salah satu urat nadi perekonomian

bangsa perlu dikembangkan bersama kegiatan usaha

ekonomi lainnya. Dengan memberdayakan koperasi

berarti pula memberdayakan masyarakat, yang pada

akhirnya memberdayakan perekonomian nasional.

2. Prinsip Koperasi Prinsip-prinsip koperasi yang berlaku di Indonesia

berdasarkan pasal 5 UU Koperasi No. 25 Tahun 1992 sebagai berikut:

1. Koperasi dalam Melaksanakan Prinsip Koperasi

1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka Maksud dari

sifat sukarela dalam keanggotaan koperasi adalah untuk

menjadi anggota koperasi tidak boleh dipaksakan oleh


siapapun. Sifat sukarela ini juga berarti bahwa seorang

anggota dapat mengundurkan diri dari koperasi sesuai

dengan syarat yang ditentukan dalam Anggaran Dasar

koperasi. Sedangkan sifat terbuka memiliki arti bahwa

dalam keanggotaan tidak dilakukan pembatasan atau

diskriminasi dalam bentuk apapun.

2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis Prinsip

demokrasi menunjukkan bahwa pengelolaan koperasi

dilakukan atas kehendak dan keputusan para anggota.

Para anggota itulah yang memegang dan melaksanakan

kekuasaan tertinggi dalam koperasi.

3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil

sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing

anggota. Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota

dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang

dimiliki seseorang dalam koperasi tetapi juga

berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota terhadap

koperasi. Ketentuan ini merupakan perwujudan nilai

kekeluargaan dan keadilan.

4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal

Modal dalam koperasi pada dasarnya dipergunakan

untuk kemanfaatan anggota dan bukan untuk sekadar

mencari keuntungan. Oleh karena itu balas jasa terhadap

modal yang diberikan kepada para anggota juga terbatas

dan tidak didasarkan semata-mata atas besarnya modal

yang diberikan. Adapun yang dimaksud terbatas adalah

wajar dalam arti tidak melebihi suku bunga yang berlaku

di pasar.
5. Kemandirian Prinsip kemandirian mengandung arti dapat

berdiri sendiri tanpa bergantung pada pihak lain yang

dilandasi oleh kepercayaan kepada pertimbangan,

keputusan, kemampuan, dan usaha sendiri. Dalam

kemandirian juga mengandung arti kebebasan yang

bertanggung jawab, otonomi, swadaya, serta berani

mempertanggungjawabkan perbuatan dan kehendak

sendiri.

2. Dalam Mengembangkan Usahanya, Koperasi Menekankan

Prinsip Koperasi yang Lain

1. Pendidikan perkoperasian

2. Kerja sama antarkoperasi Penyelenggaraan pendidikan

perkoperasian dan kerja sama antarkoperasi merupakan

prinsip koperasi yang penting dalam meningkatkan

kemampuan, memperluas wawasan anggota, dan

memperkuat solidaritas dalam mewujudkan tujuan

koperasi. Kerja sama yang dimaksud dapat dilakukan

antarkoperasi di tingkat lokal, regional, nasional, dan

internasional.

http://halra.com/karakteristik-koperasi-indonesia.html

Proses Manajemen
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Proses manajemen adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang berhubungan secara
integral, yang dilaksanakan di dalam manajemen secara umum, yaitu proses
perencanaan, proses pengorganisasian,proses pelaksanaan dan proses pengendalian, dalam
rangka mencapai sesuatu tujuan secara ekonomis. Sesungguhnya keempat proses itu
merupakan hasil ikhtisar dari pelbagai pendapat praktisi dan ahli mengenai manajemen.

https://id.wikipedia.org/wiki/Proses_Manajemen
Pengertian Manajemen, Fungsi, Unsur, Prinsip & Bidang

Pengertian Manajemen, Fungsi, Unsur, Prinsip & Bidang|Secara umum, pengertian manajemen
adalah ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap usaha-usaha
para anggota organisasi dan pengunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah di
tetapkan sebelumnya. Manajemen memiliki kegiatan memimpin, mengatur, mengelola, mengendalikan,
dan mengembangkan.

Manajemen dapat dikatakan sebagai seni. Manajemen merupakan seni dalam menyelesaikan pekerjaan
melalui kerja sama dengan orang lain. Seni manajemen terdiri dari kemampuan untuk melihat totalitas di
bagian-bagian yang terpisah dari suatu kesatuan gambaran tentang visi. Seni manajemen mencakup
kemampuan komunikasi visi tersebut. Aspek-aspek perencanaan kepemimpinan, komunikasi dan
pengambilan keputusan mengenai unsur manusia tentang cara menggunakan pendekatan manajemen seni.

Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli


Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli - Manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan yang secara
sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu
yang bermanfaat bagi kemanusiaan. Berikut beberapa definisi manajemen yang dikemukakan oleh para
ahli yaitu sebagai berikut...

Manullang: Pengertian manajemen menurut Manullang adalah seni dan ilmu pencatatan,
pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, pengawasan terhadap sumber daya manusia untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
John D. Millet:Menurut John. D. Millet yang berpendapat dalam bukunya yang
berjudul Managemen in the public service bahwa pengertian manajemen adalah proses dalam
memberikan arahan pekerjaan kepada orang-orang dalam suatu organisasi guna mencapai tujuan.
Harold Koontz dan Cyrill O' Donnel: Pengertian manajemen menurut Harold Koontz dan Cyrill
O'Donnel dalam bukunya The Principles of Management yang mendefinisikan pengertian
manajemen bahwa manajemen adalah cara untuk mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan yang
lain.
George R. Terry: Pengertian manajemen menurut George R. Terry bahwa dalam
bukunya ThePrinciples of Management yang mengemukakan bahwa pengertian manajemen
adalah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dengan menggunakan kegiatan orang
lain.
Henry Fayol: Menurut Henry Fayol, bahwa pengertian manajemen dalam bukunya General
Industrial Management bahwa manajemen adalah proses tertentu yang terdiri dari kegiatan
merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan sumber daya manusia dan menggandakan
pengendalian dalam rangka mencapai tujuan.

Tingkatan Manajemen
Tingkatan Manajemen - Tingkatan manajemen dalam organisasi dibedakan dari tiga golongan yaitu
sebagai berikut...
1. Top Management
Top Managemen merupakan jenjang tertinggi dan biasa disebut dengan manajer senior, eksekutif kunci.
Top manajer bertanggung jawab atas kebijakan-kebijakan dan strategi-strategi perusahaan yang kemudian
diterjemahkan secara lebih spesifik oleh manajer dibawahnya.
2. Middle Management
Middle Managemen bertugas mengawasi beberapa unit kerja dan menerapkan rencana yang sesuai dengan
tujuan dan tingkatan yang lebih tinggi dan melaporkannya kepada top management
3. Lower Management
Lower Management adalah tingkatan yang paling bawah dalam suatu organisasi yang memimpin dan
mengawasi tenaga-tenaga operasional. Lower management dikenal sebagai istilah operasional (Mandor,
Supervisior, dan kepala seksi.

Fungsi Manajemen
Fungsi Manajemen - Dari berbagai fungsi manajemen tersebut, fungsi manajemen yang paling mendasar
yaitu sebagai berikut....
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan mencakup hal-hal pemilihan/penetaan tujuan organisasi dan penetuan strategi, kebijakan,
proyeksi, program, metode, sistem, anggaran, dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
Tahap-Tahap Proses Perencanaan - Ada empat tahap yang harus dilalui dalam proses perencanaan
adalah sebagai berikut...
a. Menetapkan Tujuan, perencanaan dimulai dengan keputusan tentang keinginan kebutuhan
organisasi/kelompok kerja.
b. Merumuskan Keadaan Saat Ini, pemahaman akan posisi perusahaan, maka dapat diperkirakan untuk
masa depan.
c. Mengidentifikasi Kemudahan dan Hambatan, kemudahan, hambatan, kekuatan, dan pelemahan dari
organisasi perlu diidentifikasi untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan.
d. Mengembangkan Rencana untuk Pencapaian Tujuan, Tahap terakhir dari proses perencanaan meliputi
pengembangan berbagai alternatif untuk mencapai tujuan, penilaian alternatif, dan pengambilan keputusan
untuk menentukan pilihan yang terbaik diantara berbagai alternatif yang ada.

Manfaat Perencanaan - Perencanaan untuk sebuah organisasi saat menentukan. Tanpa perencanaan yang
baik, maka operasi organisasi mengalami hambatan. Perencanaan yang baik memberikan manfaat. Manfaat
perencanaan adalah sebagai berikut....

Mengidentifikasi peluang masa depan


Mengembangkan langkah-langkah yang strategis
Sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan
Mengidentifikasi dan menghindarkan permasalahan yang timbul di masa yang akan datang.
Dengan mudah melakukan pengawasan.

2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan, sumber
daya organisasi, dan lingkungan tempat organisasi berada. Pengorganisasian bertujuan membagi suatu
kegiatan yang besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Selain dari itu, mempermudah manajer
dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-
tugasnya yang telah dibagi-bagi tersebut.
Fungsi Manajemen Pengorganisasian - Ada tiga aspek dari fungsi manajemen mengenai
pengorganisasian yaitu sebagai berikut...

Menetapkan struktur organisasi


Mendelegasikan wewenang
Memantapkan hubungan

Bentu-Bentuk Organisasi - Ada beberapa bentuk organisasi, antara lain sebagai berikut...
a. Organisasi Garis
Organisasi garis mempunyai struktur organisasi yang wewenang pimpinan langsung ditujukan kepada
bawahan. Bawahan yang bertanggung jawab langsung pada atasan. Contohnya adalah garis komando yang
dilaksanakan kesatuan militer.
Kebaikan Organisasi Garis - Ada beberapa kebaikan dari organisasi garis antara lain sebagai berikut...

Kesatuan komando terjamin berada pada satu tangan


Proses pengambilan keputusan cepat
Jumlah karyawan sedikit dan rasa solidaritas tinggi
Pembagian kerja jelas dan mudah dilaksanakan

Kelemahan Organisasi Garis - Sedangkan kelemahan dari organisasi garis adalah sebagai berikut...

Maju mundurnya organisasi berada di tangan satu orang


Kecenderungan pimpinan bertindak otoriter
Sistem kerja pada tiap individual bersifat individual
Kesematan kerja untuk berkembang terbatas

b. Organisasi Garis dan Staf


Organisasi garis dan staf memberikan wewenang pada pimpinan untuk memberikan komando pada
bawahan. Pimpinan dibantu oleh staf dalam pelaksanaan tugas. Bentuk organisasi tersebut banyak
ditemukan diberbagai instansi atau perusahaan.
Kebaikan Organisasi Garis dan Staf - Kebaikan dari organisasi garis dan staf adalah sebagai berikut....

Cocok diterapkan dalam organisasi yang sifatnya kompleks


Memungkinkan adanya spesialisasi dengan berpedoman pada prinsip the right man in the right
place.
Keputusan yang diambil lebih rasional karena dipikirkan lebih dari satu orang.
Adanya pembagian tugas secara lebih tegas antara pimpinan, staf, dan bawahan.
Koordinasi dapat berjalan dengan baik karena setiap bidang telah memiliki tugas masing-masing.

Kelemahan Organisasi Garis dan Staf - Sedangkan kelemahan dari struktur organisasi garis dan staf
adalah sebagai berikut...

Pelaksanaan tugas sering bingung karena dimungkinkan terjadinya perintah lebih dari satu orang
Karyawan cenderung tidak mengenal tanggung jawab
Jumlah tenaga kerja yang diperlukan cukup banyak
Solidaritas karyawan kurang
c. Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional disusun berdasarkan sifat dan macam fungsi yang harus dilaksanakan. Adapun
kebaikan dan kelemahan dari struktur organisasi fungsional adalah sebagai berikut...
Kebaikan Organisasi Fungsional - Kebaikan organisasi fungsional adalah sebagai berikut...

Kesimpangsiuran perintah dari atasan dapat dihindari karena ada pembagian tugas yang ada
Penggunaan tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsinya
Produktivitas relatif tinggi karena adanya spesialisasi pekerjaan
Mudah dalam melakukan organisasi.

Kelemahan Organisasi Fungsional - Sementara kelemahan adalah sebagai berikut...

Sulit mengadakan mutasi kerja tanpa terlebih dahulu mengadakan latihan


Koordinasi secara menyeluruh sulit dilakukan
Terjadi pengkotak-kotakan karyawan karena bidang tugas yang berlainan
Kesimpangsiuran tugas masih mungkin terjadi karena perintah bisa datang lebih dari satu orang

3. Penyusunan Personalia (Staffing)


Staffing merupakan penarikan, pelatihan, dan pengembangan serta penempatan dan pemberian orientasi
pada karyawan dalam lingkungan kerja yang menguntungkan dan produktif. Fungsi staffing mencakup
kegiatan berikut...
a. Perencanaan sumber daya manusia
b. Rekruitmen karyawan
c. Seleksi
d. Pengenalan dan orientasi
e. Penilaian dalam pelaksanaan kerja
f. Pemberian balas jasa dan penghargaan
g. Perencanaan dan pengembangan karier.

4. Pengarahan (Leading/Directing)
Fungsi pengarahan adalah membuat karyawan melakukan apa yang diinginkan dan harus dilakukan.
Fungsi yang melibatkan kualitas, gaya, dan kekuasaan pemimpin. Kegiatan kepemimpinan misalnya
komunikasi, motivasi, dan disiplin perlu diintensifkan oleh atasan.

5. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan merupakan tindakan seorang manajer untuk menilai dan mengendalikan jalannya suatu
kegiatan demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian, tujuan pengawasan adalah
memperbaiki kesalahan, penyimpangan, penyelewengan dan kegiatan lainnya yang tidak sesuai dengan
rencana.
Langkah-Langkah Proses Pengawasan - Ada beberapa langkah dalam proses pengawasan, antara lain
sebagai berikut...
a. Menetapkan standar dan metode untuk mengukur prestasi
b. Mengukur prestasi kerja
c. Menentukan apakah prestasi kerja sudah sesuai dengan standar atau belum
d. Pengambilan tindakan koreksi bila pelaksanaannya menyimpang dari standar.
Prinsip-Prinsip Manajemen
Prinsip Manajemen - Menurut Henry Fayol yang mengemukkaan 14 prinsip manajemen antara lain
sebagai berikut...
a. Pembagian Kerja (Division of Labour)
Pembagian kerja harus disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian sehingga pelaksanaan kerja akan
berjalan efektif. Oleh karena itu, pembagian kerja harus didasarkan dari prinsip the right man in the right
place dan bukan atas dasar like and dislike. Pembagian kerja ini akan meningkatkan efisiensi pelaksanaan
kerja seseorang dalam suatu organisasi/instansi/perusahaan.
b. Wewenang dan Tanggung Jawab (Authority and Responsibility)
Wewenang mencakup hak untuk memberi perintah dan dipatuhi, biasanya dari atasan ke bawahan.
Wewenang ini harus diikuti dengan pertanggungjawaban kepada pihak yang memberikan perintah.
c. Disiplin (Dicipline)
Disiplin mencakup mengenai rasa hormat dan taat kepada peranan dan tujuan organisasi.
d. Kesatuan Perintah (Unity of Command)
Setiap karyawan hanya menerima instruksi tentang kegiatan tertentu hanya dari satu alasan
e. Kesatuan Arah (Art of Direction)
Dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya, karyawan harus diarahkan oleh seorang
manajemer dengan penggunaan satu rencana.
f. Meletakkan kepentingan Organisasi dari pada kepentingan sendiri (Sub Ordination of Individual
Interest to General Interest)
g. Balas Jasa/Pemberian Upah (Remuneration)
Kompensasi untuk pekerjaan yang dilakukan haruslah adil, baik bagi karyawan maupun dengan pemilik.
h. Sentralisasi/Pemusatan (Centralization)
Dalam pengambilan keputusan harus ada keseimbangan yang tepat antara sentralisasi desentralisasi
i. Hierarki
Adanya hierarki akan menentukan batas kewenangan yang harus dimiliki oleh masing-masing karyawan
dalam perusahaan. Dengan adanya hierarki, setiap karyawan akan mengetahui kepada siapa ia harus
bertanggung jawab dan dari siapa ia mendapatkan perintah.
j.Ketertiban (Order)
Ketertiban dalam melaksanakan pekerjaan merupakan syarat utama bagi kelangsungan dan kenyamanan
orang bekerja dalam perusahaan.
k. Keadilan dan Kejujuran (Equity)
Keadilan dan kejujuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dalam
hal ini, harus ada perlakuan yang sama dalam sebuah organisasi.
l. Stabilitas Kondisi Karyawan
Kestabilan karyawan harus dijaga sebaik-baiknya agar segala pekerjaan berjalan dengan lancar. Kestabilan
dapat terwujud karena adanya disiplin kerja yang baik dan adanya ketertiban dalam kegiatan
m. Inisiatif (Initiative)
Bawahan harus diberi kebebasan untuk menjalankan dan menyelesaikan rencana pekerjaan meskipun
beberapa kesalahan mungkin terjadi.
n. Semangat Kesatuan, Semangat Korps
Setiap karyawan harus memiliki rasa kesatuan,yaitu rasa senasip dan sepanggungan sehingga
menimbulkan semangat kerja sama yang baik. Manajer yang baik akan mampu melahirkan semangat
kesatuan (esprit de corps ) sehingga karyawan akan memiliki kebanggaan, kesetiaan, dan rasa memiliki
fungsi terhadap perusahaan.
Bidang-Bidang Manajemen
a. Manajemen Produksi
Manajemen produksi merupakan kegiatan untuk mengoordinasikan penggunaan sumber daya (sumber
daya, alat, sumber daya manusia, sumber daya dana) secara efesien dan efektif untuk menambah kegunaan
suatu barang dan jasa. Tujuan utama dari manajemen produksi adalah menciptakan nilai tambah pada
perusahaan demi kepuasaan konsumen. Kegiatan manajemen produksi adalah sebagai berikut..
1). Perencanaan
Perencanaan merupakan langkah awal sebelum memproduksi suatu barang perencanaan produksi meliputi
keputusan yang mencakup jenis barang yang diproduksi, jumlah barang yang akan diproduksi, desain
produksi, bahan baku yang dibutuhkan dan cara pengolahan.
2). Pengendalian Produksi
Pengendalian produksi merupakan rangkaian prosedur yang diarahkan pada semua elemen dalam proses
produksi (pekerja, materi, peralatan, dan material) sehingga memberikan hasil dengan ongkos terendah
dalam waktu tercepat
3). Pengawasan Produksi
Fungsi yang digunakan untuk menjamin terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, yaitu
memproduksi dengan cara yang terbaik dan biaya serendah-rendahnya, serta tepat waktu.

b. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran mencakup kegiatan perpindahan barang atau jasa dari produsen ke konsumen atau
semua kegiatan yang berhubungan dengan arus barang dan atau jasa dari produsen ke konsumen. Ada
delapan fungsi pemasaran, yaitu penjualan, pembelian, pengangkutan, penyimpanan, pembelanjaan,
penanggungan resiko, standardisasi, dan grading serta pengumpulan informasi pasar. Kegiatan
manajemen pemasaran yang mencakup sebagai berikut...
1). Riset Pasar
Merupakan penelitian yang dilakukan perusahaan untuk mengindentifikasi kehendak dan keinginan dari
konsumen, sehingga perusahaan dapat menentukan produk yang dapat memenuhi kebutuhannya.
2). Segmen Pasar
Segmen pasar merupakan kegiatan membagi suatu pasar ke dalam kelompok-kelompok yang berbeda, dan
masing-masing kelompok terdiri dari kelompok yang mempunyai ciri atau sifat yang hampir sama. Dengan
melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat lebih terarah, efektif, dan efisien.
3). Mempromosikan Produk
Ada beberapa langkah kegiatan promosi yang dapat dilakukan, yaitu periklanan (promosi melalui media
massa, reklame, atau billboard), personal selling (promosi secara lisan oleh perusahaan), promosi
penjualan (kegiatan pemasaran yang merangsang pembelian produk oleh konsumen), dan publisitas
(merupakan rangsangan untuk meningkatkan permintaan terhadap suatu produk melalui media publisitas
seperti radio, televisi,dan pertunjukan).

c. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan merupakan pengelolaan aspek keuangan yang digunakan untuk berbagai
penggunaan bisnis, dan berhubungan dengan kombinasi jenis-jenis pembiayaan yang terbaik agar dicapai
efisiensi dalam perusahaan. Aspek-aspek termasuk kegiatan manajemen keuangan adalah sebagai berikut..
1). Merencanakan dan melaksanakan kerja sama dengan pihak terkait dalam mencari dana
2). Mengoordinasikan keputusan keuangan menyangkut investasi baik sumber maupun penggunaan
3). Berintegrasi dengan pihak lain agar perusahaan lebih efektif dan efisien dalam beroperasi
4). Mengawasi keuangan dengan membuat laporan perusahaan.

d. Manajemen Personalia
Manajemen personalia merupakan suatu ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan
terhadap personalia sehingga efektivitas dan efisien personalia dapat ditingkatkan secara
maksimal. Kegiatan manajemen personalia adalah sebagai berikut...
1). Pengadaan tenaga kerja (penentuan jumlah dan kualifikasi tenaga kerja, penarikan tenaga kerja dan
penempatan tenaga kerja)
2). Pengembangan tenaga kerja (pendidikan dan pelatihan, mutasi jabatan, dan promosi jabatan)
3). Pemanfaatan tenaga kerja (pemberhentian dan pemberian motivasi)

e. Manajemen Perkantoran
Kegiatan manajemen perkantoran adalah mengumpulkan, mencatat, menganalisis, dan melaporkan
keuangan perusahaan sebagai bahan pengambilan keputusan. Tahapan dalam manajemen
perkantoran adalah sebagai berikut...
1). Pengumpulan data
2). Pencatatan data
3). Pengelompokan data
4). Pelaporan
5). Penafsiran data untuk memprediksi keadaan yang akan datang serta mengambil langkah yang perlu
ditempuh.

Unsur-Unsur Manajemen
Unsur-Unsur Manajemen - Ada beberapa unsur manajemen yang disingkat dengan 6M. Unsur-unsur
manajemen adalah sebagai berikut....
a. Manusia (Man)
Sarana utama bagi setiap manajer untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu adalah
manusia. Tanda adanya manusia, manajer tidak akan mungkin dapat mencapai tujuannya. Manusia adalah
orang yang mencapai hasil melalui kegiatan orang-orang lain.
b. Uang (Money)
Untuk melakukan berbagai aktivitas perusahaan diperlukan uang. Uang yang digunakan untuk membayar
upah atau gaji, membeli bahan-bahan, dan peralatan. Uang sebagai sarana manajemen harus digunakan
seefektif agar tujuan tercapai dengan biaya yang serendah mungkin.
c. Bahan-Bahan (Material)
Material merupakan faktor pendukung utama dalam proses produksi, dan sangat berpengaruh terhadap
kelancaran proses produksi, tanpa adanya bahan maka proses produksi tidak akan berjalan. Bahan-bahan
tersebut misalnya bahan baku dan bahan pembantu lainnya untuk menunjang proses produksi.
d. Mesin (Machines)
Dengan kemajuan teknologi, penggunaan mesin-mesin sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan
perusahaan.
e. Metode (Methods)
Untuk melakukan kegiatan-kegiatan agar berdaya guna dan berhasil guna, manusia dihadapkan pada
berbagai alternatif metode atau cara melakukan pekerjaan. Oleh karena itu, metode merupakan sarana
manajemen untuk mencapai tujuan.
f. Pasar (Markets)
Pasar merupakan sarana yang tidak kalah penting dalam manajemen, karena tanda adanya pasar, hasil
produksi tidak akan ada artinya sehingga tujuan perusahaan tidak akan tercapai.

http://www.artikelsiana.com/2015/08/pengertian-manajemen-fungsi-

prinsip.html

pengertian kewirausahaan

Kewirausahaan (bahasa Inggris: Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses


mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan.[butuh rujukan] Visi
tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu.[butuh
rujukan]
Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi
risiko atau ketidakpastian.[butuh rujukan]

Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena
berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan
kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment).[butuh rujukan] Seorang wirausahawan
membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang
dengan harga tidak menentu.[butuh rujukan] Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana
seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian.[butuh rujukan] Berbeda dengan para ahli lainnya,
menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di
dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan
mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada
saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen
fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya[butuh rujukan] dan menurut Peter Drucker,
kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Orang
yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.[butuh rujukan]Muncul pertanyaan
mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari
manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang
sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kewirausahaan

pengertian kewirausahaan menurut para ahli

Pengertian Kewirausahaan Menurut Ahli


Dalam mengartikan kewirausahaan terlebih dahulu harus memahami arti dari wirausaha dan
wirausahawan. Oke, mari kita bahas satu persatu beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian
kewirausahaan.
Wirausaha dari segi etimologi berasal dari kata wira dan usaha. Wira, berarti pejuang, pahlawan, manusia
unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, berbuat
sesuatu. Sedangkan Wirausahawan menurut Joseph Schumpeter (1934) adalah seorang inovator yang
mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru
tersebut bisa dalam bentuk : (1) memperkenalkan produk baru, (2) memperkenalkan metode produksi baru, (3)
membuka pasar yang baru (new market), (4) memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen
baru, atau (5) menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Dari arti wirausaha dan wirausahawan tersebut,
maka pengertian kewirausahaan dapat diartikan sebagai berikut :
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga
penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis (Achmad Sanusi, 1994).
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create
the new and different). (Drucker, 1959).
Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan
menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan. (Zimmerer, 1996).
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (star-up phase) dan
perkembangan usaha (venture growth). (Soeharto Prawiro, 1997).
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau
kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk
baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh
keuntungan yang lebih besar. (Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor
961/KEP/M/XI/1995).
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan (ability) dalam berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan
dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan, siasat kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup.
(Soeparman Spemahamidjaja, 1977).
Kewirausahaan adalah suatu sifat keberanian, keutamaan dalam keteladanan dalam mengambil resiko yang
bersumber pada kemampuan sendiri. (S. Wijandi, 1988).
Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-employment). (Richard Cantillon, 1973).

http://ilmuakuntansi.web.id/pengertian-kewirausahaan-menurut-ahli/

Manfaat Kewirausahaan

Thomas W Zimmerer et al. (2005) merumuskan manfaat kewirausahaan adalah sebagai


berikut:

1. Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri memiliki usaha sendiri akan
memberikan kebebasan dan peluang bagi pebisnis untuk mencapai tujuan hidupnya.

2. Memberi peluang melakukan perubahan

Semakin banyak bisnis yang memulai usahanya karena mereka dapat menagkap peluang untuk
melakukan berbagai perubahan yang menurut mereka sangat penting.

3. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya

Banyak orang menyadari bahwa bekerja di suatu perusahaan seringkali membosanka, kurang
menantang dan tidak ada daya tarik. Hal ini tentu tidak berlaku bagi seorang wirausahawan, bagi
mereka tidak banyak perbedaan antara bekerja atau menyalurkan hobi atau bermain, keduanya
sama saja.

4. Memiliki peluang untruk meraih keuntungan

Walaupun pada tahap awal uang bukan daya tarik utama bagi wirausahawan, keuntungan
berwirausahawan merupakan faktor motivasi yang penting untuk mendirikan usaha sendiri,
kebanyakan pebisnis tidak ingin menjadi kaya raya, tetapi kebanyakan diantara mereka yang
menang menjadi berkecukupan. Hampir 75% yang termasuk dalam daftar orang terkaya
(Majalah Forbes) merupakan wirausahawan generasi pertama.
5. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakan dan mendapatkan pengakuan atas
usahanya

Pengusaha atau pemilik usaha kecil seringkali merupakan warga masyarakat yang paling dihormati
dan dipercaya.

6. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan rasa senang dalam
mengerjakan

Hal yang didasarkan oleh pengusaha kecil atau pemilik perusahaan kecil adalah bahwa kegiatan
usaha mereka sesungguhnya bukan kerja. Wirausahawan harus mengikutu nasihat Harvey McKey.
Menurut McKey: Carilah dan dirikan usaha yang anda sukai dan anda tidak akan penrnah terpaksa
harus bekerja sehari pun dalam hidup anda Hal ini yang menjadi penghargaan terbesar bagi
pebisnis/wirausahawan bukan tujuannya, melainkan lebih kepada proses atau perjalanannya.

Fungsi Wirausaha

Setiap Wirausaha memiliki fungsi pokok dan fungsi tambahan sebagai berikut:

1. Fungsi pokok wirausaha yaitu:

a. Membuat keputusan-keputusan penting dan mengambil resiko tentang tujuan dan sasaran
perusahaan.

b. Memutuskan tujuan dan sasaran perusahaan.

c. Menetapkan bidang usaha dan pasar yang akan dilayani.

d. Menghitung skala usaha yang diinginkannya.

e. Menentukan modal yang diinginkan (modal sendiri atau modal dari luar).

f. Memilih dsan mernetapkan kreteria pegawai/karyawan dan memotivasinya.

g. Mengendalikan secara efektif dan efesien.

h. Mencari dan menciptakan cara baru.

i. Mencari terobosan baru dalam mendapatkan masukan atau input serta mengelolahnya menjadi
barang atau jasa yang menarik.

j. Memasarkan barang dan jasa tersebut untuk memuaskan pelanggan dan sekaligus dapat
memperoleh dan mempertahankan keuntungan maksimal.

2. Fungsi tambahan wirausaha, yaitu:

a. Mengenali lingkungan perusahaan dalam rangka mencari dan menciptakan peluang usaha.

b. Mengendalikan lingkungan ke arah yang menguntungkan bagi perusahaan.

c. Menjaga lingkingan usaha agar tidak merugiakan masyarakat mauoun merusak lingkungan akibat
dari limbah usaha yang mungkin dihasilkannya.
d. Meluangkan dan peduli atas CSR. Setiap pengusaha harus peduli dan turut serta bertanggung jawab
terhadap lingkungan sekitar.

D. Prinsip Kewirausahaan

Prinsip-Prinsip kewirausahaan yang paling penting adalah Berani atau keluar dari Rasa
takut akan gagal.

Berikut Prinsip-prinsip entrepreneurship menurut para ahli:

1. Menurut Dhidiek D. Machyudin :

a. Harus optimis

b. Ambisius

c. Dapat membaca peluang pasar

d. Sabar

e. Jangan putus asa

f. Jangan takut gagal

g. Kegagalan pertama dan kedua itu biasa, anggaplah kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda

2. Menurut Khafidhul Ulum :

a. Passion (semangat)

b. Independent (mandiri)

c. Marketing sensitivity (peka terhadap pasar)

d. Creative and innovative (kreatif dan inovatif)

e. Calculated risk taker (mengambil resiko dengan penuh perhitungan)

f. Persistent (pantang menyerah)

g. High ethical standard (berdasar standar etika)

http://www.aksell17.com/2015/09/pengertian-manfaat-dan-fungsi_99.html

Вам также может понравиться