Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun oleh:
Kelompok 3
2.Reffy Ferdiyatno( )
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan ridho Nya-lah penulis dapat menyelesaikan makalah ini. makalah ini disusun
untuk memenuhi kewajiban dari mata kuliah penunjang yaitu Sistem Informasi
Manajemen.
Dalam penulisan makalah tentang sistem informasi manajemen ini tidak jarang
penulis menemukan hambatan dan kesulitan, tapi dengan kemauan dan usaha yang
keras penulis akhirnya dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih kepada Ibu Lulu Chaerani Munggaran sebagai penanggung jawab mata
kuliah yang telah memberikan bimbingan kepada penulis.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul i
Kata Pengantar ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang
BAB II PEMBAHASAN 4
2.1 Pengertian Dasar SIM
2.2 Komponen Sistem Informasi
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
2.4 Manajemen
2.5 Sistem Informasi Manajemen
2.6 Peranan SIM dalam pemecahan masalah
2.7 Manfaat Sistem Informasi Manajemen
2.8 Tujuan Sistem Informasi Manajemen
System adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang
dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi. Informasi adalah data yang
sudah diolah atau diproses menjadi bahan yang berarti bagi penggunanya. Manajemen
adalah suatu proses dalam rangka mencapai tujuan dengan bekerja bersama melalui
orang-orang dan sumber daya organisasi lainnya.
Ada berbagai macam definisi atau pengertian dari SIM (Sistem Informasi Manajemen),
berikut ini adalah beberapa definisi SIM menurut para ahli :
Suatu sistem informasi manajemen adalah Kumpulan dari manusia dan sumber daya
modal di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah
data untuk mengahasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di
dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian. (Jogiyanto,2005,14).
Sistem ini berfungsi untuk membuat dan menyampaikan laporan-laporan yang bersifat
periodik kepada pengambil keputusan atau manajer.
b. Sistem Database
Berfungsi sebagai tempat penyimpanan data dan informasi oleh beberapa unit
organisasi, dimana database mempunyai kecenderungan berkembang sejalan dengan
perkembangan organisasi, sehingga interaksi antar unit akan bertambah besar yang
menyebabkan informasi yang dibutuhkan juga akan semakin bertambah.
c. Sistem Pencarian
d. Manajemen Data
Prinsip ini berlaku baik untuk sistem informasi manual, elektromekanis maupun
komputer.
2.3 Konsep Dasar informasi
2.4 Manajemen
kepada semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah (lower level
management),
managemen tingkat menengah (middle level management) dan manajemen tingkat atas
(top level management).
Top level management dengan executive management dapat terdiri dari direktur
utama (president), direktur (vise-president) dan eksekutif lainnya di fungsi-fungsi
pemasaran, pembelian, teknik, produksi, keuangan dan akuntansi. Sedang middle level
management dapat terdiri dari manajer-manajer devisi dan manajer-manajer cabang.
Lower level management disebut degan operating management dapat meliputi mandor
dan pengawas.
Top level management disebut juga dengan strategic level, middle level
management dengan tactical level dan lower management dengan tehcnical level.
2.6 Peranan SIM dalam Pemecahan Masalah
SIM memberikan kontribusi terhadap pemecahan masalah dengan dua cara dasar yaitu
memberikan sumber informasi organisasi secara luas, dan memberi sumbangan
terutama terhadap pengidentifikasian dan pemahaman masalah.
SIM adalah usaha organisasi berskala luas yang memberikan informasi pemecahan
maslah. SIM adalh komitmen resmi dari manajemen puncak untuk menerapkan
komputer agar dapat digunakan bagi para manajer dalam perusahaan sebagai sumber
informasi. SIM dapat diterapkan dalam area lain, yaitu DSS, OA, dan Expert System.
Gagasan utama yang berada dibalik SIM adalah untuk menjaga kesinambungan
pasokan informasi yang mengalir ke manajer. Pada waktu pertama kali komputer
diterapkan pada bagian marketing sebagai sistem informasi, terdapat kerancuan
mengenai perbedaan antara sistem informasi marketing dengan riset marketing. Ada
yang menyamakan riste marketing dengan lampu penerang, tempat ia melakukan
survey untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas tertentu pada waktu yang tepat.
Survey menyorotkan cahaya yang terang mengenai sebuah topik, dan menampilkan
semua gambaran, namun informasi yang ditampilkan adalah hanya untuk waktu yang
sementara. Sebaliknya, sistem informasi adalah seperti sebuah lilin. Ia tidak
memberikan informasi yang lebih banyak, namun informasi itu berlanjut terus untuk
periode waktu yang panjang.
Cahaya dari SIM dimaksudkan untuk memberitahu manajer mengenai adanya masalah
atau masalah yang akan muncul. Maka manajer menggunakan SIM untuk memperoleh
pemahaman dasar mengenai masalah, dengan menentukan dimana ia ditempatkan
dan apa yang menyebabkannya, dalam beberapa hal, SIM masih dapat membantu
manajer dalam langkah terakhir proses pemecahan masalah.
Kelemahan utama SIM adalah bahwa ia tidak dirancang untuk kebutuhan tertentu bagi
pemecah masalah perorang. Seringkali SIM tidak memberikan informasi yang
dibutuhkan secara tepat. Konsep sistem penunjang keputusan diciptakan untuk
mengatisipasi kebutuhan.
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi
manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang
dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat
(level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-
pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen
atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam
pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin
maupun keputusan-keputusan yang strategis.Sehingga SIM adalah suatu sistem yang
menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan
dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi
para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem
informasi secara kritis.
3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem
informasi.
5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem
informasi dan teknologi baru.
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan
sistem.
8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi,
mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk
atau pelayanan mereka.
9. Dapat meningkatkan keuntungan perusahaan
10. Mengurangi biaya bisnis
11. Meningkatkan pangsa pasar (ekspansi berupa jangkauan dan variasi produk)
12. Perbaikan relasi pelanggan atau pelayanan pelanggan
13. Meningkatkan efisiensi
14. Dapat memperbaiki dalam pengambilan keputusan
15. Pemenuhan peraturan lebih baik dan teratur
16. Kesalahan lebih sedikit
17. Perbaikan keamanan, dan
18. Kapasitas lebih banyak atau besar.
19. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan
membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.
Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah
aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan
mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan
tersebut.
Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu
rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta
pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut
berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor
pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut
kebutuhan.
Pengambilan Keputusan, proses pemilihan diantara berbagai alternative disebut
dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan
antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih diantara beberapa
tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari
beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan
dengan fungsi pengendalian.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
SIM menyediakan informasi bagi para pengelola perusahan untuk pengambilan
keputusan yang bersifat taktis. Pada tingkat tertinggi, SIM menyediakan informasi bagi
pimpinan perusahaan, menyangkut informasi strategis yang diperlukan untuk
menentukan langkah perusahaan.Secara teoritis, SIM akan sangat membantu para
pengelola perusahaan dari berbagai tingkatan dalam melaksanakan tugasnya.
Dalam teori SIM, tersirat pengertian bahwa informasi akan selalu tersedia pada setiap
tingkatan pengelola, sesuai dengan kebutuhannya.Proses pengolahan dan penyebaran
infofmasi pada SIM sifatnya menyeluruh, atau kadang kala disebut sebagai pendekatan
system secara total (Total Systems Approach).
Dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Manajemen dengan komputer saat ini
sangat berhubungan. Karena komputer berguna sebagai alat bantu pada Sistem
Informasi. Selain itu komputer juga sebagai salah satu komponen yang dibutuhkan
untuk membentuk Sistem Informasi Manajemen.
Usaha awal untuk menerapkan komputer dalam area bisnis terfokus pada data.
Kemudian penekanan pada informasi dan pendukung keputusan. Sekarang,
komunikasi dan konsultasi mendapat perhatian yang paling besar.
DAFTAR PUSTAKA
http://duniabaca.com/
http://911medical.blogspot.com/
http://lupherblueniz.blogspot.com/