Вы находитесь на странице: 1из 6

KOMITE MEDIK

RSIA BUAH HATI


Jl. Grand Hotel No. 66 Lembang, Bandung Barat
2016
KOMITE MEDIK DAN STAF MEDIK FUNGSIONAL RSIA BUAH HATI

Bagian Pertama
KOMITE MEDIK RSIA BUAH HATI

Pasal 1

(1) Komite Medik RSIA Buah Hati adalah Kelompok Tenaga Medik yang diangkat serta
diberhentikan oleh Direktur RSIA Buah Hati untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun lamanya,
dengan susunan terdiri dari Ketua, Sekretaris dan beberapa orang anggota yang terdiri
dari para Ketua Staf Medik Fungsional RSIA Buah Hati secara ex-officio, dengan
ketentuan, dalam hal tidak ada Ketua Staf Medik Fungsional, Komite Medik RSIA Buah
Hati beranggotakan Staf Medik Fungsional RSIA Buah Hati sesuai dengan keahliannya.
(2) Komite Medik RSIA Buah Hati berada di bawah, bertanggung jawab kepada Direktur
RSIA Buah Hati.

Pasal 2

(1) Ketua Komite Medik RSIA Buah Hati diangkat dan ditetapkan oleh Direktur RSIA Buah
Hati dari dokter tetap, atau dokter tamu yang menjadi anggota Staf Medik Fungsional
RSIA Buah Hati.
(2) Sekretaris Komite Medik RSIA Buah Hati dipilih dan ditetapkan oleh Ketua Komite
Medik RSIA Buah Hati dari dokter tetap, atau dokter tamu yang menjadi anggota Staf
Medik Fungsional RSIA Buah Hati, atau dari staf RSIA Buah Hati yang bukan dokter,
sesudah mendapat persetujuan dari Direktur RSIA Buah Hati.
(3) Ketua dan Sekretaris Komite Medik RSIA Buah Hati merangkap sebagai Anggota
Komite Medik RSIA Buah Hati, dengan pengecualian, Sekretaris tidak merangkap
sebagai Anggota Komite Medik RSIA Buah Hati jika berasal dari staf yang bukan
dokter.

Pasal 3

Komite Medik RSIA Buah Hati mempunyai tugas:


a. Membantu Direktur RSIA Buah Hati menyusun standar pelayanan medik di RSIA Buah
Hati dan memantau pelaksanaannya.
b. Memantau dan membina pelaksanaan tugas tenaga medik di RSIA Buah Hati.
c. Meningkatkan program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan
pengembangan dalam bidang medik di RSIA Buah Hati.

Pasal 4

Fungsi Komite Medik RSIA Buah Hati adalah:


a. Memberikan saran dalam bidang medik kepada Direktur RSIA Buah Hati.
b. Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan medik di RSIA Buah Hati.
c. Menangani hal-hal yang berkaitan dengan etik kedokteran.
d. Menyusun kebijakan/ketentuan/prosedur pelayanan medik sebagai Prosedur Tetap
(PROTAP) untuk ditetapkan oleh Direktur dan harus dilaksanakan oleh semua staf
medik di RSIA Buah Hati.

Pasal 5

Wewenang Komite Medik RSIA Buah Hati adalah:


a. Mengusulkan rencana kebutuhan tenaga medik kepada Direktur RSIA Buah Hati.
b. Memberikan pertimbangan tentang rencana pemeliharaan/pengadaan peralatan dan
penggunaan alat kesehatan serta pengembangan pelayanan medik di RSIA Buah Hati
kepada Direktur RSIA Buah Hati
c. Memantau dan mengevaluasi penggunaan obat di RSIA Buah Hati.
d. Memantau dan mengevaluasi efisiensi dan efektivitas penggunaan alat kedokteran di
RSIA Buah Hati
e. Melaksanakan pembinaan etika profesi serta mengatur kewenangan profesi anggota
Staf Medik Fungsional di RSIA Buah Hati.

Pasal 6

(1) Untuk membantu pelaksanaan tugasnya Komite Medik RSIA Buah Hati dapat
membentuk Sub Komite/Panitia sesuai dengan kebutuhan.
(2) Sub Komite/Panitia ditetapkan oleh Direktur RSIA Buah Hati atas usul dari Ketua
Komite Medik RSIA Buah Hati Bagian Kedua STAF MEDIK FUNGSIONAL RSIA
Buah Hati
Pasal 7

Staf Medik Fungsional adalah kelompok-kelompok yang beranggotakan para tenaga


profesional medik yang memberikan pelayanan langsung secara mandiri dalam jabatan
fungsional, seperti Dokter Umum, Dokter Spesialis, Dokter Gigi, dan Apoteker.

Pasal 8

Staf Medik Fungsional RSIA Buah Hati terdiri dari:


a. Staf Medik Fungsional Kebidanan dan Penyakit Kandungan;
b. Staf Medik Fungsional Bedah Umum;
c. Staf Medik Fungsional Gigi dan Mulut;
d. Staf Medik Fungsional Penyakit Dalam;
e. Staf Medik Fungsional Penyakit Anak;
f. Staf Medik Fungsional Radiologi;

Pasal 9

(1) Semua dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis dan Apoteker yang memiliki izin
praktek dan bekerja di RSIA Buah Hati dalam jabatan fungsional, baik sebagai dokter
tetap wajib menjadi anggota Staf Medik Fungsional RSIA Buah Hati.
(2) Staf Medik Fungsional RSIA Buah Hati beranggotakan lebih dari 1 (satu) orang dokter.
(3) Dalam hal hanya ada satu dokter dalam Staf Medik Fungsional, maka yang bersangkutan
bergabung dengan kelompok Staf Medik Fungsional RSIA Buah Hati yang terkait.
(4) Penempatan dokter ke dalam Staf Medik Fungsional RSIA Buah Hati, termasuk dokter
tamu, ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur RSIA Buah Hati, dengan ketentuan,
untuk dokter tamu dan dokter paruh waktu, penempatannya ke dalam Staf Medik
Fungsional RSIA Buah Hati harus dilengkapi dengan perjanjian kerja.

Pasal 10

(1) Staf Medik Fungsional RSIA Buah Hati diangkat oleh Direktur RSIA Buah Hati untuk
masa jabatan 3 (tiga) tahun lamanya.
(2) Staf Medik Fungsional RSIA Buah Hati berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
oleh Direktur RSIA Buah Hati
Pasal 11

Staf Medik Fungsional RSIA Buah Hati adalah:


a. Melaksanakan diagnosis, pengobatan, pencegahan akibat penyakit, peningkatan dan
pemulihan kesehatan, penyuluhan kesehatan, pendidikan dan pelatihan serta
penelitian dan pengembangan.
b. Menyusun Prosedur Tetap (PROTAP) pelayanan medik bidang
administrasi/manajerial, meliputi antara lain pengaturan tugas rawat jalan, pengaturan
tugas rawat inap, pengaturan visite, pertemuan klinik, presentasi kasus, kasus
kematian, prosedur konsultasi, dan lain-lain
c. Menyusun Prosedur Tetap (PROTAP) pelayanan medik bidang keilmuan keprofesian.

KOMITE ETIK DAN HUKUM

Pasal 12

(1) Komite Etik dan Hukum dibentuk guna membantu Direktur untuk mensosialisasikan

kewajiban rumah sakit kepada semua unsur yang ada di rumah sakit meliputi kewajiban

umum rumah sakit, kewajiban rumah sakit terhadap masyarakat, kewajiban rumah sakit

terhadap staf, menyelesaikan masalah medikolegal dan etika rumah sakit serta

melakukan koordinasi dengan Biro Hukum dan HAM Sekretariat Daerah Provinsi Jawa

Barat dan Tim Penasehat/Advokasi Hukum yang ditunjuk Pemerintah Daerah Provinsi

Jawa Barat dalam menyelesaikan masalah medikolegal;

(2) Komite Etik dan Hukum merupakan badan non struktural yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Direktur RSIA Buah Hati;

(3) Komite Etik dan Hukum dibentuk dan ditetapkan dengan keputusan Direktur setelah

mempertimbangkan masukan dari anggota.

(4) Dalam melaksanakan tugas Komite Etik dan Hukum berfungsi :

a. menyelenggarakan dan meningkatkan komunikasi medikoetikolegal, baik internal

maupun ekternal RSIA Buah Hati;


b. menyelenggarakan dan meningkatkan pengetahuan etika dan hukum bagi petugas di

RSIA Buah Hati;

(5) menyelenggarakan dan meningkatkan kemampuan resiko manajemen terhadap masalah-

masalah etika dan hukum di RSIA Buah Hati;

(6) Tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (4) disampaikan secara

tertulis kepada Direktur dalam bentuk rekomendasi;

(7) Bahan pertimbangan berupa rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (5), adalah

berdasarkan penugasan dari Direktur.

Вам также может понравиться