Вы находитесь на странице: 1из 3

Cara Menetapkan Tujuan Iman

23 April 2015

Filipi 3:13-14 Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini
yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di
hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah
dalam Kristus Yesus.

Saya percaya dengan hal menetapkan tujuan-tujuan dalam hidup. Saya telah melakukannya selama ini,
sebab memiliki tujuan hidup berarti menyatakan iman Anda. Alkitab mengatakan, "Orang benar akan
hidup oleh iman" dan Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah Dan segala sesuatu
yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa dan Jadilah kepadamu menurut imanmu"

Allah selalu bekerja dalam hidup Anda dengan iman. Itulah mengapa Anda perlu memiliki tujuan-tujuan,
sebab itu merupakan pernyataan iman. Tujuan iman itu seperti ini: "Saya percaya Tuhan ingin saya
menyelesaikan sesuatu pada tanggal tertentu." Jika Anda tidak menentukan tanggal jatuh tempo, maka
hal itu bukan sebuah tujuan. Itu hanya keinginan. Itu hanya mimpi. Itu hanya kehendak. Keinginan
sifatnya general, dan tak berarti apapun. Satu-satunya hal yang akan mengubah hidup Anda ialah dengan
menetapkan tujuan-tujuan. Anda harus bangun dari mimpi dan bekerja!

Ada lima kriteria tujuan iman:

1. Fokus. Tujuan Anda harus spesifik. Jika Anda menggunakan kata-kata "kurang atau lebih, itu bukan
tujuan yang spesifik. "Saya ingin lebih sabar" atau "Saya ingin berat badan saya berkurang" atau "Saya
ingin menjadi lebih seperti Yesus" bukanlah tujuan karena Anda tidak bisa mengukurnya dengan pasti.
Tujuan Anda haruslah spesifik.

2. Bisa dikerjakan. Jika Anda menetapkan sebuah tujuan yang tak realistis, itu hanya akan membuat Anda
down. Jika Anda berkata, "Aku akan berdoa tiga jam sehari," Anda hanya sedang memasang perangkap
kegagalan, itu tidak realistis. Tetapkan satu tujuan yang akan membentangkan iman Anda, kemudian
percayakan Allah untuk memampukan Anda.
3. Pribadi. Tujuan Anda harus bersifat personal. Anda tidak dapat menetapkan tujuan untuk orang lain
sebab Anda tidak bisa mengendalikan mereka. Anda tidak dapat menetapkan tujuan untuk anak-anak,
suami, pacar, atau orang-orang yang Anda kasihi. Anda hanya dapat menetapkan tujuan untuk Anda
sendiri, karena Andalah yang bisa mengontrol diri Anda sendiri, bukan orang lain. Satu-satunya cara
Anda dapat mengubah orang lain adalah dengan mengubah diri Anda sendiri.

4. Bisa dipantau. Tujuan yang bisa dipantau bisa diukur pertumbuhannya. Tujuan ini bisa diverifikasi.
Tentukan tanggal jatuh temponya dan katakan, "Tanggal 30 November, aku akan menyelesaikan ini.
Tanggal 31 Desember, aku akan menyelesaikan ini. Tanggal 30 Januari, aku akan menyelesaikan ini."

5. Tulus. Tujuan Anda harus bersifat tulus. Anda tak akan pernah menggapainya jika itu dibuat dengan
setengah hati. Apabila Anda tidak serius mewujudkannya, tunggu hingga Anda sungguh-sungguh serius
ingin melakukannya. Namun jika Anda tidak memiliki keinginan yang mendalam untuk melakukannya,
maka jangan menetapkan tujuan tersebut.

Saya mendorong Anda untuk menetapkan satu tujuan iman atas hidup Anda hari ini. Mungkin Anda ingin
memiliki waktu tenang selama lima menit setiap hari untuk bulan berikutnya? Tujuan ini hanya bisa Anda
capai dengan iman.

Renungkan hal ini:

Tujuan-tujuan apa yang selama ini Anda usahakan? Apakah itu memenuhi kriteria tujuan iman?

Bagaimana doa berperan dalam cara Anda menetapkan tujuan-tujuan tersebut?

Tujuan baru apa yang Anda percaya Allah ingin Anda buat hari ini?

Bacaan Alkitab Setahun :

2 Samuel 16-18; Lukas 17:20-37


Tetapkan satu tujuan iman atas hidup Anda hari ini dan libatlah Allah menuntun tujuan Anda tersebut
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

Вам также может понравиться