Вы находитесь на странице: 1из 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara yang rawan terjadi gerakan tanah. Gerakan
tanah merupakan proses pergerakan material penyusun lereng meluncur atau
jatuh ke arah kaki lereng karena kontrol gravitasi bumi (Crozier dan Glade,
2004 dalam Karnawati, 2007). Gerakan tanah dapat terjadi bersamaan dengan
terjadinya gempa bumi, banjir, dan letusan gunung berapi. Akan tetapi, gerakan
tanah setempat (lokal) sering terjadi dibandingkan gerakan tanah yang
disebabkan peristiwa geologi tersebut. Gerakan tanah ini dianggap sebagai
bencana karena menimbulkan kerugian material maupun nonmaterial pada
manusia. Faktor utama yang menyebabkan gerakan tanah adalah faktor geologi,
iklim, vegetasi dan penggunaan lahan.
Lokasi yang digunakan dalam penelitian adalah bencana gerakan tanah
setempat (lokal) yang terjadi pada proyek pembangunan Perumahan Griya
Mangunharjo yang terletak di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tembalang,
Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Hal ini terjadi karena letak perumahan
yang berada di dekat tebing sungai sehingga sangat rawan terjadi bencana
gerakan tanah. Oleh karena itu diperlukan suatu penyelidikan tanah untuk
mengetahui gerakan tanah di daerah tersebut. Untuk memperbaiki kerusakan
pada tebing serta mencegah terjadinya gerakan tanah lanjutan, diperlukan
metode penanggulangan yang tepat.
Dengan semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
di bidang geologi dan geoteknik, kita harus mampu dan jeli menentukan metode
yang tepat untuk penanggulangan gerakan tanah. Grouting merupakan salah
satu metode geoteknik yang dapat digunakan sebagai upaya menanggulangi
gerakan tanah yang terjadi pada tebing Perumahan Griya Mangunharjo.
Grouting adalah penyuntikan bahan semi kental (slurry material) ke dalam tanah
atau batuan melalui lubang bor, dengan tujuan menutup diskontruksi terbuka,
rongga-rongga dan lubang-lubang pada lapisan yang dituju untuk

1
meningkatkan kekuatan tanah (Dwiyanto, 2005). Dengan semakin
meningkatnya kekuatan tanah, maka kemiringan tebing atau lereng dapat
dipertahankan dan permasalahan gerakan tanah yang sebelumnya terjadi dapat
teratasi dan diperbaiki.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam penelitian ini, masalah yang diangkat adalah meningkatkan kekuatan
tanah untuk mengetahui seberapa besar nilai faktor keamanan terhadap kuat
geser tanah yang diukur berdasarkan perubahan parameter nilai kohesi tanah
melalui simulasi menggunakan aplikasi slide 6.0, sehingga dapat diketahui
apakah metode grouting diperlukan dalam meningkatkan daya dukung tanah
pada tebing lokasi penelitian di Perumahan Griya Mangunharjo, Kota
Semarang.

1.3 Batasan Masalah


Batasan masalah pada penelitian penanggulangan gerakan tanah dengan
metode grouting ini antara lain :
1. Penelitian ini difokuskan pada gerakan tanah setempat (lokal) yang terjadi
pada tebing Perumahan Griya Mangunharjo, Kota Semarang.
2. Melakukan pengamatan lapangan untuk mengetahui litologi pada tebing
Perumahan Griya Mangunharjo dan sekitarnya.
3. Melakukan simulasi kestabilan lereng dengan merubah parameter kohesi
tanah untuk menghitung nilai faktor keamanan lereng pada tebing
Perumahan Griya Mangunharjo, Kota Semarang sebelum dan sesudah
grouting.

1.4 Maksud dan Tujuan


Penyelidikan gerakan tanah Perumahan Griya Mangunharjo ini memiliki
maksud dan tujuan antara lain sebagai berikut.

2
1.4.1 Maksud
1. Melakukan pengamatan gerakan tanah yang terjadi pada tebing
Perumahan Griya Mangunharjo, Kota Semarang.
2. Melakukan pemetaan geologi dan geoteknik di Perumahan Griya
Mangunharjo.
3. Melakukan analisis laboratorium dari sampel yang diperoleh dari
lapangan antara lain uji unit weight, direct shear dan uniaxial.
4. Melakukan analisis kestabilan lereng dan simulasi kestabilan lereng.
1.4.2 Tujuan
1. Mengetahui tipe gerakan, faktor penyebab dan pemicu terjadinya
gerakan tanah.
2. Mengetahui persebaran dan kondisi tanah di permukaan pada lokasi
penyelidikan.
3. Mengetahui nilai berat isi tanah (), kohesi (c) dan sudut geser dalam
().
4. Mengetahui nilai faktor keamanan lereng dengan melakukan
perubahan parameter kohesi tanah untuk mendapatkan nilai faktor
keamanan lereng yang stabil dengan FK > 1,5.

1.5 Lokasi dan Kesampaian Daerah


Secara administratif, daerah penyelidikan termasuk dalam Kelurahan
Mangunharjo, Kecamatan Tembalang. Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
Secara geografis berada pada koordinat 439989 mE sampai 440090 mE dan
9221385 mN sampai 9221397mN. Lokasi penelitian ini dapat dilihat pada
gambar 1.1 berikut ini. Daerah penelitian di sisi utara berbatasan dengan
Kelurahan Sambiroto, di sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Jangli, di
sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Meteseh , dan di sebelah timur
berbatasan dengan Kecamatan Sendangmulyo. Lokasi penyelidikan berada di
Perumahan Griya Mangunharjo Semarang yang dapat ditempuh dengan jarak
sekitar 10 km dari Simpang Lima Semarang ke arah timur melewati Jl. Ahmad
Yani, kemudian ke arah selatan melewati Jl. Mataram, kemudian ke arah timur

3
menyusuri Jl. Tentara Pelajar, kemudian ke arah tenggara menyusuri Jl.
Sambiroto Raya hingga sampai daerah penelitian dengan estimasi waktu 20
menit menggunakan sepeda motor dengan kondisi jalan beraspal baik.

Semarang
sa

Gambar 1.1 Lokasi penyelidikan gerakan tanah (Google Maps, 2017)

4
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian dan penyelidikan mengenai gerakan tanah di
Perumahan Griya Mangunharjo, antara lain sebagai berikut.
1. Memberikan informasi mengenai kondisi, jenis, dan penyebab terjadinya
gerakan tanah di Perumahan Griya Mangunharjo.
2. Data penunjang dalam melakukan rekayasa untuk meningkatkan daya
dukung tanah.

1.7 Sistematika Penulisan


Penyusunan Tugas Akhir ini terdiri dari 5 bab, yaitu sebagai berikut.
1. Bab I Pendahuluan
Pendahuluan berisi mengenai latar belakang permasalahan penelitian
yang dilanjutkan dengan maksud dan tujuan, rumusan dan batasan masalah,
lokasi penyelidikan, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
2. Bab II Tinjauan Pustaka
Bab ini berisi mengenai teori-teori mengenai gambaran umum
penyelidikan geoteknik, gerakan tanah, metode grouting, kuat geser tanah
dan faktor keamanan sebagai acuan penyelidikan.
3. Bab III Metodologi Penelitian
Bab ini menjelaskan mengenai metode yang digunakan dalam
pengambilan data di lapangan dan di laboratorium maupun dalam
melakukan analisis data.
4. Bab IV Hasil dan Pembahasan
Bab ini akan menjelaskan mengenai gambaran umum objek penelitian,
hasil pengolahan data, yang dilanjutkan dengan analisis mengenai gerakan
tanah di Perumahan Griya Mangunharjo, serta perkuatan lereng dengan
metode grouting.
5. Bab V Penutup
Pada bab terakhir ini berisi mengenai kesimpulan dari hasil analisis dan
pembahasan serta saran mengenai penelitian ini.

5
1.8 Kerangka Pikir Penelitian
Kerangka pikir penelitian merupakan suatu diagram yang memuat alur
karya ilmiah atau penelitian. Kerangka pikir memuat segala sesuatu yang
berkaitan dengan alasan dilakukannya penelitian, latar belakang penelitian,
kesulitan dalam penelitian, dan sebagai panduan untuk mengerjakan suatu
penelitian sesuai dengan tema dan bahasan sehingga tidak keluar dari masalah
yang telah dibatasi sebelumnya, kerangka pikir penelitian ini tergambar pada
Gambar 1.2

Perumahan Griya
Memiliki morfologi Mangunharjo, Kelurahan Gerakan tanah terjadi
berupa perbukitan Mangunharjo, pada lereng sungai
Kecamatan Tembalang, pada lokasi penelitian
Kota Semarang

1. Pemetaan Geologi Penyelidikan gerakan


Teknik 1. Tipe gerakan tanah
tanah di daerah 2. Faktor pemicu gerakan
2. Pemetaan Geologi penelitian
3. Pengambilan sampel tanah
4. Uji laboratorium

Analisis kestabilan lereng


Penentuan kelayakan
dengan simulasi Pelaksanaan Grouting
penggunaan metode
menggunakan aplikasi grouting
slide 6.0

Gerakan tanah di lokasi


penelitian dapat ditanggulangi

Gambar 1.2 Diagram Kerangka Pikir Penelitian

Вам также может понравиться