Вы находитесь на странице: 1из 12

KONSEP DASAR MEDIK

A. PENGERTIAN
Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada
payudara yang terus tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini
menjadi bentuk benjolan dipayudara. Jika benjolan kanker itu tidak
dibuang atau terkontrol sel-sel kanker bisa menyebar (metastase) pada
bagian bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah bening
(limfe) ketiak ataupun diatas tulang belikat. Selain itu sel-sel bisa
bersarang ditulang, paru-paru, hati, dan bawah kulit (Erik T,2005)
Kanker payudarah adalah kanker yang relatif sering dijumpai pada
wanita merupakan penyebab kematian utama pada wanita berusia antara
45 tahun dan 64 tahun (Elizabeth J.Corwin, 2009)
Kanker payudara terjadi karena adanya kerusakan pada gen yang
mengatur pertumbuhan dan diferensiasi sehingga sel otu tumbuh dan
berkembang biak tanpa dapat dikendalikan. Penyebab kanker payudara
terjadi melalui pembuluh getah bening, sehingga kelanjar getah bening
aksila ataupun supraklavikula membesar. Kemudian melalui pembulih
darah kanker menyebar ke organ lain seperti paru-paru, hati dan otak
(Elaiene Magee,2008)
Kanker payudara adalah suatu penyakit yang dapat timbul dari
jaringan payudara dengan manifestasi yang mengakibatkan kegagalan
untuk mengontrol poliferasi maturasi sel (Brunner and Suddart, 2005)
Kesimpulan dari pengertian-pengertian diatas bahwa kanker
payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus
tumbuh dan akibatnya menjadi bentuk benjolan pada payudara, dan
apabila benjolan tersebut tidak dibuang maka sel-sel kanker akan
menyebar (metastase) kebagian tubuh lain.
B. PROSES TERJADINYA MASALAH
1. Presipitasi dan Predisposisi
Faktor presipitasi dan faktor predisposisi dari Ca Mammae adalah
a. Faktor presipitasi
Etiologi kanker payudara tidk diketahui secara pasti
b. Faktor predisposisi
Para peneliti telah mengidentifikasi sekelompok faktor resiko.
Faktor faktor tersebut meliputi
1) Riwayat keluarga dan gen terkait kanker payudara
menemukan pada wanita dengan saudara primer
menderita kanker payudara, resiko terkena kanker
payudara lebih tinggi 2-3 kali dibandingkan wanita
tanpa riwayat penyakit keluarga. Peneliti ini
menunjukan gen utama yang terkaid dengan timbulnya
kanker payudara adalah BRCA1 ( breast cancer
suceptibility gene1) dan BRCA 2 ( breast cancer
suceptibility gene2 ) (wan Dasen, 2008)
2) Radiasi pegion kelenjar mammae relatife peka terhadap
radiasi pegion, paparan berlebih menyebabkan peluang
kanker lebih tinggi (Wan, Dasen, 2008)
3) Menarce dini. Resiko kanker payudara meningkatkan
pada wanita yang mengalami menstrusi sebelum usia 12
tahun
4) Nulipara (belum menikah ) dan usia maternal lanjut saat
kehamilan anak pertama, Umur, Wanita berumur > 30
tahun mempunyai kemungkinan lebih besar mendapat
kanker payudara dan kemungkinan tersebut bertambah
setelah menopause. Ini dikarenakan adanya rangsangan
pemantangan dan sel-sel payudara
5) Menopause pada usia lanjut. Menopause setelah usia 50
tahun meningkatkan resiko untuk mengalami kanker
payudara
6) Riwayat penyakit kanker jinak. Wanita yang
mempunyai tumor payudara disertai perubahan epitel
ploriferasi mempunyai resiko 2x lipat untuk mengalami
kanker payudara, wanita dengan hyperplasia tipikal
mempunyai resiko 4X lipat untuk mengalami penyakit
ini
7) Obesitas resiko rendah diantara wanita menopause.
Bagaimanapun, wanita gemuk yang di diagnose
penyakit kanker payudara mempunyai angka kematian
lebih dengan diagnosis yang lambat
8) Kontrasepsi oral. Wanita yang menggunakan
kontrasepsi oral beresiko tinggi untuk mengalami
kanker payudara. Bagaimanapun resiko tinggi ini
menurun dengan cepat setelah penghentian medikasi.
(Brunner and Suddarth 2005)

9) Terapi pengganti hormone. Wanita didapatkan resiko


kanker payudara meningkat pada TSH estrogen tunggal
atau dengan kombinasi estrogen-progesteron
10) Masukan alkohol. Study menunjukan bahwa resiko
kanker payudara meningkat berkaitan dengan asupan
alkohol jangka panjang. Hal ini disebabkan karena
alkohol mempengaruhi aktifitas estrogen. Study
menemukan bahwa setelah mengkonsumsi alkohol,
akan terdapat peningkatan jumlah estrogen
(Imam, Rasjidi 2009).
2. Patofisologi
Patofisologi menurut Linda J, Heffner (2005) :
Kanker terjadi karena buah dan perubahan sel yang
mengalami pertumbuhan tidak normal atau tidak terkontrol.
Peningkatan jumalah sel tak normal ini umumnya membentuk
benjoalan yang disebut tumor atau kanker. Tidak semua tumor
bersifat kanker. Tumor yang bersifat kanker disebut tumor ganas,
sedangkan yang buakn kanker disebut tumor jinak.
Tumor jinak biasanya merupakan gumpalan lemak yang
terbungkus dalam suatu wadah yang menyerupai kantong, sel
tumor tidak menyebar kebagian lain pada tubuh penderita
Lewat aliran darah smaupun sistem genah bening, sering
sel-sel tumor ganas dan racun yang dihasilkan keluar dari
kumpulanya dan menyebar kebagian lain tubuh. Sel-sel yang
menyebar ini kemudian akan tumbuh berkembang ditepat baru,
yang akhirnya membentuk segerombol sel tumor ganas atau kanker
baru. Proses ini disebut metastasis. Kanker juga memproduksi
racun dan melepas sel-sel kanker dari induknya yang pecah. Racun
dan sel-sel kanker itu menyebar bersama aliran darah. Karenaya
kita kerap mendapati kanker yang tumbuh ditempat lain sebagai
hasil metastasisnya. Keganasan kanker payudara ini akan
menyerang sel-sel normal disekitarnya, terutama pada sel-sel yang
lemah. Sel kanker akan tumbuh pesat sekali sehingga payudara
penderita akan membesar tidak seperti biasanya.

3. Klasifikasi
Pada sistem TNM dinilai 3 faktor utama yaitu T yaitu
tumor size atau ukuran tumor, N yaitu Node atau kelenjar getah
bening regional, dan M yaitu metastasis atau peneybaran jauh.
Ukuran menganlisa faktor T yaitu tumor size, citra imputan yang
digunakan adalah hasil mamogram.
Stadium Klinis Kanker ayudara menurut Aru Sudoyo W.,
dkk (2009)
Tabel 1.1 Stadium Klinis Kanker payudara
Stadium T N M
0 Tis NO MO
I TI NO MO
IIA TO N1 MO
T1 N1 MO
T2 NO MO
IIB T2 N1 MO
T3 N2 MO
IIIA TO N2 MO
T1 N2 MO
T2 N2 MO
T3 N1,N2 MO
IIIB T4 Semua N3 MO
Semua T MO
IV Semua T Semua N M1

Keterangan:
a. Tumor primer (T)

1) To : Tidak terbukti adanya tumor primer

2) Tis : Karsinoma In Situ; karsinoma intraduktal,

karsinoma lobular in situ, atau penyakit Pagets putting

susu dengan atau tanpa tumor

3) T1 : Tumor < 2 cm dalarn dimensi terbesarnya


4) T2 : Tumor > 2 cm tetapi tidak> 5 cm dalam dimensi
terbesarnya
5) T3 : Tumor > 5 cm dalam dimensi terbesamya.
6) T4 : Tumor sembarangan ukuran dengan ukuran
perluasan ke dinding dada/kulit.
b. Nodus limfe regional (N)
1) N0 : Tidak teraba kelenjar axila.
2) N1 : Teraba pembesaran kelenjar axila homolateral
yang tidak melekat.
3) N2 : Teraba pembesaran kelenjar axila homolateral
yang melekat satu sama lain atau melekat pada jaringan
sekitarnya.
4) N3 : Terdapat kelenjar mamaria internal homolateral.

c. Metastase jauh (M)

1) M0 : Tidak ada metastase jauh.

2) MI : Terdapat metastase jauh, (termasuk metastasis

ke nodus limfe supraklavikular).

Stadium Kanker Payudara menurut Imam Rasjidi (2009)

a. Stage 0 : tahap sel kanker payudara tetap di dalam kelenjar

payudara, tanpa invasi ke dalam jaringan payudara normal

yang berdekatat

b. Stage 1 : adalah 2 cm atau kurang dan balas yang jelas ( kelenjar


getah bening)

c. Stage IIA : tumor tidak ditemukan pada payudara tapi sel-se

kanker ditemukan kelenjar getah bening ketiak, atau tumor

dengan ukuran 2 cm atau kurang dan telah menyebar ke

kelenjar getah bening ketiak/aksila atau tumor yang Iebih

besar dari 2 cm tapi tidak lebih besar dari 5 cm dan belum


menyebar ke kelenjar getah bening ketiak.

d. Stage IIB : tumor yang lebih besar dan 2 cm, tetapi tidak lebih

besar dan 2 cm dan telah menyebar ke kelenjar getah bening

yang berhubungan dengan ketiak, ATAU tumor yang Iebih

besar dan 5 cm tapi belum menyebar ke kelenjar getah bening

ketiak.

e. Stage IIIA: kanker di temukan di kelenjar getah bening ketiak

yang melekat bersama atau dengan struktur lainnya, atau

kanker ditemukan di kalenjar getah bening di dekat tulang

dada, ATAU tumor dengan ukuran berapapun dimana kanker

telah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak, terjadi

pelekatan dengan struktur lainnya. atau kanker di temukan di

kelenjar getah bening di dekat tulang dada.

f. Stage IIIB : tumor dengan ukuran tertentu dan telah menyebar

ke dinding dada dan / atau kulit payudara dan mungkin telah

menyebar ke kelenjar getah bening ketiak yang berlengketan

dengan struktur lainya atau kanker mungkin telah menyebar

ke kelenjar getah bening di dekat tulang dada.

g. Stage IIIC : kanker rnungkin telah menyebar ke dinding dada

dan /atau kulit payudara dan kanker telah menyebar ke

kelenjar getah bening baik di atas di bawah tulang belakang

dan kanker mungkin telah menyebar


kelenjar getah bening ketiak atau ke kelenjar getah bening di

dekat tulang dada.

h. Stadium IV : kanker telah menyebar atau metastase ke bagian


lain dari tubuh.

5) Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis dari kanker payudara adalah terdapat
benjolan pada payudara, perubahan kulit pada payudara, puting
susu yang tertarik, keluar cairan dari puting susu, atau benjolan
pada ketiak (perhimpunan onkologi indonesia 2010)
Menurut Dannielle Gale dan Jane Charetta (2005) fase awal
kanker payudara asimtomatik (tanpa ada tanda dan gejala) tanda
dan gejala yang paling umum adalah benjolan atau penebalan pada
payudara. Kebanyakan kira-kira 90 % ditemukan oleh wanita itu
sendiri. Akan tetapi kebanyakan ditemukan secara kebetulan, tidak
dengan pemeriksaan payudara sendiri (sadari), karena itu yayasan
kanker menekankan pentingnya deteksi dini dengan sendiri.
Mayoritas benjolan yang ditemukan bukan merupakan kanker
payudara. Hanya 25% dari semua benjolan itu ditemukan ganas.
Tanda dan gejala lanjut dari kanker payudara meliputi kulit
cekung (lesung), nyeri tekan atau rabas khusunya darah puting.
Kulit peau dorange, kulit tebal dengannpori-pori membenjol sama
dengan kulit jeruk, dan atau ulserasi pada payudara, keduanya
merupakan tanda lanjut dari penyakit. Jika ada keterlibtan nodul
limfa aksilaris membesar dan/ nodus supraklavikula pada daerah
leher. Tanda dan gejala dari metastase yang luas meliputi nyeri
pada bahu, pinggang, punggung baguan bawah atau pelvis, bentuk
menetap, anoreksia atau berat badan menurun, gangguan
pencernaan, pusing, penglihatan kabur, dan sakit kepala.
6) Komplikasi
a. Gangguan neurovaskuler
b. Metastase : otak, pleura, hati, tulang tengkorak, vertebra,
iga, tulang panjang
c. Fraktur patologi
d. Fibrosis payudara
e. Kematian
(Sjamsuhidayat 2005)

7) Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostik menurut Michael D (2005) ada
beberapa pemeriksaan penunjang, antara lain :
a. Mammografi yaitu pemeriksaan yang dapat melihat
struktur internal dan payudara, hal ini mendeteksi secara
dini tumor atau kanker.
b. Ultrasonografi, biasanya digunakan untuk membedakan
tumor dengan kista
c. CT Scan, dipergunakan untuk diagnosis metastasis
carsinoma payuda pada organ lain
d. Sistologi biopsi aspirasi jarum halus
e. Pemeriksaan hematologi yaitu dengan cara isolasi dan
menetukan sel-sel tumor pada peredaran darah dengan
sendimental dan sentrifugis darah.

8) Penatalaksanaan Medis
a. Pembedahan
Mastektomi adalah operasi pengangkatan mammae
(Tapan, 2005)
a) Mastektomi parsial (eksisi tumor lokal dan
penyinaran).Mulai dari lumpektomi sampai
pengangkatan segmental pengangkatan jaringan
yang luas dengan kulit yang terkena karung
b) Mastektomi total dengan diseksi aksial rendah
seluruh payudara semua kelenjar limfe dilateral
otocpectoralis minor.
c) Mastektomi radikal yang dimodifikasi.

Seluruh payudara semua atau sebagian besar jaringan aksial


a) Mastektomi radikal
Seluruh payudara otot pektoralis mayor dan minor
dibawahnya seluruh ini aksial
b) Mastektomi radial yang diperluas
Sama seperti mastektomi radikal ditambah dengan
kelenjar limfe mamaria internal
b. Non pembedahan
a) Penyinaran
Pada payudara dan kelenjar limfe regional yang tidak
dapat direksi pada kanker lanjut ; pada metastase
tulang, metastase kelenjar limfe aksila
b) Kemoterapi
Adjuvan systematik stelah mastektomi; paliatif pada
penyakit yang lanjut. Kemoterapi adalah pemberian
obat untuk membunuh sel kanker. Tidak seperti
radiasi atau operasi yang bersifat lokal kemoterapi
merupakan terapi sistemik yang berarti menyebar jauh
dan menyebar keseluruh tubuh dan mencapai sel
kanker yang telah menyebar jauh atau metastase
ketempat lain (Imam Rasjidi, 2009)
Tujuan penggunaan kemoterapi
1) Terapi adjuvant : kemoterapi yang di berikan
setelah operasi, dapat sendiri atau bersama
dengan radiasi yang bertujuan untuk
membunuh sel yang bermetastase
2) Terapi noendjuvan : kemoterapi yang diberikan
sebelum operasi untuk mengecilkan massa
tumor biasanya dikombinasikan dengan
radioterapi
3) Kemoterapi primer : digunakan sendiri dalam
penatalaksanaan tumor yang kemungkinan
kecil untuk diobati dan kemoterapi digunakan
hanya untuk mengontrol gejalanya
4) Kemoterapi induksi : Digunakan sebagai
pertama dari beberapa terapi berikutnya
5) Kemoterapi kombinasi : menggunakan 2 atau
lebih agen kemoterapi persiapan dan syarat
kemoterapi
Sebelum pengobatan dimulai maka terlebih dahulu
dilakukan pemeriksaan yang meliputi:
a) Darah tepi, Hb, Leukosit, hitung jenis, trombosit

b) Fungsi hepar, bilirubin, SGOT, SGPT, Alkali phospat

c) Fungsi ginjal, ureum,creatinin

d) Audiogram

e) EKG

Syarat kemoterapi :
a) Keadaan umum cukup
b) Penderita mengerti tujuan dan efek samping yang terjadi
c) Faal ginjal ginjal dan hati baik
d) Diagnosis patologi
e) Jenis kanker diketahui cukup sensitif terhadap kemoterapi
f) Riwayat pengobatan ( radioterapi/kemoterapi) sebelumnya

g) Pemeriksaan laboratorium menunjukan hemoglobin > 10


gram/dL, Leukosit > 5000/mm2, trombosit,
150.000/mm2(Hendra,Utama 2010)
Efek samping kemoterapi : terjadi penurunan sel-sel darah
anemia pendarahan seperti mimisan, rambut rontok, kadang ada
keluhan seperti keluhan seperti gatal, mual dan muntah,
dehidrasi, tekanan darh rendah, kontipasi, diare, gangguan
system syaraf (Sri utami, 2012)
c. Terapi hormone dan endokrin
Kanker yang telah menyebar memakai estrogen androgen
antriestrogen, coferektomi adrenal ektomi
hipofisektomi.(Smeltzer, dkk, 2002 )

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada kanker payudara
menurut NANDA NIC NOC (2012) antara lain :
1. Nyeri akut berhubungan dengan adanya penekanan massa tumor
2. Kecemasan berhubungan dengan perubahan gambaran tubuh
3. Resiko infeksi berhubungan dengan luka operasi
4. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan serta
pengobatan penyakitnya berhubungan dengan kurangnya informsi

D. INTERVENSI

Вам также может понравиться