Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
D O K U M E N P E N G A DA A N
Nomor: 179/Jalan/DAU-BM/VIII/2014
untuk
DAFTAR ISI
BAB I. UMUM
A. UMUM
7. Satu Penawaran 7.1 Setiap peserta, baik atas nama sendiri maupun
Tiap Peserta sebagai anggota kemitraan/KSO hanya boleh
memasukkan satu penawaran untuk satu paket
pekerjaan.
B. DOKUMEN PENGADAAN
8. Isi Dokumen 8.1 Dokumen pengadaan terdiri atas Dokumen
Pengadaan Pemilihan dan Dokumen Kualifikasi;
17. Mata Uang 17.1 Semua harga dalam penawaran harus dalam
Penawaran bentuk mata uang sesuai yang tercantum dalam
dan Cara LDP.
Pembayaran
17.2 Pembayaran atas pelaksanaan pekerjaan
konstruksi ini dilakukan sesuai dengan cara yang
ditetapkan dalam LDP dan diuraikan dalam
Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.
18. Masa Berlaku 18.1 Masa berlaku penawaran sesuai dengan ketentuan
Penawaran dalam LDP.
dan Jangka
Waktu 18.2 Apabila evaluasi belum selesai dilaksanakan,
Pelaksanaan sebelum akhir masa berlakunya penawaran, Pokja
ULP dapat meminta kepada seluruh peserta secara
elektronik maupun non elektronik untuk
memperpanjang masa berlakunya penawaran
tersebut dalam jangka waktu tertentu. Konfirmasi
perpanjangan dapat dilakukan secara elektronik.
Peserta Pengadaan dapat menyampaikan
konfirmasi melalui email.
20. Pakta 20.1 Pakta integritas berisi ikrar untuk mencegah dan
Integritas tidak melakukan dan akan melaporkan terjadinya
kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN).
memuat:
a. Nama seluruh peserta;
b. Harga penawaran atau harga penawaran
terkoreksi dari masing-masing peserta;
c. Metode evaluasi yang digunakan;
d. Unsur-unsur yang dievaluasi;
e. Rumus yang dipergunakan;
f. Keterangan-keterangan lain yang dianggap
perlu hal ikhwal pelaksanaan pelelangan;
g. Jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus
pada setiap tahapan evaluasi;
h. Tanggal dibuatnya Berita Acara; dan
i. Pernyataan bahwa pelelangan gagal apabila
tidak ada penawaran yang memenuhi syarat.
masa berlakunya.
33.5 Apabila semua pemenang yang ditunjuk
mengundurkan diri, maka pelelangan dinyatakan
gagal oleh PA/KPA setelah mendapat laporan dari
PPK.
33.6 SPPBJ diterbitkan paling lambat 4 (empat) hari
kerja setelah pengumuman penetapan pemenang,
apabila tidak ada sanggahan.
H. PELELANGAN GAGAL
35. Pelelangan 35.1 Pokja ULP menyatakan Pelelangan gagal, apabila:
Gagal a. jumlah peserta yang memasukan Dokumen
Penawaran (file penawaran administrasi dan
teknis yang dapat dibuka) kurang dari 3
(tiga);
b. tidak ada penawaran yang lulus evaluasi
penawaran;
c. dalam evaluasi penawaran ditemukan
bukti/indikasi terjadi persaingan tidak sehat;
d. Harga penawaran terendah terkoreksi untuk
Kontrak Harga Satuan atau Kontrak gabungan
Lump Sum dan Harga Satuan lebih tinggi dari
HPS; (untuk kontrak harga satuan atau
gabungan lumpsum dan harga satuan)
e. sanggahan dari peserta yang memasukkan
dokumen penawaran atas pelaksanaan
pelelangan yang tidak sesuai dengan
ketentuan Peraturan Presiden No. 54 Tahun
2010 yang terakhir diubah dengan Peraturan
Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk
teknisnya dan Dokumen Pengadaan ternyata
benar;
f. sanggahan dari peserta yang memasukkan
dokumen penawaran atas kesalahan substansi
Dokumen Pengadaan ternyata benar; atau
g. calon pemenang dan calon pemenang
cadangan 1 dan 2, setelah dilakukan evaluasi
dengan sengaja tidak hadir dalam klarifikasi
dan/atau pembuktian kualifikasi.
berwenang;
d. sanggahan dari Penyedia yang memasukkan
dokumen penawaran atas kesalahan prosedur
yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan
Penyedia ternyata benar;
e. Dokumen Pengadaan tidak sesuai dengan
Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 yang
terakhir diubah dengan Peraturan Presiden
No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk
teknisnya;
f. pelaksanaan Pelelangan tidak sesuai atau
menyimpang dari Dokumen Pengadaan;
g. calon pemenang dan calon pemenang
cadangan 1 dan 2 mengundurkan diri; atau
h. pelaksanaan Pelelangan melanggar Peraturan
Presiden No. 54 Tahun 2010 yang terakhir
diubah dengan Peraturan Presiden No. 70
Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya.
I. JAMINAN PELAKSANAAN
36. Jaminan 36.1 Jaminan pelaksanaan diberikan penyedia setelah
Pelaksanaan diterbitkannya SPPBJ dan sebelum
penandatanganan kontrak.
J. PENANDATANGANAN KONTRAK
37. Penandatangan 37.1 Sebelum penandatangan kontrak PPK wajib
an Kontrak memeriksa apakah pernyataan dalam Dokumen
Isian Kualifikasi masih berlaku. Apabila salah satu
pernyataan tersebut sudah tidak dipenuhi, maka
penandatanganan kontrak tidak dapat dilakukan.
3. Website : www.wonogirikab.go.id
Website : www.wonogirikab.go.id.
Kepada Yth.:
Pokja Pembangunan/Peningkatan Jalan dan Jembatan Se-Kabupaten Wonogiri
di
WONOGIRI
e. Spesifikasi teknis ;
5. Dokumen Kualifikasi (disikan pada aplikasi SPSE)
PT/CV/Kemitraan (KSO)
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
..........................
Jabatan
CONTOH
Kepada Yth.:
Pokja Pembangunan/Peningkatan Jalan dan Jembatan Se-Kabupaten Wonogiri.
di
WONOGIRI
Peserta
8. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila
pelelangan tidak dimenangkan oleh perusahaan kemitraan/KSO.
dst
(_________________)
Catatan:
Surat Perjanjian Kemitraan/Kerjasama Operasi ini harus dibuat diatas kertas segel.
Catatan:
Peralatan dan personil yang disampaikan dalam penawaran hanya untuk 1
(satu) paket pekerjaan yang dilelangkan, apabila memerlukan peralatan dan
personil untuk paket pekerjaan lain harus dari peralatan dan personil yang
berbeda.
SURAT KUASA
Nomor : ..................
Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.
.................................. ..................................
(nama dan jabatan) (nama dan jabatan)
Contoh-2
SURAT KUASA
Nomor : ..................
Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.
.................................. ..................................
(nama dan jabatan) (nama dan jabatan)
TOTAL
*) diisi dan dilampirkan dalam penawaran apabila ada barang yang diimpor
.
PRA-RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK
(Berupa pernyataan/komitmen Direktur Utama atas nama perusahaan untuk menerapkan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam melaksanakan kegiatan konstruksi.
2. PERENCANAAN
1) Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko Bahaya
IDENTIFIKASI
NO JENIS/TYPE PEKERJAAN PENGENDALIAN RISIKO K3
JENIS BAHAYA & RISIKO K3
1 2 3 4
(diisi dengan jenis /type (diisi, JENIS BAHAYA & RISIKO pada (diisi jenis-jenis pengendalian risiko K3
pekerjaan) pekerjaan/ kegiatan dan/atau jenis alat, berdasarkan hasil identifikasi BAHAYA & RISIKO
jenis material, proses dan lingkungan kerja K3 yang tersebut pada kolom no. 3)
terkait pekerjaan tersebut pada kolom no.
2)
CONTOH :
Daftar Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3 yang wajib dipunyai dan dipenuhi dalam
melaksanakan paket pekerjaan ini adalah :
a UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamtan Kerja
b UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
c Peraturan Menteri PU No. 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang PU
d dst
(Sasaran dan Program K3 yang akan dilaksanakan, harus disusun berdasarkan hasil identifikasi bahaya
dan penetapan pengendalian Risiko. Sasaran harus terukur secara kualitatif maupun kuantitatif)
CONTOH :
Sasaran K3 :
a Tidak ada kecelakan kerja yang berdampak korban jiwa (Zero Fatal Accident)
b Tingkat penerapan elemen SMK3 minimal 80 %
c Semua pekerja wajib memakai APD yang sesuai bahaya dan risiko pekerjaannya masing-masing
d dst
Program K3 :
a Melaksanakan Rencana K3 dengan menyediakan sumber daya K3 (APD, Rambu-rambu, Spanduk,
Poster, pagar pengaman, jaring pengaman dsb) secara konsisten
b Melakukan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja berbahaya
c Memastikan semua pekerja untuk mematuhi peraturan yang telah ditetapkan
d dst
Organisasi K3 :
Menyediakan petugas K3 sesuai dengan struktur organisasi yang diusulkan
CONTOH
Catatan:
isian kolom (2), (3), dan (4) disamakan dengan Analisa Harga Satuan Pekerjaan.
CONTOH
Harga
Kuantitas/ Satuan Harga
No. Uraian Satuan
Dasar
Koefisien (Rp)
(Rp)
I Upah/Tenaga Kerja
-
-
II Bahan/Material
-
-
III Peralatan
-
-
IV Lain-lain
- Biaya umum
- Keuntungan .....% x Sub jumlah (I+II+III)
.....% x Sub jumlah (I+II+III)
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PENAWARAN
No. ____________________
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya
kepada Penerima Jaminan yaitu:
a. Yang Dijamin menarik kembali penawarannya selama dilaksanakannya
pelelangan atau sesudah dinyatakan sebagai pemenang;
b. Yang Dijamin tidak:
1) menyerahkan Jaminan Pelaksanaan setelah ditunjuk sebagai pemenang;
2) menandatangani Kontrak; atau
3) hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi sebagai calon pemenang
c. Yang Dijamin terlibat Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN); atau
d. Yang Dijamin melakukan penipuan/pemalsuan atas informasi yang
disampaikan dalam Dokumen Penawaran atau Dokumen Kualifikasi.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaan yang diikuti oleh Yang
Dijamin.
JAMINAN PENAWARAN
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban sebagaimana ditetapkan
dalam Dokumen Pengadaan No. ________________________ tanggal
____________________________untuk pelaksanaan pelelangan
pekerjaan_____________ yang diselenggarakan oleh PENERIMA JAMINAN.
4. Surat Jaminan ini berlaku efektif mulai dari tanggal ___________ sampai
dengan tanggal__________ (diisi sesuai yang tercantum dalam LDP)
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
dikeluarkan di _________________
pada tanggal _________________
TERJAMIN PENJAMIN
Untuk keyakinan, pemegang
Jaminan disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan ini ke
_________[penerbit jaminan]
__________________ _________________
[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]
3. salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya tidak masuk
dalam Daftar Hitam;
NPs =
Nilai pekerjaan sekarang
Npo =
Nilai pekerjaan keseluruhan termasuk eskalasi
(apabila ada) saat serah terima pertama
Io = Indeks dari Biro Pusat Statistik (BPS) pada bulan
serah terima pertama
Is = Indeks dari BPS pada bulan penilaian prakualifikasi
(apabila belum ada, dapat dihitung dengan regresi
linier berdasarkan indeks bulan-bulan sebelumnya)
Indeks BPS yang dipakai adalah indeks yang merupakan
komponen terbesar dari pekerjaan;
Apabila peserta tidak mengisi data kualifikasi pada formulir isian kualifikasi
di SPSE maka dianggap tidak memenuhi persyaratan kualifikasi untuk
dokumen tersebut walaupun penyedia mengupload hasil scan dokumen
tersebut.
C. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka Pokja
ULP dapat meminta peserta untuk menyampaikan klarifikasi secara tertulis
namun tidak boleh mengubah substansi formulir isian kualifikasi.
D. Evaluasi kualifikasi sudah merupakan kompetisi, maka data yang kurang
tidak dapat dilengkapi.
SURAT PERJANJIAN
untuk melaksanakan
Paket Pekerjaan Pekerjaan konstruksi
__________
Nomor: __________
MENGINGAT BAHWA:
(d) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak:
MAKA OLEH KARENA ITU, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan
menyetujui hal-hal sebagai berikut:
1. [untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan harga satuan dan
lump sum, ditulis sebagai berikut:
total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) yang diperoleh berdasarkan kuantitas dan harga satuan pekerjaan
sebagaimana tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesar
Rp________________ (_______________________ rupiah);]
2. peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan
makna yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian
ini;
4. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan
jika terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan
ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan
dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki pada
angka 3 di atas;
6. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan
dalam Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak dengan tanggal mulai dan
penyelesaian keseluruhan pekerjaan sebagaimana diatur dalam Syarat-
Syarat Umum/Khusus Kontrak.
Untuk dan atas nama __________ Untuk dan atas nama Penyedia/
PPK kemitraan (KSO)
__________
[tanda tangan dan cap (jika salinan
asli ini untuk Penyedia maka rekatkan [tanda tangan dan cap (jika salinan
materai Rp 6.000,- )] asli ini untuk satuan kerja PPK maka
rekatkan materai Rp 6.000,- )]
[nama lengkap]
[jabatan] [nama lengkap]
[jabatan]
A. KETENTUAN UMUM
1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat
Umum Kontrak ini harus mempunyai arti atau tafsiran
seperti yang dimaksudkan sebagai berikut:
1.1 Pekerjaan Konstruksi adalah seluruh pekerjaan
yang berhubungan dengan pelaksanaan
konstruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik
lainnya;
1.2 Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut
PA adalah Pejabat pemegang kewenangan
penggunaan anggaran Kementerian/
Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah atau
Pejabat yang disamakan pada Institusi lain
Pengguna APBN/APBD;
1.3 Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya
disebut KPA adalah pejabat yang ditetapkan oleh
PA untuk menggunakan APBN atau ditetapkan
Kepala Daerah untuk menggunakan APBD;
1.4 Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya
disebut PPK adalah pejabat yang bertanggung
jawab atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa.
1.5 Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah
panitia/pejabat yang ditetapkan oleh PA/KPA
yang bertugas memeriksa dan menerima hasil
pekerjaan;
1.6 Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau
pengawas intern pada institusi lain yang
selanjutnya disebut APIP adalah aparat yang
melakukan pengawasan melalui audit, reviu,
evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan
lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi
organisasi.
1.7 Penyedia adalah badan usaha atau orang
perseorangan yang menyediakan barang;
1.8 Sub penyedia adalah penyedia yang mengadakan
perjanjian kerja dengan penyedia penanggung
jawab kontrak, untuk melaksanakan sebagian
pekerjaan (subkontrak);
32. Pengambilaliha PPK akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan
n dalam jangka waktu tertentu setelah dikeluarkan surat
keterangan selesai/pengakhiran pekerjaan.
52. Usaha Mikro, 52.1 Apabila penyedia yang ditunjuk adalah penyedia
Usaha Kecil dan Usaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil,
Koperasi Kecil maka dalam kontrak dimuat ketentuan bahwa
pekerjaan tersebut harus dilaksanakan sendiri
oleh penyedia yang ditunjuk dan dilarang
diserahkan atau disubkontrakkan kepada pihak
lain.
52.2 Apabila penyedia yang terpilih adalah penyedia
bukan Usaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi
kecil, maka dalam kontrak dimuat:
a. penyedia wajib bekerja sama dengan penyedia
Usaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil,
antara lain dengan mensubkontrakkan
sebagian pekerjaannya;
Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Pekerjaan Konstruksi
(Pemilihan langsung pascakualifikasi, satu sampul, sistem gugur, harga satuan)
109
63. Hari Kerja 63.1 Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan
datanya disimpan oleh penyedia. Daftar
pembayaran ditandatangani oleh masing-masing
pekerja dan dapat diperiksa oleh PPK.
G. PENGAWASAN MUTU
68. Cacat Mutu PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap
Hasil Pekerjaan dan memberitahukan penyedia secara
tertulis atas setiap Cacat Mutu yang ditemukan. PPK
atau Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan
penyedia untuk menemukan dan mengungkapkan Cacat
Mutu, serta menguji Hasil Pekerjaan yang dianggap oleh
PPK atau Pengawas Pekerjaan mengandung Cacat Mutu.
Penyedia bertanggung jawab atas perbaikan Cacat Mutu
selama Masa Kontrak dan Masa Pemeliharaan.
H. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
72. Penyelesaian 72.1 Para Pihak berkewajiban untuk berupaya
Perselisihan sungguh-sungguh menyelesaikan secara damai
semua perselisihan yang timbul dari atau
berhubungan dengan Kontrak ini atau
interpretasinya selama atau setelah pelaksanaan
pekerjaan ini.
73. Itikad Baik 73.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling
percaya yang disesuaikan dengan hak-hak yang
terdapat dalam kontrak.
73.2 Para pihak setuju untuk melaksanakan
perjanjian dengan jujur tanpa menonjolkan
kepentingan masing-masing pihak. Apabila
selama kontrak, salah satu pihak merasa
dirugikan, maka diupayakan tindakan yang
terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.
Penyedia: __________
Nama: __________
Alamat: __________
Telepon: __________
Website: __________
Faksimili: __________
Email: __________
B. Wakil Sah Para Pihak Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:
A. PERSYARATAN UMUM
1. KETENTUAN UMUM
1.1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Peningkatan jalan Jimbar
- Sambiroto, Kec. Pracimantoro (Lanjutan) dengan jenis/ bentuk
dan ukuran/ dimensi bangunan sebagaimana yang terdapat
gambar-gambar rencana pada Bab ini, serta volume pekerjaan
sebagaimana Daftar Kuantitas atau Bill of Quantity (BQ) pada Bab
XIII Dokumen Pengadaan ini.
1.2. Sarana dan Prasarana Kerja yang dibutuhkan :
a. Tenaga kerja terampil (pelaksana) dan pekerja yang cukup
memadai dengan jenis dan volume pekerjaan yang akan
dilaksanakan. Alat-alat bantu seperti : Dump/Ordinary Truck, ,
stamper, Concrete mixer, Concrete vibrator serta peralatan lain
yang benar-benar diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.
b. Bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap
macam/jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan, dan paling
lambat sudah tersedia dalam waktu 1 (satu) hari sebelum
pelaksanaan pekerjaan yang dimaksud dimulai.
1.3. Cara Pelaksanaan Pekerjaan :
Semua jenis pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian
dan keterampilan, sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam
spesikasi teknis yang disyaratkan, gambar kerja, Berita Acara
Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing), serta petunjuk dari Pengawas
Pekerjaan maupun PPK.
2. PEKERJAAN PERSIAPAN
2.1. Sebelum memulai pekerjaan Penyedia Jasa harus minta
ijin/memberitahu kepada Kepala Wilayah setempat secara tertulis,
dengan tembusan disampaikan kepada PPK, dan Pengawas
Pekerjaan, serta juga memberitahu kepada masyarakat dan/atau
pemilik/pemakai bangunan disekitarnya terhadap gangguan yang
mungkin akan mereka rasakan.
2.2. Penyedia jasa harus membuat kantor sementara/direksi keet
dilokasi pekerjaan dengan ukuran yang cukup sesuai kondisi lokasi
pekerjaan, yang dilengkapi peralatan dan sarana kerja sesuai
ketentuan yang berlaku (seperti : meja kursi tamu, meja kursi
rapat, papan tulis (white board), alat tulis, helm pengaman, Kotak
P3K, alat pemadam api ringan, dan lain-lain).
2.3. Penyedia Jasa harus segera mendatangkan peralatan, material
bangunan dan tenaga kerja yang diperlukan sesuai dengan batas
waktu yang telah ditetapkan.
2.4. Penyedia Jasa harus membersihkan/membereskan
halaman/permukaan tanah pada setiap lokasi pekerjaan dari
segala sesuatu (termasuk bekas bongkaran lama, dan penebangan
pohon-pohon dan akar-akarnya, pada area yang akan didirikan
B. PERSYARATAN TEKNIS
1. UMUM
a. Persyaratan teknis ini bersifat umum. Apabila suatu jenis pekerjaan
yang terdapat pada spesikasi teknis ini tetapi jenis pekerjaan yang
dimaksud tidak terdapat pada Gambar Kerja maupun dalam Daftar
Kuantitas dan Harga (BQ) dapat dibaikan.
b. Persyaratan teknis untuk setiap jenis pekerjaan yang tercantum
dalam spesikasi teknis ini bersifat mengikat apabila jenis pekerjaan
tersebut terdapat dalam Daftar Kuantitas dan Harga (RAB) atau Bill
Of Quantity (BQ) dan atau Gambar Kerja.
c. Pemakaian jenis bahan/material apabila tidak tercantum dalam
spesikasi teknis ini, maka penggunaan jenis bahan/material
disesuaikan dengan jenis bahan/material yang terdapat dalam
Daftar Kuantitas dan Harga (RAB) atau Bill Of Quantity (BQ) yang
terdapat pada BAB XIII Dokumen Pengadaan ini.
3. JADWAL PELAKSANAAN
8. PEMERIKSAAN PEKERJAAN
1). Sebelum memulai Pekerjaan lanjutan yang apabila bagian Pekerjaan
ini telah selesai, akan tetapi belum diperiksa oleh pengawas,
Kontraktor diwajibkan memintakan kepada Pengawas. Baru apabila
Pengawas telah menyetujui bagian Pekerjaan tersebut, Kontraktor
dapat meneruskan Pekerjaannya.
TELFORD
1. Umum
Telford adalah lapisan konstruksi pembagi beban kedua yang berupa
bahan batu kali yang diletakkan di atas lapis tanah dasar yang telah
diberi pasir , serta langsung berada di bawah lapis atas perkerasan.
- Pekerjaan lapis pondasi bawah (telford) mencakup pengadaan,
pengangkutan, pemasangan dan pemadatan.
- Lapis pondasi bawah (telford) harus menggunakan batu belah yang
berbutir keras dan tidak berlubang.
- Pemasangan telford dengan ukuran batu sesuai yang ditunjukkan
dalam gambar rencana dan dipasang berdiri rapat, kemudian
rongganya dikunci sampai benar benar rapat dan rata kemudian
dipadatkan dengan mesin gilas 3 (tiga) roda 8 10 ton.
- Pekerjaan telford yang dipasang pada kanan/kiri perkerasan jalan
beton, pemadatannya dilaksanakan dengan cara manual (tidak
menggunakan mesin gilas)
(1) Toleransi Ukuran
a. Permukaan akhir telford harus diberi punggung atau kemiringan
melintang yang ditetapkan atau ditunjukkan pada gambar-gambar.
Tidak boleh ada ketidak-teraturan dalam bentuk, dan permukaan
tersebut harus rata dan seragam.
b. Kemiringan dan ketinggian akhir sesudah pemadatan tidak boleh
lebih dari 1,5 cm kurang dari yang ditunjukkan pada Gambar atau
diatur di lapangan dan setujui oleh Direksi Teknik.
(2) Contoh Bahan
a. Contoh bahan yang digunakan untuk telford harus diserahkan
kepada PPTK untuk mendapatkan persetujuan paling sedikit 14 hari
sebelum pekerjaan dimulai, dan harus disertai dengan hasil-hasil
data pengujian sesuai dengan persyaratan Spesifikasi untuk kualitas
dan bahan-bahan seperti diuraikan dalam Spesifikasi ini.
b. Tidak ada perubahan mengenai sumber bahan lapis pondasi bahan
akan sususn tanpa persetujuan PPTK, dan setiap perubahan harus
atas dasar penyerahan contoh-contoh bahan dan laporan pengujian
untuk pemeriksaan lebih lanjut dari persetujuan di atas.
2. Bahan-Bahan
(1) Persyaratan Umum
a. Bahan-bahan yang dipilih dan digunakan untuk pembangunan
telford terdiri dari batu kali, split pengunci dan kerikil atau kerikil
pasir muntilan, dan harus memenuhi persyaratan untuk telford
seperti yang diuraikan pada gambar rencana dan dimasukkan dalam
Daftar Penawaran atau seperti yang diperintahkan oleh PPTK.
b. Bahan untuk pekerjaan telford harus bebas dari debu, zat organik,
serta bahan-bahan lain yang harus dibuang dan harus memiliki
kualitas bila bahan tersebut telah ditempatkan akan siap saling
mengikat membentuk satu permukaan yang stabil dan mantap.
c. Bila perlu dan sesuai dengan perintah PPTK, bahan-bahan dari
berbagai sumber atau pemasokan dapat disatukan dalam
perbandingan yang diminta oleh Direksi Teknik atau seperti yang
ditunjukkan dengan pengujian-pengujian, untuk dapat memenuhi
persyaratan Spesifikasi bahan telford.
3. Pelaksanaan Pekerjaan
(1) Penyiapan lapis Tanah Dasar
a. Lapis tanah dasar atau formasi harus disiapkan dan diselesaikan
sesuai dengan pekerjaan yang ditetapkan pada Bab Galian.
Semua bahan sampai kedalaman 30 cm di bawah permukaan
lapis tanah dasar harus dipadatkan sampai 100% kepadatan
kering maksimum yang ditentukan oleh pengujian laboratorium
PB-011-76 (AASHTO T99, Standard Proctor).
b. Bahan telford harus ditempatkan di tempat yang bebas dari lalu
lintas serta aliran dan lintasan air di sekitarnya.
(2) Pemasangan Telford
a. Telford tersebut harus susus di lapangan ruas jalan yang
bersangkutan. Susuna pasangan telford tidak kurang dari 20 cm
tebalnya atau ketebalan lain seperti diperintahkan oleh PPTK
agar dapat mencapai tingkat ketebalan yang ditetapkan.
Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Pekerjaan Konstruksi
(Pemilihan langsung pascakualifikasi, satu sampul, sistem gugur, harga satuan)
133
4 Pengendalian Mutu
Test pengendalian lapangan berikut ini harus dilaksanakan untuk
memenuhi persyaratan spesifikasi. Galian untuk lubang uji dan
penimbunan kembali dengan bahan telford dipadatkan dengan
sempurna, harus dikerjakan oleh Kontraktor dibawah pengawasan
Direksi Teknik
A. Ruang lingkup
Pedoman ini menguraikan prosedur pelaksanaan perkerasan jalan beton
semen, baik padajalan baru maupun pada jalan lama (lapis tambah
beton semen).
Pedoman mencakup persyaratan bahan, penyiapan tanah dasar dan lapis
pondasi, penyiapan pembetonan, pembetonan, pengendalian mutu dan
pembukaan untuk lalu-lintas.
B. Penyiapan tanah dasar dan lapis pondasi
1) Umum
Penjelasan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan penyiapan
tanah dasar dan atau lapis pondasi, seperti pembersihan, pengupasan,
pembongkaran, penggalian dan penimbunan, atau pelaksanaan lapis
pondasi dengan atau tanpa bahan pengikat, dapat dilihat dalam
peraturan pelaksanaan pembangunan jalan sesuai dengan spesifikasi
yang berlaku (SNI 03-2853-1992). Pembentukan permukaan secara
tepat sangat penting dalam pelaksanaan ditinjau dari segi jumlah
beton semen yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan.
Dianjurkan agar lapis pondasi bawah diperlebar paling sedikit 60 cm
diluar tepi perkerasan pada masing-masing sisi memanjang
hamparan untuk mengisolasi tanah expansif dan memberi landasan
yang cukup bagi roda rantai mesin penghampar. Pada pelaksanaan
penghamparan yang menggunakan acuan tetap, pembentukan akhir
dilakukan dengan alat yang bergerak di atas acuan yang dipasang
sesuai dengan rencana alinyemen. Bagian-bagian permukaan yang
menonjol harus dikupas hingga elevasi sesuai dengan gambar
rencana. Bagian-bagian yang rendah harus diisi dan dipadatkan
sesuai dengan persyaratan pemadatan.
Bila alat pengupas dilengkapi dengan sistem pengatur elevasi
otomatis, maka alat tersebut dapat langsung dioperasikan di atas
permukaan yang akan dibentuk. Pembentukan akhir permukaan lapis
pondasi bawah stabilisasi semen harus diselesaikan sebelum bahan
mengeras (biasanya berlangsung antara 4-6 jam).
2) Persyaratan permukaan
Sebelum penghamparan lapis pondasi atau beton semen, kemiringan
tanah dasar harus dibentuk sesuai dengan kemiringan pada potongan
melintang yang ditentukan pada gambar rencana, dengan toleransi
tinggi permukaan maksimum 2 cm. Penyimpangan kerataan
permukaan tidak boleh lebih besar 1 cm bila diukur dengan mistar
pengukur (straight edge) sepanjang 3 m. Permukaan tanah dasar agar
dijaga tetap rata dan padat sampai pondasi atau beton semen
dihamparkan. Alat-alat berat tidak boleh dioperasikan di lajur
permukaan yang sudah selesai dilaksanakan.
Ketentuan pelaksanaan umum yang berlaku untuk tanah dasar
berlaku pula untuk lapis pondasi. Toleransi ketinggian permukaan
lapis pondasi maksimum adalah 1,5 cm dan perbedaan
C. Penyiapan pembetonan
1) Acuan perkerasan beton semen
Dalam penghamparan perkerasan beton semen, dikenal dua metode
pelaksanaan yaitu :
Metode Acuan tetap (Fixed Form Paving Method).
Metode Acuan Gelincir (Slipform Paving Method).
Pada penghamparan metode acuan tetap, pengecoran, pemadatan
dan penyelesaian akhir beton, serta pekerjaan-pekerjaan lainnya
yang berkaitan, dilaksanakan di antara acuan. Pada penghamparan
metode acuan gelincir, pengecoran, pemadatan dan penyelesaian
akhir beton dilaksanakan dalam bagian sepanjang rangka mesin, di
antara sisi-sisi dalam acuan yang sedang bergerak.
a) Acuan tetap
i. Bahan dan ukuran
Acuan yang digunakan harus cukup kuat untuk menahan
beban peralatan pelaksanaan. Acuan harus tidak melendut
lebih besar dari 6 mm bila diuji sebagai balok biasa dengan
bentang 3,00 m dan beban yang sama dengan berat mesin
penghampar atau peralatan pelaksanaan lainnya yang akan
bergerak di atasnya. Tebal baja yang digunakan adalah antara
6 mm dan 8 mm. Bila acuan harus mendukung alat
penghampar beton yang berat, ketebalannya tidak boleh
kurang dari 8 mm. Dianjurkan agar acuan mempunyai tinggi
yang sama dengan tebal rencana pelat beton semen, dan lebar
dasar acuan sama dengan 0,75 kali tebal pelat beton tapi tidak
kurang dari 20 cm.
Acuan harus diperkuat sedemikian rupa sehingga setelah
terpasang cukup kokoh, tidak melentur atau turun akibat
tumbukan dan getaran alat penghampar dan alat pemadat.
Lebar flens penguat yang dipasang pada dasar acuan harus
menonjol keluar dari acuan tidak kurang dari 2/3 tinggi
D. Pembetonan
Beton yang dihasilkan harus memenuhi kekuatan sesuai dengan yang
ditentukan dalam perencanaan. Kandungan udara harus masih dalam
batas yang dianjurkan sesuai dengan ukuran agregat dan daerah di
mana beton akan digunakan. Beton harus mempunyai factor air semen
yang tidak lebih besar dari yang dianjurkan untuk mengatasi kondisi
lingkungan yang mungkin terjadi.
1) Sifat-sifat beton semen
Campuran beton yang dibuat untuk perkerasan beton semen harus
memiliki kelecakan yang baik agar memberikan kemudahan dalam
pengerjaaan tanpa terjadi segregasi atau bliding dan setelah beton
mengeras memenuhi kriteria kekuatan, keawetan, kedap air dan
keselamatan berkendaraan.
a) kadar air dan kandungan udara;
Kadar air harus dijaga serendah mungkin (dalam batas
kemudahan kerja) untuk mendapatkan beton yang padat dan
awet dengan kandungan udara yang sesuai dengan persyaratan.
b) mutu agregat;
Untuk mendapatkan kualitas beton yang diinginkan mutu agregat
harus tetap dijaga.
c) bahan tambah (Admixtures);
Bahan tambah baru boleh digunakan hanya apabila sudah
dilakukan penilaian dan pengujian lapangan yang teliti.
d) kekesatan.
Faktor air semen yang rendah sangat membantu dalam
mempertahankan kekesatan permukaan perkerasan beton.
2) Bahan beton semen
a) Sumber bahan
Bahan yang digunakan harus berasal dari sumber yang telah
diketahui dan dibuktikan telah memenuhi persyaratan dan
ketentuan dalam pedoman ini, baik mutu maupun jumlahnya.
Bila kondisi setempat tidak memungkinkan, maka dapat
dilakukan perubahan/penyesuaian terhadap persyaratan tersebut
tanpa mengurangi mutu hasil pekerjaan.
b) Agregat
i. Persyaratan mutu
Agregat yang digunakan harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
mutu agregat sesuai SK SNI S-04-1989-F;
ukuran maksimum agregat harus 1/3 tebal pelat atau
jarak bersih minimum antar tulangan.
ii. Cara pengelolaan
agregat harus dikelola untuk mencegah pemisahan butir,
penurunan mutu, pengotoran atau pencampuran antar
fraksi dari jenis yang berbeda. Bila bahan mengalami
pemisahan butir, penurunan mutu atau pengotoran, maka
sebelum digunakan harus diperbaiki dengan cara
E. Penghamparan
Ada dua metoda penghamparan beton semen.
a) metoda menerus;
Pada metoda ini beton dicor secara menerus. Sambungan-
sambungan melintang dapat dibuat ketika beton masih basah atau
dengan cara digergaji sebelum retak susut terjadi.
b) metoda panel-berselang.
Pada metoda ini beton dicor dengan sistem panel-panel berselang.
Panel-panel yang kosong di antara panel-panel yang sudah dicor,
pengecorannya dikerjakan setelah 4 7 hari berikutnya. Pada
F. Pemadatan
Adukan beton harus dipadatkan dengan sebaik-baiknya. Ada dua metoda
untuk
memadatkan beton yaitu : pemadatan dengan tangan dan pemadatan
dengan getaran.
1) pemadatan dengan tangan (hand tamping);
Alat ini biasanya digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan kecil. Alat ini
dapat dibuat dari balok kayu berukuran 22,5 x 7,5 mm2 dengan
panjang sesuai lebar jalur yang dicor. Bagian bawah tepi balok kayu
diperkuat dengan pelat besi tebal 5 mm.
Untuk memadatkan beton, mula-mula alat ini dipasang mendatar di
atas permukaan beton, kemudian diangkat dan dijatuhkan secara
berulang-ulang. Setelah pemadatan selesai, alat ini bisa sekaligus
dipakai untuk meratakan dan merapikan permukaan beton.
2) pemadatan dengan getaran yang dioperasikan dengan tangan (Hand-
operated vibrating beam).
Alat ini berupa balok yang bertumpu di atas acuan-acuan samping.
Kepadatan beton dicapai dengan menggetarkan satu unit balok
penggetar yang dioperasikan secara manual seperti diperlihatkan
pada Gambar 4. Sebagai tambahan untuk pemadatan bagian-bagian
tepi atau sudut, dapat digunakan alat pemadat yang dibenamkan ke
dalam beton (immersion vibrator). Pemadatan beton harus dihentikan
sebelum terjadi bliding (bleeding) pada permukaan beton, dan harus
sudah selesai sebelum pengikatan awal terjadi.
Untuk daerah di sekitar ruji dan dudukan, pada tepi-tepi dan sudut-
sudut sekitar fasilitas drainase, dan pada pelat-pelat tidak beraturan,
pada jalan masuk dan persimpangan, diperlukan penanganan khusus
untuk mencapai kepadatan yang baik.
3) Penyapu/penyikat melintang
Penyapu/penyikat cocok untuk jalan dengan kecepatan lalu-lintas
yang rendah maupun yang tinggi di daerah yang peka terhadap
kebisingan. Penyikat bisa dikerjakan dengan cara manual atau
mekanis yang akan menghasilkan tekstur permukaan yang seragam
sampai kedalamam 1,5 mm seperti diperlihatkan pada Gambar 6a.
Penyikatan biasanya dilakukan dalam arah melintang. Sikat harus
terbuat dari kawat kaku dan lebar sikat tidak boleh kurang dari 45
cm. Sikat harus terdiri dari dua baris dengan jarak 2 cm dari sumbu
ke sumbu, masing-masing baris terdiri dari beberapa ikatan kawat
dengan jarak antar ikatan 1 cm, yang setiap ikatan terdiri dari 14
kawat. Letak ikatan kawat harus dipasang secara zigzag. Panjang
kawat 10 cm dan harus diganti apabila panjangnya menjadi 9 cm.
2) Perawatan
Perawatan perlu dilakukan dengan seksama karena sangat
menentukan mutu akhir beton. Setelah pelaksanaan akhir dan
pengteksturan seluruh permukaan beton harus dirawat. Salah satu
perawatan yang baik adalah dengan cara penyemprotan bahan
larutan yang sesuai, seperti pigmen putih (white-pigmented), bahan
dasar resin (resin-based) atau bahan asar karet klorinat (chlorinated-
rubber-base), selaput kompon yang sesuai dengan ASTM C309.
Kompon harus disemprotkan dengan jumlah 0,3 ltr/m2 (3,75
m2/ltr) untuk tebal pelat 12,5 cm dan 0,2 ltr/m2 (2,5 m2/ltr)
untuk tebal pelat < 12,5 cm. Bidang-bidang tepi perkerasan harus
segera dilapisi paling lambat 60 menit setelah acuan dibongkar.
Apabila pada masa perawatan terjadi kerusakan lapisan perawatan,
Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Pekerjaan Konstruksi
(Pemilihan langsung pascakualifikasi, satu sampul, sistem gugur, harga satuan)
146
J. Pembuatan sambungan
Pembuatan sambungan bisa dilaksanakan pada saat beton masih plastis
atau denganmelakukan penggergajian untuk pengendalian retak. Teknik
penggergajian merupakan cara terbaik saat ini, dan harus
dipertimbangkan untuk ruas-ruas jalan utama. Untuk ruas-ruas yang
tidak begitu penting teknik pembentukan basah lebih ekonomis.
1) Sambungan dengan penggergajian melintang
Penggergajian sambungan susut melintang dan memanjang harus
dimulai secepat mungkin setelah beton mengeras dan dijamin tidak
terjadi pelepasan butir, umumnya 4 jam 8 jam, tergantung dari
hasil uji coba lapangan. Semua sambungan susut harus digergaji
sebelum retak-retak yang tidak dikehendaki terjadi, jika diperlukan
pelaksanaan penggergajian, harus dilakukan terus menerus siang
malam tanpa memperhatikan cuaca.
Penggergajian dapat dilakukan lebih awal guna menghindari retak
acak. Penggergajian pada sambungan susut melintang harus
dihentikan bilamana retak sudah terjadi dekat dengan lokasi
sambungan. Umumnya penggergajian sambungan susut harus
berurutan pada lajur-lajur yang berurutan. Lebar dari penggergajian
awal untuk sambungan susut melintang dan memanjang tidak lebih
dari 3 mm.
Bilamana sambungan akan diberi lapis penutup, bagian atas celah
dilebarkan dan dilaksanakan secepat-cepatnya tujuh hari setelah
penggergajian awal. Pelebaran sambungan pelaksanaan memanjang
harus dilakukan secepat-cepatnya tujuh hari setelah penghamparan.
Sesegera mungkin setelah penggergajian, celah-celah dari sambungan
harus dibersihkan dengan menyemprotkan air bersih dan segera
ditutup sementara dengan bahan yang telah direncanakan.
2) Sambungan basah
Sambungan susut melintang basah dilakukan dengan memasukkan
lembaran plastik dengan cara menekan batang berbentuk T ke
dalam beton yang masih plastis, sambungan susut melintang basah
harus diberi penutup.
3) Penutup sambungan
Permukaan sambungan harus bersih dan bebas dari bahan-bahan lain
yang akan melemahkan ikatan dengan bahan penutup. Kerusakan
pada permukan sambungan seperti lepasnya agregat , masuknya
material luar yang akan menghalangi pergerakan bebas ketika
penutup sambungan ditekan perlu diperbaiki. Lalu-lintas tidak
diperbolehkan lewat pada lajur perkerasan sebelum sambungan
diberi bahan penutup permanen atau sementara.
a) Pemasangan penutup sambungan siap pakai
Celah sampai kedalaman dimana penutup sambungan akan
dipasang harus dibersihkan. Celah harus dikeringkan dan
dibersihkan dengan menggunakan kompresor. Sebelum
pemasangan lapis penutup, jika ada kerusakan harus diperbaiki
terlebih dahulu. Sisi-sisi bahan penutup harus diberi lapis
pelumas rekat dengan bahan yang sesuai pada ASTM D-2835 dan
Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Pekerjaan Konstruksi
(Pemilihan langsung pascakualifikasi, satu sampul, sistem gugur, harga satuan)
148
K. Lapis tambah
1) Persiapan permukaan lapis perkerasan yang ada
Hal yang harus diperhatikan pada permukaan perkerasan yang ada
(perkerasan lama) adalah :
a) lubang, genangan air, kotoran dan benda-benda asing lainnya;
b) pamping atau rembesan air pada sambungan.
Rongga dapat ditutup dengan menggunakan campuran aspal atau
bahan lain yang sesuai.
Pada daerah dimana terjadi kerusakan perkerasan yang cukup parah
pada perkerasan atau tanah dasar, harus dilakukan pembongkaran
dan diganti dengan material untuk mendapatkan kondisi pondasi
permukaan yang memenuhi persyaratan. Sebelum pelaksanaan lapis
tambah persyaratan permukaan seperti yang diuraikan pada Butir 5.2
harus dilaksanakan.
K. Pengendalian mutu
1) Kegiatan pengontrolan yang harus dilakukan selama pelaksanaan
Hal-hal utama yang harus dilakukan dalam pengawasan selama
pelaksanaan perkerasan beton semen sebagai berikut :
a) pekerjaan awal;
mempelajari gambar rencana dan spesifikasi
pemahaman lebih dalam terhadap lokasi proyek, lajur dan
kemiringan
peralatan dan Organisasi Kontraktor
penentuan tugas dan tanggung jawab
menentukan pengujian, pencacatan dan laporan yang diperlukan
peralatan dan fasilitas untuk pemeriksaan, pengujian dan
pengendalian
b) bahan;
Semua bahan harus diidentifikasi mengenai sumber, jumlah dan
kesesuaian dengan persyaratan, penanganan, penimbangan dan
pembuangan bahan yang ditolak. Bahan tersebut meliputi :
semen
agregat
air
bahan tambah
tulangan, ruji, dan bahan pengikat
material perawatan beton
bahan sambungan
c) perbandingan campuran;
pengujian agregat meliputi : gradasi, berat jenis, penyerapan,
kadar lempung
data perencanaan campuran meliputi : kadar semen, proporsi
agregat, air, rongga udara, kelecakan dan kekuatan
volume takaran meliputi : ukuran takaran, berat material dalam
takaran dan koreksi kadar air agregat
BAHU JALAN
Pekerjaan ini terdiri dari peningkatan kembali dan pembentukan kembali
bahu jalan yang ada, termasuk pembersihan tumbuh-tumbuhan, pemotongan,
perapihan, pengurugan dengan bahan terpilih serta pemadatan untuk
mengembalikan bahu jalan mencapai garis, kemiringan dan dimensi yang
benar yang ditunjukkan pada gambar rencana atau seperti yang diperintahkan
oleh Direksi Teknik.
Bahan bahan
a. Sumber bahan harus dipilih atas dasar tersedianya bahan dengan
memperhitungkan lokasi, kualitas dan volume sumber bahan atau quarry.
b. Untuk pembangunan kembali bahu jalan tanah yang ada, bahan yang
digunakan terdiri dari lempung berpasiran atau lempung kerikil yang
memenuhi persyaratan Spesifikasi, tetapi dengan satu ukuran partikel
maksimum 37,5 mm dan dengan satu indeks plastisitas tidak lebih dari
10%, terkecuali diperintahkan lain oleh Direksi Teknis.
c. Bilamana urugan berbutir yang cocok tidak dapat diperoleh serta
tergantung kepada ketentuan-ketentuan kontrak dan instruksi Direksi
Teknik, bahu jalan dapat dibangun dengan menggunakan urugan
bergradasi padat yang cocok dengan satu ukuran partikel maksimum 37,5
mm dan dengan kandungan lempung - Lumpur plastisitas rendah, yang
mampu menghambat pertumbuhan tumbuh-tumbuhan dan memberikan
satu bahu jalan yang stabil.
Pelaksanaan Pekerjaan
1. Penyiapan Lapangan
Semua tumbuh-tumbuhan harus dibongkar dari bahu jalan yang ada.
Rumput, alang-alang, semak-semak dan tumbuhan lainnya harus dipotong
ulang seperlunya sebelum pembentukan kembali.
2. Pembentukan Kembali
a. Bahu jalan yang ada harus dbentuk kembali menggunakan tenaga kasar
atau dengan alat seperti yang diminta oleh Direksi Teknik.
b. Pekerjaan tersebut mencakup pembongkaran daerah-daerah yang tinggi,
pengurugan daerah-daerah rendah dengan bahan lebihan, dan
pembentukan kembali bahu jalan tersebut sampai memenuhi
kelandaian, garis batas dan ketinggian menurut permintaan Direksi
3. Pemadatan
Seluruh pembentukan kembali dan perataan bahu jalan harus diikuti
pemadatan dengan mesin gilas atau peralatan pemadatan lain yang cocok
yang disetujui aleh Direksi Teknik. Pemadatan harus dilaksanakan sampai
memenuhi persyaratan kepadatan normal untuk mempersiapkan tanah
dasar dan harus ditambahkan air seperlunya selama pemadatan untuk
memberikan kandungan air yang cukup bagi pemasangannya.
1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada
Peserta (IKP), Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat
Khusus Kontrak (SSKK), Spesifikasi Teknis dan Gambar.
3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya
pekerjaan, personil, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi,
laba, pajak, bea, keuntungan, overhead dan semua risiko, tanggung
jawab, dan kewajiban yang diatur dalam Kontrak.
(a) jika terdapat perbedaan antara penulisan nilai dalam angka dan
huruf pada Surat Penawaran maka yang dicatat nilai dalam huruf;
dan
(b) jika terjadi kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga
satuan pekerjaan maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan
volume pekerjaan sesuai dengan yang tercantum dalam Dokumen
Pengadaan dan harga satuan tidak boleh diubah.
KEGIATAN :
PADA
HARGA
NO. URAIAN PEKERJAAN KODE SATUAN SATUAN VOLUME NILAI
ITEM ANALIS ( Rp ) ( Rp )
1 2 3 4 5 6 7
1. DRAINASE
1,1 Membuat parit galian tanah K110 m3 30,00
2. BAHU JALAN
2.1 Membentuk bahu jalan keras K410 m3 116,50
3.PEKERJAAN TANAH
3,1 Urugan Sirtu SNI 2835:2008.6.15 m3 198,80
5.PEKERJAAN LAIN-LAIN
5,1 Mobilisasi dan demobilisasi peralatan LS - - -
BIAYA KONSTRUKSI
DIBULATKAN
PPN 10 %
JUMLAH
Terbilang :
Wonogiri, 2014
Nama Penawar
CV. / PT. .
Nama Terang
Direktur
DAFTAR HARGA UPAH DAN BAHAN UNTUK PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATAN
TAHUN 2014 KABUPATEN WONOGIRI
1 2 3 4
C. PERALATAN :
1 Pompa air 1 jam
2 Aspal Sprayer 1 jam
3 Truk bak terbuka/Flatbed truck 1 jam
4 Dump Truk 3,5 ton 1 jam
5 Dump Truk 10 ton 1 jam
6 Mesin gilas 6 - 8 ton 1 jam
7 Tire Roller 8-10 ton 1 jam
8 Compresor 1 jam
9 Truk tangki air 1 jam
10 Sprayer 350 liter 1 jam
11 Aspal Mixing Plant 1 jam
12 Aspal Finisher 1 jam
13 Roller Tandem 6 - 10 ton 1 jam
14 Motor Grader 1 jam
15 Wheel loader 1 jam
16 Buldozer 110 HP 1 jam
17 Pemecah batu 1 jam
18 Stamper Vibrator 1 jam
19 Roller Vibrator 5-8 ton 1 jam
20 Concrete Vibrator 4 HP 1 jam
21 Blending Equpment 1 jam
22 Generator ( genset ) 1 jam
23 Concrete Mixer 0.35 m3 1 jam
24 Concrete Pan Mixer 600 liter 1 jam
25 Truk mixer 1 jam
26 Crane on track 35 ton 1 jam
27 Aspal distributor 1 jam
28 Sewa wals 1 hari
29 Alat bantu 1 set
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan DUMP TRUCK 10 TON E09
2. Tenaga Pw 190,0 HP
3. Kapasitas Cp 12,0 Ton
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5,0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2.000,0 Jam
c. Harga Alat B Rupiah
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 10,00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir / Mekanik U1 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir / Pmb.Mekanik U2 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms Liter
6. Minyak Pelumas Mp Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan STAMPER E25
2. Tenaga Pw 4,7 HP
3. Kapasitas Cp 121,000 Ton
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 4,0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 1.000,0 Jam
c. Harga Alat B Rupiah
E. LAIN - LAIN
1 Tingkat Suku Bunga i 10,00 % / Tahun
2 Upah Operator / Sopir U1 Rp./Jam
3 Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 Rp./Jam
4 Bahan Bakar Bensin Mb Liter
5 Bahan Bakar Solar Ms Liter
6 Minyak Pelumas Mp Liter
7 PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan CONCRETE MIXER 0.3-0.6 M3 E06
2. Tenaga Pw 20,0 HP
3. Kapasitas Cp 500,0 Liter
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 2,0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 1.500,0 Jam
c. Harga Alat B Rupiah
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 10,00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms Liter
6. Minyak Pelumas Mp Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
A. URAIAN PERALATAN
1. Jenis Peralatan CONCRETE VIBRATOR E20
2. Tenaga Pw 5,5 HP
3. Kapasitas Cp 25,0 -
4. Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 4,0 Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 1.000,0 Jam
c. Harga Alat B Rupiah
E. LAIN - LAIN
1. Tingkat Suku Bunga i 10,00 % / Tahun
2. Upah Operator / Sopir U1 Rp./Jam
3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 Rp./Jam
4. Bahan Bakar Bensin Mb Liter
5. Bahan Bakar Solar Ms Liter
6. Minyak Pelumas Mp Liter
7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi
Biaya Pekerjaan
44 SNI 7894:2008.6.7
1 m3 Beton cor mutu K 225
upah
0,275 Tukang @ Rp. = Rp.
0,028 Kepala Tukang @ Rp. = Rp.
1,650 Pekerja @ Rp. = Rp.
0,083 Mandor @ Rp. = Rp.
= Rp.
Bahan
0,775 m3 Batu pecah mesin 2 - 3 cm @ Rp. = Rp.
0,498 m3 Pasir beton @ Rp. = Rp.
371,000 Kg PC @ Rp. = Rp.
= Rp.
-
Kepada Yth.
__________
di __________
Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini
Saudara diharuskan untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan dan
menandatangani Surat Perjanjian paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
setelah diterbitkannya SPPBJ. Kegagalan Saudara untuk menerima penunjukan
ini yang disusun berdasarkan evaluasi terhadap penawaran Saudara, akan
dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun
2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan
Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya.
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP. __________
Tembusan Yth. :
1. ____________ [PA/KPA K/L/D/I]
2. ____________ [APIP K/L/D/I]
3. ____________ [Pokja ULP]
......... dst
Nomor: __________
Paket Pekerjaan: __________
(satu per seribu) dari Nilai Kontrak sebelum PPN sesuai dengan Syarat-
Syarat Khusus Kontrak.
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP: __________
[tanda tangan]
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN SANGGAHAN BANDING
No. ____________________
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas
waktu berlakunya Garansi Bank ini, sanggahan banding yang diajukan oleh YANG
DIJAMIN dinyatakan tidak benar.
(empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana
tercantum dalam butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di atas
dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat (Unconditional) setelah
menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Jawaban Sanggahan
Banding yang menyatakan bahwa Sanggahan Banding tidak benar dan pengenaan sanksi
akibat Sanggahan Banding yang diajukan oleh Yang Dijamin tidak benar.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang
diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang Dijamin
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing pihak
memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri ________.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PELAKSANAAN
No. ____________________
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas
waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada
Penerima Jaminan berupa:
a. Yang dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik dan benar
sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan Yang Dijamin.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaan yang diikuti oleh Yang
Dijamin.
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan Surat
Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari kalender
setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada PeneSrima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di atas
dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat (Unconditional) setelah
menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi
dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin cidera
janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang
diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang Dijamin
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing pihak
memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri ________.
SS
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
JAMINAN PELAKSANAAN
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan __________________ sebagaimana
ditetapkan berdasarkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) No. _______________
tanggal ________________untuk pelaksanaan pelelangan pekerjaan ______________ yang
diselenggarakan oleh PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan efektif mulai dari
tanggal ___________ sampai dengan tanggal __________
a. TERJAMIN tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik dan benar
sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan TERJAMIN.
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan tersebut di
atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat (Unconditional)
setelah menerima tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar
Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera janji.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa PENJAMIN
melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda TERJAMIN lebih dahulu
disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831
KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya masa
berlaku Jaminan ini.
Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
_____________________ __________________
[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN UANG MUKA
No. ____________________
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas
waktu berlakunya Garansi Bank ini, Yang Dijamin lalai/tidak memenuhi
kewajibannya dalam melakukan pembayaran kembali kepada Penerima Jaminan
atas uang muka yang diterimanya, sebagaimana ditentukan dalam Dokumen
Kontrak.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di atas
atau sisa Uang Muka yang belum dikembalikan Yang Dijamin dalam waktu paling lambat 14
(empat belas) hari kerja tanpa syarat (Unconditional) setelah menerima tuntutan pencairan
dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan
mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak memenuhi
kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang
diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang Dijamin
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing pihak
memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri ________.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan _______________________
sebagaimana ditetapkan berdasarkan Kontrak No. _______________ tanggal
_____________________ dari PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan efektif mulai dari
tanggal ___________ sampai dengan tanggal __________
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan tersebut di
atas atau sisa Uang Muka yang belum dikembalikan TERJAMIN dalam waktu paling lambat 14
(empat belas) hari kerja tanpa syarat (Unconditional) setelah menerima tuntutan pencairan
secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai
pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera janji.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa PENJAMIN
melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda TERJAMIN lebih dahulu
disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831
KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya masa
berlaku Jaminan ini.
Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
_____________________ __________________
[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PEMELIHARAAN
No. ____________________
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas
waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada
Penerima Jaminan berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan sebagaimana ditentukan
dalam Dokumen Kontrak.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di atas
dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat (Unconditional) setelah
menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi
dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin cidera
janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang
diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang Dijamin
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing pihak
memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri ________.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
JAMINAN PEMELIHARAAN
Materai Rp.6000,00
_____________________ __________________
[Nama & Jabatan] [Nama & Jabatan]