Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DISUSUN OLEH :
TAHUN 2016
KOMODO
ORANG UTAN
Orang utan (atau orang hutan, nama lainnya adalah mawas) adalah sejenis
kera besar dengan lengan panjang dan berbulu kemerahan atau cokelat,
yang
Orangutan ditemukan di wilayah hutan hujan tropis Asia Tenggara, yaitu
di pulau Borneo dan Sumatra di wilayah bagian negara Indonesia .
Mereka biasa tinggal di pepohonan lebat dan membuat sarangnya dari
dedaunan. Orangutan dapat hidup pada berbagai tipe hutan, mulai dari
hutan dipterokarpus perbukitan dan dataran rendah, daerah aliran sungai,
hutan rawa air tawar, rawa gambut, tanah kering di atas rawa bakau dan
nipah, sampai ke hutan pegunungan. Di Borneo, orangutan dapat
ditemukan pada ketinggian 500 m di atas permukaan laut , sedangkan
kerabatnya di Sumatra dilaporkan dapat mencapai hutan pegunungan
pada 1.000 m dpl. hidup di hutan tropika Indonesia, khususnya di Pulau
Kalimantan dan Sumatra.
HARIMAU SUMATERA
BADAK JAWA
Habitat yang paling disukai adalah hutan dataran rendah, dari berbagai
ekosistem di daerah jelajahnya. Di masa lalu, ketika habitatnya belum
rusak, gajah mengadakan migrasi luas. Pergerakan ini pada umumnya
mengikuti aliran sungai. Gajah berpindah dari daerah gunung ke dataran
rendah pantai selama musim kering dan naik ke bukit satu kali ketika
hujan datang (Van Heurn, 1929; Pieters, 1938 dalam Satiapillai. 2007).
Gajah sumatera mempunyai ciri badan lebih gemuk dan lebar. Pada ujung
belalai memiliki satu bibir. Berbeda dengan Gajah Afrika, Gajah
Sumatera memiliki 5 kuku pada kaki depan dan 4 kuku di kaki belakang.
Berat gajah sumatera dewasa mencapai 3.500-5000 kilogram, lebih kecil
dari Gajah Afrika.
LUTUNG JAWA
Lutung Jawa atau dalam bahasa latin disebut dengan Trachypithecus
auratus merupakan salah satu jenis lutung asli (endemik) Indonesia.
Sebagaimana spesies lutung lainnya, lutung jawa yang bisa disebut juga
lutung budeng mempunyai ukuran tubuh yang kecil, sekitar 55 cm,
dengan ekor yang panjangnya mencapai 80 cm.
Lutung jawa atau lutung budeng terdiri atas dua subspesies yaitu
Trachypithecus auratus auratus dan Trachypithecus auratus mauritius.
Subspesies Trachypithecus auratus auratus (Spangled Langur Ebony)
bisa didapati di Jawa Timur, Bali, Lombok, Palau Sempu dan Nusa
Barung. Sedangkan subspesies yang kedua, Trachypithecus auratus
mauritius (Jawa Barat Ebony Langur) dijumpai terbatas di Jawa Barat dan
Banten.
ANOA
BEKANTAN
Bekantan atau dalam nama ilmiahnya Nasalis larvatus adalah sejenis kera
berhidung panjang dengan rambut berwarna coklat kemerahan dan
merupakan satu dari dua spesies dalam genus tunggal kera Nasalis.
Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan dan penangkapan liar yang terus
berlanjut, serta sangat terbatasnya daerah dan populasi habitatnya,
bekantan dievaluasikan sebagai Terancam Punah di dalam IUCN Red
List. Spesies ini didaftarkan dalam CITES Appendix I.
Yang paling istimewa dari Tarsius adalah matanya yang besar. Ukuran
matanya lebih besar jika dibandingkan besar otaknya sendiri. Mata ini
dapat digunakan untuk melihat dengan tajam dalam kegelapan tetapi
sebaliknya, hewan ini hampir tidak bisa melihat pada siang hari. Kepala
Tarsius dapat memutar hampir 180 derajat baik ke arah kanan maupun ke
arah kiri, seperti burung hantu. Telinga mereka juga dapat digerakkan
untuk mendeteksi keberadaan mangsa
merupakan jenis kangguru terkecil yang ada di dunia. Beratnya antara 3-6
kilogram, tetapi ada juga yang 10 kilogram. Panjang tubuhnya sekitar 90
sentimeter dengan lebar sekitar 50 sentimeter. Satwa langka yang
dilindungi ini adalah hewan endemik Papua, dan hanya terdapat di Papua
di kawasan dataran rendah di hutan-hutan di wilayah Selatan Papua, dan
Papua Niugini. Di Indonesia Thylogale brunii terdapat antara lain di
Taman Nasional Wasur (Kabupaten Merauke) dan Taman Nasional
Gunung Lorentz (Mimika).
Thylogale stigmata (red-legged pademelon)
Dendrolagus pulcherrimus
Dendrolagus goodfellowi
Dengrolagus dorianus
Dendrolagus stellarum
Merak Hijau (Pavu muticus) mempunyai bulu yang indah yang berwarna
hijau keemasan. Burung jantan dewasa berukuran sangat besar, dengan
penutup ekor yang sangat panjang. Di atas kepalanya terdapat jambul
tegak. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan. Bulu-
bulunya kurang mengilap, berwarna hijau keabu-abuan dan tanpa dihiasi
bulu penutup ekor. Mukanya memiliki aksen warna hitam di sekitar mata
dan warna kuning cerah di sekitar kupingnya.
Dalam urusan makan, burung Merak Hijau doyan aneka biji-bijian, pucuk
rumput dan dedaunan, aneka serangga, serta berbagai jenis hewan kecil
seperti laba-laba, cacing dan kadal kecil.
BURUNG CENDRAWASIH
Kekhasan burung ini terdapat pada bulu indahnya. Dan bulu indah ini
hanya dimiliki oleh burung cendrawasih jantan saja. Umumnya warna-
warna bulu burung ini sangat cerah dengan kombinasi hitam, cokelat,
kemerahan, oranye, kuning, putih, biru, hijau dan ungu.
Burung ini biasanya hidup di hutan yang lebat atau di dataran rendah. Ia
memiliki kebiasaan bermain di pagi hari saat matahari mulai
menampakkan cahaya di ufuk timur.
Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) atau disebut juga Curik Bali adalah
sejenis burung sedang dengan panjang lebih kurang 25 cm. Burung
pengicau berwarna putih ini merupakan satwa endemik Indonesia yang
hanya bisa ditemukan di Pulau Bali bagian barat. Burung ini juga
merupakan satu-satunya satwa endemik Pulau Bali yang masih tersisa
setelah Harimau Bali dinyatakan punah. Sejak tahun 1991, satwa yang
masuk kategori kritis (Critically Endangered) dalam Redlist IUCN dan
nyaris punah di habitat aslinya ini dinobatkan sebagai fauna identitas
(maskot) provinsi Bali.
Jalak Bali ditemukan pertama kali oleh Dr. Baron Stressmann seorang
ahli burung berkebangsaan Inggeris pada tanggal 24 Maret 1911. Nama
ilmiah Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) dinamakan sesuai dengan nama
Walter Rothschild pakar hewan berkebangsaan Inggris yang pertama kali
mendiskripsikan spesies pada tahun 1912.
Karena itu, Jalak Bali memperoleh perhatian cukup serius dari pemerintah
Republik Indonesia, yaitu dengan ditetapkannya makhluk tersebut sebagai
satwa liar yang dilindungi oleh undang-undang. Perlindungan hukum
untuk menyelamatkan satwa tersebut ditetapkan berdasarkan surat
Keputusan Menteri Pertanian Nomor 421/Kpts/Um/8/1970 tanggal 26
Agustus 1970. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999
tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa Jalak Bali merupakan
satwa yang dilarang diperdagangkan kecuali hasil penangkaran dari
generasi ketiga (indukan bukan dari alam).Dalam konvensi perdagangan
internasional bagi jasad liar CITES (Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora) Jalak Bali terdaftar pada
Apendix I, yaitu kelompok yang terancam kepunahan dan dilarang untuk
diperdagangkan. Sedang IUCN (International Union for Conservation of
Natur and Natural Resources) memasukkan Jalak Bali dalam kategori
kritis (Critically Endangered) yang merupakan status konservasi yang
diberikan terhadap spesies yang memiliki risiko besar akan
menjadi punah di alam liar atau akan sepenuhnya punah dalam waktu
dekat.
BURUNG ENGGANG
Enggang (Allo, Ruai/Arue sebutan bagi orang dayak) adalah jenis burung
yang ada di pulau Borneo. Burung enggang memiliki ukuran tubuh cukup
besar, yaitu sekitar 100 cm. Ada sekitar 8 jenis burung enggang dengan
warna tubuh perpaduan antara hitam dan putih, sedangkan warna
paruhnya merupakan perpaduan warna kuning, jingga dan merah. Ciri
khas dari burung ini adalah adanya cula paruh (casque) yang tumbuh di
atas paruhnya. Burung yang makanannya buah ara ini mempunyai tingkah
laku bersarang yang khusus.
Mengapa burung Enggang ini di jadikan sebagai simbol oleh suku dayak?
Burung ini menyimbolkan suku dayak layaknya burung Merpati
menyimbolkan kesucian dan keabadian dalam keagamaan Kristiani.
Karena itu pula, burung enggang ini dijadikan sebagai contoh kehidupan
bagi orang dayak untuk bermasyarakat agar selalu mencintai dan
mengasihi pasangan hidupnya dan mengasuh anak mereka hingga
menjadi seorang dayak yang mandiri dan dewasa. Namun sekarang ini
burung enggang merupakan burung langka yang sudah sangat sulit di
temui di hutan borneo, ini dikarenakan pengerusakan hutan borneo yang
terus-menerus terjadi, seperti penebangan hutan baik illegal logging
maupun untuk dijadikan lahan perkebunan kelapa sawit. Nasib burung
enggang ini sekarang sama seperti nasib suku Dayak di borneo yang
semakin terpinggirkan di tanahnya sendiri. Sekarang burung ini hanya
sebagai simbol dan hanya dapat dilihat dalam suatu rekaman gambar yang
menunjukkan masa kejayaannya dimasa lampau.
BURUNG KUAU
Burung kuau, burung yang sangat indah dan mempesona. Dia bukanlah
burung merak. Karena keindahannya burung ini menjadi maskot propinsi
Sumatera Barat. Tapi populasinya di alam sangat memprihatin. Beberapa
strain species kuau ini ada di pulau kalimantan dan peninsular malaya,
perbedaannya ada di warna dan corak bulunya. Di kalimantan bulu
ekornya menjadi salah satu aksesoris baju tradisional selain bulu burung
enggang.
Burung ini mudah sekali dikenal karena memilki bentuk tubuh yang indah
dan spesifik. Tubuh yang jantan lebih besar dan berbulu dengan corak
yang lebih menarik daripada yang betina. Berat yang jantan dapat
mencapai sekitar 11,5 kg dan panjang tubuhnya sampai ujung ekor
mendekati 2 meter. Hal ini disebabkan oleh dua lembar bulu ekornya
bagian tengah mencolok sekali panjangnya. Umumnya bulu tubuh
berwarna dasar kecoklatan dengan bundaran-bundaran berwarna cerah
serta berbintik-bintik keabu-abuan.
Kulit di sekitar kepala dan leher pada yang jantan biasanya tidak ditumuhi
bulu dan berwarna kebiruan. Pada bagian occipital (bagian belkang
kepala) betina mempunyai bulu jambul yang lembut. Paruh berwarna
kuning pucat dan sekitar lobang hidung berwarna kehitaman. Iris mata
berwarna merah. Warna kaki kemerahan dan tidak mempunyai taji/susuh.
Suara burung ini sangat lantang sehingga dapat terdengar dari kejauhan
lebih dari satu mil. Suara yang jantan dapat dibedakan karena mempunyai
interval pengulangan yang pendek. Sedangkan yang betina suaranya
mempunyai pengulangan dengan interval semakin cepat dan yang terakhir
suaranya panjang sekali. Burung ini mempunyai suara tanda bhaya yang
cirinya pendek, tajam dan merupakan alunan yang parau.
Burung ini suka hidup di kawasan hutan, mulai dari dataran rendah
sampai pada ketinggian sekitar 1.000 m dpl. Penyebaran burung ini
adalah di Sumatera dan Kalimantan. Juga terdapat di Asia Tenggara.
Makanannya terdiri dari buah-buahan yang jatuh, biji-bijian, siput, semut
dan berbagai jenis serangga. Burung ini juga suka mencari sumber air
untuk minum sekitar jam sebelas siang.
Burung ini bertelur yang biasanya berjumlah dua butir, warna telurnya
krem atau kuning keputihan dengan bercak-bercak kecil diseluruh
permukaan. Ukurannya sekitar 66 x 47 mm. Telur ini dierami oleh betina
selama kurang lebih 25 hari. Anak burung ini akan mencapai tingkat
dewasa kurang lebih dalam satu tahun.
BURUNG ELANG JAWA
Secara fisik, Elang Jawa memiliki jambul menonjol sebanyak 2-4 helai
dengan panjang mencapai 12 cm, karena itu Elang Jawa disebut juga
Elang Kuncung. Ukuran tubuh dewasa (dari ujung paruh hingga ujung
ekor) sekitar 60-70 sentimeter, berbulu coklat gelap pada punggung dan
sayap. Bercoretan coklat gelap pada dada dan bergaris tebal coklat gelap
di perut. Ekornya coklat bergaris-garis hitam.
Populasi burung Elang Jawa di alam bebas diperkirakan tinggal 600 ekor.
Badan Konservasi Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa
mengategorikannya terancam punah. Konvensi Perdagangan Internasional
untuk Flora dan Fauna yang Terancam Punah memasukkannya dalam
Apendiks 1 yang berarti mengatur perdagangannya ekstra ketat.
Berdasarkan kriteria keterancaman terbaru dari IUCN, Elang Jawa
dimasukan dalam kategori Endangered atau Genting (Collar et al.,
1994, Shannaz et al., 1995). Melalui Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun
1993 tentang Satwa dan Bunga Nasional, Pemerintah RI mengukuhkan
Elang Jawa sebagai wakil satwa langka dirgantara.
BURUNG KASUARI
Kaki burung Kasuari sangat panjang dan kuat. Kaki ini menjadi senjata
utama burung langka dan dilindungi ini. Kaki burung Kasuari mampu
menendang dan merobohkan musuh-musuhnya, termasuk manusia, hanya
dengan sekali tendangan. Mungkin karena tendangan dan agresifitasnya
ini tidak berlebihan jika kemudian The Guinness Book of Records
menganugerahinya sebagai burung paling berbahaya di dunia.
Burung Kasuari yang termasuk satwa yang dilindungi dari keounahan ini
memakan buah-buahan yang jatuh dari pohonnya. Burung Kasuari biasa
hidup sendiri, dan berpasangan hanya pada saat musim kawin saja. Anak
burung dierami oleh Kasuari jantan.
BURUNG MALEO
Daya tarik burung Maleo justru pada telurnya, yang ukurannya lima kali
lebih besar dari telur ayam. Inilah yang menyebabkan telur burung Maleo
banyak diburu orang. Sehingga kelestariannya terancam.
Telur burung Maleo memang memiliki nilai ekonomis, yang lebih tinggi
dibandingkan telur ayam, karena bentuknya yang lebih besar. Harganya di
pasar gelap bisa mencapai 50 ribu rupiah per butir.
Burung Maleo sebenarnya dapat bertelur dua kali dalam sebulan. Namun
setiap bertelur, hanya satu telur yang dihasilkan.
Dari hasil riset The Nature Conservancy, sebuah LSM internasional yang
bergerak dalam konservasi lingkungan, dari sepuluh habitat burung
Maleo di Taman Nasional Lore Lindu, Sulawesi Tengah, kini hanya
tinggal 4 habitat saja. Sisanya telah rusak dan punah.
Desa ini berjarak sekitar 45 kilometer arah selatan dari Kota Palu, ibukota
Sulawesi Tengah. Selepas dari Desa Tuva, perjalanan dilanjutkan dengan
menggunakan sepeda motor sejauh 4 kilo meter.
Kakek tiga orang cucu berusia 60 tahun ini, bersama 10 orang warga
lainnya secara sukarela membantu polisi hutan menjaga kelestarian
burung Maleo. Di 9 tempat penangkaran di Saluki ini terdapat sekitar 178
ekor burung Maleo.
Kawasan Saluki di Taman Nasional Lore Lindu ini merupakan salah satu
tempat penangkaran burung Maleo, yang bisa dijadikan model bagi
penyelamatan burung langka.
HELMETED HORNBILL
MELATI
Ada sekitar 200 jenis melati yang sudah teridentifikasi, tetapi hanya 8-9
jenis yang umum dibudidayakan. Di Indonesia ada banyak nama lokal
yang diberikan kepada bunga melati seperti, menuh (bali), Meulu Cina,
Meulu Cut (Aceh), Malete (Madura), Menyuru (Banda), Melur (Gayo dan
Batak Karo), Manduru (Menado), dan Mundu (Bima, Sumbawa).
ANGREK
Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan tanaman anggreknya,
Imdonesia mempunyai lebih dari 6.000 jenis anggrek dan menjadikan
Indonesia sebagai negara dengan spesies anggrek terbanyak dan
terlengkap di dunia. Tidak hanya itu jenis anggrek di Indonesia juga
merupakan jenis anggrek terindah dan terlangka didunia.
Anggrek macan
Anggrek hitam
Anggrek bulan
BUNGA BANGKAI
Bunga bangkai atau suweg raksasa atau batang krebuit (nama lokal untuk
fase vegetatif), Amorphophallus titanum Becc., merupakan tumbuhan dari
suku talas-talasan (Araceae) endemik dariSumatera, Indonesia, yang
dikenal sebagai tumbuhan dengan bunga (majemuk) terbesar di dunia,
meskipun catatan menyebutkan bahwa kerabatnya, A. gigas (juga
endemik dari Sumatera) dapat menghasilkan bunga setinggi 5m.
Namanya berasal dari bunganya yang mengeluarkan bau seperti bangkai
yang membusuk, yang dimaksudkan sebenarnya untuk mengundang
kumbang dan lalat penyerbuk bagi bunganya. Bunga bangkai juga sering
digunakan sebagai julukan bagi fatma raksasa Rafflesia arnoldii. Di alam
tumbuhan ini hidup di daerah hutan hujan basah. Bunga bangkai adalah
bunga resmi bagi Provinsi Bengkulu.