Вы находитесь на странице: 1из 3

KERANGKA ACUAN PROGRAM

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS)


UPTD PUSKESMAS CISURUPAN

I. Pendahuluan
Salah satu tujuan pembangunan millennium (Millenium Depelopment Goals) tahun
2015 dan program nasional bagi anak Indonesia (PNBAI) adalah untuk menurunkan
angka kematian bayi baru lahir,bayi anak balita. Arah dan tujuan pembangunan
kesehatan yang selama ini telah dituangkan dalam rencana pembangunan Jangka
menengah nasional (RPJMN) tahun 2004-2009
Dalam pembangunan kesehatan bagi anak, upaya menurunkan angka kematian
bayi baru lahir,bayi dan anak balita dilakukan dengan berbagai cara diantaranya
program: 1). peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan akses pelayanan kesehatan,
2). peningkatan manajemen program kesehatan, 3). peningkatan kemitraan serta
pemberdayaan keluarga dan masyarakat dalam perawatan dan pengenalan tanda
bahaya pada bayi baru lahir, bayi dan anak balita.
Untuk meningkatkan kualitas dan akses pelayan kesehatan bagi bayi baru
lahir,bayi dan anak balita kegiatan yang dilakukan melalui penerapan manajemen
terpadu balita sakit(MTBS) yang merupakan suatu program intervensi berisi penjelasan
secara rinci penanganan penyakit pada balita. Proses manajemen kasus MTBS
dilaksanakan pada anak umur 2bulan sampai 5 tahun pada balita yang sakit dan
pedoman ini telah diperluas mencakup manajemen terpadu bayi sakit (MTBM) bagi bayi
umur 1 hari sampai 2 bulan baik dalam keadaan sehat maupun sakit.

II. Latar Belakang


Manajemen terpadu balita sakit (MTBS) adalah suatu pendekatan yang
terintegrasi atau terpadu dalam tatalaksana balita sakit dengan focus pada kesehatan
anak usia 0-59 bulan (balita) secara menyeluruh. MTBS bukan merupakan suatu
program kesehatan tetapi suatu pendekatan/cara menatalaksana balita sakit.konsep
pendekatan MTBS yang pertama kali diperkenalkn WHO merupakan suatu bentuk
strategi upaya pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk menurunkan angka kematian
bayi dan balita di Negara-negara berkembang
Strategi MTBS memiliki 3 komponen khas yang menguntungkan
Komponen 1 : Meningkatkan keterampilan petugas kesehatan dalam
tatalaksana kasus balita sakit (selain dokter, petugas
kesehatan non dokter dapat pula memeriksa dan menangani
pasen asalkan sudah dilatih)
Komponen 2 Memperbaiki sistem kesehatan (utamanya ditingkat
kabupaten/kota)
Komponen 3 Memperbaiki praktek keluarga dan masyarakat dalam
perawatan dirumah dan upaya pencarian pertolongan kasus
balita sakit yang dikenal sebagai MTBS berbasis masyarakat

Puskesmas sebagai pelaksana fasilitas kesehatan tingkat pertama mempunyai


peran penting dalam pelaksanaan program tersebut,dimana sebagai fungsinya
puskesmas memiliki tiga fungsi yaitu:sebagai pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan,pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga serta sebagai
pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama.Dalam melaksanakan kegiatannya
puskesmas mengacu pada 4 azas penyelenggaran yaitu wilayah kerja,pemberdayaan
masyarakat,keterpaduan dan rujukan

III. Tujuan
1. Tujuan umum
Menurunkan angka kematian, kesakitan dan kecacatan bayi dan anak balita di
negara-negara berkembang.
2. Tujuan khusus
a) Mengetahui secara deskriptif pengetahuan dan sikap tentang manajemen mutu
yang berkaitan dengan mutu penerapan kegiatan MTBS di puskesmas
b) Mengetahui gambaran manajemen mutu MTBS
c) Menganalisis factor faktor system manajerial pada manajemen mutu MTBS
yang berkaitan dengan mutu penerapan kegiatan MTBS di puskesmas
d) Menurunkan secara signifikan angka kesakitan dan kematian yang terkait
dengan penyebab penyakit tersering pada balita.
e) Kontribusi terhadap tumbuh kembang anak sehat

IV. Sasaran
- Bayi
- Balita
- Anak pra sekolah
V. Pengorganisasian

Kepala Puskesmas

Penanggung Jawab UKP

Penanggung Jawab Program

VI. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


No Kegiatan dalam gedung Puskesmas Rincian Kegiatan
1. Poli asuhan Keperawatan Asuhan keperawatan terhadap
pasien anak 2 bulan s.d 5 tahun

VII. Cara Melaksanakan Kegiatan dan sasaran


Secara umum dalam pelaksanaan program MTBS adalah melakukan pemeriksaan serta
pengumpulan data
VIII. Jadwal Kegiatan
Tahun 2016
No Kegiatan
J F M A M J J A S O N D
1. Poli asuhan Keperawatan

IX. Evaluasi pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporannya


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai jadwal kegiatan
dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan tersebut.

X. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


1. Dilakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan program setiap bulan
2. Dilakukan pelaporan tahunan hasil analisis penilaian kinerja program

Вам также может понравиться