Вы находитесь на странице: 1из 11

31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain penelitian
Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun
sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap
pertanyaan penelitian. Penelitian yang akan dilakukan ini merupakan
penelitian kuantitatif yang menggunakan desain penelitian observasional
analitik dan dilakukan secara cross sectional dimana variabel sebab atau
resiko dan akibat atau kasus yang terjadi pada objek penelitian diukur dan
dikumpulkan secara simultan, sesaat atau satu kali saja dalam satu waktu
(dalam waktu yang bersamaan ) dan tidak ada follow up. Menurut Setiadi
(2013), desain penelitian observasional analitik berupaya untuk mencari
hubungan antar variabel.

B. Populasi dan sampel penelitian


1. Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek
/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Setiadi, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh pasien diabetes melitus yang ada ruang rawat inap penyakit
dalam (Ruanga nakula 2, nakula 3 dan yudistira)
2. Sampel
Sampel penelitian adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Setiadi, 2013).
Dengan kata lain sampel adalah elemen-elemen populasi yang dipilih
berdasarkan kemampuan mewakilinya. Sampling adalah proses
menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili populasi
(Nursalam, 2013). Tekhnik sampling yang digunakan pada penelitian
ini adalah non probability sampling dengan consecutive sampling

31
32

dimana pemilihan sampel dengan menetapkan kriteria subjek yang


memenuhi kriteria penelitian dimasukkan dalam penelitian sampai
kurun waktu tertentu, sehingga jumlah klien yang diperlukan
terpenuhi. Besar sampel pada penelitian ini dapat dihitung dengan
menggunakan rumus Slovin sebagai berikut :
N
n =
1+N(d)2
50
n =
1+50(0,05)2
50
n =
1+50(0,0025)2
50
n =
1,125

n = 44,4 dibulatkan 45 responden.

Keterangan :
N = Populasi
n = Jumlah Sampel
d = Tingkat Signifikansi
Hasil perhitungan diatas didapatkan bahwa sampel yang
diperlukan sebanyak 45 responden.
Kriteria sampel yang perlu dicantumkan yaitu :
a. Kriteria inklusi ( kriteria yang layak diteliti )
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek
penelitian dari suatu populasi target dan terjangkau yang akan
diteliti. Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah, sbb:
1) Pasien diabetes melitus
2) Tidak terdapat ulkus diabetikum
3) Usia 40 tahun
4) Bisa membaca dan menulis
5) Bersedia menjadi responden penelitian
33

b. Kriteria eksklusi ( kriteria yang tidak layak diteliti )


Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau
mengeluarkan subyek yang memenuhi kriteria inklusi dan studi
karena berbagai sebab. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini
diantaranya :
1) Pasien diabetes melitus yang mengalami ulkus diabetikum
2) Tidak bersedia menjadi responden
3) Pasien diabetes melitus yang mengalami penurunan
kesadaran

C. Definisi operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No. Variabel Definisi Operasional Aalat ukur Hasil ukur Skala


1 Variabel Dukungan keluarga Mengunakan Skor dukungan Ordinal
independen: merupakan dukungan sekala keluarga antara
Dukungan atau bantuan yang Hansarling 25 100.
keluarga berasal dari orang yang Diabetes Dikategorikan
memiliki hubungan Family Suport menjadi:
sosial yang dekat dengan Scale Jika distribusi
pasien diabetes melitus (HDFSS), data normal
yang akan menerima yang 1. Baik bila
bantuan (keluarga) di dikembangkan skor
RSUD Kota Semarang oleh mean
yang terdiri atas Hansarling 2. Kurang
dukungan 2009. HDFSS baik bila
1. Emosional, terdiri atas 25 skor <
2. Penghargaan, pernyataan mean
3. Instrumental dan dengan Jika distribusi
4. Informasi alternatif data tidak
jawaban normal
menggunakan 1. Baik bila
skala Likert. skor
Untuk median
pernyataan 2. Kurang
positif yaitu baik bila
4: selalu skor <
3: sering median
2: jarang
1: tidak
pernah.
Sedangkan
untuk
pernyataan
negatif yaitu
34

Tabel 3.1 Definisi Operasional

1: selalu
2: sering
3: jarang
4: tidak
pernah
HDSSF
mencakup
dimensi
emosional,
penghargaan,
instrumental
dan informasi

2 Variabel Kepatuhan merawat kaki Kuesioner ini Skor kepatuhan Ordinal


dependent: merupakan kemampuan terdiri atas 23 perawatan kaki
Kepatuhan pasien melakukan pernyataan antara 23 92.
perawatan perawatan kaki sesuai dengan Dikategorikan
kaki dengan aturan yang alternatif menjadi:
meliputi: jawaban Jika distribusi
menggunakan data normal
a. Perawatan kaki skala Likert. 1. Patuh bila
mandiri Untuk skor
(Menjaga kaki pernyataan mean
bersih dan positif yaitu 2. Tidak
kering, Menjaga 4: selalu patuh bila
kelembaban 3: sering skor <
kulit dan 2: jarang mean
Memotong 1: tidak Jika distribusi
kuku) pernah. data tidak
b. Perlindugan dan Sedangkan normal
pertolongan untuk 1. Patuh bila
pertama pada pernyataan skor
trauma kaki negatif yaitu median
c. Pemilihan 1: selalu 2. Tidak
sepatu dan kaos 2: sering patuh bila
kaki yang tepat 3: jarang skor <
4: tidak median
pernah

D. Tempat penelitian
Tempat pada penelitian ini adalah di ruang rawat inap penyakit dalam
(Ruang Nakula 2, Nakula 3 dan Yudistira) RSUD Kota Semarang.
35

E. Waktu penelitian
Waktu penelitian dimulai dari bulan Agustus 2015 sampai dengan
Maret 2016 yang terdiri dari tahap penyusunan proposal, pengumpulan data,
dan pelaporan hasil penelitian.

F. Etika penelitian
Etika dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam
pelaksanaan sebuah penelitian mengingat penelitian keperawatan akan
berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus
diperhatikan karena manusia mempunyai hak asasi dalam kegiatan
penelitian. Menurut Hidayat (2009), masalah etika yang harus diperhatikan
oleh seorang peneliti meliputi :
1. Informed consent
Merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan responden,
dengan memberikan lembar persetujuan (informed consent). Informed
consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilaksanakan dengan
memberikan lembar persetujuan kepada responden. Tujuan informed
consent adalah agar responden mengerti maksud, tujuan, serta
dampak penelitian. Jika bersedia maka responden harus
menandatangani lembar persetujuan, serta bersedia untuk direkam dan
jika responden tidak bersedia maka peneliti harus menghormati hak
partisipan.
2. Anonimity (tanpa nama)
Merupakan etika dalam penelitian keperawatan dengan cara
tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar
alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data
atau hasil penelitian yang disajikan.
3. Kerahasiaan (confidentiality)
Merupakan etika dalam penelitian untuk menjamin kerahasiaan
dari hasil penelitian baik informasi maupun masalah-masalah lainnya,
semua partisipan yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya
36

oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan pada hasil
penelitian.

G. Alat pengumpul data


Alat penelitian adalah alat yang digunkan peneliti dalam
mengumpulkan data untu memudahkan hasil penelitian dan hasilnya
lebih baik sehingga data lebih mudah diolah (Suryono, 2011). Alat
pengumpulan data penelitian ini menggunakan kuesioner, yaitu yang
terdiri 3 kuesioner yaitu kuesioner karakteristik demografi responden,
kuesioner dukungan keluarga dan kuesioner perawatan kaki.
a. Instrumen karakteristik demografi responden
Kuesioner karakteristik responden terdiri dari umur, jenis
kelamin, pendidikan dan pekerjaan.
b. Instrumen dukungan keluarga
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengunakan
kuesioner sekala Hansarling Diabetes Family Suport Scale
(HDFSS), yang dikembangkan oleh Hansarling (2009). HDFSS
terdiri dari pernyataan positif yang terdiri dari 24 item pernyataan
(pernyataan nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15,
15, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 24, 25) dan pernyataan negatif
(pernyataan nomor 21). Kuesioner HDFSS mencakup dimensi
emosional, yang terdiri dari 8 item (pertanyaan nomor 4, 5, 6, 7,
15, 24, 27, 28), dimensi penghargaan 7 item (pertanyaan nomor 8,
10, 14, 18, 19, 20, 25), dimensi instrumrntal 7 item (pertanyaan
nomor 9, 11, 16, 21, 22, 23, 29) dan dimensi informasi 3 item
(pertanyaan nomor 1, 2, 3) jumlah total pertanyaan dukungan
keluarga berjumlah 25 item dengan alternatif jawaban:
Untuk pernyataan positif:
Selalu : 4, Sering: 3, Jarang : 2, Tidak pernah : 1
Untuk pernyataan negatif
Selalu : 1, Sering: 2, Jarang : 3, Tidak pernah : 4
37

c. Instrumen perawatan kaki


Instrumen perawatan kaki yang digunakan adalah
instrumen yang dimodifikasi dari instrumen yang sudah digunakan
oleh peneliti sebelumnya yaitu oleh Ariyanti (2012). Instrumen
perawatan kaki diabetes meliputi: perawatan kaki mandiri,
perlindungan dan pertolongan pertama pada kaki dan pemilihan
dan pemakaian alas kaki. Instrumen ini terdiri dari 18 pernyataan
positif (penyataan nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 12, 13, 14, 15, 16,
17, 18, 19, 20) dan pernyataan negatif terdiri dari 3 pernyataan
(pernyataan nomor 10, 11 dan 21 ) jumlah total pernyataan
perawatan kaki berjumlah 21 item pernyataan.dengan alternatif
jawaban:
Untuk pernyataan positif:
Selalu : 4, Sering: 3, Jarang : 2, Tidak pernah : 1
Untuk pernyataan negatif
Selalu : 1, Sering: 2, Jarang : 3, Tidak pernah : 4

H. Uji Validitas dan reliabilitas


Instrumen Hansarling Diabetes Family Suport Scale (HDFSS),
sudah dilakukan uji validitas dan reliabilitas oleh peneliti sebelumnya
yaitu oleh Yusra (2011) terhadap 30 responden yang diambil secara
random dari 120 responden. Dengan nilai validitas (r 0.395-0.856) dan
nilai reliabelnya (Alpha Cronbach 0.940) yang menunjukan instrumen
tersebut reliabel untuk digunakan dalam penelitian.
Instrumen perawatan kaki sudah dilakukan uji validitas dan
reliabilitas oleh Aryanti (2012). Uji validitas instrumen yang digunakan
yaitu menggunakan uji construct validity menggunakan uji korelasi
pearson product moment dengan tingkat signifikan 5%. Instrumen
dikatakan valid apabila r hitung lebih besar dari r tabel. Dengan nilai
reliabelnya (Alpha Cronbach 0.930) yang menunjukan bahwa instrumen
reliabel untuk digunakan dalam penelitian. Karna instrumen perawatan
38

kaki dimodifikasi oleh peneliti maka instrumen ini dilakukan uji content
validity oleh expert dibidang perawatan diabetes melitus dan ulkus
diabetes melitus yang di lakukan oleh Ns. Ismonah, M.Kep, Sp.KMB.

I. Prosedur pengumpulan data


1. Prosedur Administratif
a. Meminta surat ijin penelitian ke bagian Universitas Muhammadiya
Semarang (UNIMUS)
b. Mengajukan permohonan penelitian ke RSUD Kota semarang
c. Melakukan penelitian setelah keluar surat ijin untuk melakukan
penelitian dari RSUD Kota Semarang.

2. Prosedur Teknis
a. Mencari calon responden sesuai kriteria inklusi dan esklusi
b. Peneliti menjelaskan prosedur penelitian yang akan dilakukan pada
calon responden
c. Setelah calon responden paham, peneliti meminta persetujuan
kepada responden dengan menandatangani pada lembar informed
concent
d. Peneliti memberikan kuesioner dukungan keluarga (HDFSS) dan
kuesioner perawatan kaki kepada responden
e. Peneliti mendampingi responden pada saat pengisian kuesioner
penelitian
f. Peneliti mengecek kuesioner yang sudah di isi oleh responden
apakah ada pernyataan yang tertinggal atau tidak.
g. Setelah itu peneliti mendokumentasikan hasilnya dan peneliti
melakukan pengolahan data.
39

J. Rencana Pengolahan dan Analisis Data


1. Pengolahan data
Pada penelitian ini data akan diolah melalui tahap sebagai berikut
(Budiarto, 2006):
a. Editing
Editing dilakukan untuk meneliti kembali setiap daftar pertanyaan
yang sudah diisi, editing meliputi kelengkapan pengisian, kesalahan
pengisian, dan konsistensi dari setiap jawaban. Data perlu diedit
untuk memudahkan dalam pengolahan data seperti memeriksa
kembali pertanyaan yang telah diisi dengan lengkap, memastikan
catatan mudah dibaca dan jelas, memperbaiki coretan yang ada.
Proses ini dilakukan di tempat pengumpulan data sehingga apabila
ada kekurangan dapat segera dilengkapi.
b. Coding
Setelah data diteliti, langkah selanjutnya adalah memberi kode pada
jawaban di tepi kanan lembar pertanyaan atau lembar observasi.
Klasifikasi dilakukan dengan jalan menandai masing-masing
jawaban dengan kode berupa angka kemudian dimasukkan dalam
lembaran tabel kerja agar lebih mudah dibaca. Pengisian berdasarkan
jawaban dari responden. Baik diberi kode 1 dan kurang baik diberi
kode 2. Untuk skor pernyataan positif, selalu diberi kode 4, sering
diberi kode 3, jarang diberi kode 2, tidak pernah diberi kode 1 dan
untuk skor pernyataan negatif, selalu diberi kode 1, sering diberi
kode 2, jarang diberi kode 3, tidak pernah diberi kode 4.
c. Processing
Proses berikutnya adalah tabulasi data yaitu memasukkan data dalam
bentuk kode ke dalam tabulasi. Hasil tabulasi dijumlah dan
dilakukan pengujian sesuai dengan alat uji yang ditetapkan
sebelumnya. Proses pengujian dilakukan melalui program
komputerisasi. Tabulasi data merupakan kelanjutan pengkodean
40

pada proses pengolahan data. Hal ini dilakukan agar mudah


menyajikan data dalam bentuk distribusi frekuensi.
d. Cleaning
Cleaning (pembersihan data) dilakukan dengan cara melihat kembali
data yang dimasukkan ke dalam tabulasi apakah ada kesalahan atau
tidak. Data yang sudah benar kemudian dilakukan pengolahan data.

2. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan bantuan program komputer.
a. Analisis univariat
Analisis univariat merupakan analisa yang menjelaskan
karakteristik dari masing-masing variabel yang diteliti (Hastono,
2007). Karakteristik variabel yang dianalisa dalam penelitian ini
adalah karakteristik responden pasien diabetes melitus yang
meliputi (usia, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan),
dukungan keluarga dan perawatan kaki. Untuk data usia akan
disajikan dalam tendensi sentral (mean, median, standar deviasi,
nilai minimum dan nilai maksimum), untuk data jenis kelamin,
pendidikan dan pekerjaan dalam bentuk distribusi frekuensi.
b. Analisis bivariat
Analis bivariat yaitu analisa yang akan digunakan untuk melihat
hubungan dua variabel yang meliputi variabel bebas
(independend) dan variabel terkait (dependen) (Setiadi,2013).
Jika data berdistribusi normal maka dapat digunakan uji statistik
parametrik pearson product moment. Apabila data berdistribusi
tidak normal, maka uji statistik yang digunakan non parametrik
rang spearman. Analisis ini bertujuan untuk menguji
perbedaan proporsi dua atau lebih kelompok sampel, sehingga
diketahui ada atau tidaknya hubungan yang bermakna secara
statistik sehingga jika nilai p (p value) < 0,05 berarti terdapat
hubungan bermakna (signifikan) antara variabel yang diteliti.
41

Jika nilai p > 0,05 berarti tidak ada hubungan bermakna


antara variabel yang diteliti (Notoatmodjo, 2005).

Вам также может понравиться