Вы находитесь на странице: 1из 23

1

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Jaring insang kepiting

Jaring insang kepiting yang diamati secara umum terdiri dari beberapa

bagian yaitu jaring, tali-temali, pelampung dan pemberat yang kesemuanya

memiliki fungsi dan peran masing-masing. Alat tangkap ini di operasikan di Desa

Boddia, Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar. Setiap satu unit alat tangkap

terdiri dari beberapa piece jaring yang di sambung satu sama lain. Satu unit alat

tangkap jaring insang kepiting yang digunakan para nelayan terdiri dari 5 10

lembar jaring. Tiap lembar jaring mempunyai bentuk dan ukuran yang sama yaitu

terdiri dari badan jaring (webbing), dan tali-temali.

Badan jaring terbuat dari bahan tali monofilament nomor 40 berwarna

bening. Ukuran mata jaring (mesh size) yaitu 4 inci dan 4,5 inchi, panjang jaring

yaitu 1200 - 3600 m. Jaring yang sudah ada kemudian dirangkaikan menjadi satu

unit alat tangkap dengan masing-masing komponen yang sudah ada. Nelayan

membuat jaring insang kepiting dengan cara menggunakan tali pelampung dari

bahan polyethylene berdiameter 3 mm dan menyisipkan pada mata jaring tanpa

diikat, tali ini juga digunakan sebagai tempat untuk mengikat pelampung.

Begitupulah pada bagian bawah yang juga menyisipkan tali pada mata jaring

tanpa diikat.. Pengukuran dimensi jaring insang kepiting dapat dilihat pada Tabel

2.

Tabel 2. Hasil pengukuran dimensi jaring insang kepiting di Desa Boddia


Kecamatan Galesong.

Mesh size Panjang jaring


Alat tangkap Kedalaman jaring (m)
(cm) (m)
1 10.16 1400 1
2 10.16 1400 1
3 10.16 1200 1
4 10.16 2450 1
2

5 10.16 1400 1
6 11.43 1200 1
7 10.16 3200 1
8 10.16 3600 1
9 10.16 2450 1
10 11.43 2520 1
11 10.16 1470 1
12 11.43 1225 1
13 10.16 1250 1
14 10.16 1680 1
15 11.43 1050 1
16 10.16 1920 1
17 10.16 1400 1
18 11.43 3024 1
19 10.16 1456 1
20 10.16 2240 1
Rata-rata

Dari Tabel 2 terlihat bahwa panjang jaring sebelum dibuat alat tangkap

berkisar antara 1200 - 3600 m dan kedalaman jaring adalah 1 m. Adapun ukuran

mata jaring (mesh sie) yang dipakai yaitu 10.16 dan 11.43 cm. Panjang jaring

setelah dibuat alat tangkap dipengaruhi oleh pengerutan atau shortenig,

begitupulah dengan tinggi jaring. Semakin besar shortening maka panjang jaring

akan semakin bertambah. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sadhori (1984)

bahwa ada 2 akibat yang ditimbulkan oleh adanya hanging atau shortening yaitu

panjang jaring akan semakin memendek dan kedalaman jaring akan semakin

bertambah.

Adapun deskripsi dari jaring insang kepiting yang menjadi objek penelitian

dapat dapat dilihat pada Gambar 2.


3

Gambar 2. Desain jaring insang kepiting yang dioperasikan di Desa


Boddia Kabupaten Takalar Timur.

B. Tali-temali

Jaring insang pada umumnya menggunakan beberapa tali yang

digunakan dalam proses pembuatan alat tangkap yaitu tali ris atas, tali

pelampung, tali ris bawah dan tali pemberat. Namun alat tangkap yang

digunakan nelayan pada lokasi penelitian hanya menggunakan tali pelampung,

dan tali ris atas. Jaring insang kepiting tidak menggunakan tali pemberat.karena

pemberatnya langsung dimasukkan ke dalam jaring. Tali ris atas yang digunakan

sebagai tempat mengikat pelampung Bahan yang digunakan pada tali

pelampung, tali ris atas yakni polyethylene dengan diameter 0,40 mm untuk tali

pelampung dan tali ris atas. Adapun hasil pengukuran dimensi tali dapat dilihat

pada lampiran 2.

Secara terperinci bagian-bagian tali pada ke-20 unit jaring insang kepiting

dijelaskan sebagai berikut:


4

1. Tali pelampung

Tali pelampung yang digunakan pada jaring insang kepiting yang ada

dilokasi penelitian yaitu terbuat dari bahan polyethylene dengan diameter 3 mm,

tali pelampung berfungsi sebagai tempat memasang pelampung dengan cara

memasukkan tali kedalam rongga yang ada pada pelampung. Berdasarkan hasil

penelitian panjang tali pelampung berkisar antara 32,76 - 43,24 m. panjang tali

pelampung di lebihkan antara 35 - 50 cm pada setiap ujung jaring agar dapat

disambung antara piece satu dengan piece lainnya. Hal ini sesuai dengan

pernyataan Martasuganda, (2005) bahwa bagian tali ris dari mulai ujung badan

jaring biasanya dilebihkan antara 30 - 60 cm yang tujuannya untuk

menyambungkan antara piece yang satu dengan piece yang lain.

Tali ris atas berfungsi sebagai tempat menggantungkan badan jaring. Tali

yang digunakan untuk tali ris atas bahan dan ukurannya sama dengan tali

pelampung, yang berwarna biru dan hijau. Pemasangan tali ris atas dimasukkan

langsung pada badan jaring. Tali ris atas dan tali pelampung memiliki arah

pintalan yang berbeda agar tali tidak terbelit pada saat jaring dioperasikan

(martasuganda, 2005).

Panjang tali pelampung menentukan besar kecilnya nilai shortening pada

bagian atas jaring. Panjang tali pelampung lebih pendek dibanding dengan tali

pemberat. Hal ini sesuai dengan pernyataan Martasuganda (2005) bahwa

panjang tali ris atas dibuat lebih pendek dari panjang tali ris bawah yang

tujuannya agar kedudukan jaring di perairan pada saat dioperasikan dapat

terentang dengan baik.

Berdasarkan pengamatan dari ke-20 unit alat tangkap di lokasi penelitian,

jaring yang digunakan oleh nelayan di daerah ini umumnya memiliki ukuran dan

bahan yang sama dengan nelayan yang lainnya, karena nelayan sudah tidak lagi

membuat jaring sendiri melainkan menggunakan jaring yang di beli dari toko.
5

Jaring yang digunakan oleh nelayan terbuat dari bahan polyamide

(monofilament), berdiameter 0,4 mm, berwarna bening dengan ukuran mata

jaring 4 inci. Jumlah mata secara horizontal pada bagian atas yaitu berkisar

antara 602 - 690 mata dan pada bagian bawah berkisar antara 600 - 688 mata.

Sedangkan untuk jumlah mata jaring vertikal yaitu 26 - 28 mata.

Ukuran mata jaring yang digunakan pada jaring insang kepiting dipakai

berdasarkan ukuran ikan yang tertangkap, dengan mengukur panjang maksimum

dan lebar ikan hasil tangkapan. Dimensi jaring yang digunakan pada daerah

penelitihan dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Hasil pengamatan dimensi jaring yang digunakan ke-20 unit jaring

insang kepiting.

Dimensi jarring
Alat Tinggi jaring
Material Pjg. Bagian atas Pjg. Bagian bawah
tangkap (m)
(m) (m)
1. polyamide
2. Polyamide
3. Polyamide
4. Polyamide
5. Polyamide
6. Polyamide
7. Polyamide
8. Polyamide
9. Polyamide
10. Polyamide
11. Polyamide
12. Polyamide
13. Polyamide
14. Polyamide
15. Polyamide
16. Polyamide
17. Polyamide
18. Polyamide
19. Polyamide
20. Polyamide
Rata-rata

Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa dari ke-20 unit jaring yang

digunakan oleh nelayan terbuat dari bahan polyamide (monofilament), panjang


6

jaring bagian atas berkisar antara 32,76 - 43,24 m, dan panjang jaring bagian

bawah berkisar antara 33,62 42,93 m. Sedangkan tinggi jaring berkisar antara

2,12 2,46 m setelah dibuat alat tangkap. Dari hasil pengukuran dimensi

panjang jaring di atas terdapat perbedaan kisaran panjang jaring bagian atas dan

bagian bawah. Panjang jaring bagian bawah memiliki ukuran yang lebih panjang

dibandingkan pada bagian atas. Hal ini dipengaruhi oleh besarnya nilai

pengerutan (shortening) yang diberikan, nilai pengerutan pada bagian atas

dibuat lebih besar dibandingkan pada bagian bagian bawah sehingga jaring

bagian bawah ukurannya lebih panjang dibandingkan bagian atas dengan tujuan

agar posisi jaring sewaktu dioperasikan dapat terentang dengan baik di dalam

perarain. Hal tersebut juga berpengaruh besar terhadap bentangan jaring bagian

bawah pada saat dilakukan penarikan terhadap alat tangkap. Jaring yang

digunakan dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Jaring yang digunakan pada jaring insang kepiting

C. Pelampung

Jenis pelampung yang digunakan pada alat tangkap terdiri atas dua jenis

pelampung yaitu pelampung tanda dan pelampung jaring yang masing-masing

memiliki fungsi tersendiri.


7

1. Pelampung tanda

Pelampung ini berjumlah 2 buah disetiap unit alat tangkap, dimana

masing-masing pelampung tanda dipasang di kedua ujung alat tangkap.

Pelampung ini berfungsi sebagai tanda dimana posisi jaring dipasang. Ketinggian

pelampung tanda berkisar antara 1 1,5 m, terbuat dari beberapa gabungan

beberapa bahan yaitu bambu dan gabus yang didesain dengan bentuk tertentu

dan diatasnya diberi lampu-lampu agar dapat diidentifikasi letaknya pada saat

proses penangkapan berlangsung. Pelampung tanda yang digunakan pada

jaring insang kepiting dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Bentuk pelampung tanda yang


digunakan pada jaring insang
kepiting.
2. Pelampung jaring

Pelampung jaring yang digunakan terbuat dari bahan sintetis tidak

menyerap air yaitu polyvynil chloride (PVC) berbentuk silinder yang memiliki

kisaran panjang antara 8,5 - 9 cm dan berat berkisar antara 1,4 - 1,7 gram.

Pelampung ini dipasang pada tali ris atas dengan tujuan memberikan daya

apung pada alat tangkap. Pelampung utama dipasang pada tali pelampung

utama dengan cara memasukan tali pelampung utama pada lubang di

pelampung utama. Hasil pengukuran pelampung pada ke-20 unit jaring insang

kepiting dapat dilihat pada Tabel 5.


8

Tabel 5. Hasil pengukuran pelampung ke-20 unit jaring insang kepiting

Jarak antar Jumlah


Jumlah mata antar
Alat tangkap Bahan bentuk pelampung pelampung
pelampung (mata)
(cm) (buah)
1 pvc sosis 70 11 50
2 Pvc sosis 70 12 50
3 Pvc sosis 70 11 50
4 Pvc sosis 70 11 50
5 Pvc sosis 70 13 50
6 pvc sosis 70 12 50
7 Pvc sosis 70 12 50
8 Pvc sosis 70 13 50
9 Pvc sosis 70 11 50
10 Pvc sosis 70 12 50
11 pvc sosis 70 11 50
12 Pvc sosis 70 13 50
13 Pvc sosis 70 12 50
14 Pvc sosis 70 11 50
15 Pvc sosis 70 12 50
16 pvc sosis 70 13 50
17 Pvc sosis 70 13 50
18 Pvc sosis 70 12 50
19 Pvc sosis 70 13 50
20 Pvc sosis 70 11 50
Rata-rata

Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui bahwa dari dimensi pengukuran

pelampung jaring ke-20 unit alat tangkap yaitu pelampung umumnya terbuat dari

polyvynil chloride (PVC) berbentuk silinder dengan jumlah pelampung yang

digunakan pada ke-20 unit alat tangkap berkisar adalah 50 buah. Jarak antar

pelampung adalah 70 cm, sedangkan jumlah mata antar pelampung berkisar

antara 11 13 mata. Jumah mata antar pelampung dalam satu unit alat tangkap

sebagian besar memiliki jumlah mata yang sama namun ada beberapa jumlah
9

mata yang lebihkan dari satu pelampung ke pelampung yang lain, hal ini

tergantung pada jumlah pelampung yang memungkinkan jumlah mata pada

setiap pelampung terbagi dengan rata. Menurut Martasuganda (2005), jumlah,

berat jenis dan volume pelampung yang dipakai dalam satu piece akan

menetukan besar kecil daya apung (buoyancy). Besar kecilnya daya apung yang

terpasang pada satu piece akan sangat berpengaruh terhadap baik buruknya

hasil tangkapan. Jarak antar pelampung dan pelampung yang digunakan pada

jaring insang kepiting dapat dilihat pada Gambar 5 dan Gambar 6.

Gambar 5. Bentuk pelampung jaring insang


kepiting di Desa Boddia
Kecamatan Galesong.

Gambar 6. Pemasangan pelampung pada tali pelampung di Desa


Boddia Kecamtan Sinjai Timur
10

D. Pemberat

Pemberat yang digunakan pada alat tangkap terbuat dari bahan timah

berbentuk persegi. Pemberat ini berfungsi untuk memberikan daya tenggelam

pada jaring dan mengimbangi daya apung yang diberikan oleh pelampung.

Pemberat dipasang pada tali ris bawah dengan cara pemberat yang berbentuk

persegi diletakkan di atas pemberat kemudian pemberat di lingkarkan ketali

pemberat bersamaan dengan mata jaring dengan cara di pukul-pukul. Pemberat

yang digunakan pada jaring insang kepiting dan pemasangan pemberat dapat

dilihat pada Gambar 7 dan Gambar 8.

Gambar 7. Bentuk pemberat jaring


insang kepiting di Desa
Boddia Kecamatan
Galesong.

Gambar 8. Pemasangan pemberat pada jaring insang


kepiting di Desa Boddia Kecamatan Sinjai
11

Tabel 6. Hasil pengukuran pemberat ke-20 unit jaring insang kepiting

Dimensi pengukuran
Jumlah
Alat Jarak antar Jumlah
mata antar
tangkap Bahan Bentuk pemberat pemberat
pemberat
(cm) (buah)
(mata)
1. Timah Plat 50 8 78
2. Timah Plat 41 7 89
3. Timah Plat 50 8 76
4. Timah Plat 41 8 84
5. Timah Plat 44 7 97
6. Timah Plat 46 7 95
7. Timah Plat 53 8 83
8. Timah Plat 42 7 99
9. Timah Plat 45 7 97
10. Timah Plat 44 8 84
11. Timah Plat 51 8 83
12. Timah Plat 45 8 87
13. Timah Plat 46 8 81
14. Timah Plat 47 8 82
15. Timah Plat 47 8 78
Rata-rata 46 8 86

Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui bahwa dari dimensi pengukuran

pemberat jaring ke-20 unit alat tangkap yaitu pemberat umumnya terbuat dari

bahan timah berbentuk plat dengan jumlah pemberat yag digunakan pada ke-20

unit alat tangkap berkisar antara 76 99 buah. Jarak antara pemberat berkisar

antara 41 - 53 cm, sedangkan jumlah mata antar pemberat berkisar 7 - 8 mata.

Jumlah mata antar pemberat dalam satu unit alat tangkap sebagian besar

memiliki jumlah mata yang sama namun ada beberapa jumlah mata yang

dilebihkan dari satu pemberat ke pemberat yang lain. Menurut Martasuganda

(2005), untuk nelayan jaring insang di negara-negara berkembang, bahan,

ukuran, bentuk dan daya tengggelam dari pemberat biasanya antara satu

nelayan dengan nelayan lainnya berbeda meskipun target tangkapannya sama.


12

E. Kapal Penangkapan

Pada umumnya kapal yang digunakan pada jaring insang kepiting di

Desa Boddia Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar berbahan dasar kayu.

Kapal ikan adalah perahu yang dibangun untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan

usaha penangkapan ikan dengan ukuran, rancangan, bentuk dek, kapasitas

muat, akomodasi mesin serta berbagai perlengkapan secara keseluruhan

disesuaikan dengan fungsi rencana operasi (Fyson, 1985).

Gambar 8. Kapal yang digunakan di Desa Boddia


Kecamatan Galesong.

Kapal jaring insang kepiting yang digunakan memiliki dimensi panjang

kapal (L) berkisar antara 7.70 m, lebar kapal (B) 0.57 m dan tinggi kapal (D) 0.60

m.. Ukuran kapal yang digunakan untuk pengoperasian jaring insang kepiting

sudah cukup besar

F. Metode pengoperasian

1. Persiapan

2. Kegiatan penangkapan dilakukan oleh dua orang nelayan

yang beroperasi setiap hari pada pukul 05.00 sampai dengan 08.00.

Adapun persiapan yang dilakukan nelayan untuk menunjang kegiatan

penangkapan mengecek kesiapan alat tangkap dan mengecek kesediaan

bahan bakar. Setelah dilakukan pengecekan barulah nelayan berangkat

menuju fishing ground. Jarak tempuh fishing bace ke fishing ground


13

sekitar satu jam. Perjalanan menuju fishing ground dapat dilihat pada

Gambar 9.

Gambar 9. Perjalanan menuju fishing ground

1) Setting

Setelah sampai di fishing ground maka dilakukan setting. Pada saat

setting pertama-tama penurunan pelampung tanda setelah itu perlahan-lahan

jaring diturunkan satu-persatu. Proses penurunan jaring dilakukan secara

perlahan-lahan sambil kapal terus bergerak. Setelah jaring terakhir turun maka

pelampung tanda juga dan pemberat diturunkan agar jaring terpasang secara

sempurna.. Sketsa jaring insang kepiting di dalam perairan dapat di lihat pada

Gambar 10.

Gambar 10. Sketsa jaring insang kepiting di dalam perairan

2) Perendaman Jaring (Immersing time)

Setelah jaring terpasang secara sempurna nelayan kembali ke fishing


14

base, saat itulah masuk dalam tahap perendaman jaring . Proses perendaman

jaring dilakukan kurang lebih selama 20 jam.

Untuk jenis jaring insang yang dioperasikan secara pasif umumnya

dilakukan pada malam hari dengan atau tanpa alat bantu cahaya. Untuk

jaring yang dioperasikan secara aktif, pemasangan jaring insang pada daerah

penangkapan umumnya dilakukan pada siang hari (Sudirman, 2004).

c. Penarikan jarring (Hauling)

Setelah proses immersing nelayan kembali ke fishing ground untuk

melakukan proses hauling. Pertama-tama yang dilakukan pada saat hauling

menarik pelampung tanda ke atas kapal sesaat nelayan segera mematikan

mesin kapal dan menurunkan jangkar untuk melakukan pengangkatan jaring

(Hauling). Selanjutnya berturut-turut dilakukan penarikan jaring secara perlahan-

lahan ke atas kapal (gambar 11). Saat hauling posisi jaring berada di haluan

kapal sebelah kiri hal ini bisa saja berubah posisinya tergantung kondisi arus,

karena jaring ditarik maka jaring akan bergerak kearah kapal. Waktu yang

dibutuhkan selama proses hauling adalah 70 menit, selama proses penarikan

jaring kepiting yang tertangkap dilepas satu-persatu (gambar 12) lalu

dimasukkan ke dalam wadah yang sudah disediakan oleh nelayan. Setelah

proses hauling selesai maka jaring kembali diturunkan untuk proses

penangkapan berikutnya dan nelayan kembali ke fishing base.

Gambar 11. Proses penarikan jaring


15

Gambar 12. Proses pelepasan ikan

G. Analisis Hasil Pengukuran Dimensi Jaring

1. Shortening

Nilai shortening masing-masing alat tangkap dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Nilai shortening pada ke-20 unit jaring insang kepiting

Alat tangkap Shortening (%)


1 36,09
2 58,15
3 36,09
4 36,09
5 61,37
6 49,78
7 16,31
8 30,47
9 36,09
10 37,51
11 45,22
12 51,93
13 58,15
14 26,96
15 37,51
16 38,19
17 61,37
18 19,65
19 19,65
20 26,96
Rata-rata 39.18
16

Berdasarkan Tabeldi atas dapat dilihat bahwa nilai shortening dari ke-20

alat tangkap yang di operasikan di lokasi penelitian yaitu shortening pada bagian

atas berkisar antara 16.31 61.37 %. Dari hasil tersebut jaring insang kepiting

dalam penelitian, ikan tertangkap secara terbelit (entangled). Hal ini sesuai

dengan pendapat Ayodhyoa (1981) bahwa pada jaring insang kepiting shortening

ini lebih berpengaruh pada catch, untuk jaring insang kepiting yang ikannya

tertangkap secara gilled, nilai shortening bergerak sekitar 30 - 40 % dan untuk

yang tertangkapnya ikan secara entangled maka nilai shortening bergerak sekitar

35 60 %. Nilai shortening pada bagian atas lebih besar dibandingkan pada

bagian bawah agar ukuran alat tangkap pada bagian bawah menjadi lebih

panjang dibanding bagian atas, dengan tujuan agar posisi alat tangkapan pada

saat diopersikan dapat terentang dengan baik di dalam perairan. Menurut

Martasuganda (2005), nilai pengerutan pada tali ris atas sebaiknya nilainya

sedikit lebih besar dari pada nilai pengerutan pada tali ris bawah, dengan tujuan

agar posisi jaring sewaktu dioperasikan dapat terentang dengan baik di dalam

perairan.

2. Tinggi jaring

Tinggi jaring adalah jarak antar float line dan sinker line pada saat jaring

terpasang di perairan dengan satuan meter. Nilai kedalaman jaring dapat dilihat

pada Tabel 9.

Table 9. Nilai ketinggian jaring pada ke-20 unit jaring insang kepiting

Alat tangkap Tinggi jaring (m)


1 0,81
2 0,81
3 0,81
4 0,81
5 0,91
6 0,81
7 0,81
8 0,81
9 0,91
17

10 0,91
11 0,91
12 0,91
13 0,81
14 0,81
15 1,03
16 0,81
17 0,81
18 1,03
19 0,81
20 0,81
Rata-rata 0,86

Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat bahwa dari ke15 unit alat tangkap yang

di operasikan di lokasi penelitian ketinggian jaring berkisar antara 0,81 1,03 m.

variasi nilai kedalam jaring pada ke-20 unit alat tangkap di pengruhi oleh

besarnya nilai shortening pada jaring. Semakin besar nilai pengerutan maka

semakin besar pula kedalaman jaring. Hal ini sesuai dengan pernyataan Nomura

dan Yamazaki (1977), nilai shortening sangat berpengaruh terhadap tinggi atau

kedalaman jaring (d), semakin besar shortening maka nilai (d) juga akan

semakin besar. Begitupula pernyataan Sadhori (1984) bahwa ada dua akibat

yang ditimbulkan oleh adanya shortening yaitu panjang jaring akan semakin

memendek dan kedalaman jaring akan semakin bertambah.

3. Berat jaring insang kepiting

Berdasarkan hasil pengukran dari perhitungan jaring insang kepiting di

peroleh hasil seperti yang dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Hasil pengukuran dan perhitungan berat jaring insang kepiting.

Berat total
Berat masing-masing bagian (kg)
Alat (kg)
tangkap Tali
Jaring Pelampung Pemberat
pelampung
1 7,02 1,5 1,0
2 7,02 1,5 1,4
3 7,02 1,4 0,7
4 7,02 1,6 0,8
18

5 7,02 1,7 0,7


6 7,02 1,7 0,8
7 7,02 1,4 1,0
8 7,02 1,7 0,8
9 7,02 1,7 0,7
10 7,02 1,6 1,4
11 7,02 1,5 0,7
12 7,02 1,5 0,9
13 7,02 1,6 0,9
14 7,02 1,7 1,1
15 7,02 1,5 0,9
16 7,02 1,4 0,9
17 7,02 1,6 0,9
18 7,02 1,7 0,5
19 7,02 1,6 1,1
20 7,02 1,5 0,7
Rata-rata 7,02 1,57 0,895

Berdasarkan Tabel 10 hasil pengukuran dan perhitungan berat alat

tangkap dengan menggunakan formula Fridman (1986), diperoleh berat total alat

tangkap dalam satu piece berkisar antara 2,020 3,110 kg. Dimana berat pada

bagian jaring berkisar antara 0,383 0,446 kg. Pada bagian tali pelampung yaitu

7,02 kg. Pada bagian pelampung berkisar antara 1,4 1,7 kg. Pada bagian

pemberat berkisar antara 0,5 1,4 kg. Dari nilai tersebut dapat dilihat bahwa

berat pemberat jauh lebih besar dibandingkan dengan berat pelampung.

Perbedaan yang sangat jauh dapat mempercepat proses tenggelam dari jaring

dan penggunaan pelampung berguna untuk mengimbangi gaya yang ditimbulkan

oleh pemberat.

4. Luas permukaan benang

Nilai TSA untuk setiap jaring insang kepiting mempunyai nilai yang

berbeda karena panjang jaring mempunyai ukuran berbeda pula seperti jumlah

mata jaring secara horizontal bagian atas dan bawah jaring. Berdasarkan hasil
19

perhitungan, luas permukaan benang (TSA) alat tangkap jaring insang kepiting

dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Hasil perhitungan TSA jaring insang kepiting.

Alat tangkap TSA (m2 )


1 0,0115
2 0,0113
3 0,0120
4 0,0124
5 0,0119
6 0,0114
7 0,0116
8 0,0131
9 0,0119
10 0,0129
11 0,0117
12 0,0133
13 0,0121
14 0,0121
15 0,0114
Rata rata 0,0120

Berdasarkan Tabel 11 dari hasil perhitungan dengan formula Najamuddin

(2009), maka diketahui luas permukaan benang pada ke-20 unit jaring insang

kepiting berkisar antara 0,0113 - 0,0133 m2 . Dari nilai TSA yang diperoleh maka

jaring insang kepiting pada saat dioperasikan memungkinkan akan terseret arus

cukup jauh. Hal ini sesuai dengan pendapat Najamuddin (2012), bahwa semakin

besar nilai TSA maka semakin kecil kemungkinan jaring akan terseret arus

sehingga kedudukan jaring didalam perairan masih dalam posisi vertikal.

Sehingga semakin kecil nilai TSA, semakin menurunkan efektifitas kinerja alat

tangkap.

5. Gaya apung dan gaya tenggelam alat tangkap

Pada alat tangkap jaring insang kepiting ini ada dua buah gaya yang

bekerja yaitu gaya apung dan gaya tenggelam, gaya apung dan gaya tenggelam
20

timbul akibat perbedaan berat jenis bahan pembentuk alat tangkap dengan berat

jenis air laut. Perbedaan gaya apung dan gaya tenggelam ini menentukan

kedudukan alat tangkap dalam perairan. Besarnya gaya apung dan gaya

tenggelam pada setiap bagian jaring insang kepiting dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Perhitungan gaya apung pada jaring insang kepiting.

Gaya apung (kg)


Alat
tangkap Tali Tali Total gaya
Pelampung
pemberat pelampung apung
1 0,0196 0.0108 3,9134 3,9438
2 0,0184 0.0103 3,3227 3,3514
3 0,0191 0.0106 3,4774 3,5070
4 0,0173 0.0096 3,5866 3,6135
5 0,0215 0.0122 3,3071 3,3409
6 0,0220 0.0124 4,8543 4,8887
7 0,0221 0.0126 3,6872 3,7220
8 0,0210 0.0116 3,7757 3,8082
9 0,0220 0.0122 4,2752 4,3094
10 0,0184 0.0102 5,8619 5,8905
11 0,0213 0.0118 4,1617 4,1948
12 0,0197 0.0113 4,9731 5,0041
13 0,0190 0.0113 4,1461 4,1763
14 0,0194 0.0113 3,5247 3,5554
15 0,0184 0.0108 3,8460 3,8752
Rata-rata 0,0200 0.0113 4,0475 4,0787
Berdasarkan Tabel 12 dari hasil perhitungan dengan formula Fridman

(1986), maka diketahui gaya apung pada ke-20 unit jaring insang kepiting

berkisar antara 3,3409 5,8905 kg. Dimana gaya apung pada bagian tali

pemberat berkisar antara 0,0173 - 0,0096 kg, gaya apung tali pelampung

berkisar antar 0,0221 - 0,0126 kg dan gaya apung untuk pelampung berkisar

antara 3,3071 - 5,8619 kg.

Tabel 13. Perhitungan gaya tenggelam pada jaring insang kepiting

Gaya tenggelam (kg)


Alat tangkap Total gaya
Pemberat Jaring
tenggelam
1 0.6722 0.0488 0,7210
21

2 0.8133 0.0470 0,8603


3 0.3853 0.0512 0,4365
4 1.3950 0.0488 1,4439
5 1.0825 0.0514 1,1339
6 0.8516 0.0503 0,9020
7 0.7235 0.0522 0,7757
8 0.7636 0.0546 0,8182
9 1.0684 0.0514 1,1198
10 0.6381 0.0520 0,6901
11 0.9486 0.0503 0,9989
12 0.6831 0.0547 0,7378
13 0.6862 0.0511 0,7373
14 0.3151 0.0511 0,3662
15 0.3150 0.0489 0,3639
Rata-rata 0.7561 0.0509 0,8070

Berdasarkan Tabel 13 dari hasil perhitungan dengan formula Fridman

(1986), maka diketahui gaya tenggelam pada ke-20 unit jaring insang kepiting

berkisar antara 0,3639 - 0,0470 kg. Dimana gaya tenggelam pada bagian

pemberat berkisar antara 0,3150 - 1,4439 kg dan gaya tenggelam pada bagian

jaring berkisar antara 0,0547 - 1,3950 kg.

H. Ukuran Hasil Tangkapan Jaring insang kepiting

Dari penelitian yang telah dilakukan panjang cagak hasil tangkapan jaring

insang kepiting dapat dilihat pada Tabel 14.

Alat tangkap Ukuran Karapas


(cm)
1 11
2 11
3 11
4 15
5 16
6 15
7 11
8 15
9 11
10 15
11 11
12 11
13 16
22

14 15
15 11
16 15
17 15
18
19
20
Rata rata

Tabel 13. Ukuran karapas pada kepiting rajungan


yangtertangkap pada jaring insang kepiting.

Pada Tabel diatas dapat dilihat bahwa berdasarkan hasil pengamatan,

ukuran karapas yang tertangkap pada jaring insang kepiting yang beroperasi di

Desa Boddia berkisar antara 11 16 cm

.
23

Вам также может понравиться

  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Документ2 страницы
    Daftar Pustaka
    Melisa Budi Selawati
    Оценок пока нет
  • Penelitian Konstruksi Jaring Insang
    Penelitian Konstruksi Jaring Insang
    Документ20 страниц
    Penelitian Konstruksi Jaring Insang
    Melisa Budi Selawati
    Оценок пока нет
  • Isi
    Isi
    Документ48 страниц
    Isi
    Melisa Budi Selawati
    100% (1)
  • Proposal
    Proposal
    Документ17 страниц
    Proposal
    Melisa Budi Selawati
    Оценок пока нет
  • Sampul Proposal
    Sampul Proposal
    Документ1 страница
    Sampul Proposal
    Melisa Budi Selawati
    Оценок пока нет
  • Penelitian Konstruksi Jaring Insang
    Penelitian Konstruksi Jaring Insang
    Документ20 страниц
    Penelitian Konstruksi Jaring Insang
    Melisa Budi Selawati
    Оценок пока нет
  • Proposal
    Proposal
    Документ13 страниц
    Proposal
    Melisa Budi Selawati
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka Proposal
    Daftar Pustaka Proposal
    Документ2 страницы
    Daftar Pustaka Proposal
    Melisa Budi Selawati
    Оценок пока нет
  • Halaman Judul Mantap
    Halaman Judul Mantap
    Документ14 страниц
    Halaman Judul Mantap
    Melisa Budi Selawati
    Оценок пока нет
  • Referat Foto Thorax
    Referat Foto Thorax
    Документ28 страниц
    Referat Foto Thorax
    Ficky Errica
    91% (11)
  • Umri
    Umri
    Документ55 страниц
    Umri
    Melisa Budi Selawati
    Оценок пока нет
  • Hasil Dan Pembahan
    Hasil Dan Pembahan
    Документ7 страниц
    Hasil Dan Pembahan
    Melisa Budi Selawati
    Оценок пока нет
  • Pelayanan Terpadu Satu Pintu: (PTSP)
    Pelayanan Terpadu Satu Pintu: (PTSP)
    Документ1 страница
    Pelayanan Terpadu Satu Pintu: (PTSP)
    Melisa Budi Selawati
    Оценок пока нет
  • Halaman Judul Mantap
    Halaman Judul Mantap
    Документ14 страниц
    Halaman Judul Mantap
    Melisa Budi Selawati
    Оценок пока нет
  • Umri
    Umri
    Документ55 страниц
    Umri
    Melisa Budi Selawati
    Оценок пока нет
  • Fix Osteoporosis
    Fix Osteoporosis
    Документ43 страницы
    Fix Osteoporosis
    Melisa Budi Selawati
    Оценок пока нет
  • Lapsus
    Lapsus
    Документ30 страниц
    Lapsus
    Melisa Budi Selawati
    Оценок пока нет
  • Data Lapangan
    Data Lapangan
    Документ20 страниц
    Data Lapangan
    Melisa Budi Selawati
    Оценок пока нет
  • Referat STRUMA Revisi
    Referat STRUMA Revisi
    Документ29 страниц
    Referat STRUMA Revisi
    Melisa Budi Selawati
    Оценок пока нет
  • Hasil Dan Pembahan
    Hasil Dan Pembahan
    Документ7 страниц
    Hasil Dan Pembahan
    Melisa Budi Selawati
    Оценок пока нет
  • Referat STRUMA Revisi
    Referat STRUMA Revisi
    Документ29 страниц
    Referat STRUMA Revisi
    Melisa Budi Selawati
    Оценок пока нет
  • Nefropati Diabetik
    Nefropati Diabetik
    Документ32 страницы
    Nefropati Diabetik
    Melisa Budi Selawati
    Оценок пока нет
  • PKL Tpi
    PKL Tpi
    Документ14 страниц
    PKL Tpi
    Melisa Budi Selawati
    Оценок пока нет
  • Buletin Malaria
    Buletin Malaria
    Документ40 страниц
    Buletin Malaria
    Datsir Al Azier
    Оценок пока нет
  • Sirosis
    Sirosis
    Документ23 страницы
    Sirosis
    Melisa Budi Selawati
    Оценок пока нет
  • Halaman Judul Mantap
    Halaman Judul Mantap
    Документ14 страниц
    Halaman Judul Mantap
    Melisa Budi Selawati
    Оценок пока нет
  • Bayi Berat Lahir Rendah
    Bayi Berat Lahir Rendah
    Документ31 страница
    Bayi Berat Lahir Rendah
    Melisa Budi Selawati
    Оценок пока нет
  • PERHATIAN
    PERHATIAN
    Документ2 страницы
    PERHATIAN
    Melisa Budi Selawati
    Оценок пока нет
  • Hipoksia Iskemik Encepahalopathy
    Hipoksia Iskemik Encepahalopathy
    Документ8 страниц
    Hipoksia Iskemik Encepahalopathy
    Melisa Budi Selawati
    Оценок пока нет