Вы находитесь на странице: 1из 3

Selasa, 30 Maret 2010

Monotremata
Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar
susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh
yang endoterm atau "berdarah panas". Otak mengatur sistem peredaran darah, termasuk jantung yang beruang
empat. Mamalia terdiri lebih dari 5.000 genus, yang tersebar dalam 425 keluarga dan hingga 46 ordo, meskipun
hal ini tergantung klasifikasi ilmiah yang dipakai.
Secara filogenetik, yang disebut Mamalia adalah semua turunan dari nenek moyang monotremata (seperti
echidna) dan mamalia therian (berplasenta dan berkantung atau marsupial)
Sebagian besar mamalia melahirkan keturunannya, tapi ada beberapa mamalia yang tergolong ke dalam
monotremata yang bertelur. Kelahiran juga terjadi pada banyak spesies non-mamalia, seperti pada ikan guppy
dan hiu martil; karenanya melahirkan bukan dianggap sebagai ciri khusus mamalia. Demikian juga dengan sifat
endotermik yang juga dimiliki oleh burung.
Monotremata tidak memilki puting susu, namun tetap memiliki kelenjar susu. Artinya, monotremata memenuhi
syarat untuk masuk ke dalam kelas Mamalia. Perlu diketahui bahwa taksonomi yang sering digunakan
belakangan ini sering menekankan pada kesamaan nenek moyang; diagnosa karakteristik sangat berguna
dalam identifikasi asal usul suatu makhluk, tapi misal ada salah satu anggota Cetacea ternyata tidak memiliki
karakteristik mamalia (misal, berambut) ia akan tetap dianggap sebagai mamalia karena nenek moyangnya
sama dengan mamalia lainnya.
Seperti mammalia lainnya, monotremata berdarah panas dengan kadar metabolik yang tinggi (walaupun tidak
setinggi mammalia lainnya); tubuhnya berambut, memproduksi susu untuk menyusui anak mereka, memiliki
tulang tunggal pada rahang bawahnya; dan memiliki tiga tulang telinga tengah.

Platypus
Platypus adalah hewan semi-akuatik yang banyak ditemui di bagian timur benua Australia. Walaupun Platypus
bertelur tapi ia tergolong ke dalam kelas Mammalia karena ia menyusui anaknya. Platypus juga sering dikenal
dengan nama duck-billed Platypus atau Platypus berparuh itik disebabkan bentuknya yang menyerupai bebek.
Platypus termasuk binatang yang aneh dari kerajaan Animalia. Binatang ini Mammalia tapi bertelur (mayoritas
Mammalia beranak seperti anjing, kucing, beruang, dan sebagainya). Platypus memiliki paruh yang seperti
bebek dan kaki berselaput. Seperti halnya kangguru dan koala, platypus menjadi simbol fauna Australia dan
dapat ditemui di koin 20 sen Australia.
Temperatur tubuh platypus kira-kira 32oC. Temperatur ini lebih rendah dari kebanyakan Mammalia (sekitar
38oC). Tubuhnya ditutupi bulu berwarna coklat yang menjaga agar tubuhnya tetap hangat. Kaki platypus
berselaput seperti bebek. Platypus juga memiliki paruh seperti bebek. Paruh ini digunakan sebagai organ
sensor.
Berat platypus berkisar antara di bawah 1 kg sampai dengan lebih dari 2 kg. Panjang tubuhnya sekitar 30-40
cm dan panjang ekornya sekitar 10-15 cm (jantan) dan 8-13 cm (betina). Platipus jantan lebih besar hingga 3x
betinanya.Pemeliharanya juga harus hati-hati karena Platypus juga adalah hewan berbisa. Bisa ini digunakan
dalam pertarungan perebutan wilayah atau pertempuran antar teman.
Platypus perenang yang baik dan menghabiskan banyak waktunya di dalam air untuk mencari makanan. Ketika
berenang, platypus menutup matanya rapat-rapat dan menyerahkan sisanya kepada indra lainnya. Keempat
kaki platipus berselaput. Ketika ia berenang, ia mengayuh dengan menggunakan kedua kaki depannya. Dan
untuk menjaga keseimbangan tubuhnya digunakan ekornya dan kedua kaki belakangnya. Platypus memakan
cacing, larva serangga, dan yabbie yang digalinya atau ia tangkap pada saat berenang.
Platipus menelurkan telur yang mirip dengan telur reptil, dan sedikit lebih bundar daripada telur burung. Platipus
betina biasanya menelurkan dua telur pada saat yang bersamaan. Walaupun terkadang memungkinkan
platipus betina menelurkan satu atau tiga telur. Periode inkubasi-nya terbagi menjadi tiga bagian.
Tahap pertama: embrio tidak memiliki satupun organ fungsional dan bergantung pada kantung merah telur
untuk bernafas.
Tahap kedua: jari-jari kaki mulai muncul.
Tahap ketiga: gigi muncul.
Telur menetas seusai periode inkubasi yang berlangsung sekitar 10 hari. Setelah telur menetas, keluarlah bayi
platipus tidak berambut yang langsung melekat pada induknya. Sang induk kemudian akan menyusui anaknya
yang buta dan peka. Bayi platipus akan meninggalkan sarangnya setelah berusia 17 minggu (kurang lebih 4
bulan lewat).
Organ reproduksi platipus mirip dengan burung (aves). Platipus betina memiliki sebuah ovarium yang terdiri dari
ovarium kanan dan ovarium kiri dimana ovarium kanan tidak tumbuh sempurna (sama dengan burung).

Ekidna
Ekidna adalah satu-satunya hewan dari ordo Monotremata yang masih bertahan hidup selain platipus. Keempat
spesies yang masih hidup, merupakan hewan asli Papua dan Australia, semuanya termasuk ke dalam famili
Tachyglossidae. Ekidna dinamai berdasarkan nama monster dalam mitologi Yunani kuno.
Ekidna adalah mammalia kecil yang tubuhnya ditutupi rambut kasar dan duri. Ekidna menyerupai pemakan
semut Amerika Selatan dan mammalia berduri lainnya seperti hedgehog dan landak. Mereka memiliki moncong
yang berfungsi sebagai mulut dan hidung. Moncong mereka panjang dan langsing. Mereka memiliki kaki yang
pendek dan kuat dengan kuku besar. Ekidna juga adalah penggali yang handal. Mereka memiliki mulut yang
mungil dan rahang tak bergigi. Mereka makan dengan cara membuka batang kayu yang lunak, sarang semut,
dan semacamnya, dan menggunakan lidahnya yang panjang serta lengket yang memanjang dari moncongnya
untuk mengumpulkan mangsanya. Ekidna moncong pendek terbiasa memakan semut dan rayap dalam jumlah
besar, sedangkan spesies Zaglossus terbiasa memakan cacing tanah dan larva serangga.
Selain platipus, keempat spesies echidna adalah satu-satunya mammalia yang bertelur. Betina menelurkan
satu telur berbulu bercangkang lunak dua puluh dua hari setelah kawin dan meletakkannya langsung dalam
kantungnya. Telur akan menetas setelah sepuluh hari; ekidna muda (dalam bahasa Inggris disebut: puggle),
kemudian akan menghisap susu dari pori-pori kedua kelenjar susu (sebab monotremata tidak memiliki puting)
dan tetap tinggal di dalam kantung induknya untuk empat puluh lima hingga lima puluh lima hari, selama kurun
waktu tersebut, mulai tumbuh duri. Sang ibu menggali lubang untuk merawat anaknya dan meletakkan anaknya
di dalam lubang. Sang ibu kembali setiap lima hari untuk menyusui sampai berhenti menyusui pada bulan
ketujuh.
Taksonomi
Ekidna diklasifikasikan ke dalam dua genera. Genus Zaglossus meliputi tiga spesies yang masih bertahan
hidup dan dua spesies yang sudah punah (diketahui hanya melalui fosil). Genus lainnya adalah Tachyglossus
di mana hanya satu spesies yang dikenal.

Genus Zaglossus
Ada tiga spesies dari genus Zaglossus yang masih hidup. Ketiga spesies itu dapat ditemui di Papua. Mereka
langka, dan diburu untuk dimakan. Mereka mencari makanan dalam sampah dedaunan di lantai hutan. Mereka
memakan cacing tanah dan serangga.
Ekidna moncong panjang barat (Zaglossus bruijini) pada hutan dataran tinggi.
Ekidna moncong panjang Sir David (Zaglossus attenborough).
Ekidna moncong panjang timur (Zaglossus bartoni); telah diidentifikasi 4 subspesies.

Kedua spesies yang telah punah adalah:


Zaglossus robustus; dikenal dari fosilnya saja.
Zaglossus hacketti; juga dikenal dari fosilnya saja.

Genus Tachyglossus
Ekidna moncong pendek (Tachyglossus aculeatus) ditemukan di bagian tenggara Papua dan juga terdapat di
hampir seluruh lingkungan Australia; dari salju Alpen Australia sampai gurun dalam di daerah pedalaman:
utamanya di daerah manapun sejauh semut dan rayap ada. Ukurannya lebih kecil daripada spesies Zaglossus
dan ia mempunyai rambut yang lebih panjang.
Diposting oleh Bio FMIPA UNMUL di 13.26

Reaksi:

Вам также может понравиться