Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PADA DAUN
NAMA KELOMPOK
ASARINADE PUTRI
AYU RAMADHANI
SANI SOFIA
SITI MAIMUNAH
NIA JULIANA
PENDIDIKAN BIOLOGI
SEMESTER II
0
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan limpahan
berkatNya lah maka Makalah ini bisa terselesaikan.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak
yang turut serta berpartisipasi atas terbuatnya makalah ini. Penulis sangat menyadari bahwa
penyusunan Makalah ini masih jauh dari sempurna, sehingga kritik dan sarannya yang
membangun sangat penulis harapkan agar dapat berbuat lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan dapat memberikan
manfaat bagi pembaca pada umumnya.
1
DAFTAR ISI
BAB I (PENDAHULUAN)
BAB II (PEMBAHASAN)
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan daun?
2. Apa saja bagian-bagian dalam daun?
3. Apa saja fungsi dari daun?
1.3.Tujuan Penulisan
1. Mengetahui definisi dari daun
2. Mengetahui bagian-bagian daun
3. Mengetahui beberapa fungsi daun
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
majemuk genap. Daun majemuk menyirip dapat dibedakan menjadi daun majemuk ganda 2,
ganda 3, dan seterusnya. Daun melekat pada bagian buku-buku batang. Jumlah daun pada setiap
buku dapat terdiri dari satu daun (tersebar), dua daun (berhadapan) atau berkarang (3 daun atau
lebih). Meskipun tersebar, letak daun tetap teratur mengikuti rumus tata letak daun yang
membentuk deret Fibonacci.
5
Bentuk dan ukuran tangkai daun sangat berbeda-beda menurut jenis tumbuhannya. Umumnya
tangkai daun berbentuk silinder dengan sisi atas agak pipih dan menebal pada pangkalnya. Tetapi
ada juga yang menebal pada pangkal dan ujungnya, misalnya pada daun kupu-kupu(Bauhinia
purpurea L.). Jika dilihat dari penampang melintangnya dapat dijumpai kemungkinan-
kemungkinan berikut.
1) Bulat dan berongga, misalnya tangkai daun pepaya(Carica papaya L.)
2) Pipih dan tepinya melebar(bersayap), misalnya pada jeruk(Citrus sp.)
3) Bersegi
4) Setengah lingkaran dan sering kali sisi atasnya beralur dangkal atau beralur dalam seperti
pada tangkai daun pisang.
Jika ditinjau dari keadaan permukaannya, tangkai daun dapat memperlihatkan adanya
kerutan-kerutan, sisik-sisik, rambut-rambut, lentisel, dll. Tangkai daun dapat mengalami
pergantian bentuk(metamorfosis) menjadi semacam helaian daun yang dinamakan filodia.
3. Helaian Daun (Lamina)
Tumbuhan yang demikian banyak macam dan ragamnya itu mempunyai daun yang
helaiannya berbeda-beda pula, baik mengenai bentuk, ukuran maupun warnanya. Helaian daun
merupakan bagian daun yang terpenting dan lekas menarik perhatian. Maka suatu sifat yang
sesungguhnya hanya berlaku untuk helaian, di sebut pula sebagai sifat daunnya. Contoh : jika
kita mengatakan daun nangka jorong sesungguhnya yang jorong itu bukan daunnya melainkan
helaiannya.
Selain bagian-bagian diatas, daun pada tumbuhan seringkali mempunyai alat-alat
tambahan atau pelengkap antara lain berupa:
1. Daun penumpu (stipula)
yaitu 2 helai serupa daun kecil yang ada dekat dengan pangkal tangkai daun yang berfungsi
malindungi kuncup yang masih muda. nah, ada kalanya stipula itu besar dan lebar sebagai alat
untuk berasimilasi seperti pada kacang kapri (Pisum sativum). daun penumpu ini ada yang
mudah gugur seperti pada nangka (Artocarpus integra) dan ada juga yang tinggal lama dan baru
gugur bersama-sama daunnya, misalnya pada mawar (Rosa sp.). Stipula dibedakan berdasarkan
letaknya yaitu :
daun penumpu bebas (stipulae liberae) yang bebas terdapat dikiri kanan pangkal tangkai
daun, contoh : kacang tanah (Arachis hypogeae)
daun penumpu yang melekat pada kanan kiri pangkal tangkai daun (stipulae adnatae),
contoh : mawar (Rosa sp.)
daun penumpu yang berlekatan menjadi 1 dan mengambil tempat didalam ketiak
daun (stipula axillaris / stipul intrapetiolaris)
6
daun penumpu yang berlekatan menjadi 1 yang mengambil tempat berhadapan dengan
tangkai daun dan biasanya agak lebar hinggamelingkari batang (stipula petiolo opposita /
stipula antidroma)
daun penumpu antar tangkai (stipula interpetiolaris), yaitu daun penumpu yang
berlekatan dan mengambil tempat diantara dua tangkai daun, seperti seringkali terjadi
pada tumbuhan yang pada 1 buku-buku batang mempunyai 2 daun yang duduk
berhadapan. contoh : mengkudu (Morinda citrifolia)
2. Selaput bumbung (ocrea / ochrea), yaitu berupa selaput tipis yang menyelugungi pangkal
suatu ruas batang, jadi terdapat dia atas suatu tangkai daun. selaput bumbung dianggap sebagai
daun penumpu yang kedua sisinya saling berlekatan dan melingkari batang.
3. lidah-lidah (ligula), yaitu suatu selaput kecil yang biasanya terdapat pada batas antara upih dan
helaian daun pada rumput (Gramineae). alat ini berguna untuk mencegah mengalirnya air hujan
kedalam ketiak antara batang dan upih daun sehingga kemungkinan pembusukan dapat dihindari.
Bagian yang terlebar terdapat kira kira ditengah tengah helaian daun
Bagian yang terlebar terdapat dibagian bawah pertengahan helai daun
Bagian terlebar terdapat di bagian atas pertengahan helai daun
Tidak ada bagian yang terlebar artinya helai daun dari pangkal ke ujung dapat
dikatakan sama lebarnya.
Bagian yang terlebar terdapat kira -kira pada pertengahan helaian daun
Dalam karakteristik bentuk helai daun ini dapat dikatakan dengan perbandingan antara
panjang dan lebar helai daun dengan demkian kita akan menjumpai kemungkinan bangun helai
daun seperti berikut :
7
Bentuk ini adalah perkbangan struktur bentuk helai daun dari bentuk bulat sebelumnya
dengan perkembangan kearah apex dan basic Contohnya pada daun nangka (Arthocarpus
heterophyla Merr) dan Bintanggor (Callophylium inophylium L)
Perbandingan 2 - 3 : 1 Bentuk ini dikenal dengan tipe memanjang (Oblong) yang
merupakan modifikasi bentuk memanjang kearah apex dan base dari bentuk
jorong misalnya pada sirikaya (Annona squamosa L dan sirsak (Annona muricata L)
Perbandingan 3-5 : 1 Yaitu bangun lanset (Langseolatus) yaitu bangun struktur hekai
daun yang lebig amping dari bentuk oblong bagian tengan lebih sempit dari bagian
oblong contohnya ini pada daun kemboja (Plumiera acuminata Ait) dan oliander (Nerium
oleander L)
Bangun bulat telur (Ovalis) misalnya daun kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis) dan
dan cili padi (Capsicum frutescens L)
Bangun segitida (Triangularis) yaitu bangun seperti segi-tiga sama kaki
misalnya daun bunga pukul empat (Mirabilis jalapa L)
Bangun delat (Deltoideus) yaitu bangun segitiga yang sama ketiga sisinya misalnya pada
daun air mata penganting / bunga antigong (Antigonon leptopus Hook et am)
Bangun belah ketupat (Rhomboideus) Yaitu bangun segi empat yang sama sisinya serta
sama panjang misalnya pada daun anak pada daun bengkuwang. (Pachyrrhizus
erosus Urb)
Bangun jantung (Cordatus) yaitu bangun seperti bulat telur tetapi pangkal daunnya
memperlihakan sesuatu lekukan misalnya pada daun pohon waru (Hibiscus tiliaceus L)
Bangun Ginjal ( krinjal (Reniformis) Yaitu bangun helai daun pendek melebar dengan
ujung yang tumpul atau membulat dan pangkal yang berlekuk dangkal misalnya pada
daun kaki kuda (Centela asistica Urb)
Bangun Anak panah (Sagitatus) Daun tak seberap lebar ujung tajam pangkal dengan
lekukan yang lancip pula pada pangkal helai dauan ada lekukan misalnya pada daun
enceng (Sagittaria sagittifolia L)
8
Bangun tombak (Hastatus) yaitu bangun helai daun seperti anak panah tetapi bagian
pangkalnya kekiri dan ke kanan tangkai mendatar misalnya pada helai daun
wewehan (Monocharia hastata Solms)
Bertelinga (Auriculatus) yaitu bangun helai daun yang seperti tombak tetapi
pangkal daunnya baik kekiri dan ke kanan membulat pada dan tempuyung (Sonchus
asper Vill)
Bagian terlebar terdapat pada bagian atas dari pertengahan helai daun
Dalam hal demikian maka dapat kemungkinan bentuk helai daun yang dijumpai adalah :
Bangun bulat telur sungsang (Obovatus) yaitu sepert bulat telur tetapi bagian yang
terlebar terdapat dekat bagian ujung helai daun misalnya dijumpai pada helai daun sawo
kecik (Manilkara kauki Dub)
Bangun jantung sungsang (Obcordatus) misalnya pada daun sidaguri (Sida retusa ) atau
daun semanggi gunung (Oxalis corniculata L)
Bangun segitiga terbalik atau bangun pasak (Cuneatus) misalnya anak daun semanggi
(Marsilea crenata Prest)
Bangun sudip atau bangun Satel/ Solet ( Spathulatus) yaitu bangun telur terbalik tetapi
bagian bawahnya memanjang misalnya daun tapak liman (Elephantop)
Tidak ada bagian yang terlebar atau dari pangkal sampai ujung hampir sama lebar
Dalam golongan ini termasuk daun-daun tumbuhan yang biasanya sempit atau lebarnya
jauh berbeda jika dibandingkan dengan panjang daun.
Bangun garis (Linearis), pada penampang melintangnya pipih dan daun amat panjang misalnya
Dun bermacam macam rumput (Gramineae)
Bangun pita (ligulatus) serupa daun bangun garis tetapi lebih panjang lagi, juga didapati pada
jenis-jenis rumput, misalnya daun jagung ( Zea mays L.),
Bangun pedang (Ensifornis) seperti bangn garis tetapi daun tebal dibagian tengah dan tipis
dibagian dua tepinya, misalnya daun nanas sebrang ( Agave sisalana Perr. Agave cantala Roxb.),
Bangun paku atau dabus (Subulatus) bentuk daun hamper sama seperti silinder, ujung runcing,
seluruh bagian kaku, misalnya daun (Araucaria cunninghamii Ait),
Bangun jarum (Acerosus) serupa bangun paku, lebih kecil dan meruncing panjang, misalnya
daun Pinus merkusii Jungh. & de Vr.
9
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Semua bagian tubuh tumbuhan yang secara langsung ataupun tidak langsung berguna
untuk menegakkan kehidupan tumbuhan,yaitu yang terutama berguna untuk menyerap
pengolahan,pengangkutan,dan penimbunan zat-zat makanan dinamakan alat hara. Daun
merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai
sejumlah besar daun.
Bentuk daun yang tipis melebar, warna hijau, dan dudukannya pada batang yang menghadap ke
atas memang sudah selaras dengan fungsi daun bagi tumbuhan-tumbuhan, yaitu sebagai alat
untuk:
a. Resorbsi
b. Asimilasi
c. Transpirasi
d. Respirasi
B. SARAN
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberi sumbangsi
kepada kami dalam penyelesaian makalah ini. Dan tentunya penulis juga menyadari, bahwa
masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan pada makalah ini. Hal ini Karena keterbatasan
kemampuan dari penulis. Oleh karena itu, penulis senantiasa menanti saran yang bersifat
membangun dari semua pihak guna penyempurnaan makalah ini.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://damayanti-saja.blogspot.co.id/2014/03/makalah-morfologi-tumbuhan-tentang-daun.html
http://cebong14.blogspot.co.id/2015/10/makalah-morfologi-tumbuhan.html
http://faisalandiagungmanches.blogspot.co.id/2014/08/makalah-morfologi-tumbuhan.html
11