Вы находитесь на странице: 1из 12

Pengaruh Pendapatan Sektor Transportasi Terhadap

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Magetan.


Riska Intan K.W.H.P
emailnyariska@gmail.com

Erlis Saputra
erlissaputra@gmail.com

Abstract

Transportation infrastructure development is a part of national


development and generates economic growth. This research aimed to find the
Influence of transportation income sector towards the regional revenue of Magetan
Regency. Data source used shift-share analysis, descriptive statistical analysis and
multiple regression analysis. The results of the research are 1) the income in each
production unit of transportation sector shows fluctuating characteristic which are
evaluated based on the dynamics of transportation sector revenue during 2006-
2010 whose percentages are 145,03%, 105,48%, 111.53%, 108,28% dan 104,08%,
2) the significant roles of transportation sector revenue have contributed positive
effects on Magetan Regency and East Java Provinces Gross Regional Domestic
Product with the percentage of 3,24 %, 3) the influence of strong transportation
sector dominant variables on the increase of transportation sector revenue is route
licence variable with the significant number of 0,14 % with the formula of Y = -
5,65 + 2,174 X8 (route licence), 4). the direction of regional government policies
to increase the regional development suitable with the potentials of production
units which are potentially developed according to SWOT analysis.

Key Words: Transportation Income Sector, Regional Revenue, Transportation


Sector, Tax

Abstrak
Pembangunan infrastruktur transportasi merupakan bagian integral dari
pembangunan nasional dan roda penggerak pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendapatan sektor transportasi terhadap
pendapatan asli daerah Kabupaten Magetan. Metode yang digunakan adalah
analisis shift-share, analisis statistik deskriptif dan analisis regresi berganda. Hasil
penelitian pendapatan pada setiap unit penghasil sektor transportasi memiliki
karakteristik yang dinilai dari dinamika penerimaan pendapatan sektor transportasi
tahun 2006-2010 memiliki persentase 145,03%, 105,48%, 111.53%, 108,28% dan
104,08%. Peran pendapatan sektor transportasi yang signifikan menghasilkan
pengaruh yang positif PDRB Kabupaten Magetan dan Provinsi Jawa Timur
dengan persentase 3,24 %. Pengaruh variabel dominan sektor transportasi yang
kuat dalam peningkatan penerimaan pendapatan sektor transportasi adalah
variabel ijin trayek dengan signifikasi 0,14 % yang formulasinya Y = -5,65 +
2,174 X8 (Ijin Trayek). Arah kebijakan yang sesuai potensi dari unit-unit penghasil
yang potensial untuk dikembangkan berdasarkan analisis SWOT (Stregth,
Weaknees, Opportunity dan Threath).
Kata Kunci : Pendapatan Sektor Transportasi, Pendapatan Asli Daerah, Sektor
Transportasi, Retribusi.
sektor ekonomi dan sektor sosial
PENDAHULUAN masyarakat, namun demikian
Otonomi daerah telah dibahas pendapatan transportasi dari unit
pada UU No.32 tahun 2004 tentang penghasil terminal masih mengalami
Pemerintahan Daerah dan UU No.33 penurunan dalam pengelolaan
tahun 2004 tentang Perimbangan perkembangannya setelah mengalami
Keuangan antara Pemerintah Pusat. berbagai kondisi.
Otonomi daerah merupakan Realisasi APBD tahun 2010
penyelenggaraan fungsi pemerintahan Kabupaten Magetan memperlihatkan
yang lebih luas oleh pemerintahan bahwa pendapatan sektor transportasi
daerah yang perlu didukung oleh mempunyai peran yang signifikan
sumber pembiayaan yang memadai. dalam pendapatan asli daerah. Sektor
Kajian tentang keuangan daerah transportasi tahun 2010 persentase
merupakan kewenangan daerah pendapatan melebihi target yang
melalui Pendapatan Asli Daerah yang telah ditetapkan yaitu 104,08 %.
idealnya menjadi sumber pendapatan Pengelolaan otonomi daerah
pokok yang diperoleh oleh disegala bidang yang digunakan
Pemerintah Daerah. untuk pembangunan daerah ke arah
Pemerintah Kabupaten Magetan yang lebih maju dan dapat
juga telah membangun aksesbilitas mensejahterakan masyarakatnya.
jalan baru yang menghubungkan Untuk bidang ekonomi, otonomi
Kabupaten Magetan dengan daerah diaplikasikan melalui
Kabupaten Karanganyar pada tahun Pendapatan Asli Daerah (PAD).
2007. Kebijakan ini merupakan salah Setiap kabupaten/kota bertanggung
satu alternatif yang digunakan jawab meningkatkan Pendapatan Asli
pemerintah dalam mengembangkan Daerah (PAD).
Kabupaten Magetan. Perkembangan Permasalahan yang dihadapi
ekonomi dengan pendapatan sektor sehubungan dengan Pendapatan Asli
transportasi Kabupaten Magetan Daerah (PAD) yaitu belum
digunakan sebagai sarana dan optimalnya daerah dalam mengelola
prasarana infrastruktur transportasi aset pendapatan dari sektor
mempunyai pengaruh terhadap akses transportasi. Optimalitas pengelolaan
perkembangan kota untuk pemenuhan bergantung pada bagaimana
mobilitas masyarakat yang karakteristik dan memainkan peran
berdampak dalam pembangunan
pendapatan sektor transportasi dalam industrialisasi, spesialisasi ekonomi,
peningkatan Pendapatan Asli Daerah. serta kehidupan sosial ekonomi pada
Penelitian ini membahas tentang negara-negara yang kurang
pengaruh pendapatan sektor berkembang.
transportasi terhadap pendapatan asli
daerah Kabupaten Magetan
berdasarkan fluktuasi pendapatan METODE PENELITIAN
daerah. Penelitian ini bertujuan yaitu Bahan dan Alat Penelitian.
1). Mengetahui karakteristik Bahan yang digunakan dalam
pendapatan sektor transportasi, 2). penelitian ini antara lain ;
Mengetahui peran sektor transportasi a. Dokumen dan literature
terhadap fluktuasi pendapatan asli terkait dengan pendapatan dari
daerah Kabupaten Magetan, 3). sektor transportasi terhadap
Mengetahui variabel dominan sektor peningkatan pendapatan asli
transportasi yang berpengaruh daerah.
terhadap peningkatan pendapatan asli b. Dokumen kebijakan
daerah di Kabupaten Magetan dalam pemerintah daerah mengenai
kurun waktu tahun 2006-2010, 4). penerimaan pendapatan daerah.
Mengetahui arah kebijakan c. Peta Administrasi Kabupaten
pemerintah daerah untuk Magetan.
meningkatkan pembangunan wilayah Sofware penelitian yang digunakan
yang sesuai potensi dari unit-unit dalam penelitian ini antara lain :
penghasil yang potensial untuk a. Seperangkat komputer.
dikembangkan. b. Miscrosoft Office 2007.
Landasan teori penelitian ini c. Software ArcGis 9.3 dan
adalah Pergerakan manusia yang ArcView 3.3.
sejalan dengan arah perkembangan d. SPSS 17.0
teknologi ini menjadikan penemuan
teknologi berdasarkan pengamatan Alasan Pemilihan Daerah
pergerakan secara alami Penelitian :
(Warpani,1990). Transportasi Daerah penelitian yang dipilih
merupakan salah satu alat pergerakan adalah wilayah Kabupaten Magetan,
atau mobilitas manusia atau barang yang mana secara administratif
yang berdampak pada perkembangan merupakan bagian wilayah dari
wilayah. Hurst (1974) menyarankan Provinsi Jawa Timur.
beberapa cakupan wilayah studi 1. Terminal Panekan.
geografi transportasi untuk masa yang Terminal Panekan merupakan
akan datang, yang meliputi pengaruh terminal Tipe-C dengan luas 0,17 km2
dan implikasinya untuk struktur yang melayani angkutan umum dan
menganalisis hubungan antar struktur angkutan perdesaan untuk pergerakan
sosial, ekonomi, politik serta penduduk dari dalam maupun dari
transportasi yang memperlihatkan luar wilayah Kecamatan Panekan.
kontribusi transportasi dalam proses Pada terminal ini juga disediakan
parkir khusus, sehingga secara Kabupaten Ngawi dan Kabupaten
keseluruhan kawasan transportasi Madiun. Pada jalan di Terminal
Kecamatan Panekan mencapai 0,98 Maospati ini merupakan jalan
km2. Terminal Panekan memiliki dua kolektor primer yang
jaringan yang berperan dalam menghubungkan kota orde II Madiun.
pengembangannya yang meliputi : Kegiatan yang terdapat di Terminal
a. Jaringan jalan nasional yang Maospati ini sangat besar dibanding
menghubungkan Sragen-Kendal laju kegiatan Terminal lainnya. Hal
(Ngawi)- Panekan-Magetan. ini dikarenakan Terminal Maospati
b. Jaringan jalan kabupaten ini dilewati oleh kendaraan angkutan
(jalan lingkar utara) yang umum selain angkutan perdesaan
menghubungkan tetapi menghubungkan antar wilayah
c. Kecamatan Sidorejo-Panekan- kota. Moda angkutan yang melewati
Milangasri-Kentangan-Sukomoro. Terminal Maospati merupakn bus,
2. Terminal Plaosan. mini bus. Terminal Maospati ini
Sistem transportasi di Kecamatan bertipe B.
Plaosan merupakan pengembangan 4. Terminal Kawedanan.
dengan kondisi transportasi darat. Terminal Kawedanan ini dilewati
Terminal Plaosan merupakan salah beberapa angkutan yaitu :
satu pengembangan wilayah menurut a. Bus Mini dengan trayek Magetan -
struktur jaringan jalan yang Gorang-gareng.
dikelompokkan menjadi dua yaitu : b. Bison, dengan trayek Madiun
a. Poros Barat-Timur : - Gorang-gareng..
Poros ini menjadi poros utama di c. Angkutan desa (ANDES) warna
Kecamatan Plaosan yang orange bentuk mobil kijang, dengan
menhubungkan Kota Magetan trayek Maospati- Gorang-gareng.
Kecamatan Plaosan dan Kabupaten d. Angkutan desa (ANDES)
Karanganyar Provinsi Jawa Tengah warna orange bentuk mobil carry
yang didukung dengan adanya jalan dengan trayek Gorang-gareng -
tembus Sarangan Tawangmangu. Lembeyan.
b. Poros Utara-Selatan : e. Angkutan desa (ANDES) warna
Poros ini merupakan poros kedua di hijau dengan trayek Gorang-gareng
Kecamatan Plaosan yang Sambirejo (Madiun).
menghubungkan Kecamatan Plaosan f. Angkutan desa (ANDES) warna
Kecamatan Poncol Kabupaten hijau, orange dengan trayek
Wonogiri Provinsi Jawa Tengah Gorang-gareng Takeran.
maupun jalan yang menghubungkan 5. Terminal Parang.
Kecamatan Plaosan Poncol Terminal Parang ini merupakan
Parang Kabupaten Ponorogo. sub terminal yang menghubungkan
3. Terminal Maospati. dengan Kabupaten Ponorogo dan
Terminal Maospati ini berada di Kabupaten Wonogiri. Pengembangan
Kecamatan Maospati yang Terminal Parang ini didukung dengan
merupakan daerah perbatasan rencana pembangunan Kabupaten
Magetan bahwa adanya jalur selatan terminal bayangan yang berada 200
yang melewati Kecamatan Parang. meter dengan Terminal Lembeyan.
Asosiasi penggunaan lahan di 7. Terminal Magetan.
Terminal Parang ini dengan sawah Terminal Magetan ini berfungsi
tadah hujan, permukiman dan kebun. sebagai prasarana yang melayani
Terminal Parang yang berada di pergerakan penduduk ke berbagai
ibukota Kecamatan yang meliputi wilayah di luar Kabupaten Magetan
kantor kecamatan, Polsek, dan maupun dalam Kota Magetan yang
Puskesmas. Terminal Parang ini bertipe B.Tujuan pendirian Terminal
memiliki jarak 200 meter dengan Magetan di daerah utara ini
Pasar Parang, sehingga dapat digunakan untuk memicu
menopang aktifitas penduduk Parang. perkembangan wilayah yang merata
Fasilitas lainnya yang berada di di Kabupaten Magetan.
sekitar. Asosiasi penggunaan lahan di
6. Terminal Lembeyan. daerah Terminal Magetan adalah
Terminal Lembeyan ini permukiman dan tegalan.
merupakan kawasan terminal Tipe C Perkembangan pesat terlihat dari jenis
yang melayani masyarakat dengan permukiman di sekitar Terminal
jalur perdesaan. Terminal Lembeyan Magetan yang meliputi perumahan-
berada di ibukota kecamatan yang perumahan baru yang menampung
dilalui beberapa angkutan umum luapan penduduk di pusat kota
untuk memenuhi kebutuhan Kabupaten Magetan. Penduduk yang
masyarakat yang meliputi : semakin meningkat maka semakin
a. Mobil penumpang berupa jeep lengkap aktifitas di daerah sekitar
sebanyak 6 unit. berupa perdagangan. Penerimaan
b. Station Wagon atau Mini bus pendapatan di Terminal Magetan juga
sebanyak 47 unit. meningkat selain dari retribusi
c. Mobil gerobak atau pick up kendaraan dapat diperoleh dari
sebanyak 46 unit. retribusi toko.
Terminal Lembeyan berasosiasi
dengan sawah tadah hujan dan Penentuan Variabel Penelitian.
permukiman. Terminal Lembeyan ini Variabel-variabel penelitian ini
satu area dengan Pasar Lembeyan. meliputi:
Pasar Lembeyan di Kecamatan 1. Variabel Pengaruh :
Lembeyan ini hanya beroperasi pada a. Data pendapatan terminal (X1).
kalender jawa yaitu hari kliwon dan b. Data jumlah retribusi daerah
pahing, sehingga Terminal Lembeyan (X2).
di area tersbut juga hanya beroperasi c. Data jumlah pajak daerah (X3).
di hari tersebut. Hal ini dikarenakan d. Data jumlah kepemilikan
kendaraan tidak masuk Terminal kendaraan bermotor(X4).
Lembeyan selain hari itu. Pada setiap e. Data ijin trayek (X5).
harinya kendaraan hanya berhenti di
2. Variabel terpengaruh :
Pendapatan dalam sektor kebijakan pengelolaan daerah dengan
transportasi terhadap Pendapatan analisis SWOT (Stregth, Weaknees,
Asli Daerah. Opportunity dan Threath).
Analisis untuk menjawab tujuan
Analisis Data kedua dan ketiga menggunakan
Tujuan penelitian pertama analisa peta. Analisa peta ini
dianalisis menggunakan analisis memudahkan untuk mengidentifikasi
regresi berganda. Analisis regresi gejala dan fenomena persebaran
berganda adalah alat untuk keruangan yang sebelumnya
meramalkan nilai pengaruh dua terklasifikasi.
variabel bebas atau lebih terhadap
satu variabel terikat (untuk HASIL DAN PEMBAHASAN
membuktikan ada tidaknya hubungan
fungsional atau hubungan kausal A. Karakteristik pendapatan sektor
antara dua atau lebih variabel transportasi di Kabupaten
pengaruh (X1,X2, X3,X4, X5) terhadap Magetan.
suatu variabel terpengaruh Y. Penerimaan pendapatan asli
Tujuan kedua penelitian dianalisis daerah pada tahun 2006 hingga tahun
dengan menggunakan deskriptif 2010 yang dimiliki oleh Kabupaten
statistik menggunakan tabel crosstab Magetan mengalami peningkatan
untuk melihat struktur retribusi yang positif, pada tahun 2006
daerah berupa besaran jumlah dan memiliki persentase penghasilan
jenis 102,92%. Pada tahun 2007 terlihat
Tujuan ketiga dianalisis bahwa persentase penghasilan
menggunakan analisis Shift Share mengalami penurunan yaitu 101,84%
adalah analisis yang bertujuan untuk kemudian tahun 2008 mengalami
menentukan kinerja atau penurunan penerimaan pendapatan
produktivitas kerja perekonomian daerah yaitu 101,45%. Untuk tahun
daerah dengan membandingkannya 2009 penerimaan pendapatan daerah
dengan daerah yang lebih besar mengalami peningkatan yang cukup
(regional atau nasional). berarti yaitu 105,01%.
Tujuan penelitian keempat Pada tahun 2010 penerimaan
diperoleh dari analisis tujuan pendapatan daerah mengalami
sebelumnya. Peraturan Daerah penurunan yang drastis dibandingkan
Kabupaten Magetan yang digunakan tahun-tahun sebelumnya yaitu hanya
untuk mengelola 10 unit penghasil 101%. Berdasarkan penerimaan
penerimaan pendapatan sektor pendapatan yang mengalami fluktuasi
transportasi dalam menentukan target mempengaruhi pengelolaan daerah
pencapaian pendapatan. Perolehan berdasarkan sumber-sumber pokok
mengenai Peraturan Daerah yang dihasilkan.
Kabupaten Magetan didukung dengan
wawancara mendalam kepada dinas-
dinas yang terkait sebagai pembuat
Penerimaan Pendapatan Sektor Penerimaan pendapatan pada
Transportasi Tahun 2006-2010. sektor transportasu tahun 2007
Keterangan
dengan persentase yang dihasilkan
dari target sebesar 105,48%. Untuk
1. Terminal Magetan.
penerimaan terbesar pada tahun 2007
2. Terminal Maospati. di sektor transportasi adalah parkir
3. Terminal Plaosan. khusus yang persentase realisasi
4. Terminal Kawedanan
5. Terminal Parang
sebesar 128,31%. Hal ini dikarenakan
6. Terminal Lembeyan adanya even-even yang ramai di
7. Terminal Panekan Kabupaten Magetan pada tahun 2007.
8. Parkir Umum
9. Parkir Khusus.
Sedangkan untuk penerimaan
10. Ijin Trayek pendapatan terkecil dari Terminal
11. Pengujian Magetan dengan pencapaian
Kendaraan Bermotor persentase yang dihasilkan hanya
84,08.
Pada tahun 2006 ini persentase Pendapatan sektor transportasi
keberhasilan penerimaan Keterangan
pendapatan tahun 2008 memiliki persentase
yaitu sebesar 145,03%. Penerimaan penghasilan sebesar 111.53%.
pendapatan sektor transportasi yang Penerimaan pendapatan terkecil
terkecil pada tahun 2006 ini adalah merupakan dari unit penghasil
pendapatan dari unit penghasil Terminal Magetan dengan persentase
Terminal Magetan persentase pendapatannya hanya sebesar
realisasi pada unit penghasil hanya 91,39%.
sebesar 63,15%. Untuk penerimaan Untuk pendapatan terbesar dari sektor
pendapatan terbesar dari unit transportasi dari parkir khusus dengan
penghasil pengujian kendaraan persentase 138,74%
persentase realisasi unit penghasil ini
sebesar 1212,7%. Pertumbuhan pada Keterangan
sektor pengujian kendaraan bermotor 1. Terminal Magetan.
ini meningkat 12 kali lipat dari 2. Terminal Maospati.
pendapatan awal yang sesuai target. 3. Terminal Plaosan.
4. Terminal Kawedanan
Keterangan 5. Terminal Parang
6. Terminal Lembeyan
1. Terminal Magetan.
7. Terminal Panekan
2. Terminal Maospati.
8. Parkir Umum
3. Terminal Plaosan.
9. Parkir Khusus
4. Terminal Kawedanan
10. Ijin Trayek
5. Terminal Parang
11. Pengujian
6. Terminal Lembeyan
Kendaraan Bermotor
7. Terminal Panekan
8. Parkir Umum
9. Parkir Khusus
10. Ijin Trayek
11. Pengujian Penerimaan sektor transportasi
Kendaraan Bermotor tahun 2009 memiliki persentase
penerimaan dari margin total target
yang telah ditentukan sebesar pada tahun 2010 ini dihasilkan
108,28%. Penerimaan pendapatan sebesar 113,18%. Penerimaan
sektor transportasi ini didukung pendapatan dari sektor transportasi
dengan adanya penerimaan yang yang terbesar pada pengujian
surplus tertinggi pada unit penghasil kendaraan bermotor mengalami
pengujian kendaraan bermotor peningkatan seperti pada tahun 2009
dengan persentase penghasilan karena didukung dengan jumlah
sebesar 119,67%. kendaraan bermotor untuk umum
Penerimaan pendapatan terkecil maupun pribadi semakin bertambah
merupakan dari unit penghasil di Kabupaten Magetan.Keterangan

Terminal Magetan dengan persentase


pendapatannya hanya sebesar 1. Terminal Magetan.
2. Terminal Maospati.
62,33%. Hal ini menginterpretasikan 3. Terminal Plaosan.
bahwa pada tahun 2009 ini 4. Terminal Kawedanan
penerimaan pendapatan dari unit 5. Terminal Parang
6. Terminal Lembeyan
penghasil Terminal Magetan merosot 7. Terminal Panekan
dibandingkan tahun 2008 walaupun 8. Parkir Umum
target yang ditetapkan oleh 9. Parkir Khusus
10. Ijin Trayek
Pemerintah Daerah Kabupaten 11. Pengujian Kendaraan
Magetan sama. Bermotor

Keterangan B. Peran Sektor Transportasi di


1. Terminal Magetan. Kabupaten Magetan Terhadap
2. Terminal Maospati. Fluktuasi Pendapatan Asli
3. Terminal Plaosan.
4. Terminal Kawedanan
Daerah Kabupaten Magetan.
5. Terminal Parang Peran penerimaan pendapatan
6. Terminal Lembeyan sektor transportasi dihitung dengan
7. Terminal Panekan
8. Parkir Umum
melihat persentase pendapatan sektor
9. Parkir Khusus transportasi terhadap Pendapatan Asli
10. Ijin Trayek Daerah (PAD) dalam struktur
11. Pengujian
Kendaraan Bermotor
penerimaan daerah. Pada tahun 2006
peran penerimaan sektor transportasi
adalah 0,19% kemudian pada tahun
Pendapatan sektor transportasi 2007 sebesar 0,18%. Pada tahun 2008
tahun 2010 memiliki persentase penerimaan mengalami penurunan
penghasilan sebesar 104,08%. yaitu menjadi 0,15%. Untuk tahun
Penerimaan pendapatan terkecil 2009 dan tahun 2010 juga mengalami
merupakan dari unit penghasil penurunan dibandingkan tahun-tahun
Terminal Magetan persentase sebelumnya sehingga peran
pendapatannya hanya sebesar penerimaan sektor transportasi
82,56%. Penerimaan pendapatan yang kurang signifikan yang terlihat dari
mendukung tercapainya target angka yang dihasilkan yaitu 0,14%
pendapatan dalam sektor transportasi dan 0,13%. Hal ini dikarenakan
sedikitnya masyarakat yang yang dinaikkan setiap tahunnya
menggunakan transportasi umum sehingga memberikan nilai
dibandingkan transportasi pribadi dan pertumbuhan yang meningkat.
masih ada sektor lain yang lebih Rerata pertumbuhan pendapatan
diunggulkan dalam peningkatan sektor transportasi secara global pada
pendapatan daerah seperti pajak lima tahun dengan periode tahun
lainnya dan laba usaha daerah. 2006 hingga tahun 2010
Untuk pertumbuhan sesuai nilai R menghasilkan total pertumbuhan
bahwa penerimaan pendapatan sektor penghasilan dengan nilai 0,25 dengan
transportasi mengalami peningkatan rata-rata pendapatan sebesar Rp
setiap tahunnya yaitu 1,00 hingga 966.198.455,00. Rerata pertumbuhan
1,12. Pada tahun 2006 pertumbuhan terbesar pada periode lima tahun
penerimaan tingkat pendapatan sektor (2006-2010) pada unit penghasil
transportasi yaitu 1,00. Pada tahun Terminal Gorang-gareng dan Parkir
2007 mengalami peningkatan Khusus dengan nilai yang sama
pertumbuhan yaitu sebesar 1,05 dan sebesar 0,13 dengan rerata
untuk tahun 2008 peningkatan terus pendapatan sebesar Rp.
bertambah sesuai dengan penerimaan 25.998.380,00 untuk Terminal
yang diperoleh dari sektor Gorang gareng dan Rp . Rp.
transportasi sebesar 1,07. Akan tetapi 99.885.799,00 untuk pendapatan
pada tahun 2009 tidak terjadi parkir khusus.
peningkatan atau stagnan dalam Rerata pertumbuhan dengan nilai
penerimaan sektor transportasi terkecil pada periode lima tahun
terhadap pendapatan asli daerah. (2006-2010) yaitu pada Terminal
Pada tahun 2010 mengalami Magetan, Terminal Plaosan dan Ijin
peningkatan terhadap pertumbuhan Trayek dengan nilai penurunan
pendapatan sektor transportasi pertumbuhan yang sama sebesar -0,05
sebesar 1,12. Pertumbuhan ini sesuai pendapatan yang diperoleh
mengindikasikan bahwa sektor secara berurutan hanya sebesar Rp.
transportasi terus mengalami 86.054.980,00 untuk Terminal
perkembangan setiap tahunnya. Hal Magetan, Rp. 17.091.440,00 untuk
ini dikarenakan perkembangan sektor Terminal Plaosan, dan Rp.
transportasi sesuai dengan 28.574.220,00 dan untuk Ijin Trayek.
perkembangan teknologi yang Pada rerata periode lima tahun ini
digunakan sebagian besar masyarakat yang tidak mengalami pertumbuhan
di daerah Kabupaten Magetan. dengan nilai 0 yaitu unit penghasil
Pada lima tahun antara tahun Terminal Panekan, dan Terminal
2006 hingga tahun 2010 Parang.
menunjukkan tingkat pertumbuhan Pada PDRB Sektor Transportasi
secara global adalah konstan Provinsi Jawa Timur dengan Sektor
mengalami peningkatan walaupun Angkutan dengan subsektor yang
sedikit. Pola pertumbuhan yang meliputi Angkutan Rel, Angkutan
signifikan disebabkan adanya target Jalan Raya, Angkutan Laut,
Angkutan Penyebrangan, Angkutan tahun penelitian ini sebesar 1,53%
Udara, Jasa Penunjang Angkutan. dengan peningkatan senilai Rp.
Pada Tahun 2007 perhitungan Atas 876.652.000.000,00.
Dasar Harga Konstan (ADHK) 2000 Selisih peningkatan persektor dan
mengalami peningkatan dengan subsector transportasi Angkutan
pendapatan senilai Rp. dapat dilihat secara terperinci pada
10.919.407.000.000,00 dengan lampiran.
peningkatan sebesar Rp Guna mengetahui gambaran rerata
509.179.000.000,00 dibanding tahun pertumbuhan PDRB ADHK 2000
2006 dengan persentase sebesar pada periode tahun 2006 sampai
0,89%. Dilihat dari struktur dengan tahun 2010 di sektor
perekonomian PDRB Sektor transportasi Angkutan disajikan
Transportasi periode pengamatan sebagai berikut :
yaitu tahun 2006 sampai dengan Bar Chart Rerata Pertumbuhan PDRB ADHK 2000
tahun 2010. Sektor Transportasi Provinsi Jawa Timur Periode 2006-2010.
Provinsi Jawa Timur berupa Keterangan
Angkutan memiliki kontribusi pada 1. Angkutan Rel.
PDRB Provinsi Jawa Timur yang 2. Angkutan Jalan Raya.
pertahunnya mengalami peningkatan 3. Angkutan Laut
4. Angkutan
yang meliputi tahun 2007 senilai Penyebrangan.
0,89%, pada tahun 2008 senilai 5. Angkutan Udara.
0,36%, tahun 2009 senilai 1,38% 6. Jasa Penunjang
Angkutan.
serta tahun 2010 senilai 1,53%.
Persentase pendapatan sektor
transportasi angkutan mengalami Hasil analisis shift-share pada
fluktuasi terhadap penerimaan kontribusi penerimaan pendapatan
pendapatannya. Sesuai dengan sektor transportasi terhadap PDRB di
persentase yang diperoleh setiap Kabupaten Magetan dan Provinsi
tahunnya pada tahun 2008 adalah Jawa Timur selama periode tahun
0,36% dengan peningkatan 2006 hingga tahun 2010. Hasil yang
pendapatan yang sedikit didapatkan menghasilkan pengaruh
dibandingkan peningkatan tahun yang positif PDRB Kabupaten
2006-2007 yaitu hanya senilai Rp. Magetan yang ditandai dengan
203.864.000.000,00. peningkatan jumlah penerimaan
Untuk tahun 2009 mengalami pendapatan sektor transportasi
peningkatan yang signifikasi sebesar Rp. 14.406.016.688 juta.
dibandingkan penerimaan PDRB Walaupun peningkatan pada sektor
ADHK 2000 tahun 2008 sebesar transportasi pada periode lima tahun
1,38% dengan peningkatan senilai penelitian ini hanya 3,24%.
Rp. 788.511.000.000,00. Pada tahun Variabel dominan yang
2010 merupakan tahun yang mempengaruhi Pendapatan Asli
mengalami peningkatan PDRB Daerah dengan uji regresi berganda
ADHK 2000 tertinggi di periode lima yang menghasilkan nilai koefisien
regresi berganda sebesar 0,949 dan pendapatan sektor transportasi
nilai F regresi berganda sebesar berdasarkan potensi yang dimiliki
26,947 pada taraf signifikasi 0,14. oleh setiap unit penghasil, dan arah
Nilai F regresi berganda dan taraf pertumbuhan penerimaan
signifikasi F yang sebesar 0,14 pendapatan pada periode
menunjukkan adanya hubungan yang sebelumnya.
kuat antar variabel bebas dan variabel 2. Peran sektor transportasi yang
terikat. Formulasi regresi yang terus mengalami peningkatan di
dihasilkan adalah Kabupaten Magetan dengan pola
pertumbuhan yang signifikan
Y = -5,65 + 2,174 X8 (Ijin Trayek). berupa rerata pertumbuhan
pendapatan unit penghasil sektor
Arah kebijakan yang diterapkan transportasi yang berkontribusi
dalam pengembangan sektor terhadap pendapatan asli daerah
transportasi dinilai dari faktor internal adalah unit penghasil Parkir
dan eksternal sesuai dengan Analisa Khusus dengan nilai persentase
SWOT. sebesar 22%, sedangkan rerata
STRATEGI = S- STRATEGI = W- pertumbuhan terkecil pada periode
O O lima tahun (2006-2010) yaitu unit
Mengkoordinasikan Membangun
penghasil Ijin Trayek dengan
kebutuhan sarana dan Terminal Barang dan
prasarana guna menetapkan Jaringan persentase sebesar -9%.
mewujudkan Lintas angkutan Pendapatan transportasi Kabupaten
pelayanan angkutan barang. Magetan terhadap Provinsi Jawa
penumpang umum. Timur menghasilkan pengaruh
yang positif PDRB Kabupaten
STRATEGI = S- STRATEGI = W-
T T Magetan dan Provinsi Jawa Timur
Optimalisasi Mengantisipasi yang ditandai dengan peningkatan
ketersediaan armada peningkatan volume jumlah penerimaan pendapatan
ANGKOTA. Lalu lintas di sektor transportasi sebesar Rp.
perkotaan. 144.06.016.688 juta dengan
persentase 3,24 %. Pada sektor
unggulan yang kompetitif atau
KESIMPULAN
daya saing dan memiliki
1. Karakteristik pendapatan sektor
spesialisasi yang dapat digunakan
transportasi terhadap
sektor basis pada bidang
pembangunan wilayah Kabupaten
transportasi adalah subsektor
Magetan terlihat fluktuatif yang
Angkutan Jalan Raya yang
dinilai dari dinamika penerimaan
berkontribusi pada PDRB sebesar
pendapatan sektor transportasi
5,56%.
tahun 2006-2010 memiliki
3. Pengaruh variabel dominan sektor
persentase 145,03%, 105,48%,
transportasi yang kuat dalam
111.53%, 108,28% dan 104,08%.
peningkatan penerimaan
Pendapatan yang fluktuatif sesuai
pendapatan sektor transportasi
dengan target penerimaan
adalah variabel ijin trayek dengan Peraturan Perundang-undangan :
signifikasi 0,14 %. Formulasi
regresi yang dihasilkan adalah Pemerintah Republik Indonesia, UU
Y = -5,65 + 2,174 X8 (Ijin No. 32 Tahun 2004 Tentang
Trayek). Pemerintahan Daerah.
4. Arah kebijakan yang sesuai potensi
dari unit-unit penghasil yang Pemerintah Republik Indonesia, UU
potensial untuk dikembangkan No. 33 Tahun 2004 Tentang
berdasarkan analisis SWOT Perimbangan Keuangan Antara
(Stregth, Weaknees, Opportunity Pemerintah Pusat dan
dan Threath). Pemerintah Daerah.

DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2011. Jawa
Timur Dalam Angka (Tahun
2006-2011). Jawa Timur dan
Magetan: diterbitkan atas
kerjasama Bappeda dengan BPS
Provinsi Jawa Timur.
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan
Keuangan Aset Daerah
Kabupaten Magetan.2011.
Rekapitulasi Realisasi
Pendapatan Daerah Kabupaten
Magetan tahun anggaran 2006-
2010 (tidak diterbitkan). Magetan.
Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Magetan.
2011. Rekapitulasi Realisasi
Pendapatan Unit Penghasil
Sektor Transportasi Kabupaten
Magetan tahun anggaran 2006-
2010 (tidak diterbitkan). Magetan.
Hurst, Michael E. Elliot.1987.
Transportation Geography;
Commens and readings, Simon
Fraser University Burnaby,
British Columbia Canada. Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Indonesia
Warpani, Suwardjoko, 1990,
Merencanakan Sistem
Transportasi, Bandung: Penerbit
ITB.

Вам также может понравиться