Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Masalah kesehatan merupakan masalah yang kompleks yang saling berkaitan dengan
masalah lain di luar kesehatan itu sendiri. Demikian pula pemecahan masalah kesehatan
masyarakat, tidak hanya dilihat dari segi kesehatannya sendiri, tapi harus dilihat dari
seluruh segi yang ada pengaruhnya terhadap masalah sehat-sakit atau kesehatan
tersebut. Banyak faktor yang mempengaruhinya baik itu kesehatan individu maupun
kesehatan masyarakat.Cacing merupakan salah satu parasit pada manusia dan hewan yang
sifatnya merugikan dimana manusia merupakan hospes untuk beberapa jenis cacing yang
termasuk Nematoda usus. Sebagian besar dari Nematoda ini masih merupakan masalah
Trichuris trichiura.
B. RUMUSAN MASALAH
2. Apa saja faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan resiko cacingan?
C. TUJUAN
BAB II
ISI
A. PENGERTIAN
Cacing merupakan salah satu parasit pada manusia dan hewan yang sifatnya
merugikan dimana manusia merupakan hospes untuk beberapa jenis cacing yang
termasuk Nematoda usus. Sebagian besar dari Nematoda ini masih merupakan
B. PENYEBAB
cacingan atau bisa pula disebut dengan penyakit cacingan sangat berkaitan erat
dengan masalah hygiene dan sanitasi lingkungan. Di Indonesia masih banyak tumbuh
yang masih kurang. Kebanyakan penyakit cacing ditularkan melalui tangan yang
kotor. Kuku jemari tangan yang kotor dan panjang sering terselipi telur cacing karena
kebiasaan anak bermain ditanah. Orang dewasa bekerja di kebun, dan disawah.
C. DAMPAK
D. FAKTOR RESIKO
1. Lingkungan
Penyakit cacingan biasanya terjadi dilingkungan yang kumuhterutama didaerah kota atau
daerah pinggiran. Jumlah prevalensi Ascaris lumbricoidesbanyak ditemukan di daerah
perkotaan, dan jumlah prevalensi tertinggi ditemukan didaerah pinggiran atau
pedesaan yang masyarakatnya sebagian besar masih hidup dalam kekurangan.[25]
2. Tanah
Penyebaran penyakit cacingan dapat melalui terkontaminasinya tanah dengan tinja
yang mengandung telur Trichuris trichiura, telur tumbuh dalam tanah liat yang
lembab dan tanah dengan sushu optimal 30-C. Tanah liat dengan kelembaban tinggi
dan suhu yang berkisar antara 250C-300C sangat baik untuk berkembangnya telur
Ascaris lumbricoides sampai menjadi bentuk infektif. Sedangakan untuk pertumbuhan
larva Necator americanus yaitu memerlukan suhu optimum 280C-320C dan tanah
gembur seperti pasir atau humus, dan untuk Ancylostoma duodenale lebih rendah
yaitu 230C-250C tetapi umumnya lebih kuat.[3]
3. Iklim
Penyebaran Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura yaitu didaerah tropis karena
tingkat kelembabannya cukup tinggi. Sedangkan untuk Necator americanus dan
Ancylostoma duodenale penyebarannya paling banyak didaerah panas dan lembab.
Lingkungan yang paling cocok sebagai habitat dengan suhu dan kelembaban yang
tinggi terutama didaerah perkebunan dan pertambangan).[17]
4. Perilaku
Perilaku mempengaruhi terjadinya infeksi cacingan yaitu ditularkanlewat tanah. Anak-
anak paling sering terserang penyakit cacingan karena biasanya jari-jari tangan mereka
dimasukkan kedalam mulut, atau makan nasi tanpa cuci tangan.[14]
5. Sosial Ekonomi
Sosial ekonomi mempengaruhi terjadinya cacingan yaitu faktor sanitasi yang buruk
berhubungan dengan sosial ekonomi yang rendah.[25]
6. Status Gizi
Cacingan dapat mempengaruhi pemasukan(intake), pencernaan(digestif), penyerapan
(absorbsi), dan metabolisme makanan. Secara keseluruhan infeksi cacingan dapat
menimbulkan kekurangan zat gizi berupa kalori dan dapat menyebabkan kekurangan
protein serta kehilangan dan produktifitas kerja, juga berpengaruh besar dapat
menurunkan ketahanan tubuh sehingga mudah terkena penyakit lainnya.
Sanitasi adalah usaha untuk membina dan menciptakan suatu keadaan yang
baik dibidang kesehatan terutama kesehatan masyarakat.Sedangkan menurut Budioro.B.
Sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitik beratkan pada pengawasan
terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia.
Jadi lebih baik mengutamakan usaha pencegahan terhadap berbagai faktor lingkungan
sehingga dapat menghindari munculnya berbagai penyakit.
1) Kepemilikan jamban
Bertambahnya penduduk yang tidak seimbang dengan area
pemukiman timbul masalah yang disebabkan pembuangan kotoran
manusia yang meningkat. Penyebaran penyakit yang bersumber pada kotoran manusia
(feaces) dapat melalui berbagai macam jalan atau cara.
2) Lantai rumah
Rumah sehat secara sederhana yaitu bangunan rumah harus cukup kuat, lantainya
mudah dibersihkan. Lantai rumah dapat terbuat dari :
Ubin, plesteran, dan tanah yang didapatkan.Sedangakan menurut Soekidjo
Notoatmodjo syarat-syarat rumah yang sehat jenis lantai yang tidak berdebu pada
musim kemarau dan tidak basah pada musim penghujan. Lantai rumah dapt terbuat
dari: ubin atau semen, kayu, dan tanah yang disiram kemudian dipadatkan.
3) Ketersediaan air bersih
air sehat adalah air bersih yang dapat digunakan untuk kegiatan manusia dan harus
terhindar dari kuman-kuman penyakit dan bebas dari bahan-bahan kimia yang dapat
mencemari air bersih tersebut, sehingga orang yang memanfaatkan air bersih tidak
menjadi sakit.Akibat air yang tidak sehat dapat menimbulkan gangguan kesehatan
seperti:
a) Penyakit perut (kolera, diare, disentri, keracunan, dan penyakit perut lainnya).
b) Penyakit cacingan (cacing pita, cacing gelang, cacing kremi, demam keong, kaki
gajah).
Air yang bersih dapat dilihat dari ciri fisiknya yaitu: air titak boleh berwarna harus
jernih atau bening sampai kelihatan dasar tempat air itu dan tidak boleh keruh harus
bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah, busa, dan kotoran lainnya. Air juga tidak
boleh berbau harus bebas dari bahan kimia industri maupun bahan kimia rumah
tangga seperti bau busuk, dan bau belerang.
a. AGENT
Agent merupakan penyebab penyakit, dapat berupa makhluk hidup maupun tidak
hidup. Agent penyakit cacingan ini tentu saja adalah cacing.
b.HOST
Host atau penjamu ialah keadaan manusia yang sedemikan rupa sehingga menjadi
faktor risiko untuk terjadinya suatu penyakit. Manusia merupakan satu-satunya host
bagi E. vermicularis. Manusia terinfeksi bila menelan telur infektif. Telur akan
menetas di dalam usus dan berkembang menjadi dewasa dalam caecum, termasuk
appendix (Mandell et al., 1990). Faktor penjamu yang biasanya menjadi faktor untuk
timbulnya suatu penyakit sebagaiberikut:
Umur
Anak-anak lebih rentan terkena penyakit cacingan. Data departemen kesehatan (1997)
menyebutkan, prevalensi anak usia SD 60 80% dan dewasa 40 60% (Kompas,
2002). Cacing ini sebagian besar menginfeksi anak-anak, meski tak sedikit orang
dewasa terinfeksi cacing tersebut. Semua umur dapat terinfeksi cacing ini dan
prevalensi tertinggi terdapat pada anak-anak.
JenisKelamin
Prevalensi menurut jenis kelamin sangat erat hubungannya dengan pekerjaan dan
kebiasaan penderita. Distrik Mae Suk, Provinsi Chiangmai Thailand ditemukan anak
laki-laki lebih banyak yaitu sebesar 48,8% dibandingkan dengan anak perempuan
yang hanya 36,9% pada umur 4,58 2,62 tahun (Chaisalee et al., 2004). Sedangkan di
Yogyakarta infeksi cacing lebih banyak ditemui pada penderita laki-laki dibandingkan
penderitaperempuan.
Kebiasaan hidup dan kehidupan sosial dari host sendiri
Penyakit ini sangat erat hubungannya dengan keadaan sosial-ekonomi, kebersihan diri
dan lingkungan. Tingkat infeksi kecacingan juga dipengaruhi oleh jenis aktivitas atau
pekerjaan. Semakin besar aktivitas yang berhubungan atau kontak langsung dengan
lingkungan terbuka maka semakin besar kemungkinan untuk terinfeksi. Selain itu,
prevalensi kecacingan yang berhubungan dengan status ekonomi dan kebersihan
lingkungan diteliti di Cirebon, Jabar. Ternyata prevalensi kecacingan semakin tinggi
pada kelompok sosial ekonomi kurang dan kebersihan lingkungan buruk,
dibandingkan kelompok sosial ekonomi dan kebersihan lingkungan yang sedang dan
baik (Tjitra, 1991).
c.ENVIRONMENT
Faktor lingkungan adalah faktor yang ketiga sebagai penunjang terjadinya penyakit
cacingan. Hal ini karena faktor ini datangnya dari luar atau biasa disebut dengan
faktor ekstrinsik. Faktor lingkungan ini dapat dibagi menjadi:
LingkunganFisik
Yang dimaksud dengan lingkungan fisik adalah yang berwujud geogarfik dan
musiman. Lingkungan fisik ini dapat bersumber dari udara, keadaan tanah, geografis,
air sebagai sumber hidup dan sebagai sumber penyakit, Zat kimia atau polusi, radiasi,
dll.
Infeksi cacing terdapat luas di seluruh Indonesia yang beriklim tropis, terutama di
pedesaan, daerah kumuh, dan daerah yang padat penduduknya. Cacingan merupakan
penyakit khas daerah tropis dan subtropis , dan biasanya meningkat ketika musim
hujan. Pada saat tersebut , sungai dan kakus meluap, dan larva cacing bersentuhan dan
masuk ke dalam tubuh manusia. Larva cacing yang masuk ke dalam tubuh perlu
waktu 1-3 minggu untuk berkembang.
LingkunganSosialEkonomi
Yang termasuk dalam faktor lingkungan soial ekonomi adalah sistem ekonomi yang
berlaku yang mengacu pada pekerjaan sesorang dan berdampak pada penghasilan
yang akan berpengaruh pada kondisi kesehatannya. Selain itu juga yang menjadi
masalah yang cukup besar adalah terjadinya urbanisasi yang berdampak pada masalah
keadaan kepadatan penduduk rumah tangga, sistem pelayanan kesehatan setempat,
kebiasaan hidup masyarakat, bentuk organisasi masyarakat yang kesemuanya dapat
menimbulkan berbagai masalah kesehatan terutama munculnya bebagai penyakit
cacingan.