Вы находитесь на странице: 1из 3

ALERGI MAKANAN

No. Dokumen :

S No. Revisi :0
O Tanggal Terbit :
P
Halaman :

Puskesmas dr.H. MUHAMAD RUSMIN


Kampung Sawah NIP. 19661222 200312 1 002

Pengertian Alergi makanan adalah suatu respons normal terhadap makanan yang dicetuskan
oleh suatu reaksi yang spesifik didalam suatu sistem imun dan diekspresikan
dalam berbagai gejala yang muncul dalam hitungan menit setelah makanan
masuk; namun gejala dapat muncul hingga beberapa jam kemudian.
a. Tujuan Sebagai pedoman petugas di dalam menegakkan diagnosis dan
penatalaksanaan alergi makanan
b. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 003 Tahun 2015 tentang
Pemberian Layanan Klinis.
c. Referensi Permenkes No. 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
d. Langkah- 1. Petugas melakukan anamnesis meliputi keluhan utama, riwayat penyakit
langkah/ sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit keluarga, dan riwayat
Prosedur
sosial.
2. Petugas melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital yang diperlukan.
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan.
4. Jika terdapat indikasi, petugas melakukan pemeriksaan penunjang.
5. Petugas menegakkan diagnosis dan/atau diagnosis banding berdasarkan
hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang:
a. Anamnesis
Keluhan:
- Pada kulit: eksim, urtikaria. Pada saluran pernapasan : rinitis, asma.
- Pada saluran pencernaan: gejala gastrointestinal non spesifik dan
berkisar dari edema, pruritus bibir, mukosa pipi, mukosa faring,
muntah, kram, distensi, diare.
- Sindroma alergi mulut melibatkan mukosa pipi atau lidah tidak
berhubungan dengan gejala gastrointestinal lainnya.
- Diare kronis dan malabsorbsi terjadi akibat reaksi hipersensitivitas
lambat non Ig-E-mediated seperti pada enteropati protein makanan
dan penyakit seliak
- Hipersensitivitas susu sapi pada bayi menyebabkan occult bleeding
atau frank colitis.
Faktor risiko: terdapat riwayat alergi di keluarga
b. Pemeriksaan fisik pada kulit dan mukosa serta paru
c. Pemeriksaan penunjang: -
6. Penegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis dan PF
7. Penatalaksanaan:
1
BAB VII Layanan Klinis Yang Berorientasi Pasien (UKP)
ALERGI MAKANAN

No. Dokumen :

S No. Revisi :0
O Tanggal Terbit :
P
Halaman :

Puskesmas dr.H. MUHAMAD RUSMIN


Kampung Sawah NIP. 19661222 200312 1 002

Riwayat alergi berat atau anafilaksis:


a. Hindari makanan penyebab
b. Jangan lakukan uji kulit atau uji provokasi makanan
c. Gunakan pemeriksaan in vitro (tes radioalergosorbent-RAST)
8. Rencana tindak lanjut:
a. Edukasi pasien untuk kepatuhan diet pasien
b. Menghindari makanan yang bersifat alergen sengaja mapun tidak sengaja
(perlu konsultasi dengan ahli gizi)
c. Perhatikan label makanan
d. Menyusui bayi sampai usia 6 bulan menimbulkan efek protektif terhadap
alergi makanan
9. Rujukan pemeriksaan
a. Uji kulit langsung dengan teknik Prick dengan ekstrak makanan dan cairan
kontrol merupakan metode sederhana dan sensitif mendeteksi antibodi sel
mast spesifik yang berikatan dengan IgE.Hasil positif (diameter lebih dari 3
mm dari kontrol mengindikasikan adanya antibodi yang tersensitisasi, yang
juga mengindikasikan adanya alergi makanan yang dapat dikonfirmasi
dengan food challenge).
Uji kulit positif:
Hindari makanan yang terlibat secara temporer
Lakukan uji terbuka. Jika positif: hindari makan yang terlibat dan lakukan
uji plasebo tersamar ganda. Jika negatif: tidak ada retriksi makanan, amati
dan ulangi test bila gejala muncul kembali
Uji kulit negatif: hindari makanan yang terlibat temporer diikuti uji terbuka
b. Uji provokasi makanan: menunjukkan apakah gejala yang ada hubungan
dengan makanan tertentu. Kontraindikasi untuk pasien dengan riwayat
anafilaksis yang berkaitan dengan makanan.
c. Eliminasi makanan: eliminasi sistemik makanan yang berbeda dengan
pencatatan membantu mengidentifikasi makananan apa yang
menyebabkan alergi
10. Kriteria rujukan apabila pemeriksaan uji kulit, uji provokasi dan eliminasi
makanan terjadi reaksi anafilaksis
11. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke sub unit
farmasi.
12. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan,
2
BAB VII Layanan Klinis Yang Berorientasi Pasien (UKP)
ALERGI MAKANAN

No. Dokumen :

S No. Revisi :0
O Tanggal Terbit :
P
Halaman :

Puskesmas dr.H. MUHAMAD RUSMIN


Kampung Sawah NIP. 19661222 200312 1 002

diagnosis, terapi, dan rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis untuk
kemudian diinput dalam data simpus.

e. Unit Terkait 1. Unit BP Umum


2. Unit BP Anak
3. Unit BP Lansia
4. Unit Farmasi
5. Unit Laboratorium
f. Sarana dan 1. Medikamentosa: Antihistamin dan Kortikosteroid
Prasarana

g. Dokumen Rekam medis


Terkait

3
BAB VII Layanan Klinis Yang Berorientasi Pasien (UKP)

Вам также может понравиться