Вы находитесь на странице: 1из 17

HAK DAN KEWAJIBAN PENGGUNA PUSKESMAS

KRITERIA :

2.4.1 Hak dan Kewajiban penggunaan puskesmas ditetapkan dan disosialisasikan kepada masyarakat
dan semua pihak yang terkait, dan tercermin dalam kebijakan dan prosedur penyelenggaraan
puskesmas

POKOK PIKIRAN

ELEMEN PENILAIAN 25

1. Adanya kejelasan han dan kewajiban pengguna puskesmas


a. Kegiatan yang perlu dilakukan untuk memenuhi persyaratan standar akreditasi:
Tidak ada
b. Dokumen
I. Dokumen yang perlu disusun sebagai regulasi internal:
Sk kepala puskesmas tentang hak dan kewajiban sasaran program dan
pasien penggunaan pelayanan puskesmas:
Contoh
Dinkes.Kab.
PEMERINTAH KABUPATEN EMPAT LAWANG
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS NANJUNGAN
Desa Nanjungan Kecamatan Pasemah Air Keruh

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS NANJUNGAN


NOMOR 445/ /I/PKM.N/2016 TENTANG
HAK DAN KEWAJIBAN PROGRAM DAN PASIEN PENGGUNAAN PELAYANAN
PUSKESMAS
KEPALA UPTD PUSKESMAS NANJUNGAN
Menimbang :
a) Bahwa agar memahami tugas,peran dan tanggung jawab karyawan baru
baik yang diposisi kan sebagaipimpinan puskesmas.penanggung jawab
upayapuskesmas maupun pelaksaaan kegiatan harusmengikuti orientasi dan
pelatihan yang dipersyaratkan
b) Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatasperlu di tetapkan hak dan
kewajiban sasaran programdan pasien pengguna pelayanan puskesmas
dengansurat keputusan kepala puskesmas.
Mengingat
1) Undang undang RI no 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen
2) Undang undang RI no 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik
3) Undang undang RI no 36 tentang tahun 2009 kesehatan
4) Peraturan menteri kesehatan no 75 tahun 2014 tentang pusat kesehatan
masyarakat
5) Peraturan menteri kesehatan no 69 tahun 2014 kewajiban pasien dan
kewajiban puskesmas
Memutuskan
Keputusan Kepala puskesmas tentang hak dan kewajiban program dan pasien
penggunaan pelayanan puskesmas
kesatu : pertimbangan tersebut diatasperlu di tetapkan hak dan kewajiban
sasaran programdan pasien pengguna pelayanan puskesmas
Kedua : surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan/ perybahan sebagai mana mestinya

Ditetapkan di ................
Pada tanggal..................
Kepala Puskesmas........

II. Dokumen lain yang perlu disiapkan di Puskesmas


Tidak ada
Rekaman kegiatan dan bukti lain yang di perlu disiapkan
Brosur, leaflaet, poster tentang hak dan kewajiban sasaran program dan pasien/
penggunaan jasa puskesmas
Contoh
2. Ada sosialisasi kepada masyarakat dan pihak-pihak yang terkait tentang hak dan kewajiban
mereka
a. Kegiatan yang perlu dilakukan untuk memenuhi persyaratan standar akreditasi:
Sosialisasi hak dan kewajiban masyarakat/sasaran/pasien kepada
masyarakat, sasaran, pasien, tokoh masyarakat, lintas sektor, dan karyawan
puskesmas
Contoh
NOTULEN SOSIALISASI HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN
Nama pertemuan : Sosialisasi Tentang Hak dan Kewajiban Pasien
Tanggal : 22 mei 2017
Waktu : 09.00 WIB s/d selesai
Tempat : ruang tunggu Puskesmas Tanjung PatiSusunan
Acara :
1) Pembukaan
2) penyampaian tentang hak dan kewajiban pasien
3) umpan balik pasien
4) penutup

HAK PASIEN
1) Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien
2) Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan
yang berlaku di puskesmas.
3) Memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan
StandarProsedur pelayanan
4) Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang di dapatkan
5) Memilih petugas sesuai keinginannnya dalam pemberian pelayanan
diPuskesmas
6) Hak atas informasi yang jelas dan benar tentang penyakit dan tindakanmedis
yang akan dilakukan medis
7) Hak atas rahasia kedokteran / data penyakit, status, diagnosis dll
8) Hak untuk memberi persetujuan / menolak atas tindakan medis yang
akandilakukan pada pasien
9) Hak atas isi rekaman medis / data medis.
10) Hak untuk memeriksa dan menerima penjelasan tentang biaya
yangdikenakan / dokumen pembayaran / bon /bill.
11) Mengajukan usul, saran, perbaikan atas Pelayanan yang diberikan
KEWAJIBAN PASIEN
1) Memberi keterangan yang jujur tentang penyakit dan perjalanan
penyakitkepada petugas kesehatan.
2) Mematuhi nasihat dokter dan perawat
3) Harus ikut menjaga kesehatan dirinya.
4) Memenuhi pembayaran sesuai dengan Perda
5) Mentaati tata tertib dan peraturan yang berlaku di Puskesmas
Umpan balik pasien
1) Semua pasien memahami informasi tentang hak- hak pasien.
2) Semua pasien bersedia untuk menjalankan kewajiban nya.
Penutup
1) Kesimpulan
2) Saran

b. Dokumen
I. Dokumen yang perlu disusun sebagai regulasi internal
Tidak ada
II. Dokumen lain yang perlu disiapkan dipuskesmas
Tidak ada
III. Rekaman kegiatan dan bukti lain yang perlu disiapkan

3. Adanya kebijakan dan prosedur penyelenggaraan puskesmas mencerminkan pemenuhan


terhadap hak dan kewajiban pengguna
a. Kegiatan yang perlu dilakukan untuk memenuhi persyaratan standar akreditasi:
Tidak ada
b. Dokumen
I. Dokumen yang perlu disusun sebagai regulasi internal
Kebijakan yang menyatakan kewajiban karyawan puskesmas untuk memberi
pelayanan dengan memperhatikan hak dan kewajiban masyarakat atau pengguna
prosedur pelayanan mencerminkan perhatian terhadap hak dan kewajiban
pengguna, misalkan hak akan privasi, hak untuk dijaga kerahasiaan.
Contoh:
PANDUANPELAYANAN SESUAI KEBUTUHAN PRIVASI PASIENA.
DEFINISI
Pelayananadalah menolong menyediakan segala apa yang diperlukan orang
lainseperti tamu atau pembeli. Pelayanan dapat juga diartikan dengan
melakukanperbuatan yang hasilnya ditujukan untuk kepentingan orang lain, baik
perorangan,maupun kelompok atau masyarakat.
Kebutuhan adalah sesuatu yang harus dipenuhi untuk kelangsungan hidup
danapabila tidak dipenuhi akan berakibat fatal.
Privasi adalah tingkatan interaksi atau keterbukaan yang
dikehendakiseseorang pada suatu kondisi atau situasi tertentu. Tingkatan privasi
yangdiinginkanitu menyangkut keterbukaan atau ketertutupan, yaitu
adanyakeinginan untuk berinteraksi dengan orang lain, atau justru ingin
menghindar atauberusaha supaya sukar dicapai oleh orang lain. Adapun definisi
lain dariprivasi yaitu sebagai suatu kemampuan untuk mengontrol
interaksi,kemampuan untuk memperoleh pilihan pilihan atau kemampuan
untukmencapai interaksi seperti yang diinginkan.
Pasien adalah penerima jasa pelayanan kesehatan di Rumah Sakit baik
dalamkeadaan sehat maupun sakit.
Ruang Lingkup
Rahsia kedokteran diatur dalam beberapa peraturan/ketetapan yaitu:
1. Peraturan Pemerintahan nomor 10 tahun 1966 dan peraturan pemerintahan
nomor 33 tahun 1963 untuk dokter gigi yang menetapkan bahwa tenaga
kesehatan termasuk mahasiswa kedokteran, murid yang bertugas dalam lapangan
pemeriksaan, pengobatan, dan/atau perawatan diwajibkan menyimpan rahasia
kedokteran. Pasal 22 ayat (1) b. peraturan pemerintahan nomor 32 tahuan
1996 tentang tenaga kesehatan diataur bahwa bagi tenaga kesehatan jenis
tertentu dalam melaksankan tugas profesinya berkewajiban untuk menjaga
kerahasiaan identitas dan data kesehatan pribadi pasien. Kode etik kedokteran
dalam pasal 12 memetapkan : setiap dokter wajib merahasiakan sesuatu yang
diketahuinya tentang seorang penderita bahkan juga setelah penderita itu
meninggal dunia. Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk kepentingan
kesehatan pasien, memenuhi permintaan aperatur penegak hokum dalam rangka
penegak hokum, permintaan pasien sendiri atau berdasarkan ketentuan
perundang-undangan. Dan pasal 51 huruf c Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004
adanya kewajiban merahasiakan segala sesuatau yang diketahuinya tentang
pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia. Berkaitan dengan
pengungkapan rahasia kedokteran tersebut dalam pasal 10 ayat (2) Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 tentang rekam medis
sebagai berikut: informasi tentang identitas, diagnosis,riwayat penyakit, riwayat
pemeriksaan dan riwayat pengobatan dapat dibuka dalam hal:
a. Untuk kepentingan kesehatan pasien
b. Memenuhi permintaan aparatur penegak hokum dalam rangka penegakkan
hokum atas
perintah pengadilan
c. Permintaan, dan/ atau persetujuan pasien sendiri
d. Permintaan institusi/ lembaga berdasarkan ketentuan perundang-undangan;
e. Untuk kepentingan penelitian, pendidikan, an audit medis, sepanjang tidak
menyebutkan identitas pasien. Mengenai rahasia kedokteran dikenal adanya
trilogi rahasia kedokteran yang meliputi persetujuan tindakan kedokteran, rekam
medis dan rahasia kedokteran karena terkaitan satu sama lain. Jika menyangkut
pengungkapan rahasia kedokteran maka harus ada izin pasien ( consent) dan
bahan rahasia kedokteran terdapat dalam berkas rekam medis.
HAK ATAS PRIVACY
Hak privacy ini bersifat umum dan berlaku untuk setiap orang. Inti dari hak ini
adalah
suatu hak dan kewenangan untuk tidak diganggu. Setiap orang berhak untuk tidak
dicampuri
urusan pribadinya oleh orang lain tanpa persetujuannya. Hak atas privacy disini
berkaitan
dengan hubungan terapeutik antara dokter- pasien ( fiduciary relationship).
Hubungan ini di
dasarkan atas kepercayaan bahwa dokter itu akan berupaya semaksimal
mungkin untuk
memberikan pelayanan pengobatan pula. Kepercayaan bahwa penyakit yang
diderita tidak akan
diungkapkan lebih lanjut kepada orang lain tanpa persetujuannya.
Dalam pasal 11 Peraturan menteri kesehatan nomor 269/Menkes/Per/III/2008
diatur bahwa
penjelasan tentang isi rekam medis hanya boleh dilakukan oleh dokter atau dokter
gigi yang
merawat pasien dengan izin tertulis pasien atau berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
Pada saat pemeriksaan seperti wawancara klinis, prosedur tindakan, pengobatan,
dokter atau
perawat atau bidan atau petugas medis lainnya wajib melindungi privasi pasien
seperti data
pasien, diagnose pasien, dan liannya dapat juga menutup korden pintu pada saat
dilakukan
pemeriksaan atau pengobatan semua bergantung dari kebutuhan pasien.

B. PENGERTIAN
Privasi merupakan tingkatan interaksi atau keterbukaan yang dikehendaki
seseorang pada
suatu kondisi atau situasi tertentu. Tingkatan privasi yang diinginkan itu
menyangkut
keterbukaan atau ketertutupan, yaitu adanya keinginan untuk berinteraksi dengan
orang
lain, atau justru ingin menghindari atau berusaha supaya sulit dicapai orang lain.
Adapun defenisi lain dari privasi yaitu sebagai suatu kemampuan untuk mengontrol
interaksi, kemampuan untuk memperoleh pilihan-pilihan atau kemampuan untuk
mencapai interaksi seperti yang diinginkan. Privasi jangan dipandang hanya sebagai
penarikan diri seseorang secara fisik terhadap pihak pihak lain.
Identifikasi privacy pasien adalah suatu proses untuk mengetahui kebutuhan
privacy
pasien selama dalam rumah sakit
Privacy pasien adalah merupakan hak pasien yang perlu dilindungi dan dijaga
selama
dalam rumah sakit.
a. Faktor privasi
Ada perbedaan jenis kelamin dalam privasi, dalam suatu penelitian pria lebih
memilih
ruangan yang terdapat tiga orang sedangkan wanita tidak mempermasalahkan isi
dalam ruangan itu. Meneurut Maeshall perbedaan dalam latar belakang pribadi
akan
berhubungan dengan kebutuhan privasi.
b. Faktor situasional
Kepuasan akan berhubungan privasi sangat berhubungan dengan seberapa besar
lingkungan mengijinkan orang-orang didalamnya untuk mandiri
c. Faktor budaya
Pada penelitian tiap-tiap budaya tidak ditemukan perbedaan dalam banyaknya
privasi
yang diinginkan tetapi berbeda dalam cara bagaimana mereka mendapatkan
privasi.
Misalnya rumah orang jawa tidak terdapat pagar dan menghadap ke jalan, tinggal
dirumah kecil dengan dinding dari bambu terdiri dari keluarga tunggal
anak,ayah,dan
ibu
C. TUJUAN
Guna mengetahui kebutuhan pasien akan privacynya selama dalam rumah sakit
sebagai
bentuk kepedulian RS yang diterapkan untuk melindungi hak-hak asasi pasien (hak
privacy)
D. PROSEDUR
Untuk Rawatan Inap
1. Perawat menerima pasien baru dan melakukan identifikasi pasien dengan
meminta
pasien menyebutkan nama lengkap dan tanggal lahir
2. Perawat memberikan informasi kepada pasien merujuk kepada cek list
pemberian
informasi dengan menjelaskan mengenai hak dan kewajibannya termasuk
didalamnya
hak akan privasi pasien selama dalam perawatan.
3. Perawat melakukan koordinasi dengan pihak terkait sesuai dengan kebutuhan
pasien
guna menjaga privasinya selama dalam perawatan :
Menutup acces pengunjung (baik keluarga, kerabat)
Menempatkan tanda/ signage pada pintu masuk kamar
Memastikan prefrensi pasien untuk gender atau jenis kelamin petugas yang
diberi izin masuk kamar.
4. Pada semua tindakan atau pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter atau pun
perawat
di kamar perawatan pastikan privacy pasien terlindungi dengan pintu dan tirai
kamar
tertutup.
5. Untuk pasien yang akan transfer antara unit karena akan dilakukan pemeriksaan
penunjang atau pindah rawat/kamar, pastikan saat transfer privascy pasien
terlindungi. Contoh dengan menggunakan selimut.
6. Pastikan dokumen/ file pasien terdapat pada tempatnya
7. Memastikan seluruh staff rumah sakit tidak membicarakan hal-hal yang
menyangkut
pasien di area umum.
Untuk Pasien Rawat Jalan
1. Pada semua tindakan atau pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter atau
perawat
di ruang konsultasi pastikan privacy pasien terlindungi dengan pintu dan tirai
ruangan konsultasi tertutup
2. Memastikan seluruh staff rumah sakit tidak membicarakan hal-hal yang
menyangkut pasien diarea umum.
E. DOKUMENTASI
Catat pada case note/ catatan perawatan tentang privacy pasien yang kehendaki

F. REFERENSI
1. Kebijakan hak dan kewajiban
2. Undang-undang no 44 tentang rumah sakit
3. Undang-undang no.36 tahun 2009 tentang kesehatan.
II. Dokumen lain yang perlu disiapkan dipuskesmas:
Tidak ada
III. Rekaman kegiatan dan bukti lain yang perlu disiapkan
Pelaksanaan pelayanan memperhatikan hak dan kewajiban masyarakat

KRITERIA :

2.4.2 Adanya peraturan internal yang jelas untuk mengatur prilaku Pimpinan Puskesmas,
Penanggung jawab Upaya Puskesmas dan Pelaksanaan dalam prose penyelenggaraan upaya/
kegiatan Puskesmas. Aturan tersebut mencerminkan tata nilai, visi, ,isi dan tujuan Puskesmas serta
tujuan program kegiatan

Pokok pikiran

Perlu disusun peraturan internal (code of conduct) yang mengatur perilaku Pimpinan Puskesmas,
Penanggung jawab Upaya puskesmas dan Pelaksana dalam proses penyelenggaraan upaya/ Kegiatan
puskesmas. Aturan tersebut mencerminkan tata nilai, visi, misi, dan tujuan puskesmas serta tujuan
program kegiatan.

ELEMEN PENILAIAN 26

1. Adanya peraturan internal yang disepakati bersama oleh pimpinan Puskesmas, Penanggung
jawab Upaya Puskesmas dan pelaksanaan Upaya puskesmas dan kegiatan pelayanan puskesmas
a. Kegiatan yang perlu dilakukan untuk memenuhi persyaratan standar akreditasi:
Pertemuan penyusunan peraturan internal
Contoh
Pasal 12
Minilokakarya Puskesmas
1) Minilokakarya Puskesmas merupakan Pertemuan yang diselenggarakan secara rutin di
Puskesmas yang dihadiri oleh seluruh staff di Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Bidan
di desa serta dipimpin oleh Kepala Puskesmas, merupakan proses penggalangan kerjasama
tim Puskesmas dengan pendekatan sistem
2) Minilokakarya Puskesmas diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sekali.
3) Dalam Rapat sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dibicarakan hal-hal yang berhubungan
dengan Puskesmas sesuai dengan tugas, kewenangan dan kewajibannya.
4) Keputusan Minilokakarya Puskesmas diambil berdasarkan musyawarah mufakat, bila tidak
tercapai kata mufakat maka diambil berdasarkan suara terbanyak.
5) Hasil Minilokakarya Puskesmas dituangkan dalam Plane of Action (POA) Puskesmas
6) Untuk setiap rapat harus dibuat notulen dan daftar hadir.

b. Dokumen
I. Dokumen yang perlu disusun sebagai regulasi internal:
SK Kepala puskesmas dan kesepakatan tentang peraturan internal yang berisi beraturan
bagi karyawan dalam pelaksanaan Upaya puskesmas dan kegiatan pelayanan puskesmas
Contoh
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUKESMAS SILUNGKANG
Nomor : 188.47/ /PKS/I/2016
TENTANGPERATURAN INTERNAL BAGI STAFF PUSKESMAS SILUNGKANG
DALAMPELAKSANAAN UPAYA PUSKESMAS DAN KEGIATAN PELAYANAN PADA UPTD
PUSKESMAS SILUNGKANGDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESAKEPALA UPTD
PUSKESMAS SILUNGKANG,
Menimbang :
a.bahwa perlu adanya peraturan internal yang jelasuntuk mengatur perilaku Kepala
Puskesmas,Penanggungjawab Upaya Puskesmas dan PelaksanaKegiatan dalam proses
penyelenggaraanUpaya/Kegiatan Puskesmas;
b.bahwa peraturan internal tersebut harusmencerminkan tata nilai, visi, misi, dan
tujuanPuskesmas;
c.bahwa untuk maksud tersebut diatas dipandang perludi tetapkan dengan keputusan
Kepala UPTDPuskesmas Silungkang;
Mengingat :
1.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara RepublikIndonesia Tahun 2009 Nomor 144, TambahanLembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
2.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN);
3.Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor 75 tahun 2014, tentang
Puskesmas;
4.Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor 46 tahun 2015, tentang Akreditasi
FasilitasKesehatan Tingkat Pertama;
5.Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/515/2004
tentang IndeksPembangunan Kesehatan Masyarakat;
6.Keputusan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor 374/MENKES/SK/V/2009 tentang
SistemKesehatan Nasional;
7.Keputusan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor 1457/MENKES/SK/X/2003
tentang StandarPelayanan Minimal Bidang Kesehatan diKabupaten/Kota;8
.Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2010 tentangSusunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Daerah(Lembaran Daerah Kota Sawahlunto Tahun 2010Nomor 19);
9.Undang-Undang nomor 22 tahun 1999 tentangPemerintah Daerah;
10.Keputusan Menteri Kesehatan nomor 983 tahun1992 tentang Pedoman Organisasi
Puskesmas;
11.Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun1994 tentang Pedoman Organisasi dan
Tata KerjaPuskesmas;
12.Peraturan Daerah Kota Sawahlunto Nomor 28 Tahun 2011 tentang pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas PusatKesehatan Masyarakat pada
Dinas Kesehatan danSosial (Berita Daerah Kota Sawahlunto Tahun 2011Nomor 28);
MEMUTUSKAN
Menetapkan :PERATURAN INTERNAL BAGI STAFF PUSKESMASSILUNGKANG DALAM
PELAKSANAAN UPAYAPUSKESMAS DAN KEGIATAN PELAYANAN PADA UPTDPUSKESMAS
SILUNGKANG
KESATU :Dalam pelaksanaan Upaya Puskesmas dan kegiatanPelayanan Puskesmas
perlu disusun peraturan internal yang disepakati bersama oleh Kepala
Puskesmas,Penggungjawab Upaya Puskesmas dan Pelaksana dalammelaksanakan Upaya
Puskesmas dan kegiatan PelayananPuskesmas.
KEDUA :Peraturan internal yang disepakati mengatur perilakuKepala Puskesmas,
Penanggungjawab Upaya Puskesmasdan Pelaksana Upaya/Kegiatan Puskesmas.

KETIGA : Peraturan internal sta yang dimaksud harus sesuaidengan visi, misi, tata
nilai, dan tujuan Puskesmas.KEEMPAT:Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan
denganketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruanakan dilakukan perubahan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Silungkang
Pada tanggal : Januari 2016
KEPALA UPTD PUSKESMAS
SILUNGKANG

2. Pearturan internal tersebut sesuai dengan visi, misi, tata nilai, dan tujuan puskesmas
Pertemuan penusunan peraturan internal
Dalam notulen rapat dapat dibuktikan bahwa dalam pembahasan peraturan internal karawan
mempertimbangkan visi, misi, tata nilai, dan tujuan puskesmas

2.5.1 Adanya dokumen kontrak yang jelas dengan pihak ketiga ditanda tangani dan pengolahan
dengan spesifikasi pekerjaan yang jelas dan memenuhi standar yang berlaku

POKOK PIKIRAN

ELEMEN PENILAIAN 28

1. Adanya kejelasan indikator dan standar kinerja pada pihak ketiga dalam melaksanakan
kegiatan
a. Kegiatan yang perlu dilakukan untuk memenuhi persyaratan standar akreditasi:
Tidak ada
b. Dokumen
I. Dokumen yang perlu disusun sebagai regulasi internal:
Dokumen Kontrak/ PKS
Contoh:
II. Dokumen lain yang perlu disiapkan di Puskesmas
Tidak ada
III. Rekaman implementasi dan bukti lain yang perlu di siapkan
Kejelasan indikator dan standar kinerja pada dokumen kontrak
Contoh:

2. Dilakukan monitoring dan eveluasi oleh pengelolah pelayanan terhadap pihak ketiga
berdasarkan indikator dan standar kinerja
a. Kegiatan yang perlu dilakukan untuk memenuhi persyaratan standar akreditasi:
Monitoring kinerja pihak ketiga
Contoh;
b. Dokumen
I. Kebijakan dan SOAP monitoring kinerja pihak ketiga. Instrumen monitor dan evaluasi
dan hasil monitoring kinerja pihak ketiga
Contoh:

SOP Monitoring pelaksanaan kegiatan program dan pelayanan Puskesmas

Ini adalah contoh mengenai SOP MONITORING PELAKSANAAN KEGIATANPROGRAM DAN


PELAYANAN yang ada di puskesmas Karena ini hanya sebagai contoh maka anda harus
menyesuaikan dengan dengan lingkungan dan kndisi puskesmas anda

Kebijakan

Monitoring Program Puskesmas dalam kegiatannya langkah-langkah yang diterapkan harussesuai


dengan SOP ini.

Tujuan

Sebagai panduan didalam melakukan monitoring program PuskesmasAgar upaya kesehatan/


kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disusunRevisi terhadap rencana harus
dilakukan dengan alasan yang tepat sebagai upaya pencapaianyang optimal dari kinerja Puskesmas
Menemukan masalah yang menyebabkan hasil tidak sesuai target

Referensi

Pedoman lokakarya mini puskessmas depkes RI 2007

Pengertian

Monitoring Program Puskesmas adalah suatu proses pengumpulan dan menganalisisin'ormasi dari
penerapan program termasuk mengecek secara reguler untuk melihatapakah kegiatan/program itu
berjalan sesuai rencana sehingga masalah yang dilihat/ditemui dapat diatasi.

Monitoring adalah suatu proses pengumpulan dan menganalisis in'ormasi dari penerapansuatu
program termasuk mengecek secara reguler untuk melihat apakah kegiatan/programitu berjalan
sesuai rencana sehingga masalah yang dilihat /ditemui dapat diatasi.

Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagianitu sendiri
serta hubungan antarbagian untuk memperoleh pengertian yg tepat dan pemahaman arti
keseluruhan

Program Puskesmas adalah (paya )esehatan di puskesmas berupa program *ajib dan program
pengembangan

Langkah - langkah

1. Kepala Puskesmas melakukan monitoring dilakukan setiap bulan sekali


2. Petugas melalui bagian tata usaha membuat undangan
3. Bagian tatausaha mendistribusikan undangan kepada penanggung jawab program dan
petugas terkait yang terlibat minimal 2 hari sebelum hari pelaksanaan
4. Petugas menyiapkan tempat dan perlengkapan lainnya daftar hadir notulen konsumsi
proyektor laptop dll
5. Peserta mengisi daftar hadir
6. Masing-masing Penanggungj jawab program melaporkan kinerja berupa capaian
programdibandingkan dengan target capaian kepada kepala Puskesmas
7. Penanggung jawab Program yang capaiannya sudah mencapai target meneruskan
rencanakegiatan program yang sudah ditetapkan di RP
8. Penanggung jawab Program yang capaiannya belum mencapai target mencari pokok
permasalahan yang menyebabkan target capaian belum tercapai
9. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab program berdiskusi dan melakukan
penelaahan masalah dan mencari pemecahan untuk mencapai target capaian

II. Dokumen lain yang perlu disiapkan di Puskesmas


Tidak ada
III. Rekaman implementasi dan bukti lain yang perlu di siapkan
Kejelasan indikator dan standar kinerja pada dokumen kontrak
Contoh:
3. Adanya tindak lanjut terhadap hasil monitoring dan evaluasi
a. Kegiatan yang perlu dilakukan untuk memenuhi persyaratan standar akreditasi:
Monitoring kinerja pihak ketiga
Contoh:
b. Dokumen
I. Dokumen yang perlu disusun sebagai regulasi internal:
Tidak ada
II. Dokumen lain yang perlu disiapkan di Puskesmas
Tidak ada
III. Rekaman implementasi dan bukti lain yang perlu di siapkan
Bukti tindak lanjut hasil monitoring
Contoh:

KRITERIA :

2.4.1 Pemeliharaan sarana dan peralatan puskesmas dilaksanakan dan di dokumentasikan secara
jelas dan akurat

POKOK PIKIRAN

ELEMEN PENILAIAN 29

1. Ditetapkan penanggung jawab barang inventaris puskesmas


a. Kegiatan yang perlu dilakukan untuk memenuhi persyaratan standar akreditasi:
Tidak ada
b. Dokumen
I. Dokumen yang perlu disusun sebagai regulasi internal:
SK dan uraian tugas dan tanggung jawab pengelolah barang
Contoh:

II. Dokumen lain yang perlu disiapkan di Puskesmas


Tidak ada
III. Rekaman implementasi dan bukti lain yang perlu di siapkan
Tidak ada
2. Ada daftar investaris sarana dan peralatan puskesmas yang digunakan untuk pelayanan
maupun untuk penyelenggaraan upaya puskesmas
a. Kegiatan yang perlu dilakukan untuk memenuhi persyaratan standar akreditasi:
Inventarisasi sarana dan peralatan puskesmas
Contoh:
b. Dokumen
a. Dokumen yang perlu disusun sebagai regulasi internal:
Tidak ada
b. Dokumen lain yang perlu disiapkan di Puskesmas
Tidak ada
c. Rekaman implementasi dan bukti lain yang perlu di siapkan
Daftrar investaris
Contoh:
3. Ada program kerja pemeliharaan sarana dan peralatan puskesmas
a. Kegiatan yang perlu dilakukan untuk memenuhi persyaratan standar akreditasi:
Tidak ada
b. Dokumen
I. Dokumen yang perlu disusun sebagai regulasi internal:
Program pemeliharaan dan bukti pelaksanaan program pemerihaan
Contoh:

II. Dokumen lain yang perlu disiapkan di Puskesmas


Tidak ada
III. Rekaman implementasi dan bukti lain yang perlu di siapkan
Tidak ada
4. Pelaksanaan pemeliharaan sarana dan peralatan sesuai program kerja
a. Kegiatan yang perlu dilakukan untuk memenuhi persyaratan standar akreditasi:
Pelaksanaan program kerja
Contoh:
b. Dokumen
I. Dokumen yang perlu disusun sebagai regulasi internal:
Tidak ada
II. Dokumen lain yang perlu disiapkan di Puskesmas
Tidak ada
III. Rekaman implementasi dan bukti lain yang perlu di siapkan
Bukti pelaksanaan program pemeliharaan
Contoh:
5. Adanya tempat penyimpanan/ gudang sarana dan peralatan yang memenuhi persyaratan
a. Kegiatan yang perlu dilakukan untuk memenuhi persyaratan standar akreditasi:
Tidak ada
b. Dokumen
I. Dokumen yang perlu disusun sebagai regulasi internal:
Peraturan tentang pengelolaan barang dan barang berbahaya
Contoh:
II. Dokumen lain yang perlu disiapkan di Puskesmas
Ketersediyaan tempat, dan pemenuhan persyaratan penyimpanan
Contoh:
III. Rekaman implementasi dan bukti lain yang perlu di siapkan
Tidak ada

Вам также может понравиться