Вы находитесь на странице: 1из 21

BAB III

ANALISA SITUASI

A. Analisa Situasi Ruangan


1. Gambaran Umum RSPAD GATOT SOEBROTO
Dahulu RSPAD Gatot Soebroto ditkesad merupakan rumah sakit tentara
Belanda, dikenal dengan groot militare hospital welterveden. Kemudian pada
tanggal 8 maret 1942 pernah menjadi rumah sakit militer angkatan darat. Jepang
dengan nama rikugun byoin. Sejak kemerdekan 17 agustus 1945 dikuasai oleh
tentara KNIL dan namanya diubah menjadi militaire geneeskundige dienst yang
dikenal dengan nama "leger hospital Batavia".
Pada tanggal 26 Juli 1950 diserahkan kepada Djawatan Kesehatan Angkatan
Darat menjadi rumah sakit tentara pusat. Moment bersejarah ini selanjutnya
diperingati sebagai hari jadi RSPAD Gatos Soebroto. Mengingat jasa-jasa Letnan
Jenderal Gatot Soebroto yang memberikan segala-galanya bagi RSPAD agar
menjadi kebanggaan prajurit dan upaya meningkatkan kesejahteraan prajurit
angkatan darat maka dipakailah nama Gatot Soebroto dibelakang nama Rumah
Sakit Angkatan Darat ini.
Keberadaan pemeriksaan diagnostic mutakhir serta keasrian bangunan dan
pelayanan terhadap kesehatan begitu tinggi maka sejak 1977. RSPAD Gatot
Soebroto ditkesad ditunjuk menjadi salah satu tempat pemeriksaan dan perawatan
pejabat tinggi sampai sekarang. Mengingat peran serta rumah sakit terhadap
pelayanan kesehatan masyarakat maka sejak tahun 1989, RSPAD Gatot Soebroto
mulai membuka diri untuk pelayanan swasta sampai sekarang, dikenal sebagai
pavilion dr. R. Darmawan, PS untuk rawat inap. Kemudian tahun 1991 didirikan
bangunan 6 lantai di paviliun Kartika untuk rawat jalan dan rawat inap.
Selanjutnya diresmiakn pavilion dr Iman Sudjudi melayani kesehatan ibu dan
bayi, pavilion anak untuk perawatan anak serta non paviliun untuk perawatan
kelas tiga.
Saat ini, pelayanan kesehatan dilayani dokter spesialis dan sub spesialis
dengan di dukung pelayanan unggulan seperti: Minimal Invasive Arthroscopy,
Endoscopy Spine Surgery, MSCT 64 slice, MRI 1,5 Tesla, Linac CT simulator,
Digital Substraction Angiography 3D (DSA-3D), USG 4 Dimensi.
(http://www.rspadgatsu.com/profil)

2. Gambaran Umum Lantai 6 Bedah

40 | S T I K e s B I N A W A N
Lantai 6 bedah merupakan merupakan ruang perawatan kedokteran militer yang
merawat pasien laki-laki dan perempuan. Kapasitas tempat tidur lantai 6 bedah
berjumlah 27 bed yang terbagi dalam 8 kamar untuk pasien umum dan 4 kamar
untuk pasien isolasi. Setiap kamar memiliki 1 kamar mandi. Kemudian lantai 6
bedah juga memiliki 2 ruang perawat, 1 ruang kepala ruangan, 1 ruang makan,
ruang ganti perawat, kamar mandi/toilet, ruang berkas-berkas, gudang peralatan,
ruang tunggu, dan 1 spoelhock.

41 | S T I K e s B I N A W A N
DENAH RUANGAN
T E R A S

601 602 603 604 605 606 607 608

Ruang
Ruang TIM 3 Ruang Ruang tunggu
T TIM 1 TIM 2 T
tunggu
konsul KAUR
E
Kam
612 611 610 609 Ruang
ar
Toilet E
Ruang Farmasi man
spoelhock
R mahasi di Dapur
Guda M R
swa u
ng s
A h A
Ruang KANIT Ruang peral o
Ruang
atan
l
S gant a S
pertemuan
perawat
Pintu masuk Pintu masuk

42 | S T I K e s B I N A W A N
3. Visi, Misi, Motto dan Tujuan Ruangan
a. Visi
Menjadikan Ruang bedah lantai 6 dokmil sebagai pelayanan utama rumah
sakit.
b. Misi
- Untuk mengurangi tingkat infeksi nosokomial
- Untuk mengurangi tingkat kecacatan
- Untuk meningkatkan kebersamaan personil
4. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan mulai tanggal 22 Februari 2016 sampai dengan 3 maret
2016. Untuk mendapatkan informasi dalam pengumpulan data di ruang bedah lantai 6
dokmil, kelompok menggunakan metode observasi wawancara dan pembagian
kuesioner.

STRUKTUR ORGANISASI

UNIT DOKMIL

KANIT DOKMIL

Letkol dr. Yanuarso, SpOT

KAPOKMIN

III/B III/c

TURMIN TURYAN
43 | S T I K e s B I N A W A N
II/A II/D II/A II/D
KASI WAT INAP KASI REHAB

Kapten dr. Erwin, Sp S

KAUR WAT INAP PERWIRA KAUR WAT INAP BA / TA PENATA REHAB MEDIS PENATA REHAB JIWA

Ns. Amei. N, Skep Lettu Mega Rani III/A III/B III/A III/B

TIM 1 TIM 2 TIM 3

Erna Puji Astuti Laili Azda Nurlaila

Sariana. S Sriyani Ns. Tumiar R

Rinalya S Sugiarto Della V

Rini Wahyuni Neni K Kurnia W

Dewi T Dinna M Fransiska

Desy Lila Ekta N Fitri R

Dian Erawati Lalil H Juhri

Sdri. Sutinah

Sdr. Suhendra

Sdri. Dwi Pipin

44 | S T I K e s B I N A W A N
5. Penerapan MPKP
Metode pemberian asuhan keperawatan yang digunakan adalah metode TIM, namun
pada pelaksanaannya setiap TIM di bagi berdasarkan kasus. Terbagi atas 3 tim,
masing-masing tim dikepalai oleh satu ketua tim dibantu oleh perawat pelaksana.
Setiap TIM akan mengelola asuhan keperawatan berdasarkan kasus per sistem yang
telah di bagi sehingga dalam satu kamar terdapat beberapa tim. Untuk Tim 1 terbagi
atas sistem syaraf, integumen dan THT. Untuk TIM 2 terbagi atas sistem perkemihan
dan pencernaan. Untuk TIM 3 terbagi atas sistem ortopedi, muskoloskeletal, dan
onkologi. Jumlah tempat tidur keseluruhan di rauangan sebanyak 27 tempat tidur.

6. Proses Penerapan Mengenai Indikator BOR, ALOS dan TOI


Rumusan Perhitungan Tempat Tidur Terpakai BOR:

Keterangan:
Jumlah hari perawatan adalah jumlah total pasien di rawat dalam satu hari kali
jumlah hari dalam satu satuan waktu
Jumlah hari persatuan waktu kalau di ukur per satu bulan, maka jumlahnya 28-
31 hari, tergantung jumlah hari dalam satu bulan tersebut.

BOR
308
X 100 % = 36,8 %
27x31

Rumusan Perhitungan ALOS :

Keterangan :

Jumlah hari perawatan adalah jumlah total pasien di rawat dalam satu hari kali
jumlah hari dalam satu satuan waktu
Jumlah pasien keluar hidup dan mati adalah jumlah pasien yang masuk ruang
perawatan

ALOS Ruang bedah lantai 6 DokMil :

45 | S T I K e s B I N A W A N
308
= 4.16

74+0

Rumusan Perhitungan TOI:

TOI Ruangan bedah lantai 6 dokmil

(27 x 31) 308


= 7.1

74 + 0

Laporan Bulan Januari 2016

Kapasitas bed : 27 bed

Jumlah pasien masuk : 80 0rang

Jumlah hari perawatan : 308

BOR : 36.8%

ALOS : 4.16

TOI : 7.1

SDM : - Kebutuhan Tenaga : 38 orang

- Tenaga Saat ini : 24 orang

46 | S T I K e s B I N A W A N
B. Analisa SWOT
PILAR I
1. Perencanaan (Planning)

Strenght (Kekuatan) Weakness (Kelemahan) Opportunity (Kesempatan) Threats (Ancaman)

a. Ruangan sudah memiliki a. Rencana tahunan, bulanan, a. Dapat memberikan a. Semakin tingginya
visi dan misi harian karu sudah dibuat pelayanan dengan pengetahuan masyarakat
b. Rencana kegiatan bulanan
namun dari hasil observasi profesional yaitu tentang pelayanan kesehatan
dan tahunan sudah disusun
belum dapat dilihat pelayanan terbaik sesuai maka semakin mudah
oleh kepala ruangan b. Perawat sudah punya
dengan standar etika masyarakat untuk protes
c. Ruangan sudah memiliki
rencana harian keperawatan
profesi serta dapat tentang pelayanan yang
rencana kegiatan bulanan
namun dari hasil observasi
memberikan kepuasan diberikan.
dan tahunan
belum dapat dilihat b. Persaingan masuknya
d. Perawat sudah memiliki pada pasien maupun
c. Perawat pelaksana sudah
perencanaan harian perawat asing.
keluarga.
membuat rencana kegiatan c. Persaingan antar rumah sakit
b. Adanya kesempatan
harian namun tidak yang lain.
untuk mengikuti
terformat
pelatihan tentang
manajemen keperawatan.
c. Adanya akreditasi RS
(JCI) yang akan
mendukung dan
mendorong penerapan

47 | S T I K e s B I N A W A N
sistem MPKP diruangan.
d. Adanya kesempatan
untuk menjadi (Role
Model) bagi ruangan
lainnya di RSPAD Gatot
Soebroto.

2. Pengorganisasian

Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan) Opurtunity (Kesempatan) Threats (Ancaman)

a. Memiliki struktur organisasi a. Ruangan sudah memiliki a. Pembagian jadwal dinas a. Tuntutan dari masyarakat
ruangan struktur organisasi ruangan sesuai tim memberikan akan mutu pelayanan
namun dari hasil observasi kesempatan perawat untuk yang professional.
belum terlihat di ruangan melanjutkan pendidikan dan
b. Jadwal dinas perawat dibuat mengikuti pelatihan atau
berdasarkan pembagian tim seminar keperawatan
b. Ketua tim belum menetapkan
perawat pelaksana untuk
c. Kepala ruangan bekerja sama masing-masing pasien b. Terdapat contoh RS lain
dengan ketua tim dalam yang sudah melaksanakan
mengatur jaswal dinas MPKP dalam manajemen
keperawatanya

d. Kepala ruangan membagi c. Adanya mahasiswa STIKes


pasien untuk masing-masing Binawan yang sedang
tim praktek manajemen
keperawatan dapat

48 | S T I K e s B I N A W A N
memberikan kesempatan
bagi perawat ruangan
e. Daftar pasien mencantumkan sebagai volunteer bagi
perawat dan dokter yang mahasiswa untuk
merawat pasien mengaplikasikan ilmu
tentang pengorganisasian.

f. Ada kolaborasi dan koordinasi


baik dengan tim kesehatan
yang lain

g. Adanya pembagian waktu


kerja 3 shift, pagi (08.00
14.00) sore (14.00-20.30)
malam (20.30-08.00).

3. Pengarahan (Actuating)

Strenght (Kekuatan) Weakness (Kelemahan) Opportunity (Kesempatan) Threats (Ancaman)

49 | S T I K e s B I N A W A N
a. Operan sudah dilaksanakan a. Saat operan lebih banyak a. Adanya mahasiswa STIKes a. Tidak adanya pre dan post
diruangan. melaporkan rencana dan Binawan yang sedang conference dapat
b. Perawat selalu mengikuti
tindakan medis praktek manajemen mengakibatkan tidak adanya
operan setiap pergantian b. Pre dan post conference
keperawatan dapat evaluasi asuhan keperawatan
shift. sudah berjalan, namun
memberikan kesempatan yang telah diberikan kepada
c. Kepala ruangan memimpin
waktu pelaksanaanya belum
bagi perawat ruangan pasien.
operan dan membuka
optimal b. Menurunnya kepercayaan
sebagai volunter bagi
dengan salam dan doa c. Dalam pendelegasian tugas
pasien dan keluarga terhadap
mahasiswa untuk
bersama. sudah dilaksanakan namun
petugas kesehatan karena
d. Perawat menggunakan mengaplikasikan ilmu
masih belum optimal
pelayanan yang didapatkan
komunikasi efektif pada d. Supervisi kepala ruangan tentang pengarahan.
b. Pelayanan yang baik dan tidak sesuai dengan harapan.
setiap operan. kepada ketua tim dan
c. Persaingan antar rumah sakit
e. Kepala ruangan memberikan memuaskan pelanggan dapat
supervise ketua tim kepada
yang lain.
reinforcement positif kepada meningkatkan mutu
perawat pelaksana sesuai d. Mengingat Undang-Undang
perawat dengan kinerja dan pelayanan rumah sakit.
program 1 minggu sekali Dasar 1945, Pasal 20 dan
c. Adanya Kepala Bidang
penampilan yang baik.
namun penilaian masing- pasal 21 ayat (1) yang
f. Kepala ruangan dalam Keperawatan dan jajarannya
masing yang supervise 1 menjelaskan : Keperawatan
menyelesaikan masalah untuk memberikan
bulan sekali dari hasil merupakan suatu bentuk
diruangan menggunakan pengarahan
observasi belum dapat pelayanan profesional yang
pendekatan problem
dilihat didasari pada bagian integral
solving.
g. Diruangan mempunyai dari pelayanan kesehatan
Pendelegasian tugas dan berdasarkan pada ilmu

50 | S T I K e s B I N A W A N
h. Supervisi sudah terjadwal dan kiat keperawatan yang
dan disusun oleh kepala ditujukan kepada individu,
ruangan. keluarga, kelompok dan
i. Supervisi kepala ruangan
masyarakat baik sehat
kepada ketua tim sudah
maupun sakit yang
dilaksanakan
mencakup seluruh proses
j. Supervisi ketua Tim kepada
kehidupan manusia.
perawat pelaksana sudah
dilaksanakan

4. Pengendalian

Strenght (Kekuatan) Weakness (Kelemahan) Opportunity (Kesempatan) Threat (Ancaman)

51 | S T I K e s B I N A W A N
a. Perhitungan indicator mutu a. Kepuasan pasien dan keluarga a. Kegiatan audit keperawatan
umum : BOR, ALOS, TOI, terhadap pelayanan RSPAD jika tidak dilakukan secara
dihitung setiap 1 bulan yaitu Gatot Soebroto memberikan optimal maka tidak adanya
dilakukan pada akhir bulan peluang RS untuk evaluasi untuk meningkatkan
direkomendasikan ke kinerja dalam menerapkan
masyarakat luas asuhan keperawatan
b. Perhitungan indicator mutu
khusus: angka dekubitus,
ILO, IADP, ISK, VAP, dan b. Pelayanan keperawatan yang b. Persaingan dengan rumah
Plebitis. baik dan memuaskan sakit lain yang telah
pelanggan dapat meningkatkan menggunakan asuhan
c. Audit dokumentasi asuhan mutu rumah sakit keperawatan dengan model
keperawatan sudah dilakukan penerapan MPKP.

d. Survey masalah pasien


dilakukan setiap hari dan di
dokumentasikan

e. Survey kepuasan pasien dan


keluarga dilakukan melalui
kuesioner kepada pasien dan
keluarga sebelum pulang

5. Perencanaan Logistik

Strenght (Kekuatan) Weakness (Kelemahan) Opportunity (Kesempatan) Threat (Ancaman)

52 | S T I K e s B I N A W A N
a. Adanya staff yang a. Adanya rumah sakit baik a. Adanya persaingan mutu
mengajukan penyediaan nasional maupun pelayanan antar rumah
bahan /barang yang internasional yang dapat sakit.
dibutuhkan untuk kegiatan menjadi contoh untuk
operasional di ruangan menjadi pengembangan
tersebut dalam jumlah, fasilitas maupun peralatan
kualitas dan pada waktu untuk memenuhi standar
yang tepat (sesuai kebutuhan pelayanan
kebutuhan). MPKP.
b. Adanya PJ (penanggung b. Banyaknya penawaran
jawab) dalam membuat dengan anggaran yang
pengadaan seperti atk, terjangkau dari berbagai
pengadaan fasilitas usaha bisnis dalam
ruangan dll melengkapi logostik
ruangan.

6. Pengelolaan SDM Perawat

Strenght (Kekuatan) Weakness Opportunity (Kesempatan) Threat (Ancaman)


(Kelemahan)

a. Perawat di ruang bedah lantai 6 a. Tersedianya sejumlah a. Adanya tuntutan masyarakat yang
DokMil terdiri dari lulusan D3 fakultas dan stikes yang tinggi untuk mendapatkan

53 | S T I K e s B I N A W A N
dan Ners (Sarjana + Profesi menyediakan kelas pelayanan yang lebih professional.
Keperawatan). karyawan bagi karyawan b. Era globalisasi yang menuntut
b. Pada ruang bedah lantai 6 yang ingin melanjutkan adanya pelayanan keperawatan
DokMil memiliki perawat 24 pendidikan ke jenjang yang berkualitas.
dengan kapasitas tempat tidur selanjutnya.
27. b.Tersedianya program
c. Perawat di fasilitas dan di pelatihan, seminar,
izinkan manajemen RS untuk workshop untuk perawat
belajar dan melanjutkan yang di adakan oleh RS,
pendidikan lebih tinggi serta himpunan profesi, maupun
meningkatkan pelatihan- lembaga pendidikan.
pelatihan keperawatan.
d. Perawat yang bekerja telah
melaui proses rekruitmen dan
seleksi.
e. Kepala ruangan melakukan
penilaian kerja perawat ruangan.

PILAR II
Sistem Kompensasi dan Penghargaan

Strenght (Kekuatan) Weakness (Kelemahan) Opportunity (Kesempatan) Threat (Ancaman)

a. Proses recruitment di a. Hasil dari penilaian dan a. Jika penilaian kerja tidak
ruangan bedah lantai 6 penghargaan dapat dilakukan secara
Dokmil sudah berdasarkan dijadikan patokan untuk berkesinambungan hal ini
level MPKP yang dipilih menentukan akan menguntungkan
yaitu MPKP pemula. kualitas dan motivasi
pengembangan jenjang

54 | S T I K e s B I N A W A N
b. Perawat yang bekerja di karir untuk perawat. perawat yang berimbas
ruang bedah lantai 6 kepada loyalitas
DokMil sudah sesuai keperawatan.
dengan criteria level MPKP.
c. Penilaian kinerja perawat
dilaksanakan melaui
supervise yang dilakukan

PILAR III
Hubungan Profesional

Strenght (Kekuatan) Weakness (Kelemahan) Opportunity (Kesempatan) Threat (Ancaman)

a. Rapat ruangan antar a. Konferensi kasus a. Hubungan professional


perawat rutin dilakukan satu keperawatan yang yang terjalin baik antara
bulan sekali. dilaksanakan secara berkala disiplin ilmu kesehatan
b. Rapat keperawatan akan meningkatkan kualitas (dokter, perawat,
dilaksanakan antar kabag, perawat dari segi fisioterapis, ahli gizi) akan
karu, katim minimal satu pengetahuan dan meningkatkan kepuasan
bulan sekali. kemampuan. Konferensi pelayanan dari tim
c. Kolaborasi dengan kasus yang rutin kesehatan sendiri dan
kesehatan lain misalnya dilaksanakan dapat pasien. Komunikasi antar
dokter dan fisioterapi ditingkatkan menjadi rapat disiplin ilmu kesehatan
dilakukan dengan baik. tim kesehatan antar disiplin diperlukan secara rutin
Konsultasi atau pelaporan ilmu kesehatan dengan melalui rapat tim
pasien dapat dilakukan via dokter, fisioterapis, ahli kesehatan.
telpon. gizi, sehingga semakin,
menunjukan kekuatan
perawat sebagai suatu
profesi yang utuh, serta
pasien akan mendapatkan

55 | S T I K e s B I N A W A N
pelayanan holistic.

PILAR IV
Manajemen Asuhan Keperawatan

Strenght (Kekuatan) Weakness (Kelemahan) Opportunity (Kesempatan) Threat (Ancaman)

a. Proses asuhan a. Standar asuhan a. Memberikan pelayanan a. Jika tidak melakukan


keperawatan sudah keperawatan telah di secara holistic care. manajemen asuhan
menggunakan 6 fase tetapkan secara baik b. Adanya referensi baik keperawatan dengan baik,
standar (pengkajian, namun masih belum melalui buku ataupun pasien dan keluarga akan
diagnose, tujuan, rencana optimal kususnya di media internet mengenai merasa tidak puas dengan
tindakan, implementasi bagian diagnosa . manajemen asuhan pelayanan keperawatan
dan evaluasi). b. Rencana dan implementsi keperawatan. yang diberikan.
b. Proses keperawatan telah disusun dan dibantu b. Bila tidak dilakukan
dilaksanakan sesuai dengan SAK yang tersedia pasien kelolaan maka
dignosa NANDA dan di ruangan namun tujuan untuk pelayanan
mempunyai standar berdasarkan hasil holistic caring belum
asuhan keperawatan. observasi belum dapat di tercapai.
c. Rencana dan implementsi lihat
telah disusun dan dibantu
dengan SAK yang tersedia
di ruangan.

56 | S T I K e s B I N A W A N
57 | S T I K e s B I N A W A N
C. Perumusan Masalah

1. Pilar I

a. Perencanaan

1) Belum optimalnya penyusunan kegiatan harian perawat pelaksana

b. Pengorganisasian

1) Ketua tim belum mengalokasikan pasien sesuai dengan perawat primer

dan perawat pelaksana sesuai dengan jadwal dinas.

c. Pengarahan

1) Belum terlaksananya operan secara terstruktur berdasarkan diagnosa

keperawatan pasien

2) Belum optimal dalam pendelegasian tugas

2. Pilar IV

a. Belum optimalnya pemberian asuhan keperawatan yang sesuai dengan Standar

Operasional Prosedur khususnya pada diagnose keperawatan

D. Plan Of Action (POA)


Rencana penyelesaian masalah disusun melalui diskusi dalam kelompok di ruang
bedah lantai 6 Dokmil berdasarkan analisa SWOT yang sudah dibuat dalam melihat
kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang ada, sehingga dapat ditarik
kesimpulan strategi perencanaan penyelesaian masalah. Penyelesaian masalah akan
dilakukan dengan bekerja sama dengan perawat ruangan.
1. PERENCANAAN
a. Membuat penyusunan kegiatan harian perawat pelaksana secara terformat
2. PENGORGANISASIAN
Penetapan daftar lokasi perawat dan pasien kelolaan dilakukan secara konsisten
untuk mencegah terjadinya beban kerja perawat yang tidak seimbang.

3. PENGARAHAN

58 | S T I K e s B I N A W A N
a. Melaksanakan operan secara terstruktur berdasarkan diagnosa keperawatan
pasien
b. Proses pendelegasian dilakukan melalui surat delegasi, sehingga jelas hal dan
wewenang yang akan dilimpahkan.
4. Patient Care Delivery
Mengoptimalkan pemberian asuhan keperawatan yang sesuai dengan Standar
Operasional Prosedur khususnya pada diagnose keperawa

59 | S T I K e s B I N A W A N
60 | S T I K e s B I N A W A N

Вам также может понравиться