Вы находитесь на странице: 1из 65

Komponen Lingkungan Kriteria Dikaji

Sumber Dampak Keterangan/Alasan


Terkena Dampak Evaluasi Dalam
Dampak ANDAL
Potensial
Penerima Dampak 1 2 3 4

I. TAHAP PRA KONTRUKSI


1. Sosialisasi dan 1. Pada saat ini beban terhadap dampak sikap dan
Konsultasi persepsi masyarakat masih rendah, mengingat
disekitar lokasi kegiatan tidak banyak terdapat
kegiatan-kegiatan lain yang telah memberikan
dampak kepada lingkungan disekitar,
2. Dampak sikap dan persepsi masyarakat
memegang peranan penting, ini dikarenakan
apabila terbentuk sikap dan persepsi negatif dari
masyarakat akan menghambat jalannya kegiatan
pada tahap selanjutnya akan berdampak turunan
yakni munculnya konflik sosial.
Sikap dan 3. Tidak ada muncul kekhawatiran dari masyarakat
Sosekmas Persepsi T Y Y T Ya terhadap apabila dilakukannya kegiatan

Masyarakat sosialisasi rencana kegiatan, dikarenakan


masyarakat mengetahui tujuan dilakukannya
rencana kegiatan.
4. Belum ada aturan /kebijakan yang terlampaui
terkait kegiatan sosialisasi.

Dampak sikap dan persepsi negatif akan terbentuk


apabila kegiatan sosialisasi tidak dilakukan,
dikarenakan masyarakat tidak memahami secara
benar pelaksanaan kegiatan. Dengan demikian
dampak sikap dan persepsi masyarakat dapat
dikatagorikan dampak penting hipotetik.
2. Pengadaan dan 1. Pada saat ini beban terhadap dampak sikap dan
Pembebasan Lahan persepsi masyarakat masih rendah, mengingat
disekitar lokasi kegiatan tidak banyak lahan
Sikap dan
warga yang difungsikan untuk kegiatan-kegiatan
Sosekmas Persepsi T Y Y T Ya
lain yang telah memberikan dampak kepada
Masyarakat lingkungan disekitar,
2. Dampak sikap dan persepsi masyarakat
memegang peranan penting, ini dikarenakan
apabila terbentuk sikap dan persepsi negatif dari
masyarakat akan menghambat jalannya kegiatan
pada tahap selanjutnya akan berdampak turunan
yakni munculnya konflik sosial.
3. Tidak akan muncul kekhawatiran dari
masyarakat terhadap apabila dilakukannya
kegiatan pembebasan lahan, dikarenakan
masyarakat akan diberikan ganti rugi yang sesuai.
4. Belum ada aturan /kebijakan yang terlampaui
terkait kegiatan sosialisasi.
Dampak sikap dan persepsi negatif akan terbentuk
apabila kegiatan sosialisasi tidak dilakukan,
dikarenakan masyarakat tidak memahami secara
benar pelaksanaan kegiatan. Dengan demikian
dampak sikap dan persepsi masyarakat dapat
dikatagorikan dampak penting hipotetik.
II. TAHAP KONTRUKSI
Komponen Lingkungan Kriteria Dikaji
Sumber Dampak Keterangan/Alasan
Terkena Dampak Evaluasi Dalam
Dampak ANDAL
Potensial
Penerima Dampak

1. Mobilisasi Sosekmas Mata T Y Y T Ya 1. Berdasarkan hasil sosialisasi bahwa masyarakat


sangat berharap bahwa rencana usaha dan/atau
Tenaga Kerja Pencaharian,
kegiatan dapat bermanfaat bagi masyarakat
dan Tingkat
disekitar lokasi kegiatan, salah satunya terserap
Pendapatan menjadi tenaga kerja.
2. Komponen kesempatan kerja memegang peranan
penting dalam peningkatan perekonomian
masyarakat serta mengendalikan dampak sosial
lainnya yakni kecemburuan sosial dalam
masyarakat, khususnya kecemburuan yang timbul
dari masyarakat setempat.
3. Pada saat kegiatan sosialisasi terkait kegiatan
penerimaan tenaga kerja sebanyak 97% responden
yang setuju karena dengan dibangunnya pabrik
akan membuka peluang kesempatan kerja bagi
masyarakat.
4. Terkait penerimaan tenaga kerja ada aturan
kebijakan yang dapat terlampaui yakni Undang
Undang No 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan.

Kebutuhan tenaga kerja untuk tahap konstruksi


rencana usaha dan/atau kegiatan akan membuka
lapangan kerja baru bagi masyarakat khususnya bagi
masyarakat disekitar lokasi kegiatan. Walaupun
jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan pada tahap
konstruksi sangat terbatas tetapi telah menambah
lapangan kerja baru dilokasi kegiatan dan berpotensi
menyerap penduduk usia produktif yang pada saat ini
belum mempunyai pekerjaan tetap dan kondisi ini
juga akan berpotensi membuka peluang usaha bagi
masyarakat setempat antara lain usaha penjualan
kebutuhan makanan/minuman serta kebutuhan
lainnya khususnya untuk kebutuhan konstruksi
maupun tenaga kerja yang direkrut pada saat
konstruksi. Terbukanya lapangan kerja dan berusaha
pada masyarakat sekitar akan berdampak terhadap
pendapatan masyarakat serta pertumbuhan ekonomi
di wilayah tersebut. Dengan demikian terbukanya
kesempatan kerja dan peluang berusaha dapat
dikatagorikan dampak Penting Hipotetik.
Peluang T Y Y T Ya 1. Diprakirakan tingkat pendapatan penduduk
diwilayah kegiatan masih rendah dan keterbatasan
Kerja dan
kebutuhan tenaga kerja pada tahap konstruksi
Berusaha
rencana usaha dan/atau kegiatan sangat terbatas
yakni hanya 130 orang maka diprakirakan
dampak peningkatan pendapatan penduduk dari
kegiatan konstruksi tidak signifikan/tidak berubah
secara mendasar.
2. Dampak tingkat pendapatan memegang peranan
penting untuk taraf hidup atau tingkat
kesejahteraan masyarakat.
3. Bentuk kekhawatiran yang muncul terhadap
dampak tingkat pendapatan apabila Pemrakarsa
tidak memberikan prirotas utama kepada
masyarkat setempat untuk diterima menjadi
tenaga kerja pada tahap konstruksi dan
operasional.
4. Aturan ketenagakerjaan terkait pengupahan serta
peraturan penetapan UMK.

Dampak peningkatan pendapatan masyarakat


merupakan dampak turunan dari dampak kesempatan
kerja dan peluang berusaha dengan adanya rencana
kegiatan yang dilakukan selama tahap konstruksi
(yang diprakirakan 2tahun), Dengan demikian
selama tahap konstruksi tersebut masyarakat yang
terekrut menjadi tenaga kerja maupun masyarakat
yang memanfaatkan potensi peluang usaha dengan
adanya rencana usaha dan/atau kegiatan akan
merasakan peningkatan pendapatan mereka.

Meningkatnya pendapatan tersebut akan berpotensi


meningkatkan taraf hidup atau tingkat kesejahteraan.
Dengan demikian dampak peningkatan pendapatan
masyarakat dapat dikatagorikan dampak penting
hipotetik.
Sikap dan T Y Y T Ya 1. Berdasarkan hasil sosialisasi diketahui bahwa
persepsi negatif masyarakat muncul apabila
Persepsi
Pemrakarsa tidak dapat memberikan prioritas
Masyarakat
kepada masyarakat sekitar untuk menjadi tenaga
kerja.
2. Sikap dan persepsi masyarakat memegang
peranan penting terhadap tatanan sosial di wilayah
kegiatan serta keberlanjutan kegiatan.
3. Kekhawatiran persepsi negatif akan muncul
apabila Pemrakarsa tidak dapat melakukan
pengelolan terhadap dampak kesempatan kerja
yakni memberikan prioritas kesempatan kerja
pada masyarakat setempat.
4. Aturan dan kebijakan yang dapat terlampaui yakni
Undang Undang No 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan.

Dampak persepsi dan sikap masyarakat merupakan


dampak turunan yang akan timbul dari dampak
lansgung/primer dan sekunder yang bersumber dari
kegiatan penerimaan tenaga kerja, Apabila
Pemrakarsa tidak melakukan pengelolaan terhadap
dampak dampak tersebut maka akan timbul sikap
dan persepsi negatif dari masyarakat. Kondisi ini
dapat mendorong penolakan dari masyarakat, dan
dapat menjadi sumber konflik antara masyarkat
dengan Pemrakarsa. Atas dasar tersebut disimpulkan
bahwa dampak sikap dan persepsi negatif dari
masyarakat dapat dikatagorikan Dampak Penting
Hipotetik
2. Mobilisasi dan Geo-Fisik- Kualitas T Y Y Y Ya Peralatan berat dan material bangunan yang digunakan
untuk konstruksi didatangkan melalui jalur darat.
Demobilisasi Kimia udara
Kegiatan mobilisasi peralatan dan material bangunan
Alat dan Bahan
tentunya akan menimbulkan dampak terhadap
perubahan kualitas udara akibat emisi kendaraan
pengangkut material di sepanjang jalur yang dialui
oleh kendaraan. Hasil evaluasi dampak adalah sbb :
1. kualitas udara yang terukur pada lokasi untuk
masing-masing parameter menunjukan nilai yang
masih berada di bawah baku mutu yang
ditetapkan berdasarkan Peraturan Gubernur
Kalimantan Selatan Nomor 53 Tahun 2OO7
tentang Baku Mutu Udara Ambien dan Baku
Tingkat Kebisingan, mengingat potensi sumber
yang menghasilkan emisi gas buang masih
sedikit.
2. komponen lingkungan kualitas udara memiliki
peranan penting terhadap sosial di masyarakat.
3. Adanya kekhawatiran yang tinggi di masyarakat
akan perubahan terhadap kualitas udara ambien
di sekitar lokasi kegiatan, mengingat pemukiman
penduduk berbatasan langsung tapak proyek.
4. Belum ada peraturan yang dilanggar sejauh ini.

Atas dasar tersebut maka disimpulkan bahwa dampak


perubahan kualitas udara akibat kegiatan mobilisasi
peralatan dan material adalah dampak penting
hipotetik.
Kebisingan T Y Y T Ya Peralatan berat dan material bangunan yang digunakan
untuk konstruksi didatangkan melalui jalur darat.
Kegiatan Pengadaan peralatan berat dan material
bangunan tentunya akan menimbulkan dampak
terhadap akumulasi tingkat kebisingan yang
bersumber dari kendaraan pengangkut material di
sepanjang jalur yang dialui oleh kendaraan. Hasil
evaluasi dampak adalah sbb :
1. Beban terhadap komponen kebisingan di sekitar
lokasi kegiatan secara umum masih dalam batas
yang diizinkan, mengingat potensi sumber yang
menimbulkan intensitas bising masih sedikit
2. Komponen kebisingan yang ditimbulkan dari
kegiatan ini memiliki peranan penting terhadap
nilai ekonomi, nilai sosial maupun nilai ekologi.
3. Kekhawatiran masyarakat akan terjadinya
kebisingan akibat kegiatan ini cukup tinggi
mengingat lokasi tapak proyek berbatasan
langsung pemukiman penduduk.
4. Belum ada peraturan yang dilanggar sejauh ini.
Atas dasar tersebut maka disimpulkan bahwa dampak
kebisingan yang ditimbulkan dari kegiatan mobilisasi
peralatan dan material adalah dampak penting
hipotetik.
Lalu Lintas Y Y Y Y Ya Peralatan berat dan material bangunan yang digunakan
untuk konstruksi didatangkan melalui jalur darat.
Kegiatan Pengadaan peralatan berat dan material
bangunan tentunya akan menimbulkan dampak
terhadap kerusakan prasarana jalan yang bersumber
dari kendaraan pengangkut material di sepanjang jalur
yang dialui oleh kendaraan. Hasil evaluasi dampak
adalah sbb :
1. Beban terhadap komponen kerusakan prasarana
jalan di sekitar lokasi kegiatan secara umum
masih rendah, mengingat potensi sumber yang
menimbulkan kerusakan prasarana jalan masih
sedikit
2. Komponen kerusakan prasarana jalan yang
ditimbulkan dari kegiatan ini memiliki peranan
penting terhadap nilai ekonomi dan nilai social.
3. Kekhawatiran masyarakat akan terjadinya
kerusakan prasarana jalan akibat kegiatan ini
cukup tinggi mengingat ritasi angkutan yang
menagangkutan material dengan berat cukup
besar yang cukup sering.
4. Belum ada peraturan yang dilanggar sejauh ini.

Atas dasar tersebut maka disimpulkan bahwa dampak


kebisingan yang ditimbulkan dari kegiatan mobilisasi
peralatan dan material adalah dampak penting
hipotetik.
Kesmas Pola Penyakit T T Y T Ya Kegiatan mobilisasi peralatan dan material berpotensi
peningkatan debu dan kebisingan yang ditimbulkan
dari mesin-mesin kendaraan berat pengangkut
peralatan dan material dan berpengaruh terhadap pola
penyakit, hasil evaluasi adalah sbb :
1. Beban pola penyakit di sekitar lokasi kegiatan
sudah tinggi penyakit ISPA dan Hipertensi,
sehingga kegiatan ini jika tidak dikelola dengan
baik akan menambah penyakit ISPA dan
Hipertensi yang sudah ada.
2. Komponen pola penyakit memiliki peranan
penting bagi kehidupan sehari-hari.
3. Dampak adanya mobilisasi peralatan berat
memberikan kekhawatiran di masyarakat sekitar,
khususnya masyarakat yang dilalui oleh
kendaraan tersebut.
4. Tidak ada aturan yang dilanggar.

Atas dasar tersebut, maka dampak terhadap pola


penyakit akibat kegiatan mobilisasi peralatan dan
material bangunan menjadi Dampak Penting
Hipotetik.
Sosekmas Mata T Y Y T Ya 1. Berdasarkan hasil sosialisasi diketahui bahwa
persepsi negatif masyarakat muncul apabila
Pencaharian,
Pemrakarsa tidak mengelola dampak-dampak
dan Tingkat
yang ditimbulkan antara lain: dampak
Pendapatan peningkatan kualitas udara, pola penyakit serta
bangkitan lalu-lintas pada saat dilakukannya
kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan material.
2. Sikap dan persepsi masyarakat memegang
peranan penting terhadap tatanan sosial di wilayah
kegiatan serta keberlanjutan kegiatan.
3. Kekhawatiran persepsi negatif akan muncul
apabila Pemrakarsa tidak dapat melakukan
pengelolan terhadap dampak primer yang timbul
dari kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan
material.
4. Aturan dan kebijakan yang dapat terlampaui yakni
undang-undang lalu-lintas dan peraturan lain yang
terkait dengan pengangkutan alat dan material
pada saat konstruksi.

Dampak persepsi dan sikap masyarakat merupakan


dampak turunan yang akan timbul dari dampak
lansgung/primer dan sekunder yang bersumber dari
kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan material,
antara lain penurunan kualitas udara dan peningkatan
kebisingan, kerusakan jalan dan bangkitan lalu-lintas
disekitar lokasi kegiatan. Apabila pemrakarsa tidak
melakukan pengelolaan terhadap dampak dampak
tersebut maka akan timbul sikap dan persepsi negatif
dari masyarakat, Kondisi ini dapat mendorong
penolakan dari masyarakat, dan dapat menjadi
sumber konflik antara masyarkat dengan pemrakarsa.
Atas dasar tersebut disimpulkan bahwa dampak ini
tergolong sebagai Dampak Penting Hipotetik
Peluang T Y Y T Ya 1. Diprakirakan tingkat pendapatan penduduk
diwilayah kegiatan masih rendah dan keterbatasan
Kerja dan
kebutuhan tenaga kerja pada tahap konstruksi
Berusaha
rencana usaha dan/atau kegiatan sangat terbatas
yakni hanya 130 orang maka diprakirakan
dampak peningkatan pendapatan penduduk dari
kegiatan konstruksi tidak signifikan/tidak berubah
secara mendasar.
2. Dampak tingkat pendapatan memegang peranan
penting untuk taraf hidup atau tingkat
kesejahteraan masyarakat.
3. Bentuk kekhawatiran yang muncul terhadap
dampak tingkat pendapatan apabila Pemrakarsa
tidak memberikan prirotas utama kepada
masyarkat setempat untuk diterima menjadi
tenaga kerja pada tahap konstruksi dan
operasional.
4. Aturan ketenagakerjaan terkait pengupahan serta
peraturan penetapan UMK.

Dampak peningkatan pendapatan masyarakat


merupakan dampak turunan dari dampak kesempatan
kerja dan peluang berusaha dengan adanya rencana
kegiatan yang dilakukan selama tahap konstruksi
(yang diprakirakan 2tahun), Dengan demikian
selama tahap konstruksi tersebut masyarakat yang
terekrut menjadi tenaga kerja maupun masyarakat
yang memanfaatkan potensi peluang usaha dengan
adanya rencana usaha dan/atau kegiatan akan
merasakan peningkatan pendapatan mereka.

Meningkatnya pendapatan tersebut akan berpotensi


meningkatkan taraf hidup atau tingkat kesejahteraan.
Dengan demikian dampak peningkatan pendapatan
masyarakat dapat dikatagorikan dampak penting
hipotetik.
Sikap dan T Y Y T Ya 1. Berdasarkan hasil sosialisasi diketahui bahwa
persepsi negatif masyarakat muncul apabila
Persepsi
Pemrakarsa tidak dapat memberikan prioritas
Masyarakat
kepada masyarakat sekitar untuk menjadi tenaga
kerja.
2. Sikap dan persepsi masyarakat memegang
peranan penting terhadap tatanan sosial di wilayah
kegiatan serta keberlanjutan kegiatan.
3. Kekhawatiran persepsi negatif akan muncul
apabila Pemrakarsa tidak dapat melakukan
pengelolan terhadap dampak kesempatan kerja
yakni memberikan prioritas kesempatan kerja
pada masyarakat setempat.
4. Aturan dan kebijakan yang dapat terlampaui yakni
Undang Undang No 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan.
Dampak persepsi dan sikap masyarakat merupakan
dampak turunan yang akan timbul dari dampak
lansgung/primer dan sekunder yang bersumber dari
kegiatan penerimaan tenaga kerja, Apabila
Pemrakarsa tidak melakukan pengelolaan terhadap
dampak dampak tersebut maka akan timbul sikap
dan persepsi negatif dari masyarakat. Kondisi ini
dapat mendorong penolakan dari masyarakat, dan
dapat menjadi sumber konflik antara masyarkat
dengan Pemrakarsa. Atas dasar tersebut disimpulkan
bahwa dampak sikap dan persepsi negatif dari
masyarakat dapat dikatagorikan Dampak Penting
Hipotetik
3. Persiapan Lahan Perubahan
Lahan
Biologi Flora Darat T T T T Tidak Kegiatan pematangan lahan pada tahap konstruksi
yaitu pembersihan vegetasi penutup lahan pada lokasi
rencana pembangunan pabrik akan menimbulkan
dampak terhadap perubahan Keanekaragaman Jenis
vegetasi di lingkungan. Hasil evaluasi dampak dari
tahap kegiatan ini adalah sbb :
1. Beban terhadap komponen flora di sekitar lokasi
kegiatan secara umum masih dalam batas aman.
Sebagian besar tipe vegetasi ekosistem darat di
wilayah studi termasuk ekosistem hutan hujan
tropis (Tropical Rain Forest). Kondisi vegetasi
alami di sekitar tapak proyek tergolong kurang
dan cukup untuk semua jenis pertumbuhan
(pohon, tiang, pancang dan semai).
2. Komponen Flora tidak berubah signifikan,
sehingga tidak terlalu berperan penting dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat sekitar (nilai
sosial dan ekonomi) dan terhadap komponen
lingkungan lainnya (nilai ekologis).
3. Kekhawatiran masyarakat akan terjadinya
perubahan Keanekaragaman Jenis flora akibat
kegiatan ini tidak terlalu tinggi.
4. Belum ada peraturan yang dilanggar sejauh ini.
Atas dasar tersebut maka disimpulkan bahwa dampak
flora adalah dampak hipotetik tidak penting
Fauna Darat T T T T Tidak Kegiatan pematangan lahan pada tahap konstruksi
yaitu pembersihan vegetasi penutup lahan pada lokasi
rencana berperan penting bagi tempat hidup berbagai
satwa, baik tempat untuk bersarang maupun untuk
memperoleh makanan, sehingga apabila daerah ini
terganggu akan berpengaruh bagi beberapa jenis satwa
(diantaranya terdapat species-species yang dilindungi)
yang hidupnya tergantung pada tempat ini.
Hasil evaluasi dampak dari tahap kegiatan ini adalah
sbb :
1. Fauna memiliki mobilitas yang tinggi dan peka
terhadap bunyi-bunyian. Karena lokasi pabrik
berdekatan dengan areal perkebunan kelapa
sawit, sehingga aktivitas manusia dikebun selalu
ada, maka dengan sendirinya mereka akan
berpindah tempat ke habitat lain yang lebih aman.
2. Komponen Fauna tidak berubah signifikan,
sehingga tidak terlalu berperan penting dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat sekitar (nilai
sosial dan ekonomi) dan terhadap komponen
lingkungan lainnya (nilai ekologis).
3. Kekhawatiran masyarakat akan terjadinya
perubahan Keanekaragaman Jenis flora akibat
kegiatan ini tidak terlalu tinggi.
4. Belum ada peraturan yang dilanggar sejauh ini.

Atas dasar tersebut maka disimpulkan bahwa dampak


flora adalah dampak hipotetik tidak penting
Sosekmas Mata T Y Y T Ya 1. Berdasarkan hasil sosialisasi diketahui bahwa
persepsi negatif masyarakat muncul apabila
Pencaharian,
Pemrakarsa tidak mengelola dampak-dampak
dan Tingkat
yang ditimbulkan antara lain: dampak
Pendapatan peningkatan kualitas udara, pola penyakit serta
bangkitan lalu-lintas pada saat dilakukannya
kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan material.
2. Sikap dan persepsi masyarakat memegang
peranan penting terhadap tatanan sosial di
wilayah kegiatan serta keberlanjutan kegiatan.
3. Kekhawatiran persepsi negatif akan muncul
apabila Pemrakarsa tidak dapat melakukan
pengelolan terhadap dampak primer yang timbul
dari kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan
material.
4. Aturan dan kebijakan yang dapat terlampaui
yakni undang-undang lalu-lintas dan peraturan
lain yang terkait dengan pengangkutan alat dan
material pada saat konstruksi.

Dampak persepsi dan sikap masyarakat merupakan


dampak turunan yang akan timbul dari dampak
lansgung/primer dan sekunder yang bersumber dari
kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan material,
antara lain penurunan kualitas udara dan peningkatan
kebisingan, kerusakan jalan dan bangkitan lalu-lintas
disekitar lokasi kegiatan. Apabila pemrakarsa tidak
melakukan pengelolaan terhadap dampak dampak
tersebut maka akan timbul sikap dan persepsi negatif
dari masyarakat, Kondisi ini dapat mendorong
penolakan dari masyarakat, dan dapat menjadi
sumber konflik antara masyarkat dengan pemrakarsa.
Atas dasar tersebut disimpulkan bahwa dampak ini
tergolong sebagai Dampak Penting Hipotetik
Peluang T Y Y T Ya 1. Diprakirakan tingkat pendapatan penduduk
diwilayah kegiatan masih rendah dan keterbatasan
Kerja dan
kebutuhan tenaga kerja pada tahap konstruksi
Berusaha
rencana usaha dan/atau kegiatan sangat terbatas
yakni hanya 130 orang maka diprakirakan
dampak peningkatan pendapatan penduduk dari
kegiatan konstruksi tidak signifikan/tidak berubah
secara mendasar.
2. Dampak tingkat pendapatan memegang peranan
penting untuk taraf hidup atau tingkat
kesejahteraan masyarakat.
3. Bentuk kekhawatiran yang muncul terhadap
dampak tingkat pendapatan apabila Pemrakarsa
tidak memberikan prirotas utama kepada
masyarkat setempat untuk diterima menjadi
tenaga kerja pada tahap konstruksi dan
operasional.
4. Aturan ketenagakerjaan terkait pengupahan serta
peraturan penetapan UMK.

Dampak peningkatan pendapatan masyarakat


merupakan dampak turunan dari dampak kesempatan
kerja dan peluang berusaha dengan adanya rencana
kegiatan yang dilakukan selama tahap konstruksi
(yang diprakirakan 2tahun), Dengan demikian
selama tahap konstruksi tersebut masyarakat yang
terekrut menjadi tenaga kerja maupun masyarakat
yang memanfaatkan potensi peluang usaha dengan
adanya rencana usaha dan/atau kegiatan akan
merasakan peningkatan pendapatan mereka.

Meningkatnya pendapatan tersebut akan berpotensi


meningkatkan taraf hidup atau tingkat kesejahteraan.
Dengan demikian dampak peningkatan pendapatan
masyarakat dapat dikatagorikan dampak penting
hipotetik.
Sikap dan T Y Y T Ya 1. Berdasarkan hasil sosialisasi diketahui bahwa
persepsi negatif masyarakat muncul apabila
Persepsi
Pemrakarsa tidak dapat memberikan prioritas
Masyarakat
kepada masyarakat sekitar untuk menjadi tenaga
kerja.
2. Sikap dan persepsi masyarakat memegang
peranan penting terhadap tatanan sosial di wilayah
kegiatan serta keberlanjutan kegiatan.
3. Kekhawatiran persepsi negatif akan muncul
apabila Pemrakarsa tidak dapat melakukan
pengelolan terhadap dampak kesempatan kerja
yakni memberikan prioritas kesempatan kerja
pada masyarakat setempat.
4. Aturan dan kebijakan yang dapat terlampaui yakni
Undang Undang No 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan.

Dampak persepsi dan sikap masyarakat merupakan


dampak turunan yang akan timbul dari dampak
lansgung/primer dan sekunder yang bersumber dari
kegiatan penerimaan tenaga kerja, Apabila
Pemrakarsa tidak melakukan pengelolaan terhadap
dampak dampak tersebut maka akan timbul sikap
dan persepsi negatif dari masyarakat. Kondisi ini
dapat mendorong penolakan dari masyarakat, dan
dapat menjadi sumber konflik antara masyarkat
dengan Pemrakarsa. Atas dasar tersebut disimpulkan
bahwa dampak sikap dan persepsi negatif dari
masyarakat dapat dikatagorikan Dampak Penting
Hipotetik
4. Pekerjaan Geo-Fisik- Kualitas T Y Y Y Ya Kegiatan konstruksi bangunan PABRIK dan fasillitas
penunjangnya dilakukan dengan menggunakan
Pondasi Kimia Udara
peralatan berat. Hal ini dapat menimbulkan emisi dan
Bangunan
menyebabkan perubahan kualitas udara di lokasi
kegiatan. Hasil evaluasi dampak adalah sbb :
1. Beban terhadap komponen kualitas udara di
sekitar lokasi kegiatan secara umum masih
dibawah baku mutu yang ditetapkan mengingat
potensi sumber yang menghasilkan emisi gas
buang masih sedikit.
2. komponen lingkungan kualitas udara memiliki
peranan penting nilai ekonomi dan sosial di
masyarakat, maupun nilai ekologi.
3. Adanya kekhawatiran yang tinggi di masyarakat
akan perubahan terhadap kualitas udara ambien di
sekitar lokasi kegiatan, mengingat pemukiman
penduduk berbatasan langsung tapak proyek.
4. Belum ada peraturan yang dilanggar sejauh ini.

Atas dasar tersebut maka disimpulkan bahwa


perubahan kualitas udara adalah dampak penting
hipotetik.
Kebisingan T Y Y T Ya Kegiatan konstruksi bangunan Pabrik dan fasillitas
penunjangnya dilakukan dengan menggunakan
peralatan berat. Penggunaan peralatan berat akan
menghasilkan tingkat kebisingan, sehingga akan
menimbulkan dampak terhadap perubahan tingkat
kebisingan di lingkungan. Hasil evaluasi dampak dari
tahap kegiatan ini adalah sbb :
1. Beban terhadap komponen kebisingan di sekitar
lokasi kegiatan secara umum masih dibawah
baku mutu yang ditetapkan mengingat potensi
sumber yang menimbulkan intensitas bising
masih sedikit.
2. Komponen kebisingan yang ditimbulkan dari
kegiatan ini memiliki peranan penting terhadap
nilai ekonomi, nilai sosial maupun nilai ekologi.
3. Kekhawatiran masyarakat akan terjadinya
kebisingan akibat kegiatan ini cukup tinggi
mengingat lokasi tapak proyek berbatasan
langsung pemukiman penduduk.
4. Belum ada peraturan yang dilanggar sejauh ini.

Atas dasar tersebut maka disimpulkan bahwa dampak


kebisinganadalah dampak penting hipotetik.
Kualitas Air Kegiatan operasional gedung diperkirakan akan
berdampak negatif terhadap kualitas perairan di
sekitarnya. Hasil evaluasi sbb :
1. Nilai kualitas air pada perairan tersebut yang
sebagian besar masih berada dalam ambang batas
yang diperbolehkan. Meskipun terdapat beberapa
parameter kualitas air yang melebihi baku mutu
yang berasal dari kegiatan lain di sekitar lokasi
proyek.
2. Kualitas air permukaan memiliki peranan penting
terhadap nilai sosial di masyarakat, nilai ekonomi
Y Y Y Y Ya
dan nilai ekologis
3. Ada kekhawatiran/keresahan yang timbul di
masyarakat terkait dengan komponen air
permukaan di lokasi kegiatan (berdasarkan hasil
konsultasi publik)
4. Tidak ada peraturan yang akan dilanggar

Atas dasar pertimbangan hasil evaluasi di atas, maka


disimpulkan bahwa dampak perubahan kuantitas air
tanah akibat kegiatan operasional Gedung adalah
Dampak Penting Hipotetik.
Limbah Padat Dalam prosesnya, kegiatan operasional Gedung akan
menghasilkan limbah Padat dari proses pembangunan,
Hasil evaluasi sbb :
1. Beban terhadap komponen limbah padat di sekitar
lokasi kegiatan secara umum masih berada dalam
ambang batas yang diperbolehkan.
2. Komponen timbulan limbah padat memiliki
peranan penting terhadap nilai ekonomi dan nilai
sosial di masyarakat, maupun terhadap nilai
ekologi.
Y Y Y Y Ya 3. Ada kekhawatiran/keresahan yang timbul di
masyarakat terkait timbulan limbah padat ini,
dimana apabila tidak dikelola dengan baik
diperkirakan akan berdampak negatif terhadap
kualitas Lingkungan di sekitarnya.
4. Tidak ada peraturan yang akan dilanggar

Atas dasar hasil evaluasi di atas, maka disimpulkan


bahwa timbulan limbah padat akibat kegiatan
operasional Gedung adalah Dampak Penting
Hipotetik.
Perubahan
Lahan
Kesmas Pola Penyakit T T Y T Ya Kegiatan konstruksi bangunan utama dan fasilitas
penunjang berpotensi peningkatan debu dan
kebisingan dan berpengaruh terhadap pola penyakit,
hasil evaluasi adalah sbb :
1. Beban pola penyakit di sekitar lokasi kegiatan
sudah tinggi penyakit ISPA, sehingga kegiatan ini
jika tidak dikelola dengan baik akan menambah
penyakit ISPA yang sudah ada.
2. Komponen pola penyakit memiliki peranan
penting bagi kehidupan sehari-hari.
3. Dampak adanya kegiatan ini memberikan
kekhawatiran di masyarakat sekitar, khususnya
masyarakat yang ada disekitar lokasi
4. Tidak ada aturan yang dilanggar.
Atas dasar tersebut, maka dampak terhadap pola
penyakit akibat kegiatan konstruksi bangunan dan
utilitas menjadi Dampak Penting Hipotetik.
Sosekmas Mata T Y Y T Ya 1. Berdasarkan hasil sosialisasi diketahui bahwa
persepsi negatif masyarakat muncul apabila
Pencaharian,
Pemrakarsa tidak mengelola dampak-dampak
dan Tingkat
yang ditimbulkan antara lain: dampak
Pendapatan peningkatan kualitas udara, pola penyakit serta
bangkitan lalu-lintas pada saat dilakukannya
kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan material.
2. Sikap dan persepsi masyarakat memegang
peranan penting terhadap tatanan sosial di wilayah
kegiatan serta keberlanjutan kegiatan.
3. Kekhawatiran persepsi negatif akan muncul
apabila Pemrakarsa tidak dapat melakukan
pengelolan terhadap dampak primer yang timbul
dari kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan
material.
4. Aturan dan kebijakan yang dapat terlampaui yakni
undang-undang lalu-lintas dan peraturan lain yang
terkait dengan pengangkutan alat dan material
pada saat konstruksi.

Dampak persepsi dan sikap masyarakat merupakan


dampak turunan yang akan timbul dari dampak
lansgung/primer dan sekunder yang bersumber dari
kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan material,
antara lain penurunan kualitas udara dan peningkatan
kebisingan, kerusakan jalan dan bangkitan lalu-lintas
disekitar lokasi kegiatan. Apabila pemrakarsa tidak
melakukan pengelolaan terhadap dampak dampak
tersebut maka akan timbul sikap dan persepsi negatif
dari masyarakat, Kondisi ini dapat mendorong
penolakan dari masyarakat, dan dapat menjadi
sumber konflik antara masyarkat dengan pemrakarsa.
Atas dasar tersebut disimpulkan bahwa dampak ini
tergolong sebagai Dampak Penting Hipotetik
Peluang T Y Y T Ya 1. Diprakirakan tingkat pendapatan penduduk
diwilayah kegiatan masih rendah dan keterbatasan
Kerja dan
kebutuhan tenaga kerja pada tahap konstruksi
Berusaha
rencana usaha dan/atau kegiatan sangat terbatas
yakni hanya 130 orang maka diprakirakan
dampak peningkatan pendapatan penduduk dari
kegiatan konstruksi tidak signifikan/tidak berubah
secara mendasar.
2. Dampak tingkat pendapatan memegang peranan
penting untuk taraf hidup atau tingkat
kesejahteraan masyarakat.
3. Bentuk kekhawatiran yang muncul terhadap
dampak tingkat pendapatan apabila Pemrakarsa
tidak memberikan prirotas utama kepada
masyarkat setempat untuk diterima menjadi
tenaga kerja pada tahap konstruksi dan
operasional.
4. Aturan ketenagakerjaan terkait pengupahan serta
peraturan penetapan UMK.

Dampak peningkatan pendapatan masyarakat


merupakan dampak turunan dari dampak kesempatan
kerja dan peluang berusaha dengan adanya rencana
kegiatan yang dilakukan selama tahap konstruksi
(yang diprakirakan 2tahun), Dengan demikian
selama tahap konstruksi tersebut masyarakat yang
terekrut menjadi tenaga kerja maupun masyarakat
yang memanfaatkan potensi peluang usaha dengan
adanya rencana usaha dan/atau kegiatan akan
merasakan peningkatan pendapatan mereka.

Meningkatnya pendapatan tersebut akan berpotensi


meningkatkan taraf hidup atau tingkat kesejahteraan.
Dengan demikian dampak peningkatan pendapatan
masyarakat dapat dikatagorikan dampak penting
hipotetik.
Sikap dan T Y Y T Ya 1. Berdasarkan hasil sosialisasi diketahui bahwa
persepsi negatif masyarakat muncul apabila
Persepsi
Pemrakarsa tidak mengelola dampak primer pada
Masyarakat
saat konstruksi bangunan PABRIK dan fasilitas
penunjang.
2. Sikap dan persepsi masyarakat memegang
peranan penting terhadap tatanan sosial di wilayah
kegiatan serta keberlanjutan kegiatan.
3. Kekhawatiran masyarakat akan muncul apabila
Pemrakarsa tidak dapat melakukan pengelolan
terhadap dampak primer yang timbul dari kegiatan
konstruksi bangunan PABRIK dan fasilitas
penunjang.
4. Aturan dan kebijakan yang dapat dilampaui
adalah undang-undang No.28 Tahun 2002
Tentang Bangunan Gedung.

Dampak persepsi dan sikap masyarakat merupakan


dampak turunan yang akan timbul dari dampak
lansgung/primer dan sekunder yang bersumber dari
kegiatan konstruksi bangunan PABRIK dan fasilitas
penunjang, antara lain penurunan kualitas udara dan
peningkatan kebisingan serta pola penyakit disekitar
lokasi kegiatan. Apabila pemrakarsa tidak melakukan
pengelolaan terhadap dampak dampak tersebut
maka akan timbul sikap dan persepsi negatif dari
masyarakat. Kondisi ini dapat mendorong penolakan
dari masyarakat, dan dapat menjadi sumber konflik
antara masyarkat dengan pemrakarsa. Atas dasar
tersebut disimpulkan bahwa dampak ini tergolong
sebagai Dampak Penting Hipotetik
5. Pekerjaan Sosekmas Sikap dan T Y Y T Ya 1. Berdasarkan hasil sosialisasi diketahui bahwa
persepsi negatif masyarakat muncul apabila
Konstruksi Persepsi
Pemrakarsa tidak mengelola dampak-dampak yang
Bangunan Masyarakat
ditimbulkan antara lain : dampak peningkatan
kualitas udara, pola penyakit serta bangkitan lalu-
lintas pada saat dilakukannya Pekerjaan Konstruksi
Bangunan.
2. Sikap dan persepsi masyarakat memegang peranan
penting terhadap tatanan sosial di wilayah kegiatan
serta keberlanjutan kegiatan.
3. Kekhawatiran persepsi negatif akan muncul
apabila Pemrakarsa tidak dapat melakukan
pengelolan terhadap dampak primer yang timbul
dari kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan
material.
4. Aturan dan kebijakan yang dapat terlampaui yakni
undang-undang lalu-lintas dan peraturan lain yang
terkait dengan pengangkutan alat dan material
pada saat konstruksi.
5. Belum ada peraturan yang dilanggar sejauh ini.

Dampak persepsi dan sikap masyarakat merupakan


dampak turunan yang akan timbul dari dampak
langsung/primer dan sekunder yang bersumber dari
Pekerjaan Konstruksi Bangunan. , antara lain
penurunan kualitas udara dan peningkatan kebisingan,
kerusakan jalan dan bangkitan lalu-lintas disekitar
lokasi kegiatan. Apabila pemrakarsa tidak melakukan
pengelolaan terhadap dampak dampak tersebut maka
akan timbul sikap dan persepsi negatif dari
masyarakat, Kondisi ini dapat mendorong penolakan
dari masyarakat, dan dapat menjadi sumber konflik
antara masyarkat dengan pemrakarsa. Atas dasar
tersebut disimpulkan bahwa dampak ini tergolong
sebagai Dampak Penting Hipotetik
6. Pembangunan Geo-Fisik- Kualitas T Y Y Y Ya Kegiatan Pembangunan Area Parkir tentunya akan
menimbulkan dampak terhadap perubahan kualitas
Area Parkir Kimia Udara
udara akibat emisi kendaraan pengangkut material di
sepanjang jalur yang dialui oleh kendaraan. Hasil
evaluasi dampak adalah sbb :
1. Beban terhadap komponen kualitas udara di
sekitar lokasi kegiatan secara umum masih
dibawah baku mutu yang ditetapkan mengingat
potensi sumber yang menghasilkan emisi gas
buang masih sedikit.
2. komponen lingkungan kualitas udara memiliki
peranan penting terhadap sosial di masyarakat.
3. Adanya kekhawatiran yang tinggi di masyarakat
akan perubahan terhadap kualitas udara ambien
di sekitar lokasi kegiatan, mengingat pemukiman
penduduk berbatasan langsung tapak proyek.
4. Belum ada peraturan yang dilanggar sejauh ini.
Atas dasar tersebut maka disimpulkan bahwa dampak
perubahan kualitas udara akibat kegiatan Demobilisasi
tenaga kerja adalah dampak penting hipotetik.
Kebisingan T Y Y T Ya Kegiatan Pembangunan Area Parkir tentunya akan
menimbulkan dampak terhadap akumulasi tingkat
kebisingan yang bersumber dari kendaraan
pengangkut material di sepanjang jalur yang dialui
oleh kendaraan. Hasil evaluasi dampak adalah sbb :
1. Beban terhadap komponen kebisingan di sekitar
lokasi kegiatan secara umum masih dibawah
baku mutu yang ditetapkan mengingat potensi
sumber yang menimbulkan intensitas bising
masih sedikit..
2. Komponen kebisingan yang ditimbulkan dari
kegiatan ini memiliki peranan penting nilai
ekonomi dan sosial di masyarakat, maupun nilai
ekologi..
3. Kekhawatiran masyarakat akan terjadinya
kebisingan akibat kegiatan ini cukup tinggi
mengingat lokasi tapak proyek berbatasan
langsung pemukiman penduduk.
4. Belum ada peraturan yang dilanggar sejauh ini.

Atas dasar tersebut maka disimpulkan bahwa dampak


kebisingan yang ditimbulkan dari kegiatan
Demobilisasi tenaga kerja adalah dampak penting
hipotetik.
Kualitas Air Kegiatan Pembangunan Area Parkir diperkirakan akan
berdampak negatif terhadap kualitas perairan di
sekitarnya. Hasil evaluasi sbb :
1. Nilai kualitas air pada perairan tersebut yang
sebagian besar masih berada dalam ambang batas
yang diperbolehkan. Meskipun terdapat beberapa
Y Y Y Y Ya
parameter kualitas air yang melebihi baku mutu
yang berasal dari kegiatan lain di sekitar lokasi
proyek.
2. Kualitas air permukaan memiliki peranan penting
terhadap nilai sosial di masyarakat, nilai ekonomi
dan nilai ekologis
3. Ada kekhawatiran/keresahan yang timbul di
masyarakat terkait dengan komponen air
permukaan di lokasi kegiatan (berdasarkan hasil
konsultasi publik)
4. Tidak ada peraturan yang akan dilanggar

Atas dasar pertimbangan hasil evaluasi di atas, maka


disimpulkan bahwa dampak perubahan kuantitas air
tanah akibat kegiatan operasional Gedung adalah
Dampak Penting Hipotetik.
Kesmas Pola Penyakit T T Y T Ya Kegiatan Pembangunan Area Parkir berpotensi
peningkatan debu dan kebisingan yang ditimbulkan
dari mesin-mesin kendaraan berat pengangkut
peralatan dan material dan berpengaruh terhadap pola
penyakit, hasil evaluasi adalah sbb :
1. Beban pola penyakit di sekitar lokasi kegiatan
sudah tinggi penyakit ISPA, sehingga kegiatan ini
jika tidak dikelola dengan baik akan menambah
penyakit ISPA yang sudah ada.
2. Komponen pola penyakit memiliki peranan penting
bagi kehidupan sehari-hari.
3. Dampak adanya mobilisasi peralatan berat
memberikan kekhawatiran di masyarakat sekitar,
khususnya masyarakat yang dilalui oleh kendaraan
tersebut.
4. Tidak ada aturan yang dilanggar.
Atas dasar tersebut, maka dampak terhadap pola
penyakit akibat kegiatan Demobilisasi tenaga kerja
menjadi Dampak Penting Hipotetik.
Sosekmas Mata T Y Y T Ya 1. Berdasarkan hasil sosialisasi diketahui bahwa
persepsi negatif masyarakat muncul apabila
Pencaharian,
Pemrakarsa tidak mengelola dampak-dampak yang
dan Tingkat
ditimbulkan antara lain: dampak peningkatan
Pendapatan kualitas udara, pola penyakit serta bangkitan lalu-
lintas pada saat dilakukannya kegiatan mobilisasi
peralatan kerja dan material.
2. Sikap dan persepsi masyarakat memegang peranan
penting terhadap tatanan sosial di wilayah kegiatan
serta keberlanjutan kegiatan.
3. Kekhawatiran persepsi negatif akan muncul apabila
Pemrakarsa tidak dapat melakukan pengelolan
terhadap dampak primer yang timbul dari kegiatan
mobilisasi peralatan kerja dan material.
4. Aturan dan kebijakan yang dapat terlampaui yakni
undang-undang lalu-lintas dan peraturan lain yang
terkait dengan pengangkutan alat dan material pada
saat konstruksi.

Dampak persepsi dan sikap masyarakat merupakan


dampak turunan yang akan timbul dari dampak
lansgung/primer dan sekunder yang bersumber dari
kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan material,
antara lain penurunan kualitas udara dan peningkatan
kebisingan, kerusakan jalan dan bangkitan lalu-lintas
disekitar lokasi kegiatan. Apabila pemrakarsa tidak
melakukan pengelolaan terhadap dampak dampak
tersebut maka akan timbul sikap dan persepsi negatif
dari masyarakat, Kondisi ini dapat mendorong
penolakan dari masyarakat, dan dapat menjadi
sumber konflik antara masyarkat dengan pemrakarsa.
Atas dasar tersebut disimpulkan bahwa dampak ini
tergolong sebagai Dampak Penting Hipotetik
Peluang T Y Y T Ya 1. Diprakirakan tingkat pendapatan penduduk
diwilayah kegiatan masih rendah dan keterbatasan
Kerja dan
kebutuhan tenaga kerja pada tahap konstruksi
Berusaha
rencana usaha dan/atau kegiatan sangat terbatas
yakni hanya 130 orang maka diprakirakan dampak
peningkatan pendapatan penduduk dari kegiatan
konstruksi tidak signifikan/tidak berubah secara
mendasar.
2. Dampak tingkat pendapatan memegang peranan
penting untuk taraf hidup atau tingkat kesejahteraan
masyarakat.
3. Bentuk kekhawatiran yang muncul terhadap
dampak tingkat pendapatan apabila Pemrakarsa
tidak memberikan prirotas utama kepada masyarkat
setempat untuk diterima menjadi tenaga kerja pada
tahap konstruksi dan operasional.
4. Aturan ketenagakerjaan terkait pengupahan serta
peraturan penetapan UMK.

Dampak peningkatan pendapatan masyarakat


merupakan dampak turunan dari dampak kesempatan
kerja dan peluang berusaha dengan adanya rencana
kegiatan yang dilakukan selama tahap konstruksi
(yang diprakirakan 2tahun), Dengan demikian
selama tahap konstruksi tersebut masyarakat yang
terekrut menjadi tenaga kerja maupun masyarakat
yang memanfaatkan potensi peluang usaha dengan
adanya rencana usaha dan/atau kegiatan akan
merasakan peningkatan pendapatan mereka.

Meningkatnya pendapatan tersebut akan berpotensi


meningkatkan taraf hidup atau tingkat kesejahteraan.
Dengan demikian dampak peningkatan pendapatan
masyarakat dapat dikatagorikan dampak penting
hipotetik.
Sikap dan T Y Y T Ya 1. Berdasarkan hasil sosialisasi diketahui bahwa
persepsi negatif masyarakat muncul apabila
Persepsi
Pemrakarsa tidak mengelola dampak-dampak
Masyarakat
yang ditimbulkan antara lain : dampak
peningkatan kualitas udara, pola penyakit serta
bangkitan lalu-lintas pada saat dilakukannya
kegiatan Demobilisasi tenaga kerja.
2. Sikap dan persepsi masyarakat memegang
peranan penting terhadap tatanan sosial di wilayah
kegiatan serta keberlanjutan kegiatan.
3. Kekhawatiran persepsi negatif akan muncul
apabila Pemrakarsa tidak dapat melakukan
pengelolan terhadap dampak primer yang timbul
dari kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan
material.
4. Aturan dan kebijakan yang dapat terlampaui yakni
undang-undang lalu-lintas dan peraturan lain yang
terkait dengan pengangkutan alat dan material
pada saat konstruksi.
5. Belum ada peraturan yang dilanggar sejauh ini.
Dampak persepsi dan sikap masyarakat merupakan
dampak turunan yang akan timbul dari dampak
langsung/primer dan sekunder yang bersumber dari
kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan material,
antara lain penurunan kualitas udara dan peningkatan
kebisingan, kerusakan jalan dan bangkitan lalu-lintas
disekitar lokasi kegiatan. Apabila pemrakarsa tidak
melakukan pengelolaan terhadap dampak dampak
tersebut maka akan timbul sikap dan persepsi negatif
dari masyarakat, Kondisi ini dapat mendorong
penolakan dari masyarakat, dan dapat menjadi
sumber konflik antara masyarkat dengan pemrakarsa.
Atas dasar tersebut disimpulkan bahwa dampak ini
tergolong sebagai Dampak Penting Hipotetik
7. Pembangunan Geo-Fisik- Kualitas T Y Y Y Ya Kegiatan Pembangunan Area tempat Penampungan
Sementara (TPS) Sampah tentunya akan menimbulkan
Area tempat Kimia Udara
dampak terhadap perubahan kualitas udara akibat
Penampungan
emisi kendaraan pengangkut material di sepanjang
Sementara (TPS) jalur yang dialui oleh kendaraan. Hasil evaluasi
Sampah dampak adalah sbb :
1. Beban terhadap komponen kualitas udara di
sekitar lokasi kegiatan secara umum masih
dibawah baku mutu yang ditetapkan mengingat
potensi sumber yang menghasilkan emisi gas
buang masih sedikit.
2. komponen lingkungan kualitas udara memiliki
peranan penting terhadap sosial di masyarakat.
3. Adanya kekhawatiran yang tinggi di masyarakat
akan perubahan terhadap kualitas udara ambien di
sekitar lokasi kegiatan, mengingat pemukiman
penduduk berbatasan langsung tapak proyek.
4. Belum ada peraturan yang dilanggar sejauh ini.

Atas dasar tersebut maka disimpulkan bahwa dampak


perubahan kualitas udara akibat kegiatan Demobilisasi
tenaga kerja adalah dampak penting hipotetik.
Kebisingan T Y Y T Ya Kegiatan Pembangunan Area tempat Penampungan
Sementara (TPS) Sampah tentunya akan menimbulkan
dampak terhadap akumulasi tingkat kebisingan yang
bersumber dari kendaraan pengangkut material di
sepanjang jalur yang dialui oleh kendaraan. Hasil
evaluasi dampak adalah sbb :
1. Beban terhadap komponen kebisingan di sekitar
lokasi kegiatan secara umum masih dibawah baku
mutu yang ditetapkan mengingat potensi sumber
yang menimbulkan intensitas bising masih
sedikit..
2. Komponen kebisingan yang ditimbulkan dari
kegiatan ini memiliki peranan penting nilai
ekonomi dan sosial di masyarakat, maupun nilai
ekologi..
3. Kekhawatiran masyarakat akan terjadinya
kebisingan akibat kegiatan ini cukup tinggi
mengingat lokasi tapak proyek berbatasan
langsung pemukiman penduduk.
4. Belum ada peraturan yang dilanggar sejauh ini.

Atas dasar tersebut maka disimpulkan bahwa dampak


kebisingan yang ditimbulkan dari kegiatan
Demobilisasi tenaga kerja adalah dampak penting
hipotetik.
Kualitas Air Kegiatan Pembangunan Area tempat Penampungan
Sementara (TPS) Sampah diperkirakan akan
berdampak negatif terhadap kualitas perairan di
sekitarnya. Hasil evaluasi sbb :
1. Nilai kualitas air pada perairan tersebut yang
sebagian besar masih berada dalam ambang batas
yang diperbolehkan. Meskipun terdapat beberapa
parameter kualitas air yang melebihi baku mutu
yang berasal dari kegiatan lain di sekitar lokasi
Y Y Y Y Ya proyek.
2. Kualitas air permukaan memiliki peranan penting
terhadap nilai sosial di masyarakat, nilai ekonomi
dan nilai ekologis
3. Ada kekhawatiran/keresahan yang timbul di
masyarakat terkait dengan komponen air
permukaan di lokasi kegiatan (berdasarkan hasil
konsultasi publik)
4. Tidak ada peraturan yang akan dilanggar
Atas dasar pertimbangan hasil evaluasi di atas, maka
disimpulkan bahwa dampak perubahan kuantitas air
tanah akibat kegiatan operasional Gedung adalah
Dampak Penting Hipotetik.
Kesmas Pola Penyakit T T Y T Ya Kegiatan Pembangunan Area tempat Penampungan
Sementara (TPS) Sampah berpotensi peningkatan
debu dan kebisingan yang ditimbulkan dari mesin-
mesin kendaraan berat pengangkut peralatan dan
material dan berpengaruh terhadap pola penyakit, hasil
evaluasi adalah sbb :
1. Beban pola penyakit di sekitar lokasi kegiatan
sudah tinggi penyakit ISPA, sehingga kegiatan ini
jika tidak dikelola dengan baik akan menambah
penyakit ISPA yang sudah ada.
2. Komponen pola penyakit memiliki peranan
penting bagi kehidupan sehari-hari.
3. Dampak adanya mobilisasi peralatan berat
memberikan kekhawatiran di masyarakat sekitar,
khususnya masyarakat yang dilalui oleh kendaraan
tersebut.
4. Tidak ada aturan yang dilanggar.
Atas dasar tersebut, maka dampak terhadap pola
penyakit akibat kegiatan Demobilisasi tenaga kerja
menjadi Dampak Penting Hipotetik.
Sosekmas Mata T Y Y T Ya 1. Berdasarkan hasil sosialisasi diketahui bahwa
persepsi negatif masyarakat muncul apabila
Pencaharian,
Pemrakarsa tidak mengelola dampak-dampak
dan Tingkat
yang ditimbulkan antara lain: dampak peningkatan
Pendapatan kualitas udara, pola penyakit serta bangkitan lalu-
lintas pada saat dilakukannya kegiatan mobilisasi
peralatan kerja dan material.
2. Sikap dan persepsi masyarakat memegang peranan
penting terhadap tatanan sosial di wilayah
kegiatan serta keberlanjutan kegiatan.
3. Kekhawatiran persepsi negatif akan muncul
apabila Pemrakarsa tidak dapat melakukan
pengelolan terhadap dampak primer yang timbul
dari kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan
material.
4. Aturan dan kebijakan yang dapat terlampaui yakni
undang-undang lalu-lintas dan peraturan lain yang
terkait dengan pengangkutan alat dan material
pada saat konstruksi.

Dampak persepsi dan sikap masyarakat merupakan


dampak turunan yang akan timbul dari dampak
lansgung/primer dan sekunder yang bersumber dari
kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan material,
antara lain penurunan kualitas udara dan peningkatan
kebisingan, kerusakan jalan dan bangkitan lalu-lintas
disekitar lokasi kegiatan. Apabila pemrakarsa tidak
melakukan pengelolaan terhadap dampak dampak
tersebut maka akan timbul sikap dan persepsi negatif
dari masyarakat, Kondisi ini dapat mendorong
penolakan dari masyarakat, dan dapat menjadi
sumber konflik antara masyarkat dengan pemrakarsa.
Atas dasar tersebut disimpulkan bahwa dampak ini
tergolong sebagai Dampak Penting Hipotetik
Peluang T Y Y T Ya 1. Diprakirakan tingkat pendapatan penduduk
diwilayah kegiatan masih rendah dan keterbatasan
Kerja dan
kebutuhan tenaga kerja pada tahap konstruksi
Berusaha
rencana usaha dan/atau kegiatan sangat terbatas
yakni hanya 130 orang maka diprakirakan
dampak peningkatan pendapatan penduduk dari
kegiatan konstruksi tidak signifikan/tidak berubah
secara mendasar.
2. Dampak tingkat pendapatan memegang peranan
penting untuk taraf hidup atau tingkat
kesejahteraan masyarakat.
3. Bentuk kekhawatiran yang muncul terhadap
dampak tingkat pendapatan apabila Pemrakarsa
tidak memberikan prirotas utama kepada
masyarkat setempat untuk diterima menjadi tenaga
kerja pada tahap konstruksi dan operasional.
4. Aturan ketenagakerjaan terkait pengupahan serta
peraturan penetapan UMK.

Dampak peningkatan pendapatan masyarakat


merupakan dampak turunan dari dampak kesempatan
kerja dan peluang berusaha dengan adanya rencana
kegiatan yang dilakukan selama tahap konstruksi
(yang diprakirakan 2tahun), Dengan demikian
selama tahap konstruksi tersebut masyarakat yang
terekrut menjadi tenaga kerja maupun masyarakat
yang memanfaatkan potensi peluang usaha dengan
adanya rencana usaha dan/atau kegiatan akan
merasakan peningkatan pendapatan mereka.

Meningkatnya pendapatan tersebut akan berpotensi


meningkatkan taraf hidup atau tingkat kesejahteraan.
Dengan demikian dampak peningkatan pendapatan
masyarakat dapat dikatagorikan dampak penting
hipotetik.
Sikap dan T Y Y T Ya 1. Berdasarkan hasil sosialisasi diketahui bahwa
persepsi negatif masyarakat muncul apabila
Persepsi
Pemrakarsa tidak mengelola dampak-dampak
Masyarakat
yang ditimbulkan antara lain : dampak
peningkatan kualitas udara, pola penyakit serta
bangkitan lalu-lintas pada saat dilakukannya
kegiatan Demobilisasi tenaga kerja.
2. Sikap dan persepsi masyarakat memegang peranan
penting terhadap tatanan sosial di wilayah
kegiatan serta keberlanjutan kegiatan.
3. Kekhawatiran persepsi negatif akan muncul
apabila Pemrakarsa tidak dapat melakukan
pengelolan terhadap dampak primer yang timbul
dari kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan
material.
4. Aturan dan kebijakan yang dapat terlampaui yakni
undang-undang lalu-lintas dan peraturan lain yang
terkait dengan pengangkutan alat dan material
pada saat konstruksi.
5. Belum ada peraturan yang dilanggar sejauh ini.

Dampak persepsi dan sikap masyarakat merupakan


dampak turunan yang akan timbul dari dampak
langsung/primer dan sekunder yang bersumber dari
kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan material,
antara lain penurunan kualitas udara dan peningkatan
kebisingan, kerusakan jalan dan bangkitan lalu-lintas
disekitar lokasi kegiatan. Apabila pemrakarsa tidak
melakukan pengelolaan terhadap dampak dampak
tersebut maka akan timbul sikap dan persepsi negatif
dari masyarakat, Kondisi ini dapat mendorong
penolakan dari masyarakat, dan dapat menjadi
sumber konflik antara masyarkat dengan pemrakarsa.
Atas dasar tersebut disimpulkan bahwa dampak ini
tergolong sebagai Dampak Penting Hipotetik
8. Pembuatan Jalan Geo-Fisik- Kualitas T Y Y Y Ya Kegiatan Pembuatan Jalan Lingkungan tentunya akan
menimbulkan dampak terhadap perubahan kualitas
Lingkungan Kimia Udara
udara akibat emisi kendaraan pengangkut material di
sepanjang jalur yang dialui oleh kendaraan. Hasil
evaluasi dampak adalah sbb :
1. Beban terhadap komponen kualitas udara di
sekitar lokasi kegiatan secara umum masih
dibawah baku mutu yang ditetapkan mengingat
potensi sumber yang menghasilkan emisi gas
buang masih sedikit.
2. komponen lingkungan kualitas udara memiliki
peranan penting terhadap sosial di masyarakat.
3. Adanya kekhawatiran yang tinggi di masyarakat
akan perubahan terhadap kualitas udara ambien di
sekitar lokasi kegiatan, mengingat pemukiman
penduduk berbatasan langsung tapak proyek.
4. Belum ada peraturan yang dilanggar sejauh ini.

Atas dasar tersebut maka disimpulkan bahwa dampak


perubahan kualitas udara akibat kegiatan Demobilisasi
tenaga kerja adalah dampak penting hipotetik.
Kebisingan T Y Y T Ya Kegiatan Pembuatan Jalan Lingkungan tentunya akan
menimbulkan dampak terhadap akumulasi tingkat
kebisingan yang bersumber dari kendaraan
pengangkut material di sepanjang jalur yang dialui
oleh kendaraan. Hasil evaluasi dampak adalah sbb :
1. Beban terhadap komponen kebisingan di sekitar
lokasi kegiatan secara umum masih dibawah baku
mutu yang ditetapkan mengingat potensi sumber
yang menimbulkan intensitas bising masih
sedikit..
2. Komponen kebisingan yang ditimbulkan dari
kegiatan ini memiliki peranan penting nilai
ekonomi dan sosial di masyarakat, maupun nilai
ekologi..
3. Kekhawatiran masyarakat akan terjadinya
kebisingan akibat kegiatan ini cukup tinggi
mengingat lokasi tapak proyek berbatasan
langsung pemukiman penduduk.
4. Belum ada peraturan yang dilanggar sejauh ini.

Atas dasar tersebut maka disimpulkan bahwa dampak


kebisingan yang ditimbulkan dari kegiatan
Demobilisasi tenaga kerja adalah dampak penting
hipotetik.
Kualitas Air Kegiatan Pembuatan Jalan Lingkungan diperkirakan
akan berdampak negatif terhadap kualitas perairan di
sekitarnya. Hasil evaluasi sbb :
1. Nilai kualitas air pada perairan tersebut yang
sebagian besar masih berada dalam ambang batas
yang diperbolehkan. Meskipun terdapat beberapa
parameter kualitas air yang melebihi baku mutu
yang berasal dari kegiatan lain di sekitar lokasi
proyek.
2. Kualitas air permukaan memiliki peranan penting
terhadap nilai sosial di masyarakat, nilai ekonomi
Y Y Y Y Ya
dan nilai ekologis
3. Ada kekhawatiran/keresahan yang timbul di
masyarakat terkait dengan komponen air
permukaan di lokasi kegiatan (berdasarkan hasil
konsultasi publik)
4. Tidak ada peraturan yang akan dilanggar

Atas dasar pertimbangan hasil evaluasi di atas, maka


disimpulkan bahwa dampak perubahan kuantitas air
tanah akibat kegiatan operasional Gedung adalah
Dampak Penting Hipotetik.
Kesmas Pola Penyakit T T Y T Ya Kegiatan Pembuatan Jalan Lingkungan berpotensi
peningkatan debu dan kebisingan yang ditimbulkan
dari mesin-mesin kendaraan berat pengangkut
peralatan dan material dan berpengaruh terhadap pola
penyakit, hasil evaluasi adalah sbb :
1. Beban pola penyakit di sekitar lokasi kegiatan
sudah tinggi penyakit ISPA, sehingga kegiatan ini
jika tidak dikelola dengan baik akan menambah
penyakit ISPA yang sudah ada.
2. Komponen pola penyakit memiliki peranan
penting bagi kehidupan sehari-hari.
3. Dampak adanya mobilisasi peralatan berat
memberikan kekhawatiran di masyarakat sekitar,
khususnya masyarakat yang dilalui oleh kendaraan
tersebut.
4. Tidak ada aturan yang dilanggar.
Atas dasar tersebut, maka dampak terhadap pola
penyakit akibat kegiatan Demobilisasi tenaga kerja
menjadi Dampak Penting Hipotetik.
Sosekmas Mata T Y Y T Ya 1. Berdasarkan hasil sosialisasi diketahui bahwa
persepsi negatif masyarakat muncul apabila
Pencaharian,
Pemrakarsa tidak mengelola dampak-dampak
dan Tingkat
yang ditimbulkan antara lain: dampak peningkatan
Pendapatan kualitas udara, pola penyakit serta bangkitan lalu-
lintas pada saat dilakukannya kegiatan mobilisasi
peralatan kerja dan material.
2. Sikap dan persepsi masyarakat memegang peranan
penting terhadap tatanan sosial di wilayah
kegiatan serta keberlanjutan kegiatan.
3. Kekhawatiran persepsi negatif akan muncul
apabila Pemrakarsa tidak dapat melakukan
pengelolan terhadap dampak primer yang timbul
dari kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan
material.
4. Aturan dan kebijakan yang dapat terlampaui yakni
undang-undang lalu-lintas dan peraturan lain yang
terkait dengan pengangkutan alat dan material
pada saat konstruksi.

Dampak persepsi dan sikap masyarakat merupakan


dampak turunan yang akan timbul dari dampak
lansgung/primer dan sekunder yang bersumber dari
kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan material,
antara lain penurunan kualitas udara dan peningkatan
kebisingan, kerusakan jalan dan bangkitan lalu-lintas
disekitar lokasi kegiatan. Apabila pemrakarsa tidak
melakukan pengelolaan terhadap dampak dampak
tersebut maka akan timbul sikap dan persepsi negatif
dari masyarakat, Kondisi ini dapat mendorong
penolakan dari masyarakat, dan dapat menjadi
sumber konflik antara masyarkat dengan pemrakarsa.
Atas dasar tersebut disimpulkan bahwa dampak ini
tergolong sebagai Dampak Penting Hipotetik
Peluang T Y Y T Ya 1. Diprakirakan tingkat pendapatan penduduk
diwilayah kegiatan masih rendah dan keterbatasan
Kerja dan
kebutuhan tenaga kerja pada tahap konstruksi
Berusaha
rencana usaha dan/atau kegiatan sangat terbatas
yakni hanya 130 orang maka diprakirakan
dampak peningkatan pendapatan penduduk dari
kegiatan konstruksi tidak signifikan/tidak berubah
secara mendasar.
2. Dampak tingkat pendapatan memegang peranan
penting untuk taraf hidup atau tingkat
kesejahteraan masyarakat.
3. Bentuk kekhawatiran yang muncul terhadap
dampak tingkat pendapatan apabila Pemrakarsa
tidak memberikan prirotas utama kepada
masyarkat setempat untuk diterima menjadi tenaga
kerja pada tahap konstruksi dan operasional.
4. Aturan ketenagakerjaan terkait pengupahan serta
peraturan penetapan UMK.

Dampak peningkatan pendapatan masyarakat


merupakan dampak turunan dari dampak kesempatan
kerja dan peluang berusaha dengan adanya rencana
kegiatan yang dilakukan selama tahap konstruksi
(yang diprakirakan 2tahun), Dengan demikian
selama tahap konstruksi tersebut masyarakat yang
terekrut menjadi tenaga kerja maupun masyarakat
yang memanfaatkan potensi peluang usaha dengan
adanya rencana usaha dan/atau kegiatan akan
merasakan peningkatan pendapatan mereka.
Meningkatnya pendapatan tersebut akan berpotensi
meningkatkan taraf hidup atau tingkat kesejahteraan.
Dengan demikian dampak peningkatan pendapatan
masyarakat dapat dikatagorikan dampak penting
hipotetik.
Sikap dan T Y Y T Ya 1. Berdasarkan hasil sosialisasi diketahui bahwa
persepsi negatif masyarakat muncul apabila
Persepsi
Pemrakarsa tidak mengelola dampak-dampak
Masyarakat
yang ditimbulkan antara lain : dampak
peningkatan kualitas udara, pola penyakit serta
bangkitan lalu-lintas pada saat dilakukannya
kegiatan Demobilisasi tenaga kerja.
2. Sikap dan persepsi masyarakat memegang peranan
penting terhadap tatanan sosial di wilayah
kegiatan serta keberlanjutan kegiatan.
3. Kekhawatiran persepsi negatif akan muncul
apabila Pemrakarsa tidak dapat melakukan
pengelolan terhadap dampak primer yang timbul
dari kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan
material.
4. Aturan dan kebijakan yang dapat terlampaui yakni
undang-undang lalu-lintas dan peraturan lain yang
terkait dengan pengangkutan alat dan material
pada saat konstruksi.
5. Belum ada peraturan yang dilanggar sejauh ini.

Dampak persepsi dan sikap masyarakat merupakan


dampak turunan yang akan timbul dari dampak
langsung/primer dan sekunder yang bersumber dari
kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan material,
antara lain penurunan kualitas udara dan peningkatan
kebisingan, kerusakan jalan dan bangkitan lalu-lintas
disekitar lokasi kegiatan. Apabila pemrakarsa tidak
melakukan pengelolaan terhadap dampak dampak
tersebut maka akan timbul sikap dan persepsi negatif
dari masyarakat, Kondisi ini dapat mendorong
penolakan dari masyarakat, dan dapat menjadi
sumber konflik antara masyarkat dengan pemrakarsa.
Atas dasar tersebut disimpulkan bahwa dampak ini
tergolong sebagai Dampak Penting Hipotetik
9. Pemasangan Sosekmas Sikap dan T Y Y T Ya 1. Berdasarkan hasil sosialisasi diketahui bahwa
persepsi negatif masyarakat muncul apabila
Rambu-Rambu Persepsi
Pemrakarsa tidak mengelola dampak-dampak yang
Lalu-Lintas Masyarakat
ditimbulkan antara lain : dampak peningkatan
kualitas udara, pola penyakit serta bangkitan lalu-
lintas pada saat dilakukannya kegiatan
Demobilisasi tenaga kerja.
2. Sikap dan persepsi masyarakat memegang peranan
penting terhadap tatanan sosial di wilayah kegiatan
serta keberlanjutan kegiatan.
3. Kekhawatiran persepsi negatif akan muncul apabila
Pemrakarsa tidak dapat melakukan pengelolan
terhadap dampak primer yang timbul dari kegiatan
mobilisasi peralatan kerja dan material.
4. Aturan dan kebijakan yang dapat terlampaui yakni
undang-undang lalu-lintas dan peraturan lain yang
terkait dengan pengangkutan alat dan material pada
saat konstruksi.
5. Belum ada peraturan yang dilanggar sejauh ini.

Dampak persepsi dan sikap masyarakat merupakan


dampak turunan yang akan timbul dari dampak
langsung/primer dan sekunder yang bersumber dari
kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan material,
antara lain penurunan kualitas udara dan peningkatan
kebisingan, kerusakan jalan dan bangkitan lalu-lintas
disekitar lokasi kegiatan. Apabila pemrakarsa tidak
melakukan pengelolaan terhadap dampak dampak
tersebut maka akan timbul sikap dan persepsi negatif
dari masyarakat, Kondisi ini dapat mendorong
penolakan dari masyarakat, dan dapat menjadi
sumber konflik antara masyarkat dengan pemrakarsa.
Atas dasar tersebut disimpulkan bahwa dampak ini
tergolong sebagai Dampak Penting Hipotetik
10. Pembangunan Kebisingan T Y Y T Ya Kegiatan Pembangunan Instalasi Air Bersih dan
Limbah Cair tentunya akan menimbulkan dampak
Instalasi Air
terhadap akumulasi tingkat kebisingan yang
Bersih dan
bersumber dari kendaraan pengangkut material di
Limbah Cair sepanjang jalur yang dialui oleh kendaraan. Hasil
evaluasi dampak adalah sbb :
1. Beban terhadap komponen kebisingan di sekitar
lokasi kegiatan secara umum masih dibawah baku
mutu yang ditetapkan mengingat potensi sumber
yang menimbulkan intensitas bising masih
sedikit..
2. Komponen kebisingan yang ditimbulkan dari
kegiatan ini memiliki peranan penting nilai
ekonomi dan sosial di masyarakat, maupun nilai
ekologi..
3. Kekhawatiran masyarakat akan terjadinya
kebisingan akibat kegiatan ini cukup tinggi
mengingat lokasi tapak proyek berbatasan
langsung pemukiman penduduk.
4. Belum ada peraturan yang dilanggar sejauh ini.

Atas dasar tersebut maka disimpulkan bahwa dampak


kebisingan yang ditimbulkan dari kegiatan
Demobilisasi tenaga kerja adalah dampak penting
hipotetik.
Perubahan
Lahan
Biologi Flora Darat T T T T Tidak Kegiatan Pembangunan Instalasi Air Bersih dan
Limbah Cair akan menimbulkan dampak terhadap
perubahan Keanekaragaman Jenis vegetasi di
lingkungan. Hasil evaluasi dampak dari tahap kegiatan
ini adalah sbb :
1. Beban terhadap komponen flora di sekitar lokasi
kegiatan secara umum masih dalam batas aman.
Sebagian besar tipe vegetasi ekosistem darat di
wilayah studi termasuk ekosistem hutan hujan
tropis (Tropical Rain Forest). Kondisi vegetasi
alami di sekitar tapak proyek tergolong kurang dan
cukup untuk semua jenis pertumbuhan (pohon,
tiang, pancang dan semai).
2. Komponen Flora tidak berubah signifikan,
sehingga tidak terlalu berperan penting dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat sekitar (nilai
sosial dan ekonomi) dan terhadap komponen
lingkungan lainnya (nilai ekologis).
3. Kekhawatiran masyarakat akan terjadinya
perubahan Keanekaragaman Jenis flora akibat
kegiatan ini tidak terlalu tinggi.
4. Belum ada peraturan yang dilanggar sejauh ini.

Atas dasar tersebut maka disimpulkan bahwa dampak


flora adalah dampak hipotetik tidak penting
Fauna Darat T T T T Tidak Kegiatan Pembangunan Instalasi Air Bersih dan
Limbah Cair pada tahap konstruksi yaitu pembersihan
vegetasi penutup lahan pada lokasi rencana berperan
penting bagi tempat hidup berbagai satwa, baik tempat
untuk bersarang maupun untuk memperoleh makanan,
sehingga apabila daerah ini terganggu akan
berpengaruh bagi beberapa jenis satwa (diantaranya
terdapat species-species yang dilindungi) yang
hidupnya tergantung pada tempat ini.
Hasil evaluasi dampak dari tahap kegiatan ini adalah
sbb :
1. Fauna memiliki mobilitas yang tinggi dan peka
terhadap bunyi-bunyian. Karena lokasi pabrik
berdekatan dengan areal perkebunan kelapa sawit,
sehingga aktivitas manusia dikebun selalu ada,
maka dengan sendirinya mereka akan berpindah
tempat ke habitat lain yang lebih aman.
2. Komponen Fauna tidak berubah signifikan,
sehingga tidak terlalu berperan penting dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat sekitar (nilai
sosial dan ekonomi) dan terhadap komponen
lingkungan lainnya (nilai ekologis).
3. Kekhawatiran masyarakat akan terjadinya
perubahan Keanekaragaman Jenis flora akibat
kegiatan ini tidak terlalu tinggi.
4. Belum ada peraturan yang dilanggar sejauh ini.

Atas dasar tersebut maka disimpulkan bahwa dampak


flora adalah dampak hipotetik tidak penting
Sosekmas Mata T Y Y T Ya 1. Berdasarkan hasil sosialisasi diketahui bahwa
persepsi negatif masyarakat muncul apabila
Pencaharian,
Pemrakarsa tidak mengelola dampak-dampak
yang ditimbulkan antara lain: dampak peningkatan
dan Tingkat kualitas udara, pola penyakit serta bangkitan lalu-
lintas pada saat dilakukannya kegiatan mobilisasi
Pendapatan
peralatan kerja dan material.
2. Sikap dan persepsi masyarakat memegang peranan
penting terhadap tatanan sosial di wilayah
kegiatan serta keberlanjutan kegiatan.
3. Kekhawatiran persepsi negatif akan muncul
apabila Pemrakarsa tidak dapat melakukan
pengelolan terhadap dampak primer yang timbul
dari kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan
material.
4. Aturan dan kebijakan yang dapat terlampaui yakni
undang-undang lalu-lintas dan peraturan lain yang
terkait dengan pengangkutan alat dan material
pada saat konstruksi.

Dampak persepsi dan sikap masyarakat merupakan


dampak turunan yang akan timbul dari dampak
lansgung/primer dan sekunder yang bersumber dari
kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan material,
antara lain penurunan kualitas udara dan peningkatan
kebisingan, kerusakan jalan dan bangkitan lalu-lintas
disekitar lokasi kegiatan. Apabila pemrakarsa tidak
melakukan pengelolaan terhadap dampak dampak
tersebut maka akan timbul sikap dan persepsi negatif
dari masyarakat, Kondisi ini dapat mendorong
penolakan dari masyarakat, dan dapat menjadi
sumber konflik antara masyarkat dengan pemrakarsa.
Atas dasar tersebut disimpulkan bahwa dampak ini
tergolong sebagai Dampak Penting Hipotetik
Peluang T Y Y T Ya 1. Diprakirakan tingkat pendapatan penduduk
diwilayah kegiatan masih rendah dan keterbatasan
Kerja dan
kebutuhan tenaga kerja pada tahap konstruksi
Berusaha
rencana usaha dan/atau kegiatan sangat terbatas
yakni hanya 130 orang maka diprakirakan
dampak peningkatan pendapatan penduduk dari
kegiatan konstruksi tidak signifikan/tidak berubah
secara mendasar.
2. Dampak tingkat pendapatan memegang peranan
penting untuk taraf hidup atau tingkat
kesejahteraan masyarakat.
3. Bentuk kekhawatiran yang muncul terhadap
dampak tingkat pendapatan apabila Pemrakarsa
tidak memberikan prirotas utama kepada
masyarkat setempat untuk diterima menjadi tenaga
kerja pada tahap konstruksi dan operasional.
4. Aturan ketenagakerjaan terkait pengupahan serta
peraturan penetapan UMK.

Dampak peningkatan pendapatan masyarakat


merupakan dampak turunan dari dampak kesempatan
kerja dan peluang berusaha dengan adanya rencana
kegiatan yang dilakukan selama tahap konstruksi
(yang diprakirakan 2tahun), Dengan demikian
selama tahap konstruksi tersebut masyarakat yang
terekrut menjadi tenaga kerja maupun masyarakat
yang memanfaatkan potensi peluang usaha dengan
adanya rencana usaha dan/atau kegiatan akan
merasakan peningkatan pendapatan mereka.

Meningkatnya pendapatan tersebut akan berpotensi


meningkatkan taraf hidup atau tingkat kesejahteraan.
Dengan demikian dampak peningkatan pendapatan
masyarakat dapat dikatagorikan dampak penting
hipotetik.
Sikap dan T Y Y T Ya 1. Berdasarkan hasil sosialisasi diketahui bahwa
persepsi negatif masyarakat muncul apabila
Persepsi
Pemrakarsa tidak dapat memberikan prioritas
Masyarakat
kepada masyarakat sekitar untuk menjadi tenaga
kerja.
2. Sikap dan persepsi masyarakat memegang peranan
penting terhadap tatanan sosial di wilayah
kegiatan serta keberlanjutan kegiatan.
3. Kekhawatiran persepsi negatif akan muncul
apabila Pemrakarsa tidak dapat melakukan
pengelolan terhadap dampak kesempatan kerja
yakni memberikan prioritas kesempatan kerja
pada masyarakat setempat.
4. Aturan dan kebijakan yang dapat terlampaui yakni
Undang Undang No 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan.

Dampak persepsi dan sikap masyarakat merupakan


dampak turunan yang akan timbul dari dampak
lansgung/primer dan sekunder yang bersumber dari
kegiatan penerimaan tenaga kerja, Apabila
Pemrakarsa tidak melakukan pengelolaan terhadap
dampak dampak tersebut maka akan timbul sikap
dan persepsi negatif dari masyarakat. Kondisi ini
dapat mendorong penolakan dari masyarakat, dan
dapat menjadi sumber konflik antara masyarkat
dengan Pemrakarsa. Atas dasar tersebut disimpulkan
bahwa dampak sikap dan persepsi negatif dari
masyarakat dapat dikatagorikan Dampak Penting
Hipotetik
11. Pembangunan Geo-Fisik- Kegiatan Pembangunan Saluran Drainase. Hasil
evaluasi dampak adalah sbb :
Saluran Drainase Kimia
1. Beban terhadap komponen kualitas udara di
sekitar lokasi kegiatan secara umum masih
dibawah baku mutu yang ditetapkan mengingat
potensi sumber yang menghasilkan emisi gas
buang masih sedikit.
2. komponen lingkungan kualitas udara memiliki
Kualitas peranan penting terhadap sosial di masyarakat.
T Y Y Y Ya
udara 3. Adanya kekhawatiran yang tinggi di masyarakat
akan perubahan terhadap kualitas udara ambien di
sekitar lokasi kegiatan, mengingat pemukiman
penduduk berbatasan langsung tapak proyek.
4. Belum ada peraturan yang dilanggar sejauh ini.

Atas dasar tersebut maka disimpulkan bahwa dampak


perubahan kualitas udara akibat kegiatan Demobilisasi
tenaga kerja adalah dampak penting hipotetik.
Kebisingan Kegiatan Pembangunan Saluran Drainase. Hasil
evaluasi dampak adalah sbb :
1. Beban terhadap komponen kebisingan di sekitar
lokasi kegiatan secara umum masih dibawah baku
mutu yang ditetapkan mengingat potensi sumber
yang menimbulkan intensitas bising masih
sedikit..
2. Komponen kebisingan yang ditimbulkan dari
kegiatan ini memiliki peranan penting nilai
ekonomi dan sosial di masyarakat, maupun nilai
ekologi..
3. Kekhawatiran masyarakat akan terjadinya
kebisingan akibat kegiatan ini cukup tinggi
mengingat lokasi tapak proyek berbatasan
langsung pemukiman penduduk.
4. Belum ada peraturan yang dilanggar sejauh ini.

Atas dasar tersebut maka disimpulkan bahwa dampak


kebisingan yang ditimbulkan dari kegiatan
Demobilisasi tenaga kerja adalah dampak penting
hipotetik.
Kualitas Air Kegiatan Pembangunan Saluran Drainase
diperkirakan akan berdampak negatif terhadap
kualitas perairan di sekitarnya. Hasil evaluasi sbb :
1. Nilai kualitas air pada perairan tersebut yang
sebagian besar masih berada dalam ambang batas
yang diperbolehkan. Meskipun terdapat beberapa
parameter kualitas air yang melebihi baku mutu
yang berasal dari kegiatan lain di sekitar lokasi
proyek.
2. Kualitas air permukaan memiliki peranan penting
terhadap nilai sosial di masyarakat, nilai ekonomi
Y Y Y Y Ya
dan nilai ekologis
3. Ada kekhawatiran/keresahan yang timbul di
masyarakat terkait dengan komponen air
permukaan di lokasi kegiatan (berdasarkan hasil
konsultasi publik)
4. Tidak ada peraturan yang akan dilanggar

Atas dasar pertimbangan hasil evaluasi di atas, maka


disimpulkan bahwa dampak perubahan kuantitas air
tanah akibat kegiatan operasional Gedung adalah
Dampak Penting Hipotetik.
Kesmas Pola Penyakit T T Y T Ya Kegiatan Pembangunan Saluran Drainase berpotensi
peningkatan debu dan kebisingan yang ditimbulkan
dari mesin-mesin kendaraan berat pengangkut
peralatan dan material dan berpengaruh terhadap pola
penyakit, hasil evaluasi adalah sbb :
1. Beban pola penyakit di sekitar lokasi kegiatan
sudah tinggi penyakit ISPA, sehingga kegiatan ini
jika tidak dikelola dengan baik akan menambah
penyakit ISPA yang sudah ada.
2. Komponen pola penyakit memiliki peranan
penting bagi kehidupan sehari-hari.
3. Dampak adanya mobilisasi peralatan berat
memberikan kekhawatiran di masyarakat sekitar,
khususnya masyarakat yang dilalui oleh kendaraan
tersebut.
4. Tidak ada aturan yang dilanggar.
Atas dasar tersebut, maka dampak terhadap pola
penyakit akibat kegiatan Demobilisasi tenaga kerja
menjadi Dampak Penting Hipotetik.
Sosekmas Mata T Y Y T Ya 1. Berdasarkan hasil sosialisasi diketahui bahwa
persepsi negatif masyarakat muncul apabila
Pencaharian,
Pemrakarsa tidak mengelola dampak-dampak
dan Tingkat
yang ditimbulkan antara lain: dampak peningkatan
Pendapatan kualitas udara, pola penyakit serta bangkitan lalu-
lintas pada saat dilakukanSnya kegiatan
mobilisasi peralatan kerja dan material.
2. Sikap dan persepsi masyarakat memegang peranan
penting terhadap tatanan sosial di wilayah
kegiatan serta keberlanjutan kegiatan.
3. Kekhawatiran persepsi negatif akan muncul
apabila Pemrakarsa tidak dapat melakukan
pengelolan terhadap dampak primer yang timbul
dari kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan
material.
4. Aturan dan kebijakan yang dapat terlampaui yakni
undang-undang lalu-lintas dan peraturan lain yang
terkait dengan pengangkutan alat dan material
pada saat konstruksi.

Dampak persepsi dan sikap masyarakat merupakan


dampak turunan yang akan timbul dari dampak
lansgung/primer dan sekunder yang bersumber dari
kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan material,
antara lain penurunan kualitas udara dan peningkatan
kebisingan, kerusakan jalan dan bangkitan lalu-lintas
disekitar lokasi kegiatan. Apabila pemrakarsa tidak
melakukan pengelolaan terhadap dampak dampak
tersebut maka akan timbul sikap dan persepsi negatif
dari masyarakat, Kondisi ini dapat mendorong
penolakan dari masyarakat, dan dapat menjadi
sumber konflik antara masyarkat dengan pemrakarsa.
Atas dasar tersebut disimpulkan bahwa dampak ini
tergolong sebagai Dampak Penting Hipotetik
Peluang T Y Y T Ya 1. Diprakirakan tingkat pendapatan penduduk
diwilayah kegiatan masih rendah dan keterbatasan
Kerja dan
kebutuhan tenaga kerja pada tahap konstruksi
Berusaha
rencana usaha dan/atau kegiatan sangat terbatas
yakni hanya 130 orang maka diprakirakan
dampak peningkatan pendapatan penduduk dari
kegiatan konstruksi tidak signifikan/tidak berubah
secara mendasar.
2. Dampak tingkat pendapatan memegang peranan
penting untuk taraf hidup atau tingkat
kesejahteraan masyarakat.
3. Bentuk kekhawatiran yang muncul terhadap
dampak tingkat pendapatan apabila Pemrakarsa
tidak memberikan prirotas utama kepada
masyarkat setempat untuk diterima menjadi tenaga
kerja pada tahap konstruksi dan operasional.
4. Aturan ketenagakerjaan terkait pengupahan serta
peraturan penetapan UMK.

Dampak peningkatan pendapatan masyarakat


merupakan dampak turunan dari dampak kesempatan
kerja dan peluang berusaha dengan adanya rencana
kegiatan yang dilakukan selama tahap konstruksi
(yang diprakirakan 2tahun), Dengan demikian
selama tahap konstruksi tersebut masyarakat yang
terekrut menjadi tenaga kerja maupun masyarakat
yang memanfaatkan potensi peluang usaha dengan
adanya rencana usaha dan/atau kegiatan akan
merasakan peningkatan pendapatan mereka.
Meningkatnya pendapatan tersebut akan berpotensi
meningkatkan taraf hidup atau tingkat kesejahteraan.
Dengan demikian dampak peningkatan pendapatan
masyarakat dapat dikatagorikan dampak penting
hipotetik.
Sikap dan T Y Y T Ya 1. Berdasarkan hasil sosialisasi diketahui bahwa
persepsi negatif masyarakat muncul apabila
Persepsi
Pemrakarsa tidak mengelola dampak-dampak
Masyarakat
yang ditimbulkan antara lain : dampak
peningkatan kualitas udara, pola penyakit serta
bangkitan lalu-lintas pada saat dilakukannya
kegiatan Demobilisasi tenaga kerja.
2. Sikap dan persepsi masyarakat memegang peranan
penting terhadap tatanan sosial di wilayah kegiatan
serta keberlanjutan kegiatan.
3. Kekhawatiran persepsi negatif akan muncul
apabila Pemrakarsa tidak dapat melakukan
pengelolan terhadap dampak primer yang timbul
dari kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan
material.
4. Aturan dan kebijakan yang dapat terlampaui yakni
undang-undang lalu-lintas dan peraturan lain yang
terkait dengan pengangkutan alat dan material
pada saat konstruksi.
5. Belum ada peraturan yang dilanggar sejauh ini.

Dampak persepsi dan sikap masyarakat merupakan


dampak turunan yang akan timbul dari dampak
langsung/primer dan sekunder yang bersumber dari
kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan material,
antara lain penurunan kualitas udara dan peningkatan
kebisingan, kerusakan jalan dan bangkitan lalu-lintas
disekitar lokasi kegiatan. Apabila pemrakarsa tidak
melakukan pengelolaan terhadap dampak dampak
tersebut maka akan timbul sikap dan persepsi negatif
dari masyarakat, Kondisi ini dapat mendorong
penolakan dari masyarakat, dan dapat menjadi
sumber konflik antara masyarkat dengan pemrakarsa.
Atas dasar tersebut disimpulkan bahwa dampak ini
tergolong sebagai Dampak Penting Hipotetik
12. Pemasangan Geo-Fisik- Kebisingan Kegiatan Pemasangan Instalasi Listrik. Hasil evaluasi
dampak adalah sbb :
Instalasi Listrik Kimia
1. Beban terhadap komponen kebisingan di sekitar
lokasi kegiatan secara umum masih dibawah baku
mutu yang ditetapkan mengingat potensi sumber
yang menimbulkan intensitas bising masih
sedikit..
2. Komponen kebisingan yang ditimbulkan dari
kegiatan ini memiliki peranan penting nilai
ekonomi dan sosial di masyarakat, maupun nilai
ekologi..
3. Kekhawatiran masyarakat akan terjadinya
kebisingan akibat kegiatan ini cukup tinggi
mengingat lokasi tapak proyek berbatasan
langsung pemukiman penduduk.
4. Belum ada peraturan yang dilanggar sejauh ini.

Atas dasar tersebut maka disimpulkan bahwa dampak


kebisingan yang ditimbulkan dari kegiatan
Demobilisasi tenaga kerja adalah dampak penting
hipotetik.
Limbah Padat Dalam prosesnya, kegiatan Pemasangan Instalasi
Listrik akan menghasilkan limbah Padat dari proses
pembangunan, Hasil evaluasi sbb :
1. Beban terhadap komponen limbah padat di
sekitar lokasi kegiatan secara umum masih
berada dalam ambang batas yang
diperbolehkan.
2. Komponen timbulan limbah padat memiliki
Y Y Y Y Ya peranan penting terhadap nilai ekonomi dan
nilai sosial di masyarakat, maupun terhadap
nilai ekologi.
3. Ada kekhawatiran/keresahan yang timbul di
masyarakat terkait timbulan limbah padat ini,
dimana apabila tidak dikelola dengan baik
diperkirakan akan berdampak negatif terhadap
kualitas Lingkungan di sekitarnya.
4. Tidak ada peraturan yang akan dilanggar
Atas dasar hasil evaluasi di atas, maka disimpulkan
bahwa timbulan limbah padat akibat kegiatan
operasional Gedung adalah Dampak Penting
Hipotetik.
Sosekmas Mata T Y Y T Ya 1. Berdasarkan hasil sosialisasi diketahui bahwa
persepsi negatif masyarakat muncul apabila
Pencaharian,
Pemrakarsa tidak mengelola dampak-dampak
dan Tingkat
yang ditimbulkan antara lain: dampak peningkatan
Pendapatan kualitas udara, pola penyakit serta bangkitan lalu-
lintas pada saat dilakukannya kegiatan mobilisasi
peralatan kerja dan material.
2. Sikap dan persepsi masyarakat memegang peranan
penting terhadap tatanan sosial di wilayah kegiatan
serta keberlanjutan kegiatan.
3. Kekhawatiran persepsi negatif akan muncul
apabila Pemrakarsa tidak dapat melakukan
pengelolan terhadap dampak primer yang timbul
dari kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan
material.
4. Aturan dan kebijakan yang dapat terlampaui yakni
undang-undang lalu-lintas dan peraturan lain yang
terkait dengan pengangkutan alat dan material
pada saat konstruksi.

Dampak persepsi dan sikap masyarakat merupakan


dampak turunan yang akan timbul dari dampak
lansgung/primer dan sekunder yang bersumber dari
kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan material,
antara lain penurunan kualitas udara dan peningkatan
kebisingan, kerusakan jalan dan bangkitan lalu-lintas
disekitar lokasi kegiatan. Apabila pemrakarsa tidak
melakukan pengelolaan terhadap dampak dampak
tersebut maka akan timbul sikap dan persepsi negatif
dari masyarakat, Kondisi ini dapat mendorong
penolakan dari masyarakat, dan dapat menjadi
sumber konflik antara masyarkat dengan pemrakarsa.
Atas dasar tersebut disimpulkan bahwa dampak ini
tergolong sebagai Dampak Penting Hipotetik
Peluang T Y Y T Ya 1. Diprakirakan tingkat pendapatan penduduk
diwilayah kegiatan masih rendah dan keterbatasan
Kerja dan
kebutuhan tenaga kerja pada tahap konstruksi
Berusaha
rencana usaha dan/atau kegiatan sangat terbatas
yakni hanya 130 orang maka diprakirakan
dampak peningkatan pendapatan penduduk dari
kegiatan konstruksi tidak signifikan/tidak berubah
secara mendasar.
2. Dampak tingkat pendapatan memegang peranan
penting untuk taraf hidup atau tingkat
kesejahteraan masyarakat.
3. Bentuk kekhawatiran yang muncul terhadap
dampak tingkat pendapatan apabila Pemrakarsa
tidak memberikan prirotas utama kepada
masyarkat setempat untuk diterima menjadi tenaga
kerja pada tahap konstruksi dan operasional.
4. Aturan ketenagakerjaan terkait pengupahan serta
peraturan penetapan UMK.

Dampak peningkatan pendapatan masyarakat


merupakan dampak turunan dari dampak kesempatan
kerja dan peluang berusaha dengan adanya rencana
kegiatan yang dilakukan selama tahap konstruksi
(yang diprakirakan 2tahun), Dengan demikian
selama tahap konstruksi tersebut masyarakat yang
terekrut menjadi tenaga kerja maupun masyarakat
yang memanfaatkan potensi peluang usaha dengan
adanya rencana usaha dan/atau kegiatan akan
merasakan peningkatan pendapatan mereka.

Meningkatnya pendapatan tersebut akan berpotensi


meningkatkan taraf hidup atau tingkat kesejahteraan.
Dengan demikian dampak peningkatan pendapatan
masyarakat dapat dikatagorikan dampak penting
hipotetik.
Sikap dan T Y Y T Ya 1. Berdasarkan hasil sosialisasi diketahui bahwa
persepsi negatif masyarakat muncul apabila
Persepsi
Pemrakarsa tidak mengelola dampak-dampak
Masyarakat
yang ditimbulkan antara lain : dampak
peningkatan kualitas udara, pola penyakit serta
bangkitan lalu-lintas pada saat dilakukannya
kegiatan Demobilisasi tenaga kerja.
2. Sikap dan persepsi masyarakat memegang peranan
penting terhadap tatanan sosial di wilayah kegiatan
serta keberlanjutan kegiatan.
3. Kekhawatiran persepsi negatif akan muncul
apabila Pemrakarsa tidak dapat melakukan
pengelolan terhadap dampak primer yang timbul
dari kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan
material.
4. Aturan dan kebijakan yang dapat terlampaui yakni
undang-undang lalu-lintas dan peraturan lain yang
terkait dengan pengangkutan alat dan material
pada saat konstruksi.
5. Belum ada peraturan yang dilanggar sejauh ini.

Dampak persepsi dan sikap masyarakat merupakan


dampak turunan yang akan timbul dari dampak
langsung/primer dan sekunder yang bersumber dari
kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan material,
antara lain penurunan kualitas udara dan peningkatan
kebisingan, kerusakan jalan dan bangkitan lalu-lintas
disekitar lokasi kegiatan. Apabila pemrakarsa tidak
melakukan pengelolaan terhadap dampak dampak
tersebut maka akan timbul sikap dan persepsi negatif
dari masyarakat, Kondisi ini dapat mendorong
penolakan dari masyarakat, dan dapat menjadi
sumber konflik antara masyarkat dengan pemrakarsa.
Atas dasar tersebut disimpulkan bahwa dampak ini
tergolong sebagai Dampak Penting Hipotetik
13. Pemasangan Geo-Fisik- Kebisingan Kegiatan Pemasangan Sistem Proteksi Kebakaran.
Hasil evaluasi dampak adalah sbb :
Sistem Proteksi Kimia
1. Beban terhadap komponen kebisingan di sekitar
Kebakaran
lokasi kegiatan secara umum masih dibawah
baku mutu yang ditetapkan mengingat potensi
sumber yang menimbulkan intensitas bising
masih sedikit..
2. Komponen kebisingan yang ditimbulkan dari
kegiatan ini memiliki peranan penting nilai
ekonomi dan sosial di masyarakat, maupun nilai
ekologi..
3. Kekhawatiran masyarakat akan terjadinya
kebisingan akibat kegiatan ini cukup tinggi
mengingat lokasi tapak proyek berbatasan
langsung pemukiman penduduk.
4. Belum ada peraturan yang dilanggar sejauh ini.

Atas dasar tersebut maka disimpulkan bahwa dampak


kebisingan yang ditimbulkan dari kegiatan
Demobilisasi tenaga kerja adalah dampak penting
hipotetik.
Limbah Padat Dalam prosesnya, kegiatan Pemasangan Sistem
Proteksi Kebakaran akan menghasilkan limbah Padat
dari proses pembangunan, Hasil evaluasi sbb :
1. Beban terhadap komponen limbah padat di sekitar
lokasi kegiatan secara umum masih berada dalam
ambang batas yang diperbolehkan.
2. Komponen timbulan limbah padat memiliki
peranan penting terhadap nilai ekonomi dan nilai
sosial di masyarakat, maupun terhadap nilai
ekologi.
Y Y Y Y Ya 3. Ada kekhawatiran/keresahan yang timbul di
masyarakat terkait timbulan limbah padat ini,
dimana apabila tidak dikelola dengan baik
diperkirakan akan berdampak negatif terhadap
kualitas Lingkungan di sekitarnya.
4. Tidak ada peraturan yang akan dilanggar

Atas dasar hasil evaluasi di atas, maka disimpulkan


bahwa timbulan limbah padat akibat kegiatan
operasional Gedung adalah Dampak Penting
Hipotetik.
Sosekmas Mata T Y Y T Ya 1. Berdasarkan hasil sosialisasi diketahui bahwa
persepsi negatif masyarakat muncul apabila
Pencaharian,
Pemrakarsa tidak mengelola dampak-dampak
dan Tingkat
yang ditimbulkan antara lain: dampak peningkatan
Pendapatan kualitas udara, pola penyakit serta bangkitan lalu-
lintas pada saat dilakukannya kegiatan mobilisasi
peralatan kerja dan material.
2. Sikap dan persepsi masyarakat memegang peranan
penting terhadap tatanan sosial di wilayah kegiatan
serta keberlanjutan kegiatan.
3. Kekhawatiran persepsi negatif akan muncul
apabila Pemrakarsa tidak dapat melakukan
pengelolan terhadap dampak primer yang timbul
dari kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan
material.
4. Aturan dan kebijakan yang dapat terlampaui yakni
undang-undang lalu-lintas dan peraturan lain yang
terkait dengan pengangkutan alat dan material
pada saat konstruksi.

Dampak persepsi dan sikap masyarakat merupakan


dampak turunan yang akan timbul dari dampak
lansgung/primer dan sekunder yang bersumber dari
kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan material,
antara lain penurunan kualitas udara dan peningkatan
kebisingan, kerusakan jalan dan bangkitan lalu-lintas
disekitar lokasi kegiatan. Apabila pemrakarsa tidak
melakukan pengelolaan terhadap dampak dampak
tersebut maka akan timbul sikap dan persepsi negatif
dari masyarakat, Kondisi ini dapat mendorong
penolakan dari masyarakat, dan dapat menjadi
sumber konflik antara masyarkat dengan pemrakarsa.
Atas dasar tersebut disimpulkan bahwa dampak ini
tergolong sebagai Dampak Penting Hipotetik
Peluang T Y Y T Ya 1. Diprakirakan tingkat pendapatan penduduk
diwilayah kegiatan masih rendah dan
Kerja dan
keterbatasan kebutuhan tenaga kerja pada tahap
Berusaha
konstruksi rencana usaha dan/atau kegiatan
sangat terbatas yakni hanya 130 orang maka
diprakirakan dampak peningkatan pendapatan
penduduk dari kegiatan konstruksi tidak
signifikan/tidak berubah secara mendasar.
2. Dampak tingkat pendapatan memegang peranan
penting untuk taraf hidup atau tingkat
kesejahteraan masyarakat.
3. Bentuk kekhawatiran yang muncul terhadap
dampak tingkat pendapatan apabila Pemrakarsa
tidak memberikan prirotas utama kepada
masyarkat setempat untuk diterima menjadi
tenaga kerja pada tahap konstruksi dan
operasional.
4. Aturan ketenagakerjaan terkait pengupahan serta
peraturan penetapan UMK.

Dampak peningkatan pendapatan masyarakat


merupakan dampak turunan dari dampak kesempatan
kerja dan peluang berusaha dengan adanya rencana
kegiatan yang dilakukan selama tahap konstruksi
(yang diprakirakan 2tahun), Dengan demikian
selama tahap konstruksi tersebut masyarakat yang
terekrut menjadi tenaga kerja maupun masyarakat
yang memanfaatkan potensi peluang usaha dengan
adanya rencana usaha dan/atau kegiatan akan
merasakan peningkatan pendapatan mereka.

Meningkatnya pendapatan tersebut akan berpotensi


meningkatkan taraf hidup atau tingkat kesejahteraan.
Dengan demikian dampak peningkatan pendapatan
masyarakat dapat dikatagorikan dampak penting
hipotetik.
Sikap dan T Y Y T Ya 1. Berdasarkan hasil sosialisasi diketahui bahwa
persepsi negatif masyarakat muncul apabila
Persepsi
Pemrakarsa tidak mengelola dampak-dampak
Masyarakat
yang ditimbulkan antara lain : dampak
peningkatan kualitas udara, pola penyakit serta
bangkitan lalu-lintas pada saat dilakukannya
kegiatan Demobilisasi tenaga kerja.
2. Sikap dan persepsi masyarakat memegang
peranan penting terhadap tatanan sosial di
wilayah kegiatan serta keberlanjutan kegiatan.
3. Kekhawatiran persepsi negatif akan muncul
apabila Pemrakarsa tidak dapat melakukan
pengelolan terhadap dampak primer yang timbul
dari kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan
material.
4. Aturan dan kebijakan yang dapat terlampaui
yakni undang-undang lalu-lintas dan peraturan
lain yang terkait dengan pengangkutan alat dan
material pada saat konstruksi.
5. Belum ada peraturan yang dilanggar sejauh ini.

Dampak persepsi dan sikap masyarakat merupakan


dampak turunan yang akan timbul dari dampak
langsung/primer dan sekunder yang bersumber dari
kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan material,
antara lain penurunan kualitas udara dan peningkatan
kebisingan, kerusakan jalan dan bangkitan lalu-lintas
disekitar lokasi kegiatan. Apabila pemrakarsa tidak
melakukan pengelolaan terhadap dampak dampak
tersebut maka akan timbul sikap dan persepsi negatif
dari masyarakat, Kondisi ini dapat mendorong
penolakan dari masyarakat, dan dapat menjadi
sumber konflik antara masyarkat dengan pemrakarsa.
Atas dasar tersebut disimpulkan bahwa dampak ini
tergolong sebagai Dampak Penting Hipotetik
14. Pemasangan Geo-Fisik- Kebisingan Kegiatan Pemasangan Sistem Tata Udara. Hasil
evaluasi dampak adalah sbb :
Sistem Tata Kimia
1. Beban terhadap komponen kebisingan di sekitar
Udara
lokasi kegiatan secara umum masih dibawah baku
mutu yang ditetapkan mengingat potensi sumber
yang menimbulkan intensitas bising masih
sedikit..
2. Komponen kebisingan yang ditimbulkan dari
kegiatan ini memiliki peranan penting nilai
ekonomi dan sosial di masyarakat, maupun nilai
ekologi..
3. Kekhawatiran masyarakat akan terjadinya
kebisingan akibat kegiatan ini cukup tinggi
mengingat lokasi tapak proyek berbatasan
langsung pemukiman penduduk.
4. Belum ada peraturan yang dilanggar sejauh ini.

Atas dasar tersebut maka disimpulkan bahwa dampak


kebisingan yang ditimbulkan dari kegiatan
Demobilisasi tenaga kerja adalah dampak penting
hipotetik.
Limbah Padat Dalam prosesnya, kegiatan Pemasangan Sistem Tata
Udara akan menghasilkan limbah Padat dari proses
pembangunan, Hasil evaluasi sbb :
1. Beban terhadap komponen limbah padat di sekitar
lokasi kegiatan secara umum masih berada dalam
ambang batas yang diperbolehkan.
2. Komponen timbulan limbah padat memiliki
peranan penting terhadap nilai ekonomi dan nilai
sosial di masyarakat, maupun terhadap nilai
ekologi.
Y Y Y Y Ya 3. Ada kekhawatiran/keresahan yang timbul di
masyarakat terkait timbulan limbah padat ini,
dimana apabila tidak dikelola dengan baik
diperkirakan akan berdampak negatif terhadap
kualitas Lingkungan di sekitarnya.
4. Tidak ada peraturan yang akan dilanggar

Atas dasar hasil evaluasi di atas, maka disimpulkan


bahwa timbulan limbah padat akibat kegiatan
operasional Gedung adalah Dampak Penting
Hipotetik.
Sosekmas Mata T Y Y T Ya 1. Berdasarkan hasil sosialisasi diketahui bahwa
persepsi negatif masyarakat muncul apabila
Pencaharian,
Pemrakarsa tidak mengelola dampak-dampak
dan Tingkat
yang ditimbulkan antara lain: dampak peningkatan
Pendapatan kualitas udara, pola penyakit serta bangkitan lalu-
lintas pada saat dilakukannya kegiatan mobilisasi
peralatan kerja dan material.
2. Sikap dan persepsi masyarakat memegang peranan
penting terhadap tatanan sosial di wilayah kegiatan
serta keberlanjutan kegiatan.
3. Kekhawatiran persepsi negatif akan muncul
apabila Pemrakarsa tidak dapat melakukan
pengelolan terhadap dampak primer yang timbul
dari kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan
material.
4. Aturan dan kebijakan yang dapat terlampaui yakni
undang-undang lalu-lintas dan peraturan lain yang
terkait dengan pengangkutan alat dan material
pada saat konstruksi.
Dampak persepsi dan sikap masyarakat merupakan
dampak turunan yang akan timbul dari dampak
lansgung/primer dan sekunder yang bersumber dari
kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan material,
antara lain penurunan kualitas udara dan peningkatan
kebisingan, kerusakan jalan dan bangkitan lalu-lintas
disekitar lokasi kegiatan. Apabila pemrakarsa tidak
melakukan pengelolaan terhadap dampak dampak
tersebut maka akan timbul sikap dan persepsi negatif
dari masyarakat, Kondisi ini dapat mendorong
penolakan dari masyarakat, dan dapat menjadi
sumber konflik antara masyarkat dengan pemrakarsa.
Atas dasar tersebut disimpulkan bahwa dampak ini
tergolong sebagai Dampak Penting Hipotetik
Peluang T Y Y T Ya 1. Diprakirakan tingkat pendapatan penduduk
diwilayah kegiatan masih rendah dan
Kerja dan
keterbatasan kebutuhan tenaga kerja pada tahap
Berusaha
konstruksi rencana usaha dan/atau kegiatan
sangat terbatas yakni hanya 130 orang maka
diprakirakan dampak peningkatan pendapatan
penduduk dari kegiatan konstruksi tidak
signifikan/tidak berubah secara mendasar.
2. Dampak tingkat pendapatan memegang peranan
penting untuk taraf hidup atau tingkat
kesejahteraan masyarakat.
3. Bentuk kekhawatiran yang muncul terhadap
dampak tingkat pendapatan apabila Pemrakarsa
tidak memberikan prirotas utama kepada
masyarkat setempat untuk diterima menjadi
tenaga kerja pada tahap konstruksi dan
operasional.
4. Aturan ketenagakerjaan terkait pengupahan serta
peraturan penetapan UMK.

Dampak peningkatan pendapatan masyarakat


merupakan dampak turunan dari dampak kesempatan
kerja dan peluang berusaha dengan adanya rencana
kegiatan yang dilakukan selama tahap konstruksi
(yang diprakirakan 2tahun), Dengan demikian
selama tahap konstruksi tersebut masyarakat yang
terekrut menjadi tenaga kerja maupun masyarakat
yang memanfaatkan potensi peluang usaha dengan
adanya rencana usaha dan/atau kegiatan akan
merasakan peningkatan pendapatan mereka.

Meningkatnya pendapatan tersebut akan berpotensi


meningkatkan taraf hidup atau tingkat kesejahteraan.
Dengan demikian dampak peningkatan pendapatan
masyarakat dapat dikatagorikan dampak penting
hipotetik.
Sikap dan T Y Y T Ya 1. Berdasarkan hasil sosialisasi diketahui bahwa
persepsi negatif masyarakat muncul apabila
Persepsi
Pemrakarsa tidak mengelola dampak-dampak
Masyarakat
yang ditimbulkan antara lain : dampak
peningkatan kualitas udara, pola penyakit serta
bangkitan lalu-lintas pada saat dilakukannya
kegiatan Demobilisasi tenaga kerja.
2. Sikap dan persepsi masyarakat memegang
peranan penting terhadap tatanan sosial di wilayah
kegiatan serta keberlanjutan kegiatan.
3. Kekhawatiran persepsi negatif akan muncul
apabila Pemrakarsa tidak dapat melakukan
pengelolan terhadap dampak primer yang timbul
dari kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan
material.
4. Aturan dan kebijakan yang dapat terlampaui yakni
undang-undang lalu-lintas dan peraturan lain yang
terkait dengan pengangkutan alat dan material
pada saat konstruksi.
5. Belum ada peraturan yang dilanggar sejauh ini.

Dampak persepsi dan sikap masyarakat merupakan


dampak turunan yang akan timbul dari dampak
langsung/primer dan sekunder yang bersumber dari
kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan material,
antara lain penurunan kualitas udara dan peningkatan
kebisingan, kerusakan jalan dan bangkitan lalu-lintas
disekitar lokasi kegiatan. Apabila pemrakarsa tidak
melakukan pengelolaan terhadap dampak dampak
tersebut maka akan timbul sikap dan persepsi negatif
dari masyarakat, Kondisi ini dapat mendorong
penolakan dari masyarakat, dan dapat menjadi
sumber konflik antara masyarkat dengan pemrakarsa.
Atas dasar tersebut disimpulkan bahwa dampak ini
tergolong sebagai Dampak Penting Hipotetik
15. Pemasangan Geo-Fisik- Kebisingan Kegiatan Pemasangan Sistem Pencahayaan. Hasil
evaluasi dampak adalah sbb :
Sistem Kimia
1. Beban terhadap komponen kebisingan di sekitar
Pencahayaan
lokasi kegiatan secara umum masih dibawah baku
mutu yang ditetapkan mengingat potensi sumber
yang menimbulkan intensitas bising masih
sedikit..
2. Komponen kebisingan yang ditimbulkan dari
kegiatan ini memiliki peranan penting nilai
ekonomi dan sosial di masyarakat, maupun nilai
ekologi..
3. Kekhawatiran masyarakat akan terjadinya
kebisingan akibat kegiatan ini cukup tinggi
mengingat lokasi tapak proyek berbatasan
langsung pemukiman penduduk.
4. Belum ada peraturan yang dilanggar sejauh ini.

Atas dasar tersebut maka disimpulkan bahwa dampak


kebisingan yang ditimbulkan dari kegiatan
Demobilisasi tenaga kerja adalah dampak penting
hipotetik.
Limbah Padat Dalam prosesnya, kegiatan Pemasangan Sistem
Pencahayaan akan menghasilkan limbah Padat dari
proses pembangunan, Hasil evaluasi sbb :
1. Beban terhadap komponen limbah padat di sekitar
lokasi kegiatan secara umum masih berada dalam
ambang batas yang diperbolehkan.
Y Y Y Y Ya
2. Komponen timbulan limbah padat memiliki peranan
penting terhadap nilai ekonomi dan nilai sosial di
masyarakat, maupun terhadap nilai ekologi.
3. Ada kekhawatiran/keresahan yang timbul di
masyarakat terkait timbulan limbah padat ini,
dimana apabila tidak dikelola dengan baik
diperkirakan akan berdampak negatif terhadap
kualitas Lingkungan di sekitarnya.
4. Tidak ada peraturan yang akan dilanggar

Atas dasar hasil evaluasi di atas, maka disimpulkan


bahwa timbulan limbah padat akibat kegiatan
operasional Gedung adalah Dampak Penting
Hipotetik.
Sosekmas Mata T Y Y T Ya 1. Berdasarkan hasil sosialisasi diketahui bahwa
persepsi negatif masyarakat muncul apabila
Pencaharian,
Pemrakarsa tidak mengelola dampak-dampak
dan Tingkat
yang ditimbulkan antara lain: dampak peningkatan
Pendapatan kualitas udara, pola penyakit serta bangkitan lalu-
lintas pada saat dilakukannya kegiatan mobilisasi
peralatan kerja dan material.
2. Sikap dan persepsi masyarakat memegang
peranan penting terhadap tatanan sosial di wilayah
kegiatan serta keberlanjutan kegiatan.
3. Kekhawatiran persepsi negatif akan muncul
apabila Pemrakarsa tidak dapat melakukan
pengelolan terhadap dampak primer yang timbul
dari kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan
material.
4. Aturan dan kebijakan yang dapat terlampaui yakni
undang-undang lalu-lintas dan peraturan lain yang
terkait dengan pengangkutan alat dan material
pada saat konstruksi.

Dampak persepsi dan sikap masyarakat merupakan


dampak turunan yang akan timbul dari dampak
lansgung/primer dan sekunder yang bersumber dari
kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan material,
antara lain penurunan kualitas udara dan peningkatan
kebisingan, kerusakan jalan dan bangkitan lalu-lintas
disekitar lokasi kegiatan. Apabila pemrakarsa tidak
melakukan pengelolaan terhadap dampak dampak
tersebut maka akan timbul sikap dan persepsi negatif
dari masyarakat, Kondisi ini dapat mendorong
penolakan dari masyarakat, dan dapat menjadi
sumber konflik antara masyarkat dengan pemrakarsa.
Atas dasar tersebut disimpulkan bahwa dampak ini
tergolong sebagai Dampak Penting Hipotetik
Peluang T Y Y T Ya 1. Diprakirakan tingkat pendapatan penduduk
diwilayah kegiatan masih rendah dan keterbatasan
Kerja dan
kebutuhan tenaga kerja pada tahap konstruksi
Berusaha
rencana usaha dan/atau kegiatan sangat terbatas
yakni hanya 130 orang maka diprakirakan
dampak peningkatan pendapatan penduduk dari
kegiatan konstruksi tidak signifikan/tidak berubah
secara mendasar.
2. Dampak tingkat pendapatan memegang peranan
penting untuk taraf hidup atau tingkat
kesejahteraan masyarakat.
3. Bentuk kekhawatiran yang muncul terhadap
dampak tingkat pendapatan apabila Pemrakarsa
tidak memberikan prirotas utama kepada
masyarkat setempat untuk diterima menjadi
tenaga kerja pada tahap konstruksi dan
operasional.
4. Aturan ketenagakerjaan terkait pengupahan serta
peraturan penetapan UMK.

Dampak peningkatan pendapatan masyarakat


merupakan dampak turunan dari dampak kesempatan
kerja dan peluang berusaha dengan adanya rencana
kegiatan yang dilakukan selama tahap konstruksi
(yang diprakirakan 2tahun), Dengan demikian
selama tahap konstruksi tersebut masyarakat yang
terekrut menjadi tenaga kerja maupun masyarakat
yang memanfaatkan potensi peluang usaha dengan
adanya rencana usaha dan/atau kegiatan akan
merasakan peningkatan pendapatan mereka.

Meningkatnya pendapatan tersebut akan berpotensi


meningkatkan taraf hidup atau tingkat kesejahteraan.
Dengan demikian dampak peningkatan pendapatan
masyarakat dapat dikatagorikan dampak penting
hipotetik.
Sikap dan T Y Y T Ya 1. Berdasarkan hasil sosialisasi diketahui bahwa
persepsi negatif masyarakat muncul apabila
Persepsi
Pemrakarsa tidak mengelola dampak-dampak
Masyarakat
yang ditimbulkan antara lain : dampak
peningkatan kualitas udara, pola penyakit serta
bangkitan lalu-lintas pada saat dilakukannya
kegiatan Demobilisasi tenaga kerja.
2. Sikap dan persepsi masyarakat memegang
peranan penting terhadap tatanan sosial di wilayah
kegiatan serta keberlanjutan kegiatan.
3. Kekhawatiran persepsi negatif akan muncul
apabila Pemrakarsa tidak dapat melakukan
pengelolan terhadap dampak primer yang timbul
dari kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan
material.
4. Aturan dan kebijakan yang dapat terlampaui yakni
undang-undang lalu-lintas dan peraturan lain yang
terkait dengan pengangkutan alat dan material
pada saat konstruksi.
5. Belum ada peraturan yang dilanggar sejauh ini.

Dampak persepsi dan sikap masyarakat merupakan


dampak turunan yang akan timbul dari dampak
langsung/primer dan sekunder yang bersumber dari
kegiatan mobilisasi peralatan kerja dan material,
antara lain penurunan kualitas udara dan peningkatan
kebisingan, kerusakan jalan dan bangkitan lalu-lintas
disekitar lokasi kegiatan. Apabila pemrakarsa tidak
melakukan pengelolaan terhadap dampak dampak
tersebut maka akan timbul sikap dan persepsi negatif
dari masyarakat, Kondisi ini dapat mendorong
penolakan dari masyarakat, dan dapat menjadi
sumber konflik antara masyarkat dengan pemrakarsa.
Atas dasar tersebut disimpulkan bahwa dampak ini
tergolong sebagai Dampak Penting Hipotetik

III. OPERASI

Komponen Lingkungan Kriteria Dikaji


Sumber Dampak Keterangan/Alasan
Terkena Dampak Evaluasi Dalam

Penerima Dampak ANDAL


Dampak
Potensial
1. Penerimaan Sosekmas Mata T Y Y T Ya 1. Berdasarkan hasil sosialisasi bahwa masyarakat
Tenaga Kerja sangat berharap bahwa rencana usaha dan/atau
Pencaharian,
kegiatan dapat bermanfaat bagi masyarakat
dan Tingkat
disekitar lokasi kegiatan, salah satunya terserap
Pendapatan menjadi tenaga kerja dengan demikian beban
dampak kesempatan kerja dapat dikatagorikan
tinggi.
2. Komponen kesempatan kerja memegang peranan
penting dalam peningkatan perekonomian
masyarakat serta mengendalikan dampak sosial
lainnya yakni kecemburuan sosial dalam
masyarakat, khususnya kecemburuan yang
timbul dari masyarakat setempat.
3. Pada saat kegiatan sosialisasi terkait kegiatan
penerimaan tenaga kerja ada kekhawatiran dari
masyarakat setempat bahwasanya rencana usaha
dan/atau kegiatan tidak berdampak positif bagi
masyarakat sekitar, dimana kekhawatiran
masyarakat bahwa Pemrakarsa tidak maksimal
penyerapan tenaga kerja untuk masyarakat
setempat.
4. Terkait penerimaan tenaga kerja ada aturan
kebijakan yang dapat terlampaui yakni Undang
Undang No 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan.

Kebutuhan tenaga kerja untuk tahap konstruksi


rencana usaha dan/atau kegiatan akan membuka
lapangan kerja baru bagi masyarakat khususnya bagi
masyarakat disekitar lokasi kegiatan. Walaupun
jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan pada tahap
operasional sangat terbatas tetapi telah menambah
lapangan kerja baru dilokasi kegiatan dan berpotensi
menyerap penduduk usia produktif yang pada saat ini
belum mempunyai pekerjaan tetap dan kondisi ini
juga akan berpotensi membuka peluang usaha bagi
masyarakat setempat antara lain usaha penjualan
kebutuhan makanan/minuman serta kebutuhan
lainnya khususnya untuk kegiatan operasional
maupun kebutuhan tenaga kerja yang direkrut pada
saat operasional. Terbukanya lapangan kerja dan
berusaha pada masyarakat sekitar akan berdampak
terhadap pendapatan masyarakat serta pertumbuhan
ekonomi di wilayah tersebut. Dengan demikian
terbukanya kesempatan kerja dan peluang berusaha
dapat dikatagorikan dampak Penting Hipotetik.
Peluang T Y Y T Ya 1. Diprakirakan tingkat pendapatan penduduk
diwilayah kegiatan masih rendah dan keterbatasan
Kerja dan
kebutuhan tenaga kerja pada tahap operasional
Berusaha
rencana usaha dan/atau kegiatan sangat terbatas
yakni hanya 200 orang maka diprakirakan
dampak peningkatan pendapatan penduduk dari
kegiatan operasional berubah, tetapi tidak terlalu
signifikan secara mendasar.
2. Dampak tingkat pendapatan memegang peranan
penting untuk taraf hidup atau tingkat
kesejahteraan masyarakat.
3. Bentuk kekhawatiran yang muncul terhadap
dampak tingkat pendapatan apabila Pemrakarsa
tidak memberikan prirotas utama kepada
masyarkat setempat untuk diterima menjadi
tenaga kerja pada tahap konstruksi dan
operasional.
4. Aturan ketenagakerjaan terkait pengupahan serta
peraturan penetapan UMK.

Dampak peningkatan pendapatan masyarakat


merupakan dampak turunan dari dampak kesempatan
kerja dan peluang berusaha dengan adanya rencana
kegiatan yang dilakukan selama tahap operasional
yang akan berlangsung lama (yang diprakirakan >20
tahun), Dengan demikian selama tahap operasional
tersebut masyarakat yang terekrut menjadi tenaga
kerja maupun masyarakat yang memanfaatkan
potensi peluang usaha dengan adanya rencana usaha
dan/atau kegiatan akan merasakan peningkatan
pendapatan mereka. Meningkatnya pendapatan
tersebut akan berpotensi meningkatkan taraf hidup
atau tingkat kesejahteraan. Dengan demikian dampak
peningkatan pendapatan masyarakat dapat
dikatagorikan dampak penting hipotetik.
Pola Nafkah T T T T Tidak
Ganda
Peluang T Y Y T Ya
Kerja dan
Berusaha
Jumlah dan Y T T T Ya
Kepadatan
Penduduk
Kebiasaan
2. Mobilisasi dan Geo-Fisik- Bahan baku yang digunakan dalam kegiatan ini adalah

Demobilisasi bijih besi, batu - batuan, dan semen yang diperoleh


Kimia
Pengunjung, dari pihak ketiga. Pengadaan bahan baku/bahan bakar
akan dilakukan dengan pengangkutan menggunakan
Tamu, Konsumen,
dump truck. Dump truck yang digunakan akan
dan Tenaga Kerja
menghasilkan emisi yang dapat menyebabkan
perubahan kualita udara ambien di sekitar lokasi
kegiatan. Hasil evaluasi dampak adalah sbb :
1. Beban terhadap komponen kualitas udara di
sekitar lokasi kegiatan secara umum masih
dibawah baku mutu yang ditetapkan, mengingat
potensi sumber yang menghasilkan emisi gas
Kualitas buang masih sedikit.
T Y Y Y Ya
udara 2. komponen lingkungan kualitas udara tidak
memiliki peranan penting nilai ekonomi dan
sosial di masyarakat, maupun nilai ekologi.
3. Adanya kekhawatiran yang tinggi di masyarakat
akan perubahan terhadap kualitas udara ambien
di sekitar lokasi kegiatan, mengingat pemukiman
penduduk berbatasan langsung tapak proyek.
4. Belum ada peraturan yang dilanggar sejauh ini.

Atas dasar tersebut maka disimpulkan bahwa dampak


perubahan kualitas udara akibat kegiatan pengadaan
bahan baku/bahan bakar adalah dampak penting
hipotetik.
Kebisingan Bahan baku yang digunakan dalam kegiatan ini adalah
bijih besi, batu - batuan, dan semen yang diperoleh
dari pihak ketiga. Pengadaan bahan baku akan
dilakukan dengan pengangkutan menggunakan dump
truck. Dump truck yang digunakan akan menghasilkan
emisi yang dapat menyebabkan perubahan kualita
udara ambien di sekitar lokasi kegiatan. Hasil evaluasi
dampak adalah sbb :
1. Beban terhadap komponen kualitas udara di
sekitar lokasi kegiatan secara umum masih
dibawah baku mutu yang ditetapkan, mengingat
potensi sumber yang menimbulkan intensitas
bising masih sedikit.
2. Komponen kebisingan yang ditimbulkan dari
kegiatan ini memiliki peranan penting terhadap
nilai ekonomi, nilai sosial maupun nilai ekologi.
3. Kekhawatiran masyarakat akan terjadinya
kebisingan akibat kegiatan ini cukup tinggi
mengingat lokasi tapak proyek berbatasan
langsung pemukiman penduduk.
4. Belum ada peraturan yang dilanggar sejauh ini.

Atas dasar tersebut maka disimpulkan bahwa dampak


kebisingan yang ditimbulkan dari kegiatan pengadaan
bahan baku/bahan bakar adalah dampak penting
hipotetik.
Lalu Lintas Y Y Y Y Ya
Kualitas Air Y Y Y Y Ya
Limbah Padat Y Y Y Y Ya
Limbah Cair T T Y Y Ya
Flora T T T T Tidak
Fauna T T T T Tidak
Biota Air T Y T T Ya
Kesmas Pola Penyakit T T Y T Ya
Sosekmas Mata T Y Y T Ya
Pencaharian,
dan Tingkat
Pendapatan
Peluang T Y Y T Ya
Kerja dan
Berusaha
Jumlah dan Y T T T Ya
Kepadatan
Penduduk
Kebiasaan
Sikap dan T Y Y T Ya
Persepsi
Masyarakat
3. Pengoperasian dan Geo-Fisik- Kualitas
T Y Y Y Ya
Pemeliharaan Kimia udara
Supermarket Kebisingan
Kualitas Air Y Y Y Y Ya
Limbah Padat Y Y Y Y Ya
Limbah Cair T T Y Y Ya
Biota Air T Y T T Ya
Kesmas Pola Penyakit T T Y T Ya
Sosekmas Mata T Y Y T Ya
Pencaharian,
dan Tingkat
Pendapatan
Peluang T Y Y T Ya
Kerja dan
Berusaha
Jumlah dan Y T T T Ya
Kepadatan
Penduduk
Kebiasaan
Sikap dan T Y Y T Ya
Persepsi
Masyarakat

4. Pelaksanaan Sosekmas Mata T Y Y T Ya


Program Pencaharian,
Pengembangan dan Tingkat
Wilayah dan
Pendapatan
Pemberdayaan
Peluang T Y Y T Ya
Masyarakat.
Kerja dan
Berusaha
Sikap dan T Y Y T Ya
Persepsi
Masyarakat
IV. PASCA OPERASI

Komponen Lingkungan Kriteria Dikaji


Sumber Dampak Keterangan/Alasan
Terkena Dampak Evaluasi Dalam
Dampak ANDAL
Potensial
1. Pemutusan Hak Sosekmas Kebiasaan
Tenaga Kerja Sikap dan T Y Y T Ya
Persepsi
Masyarakat
2. Penaganan dan Sosekmas Kebiasaan
Pemelihraan aset Sikap dan T Y Y T Ya
Persepsi
Masyarakat

Вам также может понравиться