Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
sebasea dari bagian atas folikel rambut membentuk serumen. Serumen membentuk
lapisan pada kulit kanalis akustikus eksternus bergabung dengan lapisan keratin yang
bermigrasi untuk membuat lapisan pelindung pada permukaan yang mempunyai sifat
antibakteri. Terdapat perbedaan besar dalam jumlah dan kecepatan migrasi serumen.
telinga.12
Serumen dibagi menjadi tipe basah dan tipe kering. Serumen tipe kering
Gambar 3.1. Serumen pada cotton bud, tipe basah dan tipe kering
Serumen tipe basah dan tipe kering
rice-brawn wax. Serumen pada ras non-Oriental berwarna coklat dan basah, dan juga
mekanisme herediter, alel serumen kering bersifat resesif terhadap alel serumen
basah. Yang cukup menjadi perhatian adalah bahwa rice-bran wax berhubungan
dengan rendahnya insidensi kanker payudara. Namun, ini bukanlah suatu hal yang
Tipe lunak lebih sering terdapat pada anak-anak, dan tipe keras lebih sering
Tipe lunak basah dan lengket, sedangkan tipe keras lebih kering dan bersisik.
Korneosit banyak terdapat dalam serumen namun tidak pada serumen tipe
keras.
Warna serumen bervariasi dari kuning emas, putih, sampai hitam, dan
konsistensinya dapat tipis dan berminyak sampai hitam dan keras. Serumen yang
berwarna hitam biasanya tidak ditemukan pada anak-anak, namun bila dijumpai maka
mata telanjang namun harus dilakukan apusan setipis-tipisnya dari sampel. Pigmen
yang menjadi zat pemberi warna pada semen masih belum dapat teridentifikasi.13
dalam produksi serumen. Yang terpenting adalah kelenjar seruminosa yang berjumlah
1000-2000 buah, kelenjar keringat apokrin tubular yang mirip dengan kelenjar
keringat apokrin yang terdapat pada ketiak. Kelenjar ini memproduksi peptide,
padahal kelenjar sebasea terbuka ke folikel rambut pada kanalis akustikus eksternus
yang mensekresi asam lemak rantai panjang tersaturasi dan tidak tersaturasi, alkohol,
permukaan kulit. Sehingga kita dapat memprediksi proses generasi dari kulit tersebut,
dari migrasi hingga pengeluarannya. Bila hal ini terjadi di kulit luar sel-sel dapat
dengan mudah jatuh. Namun pada telinga kecil kemungkinannya untuk tidak
menumpuk. Sel-sel yang mengalami deskuamasi ini terkumpul pada kanalis akustikus
eksternus dalam bentuk lapisan, dan menjadi 60% dari berat total serumen. Serumen
juga terdiri atas lisosim, suatu enzim anti bakteri yang dapat merusak sel dinding
bakteri.15
FISIOLOGI SERUMEN
akustikus eksternus dengan barier proteksi yang akan melapisi dan mambasahi
kanalis. Sifat lengketnya yang alami dapat menangkap benda asing, menjaga secara
Serumen juga mepunyai pH asam (sekitar 4-5). pH ini tidak dapat ditumbuhi oleh
akustikus eksternus.15
Proses fisiologis meliputi kulit kanalis akustikus eksternus yang berbeda dari
kulit pada tempat lain. Pada tempat lain, sel epitel yang sudah mati dan keratin
dilepaskan dengan gesekan. Karena hal ini tidak mugkin terjadi dalam kanalis
akustikus eksternus, migrasi epitel squamosa merupakan cara utama untuk kulit mati
dan debris dilepaskan dari dalam. Sel stratum korneum dalam membran timpani
bergerak secara radial dari arah area anular membran timpani secara lateral sepanjang
permukaan dalam kanalis akustikus eksternus. Sel berpindah terus ke lateral sampai
rete pegs dan kelenjar sub epitelial serta keberadaan membran basal halus
dalam kanalis akustikus eksternus, dan bila terjadi disfungsi akan menyebabkan
infeksi.14
Fungsi Serumen16
Membersihkan
Pembersihan kanalis akustikus eksternus terjadi sebagai hasil dari proses yang
disebut conveyor belt process, hasil dari migrasi epitel ditambah dengan gerakan
seperti rahang (jaw movement). Sel-sel terbentuk ditengah membran timpani yang
bermigrasi kearah luar dari umbo ke dinding kanalis akustikus eksternus dan
bergerak keluar dari kanalis akustikus eksternus. Serumen pada kanalis akustikus
eksternus juga membawa kotoran, debu, dan partikel-pertikel yang dapat ikut
keluar. Jaw movement membantu proses ini dengan menempatkan kotoran yang
pengeluaran kotoran.
Lubrikasi
akustikus eksternus yang disebut asteatosis. Zat lubrikasi diperoleh dari kandungan
lipid yang tinggi dari produksi sebum oleh kelenjar sebasea. Pada serumen tipe
basah, lipid ini juga mengandung kolesterol, skualan, dan asam lemak rantai
jamur yang biasa menyebabkan otomikosis juga dapat dihambat dengan signifikan
oleh serumen manusia. Kemampuan anti mikroba ini dikarenakan adanya asam
lemak tersaturasi lisosim dan khususnya pH yang relatif rendah pada serumen.
oleh antibodi yang ada pada serumen dan menjaga kanalis akustikus eksternus dari
infeksi. Epidermis dan dermis memiliki kelenjar seruminosa dan sebasea dengan pilar
folikel yang dengan cepat dapat mengaktivasi reaksi imun lokal termasuk IgA dan
IgG.16
terkadang dapat berkumpul dan menyumbat meatus. Selama sisa keratin bersifat
sumbatan yang total, yang menyebabkan ketulian atau perasaan penuh. Serumen yang
menyebabkan ketulian. Ini dapat terjadi bila serumen benar-benar menyumbat kanalis
akustikus eksternus, sumbatan ini juga tejadi bila pasien mendorong kumpulan
cotton bud.14
keadaan hampa udara dapat melalui membran timpani dan pasien merasa telinganya
tersumbat dan terjadi tuli ringan. Jika serumen menekan membran timpani pergerakan
serumen atau membran timpani dapat menimbulkan nyeri. Serumen harus dikeluarkan
eksternus atau membran timpani. Jika itu memungkinkan maka sebaiknya serumen
dikeluarkan dengan suction atau kuret. Irigasi dengan air harus dihindari karena dapat
pada telinga mereka dan terbentuk dari keratin skuamosa yang terkompresi. Jenis ini
sangat sulit untuk dibersihkan. Bila berlanjut lembar keratin akan berdeskuamasi
sampai ke lumen kanalis akustikus eksternus dan massa akan bertambah banyak.
Tekanan dari massa ini akan menimbulkan erosi pada tulang kanalis akustikus
eksternus.13
terpisah satu sama lain sejalan dengan migrasi stratum korneum ke lateral dari bagian
profunda ke jaringan ikat superfisial di kanalis akustikus eksternus bagian dalam. Bila
proses ini gagal, lembara keratin tidak mengalami migrasi secara normal, sehingga
KADS ini akan membantu sel-sel terpecah dan menjadi bagian yang kecil dan
terdeskuamasi. Bila tidak ada KADS, sel tidak akan terpecah dan akan mencapai
bagian superfisial namun dengan bentuk yang utuh. Hasilnya akan terbentuk
Enzim ini diketahui dapat membantu proses deskuamasi sel epidermal. Kohesi sel di
stratum korneum dijaga oleh kolesterol sulfat yang berfungsi sebagai perekat
melepaskan ikatan antar sel. Pada orang normal, aktivitas steroid sulfat lebih banyak
Jadi, steroid sulfat bertanggung jawab terhadap pemisahan keratosit dan migrasinya
ke arah luar. Juga tehadap iktiosis resesif X-linked, keratin menjadi terakumulasi dan
telinga, atau keduanya sekaligus. Sehingga serumen tidak dikatakan impaksi jika tidak
ditemukan gejala impaksi atau obstruksi MEA. Gejala serumen impaksi meliputi
otalgia, tinitus, rasa penuh di telinga, nyeri, batuk, dan gangguan pendengaran.18
pendengaran dengan tes penala, audiometry, dan lain sebagainya. Jika pada
pemeriksaan tampak adanya serumen di liang telinga dan terdapat gangguan fungsi
sebagian besar fungsi audiologik pendengaran tidak dapat dilakukan dengan akurat
Daftar Pustaka
12. Ballenger, Jacob John. "Penyakit telinga, hidung, tenggorok, kepala dan leher."
14. Brian J. G.B., Michael H., Peter K., Atlas of Clinical Otolaryngology. 2001.
16. Guest, J. F., et al. "Impacted cerumen: composition, production, epidemiology and
Publishing, 2003.
18. Schwartz, Seth R., et al. "Clinical practice guideline (update): Earwax (cerumen
S1-S29.