Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
oleh:
RAHMAT PUTRA SYAWAL
NIM. E1D111026
NIM : E1D111026
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
oleh:
Telah Dipertahankan di depan Tim Penguji dan Dinyatakan Lulus pada Ujian
Skripsi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Taknik Universitas Halu Oleo
pada tanggal 31 Desember 2015
Tim Penguji:
Penguji I : SAMUEL JIE, ST., MT. (........................)
Mengetahui:
Dekan Fakultas Teknik, Ketua Jurusan Teknik Elektro,
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
NIM : E1D111026
adalah bukan merupakan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun
keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah kami sebutkan sumbernya.
apabila pernyataan ini tidak benar, kami bersedia mendapat sanksi akademik.
Yang Menyatakan,
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan
ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai dan
memperoleh gelar Sarjana Teknik pada jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada penulis.
Halu Oleo.
5. Bapak Tambi, ST., MT. selaku Pembimbing I dan Ibu Yuni Aryani
ini.
v
6. Bapak Samuel Jie, ST., MT., Bapak Tachrir, ST., M.T., dan Bapak
Mansur, ST., MT. selaku tim dosen penguji yang telah meluangkan waktu
7. Para dosen seta Civitas Akademika Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo
(KILLERS`11) yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
vi
ABSTRAK
vii
ABSTRACT
The use of electricity in a huge capacity sometimes make several kind of trouble.
For example, the loss of network and electrical voltage decrease. Installation
repair of electricity power is expected to fix the quality of electricity power in
technical faculty of Halu Oleo University. It also expected to minimize the bills.
To reach that aims, compensated reactive power should accurately counted, in this
case the power factor should reach 0,85. After that, determine the use of
capasitors value. By doing the steps,the installation of bank capasitors is expected
to increase the quality of electricity power.
Keywords : Electricity power quality, Power Factor, Bank Capasitors
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
ix
2.3.1. Daya Aktif ............................................................................ 8
Bank ............................................................................................... 23
x
3.3. Jenis Data Penelitian...................................................................... 25
Reaktif ......................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2. Penjumlahan Trigonometri Daya aktif, reaktif, dan semu ......... 9
Gambar 2.7. Arus, tegangan dan GGL induksi-diri pada beban induktif ..... 13
Gambar 2.8. Arus, tegangan dan GGL induksi-diri pada beban kapasitif...14
Gambar 2.9. Segitiga Daya (a) Karakterisitik Beban Kapasitif, (b) Karakteristik
Beban Induktif................................................................................................ 16
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Data Daya aktif, Daya reaktif, Daya semu (Hari ke-1) ................. 29
Tabel 4.4. Data Daya aktif, Daya reaktif, Daya semu (Hari ke-2) ................. 31
Tabel 4.7. Data Daya aktif, Daya reaktif, Daya semu (Hari ke-3) ................. 32
Tabel 4.10. Data Daya aktif, Daya reaktif, Daya semu (Hari ke-4) ............... 34
Tabel 4.13. Data Daya aktif, Daya reaktif, Daya semu (Hari ke-5) ............... 35
Tabel 4.16. Data Hasil Perhitungan Kompensasi Daya Reaktif (Qc) Berdasarkan
xiii
DAFTAR GRAFIK
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
gunakan untuk keperluan usaha atau bisnis. Namun, dalam penggunaan listrik
tegangan yang terjadi pada saluran. Penyaluran daya listrik dari pembangkit ke
konsumen yang diharapkan adalah daya yang disalurkan sama dengan jumlah
dengan beban listrik. Penggunaan beban-beban listrik saat ini memang jauh lebih
banyak (komplek) dibanding dengan penggunaan beban listrik pada masa lampau.
Penggunaan beban listrik tersebut banyak digunakan baik dalam rumah tangga,
Kebutuhan akan kualitas daya listrik yang baik dan ditunjang dari berbagai
peralatan listrik yang digunakan baik dalam laboratorium, ruang perkuliahan, dan
sangat dibutuhkan kualitas daya listrik yang baik dalam menunjang segala bentuk
1
Umumnya penyaluran akan daya listrik digunakan melayani beban-beban
untuk keperluan magnetisasi dan daya lisrik tersebut disebut daya reaktif. Suatu
beban dikatakan induktif apabila beban tersebut membutuhkan daya reaktif dan
bersifat induktif membutuhkan daya reaktif yang sangat besar sehingga sumber
(pembangkit listrik) harus mensuplai daya yang lebih besar. Keadaan seperti ini
dapat menyebabkan jatuh tegangan, arus pada jaringan bertambah dan faktor
bank terhadap faktor daya (studi kasus Gardu Distribusi Fakultas Teknik
beberapa rumusan masalah pada tugas akhir ini yaitu sebagai berikut.
1. Berapa besar nilai kompensasi daya reaktif sebagai hasil dari peningkatan
faktor daya?
2
1.3 Batasan Masalah
kapasitor bank.
1. Memberikan informasi tentang nilai faktor daya yang dihasilkn dan pengaruh
3
1.6 Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Bab ini menguraikan tentang latar belakang penulisan, rumusan masalah, batasan
bab ini berisi teori tentang, kapasitor bank, beban listrik, daya dan faktor daya,
Pada bab ini berisi gambaran tentang metode penelitian dan berisi tentang jenis
data yang dibutuhkan, teknik analisa data dan diagram alir penelitian.
Pada bab ini menjelaskan mengenai analisa data untuk menghitung besarnya
faktor daya yang dihasilkan dari pemasangan kapasitor bank serta pengaruh dari
Bab V Penutup
Pada bab ini berisi berupa kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dalam hal ini perbaikan faktor daya listrik Politeknik Kota Malang (Poltekom).
faktor daya menjadi 0,96 dan menurunkan daya reaktif menjadi 4,6 kVAr. Dengan
meningkatnya faktor daya diatas 0,85 maka otomatis tagihan listrik direkening
dari segi kualitas dan kuantitas menjadi salah satu alasan mengapa perusahaan
utilitas penyedia listrik perlu memberi perhatian terhadap isu kualitas daya listrik.
baik yaitu dari segi kontinuitas dan juga kualitas tegangan yang disupply (karena
tegangan) perlu diusahakan suatu sistem pendistribusian tenaga listrik yang dapat
Istilah kualitas daya listrik bukanlah hal yang baru melainkan sudah menjadi isu
5
penting pada industri sejak akhir 1980 - an. Kualitas daya listrik memberikan
1. Perangkat listrik yang digunakan pada saat ini sangat sensitif terhadap kualitas
daya listrik yang mana perangkat berbasis mikroprosesor dan elektronika daya
lainnya membutuhkan tegangan pelayanan yang stabil dan level tegangannya juga
penggunaan kapasitor bank untuk koreksi faktor daya untuk mengurangi rugi
rugi. Hal ini mengakibatkan peningkatan tingkat harmonik pada sistem tenaga dan
sags, dan transien switching dan mengharapkan sistem utilitas listrik untuk
6
4. Sistem tenaga listrik sekarang ini sudah banyak yang melakukan interkoneksi
antar jaringan, di mana hal ini memberikan suatu konsekuensi bahwa kegagalan
Masalah yang dapat timbul dari sistem tenaga listrik dengan kualitas daya
yang buruk dapat berupa masalah lonjakan/ perubahan tegangan, arus dan
kegagalan ini merusak peralatan listrik baik dari sisi pengirim maupun sisi
penerima. Untuk itu demi mengantisipasi kerugian yang dapat terjadi baik dari
sistem tenaga listrik, daya merupakan jumlah yang digunakan untuk melakukan
kerja atau usaha. Daya memiliki satuan Watt, yang merupakan perkalian dari
dinyatakan[7] :
P=VxI
P = Watt (2.1)
7
Sumber : Yugi Eryuhanggoro, 2013
Daya aktif (Active Power) adalah daya yang terpakai untuk melakukan
energi sebenarnya. Satuan daya aktif adalah Watt. Adapun persamaan dalam daya
medan magnet. Dari pembentukan medan magnet maka akan terbentuk fluks
8
2.3.3 Daya Semu (S)
Daya Semu (Apparent Power) adalah daya yang dihasilkan oleh perkalian
antara tegangan dan arus dalam suatu jaringan. Satuan daya semu adalah VA[5].
matematika antara tipe - tipe daya yang berbeda antara daya semu, daya aktif dan
S=V I
P=S Cos
9
2.4 Faktor Daya
daya aktif (Watt) dan daya nyata (VA) yang digunakan dalam sirkuit AC atau
beda sudut fasa antara V dan I yang biasanya dinyatakan dalam cos [5].
= kW / kVA
= Cos (2.7)
1. Beban/ peralatan listrik memerlukan daya reaktif dari sistem atau beban bersifat
induktif
10
1. Beban/ peralatan listrik memberikan daya reaktif dari sistem atau beban bersifat
kapasitif
Faktor daya mempunyai nilai range antara 0 1 dan dapat juga dinyatakan
dalam persen. Faktor daya yang bagus apabila bernilai mendekati satu.
(2.8)
kVAR berubah sesuai dengan faktor daya), dapat juga di tulis sebagai berikut:
Sebuah contoh, rating kapasitor yang dibutuhkan untuk memperbaiki faktor daya
sebagai berikut :
Sehingga rating kapasitor yang diperlukan untuk memperbaiki faktor daya adalah:
11
Beberapa keuntungan meningkatkan faktor daya[5] :
a) Tagihan listrik akan menjadi kecil (PLN akan memberikan denda jika pf lebih
d) Adanya peningkatan tegangan karena daya meningkat. Jika pf lebih kecil dari
0,85 maka kapasitas daya aktif (kW) yang digunakan akan berkurang.
kelistrikan[4].
Dalam suatu rangkaian listrik selalu dijumpai suatu sumber dan beban.
Bila sumber listrik DC, maka sifat beban hanya bersifat resistif murni, karena
frekuensi sumber DC adalah nol. Reaktansi induktif (XL) akan menjadi nol yang
berarti bahwa induktor tersebut akan short circuit. Reaktansi kapasitif (XC) akan
menjadi tak berhingga yang berarti bahwa kapasitif tersebut akan open circuit.
Jadi sumber DC akan mengakibatkan beban beban induktif dan beban kapasitif
tidak akan berpengaruh pada rangkaian. Bila sumber listrik AC maka beban
Beban resistif yang merupakan suatu resistor murni, contoh : lampu pijar,
pemanas. Beban ini hanya menyerap daya aktif dan tidak menyerap daya reaktif
R=V/I (2.13)
12
I V
dililitkan pada sebuah inti biasanya inti besi, contoh : motor motor listrik,
lagging. Beban ini menyerap daya aktif (kW) dan daya reaktif (kVAR).
Gambar 2.7. Arus, tegangan dan GGL induksi-diri pada beban induktif
kapasitor. Beban ini mempunyai faktor daya antara 01 leading. Beban ini
menyerap daya aktif (kW) dan mengeluarkan daya reaktif (kVAR). Arus
13
Sumber : Yugi Eryuhanggoro, 2013
Gambar 2.8. Arus, tegangan dan GGL induksi-diri pada beban kapasitif
bank pada sebuah sistem listrik akan memberikan keuntungan sebagai berikut [1].
Peningkatan faktor daya ini tergantung dari seberapa besar nilai kapasitor
yang dipasang (dalam kVAR). Sehingga denda VARh Anda bisa dikurangi. Pada
kehidupan modern dimana salah satu cirinya adalah pemakaian energi listrik yang
besar. Besarnya energi atau beban listrik yang dipakai ditentukan oleh reaktansi
(R), induktansi (L) dan kapasitansi (C). Besarnya pemakaian energi listrik itu
disebabkan karena banyak dan beraneka ragam peralatan (beban) listrik yang
dan kapasitif. Di mana beban induktif (positif) membutuhkan daya reaktif seperti
14
trafo pada rectifier, motor induksi (AC) dan lampu TL, sedang beban kapasitif
Daya reaktif itu merupakan daya tidak berguna sehingga tidak dapat
dirubah menjadi tenaga akan tetapi diperlukan untuk proses transmisi energi
listrik pada beban. Jadi yang menyebabkan pemborosan energi listrik adalah
listrik ternyata pelanggan tidak hanya dibebani oleh daya aktif (kW) saja tetapi
juga daya reaktif (kVAR). Penjumlahan kedua daya itu akan menghasilkan daya
Jika nilai daya itu diperbesar yang biasanya dilakukan oleh pelanggan
industri maka rugi-rugi daya menjadi besar sedang daya aktif (kW) dan tegangan
yang sampai ke konsumen berkurang. Dengan demikian produksi pada industri itu
akan menurun hal ini tentunya tidak boleh terjadi untuk itu suplai daya dari PLN
P = V.I (2.14)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus (Ampere)
maka dengan bertambah besarnya daya berarti terjadi penurunan harga V dan
naiknya harga I. Dengan demikian daya aktif, daya reaktif dan daya nyata
merupakan suatu kesatuan yang kalau digambarkan seperti segi tiga siku-siku
15
P(Watt)
S(VA) Phi
Q(VAR)
Q(VAR)
Phi S(VA)
P(Watt)
(a) (b)
P = V . I Cos
Q = V. I sin
S = 2 + 2 atau S = V . I
Faktor Daya = = Cos (2.15)
Seperti kita ketahui bahwa harga cos adalah mulai dari 0 s/d 1. Berarti
kondisi terbaik yaitu pada saat harga P (kW) maksimum [ P (kW) = S (kVA) ]
atau harga cos = 1 dan ini disebut juga dengan cos yang terbaik. Namun
dalam kenyataannya harga cos yang ditentukan oleh PLN sebagai pihak yang
mensuplai daya adalah sebesar 0,8. Jadi untuk harga cos < 0,8 berarti pf
dikatakan jelek. Jika pf pelanggan jelek (rendah) maka kapasitas daya aktif (kW)
yang dapat digunakan pelanggan akan berkurang. Kapasitas itu akan terus
16
c. Mutu listrik menjadi rendah karena jatuh tegangan.
arus yang dibutuhkan dari pensuplai menjadi besar. Hal ini akan menyebabkan
rugi-rugi daya (daya reaktif) dan jatuh tegangan menjadi besar. Dengan demikian
denda harus dibayar sebab pemakaian daya reaktif meningkat menjadi besar.
Denda atau biaya kelebihan daya reaktif dikenakan apabila jumlah pemakaian
kVARH yang tercatat dalam sebulan lebih tinggi dari 0,62 jumlah kWH pada
1) Fixed type, yaitu dengan memberikan sebuah beban kapasitif yang tetap
seperti pada motor induksi. Pada tipe ini harus dipertimbangkan adalah pada
dengan kebutuhan kapasitor bank yang terpasang. Pada tipe ini jenis panel
PFC akan menjaga cos phi pada jaringan listrik yang sesuai dengan target yang
ditentukan. Apabila pada tipe ini terjadi perubahan beban, maka PFC secara
sangatlah tidak ekonomis. Hal ini dapat di atasi dengan meletakkan kapasitor pada
17
pusat beban. Gambar 2.2 berikut menunjukkan cara perbaikan faktor daya untuk
system tersebut[3].
Kapasitor bank yang digunakan untuk perbaikan faktor daya supaya tahan
lama, maka harus dirawat secara rutin dan teratur. Dalam perawatannya, kapasitor
bank harus ditempatkan pada tempat yang lembab dan tidak basah yang tidak
kapasitor bank tidak terhubung lagi dengan sumber listrik. Adapun jenis
1) Pemeriksaan kebocoran.
3) Pemeriksaan isolator.
kelompok yang terhubung paralel ke 4659 KVAR. Agar tidak melanggar batas ini,
kelompok yang lebih kapasitor bank dari rating tegangan rendah dihubungkan
secara seri dengan lebih sedikit unit secara paralel setiap kelompok dapat menjadi
18
solusi yang cocok. Namun, hal ini dapat mengurangi sensitivitas skema deteksi
seri, solusi ini dapat digunakan untuk skema ketidakseimbangan yang lebih baik
Koneksi optimal untuk SCB tergantung pada pemanfaatan terbaik dari peringkat
Hampir semua kapasitor bank gardu yang terhubung seri. Maka setiap pemakaian
dengan rangkaian beban. Bila rangkaian itu diberi tegangan maka elektron akan
mengalir masuk ke kapasitor. Pada saat kapasitor penuh dengan muatan elektron
maka tegangan akan berubah. Kemudian elektron akan ke luar dari kapasitor dan
itu kapasitor membangkitkan daya reaktif. Bila tegangan yang berubah itu
kembali normal (tetap) maka kapasitor akan menyimpan kembali elektron. Pada
saat kapasitor mengeluarkan elektron (Ic) berarti sama juga kapasitor menyuplai
daya treaktif ke beban. Keran beban bersifat induktif (+) sedangkan daya reaktif
bersifat kapasitor (-) akibatnya daya reaktif yang berlaku menjadi kecil. Rugi-rugi
19
Rugi daya aktif = (I2 Ic2) R (Watt)
1) Global compensation
Dengan metode ini kapasitor bank dipasang pada induk panel mine
distribution panel (MDP) dan arus yang turun dari pemasangan model ini hanya
2) Sectoral Compensation
Dengan metoda ini pemasangan kapasitor bank yang terdiri dari beberapa
panel kapasitor yang akan dipasang pada setiap panel sub distribution panel
(SDP).
3) Individual Compensation
Dengan metoda ini kapasitor bank langsung dipasang pada masing masing
beban yang akan digunakan khususnya beban yang mempunyai daya yang besar.
Main switch ini sebagai peralatan kontrol dan isolasi jika ada
disisi atasnya dari PDU. Main switch atau lebih dikenal load break switch
adalah peralatan pemutus dan penyambung yang sifatnya on load yakni dapat
diputus dan disambung dalam keadaan berbeban, berbeda dengan on-off switch
20
model knife yang hanya dioperasikan pada saat tidak berbeban .Untuk
besar dari perhitungan KVar terpasang dari sebagai contoh : Jika daya kvar
terpasang 400 Kvar dengan arus 600 Ampere , maka pilihan kita berdasarkan
2. Kapasitor Breaker
dari breaker ke Kapasitor bank dan juga kapasitor itu sendiri. Kapasitas
breaker yang digunakan sebesar 1,5 kali dari arus nominal dengan Im = 10 x Ir.
contoh : masing masing steps dari 10 steps besarnya 20 Kvar maka dengan
Ampere. Selain breaker dapat pula digunakan Fuse , Pemakaian Fuse ini
sebenarnya lebih baik karena respon dari kondisi over current dan Short circuit
lebih baik namun tidak efisien dalam pengoperasian jika dalam kondisi putus
harus selalu ada penggantian fuse. Jika memakai fuse perhitungannya juga
3. Magnetic Contactor
kapasitor mempunyai arus puncak yang tinggi , lebih tinggi dari beban
21
magnetic dengan range ampere lebih tinggi akan lebih baik sehingga umur
4. Kapasitor Bank
dari ukuran 5 KVar sampai 60 Kvar. Dari tegangan kerja 230 V sampai 525
Volt. [5]
tegangan pada sisi utama Breaker maka daya reaktif yang dibutuhkan dapat
terbaca dan regulator inilah yang akan mengatur kapan dan berapa daya reaktif
yang diperlukan. Peralatan ini mempunyai bermacam macam steps dari 6 steps ,
12 steps sampai 18 steps. Peralatan tambahan yang biasa digunakan pada panel
berfungsi memilih system operasional auto dari modul atau manual dari
push button.
penghantar mempunyai disipasi daya panas yang besar maka temperature ruang
22
panel meningkat. Setelah setting dari thermostat terlampaui maka exhust fan
pada Panel Capacitor Bank dapat bekerja secara maksimal dalam melakukan
sesuai[5].
titik tertentu dapat secara manual untuk sistem distribusi yang relatif kecil, KVAR
dengan cos2. Ada beberapa Metode dalam mencari ukuran kapasitor untuk
perbaikan faktor daya seperti dengan metode perhitungan sederhana, metode tabel
Daya Reaktif = Q
simbol QL ( Daya reaktif PF lama) dan QB (Daya Reaktif PF baru). Jadi dapat
23
Qc = QL QB (2.18)
b. Metode Diagram
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi penelitian dalam tugas akhir ini yaitu Gardu Distribusi Fakultas
benar sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode observasi analisis. Observasi yang dilakukan adalah
Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari peninjauan dan pengukuran
Data Sekunder
lembaga penelitian atau studi yang telah ada sebelumnya. Data tersebut berupa
25
3.4 Sumber Data
dari:
1. Observasi
analisis.
2. Wawancara
Metode ini dilakukan dengan cara menanyakan hal hal yang sekiranya belum
3. Studi Pustaka
Metode ini dilakukan dengan membaca buku-buku dan jurnal terkini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan serta mencari data yang diperlukan mengenai
4. Bimbingan
Metode ini dilakukan dengan cara meminta bimbingan untuk hal yang berkaitan
dengan analisa dari penelitian ini dari pembimbing, baik dosen maupun di
lapangan
terutama bila digunakan sebagai generalisasi atau simpulan tentang masalah yang
26
Metode Segitiga Daya: Dalam metode ini besarnya daya reaktif awal sebelum
kompensasi dihitung dengan Cos 1 dan daya reaktif akhir dihitung dengan Cos
menggunakan persamaan :
Qc = P (tan 1 tan 2)
dimana :
Berdasarkan rencana, maka pembuatan tugas akhir ini akan dimulai pada
awal agustus 2015 hingga akhir desember 2015 dengan lokasi penelitan seperti
27
3.7 Diagram Alir Penelitian
Mulai
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Adapun Data yang dikumpulkan ialah:
1. Single Line Diagam Gardu Distribusi
2. Data Daya aktif , Daya Reaktif, Daya Semu,
Faktor Daya Sekarang
Pengolahan Data
Adapun data yang di olah ialah data-data mengenai
Daya aktif, reaktif, semu, dan faktor daya yang telah
ada dalam hal keperluan untuk melakukan
perhitungan.
Analisa Data
1. Perhitungan Nilai kebutuhan kapasitansi
kapasitor
2. Analisis pengaruh pemasangan kapasitor bank
Selesai
28
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
1. Hari Pertama
29
Tabel 4.2. Data Tegangan antar fasa
Arus (Ampere)
Pukul (WITA)
R S T
08.00-09.00 135.3 157.3 147.6
09.00-10.00 135 154 150
10.00-11.00 136.2 156.4 149.6
11.00-12.00 132.5 153.6 145.6
12.00-13.00 135.2 158.8 147.2
13.00-14.00 131.6 150.32 149
Rata-rata Total 134.3 155.07 148.2
Rata-rata 145.86
Sumber : Pengukuran di lapangan hasil penelitian
30
2. Hari Kedua
Tegangan (Volt)
Pukul (WITA)
RS ST RT
08.00-09.00 384.5 386.4 386.2
09.00-10.00 385.4 386.5 385.2
f=50.24Hz
10.00-11.00 385.3 385.7 386.7
11.00-12.00 386.2 386.7 385.2
12.00-13.00 384.6 385.15 384.7
13.00-14.00 385 385.16 384.8
Rata-rata Total 385.17 385.93 385.47
Rata-rata 385.52
Sumber : Pengukuran Lapangan Hasil Penelitian
31
Tabel 4.6. Data Arus tiap fasa
Arus (Ampere)
Pukul (WITA)
R S T
08.00-09.00 132.5 150.3 145.6
09.00-10.00 134.5 152.4 148.2
10.00-11.00 136.24 155.3 150.6
11.00-12.00 135.5 153.8 150.2
12.00-13.00 137.2 151.2 149.8
13.00-14.00 134 152.5 150
Rata-rata Total 134.99 152.6 149.07
Rata-rata 145.55
Sumber : Pengukuran di lapangan hasil penelitian
3. Hari Ketiga
32
Tabel 4.8. Data Tegangan antar fasa
Tegangan (Volt)
Pukul (WITA)
R-S ST RT
08.00-09.00 385.5 386.2 385.9
09.00-10.00 384.85 386.5 385.3
f=50.24Hz
10.00-11.00 385.6 385.3 386.4
11.00-12.00 386.3 386.2 385.5
12.00-13.00 384.6 385.25 384.8
13.00-14.00 385 385.56 384.2
Rata-rata Total 385.31 385.8 385.35
Rata-rata 385.5
Sumber : Pengukuran Lapangan Hasil Penelitian
Arus (Ampere)
Pukul (WITA)
R S T
08.00-09.00 131.5 150.3 145.4
09.00-10.00 132.5 152.4 145.8
10.00-11.00 134.4 152.6 148.6
11.00-12.00 135.5 153.04 150.2
12.00-13.00 135.8 151.2 149.8
13.00-14.00 135 150.5 149
Rata-rata Total 134.12 151.67 148.13
Rata-rata 144.64
Sumber : Pengukuran di lapangan hasil penelitian
33
4. Hari Keempat
Tegangan (Volt)
Pukul (WITA)
R-S ST RT
08.00-09.00 385 385.8 386
09.00-10.00 385.24 386.5 386.25
f=50.24Hz
10.00-11.00 385.3 385.6 386.2
11.00-12.00 386.02 386.2 385.5
12.00-13.00 384.6 385.1 384.7
13.00-14.00 384.4 385.6 384.6
Rata-rata Total 385.09 385.8 385.54
Rata-rata 385.5
Sumber : Pengukuran Lapangan Hasil Penelitian
34
Tabel 4.12. Data Arus tiap fasa
Arus (Ampere)
Pukul (WITA)
R S T
08.00-09.00 131.5 148.2 145.2
09.00-10.00 132.45 150.4 148.2
10.00-11.00 134.2 150.8 150.6
11.00-12.00 135.5 151.6 150.24
12.00-13.00 135.2 151.2 149.8
13.00-14.00 134.8 150.5 150.23
Rata-rata Total 133.9 150.45 149.05
Rata-rata 144.5
Sumber : Pengukuran di lapangan hasil penelitian
5. Hari Kelima
35
Tabel 4.14. Data Tegangan antar fasa
Tegangan (Volt)
Pukul (WITA)
R-S ST RT
08.00-09.00 380.5 380.2 380.24 f=50.24Hz
09.00-10.00 380.95 380.5 380.2
10.00-11.00 382.6 385.3 384.4
11.00-12.00 384.3 386.2 385.5
12.00-13.00 384.6 385.5 384.8
13.00-14.00 384 382.6 382.2
Rata-rata Total 382.8 383.4 382.89
Rata-rata 383.03
Sumber : Pengukuran Lapangan Hasil Penelitian
Arus (Ampere)
Pukul (WITA)
R S T
08.00-09.00 129.5 145.3 140.2
09.00-10.00 130.5 148.4 143.8
10.00-11.00 132.4 150.6 145.6
11.00-12.00 135.2 152.4 150.12
12.00-13.00 135.4 151.2 149.3
13.00-14.00 135 150.5 140
Rata-rata Total 133 149.7 144.84
Rata-rata 142.5
Sumber : Pengukuran di lapangan hasil penelitian
4.2 Menghitung nilai Faktor Kerja, Arus, dan Kompensasi Daya Reaktif
Faktor daya atau faktor kerja menggambarkan sudut fasa antara daya aktif
dan daya semu. Mengingat sebagian besar beban bersifat induktif, maka
tegak lurus dengan tegangan akan bertambah besar. Hal ini akan mengakibatkan
36
perubahan daya kompleks dan cos , sehingga faktor daya menjadi kecil sejalan
a. Hari Pertama
Cos =
31450
=
45510
= 0.69
= Cos-1 0.69
= 46.37
Cos 2 = 0.85
2 = Cos -1 x 0.85
37
2 = 31,78
2
Cos 2 =
2
Atau
S2 =
31450
S2 =
0,85
S2 = 37000VA
S2
I2 =
37000
I2 =
385.44
I2 = 95.99 A
Daya
Qc = P (Tan 1 Tan 2)
38
= 31450 (1.05 0,62)
= 31450 x 0.43
= 13523.5 VAR
= 13.5235 kVAR
b. Hari Kedua
Cos =
31310
=
46520
= 0.67
= Cos-1 0,67
= 47.93
39
Melalui perhitungan berikut diperoleh nilai 2, Cos2, dan Nilai I2
Cos 2 = 0.85
2 = Cos -1 0.85
2 = 31,78
2
Cos 2 =
2
Atau
S2 =
Cos 2
31310
S2 =
0.85
S2 = 36835.3 VA
2
I2 =
36835 .3
I2 =
385.52
I2 = 95.62 A
Daya
40
Dengan mengguunakan metode segitiga daya, kompensasi daya reaktif
Qc = P (Tan 1 Tan 2)
= 31310 x 0.48
= 15028.8 VAR
= 15.0288 kVAR
c. Hari Ketiga
Cos =
32120
=
46830
41
= 0,68
= Cos-1 0,68
= 47.15
Cos 2 = 0.85
2 = Cos -1 x 0.85
2 = 31,78
2
Cos 2 =
2
Atau
S2 =
Cos 2
32120
S2 =
0.85
S2 = 37788,23 VA
2
I2 =
37788 ,23
I2 =
385.5
I2 = 98.02 A
42
1. Menghitung Kompensasi Daya Reaktif menggunakan metode Segitiga
Daya
Qc = P (Tan 1 Tan 2)
= 32120 x 0.45
= 14454 VAR
= 14.454 kVAR
d. Hari Keempat
Cos =
43
=
32320
=
46290
= 0.69
= Cos-1 0,69
= 46.4
Cos 2 = 0.85
2 = Cos -1 0.85
2 = 31,78
2
Cos 2 =
2
Atau
S2 =
Cos 2
32320
S2 =
0.85
S2 = 38023,53 VA
2
I2 =
44
38023 .53
I2 =
385.5
I2 = 98.63 A
Daya
Qc = P (Tan 1 Tan 2)
= 32320 x 0.43
= 13897.6 VAR
= 13.8976 kVAR
e. Hari Kelima
45
Menghitung nilai Cos dan nilai
Cos =
31240
=
46380
= 0,67
= Cos-1 0,67
= 47.9
Cos 2 = 0.85
2 = Cos -1 0.85
2 = 31,78
2
Cos 2 =
2
Atau
2
S2 =
Cos 2
31240
S2 =
0.85
46
S2 = 36752,9 VA
2
I2 =
36752 .9
I2 =
383.03
I2 = 95.95 A
Daya
Qc = P (Tan 1 Tan 2)
= 31240 x 0,487
= 15213.9 VAR
= 15.2139 Kvar
47
Berdasarkan hasil perhitungan diatas didapatkan hasil sebaga berikut.
Tabel 4.16 Data Hasil Perhitungan Perhitungan Kompensasi Daya Reaktif (Qc)
Berdasarkan tabel 4.16, bisa dilihat hasil perhitungan nilai Cos 1 rata-rata dengan
nilai 0.68 dan Cos 2 rata rata dengan nilai 0.85 menghasilkan kompensasi daya
reaktif (Qc) rata - rata sebesar 14.42 kVAR. Sedangkan peningkatan Power
Factor (PF) menjadi 0.85 menyebabkan terjadinya penurunan arus (I2) sebesar
96.84 Ampere. Hal tersebut memperlihatkan bahwa, semakin besar nilai faktor
daya maka semakin kecil pula arus yang mengalir pada jaringan distribusi.
Sehingga hal ini sangat berpengaruh terhadap perlengkapan listrik baik ukuran
48
Gambar 4.1 Perbaikan Faktor Daya
18
16
14
12
10
Qc
Qc
8
Cos j1
6
4
2
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
49
18
16
14
12
10
Qc
8
Cos j2
6
4
2
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
daya reaktif (Qc) sebesar 14.42 kVAR. Sehingga dalam pemasangannya nanti
system dirancang menggunakan 1 modul 6 step dengan tiap bank mengoreksi atau
Qtot = Q1 + Q2 + Q3 + Q4 + Q5 + Q6
30 = 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 (kVAR)
Ic = Maka,
Frekuensi = 50,24 Hz
50
Maka Arus Kapasitor (Ic) :
5000
Ic =
384.9
= 12.99 Ampere
Xc =
384.9
=
12.99
= 29.6 Ohm
1
C =
2
1
=
2 3.14 50.24 29.6
1
=
9339.01
= 107 microFarad
51
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data pada bab sebelumnya, maka penulis dapat
reaktif yang harus diberikan ialah sebesar 14.42 kVAR. Sehingga dalam
beban (I2) sebesar 96,84. Hal tersebut memperlihatkan bahwa, semakin besar
nilai faktor daya maka semakin kecil pula arus yang mengalir pada jaringan
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan pada penilitian ini adalah sebagai
berikut :
menambahkan beberapa metode lain yang lebih baik dari metode yang
digunakan diatas.
52
DAFTAR PUSTAKA
[1] Prayudi teguh, wiharja. Peningkatan Faktor Daya Dengan Pemasangan Bank
[2] bukhari ahmad. Perbaikan Power Faktor Pada Konsumen Rumah Tangga
[3] saragih tarsin. Analisis Penempatan Optimal Bank Kapasitor Pada Sistem
[4] Hakim MF. Analisis kebutuhan capacitor bank beserta implementasinya untuk
[5] Eryuhanggoro Yugi. Perancangan perbaikan faktor daya pada beban 18.956
[6] Nuwolo Agus dan Kusmantoro Adhi. Rancang bangun kapasitor bank pada
[9] I Putu Agus Didik Hermawan, Suheta Titiek. Pemasangan kapasitor bank di
Desember:2012.
DATA HASIL PENELITIAN
2. Hari Kedua
Daya Aktif (kW) Daya Reaktif (kVAR) Daya Semu (kVA)
Pukul (WITA)
R S T R S T R S T
08.00-09.00 30.5 31.9 32.1 3.45 3.32 2.76 47.2 46.21 46.4
09.00-10.00 30.72 31.20 32.4 3.62 3.3 3.27 45.23 46.33 46.5
10.00-11.00 30.22 30.4 31.8 3.1 3.2 3.1 45.43 47.45 46.3
11.00-12.00 30.2 31.8 32.01 3.15 3.16 3.24 46.5 46.2 47.7
12.00-13.00 31.58 31.2 32.3 3.14 3.36 3.42 47.65 46.3 46.8
13.00-14.00 31.24 30.5 31.54 3.28 3.35 3.06 45.7 46.6 46.65
Rata-rata Total 30.74 31.16 32.02 3.29 3.28 3.14 46.3 46.55 46.72
Rata-rata 31.31 3.24 46.52
Sumber : Pengukuran di lapangan Hasil Penelitian
Tegangan (Volt)
Pukul (WITA)
RS ST RT
08.00-09.00 384.5 386.4 386.2 f=50.24Hz
09.00-10.00 385.4 386.5 385.2
10.00-11.00 385.3 385.7 386.7
11.00-12.00 386.2 386.7 385.2
12.00-13.00 384.6 385.15 384.7
13.00-14.00 385 385.16 384.8
Rata-rata Total 385.17 385.93 385.47
Rata-rata 385.52
Sumber : Pengukuran Lapangan Hasil Penelitian
Arus (Ampere)
Pukul (WITA)
R S T
08.00-09.00 132.5 150.3 145.6
09.00-10.00 134.5 152.4 148.2
10.00-11.00 136.24 155.3 150.6
11.00-12.00 135.5 153.8 150.2
12.00-13.00 137.2 151.2 149.8
13.00-14.00 134 152.5 150
Rata-rata Total 134.99 152.6 149.07
Rata-rata 145.55
Sumber : Pengukuran di lapangan hasil penelitian
3. Hari Ketiga
Daya Aktif (kW) Daya Reaktif (kVAR) Daya Semu (kVA)
Pukul (WITA)
R S T R S T R S T
08.00-09.00 30.5 32.5 33.1 3.25 3.2 2.8 47.01 48.1 47.23
09.00-10.00 31.4 33.28 32.5 3.62 3.52 3.2 48 47.1 45.56
10.00-11.00 30.2 32.45 33.58 3.14 3.52 3.18 47.5 47.43 46.3
11.00-12.00 30.32 32.8 32.2 3.5 3.1 3.2 46.45 46.56 47.5
12.00-13.00 31.5 33.4 32.3 3.14 3.46 3.42 46.34 45.6 45.4
13.00-14.00 31.25 31.5 33.4 3.35 3.35 3.02 47.65 46.2 47.3
Rata-rata Total 30.86 32.65 32.85 3.33 3.36 3.14 47.16 46.83 46.55
Rata-rata 32.12 3.28 46.83
Sumber : Pengukuran di lapangan Hasil Penelitian
Tegangan (Volt)
Pukul (WITA)
RS ST RT
08.00-09.00 385.5 386.2 385.9 f=50.24Hz
09.00-10.00 384.85 386.5 385.3
10.00-11.00 385.6 385.3 386.4
11.00-12.00 386.3 386.2 385.5
12.00-13.00 384.6 385.25 384.8
13.00-14.00 385 385.56 384.2
Rata-rata Total 385.31 385.8 385.35
Rata-rata 385.5
Sumber : Pengukuran Lapangan Hasil Penelitian
Arus (Ampere)
Pukul (WITA)
R S T
08.00-09.00 131.5 150.3 145.4
09.00-10.00 132.5 152.4 145.8
10.00-11.00 134.4 152.6 148.6
11.00-12.00 135.5 153.04 150.2
12.00-13.00 135.8 151.2 149.8
13.00-14.00 135 150.5 149
Rata-rata Total 134.12 151.67 148.13
Rata-rata 144.64
Sumber : Pengukuran di lapangan hasil penelitian
4. Hari Keempat
Daya Aktif (kW) Daya Reaktif (kVAR) Daya Semu (kVA)
Pukul (WITA)
R S T R S T R S T
08.00-09.00 32.2 32.9 34.12 3.5 3.2 2.6 47.1 46 46.6
09.00-10.00 31.7 33.23 32.43 3.6 3.3 3.27 46.8 45.5 46
10.00-11.00 30.9 32.42 33.6 3.14 3.2 3.1 45 46.4 46.2
11.00-12.00 30.8 31.8 32.2 3.15 3.16 3.4 46.2 47.45 46.3
12.00-13.00 31.5 33.2 32.3 3.14 3.36 3.42 45.4 46.3 45.8
13.00-14.00 31.24 31.56 33.54 3.28 3.45 3.06 46.5 46.7 47.1
Rata-rata Total 31.4 32.52 33.03 3.30 3.28 3.14 46.17 46.39 46.33
Rata-rata 32.32 3.24 46.29
Sumber : Pengukuran di lapangan Hasil Penelitian
Tegangan (Volt)
Pukul (WITA)
RS ST RT
08.00-09.00 385 385.8 386 f=50.24Hz
09.00-10.00 385.24 386.5 386.25
10.00-11.00 385.3 385.6 386.2
11.00-12.00 386.02 386.2 385.5
12.00-13.00 384.6 385.1 384.7
13.00-14.00 384.4 385.6 384.6
Rata-rata Total 385.09 385.8 385.54
Rata-rata 385.5
Sumber : Pengukuran Lapangan Hasil Penelitian
Arus (Ampere)
Pukul (WITA)
R S T
08.00-09.00 131.5 148.2 145.2
09.00-10.00 132.45 150.4 148.2
10.00-11.00 134.2 150.8 150.6
11.00-12.00 135.5 151.6 150.24
12.00-13.00 135.2 151.2 149.8
13.00-14.00 134.8 150.5 150.23
Rata-rata Total 133.9 150.45 149.05
Rata-rata 144.5
Sumber : Pengukuran di lapangan hasil penelitian
5. Hari Kelima
Daya Aktif (kW) Daya Reaktif (kVAR) Daya Semu (kVA)
Pukul (WITA)
R S T R S T R S T
08.00-09.00 29.5 30.5 32.1 3.5 3.2 2.8 47.01 46.7 45.9
09.00-10.00 30.4 30.28 32.25 3.2 3.2 3.25 45.6 46.5 46.8
10.00-11.00 32.2 31.45 32.57 3.1 3.12 3.18 46.4 47.8 45.4
11.00-12.00 32.32 30.8 32.6 3.14 3.1 3.05 46.8 46.4 46.2
12.00-13.00 31.5 30.4 31.3 3.10 3.4 3.2 45.5 46.6 45.7
13.00-14.00 30.25 30.5 31.4 3.5 3.35 3.02 46.3 45.8 47.5
Rata-rata Total 31.03 30.65 32.04 3.26 3.23 3.08 46.27 46.63 46.25
Rata-rata 31.24 3.19 46.38
Sumber : Pengukuran di lapangan Hasil Penelitian
Tegangan (Volt)
Pukul (WITA)
RS ST RT f=50.24Hz
08.00-09.00 380.5 380.2 380.24
09.00-10.00 380.95 380.5 380.2
10.00-11.00 382.6 385.3 384.4
11.00-12.00 384.3 386.2 385.5
12.00-13.00 384.6 385.5 384.8
13.00-14.00 384 382.6 382.2
Rata-rata Total 382.8 383.4 382.89
Rata-rata 383.03
Sumber : Pengukuran Lapangan Hasil Penelitian
Arus (Ampere)
Pukul (WITA)
R S T
08.00-09.00 129.5 145.3 140.2
09.00-10.00 130.5 148.4 143.8
10.00-11.00 132.4 150.6 145.6
11.00-12.00 135.2 152.4 150.12
12.00-13.00 135.4 151.2 149.3
13.00-14.00 135 150.5 140
Rata-rata Total 133 149.7 144.84
Rata-rata 142.5
Sumber : Pengukuran di lapangan hasil penelitian
DOKUMENTASI