Вы находитесь на странице: 1из 8

BAB 3

PEMBAHASAN

3.1 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)


Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan rencana usaha yang penerapannya
berguna untuk mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan dan lingkungan kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja memiliki tujuan yang hendak
dicapai, yaitu meningkatkan produktivitas, meningkatkan efisiensi pekerjaan dan menurunkan
biaya kesehatan.
Dasar hukum tentang kesehatan dan keselamatan kerja di Indonesia diatur dalam Undang-
Undang Nomor 1 Tahun yang membahas mengenai hak dan kewajiban tenaga kerja, dan
persyaratan kesehatan kerja yang harus diterapkan dalam tiap perusahaan. Dalam Undang-Undang
Kesehatan No.23 tahun 1992 bagian 6 tentang Kesehatan Kerja, pada pasal 23 meliputi
perlindungan kesehatan kerja, pencegahan penyakit akibat kerja, syarat kesehatan kerja dan cara
untuk mewujudkan produktivitas kerja yang optimal.
Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja terlaksana atas dasar pencegahan kecelakaan
kerja dan penyakit yang ditimbulkaan oleh pekerjaan yang dilakukan. Potensi bahaya adalah suatu
yang berpotensi untuk terjadinya insiden yang berakibat kerugian. Sedangkan risiko adalah
kombinasi dan konsekuensi suatu kejadian yang berbahaya dan peluang terjadinya kejadian
tersebut. Oleh sebab itu maka perlu melihat penyebab serta dampak yang ditimbulkan oleh
pekerjaan, dimana seperti diketahui bahwa potensi bahaya dapat berupa berbagai bentuk, dimana
risiko bisa menjadi tinggi ataupun rendah tergantung pada tingkat peluang bahaya yang ada.
Pekerjaan dibidang pengelasan semakin berkembang dimana tiap kesempatan kerja
diikuti dengan potensi terjadinya kecelakaan kerja oleh karena kurangnya perhatian
pekerja, cara menggunakan peralatan yang salah atau tidak sesuai prosedur, kurangnya
penggunaan alat perlindungan diri dan kesalahan lain yang terjadi di lingkungan kerja
bidang pengelasan.(8)
3.2 Faktor Risiko Pekerjaan
Dalam melaksanakan pekerjaanya terdapat berbagai risiko akibat kerja pada proses
pemungutan dan pengepresan barang bekas. Beberapa faktor risiko yang ditemukan antara lain :
a. Risiko iritasi pada saluran napas akibat terhirupnya debu yang halus dari sampah dan barang
bekas.
b. Risiko nyeri punggung bawah dan nyeri otot akibat posisi duduk yang salah saat memilah
barang bekas dan sampah, serta posisi saat mengangkat barang bekas yang berat.
c. Risiko luka sobek akibat tidak memakai alat pelindung saat memilah sampah dan barang bekas.
3.3 Alat Pelindung Diri (APD) pada Proses pemulungan Barang Bekas
Alat Perlindungan Diri (APD) adalah seperangkat alat yang digunakan tenaga kerja untuk
melindungi sebagian atau seluruh tubuhnya dari adanya potensi bahaya atau kecelakaan kerja.
Penggunaan atau pemakaian alat pelindung diri merupakan salah satu cara guna menanggulangi
bahaya yang terjadi di tempat kerja.
Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Alat Pelindung Diri harus mampu melindungi
pemakainya dari bahaya-bahaya kecelakaan yang mungkin ditimbulkan, oleh karena itu, APD
dipilih secara hati-hati agar dapat memenuhi beberapa ketentuan yang diperlukan.
a. Alat Pelindung diri (APD) yang disediakan harus memenuhi syarat :
b. Harus memberikan perlindungan yang cukup terhadap bahaya yang dihadapi tenaga kerja
atau sesuai sumber bahaya yang ada
c. Tidak mudah rusak
d. Tidak mengganggu aktivitas si pemakai
e. Beratnya seringan mungkin
f. Mudah diperoleh dipasaran
g. Tidak menimbulkan bahaya tambahan
h. Pemeliharaannya mudah
i. Tidak membatasi gerak
j. Bentuknya cukup menarik
Jenis alat pelindungan diri menurut bagian tubuh yang dilindungi :
1. Alat pelindung kepala, berdasarkan fungsinya dibagi menjadi topi pengaman (helmet), tutp
kepala, dan hats/cap
2. Alat pelindung mulut dan hidung biasa juga disebut masker
3. Alat pelindung telinga seperti sumbat telinga dan tutup telinga.
4. Alat pelindung mata seperti kacamata untuk melindungi muka atau wajah
5. Alat pelindung tangan seperti sarung tangan atau kasos tangan untuk melindungi tangan dari
bahaya yang bisa terjadi saat bekerja
6. Alat pelindung kaki dan jari kaki seperti sepatu
7. Alat pelindung tubuh seperti pakaian kerja dari berbagai bahan

Tidak ada APD yang disediakan CV. Barokah kepada para pekerjanya sehingga tidak
memberikan perlindungan dari potensi bahaya di tempat kerja. Intervensi yang dilakukan adalah
pemberian APD berupa masker sebagai perlindungan dari debu sdan bau tidak sedap dari sampah
yang dapat mengiritasi saluran pernapasan serta edukasi mengenai gangguan kesehatan yang bisa
dialami. Edukasi juga diberikan kepada pemilik perusahaan mengenai risiko keselamatan dan
kesehatan kerja para pekerja.

3.4 Gangguan Kesehatan Akibat Kerja


Berdasarkan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada pekerja CV. Barokah, ditemukan
gangguan kesehatan akibat kerja yang terjadi adalah: infeksi saluran pernapasan akut (ISPA),
penyakit kulit (ptiriasis vesicolor), myalgia, diare dan low back pain (LBP)

1. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)


Infeksi saluran pernapasan akut atau disingkat ISPA adalah infeksi saluran pernapasan
yang berlangsung sampai 14 hari. ISPA meliputi saluran napas bagian atas dan saluran napas
bagian bawah.Yang dimaksud dengan saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai
alveoli beserta adneksanya seperti sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru.ISPA disebabkan
oleh bakteri atau virus yang masuk ke saluran napas. Penyebab lain adalah faktor lingkungan
rumah seperti halnya pencemaran udara dalam rumah, ventilasi rumah dan kepadatan hunian
dalam rumah. Pencemaran udara dalam rumah yang sangat berpengaruh terhadap kejadian ISPA
adalah asap pembakaran yang digunakan untuk memasak, misalnya kayu bakar.
Gejala khas dari ISPA adalah batuk, pilek, dapat terjadi demam, suara serak dan pabila
berat dapat terjadi sesak napas, bibir dan kulit biru, dan pernafasan berbunyi seperti orang
mengorok.
Paparan debu yang masuk ke dalam saluran pernapasan dapat menyebabkan timbulnya
reaksi mekanisme perhanan non spesifik berupa batuk hingga bersin.Otot polos di sekitar jalan
napas dapat terangsang sehingga menimbulkan penyempitan. Keadaan ini terjadi biasanya bila
kadar debu melebihi nilai ambang batas.
Berdasarkan uraian diatas, salah satu penyebab ISPA pada para pekerja pemungutan
sampah dan barang bekas adalah seringnya terpapar dengan debu maupun bau tidak sedap dari
sampah. Salah satu upaya sederhana yang dianjurkan sebagai pencegahan untuk risiko ISPA ini
adalah penggunaan masker, menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

2. Pitiriasis vesikolor
Pityriasis vesikolor adalah infeksi jamur superfisial pada kulit yang disebabkan oleh
Malassezia furfur atau Pityrosporum orbiculare dan ditandai dengan adanya makula di kulit,
skuama halus dan disertai rasa gatal. Infeksi ini bersifat menahun, ringan dan biasanya tanpa
peradangan. Pityriasis versicolorbiasanya mengenai wajah, leher, badan, lengan atas, ketiak, paha,
dan lipatan paha.
Tinea versikolor timbul bila M. Furfur berubah bentuk menjadi bentuk miselia karena adanya
faktor predisposisi, baik eksogen maupun endogen. Faktor eksogen meliputi panas dan
kelembaban. Hal ini merupakan penyebab sehingga pitiriasis versikolor banyak dijumpai di daerah
tropis dan pada musim panas di daerah sub tropis. Faktor eksogen lain adalah penutupan kulit oleh
pakaian atau kosmetik dimana mengakibatkan peningkatan konsentrasi CO2, mikroflora dan pH.
Faktor endogen berupa malnutrisi, dermatitis seboroik, sindrom cushing, terapi imunosupresan,
hiperhidrosis dan riwayat keluarga yang positif. Disamping itu diabetes melitus, pemakaian steroid
jangka panjang, kehamilan dan penyakit-penyakit berat memudahkan timbulnya pitiriasis
versikolor. Patogenesis dari makula hipopigmentasi oleh terhambatnya sinar matahari yang masuk
ke dalam lapisan kulit yang akan mengganggu proses pembentukan melanin, adanya toksin yang
langsung menghambat pembentukan melanin, dan adanya asam azeleat yang dihasilkan oleh
Pityrosporum dari asam lemak dalam sebum yang merupakan inhibitor kompetitif dari tirosinase.
Berdasarkan uraian diatas, salah satu penyebab Ptiriasis Vesikolor pada para pekerja
pemungutan sampah dan barang bekas adalah hygene yang tidak baik dari pekerja, pakaian yang
digunakan secara bersama antara pekerja yang satu dengan yang lainnya. Salah satu upaya
sederhana yang dianjurkan sebagai pencegahan untuk risiko ini adalah memberikan edukasi
kepada para pekerja.

3. Mialgia
Myalgia atau nyeri otot adalah termasuk salah satu keluhan cukup sering diderita oleh
manusia.Myalgia merupakan gejala dari banyak penyakit dan gangguan pada tubu.Penyebab
umum nyalgia adalah penggunaan otot yang salah atau otot yang terlalu tegang.Myalgia yang
terjaditanpa riwayat trauma mungkin disebabkan oleh infeksi virus. Myalgia yang berlangsung
dalam waktu yang lama menunjukkan myopati metabolic, defisensi nutrisi atau sindrom fatique
kronik.
Penyebab yang sering terjadi adalah stress, penggunaan berlebihan atau kerusakan fisik
otot akibat latihan kompulsif, dan memilukan ligament atau pekerjaan fisik yang berat.Tanda dan
gejala yang sering dijumpai pada kondisi myalgia adalah nyeri, spasme otot, keterbatsan lingkup
gerak sendi, dan penurunan kekuatan otot. Myalgia juga dapat menimbulkan gangguan dalam
beraktivitas seperti mengangkat beban.
Mekanisme terjadinya myalgia yaitu karena otot sering digunakan berulang dalam waktu
yang lama jga akibat penggunaan kekuatan yang besar seperti mengangkat barang yang berat.
Akibat adanya aktivitas yang tidak tepat tersebut menyebabkan terjadinya kerusakan otot yang
mikroskopik tampak berupa robekan jaringan disertai adanya proses peradangan dan karena
penggunaannya yang terus menerus maka tidak ada waktu bagi otot tersebut untuk memperbaiki
diri.
Myalgia yang dialami oleh pekerja pemungutan sampah dan barang bekas ialah karena
pengaruh pengunaan kekuatan otot untuk mengangkat beberapa barang bekas yang berat.
Akibatnya timbul keluhan nyeri pada otot-otot. Hal ini dapat dihindari dengan istirahat yang cukup
setelah bekerja.

4. Diare
Diare diartikan sebagai buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cairan atau
setengah cair (setengah cair setengah padat), kandungan air pada tinja lebih banyak dari biasanya
lebih dari 200 gram atau 200 ml/24jam. Defenisi lain memakai kriteria frekuensi, yaitu buang air
besar encer lebih dari 3 kali per hari. Buang air besar encer tersebut dapat atau tanpa desertai lendir
dan darah.
Reflex buang air besar dimulai dari pengembangan akut rectum di bawah pusat supra spinal
dan kontraksi sigmoid akan meningkatkan tegangan rectum. Bersamaan dengan kontraksi tersebut
terjadi relaksasi otot spinkter ani eksterna yang akan menyebabkan pengeluaran feses melalui anus.
Pendorongan feses keluar dari anus akan diperkuat oleh gerakan valsava (penutupan glottis, fiksasi
diafragma dan kontraksi otot dinding perut). Buang air besar secara sadar dapat dicegah dengan
melakukan kontraksi otot diafragma pelvis dan spinkter ani eksterna. Faktor penyebab diare antara
lain infeksi bakteri, virus atau parasite, kesehatan lingkungan, hygene perseorangan yang buruk,
malabsorpsi makanan, alergi ataupun karena defisiensi.
Diare yang dialami oleh pekerja pemungutan sampah dan barang bekas ialah karena
pengaruh tidak menggunakan sarung tangan saat memilah sampah kemudian setelah bekerja
pekerja tidak mencuci tangan terlebih dahulu saat mau makan. Akibatnya timbul keluhan diare. Hal
ini dapat dihindari dengan imenggunakan sarung tangan saat bekerja, dan mengedukasi pekerja
pentingnya mencuci tangan.

5. Low Back Pain (LBP)


Nyeri punggung bawah/low back pain (LBP) adalah nyeri di daerah punggung antara sudut
bawah kosta (tulang rusuk) sampai lumbosacral (sekitar tulang ekor). Nyeri juga biasa menjalar
ke daerah lain seperti punggung bagian atas dan pangkal bawah. LBP merupakan salah satu
gangguan muskuloskletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik.
Dalam dunia modrn saat ini, tuntutuan pekerjaan dapat menimbulkan tekanan fisik dan
psikis pada seseorang.Hal ini memperbesar risiko pekerjaan atau terkena penyakit yang
disebabkan oleh pekerjaan dan jabatannya.Prevalensi nyeri mukuloskeletal, termasuk back pain
telah dideskripsikan sebagai suatu epidemik.Keluhan nyeri biasanya self limiting tetapi jika
menjadi kronik konsekuensinya menjadi serius. Hal ini akhirnya menyebabkan turunnya
produktivitas orang yang mengalami back pain.
Banyak hal yang dapat menyebabkan LBP, baik secara posisi anatomis maupun karena
proses patologisnya.
a. Kelainan tulang punggung sejak lahir, keadaan ini dikenal dengan istilah hemi
vertebrae. Kelainan kondisi tulang-tulang vertebra dapat berupa tulang vertebra
haanya setengah bagian karena tidak lengkap saat lahir. Hal ini dapat menyebabkan
timbulnya LBP yang disertai dengan skoliosis ringan.
b. LBP karena trauma. Trauma dan gangguan mekanis merupakan penyebab utama
LBP. Pada orang-orang yang tidak biasa melakukan pekerjaan otot atau melakukan
aktivitas dengan beban yang berat dapat menderita nyeri pinggang bawah yang
akut. Gerakan bagian punggung belakang yang kurang baik dapat menyebabkan
kekakuan dan spasme yang tiba-tiba pada otot punggung. Kekauan otot cenderung
dapat sembuh dengan sendirinya dalam jangka waktu tertentu. Namun pada kasus-
kasu yang berat memerlukan pertolongan medis agar tidak mengakibatkan
gangguan yang lebih lanjut.
c. LBP karena perubahan jaringan, kelompok penyakit ini disebabkan karena terdapat
perubahan jaringan pada tempat yang mengalami sakit. Perubahan jaringan tersebut
tidak hanya pada daerah punggung bagian bawah, tetapi terdapat juga di sepanjang
dan anggota tubuh bagian lain. Beberapa jenis penyakit dengan keluhan LBP yang
disebabkan oleh perubahan jaringan antara lain osteoarthritis, penyakit fibrositis,
penyakit infeksi.
d. LBP karena pengaruh gaya berat. Gaya berat tubuh terutama dalam posisi berdiri,
duduk dan berjalan dapat mengakibatkan rasa nyeri pada punggung dan dapat
menimbulkan komplikasi pada bagian tubuh yang lain. Beberapa pekerjaan yang
mengharuskan berdiri dan duduk dalam waktu yang lama juga dapat
mengakibatkan terjadinya LBP. Kehamilan dan obesitas merupakan salah satu
factor yang menyebabkan terjadinya LBP akibat pengaruh gaya berat. Hal ini
disebabkan karena terjadi penekanan pada tulang belakang akibat penuumpukan
lemak, kelainan postur tubuh dan kelemahan otot.
Berdasarkan uraian tersebut,salah satu penyebab LBP pada pekerja usaha percetakan
batako ialah karena pengaruh gaya berat dimana pekerja duduk dalam yang lama selama proses
pengelasan dan posisi mengangkat beban yang berat dengan salah dimana menyebabkan keluhan
LBP. Hal ini dapat dihindari dengan mengikuti langkah-langkah mengangkat beban berat dengan
benar.
3.5 Standar Kotak Pertolongan Pertama pada Kecelekaan (P3K)

Tabel 3.2 Isi Kotak P3K


Kotak A Kotak B Kotak C
(Untuk 25 (Untuk 50 (Untuk 100
No. Isi
Pekerja atau pekerja atau pekerja atau
kurang) kurang) kurang)
1 Kasa steril terbungkus 20 40 40
2 Perban (lebar 5 cm) 2 4 6
3 Perban (lebar 10 cm) 2 4 6
4 Plaster (lebar 1,25 cm) 2 4 6
5 Pleseter cepat 10 15 20
6 Kapas (25 gram) 1 2 3
7 Kain segitiga/mittela 2 4 6
8 Gunting 1 1 1
9 Peniti 12 12 12
10 Sarung tangan sekali pakai 2 3 4
(pasangan)
11 Masker 2 4 6
12 Pinset 1 1 1
13 Lampu senter 1 1 1
14 Gelas untuk cuci mata 1 1 1
15 Kantong plastic ersih 1 2 3
16 Aquades (100 ml lar saline) 1 1 1
17 Povidon iodin (60 ml) 1 1 1
18 Alcohol 70% 1 1 1
19 Buku panduan P3K di 1 1 1
tempat kerja
20 Buku catatan 1 1 1
21 Daftar isi kotak 1 1 1

Pada tabel 3.1 diatas, dapat dilihat bahwa sebuah tempat kerja harus memiliki standar kotak
P3K sesuai standar dari Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia
tahun 2008. Hal ini dimaksudkan agar pada saat para pekerja mengalami kecelakaan akibat kerja,
dapat ditangani dengan cepat sehingga risiko infeksi penyakit dapat diminimalkan. Pada tempat
usaha dagang sei, didapatkan beberapa penyakit yang dialami oleh para pekerja mulai pada setiap
proses produksi seperti risiko luka sobek, namun tidak memiliki kotak P3K sehingga penyakit-
penyakit yang dialami oleh para pekerja, tidak diobati.

Вам также может понравиться

  • Laporan Kasus Gizi Buruk
    Laporan Kasus Gizi Buruk
    Документ43 страницы
    Laporan Kasus Gizi Buruk
    ifahInayah
    Оценок пока нет
  • Ptosis
    Ptosis
    Документ30 страниц
    Ptosis
    ifahInayah
    Оценок пока нет
  • Cara Membuat Pola Dasar Pakaian Wanita
    Cara Membuat Pola Dasar Pakaian Wanita
    Документ3 страницы
    Cara Membuat Pola Dasar Pakaian Wanita
    ifahInayah
    Оценок пока нет
  • Laporan Kegiatan Imunisasi
    Laporan Kegiatan Imunisasi
    Документ9 страниц
    Laporan Kegiatan Imunisasi
    ifahInayah
    100% (2)
  • Referat Trauma Kimia - Zuhaifah
    Referat Trauma Kimia - Zuhaifah
    Документ29 страниц
    Referat Trauma Kimia - Zuhaifah
    ifahInayah
    Оценок пока нет
  • Pagi 28
    Pagi 28
    Документ1 страница
    Pagi 28
    ifahInayah
    Оценок пока нет
  • Tugas Mata
    Tugas Mata
    Документ30 страниц
    Tugas Mata
    ifahInayah
    Оценок пока нет
  • Malam 28
    Malam 28
    Документ3 страницы
    Malam 28
    ifahInayah
    Оценок пока нет
  • Tugas Mata Obat Glaukoma
    Tugas Mata Obat Glaukoma
    Документ7 страниц
    Tugas Mata Obat Glaukoma
    ifahInayah
    Оценок пока нет
  • Abort Us
    Abort Us
    Документ26 страниц
    Abort Us
    ifahInayah
    Оценок пока нет
  • Tugas Mata Zuhaifah
    Tugas Mata Zuhaifah
    Документ5 страниц
    Tugas Mata Zuhaifah
    ifahInayah
    Оценок пока нет
  • Refarat Mata Ossn
    Refarat Mata Ossn
    Документ24 страницы
    Refarat Mata Ossn
    ifahInayah
    100% (1)
  • Jurnal Obgyn
    Jurnal Obgyn
    Документ21 страница
    Jurnal Obgyn
    ifahInayah
    Оценок пока нет
  • Ppmbadraningsih Lastariwatikanigoromakanan SDDNSMP
    Ppmbadraningsih Lastariwatikanigoromakanan SDDNSMP
    Документ18 страниц
    Ppmbadraningsih Lastariwatikanigoromakanan SDDNSMP
    Anonymous c5PUo7W
    Оценок пока нет
  • Kasus Kedokteran Okupasi 2
    Kasus Kedokteran Okupasi 2
    Документ49 страниц
    Kasus Kedokteran Okupasi 2
    ifahInayah
    Оценок пока нет
  • Referat Hifema, Yovi Maan
    Referat Hifema, Yovi Maan
    Документ42 страницы
    Referat Hifema, Yovi Maan
    ifahInayah
    Оценок пока нет
  • Eflorosensi Kulit 2
    Eflorosensi Kulit 2
    Документ43 страницы
    Eflorosensi Kulit 2
    Siegfrid Claudio
    Оценок пока нет
  • TBC Dalam KEHAMILAN
    TBC Dalam KEHAMILAN
    Документ12 страниц
    TBC Dalam KEHAMILAN
    ifahInayah
    Оценок пока нет
  • Laporan KK
    Laporan KK
    Документ14 страниц
    Laporan KK
    ifahInayah
    Оценок пока нет
  • PARTOGRAF
    PARTOGRAF
    Документ18 страниц
    PARTOGRAF
    ifahInayah
    Оценок пока нет
  • BAB I Lapsus
    BAB I Lapsus
    Документ35 страниц
    BAB I Lapsus
    ifahInayah
    Оценок пока нет
  • MR 15-16 Des Dr. Yuni, SP - Og
    MR 15-16 Des Dr. Yuni, SP - Og
    Документ19 страниц
    MR 15-16 Des Dr. Yuni, SP - Og
    ifahInayah
    Оценок пока нет
  • Bab 4
    Bab 4
    Документ2 страницы
    Bab 4
    ifahInayah
    Оценок пока нет
  • Laporan Jaga 02 Oktober
    Laporan Jaga 02 Oktober
    Документ14 страниц
    Laporan Jaga 02 Oktober
    ifahInayah
    Оценок пока нет
  • 2 Halaman Pengesahan, Kata Pengantar, Daftar Isi
    2 Halaman Pengesahan, Kata Pengantar, Daftar Isi
    Документ5 страниц
    2 Halaman Pengesahan, Kata Pengantar, Daftar Isi
    ifahInayah
    Оценок пока нет
  • Kasus Kedokteran Okupasi
    Kasus Kedokteran Okupasi
    Документ4 страницы
    Kasus Kedokteran Okupasi
    ifahInayah
    Оценок пока нет
  • KEPERCAYAAN
    KEPERCAYAAN
    Документ122 страницы
    KEPERCAYAAN
    ifahInayah
    Оценок пока нет
  • Kasus Kedokteran Okupasi 2
    Kasus Kedokteran Okupasi 2
    Документ48 страниц
    Kasus Kedokteran Okupasi 2
    ifahInayah
    Оценок пока нет
  • Kumpulan Tugas Individu
    Kumpulan Tugas Individu
    Документ1 страница
    Kumpulan Tugas Individu
    ifahInayah
    Оценок пока нет
  • Manual Mahasiswa Emergency 2011 PDF
    Manual Mahasiswa Emergency 2011 PDF
    Документ58 страниц
    Manual Mahasiswa Emergency 2011 PDF
    Pangeran Cinta
    Оценок пока нет