Вы находитесь на странице: 1из 58
Menimbang Mengingat MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 04 /PER/M.PAN/1/2008 : TENTANG JABATAN FUNGSIONAL BIDAN DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ENTER! NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA, : a, bahwa jabatan fungsional Bidan dan angka kreditnya yang diatur dalam Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 93/KEP/M.PAN/11/2001 tentang Jabatan Fungsional Bidan dan Angka Kreditnya tidak sesuai lagi dengan perkembangan tuntutan kompetersi profes! Bidan; b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut, dipandang perlu ‘mengatur Kembali jebatan fungsional Bidan dan angka kreditnya dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara. 1, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); Undang-Undang Nomor 23 Tabun 1992 tentang Kesehatan {Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 1992 Nomor 100, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3495); Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentian/Pemberhentian Sementara Pegawai Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1966 Nomar 7, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2797); Peraturan Pemerinth Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegaweai Negeri Sipil (Lemberan Negara Republik Indonesia Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3098), sebagaimana telah sembilan kalt diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2007 {Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 25); Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1980 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik indonesia Nomor 3176); Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsionat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambehan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547); Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637); Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4015), sebagaimana telah ciubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003 (Lembaran Negara 2 Memperhatikan 10. 1". 12. 1B. 14, 5. 4 Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik indonesia Nomor 4332); Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 2000 Nomor 195, Tambahan Lembaran Negara Republik. Indonesia Nomor 4016), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 2002 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik indonesia Nomor 4192); Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan Lembaran Negera Republik Indonesia Nomor 4017), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4193); Peraturan Pemerintah Nomor 101 ‘Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil_ (Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4019); Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesta Nomor 4263); Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Neger! Sipil; Peraturan Presiden Nemor 9 Tahun 2005 tentang Kedidukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia. Usul Menten) Kesehatan dengan suratnya_- Nomor 598 /Menkes/V/2007 tanggal 11 Mei 2007; Pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara dengan suratnya Nomor K.26.30/V.168-8/93 tanggal 22 November 2007. 3 Menetapkan MEMUTUSKAN : PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL BIDAN DAN ANGKA KREDITNYA. BAB | KETENTUAN UMUM Pasall Datam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini yang dimaksud dengan: 1. Bican adalah Pegawai Negeri Sipit yang diberi tugas, tanggung Jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan Kegiatan kebidanan pada sarana pelayanan kesehatan. 2. Petayanan kebidanan adalah pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan Kesehatan, yang diberikan kepada ibu dalam kurun waktu masa reproduksi, bay! baru lahir, bayi dan balita, 3. Sarana pelayaran Kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan pelayanan kebidanan, yaitu Rumah Sakit, Rumah Bersalin, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Klinik Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Pondok Bersalin Desa (Potindes) dan/atau unit pelayanan kesehatan lainnya 4, Angka Kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumutasi butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang Bidan dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya. 5, Tim penitai angka kredit adalah tim penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan bertugas menilai prestasi kerja Gidan. BAB II RUMPUN JABATAN, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK BIDAN, INSTANSI PENBINA, DAN TUGAS POKOK INSTANS! PEMBINA Pasal 2 Jabatan fungsional Bidan termasuk dalam rumpun kesehatan. Pasal 3 (1) Bidan berkedudukan sebagai pelaksana teknis di bidang pelayanan kebidanan pada sarana pelayanan Kesehatan di lingkungan Departemen Kesehatan dan instansi lain. (2) Bidan sebageimana dimaksud pada ayat (1), merupakan jabatan karier, Pasal 4 Tugas pokok Bidan adalah metaksanakan pelayanan Kesehatan ibu dan reproduksi perempuan, pelayanan keluarga berencana, pelayanan Kesehatan bayi dan anak serta pelayanan kesehatan masyarakat. Pasal 5 (1) Instansi Pembina jabatan fungsional Bidan adalah Departemen Kesehatan. (2) Departemen Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib metaksanakan tugas pembinaan. Pasal 6 Tugas pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) antara lain: menetapkan pedoman formasi jabatan Bidan; Menetapkan standar kompetensi jabatan Bidan; Mengusutkan tunjangan jabatan Bidan; Menyosiatisasikan jabatan Bidan serta petunjuk peleksanaannya; Menyusun kurikulum pendidikan dan petatinan fungsional/ teknis fungsionat Bidan; {. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatinan fungsional/teknis, ag! Bidan dan penetapan sertifikast; passe Mengembangkan sistem informasi jabatan Bidan; Memfasititasi pelaksanaan penerapan jabatan Bidan; i. Memfasilitasi pembentukan organisasi profesi Bidan; Memfasilitasi penyusunan dan penetapan etika profes' dan kode tik Bidan; k. Melakukan monitoring dan evaluasi jabatan Bidan, _— BAB Ill UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN Pasal 7 Unsur dan sub unsur kegiatan Bidan yang dinilai angka kreditnya adalah: a, Pendidikan, terdiri atas: 1. Pendidikan sekolah dan mendapat fjazah; 2. Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang kebidanan dan memperoteh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Petatihan (STTPP) atau sertifikat; 3. Pendidikan dan pelatihan prajabatan dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatinan (STTPP) atau sertifikat. b. Pelayanan kebidanan, terdiri atas: 4. Persianan pelayanan kebidanan; 2. Pengkajian kepada Klien/Pasien; 3. Penegakan diagnosa kebidanan; 4. Pelaksanaan kolaborast; 5. Penyusunan rencana asuhan kebidanan; 6. Persiapan pelayanan asuhan kebidanan; 7. Pelaksanaan asuhan kebidanan; 8, Pelaksanaan KIE; 9. Rujukan asuhan kebidanan; 10. Evaluasi asuhan kebidanat 11. Dokumentasi pelayanan kebidanan; 412. Pengelolaan pelayanan asuhan kebidanan; 43. Pelayanan kesehatan masyarakat. c. Pengembangan profesi, terdiri atas: 4. Pembuatan karya tulis/karya itmiah di bidang kebidanan; 2. Penerjemahan/penyaduran buku dan bahan lainnya di bidang kebidanan; 3. Pembuatan buku pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang kebidanan; 4, Penemuan teknologi tepat guna di bidang kebidanan. 4. Perunjang tugas Bidan, terdiri atas: 1. Pengajar/Pelatih di bidang kebidanan; 2. Peran serta dalam seminar/lokakarya di bidang kebidanan; 3. Keanggotaan dalam organisasi profesi Bidan; 4. Keanggotaan dalam Tim Penilat Jabatan fungstonal Bidan; 5. Perotehan gelar kesarjanaan tainnya; 6. Perolehan penghargaan/tanda jesa. BAB IV JENJANG JABATAN DAN PANGKAT Pasal 8 (1) Jabatan fungstonal Bidan terdiri atas Bidan Terampil dan Bidan Anti. (2) Jenjang jabatan Bidan Terampil dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi yaitu: a. Bidan Pelaksana Pemuta; b. Bidan Petaksana; cc. Bidan Pelaksana Lanjutan; d. Bidan Penyetia. (3) Jenjang jabatan Bidan Ahli dari yeng terendah sampai dengan yang tertinggi yaitu: a. Bidan Pertama: b. Bidan Muda; ¢, Bidan Madya. (4) Jenjang pangkat Bidan Terampil sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sesuat dengan fenjang jabatannya, yaitu: a. Bidan Pelaksana Pemuta: + Pengatur Muda, golongan ruang II/a. b. Bidan Petaksana: 4. Pengatur Muda Tingkat |, golongan ruang II/b; 2. Pengatur, golongan ruang It/c; 3. Pengatur Tingkat |, golongan ruang II/d. c. Bidan Pelaksana Lanjutan: 1. Penata Muda, golongan ruang ItI/a; 2, Penata Nuda Tingkat f, golongan ruang Ill/b. d. Bidan Penyelia: 1, Penata, gotongan ruang l/c; 2. Penata Tingkat |, golongan ruang IiI/d. (5) Jenjang pangkat Bidan Ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (3), sesuai dengan jenjang jabatannya, yaitu: a. Bidan Pertama: 1, Penata Muda, gotongan ruang IIl/a; 2. Penata Muda Tingkat |, golongan ruang Iil/b. b. Bidan Muda: 1, Penata, golongan ruang Itl/e; 2. Penata Tingkat J, gotongan ruang Iti/d. cc. Bidan Madya: 1. Pembina, gotongan ruang IV/a; 2. Pembina kat |, golongan ruang IV/b; 3. Pembina Utame Muda, golongan ruang IV/c. (6) Jenjang pangkat untuk = masing-masing _jabatan Bidan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5) adalah jenjang pangkat dan jabatan berdasarkan jumlah angka kredit yang dimiliki untuk masing-masing jenjang jabatan. (7) Penetapan jenjang jabatan Biden untuk pengangkatan dalam jabatan ditetapkan berdasarkan jumtah angka kredit yang dimiliki setelah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, sehingga dimungkinkan pangkat dan Jabatan tidak sesuai dengan pangkat dan jabatan sebageimana dimaksud ayat (4) dan ayat (5). BABY RINCIAN KEGIATAN DAN UNSUR YANG DINILAI DALAM MEMBERIKAN ANGKA KREDIT Pasal9 (1) Rincfan kegiatan Bidan tingkat Terampil, sebagai berikut: a. Bidan Pelaksana Pemula: 4. Mempersiapkan pelayanan kebidanan; 2. Melaksanakan anamnesa klien/pasien pada patologis kegawatdaruratan kebidanan; 3. Melaksanaken pemeriksaan fisik klien/pasien kegawat daruratan kebidanan; kasus pada 4, Pengambilan/penyediaan bahan laboratorium dengan melakukan pengambilan sediaan/bahan laboratorium dengan melakukan pengambilan urine; 5. Melakukan pemeriksaan urine protein; 6, Melakukan pemertksaan urine reduksi; 7, Membuat diagnosa kebidanan sesual dengan hasit pengkajtan pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 8. Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain pada kasus patologis kegewatdaruratan kebidanan) 9, Menyusun rencana operasional asuhan kebidanan pada kasus patotogis kegawatdaruratan kebidanan; 10. Melakukan persiapan pelayanan asuhan kebidanan pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 11. Mempersiapkan alat dan obat pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 42, Mempersiapkan tindakan operatif gynecologi dan obstetri pada kasus sederhana; 13, Metaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fislologis tanpa masalah pada ibu hamil, ibu nifas, bayi baru lahir, KB sederhana, hormonal oral dan suntik; 414, Melaksanakan asuhan kebidanan pada Ktien/pasien pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 15, Melakukan KIE klien/pasien secara individu; 16.Melakukan konseling pada klien/pasten pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 47. Melakukan rujukan klien/pasien pada kasus fisiotogis; 48. Melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan klien/pasien pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 19.Melakukan dokumentast pada asuhan kebidanan pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 20. Melaksanakan tugas jaga/shif di tempat /Rumah Sakit 21. Melaksanakan tugas jaga/shif on call; 22. Melaksanakan tugas jaga/shif sepi pasi 23.Melaksanaken tugas pada daerah konflik/rawan/ daerah penyakit menutar; 24.Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat dengan membuat kantong persalinan. 10 b. Bidan Pelaksana: 1, Mempersiapkan pelayanan kebidanan; 2. Melaksanakan anamnesa Kien/pasien pada kasus fistotogis tanpa masalah; 3. Melaksanakan anammesa Kiien/pasien pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 4, Melaksanakan pemeriksaan fisik kiien/pasien pada kasus fisfologis tanpa masalah; 5, Metaksanakan pemeriksaan fisik kllen/pasien pada kasus patdlogis kegawatdaruratan kebidanan; 6. Pengambilan/penyediaan bahan laboratorium dengan melakukan pengambilan sediaan/bahan taboratorium dengan metakukan pengambilan darah tepi; 7. Pemeriksaan laboratorium sederbana dengan melakukan pemeriksaan HB darah; 8. Membuat diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian pada kasus fisiologis tanpa masalah; 9. Membuat diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkafian pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 10.Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain pada kasus fisiologis tanpa masalah; 14. Melakukan Kolaborasi dengan tim kesehatan lain pada asus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 12. Menyusun rencana operasional asuhan kebidanan pada kasus fisiologis tanpa masatah; 43. Menyusun rencana operasional asuhan kebidanan pada asus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 14, Melakukan persiapan pelayanan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan kasus fisiotogis tanpa masalah 45. Melakukan persiapan pelayanan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan kasus patologis kegawatdaruratan kebidaran; 46. Memperstapkan alat dan obat pada kasus fisiologis tanpa masatah; 17. Mempersiapkan alat dan obat pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 18, Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiologis tanoa masalah pada persatinan kala |; 19. Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiologis tanpa masalah pada persalinan kala Ml; 20. Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiclogis tanpa masalah pada persalinan kala Ill; 21. Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiologis tanpa masalah pada persalinan kala V; 22. Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiologis Kesehatan reproduksi remaja dan menopouse, Klimakterium, bayi, anak, dan KB AKDR; 23. Melaksanakan asuhan kebidanan pads klien/pasien kasus fisiologis bermasalah pada persalinan kala I; 24. Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiologis bermazateh pada persalinan kata Ml; 25, Melaksanakan asuhan kebidanan pada ktien/pasien kasus {isiotogis bermasalah pada persatinan kala Il; 26. Metaksanakan asuhan kebidanan pada Klfen/pasien kasus fistologis bermasalah pada persalinan kala tV; 27, Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiologis bermasalah pada ibu hamil, ibu nifes, bayi baru lahir, KB sederhana, hormonal oral dan suntik; 28, Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 29, Melaksanakan asuhan kebidanan paca ktlen/pasten pada saat melaksanakan tugas dikamar bedah kebidanan sebagai instrumentator tindakan bedah/operasi; 2 30, Netaksanakan asuhan kebidanan pada ktien/pasien pada saat_melaksanakan tugas dikamar bedah kebidanan sebagai asisten tindakan bedah/operasi; 31. Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien pada saat melaksanakan tugas dikamar bedah kebidanan sebagai on loop tindakan bedah/operasi; 32, Melaksanakan asuhan kebidanan pada ktien/pasien pada saat melaksanakan tugas dikamar bedah kebidanan sebagai asisten dokter dalam tindakan bedah/operasi; 33. Melakukan Konseling pada klien/pasien pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 34, Melakukan rujukan klien/pasien pada kasus fisiologis; 35. Melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan klien/pasien pada kasus fistologis tanpa masalah; 36, Meleksanakan evaluasi asuhan kebidanan klien/pasien pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 37. Melakukan dokumentasi pada asuhan kebidanan pada kasus fisiologis tanpa masalah; 38.Melakukan dokumentas! pada asuhan kebidanan pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 39.Melaksanakan tugas sebagai pengelola di puskesmas sebagai penanggungjawab tugas sore dan malam; 40. Melaksanakan tugas Jaga/shif di tempat/Rumah Sekit 41. Melaksanakan tugas jaga/shif on call; 42, Melaksanakan tugas jaga/shif sepi pasien; 43. Melaksanakan tugas pada daerah konflik/ rawan/ daerah penyakit menular; 44, Melaksanakan asuhan kebidanan pada individu di keluarga; 45, Melakukan dan mencatat deteksi dini risiko. 3 ¢. Bidan Pelaksana Lanjutan: 1, Mempersiapkan pelayanan kebidanan; 2. Melaksanakan anamnesa klfen/pasien pada kasus {slologis bermasalah; 3. Melaksanakan anamnesa kilen/pasien pada kasus patologls kegawatdaruratan kebidanan; 4, Melaksanakan pemeriksaan fisik klien/pasien pada kasus fisiologis bermasalan; 5. Melaksanakan pemeriksaan fisik kiien/pasien pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 6. Pengambilan/peryediaan bahan Laboratorium dengan melakukan pengambilan sediaan/bahan aboratorium dengan metakukan pengambitan darah vena; 7. Pengambitan/penyediaan bahan laboratorium dengan metakukan pengambilan sediaan/bahan laboratorium dengan melakukan pengambilan darah air ketuban; 8. Pemeriksaan laboraterium sederhana dengan metakukan pemeriksaan gotongan darah; 9. Membuat diagnosa kebidanan sesuai dengan hasit pengkajian pada kasus fistotogis bermasalah; 10.Membuat diagnosa Kebidanan sesuai dengan hastt pengkajian pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 14, Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain pada asus fisiologis bermasalah; 12. Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 13. Menyusun rencana operasional asuhan kebidanan pada asus fisiologis bermasalah; 44, Menyusun rencana operasional asuhan kebidanan pada asus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 45, Melakukan persiapan pelayanan asuhan kebidanan pada Ktien/pasien dengan kasus fisiologis bermasalah; 14 46. Melakukan persiapan pelayanan asuhan kebidanan pada Kien/pasien dengan kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 47. Mempersiapkan alat dan obat pada kasus fisiologis bermasalah; 18. Mempersiapkan alat dan obat pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 49.Mempersiapkan tindakan operatif gynecologi dan obstetri pada kasus kecil; 20. Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiologis bermasalah pada kesehatan reproduksi remaja dan menopouse, klimaterium, bayi, anak, dan KB AKDR; 21.Metaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 22. Melakukan KIE ktien/pasien secara kelompok; 23.Melakukan konseling pada kllen/pasien pada kasus fisiclogi tanpa masalah; 24,Melakukan Konseling pada klien/pasien pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 25. Melakukan rujukan kiten/pasien pada kasus fisiotogis; 26. Melaksanaken evaluasi asuhan kebidanan klien/ pasien pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 27.Melakukan dokumentasi pada asuhan kebidanan pada kasus patotogis kegawatdaruratan Kebidanan; 28, Melaksanakan tugas jaga/shif di tempat /Rurrah Sakit; 29. Melaksanakan tugas jaga/shif on call; 30, Melaksanakan tugas jaga/shif sepi pasien; 31. Melaksanakan tugas pada daerah konflik/ rawan/ daerah penyakit menular; 32. Melaksanakan asuhan kebidanan pada keluarga; 33. Melakukan pembinaan pada posyandu dan dasa wismna. cy d. Bidan Penyelia: 1, Mempersiapkan pelayanan kebidanan; 2. Nelaksanakan anamnesa klien/pasien pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 3. Melaksanakan pemeriksaan fisik klien/pasien pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 4, Pengambilan/penyediaan bahan laboratorium dengan melakukan pengambilan sediaan/bahan taboratorium: dengan melakukan pengambitan sekret vagina; 5, Pengambilan/penyediaan bahan taboratorium dengan melakukan pengambilan sediaan/bahan laboratorium dengan metakukan pengambilan sekret servix; 6. Membuat diagnosa Kebidanan sesuai dengan _hasil pengkajian pada kasus patologis kegawatdaruratan: kebidanen; 7. Metakukan kolaborasi dengan tim Kesehatan lain pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 8. Menyusun rencana operasional asuhan kebidanan pada kasus patolog{s kegawatdaruratan kebidanan; 9. Melakukan persiapan pelayanan asuhan kebidanan pada ktien/pasien dengan kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 40,Mempersiapkan alat dan obat pada kasus potologis kegawatdaruratan kebidanan; 14, Mempersiapkan tindakan operatif gynecotogi_ dan obstetri paca kasus sedang; 42. Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 43. Melakukan konseling pada Klien/pasien pada kasus fisiotogi tanpa masatah; 44, Melakukan konseling pada klien/pasfen pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 15, Melakukan rujukan klien/pasien pada kasus fisiotogis; 6 16.Nelaksanakan evaluasi asuhan kebidanan klien/pasien pada kasus fistologis bermasalah; 47. Melaksanakan evatuasi asuhan kebidanan klien/pasien pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 18.Melakukan dokumentasi pada asuhan kebidenan pada kasus fisiologis bermasalah; 19. Melakuken dokumentasi pada asuhan kebidanan pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 20. Melaksanakan tugas sebagai pengelola di Rumah Sakit sebagai kepala ruangan; 21, Metaksanakan tugas jaga/shif di tempat/Rumah Sakit; 22. Melaksanakan tugas jaga/shif on call; 23. Melaksanakan tugas jaga/shif sepi pasien; 21, Melaksanakan tugas pada daerah konflik/rawan/daerah penyakit menular; 22. Melaksanakan pelayanan Kesehatan masyarakat dengan membuat aporan asuhan— individu pada ketuarga/masyarakat/kelompok; 23. Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat dengan meryafikan cakupan/hasi kegiatan pelayanan kebidanan di tingkat Desa/Kecamatan; 24. Melaksanakan pelayanan Kesehatan masyarakat dengan menyajikan cakupan/hasil kegiatan pelayanan ‘kebidanan di tingkat Kabupaten/Kota; 28, Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat dengan metakukan pembinaan pada kaderkesehatan, dukun beranak, keluarga risti keschatan, kelompok kesehatan masyarakats 29. Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat dengan meiaksanakan kegiatan penggalian, pergerakan dan fasilitasi peran serta masyarakat dalam masalah kebidanan; 30, Melaksanakan pelayanan Kesehatan masyarakat dengan melaksanakan Kegiatan advokasi Kebidanan pada lintas program di tingkat desa. 7 (2) Rincian kegiatan Bidan tingkat Ahli, sebagai berikut: a. Bidan Pertama: 1 2. 10. " 12. 13. 14 Mempersiapkan pelayanan kebidanan; Nelaksanakan anamnesa kiien/pasien pada kasus patologis kebidanan; |. Melaksanakan pemeriksaan anamnesa klien/pasien pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; Melaksanakan pemeriksaan fisik klien/pasien pada kasus patologis kebidanan; Melaksanakan pemeriksaan fisik klien/pasien pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; Membuat diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; Melakukan kolaborasi dengan tim Kesehatan lain pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; Menyusun rencana operasional asuhan kebidanan pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; |. Melakukan persiapan petayanan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan kasus patotogis kebidanan; |. Melakukan persiapan pelayanan asuhan kebidanan pada kllen/pasien dengan kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; Mempersiapkan alat dan obat pada kasus patologis kebidaran; Mempersiapkan aiat dan obat pada kasus patotogis kegawatdaruratan kebidanan; Melaksanakan asuhan kebidaran pada Klien/pasien dengan kasus patologis Kegawatdaruratan kebidanan; | Melakukan konseting pada klien/pasien pada kesus patologis kebidanan; 8 15. Metakukan konseling pada klien/pasien pada kasus patologis kegawatdaruratan; 16. Melakukan rujukan klien/pasien pada kasus fisiologis; 17. Melakuken rujukan klien/pasien pada kasus patologis 1B. Melaksanakan evaluasi asuhan kebicanan kllen/pasien pada kasus patotogis kebidanan; 19, Melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan klten/pasien pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidenan; 20. Melakukan dokumentasi pada asuhan kebidahan pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 21. Melekisanakan tugas pengetola di Puskesmas sebagai penanggungjawab tugas sore dan malam hari; 72. Melaksanakan tugas jaga/shif di tempat /Rumah Sakit; 23. Melaksanakan tugas jaga/shif on call; 24, Melaksanakan tugas iaga/shif sepi pasien; 25.Melaksanakan tugas pada daerah konflik/rawan/daerah penyakit menular; 26, Melaksanaken pelayanan kesehatan masyarakat dengan melaksanakan asuhan kebidanan pada masyarakat/ wilayah/kelompok; 27.Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat dengan peta masatah kebidanan di daerah binaan. . Bidan Muda: 1, Mempersiapkan pelayanan kebidanan 2. Melaksanakan pemeriksaan anamnesa ktien/pasien pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 3. Melaksanakan pemeriksaan fisik klien/pasien pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 4, Membuat diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian pada kasus patologis kebidanan; 9 5. Membuat diagnesa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajien pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 6. Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan {ain pada kasus patologis kebidanan; 7. Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan tain pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 8. Menyusun rencana operasional asuhan kebidanan pada kasus patotogis kebidanan; 9. Menyusun rencana operasional asuhan kebidanan pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 10. Melakukan persispan pelayanan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 14. Mempersiapkan alat dan obat pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 12. Mempersiapkan tindakan operatif gynecologi dan obstetri pada kasus berat; 13.Melaksanakan asuhan kebidanan pada kilen/pasien dengan kasus patologis kebidanan; 14.Melaksanakan esuhan kebidanan pada ktien/pasien dengan kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 15. Melakukan KIE klien/pasien secara masyarakat; 16.Melakukan konseling pada Klien/pasten pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 17. Metakukan rujukan klien/pasien pada kasus fisiotogis; 18. Melakukan rujukan klien/pasien pada kasus patotogis; 49. Melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan klien/pasien pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 20. Melakukan dokumentasi pada asuhan kebidanan pada kasus patologis kebidanan; 21. Melakukan dokumentasi pada asuhan kebidanan pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 20 22. Melaksanakan tugas sebagai pengelola di Rumah Sakit sebagai Pengawas keliting; 23. Melaksanakan tugas sebagai pengelola ci Rumah Sakit sebagai kepala ruangan; 24,Melaksanakan tugas pengelola di Puskesmas sebagai sebagai penanggungjawab puskesmas pembantu; 25.Melaksanakan tugas pengetola di Puskesmas sebagai sebagai koordinator KIA/rawat inap Puskesmans dengan perawatan; 26. Melaksanakan tugas jaga/shif di tempat /Rumah Sakit 22. Melaksanakan tugas jaga/shif on call; 23. Melaksanakan tugas jaga/shif sepi pasien; 24,Melaksanakan tugas pada daerah konflik/rawan/daerah penyakit menutar; 25. Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat dengan membentuk dan atau membina daerah binaan 26. Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat dengan melaksanakan musyawarah masyarakat desa; 27. Melaksanakan pelayanan Kesehatan masyarekat dengan melakukan pembinaan pada bidan praktek swasta, polindes, pustu; 28, Melaksenakan pelayanan kesehatan masyarakat dengan melaksanakan kegiatan penggalian penggerakan dan fasilitas’ peranserta masyarakat dalam —masatah kebidanan di tingkat propins'; 29. Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat dengan melaksanakan kegiatan advokast Kebidanan pada tintas program dan sektor di tingkat provinsi; 30. Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat dengan metaksanakan kegiatan advokas! kebidanan pada lintas program dan sektor di tingkat Kabupaten/Kota. a c Bidan Madya: 1, _Mempersiapkan pelayanan kebidanan; 2. Melaksanakan anamnesa kllen/pasien pada kasus patologis dengan penyakit penyerta; 3. Melaksanakan pemeriksaan anamnesa klien/pasien pada ‘kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 4, Melaksanakan pemeriksaan fisik klien/pasien pada kasus patologis dengan penyakit penyerta; 5. Melaksanakan pemeriksaan fisik ktien/pasien pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 6. Membuat diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian pada kasus patotogis dengan penyalit penyerta; 7. Membuat diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian pada kasus patologis kegawatdaruratan: kebidanan; 8. Metakukan Kolaborasi dengan tim kesehatan lain pada kasus patologis dengan penyakit penyer' 9. Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan tain pada asus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 40.Menyusun rencana operasional asuhan kebidanan pada asus patologis dengan penyakit penyerta; 41. Menyusun rencana operasional asuhan kebidanan pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 12. Melakukan persiapan pelayanan asuhan kebidanan pada Ktien/pasien dengan kasus patologis dengan penyakit penyerta; 43. Melakukan persiapan pelayanan asuhan kebidanan pada ktien/pasien dengan kasus patclogis kegawatdaruratan kebidanan; 14, Mempersiapkan alat dan obat pada kasus patologis dengan penyakit penyerta; n 15. Mempersiaplan alat dan obat pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 16. Mempersiapkan tindakan operatif gynecologi dan obstetri pada kasus khusus; 47. Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan kasus patologis dengan penyakit penyerta; 18, MOelaksanaken esuhan kebidanan pada _kllen/pasien dengan kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 19, Melakukan konseling pada Klien/pasien pada kasus patotogis dengan penyakit penyerta; 20, Melakuken Konseting pada Klien/pasien pada kasus patologts kegawatdaruratan kebidanan; 21, Melakukan rujukan klien/pasten pada kasus patotogis kebidanan; 22. Metaksanakan evaluasi asuhan kebidanan Ktlen/pasten pada kasus patologis dengan penyakit penyerta; 23.Melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan Kiien/pasien pada kasus patologts kegawatdaruratan kebidanan; 24.Melakukan dokumentast pada asuhan kebidanan pada kasus patologis dengan penyakit penyerta; 25.Melakukan dokumentast pada asuhan kebidanan pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan; 26.Melaksanakan tugas sebagai pengelola di Rumah Sakit sebagai Pengawas; 27. Melaksanakan tugas sebagai pengetola di Rumah Sekit sebagai ketua tim kebidanan; 28, Melaksanakan tugas sebagai pengetola di Puskesmas sebagai penanggungjawab puskesmas; 29, Melaksanakan tugas sebagai pengelola di Puskesmas sebagai penanggungjawab puskesmas pembantu; 30, Melaksanakan tugas sebagai pengetola di Puskesmas sebagai koordinator KIA/rawat Inap Puskesmas dengan perawatan; 2 34, Melaksanakan tugas jaga/shif di tempat/Rumah Sakit; 32. Melaksanakan tugas jaga/shif on call; 33. Metaksanakan tugas Jaga/shif sept pasien; 34, Melaksanakan tugas pada daerah konflik/rawan/daerah penyakit menular; 35. Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat dengan menyajtkan cakupan/hasil kegiatan pelayanan kebidanan i tingkat Propinst; 36. Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat dengan menyajikan cakupan/hasil kegiaten pelayanan kebldanan di tingkat Nastonal/ internasional; 37. Melaksanakan pelayanan Kesehatan masyarakat dengan metakukan pembinaan pada RB swasta/pemerintah, puskesmas, dan gerakan sayang ibu (GSI); 38, Melaksanakan pelayanan Kesehatan masyarakat dengan melaksanakan kegiatan penggalian penggerakan dan fasilitast peranserta masyarakat_ dalam — masalah kebidanan di tingkat Desa/Kecamatan; 39. Melaksanakan pelayanan Kesehatan masyarakat dengan melaksanakan kegiatan penggalian penggerakan dan fasilitas! peranserta masyarakat_ dalam —masalah kebidanan di tingkat Nasional /Intemnasional; 40. Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat dengan melaksanakan kegiatan advokasi kebidanan pada lintas program dan sektor di tingkat propinst dan nasional; ‘41. Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat dengan melaksanakan audit maternal dan perinatal. (3) Bidan Pelaksana Pemula sampat dengan Bidan Penyelia yang melaksanakan kegiatan pengembangan profesi, dan penunjang tuges Biden diberikan nilai angka kredit sebagaimana tersebut dalam Lampiran | Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan ‘Aparatur Negara ini. a (4) Bidan pertama sampai dengan Bidan Madya yang melaksanakan kegiatan pengembangan profesi, dan penunjang tugas Bidan diberikan nilai angka Kredit sebagaimana tersebut dalam Lampiran Il Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini. Pasal 10 (1) Apabila pada suatu unft kerja tidak terdapat Bidan yang sesuai dengan jenjang jabatannya untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1)atau ayet (2), maka Bidan tain yang berada satu tingkat di atas atau satu tingkat di bawah jenjang jabatannya dapat metakukan kegiatan tersebut berdasarkan penugasan secara tertulis dari pimpinan unit kerja yang bersangkutan. (2) Apabila pada suatu unit kerja dalam situasi kegawatdaruratan tidak terdapat Bidan sesual dengan tingkat jabatannya untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) atau ayat (2), maka Bidan Ahli dapat melakukan kegiatan Bidan Terampil atau Bidan Terampit dapat metakukan kegiatan Bidan Anti. Pasal 11 (1) Penitaian angka Kredit pelaksanaan tugas _sebagaimana dimaksud datam Pasat 10 ayat (1) ditetapkan sebagai berikut : a. Bidan yang melaksanakan tugas Bidan satu tingkat di atas jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoteh ditetapkan sebesar 80 % (detapan putuh persen) dari angka kredit setiap butir kegiatan, sebagaimana tersebut dalam Lampiran | atau Lampiran I Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini. b. Bidan yang melaksanakan tugas Bidan satu tingkat di bawah jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoteh ditetapkan sama (100%) dengan angka Kredit dari setlap butir kegiatan, sebagaimana tersebut dalam Lampiran | atau Lampiran Il Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini. (2) Penilaian angka Kredit pelaksanaan tugas _sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) ditetapkan sebagai benkut: Fry a. Bidan Anti dapat melaksanakan kegiatan Bidan Terampil dan angka kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 50% (lima puluh persen) dari angka kredit setiap butir kegiatan sebagaimana tersebut dalam Lampiran | Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini. b. Bidan Terampil dapat metaksanakan kegiatan Bidan Anti dan angka kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 20% (dua puluh persen) dari angka kredit setiap butir kegiatan sebagaimana tersebut dalam Lampiran I Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini. Pasal 12 (1) Unsur kegiatan yang dinital dalam memberikan angka kredit terdiri atas: a. unsur utama; b._unsur penunjang. (2) Unsur utama terdirl atas a. pendidikan; b._petayanan kebidanan; c._pergembangan profest. (3) Unsur penunjang adatah kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas Bidan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf d. (4) Rincian kegiatan Bidan dan angka kredit masing-masing unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk Bidan Terampil adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran | dan untuk Bidan Ahii adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran I Peraturan Mentert Negara Pendayagunaan Aparatur Negara int Pasal 13 (1) Jumlah angka kredit kumulatif minimal yang harus dipenuhi oleh setiap Pegawal Negert Sipil untuk dapat diangkat dalam jabatan dan kenaikan jenjang/pangkat Bidan, untuk: a. Bidan Terampit adaleh sebagaimana tersebut dalam Lampiran ill Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara int. b. Bidan Anti adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran IV Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini. 2% (2) Jumiah angka kredit kumutatif minimal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah a. Paling rendah 80% (delapan puiuh persen) angka kredit berasal dari unsur utama; dan b. Paling tinggi 20 % (dua puluh persen) angka kredit berasal dari unsur penunjang Pasal 14 (1) Bidan yang tetah memiliki angka kredit melebthi angka kredit yang telah ditentukan untuk kenatkan jenjang/pangkat setingkat tebih tinggi, kelebihan angka kredit tersebut dapat diperhitungkan untuk kenatkan jenjang/pangkat berikutnya. (2) Bidan yang telah mencapai angka kredit untuk kenaikan jenjang/pangkat setingkat lebih tinggt pada tahun pertama dalam masa jenjang/pangkat yang didudukinya, pada tahun bertkutnya diwajibkan mengumpulkan angka kredit paling rendah 20 % (dua puluh persen) dari jumtah angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenatkan jenjang/pangkat setingkat lebih tinggi yang berasal dari kegiatan tugas pokok, Pasal 15 Bidan Madya pangkat Pembina gotongan ruang IV/a, den Pembina Tingkat | golongan ruang IV/b yang akan natk pangkat setingkat lebih tinggi, angka kredit kumulatif yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat, paling rendah 12 (dua belas) angka kredit harus berasal dari unsur pengembangan profesi. Pasal 16 (1) Bidan Penyelia, pangkat Penata Tingkat |, golongan ruang Il/d, setiap tahun sejak menduduki pangkat/Jenjangnya diwajiblan mengumpuikan angka kredit dari kegiatan tugas pokok paling rendah 10 (seputuh) angka kredit. (2) Bidan Madya, pangkat Pembina Utama Muda golongan ruang Wie, setiap tahun sejak menduduki pangkat/jenjangnya diwajibkan mengumpulkan angka kredit dari kegiatan tugas pokok paling rendah 20 (dua puluh) angka kredit. 7 Pasal 17 (1) Bidan yang secara bersama-sama membuat Karya tulis/karya itmiah di bidang pelayanan Kebidanan, pembagian angka kredttnya ditetapkan sebagai berikut: a. Apabila terdiri dari 2 (dua) orang penutis maka pembagian angka kreditnya adalah 60% (enam puluh persen) untuk penulis utama dan 40% (empat puluh persen) untuk penulis pembantu; b. Apabila terdiri dari 3 (tiga) orang penulis maka pembagian angka kreditnya adatah 50% (lima puluh persen) untuk penulis utama dan masing-masing 25% (dua puluh lima persen) untuk penulis pembantu; atau cc. Apsbila terdiri dari 4 (empat) orang penutis maka pembagian angka kreditnya adalah 40% (empat puluh persen) untuk penulis utama dan masing-masing 20% (dua puluh persen) untuk penulis pembantu. (2) Jumlah penulis pembantu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), paling banyak terdiri dari 3 (tiga) orang. BAB VI PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT Pasal 18 (1) Untuk kelancaran penilaian dan penetapan angka kredit, setiap Bidan diwajibkan mencatat dan menginventarisir seluruh kegiatan yang dilakukan, (2) Penitaian dan penetapan angka kredit terhadap setiap Bidan dilakukan pating kurang 1 (satu) kati datam setahun. (3) Penitaian dan penetapan angka kredit untuk kenaikan pangkat Bidan yang akan dipertimbangkan untuk naik pangkat dilakukan paling Kurang 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun, yaitu 3 (tiga) bulan sebelum periode kenatkan pangkat Pegawai Negeri Sipil. 28 Pasal 19 (1) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, adalah; a. Direktur yang membina pelayanan kebidanan Departemen Kesehatan bagi Bidan Madya yang bekerja pada sarana pelayanan kesehatan di linghungan Departemen Kesehatan dan instansi lain; 'b. Pimpinan Unit Kerja Pelayanan Kebidanan pada sarana pelayanan Kesehatan di lingkungan Departemen Kesehatan (paling rendah eselon ll) bagi Bidan Pelaksara Pemula sampai dengan Bidan Penyetia dan Bidan Pertama sampai dengan Bidan Nuda yang bekerja pada sarana pelayanan kebidanan di tingkungan Departemen Kesehatan; c. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi bagi Bidan Pelaksana Pemula sampai dengan Bidan Penyetia dan Bidan Pertama sampai dengan Bidan Muda yang bekerja pada sarana pelayanan kebidanan di lingkungan Provinsi. d. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bagi Bidan Pelaksana Pernula sampai dengan Bidan Penyetia dan Bidan Pertama sampai dengan Bidan Muda yang bekerja pada sarana pelayanan kebidanan di lingkungan Kabupaten/Kota. fe. Pimpinan unit kerja yang secara fungsional_membawahi pelayanan kesehaten instansi pusat di luar Departemen Kesehatan (pating rendah eseton Il} bagi Bidan Pelaksana Pemula sampai dengan Bidan Penyelia dan Bidan Pertama sampai dengan Bidan Muda yang bekerja pada sarana pelayanan kebidanan masing-masing. (2) Dalam menjalankan kewenangannya, pejabat —sebagaimana dimaksud pada ayat (\) dibantu oleh : ‘a. Tim Penilai Jebatan Bidan Departemen Kesehatan bagi Direktur yang membina pelayanan kebidanan Departemen Kesehatan, yang selanjutnys disebut_ Tim Penilat Departemen. b, Tim Penitai Jabatan Bidan unit kerja Departemen Kesehatan bagi Pimpinan Unit Kerja Pelayanan Kebidanan pada sarana pelayanan keschatan (paling rendah eselon It), yang selanjutnya disebut Tim Penilai Unit Kerja. 29 c. Tim Penilai Jabatan Bidan Provinsi bagi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, yang selanjutnya disebut Tim Penilai Provinsi. d. Tim Penilai Jabatan Bidan Kabupaten/Kota bagi Kepata Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, yang selanjutnya disebut Tim Penilai Kabupaten/Kota. ¢. Tim Penilai Jabatan Bidan instansi pusat di luar Departemen Kesehatan bagi pimpinan unit kerja instansi pusat tain di luar Departemen Kesehatan (pating rendah eselon Il), yang selanjutnya disebut Tim Penilai instansi. Pasal 20 (1) Tim Penitai Jabatan Bidan terdiri dari unsur teknis kebidanan, unsur kepegawaian, dan pejabat fungsional Bidan. (2) Susunan keanggotaan Tim Penilai sebagai berikut : a. Seorang Ketua merangkap anggota dari unsur teknis; b. Seorang Wakil Ketua merangkap anggota; c. Seorang Sekretaris merangkap anggota dari unsur kepegawaian; dan 4. Paling kurang 4 (empat) orang anggote. (3) Anggota Tim Penilai dimaksud pada ayat (2) huruf d, paling kurang 2 (dua) orang dari pejabat fungstonal Bidan. (4) Syarat Anggota Tim Penilat adatah : a. Menduduki jenjang/pangkat paling rendah sama dengan jenjang/pangkat Biden yang dinilai; b. Memiliki keatlian serta mampu untuk menilai prestast kerja Biden; dan c. Dapat aktif melakukan penilaian. Pasal 21 (1) Apabila Tim Penitai instansi belum dapat dibentuk karena belum memenuhi syarat Keanggotaan Tim Pentlai yang citentukan, penilaian dan penetapan angka krecit Bidan dapat dimintakan kepada Tim Penilai Departemen. 30 (2) Apobila Tim Penilai Kabupaten/Kota betum dapat dibentuk arena belum memenuhi syarat keanggotaan Tim Penilat yang ditentukan, penilaian angka kredit Biden dapat dimintakan kepada Tim Penilai Kabupaten/Kota tain terdekat atau Tim Penilai Provinsi yang bersangkutan, atau Tim Penilai Departemen. (3) Apabita Penilai Provins! betum dapat dibentuk kerena belum memenuhi syarat keanggotaan Tim Pentlai yang ditentukan, penilaian angka kredit Bidan dapat _dimintakan kepada Tim Penital Provins! tain terdekat atau Tim Penilai Departemen. . (4) Pembentukan dan susunan Anggota Tim Penilai ditetapkan oleh: ‘a. Direktur yang membina Pelayanan Kebidanan Departemen Kesehatan untuk Tim Penilai Departemen; 'b. Pimpinan Unit Kerja Pelayanan Kebidanan Departemen Kesehatan (paling rendah eseton i) di tingkungan DepartemenkKesehatan untuk Tim Penitai Unit Kerja; c. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi untuk Tim Penttat Provinst; d. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk Tim Penilat Kabupaten/Kota} e. Pimpinan unit kerja petayanan kebidanan instansi pusat di tuar Departemen Kesehatan (paling rendah eseton M1) untuk Tim Perilai Instansi Pasal 22 (1) Masa jabatan Anggota Tim Penilaian adatah 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembati untuk masa jabatan bertkutnya. (2) Pegawai Negeri Sipil yang telah menjadi Anggota Tim Pentiat dalam 2 (dua) masa jabatan berturut-turut, dapat diangkat Kembali setelah metamput masa tenggang waktu 1 (satu) masa jabatan. (3) Dalam hal terdapat Anggota Tim Penilat yang tkut dinilal, maka Ketua Tim Penilai dapat mengangkat Anggota Tim Penitai penggantt. a Pasal 23 Tata kerja dan tata cara pentiatan Tim Penilai Jabatan Bidan ditetapkan oleh Menteri Kesehatan selaku Pimpinan Instasi Pembina jabatan Biden. Pasal 24 Usul_ penetapan angka kredit Bidan diajukan oleh : fa. Pimpinan Unit Kerja Pelayanan Kebidanan pada sarana pelayanan Kesehatan paling rendah eselon Il di tinghungan Departemen Kesehatan, kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, pimpinan unit kerja yang secara fungsional _membawahi pelayanan Kesehatan instansi pusat di luar Departemen Kesehatan (paling rendeh eselon Il) kepada Direktur yang membina pelayanan kebidanan Departernen Kesehatan untuk angka Kredit Bidan Madya di tingkungan masing-mnasing; b. Pimpinan unit kerja pelayanan kebidanan pada sarana pelayanan Kesehatan (paling rendah eseton itl) yang membawahi Bidan kepada pimpinan unit kerja pelayanan kebidanan (paling rendah eselon il) di tingkungan Departemen Kesehatan untuk angka krecit Bidan Pelaksana Peruta sampai dengan Bidan Penyetia dan Bidan Pertama sampai dengan Bidan Nuda yang bekerje pada sarana pelayanan Kesehatan di lingkungan Departemen Kesehatan; c. Pimpinan unit kerja pelayanan kebidanan Provinsi (paling rendah eseion Ill) yang membawaht Bidan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinst untuk angka kredit Bidan Pelaksana Pemula sampai dengan Biden Penyetia dan Bidan Pertama sampai dengan Bidan Muda yang bekerja pada sarana petayanan kebidanan di lingkungan Provinsi, d. Pimpinan unit kerja pelayanan kebidanan KabupatenkKota {paling rendah eselon IV) yang membawahi Bidan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk angka kredit Bidan Pelaksana Pemula sampai dengan Bidan Penyelia dan Bidan Pertama sampai dengan Bidan Muda yang bekerja pada sarana pelayanan kebidanan di lingkungan Kabupaten/Kota; 2 fe. Pimpinan unit kerja pelayanan kebidanan instanst pusat df luar Departemen Kesehatan (paling rendah eselon Ill) yang membawahi Bidan kepada pimpinan unit Kerja pelayanan kebidanan instansi pusat di (uar Departemen Kesehatan (paling rendah eselon {) untuk angka kredit Bidan Pelaksana Pemwula sampai dengan Bidan Penyelian dan Bidan Pertama sampai dengan Bidan Muda yang bekerja pada sarena pelayanen Kesehatan di lingkungan instansi pusat di luar Departemen Kesehatan. Pasal 25 (1) Angka Kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, digunakan untuk memperttm- bangkan kenaikan Jjenjang/pangkat Bidan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undengan. (2) Keputusan pejabat yang berwenang menetapkan angka Kredit, tidak dapat diajukan keberatan oleh Bidan yang bersangkutan. BAB VII PENGANGKATAN DALAM JABATAN BIDAN Pasal 26 Pejabat yang berwenang mengangkat Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan Bidan, adalah pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan Pasal 27 (1) Pegawai Negeri Sipit yang diangkat untuk pertama kali dalam jabatan Bidan Terampil harus memenuhi syarat: a. Berijazah paling rendah Sekolah Bidan/Diptoma | Kebidanan; b. Pangkat paling rendah Pengatur Muda gotongan ruang I/a; dan c. Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau petaksanaan pekerjaan datam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (0P3) sekurang-kurangrya benitai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir B (2) Pegawai Negeri Sipil yang di angkat untuk pertama kali dalam Jabatan Bidan Ahli harus memenuhi syarat: a. Berijazah paling rendah Sarjana (S1) /Diploma IV Kebidanan; b. Pangkat paling rendah Penata Muda, gotongan ruang Ilt/a; dan c. Setiap unsur penilaian prestast Kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaen (OP3) paling rendah benilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. (3) Pengangkaten pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) adalah pengangkatan untuk mengisi Lowongan formasi fabatan Bidan melalui pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipit. Pasal 28 Di samping persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27, pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Biden dilaksanakan sesuai dengan formasi jabatan Bidan, sebagai besikut: 1. Penganekatan Pegawai Negeri Sipil Pusat dalam jabatan Bidan dilaksanakan sesuai dengan formasi jabatan Bidan yang ditetapkan oteh oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayegunaan aparatur negara setelah—- mendapat pertimbangan Kepala BKN. 2. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Daerah datam jabatan Biden dilaksanakan sesuai dengan formasi jabatan Bidan yang ditetapkan olen Kepala Daerah masing-masing _setetah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara setelah mendapat pertimbangan Kepala BKN. Pasal 29 (1) Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan (ain ke dalam jabatan Bidan dapat dipertimbangkan dengan ketentuan sebagai berikut: u a. Memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27. ayat (1) atau ayat (2) dan Pasal 28; b. Memiliki pengalaman dalam kegiatan dalam pelayanan Kebidanan paling singkat 2 (dua) tahun; ¢. Usia pating tinggi 50 (lima puluh) tahun; d. Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksinaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan {DP3) paling Kurang benilai balk dalam tisatu) tahun terakhir. (2) Pangkat yang ditetapkan bagi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah sama dengan pangkat yang dimitiki, dan jenjang jabatan Bidan ditetapkan sesuai dengan jumlah angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit. (3) Jumtah angka Kredit sebagaimana dimaksud dalam ayet (2), ditetapkan dari unsur utama dan unsur penunjang. Pasal 30 Bidan Terampil apabila memperoteh ijazah Sarjana (51)/Diptoma IV Kebidanan dapat diangkat dalam jabatan Bidan Ahli apabila > a. Paling singkat telah 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir; b. Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjean dalam Deftar Penilaian Petaksanaan Pekerjaan (DP3) pating rendah bernilai baik datar 1 (satu) tahun terakhir; dan ¢. Memenuhi jumlah angka kredit yang ditentukan untuk jenjang/pangkat yang didudukinya, BAB Vill PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) PENJENJANGAN Pasal 31 Bidan yang akan naik jenjang jabatan setingkat lebih tinggi peru mengikuti dan ulus diktat penjenjangan dengan materi dikiat meliputi etika profesi dan tugas pokok Bidan. 3 BAB IX PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBAL!, DAN PEMBERHENTIAN DARI JABATAN Pasal 32, (1) Bidan Petaksana Permula pangkat Pengatur Muda golongan ruang I/a sampai dengan Bidan Penyelia pangkat Penata golongen ruang ll/c, dibebaskan sementara dari jabatannya apabila dalam jangka waktu 5 (tima) tahun sejak menduduki pangkat terskhir tidak dapat mengumputkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaiken pangkat setingkat lebih tinggi. (2) Bidan pertama pangkat Penata Muda golongen ruang Ill/a sampat dengan Bidan Madya Pangkat pembina tingkat I golongan ruang IV/b, dibebsskan sementara dari jabatannya apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak menduduki pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi. (3) Bican Penyelia panekat Penata Tingkat |, gotongan ruang III/d, dibebaskan sementara dari jabatannye apabila setiap tahun sejak menduduki pangkat/Jenjangnya tidek dapat mengum- pulkan angka Kredit paling rendah 10 (sepuluh) dart kegiatan tugas pokok. (4) Bidan Madya pangkat Pembine Utama Muda golongan ruang Ivic, dibebaskan sementara dari jabatan apabila setiap tahun sejak menduduki pangkat/jenjangnya tidak — dapat mengumputkan angka kredit paling rendah 20 (dua putuh) dari kegiatan tugas pokok. (5) Selain pembebasan sementara sebagaimana dimaksud pada 2yat (1), ayat @), eyat (3) dan ayat (4), Bidan dibebaskan sementara dari jabatannya apabila = a. Dijatunt hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat berupa jenis hukuman disiplin penurunan pangkat: b. Diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil; c. Ditugaskan secara penuh di tuar jabatan Bidan; 36 4. Menjatant cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau fe. Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan. Pasal 33 (1) Bidan_ yang telah selesai menjalani pembebasan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, dapat diangkat kembali dalam jabatan Bidan. (2) Pengangkatan kembali dalam jabatan Bidan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat menggunakan angka kredit terakhir yang dimiliki dan dari prestast kerja baru di bidang pelayanan kebidanan yang diperoteh selama tidak menduduki jabatan Bidan setelzh ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit. Bidan dibethentikan dari jabatannya apabil a. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya sebagaimana di maksud dalam Pasal 32 ayat (1) atau ayat (2), tidak dapat mengumputkan angka Kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi; b. Dalam jangka waktu 1 (satu) ‘tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (3) atau ayat (4), tidak dapat mengumputan angka bredit yang ditentukan; atas ¢. Dijatuhi hukurran disiplin tingkat berat dan telah mempunyat kekuatan hukum tetap, kecuali hukuman disipitn berat berupa penurunan pangkat. Pasat 35 Pembebasan sementara, pengangkatan kembali, dan pemberhen- tian dari jabatan Bidan sebagaimana dimaksud Pasal 32, Pasal 33, dan Pasal 34 ditetapkan oleh Menteri Kesehatan selaku pejabat pembina kepegawalan atau pejabat lain yang ditunjuk sesuat dengan ketentuan yang berlaku. ” BAB X PENYESUAIAN / INPASSING DALAM JABATAN DAN ANGKA KREDIT Pasal 36 (1) Pegawai Negeri Sipil yang pada saat ditetapkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini telah melaksanakan tugas di bidang pelayanan kebidanan berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang, dapat disesuaikan/ di inpassing dalam jabatan Bidan, dengan ketentuan : a. Untuk Bidan Terampil harus memenuhi syarat : 4. Berijazah paling rendah Sekolah Bidan/Diploma | Kebidanan; 2. Pangkat paling rendah Pengatur Muda, golongan ruang lW7a; dan 3. Setiap unsur penilaian prestast kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanan Pekerjaan (0P2) paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. b. Untuk Bidan Ahli harus memenuhi syarat : 1. Berijazah pating rendah Sarjana {S1)/Diploma IV Kebidanan; 2. Pangkat pating rendah Penata Muda, golongan ruang M/a; dan 3, Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilatan Pelaksanan Pekerjan (OP3) paling rendah bemilai baik dalam 1 (satu) tahun terakbir. (2) Angka Kredit kumulatif untuk penyesuaian dalam jabatan Bidan sebageimana dimaksud datam ayat (1), adalah: ‘a. Untuk Bidan Terampil sebagaimana tersebut datam Lampiran V Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan ‘Aparatur Nogara ini; dan b. Untuk Biden Anti sebagaimana tersebut dalam Lampiran VI Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini. 38 (3) Angka kredit kumulatif sebageimana tersebut dalam Lampiran V dan Lampiran VI Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negare ini, hanya berlaku sekali selama masa penyesuaian/inpassing, (4) Untuk menjamin keseimbangan antara beban kerja dan jumlah Pegawai Negeri Sipil yang akan disesuaikan/inpassing sebagaimana dirmaksud pada ayat (1), maka pelaksanaan harus memperhitungkan formasi jabatan. BAB XI : PERATURAN PERALIHAN Pasal 37 Keputusan pejabat yang berwenang mengengkat, memindzhkan, membebastan sementara, dan membethentikan dalam dan dari jabatan Bidan yang ditetapkan sebelum Peraturan Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini ditetapkan, dinyatakan tetap berlaku. Pasal 38 Prestasi kerja Bidan yang telah cilakukan oleh Bidan sampat dengan ditetapkannya petunjuk pelaksanaan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara inl, masih dinilai berdasarkan Keputusan Menten Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor '93/KEP/M.PAN/11/2001. BAB XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 39 Ketentuan pelaksanaan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini diatur lebih lanjut oleh Menteri Kesehatan dan Kepata BKN. ” Pasal 40 Pada saat Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini mulai bertaku, Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 93/N.PAN/11/2001 tentang Jabatan Fungsional Bidan dan Angka Kreditnya dicabut dan dinyatakan tidak beriaku. Pasal 41 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini mutai bertaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan —: di Jakarta Pada tanggal : 28 Januari 2008 ‘TAUFIQ EFFENDI RINCIAN BUTIR KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL BIDAN TERAMPIL DAN ANGCA KREDIINYA unsure, 5B UNSUR BUTIR KESIATAN SATUAN HAST. z z z z 1 [Penoiooe Ik Peaiasan an i Sian By Oisome kenaaron aah smegeoies 9el yah iptrs TKebsan sat —1 0} Opis I fete ‘a [Bein dan pea anys Rh dar ea ‘Nngsona ing don ca Lata Sere So Semis ‘nemperclehSurt Yanda Tanat[S-Lamstys anor 4120 fan Sertkat — Pendltzan& ettnon (TT) [Laman See te eo a [Senet (Stans ants 6710 Seni amare tra 30-0 rm Serna IE Fenda ton paar ‘edldtan dn pabohabe praabatn goer I erie rojatan [essa plato Kaban | Henintan sevanan Reba rp sa revavanan esa i espana epatsn | 003 fegtan 5 PeaTaTan Wada RT Pah PETAR Sane TENG BO 2 Kasi Psoiogs © 4 Tana masaln egaton_|_ 0.0 3} Bemesioh egaan Pani egavatdoratan kebdanan 10 kegatan [—eaatin [3 [iiesa iDkepatar TSRSaTah vrai FCB BIRT Ba 7 2° ope mossy ke 9.008 | ian Beatson Barras z a a Fane os Aeganatdoaratan ebdanan 1otegitan | 0.002 | aon Pema [ikegaer [t-Bu Pa | Degatan [0.008 [don Fanta bow Roe ty wT ‘Sus UNSUR surie nesiatan SATUAN IASI PELAKSANA z * = = 7 Par papel baa Taba ‘elseaan prngoranseaibVbahn ara Nels pengmbion dc tt x0Wenpasn | 0005 | idan peiscana Miss pergola dash ven ia Sse |) ar Panne Melton pecgarbln sete wai Hieygasen [0005 | idan Peryela | “ir esis peoganbon strc a aha cat ienpeesy | 0.00) | gan PFemls_| a a1 Fe ejgssen | “0001 | on P Laut | e so es o.00e_| idan patscans at] Sea Pane i 0s _| sidan P Pema Hatake pr x | “@kat Per ePe —ReE aR T NP Tass Fons ar tanpamasas 008 | tian Ptsana Bema oo [Baar P Usa Tas Pantone egonaoruraan keidanan oo | dan Pema 0.002 Bidar Plane ‘S| Ba. np ‘BOT | Bay Pena Pa ET eT RT Sga i aaa as Kenis Pscloge 5. Tangamasaah 1.005_| sidan Pesos Terris 280) aan Pann Kani Pale eganatiorrtan ebidaran oor | sian P, Fema 1 Bian Ptr ts | an Pi er a Fe Peanut recast — | Reap vein arama sein eB Bac Stes ae oceans | 0.0997 | sian Petco atures ne : ne EBermasiat rercana | 0006 | idan Panga avemcneuasn sarusnasie| ax | reuacsans z “ z rasa dina ‘evi | og | aaa wae IO rencana- G.003_|" Bidan Pelatsana_ ae oe post i? LT Ia RR a RT ~ cecnanionee 2 NTanps masa 10 | a oregon | 0004 | sean pte Lear (ise | Sor ae Pra | ae hone wate | come | gn prema 10 ke 0.004 |“ tadan Pelaksana hese oe ere | Hee e TH Ta TN ge | ee semis | 990 | gun psisane [eae gee | a ae Pa eee ee ann SSSS*~*~*~*«~ Cf oi | sem ere gta | a Pala ee eae | ada Pa vse wonara (slesthalabieiiaial gua | on | nan pea ae snag “kegatan ‘002 _| Badan P Lanjutan_| ee tbe] aa Poe RST RT TST Da BATTS "a. Tanpa masalah vee “aer saengader | 00m | oe reins 8 pa $38 Bar ata a seers | ea ay ome pa DUTER KEGIATAN. ef peLansana, “Iba Tari Ea ts, bap awd hr, KE Sa, onal oral dan Sut ST Kesehatan reprodukst remap dan menpoe, rok dan HB KOI. a fi fais} ‘SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN ‘SATUAN HASIL| PELAKSANA z a = z Ty Rai shan Waban alsin rauran Rie iaser pads I. asisfislogis sonpran | 04 ‘ion P. Fema raga ida Pelasane 30 sho Bis P-Langt raja "fan rena | Tass pao ajuk A juan ida Peltor To sua, Biden Pana TO nauk ‘idan Penveli ‘elicanaian evalua asan Reba ieeVpasien pada. 1. Kass Fisoigis a engamaesoh _ [2 igen asians Tae ‘egawattarteatan kebidaran Wastin dokuivertas padi asian eda 1. Kass Pdiogs TT Pengaloaon peloatan soto ‘ebidanan PS Resa aT ong tuon manera lagern_| 0.05 ‘ean setarunyeratt clam rasa encenae a ts 9.908 {per oor rea anon os by a Teper ‘sup URSUR BUTIR KEGIATAN Jsaruanwasn.| ax | peLaKsana + rennwan aye waar st. neni re aay Sh nein, pear se ‘iidangkebidoran an eal ch bidang kebidanan yang ipuikaskan "fang daha leh IPL 7, Wembuat kaya basftanya inh has peneliian,perghajan, suey on re kan diagnosa kebidanan [2 Retkaratan penericaas WAN i a ass Pato segiatan ed ‘Kegiatan | idan Per ee sa ‘ 3 ERB Ci Te a Se al aT st t— ate - at gi wate ve unsun sure we sxruanwasn| ax | petaxeana ~ = — RepanaTara TaT Toga —| 0S ea Fa | ibiseas| oor pan Rs icles | 002 —|Baon Made rT RIGS TST Tapa STE BS ‘sve Patogie (pet bina togatn _|_0306 | sian tuts [Fp en pepe ‘gator — [0313 | ar Rag Beisoan ar Sigg [| Be Feta iWiegar | 00! [Ba Huse Weaken} — 002 | Hache FEF TRS SONG] Hye TS OPT ST IRTTAA BH ebcanan anu Paepe {bigs icnon seocana | 0.05 _| an mts eaee Se aE SE ieiag [Ont — 1B ad ruta ker Tosa} 0008 | er et | ae} oor iano | 0nd —| Baa he eapan pays shan | HR pea wyaTan Sa BST — webuanan empurtapiat Pase/en pees Nowe acioge on 2 ystlog keionan egaton_| 0005 ert é SE telat —| “aos —[ an Bays sn Keo {-ypiggeas | 00s —| Ban Fotos [nr as Rg Shageen|— 80 — |e Baap Nepean at BB an Paciogs tug tenon segatan | 0904_| ean rears tes ge SE isc — | ones [Bosna patina bee Toei |—00e—| wee rete ioegaar|— to —| “Baan Boos] TOTegab | USE| dar Hace THESE WAG PRTG GHRREIY & BT BE tase bert regatn | 0007 | ta mua asa Sas [tanta Boo [saa a BROS” | PART Sa LGN a SS ts pout einen egaton | 008 | eldon mugs dean pa Sa Tsar Bae 1 Raja saan eben Hakan Far Wn poe pad Talia saan asia Tetaksaaan evalast ason Kaban * Doce pavaran Gaara | eulan Gai par BN HTT Fengaaan palate surah — [1 HGaTaTaT Tas SDR RNG TS webidanan sus URSUR savuan wast.) ax | PELAKSANA x = cs 7 tapemese: | oorr_| oan a a tap atieset [0003 | Ban Mad] ep Seca {601 —| Ben ert | taps jan_| 008 | oan tape Sie —| aan tae jan [028] Baar Meee] aor apat— |[9 | ana tap ist— [se] eee iit} 08 i ETON Tape | oe a Paar a tastes] 024] “do aye Fa Wels Wg pada daerah Kone rowan oaerak z enyalt menular taptegatin | 2 | Semus ienjarg Palanan GSTS sasyaralat | —PilaGaralan péayonnn Kevhatan msvarabat — |. Melatzonehon aout henna pode |_,—pesarlaudnaniont fegstar | 0012 | ein Pertars ‘okuponThael kegitan palayavon Fabian Ona n Made a Proves! apo 90¢_| sian lemaions, 0) [Ree us a inca dae BT 05. rs Werbowy mena dae Ban é 3 on 3 Regan aavokas WebiaTon pads ants proram can sector th Kabat Tatas sn soter dH prvine aS sua uusun fUTIR KEGIATAN SATUAN MasIL A Pemuatankarya tlsykarya imi], Membuat kara tskarya ini has pene, pengkajn, survey dbidano ebidanan fan ets pean kebinan an deiiaston 125 _| semua jenjang 6] Seriua erlarg 2 | semua enjang +} Sema enfarg 4] Ser eniarg 7 samara | Sea a [a Peete ar - fecglagyory 7 | seen sete tne ve Soe ea 3 | ge 7 SS RRR a CT I Fa GT OORT a [C Perrbuatan buki pedamanijukiak’ |” Membuat buku pedomary/petunjuk pelaksanaay/oetunjuk teknis Naskat z ‘Sema jenjang juotsd Wong lebconn | ing ktcsan [0 Penemuan teknologi tepat guna “Menemukan teknologi tepat guna dibidang kebidanan | ane , s ‘Semus jengang = = SUB UNSUR Fe Reanggotaan Glan apoio profes dan vnsur SATUAN Hast PeLAKSANA x x x 1y [rewunsens | Peliaar/ pet yang betatan | Mengajar /melth pads pendstan dae plata pn diem Sema ening frosxs Senger tan ica saan eaiDanan 2. Pern sea dalam serinar/ |. Meng semi kare sbepe locaane i ang 2 rwesran tap iat gaara tre pees ‘apr fase wpa “Sena ean HGRA TG IT AT a teva tapi | 1s _| soma [5a wpa | Susie | bara Fz # |abatan fungsoval Bian [5 Renoaean cia Ten PEAT epee gel esaanaa aise, [Fein penprargaan” tana jas LAMPIRAN Dt JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK [PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT BIDAN TERAMPIL LAWPIRANIV. PERATURAN MENTERI NEGARA PENOAYAGUNAAH APARATUR NEGARA NOMOR : Of /PERIM.PAN/1/2008 DUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT BIDAN AHL TANGGaL | BJenuari 2008 EE TOT RT RE PT BET fe ; oe ee a oe ee we] a 1 framirin a. ea b. ninmnsisicon | eee | we | om | ow | ow | we | ww | oe emer pt 2 frsimvonnoas leyninncoues | som | » | wm | o | @ | wo | wo | oe been Suna om |» |mf»|= |= |» | » TAUFIQ EFFENDI LAMPIRAN Vv ANGKA KREDIT KUMULATIF UNTUK PENYESUAIAN / INPASSING BAGI JABATAN FUNGSIONAL SIDAN TERAMPIL = RGIS Oa i TESTS 1 No STTB/uAZAA NGaT | aS RUANG AA ET ni 1 TAH 2TAHUN 3 TAAUN eran LTANUN Lea T z 3 4 5 6 z 8 | 1 | we | SeRCLA BIONDI KEBIDANAN 5 28 3 35 “0 2 To ‘SEKOLAH BIDAN/D I/D II KEBIDANAN 40 45s 3 3 le ‘SEKOLAH BIDAN/D I/D I KEBIDANAN, 60. 65. SIOANA PUDAD Tt KEBIOANAR oo a TP ive SHOU BIDAND 10 TrRESIDANAT a s SARIANA PDA D 1 REBIOANAR a [se Sao Tixesipanan | Too 7 SARJANA MUDA / D TIT KEBIDANAN, 10 iil © | ae SEFOLA BIDANYD 1p HREDIOaNAN | 159 160 SARJANA MUDA/ D TIT KEBIDANAN 19. 161 7 Taye LSEFOUATBIOAND 170 KEBTOMAT | 200 Pa SSARTANA MDA D TT KESIDANAN 301 Bs 8 md SEKOLAH BIDAN/D 1/D II KEBIDANAN 300 300 SAOANA MUDA D Ti KEBIDANAN 300 30. LAMPIRAN VI: PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA Of /PER/M.PAN/1/2008 Savccat : Bhleuarl 208 ANGKA KREDIT KUMULATIF LUNTUK PENYESUATAN J INPASSING BAGE JABATAN FUNGSIONAL BIDAN AHL GoLoNcAN "ANGER FREDIT DAN MASA KEPANGRATAN No STTB/DAZAH ATAU YANG SETINGKAT | ZEEE TRG | RUANG LTAAUN 1 TAHUW 2TAHUN 3 TAHUN fon z z zl HI = g z z 1 | aye SAROANA (51) 1 ne wa 7 150 SOMA TS i= ie i 1 700 tm 2 ~ 1a 205 3 | me = 300 7 205 «| as Ei = 378 405 5 5 Nie $2 so si6 $55 2 700 6 | 65 700 7 | we SARUANA (51) 9/452 700 0 700 x0 700 FAUFIQ EFFENDI

Вам также может понравиться