Вы находитесь на странице: 1из 10

ISLAM DAN ILMU

PENGETAHUAN

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas P.A.I


Guru Pembimbing

Ahmad Choiri S.P.d.I

Disusun oleh :
Hadi Purnomo
Bambang Prastyo
Hendra Aji Wijaya
Indra Ari Prastya

SMK1 NGUNUT
(Sekolah Menengah Kejuruan 1 Ngunut)
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada tuhan yang maha esa , karena berkat
petunjuk dan bimbingan-Nya, penulis berhasil menyelesaikan makalah dengan
judul Islam dan ilmu pengetahuan yang berisi pemahaman materi bagi siswa
sebagai saran belajar agar siswa lebih aktif dan kreatif.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak sekali mengalami banyak
kesulitan karena kurangnya ilmu pengetahuan. namun berkat bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat terselesaikan meskipun
banyak kekurangan.
Penulis menyadari sebagai seorang pelajar yang pengetahuannya belum
seberapa dan masih perlu banyak belajar dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif
untuk ksempurnaan makalah ini.
Penulis berharap mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat dan
digunakan sebagai bahan pembelajaran di masa yang akan datang.

Tulungagung 1 April 2016

Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI..
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah.
C. Tujuan dan manfaat...
BAB II PEMBAHASAN
D. Islam dan ilmu pengetahuan.
E. Kontribusi islam terhadap ilmu pengetahuan...
F. Apresiasi islam terhadap ilmu pengetahuan.
G. Pengaruh ilmu terhadap kesejahteraan umat
BAB III PENUTUP
I. Kesimpulan..
J. Saran
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Agama islam adalah agama yang diridhoi oleh Allah SWT. Agama
islam itu sendiri disampaikan melalui malaikat jibril kepada nabi Muhamad
saw sebagai rosulnya. Untuk menyampaikan dan mengajak umat manusia
menuju kebenaran. Sebagai agama wahyu, sepertinya telah disebutkan
berulang-ulang. Komponen utama agama islam adalah yang bersumber dari al
quran dan hadist.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu kedudukan ilmu pengetahuan, kedudukan akal dan wahyu dalam
islam?
2. Apa saja klasifikasi dan karakteristik ilmu dalam islam?

C. Tujuan Pembahasan
1. Menambah ilmu pengatahuan tentang kedudukan akal dan wahyu dalam
islam.
2. Memberikan gambaran tentang klasfikasi dan karakteristik ilmu dalam
islam.
BAB II
PEMBAHASAN

D. Islam dan ilmu pengetahuan.


Pandangan islam terhadap ilmu menjadi landasan bagi
pengembangan ilmu disepanjang sejarah umat islam,sejak zaman klasik
sampai sekarang. Sejak kelahiranya,islam sudah memberikan penghargaan
yang begitu besar terhadap ilmu dan menawarkan cahanya untuk
mengubah jahiliyah menuju masyarakat yg berilmu dan beradap.
Proses islamisasi ilmu pengetahuan pada dasarnya telah
berlangsungsejak permulaan islam hingga zaman kita sekarang ini. Ayat-
ayat yang diwahyuka kepada nabi muhamad saw secara jelas menegaskan
semangat islamisasi ilmu pengetahuan, yaitu ketika Allah menekankan
bahwa dia adalah sumber dan asal ilmu manusia.
Pada sekitar abad ke -8 masehi, proses islamiah ilmu ini berlanjut
secara besar-besaran dengan dilakukannya penerjemahan terhadap karya-
karya dari Persia dan yunani. Salah satu karya besar tentang usaha
islamisasi ilmu adalah hadirnya karya imam al-ghazali tahafut al-falasifah.
Hal yang demikian walaupun tidak menggunakan pelabelan islamisasi,
tetapi aktifitas yang sudah mereka lakukan semisal dengan makna
islamisasi. Ada dua took yang dianggap sebagai pencetus gagasan
islamisasi pengetahuan yaitu ismail raji al-faruqi (seorang sarjana yang
mendirikan lembaga intenasional institute of islam thought di amerika).
Dan syed M.naquib al- Attas.
Munculnya ide islamisasi ilmu pengetahuan disebabkan adanya
permis bahwa ilmu pengetahuan tidak bebas nilai. Walaupun dalam
perkembangannya islamisasi ilmu pengetahuan dikritik, tetapi gagasan
islamisasi ini merupakan suatu revolusi epitemologis yang merupakan
jawaban terhadap krisis epitemologiy yang bukan hanya melanda dunia
islam tapi juga budaya dan peradaban barat sekuler.
E. Kontribusi islam terhadap ilmu pengetahuan

1. Peran Ilmu Keislaman


Perkembangan sains Islam dapat dibagi ke dalam tiga tahap.
Tahap pertama adalah pewarisan dan penerjemahan. Pada masa ini
dilakukan pengumpulan berkas-berkas penulisan Yunani untuk
kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Institusi terkenal yang
mengoleksi dan menerjemahkan tersebut salah satunya adalah Baitul
Hikmah yang dibangun pemerintahan Khalifah Al-Mamun dari
Dinasti Abbasiyah. Tahap kedua adalah pengklasifikasian cabang-
cabang ilmu kemudian merumuskan metoda ilmiah dalam mempelajari
dan membuktikannya. Tahap ketiga adalah pengembangan dan
penemuan ilmu-ilmu pengetahuan baru.
Perlu diketahui bersama, sisi gelap dalam pola pendidikan yang
dirumuskan oleh Amerika dan Eropa yaitu tidak adanya muatan nilai
ruhiyah, dan lebih mengedepankan logika materialisme serta
memisahkan antara agama dengan kehidupan yang dalam hal ini sering
disebut paham Sekulerisme. Implikasi yang bisa dirasakan namun
jarang disadari adalah adanya degradasi moral yang dialami oleh anak
bangsa. Banyak kasus buruk dunia pendidikan yang mencuat di
permukaan dimuat oleh beberapa media massa cukup meresahkan
semua pihak yang peduli terhadap masa depan pendidikan bangsa yang
lebih baik.
Sebut saja tokoh Ibnu Sina sebagai sosok yang dikenal peletak
dasar ilmu kedokteran dunia namun beliau juga faqih ad-diin terutama
dalam hal ushul fiqh. Masih ada tokoh-tokoh dunia dengan perannya
yang penting dan masih menjadi acuan perkembangan sains dan
teknologi berasal dari kaum muslimin yaitu Ibnu Khaldun(bapak
ekonomi), Ibnu Khawarizm (bapak matematika), Ibnu Batutah (bapak
geografi), Al-Khazini dan Al-Biruni (Bapak Fisika), Al-Battani (Bapak
Astronomi), Jabir bin Hayyan (Bapak Kimia), Ibnu Al-Bairar al-
Nabati (bapak Biologi) dan masih banyak lagi lainnya. Mereka dikenal
tidak sekadar paham terhadap sains dan teknologi namun diakui
kepakarannya pula di bidang ilmu diniyyah.
Dalam buku milik Mehdi Nakosteen disebutkan beberapa
kontribusi Ilmu keislaman terhadap sains modern :
1. Melalui abad keduabelas dan sebagian abad ke tiga belas, karya-
karya Muslim tentang sains, filsafat, dan bidang-bidang lain telah
diterjemahkan ke dalam bahasa latin, terutama dari bahasa
Spanyol dan memperkaya kurikulum barat, khususnya Eropa
barat laut.
2. Orang-orang Muslim, telah memberi kepada Barat metode
eksperimental, sekalipun masih kurang sempurna.
3. Sistem notasi dan desimal Arab telah diperkenalkan kepada Arab.
4. Karya-karya terjemahan mereka, terutama dari orang-orang
seperti Avicenna dalam ilmu kedokteran, sudah digunakan
sebagai teks (kuliah) di dalam kelas-kelas sekolah tinggi, jauh ke
dalam pertengahan abad ke tujuh belas.
5. Mereka merangsang pemikiran orang-orang Eropa, dipelajari
kembali hal itu dengan kebudayaan-kebudayaan klasik dan
lainnya, sehingga membantu menghasilkan (abad) Renaisance.
6. Mereka adalah perintis universitas-universitas Eropa, mereka telah
mendirikan ratusan sekolah tinggi sebelum Eropa
7. Mereka memelihara pemikiran Greco-Persian ketika Eropa
bersikap tidak toleran terhadap kebudayaan-kebudayaan Pagan.
8. Mahasiswa-mahasiswa Eropa di dalam Universitas Muslim
membawa kembali (ke negaranya) metode-metode baru tentang
pengajaran.
9. Mereka telah memberi kontribusi tentang pengetahuan rumah
sakit-rumah sakit, sanitasi dan makanan kepada Eropa.

F. Apresiasi islam terhadap ilmu pengetahuan


Wahyu pertama kali turun Q.S. al-Alaq, dalam surat ini Allah
memerintahkan kepada Nabi Saw. untuk membaca, baik yang tersurat
maupun yang tersirat, dimana membaca menjadi salah satu proses dari
pembelajaran. Di antara sekian banyak kewajiban yang dibebankan kepada
kaum Muslim ialah belajar. Begitu pentingnya perintah ini sehingga setiap
Muslim diwajibkan untuk belajar, bahkan Nabi Saw. mengeluarkan
statamen pentingnya belajar itu dimulai dari saat lahir ke dunia sampai saat
meninggal dunia. Dalam hal belajar ini tentunya tidak saja diartikan pergi
ke sekolah atau perguruan tinggi atau hanya sekedar membaca buku, tetapi
mencari pengalaman juga dapat digolongkan sebagai belajar.
Demikialah interpretasi yang dilakukan seorang ahli agama dan
seorang ahli kimia, seandainya mereka saling menyalahkan dalam
interpretasi maka ini sangat berbahaya sekali. Tindakan yang demikian itu
terhadap interpretasi dapat mematahkan semangat dan mematikan ilmu
pengetahuan. Di dalam Alquran sendiri telah dijelaskan, perlunya
mengadakan observasi dan meneliti alam yang ada di sekeliling kita untuk
dipelajari. Usaha untuk mempelajari ilmu pengetahuan yang ada di alam
ini sangat perlu karena ilmu pengetahuan dapat membantu untuk lebih
memahami ayat-ayat Tuhan. Inilah tantangan terbesar para ahli agama dan
ilmuan Muslim abad ini; yakni membangun kesatuan ilmu sebagai
perwujudan iman dan penyembahan kepada Allah Swt. dan sebagai bentuk
sistematik dari keyakinan tauhid. Dengan demikian, perlunya dibangun
suatu aktifitas serius dalam proses pembacaan yang disadarkan pada
keimanan yang kuat kepada Allah Swt. supaya menghasilkan satu kesatuan
ilmu yang benar-benar sesuai dengan semangat Islam, suatu integritas
bernada tauhid dimana ilmu pengetahuan dan dan agama menjadi satu
kesatuan ilmu dalam membangun dunia kehidupan dan melaksanakan
amanat Allah kepada umat manusia, dan karena tugas dan amanat itu
manusia diangkat menjadi khalifah dimuka bumi ini untuk menjaga dan
memakmurkannya.

G. Pengaruh Ilmu Terhadap kesejahteraan umat


Pengaruh ilmu sangatlah banyak terutama bagi kaum muslimin
karena untuk mendakwahI umat nabi muhamad saw serta untuk
meluruskan umat manusia yang tersesat tetapi ada dampak positif dan
negatifnya.
Berikut adalah dampak positif dan negatifnya.
Dampak positif dari penerapan ilmu/iptek :
1. Meningkatkan daya dukung lingkungan.
2. Meningkatkan kesejahteraan umat manusia.
3. Mempermudah pekerjaan.
4. Pengetahuan semakin berkembang.
5. Membuat manusia semakin kreatif dalam menciptakan sesuatu.
6. Dampak negative dari penerapan ilmu/iptek:
7. Tekanan terhadap lingkungan.
8. Ketimpangan-ketimpangan dalam kehidupan manusia.
9. Tekanan pada pola piker manusia.
BAB III
PENUTUP

H. Kesimpulan
Ilmu adalah pengetahua yang telah memiliki sistematika tertentu atau
memiliki irri khas.
Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kehidupan sangat
baik dan manusia harus mempunyai tanggung jawab terhadap kehidupan.
I. Saran
Dengan ilmu kita dapat memperoleh banyak pengetahuan,sehigga kita dapat
memperoleh suatu pekerjaan yang mudah dan seharusnya kita dapat
menfaatkan ilmu tersebut menjadi ilmu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan
orang lain.

Вам также может понравиться