Вы находитесь на странице: 1из 23

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pra Siklus

Sebelum melaksanakan tindakan dalam pembelajaran terlebih dahulu

peneliti melaksanakan observasi yang digunakan untuk mengetahui atau

memantau pelaksanaan pembelajaran agar sesuai dengan rencana pembelajaran

yang telah dirumuskan dan untuk melihat ktivitas siswa selama proses

pembelajaran serta untuk mengetahui masalah yang berhubungan dengan proses

pembelajaran dan untuk melakukan perbaikan dalam proses pembelajaran dalam

rangka meningkatkan hasil belajar aqidah akhlak.

Berdasarkan hasil observasi pada prasiklus aktivitas siswa sangat

bervariasi ada yang benar-benar baik mengikuti pelajaran dengan baik, ada juga

yang menunjukan sikap malas, dan ada juga yang berbicara atau mengobrol

dengan temannya. Hal itu terjadi dikarenakan guru mengajarnya menggunakan

pembelajaran biasa saja, tidak memakai model pembelajaran tertentu sehingga

siswa merasa bosan.

Berdasarkan hal tersebut peneliti berkesimpulan bahwa harus ada

perbaikan dalam proses pembelajaran aqidah akhlak, agar pelajaran tersebut

menjadi lebih menyenangkan. Dengan demikian akan memperoleh hasil belajar

yang baik, sehingga peneliti merencanakan untuk melakukan tindakan dengan

merancang rencana tindakan seperti pada tabel berikut:

52
53

Tabel 4.1
Jadwal Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan
Siklus Hari/tanggal Pukul Materi
Ke-
Selasa,
1 07.00 08.10 Kalimat Tayyibah
11 Agustus 2015
I
Selasa,
2 07.00 08.10 Kalimat Tayyibah
18 Agustus 2015
Rabu,
Tes I 07.00 08.10
19 Agustus 2015
Selasa,
1 07.00 08.10 Asmaul Husnah
1 Sept 2015
II
Selasa,
2 07.00 08.10 Asmaul Husnah
8 Sept 2015
Rabu,
Tes II 07.00 08.20
9 Sept 2015
Selasa,
1 07.00 08.10 Malaikat Allah
15 Sept 2015
III
Selasa,
2 07.00 08.10 Malaikat Allah
22 Sept 2015
Rabu,
Tes III 08.20 09.40
23 Sept 2015

B. Deskripsi Siklus I

Pada pelaksanaan siklus I ini terdiri dari empat tahapan yaitu :

a. Perencanaan

Tahap perencanaan meliputi:

1) Peneliti membuat perencanaan pelaksanaan pembelajaran yang dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa.

2) Peneliti melakukan simulasi pembelajaran Akidah Akhlak yang

meningkatkan prestasi belajar siswa melalui metode reading guide.

3) Membuat Observasi.

Pada tahapan ini lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang

perhatian dan motivasi pembelajaran. Lembar observasi digunakan sebagai


54

instrumen karena hasil belajar dicapai jika siswa benar-benar mengikuti

proses pembelajaran.

4) Membuat alat evaluasi

Alat evaluasi ini berupa tes formatif yaitu sebagai alat ukur hasil belajar

siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Pra pembelajaran

Sebelum pembelajaran dimulai, tempat duduk ditata dengan formasi

tradisional, seperti pada gambar berikut:

Papan Tulis

Meja Guru

Gambar 4.1
Pengaturan Tempat Duduk Siklus I
55

2) Kegiatan awal + 5 menit, antara lain:

a) Guru memberikan salam kepada siswa b) Melakukan doa bersama

untuk membuka pelajaran

b) Presensi untuk mengetahui kehadiran peserta didik.

c) Appersepsi

3) Kegiatan inti + 50 menit, antara lain :

a) Guru menentukan bacaan yang akan dipelajari.

b) Guru membuat pertanyaan-pertanyaan dan kisi-kisi yang akan

didiskusikan oleh siswa.

c) Guru membagikan bacaan dengan pertanyaan atau kisi kisinya

kepada peserta.

d) Siswa mempelajari bahan bacaan tersebut dengan menggunakan

pertanyaan atau kisi-kisi yang ada dengan batas waktu yang sudah

ditentukan.

e) Guru membahas pertanyaan atau kisi-kisi tersebut dengan menanyakan

jawaban kepada siswa.

4) Kegiatan akhir + 15 menit, antara lain

a) Guru membagikan soal evaluasi.

b) Guru menyimpulkan materi bacaan yang telah diberikan.

c) Memotivasi belajar siswa.

d) Refleksi untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran dan tindak

lanjutnya.

c. Tahap Observasi
56

Pada tahap observasi dikumpulkan data melalui lembar observasi dan tes

formatif. Pada saat tindakan berlangsung, ditemukan beberapa hambatan pada

pelaksanaan metode reading guide yaitu:

1) Dari penataan tempat duduk yang sebangku dua siswa membuat

pembelajaran kurang efektif.

2) Ada beberapa siswa yang berbicara sendiri ketika pembelajaran dimulai.

3) Ada beberapa siswa yang disuruh membaca malah cerita dengan teman

sebangkunya.

4) Ada beberapa siswa yang kurang paham dengan bacaan dan pertanyaan

yang disediakan guru.

5) Waktu pelaksanaan melebihi batas yang direncanakan semula.

d. Tahap Refleksi

Dari penemuan beberapa hambatan di atas dijadikan bahan refleksi diri

untuk perbaikan rencana pada siklus selanjutnyaa. Refleksi ini meliputi:

1) Bagaimana merubah tempat duduk agar pembelajaran menjadi aktif.

2) Bagaimana cara mengaktifkan siswa agar siswa terlibat dalam penerapan

reading guide, sehingga perhatian siswa terfokus pada pembelajaran.

3) Bagaimana agar bacaan dan pertanyaan mudah dipahami siswa sehingga

tidak menimbulkan ketidak pahaman siswa.

4) Bagaimana agar waktunya tepat sesuai jadwal pelajaran.

C. Diskripsi Siklus II

a. Tahap Perencanaan
57

Tahap perencanaan siklus II meliputi:

1) Membuat instrumen penelitian yaitu:

a) Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang perhatian dan

motivasi siswa dalam pembelajaran. Lembar observasi digunakan

sebagai instrumen karena hasil belajar dicapai jika siswa benar-benar

mengikuti proses pembelajaran.

b) Tes formatif sebagai alat ukur hasil belajar siswa pada mata pelajaran

Akidah Akhlak.

2) Menyiapkan alat pembelajaran

3) Menentukan waktu pelaksanaan tindakan untuk siklus II .

4) Membuat skenario pembelajaran sebagai pedoman pelaksanaan tindakan

di kelas. Perencanaan siklus II hampir sama dengan yang dilaksanakan

pada siklus I akan tetapi terdapat rencana yang direvisi, yaitu :

a) Mengubah tempat duduk

b) Sebelum pembelajaran dimulai, diberikan motivasi agar semua siswa

benar-benar mengikuti kegiatan pembelajaran.

c) Mengatur tempat duduk siswa agar tidak berbicara dengan taman

sebangkunya, yaitu dengan cara duduk sendiri-sendiri.

d) Memberi pengarahan dan penjelasan tentang bacaan dan pertanyaan

yang tersedia.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Pra Pembelajaran
58

Sebelum pembelajan dimulai yaitu menata tempat duduk dengan duduk

formasi lingkaran seperti gambar berikut:

Papan tulis

Meja Guru

Gambar 4.2
Pengeturan Tempat Duduk Siklus II

2) Kegiatan awal + 5 menit, antara lain :

a) Guru memberikan salam kepada siswa

b) Melakukan doa bersama untuk membuka pelajaran

c) Presensi untuk mengetahui kehadiran peserta didik.


59

d) Appersepsi

3) Kegiatan inti + 50 menit, antara lain :

a) Guru menentukan bacaan yang akan dipelajari.

b) Guru membuat pertanyaan-pertanyaan dan kisi-kisi yang akan

didiskusikan oleh siswa.

c) Guru membagikan bacaan dengan pertanyaan atau kisi kisinya

kepada peserta.

d) Siswa mempelajari bahan bacaan tersebut dengan menggunakan

pertanyaan atau kisi-kisi yang ada dengan batas waktu yang sudah

ditentukan.

e) Guru membahas pertanyaan atau kisi-kisi tersebut dengan menanyakan

jawaban kepada siswa.

4) Kegiatan akhir + 15 menit, antara lain

a) Guru membagikan soal evaluasi.

b) Guru menyimpulkan materi bacaan yang telah diberikan.

c) Memotivasi belajar siswa.

d) Refleksi untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran dan tindak

lanjutnya.

c. Tahap Observasi

Pada tahap observasi dilakukan pengumpulan data dengan instrument

lembar observasi dan tes formatif. Observasi pada siklus II ditemukan hambatan

yaitu masih ada siswa yang belum aktif.


60

d. Tahap Refleksi

Hasil observasi diadakan refleksi untuk perbaikan rencana pada siklus III.

Perbaikan ini bertujuan agar siswa yang belum aktif menjadi aktif dan siswa lain

yang sudah aktif pada siklus II lebih aktif lagi.

D. Diskripsi Siklus III

a. Tahap Perencanaan

1) Menentukan waktu pelaksanaan siklus III

2) Menyiapkan instrumen penelitian yaitu lembar observasi dan tes formatif

untuk evaluasi.

3) Menyiapkan alat pembelajaran.

4) Menyusun skenario pembelajaran untuk siklus III. Skenario sama seperti

siklus II tetapi pada siklus III diadakan revisi rencana pada :

a) Siswa yang belum aktif dipilih untuk membaca jawabannya dengan

suara lantang agar semua bisa aktif.

b) Memberikan hadiah kepada siswa yang benar menjawab pertanyaan.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Pra Pembelajaran Sebelum pembelajan dimulai yaitu menata tempat duduk

dengan formasi seperti siklus II.

2) Kegiatan awal + 5 menit, antara lain

a) Guru memberikan salam kepada siswa

b) Melakukan doa bersama untuk membuka pelajaran

c) Presensi untuk mengetahui kehadiran peserta didik.


61

d) Appersepsi

3) Kegiatan inti + 50 menit, antara lain :

a) Guru menentukan bacaan yang akan dipelajari.

b) Guru membuat pertanyaan-pertanyaan dan kisi-kisi yang akan

didiskusikan oleh siswa.

c) Guru membagikan bacaan dengan pertanyaan atau kisi-kisinya kepada

peserta.

d) Siswa mempelajari bahan bacaan tersebut dengan menggunakan

pertanyaan atau kisi-kisi yang ada dengan batas waktu yang sudah

ditentukan.

e) Guru membahas pertanyaan atau kisi-kisi tersebut dengan menanyakan

jawaban kepada siswa.

4) Kegiatan akhir + 15 menit, antara lain

a) Guru membagikan soal evaluasi.

b) Guru menyimpulkan materi bacaan yang telah diberikan.

c) Memotivasi belajar siswa.

c. Tahap Observasi

Observasi menunjukkan bahwa semua siswa telah aktif dalam

pembelajaran.

d. Tahap Refleksi

Refleksi pada siklus III yaitu didapatkan satu strategi pembelajaran baru

untuk mata pelajaran Akidah Akhlak. Pada siklus III semua siswa telah aktif dan

partisipatif dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode reading


62

guide yang ditetapkan pada pembelajaran Akidah Akhlak, dan hasil belajar siswa

meningkat dari sebelumnya.

E. Analisis Hasil Penelitian

1. Pra Siklus

Materi pelajaran Akidah Akhlak kelas III di Madrasah Ibtidaiyah Bustanul

Ulum Nogosari Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember Semester Ganjil Tahun

Pelajaran 2015/2016 adalah kalimat tayyibah, asmaul husnah, malaikat Allah.

Hasil pembelajaran materi akidah Akhlak siswa kelas III MI Bustanul Ulum

Nogosari selama ini belum sesuai dengan ketuntasan yang diharapkan. Sebagai

patokan hasil belajar adalah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kelas III

MI Bustanul Ulum Nogosari Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember pada mata

pelajaran Akidah Akhlak yaitu 70. Hal ini dikarenakan guru selama ini dalam

menyampaikan materi pembelajaran Akidah Akhlak dalam kegiatan belajar

mengajar cenderung menggunakan metode ceramah saja, tanpa divariasikan

dengan metode lain. Prestasi belajar siswa sebelum menggunakan metode reading

guide diperoleh nilai sebagai berikut :

Tabel 4.2
Nilai Siswa Pra Siklus

No Nama Siswa L/P Nilai Keterangan

1 55 Belum Tuntas

2 55 Belum Tuntas

3 75 Tuntas

4 50 Belum Tuntas

5 60 Belum Tuntas
63

No Nama Siswa L/P Nilai Keterangan

6 65 Belum Tuntas

7 75 Tuntas
8 65 Belum Tuntas

9 60 Belum Tuntas

10 60 Belum Tuntas
11 70 Tuntas

12 75 Tuntas

13 80 Tuntas
14 55 Belum Tuntas

15 60 Belum Tuntas
Jumlah 960

Rata-Rata 64
Sumber: Hasil Penelitian 2015

Berdasarkan tabel di atas dijelaskan bahwa pada pembelajaran prasiklus

tanpa menggunakan metode reading guide diperoleh nilai rata-rata kelas adalah

64. Siswa yang mencapai ketuntasan sebanyak 5 anak, sedangkan siswa yang

belum tuntas belajar sebanyak 10 anak. Adapun penerapan penelitian tindakan

kelas berikutnya dengan menggunakan metode reading guide dilaksanakan dalam

3 siklus hasilnya antara lain adalah sebagai berikut :

2. Analisis Siklus I

Pada penelitian tindakan kelas siklus I data diperoleh melalui observasi

dan hasil tes. Instrumen tersebut diperoleh data tentang nilai, motivasi, dan

perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran yang diberikan pada siklus I pada

siswa kelas III yang terdiri dari 15 siswa dapat diketahui dengan hasil nilai rata-

rata Akidah Akhlak siklus I sebagai berikut:


64

Tabel 4.3
Nilai Akidah Akhlak Siklus I

No Nama Siswa L/P Nilai Keterangan

1 55 Belum Tuntas

2 55 Belum Tuntas

3 75 Tuntas

4 50 Belum Tuntas

5 60 Belum Tuntas
6 65 Belum Tuntas

7 75 Tuntas

8 65 Belum Tuntas
9 60 Belum Tuntas

10 60 Belum Tuntas

11 70 Tuntas

12 75 Tuntas

13 80 Tuntas

14 40 Belum Tuntas

15 60 Belum Tuntas
Jumlah 945
Rata-Rata 63
Sumber: Hasil Penelitian 2015

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa hasil tes terhadap siswa

kelas III pada mata pelajaran Akidah Akhlak pada materi kalimat Tayyibah belum

maksimal masih banyak siswa yang belum tuntas, yaitu sebanyak 10 anak. Sedang

yang tuntas hanya 5 anak. Jika dikategorisasikan maka dapat dilihat pada tabel

berikut:
65

Tabel 4.4
Analisis Siklus I

No Skor Kategori Frekuensi Persentase

1 0 - 20 Jelek - -

2 21 - 40 Kurang 2 13.33

3 41 - 60 Cukup 6 40.00

4 61 - 80 Baik 7 46.67

5 81 - 100 Sangat Baik - -


Jumlah 15 100
Sumber: Hasil Penelitian 2015

Berdasarkan tabel di atas dari jumlah 15 anak, yang mendapat nilai baik

hanya 7 anak, presentase 46,67% dan anak yang mendapatkan nilai cukup 6 anak,

presentase 40% dalam proses pembelajaran. Siswa yang tidak mampu

mengerjakan soal tes sebanyak 2 anak (13,33%). Pada saat kegiatan belajar

mengajar dilaksanakan siswa masih pasif dan belum memberikan respon. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum

tuntas belajar, karena tingkat ketuntasan dalam mata pelajaran Akidah Akhlak

hanya sebasar 46,67%. Ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 80% . Hal ini

disebabkan karena siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa yang

dimaksudkan guru dengan menerapkan metode belajar aktif.

Selama pelajaran berlangsung dilakukan observasi untuk mengetahui

tanggapan dan hasil pembelajaran setelah menggunakan metode reading guide.

Observasi tersebut mengamati aspek motivasi siswa. Hasil yang diperoleh pada

observasi siklus I adalah sebagai berikut :


66

Tabel 4.5
Observasi Perhatian dan Motivasi Siswa Siklus I

No Aspek yang diobservasi Frekuensi Persentase

1 Memperhatikan penjelasan guru 12 80.00

2 Aktif menjawab pertanyaan guru 3 20.00

3 Menjaga ketenangan kelas 12 80.00

4 Aktif bertanya 2 13.33

5 Memberi tanggapan 3 20.00


Rata-rata 42.67
Sumber: Hasil Penelitian 2015

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa siswa yang memperhatikan

penjelasan guru sebanyak 12 orang (80%), yang aktif menjawab pertanyaan guru

sebanyak 3 orang (20%), sedangkan siswa yang telah menjaga ketenangan kelas

sebanyak 12 orang (80%). Siswa yang aktif bertanya sebanyak 2 orang atau

13,33% dan yang aktif memberi tanggapan sebanyak 3 orang atau 20%. Sehingga

rata-rata persentase untuk perhatian siswa pada siklus I adalah 42,67%, angka

tersebut masih jauh dari harapan, sehingga perlu diadakan siklus selanjutnya

(siklus II).

3. Analisis Siklus II

Pada siklus II didapatkan dari observasi keaktifan siswa dan hasil tes

seperti halnya yang telah dilakukan pada siklus I, karena hasil yang diperoleh

belum sesuai dengan hasil yang diharapkan. Peneliti mengadakan pengamatan

terhadap keaktifan siswa dan hasil belajar siswa dengan memberikan penilaian
67

terhadap soal-soal latihan siswa yang telah dikerjakan sebagai analisi hasil belajar

pada siklus II. Adapun hasil tes pada siklus II seperti pada tabel berikut:

Tabel 4.6
Hasil tes Siklus II

No Nama Siswa L/P Nilai Keterangan

1 65 Belum Tuntas

2 60 Belum Tuntas

3 80 Tuntas

4 60 Belum Tuntas

5 70 Tuntas
6 80 Tuntas

7 80 Tuntas

8 70 Tuntas

9 75 Tuntas

10 70 Tuntas

11 80 Tuntas

12 80 Tuntas

13 85 Tuntas

14 60 Belum Tuntas

15 70 Tuntas
Jumlah 1085
Rata-Rata
72.33
Sumber: Hasil Penelitian 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat 11 orang siswa

yang sudah mencapai ketuntasan, sedang 4 lainnya masih belum tuntas. Nilai rata-

rata yang dicapai adalah 72,33. Namun secara klasikal ketuntasannya masih

73,33%, sehingga secara klasikal belum tuntas. Jika dikategorisasi data di atas

dapat dilihat tabel berikut:


68

Tabel 4.7
Analisis Hasil Tes Siklus II

No Skor Kategori Frekuensi Persentase

1 0 - 20 Jelek

2 21 - 40 Kurang

3 41 - 60 Cukup 3 20.00 %
4 61 - 80 Baik 11 73.33%

5 81 - 100 Sangat Baik 1 6.67%


Jumlah 15 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa yang masuk kategori cukup

terdapat 3 orang siswa atau 20%, sedang kategori baik sebesar 73,33% dan yang

masuk kategori sangat baik adalah 1 orang atau 6,67%. Berdasarkan data tersebut,

terjadi peningkatan hasil belajar dari siklus I.

Hasil observasi mengenai aktivitas siswa dalam pembelajaran akidah

akhlak dengan menggunakan metode reading guide ditunjukkan pada tabel

berikut:

Tabel 4.8
Observasi Perhatian dan Motivasi Siswa Siklus II

No Aspek yang diobservasi Frekuensi Persentase

1 Memperhatikan Penjelasan guru 13 86.67

2 Aktif menjawab pertanyaan guru 6 40.00

3 Menjaga ketenangan kelas 13 86.67

4 Aktif bertanya 7 46.67

5 Memberi tanggapan 8 53.33


Rata-rata
62.67
Sumber: Hasil Penelitian 2015
69

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa siswa yang memperhatikan

penjelasan guru sebanyak 13 orang (86,67%), yang aktif menjawab pertanyaan

guru sebanyak 6 orang (40%), sedangkan siswa yang telah menjaga ketenangan

kelas sebanyak 13 orang (86,67%). Siswa yang aktif bertanya sebanyak 7 orang

atau 46,67% dan yang aktif memberi tanggapan sebanyak 8 orang atau 53,33%.

Sehingga rata-rata persentase untuk perhatian siswa pada siklus II adalah 62,67%,

angka tersebut sudah cukup bagus, namun perlu ada peningkatan lagi.

4. Analisis Siklus III

Pada siklus III hasil penelitian sudah sesuai yang diharapkan oleh guru dan

sudah ada perbaikan. Hasil penelitian ini dapat dilihat dari hasil tes dan

pengamatan selama proses belajar mengajar berlangsung. Hasil yang diperoleh

adalah:

Tabel 4.9
Hasil Nilai Tes Akidah Akhlak Siklus III

No Nama Siswa L/P Nilai Keterangan

1 65 Belum Tuntas
2 70 Tuntas

3 80 Tuntas

4 65 Belum Tuntas
5 70 Tuntas

6 70 Tuntas

7 75 Tuntas
8 75 Tuntas

9 75 Tuntas

10 80 Tuntas
70

No Nama Siswa L/P Nilai Keterangan

11 85 Tuntas

12 85 Tuntas
13 90 Tuntas

14 80 Tuntas

15 75 Tuntas
Jumlah 1140
Rata-Rata 76
Sumber: Hasil Penelitian 2015

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai siswa menunjukkan

peningkatan pada siklus III jika dibanding dengan siklus II, jumlah siswa yang

telah tuntas (KKM 70) adalah sebanyak 13 orang, sedang yang belum tuntas

sebanyak 2 orang. Rata-rata nilai juga mengalami peningkatan yaitu sampai pada

angka 76. Jika dikategorisasi maka seperti tampak pada tebel berikut:

Tabel 4.10
Analisis Hasil Tes Siklus III
No Skor Kategori Frekuensi Persentase

1 0 - 20 Jelek - -

2 21 - 40 Kurang - -

3 41 - 60 Cukup - -
4 61 - 80 Baik 12 80.00

5 81 - 100 Sangat Baik 3 20.00


Jumlah 15 100.00
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tebel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh

nilai baik sebanyak 12 orang atau 80%. Sedang siswa yang memperoleh nilai

sangat baik sebanyak 3 orang atau 20%. Tidak seorangpun yang mendapatkan

nilai jelek, kurang, dan cukup, sehingga jika dihubungkan dengan ketuntasan
71

belajar secara klasikal sudah tuntas. Untuk itu tidak dilanjutkan dengan siklus

selanjutnya.

Adapun hasil observasi perhatian dan motivasi ada siklus III seperti pada

tabel berikut:

Tabel 4.11
Observasi Perhatian dan Motivasi Siswa Siklus III

No Aspek yang diobservasi Frekuensi Persentase

1 Memperhatikan Penjelasan guru 15 100.00

2 Aktif menjawab pertanyaan guru 10 66.67

3 Menjaga ketenangan kelas 15 100.00

4 Aktif bertanya 10 66.67

5 Memberi tanggapan 10 66.67


Rata-rata 80.00
Sumber: Hasil Penelitian 2015

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa siswa yang memperhatikan

penjelasan guru sebanyak 15 orang (100%), yang aktif menjawab pertanyaan guru

sebanyak 10 orang 66.670%), sedangkan siswa yang telah menjaga ketenangan

kelas sebanyak 15 orang (100%). Siswa yang aktif bertanya sebanyak 10 orang

atau 66,67% dan yang aktif memberi tanggapan sebanyak 10 orang atau 66,67%.

Sehingga rata-rata persentase untuk perhatian siswa pada siklus III adalah 80%,

angka tersebut sudah bagus sehingga tidak perlu ada siklus lagi, karena sudah

terjadi peningkatan dari siklus sebelumnya.


72

F. Pembahasan

Hasil belajar ditentukan oleh banyak faktor, baik dari dalam disi siswa

maupun dari luar. Pemilihan metode dan media pembelajaran di kelas menjadi

faktor yang cukup kuat dalam mempengaruhi hasil belajar siswa. Penelitian

tindakan yang penulis lakukan di kelas III MI Bustanul Ulum Nogosari

Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember menunjukkan bahwa pemilihan metode

belajar yang tepat akan membantu siswa meningkatkan hasil belajarnya. Mteode

reading guide berdasarkan penlitian tindakan yang penulis lakukan mampu

meningkatkan hasil belajar siswa, demikian juga dengan perhatian dan motivasi

siswa juga terdapat peningkatan. Hasil evaluasi tiap siklus ditunjukkan pada tabel

berikut:

Tabel 4.12
Hasil Evaluasi Tiap Siklus

Perolehan Rata-rata Nilai

Pra siklus Siklus I Siklus II Siklus III

64 63 72.33 76

Sumber: Hasil Penelitian 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan rata-

rata nilai hasil evaluasi siswa pada setiap siklus. Jika ditampilkan dalam bentuk

grafik dapat dijelaskan seperti di bawah ini:


73

Grafik 4.1
Hasil Evaluasi Siswa Tiap Siklus

80

70

60

50

40 76
72.33
30 64 63

20

10

0
Pra siklus Siklus I Siklus II Siklus III
Perolehan Rata-rata Nilai

Sedangkan peningkatan untuk perhatian dan motivasi dutujukkan dengan

grafik berikut:

Grafik 4.2
Hasil Observasi Perhatian dan Motovasi Siswa Tiap Siklus

120
100
80
60
40
20
Siklus I
0
Siklus II
Menjaga ketenangan

Aktif bertanya
Memperhatikan

pertanyaan guru

Memberi tanggapan
Penjelasan guru

Aktif menjawab

Siklus III
kelas

1 2 3 4 5

Berdasarkan grafik tersebut dapat diketahui bahwa penggunaan metode

reading guide pada mata pelajaran akidah akhlak di kelas III MI Bustanul Ulum
74

Nogosari Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember mampu meningkatkan

perhatian dan motivasi siswa.

Вам также может понравиться