Вы находитесь на странице: 1из 15

11

BAB III
MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH
3.1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan analisa data Laporan Tahuan UPTD Puskesmas Pakis
Tahun 2016, dokumen-dokumen penunjang lain, dan wawancara dengan
Kepala Puskesmas serta para staf Puskesmas Pakis, ditemukan beberapa
masalah yang masih dihadapi oleh Puskesmas Pakis, antara lain:
1. Pemberian ASI eksklusif pada bayi umur 0-6 bulan di desa pakis
kembar hanya mencapai 27,8% dari keseluruhan ibu yang periksa ke
puskesmas.
2. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 sebesar 23% dari target 88% di
Puskesmas Pakis Kabupaten Malang tahun 2016.
3. Penanganan Penderita Diare Sebesar 24,36% dari target 100% di
Puskesmas Pakis Kabupaten Malang tahun 2016.
4. Cakupan Bayi 31% dari target 96% di Puskesmas Pakis Kabupaten
Malang pada tahun 2016.
5. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Sebesar 20% dari target
80% di Puskesmas Pakis Kabupaten Malang tahun 2016.
3.2. Prioritas Masalah
Metode yang digunakan dalam menentukan prioritas masalah adalah
metode USG
Tabel 3.1 Penentuan Prioritas Masalah dengan metode USG
Drg. bayu Pak didik Pak mukid
U S G U S G U S G
No
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5
2 3 4 3 3 4 3 4 3 4
3 2 2 2 2 2 2 2 3 2
4 4 3 4 4 3 4 3 1 3
5 1 1 1 1 1 1 1 2 1

No Masalah U S G Total Ranking


(UxSxG)
1 A 15/5=3 15/5=3 15/5=3 27 I
2 B 10/5=2 11/5=2,2 10/5=2 8,8 II
3 C 6/5=1,2 7/5=1,4 6/5=1,2 2,016 IV
4 D 11/5=2,2 7/5=1,4 11/5=2,2 6,776 III
5 E 3/5=0,6 4/5=0,8 3/5=0,6 0,28 V
12

Keterangan :
U : Urgen (seberapa mendesak)
S : Seriousness (seberapa serius)
G : Growth (seberapa besar kemungkinan)
1. Berdasarkan metode USG didapatkan prioritas masalah yaitu pemberian
ASI eksklusif pada bayi umur 0-6 bulan di desa pakis kembar hanya
mencapai 27,8% dari keseluruhan ibu yang periksa ke puskesmas Pakis
Kabupaten Malang pada tahun 2016.
3.3. Landasan Teori Prioritas Masalah
Air susu ibu (ASI) adalah satu-satunya makanan yang dibutuhkan
bayi untuk enam bulan pertama Masa tumbuh kembang bayi 0-6 bulan
membutuhkan asupan gizi yang diperoleh melalui pemberian Air Susu Ibu
(ASI) eksklusif. Gangguan tumbuh kembang pada awal kehidupan bayi
diantaranya disebabkan karena : kekurangan gizi sejak bayi, pemberian
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang terlalu dini atau terlalu lambat,
MP-ASI tidak cukup mengandung zat gizi yang dibutuhkan bayi, perawatan
bayi yang kurang memadai, dan yang tidak kalah pentingnya ibu tidak
memberi ASI eksklusif kepada bayinya. Angka cakupan ASI di Indonesia
masih sangat rendah (Megawati, 2012).
ASI sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan
kecerdasan anak. Menurut penelitian, anak-anak yang tidak diberi ASI
mempunyai IQ (Intellectual Quotient) lebih rendah 7-8 poin dibandingkan
dengan anak-anak yang diberi ASI secara eksklusif Bayi akan mendapatkan
kolostrum yaitu berupa cairan emas yang kaya akan antibodi dan sangat
penting untuk pertumbuhan yang sangat dibutuhkan bayi, dapat dilakukan
dengan mengupayakan bayi menyusu secara dini. ASI jika dikonsumsi bayi
dapat menambah kadar DHA (Docosahexaenoic Acid) dalam otak. ASI
mengandung banyak sekali DHA dan zat kebal yang mencegah infeksi atau
penyakit pada bayi. Perkembangan otak bayi akan semakin baik apabila
bayi semakin banyak meminum ASI (Anggorowati, 2013).
3.3.1 Definisi ASI Eksklusif
13

ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan pada bayi sejak lahir 0-6
bulan tanpa pemberian makanan atau minuman tambahan apapun karena
ASI sudah memenuhi semua kebutuhan bayi (Megawati, 2012).

3.3.2 Manfaat ASI Eksklusif

Bagi ibu dan bayi, ASI eksklusif menyebabkan mudahnya tejalin


ikatan kasih sayang yang mesra antara ibu dan bayi baru lahir. Hal ini
merupakan awal dari keuntungan menyusui secara eksklusif. Bagi bayi
tidak ada pemberian yang lebih berharga dari ASI. Hanya seorang ibu
yang dapat memberikan makanan terbaik bagi bayinya. Selain dapat
meningkatkan kesehatan dan kepandaian secara optimal, ASI juga
membuat anak potensial memiliki perkembangan sosial yang baik
(Roesli,2004).
a. Manfaat ASI Bagi Bayi
1. ASI sebagai nutrisi.
2. Makanan "terlengkap" untuk bayi, terdiri dari proporsi yang
seimbang dan cukup mengandung zat gizi yang diperlukan untuk 6
bulan pertama.
3. Mengandung antibodi (terutama kolostrum) yang melindungi
terhadap penyakit terutarna diare dan gangguan pernapasan.
4. Menunjang perkembangan motorik sehingga bayi yang diberi ASI
ekslusif akan lebih cepat bisa jalan.
5. Meningkatkan jalinan kasih saying
6. Selalu siap tersedia, dan dalam suhu yang sesuai.
7. Mudah dicerna dan zat gizi mudah diserap.
8. Melindungi terhadap alergi karena tidak mengandung zat yang
dapat menimbulkan alergi.
9. Mengandung cairan yang cukup untuk kebutuhan bayi dalam 6
bulan pertama (87% ASI adalah air).
10. Mengandung asam lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan otak
sehingga bayi ASI eksklusif potensial lebih pandai.
14

11. Menunjang perkembangan kepribadian, kecerdasan emosional,


kematangan spiritual, dan hubungan sosial yang baik.
b. Manfaat ASI bagi ibu
1. Mengurangi Pendarahan Setelah Melahirkan
Apabila bayi disusukan segera setelah dilahirkan, maka
kemungkinan terjadinya pendarahan setelah melahirkan (post
partum) akan berkurang. Pada ibu menyusui terjadi peningkatan
kadar oksitosin yang berguna juga untuk kontraksi atau penutupan
pembuluh darah sehingga pendarahan akan lebih cepat berhenti.
2. Menjarangkan Kehamilan
Menyusui merupakan cara kontrasepsi yang aman, murah,
dan cukup berhasil. Selama ibu memberi ASI eksklusif dan belum
haid, 98% tidak akan hamil pada 6 bulan pertama setelah
melahirkan dan 96% tidak akan hamil sampai bayi berusia 12
bulan.
3. Menempelkan segera bayi pada payudara membantu pengeluaran
plasenta karena hisapan bayi merangsang kontraksi rahim, karena
itu menurunkan resiko pendarahan pasca persalinan.
4. Memberikan ASI segera (dalam waktu 60 menit)., membantu
meningkatkan produksi ASI dan proses laktasi.
5. Hisapan puting yang segera dan sering membantu mencegah
payudara bengkak.
6. Pemberian ASI membantu mengurangi beban kerja ibu karena ASI
terse- dia kapan dan dimana saja. ASI selalu bersih sehat dan
tersedia dalam suhu yang cocok.
7. Pemberian ASI ekonomis/murah
8. Menurunkan resiko kanker payudara
9. Aspek Psikologis
10. Memberi kepuasan bagi ibu
Keuntungan menyusui bukan hanya bermanfaat untuk bayi,
tetapi juga untuk ibu. lbu akan merasa bangga dan diperlukan rasa
sayang yang dibutuhkan oleh semua manusia.
15

Beberapa ibu tidak bisa atau tidak boleh menyusui bayi


mereka. Alasanya bisa emosional atau fisikal, berkaitan dengan
kesehatan ibu atau bayi, bisa sementara (dimana kadang-kadang ibu
bisa menyusui sesudahnya) atau jangka panjang. Beberapa faktor yang
paling sering bisa mencegah atau menghalangi seorang ibu dari
menyusui termasuk: Penyakit serius yang melumpuhkan (misalnya
gagal jantung atau gagal ginjal, atau anemia yang parah) atau
kekurangan berat badan yang ekstrem meskipun beberapa ibu bisa
mengatasi masalah ini dan menyusui bayinya.
Infeksi yang serius, misalnya tuberculosis (TBC) aktif yang
tidak dirawat (setelah dirawat selama dua minggu, untuk sementara
waktu, payudara bisa dipompa dan air susunya dibuang agar cadangan
air susu sudah ada ketika tindakan menyusui dimulai).
Penyakit yang menahun yang memerlukan obat yang akan
memasuki air susu ibu dan membahayakan bayi, misalnya obat-obat
anti tiroid, antikanker, antihipertensi atau obat-obat yang bisa
mengubah suasana hati, misalnya lhitium, penenang, atau sedatif. Jika
anda menggunakan obat-obat saperti ini, tanyakan terlebih dahulu
kepada dokter anda sebelum anda mulai menyusui. Pada beberapa
kasus, perubahan obat atau jarak makan obat bisa memungkinkan anda
untuk menyusui. Kontak dengan beberapa bahan kimia tertentu di
tempat kerja. Infeksi AIDS atau HIV, yang bisa ditularkan melalui
cairan tubuh, termasuk air susu ibu. Penyalahgunaan obat-obatan
termasuk penggunaan obat penenang, kokain, heroin, metadon,
marijuana, atau penyalahgunaan alkohol. penolakan yang mendalam
terhadap menyusui.
Beberapa kondisi bayi bisa mempersulit tindakan menyusui,
tatapi bukan tidak mungkin untuk mencobanya (dengan dukungan
medis yang benar). Termasuk diantaranya adalah kelainan-kelainan
seperti tidak tahan terhadap laktosa atau fenilketonuria (PKU), di mana
susu manusia maupun susu sapi tidak bisa dicerna. Sumbing bibir dan
atau langit-langit, dan kelainan bentuk mulut lainya yang mengganggu
16

penghisapan. Meskipun keberhasilan menyusu sebagian tergantung


dari jenis cacatnya, tetapi dengan bantuan khusus, tindakan menyusui
msih bisa dimungkinkan (Murkoff, 2006).
3.3.3 Komposisi ASI
Perbedaan komposisi ASI dari hari ke hari (stadium laktasi)
sebagai berikut (Roesli,2004) :
a. Kolostrum
1. Kolostrum yaitu ASI yang keluar dari hari pertama sampai hari ke4
setelah melahirkan.
2. Kolostrum merupakan cairan emas, cairan pelindung yang kaya zat
anti infeksi dan berprotein tinggi.
3. Merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar
payudara, mengandung tissue debris dan residual material yang
terdapat dalam alveoli dan duktus dari kelenjar payudara sebelum
dan setelah masa puerperium.
4. Komposisi dari kolostrum ini dari hari ke hari selalu berubah.
5. Merupakan cairan viscous kental dengan warna kekuning
kuningan, lebih kuning dibandingkan dengan susu yang matang.
6. Merupakan pencahar yang ideal untuk membersihkan mekonium
dari usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran
pencernaan makanan bayi dan makanan yang akan datang.
7. Lebih banyak mengandung protein dibanding dengan ASI yang
matur, tetapi berlainan dengan ASI yang matur. Pada kolostrum
protein yang utama adalah globulin (gamma Globulin).
b. Air Susu Transisi Atau Masa Air Susu Peralihan
1. Yaitu ASI yang keluar sejak hari ke-4 sampai hari ke-10 dari masa
laktasi, tetapi adapula pendapat yang mengatakan bahwa ASI
matur terjadi pada minggu ke-3 sampai minggu ke 5.
2. Merupakan.ASI peralihan dari kolostrurn sampai menjadi ASI
yang matur.
3. Kadar protein makin merendah, sedangkan kadar karbohidrat dan
lemak makin meninggi.
17

4. Volume akan makin meningkat


Table Komposisi ASI per 100ml
Waktu Protein (gr) Karbohidrat (gr) Lemak (gr)
Hari ke-5 2,00 6,42 3,2
Hari ke-9 1,73 6,73 3,7
Hari ke-34 1,30 7,11 4,0

c. Air Susu Matang (Mature)


1. Merupakan ASI yang disekresi pada hari ke-10 dan seterusnya,
komposisi relatif konstan (adapula yang menyatakan bahwa
komposisi ASI relatif konstan baru mulai minggu ke-3 sampai
minggu ke-5).
2. Pada ibu yang sehat dengan produksi ASI cukup, ASI ini merupakan
makanan satu-satunya yang paling baik dan cukup untuk bayinya
sampai umur 6 bulan.
3. Merupakan suatu cairan yang berwarna putih kekuning-kuningan
yang diakibatkan warna garam Ca-caseinat, riboflavin, dan kariten
yang terdapat di dalamnya.
4. Tidak menggumpal jika dipanaskan.
3.3.4 Kandungan ASI
. ASI sebagai Nutrisi
ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi
yang seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi.
ASI adalah makan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun
kuantitasnya. Dengan tatalaksana menyusui yang benar. ASI sebagai
makan tunggal akan cukup memenuhi kebutuhan tumbuh bayi normal
sampai usia 6 bulan.
Mengingat bahwa kecerdasan anak berkaitan erat dengan otak,
maka jelas bahwa ASI merupakan faktor utama yang mempengaruhi
perkembangan kecerdasan pertumbuhan otak. Sementara itu, factor
terpenting dalam proses pertumbuhan termasuk pertumbuhan otak
adalah nutrisi yang diberikan.
Dengan memberikan ASI secara eksklusif sampai bayi berusia
6bulan akan menjamin tercapainya pengembangan potensi kecerdasan
18

anak secara optimal. Hal ini karena selain sebagai nutrien yang ideal,
dengan komposisi yang tepat, serta disesuaikan dengan kebutuhan bayi.
ASI juga mengandung nutrien-nutrien khusus yang diperlukan otak bayi
agar tumbuh optimal, antara lain :
1. Lemak
Sumber kalori utama dalam ASI adalah lemak. Kadar
lemak dalam ASI antara 3,5% - 4,5%. Walaupun kadar lemak
dalam ASI tinggi, tetapi mudah diserap oleh bayi karena
trigliserida dalam ASI lebih dulu dipecahkan menjadi asam lemak
dan gliserol oleh enzim lipase yang terdapat dalam ASI. Kadar
kolesterol ASI lebih tinggi daripada susu tapi sehingga bayi yang
mendapat ASI seharusnya kadar kolesterol darah lebih tinggi,
tetapi ternyata penelitian Osborn membuktikan bahwa bayi yang
tidak mendapatkan ASI lebih banyak menderita jantung koroner
pada usia muda. Diperkirakan bahwa pada masa bayi diperlukan
kolesterol pada kadar tertentu untuk merangsang pembentukan
enzim protektif yang membuat metabolisme kolesterol menjadi
efektif pada masa usia dewasa
2) Karbohidrat
Karbohidrat utama dalam ASI adalah laktose, yang
kadarnya paling tinggi dibanding susu mamalia lain (7%). Laktose
mudah dipecah menjadi glukose dan galaktose dengan bantuan
enzim laktase yang sudah ada dalam mukosa saluran pencernaan
sejak lahir. Laktose mempunyai manfaat lain yaitu mempertinggi
absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan laktobasilus
bifidus.
3) Protein
Protein dalam susu adalah kasein dan whey. Kadar protein
ASI sebesar 0,9% sampai 60% diantaranya adalah whey yang lebih
mudah dicerna dibanding kasein (protein utama susu sapi). Selain
mudah dicerna, dalam ASI terdapat dua macam asam amino yang
tidak terdapat dalam susu sapi yaitu sistin dan taurin. Sistin
19

diperlukan untuk pertumbuhan somatik, sedangkan taurin untuk


pertumbuhan otak. Selain dari ASI, sebenarnya sistin dan taurin
dapat diperoleh dari penguraian tirosin, tetapi pada bayi baru lahir
penguraian tirosin ini belum ada.
4) Garam dan Mineral
Ginjal neonatus belum dapat mengkonsentrasikan air kemih
dengan baik, sehingga diperlukan susu dengan kadar garam dari
mineral yang rendah. ASI mengandung garam dan mineral lebih
rendah dibanding susu sapi. Bayi yang mendapat susu sapi atau
susu formula yang tidak dimodifikasi dapat menderita tetani karena
hipokalsemia. Kadar kalsium dalam susu sapi lebih tinggi
disbanding susu ASI, tetapi kadar fosfornya jauh lebih tinggi,
sehingga menggangu penyerapan kalsium dan juga magnesium.
ASI dan susu sapi mengandung zat besi dalam kadar yang
tidak terlalu tinggi, tetapi zat besi dalam ASI mudah diserap.
Dalam badan bayi terdapat cadangan zat besi, di samping itu ada
zat besi yang berasal dari eritrosit yang dipecah, bila ditambah
dengan zat besi yang berasal dari ASI maka bayi akan mendapat
cukup zat besi sampai usia 6 bulan. Seng diperlukan untuk tumbuh
kembang, sistem imunitas dan mencegah penyakit penyakit
tertentu seperti akrodermatitis enteropatika (penyakit yang
mengenai kulit dansistem pencernaan dan dapat berakibat fatal).
Bayi yang mendapatkan ASI cukup mendapatkan seng, sehingga
terhindar dari penyakit ini.
5. Vitamin
ASI cukup untuk mengandung vitamin yang diperlukan
bayi. Vitamin K yang berfungsi sebagai katalisator pada proses
pembentukan darah terdapat dalam ASI dengan jumlah cukup dan
mudah diserap. Dalam ASI juga terdapat vitamin D dan E terutama
dalam kolostrum.
6. Mineral
20

ASI mengandung mineral yang lengkap. Walaupun


kadarnya relatif rendah tetapi cukup untuk bayi sampai berumur 6
bulan.
3.3.5 Memerah ASI
Memerah ASI berguna untuk (Depkes, 2014):
a. Mengurangi pembengkakan
b. Mengurangi sumbatan atau ASI statis
c. Membantu bayi melekat pada payudara yang penuh
d. Memberi ASI perah kepada bayi BBLR yang tidak bisa menyusu
e. Memberi ASI perah kepada bayi sakit, yng tidak dapat menyusu
dengan cukup
f. Memberi ASI perah kepada bayi yng mengalami kesulitan dalam
koordinasi menyusu
g. Memberi ASI perah sementara bayi belajar menyusu dari puting yng
terbenam
h. Memberi ASI perah kepada bayi yang menolak menyusu, sementara
bayi belajar menyukai proses menyusu
i. Mempertahankan pasokan ASI ketika ibu atau bayinya sakit
j. Meninggalkan ASI untuk bayi ketika ibu bekerja
k. Menjaga produksi ASI, kesehatan payudara dan mencegah ASI
menetes sewaktu ibu jauh dari bayinya
l. Memerah langsung ASI langsung kemulut bayi
m. Mencegah putting dan areola menjadi kering atau lecet
n. Memerah dan pasteurisasi ASI dari ibu yang terinfeksi HIV
ASI dapat diperah dengan menggunakan tangan atau dengan
manual , memerah ASI dengan tangan adalah cara paling bermanfaat.
Cara ini tidak memerlukan peralatan, jadi seorang ibu dapat
melakukannya dimana saja dan kapan saja. Memerah mudah dilakukan
jika payudara dalam keadaan lunak.
a. Cara Menyiapkan Wadah untuk ASI
1. Pilih sebuah cangkir, gelas, atau botol yang bermulut lebar.
2. Cucilah cangkir tersebut dengan air dan sabun lalu tutup.
21

3. Tuangkan air mendidih ke dalam cangkir tersebut, dan biarkan


beberapa menit. Air mendidih akan membunuh sebagian besar
bakteri.
4. Bila telah siap memerah ASI, tuangkan kedalam cangkir tersebut.

Gambar 1. Wadah penyimpanan ASI


b. Cara memerah ASI dengan tangan
1. Siapkan wadah bersih, kering dan bermulut lebar yang sudah
disterilkan.
2. Mencuci tangan dengan sabun setiap kali akan memerah ASI.
3. Disarankan minum segelas air hangat agar membantu menstimulasi
payudara.
4. Pegang wadah dibawah areola dan puting dengan tangan lainnya.
5. Meletakkan ibu jari pada payudara diatas puting dan areola dan jari
telunjuknya pada payudara dibawah puting dan areola,
berseberangan dengan ibu jari, ibu menopang payudara dengan jari-
jari lainnya.
6. Menekankan dan melepas jaringan payudara diantara ibu jari dan
telunjuk beberapa kali.
7. Jika ASI tidak keluar, ibu sebaiknya memposisikan ulang ibu jari dan
jari telunjuknya sedikit lebih dekat ke puting atau kearah belakang
kedepan sampai menemukan tempat yang menghasilkan ASI yang
dapat mengalir. Lalu tekan lepas payudara seperti sebelumnya.
8. Menekan dan melepaskan ke semua arah mengelilingi payudara.
Jaga agar jari-jari tangan jaraknya tetap sama dari puting.
22

9. Perah satu payudara sampai ASI mengalir perlahan dan menetes. Ini
memungkinkan akan memakan waktu sekitar 2-5 menit dan perah
payudara satunya.lagi dengan cara yang sama.
10. Bergantian antara payudara setelah 5 atau 6 kali dengan minimal
waktu yang dibutuhkan untuk satu kali proses pemerahan minimal 20
sampai 30 menit.
11. Hentikan memerah ketika ASI sudah mengalir lambat.

Gambar 2. Cara memerah ASI dengan tangan


1. Gunakan wadah yang sesuai untuk menampung ASI seperti plastik
bersih atau gelas dengan tutup rapat dan jika memungkinkan sebuah
lemari es.
2. Masukkan ASI kedalam wadah, tutup dan letakkan sebisanya
ditempat yang dingin. Jumlah ASI perah yang disimpan dalam satu
wadah sebaiknya tidak lebih dari jumlah yang dibutuhkan bayi dalam
satu kali minum.
3. Jika tidak memiliki lemari es, ASI perah dapat ditempatkan dalam
suhu ruangan atau kamar dan bertahan selama 6 jam.
4. Jika tersedia kulkas, simpan dibagian tengahnya sampai 24 jam, atau
dalam bagian freezer 3-6 bulan
23

Gambar 3. Cara penyimpanan ASI


c. Cara mencairkan ASI beku setelah penyimpanan

1. Cairkan ASI beku selama satu malam dalam lemari pendingin.


2. Rendam susu dalam mangkuk berisi air hangat karena air panas yang
berlebih akan memodifikasi atau menghacurkan enzim dan protein.
3. Cairkan keseluruhan ASI dalam wadah karena lemaknya terpisah
selama proses pembekuan.
4. Jangan pernah mencairkan menggunakan microwave atau
menghangatkan ASI.
5. Setelah dicairkan, ASI harus digunakan dalam waktu 24 jam.
24

Gambar 4. Cara mencairkan ASI beku setelah penyimpanan

3.4 Penyebab Masalah


Berdasarkan landasan teori dan wawancara dengan pemegang program
Puskesmas (Kepala Puskesmas/ Bidan/ Ahli Gizi) didapatkan beberapa
penyebab masalah sebagai berikut:
1. Kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif.
2. Ibu sibuk bekerja.
3. Promosi susu formula
4. Kurangnya asupan nutrisi yang dibutuhkan ibu menyusui.
5. Bayi yang dirawat oleh nenek.
6. Budaya pemberian makanan pendamping ASI di lingkungan masyarakat.
7. Cara menyusui yang kurang benar.
32

Вам также может понравиться