Вы находитесь на странице: 1из 137

- 23 -

LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 46 TAHUN 2016
TENTANG SISTEM INFORMASI PUSKESMAS

PENCATATAN

I. DATA DASAR
Data dasar Puskesmas wajib dibuat oleh setiap Puskesmas, setidak-
tidaknya setahun sekali. Data dasar diperlukan untuk mengetahui
kemampuan wilayah dalam upaya kesehatan yang diselenggarakan
Puskesmas, terutama sebagai basis data dalam mengukur tingkat
pencapaian kinerja program Puskesmas dan memahami situasi
epidemiologi wilayah kerja Puskesmas.
Data dasar Puskesmas meliputi:
1. identitas Puskesmas;
2. wilayah kerja Puskesmas;
3. sumber daya Puskesmas meliputi:
a. manajemen Puskesmas;
b. pelaksanaan upaya kesehatan;
c. manajemen sumber daya;
d. bangunan dan prasarana Puskesmas;
e. jaringan Puskesmas, jejaring Puskesmas, lintas sektor dan
potensi sumber daya Puskesmas;
f. sumber daya manusia kesehatan;
g. daftar ketersediaan dan kondisi peralatan Puskesmas;
4. sasaran program.
Pada umumnya, data dasar diperoleh dari sumber data sekunder di
lingkungan dinas kesehatan, maupun sektor lain, misal Kantor Camat,
Kantor BPS dan sebagainya.
Peralatan di Puskesmas diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota,
Dinas Kesehatan Provinsi dan Kementerian Kesehatan, serta dari sumber
pengadaan lainnya. Peralatan tersebut dicatat dan dilaporkan dalam data
- 24 -

dasar ini, termasuk pemindahan alat dari dan ke Puskesmas Pembantu,


pemindahan dari satu ruangan ke ruangan lain dalam gedung Puskesmas,
dan pemusnahan peralatan, yaitu dalam pencatatan ketersediaan dan
kondisi peralatan Puskesmas. Daftar Ketersediaan dan Kondisi Peralatan
Puskesmas juga dibuat di setiap ruangan di Puskesmas, Puskesmas
Pembantu, bidan desa dan tempat lain (halaman Puskesmas, rumah
dokter dan tenaga kesehatan lainnya, dsb)
Daftar Ketersediaan dan Kondisi Peralatan Puskesmas tahun tertentu
untuk masing-masing ruangan di Puskesmas dan Daftar Ketersediaan dan
Kondisi Peralatan Puskesmas tahun tertentu untuk masing-masing
jaringan Puskesmas, menggunakan format yang sama dengan Daftar
Ketersediaan dan Kondisi Peralatan Puskesmas tahun tertentu.
Jenis Data dan Definisi Operasional Data Dasar Puskesmas tercantum
pada tabel 1.
Contoh formulir dan cara pengisiannya tercantum pada Formulir 1 Data
Dasar Puskesmas.

Tabel 1
Jenis Data dan Definisi Operasional
Data Dasar Puskesmas

No JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

I. IDENTITAS PUSKESMAS

a. Nama Puskesmas Nama Puskesmas sesuai keputusan


dari pejabat yang berwenang

b. Kode Registrasi Puskesmas Kode registrasi Puskesmas


(1) Telah akreditasi (sesuai
c. Status Akreditasi
Keputusan Menteri Kesehatan
tentang Akreditasi)
(2) Sedang dalam proses akreditasi
bila Puskesmas dalam proses
persiapan akreditasi)
(3) Belum proses akreditasi
d. Alamat

1) Jalan/komplek cukup jelas

2) Desa/Kelurahan cukup jelas


- 25 -

No JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

3) Kecamatan cukup jelas

4) Kabupaten/Kota cukup jelas

5) Provinsi cukup jelas

6) Kode Pos cukup jelas

7) Telepon cukup jelas

8) Fax cukup jelas

9) Email cukup jelas

10) Titik Koordinat (LU/LS/BT) cukup jelas

e. Kategori Puskesmas sesuai dengan keputusan


berdasarkan karakteristik bupati/walikota setempat yang
wilayah mengacu pada Permenkes nomor
75 tahun 2014 tentang Pukesmas
dan Permenkes nomor 90 tahun
2015 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Kawasan
Terpencil dan Sangat Terpencil

f. Kategori Puskesmas sesuai dengan keputusan


berdasarkan kemam-puan bupati/walikota setempat
penyelenggaraan (1. Rawat inap, 2. Non rawat inap)

II. WILAYAH KERJA PUSKESMAS

1 Luas wilayah kerja (km2) sesuai dengan ketetapan dinas


kesehatan kabupaten/kota
setempat

2 Jumlah penduduk (jiwa) sesuai dengan data dinas


kependudukan

3 Jumlah keluarga sesuai dengan data dinas


kependudukan

4 Jumlah keluarga miskin sesuai dengan data dinas


kependudukan
- 26 -

No JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

5 Jumlah desa (seluruhnya) jumlah desa pada awal tahun


sesuai dengan ketetapan
pemerintah daerah

6. Karakteristik wilayah yang seluruhnya/sebagian wilayah


terdapat di wilayah Puskesmas Puskesmas memiliki satu atau lebih
karakteristik tertentu sebagaimana
a. Perumnas
daftar di bawah ini
b. Kawasan transmigrasi

c. Kawasan perkebunan inti


rakyat

d. Kawasan nelayan

e. Kawasan industri

f. Pariwisata

g. Kawasan kepulauan Kawasan pulau-pulau kecil


berpenduduk termasuk pulau-
pulau kecil terluar

h. Kawasan perbatasan negara Kawasan/wilayah geografis yang


berhadapan dengan negara
tetangga dengan penduduk yang
bermukim di wilayah tersebut
disatukan melalaui hubungan sosio
ekonomi dan sosio budaya dengan
cakupan wilayah administratif
tertentu setelah ada kesepakatan
antar negara yang berbatasan
langsung.

7 Jumlah Desa/Kelurahan Siaga


Aktif

a. Desa/Kelurahan Aktif Pratama Desa/Kelurahan Siaga Aktif


Pratama adalah desa dan
kelurahan siaga aktif yang telah
memiliki forum desa/kelurahan;
- 27 -

No JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


memiliki kader kesehatan minimal
2 orang; memiliki kemudahan akses
pelayanan kesehatan dasar;
memiliki Posyandu aktif; sudah
memiliki dana dari pemerintah desa
dan kelurahan; ada peran aktif
masyarakat; pembinaan PHBS
kurang dari 20% rumah tangga
yang ada

b. Desa/Kelurahan Siaga Aktif Madya Desa/Kelurahan Siaga Aktif Madya


adalah desa dan kelurahan siaga
aktif yang telah memiliki forum
desa/kelurahan dan berjalan
walaupun belum rutin; memiliki
kader kesehatan minimal 3-5
orang; memiliki kemudahan akses
pelayanan kesehatan dasar;
memiliki Posyandu dan 2 UKBM
yang aktif; sudah memiliki dana
dari pemerintah desa dan
kelurahan serta 1 sumber dana
lainnya; ada peran aktif masyarakat
dan peran aktif 1 ormas;
pembinaan PHBS minimal dari 20%
rumah tangga yang ada

c Desa/Kelurahan Siaga Aktif Desa/Kelurahan Siaga Aktif


Purnama Purnama adalah desa dan
kelurahan yang mempunyai forum
desa/kelurahan berjalan setiap
triwulan, memiliki KPM/kader
kesehatan 6-8 orang,
masyarakatnya mudah menjangkau
akses pelayanan kesehatan dasar,
memiliki Posyandu dan 3 UKBM
- 28 -

No JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


lainnya aktif, sudah memiliki dana
dari pemerintah desa dan
kelurahan serta dua sumber dana
lainnya, ada peran aktif masyarakat
dan peran aktif dua ormas, sudah
memiliki peraturan kepala
desa/peraturan bupati/peraturan
walikota dan sudah direalisasikan
serta pembinaan PHBS minimal
40% rumah tangga yang ada

d. Desa/Kelurahan Siaga Aktif Desa/Kelurahan Siaga Aktif


Mandiri Mandiri adalah desa dan kelurahan
siaga aktif yang telah memiliki
forum desa/kelurahan dan berjalan
rutin setiap bulan; memiliki Kader
kesehatan minimal 9 orang atau
lebih; memiliki kemudahan akses
pelayanan kesehatan dasar;
memiliki Posyandu dan 4 UKBM
yang aktif; sudah memiliki dana
dari pemerintah desa dan
kelurahan serta 2 sumber dana
lainnya; ada peran aktif masyarakat
dan peran aktif > 2 ormas;
pembinaan PHBS minimal dari 70%
rumah tangga yang ada

III. SUMBER DAYA PUSKESMAS

A. Manajemen Puskesmas sesuai dengan Pedoman


Manajemen Puskesmas
1 Dokumen Perencanaan Puskesmas
a. Rencana Lima Tahunan Rencana Lima Tahunan yang
disusun oleh Puskesmas
b. Rencana Usulan Kegiatan Cukup jelas
(RUK)
- 29 -

No JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


c. Rencana Pelaksanaan Kegiatan Cukup jelas
(RPK)

2 Dokumen Penggerak Pelaksanaan

a. Rencana Pelaksanaan Kegiatan Cukup jelas


(RPK) Bulanan

b. Lokakarya mini bulanan Cukup jelas

c. Lokakarya mini tribulan Cukup jelas

3 Dokumen Penilaian Kinerja Penilaian kinerja Puskesmas yang


Puskesmas (PKP) merupakan hasil penilaian oleh tim
Puskesmas

4 Dokumen Penilaian Kinerja Penilaian kinerja Puskesmas yang


Puskesmas (PKP) yang ditetapkan ditetapkan oleh dinas kesehatan
oleh Dinas Kesehatan kabupaten kabupaten/kota berdasarkan hasil
/kota verifikasi terhadap PKP yang
disampaikan oleh Puskesmas

5 Umpan balik dari Dinas Kesehatan Cukup jelas


Kabupaten/Kota yang diterima
Puskesmas

B Pelaksanaan Upaya Kesehatan

1 Upaya Kesehatan Masyarakat


Esensial

a. Pelayanan promosi kesehatan Cukup jelas

b. Pelayanan kesehatan Cukup jelas


lingkungan

c. Pelayanan kesehatan ibu, anak Cukup jelas


dan Keluarga Berencana

d. Pelayanan gizi Cukup jelas

e. Pelayanan pencegahan dan Cukup jelas


pengendalian penyakit
- 30 -

No JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

2 Upaya Kesehatan Masyarakat


Pengembangan

a. Pelayanan kesehatan jiwa Cukup jelas

b. Pelayanan kesehatan gigi Cukup jelas


masyarakat

c. Pelayanan kesehatan Cukup jelas


tradisional komplementer

d. Usaha kesehatan sekolah Cukup jelas

e. Pelayanan kesehatan olah raga Cukup jelas

f. Pelayanan kesehatan indera Cukup jelas

g. Pelayanan kesehatan lansia Cukup jelas

h. Pelayanan kesehatan kerja Cukup jelas

i. Pelayanan kesehatan haji Cukup jelas

j. PONED Cukup jelas

k. Pelayanan terpadu (Pandu) Cukup jelas


PTM

l. ... lainnya

3 Upaya Kesehatan Perseorangan

a. Pelayanan rawat jalan

1) Pelayanan pemeriksaaan Cukup jelas


umum

2) Pelayanan kesehatan gigi Cukup jelas


dan mulut

b. Pelayanan gawat darurat Cukup jelas

c. Pelayanan rawat inap Cukup jelas

d. Pelayanan satu hari (one day Pelayanan pasien untuk observasi,


care) diagnosis, pengobatan, rehabilitasi
medik dan atau upaya pelayanan
kesehatan lain dan menempati
- 31 -

No JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


tempat tidur kurang dari 24 (dua
puluh empat) jam

e. Home care Pelayanan kesehatan yang


dilakukan secara intensif dan
berkelanjutan pada seseorang atau
keluarga di tempat tinggal mereka
sendiri, dilakukan oleh tenaga
kesehatan profesional dengan
perencanaan dan koordinasi yang
diatur berdasarkan perjanjian
bersama

4 Pelayanan yang harus


diselenggarakan untuk
melaksanakan upaya kesehatan

a. Pelayanan kefarmasian Cukup jelas

b. Pelayanan keperawatan Pelayanan yang merupakan


kesehatan masyarakat perpaduan antara ilmu
keperawatan dan kesehatan
masyarakat dengan dukungan
peran serta aktif masyarakat,
mengutamakan pelayanan promotif
dan preventif secara
berkesinambungan tanpa
mengabaikan pelayanan kuratif dan
rehabililatif secara menyeluruh dan
terpadu, ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok dan
masyarakat sebagai suatu kesatuan
yang utuh, melalui proses
keperawatan untuk meningkatkan
fungsi kehidupan manusia secara
optimal sehingga mandiri dalam
upaya kesehatannya (Kepmenkes RI
Nomor 279/Menkes/SK/IV/2006).
- 32 -

No JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

c. Pelayanan laboratorium Cukup jelas

C Manajemen Sumber Daya

1 Status Puskesmas BLUD BLUD adalah Badan Layanan


Umum Daerah

2 Kendali Mutu

a. Akreditasi Nasional sesuai dengan ketentuan Peraturan


Menteri Kesehatan RI Nomor 75,
tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat

b. ISO Cukup jelas

3 Kepesertaan JKN dan asuransi


lainnya

a. Kerjasama BPJS

1) Puskesmas telah Berdasarkan keadaan pada bulan


bekerjasama dengan BPJS Desember tahun kegiatan
(Y/T)
2) Besar kapitasi utk Berdasarkan ketetapan bulan
Desember tahun kegiatan
Puskesmas (Rp/jiwa)

3) Jumlah peserta JKN Jumlah peserta JKN yang terdaftar


terdaftar berdasarkan data awal tahun
berjalan

4) Jumlah dana kapitasi yang Jumlah dana kapitasi yang diterima


diterima selama 1 tahun Puskesmas dalam 1 tahun

5) Persentase pengalokasian Persentase dana kapitasi yang


dana kapitasi untuk jasa digunakan untuk pembayaran jasa
pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan berdasarkan
SK bupati/walikota

6) Komponen kegiatan yang Komponen kegiatan yang dibiayai


dibiayai dengan dana dengan dana kapitasi untuk
kapitasi untuk dukungan dukungan biaya operasional
biaya operasional pelayanan pelayanan kesehatan yaitu untuk
- 33 -

No JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


kesehatan (bisa lebih dari belanja obat, alat kesehatan, bahan
satu komponen) medis habis pakai, dan atau
dukungan kegiatan operasional
pelayanan kesehatan lainnya
(antara lain pelayanan kesehatan
dalam gedung, pelayanan
kesehatan luar gedung, operasional
dan pemeliharaan kendaraan
Puskesmas Keliling, bahan
cetak/ATK, administrasi, koordinasi
program, sistem informasi,
peningkatan kapasitas SDM
Kesehatan, pemeliharaan sarana
dan prasarana)

b. Jumlah fasilitas pelayanan sesuai dengan daftar BPJS atau


kesehatan tingkat pertama dinas kesehatan setempat
wilayah kerja Puskesmas yang
sudah bekerja sama dengan
BPJS

1) Klinik pratama Klinik yang menyelenggarakan


pelayanan medik dasar baik umum
maupun khusus

2) Dokter praktik mandiri Cukup jelas

3) Dokter gigi praktik mandiri Cukup jelas

c. Jumlah peserta asuransi sesuai dengan data yang ada di


kesehatan di Puskesmas Puskesmas

1) Peserta JKN: Cukup jelas

a) Penerima Bantuan Iuran Jumlah fakir miskin dan orang


(PBI) tidak mampu sebagai peserta
program JKN yang seluruh
iurannya dibayarkan oleh
pemerintah atau pemerintah daerah
- 34 -

No JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

b) Non Penerima Bantuan Jumlah peserta JKN yang tidak


Iuran tergolong fakir miskin dan orang
tidak mampu, terdiri atas Pekerja
Penerima Upah dan anggota
keluarganya, Pekerja Bukan
Penerima Upah dan anggota
keluarganya dan bukan Pekerja dan
anggota keluarganya.

2) Peserta Jamkesda Jumlah penduduk yang belum


menjadi peserta JKN tetapi
penjaminannya untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan
diberikan oleh pemerintah daerah

3) Peserta asuransi komersil Jumlah penduduk yang memiliki


asuransi kesehatan selain JKN dan
Jamkesda

D. Bangunan dan Prasarana


Puskesmas

1. Bangunan Puskesmas

a. Tahun dibangun Tahun dimulainya pembangunan


Puskesmas

b. Luas tanah Puskesmas (m2) Luas tanah secara keseluruhan


c. Sertifikat tanah Sertifikat tanah tempat dibangun
(1) SHM Puskesmas
(2) SHGU/SHGB
(3) Girik dan Petok
(4) Acte van Eigendom
d. Kepemilikan tanah Kepemilikan tanah tempat
(1) Pemerintah dibangun Puskesmas
(2) Adat
(3) Warga
(4) Sewa
- 35 -

No JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

e. Luas lantai dasar bangunan Luas lantai dasar tempat dibangun


(m2) : Puskesmas

f. Luas total lantai bangunan Jumlah luas total lantai bangunan


(m2) Puskesmas

g. Jumlah Tempat Tidur

1) Jumlah tempat tidur Jumlah tempat tidur selain ruang


perawatan umum bersalin dan ruang poli

2) Jumlah tempat tidur Jumlah tempat tidur pasien


perawatan persalinan perawatan bersalin

h. Lokasi gedung Puskesmas Letak gedung Puskesmas bisa


berada pada satu atau lebih lokasi
pusat pemerintahan atau letak
strategis lainnya

1) Ibukota kecamatan

2) Ibukota kab/kota

3) Ibukota provinsi

4) Kota metropolitan

5) Bukan ibukota kecamatan

i. Izin Penyelenggaraan sesuai dengan surat ketetapan


Puskesmas Bupati/Walikota

1) Tanggal

2) Nomor SK

3) Oleh

4) Masa berlaku

j. Registrasi Puskesmas sesuai dengan surat Menteri


Kesehatan tentang registrasi
Puskesmas

1) Tanggal
- 36 -

No JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

2) Nomor SK

k. Akreditasi Puskesmas sesuai dengan surat lembaga


akreditasi Puskesmas atau lembaga
lain yang sah

1) Tanggal

2) Nomor SK

3) Oleh

4) Masa berlaku

l. Jarak pemukiman terjauh ke jarak pemukiman penduduk paling


Puskesmas (km) jauh di wilayah Puskesmas menuju
gedung Puskesmas (km)

m. Waktu tempuh terlama bagi waktu tempuh (jam) terlama dari


warga menuju Puskesmas semua pemukiman penduduk
(jam) dalam wilayah Puskesmas menuju
gedung Puskesmas

n. Akses jalan depan gedung kondisi jalan di depan gedung


Puskesmas : Puskesmas

(1. Aspal/Beton, 2. Tanah, 3.


Air, 4. lainnya)

o. Status jalan raya terdekat Jenis status jalan sesuai dengan


menuju ke Puskesmas ketetapan peraturan perundangan
(1. Jalan Pusat, 2. Jalan yang berlaku
Provinsi, 3. Jalan Kab/Kota, 4.
Status lainnya)

p. Kendaraan yang dapat melalui bisa lebih dari satu jawaban


jalan depan Puskesmas :
(1. Kendaraan roda 4, 2.
Kendaraan bermotor roda 2, 3.
Perahu)

q. Tahun terakhir Puskesmas cukup jelas


direhabilitasi
- 37 -

No JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

r. Sumber dana rehabilitasi bisa lebih dari satu jawaban


Puskesmas
(1) APBN
(2) APBD Propinsi
(3) APBD Kab/Kota
(4) Hibah
(5) dll

s. Keadaan bangunan Puskesmas Dipilih salah satu keadaan


bangunan :
(1) Baik
(2) Rusak Ringan
(3) Rusak Sedang
(4) Rusak Berat
Mengacu ke PermenPU no. 45 tahun
2014 pada lampiran hal. 80
t. Kondisi Puskesmas Pembantu Diisi berapa unit PP yang :
(PP) (1) Baik
(2) Rusak Ringan
(3) Rusak Sedang
(4) Rusak Berat
u. Bangunan rumah dinas tenaga Diisi berapa unit rumah dinas
kesehatan tenaga kesehatan yang :
(1) Baik
(2) Rusak Ringan
(3) Rusak Sedang
(4) Rusak Berat
Mengacu ke PermenPU no. 45
tahun 2014 pada lampiran hal. 80

v. Ketersediaan dan Kondisi


Ruangan

I RUANG PELAYANAN
1 Ruangan pendaftaran dan rekam Pada kolom ketersediaan, dipilih
medik salah satu:
2 Ruangan tunggu (1) ada
- 38 -

No JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


3 Ruangan pemeriksaan umum (2) tidak ada
4 Ruangan tindakan Kolom tahun pendirian adalah
5 Ruangan Gawat Darurat tahun perletakan batu
6 Ruangan KIA, KB dan imunisasi pertama/memulai pembangunan
Kolom tahun renovasi diisi dengan

7 Ruangan kesehatan anak & tahun terakhir dilakukan renovasi


imunisasi Kolom kondisi diisi dengan kondisi

8 Ruangan kesehatan ibu dan KB ruangan:

9 Ruangan kesehatan gigi & mulut (1) Baik

10 Ruangan ASI (2) Rusak Ringan


(3) Rusak Sedang
11 Ruangan promosi kesehatan
(4) Rusak Berat
12 Ruangan farmasi
Dengan mengacu kepada PermenPU
13 Ruangan persalinan
No. 45 Tahun 2014 pada lampiran
14 Ruangan rawat pasca persalinan
hal. 80
15 Ruangan rawat inap anak
16 Ruangan rawat inap pria
17 Ruangan rawat inap wanita
18 Ruangan gudang umum
19 KM/WC pasien (laki dan wanita
terpisah)
20 Laboratorium
21 Ruangan cuci linen
22 Ruangan sterilisasi
23 Ruangan penyelenggaraan
makanan
24 KM/WC untuk rawat inap
25 KM/WC petugas
26 Ruangan jaga petugas
27 Gudang umum
28 ... dst

RUANG KANTOR
II
Ruang Kepala Puskesmas
1
Ruang rapat/diskusi
2
- 39 -

No JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

Ruangan administrasi kantor/tata


usaha
3
4
... dst

PENDUKUNG
III
Parkir kendaraan roda 4
1
Parkir kendaraan roda 2
2
Parkir ambulance
3
Parkir Puskesmas Keliling
4
... dst
5
2. Prasarana Puskesmas

a. Sistem kelistrikan Puskesmas


1) Sumber listrik Dipilih satu atau beberapa sarana
(bisa lebih dari satu) sebagai berikut :
(1) PLN
(2) Diesel
(3) Generator
(4) Tenaga surya
(5) Lain
Cukup jelas
(2) Waktu ketersediaan listrik Dipilih salah satu :
(1) 24 jam/hari
(2) <24 jam/hari
Cukup jelas
(3) Daya listrik terpasang Besar nya daya listrik yang tersedia
di pasokan utama
(4) Jumlah genset yang Jumlah unit genset yang dapat
berfungsi berfungsi untuk Puskesmas
(5) Kapasitas genset yang Besarnya total kapasitas genset
berfungsi yang berfungsi untuk Puskesmas
b. Sistem Komunikasi
1) Telepon kabel Dipilih salah satu :
(1) Ada dan baik
- 40 -

No JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


(2) Ada, tetapi tidak bisa
dipakai/rusak
(3) Tidak ada
2) Telepon seluler Dipilih salah satu :
(1) Ada dan baik
(2) Ada, tetapi tidak bisa
dipakai/rusak
(3) Tidak ada
3) Radio komunikasi Dipilih salah satu :
(1) Ada dan baik
(2) Ada, tetapi tidak bisa
dipakai/rusak
(3) Tidak ada
4) Alat komunikasi lain Dipilih salah satu :
(1) Ada dan baik
(2) Ada, tetapi tidak bisa
dipakai/rusak
(3) Tidak ada
5) Jaringan internet Dipilih salah satu :
(1) Ada dan baik
(2) Ada, tetapi tidak bisa
dipakai/rusak
(3) Tidak ada
(4)
c. Kendaraan Puskesmas Keliling Mengacu kepada definisi kondisi
barang di SIMAK BMN
Diisi dengan jumlah sesuai dengan
kondisi:
(1) Baik

(2) Rusak ringan

(3) Rusak berat

1) Jumlah Puskesmas Keliling


roda 4 double gardan

2) Jumlah Puskesmas Keliling


- 41 -

No JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


roda 4 single garden

3) Jumlah Puskesmas Keliling


perairan

4) Jumlah sepeda motor

5) Jumlah sepeda

d. Kendaraan Ambulan Di isi dengan jumlah ambulan


sesuai dengan kondisi masing
masing ambulan.

Mengacu ke Definisi kondisi Barang


di SIMAK BMN)

e. Sistem Sanitasi Puskesmas :


1) Air bersih Ditetapkan berdasarkan hasil
inspeksi kesehatan lingkungan.
Pilih salah satu.
(1) Ada memenuhi syarat
(2) Ada, tidak memenuhi syarat
(3) Tidak ada
Kriteria sesuai dengan hasil
inspeksi kesehatan lingkungan
standar
Pilih salah satu:
2) Air bersih tersedia 24 jam
(1) Ya
(2) Tidak
3) Sumber Air Bersih Pilihaan bisa lebih dari satu
(1) PAM
(2) Air Tanah
(3) Mata air
(4) Air Hujan
(5) Air Permukaan
(6) sumber lainnya

4) Jamban Pilih salah satu.


Sesuai dengan hasil inpeksi
kesehatan lingkungan
- 42 -

No JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

5) Sarana pengelolaan limbah


Pilih salah satu.
a) Limbah padat (insenerator)
1) Ada memenuhi syarat
2) Ada, tidak memenuhi syarat
3) Tidak ada
Dinyatakan memenuhi syarat bila
memiliki ijin operasional dari KLH.
Pilih salah satu.
b) Limbah cair (IPAL)
1) Ada memenuhi syarat
2) Ada, tidak memenuhi syarat
3) Tidak ada
Dinyatakan memenuhi syarat bila
memiliki ijin pembuangan limbah
cair dari Lingkungan Hidup
Kab/Kota.
Pilih salah satu.
c) Septiktank
1) Ada memenuhi syarat
2) Ada, tidakmemenuhi syarat
3) Tidak ada
Sesuai dengan hasil inspeksi
kesehatan lingkungan.

d) MOU limbah padat/B3 ke Pilih salah satu:


1) Ada
pihak berijin
2) Tidak ada

e) MOU limbah cair ke pihak Pilih salah satu


1) Ada
berijin
2) Tidak ada

f. Sistem Gas Medik

1. Jumlah (tabung gas O2 Di isi dengan jumlah tabung gas


dan flowmeter) oksigen dan flowmeter sesuai
dengan kondisi masing masing
tabung gas oksigen dan flowmeter.

Berfungsi diartikan peralatan


lengkap dan dapat digunakan
- 43 -

No JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

2. Jumlah Oksigen Di isi dengan jumlah oksigen


konsentrator konsentrartor sesuai dengan
kondisi masing masing gas
konsentrator.

g. Jumlah alat pemadam Di isi dengan jumlah APAR sesuai


kebakaran (Apar) dengan kondisi masing masing
APAR.

(APAR = Alat Pemadam Api Ringan).


Berfungsi diartikan peralatan
lengkap dan dapat digunakan

h. Sistem proteksi petir Pilih salah satu


1) Ada
2) Tidak ada

i. Jumlah AC Di isi dengan jumlah AC sesuai


dengan kondisi masing masing AC.

Berfungsi diartikan dapat


menurunkan suhu ruangan sampai
suhu yang diharapkan sesuai
dengan standar alatnya.

E. Jaringan Puskesmas, Jejaring Puskesmas, Lintas Sektor dan Potensi


Sumber Daya Puskesmas

1 Jaringan Puskesmas sesuai dengan daftar fasilitas


kesehatan di dinas kesehatan
setempat

a. Jumlah Puskesmas Pembantu

b. Jumlah Bidan Desa


c. Puskesmas Keliling
2 Jejaring Puskesmas di wilayah sesuai dengan daftar fasilitas
kerjanya kesehatan yang ditetapkan oleh
dinas kesehatan setempat

a. Jumlah klinik pratama


- 44 -

No JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

b. Jumlah klinik utama

c. Jumlah dokter praktik


mandiri

d. Jumlah dokter gigi praktik


mandiri

e. Jumlah bidan praktik swasta

f. Jumlah perawat praktik


mandiri

g. Jumlah rumah sakit kelas D


Pratama

h. Jumlah apotek

i. Jumlah optik

j. Jumlah laboratorium klinik

k. Ada program kerja sama Program kerja sama antara


antara Puskesmas, UTD dan Puskesmas, UTD dan RS dalam
rumah sakit dalam pelayanan pelayanan darah untuk
darah menurunkan AKI sesuai Permenkes
RI Nomor 92 tahun 2015

3 Jumlah RUTAN dan LAPAS sesuai dengan daftar Rutan (rumah


tahanan) dan Lapas (lembaga
pemasyarakatan) yang ditetapkan
oleh pemerintah daerah setempat
yang berada dalam wilayah
Puskesmas

4 Peran Serta Masyarakat sesuai dengan ketentuan yang


ditetapkan Kementerian Kesehatan

a. Jumlah Posyandu Aktif Jumlah Upaya Kesehatan


Bersumber Daya Masyarakat
(UKBM) yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk
dan bersama masyarakat dalam
- 45 -

No JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


penyelenggaraan pembangunan
kesehatan guna pemberdayaan
masyarakat

1) Posyandu Pratama Posyandu Pratama adalah


Posyandu dengan frekuensi
penimbangan <8 kali, dengan
jumlah kader <5, cakupan D/S
<50%, cakupan kumulatif KIA
<50% , Cakupan kumulatif KB
<50% , cakupan kumulatif
imunisasi <50%, cakupan dana
sehat <50%

2) Posyandu Madya Posyandu Madya adalah Posyandu


dengan frekuensi penimbangan >8
kali, dengan jumlah kader 5,
cakupan D/S <50%, cakupan
kumulatif KIA <50% , cakupan
kumulatif KB <50% , cakupan
kumulatif imunisasi <50%,
cakupan dana sehat <50%

3) Posyandu Purnama Posyandu Purnama adalah


Posyandu dengan frekuensi
penimbangan > 8 kali, dengan
jumlah kader 5, cakupan D/S
50%, cakupan kumulatif KIA
50%, cakupan kumulatif KB 50%,
cakupan kumulatif imunisasi 50%,
cakupan dana sehat <50% dan
mampu menyelenggarakan program
tambahan

4) Posyandu Mandiri Posyandu mandiri adalah posyandu


dengan frekuensi penimbangan > 8
kali, dengan jumlah kader 5,
cakupan D/S 50%, cakupan
- 46 -

No JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


kumulatif KIA 50%, cakupan
kumulatif KB 50%, cakupan
kumulatif imunisasi 50%, cakupan
dana sehat 50% dan mampu
menyelenggarakan program
tambahan

5) Posyandu Lansia Suatu wadah pelayanan kepada


lansia di masyarakat dimana proses
pembentukan dan pelaksanaannya
dilakukan oleh masyarakat
bersama Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM), lintas sektor
pemerintah dan non pemerintah,
swasta, organisasi sosial dan lain-
lain, dengan menitikberatkan
pelayanan pada upaya promotif dan
preventif

b. Jumlah Pos Kesehatan Desa Poskesdes adalah Upaya Kesehatan


(Poskesdes) Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM) yang dibentuk di desa
dalam rangka
mendekatkan/menyediakan
pelayanan kesehatan dasar bagi
masyarakat desa

c. Jumlah Pos Kesehatan Pos Kesehatan Pesantren


Pesantren (Poskestren) (POSKESTREN) merupakan salah
satu bentuk program
pemberdayaan masyarakat bidang
kesehatan dan merupakan wujud
Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat (UKBM) di lingkungan
Pondok Pesantren, dengan prinsip
dari, oleh, dan untuk warga pondok
pesantren yang mengutamakan
- 47 -

No JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


pelayanan promotif dan preventif
tanpa mengabaikan aspek kuratif
dan rehabilitatif dengan binaan
Puskesmas setempat

d. Jumlah Posbindu PTM aktif Jumlah Posbindu PTM aktif yang


menyelenggarakan kegiatan deteksi
dini, pemantauan dan tindak lanjut
dini faktor risiko PTM secara
mandiri dan berkesinambungan.

e. Jumlah desa dengan Posbindu Jumlah desa yang memiliki


PTM aktif Posbindu PTM aktif yang
menjangkau penduduk usia 15
tahun ke atas di wilayah tersebut.

f. Jumlah Pos TB Desa aktif Sesuai dengan kriteria pada


pedoman program terkait

g. Jumlah Pos Malaria Desa Sesuai dengan kriteria pada


(Posmaldes) aktif pedoman program terkait

h. Jumlah Pos Upaya Kesehatan Sesuai dengan kriteria pada


Kerja (Pos UKK) pedoman program terkait

1) Pos UKK Pratama

2) Pos UKK Madya

3) Pos UKK Purnama

4) Pos UKK Mandiri

i. Jumlah Pos Obat Desa (POD) Sesuai dengan kriteria pada


pedoman program terkait

j. Jumlah POLINDES (Pondok Sesuai dengan kriteria pada


Bersalin Desa) pedoman program terkait

k. Jumlah desa dengan kegiatan Sesuai dengan kriteria pada


dana sehat pedoman program terkait

l. Jumlah Peserta Dana Sehat Sesuai dengan kriteria pada


pedoman program terkait
- 48 -

No JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

m. Jumlah UKBM lainnya Sesuai dengan kriteria pada


pedoman program terkait

n. Jumlah kelompok kerja jumlah kelompok kerja operasional


operasional UKBM UKBM yang aktif dan memiliki
rencana kegiatan, dan dokumentasi
kegiatan di level Puskesmas

o. Jumlah Pokjanal Posyandu jumlah kelompok kerja operasional


Posyandu yang aktif dan memiliki
rencana kegiatan, dan dokumentasi
kegiatan di level Puskesmas

p. Jumlah kelompok atau Forum jumlah kelompok atau forum peduli


Peduli Kesehatan kesehatan yang aktif dan memiliki
rencana kegiatan, dan dokumentasi
kegiatan di level Puskesmas

q. Jumlah Forum jumlah forum desa/kelurahan siaga


Desa/Kelurahan Siaga Aktif aktif yang rutin melakukan
pertemuan berkala

r. Jumlah kader kesehatan UKBM Kader adalah anggota masyarakat


aktif yang bersedia, mampu, dan
memiliki waktu untuk
menyelenggarakan kegiatan
Posyandu secara sukarela

Kader aktif adalah kader


mengambil peran dalam kegiatan
sesuai dengan peran kader pada
tahun kegiatan

1) Kader Posyandu Cukup jelas

2) Kader Poskesdes Cukup jelas

3) Kader Poskestren Cukup jelas

4) Petugas Pelaksana Posbindu Cukup jelas


PTM
- 49 -

No JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

5) Kader Pos TB desa Cukup jelas

6) Kader Posmaldes Cukup jelas

7) Kader Pos UKK Cukup jelas

8) Jumlah kader desa siaga Cukup jelas


aktif

s. Jumlah mitra Jumlah para pihak yang


melakukan kerjasama dalam
mendukung program kesehatan

1) Organisasi Kemasyarakatan Jumlah organisasi


kemasyarakatan (organisasi yang
didirikan dan dibentuk oleh
masyarakat secara sukarela
berdasarkan kesamaan aspirasi,
kehendak, kebutuhan,
kepentingan, kegiatan, dan tujuan
untuk berpartisipasi dalam
pembangunan demi tercapainya
tujuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan
Pancasila (UU No. 17 tahun 2013)
yang melakukan kerjasama (MOU)
dalam mendukung program
kesehatan

2) Dunia usaha Jumlah dunia usaha (Usaha Mikro,


Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan
Usaha Besar yang melakukan
kegiatan ekonomi di Indonesia dan
berdomisili di Indonesia) yang
melakukan kerjasama (MOU)
mendukung program kesehatan

3) INGO Jumlah INGO/Lembaga asing


nonpemerintah (suatu lembaga
internasional yang terorganisasi
- 50 -

No JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


secara fungsional bebas dari dan
tidak mewakili pemerintahan suatu
negara atau organisasi
internasional yang dibentuk secara
terpisah dari suatu negara di mana
organisasi itu didirikan) yang
melakukan kerjasama (MOU)
mendukung program kesehatan

4) Mitra lainnya

t. Jumlah kebijakan publik jumlah kebijakan publik yang


berwawasan kesehatan berwawasan kesehatan yang dibuat
oleh Puskesmas maupun sektoral di
wilayah pembinaan Puskesmas
dapat berupa peraturan desa/surat
keputusan kepala desa/SE
Camat/SK Camat/Peraturan Camat
dll yang mendukung kesehatan
khususnya dalam upaya
peningkatan perilaku sehat dan
kemandirian masyarakat untuk
hidup sehat

5 Puskesmas dimanfaatkan sebagai Puskesmas yang digunakan oleh


wahana pendidikan tenaga institusi pendidikan untuk program
kesehatan pendidikan (lahan praktik) calon
tenaga kesehatan di Puskesmas

6 Pelayanan kesehatan bergerak Pelayanan Kesehatan Bergerak


dilakukan di wilayah kerja
Puskesmas oleh Tim Pelayanan
Kesehatan Bergerak bersama
Puskesmas

7 Pendidikan Dasar *)

a. Jumlah SD/sederajat Sekolah dasar dan madrasah


ibtidaiyah
- 51 -

No JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

b. Jumlah SLTP/sederajat Sekolah lanjutan tingkat pertama,


madrasah tsanawiyah

c. Jumlah SLTA/sederajat Sekolah lanjutan tingkat atas,


madrasah aliyah, sekolah kejuruan

*) dibuat daftar sekolah, terdiri


atas jenis data nama sekolah,
jumlah kelas, jumlah murid
menurut jenis kelamin, jumlah
guru, data kegiatan dan data
sarana penunjang kesehatan (UKS,
poliklinik) serta data lainnya

F. Sumber Daya Manusia Kesehatan


(Formulir Data Kepegawaian)
Setiap pegawai Puskesmas (Aparatur Sipil Negara/Kontrak/Honorer)
wajib mengisi kartu kepegawaian Puskesmas dan dilakukan perbaikan
jika ada perubahan data.

1. Identitas Pribadi

a. NIK Nomor Induk Kependudukan

b. NIP/NRP Nomor Induk Pegawai/Nomor


Registrasi Pokok

c. No. Seri Kartu Pegawai Cukup jelas

d. Nama lengkap Tanpa gelar, cukup jelas

e. Gelar di depan nama Cukup jelas

f. Gelar di belakang nama Cukup jelas

g. Jenis Kelamin Cukup jelas

h. Tempat/tanggal lahir Cukup jelas

i. Agama Cukup jelas

j. Status Perkawinan Cukup jelas

k. Alamat Cukup jelas

l. Alamat e-mail Cukup jelas


- 52 -

No JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

m. Telp/HP Cukup jelas

n. Tanggal berlaku STR Cukup jelas

o. Tanggal berlaku SIP Cukup jelas

p. Tanggal berlaku SIK Cukup jelas

2 Riwayat Kepegawaian

a. Status Kepegawaian ASN atau non ASN sesuai dengan


keputusan status kepegawaian. Non
ASN antara lain tenaga honorer,
tenaga kontrak, dsb

b. TMT menjadi CPNS Terhitung mulai tanggal menjadi


calon pegawai negeri sipil sesuai
surat keputusan status
kepegawaian

c. TMT menjadi PNS Terhitung mulai tanggal menjadi


pegawai negeri sipil sesuai surat
keputusan status kepegawaian

d. Tanggal mulai melaksanakan Terhitung mulai tanggal bulan


tugas tahun (TMT) tenaga yang
bersangkutan mulai melaksanakan
tugas dalam fungsi sesuai kode
SDMK tersebut

e. Tanggal berakhir melaksanakan Terhitung mulai tanggal bulan


tugas (untuk tenaga tahun berakhirnya kontrak tenaga
Kontrak/Honorer) yang bersangkutan dalam fungsi
sesuai kode SDMK tersebut

f. Pendidikan pada waktu Sesuai dengan ijazah yang dimiliki


pengangkatan pertama saat pengangkatan menjadi pegawai
negeri

g. Pendidikan tertinggi yang Sesuai dengan ijazah jenjang


dimiliki saat ini pendidikan tertinggi yang dimiliki
saat ini.
- 53 -

No JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

Kode SDMK Sesuai peraturan tentang kode SDM


Kesehatan

h. Instansi Induk Cukup jelas

i. Jenis Kepegawaian Pilih salah satu, cukup jelas

j. Golongan Terakhir Cukup jelas

TMT (golongan) Cukup jelas

Masa kerja golongan Cukup jelas

k. 1) Nama tempat bekerja Nama tempat bekerja (contoh nama


sekarang Puskesmas)

2) Nama unit kerja Nama tempat bekerja dalam tempat


bekerja sekarang (contoh pelaksana
program KIA)

3) Tanggal mulai tugas di unit Sesuai dengan tanggal mulai tugas


kerja pada surat keputusan pejabat yang
berwenang

4) Desa/kelurahan Alamat tempat kerja

5) Kecamatan

6) Kabupaten/Kota

7) Provinsi

3. Riwayat Kepangkatan dan Golongan


a. Pangkat Cukup jelas, dimulai dari pangkat
terendah atau sejak menjadi CPNS
b. Golongan/Ruang Cukup jelas

c. TMT Cukup jelas

Riwayat Pendidikan Pendidikan formal dengan bukti


4.
memperoleh ijazah. Diurutkan
menurut tahun memperoleh ijazah
dari tahun pertama memperoleh
ijazah
a. Jenjang Pendidikan SLTA, D4, S1, Profesi, S2,S3
- 54 -

No JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


b. Jurusan/Bidang Nama tempat pendidikan,
jurusan/bidang keahlian,
peminatan (bidang khusus)
c. Kode program studi Kode program studi pendidikan
berdasarkan kodifikasi program
studi
d. Kode sekolah/perguruan tinggi Kode sekolah/perguruan tinggi
sesuai pendidikan
e. Tahun lulus Tahun terbit ijazah

Riwayat Jabatan/Kedudukan Sesuai dengan surat keputusan


5.
pejabat yang berwenang. Diurutkan
menurut tahun menempati
jabatan/kedudukan, dimulai dari
tahun pertama memperoleh
jabatan/kedudukan

a. Nama jabatan Nama jabatan atau kedudukan


secara lengkap, contoh Kepala
Puskesmas, Epidemiolog Kesehatan
Ahli Pertama, dsb

b. Unit kerja program yang dikerjakan sesuai


penugasan yang diberikan Kepala
Puskesmas

c. Struktural/fungsional Pilih salah satu sesuai dengan


nama jabatan

d. Eselon Jenjang jabatan untuk pejabat


struktural (eselon) atau jenjang
jabatan untuk jabatan fungsional
(ahli kesehatan pertama, dsb)

6. Pelatihan Jabatan/Penjenjangan Pelatihan jabatan bagi pejabat


struktural, pelatihan penjenjangan
bagi pejabat fungsional

a. Nama pelatihan Cukup jelas


- 55 -

No JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

b. Kode pelatihan Mengacu pada kodifikasi pelatihan

c. Tempat pelaksanaan Cukup jelas

d. Tanggal pelaksanaan Cukup jelas

e. Lama pelatihan Lama waktu pelatihan (jam)


sebagaimana tertulis dalam
sertifikat. Jika hanya ditulis tanggal
atau lama waktu pelatihan dalam
hari, maka perhari dihitung
sebanyak maksimal 8 jam.

f. Jumlah JPL Jumlah Jam Pelajaran Latihan.


Diisi dengan satuan jam

7. Pelatihan Teknis/Fungsional Pelatihan untuk meningkatkan


kapasitas teknis atau fungsi untuk
menunjang pelaksanaan program
Puskesmas dengan bukti adanya
sertifikat pelatihan oleh lembaga
penyelenggara pelatihan

a. Nama pelatihan Cukup jelas

b. Kode pelatihan Mengacu pada kodifikasi pelatihan

c. Tempat pelaksanaan Cukup jelas

d. Tanggal pelaksanaan Cukup jelas

e. Lama pelatihan Lama waktu pelatihan (jam)


sebagaimana tertulis dalam
sertifikat. Jika hanya ditulis tanggal
atau lama waktu pelatihan dalam
hari, maka perhari dihitung
sebanyak maksimal 8 jam.

f. Jumlah JPL Jumlah Jam Pelajaran Latihan.


Diisi dengan satuan jam
- 56 -

No JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

g. Penyelenggara Contoh, Dinas Kesehatan Provinsi


Jawa Barat, Balai Pelatihan
Kesehatan Malang, dsb

8. Registrasi

a. Nomor Surat Tanda Registrasi Cukup jelas


(STR)

b. Tanggal penerbitan STR Cukup jelas

9. Perizinan

a. Nomor Surat Izin Praktik (SIP) Cukup jelas

b. Tanggal penerbitan SIP Cukup jelas

10. Penghargaan

a. Nama penghargaan Cukup jelas, sesuai keterangan


tanda penghargaaan

b. Tahun Cukup jelas

c. Instansi yang mengeluarkan Nama pejabat dan instansi, misal


penghargaan Menteri Kesehatan RI, Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi Riau, dsb

11. Keluarga

a. Identitas istri/suami Sesuai dengan pasangannya

1) Nama Cukup jelas

2) Tanggal lahir Cukup jelas

3) Tanggal perkawinan Cukup jelas

4) Pekerjaan Cukup jelas

5) No. Seri KARIS/KARSU Cukup jelas

b. Identitas Anak Semua anak kandung dan anak


angkat yang sah secara hukum

1) Nama Cukup jelas

2) Tanggal lahir Cukup jelas


- 57 -

No JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

3) Jenis kelamin Cukup jelas

G. Daftar Ketersediaan dan Kondisi Peralatan Puskesmas

1. Jenis/Nama Ruangan Nama ruangan tempat peralatan

2. Jenis Alat Cukup jelas

3. Ketersediaan Alat Informasi ketersediaan alat

4. Informasi Lengkap Alat (Nomor Informasi lengkap setiap peralatan


Seri, Merek, type, tahun kesehatan.
perolehan, tahun operasional,
distributor, harga alat)

5. Kondisi alat Informasi mengenai kondisi alat


(dalam keadaan berfungsi/rusak)

6. Informasi kalibarasi Informasi mengenai kalibarasi alat


(dikalibrasi atau belum/tidak
pernah kalibrasi) serta tahun
terakhir dilakukan kalibrasi

7. Sumber dana Sumber dana pembelian alat

8. Negara pembuat Negara asal pembuat alat

IV. SASARAN PROGRAM (melekat pada pelaporan program)

1 Individu Dibuat tabel/daftar penduduk


menurut desa dengan jenis
data/variabel adalah kelompok
individu tertentu sesuai kebutuhan
program

a. Penduduk menurut kelompok Cukup jelas


umur

b. Penduduk menurut jenis Cukup jelas


kelamin

c. Penduduk menurut tingkat Cukup jelas


pendidikan

d. Penduduk menurut pekerjaan Cukup jelas


- 58 -

No JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

e. Penduduk menurut agama Cukup jelas

f. .... dst Ditambahkan jika diperlukan

2 Keluarga Dibuat tabel keluarga menurut desa


dan masalah keluarga tertentu
sesuai kebutuhan program

Dibuat register keluarga sesuai


dengan masalah keluarga prioritas
program

a. Keluarga dengan anak masalah Cukup jelas


gizi

b. Keluarga dengan anggota Cukup jelas


keluarga menderita penyakit

c. Keluarga dengan ibu hamil Cukup jelas

d. Keluarga miskin Cukup jelas

e. ..... dst Ditambahkan jika diperlukan

3 Kelompok Masyarakat Dibuat register data dasar


kelompok masyarakat sesuai
dengan prioritas program, dengan
mencantumkan nama kelompok,
alamat, nama kontak, jumlah
anggota dan jenis kegiatannya

a. Kelompok pekerja Cukup jelas

b. Kelompok remaja Cukup jelas

c. Kelompok keagamaan Cukup jelas

e. Kelompok peduli kesehatan Cukup jelas

f. ... dst Ditambahkan jika diperlukan

4 UKBM Dibuat register data dasar


kelompok masyarakat (UKBM)
sesuai dengan prioritas program
dengan mencantumkan nama
- 59 -

No JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


kelompok, alamat, nama kontak,
jumlah anggota dan jenis
kegiatannya

a. Posyandu Cukup jelas

b. Posbindu PTM Cukup jelas

c. Pos UKK Cukup jelas

d. Kelompok pemakai air Cukup jelas

e. ... dst Ditambahkan jika diperlukan

5 Desa/Kelurahan/Daerah/Kawasan Dibuat register data dasar


Bermasalah Kesehatan desa/kelurahan/ daerah/kawasan
bermasalah kesehatan sesuai
dengan prioritas program

a. Daerah endemis penyakit atau Cukup jelas


masalah kesehatan

b. Daerah miskin, padat, kumuh Cukup jelas

c. Daerah risiko cemaran bahan Cukup jelas


berbahaya

d. Daerah rawan bencana Cukup jelas

e. ... dst Ditambahkan jika diperlukan

6 Institusi Dibuat register data dasar institusi


sesuai dengan prioritas program

a. Pendidikan Cukup jelas

b. Perdagangan Cukup jelas

c. Perhubungan Cukup jelas

d. Keagamaan Cukup jelas

e. Pariwisata Cukup jelas

f. ... dst Ditambahkan jika diperlukan

7 Sarana Dibuat register data dasar sarana


sesuai dengan prioritas program
- 60 -

No JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

a. Sarana air minum Cukup jelas

b. Sarana pengolahan makanan Cukup jelas

c. Sarana tempat tempat umum Cukup jelas

d. Sarana kesehatan (fasilitas Cukup jelas


pelayanan kesehatan)

e. Sarana jalan dan kendaraan Cukup jelas


umum

f. ... dst
- 61 -

II. DATA PROGRAM

A. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial


1. Promosi Kesehatan
Promosi Kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama
masyarakat, agar mereka dapat menolong diri sendiri, serta
mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai
dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung kebijakan
publik yang berwawasan kesehatan.
Promosi Kesehatan Puskesmas adalah upaya Puskesmas
melaksanakan pemberdayaan kepada masyarakat untuk mencegah
penyakit dan meningkatkan kesehatan setiap individu, keluarga,
serta lingkungannya secara mandiri dan mengembangkan upaya
kesehatan bersumber masyarakat. Secara operasional upaya promosi
kesehatan di Puskesmas dilakukan agar masyarakat mampu
berperilaku hidup bersih dan sehat1
Kegiatan Promosi Kesehatan :
a. Advokasi kesehatan adalah upaya pendekatan terhadap
orang lain yang dianggap mempunyai pengaruh terhadap
keberhasilan suatu program atau kegiatan yang
dilaksanakan. Oleh karena itu, orang yang menjadi sasaran
atau target advokasi adalah para pimpinan suatu organisasi
dan institusi kerja baik di lingkungan pemerintah, swasta
maupun organisasi kemasyarakatan di berbagai jenjang
administrasi.
b. Kemitraan adalah kerjasama antara dua belah pihak atau
lebih yang diikat dalam aturan hukum berbentuk
perjanjian, nota kesepahaman (Memory of Understanding)
atau kontrak. Di bidang kesehatan, kemitraan ini digalang
untuk mencapai berbagai tujuan dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
c. Pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya fasilitasi
guna meningkatkan pengetahuan, kemampuan masyarakat
agar dapat mengidentifikasi masalah yang dihadapi, potensi
- 62 -

yang dimiliki, merencanakan dan melakukan


pemecahannya dengan memanfaatkan potensi yang
dimiliki.
d. Penyuluhan kesehatan adalah upaya untuk memberikan
pengalaman belajar atau menciptakan kondisi bagi
perorangan, kelompok, dan masyarakat dalam berbagai
tatanan, dengan membuka jalur komunikasi, penyediaan
informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat.
e. Melaksanakan penyebarluasan informasi melalui berbagai
media komunikasi.
f. Melaksanakan pembinaan dan pendataan Upaya Kesehatan
Berbasis Masyarakat (UKBM) misalnya Posyandu,
Poskesdes, Poskestren, kelompok peduli masalah
kesehatan, dan sebagainya yang berada di wilayah
Puskesmas.
Instrumen pencatatan yang digunakan dalam kegiatan promosi
kesehatan adalah sebagai berikut:
a. Register Penyuluhan Individu
b. Register Kunjungan Rumah
c. Register Penyuluhan Kelompok
d. Register Pemberdayaan Masyarakat dalam Penguatan
UKBM dan Kelompok Masyarakat
e. Register UKBM yang Dibina Puskesmas
f. Register Pelaksanaan Advokasi Bidang Kesehatan
g. Register Pelaksanaan Penggalangan Kemitraan Bidang
Kesehatan
h. Register Keluaran Kemitraan Bidang Kesehatan
i. Register Media Penyebarluasan Informasi
j. Register Desa yang Memanfaatkan Dana Desa untuk UKBM

Dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan, petugas membuat


catatan kegiatan tersebut dan hasil-hasil kegiatannya, kemudian
merekamnya ke dalam register sesuai dengan sasaran kegiatan
promosi kesehatan.
Setiap UKBM yang terdapat dalam wilayah kerja Puskesmas, harus
terdaftar di Puskesmas dalam Register UKBM. UKBM aktif apabila
- 63 -

terdapat bukti adanya kegiatan kesehatan dari dan untuk


masyarakat.

Bagan 1 . Skema Kegiatan Pendataan Promosi Kesehatan

a. Register Penyuluhan Individu


1) Penggunaan
Register Penyuluhan Individu digunakan mendata hasil
kegiatan penyuluhan individu, baik penyuluhan
individu maupun konseling individu.
2) Sumber Data
Sumber data Register Penyuluhan Individu adalah
laporan-laporan kegiatan penyuluhan dan/atau
konseling individu.
- 64 -

3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara


Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Penyuluhan Individu tercantum dalam Tabel 2 Jenis
Data dan Definisi Operasional Register Penyuluhan
Individu
Contoh instrumen Register Penyuluhan Individu dan
cara pengisiannya tercantum pada Formulir 2 Register
Penyuluhan Individu.

Tabel 2
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Penyuluhan Individu

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1 Puskesmas Cukup jelas

2. Kode Puskesmas Cukup jelas

3 Bulan dan Tahun Cukup jelas

4 Program pelaksana Diisi sesuai jenis kegiatan/program yang


dilaksanakan petugas pelaksana promosi
kesehatan

4 Tanggal Tanggal dilaksanakan kegiatan

5 Nama Nama orang yang menjadi sasaran


penyuluhan/konseling

6 NIK/NKK Cukup jelas

7 Desa/Kel/Kecamatan Alamat tempat tinggal sesuai KTP

8 Umur Ulang tahun terakhir, untuk anak < 1


tahun ditetapkan umur 1 tahun

9 Jenis Kelamin Jenis kelamin laki-laki dan perempuan

10 Topik Topik bahasan dituliskan jenis kegiatan


penyuluhan/konseling kepada individu,
misal topik reproduksi pada program KIA

11 Status Kegiatan penyuluhan/konseling


- 65 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


terhadap individu tersebut baru pertama
kali pada permasalahan yang sama (B),
atau kegiatan lanjutan pada
permasalahan yang sama (L)

12 Metode (kode) Cara penyuluhan, yaitu 1. penyuluhan


topik tertentu (searah), 2. konseling
untuk memberdayakan seseorang
terhadap topik tertentu (dua arah)

13 Uraian pelaksanaan Merupakan uraian singkat pelaksanaan


penyuluhan/konseling individu

14 Nama & kode Lokasi nama lokasi gedung Puskesmas, balai


Kegiatan desa, dan dibelakangnya tuliskan kode
lokasi D=dalam gedung, dan L=luar
gedung

15 Lama kegiatan Waktu tatap muka antara petugas dan


(menit) orang yang mendapat penyuluhan dan
atau konseling

16 Nama pelaksana Nama terang dan paraf petugas


pelaksana promosi, bukan koordinator
pelaksana

b. Register Kunjungan Rumah


1) Penggunaan
Register Kunjungan Rumah digunakan untuk
merekam data kegiatan dan hasil kegiatan kunjungan
rumah/home care untuk keluarga atau anggota
keluarga.
2) Sumber Data
Data untuk Register Kunjungan Rumah diperoleh dari
catatan kegiatan dan hasil kegiatan kunjungan rumah,
baik baru atau lanjutan (lama).
- 66 -

3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara


Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Kunjungan Rumah tercantum dalam Tabel 3 Jenis
Data dan Definisi Operasional Register Kunjungan
Rumah
Contoh instrumen Register Kunjungan Rumah dan
cara pengisiannya tercantum pada Formulir 3 Register
Kunjungan Rumah

Tabel 3
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Kunjungan Rumah

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Puskesmas Nama Puskesmas

2. Kode Puskesmas Cukup jelas

3. Bulan dan Tahun Cukup jelas

4. Nomor Urut Cukup jelas

5. Program Pelaksana Nama program yang melaksanakan


kegiatan kunjungan rumah/kegiatan
kunjungan keluarga, misal program KIA

6. Tanggal Tanggal dilaksanakannya pembinaan atau


kunjungan rumah

7. Nama Kepala Nama kepala keluarga dilaksanakan


Keluarga kunjungan rumah

8. NKK Nomor kartu keluarga sesuai dengan


keluarga yang dilaksanakan kegiatan
kunjungan rumah
Desa/Kelurahan-Kecamatan
9. Alamat
Jika keluarga berasal dari luar wilayah
Pukesmas, maka diperlukan data
kecamatan. Ini bisa terjadi apabila
penyuluhan keluarga dilakukan di gedung
Puskesmas
- 67 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

10. Jumlah anggota Jumlah anggota keluarga yang ada


keluarga

11. Topik Topik permasalahan adalah bagian


program yang lebih spesifik. Misal
program pelaksana adalah program KIA,
maka topik adalah keluarga dengan anak
balita gizi buruk

12. Status Status adalah kunjungan baru (B) atau


kunjungan lama/ulang (L). B adalah
kunjungan pertama kali dalam pembinaan
topik tertentu, sedang L adalah
kunjungan ulang pada pembinaan topik
tertentu yang sama dengan topik
sebelumnya yang belum terselesaikan.

13. Metode (kode) Metode yang digunakan dalam pembinaan


pada saat kunjungan rumah yaitu 1.
Penyuluhan topik tertentu (satu arah),
atau 2. Konseling (dua arah)

14. Narasumber Narasumber pembinaan adalah seseorang


yang memberikan penyuluhan atau
konseling, bisa pelaksana sendiri atau
petugas lain yang diperlukan karena
keahliannya.

15. Uraian pelaksanaan Uraian pelaksanaan pembinaan

16. Nama & kode lokasi Tempat dilaksanakannya pembinaan


kegiatan keluarga/kunjungan rumah, bisa di
rumah (L), di gedung Puskesmas (D) atau
tempat lainnya (L).

17. Media Alat bantu penyuluhan/konseling yang


digunakan

18. Kesepakatan Kesepakatan antara petugas dan klien


(keluarga) tentang kunjungan ulang,
- 68 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


tindakan yang akan dilakukan klien, dsb

19. Lama kegiatan Lama pelaksanaan pembinaan (jam mulai


dan jam selesai)

20. Pelaksana Nama lengkap petugas yang melakukan


pembinaan kunjungan rumah

c. Register Penyuluhan Kelompok


1) Penggunaan
Register penyuluhan kelompok digunakan untuk
menghimpun data pelaksanaan penyuluhan pada
kelompok/komunitas.
2) Sumber Data
Data untuk register penyuluhan kelompok diperoleh
dari catatan penyuluhan setiap kelompok
/komunitas/institusi, baik baru atau lanjutan dari
waktu ke waktu, serta status kelompok setelah
mendapat penyuluhan.
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Penyuluhan Kelompok tercantum dalam Tabel 4. Jenis
Data dan Definisi Operasional Register Penyuluhan
Kelompok
Contoh instrumen Register Penyuluhan Kelompok dan
Cara Pengisiannya tercantum pada Formulir 4.
Register Penyuluhan Kelompok

Tabel 4
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Penyuluhan Kelompok

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Puskesmas Nama Puskesmas

2. Kode Puskesmas Cukup jelas


- 69 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

3. Bulan dan Tahun Cukup jelas

4. Nomor Urut Cukup jelas

5. Program Pelaksana Nama program yang melaksanakan


kegiatan penyuluhan kelompok,
misal program KIA

6. Tanggal Tanggal melaksanakan penyuluhan

7. Nama Nama kelompok yang menjadi


kelompok/UKBM/Institusi sasaran penyuluhan. Contoh,
Posyandu Desa Sekartaji

8. Jenis Jenis kelompok yang menjadi


Kelompok/UKBM/Institusi sasaran penyuluhan kelompok.
Contoh, kader posyandu

9. Alamat Alamat (desa/kelurahan)


dilaksanakannya penyuluhan
kelompok.

10. Jumlah Anggota Jumlah peserta yang mengikuti


penyuluhan

11. Topik Merupakan masalah atau upaya


dalam lingkup program yang
dilaksanakan penyuluhan

12. Status Penyuluhan pada kelompok ini


baru pertama kali tahun ini (B),
atau pernah dilaksanakan
penyuluhan sebelumnya dalam
tahun ini (L)

13. Metode (kode) Metode penyuluhan kelompok yang


diterapkan : (1) penyuluhan, atau
(2) konseling

14. Narasumber Narasumber penyuluhan, yaitu


orang yang memberikan presentasi
topik tertentu kepada kelompok.
- 70 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


Jika terdapat beberapa
narasumber, tuliskan seluruhnya
dengan memilahnya dengan tanda
koma (,)

15. Uraian pelaksanaan Uraian pelaksanaan penyuluhan

16. Nama & Kode Lokasi Tempat dilaksanakannya


Kegiatan pembinaan keluarga/kunjungan
rumah, bisa di balai warga (L), di
gedung Puskesmas (D) atau tempat
lainnya (L).

17. Media Alat bantu penyuluhan/konseling


yang digunakan

18. Kesepakatan Kesepakatan antara petugas dan


klien (kelompok masyarakat)
tentang kunjungan ulang, tindakan
yang akan dilakukan klien, dsb

19. Lama kegiatan Lama pelaksanaan penyuluhan


kelompok (jam mulai dan jam
selesai)

20. Pelaksana Nama lengkap (kode) petugas yang


melakukan penyuluhan (menyusun
rencana kegiatan, mengelola
pelaksanaan penyuluhan, dsb)

d. Register Pemberdayaan Masyarakat dalam Penguatan


Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
dan Kelompok Masyarakat
1) Penggunaan
Register Pemberdayaan Masyarakat dalam Penguatan
UKBM dan Kelompok Masyarakat digunakan untuk
menghimpun data pelaksanaan pembinaan pada
UKBM dan kelompok/komunitas yang ada.
- 71 -

2) Sumber Data
Data untuk pemberdayaan UKBM dan kelompok
masyarakat diperoleh dari catatan pemberdayaan
setiap kelompok/komunitas/institusi, baik baru atau
lanjutan dari waktu ke waktu, serta status kelompok
setelah mendapat penyuluhan.
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register
pemberdayaan UKBM dan kelompok masyarakat
tercantum dalam Tabel 5 Jenis Data dan Definisi
Operasional Register Pemberdayaan Masyarakat dalam
Penguatan Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) dan Kelompok Masyarakat
Contoh instrumen Register pemberdayaan UKBM dan
kelompok masyarakat dan Cara Pengisiannya
tercantum pada Formulir 5. Register Pemberdayaan
Masyarakat dalam Penguatan Upaya Kesehatan
Berbasis Masyarakat (UKBM) dan Kelompok
Masyarakat

Tabel 5
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Pemberdayaan Masyarakat dalam Penguatan Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
dan Kelompok Masyarakat

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Puskesmas Nama Puskesmas

2. Kode Puskesmas Cukup jelas

3. Bulan danTahun Cukup jelas

4. Nomor Urut Cukup jelas

5. Program Pelaksana Nama program yang melaksanakan


kegiatan pembinaan pemberdayaan
masyarakat dalam penguatan
UKBM dan kelompok masyarakat
- 72 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

6. Nama UKBM/kelompok Nama kelompok yang dibina

7. Jenis Jenis kelompok yang dibina


kelompok/UKBM/institusi

8. Desa/Kelurahan & Nama desa/kelurahan & kecamatan


Kecamatan tempat UKBM yang dibina

9. Tanggal Tanggal diilaksanakannya


pembinaan, misalnya pembinaan
teknis, pendampingan perencanaan
kegiatan, dll.

10. Metode pembinaan Metode yang digunakan dalam


pembinaan

11. Uraian kegiatan Uraian pelaksanaan pembinaan

12. Keluaran Hasil dari pembinaan yang


dilakukan

13. Petugas pelaksana Nama/kode petugas yang


melakukan pembinaan

e. Register UKBM yang Dibina Puskesmas


1) Penggunaan
Register UKBM yang Dibina Puskesmas digunakan
untuk menghimpun data jenis dan jumlah UKBM yang
dibina oleh Puskesmas di wilayah kerjanya.
2) Sumber Data
Data UKBM yang Dibina diperoleh dari catatan selama
pembinaan UKBM, baik baru atau lanjutan dari waktu
ke waktu.
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register
UKBM yang Dibina tercantum dalam Tabel 6. Jenis
Data dan Definisi Operasional Register UKBM Yang
Dibina Puskesmas
- 73 -

Contoh instrumen Register UKBM Dibina Puskesmas


tercantum pada Formulir 6 Register UKBM Yang
Dibina Puskesmas

Tabel 6
Jenis Data Dan Definisi Operasional
Register UKBM Yang Dibina Puskesmas

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Puskesmas Nama Puskesmas

2. Kode Puskesmas Cukup jelas

3. Bulan dan Tahun Cukup jelas

4. Nomor Urut Cukup jelas

5. Jenis UKBM diisi dengan jenis UKBM beserta


tahapannya (apabila ada) misalnya
Posyandu Mandiri, Posbindu, Poskesdes,
Pos UKK Pratama, dll

6. Nama UKBM Diisi dengan nama UKBM misalnya


Posyandu Melati, Poskesdes Sehat Selalu,
dll

7. Alamat UKBM alamat UKBM yang terdiri dari jalan,


nomor, desa/kelurahan

8. Sumber Sumber anggaran untuk pelaksanaan


pembiayaan kegiatan UKBM, misalnya dana desa,
dana sehat, dll

9. Kegiatan UKBM jenis kegiatan yang dilakukan oleh UKBM,


misalnya Survei Mawas Diri, penyuluhan,
kunjungan rumah, dll

10. Jumlah kader Jumlah kader aktif yang ada di UKBM

11. Jumlah Kader Jumlah kader yang telah dilatih atau


Dilatih diorientasi tentang pemberdayaan
masyarakat dalam semua topik kesehatan
- 74 -

f. Register Pelaksanaan Advokasi Bidang Kesehatan


1) Penggunaan
Register Pelaksanaan Advokasi Bidang Kesehatan
digunakan untuk menghimpun data pelaksanaan
advokasi tingkat desa dan kecamatan bidang
kesehatan.
2) Sumber Data
Data pelaksanaan advokasi bidang kesehatan
diperoleh dari catatan pelaksanaan advokasi untuk
penggalangan komitmen, baik baru atau lanjutan dari
waktu ke waktu, serta hasil komitmen setelah
diadvokasi.
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Pelaksanaan Advokasi Bidang Kesehatan tercantum
dalam Tabel 7. Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Pelaksanaan Advokasi Bidang Kesehatan
Definisi operasional dari frekuensi pelaksanaan
advokasi tingkat desa dan kecamatan bidang
kesehatan adalah frekuensi pelaksanaan advokasi
kepada pengambil kebijakan tingkat desa atau
kecamatan di bidang kesehatan baik instansi
pemerintahan maupun swasta dalam satu bulan
pelaporan.
Sasaran advokasi misalnya kepala desa, tokoh
masyarakat, camat, kepala instansi sektor lain di
tingkat kecamatan, dll.
Contoh instrumen Register Pelaksanaan Advokasi
Bidang Kesehatan dan Cara Pengisiannya tercantum
pada Formulir 7. Register Pelaksanaan Advokasi
Bidang Kesehatan.
- 75 -

Tabel 7
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Pelaksanaan Advokasi Bidang Kesehatan

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Puskesmas Nama Puskesmas

2. Kode Puskesmas Cukup jelas

3. Bulan dan Tahun Cukup jelas

4. Nomor Urut Cukup jelas

5. Program Pelaksana Nama program yang melaksanakan


kegiatan pelaksanaan advokasi bidang
kesehatan

6. Topik Tema atau masalah yang akan


diadvokasi

7. Uraian Topik Uraian kegiatan advokasi yang


dilakukan, misalnya menyiapkan bahan
advokasi, melaksanakan advokasi, dll

8. Tanggal Tanggal dilaksanakannya pembinaan

9. Sasaran advokasi Jabatan dan institusi pengambil


keputusan yang diadvokasi

10. Desa/Kel/Kecamatan Nama Desa/Kelurahan/ Kecamatan yang


diadvokasi bidang kesehatan

11. Keluaran Hasil dari dari advokasi yang dilakukan


misalnya anggaran, rencana kegiatan,
peraturan desa, dll

12. Petugas/Profesi Nama lengkap petugas yang melakukan


advokasi

g. Register Pelaksanaan Penggalangan Kemitraan Bidang


Kesehatan
1) Penggunaan
Register Pelaksanaan Penggalangan Kemitraan Bidang
Kesehatan digunakan untuk menghimpun data
- 76 -

pelaksanaan penggalangan kemitraan di tingkat desa


dan kecamatan bidang kesehatan.
2) Sumber Data
Data pelaksanaan penggalangan kemitraan bidang
kesehatan diperoleh dari catatan pelaksanaan
kemitraan dunia usaha dan lintas sektor, baik baru
atau lanjutan dari waktu ke waktu, serta pelaksanaan
kegiatan kemitraan
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Pelaksanaan Penggalangan Kemitraan Bidang
Kesehatan tercantum dalam Tabel 8. Register
Pelaksanaan Penggalangan Kemitraan Bidang
Kesehatan
Definisi operasional dari frekuensi penggalangan
kemitraan adalah pelaksanaan kunjungan atau
pertemuan untuk penggalangan komitmen dengan
dunia usaha dan lintas sektor di tingkat desa dan
kecamatan untuk mengatasi masaah kesehatan atau
meningkatkan kesehatan masyarakat dalam satu
bulan pelaporan.
Contoh instrumen Register Pelaksanaan Penggalangan
Kemitraan Bidang Kesehatan dan cara pengisiannya
tercantum pada Formulir 8. Register Pelaksanaan
Penggalangan Kemitraan Bidang Kesehatan

Tabel 8
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Pelaksanaan Penggalangan Kemitraan Bidang Kesehatan

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Puskesmas Nama Puskesmas

2. Kode Puskesmas Cukup jelas

3. Bulan dan Tahun Cukup jelas

4. Nomor Urut Cukup jelas


- 77 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

5. Program Pelaksana Nama program pelaksana kegiatan


penggalangan kemitraan

6. Topik Tema atau masalah yang akan


menjadi bahan kemitraan

7. Uraian topik Uraian kegiatan kemitraan yang


dilakukan, misalnya pertemuan
dengan dunia usaha potensial,
penyusunan MOU dengan mitra
potensial, penyusunan PKS dengan
mitra yang sudah bekerjasama, dll

8. Tanggal Tanggal diilaksanakannya


penggalangan kemitraan

9. Sasaran Dunia usaha dan lintas sektor di


penggalangan desa/kelurahan dan kecamatan

10. Desa/Kel/Kecamatan Nama Desa/Kelurahan/Kecamatan


tempat dilaksanakannya
penggalangan kemitraan

11. Keluaran Perjanjian kerjasama dalam bentuk


MoU /Perjanjian Kerja
Sama/dokumen lainnya

12. Petugas/Profesi Nama lengkap petugas yang


melakukan penggalangan kemitraan

h. Register Keluaran Kemitraan Bidang Kesehatan


1) Penggunaan
Register Keluaran Kemitraan Bidang Kesehatan
digunakan untuk menghimpun data kemitraan di
tingkat desa dan kecamatan bidang kesehatan.
2) Sumber Data
Data Keluaran Kemitraan Bidang Kesehatan diperoleh
dari catatan jumlah kemitraan, dalam satu tahun.
- 78 -

3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara


Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Keluaran Kemitraan Bidang Kesehatan tercantum
dalam Tabel 9. Register Keluaran Kemitraan Bidang
Kesehatan.
Bentuk kemitraan dapat didasarkan pada dokumen
MoU/PKS/dokumen lainnya.
Memorium of Understanding (MoU) adalah perjanjian
pendahuluan yang mengatur dan memberikan
kesempatan kepada para pihak untuk mengadakan
studi kelayakan terlebih dahulu sebelum membuat
perjanjian yang lebih terperinci dan mengikat para
pihak nantinya
PKS adalah tindak lanjut MoU yang sudah
ditandatangani oleh kedua belah pihak (kepala
Puskesmas dan Mitra) berisi ruang lingkup pekerjaan,
tujuan, anggaran, dan mekanisme pelaporan dalam
satu tahun
Contoh instrumen Register Keluaran Kemitraan
Bidang Kesehatan dan cara pengisiannya tercantum
pada Formulir 9 Register Keluaran Kemitraan Bidang
Kesehatan

Tabel 9
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Keluaran Kemitraan Bidang Kesehatan

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Puskesmas Nama Puskesmas

2. Kode Puskesmas Cukup jelas

3. Bulan dan Tahun Cukup jelas

4. Nomor Urut Cukup jelas

5. Nama Mitra Nama dunia usaha atau lintas sektor


yang bekerjasama dalam bidang
kesehatan
- 79 -

6. Alamat Mitra Alamat mitra yang bekerjasama

7. Bentuk Kemitraan Bentuk perjanjian, (MoU, PKS, atau


dokumen lainnya)

8. Ruang Lingkup Ruang lingkup pelaksanaan kemitraan,


misalnya nama pekerjaan/kegiatan,
tujuan, anggaran, dan mekanisme
pelaporan

9. Lokasi Kemitraan Nama lokasi desa/kelurahan /


kecamatan tempat kemitraan
dilakukan

i. Register Media Penyebarluasan Informasi


1) Penggunaan
Register Media Penyebarluasan Informasi digunakan
untuk menghimpun data jenis media yang digunakan
dalam penyebaran informasi di tingkat desa dan
kecamatan.
2) Sumber Data
Data Media Penyebarluasan Informasi diperoleh dari
catatan media yang digunakan Puskesmas dalam
penyebarluasan informasi kesehatan kepada
masyarakat, baik baru atau lanjutan dari waktu ke
waktu.
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register Media
Penyebarluasan Informasi tercantum dalam Tabel 10.
Register Media Penyebarluasan Informasi
Contoh instrumen Register Media Penyebarluasan
Informasi dan Cara Pengisiannya tercantum pada
Formulir 10 Register Media Penyebarluasan Informasi
- 80 -

Tabel 10
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Media Penyebarluasan Informasi

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Puskesmas Nama Puskesmas

2. Kode Puskesmas Cukup jelas

3. Bulan danTahun Cukup jelas

4. Nomor Urut Cukup jelas

5. Jenis Media Jenis media yang digunakan beserta


dengan rinciannya, misalnya media
cetak: leafleat, lembar balik, media
elektronik: spot radio, video animasi,
dll

6. Tema Pesan Tema pesan yang disampaikan melalui


media

7. Sasaran Sasaran penerima pesan, misalnya


anak sekolah, masyarakat luas,ibu-
ibu pengajian dll.

10. Jumlah Jumlah media yang


dicetak/ditayangkan/disebarluaskan

11. Desa/Kel/ Lokasi desa/kelurahan/kecamatan


Kecamatan tempat penyebarluasan informasi
dilakukan

j. Register Desa yang Memanfaatkan Dana Desa untuk


UKBM
1) Penggunaan
Register Desa yang Memanfaatkan Dana Desa untuk
UKBM digunakan untuk menghimpun data desa yang
memanfaatkan dana desa sebesar untuk UKBM di
tingkat desa.
2) Sumber Data
Data desa yang memanfaatkan dana desa untuk UKBM
diperoleh dari catatan penggunaan dana desa untuk
- 81 -

UKBM di desa, baik baru atau lanjutan dari waktu ke


waktu.
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada desa yang
memanfaatkan dana desa untuk UKBM tercantum
dalam Tabel 11. Register Desa yang Memanfaatkan
Dana Desa untuk UKBM
Contoh instrumen Register Desa yang Memanfaatkan
Dana Desa untuk UKBM dan cara pengisiannya
tercantum pada Formulir 11 Register Desa yang
Memanfaatkan Dana Desa untuk UKBM

Tabel 11
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Desa yang Memanfaatkan Dana Desa
untuk UKBM

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Puskesmas Nama Puskesmas

2. Kode Puskesmas Cukup jelas

3. Bulan danTahun Cukup jelas

4. Nomor Urut Cukup jelas

5. Nama Desa Diisi dengan nama desa

6. Total Dana Desa Diisi total dana desa yang diterima


dalam satu tahun

7. Rincian Kegiatan Rincian nama kegiatan pemberdayaan


Pemberdayaan masyarakat di UKBM yang sumber
Masyarakat di dananya dari dana desa
UKBM yang
Dibiayai Dana Desa

8. Jumlah Anggaran Jumlah anggaran kegiatan


Kegiatan pemberdayaan masyarakat di UKBM
Pemberdayaan yang sumber dananya dari dana desa
- 82 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


Masyarakat di
UKBM

9. Persentase Diisi persentase dana desa yang


digunakan untuk pemberdayaan
masyarakat di UKBM, merupakan hasil
dari jumlah anggaran kegiatan
pemberdayaan masyarakat di UKBM
yang sumber pendanaannya dari dana
desa dibagi total dana desa dikali 100

2. Kesehatan Lingkungan
Kegiatan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas antara lain
melaksanakan pembinaan dan pengawasan sarana air minum (SAM),
tempat-tempat umum (TTU), dan tempat pengelolaan makanan
(TPM) dengan melaksanakan kegiatan inspeksi kesehatan lingkungan
SAM, TTU, dan TPM.
Kegiatan kesehatan lingkungan yang dilaksanakan dalam gedung
Puskesmas adalah melaksanakan konseling kesehatan lingkungan
(pemberdayaan individu) dan promosi kesehatan lingkungan
(penyuluhan, pemberdayaan, dan informasi media lain).
Kegiatan kesehatan lingkungan model kawasan dilaksanakan oleh
Puskesmas dalam bentuk kegiatan Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM), yaitu gerakan masyarakat desa menerapkan 5
pilar STBM : stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai
sabun, pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga,
pengamanan sampah rumah tangga, pengamanan limbah cair rumah
tangga (Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat).
Instrumen yang digunakan dalam kegiatan kesehatan lingkungan
adalah:
a. Register Data Dasar Sarana Air Minum
b. Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air Minum
c. Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air Minum
d. Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air Minum
Menurut Desa dan Jenis Sarana (bulan dan tahun)
- 83 -

e. Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan Rumah


f. Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Rumah
g. Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Rumah Menurut
Desa (bulan dan tahun)
h. Register Data Dasar Sarana Tempat-Tempat Umum
i. Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat-Tempat
Umum
j. Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat-tempat
Umum
k. Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat-Tempat
Umum Menurut Jenis Sarana (bulan dan tahun)
l. Register Data Dasar Sarana Tempat pengelolaan Makanan
m. Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Tempat
Pengelolaan Makanan
n. Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Tempat-
tempat Pengelolaan Makanan
o. Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat
Pengelolaan Makanan Menurut Jenis Sarana (bulan dan
tahun).
p. Formulir Identifikasi Keluarga Melaksanakan Stop Buang
Air Besar Sembarangan (SBS)/ODF
q. Register Identifikasi Keluarga Melaksanakan STBM
r. Register Bina Desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
s. Register Verfikasi Desa STBM
t. Kartu Konseling Kesehatan Lingkungan/Kartu Status
Kesehatan Lingkungan
u. Register Konseling Kesehatan Lingkungan (Klinik Sanitasi)
- 84 -

Kartu Inspeksi
Kartu Inspeksi Register Inspeksi
Sarana Kesehatan
diperiksa Kesehatan Kesehatan Lingkungan Menurut
Lingkungan Lingkungan Sarana/Desa
Per Bulan/Tahun

Formulir Identifikasi Register Register


Desa
Keluarga Stop BABs Pembinaan dan Verifikasi desa
Melaksanaka
& Formulir Keluarga Penilaian desa STBM
n STBM
Melaksanakan STBM
STBM

Pasien / Klien Kartu Konseling Register Konseling


mendapat Kesehatan Kesehatan
pelayanan Lingkungan Lingkungan
konseling KL

Bagan 2. Skema Kegiatan Kesehatan Lingkungan

a. Register Data Dasar Sarana Air Minum


1) Penggunaan
Register Data Dasar Sarana Air Minum digunakan
untuk mencatat data sarana air minum yang pernah
terdaftar di Puskesmas.
Data dasar sarana air minum ini berguna untuk
mengetahui jenis dan jumlah sarana air minum yang
menjadi sasaran program kesehatan lingkungan di
Puskesmas.
Setiap akhir tahun, berdasarkan data sasaran sarana
air minum ini dapat dievaluasi jumlah sarana yang
dilakukan pengawasan, sarana yang dapat dibina,
sarana yang telah memenuhi syarat kesehatan.
2) Sumber Data
Sumber data Register Data Dasar Sarana Air Minum
adalah hasil pendataan sarana air minum di
masyarakat, atau berdasarkan data sarana air minum
- 85 -

yang tercatat pada kartu-kartu inspeksi kesehatan


lingkungan sarana air minum
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register Data
Dasar Sarana Air Minum tercantum dalam Tabel 12
Register Data Dasar Sarana Air Minum
Contoh instrumen Register Data Dasar Sarana Air
Minum dan cara pengisiannya tercantum pada
Formulir 12 Register Data Dasar Sarana Air Minum

Tabel 12
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Data Dasar Sarana Air Minum

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1 Puskesmas Nama Puskesmas pelaksana kegiatan


pendataan data dasar sarana air minum

2 Kode Kode Puskesmas sesuai pengkodeaan yang


ditetapkan Kementerian Kesehatan

3 No Nomor urut pendataan, dimulai angka 1


setiap tahun
Tanggal dilakukan pendataan sarana
4 Tanggal Pendataan
Apabila dilakukan perbaikan pendataan,
misal nama pemilik berganti, maka tanggal
pendataan diperbarui sesuai tanggal
perbaikan.

5 Jenis Sarana Sarana Air Minum yang menjadi program


pembinaan dan pengawasan sesuai
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor. MK
736/MENKES/PER/VI/2010, tentang
Tatalaksana Pengawasan Kualitas Air
Minum. Lihat pada Kode Jenis Sarana

6 Kode Sarana Merupakan kode setiap jenis sarana air


minum *), sebagai berikut :
1. Sarana air minum PAM (01/PAM)
- 86 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


2. Sarana air minum non PAM (02/KAM)
3. Sumur Gali (03)-SGL)
4. Penampungan air hujan (04/PAH)
5. Perlindungan mata air (05/PMA)
6. Sumur bor dengan pompa (06/SBP)
7. Terminal air (07/TEA)
8. Mobil tangki (08/MTA))
9. Lain sarana air minum (70/LSA)
Saran air minum lainnya ini bisa
ditetapkan oleh daerah, yaitu dimulai
dari angka 7/8/9/ atau huruf L,
diikuti 2 angka (1-9) atau 2 huruf
sesuai penetapan masing-masing
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota)

7 Alamat Nama desa atau kelurahan dimana sarana


berada, diikuti nama RW dan RT

8 Nama Nama pemilik sarana atau kepala keluarga


Pemilik/penanggungjawab dari rumah paling dekat dengan sarana

9 Status Status kepemilikan sarana sebagai milik


pemilik/penanggungjawab pribadi, milik perusahaan atau kelompok,
atau milik umum. Milik umum ditetapkan
sebagai milik desa atau kelurahan

10 NKK pemilik Nomor kartu keluarga pemilik sarana

11 Jumlah pemakai sarana Orang yang menggunakan sarana air


air minum minum sehari-hari, atau yang terdaftar
pada sarana air minum perpipaan PAM
atau perpipaan komunal

12 Telepon atau email Sarana komunikasi yang dapat digunaan


dalam rangka pembinaan, pengawasan atau
pemberian informasi lainnya

13 Risiko kontaminasi Hasil penilaian risiko dari kartu inspeksi


(tahun) kesehatan lingkungan sarana air minum
(Formulir 13) setiap tahun
- 87 -

b. Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air Minum


1) Penggunaan
Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air
Minum digunakan untuk mencatat hasil inspeksi
sarana air minum. Inspeksi kesehatan lingkungan
sarana air minum adalah kegiatan pembinaan dan
atau pemeriksaan/pengawasan sarana air minum agar
memenuhi persyaratan baku mutu air minum. Hasil
inspeksi kesehatan lingkungan sarana air minum
terakhir pada tahun berjalan merupakan status
kesehatan lingkungan sarana air minum tahun
berjalan
Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air
Minum ini merupakan kartu inspeksi kesehatan
lingkungan sarana air minum umum, sehingga untuk
masing-masing sarana air minum perlu disesuaikan,
terutama pada jenis paramater yang diperiksa.
2) Sumber Data
Sumber data Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan
Sarana Air Minum adalah hasil pemeriksaan kesehatan
lingkungan sarana air minum.
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen
Jenis data dan definisi operasional pada Kartu Inspeksi
Kesehatan Lingkungan Sarana Air Minum tercantum
dalam Tabel 13 Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan
Sarana Air Minum
Contoh instrumen Kartu Inspeksi Kesehatan
Lingkungan Sarana Air Minum dan cara pengisiannya
tercantum pada Formulir 13 Kartu Inspeksi Kesehatan
Lingkungan Sarana Air Minum.
- 88 -

Tabel 13
Jenis Data dan Definisi Operasional
Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air Minum

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

Jenis Sarana
a. 1 Sesuai dengan Register Pendaftaran Sarana Air
. Minum
. Sarana Air Minum yang menjadi program pembinaan
.
dan pengawasan sesuai Peraturan Menteri
. Kesehatan RI Nomor. MK 736/MENKES/PER/VI
. /2010, tentang Tatalaksana Pengawasan Kualitas Air
. Minum :
.
b. Sarana air minum PAM (PAM)
.
. c. Sarana air minum non PAM (Komunal) (KAM)

. d. Sumur Gali Terbuka (SGT)


.
e. Penampungan air hujan (PAH)
.
f. Perlindungan mata air (PMA)
.
. g. Sumur bor dengan pompa (SBP)

h. Terminal air (TEA)

i. Mobil tangki air (MTA)

j. Lain sarana air minum (LSA)

Bisa ditetapkan oleh daerah, yaitu dimulai dari


angka 7/8/9/ atau huruf L, diikuti 2 angka (1-9)
atau 2 huruf sesuai penetapan masing-masing
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota)

*) Sarana Air Minum yang menjadi program


pembinaan dan pengawasan sesuai Peraturan
Menteri Kesehatan RI Nomor. MK 736/MENKES
/PER/VI/2010, tentang Tatalaksana Pengawasan
Kualitas Air Minum

1. Puskesmas Puskesmas yang melaksanakan kegiatan Inspeksi


Kesehatan Lingkungan (IKL)
- 89 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

2. Kode Kode Puskesmas

3. Tahun Tahun kegiatan IKL dilaksanakan

4. Pemilik Sarana Pemilik tanah dimana sarana air minum berada.

Apabila sarana air minum adalah tanah milik pribadi,


tuliskan nama pemilik dan nomor kartu keluarga nya

Apabila sarana air minum milik umum, tuliskan


milik Desa/Kelurahan, NKK tidk perlu diisi

5. Nomor Kartu Sesuai dengan Nomor Kartu Keluarga pemilik sarana,


Keluarga dikosongkan apabila milik umum

6. Lokasi Alamat sarana, dan nama desa sarana air minum


Sarana/Desa berada
Sesuai dengan kiode sarana pada Register Data Dasar
7. Kode Sarana
Sarana Air Minum
AXX - BBB-KKDD-RWRT-UU
A - kode sarana air minum
XX - 2 digit terakhir tahun pendataan
BBB - kode setiap jenis sarana air minum
KK - kode kab/kota, DD-kode desa,
RWRT - kode RW dan RT,
UU - nomor urut sarana di RT tertentu perjenis
sarana
Penelusuran keberadaan sarana air minum adalah
berdasarkan kode sarana air minum dan nama
pemilik/nama kepala keluarga rumah terdekat
dengan sarana
8. Inspeksi Kualitas Inspeksi kesehatan lingkungan (IKL) terhadap
Fisik kualitas fisik air dan sarana air minum
Parameter adalah obyek IKL , terdiri atas obyek data
kualitas fisik air, dan data khusus penilaian risiko
sarana
Tanggal Inspeksi adalah tanggal/bulan/tahun
dilakukan IKL
Hasil Inspeksi (Ya/Tidak) merupakan hasil ispeksi,
- 90 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


Y=memiliki kondisi berisiko tinggi kesehatan, T=tidak
memiliki kondisi berisiko kesehatan
9. Data Kualitas IKL kualitas fisik : kekeruhan, bau, rasa dan warna
Fisik Air air.
Metode IKL data kualitas fisik air dapat dilakukan
dengan cara pengamatan atau pengujian
10. Data Khusus Jenis parameter penilaian risiko masing-masing
Penilaian Risiko sarana air minum, sesuai peraturan perundangan
yang ada tentang pengawasan kualitas sarana air
minum, antara lain Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor. MK 736/MENKES/PER/VI/2010, tentang
Tatalaksana Pengawasan Kualitas Air Minum
11 Total Skor Penjumlahan hasil penilaian parameter, baik yang
berisiko (Y) maupun yang tidak berisiko (T)
12. Pencegahan Merupakan tingginya kontribusi sarana air minum
Risiko terhadap kesehatan (pencegahan risiko kontaminasi),
Kontaminasi (%) semakin tinggi angkanya semakin besar kontribusi
sarana air minum tersebut terhadap pencegahan
risiko kontaminasi
Pencegahan Risiko kontaminasi = % jumlah jawaban
(Y) penilaian risiko setiap parameter dibandingkan
dengan semua jenis parameter yang diperiksa
(jumlah skor Y dan skor T)
13. Kesimpulan Menentukan klasifikasi tingginya kontribusi sarana
Klasifikasi air minum terhadap pencegahan risiko pencemaran :
Pencegahan rendah, sedang, tinggi dan amat tinggi
Risiko
Kontaminasi
14. Rekomendasi Saran kepada pemilik atau pengelola sarana air
minum, atau catatan rencana tindak lanjut yang
akan dilakukan oleh Puskesmas
15. Identitas Petugas Nama atau kode nama dan paraf
IKL
- 91 -

c. Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air


Minum
1) Penggunaan
Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air
Minum digunakan untuk menghimpun semua data
hasil inspeksi sarana air minum yang tercatat pada
Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air
Minum
Pencatatan data pada Kartu Inspeksi Kesehatan
Lingkungan Sarana Air Minum dengan sarana
komputer, maka pencatatan tersebut sekaligus sebagai
register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air
Minum ini
2) Sumber Data
Sumber data Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan
Sarana Air Minum adalah Kartu Inspeksi Kesehatan
Lingkungan Sarana Air Minum
3) Jenis Data, Definisi Operasional, dan Instrumen
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air Minum
tercantum dalam Tabel 14 Register Inspeksi Kesehatan
Lingkungan Sarana Air Minum
Contoh instrumen Register Inspeksi Kesehatan
Lingkungan Sarana Air Minum dan cara pengisiannya
tercantum pada Formulir 14 Register Inspeksi
Kesehatan Lingkungan Sarana Air Minum

Tabel 14
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air Minum

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Puskesmas Nama Puskesmas pelaksana kegiatan

2. Kode Puskesmas Kode Puskesmas

3. Tahun Tahun pelaksanaan kegiatan


Jenis sarana air minum. sesuai dengan
4. Jenis Sarana
- 92 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


Register Data Dasar Sarana Air Minum
k. Sarana air minum PAM (PAM)
l. Sarana air minum non PAM (Komunal)
(KAM)
m. Sumur Gali (SGL)
n. Penampungan air hujan (PAH)
o. Perlindungan mata air (PMA)
p. Sumur bor dengan pompa (SBP)
q. Terminal air (TEA)
r. Mobil tangki (MTA)
s. Lain sarana air minum (LSA)

5. Alamat: Desa, RW dan RT serta lokasi dimana sarana


Desa/RW/RT/lokasi berada

6. Nama Nama pemilik tanah dimana sarana berada,


Pemilik/Rumah atau nama kepala keluarga dari rumah
terdekat terdekat dengan sarana

7. Status Pemilik sarana : pribadi (P), kelompok (K) atau


milik desa (umum)

8. NKK Nomor kartu keluarga pemilik sarana (pribadi)


Merupakan kode dari sarana dimaksud,
9. Kode Sarana
sesuai dengan kode sarana yang terdapat
pada Register Pendafataran Sarana Air
Minum
AXX-BBB-KKDD-RWRT-UU
A - kode sarana air minum
XX - 2 digit terakhir tahun pendataan
BBB - kode setiap jenis sarana air minum
KK - kode kab/kota, DD-kode desa,
RWRT - kode RW dan RT,
UU - nomor urut sarana di RT tertentu
perjenis sarana

10. % Nilai & Klasifikasi Setiap kegiatan inspeksi kesehatan


pencegahan risiko lingkungan terhadap sarana air minum
kontaminasi dicatat tanggal kegiatan dan hasil kegiatan.
- 93 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

a. % (prosentase) Presentasi jumlah pencegahan risiko


kontaminasi terhadap jumlah parameter yang
diperiksa

b. Klasifikasi Klasifikasi hasil inspeksi kesehatan


lingkungan berdasarkan nilai pencegahan
risiko kontaminasi, terdiri atas risiko rendah
(R),risiko sedang (S), tinggi (T) dan amat tinggi
(AT)

c. Petugas Nama/kode petugas yang melaksanakan


pelaksana kegiatan

d. Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air


Minum Menurut Desa dan Jenis Sarana
1) Penggunaan
Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air
Minum Menurut Desa digunakan untuk
mengelompokkan semua data hasil kegiatan inspeksi
kesehatan lingkungan sarana air minum yang dicatat
pada Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana
Air Minum menurut desa/kelurahan
Data ini digunakan untuk mengetahui hasil kegiatan
dan pengukuran kualitas sarana air minum setiap
bulan per desa
2) Sumber Data
Sumber data Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan
Sarana Air Minum Menurut Desa adalah Register
Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air Minum.
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air Minum
Menurut Desa tercantum dalam Tabel 15 Register
Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air Minum
Menurut Desa dan Jenis Sarana
- 94 -

Contoh instrumen Register Inspeksi Kesehatan


Lingkungan Sarana Air Minum Menurut Desa dan
Cara Pengisiannya tercantum pada Formulir 15
Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air
Minum Menurut Desa dan Jenis Sarana

Tabel 15
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air Minum Menurut Desa
dan Jenis Sarana

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Puskesmas Nama Puskesmas melaksanakan kegiatan

2. Kode Kode Puskesmas

3. Tahun Tahun kegiatan

4. Bulan Bulan kegiatan

5 Desa Nama desa atau kelurahan

6 Hasil Inspeksi Hasil inspeksi kesehatan lingkungan sesuai besar nilai


kesehatan risiko kontaminasi sarana sesuai jenis sarana, selama
lingkungan kegiatan bulan tertentu pada masing-masing desa,
sarana air sebagai berikut :
minum a. Jumlah sarana diperiksa
menurut jenis b. Jumlah sarana dengan risiko rendah (R)
sarana c. Jumlah sarana dengan risiko kontaminasi sedang
(S)
d. Jumlah sarana dengan risiko kontaminasi tinggi
(T)
e. Jumlah sarana dengan risiko kontaminasi amat
tinggi (AT)

e. Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan Rumah


1) Penggunaan
Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan Rumah
digunakan untuk mencatat hasil inspeksi kesehatan
- 95 -

lingkungan rumah, dengan kegiatan inspeksi


dilaksanakan sebanyak 2 kali setahun setiap rumah
2) Sumber Data
Sumber data pencatatan pada Kartu Inspeksi
Kesehatan Lingkungan Rumah adalah hasil kegiatan
inspeksi pada rumah-rumah sasaran.
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Kartu Inspeksi
Kesehatan Lingkungan Rumah tercantum dalam Tabel
16 Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan Rumah
Contoh instrumen Kartu Inspeksi Kesehatan
Lingkungan Rumah dan Cara Pengisiannya tercantum
pada Formulir 16 Kartu Inspeksi Kesehatan
Lingkungan Rumah.

Tabel 16
Jenis Data dan Definisi Operasional
Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan Rumah

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Puskesmas Nama Puskesmas pelaksana


kegiatan

2. Kode Kode Puskesmas

3. Pemilik Nama pemilik rumah

4. Desa/RW/RT Desa dimana rumah tersebut berada

5. NKK Nomor Kartu keluarga pemilik


rumah

6. Tahun Tahun dilaksanakan kegiatan


inspeksi kesehatan lingkungan
rumah

7. Media lingkungan Media yang dilakukan penilaian


kesehatan lingkungan (air, udara,
pangan, tanah, sarana dan
bangunan, vector penyakit)
- 96 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

a. Standar Baku Mutu Konsentrasi Tinggi Diperbolehkan,


terdiri atas nilai dan satuan nilai
baku mutu

b. Tanggal dan Hasil Penilaian Tanggal inspeksi kesehatan


Risiko masing-masing lingkungan rumah wajib dicatat,
parameter kemudian diikuti dengan hasil
penilaian setiap parameter (MS/TMS)

8 Penilaian Risiko semua parameter Perhitungan besarnya nilai risiko


semua parameter, baik MS maupun
TMS

9 Kesimpulan risiko rumah Menentukan rumah MS atau TMS


sesuai kriteria yang ditentukan pada
penilaian risiko kesehatan
lingkungan rumah

f. Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Rumah


1) Penggunaan
Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Rumah
digunakan untuk menghimpun data hasil inspeksi
kesehatan lingkungan rumah yang telah tercatat pada
Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan Rumah.
2) Sumber Data
Sumber data Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan
Rumah adalah hasil kegiatan inspeksi kesehatan
lingkungan yang telah tercatat pada Kartu Inspeksi
Kesehatan Lingkungan Rumah
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Inspeksi Kesehatan Lingkungan Rumah tercantum
dalam Tabel 17 Register Inspeksi Kesehatan
Lingkungan Rumah
Contoh instrumen Register Inspeksi Kesehatan
Lingkungan Rumah dan cara pengisiannya tercantum
- 97 -

pada Formulir 17 Register Inspeksi Kesehatan


Lingkungan Rumah.

Tabel 17
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Rumah

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Puskesmas Nama Puskesmas pelaksana kegiatan

2. Kode Kode Puskesmas

3. Tahun Tahun pelaksanaan kegiatan

4. Pemilik Nama pemilik (kepala rumah tangga)

5. NKK Nomor kartu keluarga sesuai dengan pemilik

6. Alamat Alamat rumah (jalan, RT, RW dan desa)

7. Tanggal Setiap kegiatan dengan tanggal pelaksanaan


kegiatan terdokumentasi dalam kartu dan register

8. % dan Hasil penilaian parameter kesehatan lingkungan


klasifikasi rumah. Dibuat dalam 2 bentuk nilai, yaitu %
Penilaian parameter MS terhadap total parameter yang
Parameter diperiksa, dan klasifikasi rumah MS (memenuhi
syarat) dan rumah TMS (tidak memenuhi syarat)

9 Petugas Nama petugas yang melaksanakan IKL wajib


dicantumkan

g. Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Rumah


Menurut Desa
1) Penggunaan
Register IKL Rumah Menurut Desa berguna untuk
menghitung atau rekapitulasi pencapaian hasil
kegiatan inspeksi kesehatan lingkungan rumah
menurut desa atau kelurahan. Data hasil inspeksi
kesehatan lingkungan rumah menurut desa juga
berguna untuk mengetahui cakupan rumah yang
dilakukan inspeksi kesehatan lingkungan, termasuk
- 98 -

jumlah rumah menurut klasifikasi penilaian parameter


(MS dan TMS)
2) Sumber Data
Sumber data Register IKL Rumah adalah Register
Inspeksi Kesehatan lingkungan Rumah
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Inspeksi Kesehatan Lingkungan Rumah Menurut Desa
tercantum dalam Tabel 18 Register Inspeksi Kesehatan
Lingkungan Rumah Menurut Desa
Contoh instrumen Register Inspeksi Kesehatan
Lingkungan Rumah Menurut Desa dan cara
pengisiannya tercantum pada Formulir 18 Register
Inspeksi Kesehatan Lingkungan Rumah Menurut Desa

Tabel 18
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Rumah Menurut Desa

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Puskesmas Nama Puskesmas pelaksana kegiatan

2. Kode Kode Puskesmas

3. Bulan Bulan kegiatan

4. Tahun Tahun kegiatan

5. Nama Desa Nama desa sesuai daftar desa pada wilayah


Puskesmas

6. Jumlah Rumah Jumlah rumah per desa sesuai data rumah di


kantor desa, kecamatan atau pemda kab/kota

7. Jumlah Rumah Jumlah rumah diperiksa berdasarkan


Diperiksa perhitungan rumah diperiksa pada Register
Inspeksi Kesehatan Lingkungan Rumah

8. Jumlah hasil Jumlah rumah hasil inspeksi kesehatan


inspeksi (MS/TMS) lingkungan yang memenuhi syarat (MS)
- 99 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

Jumlah rumah hasil inspeksi kesehatan


lingkungan yang tidak memenuhi syarat (TMS)

h. Register Data Dasar Tempat-Tempat Umum


1) Penggunaan
Register Data Dasar Tempat Tempat Umum (TTU)
digunakan untuk mendata TTU di wilayah kerja
Puskesmas
Data dasar sarana tempat-tempat umum ini berguna
untuk mengetahui jenis dan jumlah sarana tempat-
tempat umum yang menjadi sasaran program
kesehatan di lingkungan di Puskesmas.
Setiap akhir tahun, berdasarkan data sasaran TTU ini
dapat dievaluasi jumlah TTU yang dilakukan
pengawasan, TTU yang dapat dibina, dan TTU yang
telah memenuhi syarat kesehatan.
2) Sumber Data
Sumber data Register Data Dasar TTU adalah hasil
pendataan TTU di masyarakat, atau berdasarkan data
TTU yang tercatat pada kartu-kartu inspeksi kesehatan
lingkungan TTU
Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen
Jenis data dan definisi operasional pada Register Data
Dasar Tempat-tempat Umum tercantum dalam Tabel
19 Register Data Dasar Tempat-Tempat Umum
Contoh instrumen Register Data Dasar Tempat-Tempat
Umum dan cara pengisiannya tercantum pada
Formulir 19 Register Data Dasar TTU.

Tabel 19
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Data Dasar Tempat-Tempat Umum

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1 Puskesmas Nama Puskesmas pelaksana kegiatan pendataan


- 100 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

2 Kode Kode Puskesmas sesuai pengkodeaan yang


ditetapkan kementerian kesehatan

3 No Nomor urut pendataan. Dimulai angka 1 setiap


tahun
Tanggal dilakukan pendataan TTU di Puskesmas
4 Pendataan (daftar)
Apabila dilakukan perbaikan pendataan, misal
nama pemilik berganti, maka tanggal pendataan
diperbarui .
Jenis TTU antara lain :
5 Jenis TTU
1) sarana pendidikan (sekolah dan pondok
pesantren) (SP)
2) pasar rakyat/tradisional, (PS)
3) fasilitas pelayanan kesehatan primer, (FP)
4) tempat ibadah (TI),
5) hotel (HT)
6) terminal/stasiun (TM)
7) tempat rekreasi/hiburan/wisata (TR),
8) lembaga pemasyarakatan/rumah tahanan
(LP).

6 Alamat : Nama desa atau kelurahan dimana sarana


Desa/RW/RT dan berada, diikuti nama RW dan RT dan lokasi
lokasi

7 Nama TTU Nama TTU merupakan identitas TTU dengan


jenis tertentu, misalnya SD Negeri V
Pemilik TTU bisa pemerinta/desa, perusahaan,
8 Nama Pemilik/
kelompok atau perorangan
penanggungjawab
Jika milik pemerintah, disebutkan
Desa/kelurahan
Jika milik perusahaan, disebutkan nama
perusahaan
Jika milik kelompok, sebutkan nama kelompok
Jika milik perorangan, sebutkan nama pemilik

9 Status pemilik/ Status kepemilikan sarana sebagai milik pribadi,


penanggung jawab milik perusahaan atau kelompok, atau milik
- 101 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


umum. Milik umum ditetapkan sebagai milik
desa atau kelurahan

10 Izin usaha Nomor izin usaha, jika tidak ada maka kolom
dikosongkan/tidak diisi

11 Telepon atau email Sarana komunikasi yang dapat digunakan dalam


rangka pembinaan, pengawasan atau pemberian
informasi lainnya
Kode dari setiap sarana yang dapat digunakan
12 Kode TTU
dalam pengarsipan data sarana dan penelusuran
keberadaan sarana
Standar penulisan Kode TTU sebagai berikut :
UXX-BB-KKDDRWRT-UU
U - identitas sebagai sarana tempat-tempat
umum
XX - 2 digit terakhir tahun pendataan
BB - kode jenis TTU
KK - kode kab/kota
DD - kode desa/kelurahan
RWRT - kode nomor RW dan RT masing-masing
2 digit
UU - nomor urut dalam satu RT dan jenis
sarana TTU

13 Klasifikasi penilaian Merupakan hasil inspeksi kesehatan lingkungan


parameter sarana TTU setiap tahun
TTU setiap tahun

i. Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat-Tempat


Umum
1) Umum Penggunaan
Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat-tempat
Umum (TTU) digunakan untuk mencatat hasil kegiatan
inspeksi kesehatan lingkungan TTU.
Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkunagn TTU ini dibuat
secara umum, dimana parameter kesehatan
- 102 -

lingkungan, bobot dan komponen penilaian akan


disesuaikan dengan standar baku parameter masing-
masing TTU yang dapat diperoleh pada pedoman
terkait
TTU yang dilakukan inspeksi kesehatan lingkungan
antara lain sarana pendidikan (sekolah dan pondok
pesantren), pasar rakyat/tradisional, fasilitas
pelayanan kesehatan primer, tempat ibadah, hotel,
terminal/stasiun, tempat rekreasi/hiburan/wisata,
lembaga pemasyarakatan/rumah tahanan.
2) Sumber Data
Sumber data Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan
TTU adalah hasil kegiatan inspeksi kesehatan
lingkungan terhadap TTU
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Kartu Inspeksi
Kesehatan Lingkungan Tempat-Tempat Umum
tercantum dalam Tabel 20 Kartu Inspeksi Kesehatan
Lingkungan Tempat-Tempat Umum
Contoh instrumen Kartu Inspeksi Kesehatan
Lingkungan Tempat-Tempat Umum dan cara
pengisiannya tercantum pada Formulir 20 Kartu
Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat-Tempat
Umum

Tabel 20
Jenis Data dan Definisi Operasional
Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat-Tempat Umum

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Nama Puskesmas Nama Puskesmas pelaksana kegiatan IKL

2. Kode Kode Puskesmas


3. Jenis TTU Jenis TTU sesuai Register Data Dasar TTU
Jenis TTU antara lain :
1) sarana pendidikan (sekolah dan pondok
pesantren) (SP)
- 103 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


2) pasar rakyat/tradisional, (PS)
3) fasilitas pelayanan kesehatan primer, (FP)
4) tempat ibadah (TI),
5) hotel (HT)
6) terminal/stasiun (TM)
7) tempat rekreasi/hiburan/wisata (TR),
8) lembaga pemasyarakatan/rumah
tahanan (LP).
4. Nama TTU (sarana) Nama TTU
5. Kode sarana Kode sarana sesuai kode sarana pada Register
Data Dasar Sarana TTU
Standar penulisan Kode TTU sebagai berikut :
UXX-BB-KKDDRWRT-UU
U - identitas sebagai sarana tempat-
tempat umum
XX - 2 digit terakhir tahun pendataan
BB - kode jenis TTU
KK - kode kab/kota
DD - kode desa/kelurahan
RWRT - kode nomor RW dan RT masing-
masing 2 digit
UU - nomor urut dalam satu RT dan jenis
sarana TTU

6. Alamat Alamat lengkap sarana TTU

7. Pimpinan Nama pimpinan atau penanggungjawab sarana


TTU

8. Jumlah karyawan Jumlah karyawan saat inspeksi dilaksanakan

9. Nomor izin usaha Nomor izin usaha, jika tidak ada maka kolom
dikosongkan/tidak diisi

10. Parameter inspeksi Jenis parameter yang dilakukan inspeksi


kesehatan lingkungan

11. Bobot Besarnya nilai bobot dari setiap parameter


- 104 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

12. Komponen Penilaian Merupakan bentuk teknis dari komponen


parameter

13. Tanggal kegiatan IKL Tanggal saat dilaksanakan kegiatan inspeksi

14. Nilai dan Score Merupakan penilaian dari petugas terhadap


sarana sesuai dengan komponen penilaian

Score merupakan kombinasi bobot dan nilai

j. Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat-


Tempat Umum
1) Penggunaan
Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat-
Tempat Umum (TTU) digunakan untuk menghimpun
hasil inspeksi kesehatan lingkungan tempat-tempat
umum yang telah tercatat pada Kartu Inspeksi
Kesehatan Lingkungan TTU.
2) Sumber Data
Sumber data Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan
TTU adalah Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan
TTU.
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Inspeksi Kesehatan Lingkungan TTU tercantum dalam
Tabel 21 Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan
Tempat-Tempat Umum.
Contoh instrumen Register Inspeksi Kesehatan
Lingkungan TTU dan cara pengisiannya tercantum
pada Formulir 21 Register Inspeksi Kesehatan
Lingkungan Tempat-Tempat Umum.
- 105 -

Tabel 21
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat-Tempat Umum

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Puskesmas Nama Puskesmas pelaksana kegiatan

2. Kode Kode Puskesmas

3. Tahun Tahun pelaksanaan kegiatan

4. Jenis TTU Nama pemilik (kepala rumah tangga)

5. Nama TTU Nomor kartu keluarga sesuai dengan pemilik

6. Desa Alamat rumah (desa)

7. Kode TTU Kode TTU yang sesuai

8. Tanggal kegiatan Setiap kegiatan dengan tanggal pelaksanaan


terdokumentasi dalam kartu dan register

9. % dan klasifikasi Hasil penilaian parameter kesehatan


Penilaian Parameter lingkungan TTU. Dibuat dalam 3 bentuk
nilai, yaitu % penilaian komponen parameter,
klasifikasi MS dan TMS, serta memenuhi
syarat mendapat sertifikat (MSB)

10. Petugas Nama petugas yang melaksanakan IKL wajib


dicantumkan

k. Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat-


Tempat Umum Menurut Jenis Sarana
1) Penggunaan
Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat-
Tempat Umum (TTU) Menurut Jenis Sarana digunakan
untuk menghimpun hasil inspeksi kesehatan
lingkungan tempat-tempat umum yang direkam pada
Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan TTU.
2) Sumber Data
Sumber data Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan
Tempat-Tempat Umum Menurut Jenis Sarana adalah
- 106 -

Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat-


Tempat Umum
3) Jenis Data, Definisi Operasional, dan Instrumen
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat-Tempat
Umum Menurut Jenis Sarana tercantum dalam Tabel
22 Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat-
Tempat Umum Menurut Jenis Sarana
Contoh instrumen Register Inspeksi Kesehatan
Lingkungan Tempat-Tempat Umum Menurut Jenis
Sarana dan cara pengisiannya tercantum pada
Formulir 22 Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan
Tempat-Tempat Umum Menurut Jenis Sarana

Tabel 22
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan TTU Menurut Jenis Sarana

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Puskesmas Puskesmas pelaksana kegiatan

2. Kode Kode Puskesmas

3. Bulan Bulan/Tahun pelaksanaan


kegiatan

4. Tahun Tahun pelaksanaan kegiatan

5. Jenis sarana (TTU) Jenis TTU yang terdapat di


wilayah Puskesmas sesuai
Register Pendaftaran TTU

6. Jumlah sarana (TTU) Jumlah TTU yang terdaftar dalam


Register Data Dasar TTU

7. Jumlah sarana (TTU) yang diperiksa Jumlah TTU yang dilakukan IKL
selama bulan kegiatan

8. Jumlah TTU yang diperiksa dengan Jumlah TTU yang dilakukan IKL
hasil TMS selama bulan kegiatan dengan
hasil TMS
- 107 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

9. Jumlah TTU yang diperiksa dengan Jumlah TTU yang dilakukan IKL
hasil MS selama bulan kegiatan dengan
hasil MS

10. Jumlah TTU yang diperiksa dengan Jumlah TTU yang dilakukan IKL
hasil S selama bulan kegiatan dengan
hasil S

l. Register Data Dasar Tempat Pengelolaan Makanan


1) Penggunaan
Register Data Dasar Tempat Pengelolaan Makanan
(TPM) digunakan untuk mendaftar TPM di wilayah
kerja Puskesmas
Data dasar sarana tempat pengelolaan makanan ini
berguna untuk mengetahui jenis dan jumlah tempat
pengelolaan makanan yang menjadi sasaran program
kesehatan lingkungan di Puskesmas, sekaligus sebagai
pencatatan klasifikasi tempat pengelolaan makanan
selama 5 tahun terakhir.
Jenis sarana tempat-tempat pengelolaan makanan
yang dilakukan inspeksi kesehatan lingkungan oleh
Puskesmas adalah sarana rumah makan/restoran2,
jasaboga (Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1098/MENKES/SK/VII/2003
Tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan
Dan Restoran), depot air minum (Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014
tentang Higiene Sanitasi Depot Air Minum), sentra
jajanan (Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 942/MENKES/SK/VII/2003Tentang
Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan
Jajanan), kantin sekolah (Kepmenkes Nomor
1429/MENKES/SK/XII/, 2006 tentang Pedoman
- 108 -

Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Sekolah.


Kantin Sekolah menjadi bagian Inspeksi Kesehatan
Lingkungan TTU Sekolah) dan kantin institusi (kantor,
tempat kerja) yang ada di wilayah kerja Pukesmas
Setiap akhir tahun, berdasarkan data sasaran TPM ini
dapat dievaluasi jumlah TPM yang dilakukan dibina
(dilakukan inspeksi kesehatan lingkungan), dan
klasifikasi.
2) Sumber Data
Sumber data Register Data Dasar TPM adalah hasil
Data Dasar TPM di masyarakat atau berdasarkan data
TPM yang tercatat pada kartu-kartu inspeksi
kesehatan lingkungan TPM
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Tempat Pengelolaan Makanan tercantum dalam Tabel
23 Register Data Dasar Tempat Pengelolaan Makanan.
Contoh instrumen Register Pendafataran Tempat
pengelolaan Makanan dan cara pengisiannya
tercantum pada Formulir 23 Register Data Dasar
Tempat Pengelolaan Makanan

Tabel 23

Jenis Data dan Definisi Operasional


Register Data Dasar Tempat Pengelolaan Makanan

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1 Puskesmas Nama Puskesmas pelaksana kegiatan


pendataan

2 Kode Kode Puskesmas sesuai pengkodeaan yang


ditetapkan Kementerian Kesehatan

3 No Nomor urut pendataan, dimulai angka 1


setiap tahun
- 109 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

4 Tanggal (Daftar) Tanggal dilakukan pendataan TPM di


pendataan Puskesmas

Apabila dilakukan perbaikan pendataan,


misal nama pemilik berganti, maka tanggal
pendataan diperbarui .
Jenis PTM
5 Jenis TPM
1) Jasaboga (JB)
2) Rumah makan/restoran (RM)
3) Depot Air Minum (DM)
4) Kantin (KA),
5) Makanan Jajanan (MJ)
6) Sentra Makanan Jajanan (SJ)
7) Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP)
(IR),
8) Lain sarana tempat pengelolaan
makanan (LM). Bisa ditetapkan oleh
daerah, yaitu dimulai dari angka 7/8/9/
atau huruf M, diikuti 2 angka (1-9) atau
2 huruf sesuai penetapan masing-
masing Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota)

6 Kode Jenis TPM Lihat 5) Jenis PTM

7 Alamat : Desa/RW/RT Alamat setidak tidaknya dituliskan nama


desa/kelurahan, RW dan RT

Nama TPM Nama PTM adakah identitas TPM, misal.


Kantin Sehat , SD Pamulang X

8 Nama Nama pemilik (milik pribadi), atau nama


Pemilik/penanggungjawab pimpinan lembaga terkait

9 Status Milik pribadi (P), milik perusahaan,


pemilik/penanggungjawab kelompok, dsb (S), dan milik
pemerintah/desa (U)

10 Izin Usaha Nomor izin usaha yang sah


- 110 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

11 Telepon atau email Sarana komunikasi yang dapat digunaan


dalam rangka pembinaan, pengawasan atau
pemberian informasi lainnya
Kode dari setiap sarana yang dapat
12 Kode TPM
digunakan dalam pengarsipan data sarana
dan penelusuran keberadaan sarana
Kode sarana mengikuti standar pengkodean
sebagai berikuit :
Mxx-BB-DDRWRT-UU
Mxx - kode identitas kelompok
sarana tempat pengelolaan
makanan, diikuti 2 digit
terakhir tahun pendataan
BB - kode sarana TPM (lihat 5)
KKDDRWRT - KK (kode kab/kota), DD (kode
desa), RW (kode RW), RT
(kode RT)
UU - nomor urut sarana ditempat
tersebut sesuai jenis TPM
Hasil klasifikasi selama beberapa tahun
13 Klasifikasi TTM
terakhir. Hasil klasifikasi diperoleh dari
tempat pengelolaan makanan (Formulir24)

m. Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat


Pengelolaan Makanan
1) Penggunaan
Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat
Pengelolaan Makanan (TPM) digunakan untuk
mencatat hasil kegiatan inspeksi kesehatan lingkungan
TPM.
Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan TPM ini dibuat
secara umum, dimana parameter kesehatan
lingkungan, bobot dan komponen penilaian akan
disesuaikan dengan standar baku parameter masing-
- 111 -

masing TPM yang dapat diperoleh pada pedoman


terkait
TPM yang dilakukan inspeksi kesehatan lingkungan
antara lain jasaboga, rumah makan/restoran, depot air
minum, kantin, makanan jajanan, sentra makanan
jajanan, dan IRTP.
2) Sumber Data
Sumber data Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan
TPM adalah hasil kegiatan inspeksi kesehatan
lingkungan terhadap TPM
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Kartu Inspeksi
Kesehatan Lingkungan TPM tercantum dalam Tabel 24
Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat
Pengelolaan Makanan
Contoh instrumen Kartu Inspeksi Kesehatan
Lingkungan Tempat Pengelolaan Makanan dan cara
pengisiannya tercantum pada Formulir 24 Kartu
Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat Pengelolaan
Makanan.

Tabel 24
Jenis Data dan Definisi operasional
Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat Pengelolaan Makanan

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1 Nama Puskesmas Nama Puskesmas pelaksana kegiatan IKL

2 Kode Kode Puskesmas

3 Jenis TPM/kode Jenis TPM. Lihat kode pada Kartu pendaftaran


sarana TPM

4 Nama TPM Nama TPM

5 Alamat Alamat lengkap sarana TPM

6 Kode TPM Kode sarana sesuai kode sarana pada Register


Data Dasar Sarana TPM
- 112 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

7 Izin Usaha Nomor izin usaha yang sah

8 Pimpinan Nama pemilik, pimpinan atau


penanggungjawab sarana TPM
9 Parameter kesehatan Jenis parameter terhadap Tempat Pengelolaan
lingkungan Makanan yang berperan terhadap keamanan
makanan. Parameter-parameter ini yang akan
dilakukan inspeksi
Jenis parameter berbeda satu TPM dengan TPM
lain, data jenis parameter tersebut sesuai
dengan pedoman yang berlaku untuk setiap
jenis Tempat Pengelolaan Makanan
10 Bobot Merupakan besarnya nilai bobot dari setiap
parameter.
Jenis parameter dan bobot parameter terhadap
keamanan makanan (mencegah kerusakan
makanan) berbeda-beda untuk setiap Tempat
Pengelolaan Makanan. Nilai bobot setiap
parameter ditetapkan berdasarkan titik paling
rawan (kritis) parameter tersebut dalam
menimbulkan kerusakan makanan, semakin
tinggi nilai bobot, semakin tingginya peran
parameter tersebut terhadap keamanan
makanan
Parameter dan nilai bobot disesuaikan dengan
pedoman yang berlaku untuk setiap jenis
Tempat Pengelolaan Makanan

11 Nilai Merupakan penilaian peran parameter terhadap


keamanan makanan oleh petugas. Ditetapkan
nilai tertinggi adalah sebesar nilai bobot
parameter

12 % Jumlah bobot dan Persentase jumlah semua nilai parameter oleh


jumlah nilai parameter petugas terhadap jumlah semua bobot
parameter yang telah ditetapkan
- 113 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


Klasifikasi TPM sebagai TPM memenuhi syarat
13 Kesimpulan klasifikasi
keamanan makanan (MS) atau TPM tidak
TPM
memenuhi syarat keamanan makanan(TMS)
Klasifikasi TPM ditetapkan berdasarkan a.
besarnya nilai parameter WAJIB dan b. %
jumlah nilai parameter . TPM MS ditetapkan
apabila memenuhi kriteria a dan b, TPM TMS
ditetapkan apabila tidak memenuhi salah satu
kriteria a dan atau b.

14 Sertifikat laik sehat Sertifikat yang diberikan oleh Dinas Kesehatan


Kab/Kota terhadap TPM yang telah memenuhi
syarat dan lulus uji biologi

15 Tanggal kegiatan IKL Tanggal saat dilaksanakan kegiatan inspeksi.


Tempat Pengelolaan Makanan dapat dilakukan
beberapa kali pembinaan dan pengawasan
melalui kegiatan inspeksi kesehatan
lingkungan dalam satu tahun, sehingga
Tempat Pengelolaan Makanan selalu memenuhi
syarat keamanan makanan yang ditetapkan
Klasifikasi Tempat Pengelolaan Makanan dalam
tahun berjalan adalah klasifikasi yang
ditetapkan berdasarkan inspeksi kesehatan
lingkungan terakhir pada tahun tersebut.

n. Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat


Pengelolaan Makanan
1) Penggunaan
Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat
Pengelolaan Makanan (TPM) digunakan untuk
menghimpun hasil inspeksi kesehatan lingkungan
tempat pengelolaan makanan yang telah tercatat pada
Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan TPM.
2) Sumber Data
- 114 -

Sumber data Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan


TPM adalah Kartu Inspeksi Kesehatan Lingkungan
TPM.
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis Data, Definisi Operasional Register Inspeksi
Kesehatan Lingkungan Tempat Pengelolaan Makanan
tercantum dalam Tabel 25 Register Inspeksi Kesehatan
Lingkungan. Instrumen dan cara pengisian Register
Inspeksi Kesehatan Lingkungan TPM tercantum pada
Formulir 25 Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan
Tempat Pengelolaan Makanan

Tabel 25
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat Pengelolaan Makanan

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1 Puskesmas Nama Puskesmas pelaksana kegiatan

2 Kode Kode Puskesmas

3 Tahun Tahun pelaksanaan kegiatan

4 Jenis TPM Jenis PTM, lihat pada Register Data Dasar TPM

5 Nama TPM Nama yang diberikan pada TPM tertentu, misal


RM Sederhana. Jika tidak bernama, diganti
dengan nama pemilik, pimpinan atau
penanggungjawab

6 Alamat Desa Alamat dibagi 2 alamat: lokasi dan


desa/kelurahan

Lokasi adalah tempat spesifik TPM yang dapat


menunjukkan lokasi tertentu, misal Kantin
Sehat dengan lokasi SD Negeri X, kelurahan
Pamulang Timur, atau Restoran Manggis
dengan lokasi Blok G, Plaza Indah, kelurahan
Lebakbulus

7 Kode TPM Sesuai dengan pengkodean TPM. Lihat pada


- 115 -

Register Data Dasar TPM

8 Tanggal kegiatan Setiap kegiatan dengan tanggal pelaksanaan


terdokumentasi dalam kartu dan register.

Setiap akhir tahun dibuat kesimpulan terkahir


kondisi TPM berdasarkan inspeksi kesehatan
lingkungan TPM terakhir

9 % dan klasifikasi Hasil penilaian parameter kesehatan


Penilaian Parameter lingkungan TPM. Dibuat dalam 3 bentuk nilai,
yaitu % penilaian komponen parameter,
klasifikasi MS dan TMS, serta mendapat
sertifikat tempat pengelolaan makanan (S)

10 Petugas Nama petugas yang melaksanakan IKL wajib


dicantumkan

o. Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat


Pengelolaan Makanan Menurut Jenis Sarana
1) Penggunaan
Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan TPM Menurut
Jenis Sarana digunakan untuk menghimpun hasil
inspeksi kesehatan lingkungan tempat pengelolaan
makanan yang direkam pada Register Inspeksi
Kesehatan Lingkungan TPM.
2) Sumber Data
Sumber data Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan
TPM Menurut Jenis Sarana adalah Register Inspeksi
Kesehatan Lingkungan TPM
3) Jenis Data, Definisi Operasional, dan Instrumen
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Inspeksi Kesehatan Lingkungan TPM Menurut Jenis
Sarana tercantum dalam Tabel 26 Register Inspeksi
Kesehatan Lingkungan TPM Menurut Jenis Sarana
Contoh instrumen Register Inspeksi Kesehatan
Lingkungan Tempat Pengelolaan Makanan Menurut
Jenis Sarana dan cara pengisiannya tercantum pada
- 116 -

Formulir 26 Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan


Tempat Pengelolaan Makanan Menurut Jenis Sarana

Tabel 26
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Inspeksi Kesehatan Lingkungan TPM Menurut Jenis Sarana

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1 Puskesmas Puskesmas pelaksana kegiatan

2 Kode Kode Puskesmas

3 Bulan Bulan pelaksanaan kegiatan

4 Tahun Tahun pelaksanaan kegiatan

5 Jenis TPM Jenis TPM yang terdapat di wilayah Puskesmas


sesuai Register Pendaftaran TPM

6 Jumlah TPM Jumlah TPM yang terdaftar dalam Register


Data Dasar TPM

7 Jumlah TPM yang Jumlah TPM yang dilakukan IKL selama bulan
diperiksa bulan ini kegiatan

8 Jumlah TPM yang Jumlah TPM yang dilakukan IKL selama bulan
diperiksa dg hasil kegiatan dengan hasil MS
klasifikasi MS

9 Jumlah TPM yang Jumlah TPM yang dilakukan IKL selama bulan
diperiksa dg hasil kegiatan dengan hasil TMS
klasifikasi TMS

10 Jumlah TPM yang Jumlah TPM yang dilakukan IKL selama bulan
diperiksa dg hasil kegiatan dengan hasil mendapat sertifikat laik
klasifikasi S sehat

p. Register Desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat


1) Penggunaan
Register Desa STBM digunakan untuk menghimpun
hasil pembinaan dan penilaian desa STBM selama
beberapa tahun terakhir yang telah tercatat dalam
- 117 -

Register Pembinaan dan Penilaian Desa STBM serta


Register Verifikasi Desa STBM
Register Desa STBM dapat dimanfaatkan untuk bahan
evaluasi dan perencanaan pembinaan desa STBM, baik
di Puskesmas, maupun di Dinas Kesehatan Kab/Kota,
Dinas Kesehatan Provinsi maupun Kementerian
Kesehatan.
2) Sumber Data
Sumber data Register Desa STBM adalah Register
Pembinaan dan Penilaian Desa STBM dan Register
Verifikasi Desa STBM tahun tertentu
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register Desa
STBM tercantum dalam Tabel 27 Register Desa STBM
Contoh instrumen Register Desa STBM dan cara
pengisiannya tercantum pada Formulir 27 Register
Desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.

Tabel 27
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1 Puskesmas Nama Puskesmas pelaksana kegiatan

2 Kode Kode Puskesmas

3 Desa Nama desa/kelurahan

4 Jumlah Jumlah dusun/RW dalam satu desa. Dusun atau RW


Dusun/RW adalah bagian dari desa

5 Jumlah Jumlah keluarga yang ada dalam satu dusun/RW


Keluarga

6 Jumlah Desa Jumlah dusun yang memenuhi kriteria penilaian


Menurut tahapan STBM
Klasifikasi
Desa STBM
- 118 -

7 Desa Belum Jumlah dusun dalam satu desa yang sama sekali belum
STBM menerapkan tahapan STBM

8 Desa Jumlah dusun yang sudah mempunyai tim STBM dan


Melaksanakan rencana kerja STBM, tetapi belum mencapai status
STBM awal dusun yang bebas dari BAB sembarangan

9 Desa Stop Jumlah dusun yang telah mendapatan verifikasi sebagai


BAB desa Stop BAB Sembarangan (ODF) dari tim verifikator
Sembarangan desa.

1o Desa Lengkap Desa yang telah melaksanakan 5 Pilar STMB secara


STBM penuh

q. Formulir Identifikasi Keluarga Melaksanakan Stop


Buang Air Besar Sembarangan (SBS)/ODF
1) Penggunaan
Formulir ini digunakan untuk mengidentifikasi
keluarga-keluarga dalam satu dusun terhadap
tindakan melaksanakan stop buang air besar
sembarangan.
Kegiatan identikasi keluarga melaksanakan Stop
Buang Air Besar Sembarangan dilaksanakan pada
dusun sesuai kebutuhan, terutama sebelum dan
setelah dilakukan pemicuan, yang dilaksanakan
sendiri oleh kader terlatih atau petugas.
2) Sumber Data
Sumber data formulir ini adalah hasil kegiatan
identifikasi keluarga melaksanakan stop buang air
besar sembarangan.
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Formulir
Identifikasi Keluarga Melaksanakan Stop Buang Air
Besar Sembarangan tercantum dalam Tabel 28 Jenis
Data dan Definisi Operasional Formulir Identifikasi
Keluarga Melaksanakan Stop Buang Air Besar
Sembarangan (SBS)/ODF
- 119 -

Contoh instrumen Formulir Identifikasi Keluarga


Melaksanakan Stop Buang Air Besar Sembarangan
(SBS)/ODF dan cara pengisiannya tercantum pada
Formulir 28 Formulir Identifikasi Keluarga
Melaksanakan Stop Buang Air Besar Sembarangan
(SBS)/ODF

Tabel 28
Jenis Data dan Definisi Operasional
Formulir Identifikasi Keluarga Melaksanakan Stop Buang Air Besar
Sembarangan (SBS)/ODF

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1 Puskesmas Nama Puskesmas pelaksana

2 Kode Kode Puskesmas

3 Desa Desa dimana dusun dilakukan


pendataan

4 Dusun/RW Dusun dilakukan pendataan

5 Tahun/Bulan Tahun dan bulan mulai dilakukan


pendataan

6 Jumlah KK Jumlah keluarga yang ada di dusun


sesuai data di kantor desa

8 Nama KK Nama kepala keluarga yang didata

9 Alamat (RT/blok/jalan) Alamat rumah dari keluarga

10 Kriteria Sekumpulan kriteria pemeriksaan


pelaksanaan SBS

11 Lubang kloset tertutup Terdapat sarana penutup lubang kloset


yang siap digunakan

12 Jarak tinja ke sumur >10 Jarak ke sumber air terdekat


meter

13 Kloset kuat Kloset dibuat dari bahan kedap air dan


tidak mudah runtuh

14 Tinja bayi/lansia dibuang Pernyataan dari responden tentang


- 120 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


ke WC perilaku membuang tinja bayi dan
lansia (jika ada)

15 Setiap orang gunakan WC Pernyataan dari responden tentang


penggunaan WC dalam keluarga

16 Akses anal cleansing Adanya tempat untuk mencuci dubur


dan tangan sehabis buang air besar
yang cukup terjangkau

17 Tidak ada tinja terlihat Tidak ditemukan tinja di rumah dan


halaman rumah yang dapat dihinggapi
lalat

18 Kesimpulan Petugas atau kader membuat


Petugas/Kader kesimpulan setelah melakukan
pendataan pada keluarga

19 ODF (JSP) Seluruh anggota keluarga telah


menerapkan BAB di jamban sehat
permanen, tersedia air yang cukup

20 JSSP Masih terdapat anggota keluarga telah


menerapkan BAB di jamban sehat semi
permanen, tetapi tidak ada yang
menggunakan jamban umum atau OD

21 Umum Masih terdapat anggota keluarga


menggunakan jamban umum, atau
menumpang jamban tetangga, tetapi
tidak ada yang OD

22 OD Masih terdapat anggota keluarga yang


OD (BAB atau membuang kotoran di
luar jamban sehat)

r. Register Identifikasi Keluarga Melaksanakan STBM


1) Penggunaan
Formulir ini digunakan untuk mencatat hasil kegiatan
identifikasi keluarga melaksanakan STBM
- 121 -

Kegiatan identifikasi keluarga melaksanakan STBM


dilakukan sebelum dan setelah pemicuan pada
masyarakat di dusun tertentu, terutama apabila dusun
tersebut telah ODF berdasarkan identifikasi keluarga
melaksanakan stop buang air besar sembarangan.
2) Sumber Data
Sumber data formulir ini adalah hasil kegiatan
identifikasi keluarga melaksanakan STBM di lapangan
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Identifikasi Keluarga Melaksanakan STBM tercantum
dalam Tabel 29 Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Identifikasi Keluarga Melaksanakan STBM.
Contoh instrumen Register Identifikasi Keluarga
Melaksanakan STBM dan cara pengisiannya
tercantum pada Formulir 29 Register Identifikasi
Keluarga Melaksanakan STBM.

Tabel 29
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Identifikasi Keluarga Melaksanakan STBM

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Puskesmas Nama Puskesmas pelaksana

2. Kode Kode Puskesmas

3. Desa Desa yang terdapat dusun dilakukan


kegiatan

4. Dusun Dusun tempat kegiatan

5. Tahun/Bulan Tahun dan bulan dilaksanakan


kegiatan

6. Jumlah KK Jumlah keluarga yang terdapat pada


dusun sesuai catatan kantor desa

7. Nama KK Nama kepala keluarga yang dilakukan


identifikasi
- 122 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

8. NKK Nomor kartu keluarga

9. Alamat Alamat lengkap dari keluarga

10. Akses Jamban Telah menggunakan jamban sehat

11. Sarana CTPS Terdapat sarana untuk cuci tangan


yang tersedia sabun di rumah

12. Pengetahuan CTPS Responden bisa menjelaskan


manfaat CTPS

13. Cara CTPS Responden bisa menejelaskan cara


menerapkan CTPS dengan benar

14. Pengelolaan Air Minum Air minum terhindar dari cemaran


Aman

15. Pengelolaan Makanan Makanan terhindar dari cemaran dan


RT Aman kerusakan makanan

16. 3R Responden bisa menjelaskan


langkah-langkah 3R yang
dilaksanakan dalam keluarga

17. Pemilahan Sampah Terdapat tempat sampah terpisah


Organik-Anorganik untuk sampah organik dan sampah
anorganik

18. Sampah dibuang ke Responden menjelaskan tempat


TPS sampah dibuang pada TPS yang
dikelola dengan benar

19. SPAL terhubung IPAL Sistem pembuangan limbah rumah


dan terpelihara tangga terhubung dengan IPAL dan
terlihat bersih tidak tersumbat atau
tergenang

20. SPAL terhubung Got Sistem pembuangan limbah rumah


dan terpelihara tangga terhubung dengan got dan
terlihat bersih tidak tersumbat atau
tergenang
- 123 -

s. Register Pembinaan dan Penilaian Desa STBM

STBM - Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (Community


Based Total Sanitation), adalah pendekatan untuk merubah
perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan
masyarakat dengan metode pemicuan

Sanitasi Total - Suatu kondisi ketika suatu komunitas:


1) Tidak buang air besar (BAB) sembarangan
2) Mencuci tangan pakai sabun
3) Mengelola air minum dan makanan yang aman
4) Mengelola sampah dengan benar
5) Mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman
Desa/kelurahan yang Melaksanakan STBM
Ada tiga indikator desa/kelurahan yang melaksanakan
STBM:
(1) Minimal telah ada intervensi melalui pemicuan di salah
satu dusun dalam desa/kelurahan tersebut;
(2) Ada masyarakat yang bertanggung jawab untuk
melanjutkan aksi intervensi STBM seperti disebutkan
pada poin pertama, baik individu (natural leader)
ataupun bentuk komite;
(3) Sebagai respon dari aksi intervensi STBM, masyarakat
menyusun suatu rencana aksi kegiatan dalam rangka
mencapai komitmen-komitmen perubahan perilaku
pilar-pilar STBM, yang telah disepakati bersama
(misal: mencapai status SBS)
Desa/Kelurahan ODF (Open Defecation Free) atau SBS
(Stop Buang air besar Sembarangan) adalah memenuhi
indikator sebagai berikut:
(1) Semua masyarakat telah BAB hanya di jamban yang
sehat dan membuang tinja/kotoran bayi hanya ke
jamban sehat (termasuk di sekolah)
(2) Tidak terlihat tinja manusia di lingkungan sekitar
(3) Ada penerapan sanksi, peraturan atau upaya lain oleh
masyarakat untuk mencegah kejadian BAB di
sembarang tempat
- 124 -

(4) Ada mekanisme pemantauan umum yang dibuat


masyarakat untuk mencapai 100% keluarga
mempunyai jamban sehat
(5) Ada upaya atau strategi yang jelas untuk mencapai
sanitasi total
Desa/kelurahan Sanitasi Total desa yang telah mencapai
5 pilar STBM secara berkelanjutan
1) Penggunaan
Register Bina Desa STBM digunakan untuk mencatat
hasil kegiatan bina desa/pemicuan. Data pada register
ini digunakan untuk menentukan kinerja bina desa
STBM, terutama untuk mengetahui jumlah desa yang
telah melaksanakan STBM, desa ODF dan desa yang
masih memerlukan bina desa.
2) Sumber Data
Sumber data register bina desa STBM adalah hasil
kegiatan bina desa STBM dan identifikasi keluarga
melaksanakan stop buang air besar sembarangan yang
tercatat pada Formulir Identifikasi Keluarga
Melaksanakan Stop Buang Air Besar Sembarangan.
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen
Jenis data dan definisi operasional pada Register Bina
Desa STBM tercantum dalam Tabel 30 Jenis Data dan
Defenisi Operasional Register Bina Desa Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat.
Contoh instrumen Register Bina Desa STBM dan cara
pengisiannya tercantum pada Formulir 30 Register
Bina Desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.

Tabel 30
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Bina Desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

Bina Desa STBM Pemberdayaan desa/kelurahan


dengan metode pemicuan (CLTS)
agar masyarakat desa
- 125 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


menerapkan 5 pilar STBM

1 Puskesmas Puskesmas pelaksana

2 Kode Kode Puskesmas

3 Tahun Tahun kegiatan

4 Nama Desa/Kelurahan Nama desa dimana kegiatan bina


desa dilakukan, baik pada salah
satu dusun atau beberapa
jumlah dusun

5 Tanggal Bina Desa Tanggal dimulainya pelaksanaan


bina desa (pemicuan)

6 Jumlah SD Jumlah sekolah dasar dan


madrasah ibtidaiyah yang ada di
wilayah desa/kelurahan

7 Jumlah Dusun Jumlah dusun/RW yang ada di


masing-masing wilayah
desa/kelurahan

8 Jumlah KK Jumlah keluarga yang terdapat di


masing-masing wilayah
desa/kelurahan

9 Data kondisi sebelum Terdiri dari jumlah keluarga di


dilaksanakan bina desa wilayah desa dengan kondisi
(pemicuan) jambannya adalah JSP, JSSP,
umum atau OD
JSP jamban sehat permanen
JSSPjamban sehat semi
permanen
Umummenggunakan jamban
sehat umum atau numpang ke
jamban sehat tetangga
OD-open defecation, buang hajat
di jamban tidak sehat, halaman,
kebun, atau sungai
- 126 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


Terdiri dari jumlah keluarga di
10 Data setelah dilakukan
wilayah desa dengan kondisi
pemicuan
jambannya adalah JSP, JSSP,
umum atau OD, ditambah
dengan jumlah kader aktif dan
ada tidaknya rencana kerja
desa/kelurahan
Kader aktifjumlah warga yang
aktif menjadi tim STBM, baik
sebagai pengurus maupun
sebagai team leader yang
mendampingi warga menuju
pelaksanaan 5 pilar STBM
RKDrencana kerja
desa/kelurahan-telah terbentuk
tim STBM dan tersusunnya
rencana kerja desa menerapkan 5
pilar STBM

11. Nama Petugas Nama petugas bina desa.

Petugas Puskesmas yang


melaksanakan bina desa dengan
metode pemicuan (CLTS).

t. Register Verfikasi Desa STBM


1) Penggunaan
Register Verifikasi Desa STBM digunakan untuk
mencatat hasil kegiatan verifikasi desa STBM oleh tim
verifikasi STBM
2) Sumber Data
Sumber data Register Verifikasi Desa STBM adalah
hasil pelaksanaan verifikasi desa STBM, dan atau
laporan verifikasi desa STBM oleh tim verifikasi desa
STBM
- 127 -

3) Jenis Data, Definisi Operasional, dan Instrumen


Jenis data dan definisi operasional pada Register
Verfikasi Desa STBM tercantum dalam Tabel 31 Jenis
Data dan Definisi Operasional Register Verfikasi Desa
STBM
Contoh instrumen Register Verfikasi Desa STBM dan
cara pengisiannya tercantum pada Formulir 31
Register Verfikasi Desa STBM

Tabel 31
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Verifikasi Desa STBM

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Nama Puskesmas Nama Puskesmas pelaksana

2. Kode Puskesmas Kode Puskesmas

4. Tahun Tahun kegiatan

5 Tanggal Tanggal kegiatan verifikasi STBM

6 Desa Nama desa/kelurahan dilakukan


verifikasi STBM

7 Jumlah Rumah/KK Jumlah keluarga yang terdapat di


desa

8 Jumlah rumah/KK Jumlah keluarga yang diperiksa tim


diperiksa verifikasi STBM

9 Jumlah Rumah Belum Jumlah keluarga ditemukan dg


Sehat kondisi rumah belum sehat sesuai 5
pilar STBM

10 Jumlah Rumah Belum Jumlah keluarga ditemukan dg


Dengan Jamban Standar kondisi jamban belum standar

11 Jumlah Rumah Belum Jumlah keluarga ditemukan dg air


Tersedia Air Bersih bersih belum tersedia

12 Jejak Tinja di luar Jamban Jumlah keluarga yang ditemukan


Standar tinja di luar jamban
- 128 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

13 Adanya Tim STBM Tim STBM telah dibentuk dengan


kepengurusan yang jelas sebagai
keputusan musyawarah masyarakat
desa

14 Adanya Rencana Kerja Tim STBM telah menyusun rencana


STBM kerja bulanan atau tahunan menuju
tercapaianya pelaksanaan 5 pilar
STBM

15 Keputusan Tim Verifikasi Kesimpulan tim verifikasi terhadap


status desa STBM
- Desa belum STBM

- Desa STBM sebagian

- Desa bebas dari BAB


sembarangan

- Desa telah STBM lengkap

u. Kartu Konseling Kesehatan Lingkungan/Kartu Status


Kesehatan Lingkungan
1) Penggunaan
Kartu Konseling Kesehatan Lingkungan digunakan
untuk mencatat kegiatan konseling dengan
pasien/klien, dan dibuat sesuai dengan Pedoman
Pelaksanaan Konseling Kesehatan Lingkungan Untuk
Puskesmas (Kepmenkes Nomor 1429/MENKES
/SK/XII/, 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Kesehatan Lingkungan Sekolah. Kantin Sekolah
menjadi bagian Inspeksi Kesehatan Lingkungan TTU
Sekolah), dan pendekatan promosi kesehatan dengan
metode konseling.
2) Sumber Data
Sumber data Kartu Konseling adalah hasil kegiatan
konseling kesehatan lingkungan
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
- 129 -

Jenis data dan definisi operasional Kartu Konseling


Kesehatan Lingkungan tercantum dalam Tabel 32
Jenis Data dan Definisi Operasional Kartu Konseling
Kesehatan Lingkungan
Contoh instrumen Kartu Konseling Kesehatan
Lingkungan dan Cara Pengisiannya tercantum pada
Formulir 32 Kartu Konseling Kesehatan Lingkungan

Tabel 32
Jenis Data dan Definisi Operasional
Kartu Konseling Kesehatan Lingkungan

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1 Nama Pasien/Klien Nama pasien atau klien yang


mendapat konseling kesehatan
lingkungan

2 Umur Ulang tahun terakhir pasien

3 Nama KK Nama kepala keluarga dari pasien


sesuai kartu keluarga

4 Jenis Kelamin Jenis kelamin pasien

5 Agama Agama pasien

6 Pekerjaan Pekerjaan pokok pasien

7 Alamat Alamat desa, RW/RT pasien


sesuai KTP

8 Golongan (sumber biaya) Sumber biaya: umum, JKN,


ansuransi lain, kartu sehat, gratis

9 Tanggal Tanggal pelaksanaan konseling

10 Identifikasi Masalah Riwayat masalah yang dihadapi


(Anamnese dan Pemeriksaan)

11 Topik atau Masalah Kesimpulan dari petugas tentang


(Diagnosis) problem yang dihadapi klien
- 130 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

Rekomendasi petugas
12 Tindakan dan Rekomendasi
Rencana tindakan yang akan
dilakukan klien sebagai hasil dari
konseling

13 Keterangan Janji konseling

14 Nama Petugas Konseling Nama petugas konseling

v. Register Konseling Kesehatan Lingkungan (Klinik


Sanitasi)
1) Penggunaan
Register ini digunakan untuk menghimpun hasil
kegiatan di Klinik Sanitasi (Klinik Konseling Kesehatan
Lingkungan) yang telah tercatat pada Kartu Konseling
Kesehatan Lingkungan
2) Sumber Data
Sumber data register ini adalah Kartu Konseling
Kesehatan Lingkungan
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register Klinik
Sanitasi tercantum dalam Tabel 33 Jenis Data dan
Definisi Operasional Register Konseling Kesehatan
Lingkungan (Klinik Sanitasi).
Contoh instrumen Register Klinik Sanitasi dan Cara
Pengisiannya tercantum pada Formulir 33 Register
Konseling Kesehatan Lingkungan (Klinik Sanitasi)

Tabel 33
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Konseling Kesehatan Lingkungan (Klinik Sanitasi)

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Puskesmas Nama Puskesmas pelaksana kegiatan


- 131 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

2. Kode Kode Puskesmas

6. Tahun Tahun kegiatan

9. Tanggal Tanggal konseling dilaksanakan

10. Nama Nama klien

11. NIK dan NKK Nomor induk kependudukan dan nomor


kartu keluarga klien sesuai KTP

12. Alamat Alamat desa/kelurahan, RW dan RT

13. Umur Ulang tahun terakhir

14. Jenis Kelamin L/P

15. Topik Diagnosis atau topik problem yang


dihadapi klien

17. Petugas Nama atau kode petugas

1. Pelayanan Gizi KIA-KB


Pengunjung Puskesmas yang ingin mendapatkan pelayanan Gizi
KIA-KB datang ke Bagian Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan Ibu
dan Anak (Poli KIA) dengan membawa Buku KIA.
Hasil pemeriksaan kesehatan ibu dicatat dalam Kartu Ibudan
Buku KIA, kemudian data pada Kartu Ibu dihimpun ke dalam
Register Kohort Ibu.
Hasil pemeriksaan kesehatan bayi, anak Balita dan anak
prasekolah dicatat ke dalam Kartu Anak (Kartu Menuju Sehat),
kemudian data pada Kartu Anak tersebut dihimpun ke dalam
Register Kohort Bayi/Register Kohort Anak Balita dan Anak
Prasekolah sesuai dengan jenis pelayanan.
Pada Puskesmas yang sudah mengembangkan jaringan
komputer, maka pencatatan hasil pelayanan pemeriksaan
kesehatan ibu dicatat ke dalam Kartu Ibu (database), yang
sekaligus memperoleh Register Kohort Ibu.
Instrumen yang digunakan dalam pelayanan kesehatan Gizi KIA-
KB adalah:
a. Kartu Ibu dan Buku KIA
- 132 -

b. Register Kohort Ibu (Kohort Antenatal Care)


c. Register Antenatal Care Menurut Desa
d. Register Persalinan Menurut Desa
e. Register Masa Nifas Menurut Desa
f. Formulir Bayi Baru Lahir
g. Kartu Balita
h. Register Kohort Bayi (0-11 bulan)
i. Register Kohort Anak Balita dan Pra Sekolah (12-72 bulan)
j. Register Deteksi Dini Tumbuh Kembang
k. Register Pelayanan Korban Tindak Kekerasan Terhadap
Perempuan, Anak dan KDRT
l. Register Pelayanan Korban Tindak Kekerasan Terhadap
Perempuan, Anak, dan KDRT Menurut Desa
Alur pencatatan kegiatan pelayanan kesehatan Ibu hamil
terlihat pada bagan 3 berikut. Bagan 3 secara singkat
menjelaskan bahwa pencatatan pelayanan kesehatan ibu dan
anak berawal dari mulai pencatatan di loket pendaftaran
pengunjung kemudian pencatatan juga dilaksanakan pada
kegiatan pelayanan di poli kesehatan ibu dan anak.

Bagan 3. Skema Pencatatan Data Ibu Hamil


- 133 -

Bagan 4. Skema Pencatatan Data Ibu Bersalin

Bagan 5. Skema Pencatatan Data Ibu Masa Nifas

Bagan 6. Skema Pencatatan Data Bayi, Anak Balita dan Anak Prasekolah
- 134 -

Bagan 7. Skema Pencatatan Data Deteksi Dini Tumbuh Kembang

Bagan 8. Skema Pelayanan Korban Tindak Kekerasan Terhadap


Perempuan, Anak, dan KDRT

a. Kartu Ibu dan Buku KIA


1) Penggunaan
Kartu Ibu dan Buku KIA merupakan data individual
ibu selama hamil, bersalin dan masa nifas. Kartu Ibu
disimpan di fasilitas pelayanan kesehatan atau bidan
desa, sedang Buku KIA dibawa ibu dan dibawa saat
pemeriksaan kehamilan, persalinan atau masa nifas.
2) Sumber Data
Sumber data pada kartu ibu berasal dari hasil
pemeriksaan yang dilakukan kepada ibu hamil,
bersalin dan masa nifas.
- 135 -

3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara


Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Kartu Ibu dan
KIA tercantum dalam tabel 34.
Contoh instrumen Kartu Ibu dan Buku KIA dan cara
pengisiannya tercantum pada Instrumen 34 Kartu Ibu
dan Buku KIA.

Tabel 34
Jenis Data dan Definisi Operasional
Kartu Ibu dan Buku KIA

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Kode dan nama Cukup jelas


Puskesmas

Identitas Ibu

2. Nomor registrasi ibu Nomor registrasi ibu sesuai dengan


ketentuan program/ Puskesmas

3. Nama lengkap ibu Cukup jelas

4. Nama suami Cukup jelas

5. Tanggal lahir Cukup jelas

6. Umur Cukup jelas

7. Alamat domisili Tempat tinggal selama masa


kehamilan

8. Pendidikan Pendidikan formal yang tertinggi


yang telah diselesaikan (ijazah)

9. Pekerjaan Cukup jelas

10. Nama kader/dukun Nama kader atau dukun yang


merawat selama kehamilan (jika
ada)

11. Golongan darah Cukup jelas

12. Telp/HP Cukup jelas


- 136 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

Data Medis Kehamilan

13. Riwayat obstetric Jumlah kehamilan, persalinan,


abortus, persalinan dengan bayi
lahir hidup yang pernah dialami
oleh ibu

14. Pemeriksaan bidan Pemeriksaan pada akses pertama

15. Rencana persalinan Cukup jelas

16. Data umum kehamilan, Cukup jelas


termasuk status
imunisasi TT (TT 1-5)

Ante Natal Care

17. Tanggal pemeriksaan Cukup jelas

18. Usia kehamilan Usia kehamilan ibu sesuai dengan


taksiran terhadap tinggi fundus
uteri (dalam hitungan minggu)

19. Pemeriksaan ibu (berat Cukup jelas


badan, tekanan darah,
tinggi fundus uteri,
reflek patela)

20. Pemeriksaan janin Cukup jelas


(denyut jantung, kepala
terhadap PAP, taksiran
berat janin, presentasi
dan jumlah janin)

21. Pemeriksaan Cukup jelas


laboratorium (Hb,
protein urin, gula darah,
thalasemia, HbsAg)

22. Pelayanan (imunisasi Cukup jelas


TT, jumlah tablet
tambah darah,
- 137 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

pemberian makanan
tambahan ibu KEK)

23. Deteksi risiko Cukup jelas

24. Komplikasi dan Cukup jelas


tindakan

25. Rujukan Cukup jelas

26. Perlu dicatat hasil Cukup jelas


pemeriksaan kondisi
kesehatan khusus
(pemeriksaan, status
dan obat yang diberikan
terhadap penyakit HIV,
sifilis, malaria, TB,
cacing perut) sesuai data
yang ada pada program
terkait

Data Medis Persalinan

27. Tanggal persalinan Cukup jelas

28. Tempat bersalin Cukup jelas

29. Umur kehamilan Cukup jelas

30. Status persalinan Cukup jelas

31. Komplikasi persalinan Cukup jelas

32. Keadaan bayi (berat Cukup jelas


bayi, tinggi badan, lahir
hidup/lahir mati)

33. Keadaan ibu Cukup jelas

34. Rawat gabung Cukup jelas

35. IMD Cukup jelas

36. Lembar observasi Cukup jelas


partograf
- 138 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

37. Penolong Cukup jelas

38. Dirujuk ke Cukup jelas

Pemeriksaan Nifas

39 Tanggal pemeriksaan Cukup jelas

40. Hari Kunjungan nifas Cukup jelas

41. Tanda vital Cukup jelas

42. Pelayanan Cukup jelas

43. Komplikasi Cukup jelas

44. Rujukan Cukup jelas

45. Keadaan saat tiba dan Cukup jelas


pulang (hidup/mati)

KB pasca salin (kondom, pil, suntik, akdr, implant, mow, mop)

46. Tanggal Cukup jelas

47. Rencana Cukup jelas

48. Pelaksanaan Cukup jelas

Setiap tindakan yang dicatat harus disertai dengan nama dan


jabatan tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan (kode jenis
dan jenjang jabatan).

b. Register Kohort Ibu (Kohort Antenatal care)


1) Penggunaan
Register Kohort Ibu digunakan untuk menghimpun
data hasil pemeriksaan kesehatan ibu dan tindakan
medis selama hamil sampai masa nifas (40 hari
terakhir setelah persalinan). Perekaman data tersebut
dimaksudkan untuk mem-follow up sejauh mana
perkembangan kesehatan selama masa kehamilan,
persalinan dan masa nifas untuk mendeteksi dini
adanya risiko kehamilan, persalinan dan masa
- 139 -

nifasnya semua ibu hamil terdaftar pada fasilitas


pelayanan kesehatan/bidan desa. Satu desa atau satu
pos pelayanan (posyandu) dibuat satu Register Kohort
Ibu.
2) Sumber Data
Sumber data pada register kohort ibu berasal dari hasil
pemeriksaan kepada ibu selama hamil, persalinan dan
masa nifas.
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Kohort Ibu (Kohort Antenatal Care) tercantum dalam
tabel 35.
Contoh instrumen Register Kohort Ibu (Kohort
Antenatal care) dan Cara Pengisiannya tercantum
pada Formulir 35 Register Kohort Ibu (Kohort
Antenatal care).

Tabel 35
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Kohort Ibu (Kohort Antenatal Care)

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

Identitas Puskesmas

1. Nama dan Kode Cukup jelas


Puskesmas

Identitas Ibu

1 Nama lengkap ibu Cukup jelas

2 NIK Cukup jelas

3 Nama Suami Cukup jelas

4 NKK Cukup jelas

5 Tanggal lahir Cukup jelas

6 Umur Cukup jelas

7 Alamat/desa Cukup jelas


- 140 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

8 RT/RW Cukup jelas

9 Desa/Kel Cukup jelas

10 Kec Cukup jelas

11 Kab/Kota Cukup jelas

12 Provinsi Cukup jelas

13 Pendidikan Ibu Cukup jelas

14 Pekerjaan Ibu Cukup jelas

15 Agama Cukup jelas

16 Tgl Register Cukup jelas

17 Tgl Menikah Cukup jelas

18 Posyandu Cukup jelas

19 Nama Kader Cukup jelas

20 Nama Dukun Cukup jelas

21 Jamkesmas Cukup jelas

22 Golongan darah Cukup jelas

23 Telp/HP Cukup jelas

Kehamilan

1 Riwayat obstetri Cukup jelas

2 Pemeriksaan bidan Cukup jelas

3 Riwayat komplikasi Cukup jelas


kebidanan

4 Penyakit kronis dan Cukup jelas


alergi

5 Rencana persalinan Cukup jelas

Perawatan selama hamil

1 Register Cukup jelas


- 141 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

2 Pemeriksaan ibu dan Cukup jelas


bayi

3 Pelayanan Cukup jelas

4 laboratorium Cukup jelas

5 Integrasi program Cukup jelas

6 Risiko terdeteksi Cukup jelas

7 Komplikasi Cukup jelas

8 Dirujuk ke Cukup jelas

Masa persalinan

1 Proses persalinan Cukup jelas

2 Presentasi Cukup jelas

3 Tempat Cukup jelas

4 Cara persalinan Cukup jelas

5 Manajemen aktif kala III Cukup jelas

6 Pelayanan Cukup jelas

7 Integrasi program Cukup jelas

8 Komplikasi Cukup jelas

9 Rujukan Cukup jelas

10 Usia kehamilan Cukup jelas

11 Usia HPHT Cukup jelas

12 Keadaan ibu Cukup jelas

13 Keadaan bayi Cukup jelas

14 Berat bayi Cukup jelas

15 Jenis kelamin bayi Cukup jelas

Nifas

1 Tanda vital Cukup jelas

2 Pelayanan Cukup jelas


- 142 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

3 Integrasi program Cukup jelas

4 Komplikasi Cukup jelas

5 rujukan Cukup jelas

6 Kunjungan nifas (KF) Cukup jelas

7 KB Cukup jelas

c. Register Antenatal Care Menurut Desa


1) Penggunaan
Register Antenatal Care Menurut Desa merupakan
rekapitulasi hasil pemeriksaan kesehatan ibu selama
hamil menurut desa.
2) Sumber Data
Sumber data pada Register Antenatal Care Menurut
Desa bersumber dari register kohort ibu.
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Antenatal Care Menurut Desa tercantum dalam tabel
36
Contoh instrumen Register Antenatal Care Menurut
Desa dan cara pengisiannya tercantum pada Formulir
36 Register Antenatal Care Menurut Desa.

Tabel 36
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Antenatal Care Menurut Desa

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Nama Puskesmas Cukup jelas

2. Alamat Cukup jelas

3. Telp/Fax Cukup jelas

4. Provinsi Cukup jelas

5. Kabupaten Cukup jelas


- 143 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

6. Kecamatan Cukup jelas

7. Desa Cukup jelas

8. Bulan Cukup jelas

9. Tahun Cukup jelas

10. Nama desa Cukup jelas

11. Sasaran ibu hamil Jumlah ibu hamil yang terdaftar pada
bulan kegiatan di pelayanan

12. Kepemilikan Buku Jumlah ibu hamil yang terdaftar pada


KIA bulan kegiatan dan memiliki buku KIA

13. K1 Jumlah ibu hamil yang berkunjung


pada unit pelayanan pada trimester
pertama

KA(K akses) Jumlah ibu hamil yang berkunjung


pada unit pelayanan pertama kali,
termasuk K1

14. K4 Jumlah ibu hamil yang memenuhi


kriteria:
berkunjung pada unit pelayanan pada
trimester pertama, berkunjunga pada
unit pelayanan pada trimester kedua,
dan berkunjung 2 kali pada trimester
ketiga.

15. Anemia jumlah ibu hamil yang berkunjung


pertama kali dengan Anemi (Hb<12
mmHg)

16. KEK jumlah ibu hamil yang berkunjung


pertama kali dengan KEK (berdasarkan
pengukuran LILA < 23 cm)

17. Protein Urin jumlah ibu hamil yang berkunjung


pertama kali dengan protein urin +

18. Fe Jumlah ibu hamil yang telah mendapat


- 144 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL


tablet Fe minimal 90 tablet selama
hamil pada bulan kegiatan

19. TT Jumlah ibu hamil yang mendapat


imunisasi TT pada bulan kegiatan

20. PMTC Jumlah ibu hamil yang diperiksa dan


positif PMTC pada bulan kegatan

21. Malaria Jumlah ibu hamil yang diperiksa dan


positif malaria pada bulan kegiatan

22. TB Jumlah ibu hamil yang diperiksa dan


TB positif pada bulan kegiatan

23. Sifilis Jumlah ibu hamil yang diperiksa dan


TB positif pada bulan kegiatan

24. Deteksi dini faktor Jumlah ibu hamil yang diperiksa dan
resiko ditemukan faktor risiko pada bulan
kegiatan

25. Komplikasi Jumlah ibu hamil yang diperiksa dan


ditemukan mengalami komplikasi
kehamilan pada bulan kegiatan.

26. Kegiatan Rujukan Jumlah ibu hamil mendapatkan


rujukan pada bulan kegiatan

d. Register Persalinan Menurut Desa


1) Penggunaan
Register Persalinan Menurut Desa merupakan
rekapitulasi data hasil pemeriksaan kesehatan selama
persalinan menurut desa.
2) Sumber Data
Sumber data pada Register Persalinan Menurut Desa
bersumber dari register kohort ibu.
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
- 145 -

Jenis data dan definisi operasional pada Register


Persalinan Menurut Desa tercantum dalam tabel 37.
Contoh instrumen Register Persalinan Menurut Desa
dan Cara Pengisiannya tercantum pada Formulir 37
Register Persalinan Menurut Desa.

Tabel 37
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Persalinan Menurut Desa

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Nama Puskesmas Cukup jelas

2. Alamat Cukup jelas

3. Telp/Fax Cukup jelas

4. Provinsi Cukup jelas

5. Kabupaten Cukup jelas

6. Kecamatan Cukup jelas

7. Bulan Cukup jelas

8. Tahun Cukup jelas

9. Nama desa Cukup jelas

10. Sasaran ibu bersalin Cukup jelas

11. Jumlah persalinan Cukup jelas

12. Jumlah persalinan menurut umur kehamilan Cukup jelas


(<36 minggu dan 36 minggu/lebih)

13. Jumlah persalinan menurut cara persalinan Cukup jelas


(normal, vacum, forcep, SC)

14. Jumlah persalinan menurut presentasi Cukup jelas


(puncak kepala, belakang kepala, dahi, lintang
bokong, kaki)

15. Jumlah persalinan menurut penolong Cukup jelas


persalinan (SpOG, dokter, bidan, perawat,
dukun, lain)
- 146 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

16. Jumlah persalinan menurut tempat persalinan Cukup jelas


(fasilitas pelayanan kesehatan, bukan di
fasilitas pelayanan kesehatan)

17. Manajemen aktif Kala III (injeksi oksitosin, Cukup jelas


peregangan tali pusat, masage fundus uteri)

18. Pelayanan persalinan antara lain Cukup jelas


menggunakan partograf, catat di buku KIA

19. Penerapan IMD (< 1 jam, 1 jam atau lebih) Cukup jelas

20. Keadaan ibu (hidup/meninggal) Cukup jelas

21. Keadaan bayi (hidup/meninggal) Cukup jelas

22. Integrasi program PMTCT (ARV profilaksis, HIV Cukup jelas


+), malaria (malaria positif, antimalaria,
kelambu berinsektisida), Tb (TB+, anti TB),
komplikasi (distorsi, HDK, PPP, infeksi, atau
lainnya)

23. Komplikasi (Distosia, HDK, PPP, Infeksi, Lain- Cukup jelas


lain)

24. Kegiatan rujukan ke fasilitas kesehatan Cukup jelas


lainnya (Puskesmas, rumah bersalin,
RSIA/RSB, RS, lain)

25. Keadaan pasien rujukan tiba di rumah sakit Cukup jelas


(hidup, meninggal)

26. Keadaan pasien saat tiba dan pulang Cukup jelas


(hidup/meninggal)

e. Register Masa Nifas Menurut Desa


1) Penggunaan
Register Masa Nifas Menurut Desa merupakan
rekapitulasi data hasil pemeriksaan kesehatan selama
masa nifas (1-40 hari) menurut desa.
- 147 -

2) Sumber Data
Sumber data pada Register Masa Nifas Menurut Desa
bersumber dari register kohort ibu.
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register Masa
Nifas Menurut Desa tercantum dalam tabel 38.
Contoh instrumen Register Masa Nifas Menurut Desa
dan cara pengisiannya tercantum pada Formulir 38.
Register Masa Nifas Menurut Desa.

Tabel 38
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Masa Nifas Menurut Desa

NO JENIS DATA DEFINISI


OPERASIONAL

1. Nama Puskesmas

2. Alamat Cukup jelas

3. Desa Cukup jelas

4. Bulan Cukup jelas

5. Tahun Cukup jelas

6. Nama desa Cukup jelas

7. KF (KF1, KF2, KF3) Cukup jelas

8. Pelayanan Cukup jelas

9. Integrasi program (PMCT, Malaria, TB) Cukup jelas

10. Pelayanan KB Cukup jelas

11. Komplikasi Cukup jelas

12. Dirujuk Cukup jelas

13. Keadaan Cukup jelas


- 148 -

f. Formulir Bayi Baru Lahir


1) Penggunaan
Formulir Bayi Baru Lahir digunakan untuk mendata
kondisi bayi ketika lahir
2) Sumber Data
Sumber data pada Formulir Bayi Baru Lahir
bersumber dari pemeriksaan yang dilakukan ketika
bayi baru lahir.
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Formulir Bayi
Baru Lahir tercantum dalam tabel 39.
Contoh instrumen Formulir Bayi Baru Lahir dan Cara
Pengisiannya tercantum pada Formulir 39. Formulir
Bayi Baru Lahir.

Tabel 39
Jenis Data dan Definisi Operasional
Formulir Bayi Baru Lahir

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Nama dan tanda tangan Cukup jelas


pemeriksa

2. Nama bayi Cukup jelas

3. Jenis kelamin Cukup jelas

4. Nama orangtua Cukup jelas

5. NKK Cukup jelas

6. Alamat Cukup jelas

7. Tanggal dan jam lahir Cukup jelas

8. Lahir pada umur kehamilan Umur kehamilan pada waktu


persalinan

Pemeriksaan

9. Postur, tonus, aktivitas Cukup jelas

10. Kulit bayi Kondisi kulit bayi ketika lahir


- 149 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

11. Pernapasan ketika bayi tidak Cukup jelas


menangis

12. Detak jantung Cukup jelas

13. Suhu ketiak Cukup jelas

14. Kepala Cukup jelas

15. Mata Cukup jelas

16. Mulut Cukup jelas

17. Perut dan tali pusat Cukup jelas

18. Punggung dan tulang belakang Cukup jelas

19. Lubang anus Cukup jelas

20. Alat kelamin Cukup jelas

21. Berat badan Cukup jelas

22. Panjang badan Cukup jelas

23. Lingkar kepala Cukup jelas

Asuhan/konseling

24. IMD Inisiasi menyusu dini

25. Salep mata Cukup jelas

26. Suntikan vitamin K1 Cukup jelas

27. Imunisasi hepatitis Cukup jelas

28. Rawat gabung Cukup jelas

29. Memandikan bayi Cukup jelas

30. Konseling menyusui Cukup jelas

31. Tanda bahaya padi bayi Cukup jelas

32. Perawatan bayi Cukup jelas

Catatan medis Cukup jelas

33. Waktu pemeriksaan kembali Cukup jelas


/kunjungan neonatal
- 150 -

g. Kartu Balita
1) Penggunaan
Kartu balita merupakan catatan hasil pemeriksaan
anak 0-72 bulan.
2) Sumber Data
Sumber data pada Kartu Balita bersumber dari
pemeriksaan yang dilakukan kepada balita.
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Kartu Balita
tercantum dalam Tabel 40.
Contoh instrumen Kartu Balita dan cara pengisiannya
tercantum pada formulir 40 Kartu Balita.

Tabel 40
Jenis Data dan Definisi Operasional
Kartu Balita

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Nama Puskesmas Cukup jelas

2. No. Bayi Cukup jelas

3. Nama Cukup jelas

4. Nama ibu Cukup jelas

5. Nama ayah Cukup jelas

6. Alamat Cukup jelas

7. Desa Cukup jelas

8. Kecamatan Cukup jelas

9. Kab/Kota Cukup jelas

10. Provinsi Cukup jelas

11. Telp Cukup jelas

12. Tanggal lahir Cukup jelas

13. Jam lahir Cukup jelas


- 151 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

14. Jenis kelamin Cukup jelas

15. Lingkar kepala Cukup jelas

16. Berat badan lahir Cukup jelas

17. Panjang Cukup jelas

18. Golongan darah Cukup jelas

19. Buku KIA/KMS Cukup jelas

20. Keadaan lahir Cukup jelas

21. Komplikasi Cukup jelas

22. Resusitasi Cukup jelas

23. IMD Cukup jelas

24. Pencegahan Cukup jelas

25. Dirujuk ke Cukup jelas

26. Keadaan tiba Cukup jelas

27. Keadaan pulang Cukup jelas

Pemeriksaan Neonatus (6 jam 28 hari)

28. Tanggal Cukup jelas

29. Pemeriksaan Cukup jelas

30. Pencegahan Cukup jelas

31. Integrasi Program Cukup jelas

32. Diagnosis dokter Cukup jelas

33. Klasifikasi MTBM Cukup jelas

34. Keadaan pulang Cukup jelas

35. Dirujuk ke Cukup jelas

36. Keadaan Cukup jelas

37. Keterangan Cukup jelas

Pemeriksaan Bayi (29 hari 11 bulan)

38. Tanggal Cukup jelas


- 152 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

39. Pemeriksaan Cukup jelas

40. Gizi Cukup jelas

41. Pencegahan Cukup jelas

42. Integrasi program Cukup jelas

43. Diagnosis dokter Cukup jelas

44. Klasifikasi Cukup jelas


MTBM/MTBS

Pemeriksaan Anak Balita (12-59 bulan)

45. Tanggal Cukup jelas

46. Pemeriksaan Cukup jelas

47. Gizi Cukup jelas

48. Pencegahan Cukup jelas

49. Integrasi program Cukup jelas

50. Diagnosis dokter Cukup jelas

51. Klasifikasi Cukup jelas


MTBM/MTBS

Pemeriksaan Anak Pra Sekolah

h. Register Kohort Bayi (0-11 bulan)


1) Penggunaan
Register Kohort Bayi merupakan register perekaman
data hasil pemeriksaan kesehatan bayi 0-11 bulan.
2) Sumber Data
Sumber data pada Register Kohort Bayi bersumber
dari register kartu balita.
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Kohort Bayi tercantum dalam tabel 41.
- 153 -

Contoh formulir Register Kohort Bayi dan cara


pengisiannya tercantum pada Formulir 41 Register
Kohort Bayi.

Tabel 41
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Kohort Bayi

NO JENIS DATA DEFINISI


OPERASIONAL

1. Kode dan nama Puskesmas Cukup jelas

2. Tahun kegiatan Cukup jelas

3. Nama posyandu Cukup jelas

4. Data balita (nama, NIK anak/ibu, tanggal lahir, Cukup jelas


jenis kelamin, alamat/desa, berat badan
lahir/BBLR)

5. Status kesehatan hari 1-7 (KN1) dan hari 8-28 Cukup jelas
(KN 4) (sehat, tidak sehat)

6. Status inisiasi menyusui dini/IMD (Y/T) Cukup jelas

7. Hasil penimbangan (setiap bulan sampai 11 Cukup jelas


bulan)

8. Status ASI eksklusif (AE1-4) Cukup jelas

9. Hasil pemeriksaan badan (teridentifikasi kurus Cukup jelas


pada bulan tertentu)

10. Status gizi (gizi buruk pada bulan tertentu) Cukup jelas

11. Status pemberian Vit.A Cukup jelas

12. Status pemberian imunisasi (HB0, BCG, DPT- Cukup jelas


HB-Hib 1, 2 dan 3; polio 1, 2, 3, 4, IPV,
campak, imunisasi dasar lengkap buku KIA

13. Screening hipotyroid kongenital Cukup jelas

14. Hasil stimulasi deteksi dini dan intervensi dini Cukup jelas
tumbuh kembang (SDIDTK)

15. Komplikasi (TN dsb) Cukup jelas


- 154 -

NO JENIS DATA DEFINISI


OPERASIONAL

16. Sebab meninggal (perinatal, Tetanus Cukup jelas


neonatorum, pneumonia, dsb)

i. Register Kohort Anak Balita dan Anak Pra Sekolah (12-


72 bulan)
1) Penggunaan
Register Kohort Anak Balita dan Anak Prasekolah
merupakan himpunan hasil pemeriksaan kesehatan
anak Balita dan anak prasekolah yang tercatat pada
Kartu Balita.
2) Sumber Data
Data pada Register Kohort Anak Balita dan Anak
Prasekolah bersumber dari Kartu Balita.
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Formulir dan Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Kohort Anak Balita dan Anak Prasekolah tercantum
dalam Tabel 42.
Contoh Formulir Register Kohort Anak Balita dan Anak
Prasekolah dan cara Pengisiannya tercantum pada
Formulir 42 Register Kohort Anak Balita dan Anak
Prasekolah.

Tabel 42
Jenis Data dan Definisi operasional
Register Kohort Anak Balita dan Anak Prasekolah

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. No Urut Cukup jelas

2. NIK Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang


diperoleh dari Dukcapil sesuai dengan Akta
Kelahiran

3. Nama Nama anak


- 155 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

4. Tanggal lahir tanggal, bulan dan tahun lahir anak


dengan jelas

5. Jenis kelamin jenis kelamin bayi, tulis L untuk laki-laki


dan P untuk perempuan

6. Nama ibu Cukup jelas

7. Alamat alamat domisili anak dan nomor telpon/Hp


bila ada

8. Buku KIA Kepemilikan buku KIA

9. Pelayanan anak balita Pelayanan yang diberikan kepada balita,


antara laintanggal, bulan dan tahun
diberikan pelayanan imunisasi, tanggal dan
bulan pelayanan, tempat pelayanan, kode
pelayanan, berat badan anak dalam kg,
kode kondisi anak balita.

10. Pelayanan anak prasekolah Pelayanan yang diberikan kepada anak pra
sekolah, antara lain tanggal bulan tahun
diberikan pelayanan, status gizi dan hasil
pelayanan SDIDTK, pemberian ARV pada
anak dengan EID+/SERO+

11. Sebab meninggal Tanggal dan penyebab kematian

12. Keterangan Keterangan baru atau pindah domisili

j. Register Deteksi Dini Tumbuh Kembang


1) Penggunaan
Register Deteksi Dini Tumbuh Kembang merupakan
himpunan data hasil pemeriksaan kesehatan anak
yang digunakan dalam rangka deteksi dini tumbuh
kembang.
2) Sumber Data
Data Register Deteksi Dini Tumbuh Kembang
bersumber dari kartu balita.
- 156 -

3) Jenis Data, Definisi Operasional, Formulir dan Cara


Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Deteksi Dini Tumbuh Kembang tercantum dalam tabel
43.
Contoh Formulir Register Deteksi Dini Tumbuh
Kembang dan Cara Pengisiannya tercantum pada
Formulir 43 Register Deteksi Dini Tumbuh Kembang.

Tabel 43
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Deteksi Dini Tumbuh Kembang

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Identitas Puskesmas Nama. Kode, Kecamatan, kabupaten,


Provinsi Puskesmas

2. No Cukup jelas

3. NIK Nomor Induk Kependudukan

4. Nama Nama anak

5. Umur Umur anak

6. Jenis kelamin Jenis kelamin anak, laki-laki (L),


perempuan (P)

7. Nama KK Nama kepala keluarga

8. Alamat Alamat lengkap

9. BGM Apabila Berat Badan BALITA di Bawah


Garis Merah (BGM) pada KMS Balita

10. Gangguan perkembangan Kemampuan gerak kasar dan gerak halus,


motorik dan bahasa sosial sesuai dengan Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan (KPSP)

11. Gangguan perilaku anak Gangguan perilaku sesuai dengan kriteria


prasekolah Kuesioner Periaku Anak Pra Sekolah
(KPAP)
- 157 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

12. Gangguan pendengaran Gangguan sesuai dengan Kuesioner Tes


Daya Dengar (TDD)

13. Gangguan penglihatan Gangguan sesuai dengan Kuesioner Tes


Data Lihat (TDL)

14. Stimulasi Pemberian stimulasi seperti yang


tercantum dalam pedoman deteksi tumbuh
kembang dan pedoman BKB

15. Rujuk Balita dengan kelainan tumbuh kembang


yang dirujuk ke tingkat pelayanan yang
lebih mampu

16. Lain-lain Bila tenaga kesehatan memberikan


pengobatan, konseling, dan sebagainya
tanpa dirujuk

k. Register Pelayanan Tindak Kekerasan Terhadap


Perempuan, Anak dan KDRT (Kekerasan Dalam Rumah
Tangga)
1) Penggunaan
Register Pelayanan Korban Tindak Kekerasan Terhadap
Perempuan, Anak dan KDRT merupakan himpunan
hasil pemeriksaan kesehatan seseorang (perempuan,
anak dan KDRT) yang mendapat pelayanan korban
tindak kekerasan. Digunakan untuk mendata pasien
yang diduga menjadi korban tindak kekerasan yang
datang ke pelayanan Puskesmas.
2) Sumber Data
Data Register Pelayanan Korban Tindak Kekerasan
Terhadap Perempuan, Anak dan KDRT bersumber dari
hasil pemeriksaan
- 158 -

3) Jenis Data, Definisi Operasional, Formulir dan Cara


Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register
Pelayanan Korban Tindak Kekerasan Terhadap
Perempuan, Anak dan KDRT tercantum dalam tabel
44.
Contoh Formulir Register Pelayanan Korban Tindak
Kekerasan Terhadap Perempuan, Anak dan KDRT dan
cara pengisiannya tercantum pada Formulir 44.
Register Pelayanan Korban Tindak Kekerasan Terhadap
Perempuan, Anak dan KDRT.

Tabel 44
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Pelayanan Korban Tindak Kekerasan
Terhadap Perempuan, Anak dan KDRT

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

1. Identitas Puskesmas Nama. Kode, Kecamatan, kabupaten,


Provinsi Puskesmas

2. Tahun dan bulan Tahun dan bulan pendataan

3. No Cukup jelas

4. NIK Nomor Induk Kependudukan korban

5. Nama Nama korban

6. Alamat Alamat lengkap korban

7. Umur Umur korban

8. Jenis kelamin Jenis kelamin korban, laki-laki (L),


perempuan (P)

9. Jenis kekerasan Jenis tindak kekerasan yang dialami


korban

10. Pendidikan Pendidikan korban

11. Pekerjaan Pekerjaan korban

12. Status perkawinan Status perkawinan korban


- 159 -

NO JENIS DATA DEFINISI OPERASIONAL

13. Dampak Dampak yang dialami oleh korban

14. TKP Tempat Kejadian Perkara

15. Pelayanan yang Pelayanan yang dibetikan kepada


diberikan korban

16. Hubungan terlapor Apa hubungan terlapor dengan


dengan korban korban

17. Pekerjaan terlapor Cukup jelas

18. Umur terlapor Cukup jelas

19. Pendidikan terlapor Cukup jelas

20. Kebangsaan terlapor WNA/WNI

Вам также может понравиться