Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
( MUARDI 41402A0012 )
Abstrak
Air asam tambang atau dikenal dalam bahasa inggris acid mine drainage
merupakan limbah cair industri pertambangan yang bersifat asam dan
mengandung berbagai logam berat yang berbahaya bagi lingkungan. Air asam
tambang terbentuk karena adanya kontak antara mineral sulfida dengan oksigen
dan air yang menyebabkan terbentuknya reaksi kimia yang menghasilkan air asam
dan air asam ini akan melarutkan logam-logam berat yang terkandung di batuan
sekitar maupun dari alat-alat berat yang bersentuhan dengan air asam tersebut. Air
asam tambang sangat berbahaya bagi lingkungan karena kondisi asamnya dan
logam berat yang dimilikinya dapat merusak biota perairan yang ada di sungai,
danau atau laut, serta dapat menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit
bagi manusia yang mengonsumsi air tersebut bahkan bisa menyebabkan
keracunan yang berakhir pada kematian.
Hal ini merupakan suatu permasalahan bagi industri pertambanganan
karena harus terlebih dahulu mengolah limbah tersebut untuk dapat dibuang ke
lingkungan. Proses pengolahan ini tentunya membutuhkan biaya yang besar
sedangkan hasil dari pengolahan tersebut tidak mendatangkan keuntungan secara
finansial untuk perusahaan. Pengolahan air asam tambang ini pun juga menjadi
indicator responsibility perusahaan terhadap lingkungan.
Kata Kunci : Mineral sulfida, acid mine drainage, indicator responsibility
Pendahuluan
Air asam tambang (AAT) merupakan residu yang berasal dari sisa
pengolahan bijih setelah target mineral utama dipisahkan. Secara mineralogi air
asam tambang terdiri atas mineral seperti silika, silikat besi, magnesium, natrium,
kalium, dan sulfida. Selanjutnya mineral-mineral tersebut dapat mengalami
oksidasi (terutama oksidasi pirit) sehingga membentuk garam-garam yang
bersifat asam dengan pH 2,8-3,4 (Munawar, 2007; Herma dan Zulkifli, 2006;
Wulan et al, 2008).
Air asam tambang (AAT) adalah air yang telah dipengaruhi oleh oksidasi
alamiah mineral sulfida yang terkandung dalam batubara yang ditambang.
Faktor pembentukan AAT yang dominan adalah mineral sulfida yang reaktif,
oksigen dan air. Air asam tambang yang timbul akibat dari kegiatan
penambangan sangat berpengaruh negatif terhadap lingkungan.Berikut adadlah
spesifikasi dari kualitas air asam tambang :
No Parameter Nilai
1 pH 5
2 Temperatur (C) 3,04 C
3 TSS (ppm) 18,7
4 Logam Fe(ppm) 1,1935
5 Logam Mn(ppm) 7,0600
Sumber : Hasil Analisa di Laboratorium pengujian Balai Teknik Kesehatan
Lingkungan dan Pengendalian Penyakit.
Alat Analisa Air Asam Tambang :
1.)PHmeter
3.)Erlenmeyer
4.)Oven
5.)Timbangan elektrik
10.)TDSmeter
Pembahasan
Metoda Pengolahan air asam tambang
Air asam tambang merupakan limbah cair industri pertambangan yang
bersifat asam dan mengandung berbagai logam berat yang berbahaya bagi
lingkungan. Hal ini merupakan suatu permasalahan bagi industri pertambangan
karena harus terlebih dahulu mengolah limbah tersebut untuk dapat dibuang ke
lingkungan. Proses pengolahan ini tentunya membutuhkan biaya yang besar
sedangkan hasil dari pengolahan tersebut tidak mendatangkan keuntungan secara
finansial bagi perusahaan. Maka dari pada itu diperlukan konsep atau metoda
pengolahan air asam tambang yang efektif yang dapat mendatangkan keuntungan
bagi perusahaan dan tidak hanya sebagai limbah yang harus diolah dan dibuang ke
lingkungan namun menjadi sesuatu yang bernilai guna dan mendatangkan
keuntungan finansial bagi perusahaan.
Metoda elektrolisa merupakan salah satu solusi alternatif yang dapat
digunakan untuk mengolah air asam tambang agar dapat memanfaatkan air asam
tambang menjadi produk yang berdaya guna. Dengan menggunakan prinsip
elektrolisis, elektrolisa dapat memisahkan logam berat yang terkandung dalam air
asam tambang menjadi dalam bentuk endapan atau presipitat yang memiliki
kemurnian tinggi, serta asam sulfat dapat dimanfaatkan untuk industri kimia dan
dapat dipasarkan. Salah satu perusahaan yang menggunakan elektrolisa dalam
pengolahan air asam tambang yaitu PT. Freeport Indonesia yang telah memiliki
instalasi pengolahan air asam tambang diamana pada kondisi operasi aktual
katoda tembaga mampu dihasilkan seberat 23-25 kg dengan tingkat kemurnian
yang dihasilkan > 99,99%.
Metoda elektrolisa yang dikembangkan ini merupakan gagasan teoritis
dengan didasarkan pada studi literatur untuk menyelesaikan permasalahan pada
pengolahan air asam tambang. Berbagai macam data yang mendukung gagasan ini
didapatkan dari telaah pustaka berupa jurnal penelitian, atikel ilmiah, dan berbagai
buku mengenai pertambangan dan lingkungan.
Sebuah terobosan baru di dunia pertambangan jika air asam tambang dapat
dimanfaatkan untuk keperluan industri lain maupun untuk perusahaan itu sendiri
yang mendatangkan keuntungan secara finansial terhadap perusahaan dan
mengatasi permasalahan lingkungan. Bahkan penanganan air asam tambang
dijadikan sebagai indikator keberhasilan suatu perusahaan dalam menanggapi
permasalahan lingkungan bahkan banyak perusahaan tambang yang merugi akibat
air asam tambang seperti PT Newmont yang memperkiraan nilai tanggung-gugat
penutupan tambang-tambang Newmont secara global berada pada kisaran
beberapa ratus juta dolar. Sebagian besar proporsinya terkait dengan upaya
pencegahan air asam tambang dari fasilitas-fasilitas penyimpanan tailing,
timbunan-timbunan batuan sisa, dinding-dinding lubang galian tambang (pit) yang
terpapar dan gangguan-gangguan lainnya. Sedangkan PT Newmont Australia
memperkiraan biaya-biaya penutupan lokasi-lokasi di mana masih memiliki
keuangan sekitar 150 juta dolar AS, dimana lebih dari 65 persennya digunakan
untuk pengelolaan limbah.(Department Of Industry Tourism and Resources, 2007)
Melihat besarnya biaya penanganan limbah maupun air asam tambang dari
suatu perusahaan maka harus ada solusi bagi suatu perusahaan untuk menanggapi
permasalahan ini serta mecari metoda baru penanganan air asam tambang
sehingga dapat mendatangkan manfaat bagi suatu perusahaan salah satunya
mengubah air asam tambang menjadi hasil yang dapat digunakan.
Kesimpulan
Pengolahan air asam tambang secara teoritis dapat dilakukan hal ini
berdasarkan tinjauan terhadap reaksi elektrolisis pada air asam tambang yang
mengandung logam berat terbanyak berupa besi, hasil yang didapatkan dari reaksi
tersebut berupa logam berat (besi), asam sulfat, air, serta gas oksigen. Hasil yang
didapatkan ini merupakan keuntungan dari pengolahan air asam tambang dengan
karena akan mendatangkan keuntungan secara finansial bagi perusahaan yang
memiliki air asam tambang tersebut. Tentu saja keuntungan ini terpenuhi jika
kandungan logam berat yang terdapat pada air asam tambang tersebut tinggi,
ketersediaan dari air asam tambang yang besar, serta ketersedian dan penguluaran
dari penggunaan listrik untuk proses elektrolisa.
Penulis berharap pengolahan air asam tambang dapat dikembangkan dan
direalisasikan oleh para peneliti dan akademisi yang tertarik mengenai masalah
lingkungan pertambangan khususnya kasus air asam tambang, semoga artikel ini
bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan kedepan.
Daftar Pustaka