Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
3.1 Definisi
Anestesi inhalasi merupakan salah satu teknik anestesi umum yang
dilakukan dengan jalan memberikan kombinasi obat anestesi inhalasi yang
berupa gas dan atau cairan yang mudah menguap melalui alat atau mesin
anestesi langsung ke udara inspirasi. Istilah faal yang berkaitan dengan sistem
anestesi inhalasi :
1. Volume (VT)
Volume udara yang dihisap atau dikeluarkan pada satu kali nafas biasa.
Besarannya 8-10cc/kgBB.
2. Volume nafas semenit (V)
Jumlah volume tidal dalam semenit (V = VT x F)
3. Ruang Rugi (Dead Space)
Bagian saluran nafas yang tidak terjadi pertukaran udara (VD = 1/3VT)
4. Ventilasi alveolar
Volume udara yang mengadakan pertukaran udara selama semenit.
{VA=(VT-VD)xF}
5. Rebreathing
Pemakaian udara respirasi untuk inspirasi kembali.
6. CO2 absorber
Bahan pengikat CO2 yang terjadi, terdiri dari Ca (OH)2 dengan Na (OH)2
(sodalime).
7. MAC (Minimal Alveolar Concentration)
Konsentrasi minimal zat tersebut di alveolar pada tekanan satu atmosfer
yang dapat menidurkan 50% penderita atau kadar minimal di alveolar
yang dapat menghilangkan stimulus nyeri
MAC meningkat : Hyperthermia, Hypernatremia, Chronic alcohol abuse,
Obat-obatan yang meningkatkan katekolamin
MAC menurun : Hypothermia, Hyponatremia, Premedikasi, Umur
28
Sirkuit anesthesi umumnya terdiri dari:
29
ke wajah pasien tanpa menyentuhnya. Biasanya dikerjakan pada bayi atau
anak kecil yang takut disuntik atau pada mereka yang sedang tidur supaya
tidak terbangun (induksi mencuri, steal induction). Untuk menghindari
penumpukan gas CO2, aliran gas harus cukup tinggi sekitar 8 - 10 liter / menit.
Kelemahan sistem ini dapat mencemari udara sekitar.(Nugroho et al, 2012)
30
pada pasien. Kelemahan sistem ini ialah selain boros, udara ekspirasi
mencemari lingkungan sekitar.(Nugroho et al, 2012)
31
2. Katup (V) terbuka dan duapertiga sisa yang diekspirasikan (kira kira
400ml) yang berisi gas dari dekat alveolus dengan CO 2 kadar tinggi berjalan
ke luar.
3. Selama fase istirahat ekspirasi sekitar satu detik, yang terjadi setelah
ekspirasi normal, gas segar dari peralatan akan mengalir kedepan (V) dan
mendorong ke luar sejumlah kecil gas dengan kadar CO 2 yang tinggi ke
katup terdekat.
4. Diikuti dengan inspirasi. Katup (V) menutup dan penderita menarik napas,
yang terdiri dari CO2 bebas, gas ruang rugi di antara (V) dan A yang
diekspirasikan penderita, ditambah gas segar dari mesin dan dari kantong
cadangan.
Sistem magill jarang digunakan untuk ventilasi terkendali, kecuali secara
singkat dalam ruang anestesi ketika aliran 9L/menit atau lebih digunakan untuk
membuang CO2. (Boulton T.B., 1994)
32
2. Menimbulkan polusi di ruangan sekitar.
3. Pada ventilasi terkendali seharusnya tidak menggunakan sistem ini
karena keseluruhan sistem dapat menjadi dead space (sehingga
membutuhkan FGF yang tinggi). (Kaul T.K., 2013)
C. Sistem Mapleson D
Pada Sistem Mapleson D, katup ekspirasi diletakkan didekat kantong
cadang dan lubang masuk aliran gas segar didekat sungkup muka. Untuk
mencegah penghisapan kembali CO2 perlu aliran gas segar 2,5 x ventilasi
semenit. Modifikasi sistem ini disebut sistem Bain. Pada sistem Bain pipa kecil
yang mengalirkan gas segar diletakkan di dalam pipa ombak dengan lubang
33
masuk kedalam pipa ombak di dekat katup dan lubang keluar gas segar di
dekat sungkup masih di dalam pipa ombak. Pipa ombak biasanya dari plastik
transparan, tembus pandang, sehingga kalau ada kerusakan pipa dalam segera
diketahui.(Latief et al, 2010)
34
D. Sistem Mapleson E
Sistem Mapleson E merupakan T-pieces yang sederhana dengan akhir
cabang ekspirasi yang terbuka yang menggantikan reservoir bag. Sistem ini
hanya untuk pernafasan spontan. Ukuran dan bentuk dari tabung cabang
ekspirasi adalah penting. Tabung ini harus memiliki diameter yang cukup untuk
menghasilkan resistensi yang rendah pada aliran gas, akan tetapi diameter
yang terlalu besar akan menghasilkan campuran antara gas ekspirasi dan FGF
sehingga menyebabkan efisiensi yang berkurang. Kapasitas tabung cabang
ekspirasi harus melebihi volume tidal untuk menghindari kemungkinan
terhirupnya udara bebas. Kurangnya kapasitas tabung cabang ekspirasi dapat
dikompensasi dengan meningkatkan FGF. (Nugroho et al, 2012)
35
mencegah rebreathing, terjadinya tekanan yang tinggi dan barotrauma jika
katup ekspirasi tertutup serta kurangnya humidifikasi. (Nugoho et al, 2012)
36
Rebreathing gas alveolar memelihara panas dan kelembaban. CO 2 pada
gas yang dihembuskan harus dihilangkan untuk mencegah hiperkapni. Secara
kimiawi CO2 bergabung dengan air untuk membentuk asam karbonat. CO 2
absorbent (seperti sodalime atau baralime) mengandung garam hidroksida
yang mampu menetralkan asam karbonat. Produk akhir reaksi meliputi panas
(termasuk panas netralisasi), air dan kalsium karbonat. Sodalime adalah CO 2
absorbent yang umum dan mampu menyerap untuk 23 L CO 2 per 100 g
absorbent.
Perubahan warna dari sebuah indikator pH oleh peningkatan konsentrasi
ion hidrogen memberi tanda terpakainya alat penyerap. Absorbent harus diganti
bila 50-70 % telah berubah warna. Meningkatkan kekerasan sodalime dengan
menambahkan silika meminimalkan resiko menghirup debu natrium hidrokida.
Karena kapur barium hidroksida memasukkan air ke dalam struktur tersebut (air
kristal), sehingga cukup keras tanpa silika. Tambahan air ditambahkan untuk
kedua absorbent selama pembungkusan untuk memberi kondisi yang optimal
untuk pembentukan asam karbonat. Sodalime komersial memiliki kandungan
air 14 19 %.
Butiran penyerap dapat menyerap dan kemudian melepaskan sejumlah
volatile anestesi (anestesi yang mudah menguap) secara signifikan. Sodalime
yang lebih kering besar kemungkinan akan menyerap dan mengurangi anestesi
inhalasi.
Carbon dioksida absorbers
Butiran-butiran penyerap yang terkandung dalam satu atau dua tabung
yang melekat antara kepala dan alas lapisan. Bersama-sama, unit ini disebut
absorbers (gambar 18). Meskipun besar, tabung ganda memungkinkan
penyerapan CO2 yang lebih lengkap, frekuensi perubahan absorbent lebih
sedikit/tidak banyak, dan resistensi aliran gas lebih rendah. Untuk memastikan
penyerapan lengkap, tidal volume pasien tidak boleh melebihi volume udara
ruang antara butiran penyerap, yang kurang lebih sama dengan 50% dari
kapasitas penyerap. Indikator pewarna dapat dipantau melalui dinding
transparan penyerap. Terpakainya penyerap biasanya pertama terjadi pada
lokasi dimana gas dihembuskan memasuki penyerap dan sepanjang dinding
37
tabung yang halus. Absorbers generasi yang lebih baru dapat digunakan hingga
CO2 ditemukan dalam gas yang dihirup yang dapat diamati pada monitor gas
anestesi, yang menunjukkan saatnya tabung untuk diganti
38
Inhalasi membuka katup inspirasi, memungkinkan pasien untuk bernafas
campuran dari gas segar dan gas yang dihembuskan yang sudah melalui
penyerap CO2. Secara bersamaan, katup ekspirasi menutup untuk mencegah
rebreathing dari hembusan gas yang masih mengandung CO2. Selanjutnya
aliran gas dari pasien selama penghembusan (exhalation) membuka katup
ekspirasi. Gas ini keluar masuk (dikeluarkan) melalui katup APL atau
rebreathing oleh pasien setelah melalui penyerap. Penutupan katup inspirasi
selama ekspirasi mencegah pengeluaran gas dari percampuran dengan gas
segar pada cabang inspirasi. Kerusakan katup searah memungkinkan
terjadinya rebreathing CO2, sehingga menyebabkan hiperkapni.
Optimalisasi desain sistem circle (sistem lingkar)
Meskipun komponen-komponen utama sistem lingkar (katup searah,inlet gas
segar, katup APL, penyerap CO2 dan sebuah reservoir bag) dapat ditempatkan
dalam beberapa susunan, tetapi berikut ini susunan yang lebih dianjurkan
(Gambar 20).
39
Katup searah tertutup secara relatif ke pasien untuk mencegah aliran balik ke
cabang inspirasi jika kebocoran rangkaian berkembang. Namun katup searah
tidak ditempatkan di Y-piece, karena menyebabkan kesulitan untuk
mengkonfirmasi kondisi dan fungsi yang tepat dari katup selama operasi.
Inlet gas segar / fresh gas inlet ditempatkan antara penyerap dan katup
inspirasi. Posisinya di hilir (ujung) dari katup inspirasi akan memungkinkan gas
segar untuk memotong jalan pasien selama pengeluaran nafas dan menjadi
pemborosan (sia-sia). Gas segar yang ditempatkan antara katup ekspirasi dan
penyerap akan diencerkan oleh gas resirkulasi. Selanjutnya, anestesi inhalasi
dapat diserap atau dilepaskan oleh butiran sodalime, sehingga memperlambat
induksi dan kemunculannya.
Katup APL harus ditempatkan tepat sebelum absorber untuk memelihara
kapasitas penyerapan dan untuk mengurangi pengeluaran gas segar.
Resistensi terhadap udara ekspirasi berkurang dangan menempatkan reservoir
bag di cabang komponen ekspirasi. Kompresi reservoir bag selama ventilasi
40
terkontrol akan mengeluarkan gas ekspirasi melalui katup APL, sehingga juga
memelihara absorbent.
Karakteristik Kinerja Sistem Lingkar
1. Kebutuhan gas segar
Dengan adanya absorber, sistem lingkar dapat mencegah rebreathing CO 2
pada FGF rendah atau yang dianggap rendah (</= 1 L) atau bahkan FGF yang
sama dengan pengambilan gas anestesi dan oksigen dari pasien dan rangkaian
itu sendiri (anestesi sistem). Pada aliran gas segar lebih dari 5 L/menit,
rebreathing begitu minimal sehingga CO2 absorber biasanya tidak diperlukan.
Dengan FGF rendah, konsentrasi oksigen dan anestesi inhalasi bervariasi yang
mencolok antara gas yang dihirup (gas pada fresh gas inlet) dan gas inspirasi
(gas pada inspiratory limb dari tabung pernafasan), yang merupakan campuran
gas segar dan gas yang dihembuskan yang telah melewati penyerap. Semakin
besar laju FGF, semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk mengubah
konsentrasi gas segar anestesi, yang tercermin dalam sebuah perubahan
konsentrasi gas inspirasi anestesi. Kecepatan aliran induksi dan pemulihan
yang lebih tinggi, dapat mengkompensasi kebocoran dalam sirkuit dan
mengurangi resiko campuran gas tak terduga.
2. Dead space
Bagian dari tidal volume yang tidak mengalami ventilasi alveolar disebut ruang
kosong (dead space). Setiap peningkatan dalam dead space harus disertai oleh
peningkatan yang sesuai pada tidal volume jika ventilasi alveolar tetap tidak
berubah. Karena terdapatnya katup searah, perangkat dead space dalam suatu
sistem lingkar terbatas pada daerah distal titik percampuran gas inspirasi dan
ekspirasi di Y-piece. Tidak seperti rangkaian Mapleson, tabung nafas panjang
tidak mempengaruhi dead space. Seperti rangkaian Mapleson, panjang
rangkaian mempengaruhi compliance dan dengan demikian sejumlah volume
tidal akan hilang ke rangkaian selama tekanan ventilasi positif. Sistem lingkar
pada anak mungkin memiliki suatu septum yang membagi gas inspirasi dan
ekspirasi di Ypiece dan tabung-tabung pernafasan dengan compliance rendah
untuk mengurangi dead space, meskipun alat ini jarang digunakan dalam
praktek saat ini.
41
3. Resistensi
Katup searah dan absorber meningkatkan resistensi sistem lingkar, terutama
pada laju respirasi yang tinggi dan tidal volume yang besar. Meskipun demikian,
bayi prematur dapat diventilasi dengan sukses dengan menggunakan sistem
lingkar.
4. Pemeliharaan kelembaban dan panas
Sistem penghantaran gas medis memberikan gas-gas yang tidak dilembabkan
ke sirkuit anestesi pada suhu kamar. Gas ekspirasi dipenuhi dengan uap air
pada suhu tubuh. Oleh karena itu, panas dan kelembaban gas inspirasi
tergantung pada proporsi relatif dari gas rebreathing ke gas segar inspirasi.
Aliran yang tinggi akan disertai dengan kelembaban yang relatif rendah,
sedangkan aliran yang rendah memungkinkan saturasi air yang lebih besar.
Butiran absorbent menghasilkan sumber panas yang signifikan dan
kelembaban di dalam sistem lingkar.
5. Kontaminasi bakteri
Resiko terdapatnya mikroorganisme pada komponen-komponen sistem lingkar
secara teoritis dapat mengakibatkan infeksi saluran pernafasan pada pasien
yang menggunakan sirkuit ini berikutnya. Karena alasan ini, penyaring bakteri
kadang-kadang ditambahkan ke dalam tabung pernafasan inspirasi atau
ekspirasi atau di Y-piece.
Kekurangan sistem lingkar
Meskipun sebagian besar masalah rangkaian Mapleson terselesaikan oleh
sistem lingkar, sistem ini tetap memiliki kekurangan, seperti ukuran lebih besar
dan kurang praktis dibawa, meningkatnya kompleksitas, mengakibatkan resiko
tinggi pemutusan atau malfungsi, meningkatkan resistensi, dan kesulitan
memprediksi konsentrasi gas inspirasi selama FGF rendah.
42
Mesin yang aman dan ideal ialah mesin yang memenuhi persyaratan
berikut:
1. Dapat menyalurkan gas anesthetic dengan dosis tepat.
2. Ruang rugi minimal
3. Mengeluarkan CO2 dengan efisien.
4. Bertekanan rendah
5. Kelembaban terjaga dengan baik
6. Penggunaannya sangat mudah dan aman
Mesin anestesia sebelum digunakan harus diperiksa apakah berfungsi
dengan baik atau tidak. Beberapa petunjuk dibawah ini perlu diperhatikan.
1. Periksa mesin dan peralatan kaitannya secara visual apakah ada kerusakan
atau tidak, apakah rangkaian sambungannya benar.
2. Periksa alat penguap apakah sudah terisi obat dan penutupnya tidak
longgar atau bocor.
3. Periksa apakah sambungan silinder gas atau pipa gas ke mesin sudah
benar.
4. Periksa meter aliran gas apakah berfungsi baik.
5. Periksa aliran gas O2 dan N2O
43
3.2.4 Sistem Semi Tertutup
1. Gas ekspirasi sebagian keluar ke atmosfir dan sebagian masuk ke
dalam saluran inspirasi
2. Terdapat tabung penyerapan CO2.
3. Keuntungan: lebih irit, tidak terjadi akumulasi CO2, bahaya
kebakaran/ledakan berkurang
4. Kerugian : jika soda lime sudah tua bisa terjadi akumulasi CO2 =>
CO2 narcosis
5. Debu dari soda lime dapat mengiritasi paru penderita
Prinsip: Pasien diinhalasikan melalui suatu masker tertutup yang
dihubungkan dengan suatu reservoir (breathing bag) dimana gas atau
obat inhalasi bercampur dengan O 2 sebelum obat inhalasi terdahulu
diuapkan melalui vaporizer. Udara elshalasi akan terbuang keluar melalui
suatu sistem klep yang dihubungkan dengan masker. Dari sistem closed
bisa menjadi sistem semi-closed dengan cara membiarkan sebagian gas
yang berlebihan keluar melalui valve yang dibuka.
44