Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Halooooooooo
Kali ini, gw mau sharing tentang sesuatu yang, gw susaaaah banget buat memahami.
Padahal, cuma pengen sekedar tahu, tapi kok gak ngerti-ngerti juga. Hingga akhirnya,
ada secercah cahaya (halah) yang membuat gw sedikit ngerti, tentang hal paling dasar
dari AKUNTANSI.
Nah, biar yang sedikit tadi gak langsung menguap, buru-buru deh gw tulis disini.
Tolong dicatat yah!
Gw bukan orang yang tahu banyak tentang Akuntansi, dan bukan pula orang
yang pernah sekolah akuntansi. Makanya judulnya gw buat: Cara Orang Awam
Belajar Dasar Akuntansi.
Jadi, kalo ada yang salah, jangan dihina-dina, dimaki-maki dan diumpat-umpat. Masa
gw harus gantung diri dibawah pohon toge, cuma gara-gara salah nulis?
======================
Serial Cara Orang Awam Belajar Dasar Akuntasi ini terdiri dari beberapa bagian yang
membahas:
1. Persiapan
2. Jurnal Umum
3. Buku Besar
4. Neraca Saldo
5. Jurnal Penyesuaian
6. Update Buku Besar
7. Laporan Laba Rugi
8. Jurnal Penutup
9. Update Buku Besar (lagi)
10. Laporan Perubahan Modal
11. Neraca
======================
Oke, kita mulai aja belajarnya ya. Kita mulai bagian 1 yaitu Persiapan.
Persiapan pertama:
Menurut gw, cara paling gampang belajar akuntansi itu pake contoh dan praktek.
Karena, gw udah coba baca buku yang tebal minta ampun sekalipun, gw tetap aja
kagak ngerti (bisa juga karena otak gw yg emang lelet sih hehe). Dan contoh yang
paling gampang itu, adalah akuntansi untuk sebuah usaha kecil aja. Gimana? Setuju
kan?
Dan biar kita sehati, dan gelombang otak kita sinkron serta mempermudah telepati
kita, sebaiknya kita tentukan nama contoh usaha kita. Hmm.. Kita kasih nama aja.. CV.
SENYUM! Dan bidang usaha kita adalah Reparasi Televisi. Deal??? Pokoknya harus
setuju..
Persiapan Kedua:
Aset itu.. Gampangnya kekayaan yang dimiliki oleh usaha kita. Mau berupa duit dilaci,
duit dilemari besi, tabungan, surat berharga, tanah, rumah dan lain sebagainya,
pokoknya kekayaan yang memang dikelola oleh usaha kita.
Apakah kekayaan itu dari Hutang atau modal, itu gak masalah.
Lucu juga ya.. Gimana kalo ada perusahaan aset-nya 100juta tapi punya utang
200juta? Hebat banget tuh yang punya usaha. Punya bakat jadi koruptor.
Ah, gak usah njelimet pake teori2-an. Pokoknya, Hutang itu sesuatu yang harus kita
bayar nantinya. Dah.. Masa hutang gak ngerti. Padahal sering ngutang diwarteg
sebelah.
.
Modal itu setoran dari pemilik. Dah gitu aja. Mau pemiliknya 1 orang, 10 orang, 100
orang gak masalah.
Udah, gak usah dipusingin pengertian-pengertian di atas. Yang perlu diingat dari rumus
dasar akuntansi adalah:
1. Kita anggap aja, = ( sama-dengan ) sebagai pembatas sisi kiri dan sisi kanan. Jadi,
sisi kiri adalah Aset dan sisi kanan adalah penjumlahan Hutang dan Modal. Dan yang
perlu diingat: Total sisi kiri dan total sisi kanan, harus sama! Ya iyalah.. Kan tanda-nya
sama-dengan. Ya harus sama donk..
2. Kalo transaksi kita membuat sisi kiri bertambah, maka kita harus memberi
label Debet. Sedangkan kalo membuat berkurang, maka kita beri label Kredit.
3. Kalo transaksi kita membuat sisi kanan bertambah, maka harus memberi label
transaksi kita dengan Kredit. Sedangkan kalo berkurang, maka kita beri label Debet.
.
Gimana? Gak susah kan? Udah gak usah dibikin bingung.. Pokoknya, cara ngingetnya
adalah: Kiri = Kanan. Trus: Kiri = debet. Dan: Kanan = Kredit.
.
Persiapan ketiga:
Sekarang waktunya kita buat kesepakatan. Tapi sebelum itu, kita ngayal sebentar.
Bayangin kita punya 3 amplop besar. Masing-masing amplop, kita beri nama Kantong
Makan, Kantong Transport dan Kantong Tabungan.
Dan tiba-tiba kita dapat uang 900 ribu rupiah kontan (terserah mo dibayangin dapat
dari mana). Selanjutnya, uang tersebut kita bagi 3 dan kita masukkan ke masing-
masing kantong sehingga masing-masing berisi 300 ribu.
Suatu ketika, Kantong Makan sudah habis sedangkan kita sangat lapar. Sedangkan
di Kantong Tabungan masih lengkap 300 ribu. Karena kita harus makan, maka kita
meminjam uang dari Kantong Tabungan 100 ribu.
Dan supaya kita tidak lupa, maka kita menulis di Kantong Tabungan: Diambil 100
ribu.
Disaat yang sama, kita menulis di Kantong Makan: Ditambah 100 ribu.
Dan begitu seterusnya. Setiap kita memindahkan uang dari satu kantong ke kantong
lainnya, maka kita harus mencatat di kedua kantong tersebut.
Selain nama, biar lebih gampang, Account tadi juga kita kasih nomor.
Nah.. Disinilah kesepakatan kita. Pokoknya, semua harus ikut kesepakatan ini.
Loh..!!! Kok ada tambahan PENDAPATAN dan BIAYA? Dirumus sebelumnya kan
cuma Aset, Hutang dan Modal???
Tenang.. Memang ada tambahan PENDAPATAN dan BIAYA. Tapi sebenernya, dua ini
cuma Account sementara dan sebenarnya bagian dari MODAL.
Anggap aja seperti kantong celana lah. Tempatnya duit itu kan di-brangkas atau laci
rumah. Nah, karena kita mau jalan-jalan naik bis, maka untuk sementara, duit modal
jalan-jalan, kita simpan di kantong celana. Nanti, kalo sudah sampai rumah, duit
sisanya (kalo ada sisa ya), kita balikin lagi ke brangkas/laci.
Nah, brangkas/laci tadi itu anggap aja Account MODAL. Sedangkan kantong celana itu,
PENDAPATAN dan BIAYA.
Oke??? Gimana? Clear kan persiapan ketiga kita.. Mesti di-inget-inget neh.. Jangan
lupa..
Oh.. itu account yang nunjukin berapa jumlah modal yang ditarik oleh pemilik.
Tahap persiapan belajar sudah selesai! Begitu pula artikel bagian 1, juga selesai.
Berikutnya, CV. SENYUM kita, akan melakukan beberapa transaksi. Nah, di bagian 2,
kita akan belajar memasukkan Transaksi-transaksi CV. SENYUM ke sebuah buku
catatan yang disebut Jurnal.
See ya
Cara Orang Awam Belajar Dasar Akuntansi (Bagian 2)
Published February 27, 2011 Akuntansi 80 Comments
Tags: akuntansi, akuntansi dasar, belajar, catatan keuangan, Jurnal akuntansi, jurnal umum, keuangan
Hai..
======================
Serial Cara Orang Awam Belajar Dasar Akuntasi ini terdiri dari beberapa bagian yang membahas:
1. Persiapan
2. Jurnal Umum
3. Buku Besar
4. Neraca Saldo
5. Jurnal Penyesuaian
8. Jurnal Penutup
11. Neraca
======================
Sebelum ngelanjutin baca artikel ini, pasti-in udah baca yang Bagian 1 dulu. Kalo enggak, ya tanggung sendiri kalo kepalanya
senut-senut..
Pada bagian 2 ini, ternyata CV. SENYUM telah memulai bisnis setahun yang lalu. Tapi sayangnya, belum membuat Pencatatan
akuntansi. CV. SENYUM memulai bisnisnya pertanggal 1 Maret 2010. Dan, per tanggal 31 Desember 2010, CV. SENYUM harus
tutup buku. Sesuai permintaan, CV. SENYUM ingin periode pembukuannya adalah dari Januari s/d Desember tiap tahunnya.
Nah, tugas kita adalah, membantu CV. SENYUM untuk menyusun Pembukuannya.
Berikut adalah oret-oretan (catatan) pemilik CV. SENYUM. Oret-oretan ini, nantinya harus kita susun menjadi sebuah pembukuan dan
berikutnya menjadi laporan keuangan dan seterusnya.
Transaksi 1 :
1 Maret 2010, Pemilik mendirikan perusahaan bernama CV. SENYUM yang bergerak di bidang jasa perbaikan televisi. Pemilik
menggunakan uang pribadi sebesar Rp. 30.000.000 sebagai modal usaha.
Transaksi 2:
1 April 2010, CV. SENYUM menyewa sebuah toko kecil sebagai bengkel. Biaya sewanya sebesar Rp. 8.000.000 selama 1 tahun dan
dibayar Tunai.
Transaksi 3:
1 Mei 2010, untuk menambah keuangan, CV. SENYUM meminjam uang dari Bank BCA sebesar Rp. 40.000.000 dengan bunga 20%
per tahun. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo per tanggal 1 Mei 2011.
Transaksi 4:
2 Mei 2010, CV. SENYUM membeli peralatan untuk reparasi seperti Obeng, Multi tester, Osciloscop dan lain sebagainya dari Toko
Elektronik Jaya. Total pengeluaran sebesar Rp. 40.000.000 dan dibayar tunai.
Transaksi 5:
4 Mei 2010, CV. SENYUM membeli suku cadang komponen sebagai Persediaan dari Toko Sinar Elektro. Total pengeluaran sebesar
Rp. 5.000.000 dan akan dibayar 15 Mei 2010.
Transaksi 6:
15 Mei 2010, CV. SENYUM membayar hutang ke Toko Sinar Elektro sebesar Rp. 5.000.000 secara tunai.
Transaksi 7:
18 Mei 2010, CV. SENYUM membeli suku cadang komponen sebagai Persediaan. Total pengeluaran Rp. 3.000.000 dan dibayar tunai.
Transaksi 8:
28 Mei 2010, CV. SENYUM menggunakan Persediaan suku cadang komponen untuk memperbaiki TV pelanggan. Total nilai
penggunaan sebesar Rp. 2.000.0000.
Transaksi 9:
10 Juni 2010, CV. SENYUM menerima pembayaran untuk jasa reparasi TV dari pelanggan. Total penerimaan sebesar Rp.
35.000.000.
Transaksi 10:
Nah, oret-oretan diatas adalah catatan transaksi dari CV. SENYUM. Selanjutnya, kita harus menyusun oret-oretan diatas menjadi
sebuah catatan Akuntansi yang disebut Jurnal.
Alaah.. gampangnya, itu sebuah catatan harian semua transaksi Usaha. Bedanya sama oret-oretan diatas, mencatat di Jurnal harus
menambahkan nama dan nomor Account yang sesuai (Buat yang gak tau apa itu Account, baca artikel Bagian 1. Oke..).
Dan karena kita mencampur semua jenis transaksi menjadi satu tabel catatan, maka jurnal-nya kita sebut Jurnal Umum.
.
Jurnal semestinya ditulis setiap terjadi transaksi. Atau setidaknya setiap hari. Tapi, berhubung CV. SENYUM sebelumnya tidak
mengenal Akuntanti, terpaksa deh kita harus me-rapel pembuatan Jurnalnya. Jadi ingat ya, pencatatan transaksi ke dalam Jurnal
Umum dilakukan setiap terjadi transaksi, OK? Sip!
Perlu diingat!
Yang sangat perlu diingat saat menyusun Jurnal adalah, kita harus menggunakan rumus dasar Akuntansi yang sudah kita obrolin di
bagian 1.
Ingat, sisi kiri dan sisi kanan harus sama. Dan, penambahan di sisi kiri = Debet. Sedangkan penambahan di sisi kanan = kredit.
Selain itu, ingat-ingat pula daftar Account kita pada Bagian 1. Apa saja yang termasuk Aset, Hutang, Modal, Pendapatan dan Biaya.
TRANSAKSI 1 :
Dari oret-oretan, hal pertama yang dilakukan oleh Pemilik adalah memasukkan modal usaha dan kita akan membuat Jurnal
Umumnya. Jika sudah siap, pertama-tama, tulis No Transaksi seperti pada gambar di bawah (lihat no 1). Selanjutnya, tulis tanggal
transaksi seperti no2.
Karena transaksi ini adalah setoran pemilik ke CV. SENYUM, maka Semua duit yang masuk ke CV. SENYUM, pastinya akan masuk
ke KAS perusahaan kan?
Ya.. Ada! Account Kas adalah salah satu account Aset yang bernomor 100 dan berada di bagian sisi kiri rumus dasar Akuntansi.
Artinya, kita sedang menambahkan nilai sebesar 30.000.000 di sisi kiri dari rumus akuntansi.
Ingat aturan pertama! Sisi kiri harus sama dengan sisi kanan.
Berarti, kita juga harus menambahkan sebesar 30.000.000 di sisi kanan. Tapi kita letakkan di Account apa?
Coba diingat-ingat lagi. Ada account apa saja di sisi kanan dan account apa yang paling pas.
Jadi, selain kita menulis Account Kas seperti pada no 3 pada gambar di atas, kita juga harus menulis Account Modal seperti pada no
4.
Sekarang, saatnya mengingat aturan rumus dasar akuntansi yang kedua dan ketiga!
Penambahan pada sisi kiri, harus kita beri label Debet! Makanya, nilai 30.000.000 pada account Kas, kita tulis di kolom Debet (lihat
no. 8 pada gambar).
Sedangkan penambahan pada sisi kanan, harus kita beri label Kredit! Makanya, nilai 30.000.000 pada account Modal, kita tulis di
kolom kredit (lihat no.9 pada gambar).
Sip Transaksi 1, sudah kita tulis di jurnal. Dan kalo mau iseng-iseng ngitung sisi kiri dan kanan, sampai detik ini, masih sama-
sama 30.000.000. Masih seimbang kan..?
TRANSAKSI 2:
Ini adalah pengeluaran pertama CV. SENYUM. Pengeluaran disebut juga pembiayaan. Artinya, sewa tempat merupakan salah satu
biaya. Nah pertanyaannya, adakah account biaya sewa tempat?
Yup.. Ada!
Sewa tampat, dapat kita masukkan ke dalam account Biaya Sewa dengan nomor: 510. Dan account ini, berada di sisi kanan. Artinya,
dengan menggunakan aturan ketiga, maka menambah nilai pada sisi kanan akan berlabel Kredit. Tapi ada pengecualian di sini!
Yang jadi masalah adalah, kelompok Account Biaya bersifat mengeluarkan atau mengurangi. Saat nilai account ini bertambah, maka
sesungguhnya, nilai sisi kanan malah akan berkurang. Jadi, saat catatan Account Biaya Sewa bertambah sebesar 8.000.000, maka
sisi kanan sesungguhnya berkurang 8.000.000.
Karena itu, label-nya pun harus dibalik. BUKAN berlabel Kredit, tapi kita beri label Debet.
Dan karena sisi kanan berkurang, maka sesuai aturan pertama, maka sisi kiri pun harus berkurang dengan nilai yang sama.
Dan dari mana duit pengeluaran biaya sewa kita ambil? Ya, kita ambil dari Kas!
Karena itu, kita harus mencatat pengurangan Account Kas sebesar 8.000.000. Dan ingat aturan kedua. Saat sisi kiri berkurang, maka
pencatatan tersebut harus berlabel Kredit.
Lihat gambar berikut:
TRANSAKSI 3:
Pada transaksi 3, CV. SENYUM menambah modal dengan meminjam dana dari Bank BCA. Artinya, ada pemasukan uang ke CV.
SENYUM.
Seperti sebelumnya, dana segar yang masuk ini, kita masukkan ke KAS. Dan karena transaksi ini menambah sisi kiri RUMUS, maka
harus berlabel Debet.
Dan sesuai aturan rumus pertama, yaitu sisi kiri = sisi kanan, maka di sisi kanan pun harus kita tambahkan dengan nilai yang sama.
Ya, kita catat di account tersebut. Dan ingat aturan ketiga. Penambahan sisi kanan harus berlabel Kredit.
.
TRANSAKSI 4:
Untuk bekerja, CV. SENYUM membutuhkan peralatan. Karenanya, pada transaksi keempat, CV.SENYUM beli peralatan senilai
40.000.000.
Ketika CV.SENYUM membeli peralatan, maka peralatan-peralatan tersebut akan menjadi HAK MILIK CV.SENYUM. Atau bisa
disebut juga sebagai kekayaan CV.SENYUM. Sedangkan kekayaan merupakan ASET.
Jadi, saat CV.SENYUM membeli peralatan, maka sesungguhnya CV.SENYUM sedang menambah ASET perusahaan. Maka dari itu,
transaksi ini akan kita catat di salah satu account Aset yang berada pada sisi kiri RUMUS.
Dan ternyata, pada sisi kiri, kita memiliki Account Peralatan yang bernomor 140. Dan ingat, menambah pada sisi kiri harus berlabel
Debet. Juga harus diingat, sisi kiri dan sisi kanan harus tetap sama.
Tidak juga, agar sisi kiri tetap sama dengan sisi kanan, tidak selamanya harus menambah di kedua sisi. Tapi bisa juga dilakukan
dengan menambah sisi kiri, juga mengurang sisi kiri.
Dengan kita menambah account Peralatan yang merupakan salah satu account Aset, maka kita cukup mengurangi account Kas, yang
juga salah satu account aset, dengan nilai yang sama. Hasilnya seperti gambar di bawah. Kedua Account (Kas dan Peralatan)
merupakan account Aset namun, satu berlabel Debet dan yang lain berlabel Kredit.
TRANSAKSI 5:
Selain peralatan, CV.SENYUM juga membutuhkan suku cadang untuk memperbaiki Televisi. Dan pada transaksi ini, CV.SENYUM
membeli suku cadang sebagai persediaan dengan cara KREDIT (berhutang).
Seperti halnya peralatan, suku cadang persediaan ini merupakan aset. Karena itu harus dicatat pada sisi kiri.
Kita memiliki account Persediaan bernomor 120 untuk mencatatnya. Dan selalu diingat, menambah disisi kiri harus berlabel Debet.
Agar sisi kiri dan kanan tetap seimbang, maka kita harus menambah atau mengurangkan pada account lain. Hmm.. Dan karena suku
cadang dibeli dengan cara hutang, maka yang lebih pas adalah menambah account Hutang Usaha yang bernomor 200. Account ini
adalah salah satu dari account HUTANG dan berada di sisi kanan. Ingat, menambah sisi kanan harus berlabel Kredit. Lihat gambar
di bawah:
TRANSAKSI 6:
Jika sebelumnya (transaksi 5), CV.SENYUM berhutang, maka pada transaksi ini, CV.SENYUM akan membayar hutang.
Untuk membayar hutang, maka kita harus mengurangi account Hutang Usaha. Ingat, mengurangi sisi kanan harus berlabel Debet.
Karena kita mengurangi sisi kanan, maka agar rumus tetap seimbang, maka kita harus mengurangi juga sisi kiri. Lagian, ini kan
bayar hutang, makanya kita harus mengambilnya dari uang Kas. Artinya, kita harus mengurangi account Kas. Ingat, mengurangi sisi
kiri, harus berlabel Kredit.
TRANSAKSI 7:
Pada transaksi ini, CV.SENYUM belanja lagi suku cadang untuk persediaan. Tapi kali ini, dengan cara TUNAI.
Seperti pada transaksi 5, maka pembelian ini harus kita catat pada account Persediaan yang merupakan sisi kiri. Karena pembelian
dilakukan secara Tunai, maka kita cukup menguranginya dari account Kas yang juga berada di sisi kiri.
Ingat, menambah sisi kiri harus berlabel Debet sedangkan mengurangi sisi kiri harus berlabel Kredit.
TRANSAKSI 8:
Akhirnya, CV.SENYUM memiliki pelanggan yang memintanya untuk memperbaiki Televisi. Dan untuk perbaikan televisi tersebut,
CV.SENYUM harus mengambil beberapa persediaan suku cadang dari gudang.
Karena CV. SENYUM menggunakan/mengeluarkan suku cadang persedian yang merupakan aset usaha, maka transaksi ini harus
dicatat sebagai pengeluaran.
Pengeluaran merupakan pembiayaan, karenanya harus dicatat ke dalam account BIAYA yang berada disisi kanan. Dan account
Biaya yang cocok adalah: Account Biaya Perbaikan Televisi yang bernomor 500.
Seperti pada transaksi 2, ketika kita menambah nilai account Biaya, sesungguhnya kita malah mengurangi nilai sisi kanan. Artinya,
penambahan tidak akan berlabel Kredit, tapi malah berlabel Debet.
Dan agar rumus tetap seimbang, maka kita harus mengurangi account persediaan yang berada disisi kiri. Lagian, suku cadangnya
kan kita ambil dari Persediaan. Jadi, account yang tepat untuk mencatatnya, tentu account persediaan. Dan ingat, mengurangi sisi
kiri harus berlabel Kredit.
Lihat gambar:
TRANSAKSI 9:
Syukurlah.. Pada Transaksi 9 ini, pelanggan akhirnya membayar tagihan reparasi CV.SENYUM. Dan CV. SENYUM pun akhirnya
memiliki pendapatan pertamanya.
Pendapatan ini, langsung kita masukkan ke Kas perusahaan. Dan seperti biasa, kita catat ke account Kas yang merupakan account
sisi kiri.
Dan supaya rumus tetap seimbang, kita juga harus mencatatnya disisi kanan.
Ya, kita catat di account Pendapatan Jasa dengan nomor 400. Dan tetap diingat, menambah sisi kanan harus berlabel Kredit.
TRANSAKSI 10:
Ternyata, pemilik membutuhkan dana segar untuk kebutuhan sehari-hari. Dia pun menarik dana dari CV. SENYUM sebesar
10.000.000.
Penarikan dana, dicatat dengan menggunakan account Prive yang bernomor 310. Account Prive adalah salah satu account MODAL
yang berada di sisi kanan.
Seharusnya, sesuai aturan, menambah sisi kanan akan berlabel kredit. Namun sesungguhnya, saat kita menambahkan nilai pada
account Prive, kenyataanya kita sedang mengurangi nilai dari sisi kanan (Ingat, account Prive adalah account untuk mencatat
penarikan). Jadi, alih-alih kita beri label Kredit, kita akan memberinya label Debet.
Dan agar seimbang, kita akan mengurangi nilai account KAS. Account KAS berada di sisi kiri. Dan mengurangi sisi kiri berlabel
Kredit.
Tapi akhirnya, artikel bagian 2 ini selesai sampai disini. Semua transaksi yang ada di oret-oretan sudah kita pindahkan ke Jurnal
Umum.
Masih tentang Akuntansi! Dan di bagian 3 ini, kita akan belajar tentang Buku Besar.
======================
Serial Cara Orang Awam Belajar Dasar Akuntasi ini terdiri dari beberapa bagian yang membahas:
1. Persiapan
2. Jurnal Umum
3. Buku Besar
4. Neraca Saldo
5. Jurnal Penyesuaian
8. Jurnal Penutup
11. Neraca
======================
Di bagian 1, kita belajar tentang rumus akuntansi dan aturan-aturannya juga tentang account (perkiraan) dan nomor-nomornya.
Di bagian 2, kita belajar memasukkan oret-oretan keuangan CV. SENYUM ke dalam Jurnal.
Nah, di bagian 3 ini, kita akan coba posting isi Jurnal ke dalam Buku Besar.
.
Sebenernya, yang dimaksud posting itu adalah memindahkan isi Jurnal ke dalam Buku Besar.
Buku Besar itu sebenernya sama-sama catatan seperti Jurnal. Tapi ada beberapa perbedaan.
1. Jurnal dicatat tiap hari sedangkan Buku Besar secara periodik. Misalkan setiap sebulan sekali.
2. Saat mencatat pada jurnal, kita tulis semua Account sesuai urutan tanggal dan waktu transaksi pada satu tempat. Sedangkan pada
Buku Besar, masing-masing Account akan kita pisahkan. Jadi, nanti akan ada buku besar KAS, buku besar MODAL dan lain
sebagainya.
Oke, pengantarnya sampai disini aja. Selanjutnya, kita coba praktekkan cara Posting catatan dari Jurnal kita ke dalam Buku Besar.
Oya, Jurnal yang kita gunakan adalah Jurnal yang kita susun di bagian 2 ya. Siap? Lihat gambar dibawah:
Cara mem-posting isi Jurnal ke dalam Buku Besar.
1. Buat sebuah tabel dengan Header : No, Tanggal, Penjelasan, Ref, Debet, Kredit, Saldo Debet dan Saldo Kredit.
2. Beri judul tabel dengan nama masing-masing nama Account yang kita gunakan. Jangan lupa beri nomor account.
3. Selanjutnya, pindahkan transaksi dari Jurnal ke dalam Buku Besar. Misalkan, kita mulai dari Account KAS. Pindahkan semua
transaksi Account KAS ke dalam Buku Besar berjudul KAS. Lihat gambar diatas untuk mengetahui mapping datanya.
Untuk nilai Saldo tanggal pertama, cukup salin nilai yang ada pada kolom Debet/Kredit. Misal: nilai tanggal pertama adalah
Rp. 30.000.000 dan berlabel Debet, maka tuliskan nilai ini pada kolom Saldo Debet.
Untuk nilai Saldo tanggal kedua dihitung dengan cara; nilai Saldo tanggal pertama dikurang/ditambah nilai tanggal kedua yang
ada pada kolom Debet/Kredit. Jika Debet bertemu Debet maka ditambah. Jika Kredit bertemu Kredit maka ditambah. Jika
Debet bertemu Kredit maka dikurang.
Apa sih gunanya Buku Besar ini. Kan isinya sama aja dengan Jurnal?
Yup.. Sebenernya isinya sama aja. Tapi dengan Buku Besar ini, kita ingin melihat pencatatan keuangan per Account. Nah, dari sini kita
bisa melihat, berapa sih uang kita di account KAS? Berapa uang kita di Account Modal? Dan seterusnya.
Sesuai data Jurnal, ada 10 account yang kita gunakan yang berarti akan ada 10 Buku Besar yaitu:
ASET
100 KAS
120 PERSEDIAAN
140 PERALATAN
HUTANG
MODAL
300 MODAL
301 PRIVE
PENDAPATAN
BIAYA
Nah, setelah semua Account sudah kita buatkan Buku Besarnya, maka beginilah penampakan dari Buku Besar CV. SENYUM:
So.. Semua account telah kita buat BUKU BESAR-nya.
Dan cukup sampai disini pembahasan bagian 3-nya. Ketemu lagi dibagian 4 yang akan membahas tentang pembuatan laporan
keuangan. Eh, salah dink.. Kita masih harus membahas neraca saldo, jurnal penyesuaian dan jurnal penutup.. Ini penting buat bikin
laporan keuangan..
See ya..
Ketemu lagi..
Mmm, kita masih mau ngebahas tentang Akuntansi neh.. Kayaknya, masih agak panjang urusan per-akuntansian ini. So far, kita baru
nyampe separuh jalan.. So, yang sabar ya..
======================
Serial Cara Orang Awam Belajar Dasar Akuntasi ini terdiri dari beberapa bagian yang membahas:
1. Persiapan
2. Jurnal Umum
3. Buku Besar
4. Neraca Saldo
5. Jurnal Penyesuaian
8. Jurnal Penutup
11. Neraca
======================
Sebelum lanjut, pasti-in semuanya udah baca artikel Cara Orang Awam Belajar Dasar Akuntansi Bagian 1, 2 dan 3.
Nah, yok kita review lagi apa yang udah kita pelajari di Bagian-bagian sebelumnya:
Bagian 1: Kita belajar pendahuluan. Mulai dari rumus akuntansi sampai kenal apa itu account (Perkiraan).
Bagian 2: Kita belajar cara bikin Jurnal Umum dari sebuah oret-oretan (catatan) dagang CV. SENYUM.
Bagian 3: Kita udah belajar cara mindahin Isi Jurnal, ke Buku Besar.
Daaan, di Bagian 4 ini, kita mau belajar cara bikin sebuah NERACA SALDO dari Buku Besar yang udah kita susun sebelumnya.
Neraca Saldo itu sebenernya rangkuman dari Buku Besar. Kalo masih bingung apa itu buku besar, berarti belum baca yang Bagian 3.
Jadi, gih, baca dulu!
Oke, lanjut.
Jadi, Neraca Saldo itu, adalah sebuah tabel yang berisi saldo terakhir dari tiap-tiap account pada Buku Besar. Ingat, di Bagian 3, kita
udah buat 10 buah Buku Besar. Masing-masing buku besar, adalah catatan tiap-tiap account.
Buku besar KAS diatas, punya Saldo Akhir adalah Rp. 39.000.000,-
Nah, Saldo Akhir inilah yang akan kita tulis di NERACA SALDO. Gak cuma Buku Besar KAS, tapi semua Buku Besar kita
masukkan ke NERACA SALDO.
Neraca Saldo ini kita buat, kapan saja kita butuh! Hee.. Yang penting, harus didahului dengan posting Buku Besar. Karena kita posting
Buku Besar sebulan sekali, sekalian aja buat Neraca Saldo juga sebulan sekali. Neraca Saldo ini dibutuhkan saat kita mau buat laporan
keuangan, atau mau cek kondisi keuangan. Dengan membuat Neraca Saldo, kita bisa melihat, apakah pencatatan keuangan kita sudah
benar. Kok bisa? Yup! Neraca Saldo harus memiliki hasil Debet dan Kredit yang seimbang! Jika ada perbedaan antara Debet dan
Kredit, berarti ada yang salah pada saat proses pencatatan Jurnal atau mungkin saat posting Buku Besar.
Udah.. Baca aja kelanjutannya, ok. Ntar juga ngerti apa yang gw maksud..
Pertama, kita tulis judul dari NERACA SALDO kita dengan menuliskan kapan kita buat Neraca Saldo ini.
Ini penting. Misalkan kita tulis, NERACA SALDO per Desember 2010. Artinya, Neraca Saldo ini adalah kondisi saldo account
sampai bulan Desember 2010 untuk (1 tahun keuangannya dari Januari dan berakhir di Desember). Kalo Neraca Saldo dibuat di bulan
Mei, ya berarti di tulis NERACA SALDO per Mei 2010.
.
Selanjutnya, selalu diingat, jika Saldo Akhir pada Buku Besar memiliki Label DEBET, maka tulis di NERACA SALDO pada kolom
Debit. Begitu juga, jika berlabel Kredit.
Nah, kalo kita rangkum, maka NERACA SALDO CV.SENYUM per Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Ayolah.. Gak usah dibuat bingung.. Ini cuma mindahin saldo akhir di tiap-tiap Account ke dalam sebuah tabel aja kok..
Tenang.. Laporan keuangan, gak akan bisa disusun tanpa Neraca Saldo. Dan abis ini, kita juga harus nyesuain dulu isinya. Nah kan,
tambah bingung..
See yaa
Kali ini, gw masih ngebahas akuntansi.. Targetnya sih, sampe bisa bikin laporan keuangan!
Nah, karena ini artikel bersambung, buat temen-temen yang mo gabung, gw saranin untuk baca artikel Bagian 1, 2, 3 dan 4.
Masalahnya, kalo gak baca bagian-bagian sebelumnya, artikel yang ini jadi gak ada manfaatnya.. So, buat yang baru gabung, mundur
dikit yah..
======================
Serial Cara Orang Awam Belajar Dasar Akuntasi ini terdiri dari beberapa bagian yang membahas:
1. Persiapan
2. Jurnal Umum
3. Buku Besar
4. Neraca Saldo
5. Jurnal Penyesuaian
8. Jurnal Penutup
11. Neraca
======================
Oke, gw anggap kita semua udah baca artikel-artikel sebelumnya. Nah, coba kita review lagi yah:
Bagian 1: Kita belajar pendahuluan. Mulai dari rumus akuntansi sampai kenal apa itu account (Perkiraan).
Bagian 2: Kita belajar cara bikin Jurnal Umum dari sebuah oret-oretan (catatan) dagang CV. SENYUM.
Bagian 3: Kita udah belajar cara mindahin Isi Jurnal, ke Buku Besar.
Wow.. apa itu Jurnal Penyesuaian. Ada hubungan darah apa ama Jurnal Umum???!
Jurnal Penyesuaian ama Jurnal Umum itu abang adek lah.. hehehe. Tapi bener kok. Jurnal Penyesuaian itu ya sejenis jurnal atau
catatan. Jadi, cara nulisnya pun sama dengan Jurnal Umum. Hanya, apa yang ditulislah yang berbeda.
Pada artikel Bagian 4, kita udah buat Neraca Saldo kan? Nah, Neraca Saldo itu adalah neraca saldo periode Januari 2010 Desember
2010. Dan seharusnya, semua transaksi di periode tersebut, peruntukannya (pemanfaatannya) ya harus untuk periode itu juga.
CV.SENYUM kan pernah sewa tempat buat toko-nya selama 1 tahun (12 bulan). Dan sewa dimulai pada tanggal 1 April 2010 (coba
cek Jurnal Umum-nya). Artinya, sewa berakhir 31 Maret 2011.
Masalahnya, periode akuntansinya itu adalah 1 Januari 2010 dan berakhir 31 Desember 2010.
Jadi, diperiode 2010 ini, sewa-nya cuma selama 9 bulan saja yaitu dari bulan April 2010 sampai Desember 2010. Sedangkan sisa 3
bulannya lagi (dari Januari 2011 sampai Maret 2011), seharusnya masuk ke perhitungan periode akuntansi 2011. Dan yang jadi
masalah adalah di periode 2010, CV.SENYUM udah bayar full 12 bulan. Kalo begini, perhitungan periode akuntansi 2010-nya jadi
rugi dan gak valid karena terbebani pengeluaran 3 bulan sewa untuk periode berikutnya.
Nah, inilah yang dimaksud, transaksi di periode 2010, tapi sebagian peruntukannya untuk periode 2011. Dan hal-hal seperti ini yang
mengharuskan kita membuat Jurnal Penyesuaian.
Kita harus memastikan, laporan keuangan kita hanya menghitung transaksi yang dimanfaatkan/digunakan di periode tersebut saja
(misal periode 2010).
Jurnal Penyesuaian dibutuhin untuk membuat laporan keuangan. Jadi, biasanya, Jurnal ini dibuat saat kita ingin tutup buku. Jadi,
setelah semua transaksi selama Januari s/d Desember sudah dicatat dan diposting ke Buku Besar, selanjutnya kita harus membuat
Jurnal Penyesuaian agar laporan keuangan kita akurat.
6. Pemakaian Perlengkapan
Maksudnya adalah, seharusnya ada pengeluaran di periode sekarang, tapi karena sesuatu (misal perjanjian), maka kita boleh
membayarnya sekaligus nanti di periode berikutnya. Nah, jurnal penyesuaian berfungsi mencatat berapa sih tanggungan pengeluaran
yang seharusnya dibayar di periode sekarang, tapi belum dibayarkan.
Contoh kasusnya:
Hutang Bunga (Bank). Kita berhutang ke bank dipertengahan periode akuntansi (misal di bulan Juni 2010), dengan bunga 20%
setahun. Artinya, pada bulan Mei periode berikutnya (Mei 2011), barulah kita harus bayar bunga sebesar 20% tadi.
Pertanyaanya, berapa bunga yang harus ditanggung oleh periode 2010 (Juni Desember 2010: 7 bulan) dan berapa yang harus
ditanggung oleh periode 2011?
Maksudnya adalah, kita seharusnya menerima pembayaran di periode sekarang. Tapi, karena sesuatu (misal pernjanjian atau
dihutang), pembayarannya mundur dan baru akan dibayar nanti di periode berikutnya. Padahal kita harus tutup buku.
Contoh kasus:
Karena pelanggan kita terlambat membayar barang kita, maka pelanggan tersebut harus membayar denda sebesar Rp. 200.000 dan
pelanggan menjanjikannya di bulan Februari 2011 (perode sekarang adalah 2010).
Nah, karena ini sesungguhnya adalah transaksi Periode 2010, maka kita harus mencatatnya pada jurnal penyesuaian.
Contoh kasus:
Usaha kita punya mobil operasional yang merupakan aset perusahaan. Awalnya beli dengan harga 100juta. Suatu saat nanti, mobil
operasional kita tersebut akan tua dan rusak. Dan kita harus menggantinya dengan yang baru.
Misalkan, kita perkirakan umur mobil itu 20 tahun. Artinya, kita perkirakan dua puluh tahun kemudian, mobil itu rusak sehingga
bernilai nol rupiah. Jadi, setiap tahun, mobil tersebut akan berkurang nilai nya sebesar 5 juta.
Nah, disini, jurnal penyesuaian harus mencatat besarnya penyusutan aset sebesar 5 juta.
Maksudnya adalah, kita udah dibayar full, tapi pekerjaan atau barang, kita kirimkan bertahap hingga melampui periode sekarang.
Contoh kasus:
Kita menyewakan alat berat selama 1 tahun (12 bulan) dan telah dibayar full sejak awal. Kontrak sewa dimulai bulan Juni 2010 dan
berakhir Mei 2011. Padahal, kita harus tutup buku 31 desember 2010. Artinya, sampai desember 2010 kita baru menyewakan selama 7
bulan. Sisanya ada di periode berikutnya.
Nah, disini kita harus membuat catatan penyesuaian sebesar nilai sewa yang belum terpenuhi.
6. Pemakaian Perlengkapan
Maksudnya adalah penggunaan barang yang habis pakai. Kita harus menghitung, berapa barang yang sudah terpakai dan berapa sisa-
nya. Dan sisanya itu bernilai berapa rupiah.
Oke, oke.. Tapi kalo pake contoh transaksi CV.SENYUM, apa aja yang perlu dibuat jurnal penyesuaian???
Sip..
1. Sewa Tempat selama setahun, tapi baru mulai di bulan April 2010.
2. Pinjam Bank dengan bunga 20% selama setahun. Bunga yang harus dibayar mulai Mei 2010.
Nah, transaksi CV.SENYUM diatas lah yang sepertinya membutuhkan Jurnal Penyesuaian.
1. Sewa Tempat selama setahun, tapi baru mulai di bulan April 2010.
Coba dilihat kembali Jurnal Umum CV.SENYUM (ada di artikel Bagian 2).
Pada tanggal 1 April 2010, CV.SENYUM mulai menyewa bengkel untuk durasi 12 Bulan (setahun). Setelah 31 Desember 2010, lama
sewa adalah 9 bulan. Agar menjadi 1 tahun, masih tersisa 3 bulan di periode berikutnya. Biaya sewa selama setahun adalah Rp.
8.000.000. Jadi, 3 bulan sisanya jika dirupiahkan adalah: Rp. 8.000.000 x 3 / 12 = Rp. 2.000.000.
Dan Rp. 2.000.000 juta inilah yang akan kita masuk-kan ke dalam account Biaya Sewa Dibayar di Muka dengan nomor account 130
(account dan nomornya dapat dilihat pada artikel Bagian 1).
Perlu diingat juga, cara peletakan label Debet dan Kredit. Account Biaya Sewa Dibayar Dimuka adalah account Aset dan ada di sisi
kiri.
2. Pinjam Bank dengan bunga 20% selama setahun. Bunga yang harus dibayar mulai Mei 2010.
Coba dilihat kembali Jurnal Umum CV.SENYUM (ada di artikel Bagian 2).
Pada tanggal 1 Mei 2010, CV.SENYUM mulai meminjam uang di Bank BCA untuk durasi 12 Bulan (setahun) dengan bunga 20%
setahun. Periode ini (Jan Des 2010) hanya memanfaatkan 8 bulan saja, sisanya 4 bulan dimanfaatkan di periode berikutnya. Namun,
pembayaran bunga, akan dilakukan di periode berikutnya (jan Des 2011), sehingga periode sekarang (jan -des 2010) memiliki
hutang bunga kepada periode berikutnya sebesar : Rp. 40.000.000 x 20% x 8 / 12 = Rp. 5.333.333.
Dan Rp. 5.333.333 juta inilah yang akan kita masuk-kan ke dalam account Biaya Bunga dengan nomor account 530 (account dan
nomornya dapat dilihat pada artikel Bagian 1).
Perlu diingat juga, cara peletakan label Debet dan Kredit. Biaya bunga termasuk account Biaya.
Coba dilihat kembali Jurnal Umum CV.SENYUM (ada di artikel Bagian 2).
Pada tanggal 2 Mei 2010, CV.SENYUM membeli peralatan bengkel senilai Rp. 40.000.000. Semua peralatan memiliki umur sehingga
suatu saat pasti akan rusak.
Kita perkirakan umur peralatan yang kita beli adalah 10 tahun. Kita gunakan metode linier untuk menentukan penurunan nilai aset
maka setiap tahun akan ada penurunan nilai peralatan sebesar 10%. Sedangkan di periode ini, kita belum genap setahun menggunakan
peralatan (baru 8 bulan).
Disini, kita juga memiliki sebuah account aset : Akumulasi Penyusutan Peralatan. Account ini untuk mencatat penyusutan secara
keseluruhan.
Nah, kalo yang ini, kebetulan kita udah buat. Coba lihat dibuku besar pada account Persediaan. So, kita udah gak perlu buat.
Nah, Jurnal Penyesuaian udah selesai.. Total, kita udah bikin 3 jurnal penyesuaian. Hasil jurnal ini, akan kita update ke dalam Buku
Besar.
Hmm.. Sayangnya belum.. Abis ini, di Artikel berikutnya, kita akan update Buku Besar setelah kita buat Jurnal Penyesuaian, setelah
itu masih harus buat Jurnal Penutup.. So.. Tunggu artikel berikutnya yah
.
See yaaaa
======================
Serial Cara Orang Awam Belajar Dasar Akuntasi ini terdiri dari beberapa bagian yang membahas:
Halooo..
Masih tentang akuntansi ya.. Kita lanjutkan pembahasan akuntansi dasar ke bagian 6.
======================
Serial Cara Orang Awam Belajar Dasar Akuntasi ini terdiri dari beberapa bagian yang membahas:
1. Persiapan
2. Jurnal Umum
3. Buku Besar
4. Neraca Saldo
5. Jurnal Penyesuaian
8. Jurnal Penutup
11. Neraca
======================
Selalu gw ingetin buat yang baru join di serial ini, sebaiknya teman-teman baca artikel-artikel sebelumnya. Kenapa? Karena kalo
enggak, gw yakin kalian bisa sakit kepala tujuh turunan (glegeeeeeaaar!).
Bagian 1: Kita belajar pendahuluan. Mulai dari rumus akuntansi sampai kenal apa itu account (Perkiraan).
Bagian 2: Kita belajar cara bikin Jurnal Umum dari sebuah oret-oretan (catatan) dagang CV. SENYUM.
Bagian 3: Kita udah belajar cara mindahin Isi Jurnal, ke Buku Besar.
.
Okeeee.. Ayo kita mulai pembahasan berikutnya, yaitu Jurnal Penutup! Eh, salah.. Sebelum itu, kita harus update dulu Buku Besar
setelah sebelumnya kita membuat Jurnal Penyesuaian.
Jurnal Penyesuaian, sama-sama jurnal seperti halnya Jurnal Umum. Didalamnya, kita melakukan transaksi yang mengubah nilai dari
Account-account kita. Kalo nilai account ada yang berubah, berarti Buku Besar harusnya juga berubah dong..
Dari account-account di atas, ada satu account yang sebelumnya sudah kita buatkan Buku Besarnya yaitu Account Biaya Sewa. Maka
account inilah yang harus kita update. Sedangkan Account-account yang lain belum pernah dibuatkan sebelumnya, jadi harus
dibuatkan yang baru.
Cara Posting-nya masih sama dengan cara Posting dari Jurnal Umum, jadi gw gak perlulah menjelas lagi. Kalo lupa, ayo buka lagi
artikel Bagian 3!
Nah, kalo sudah jadi, beginilah penampakan update dan tambahan Posting Buku Besar kita:
Sedangkan Buku Besar account-account yang lain masih sama seperti berikut:
.
Pokoknya, setelah kita menambahkan catatan pada Jurnal (jurnal apapun itu), kita harus posting jurnal tersebut ke Buku Besar.
Sip! Berarti, selesai sudah artikel bagian 6 ini. Selanjutnya, kita akan buat Jurnal Penutup..
See yaa..
======================
Cara Orang Awam Belajar Dasar Akuntansi (Bagian 7)
Published January 7, 2014 Akuntansi 132 Comments
Tags: akun, akuntansi, akuntansi dasar, aset, biaya, Buku Besar, hutang, jurnal penyesuaian, laporan, laporan laba rugi, modal, pendapatan, rumus akuntansi
Mumpung masih semangat-semangatnya, gw mau ngelanjutin belajar kita. Dan masih tentang akuntansi! Pokoknya, kita abisin dulu
akuntansi (meskipun hanya akuntansi dasar doang hehehe).
======================
Serial Cara Orang Awam Belajar Dasar Akuntasi ini terdiri dari beberapa bagian yang membahas:
1. Persiapan
2. Jurnal Umum
3. Buku Besar
4. Neraca Saldo
5. Jurnal Penyesuaian
9. Jurnal Penutup
======================
Oya. Sebelum lanjut, pastiin kalian udah baca artikel-artikel sebelumnya. Kenapa? Karena ini artikel serial! Jika kalian belum
baca artikel sebelumnya, gw jamin kalian akan pusing tujuh puluh keliling!
Dan sebelum lanjut, kita review dulu apa aja yang udah kita pelajari.
Bagian 1: Kita belajar pendahuluan. Mulai dari rumus akuntansi sampai kenal apa itu account (Perkiraan).
Bagian 2: Kita belajar cara bikin Jurnal Umum dari sebuah oret-oretan (catatan) dagang CV. SENYUM.
Bagian 3: Kita udah belajar cara mindahin Isi Jurnal, ke Buku Besar.
Daaaan.. Gw punya kabar baik buat teman-teman semua. Kali ini, kita benar-benar akan membahas laporan keuangan!
Horeeee!
Hee..
Hmm.. Yaa, sesuai namanya aja. Laporan Laba Rugi berarti laporan yang beris,i apakah usaha kita itu Laba (untung) atau Rugi.
Pasti masih inget pepatah Besar pasak dari pada tiang kan? Nah, itu contoh usaha yang rugi tuh. Pengeluarannya lebih besar dari
pada pemasukan. Atau biaya yang dikeluarkan lebih besar dari pendapatan.
Jadi, Laporan Laba Rugi itu, Laporan yang membandingkan besarnya nilai Pendapatan dan besarnya nilai Biaya.
Masih inget rumus dasar Akuntansi kan? Apa? Lupa? Waduh! Buka artikel bagian satu deh.
Dari rumus dasar ini lah jenis-jenis account dibedakan. Ada Account-account ASET. Ada account-account HUTANG. Dan ada
account-account MODAL.
Tapi kalo ingatan kalian bagus, kita juga pernah dikenalin jenis account yang lain selain ketiga jenis account tersebut. Coba tebak!?
Yup! Account PENDAPATAN dan Account BIAYA. Kedua jenis account ini adalah account sementara yang sebenarnya adalah
bagian dari account MODAL (Kalau kalian masih butuh penjelasan, berarti kalian harus baca artikel bagian 1!!).
Nah.. Sebenernya, Laporan Laba Rugi itu, hanya membandingkan besarnya nilai account-account yang termasuk ke dalam kedua jenis
account ini.
Tapi ingat! Laporan Laba Rugi, bisa kita buat kalau kita sudah membuat Jurnal Penyesuaian dan mem-posting-nya ke Buku Besar.
Emangnya kenapa?
Karena, kalo belum dibuatkan Jurnal Penyesuaiannya, seperti yang udah pernah gw tulis, hasil Laporan Laba Rugi menjadi tidak
akurat dan tidak valid.
Maksudnya gimana?
Aduh! Harusnya kalian balik lagi ke artikel bagian 5 nih. Tapi ya udah, aku jelasin lagi deh.
Kan periode Akuntansi CV. SENYUM itu dari Januari sampai Desember? Bener kan? Tapi CV. SENYUM pernah sewa tempat untuk 1
tahun (12 bulan) dari bulan April 2010 sampai Maret 2011. Dan sudah dibayar lunas.
Lalu, saat CV. SENYUM harus buat Laporan Laba Rugi di akhir Desember 2010, bagaimana menghitung pengeluaran Biaya untuk
sewa tempat? Apakah dihitung 12 bulan? Jadi gak akurat dong. Gak valid deh.
Nah, di sinilah alasan kenapa Laporan Laba Rugi dibuat setelah Jurnal Penyesuaian. Karena di Jurnal Penyesuaian lah Biaya sewa tadi
dipisahkan. Yang 9 bulan dihitung di periode 2010. Dan sisa 3 bulannya lagi, akan dihitung di periode berikutnya (2011).
Dengan begitu, Laporan Laba Rugi di akhir Desember 2010 menjadi benar-benar akurat.
3. Tulis Periode-nya.
4. Tuliskan semua account yang masuk ke dalam Account Pendapatan dan besar nilainya. Kebetulan, Jenis Account Pendapatan
kita hanya memiliki 1 account yaitu Pendapatan Jasa. Tapi terkadang, ada account pendapatan lainnya. Misalkan, pendapatan
dari penjualan aset, dan lain-lain. Dan totalkan.
5. Tuliskan semua account yang masuk dalam account biaya. Dan totalkan.
6. Tulis Laba Bersih yang berisi total nilai Pendapatan dikurangi total nilai Biaya.
.
Dari mana gw dapat besarnya nilai account-account di atas?
Tentu saja dari Buku Besar. Ayo buka Buku Besarnya dan lihat nilai Saldo terakhir masing-masing Account. Dan tuliskan di Laporan.
Sip.. Sip..
Oya, sekedar tambahan. Laporan Laba Rugi ini, hanya memperlihatkan, apakah usaha kita untung atau rugi. Tapi kita tidak akan bisa
melihat, berapa sih besar uang kita di Perusahaan? Atau berapa sih besar kekayaan perusahaan kita?
Nah, untuk tahu itu semua, kita harus buat Laporan keuangan lainnya.. Dan, tunggu di artikel berikutnya ya. Semoga bermanfaat.
Hmmm.. hmmm..
======================
Ah..! Akhirnya ada semangat buat ngelanjutin seri Cara Orang Awam Belajar Dasar Akuntansi.
Tapi sebelumnya gw minta maaf karna harus merevisi urutan Bab-nya..
Kalau sesuai jadwal sebelumnya, seharusnya sekarang kita belajar membuat Jurnal Penutup. Tapi demi kenyamanan bersama, gw ubah
dikit boleh lah ya.. Nah, saya ubah urutannya menjadi belajar membuat Laporan Perubahan Modal.. Okey..
======================
Serial Cara Orang Awam Belajar Dasar Akuntasi ini terdiri dari beberapa bagian yang membahas:
1. Persiapan
2. Jurnal Umum
3. Buku Besar
4. Neraca Saldo
5. Jurnal Penyesuaian
9. Jurnal Penutup
11. Neraca
======================
Oya. Sebelum lanjut, pastiin kalian udah baca artikel-artikel sebelumnya. Kenapa? Karena ini artikel serial! Jika kalian belum
baca artikel sebelumnya, gw jamin kalian akan pusing tujuh puluh keliling!
Dan sebelum lanjut, kita review dulu apa aja yang udah kita pelajari.
Bagian 1: Kita belajar pendahuluan. Mulai dari rumus akuntansi sampai kenal apa itu account (Perkiraan).
Bagian 2: Kita belajar cara bikin Jurnal Umum dari sebuah oret-oretan (catatan) dagang CV. SENYUM.
Bagian 3: Kita udah belajar cara mindahin Isi Jurnal, ke Buku Besar.
Bagian 7: Kita sudah belajar membuat laporan laba rugi. Dari sana kita bisa tahu apakah usaha kita untung atau rugi!.
Siip.. Sekarang kita masuk ke topik baru yang disebut Laporan Perubahan Modal.
Oooh..
Oooh..
1. Pertama, cari besar Modal Awal. Coba cek di Buku Besar Modal.
2. Trus, cari besar Laba atau Rugi. Tapi kalau dilihat Laporan Laba Rugi di Bab sebelumnya, CV. SENYUM mendapat keuntungan
(Laba).
3. Cari besar Prive. Cek di Buku Besar Prive
4. Selanjutnya, cari hasil Laba dikurangi Prive.
5. Dan terakhir, jumlahkan Modal Awal dengan Laba tersisa setelah dikurangi Prive, dapat tuh Modal Akhir.
6. Selesai deh..
Gak jauh beda kok. Tinggal ganti aja Laba Bersih menjadi Rugi. Dan nilainya dibuat minus atau dibuat dalam tanda kurung.
Oooh..
Siip..
Jadi sudah ya.. Sampe di sini dulu update kita tentang akuntansi. Ntar kita lanjut lagi.. Ok..
Bye..
.
======================
Maaf.. Maaf..
Maaf kalau update-nya sangat lambaaaaaaat..
Oke, kalau udah tenang dan gak marah-marah lagi, yuk kita lanjutin..
======================
Serial Cara Orang Awam Belajar Dasar Akuntasi ini terdiri dari beberapa bagian yang membahas:
1. Persiapan
2. Jurnal Umum
3. Buku Besar
4. Neraca Saldo
5. Jurnal Penyesuaian
9. Jurnal Penutup
11. Neraca
======================
Oya. Sebelum lanjut, pastiin kalian udah baca artikel-artikel sebelumnya. Kenapa? Karena ini artikel serial! Jika kalian belum
baca artikel sebelumnya, gw jamin kalian akan pusing tujuh puluh keliling!
Dan sebelum lanjut, kita review dulu apa aja yang udah kita pelajari.
Bagian 1: Kita belajar pendahuluan. Mulai dari rumus akuntansi sampai kenal apa itu account (Perkiraan).
Bagian 2: Kita belajar cara bikin Jurnal Umum dari sebuah oret-oretan (catatan) dagang CV. SENYUM.
Bagian 3: Kita udah belajar cara mindahin Isi Jurnal, ke Buku Besar.
Bagian 8: Kita sudah membuat Laporan Perubahan Modal. Di laporan tersebut kita bisa melihat besar modal setelah ditambah
dengan Laba.
Lanjut yak..
Yah..
Tenang, kan ini baru Dasar Akuntansi. Jadi masih sangat banyak yang harus dipelajari tentang Akuntansi. Ibaratnya, kita baru melihat-
lihat akuntansi lewat jendela. Setelah ini, kalian harus masuk ke rumahnya.
Oke, cukup basa-basinya, gw akan lanjutin.
Pertanyaan bagus. Untuk menjawabnya, gw akan balik bertanya, masih inget dengan account-account Pendapatan dan Biaya?
Sip! Berarti masih nyimak kalo inget. Tapi masih inget gak kenapa ada account-account Pendapatan dan Biaya?
Hmm.. Hmm..
Kalo jawabnya begitu, keknya udah lupa. Coba buka lagi Bagian 1.
Oke, oke..
Sip.. Lanjuut..
Kita harus membuat Jurnal Penutup, karena saat kita ingin menutup buku keuangan hanya account utama yang boleh memiliki nilai.
Apa itu account utama? Nih dia..
1. Account-account Aset
2. Account-account Modal
3. Account-account Hutang
Sedangkan Account Pendapatan dan Account Biaya, semua harus bernilai NOL.
Kenapa?
Supaya kita bisa balik ke rumus ajaib yang pernah kita pelajari di awal:
Oke, oke ngerti. Trus account apa yang harus kita tutup?
Wih, mantap kalo udah ngerti. Nah, ini nih account-account yang harus kita tutup.
PENDAPATAN
400 Pendapatan jasa
BIAYA
500 Biaya perbaikan televisi
510 Biaya sewa
520 Biaya penyusutan peralatan
530 Biaya bunga
301 Prive
Hmm.. Ikuti dengan teliti ya. Berikut tahap-tahap membuat Jurnal Penutup.
Untuk saat ini, pahami aja account Ikhtisar Rugi/Laba adalah account yang sangat sementara. Kita hanya akan pakai untuk numpang
lewat.
Gw lanjut ya..
Oke..
3. Kita tutup Account Ikhtisar Rugi/Laba dengan memindahkan ke account Modal Sendiri.
5. Selesai..
Gimana, udah tau kan langkahnya?
Sip.. Sudah..
Pertama, kita tutup Account Pendapatan dengan memindahkanya ke Account Ikhtisar Rugi/Laba.
Karena kita memindahkan dari account Pendapatan, berarti kita mengosongkan/mengurangi isi account Pendapatan. Dan ingat,
account Pendapatan hanyalah account sementara-nya account Modal yang berada di sisi KANAN. Artinya, mengurangi account ini
harus kita beri label DEBET.
Sesuai data yang kita punya, berikut adalah Jurnal Penutup Pendapatan:
Kedua, kita tutup Account Biaya dengan memindahkanya ke Account Ikhtisar Rugi/Laba.
Perhatikan, ada sedikit perbedaan di sini. Seperti pada account Pendapatan, karena kita memindahkan dari account Biaya, berarti kita
mengosongkan/mengurangi isi account Biaya. Dan ingat, account Biaya juga hanyalah account sementara-nya account Modal yang
berada di sisi KANAN. TAPI, account Biaya bernilai negatif/bersifat mengeluarkan dana (account Pendapatan bersifat positif seperti
halnya account Modal Sendiri yaitu memasukkan dana). Artinya, mengurangi account ini harus kita beri label KREDIT.
Sesuai data yang kita punya, berikut adalah Jurnal Penutup Biaya:
Ketiga, kita tutup Account Ikhtisar Rugi/Laba dengan memindahkan ke account Modal Sendiri.
Tapi sebelum itu, kita hitung Total isi account Ikhtisar Rugi/Laba dari langkah pertama dan kedua.
Total Account Ikhtisar Rugi/Laba = (Kredit) Rp. 35.000.000,00 (Debet) Rp. 16.000.000,10
Total Account Ikhtisar Rugi/Laba = Rp18,999,999.90
Keempat (terakhir), kita tutup Account Prive dengan memindahkan ke account Modal Sendiri.
Prive itu mirip biaya. Ini adalah account negatif karena dia bersifat mengeluarkan dana. Jadi saat kita ingin mengosongkannya, maka
kita memberi label Kredit meskipun dia sejenis account Modal yang berada di sisi KANAN.
Pemiliknya hanya satu orang yang disebut proprietor, yang seringkali mengelola jalannya bisnis. Perusahaan perseorangan
cenderung beupa took ritail kecil atau bisnis professional, seperti dokter, pengacara, dan akuntan.
Dari sudut pandang akuntansi, catatan setiap perusahaan perseorrangan terpisah dari catatan pemiliknya. Catatan akuntansi
perusahaan perseorangan tidak memasukkan catatan pribadi proprietor. Akan tetapi, dari sudut pandang hukum, perusahaan
merupakan proprietor.
2. Persekutuan (partnership)
Yaitu menggabungkan dua atau lebih individu sebagai pemilik bersama. Setiap pemilik merupakan partner. Banyak toko ritail dan
organisasi professional untuk dokter, pengacara dan akuntan merupakan persekutuan. Sebagian besar persekutuan berukuran kecil
atau sedang, tetapi ada juga yang berukuran raksasa, yang memiliki 1.000 atau lebih partner. Dari sudut pandang akuntansi,
persekutuan merupakan organisasi yang terpisah berbeda dari para partner. Namun dari sudut pandang hukum, persekutuan
merupakan partner seperti pada perusahaan perseorangan.
3. Korporasi (corporation)
Adalah perusahaan yang dimiliki oleh para pemegang saham (stockholder, atau shareholder), yaitu orang yang memiliki bagian
kepemilikan dalam perusahaan itu. Suatu perusahaan akan menjadi korporasi apabila pemerintah Negara bagian menyetujui akte
pendiriannya. Tidak seperti perusahaan perseorangan dan persekutuan, korporasi merupakan entitas hukum yang terpisah dari
para pemiliknya.
Ada yang membedakan antara korporasi dengan perusahaan perseorangan atau persekutuan, dimana perbedaan ini yang membuat
korporasi begitu popular, dmana orang dapat melakukan investasi dalam korporasi dengan resiko pribadi yang terbatas diataranya
:
a. Jika perusahaan perseorangan atau persekutuan tidak dapat membayar utangnya, pemberi pinjaman dapat menyita aktiva
pribadi para pemilik untuk memenuhi kewajiban itu;
b. Jika korporasi bangkrut, pihak pemberi pinjaman tdak dapat menyita aktiva pribadi para pemegang saham.
Faktor lain kenapa korporasi begitu popular adalah pembagian kepemilikan kedalam saham individual.
Contoh : Coca cola company memiliki miliaran saham yang dimiliki oleh banyak pemegang saham. Seorang investor yang tidak
memiliki hubungan pribadi dengan coca cola dapat menjadi pemegang saham dengan membeli 50, 100, 5.000 atau berapapun
saham perusahaan tersebut.
4. Persekutuan dengan Kewajiban Terbatas (LLP) dan Perusahaan dengan Kewajiban Terbatas (LLC)
Persekutuan dengan kewajiban terbatas (limited liability partnership = LLP) adalah sala satu perusahaan dimana seseorang
partner tidak dapat menciptakan kewajiban yang besar bagi partner lainnya. Setiap partner hanya bertanggungjawab atas
tindakannya sendiri dan hal yang berada dibawah kendalinya.
Perusahaan dengan kewajiban Terbatas ( Limited liability Company), perusahaan bukan proprietor, yang bertanggungjawab atas
hutang perusahaan.
Umur Organisasi Dibatasi oleh Dibatasi oleh Tidak terbatas Tidak terbatas
pilihan pemilik, pilihan pemilik,
atau kematian atau kematian
Peraturan yang mengatur akuntansi dikenal sebagai GAAP (Genarally Accepted Accounting Principles) atau prinsip prinsip
akuntans yang diterima umum.
1. KONSEP ENTITAS
Adalah organisasi yang berdiri sendiri sebagai unit ekonomi yang terpisah. Dengan cara menarik batas di antara setiap entitas
agar kita tidak mencampuradukkan urusan entitas tersebut dengan urusan entitas lainnya.
Contoh : perusahaan SAYA membentuk modal awal untuk memulai usaha dengan dana sebesar Rp 100juta yang diperoleh
dengan hutang bank. Menurut konsep entitas maka perusahaan SAYA akan memperhitungkan dana sebesar Rp 100juta itu scara
terpisah dari aktiva pribadi seperti pakaian dan mobil.
APABILA uang Rp 100juta dicampur dngan aktiva pribadi, amak akan sulit mengukur keberhasilan atau kegagalan perusahaan
SAYA
Intinya ada batasan atau pemisahan antara harta perusahaan dengan harta pribadi sehingga memudahkan untuk menganalisanya.
Atau disebut juga pedoman yang didasarkan pada data yang handal dimana data yang dapat diverifikasi artinya data itu dapat
dikonfirmasikan oleh setiap pengamat yang independen.
Misal : perusahaan melakukan penjualan barang, maka untuk membuktikan bahwa transaksi ini handal adalah penjualan tersebut
disertai adanya surat penawaran dari perusahaan dan dilengkapi Purchase Order dari pembeli kemudian disertai pula adanya
konfirmasi pembayaran yang menjlaskan bagaimana syarat-syarat jual tersebut (syarat pembayaran, penyerahan barang dll).
3. PRINSIP BIAYA (COST PRINCIPAL)
Menyatakan bahwa aktiva dan jasa yang diperoleh harus dicatat pada biaya aktualnya.
Misal : perusahaan SAYA membeli barang elektronik seharga Rp 2juta, harga ini sebenarnya lebih murah jika dibandingkan
apabila SAYA membeli ditempat lain. Hal ini disebabkan karena penjual akan cuci gudang, sehingga barang dijual dengan harga
terjangkau.
Walaupun SAYA mengetahui harga diluar lebih mahal missal Rp 3juta maka dipembukuan akan tetap tercatat Rp 2juta karena
pencatatan harus sebenarnya bukan diduga.
Prinsip biaya juga menyatakan bahwa catatan akuntansi harus terus melaporkan biaya historis aktiva selama umur manfaatnya.
Misalnya elektronik itu dibeli setahun yang lalu seharga Rp 2juta dan sekarang apabila dijual maka akan laku Rp 3juta (naik). Maka
pencatatan perusahaan SAYA tetap Rp 2juta bukan Rp 3 juta.
Konsep ini mengasumsikan bahwa entitas akan tetap beroperasi selama jangka waktu dimasa depan yang dapat diramalkan.
Bersadarkan konsep ini, akuntan mengasumsikan bahwa perusahaan akan beroperasi cukup lama sehingga dapat menggunakan
sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang digariskan.
Dalam season ini saya tidak akan membahas ilmu teori secara rinci, karena saya hanya menjawab pertanyaan dari penanya blog
yang kesulitan membedakan antara tujuan dan manfaat ilmu ekonomi.
Banyak sekali dari beberapa orang yang kebingungan apakah sama antara tujuan dan manfaat tersebut?
Bisa saya jelaskan disini :
Jadi jelas antara tujuan dan manfaat adalah berbeda. Menurut saya ;
Tujuan merupakan maksud dari rencana (penelitian) dengan melalui proses yang sudah di tetapkan. Biasanya tujuan ini
mempunyai target kedapan atau dalam jangka panjang. Atau berusaha untuk mengerti hakikat dari peristiwa-peristiwa yang
selanjutnya untuk dipahami.
Manfaat merupakan hasil yang sudah dicapai dan hasilnya tersebut bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam
kurun waktu pendek.
Menurut Albert L. Meyers (Abdullah, 1192 :5) ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempersoalkan kebutuhan dan pemuasan
kebutuhan manusia.
Menurut J.L Meij (Abdullah , 1992 : 6) bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu tentang usaha manusia ke arah kemakmuran.
Ilmu ekonomi merupakan cabang ilmu sosial yang mempelajari berbagai perilaku ekonomi terhadap keputusan-keputusan ekonomi
yang dibuat. Ilmu ini diperlukan sebagai kerangka berpikir untuk dapat melakukan pilihan terhadap berbagai sumber daya yang
terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.
Ilmu ekonomi adalah studi tentang manusia dalam kegiatan hidup mereka sehari-hari, (untuk) mendapat dan menikmati
kehidupan.
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana orang dan masyarakat menentukan pilihan mengenai penggunaan sumber
daya yang langka dan mempunyai kemungkinan penggunaan alternatif untuk menghasilkan berbagai barang dan jasa serta
mendistribusikannya hanya untuk konsumsi berbagai orang dan kelompok orang yang terdapat dalam masyarakat, baik kini
maupun masa akan datang dan dengan menggunakan uang ataupun tidak.
1. Mencari pengertian tentang hubungan peristiwa-peristiwa ekonomi baik yang berupa hubungan kausal maupun fungsional;
2. Untuk dapat menguasai masalah-masalah ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat misalnya :
a. Membantu memahami wujud perilaku ekonomi dalam dunia nyata secara lebih baik;
1. Saling ketergantungan;
Merupakan sifat manusia yang merupakan makhluk sosial dimana manusia tidak bisa hidup sendiri melainkan dengan bantuan
orang lain;
2. Harga
Nilai kelangkaan suatu barang dan biasanya menggunakan suatu media yang disebut uang;
3. Konflik
4. Kebebasan
1. Ilmu Ekonomi Mikro yaitu mempelajari perilaku individu manusia dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Aspek analisanya
meliputi ;
a. Analisa biaya/manfaat;
b. Teori permintaan dan penawaran;
c. Elastisitas;
d. Model-model pasar;
e. Indistri;
f. Teori produksi, dll.
2. Ilmu ekonomi Makro yaitu mempelajari perilaku masyarakat (negara/bangsa) dalam rangka memenuhi kebutuhannya (agregat).
Aspek analisanya meliputi pendapatan nasional, neraca pembayaran, kesempatan kerja; inflasi dan investasi dll.
Sekian, semoga sedikit bisa menjawab..
Amin..
Ada banyak besaran yang digunakan untuk mengukur kinerja ekonomi suatu Negara. Salah satunya yang lazim dan
cukup representative adalah Pendapatan Nasional.
a. Pendekatan Produksi
PDB merupakan jumlah nilai akhir barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi suatu Negara dalam
jangka waktu satu tahun.
Unit-unit produksi itu antara lain :
- Sektor pertanian
- Sektor pertambangan
- Sector industry
- Sector pengolahan Listrik Gas, Air Minum
- Sektor Bangunan
- Sektor Transportansi dan Komunikasi
- Sektor Perdagangan
- Sektor Keuangan dan Bank
- Sektor Sewa Rumah
- Sektor Pemerintahdan pertanahan
- Sektor jasa
b. Pendekatan Pendapatan
PDB merupakan jumlah seluruh balas jasa (upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan) yang
diperoleh factor-faktor produksi suatu Negara dalam jangka satu tahun.
c. Pendekatan Pengeluaran
PDB merupakan seluruh kompunen permintaan akhir, yaitu pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran
investasi, pengeluaran pemerintah dan ekspor netto.
Yaitu PDB ditambah dengan pendapatan netto atas factor luar negeri. Yang dimaksud dengan factor luar negeri
adalah semua pendapatan WNI di luar negeri dikurangi dengan pendapatan WNA di Indonesia.
3. Produk Nasional Netto (Nett National Product) yaitu PNB dikurangi dengan penyusutan aas barang-barang modal
tetap yang digunakan dalam proses prodksi selama satu tahun.
4. Pendapatan Nasional (National Income) yaitu PNN dikurangi dengan pajak tidak langsung netto. Yang dimaksud
dengan pajak tidak langusng netto adalah jumlah pajak tidak langsung dikurangi dengan subsidi.
Tulisan saya ini berlanjut yach..tetep pantau...Insyallah akan saya lengkapi lagi..
JURNAL UMUM
Sebelumnya mari kita pahami dulu bab tentang Jurnal Khusus (klik disini)
Manfaat dari jurnal khusus adalah menghemat waktu, tapi tidak semua transaksi bisa di jurnal khusus seperti penyusutan, jatuh
tempo asuransi dibayar dimuka, dan akrual hutang gaji pada akhir periode.
Banyak perusahaan menggunakan jurnal umum untuk mencatat retur dan pengurangan penjualan serta retur dan pengurangan
pembelian".
Dokumen ini disebut Memo Kredit (Credit memo).
1. MEMO KREDIT mencatat Retur dan Pengurangan Penjualan
Retur disebabkan karena barang konsinyasi yang tidak laku kemudian dikembalikan ke penjual serta pengembalian barang karena
adanya produk yang cacat/rusak.
Dampak dari retur adalah adanya pengurangan penjualan dan piutang usaha.
CONTOH :
a. Tgl 5 April 2012 PT. EMAK menerima pengembalian barang dari PT. BAPAK karena sebagian barang yang dijual ada yang rusak
sebesar 200rb.
b. Tgl 10 Juni 2012 PT. EMak menerima memo kredit No. 5 atas retur dari PT. LISDA sebesar Rp 300rb.
Jawab :
PT. EMAK
JURNAL UMUM
Halaman 12
Nb : Post reff digunakan sebagai penanda bahwa akun ini sudah diposting ke BB Umum. Dan untuk piutang usaha dicatat sebesar
2 kali yaitu di Buku besar Umum (cukup kasih 511) dan Buku Besar Pembantu Piutang untuk PT. BAPAK (cukup kasih V) apabila
sudah diposting.
2. MEMO DEBET Mencatat Retur Dan pengurangan pembelian.
Terjadi ketika suatu perusahaan mengembalikan barang ke penjual.dan pembeli akan menerima kas atau pengganti barang yang
rusak tentunya.
Atau mungkin pembeli akan mengirimkan dokumen yang dikenal sebagai memo debet (debt memo). Dokumen ini berisi bahwa
pembeli tidak lagi berhutang atas barang itu.
Jurnal untuk pembeli jelas yaitu mendebet Hutang usaha dan mengkredit persediaan sebsar HPP.
Dengan contoh soal diatas , kita mnganggap pencatatan untuk PT. BAPAK
PT. BAPAK
JURNAL UMUM
Halaman 10
Nb : Post reff digunakan sebagai penanda bahwa akun ini sudah diposting ke BB Umum. Dan untuk hutang usaha dicatat sebesar 2
kali yaitu di Buku besar Umum (cukup kasih 210) dan Buku Besar Pembantu Hutang untuk PT. EMAK (cukup kasih V) apabila
sudah diposting.
Pada akhir periode, setelah semua diposting, harus ada keseimbangan sbb:
Saldo akun pengendali Piutang Usaha = Jumlah semua saldo pelanggan di BB Piutang Usaha
c. BB Umum dan BB Pembantu Hutang Usaha
Saldo akun pengendali Hutang Usaha = Jumlah semua saldo pelanggan di BB Hutang Usaha
PEDOMAN KEPUTUSAN
b. DIMANAKAN MENCATAT :
Yi ; dengan cara membandingkan total saldo piutang di BB umum dengan menjumlahkan saldo piutang pada masing-masing
pelanggan di BB pembantu piutang.
ATAU
Membandingkan total hutang di BB umum dengan saldo hutang pda masing-masing supplier di BB pembantu hutang.
d. KAPAN MEMPOSTING DARI JURNAL KE BB UMUM DAN BB PEMBANTU?
Penomoran pada akun adalah memberikan nomor untuk mengidentifikasi masing-masing kelompok akun.
Kelompok 1; Harta
Kelompok 2; Hutan
Kelompok 3; Modal
Kelompok 4; Pendapatan
Kelompok 5; Biaya
Pemberian nomor rekening ini dimaksudkan untuk mengelompokkan setiap akun dan memberi tanda pada jurnal bahwa akun ini
sudah dimasukkan dicatat dalam buku besar. Dan biasanya pengurutan nomor ini disesuaikan dengan karakteristik akun dan akun
yang paling likuid.
Missal :
1 1 1
** dan semakin kekanan maka semakin besar turunanannya. Semisal didalam perusahaan itu ada kas kecil maka bisa ditulis kode
rekening 1.1.1.1 dan semisal ada kas Bank bisa diberi nomor 1.1.1.2 dst.
BAGAN REKENING
1.1.1 Kas
1.1.2 Piutang
1.1.3 Persediaan
1.2.3 Investasi
2 KEWAJIBAN
3 EKUITAS
4 PENDAPATAN
5 BIAYA
SOAL
Dibawah ini merupakan transaksi yang ada di PT. Liesti yang bergerak dibidang percetakan selama tahun 2010,
NO. TRANSAKSI SELAMA TAHUN 2010 PENGARUH
T2 Tiyok sebagai pemilik menyetorkan dana Penambahan Modal dan
(2/3) ke PT. Liesti sebesar Rp 2M. penambahan Harta (kas)
perusahaan sebesar Rp 2M
T1 Suatu Perusahaan membeli sebuah Penambahan Kendaraan dan
(2/3) kendaraan seharga Rp 50.000.000.00,-, pengurangan kas sebesar Rp
yang ditaksir manfaat 10 tahun 50juta
T3 PT. Liesti membeli mesin fotocopy Penambahan Hutang dan
(4/4) seharga Rp 40 juta secara kredit penambahan peralatan sebesar Rp
40 juta
T4 Dengan metode Basis Kas bahwa PT. Penambahan Kas dan Pendapatan
(5/4) Liesti tanggal 5 April 2010 menerima sebesar Rp 20juta
pembayaran dimuka atas sewa kamar
dari tamu sebesar Rp 20juta selama 3
hari
T5 PT. Liesti menjual kendaraan seharga Rp Penambahan Kas dan
(10/6) 50 juta berkurangnya kendaraan sebesar
Rp 500juta
T6 PT. Liesti menjual kendaraan seharga Rp Penambahan piutang dan
(22/7) 100 juta seacara kredit berkurangnya kendaraan sebesar
Rp 100juta
T7 PT. Liesti membeli mesin secara kredit Penambahan Hutang dan
(20/8) sebesar Rp 56 juta penambahan mesin seharga Rp 56
juta
T7 PT. Liesti membayar hutang sebesar Rp Pengurangan Hutang dan kas
(6/9) 40 juta sebesar Rp 40 juta.
T8 Tiyok sebagai pemilik melakukan Pengurangan Prive dan Kas
(23/9) penarikan uang perusahaan untuk sebesar Rp 35juta
pribadi sebesar Rp 35juta.
T9 Pembelian aktiva tetap seharga Rp Penambahan Aktiva tetap dan
(25/10) 100juta pengurangan kas sebesar Rp
100juta
T10 Penerimaan kas atas piutang perusahaan Pengurangan piutang dan
(2/12) sebesar Rp 20juta bertambahnya kas sebesar Rp
20jt.
T11 Pembayaran hutang perusahaan sebesar Pengurangan hutang dan
(31/12) Rp 60 juta berkurangnya kas sebesar Rp 60jt
T12 Rekening Listrik bulan Desember10 Bertambahnya beban gaji dan
(31/12) sebesar Rp 15 juta berkurangnya kas Rp 15juta
T13 PT. Liesti telah melakukan pembayaran Penambahan Biaya Iklan dibayar
(31/12) biaya iklan sebesar 20jt untuk periode dimuka dan Kas berkurang Rp 20jt
24 bulan (th 2011) dengan menggunakan
Basis Akrual.
PENYELESAIAN :
KAS 1.1.1
Saldo awal Rp 1M Maret 2, Rp 50.000.000
Maret 2, Rp 5M Septem 6, Rp 40.000.000
April 5, Rp 20.000.000 Septem 23, Rp 35.000.000
Juni 10, Rp 50.000.000 Oktober 25, Rp 100.000.000
Desm 2, Rp 20.000.000 Des 31, Rp 60.000.000
Des 31, Rp 15.000.000
Des 31, Rp 20.000.000
Total Rp 320.000.000
Total Rp 6.090.000.000 Saldo Debet Rp 5.770.000.000
Total Rp 6.072.000.000
KENDARAAN 1.2.1
Saldo Awal Rp 500.000.000 Juni 10, Rp 50.000.000
Maret 2, Rp 50.000.000 Juni 22, Rp 100.000.000
PERALATAN 1.2.2
April 4, Rp 40.000.000 Saldo Debet Rp 40.000.000
Total Rp 40.000.000
Total Rp 40.000.000
PIUTANG 1.1.2
Juni 22, Rp 100.000.000 Des 2, Rp 20.000.000
Saldo Debet Rp 80.000.000
Total Rp 100.000.000 Total Rp 100.000.000
MESIN 1.2.3
Agustus 20, Rp 56.000.000 Saldo Debet Rp 56.000.000
Total Rp 56.000.000
Total Rp 56.000.000
HUTANG 2.1
Sept 6, Rp 40.000.000 Saldo Awal Rp 500.000.000
Des 31, Rp 60.000.000 April 4, Rp 40.000.000
Agustus 20, Rp 56.000.000
Saldo Kredit Rp 496.000.000 Total Rp 596.000.000
Total Rp 596.000.000
MODAL 3.1
Saldo Kredit Rp 6M Saldo Awal Rp 1M
Mar 2, Rp 5M
Total Rp 6M Total Rp 6M
PENDAPATAN 4.1
Saldo Kredit Rp 20.000.000 April 5, Rp 20.000.000
Total Rp 20.000.000
Total Rp 20.000.000
PRIVE 3.2
Sep 23, Rp 35.000.000 Saldo debet, Rp 35.000.000
Total Rp 35.000.000 Total Rp 35.000.000
d. Jurnal Penyesuaian
Jurnal Penyesuaian
Tanggal Rekening/Keterangan Reff D (Rp) K (Rp)
31/12/2010 Biaya Depresiasi 3.333.333,33
Akumulasi Depresiasi Mesin 3.333.333,33
PT. LIESTI
Laporan L/R
Per 31 Des 2010
Pendapatan Rp 20.000.000
Biaya Listrik Rp 15.000.000
Biaya Depresiasi Rp 3.333.333,33 Rp 18.333.333,33
Laba Perusahaan Rp 1.666.666,67
PT. LIESTI
Laporan Perubahan Ekuitas
Per 31 Des 2010
PT. LIESTI
NERACA
Per 31 Des 2010
ASET KEWAJIBAN
Aset Lancar Hutang Rp 496.000.000
Kas Rp 5.770.000.000
Piutang Rp 80.000.000 MODAL
Biaya Dibayar dimuka Rp 20.000.000 Modal Rp 5.966.666.666,67
Rp 5.870.000.000
Aset Tetap
Kendaraan Rp 400.000.000
Akumulasi Penyusutan(Rp 3.333.333,33)
Mesin Rp 40.000.000
Peralatan Rp 56.000.000
Aktiva Tetap Rp 100.000.000
Rp 592.666.666,67
TOTAL ASET Rp 6.462.666.666,67 TOTAL KEWAJIBAN + MODAL Rp 6.462.666.666,67
g. Jurnal Penutup
PENDAPATAN 4.1
Jurnal Pnutup Rp 20.000.000 April 5, Rp 20.000.000
Total Rp 20.000.000
Total Rp 20.000.000
Total Rp 20.000.000
PRIVE 3.2
Sep 23, Rp 35.000.000 Jurnal Pnutup, Rp 35.000.000
Total Rp 35.000.000 Total Rp 35.000.000
MODAL 3.1
Jurnal Pnutup Rp 35.000.000 Saldo Awal Rp 1M
Saldo Kredit Rp 5.966.666.666,67 Mar 2, Rp 5M
Jurnal Pnutup Rp 1.666.666,67
Total Rp 6.001.666.666,67 Total Rp 6.001.666.666,67
h. Jurnal pembalik
Didalam soal ini tidak ada dilakukannya jurnal pembalik.
Kterangan lebih lanjut bisa dilihat di judul artikel Pengantar Dasar-Dasar Akuntansi
Laba Ditahan adalah laba dari operasi dibagikan dan menjadi tambahan penyertaan pemegang saham.
Laba Ditahan merupakan jumlah rupiah yang secara yuridis dapat digunakan untuk pembagian dividen.
Laba ditahan (R/E) sangat erat hubungannya dengan dividen. Dimana dividen adlah pembagian laba kepada pemegang saham
atas hak kepemilikan lembar saham perusahaan.
Macam-macam Dividen
1. Dividen Kas
Dividen yang paling umum dibagikan oleh PT adalah dividen kas. Yang perlu diperhatikan oleh pimpinan perusahaan sebelum
membuat pengumuman adanya dividen kas ialah apakah jumlah uang yang ada mencukupi untuk pembagian dividen
tersebut.
2. Dividen Aktiva Selain Kas ( Property Dividends )
Aktiva yang dibagikan bisa berbentuk surat-surat berharga perusahaan lain yang dimiliki oleh PT, barang dagangan atau
aktiva-aktiva lain. Pemegang saham akan mencatat dividen yang diterimanya ini sebesar harga pasar aktiva tersebut
3. Dividen Utang ( Scrip Dividends )
Dividen utang timbul apabila laba tidak dibagi itu saldonya mencukupi untuk pembagian dividen, tetapi saldo kas yang ada
tidak cukup. Sehingga pimpinan PT akan mengeluarkan scrip dividends yaitu janji tertulis untuk membayar jumlah tertentu
di waktu yang akan datang.
4. Dividen Likuidasi
Dividen likuidasi adalah dividen yang sebagian merupakan pembagian modal. Apabila perusahaan membagi dividen likuidasi,
maka para pemegang saham harus diberitahu mengenai berapa jumlah pembagian laba dan berapa yang merupakan
pengembalian modal, sehingga para pemegang saham bisa mengurangi rekening investasinya.
5. Dividen Saham
Dividen saham adalah pembagian tambahan saham, tanpa dipungut pembayaran kepada para pemegang saham, sebanding
dengan sahamsaham yang dimilikinya. (Baridwan, 2000 : 434)
Tiga tanggal penting dalam pembagian dividen diantaranya adalah sebagai berikut :
Kejadian Keterangan Jurnal
Tanggal Pengumuman Dewan direksi R/E (D)
mengumumkan pembagian Hutang Dividen (K)
dividen sehingga
perusahaan mempunyai
kewajiban mempunyai
untuk membayar dividen.
Untuk contoh konkrit bisa dilihat di CONTOH SOAL Contoh Mengihitung Dividen (Pengaruh R/E).
QUASI REORGANISASI
Apabila perusahaan menderita rugi, rekening laba ditahan akan bersaldo negative atau deficit. Menurut undang-undang quasi
reorganisasi meliputi 3 langkah berikut ini :
a. Semua aktiva dinilai kembali pad nilainya sekarang (biasanya nilai bersih yang dapat direalisasi) sehingga perusahaan tidak
dibebani biaya yang tinggi pada tahun-tahun berikutnya karena nilai aktiva yang terlalu tinggi.
b. Agio harus dibentuk paling tidak sama dengan jumlah deficit, dengan cara donasi dari pemegang saham perusahaan,
pengurangan nominal saham, atau cara-cara lainnya.
c. Jumlah deficit kemudian dibebankan ke agio saham hingga bersaldo nol.
CONTOH :
Posisi modal pemegang saham PT. Liesti sebelum quasi reorganisasi adlah sebagai berikut :
Saham biasa, 10.000lb nominal Rp 150 Rp 1.500.000
Agio Saham Rp 300.000
R/E (Rp 500.000)
Jumlah modal pemegang saham Rp 1.300.000
Posisi modal pemegang saham PT. Liesti setelah quasi reorganisasi adalah sebagai berikut :
Saham biasa, 10.000lb nominal Rp 50 Rp 500.000
Agio Saham Rp 300.000
R/E Rp 0
Jumlah modal pemegang saham Rp 800.000
Tiba-tiba teman saya ini menanyakan kepada saya untuk invoice dan faktur kita menggunakan istilah Down payment aja ya
mba... karena kalau pakai istilah termin pertama pajak juga menganggap itu DP karena pembayaran masuk pertama kali.
Apakah ungkapan ini benar apa salah, maka saya kroscek ke konsultan saya terlebih dahulu untuk memperoleh kebenaran. Karena
kalau saya baca di peraturan pajak dalam pembuatan faktur pajak dibuat ketika :
2. Saat penerimaan pembayaran dalam hal pembayaran terjadi sebelum penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau sebelum
penyerahan JKP;
3. Saat penerimaan pembayaran termin dalam hal penyerahan sebagian tahap pekerjaan, atau
4. Saat lain yang diatur dengan atau berdasarkan peraturan Menteri Keuangan tersendiri.
Down Payment (DP) adalah uang muka pembayaran dari pembeli atas transaksi penjualan secara kredit. Dilakukan ketika belum
serah terima barang/jasa dari penjual. Down Payment merupakan pembayaran cicilan pertama kali yang diterima oleh penjual.
Untuk pembayaran berikutnya disebut dengan cicilan (angsuran) atau termin 2,3 dst.
Biasanya DP dimunculkan dalam bentuk prosentase atau nominal. Misal : Perusahaan EMAK menjual barang secara kredit dengan
syarat pembayaran DP 20% dari nilai jual ATAU pembayaran DP sebesar 200.000,- (nominal).
Termin adalah pembayaran yang dilakukan dengan cara dan syarat yang sudah ditentukan ketika akad jual secara kredit. Biasanya
pembayaran termin ini dilakukan ketika barang/jasa sudah diterima oleh pembeli. Termin bisa juga disebut dengan cicilan karena
dilakukan beberapa tahap. Maka muncul istilah termin pertama, kedua, ketiga dan seterusnya.
Biasanya termin di tulis seperti contoh berikut : Perusahaan EMAK menjual barang secara kredit dengan syarat termin pertama
2/10, n/30. Yang artinya adalah apabila pembayaran dilakukan sepuluh hari setalah penyerahan baramg/jasa maka akan
mendapatkan diskon sebesar 2% dan jangka waktu tempo pelunasan pembayaran adalah 30 hari.
Jadi memang DP dan termin pertama sama-sama pengertiannya yaitu pembayaran pertama atas penjualan secara kredit.
- APABILA pembayaran yang dilakukan pertama kali sebelum pengerjaan proyek atau serah terima barang/jasa maka istilah yang
dipakai dalam pembuatan faktur adalah menggunakan istilah Down Payment (DP).
- APABILA pembayaran yang dilakukan pertama dalam rangka pengerjaan proyek atau setelah serah terima barang maka istilah
yang dipakai dalam pembuatan faktur pajak adalah termin 1.
Didalam istilah dunia perbankan ketika menyerahkan data berupa konfirmasi pembayaran yang didalamnya mencakup diantaranya
mengenai syarat pembayaran. Dan istilah yang dipakai dalam pembuatan konfirmasi pembayaran tersebut harus menggunakan
istilah termin bukan DP.
CATATAN : kenapa konfirmasi pembayaran masuk bank? Dikarenakan pihak perusahaan melakukan kegiatan penjualan yang
tercantum dalam konfirmasi tersebut didanai oleh bank.
Jadi apabila didalam konfirmasi tersebut mencantumkan syarat pembayaran adalah ada unsur DP maka bank akan mendanai
perusahaan sebesar harga jual dikurangi sejumlah DP.
Nah jadi kalau kegiatan penjualan kita didanai oleh bank dan kita ingin mendapatkan dana penuh atas penjualan, maka perlu hati-
hati ya dalam membuat konfrimasi. Antara DP dan termin harap diperhatikan.
Tapi hal diatas tidak berlaku apabila kegiatan penjualan tidak didanai oleh bank. So mau pake istilah DP atau termin ya silahkan
saja .
Maksud penjualan didanai oleh bank adalah perusahaan menjalin kesepakatan dengan pihak bank dalam sistem pendanaan
dimuka.
Misal : PT Akyu menjual barang kepada PT. Diya. Yang sebelumnya perusahaan mempunyai kesepakatan kredit dengan bank dalam
mendanai sejumlah aktifitas penjualan perusahaan PT. Akyu. Maka ketika PT. Akyu membuat surat konfirmasi pembayaran
kepada PT. Diya dan konfirmasi itu dimasukkan oleh bank maka sistem pendanaannya adalah gambarannya sebagai berikut.
a. PT. Akyu -------- Surat Konfirmasi Pembayaran kepada ..............PT. Diya.........
c. Bank mendanai atau mengucurkan dana sejumlah prosentase dari penjualan berdasarkan kesepakatan ................kepada PT.
Akyu
Kalau ada yang kurangg jelas atau ingin menambahi bisa langsung dimasukkan ke kolom komentar, insyallah akan saya masukkan
kedalam artikel-nya.
Tengkyuuuuuu....
Diposkan oleh Indahnya Belajar Akuntansi di 15.16 3 komentar: Link ke posting ini
Label: APAKAH DOWN PAYMENT DAN TERMIN PERTAMA PENGERTIANNYA SAMA???? Dalam hal Penjualan Produk/Jasa
Saya seorang anak bangsa, yang ingin membrikan value kepada sesama
Kalkulator
Arsip Blog
Mengenai Saya
Assalamualaikum,
Blog saya ini sangat sederhana, dan masih perlu masukan dari semua.
Apabila ada tema yang ingin dibahas dalam blog saya, langsung saja kirim email ke alamat email pribadi saya di :
tiyox_banget@yahoo.com
bisa saja langsung ketik di kolom komentar pada salah satu posting yang sudah saya terbitkan.
Kemajuan blog kami juga karena partisipasi Saudara memberikan kritik dan saran serta masukan tema pembahasan.
Jikalau ada tema pembahasan dimana saya belum tahu, saya akan berusaha mencari literatur dan menanyakan kepada pihak yang lebih
berkompeten. Terimakasih
Wassalamualaikum
My Facebook
Tiyok Liesti | Buat Lencana Anda
PERBEDAAN LAPORAN AKUNTANSI VS LAPORAN KEUANGAN
Banyak yang beranggapan bahwa laporan akuntansi itu sama pengertiannya dengan laporan keuangan yang dibuat oleh
perusahaan dalam melaporkan keuangannya.
Menurut saya, antara laporan akuntansi dengan laporan keuangan itu beda. Saya kasih penjelasan, semoga memberikan
manfaat ..
Laporan keuangan merupakan bagian dari laporan akuntansi. Sebelum kita membahas mengenai Laporan akuntansi
maka kita pahami dulu mengenai pengertian akuntansi.
Menurut Haryono Yusuf Akuntansi adalah seni atau proses pencatatan, menggolongkan, menganalisa,
menafsirkan dan menyajikan laporan keuangan secara sistematis.
Setalah mengetahui pengertian akuntansi diatas maka bisa dijabarkan atau di ketahui sebenarnya apa makna dari
laporan akuntansi.
Jadi laporan akuntansi adalah laporan atau catatan atas transaksi-transaksi keuangan yaitu diawali dengan mencatat
ttransaksi tersebut kedalam jurnal umum, buku besar, neraca saldo, jurnal penyesuaian sampai akhirnya menjadi
laporan keuangan akhir periode (neraca 12 kolom).
CONTOH klikdisini
Ketika melihat contoh di link yang saya berikan, maka jelas, bahwa ketika ada transaksi-transaksi keuangan masuk
maka seorang accounting akan membuat laporan akuntansi yaitu :
5. Selain ke -4 laporan diatas seorang accounting juga akan membuat jurnal khusus, paham kan macam2 jurnal
khusus. Kalo lupa bisa klik disini
Laporan keuangan ini adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan di akhir periode untuk
dilaporkan ke manajemen atau pihak ketiga yang berkepentingan untuk pengambilan keputusan.
Laporan keuangan terdiri dari :
1. Neraca;
2. Laporan L/R;
Faktur Pajak adalah bukti pungutan pajak yang dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) karena penyerahan Barang
Kena Pajak (BKP) atau penyerahan Jasa Kena Pajak (JKP) atau oleh Ditjen Bea dan Cukai karena impor BKP.
Ada berapa jenis Faktur Pajak menurut UU PPN ?
1. FP Standar, termasuk dokumen-dokumen tertentu yang diperlakukan sebagai Faktur Pajak Standar;
2. FP Gabungan dan;
3. FP Sederhana.
Apa yang dimaksud dengan faktur pajak standard, bagaimana bentuk dan ketentuan apa saja yang berkaitan
dengannya ?
1. Adalah Faktur Pajak yang dibuat sesuai dengan ketentuan sebagaimana ditetapkan dalam Kep. Dirjen. Pajak No. Kep-
53/PJ./1994 tanggal 29 Desember 1994, yang wajib dibuat oleh PKP yang melakukan penyerahan BKP atau JKP pada
atau setelah tanggal 1 Januari 1995.
2. Bentuk Faktur Pajak Standar dibuat dengan ukuran kuarto yang isinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku (SK. Dirjen
Pajak No. Kep-53/PJ/1994 tanggal 29 Desember 1994).
3. Faktur Pajak Standar harus dibuat sekurang-kurangnya dalam rangkap dua yaitu :
o Lembar ke-1 : Untuk pembeli BKP atau penerima JKP sebagai bukti Pajak Masukan.
o Lembar ke-2 : Untuk PKP yang menerbitkan Faktur Pajak Standar sebagai bukti Pajak Keluaran.
4. Dalam hal Faktur Pajak Standar dibuat lebih dari rangkap dua, maka peruntukan lembar ketiga dan seterusnya harus
dinyatakan secara jelas dalam Faktur Pajak yang bersangkutan; misalnya :
Lembar ke-3 : Untuk KPP dalam hal penyerahan BKP atau JKP dilakukan kepada Pemungut PPN.
Faktur Pajak Standar harus memenuhi syarat formal maupun material. Yang dimaksud dengan syarat formal adalah
bahwa Faktur Pajak Standar paling sedikit harus memuat keterangan:
1. Nama, alamat, dan NPWP yang melakukan penyerahan atau pembelian BKP atau JKP;
2. Jenis Barang atau Jasa, jumlah harga jual atau penggantian, dan potongan harga;
Adapun yang dimaksud dengan syarat material adalah bahwa barang yang diserahkan benar, baik secara nilai maupun
jumlah. Demikian juga pengusaha yang melakukan dan yang menerima penyerahan BKP tersebut sesuai dengan
keterangan yang tercantum pada Faktur Pajak.
Apa yang dimaksud dengan faktur pajak gabungan, bagaimana bentuk dan ketentuan apa saja yang berkaitan
dengannya ?
Adalah Faktur Pajak Standar yang cara penggunaannya diperkenankan kepada PKP atas beberapa kali
penyerahan BKP/JKP kepada pembeli atau penerima jasa yang sama yang dilakukan dalam satu Masa Pajak, dan
harus dibuat selambat-lambatnya pada akhir bulan berikutnya setelah bulan terjadinya penyerahan BKP/ JKP.
Dalam hal terdapat pembayaran sebelum penyerahan BKP/ JKP atau terdapat pembayaran sebelum Faktur Pajak
Gabungan tersebut dibuat, maka untuk pembayaran tersebut dibuat Faktur Pajak tersendiri pada saat diterima
pembayaran.
Tanggal penyerahan/ pembayaran pada Faktur Pajak diisi dengan tanggal awal penyerahan BKP/ JKP sampai
dengan tanggal terakhir dari Masa Pajak yang dibuatkan Faktur Pajak Gabungan, dengan melampirkan daftar
tanggal penyerahan dari masing-masing Faktur Penjualan.
Apa yang dimaksud dengan faktur pajak sederhana, bagaimana bentuk dan ketentuan apa saja yang berkaitan
dengannya ?
1. Faktur Pajak Sederhana adalah dokumen yang disamakan fungsinya dengan Faktur Pajak, yang diterbitkan oleh PKP yang
melakukan penyerahan BKP dan/atau JKP kepada pembeli BKP dan/atau JKP yang tidak diketahui identitasnya secara
lengkap atau penyerahan BKP/JKP secara langsung kepada konsumen akhir.
2. Pembeli BKP/penerima JKP yang tidak diketahui identitasnya secara lengkap, misalnya: pembeli yang tidak diketahui
NPWP-nya atau tidak diketahui nama dan atau alamat lengkapnya.
a. Nama, alamat usaha, NPWP serta nomor dan tanggal pengukuhan PKP yang menyerahkan BKP atau JKP.
c. Jumlah harga jual atau peggantian yang sudah termasuk pajak atau besarnya pajak dicantumkan secara terpisah.
4. Bentuk Faktur Pajak Sederhana dapat berupa bon kontan, Faktur Penjualan, segi cash register, karcis, kuitansi, yang
dipakai sebagai tanda bukti penyerahan atau pembayaran atas penyerahan BKP atau JKP oleh PKP yang bersangkutan.
5. Faktur Pajak Standar yang diisi tidak lengkap bukan merupakan Faktur Pajak Sederhana.
7. Faktur Pajak Sederhana dianggap telah dibuat rangkap dua atau lebih,dalam hal Faktur Pajak Sederhana tersebut dibuat
dalam satu lembar yang terdiri dari dua atau lebih bagian atau potongan yang disediakan untuk disobek atau dipotong,
seperti yang terjadi pada karcis.
8. Faktur Pajak Sederhana tidak dapat digunakan oleh pembeli BKP atau penerima JKP sebagai dasar untuk pengkreditan
Pajak Masukan.
Jumlah satuan;
PIB yang dilampiri SSP dan atau bukti pungutan pajak oleh Dirjen Bea dan Cukai untuk impor BKP;
PEB yang telah difiat muat oleh pejabat yang berwenang dari Dirjen Bea dan Cukai dan dilampiri dengan invoice
yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan PEB tersebut;
Surat Perintah Penyerahan Barang (SPPB) yang dibuat/ dikeluarkan oleh BULOG/ DOLOG untuk penyaluran
tepung terigu;
Faktur Nota Bon Penyerahan (PNBP) yang dibuat/dikeluarkan oleh Pertamina untuk penyerahan BBM dan atau
bukan BBM;
Ticket, Tagihan Surat Muatan Udara (Airway Bill), atau Delivery Bill, yang dibuat/ dikeluarkan untuk penyerahan
jasa angkutan udara dalam negeri;
SSP untuk pembayaran Pajak Pertambahan Nilai atas pemanfaatan BKP tidak berwujud atau JKP dari luar Daerah
Pabean;
Nota Penjualan Jasa yang dibuat/ dikeluarkan untuk penyerahan jasa kepelabuhan;
a. Pengadaan Faktur Pajak Standar dilakukan oleh PKP dan dapat dibuat dengan menggunakan komputer sepanjang
memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Kep. Dirjen. Pajak No. Kep-53/PJ./1994 tanggal 29 Desember 1994.
b. Sebelum PKP mencetak Faktur Pajak Standar, diharuskan melaporkan nomor seri Faktur Pajak Standar yang akan
diterbitkan kepada Kepala KPP tempat PKP dikukuhkan.
c. Apabila diinginkan, PKP dapat menyesuaikan ukuran kolom-kolom Faktur Pajak, namun tidak diperkenankan menambah
atau mengurangi kolom yang sudah ada.
d. Tidak diperkenankan menghilangkan kolom PPn BM, meskipun PKP tidak terutang PPn BM.
e. Identitas PKP yang menerbitkan Faktur Pajak dan nomor seri Faktur Pajak dapat dicetak.
f. Pada ruangan-ruangan yang masih kosong dalam formulir Faktur Pajak atau di halaman sebaliknya dapat diisi dengan
logo, nomor ijin usaha, nomor telepon, nomor faktur penjualan, dan tanggal jatuh tempo pembayaran, sepanjang
penempatannya tidak mengubah bentuk dan ukuran Faktur Pajak.
o Faktur Pajak Sederhana hanya dapat diterbitkan oleh PKP yang melakukan penyerahan BKP dan/atau JKP kepada
pembeli BKP dan/atau JKP yang tidak diketahui identitasnya secara lengkap atau penyerahan BKP/ JKP secara langsung
kepada konsumen akhir.
o Pada akhir bulan berikutnya setelah bulan penyerahan BKP dan/atau JKP.
o Pada saat penerimaan pembayaran dalam hal penerimaan pembayaran terjadi sebelum penyerahan BKP dan/ atau JKP.
o Pada saat pembayaran termijn dalam hal penyerahan sebagian tahap pekerjaan.
2. Faktur Pajak Gabungan harus dibuat selambat-lambatnya pada akhir bulan berikutnya setelah bulan penyerahan BKP
dan/ atau JKP.
PKP pembeli mengajukan permohonan tertulis kepada PKP penjual dengan tindasan kepada Kepala KPP tempat
PKP pembeli dan PKP penjual dikukuhkan sebagai PKP.
Berdasarkan permohonan tertulis dari PKP pembeli, PKP penjual membuat copy dari arsip Faktur Pajak Standar
yang disimpan untuk dilegalisir oleh KPP tempat PKP penjual dikukuhkan.
Copy dibuat rangkap 2 (dua) yaitu :
1. Lembar ke-1 : Diserahkan ke PKP pembeli melalui PKP penjual, sebagai pengganti Faktur Pajak yang hilang.
Legalisir diberikan oleh KPP tempat PKP penjual dikukuhkan setelah meneliti SPT Masa PPN dari PKP penjual
tersebut.
KPP tempat PKP pembeli dikukuhkan, wajib melakukan penelitian atas SPT Masa PPN dari PKP pembeli, apakah
Faktur Pajak yang dilaporkan hilang tersebut telah dikreditkan sebagai Pajak Masukan atau belum.
2. Pembetulan Faktur Pajak Standar yang rusak atau cacat atau salah dalam pengisian/ penulisan.
Dapat diganti dengan cara PKP penjual membuat Faktur Pajak Standar sebagai pengganti.
Tidak diperkenankan dengan cara menghapus atau mencoret atau dengan cara lain.
Penerbitan Faktur Pajak Pengganti dilaksanakan seperti halnya Faktur Pajak Standar biasa.
Faktur Pajak Standar pengganti diisi berdasarkan keterangan yang seharusnya dan dilampiri dengan Faktur Pajak
Standar yang rusak atau cacat atau salah dalam penulisan/pengisian tersebut.
Faktur Pajak Standar pengganti dibubuhi cap yang mencantumkan nomor seri, kode dan tanggal Faktur Pajak
Standar yang diganti tersebut.
Faktur Pajak Standar pengganti dilaporkan dalam SPT Masa PPN pada Masa Pajak yang sama dengan Masa Pajak
dilaporkannya Faktur Pajak Standar yang diganti.
Penerbitan Faktur Pajak Standar pengganti mengakibatkan adanya kewajiban untuk membetulkan SPT Masa PPN
pada Masa Pajak terjadinya kesalahan pembuatan Faktur Pajak Standar tersebut.
Atas penyerahan BKP/ JKP tertentu yang PPN-nya ditanggung pemerintah (Keppres. No.18 tahun 1986yang telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Keppres No.4 Tahun 1996), kecuali Perusahaan Air Bersih, tetap harus
dibuat Faktur Pajak sedikit-dikitnya dalam rangkap 3 (tiga).
Atas penyerahan JKP oleh kontraktor kepada Perum Perumnas atau developer rumah murah atau rumah sangat
sederhana atau bangunan dalam rangka proyek transmigrasi swakarsa industri, harus dibuat Faktur Pajak sedikit-
dikitnya dalam rangkap 4 (empat).
Atas penyerahan buku-buku pelajaran umum, Kitab suci, dan buku-buku pelajaran agama (Keppres. No.2 tahun
1990), dibuat Faktur Pajak sedikit-dikitnya dalam rangkap 4 (empat).
Apabila Faktur Pajak yang dibuat/ diterbitkan tidak tepat waktu, apakah masih merupakan Faktur Pajak dan
apakah sanksinya?
Faktur Pajak yang diterbitkan sebelum melewati 3 (tiga) bulan sejak berakhirnya batas waktu penerbitan Faktur Pajak
(KepDirjen? Nomor-KEP-549/PJ./2000), dianggap sebagai Faktur Pajak Standar.
Faktur Pajak yang diterbitkan setelah melewati batas waktu tersebut di atas tidak dapat dianggap sebagai Faktur Pajak
Standar. Dengan demikian, bagi PKP yang menerima Faktur Pajak tersebut tidak dapat mengkreditkan PPN yang
dibayarnya sebagai Pajak Masukan
PKP yang menerbitkan Faktur Pajak terlambat dikenakan sanksi 2% dari DPP.
Nota Retur adalah Nota yang dibuat oleh penerima BKP karena adanya pengembalian atas BKP yang telah dibeli/
diterimanya. Dengan adanya Nota Retur tersebut maka PKP penjual dapat mengurangkan PPN dan PPn? BM (PK) atas
penyerahan BKP yang dikembalikan, sedangkan bagi PKP pembeli harus mengurangkan PPN dan PPnBM ? (PM) yang telah
dikreditkan atau biaya, dan harta. Nota Retur diterbitkan dan dilaporkan baik oleh PKP penjual maupun PKP pembeli
pada Masa Pajak terjadinya pengembalian BKP tersebut.
1. Nomor urut;
Dalam hal Nota Retur tidak selengkapnya mencantumkan keterangan-keterangan di atas maka tidak dapat diperlakukan
sebagai Nota Retur, sehingga tidak dapat mengurangi Pajak Keluaran bagi penjual atau Pajak Masukan atau biaya, dan
harta bagi pembeli.
Dalam hal pengembalian BKP terjadi masih dalam Masa Pajak yang sama dengan terjadinya penyerahan BKP tersebut,
tidak perlu dibuatkan Nota Retur, melainkan dapat dilakukan dengan pembatalan atau perbaikan Faktur Pajak atas
penyerahan BKP tersebut.
Sumber : Pajak
Diposkan oleh Indahnya Belajar Akuntansi di 15.56 Tidak ada komentar: Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Tentang Faktur Pajak
Indahnya Belajar Akuntansi
Saya seorang anak bangsa, yang ingin membrikan value kepada sesama
Sumber : Pajak
1. Dalam hal terjadi pembatalan transaksi penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang Faktur Pajak Standar-nya
telah diterbitkan, maka Faktur Pajak Standar tersebut harus dibatalkan.
2. Pembatalan transaksi harus didukung oleh bukti atau dokumen yang membuktikan bahwa telah terjadi pembatalan transaksi. Bukti dapat berupa
pembatalan kontrak atau dokumen lain yang menunjukkan telah terjadi pembatalan transaksi.
3. Pengusaha Kena Pajak Penjual yang melakukan pembatalan Faktur Pajak Standar harus memiliki bukti dari Pengusaha Kena Pajak Pembeli yang
menyatakan bahwa transaksi dibatalkan.
4. Faktur Pajak Standar yang dibatalkan harus tetap diadministrasi (disimpan) oleh Pengusaha Kena Pajak Penjual yang menerbitkan Faktur Pajak
Standar tersebut.
5. Pengusaha Kena Pajak Penjual yang membatalkan Faktur Pajak Standar harus mengirimkan surat pemberitahuan dan copy dari Faktur Pajak
Standar yang dibatalkan ke Kantor Pelayanan Pajak tempat Pengusaha Kena Pajak Penjual dikukuhkan dan ke Kantor Pelayanan Pajak tempat
Pengusaha Kena Pajak Pembeli dikukuhkan.
6. Dalam hal Pengusaha Kena Pajak Penjual belum melaporkan Faktur Pajak Standar yang dibatalkan di dalam Surat Pemberitahuan Masa Pajak
Pertambahan Nilai, maka Pengusaha Kena Pajak Penjual harus tetap melaporkan Faktur Pajak tersebut dalam Surat Pemberitahuan Masa Pajak
Pertambahan Nilai dengan mencantumkan nilai 0 (nol) pada kolom DPP, PPN atau PPN dan PPn BM.
7. Dalam hal Pengusaha Kena Pajak Penjual telah melaporkan Faktur Pajak Standar tersebut dalam Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan
Nilai sebagai Faktur Pajak Keluaran, maka Pengusaha Kena Pajak Penjual harus
8. Melakukan pembetulan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai Masa Pajak yang bersangkutan, dengan cara tetap melaporkan
Faktur Pajak Standar yang dibatalkan tersebut dan mencantumkan nilai 0 (nol) pada kolom DPP, PPN atau PPN dan PPn BM.
9. Dalam hal Pengusaha Kena Pajak Pembeli telah melaporkan Faktur Pajak Standar yang dibatalkan tersebut dalam Surat Pemberitahuan Masa
Pajak Pertambahan Nilai sebagai Faktur Pajak Masukan, maka Pengusaha Kena Pajak Pembeli harus melakukan pembetulan Surat
Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai Masa Pajak yang bersangkutan, dengan cara tetap melaporkan Faktur Pajak Standar yang
dibatalkan tersebut dengan mencantumkan nilai 0 (nol) pada kolom DPP, PPN atau PPN dan PPn BM.
TATA CARA PENGGANTIAN FAKTUR PAJAK STANDAR YANG CACAT, RUSAK, SALAH DALAM PENGISIAN, ATAU SALAH DALAM PENULISAN
1. Atas permintaan Pengusaha Kena Pajak pembeli Barang Kena Pajak atau penerima Jasa Kena Pajak atau atas kemauan sendiri, Pengusaha Kena
Pajak penjual atau pemberi Jasa Kena Pajak membuat Faktur Pajak Standar Pengganti terhadap Faktur Pajak Standar yang rusak, cacat, salah
dalam pengisian, atau salah dalam penulisan.
2. Pembetulan Faktur Pajak Standar yang rusak, cacat, salah dalam pengisian, atau salah dalam penulisan tidak diperkenankan dengan cara
menghapus, atau mencoret, atau dengan cara lain, selain dengan cara membuat Faktur Pajak Standar Pengganti sebagaimana dimaksud dalam
butir 1.
3. Penerbitan dan peruntukan Faktur Pajak Standar Pengganti dilaksanakan seperti penerbitan dan peruntukan Faktur Pajak Standar yang biasa
sesuai dengan Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak Standar yang telah ditetapkan pada Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.
4. Faktur Pajak Standar Pengganti sebagaimana dimaksud pada butir 1, diisi berdasarkan keterangan yang seharusnya dan dilampiri dengan Faktur
Pajak Standar yang rusak, cacat, salah dalam penulisan atau salah dalam pengisian tersebut.
5. Pada Faktur Pajak Standar Pengganti sebagaimana dimaksud pada butir 1, dibubuhkan cap yang mencantumkan Kode
dan Nomor Seri serta tanggal Faktur Pajak Standar yang diganti tersebut. Pengusaha Kena Pajak dapat membuat cap
tersebut seperti contoh berikut. Kode dan Nomor Seri serta tanggal Faktur Pajak Standar yang diganti dapat diisi
dengan cara manual.
6. Penerbitan Faktur Pajak Standar Pengganti mengakibatkan adanya kewajiban untuk membetulkan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan
Nilai pada Masa Pajak terjadinya kesalahan pembuatan Faktur Pajak Standar tersebut.
7. Faktur Pajak Standar Pengganti dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai pada :
a. Masa Pajak yang sama dengan Masa Pajak dilaporkannya Faktur Pajak Standar yang diganti, dengan mencantumkan nilai setelah penggantian; dan
b. Masa Pajak diterbitkannya Faktur Pajak Standar Pengganti tersebut dengan mencantumkan nilai 0 (nol) pada kolom DPP, PPN dan PPn BM, untuk
menjaga urutan Faktur Pajak Standar yang diterbitkan oleh Pengusaha Kena Pajak.
8. Pelaporan Faktur Pajak Standar Pengganti pada Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai Masa Pajak sebagaimana dimaksud pada
butir 7 huruf a dan b, harus mencantumkan Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak Standar yang diganti pada kolom yang telah ditentukan.
Nice day..
Hal-hal perpajakan berikutnya Insyallah akan saya ulas di lain waktu..Amin
PENGERTIAN AKUNTANSI
A. PENGERTIAN AKUNTANSI
Akuntansi adalah seni mencatat, mengklasifikasi, mengukur dan mengikhtisarkan transaksi-transaksi kejadian dan
mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pihak internal dan eksternal didalam mengambil keputusan
Tujuan dari ilmu akuntansi ini adalah memberikan informasi kuantitatif dan bisa menghasilkan sebuah laporan keuangan yang bisa
digunakan oleh manajemen didalam mengambil keputusan yang substantive.
Dilihat dari pembagian akuntansi secara umum, maka akuntansi di bagi 3 yaitu;
1. Akuntansi Keuangan adalah cabang akuntansi yang menghasilkan laporan keuangan bagi pihak ekstern seperti investor,
kreditor, dan Bapepam
2. Akuntansi Manajemen adalah cabang akuntansi yang menghasilkan laporan keuangan bagi pihak intern organisasi atau
manajemen
3. Akuntansi Pemerintah adalah cabang akuntansi memproses transaksi-transaksi keuangan pemerintah yang menghasilkan laporan
keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD kepada rakyat melalui lembaga legislative serta untuk
kepentingan pihak-pihak terkait.
Setelah kita memahami secara sedehana mengenai pengertian dan tujuan dari akuntansi, langkah selanjutnya yang harus kita
pahami adalah ruang lingkup. Maksud dari ruang lingkup ini adalah bagaimana akuntansi bisa memberikan informasi secara
kuantitatif dalam bentuk Laporan Keuangan.
Diantaranya adalah ;
a. Persamaan Akuntansi
Bagi mahasiswa atau pelajar yang masih awal tentang ilmu akuntansi maka akan diajari apa itu persamaan akuntansi dan
bagaimana menyusunnya.
Persamaan dasar akuntansi yang sering disebut juga persamaan akuntansi adalah mengelompokkan setiap rekening kedalam akun
yang sudah kita ikhtisarkan. Secara sederhana bentuk dari persamaan akuntansi adalah :
Dari masing-masing akun diatas bisa dijabarkan lagi. Apabila transaksi-transaksinya semakin meningkat. Contoh persamaan dasar
akuntansi yang sudah mengalami penjabaran sederhana.
Contoh diatas adalah contoh yang sangat sederhana, dan masing-masing akun pokok tersebut masih dikategorikan ke beberapa
akun/rekening.
Misalnya :
Untuk Modal didalamnya bisa dikategorikan ada modal saham, modal disetor dll.
Apabila ada transaksi biaya maka dimasukkan ke dalam kategori pengurang Modal, misal biaya gaji, biaya sewa dll.
merupakan transaksi perusahaan didalam kegiatan operasionalnya. Didalam melakukan kegitan transaksi tersebut maka
perusahaan harus membuat catatan sebagai bukti bahwa sudah terdapat terjadinya transaksi. Semisal perusahaan melakukan
sebuah transaksi penjualan. Secara sederhana yang dilakukan perusahaan tersebut adalah harus membuat sebuah faktur (invoice)
sebagai bukti serta surat jalan. Dan akhirnya bukti tersebut akan diberikan ke bagian pencatatan untuk dilakukan jurnal.
Untuk contoh soalnya akan dibahas di tahapan berikutnya. Dalam hal ini pembaca apakah sudah paham..next ya
merupakan tahapan mengidentifikasi transaksi yang sudah dilakukan oleh perusahaan. Jurnal merupakan catatan awal untuk bisa
menghasilkan lapoan keuangan. Penjurnalan adalah mmengikhtisarkan setiap transaksi dan mengelompokkannya ke dalam akun
yang sesuai, dan mempunyai dua sisi yang selalu seimbang yaitu sisi debet (D) dan kredit (K) disertai jumlahnya dan referensinya.
Fungsi Analisis : menentukan perkiraan yang didebet dan perkiraan yang dikredit serta jumlahnya masing-masing;
Fungsi Pencatatan : mencatat transaksi keuangandalam kolom debet dan kredit serta keterangan yang perlu;
Misalnya didalam transaksi penjualan tunai yang dilakukan perusahaan maka jurnal yang sederhana adalah Kas (D) dan Penjualan
(K).
merupakan sebuah buku yang digunakan untuk mencatat transaksi setelah di jurnal. Buku besar ini terdiri dari per akun. Jadi
setiap akun/rekening akan dibuatkan pos tersendiri dan itu namanya buku besar.
Buku besar memuat data mengenai jumlah nilai uang yang tercakup dalam tansaksi, tanggal terjadinya transaksi, dan pihak yang
terlibat didalamnya.
a. Model T Form
Model ini sangat simple karena hanya berbentuk T dimana sisi debet di sebalah kiri dan kredit disebelah kanan.
Debet Kredit
Tgl / Tgl /
Nominal Nominal
Dimana bentuk buku besar ini adalah lebih sempurna dan lebih kompleks. Karena setiap tanggal akan memunculkan saldo secara
langsung.
SALDO
TGL KETERANGAN REFF D K
D K
b4. Neraca Saldo (NS)
Setelah membuat buku besar dan sudah diketahui saldo-saldo dari masing masing akun maka langkah selanjutnya adalah
membuat Neraca Saldo.
Neraca Saldo adalah daftar yang berisi kumpulan rekening yang ada dalam buku besar. Neraca saldo ini dibuat pada akhir periode
atau kapan saja untuk memastikan buku besar. Dan jangan lupa didalam buku besar harus diketahui jumlah saldo masing-masing
akun.
Fungsi dari neraca saldo ini adalah untuk mengetahui apakah antara saldo D dan K sudah seimbang, tetapi belum keseimbangan
saldo D dan K menandakan NS itu benar.
Contoh Bentuk NS :
adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo rekening-rekening ke saldo yang sebenarnya sampai dengan periode
akuntansi, atau untuk memisahkan antarapendapatan dan beban dari suatu periode dengan periode yang lain.
z. Piutang Pendapatan
bentuk dari jurnal penyesuaian ini sama seperti kita membuat jurnal umum.
b.6 Neraca Lajur (Worksheet)
Karena pekerjaan akhir tahun itu banyak dan rumit maka dibuat worksheet yang digunakan sebagai alat bantu di setiap akhir
tahun.
Didalam pembuatan neraca lajur ini adalah memasukkan saldo saldo yang sudah dimasukkan didalam neraca saldo dan saldo pada
setiap akun di jurnal penyesuaian.
Keterangan:
NS : Neraca Saldo
LM : Laporan Modal
Adalah suatu bentuk laporan yang berisikan posisi keuangan perusahaan yang biasanya dibuat pada akhr periode akuntansi yang
digunakan untuk memberikan infomasi yang menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keutusan ekonomi.
Informasi details bisa dilihat di bab berikutnya mengenai LAPORAN KEUANGAN
Merupakan jurnal yang digunakan untuk menutup saldo yang ada dibuku besar diantaranya saldo Pendapatan, Biaya, Modal dan
Prive. Dan semuanya itu harus nol. Sehingga apabila ditutup akan menghasilkan akun Ikhtisar L/R. dan untuk menutup rekening
dividend adalah dengan mengkreditkan akun dividend dan mendebet Laba di Tahan.
Jurnal yang dibuat pada awal periode sebagai kebalikan dari sebagian jurnal penyesuain pada akhir sebelumnya.
Jawabanya Tidak yang dibalik adalah : hutang biaya, piutang pendapatan, pendapatan diterima dimuka apabila digunakan
pendekatan pendekatan, biaya dibayar dimuka jika menggunakan metode pendekatan biaya.
Dan sifat dari jurnal pembalik ini adalah Optional (yaitu boleh dilakukan boleh tidak) dan tidak semua jurnal bisa dibalik.
Kas merupakan bagian dari asset yang tersusun dalam neraca yang letaknya paling atas. Karena kas merupakan aset lancar
perusahaan yang sewaktu-waktu siap dicairkan ( likuid).
Kas terdiri dari uang logam, uang kertas, cek, giro dan uang ditangan atau uang di bank.
Macam-macam kas
Kas di Bank
Check atau bilyet giro yang diterima dan belum disetor ke bank
Kas kecil merupakan bagian dari kas, yaitu uang tunai yang disediakan perusahaan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran
yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek atau giro.
Metode pencatatan Kas Kecil ada 2 yaitu :
Adalah suatu metode pengisian dan pengendalian kas kecil dimana jumlah kas kecil selalu tetap dari waktu ke waktu, karena
pengisian kembali kas kecil akan sama dengan jumlah yang telah dikeluarkan.
Kegiatan operasinya dana kas kecil dengan menggunakan imprest fund yaitu :
a. Pembentukan Kas
b. Penggunaan Kas
Misalkan :
Pada tanggal 5 April 2010 PT. Liesti membentuk dana kas kecil sebesar RP 5 juta. Pada tanggal 15 April 2010 bendahara ingin
mengisi kas kecil kembali karena dananya mau habis. Diantaranya pengeluaranya adalah sebagai berikut :
Pada tanggal 25 April setelah bendahara memprediksikan dana kas kecil tidak cukup untuk biaya operasional maka bendara
tersebut memberikan pertanggungjawaban kepada settle dana (kasir).
Pada tanggal 30 April perusahaan ingin menaikkan jumlah saldo kas kecil untuk bulan berikutnya sejumlah 6.000.000.
Penyelesaian :
Kas Rp 5.000.000
KAs Rp 4.500.000
** ingat pada saat transaksi pengeluaran kas kecil tidak dilakukan penjurnalan, penjurnalan dilakukan apabila bendahara
memprediksikan dana kas kecil sudah mencapai minimum kemudian dilanjutkan pertanggungjawabkan kebagian settle
dana).
Kelebihan metode dana tetap (Imprest Fund) adalah dananya selalu tetap kecuali ada perubahan kebijakan. Dalam hal ini
perusahaan akan sebisa mungkin menekan biaya-biaya yang dikeluarkan melalui kas kecil. Karena jumlah dana yang dianggarkan
selalu sama.
b. Metode Fluktuasi
Adalah suatu metode pencatatan dan pengendalian kas kecil, dimana jumlah kas kecil akan selalu berubah sesuai dengan
pengeluaran, penerimaan dan penambahan kas kecil. Pada sistem ini, pengelola kas kecil melakukan pencatatan pada buku kas
kecil untuk setiap pengeluaran maupun penambahan dana kas kecil yang akan dijadikan dasar untuk diposting ke perkiraan-
perkiraan buku besar.
Misalkan :
Pada tanggal 5 April 2010 PT. Liesti membentuk dana kas kecil sebesar RP 5 juta. Pada tanggal 15 April 2010 bendahara ingin
mengisi kas kecil kembali karena dananya mau habis. Diantaranya pengeluaranya adalah sebagai berikut :
Pada tanggal 30 April perusahaan ingin menaikkan jumlah saldo kas kecil untuk bulan berikutnya sejumlah 6.000.000.
Penyelesaian :
Kas Rp 5.000.000
Kas Rp 4.500.000
Kas Rp 1.000.000
2. KAS BANK
Merupakan uang tunai yang berada di bank dalam rekening giro (kas di bank).
(cukup jelas)
3. Check atau bilyet giro yang diterima dan belum disetor ke bank
(cukup jelas)
c. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.
Pendapatan Warren, reeve, fess (2005 : 440) mengatakan persediaan adalah barang dagang yang disimpan untuk dijual dalam
operasi bisnis perusahaan, dan bahan yang digunakan dalam proses produksi atau disimpan untuk tujuan itu.
Persediaan yang diperoleh perusahaan langsung dijual kembali tanpa mengalami proses produksi selanjutnya disebut persediaan
barang dagang.
Perusahaan menggunakan system inventory stock karena perputaran pesediaannya cukup tinggi dan beragam untuk mengantisipasi
penjualan supaya tidak terjadi kekurangan persediaan.
b. Persediaan manufaktur
Barang berwujud yang dibeli atau diperoleh dengan cara lain dan disimpan untuk penggunaan langsung dalam membuat barang
untuk dijual kembali.
3. Barang jadi
c. Persediaan rupa-rupa
Barang seperi perlengkapan kantor kebersihan dan pengiriman, persediaan ini biasanya dicatat sebagai beban penjualan umum.
Biaya biaya Persediaan > semua biaya pembelian, biaya produksi dan biaya lain-lain yang timbul sampai persediaan berada
dalam kondisi siap untuk dijual/dipakai.
Biaya pembelian
2. Syarat penjualan Franko Gudang pembeli (FOB) destination, maka penerapan aturan hokum tidak memerlukan pengakuan
transaksi sebelum barang diterima pembeli.
Diskon
Merupakan potongan harga yang diperlakukan sebagai pengurang biaya dalam pencatatan pembelian barang juga harus
diperlakukan sebagai pengurang biaya persediaan.
Diskon tunai adalah potongan harga yang diberikan faktur-faktur yang dibayar dalam periode tertentu. Diskon tunai biasanya
ditetapkan sebagai suatu persentase harga yang tidak perlu dibayar.
Diskon melalui termin misalnya 2/10,n/30, berate perusahaan akan memberikan diskon sebesar 2% dalam kurun waktu
pembayaran 10 hari setelah tanggal faktur dan jatuh tempo pembayaran adalah 30 hari.
Pembelian barang dagangan seharga $ 2500 dikurangi diskon dagang 30/20 dan diskon tunai 20%.
Kas $1372
Kas $1400
Penyesuaian atas faktur perlu juga jika barang ternyata rusak atau jika kualitasnya lebih rendah daripada yang dipesan.
Jika menggunakan metode Perpetual :
Persediaan Rp xxx
PPN ditujukan untuk orang pribadi maupun badan yang timbul karena digunakannya factor-faktor produksi pada setiap jalur
perusahaan dalam menyimpan, menghasilkan, menyalurkan, dan memperdagangkan barang atau pemberian pelayanan jasa
kepada konsumen.
Semua biaya untuk mendapatkan dan mempertahankan laba termasuk bunga modal, sewa, tanah dan upah kerja merupakan
unsure pertambahan nilai yang menjadi dasar PPN.
Biaya Lain-lain
Yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menempatkan persediaan dalam kondisi dan tempat siap dijual.
1. Sistem Periodik
Menurut Dycman, Dukes, Davis (2000 : 381) mengatakan bahwa :
Dalam system persediaan periodic, perhitungan periodic actual atas berang-barang yang ditangan pada akhir periode akuntansi
ketika menyiapkan laporan keuangan. Barang-barang dihitun, ditimbang, atau jika tidak diukur, dan jumlahnya dikaitkan dengan
unit biaya untuk memberi nilai persediaan.
2. Sistem Perpetual
Dalam system persediaan perpetual, semua kenaikan dan penurunan barang dagang dicatat dengan cara yang sama seperti
mencatat kenaikan dan penurunan kas. Akun persediaan barang dagang pada awal periode akuntansi mengindikasikan stok pada
tanggal tersebut.
Dyckman, Dukes, Davis (2000:392) mengatakan bahwa, metode identifikasi biaya khusus mensyaratkan bahwa setiap barang yang
disimpan harus ditandai secara khusus sehingga biaya per unitnya dapat diidentifikasi setiap waktu.
Metode identifikasi biaya khusus menghubungkan arus biaya secara langsung dengan arus biaya secara periodic.
Sebenarnya metode ini sangat menarik tapi memiliki biaya yang tinggi. Apalagi kalau jenis dan harga barang berbeda pasti akan
lamban dan membutuhkan banyak biaya. Oleh karena itu metode ini sangat jarang digunakan oleh perusahaan dagang.
1. Sistem Periodik
Adalah penilaian persediaan yang ditentukan dengan cara saldo periodic yang ada dikalikan harga pokok per unit barang yang
masuk pada awal periode. Bila saldo periodic terlalu besar dari barang yang masuk pada awal periode, diambilkan dari harga
pokok per unit yang masuk berikutnya.
Contoh :
HPP Rp 600.000
2. Sistem Perpetual
Adalah suatu metode penilaian persediaan yang pencatatan persediaannya dilakukan secara terus-menerus dalam kartu
persediaan.
HPP dicatat berdasarkan harga pokok pertama kali masuk. Jumlah yang masih tersisa merupakan nilai persediaan akhir. Dalam
periode inflasi metode LIFO akan menghasilkan kemungkinan laba bersih terendah. Alasannya karena harga pokok barang yang
diperoleh terakhir akan mendekati nilai ganti barang yang dijual.
Keuntungan lain adalah penghematan pajak karena laba yang dihasilkan adalah yang paling rendah sehingga akan menghasilkan
pajak penghasilan yang lebih rendah.
Bila dibandingkan dengan metode FIFO ataupun metode rata-rata dalam periode deflasi, pengaruh yang terjadi adalah
kebalikannya.
300 2 600
100 2 200
c. Metode FIFO
Ikatan Akuntan Indonesia (2007 : 14.21) merumuskan FIFO sebagai berikut, formula MPKP / FIFO mengasumsikan barang dalam
persediaan yang pertama dibeli akan dijual atau digunakan terlebih dahulu sehingga yang tertinggal dalam persediaan akhir
adalah yang dibeli atau diproduksi kemudian.
1. Sistem Periodik
Persediaan akhir ditentukan dengan cara saldo periodic yang ada dikalikan dengan harga pokok per unit barang yang terakhir kali
masuk. Bila saldo periodic ternyata lebih besar dari jumlah unit terakhir masuk, sisanya dipergunakan harga pokok per unit yang
masuk sebelumnya.
Contoh :
HPP Rp 3.100.000
2. Sistem Perpetual
Suatu metode penilaian persediaan yang pencatatan persediaannya dilakukan terus-menerus dalam kartu persediaan.
HPP dicatat berdasarkan harga pokok barang pertama masuk. Jumlah yang masih tersisa merupakan nilai persediaan akhir .
Selama periode inflasi penggunaan metode FIFO akan menghasilkan kemungkinan laba tertinggi dibandingkan dengan metode-
metode yang lain, karena perusahaan cenderung untuk menaikkan harga jualnya sesuai dengan perkembangan pasar tanpa
memperhatikan kenyataan bahwa barang yang terdapat dalam persediaaan telah diperoleh sebelum terjadinya kenaikan harga
(inventory profit/laba persediaan atau laba semu/illusory profit).
300 2 600
300 2 600
300 2 600
d. Metode Rata-Rata
1. Periodik
Ikatan Akuntan Indonesia (2007:14.21) merumuskan biaya rata-rata tertimbang, biaya setiap barang ditentukan berdasarkan biaya
rata-ratatertimbang dari barang serupa pada awal periode dan biaya barang serupa yang dibeli atau diproduksi selama periode.
Perhitungan rata-rata dapat dilakukan secara berkala atau pada setiap penerimaan kiriman, bergantung pada keadaan
perusahaan.
Asumsi metode ini adalah unit dijual tanpa memperhatikan urutan pembeliaannya dan menghitung harga pokok penjualan serta
persediaan akhir.
Contoh :
Barang Tersedia Per Unit
Metode ini tidak menandingkan biaya per unit paling akhir dengan pendapatan penjualan periode berjalan. Namun menandingkan
biaya rata-rata periode tersebut dengan pendapatan dan nilai persediaan akhir, leh karena itu jika biaya per unit pasti meningkat
atau menurun maka metode rata-rata bergerak akan memberikan jumlah persediaan dan harga pokok yang berada diantara
metode penilaian FIFO dan LIFO.
a. Metode LCM (Nilai Terendah antara harga pokok atau harga pasar)
>> harga terendah, jika biaya penggantian lebih kecil dari harga terendah
>> harga tertinggi, jika biaya penggantian lebih tinggi daripada harga tertinggi
Membandingkan nilai pasar dengan harga pertama-tama dan memilih jumlah yang lebih rendah.
Menurut Warren, Reeve, Fees (2005 : 457) nilai realisasi adlah estimasi harga jual dikurangi biaya pelepasan langsung, seperti
komisi penjualan.
Hal ini timbul misalnya, jika suatu barang persediaan, yang dicantumkan sebesar nilai realisasi karena harga jualnya telh turun,
masih dimiliki pada periode berikutnya dan harga jualnya telah meningkat.
c. Metode Eceran
Menurut Warren, Reeve, Fees (2005 : 459) mengatakan, metode persediaan eceran (retail inventory metgod) mengestimasikan
biaya persediaan berdasarkan hubungan antara harga pokok barang dagang yang sama. Untuk menggunakan metode ini harga
eceran dari semua barang dagang harus ditetapkan dan dijumlahkan. Berikutnya, persediaan eceran ditentukan dengan
mengurangi penjualan selama periode bersangkutan.
Estimasi biaya persediaan kemudian dihitung dengan mengalihkan persediaan eceran dengan rasio biaya terhadap harga jual
(eceran) barang dagang yang tersedia untuk dijual.
$65.000
= 77%
Soemarso (2002 : 394) menyatakan bahwa , metode laba bruto atau metode laba kotor (gross profit method) : metode
penetapan harga pokok persediaan secara taksiran yang didasarkan atas hubungan, yang terdapat dalam periode yang lalu, antara
laba bruto dengan harga jual. Metode laba kotor menggunakan estimasi laba kotor yang direalisasi selama periode dimaksud untuk
mengetimasi persediaan pada akhir periode. Laba kotor biasanya diestimasikan dari tahun sebelumnya, disesuaikan dengan setiap
perubahan yang terjadi dengan harga pokok dan harga jual selama periode berjalan.
Menurut Horngren Harrison jurnal Khusus adalah jurnal akuntansi yang dirancang untuk mencatat jenis transaksi khusus.
Note : Dibuat secara perpetual dikarenakan perusahaan bisa mengecek dan mengevaluasi secara teliti dan bisa menemukan
kesalahan dengan cepat. Apabila menggunakan system perpetual maka di kolom jurnal penjualan bisa disediakan kolom HPP
persediaan, untuk mengetahui persediaan mana yang sudah dikeluarkan dan mengetahui apakah penjualan itu untung/rugi
secara jelas nominalnya. TETAPI kalau perusahaan menggunakan system periodic maka HPP tidak bisa ditunjukkan dalam Jurnal
penjualan (cukup 2 kolom lihat contohnya dibawah).
A. JURNAL PENJUALAN
Untuk memperjelas bagaimana gambaran mengenai jurnal penjualan maka langsung ke ilustrasi contoh dibawah :
Contoh 1 : Perusahaan EMAK mempunyai beberapa penjualan kredit ke-beberapa pelanggan diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Tgl 5 April 2012 penjualan kredit ke PT. BAPAK sebesar Rp 200 juta termin 3/10, n/30 dengan No. Fak 311;
b. Tgl 25 April 2012 penjualan kredit ke PT. LISDA sebrsar Rp 300 juta termin 10/10, n/30 dengan No. Fakt 312;
c. Tgl 30 April 2012 penjualan kredit ke PT. KELUARGA sebesar Rp 250 juta 3/30, n/60 dengan No. Fak 313.
Jawab :
PT. EMAK
JURNAL PENJUALAN
PER 30 April 2012
(Halaman 5)
PENJ. (KREDIT)
2012
(115/410) (511/131)
Note : penggunaan post reff adalah sebagai penanda ketika setiap angka di jurnal penjualan sudah diposting ke buku besar
pembantu.
Apabila kita langsung memasukkan total piutang sebesar Rp 750 juta (system priodik), maka kita tidak bisa mengetahui total
piutang masing-masing pelanggan, karena di setiap perusahaan sangat jarang hanya mempunya satu pelanggan, pastinya lebih dari
satu.
Oleh karena itu kita harus menyiapkan buku besar pembantu yang disebut buku besar piutang usaha yang berisi akun-akun
individual yang mendukung akun besar umum.
Jumlah dalam jurnal penjualan lalu diposting ke buku besar pembantu setiap hari (perpetual) untuk menyimpan catatan terkini
menyangkut jumlah piutang dari setiap pelanggan. (Horngren Harrison : Jilid 1 Edisi Tujuh)
PT. EMAK
PT. BAPAK
REFF
Note : S.5 adalah menunjukkan bahwa S = berasal dari Jurnal Penjualan dan angka 5 merupakan halaman dimana jurnal
penjualan dicatat. Hal ini di maksudkan untuk memudahkan sumber data dalam pencatatan.
Lanjut yach!!!
PT. LISDA
PT. KELUARGA
REFF
Berbeda dengan buku besar pembantu piutang usaha yang dicatat secara perpetual, untuk buku besar umum dicata secara
periodic di akhir bulan sebesar totalnya.
PT. EMAK
PIUTANG USAHA
115
PERSEDIAAN 131
REFF
REFF
HPP 511
REFF
30 April 2012 S.5 Rp 350 juta Rp 350 juta
Saldo Piutang Usaha dalam buku besar umum harus sama dngan julah saldo setiap pelanggan pada buku besar pembantu sebagai
berikut :
Pelanggan :
Note : menyeimbangkan buku besar tidak begitu dianjurkan dibuat, karena hanya digunakan untuk menyeimbangkan bahwa kedua
saldo diatas adalah sama. Kalau bagian piutang yakin atas kebenaran apa yang ia catat, maka penyeimbang ini tidak perlu dibuat.
5. KESIMPULAN
a. Setiap piutang usaha selalu diposting setiap hari ke buku besar pembantu putang usaha;
c. Pendapatan penjualan diposting sebesar total pada akhir bulan di buk besar umum;
d. Untuk HPP dan persediaan diposting sebesar total pada akhr bulan pada BB umum.
Menurut Horrison dalam bukunya menyatakan bahwa dengan menggunakan dokumen kita bisa menghemat waktu dan uang.
Dengan cara faktur penjualan disimpan dengan rapi dalam map dan membiarkan faktur tersebut berfungsi sebagai jurnal
penjualan. Diakhir periode, kita hanya perlu menjumlahkan penjualan kredit dan memposting totalnya sebagai debet ke piutang
usaha dan kredit ke pendapatan penjualan.
ATAU kita juga bisa memposting secara langsung dari faktur kea kun pelanggan besar piutang usaha.
Sumber transaksi dalam penerimaan kas adalah penjualan tunai dan penagihan piutang serta adanya hutang bank atau pihak
ketiga lainnya dan adanya pendapatan bunga.
Didalam jurnal penerimaan Kas terdapat kolm akun lainnya. Kolom ini menampung yang digunakan untuk mencatat semua
penerimaan kas rutin.
Contoh 2: (ada keterkaitan dengan contoh soal 1)
a. Tgl 30 April ada pelunasan dari PT. BAPAK atas penjualan tanggal 5 April 2012.
b. Tgl 5 Mei 2012 ada penjualan tunai ke PT. BAPAK sebesar Rp 75 juta.
c. Tgl 6 Mei 2012 ada pelunasan dari PT. KELUARGA atas penjualan tanggal 30 April 2012.
d. Tgl 7 Mei 2012 ada pelunasan dari PT. LISDA atas penjualan kredit tanggal 25 April 2012.
e. Tgl 31 Mei 2012 PT. EMAK meminjam uang di Bank sebesar Rp 330 juta.
JAWAB :
PT. EMAK
Halaman 6
DEBET ! HPP
TGL KERDIT
KREDIT (DEBET)
Mei 5 75 jt 75 jt 35 jt
Perhitungan Disc. Penj : PT. KELUARGA termin, 3/30, n/30 = 250 juta x 3% = 7,5 juta
PT. BAPAK
REFF
PT. LISDA
REFF
PT. KELUARGA
REFF
30 April 2012 S.5 Rp 250 juta Rp 250 juta
PT. EMAK
PIUTANG USAHA
115
REFF
PERSEDIAAN 131
REFF
Saldo Rp 900 juta
REFF
HPP 511
REFF
REFF
HUTANG
BANK 221
REFF
DISKON PENJ.
420
REFF
Setelah diposting, jumlah saldo individual pada buku besar piutang usaha sama dengan saldo piutang usaha dalam buku besar
umum.
PT. BAPAK 0
PT. LISDA 0
PT. KELUARGA 0
5. KESIMPULAN
a. Piutang usaha individual diposting setiap hari pada BB pembantu piutang usaha;
Transaksi yang mempengaruhi jurnal pembelian diatas adalah adanya pembelian secara kredit serta biaya-biaya yang dikeluarkan
secara kredit. UNTUK pembelian tunai dicatat dalam jurnal pengeluaran kas.
CONTOH 3 :
a. Tgl 5 April 2012 PT. EMAK membeli barang dagangan dari PT. BAPAK secara kredit sebesar Rp 300juta termin 4/15, n/30.
b. Tgl 20 April 2012 PT. EMAK membeli peralatan secara kredit dari PT. LISDA sebesar Rp 200juta.
c. Tgl 30 April 2012, PT. EMAK membeli barang dagangan secara kredit dar PT. KELUARGA sebesar Rp 100 juta termin 3/10, n/30.
JAWAB :
PT. EMAK
JURNAL PEMBELIAN
Halaman 9
Setiap ada hutang usaha diposting setiap hari atau perpetual berdasarkan buku besar untuk masing-masing pembeli, karena hal ini
ada kaitannya dengan adanya diskon pembelian yang akan didapatkan oleh PT. Emak ketika membayar hutang di tanggal diskon.
Disamping itu untuk mengetahui jumlah hutang yang sudah dibayar atau belum.
PT. EMAK
PT. BAPAK
TGL JUML. D K SALDO
REFF
PT. LISDA
REFF
PT. KELUARGA
REFF
Selain total hutang usaha yang diposting di buku besar umum, akun lain yang terdapat di jurnal pembelian juga harus diposting di
buku besar umum sebesar totalnya di akhir bulan/periode pencatatan.
PT. EMAK
PERSEDIAAN 131
REFF
PERALATAN 191
REFF
Pembeli :
5. KESIMPULAN
c. Untuk akun persediaan diposting sebesar total pada akhir bulan di BB umum;
d. Untuk pembelian peralatan atau perlengkapan diposting secara individual setiap hari di BB umum;
D. JURNAL PENGELUARAN KAS/PEMBAYARAN KAS (CASH PAYMENT JOURNAL/REGISTER CHECK/CASH DISBURSEMENT JOURNAL)
Sebagaian besar perusahaan melakukan pembayaran dengan menggunakan cek dan harus dicatat ke dalam jurnal pengeluaran kas.
Semua transaksi pembayaran kas termasuk pengkreditan kas. Pembayaran kredit merupakan pembayaran hutang usaha.
a. Tgl 12 April 2012 PT. EMAK membayar lunas hutang kepada PT. BAPAK dengan menggunakan cek 24567.
b. Tgl 30 April 2012 PT. EMAK melunasi ke PT. LISDA cek No. 24568
c. Tgl 20 Mei 2012, PT. EMAK membayar hutang kepda PT. KELUARGA Cek No. 24569 .
d. Tgl 20 Mei 2012, Membayar rekening listrik dan telp dengan no cek 24570 sebesar 5 juta.
JAWAB :
PT. EMAK
PER 31 MEI
Halaman 10
DEBET KREDIT
AKUN YG POST
TGL NO. CEK AKUN HUTANG
DIDEBET REFF. PERSEDIAAN KAS
LAINNYA USAHA
2012
12
300jt x 4% = 12juta.
2. Membuat Buku Besar Pembantu Hutang Usaha (masih ada kaitan dengan BB di jurnal pembelian diatas).
PT. EMAK
PT. BAPAK
REFF
PT. LISDA
REFF
PT. KELUARGA
REFF
PT. EMAK
KAS 101
REFF
PERSEDIAAN 131
REFF
REFF
Pembeli :
PT. BAPAK Rp 0
PT. LISDA Rp 0
PT. KELUARGA Rp 0
Total Rp 0
5.KESIMPULAN
b. Hutang Usaha diposting setiap hari ke masing-masing supplier di Bku Besar pembantu Hutang usaha
Piutang adalah klaim terhadap pihak lain agar pihak lain tersebut membayar sejumlah uang atau jasa dalam waktu paling lama
satu tahun atau satu periode akuntansi, jika periode tersebut lebih lama dari satu tahun.
Atau dalam istilah lain Piutang bisa dikatakan tagihan kepada orang per orang atau perusahaan dimana mereka sudah melakukan
pembelian barang atau memanfaatkan jasa perusahaan kita secara kredit.
Atau bisa dikatakan piutang timbul karena adanya penjualan secara kredit, dan jangka waktu piutang bisa jangka pendek (kurang
dari satu tahun atau jangka panjang lebih dari satu tahun) tergantung dari kesepakatan antara kedua belah pihak.
a. Piutang usaha
Yaitu tagihan yang timbul dari kegiatan penjualan usaha utama perusahaan.
b. Piutang lain-lain
Yaitu tagihan yang timbul selain dari piutang usaha, diantaranya piutang bunga, piutang dividen, uang muka perusahaan
cabang/anak.
Penilaian Piutang
Menurut Budi Prijanto, SE., MMSI, penilaian piutang yang akan disajikan dalam laporan keuangan meliputi :
3. Piutang yang tidak sepenuhnya dikuasai perusahaan atau piutang yang digunakan untuk mencarai dana.
1. Pengakuan piutang mula-mula; ada tiga cara untuk mengakui piutang yaitu :
a. Metode kotor, mengakui jumlah piutang sebesar penjualan tanpa dipengaruhi oleh potongan yang akan diberikan. Apabila
debitur ternyata mengambil potongan, maka akan diakui sebagai pengurang jumlah penjualan. (lihatcontoh)
b. Metode bersih; mengakui jumlah piutang setelah dikurangi potongan penjualan. Apabila ternyata debitur tidak memanfaatkan
potongan, maka akan mengakibatkan timbulnya kelebihan pembayaran atas piutang. Kelebihan ini diakui sebagai penghasil lain-
lain/diluar operasi. (lihat contoh)
c. Metode cadangan; mengakui jumlah piutang sebesar jumlah sebelum dikurangi potongan, tapi penjualan diakui sebesar setelah
dikurangi potongan. Selisihnya dicatat sebagai cadangan potongan penjualan. (lihatcontoh)
Piutang yang disajikan dalam Laporan Keuangan merupakan piutang bersih yang diperkirakan bisa direalisasi atauu bisa ditagih
(Net Realizable Value). Oleh karena itu harus ada prediksi terhadap jumlah piutang yang tidak tertagih. Dan piutang yang tidak
bisa tertagih itu diakui sebagai kerugian piutang.
Untuk menentukan besarnya piutang yang wajar perlu dibentuk cadangan penghapusan piutang (allowance for bad Debt)
Menurut Budi Prijanto, SE., MMSI, ada 3 cara menaksir besarnya cadangan penghapusan piutang yaitu :
PT. Liesti pada tanggal 31 Desember 2011 mempunyai data tentang piutang sbb :
Contoh : Dari data piutang PT. Liesti diatas bahwa piutang debitur A sebesar Rp 2 juta, ditaksir 5% tak tertagih, maka cadangan
kerugian piutang adalah sebesar 5% x Rp 2 juta = Rp 100.000
Contoh : PT. Liesti menjual barang selama satu tahun sebesar Rp 100.000.000, terdiri dari penjualan tunai Rp 40.000.000 dan
sisanya kredit. Misalnya cadangan piutang ditetapkan 2% maka cadangan kerugian piutangnya adalah = 2% x (Rp 100juta 40juta) =
Rp 1.200.000
1. Metode Langsung (Direct Write Off), kerugian piutang diakui dan dicatat ketika debitur sudah tidak mungkin lagi membayar
utangnya.
Misal Debitur A tidak bisa membayar utangnya sebesar Rp 2juta maka jurnalnya adalah :
Apabila pernyataan itu disampaikan dalam tahun yang sama dengan dilakukannya penghapusn piutang maka dilakukan jurnal
pembatalan (di-revers). Tinggal membalik jurnal diatas.
Apabila pernyataan disampaikan dalam tahun sesudahnya dilakukan penghapusan piutang maka, jurnalnya
2. Metode Cadangan (Allowance for Uncollectible Method), menentukan kerugian putang pada tanggal laporan keuangan dengan
memperkirakan jumlah tertentu yang tidak bisa ditagih.
Jurnalnya adalah :
Piutang Rp 2juta
Bagi perusahaan yang senang melakukan spekulasi, maka piutangyang belum jatuh tempo atau belum dibayar oleh penerima jasa
atau pembeli produk perusahaan, maka biasanya perusaan melakukan hal-hal sebagai berikut :
Perlu kita pahami istilah istilah dalam hal ini. Kalau belum mengetahui arti bahasa secara umum bisa dilihat di kamus akuntansi.
Bagi perusahaan yang melakukan penjaminan piutang dinamakan Assignment sedangkan Penjamin piutang dinamakan assignor
misalnya bank.
Dalam hal ini perusahaan akan menjaminkan piutang kepada bank yang bertugas sebagai penjamin dan perusahaan (assignment)
akan mengangsur kepada assignor apabila piutang sudah tertagih, meliputi pokok pinjaman, biaya pinjaman, dan biaya bungan.
Piutang yang sudah dijaminkan akan mengurangi jumlah aktiva lancar (modal kerja) didalam Neraca. Piutang yang dijaminkan
harus dicantumkan secara jelas untuk menunjukkan terbatasnya penguasaan perusaan atas piutang tersebut.
Contoh :
Pada tanggal 5 April 2011 PT. LIES menjaminkan piutang sebesar Rp 5.000.000 dengan memperoleh pinjaman bank EMAK
sebesar Rp 4.000.000 bungan 10% per tahun dari saldo akhir tahun utang berjalan, beban biaya Rp 300.000.
Jurnal :
(4.000.000 300.000)
(jurnal pada saat menerima dana dari bank atas menjaminkan piutang)
Piutang Rp 5.000.000
Pada tanggal 5 Mei 2011, piutang dibayar ke perusahaan sebesar Rp 1.000.000 dan perusahaan membayarkannya ke bank ditambah
bunga.
Jurnalnya :
Kas Rp 1.033.333,33
(jurnal ketika perusahaan membayarkan dana yang sudah tertagih kepad bank dengan disertai bunga bank yang sudah disepakati)
Ingat bahwa bunga didasarkan pada saldo piutang akhir yang dijaminkan ke bank.
Aktiva Lancar :
Piutang Rp xxxx
Rp 1.000.000 +
Rp xxx.xxx
Apabila utang atas jaminan dilunasi sebelum debitur melunasi piutangnya maka akun piutang yang dijaminkan dibatalkan.
Piutang Rp xxxx
Dalam hal ini piutang yang diakui sebesar piutang bersih yang sudah dikurangi dengan potongan dan cadangan retur atas barang
yang rusak maupun yang dikembalikan karena tidak sesuai dengan pesanan dan cadangan penghapusan piutang (tidak tertagihnya
piutang). Dalam hal ini pembeli piutang erusahaan akan membayar sebagian saja. Dan rekening piutang didalam neraca dihapus.
Contoh :
Pada tanggal 5 April 2011 PT. LIES menjual piutang sebesar Rp 5.000.000 kepada bank EMAK , dan bank EMAK membayar
sebesar Rp 4.000.000 discont 5%, sedangkan Rp 1.000.000 (5juta-4juta) ditentukan sebagai cadangan kemungkinan retur dan
penghapusan piutang).
Jurnalnya :
Piutang Rp 5.000.000
(jurnal pada saat menerima dana dari Bank Emak disertai biaya-biaya yang timbul).
Apabila timbul pengembalian barang oleh debitur sebesar Rp 200.000 dan penghapusan piutang karena tidak tertagih Rp 100.000
maka jurnalnya adalah :
Apabila seluruh piutang yang ditagih oleh bank EMAK sudah lunas maka sisanya menjadi hak perusahaan.
Jurnalnya adalah :
Piutang/kas Rp 700.000
Untuk penggadaian piutang (pledging), piutang tetap dicantumkan sebagai aktiva lancar seluruhnya hanya diberi catatan masalah
penggadaiannya. Pada prinsipnya sama seperti piutang usaha (utang biasa, utang bank dsb).
LAPORAN KEUANGAN
Sebelum belajar mengenai Laporan Keuangan terlebih dahulu bisa dibaca bab sebelumnya yang berkaitan mengenai Kerangka
Akuntansi Secara Umum.Please Flash Back Again yach..
LAPORAN KEUANGAN
PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN
Adalah suatu bentuk laporan yang berisikan posisi keuangan perusahaan yang biasanya dibuat pada akhr periode akuntansi
yang digunakan untuk memberikan infomasi yang menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pemakai dalam pengambilan keutusan ekonomi.
1. Neraca
2. L/R
3. Laporan Perubahan Posisi keuangan; yang dapat disajikan dalam berbagai cara diantaranya laporan arus kas atau laporan arus
dana;
4. Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan;
5. Termasuk schedule dan informasi tambahan yang berkaitan dengan LK tersebut misalnya informasi keuangan segment industry
dan geografis seta pengungkapan pengaruh perubahan harga.
B. PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN
Investor
Adalah pihak yang menanamkan modalnya kepada perusahaan. Investor ini biasaya mempunyai tingkat resiko yang besar jika
perusahaan mengalami pailit. Tugas dari investor ini juga sebagai penasehat dalam mengembangkan hasil atas investasi yang
sudah dilakukan. Mereka membutuhkan LK untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi
tersebut.
Pemegang saham juga berkepentingan untuk menilai kemampuan perusahaan didalam membayar deviden.
Karyawan
Merupakan orang yang bekerja didalam perusahaan dan mendukung kegiatan operasional perusahaan untuk mendapatkan laba
yang optimal. Kepentingan mereka terhadap LK adalah mereka tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas
perusahaan. Dan mereka juga mmpunyai kepentingan apakah perusahaan mampu membayar atau memberikan balas jasa, mafaat
pension dan kesempatan kerja.
Kreditor
Adalah pihak yang membrikan pinjaman dana kepada perusahaan. Dimana mereka mempunyai kepentingan seberapa besar
tingkat perusahaan dalam mebayar kewajiban-kewajiban mereka beserta bunganya.
Bisanya mereka berkepentingan untuk kemngkinan mereka memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat
jatuh tempo.
Pelanggan
Mereka berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam
perjanjian jangka panjang dengan atau tergantung pada perusahaan.
Pemerintah
Pemerintah disini mempunyai kepentingan yaitu mereka membutuhkan informasi untuk mengatur aktifitas perusahaan,
menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistic pendapatan nasioanal dan statistic lainnya.
Masyarakat
Mereka berkepentingan untuk mengetahui apakah perusahaan mampu meningkatkan perekeonomian secara baik sehingga tenaga
kerja yang akan diserap akan banyak dan perlindungan terhadap penanam modal domestic. LK dapat membantu masyarakat
dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian
aktifitasnya.
Dasar Akrual
Yaitu pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang diakui pada saat kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima
atau dibayar) dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan.
Laporan yang di susun dengan dasar akrual memberikan informasi kepada pemakai tidak hanya transaksi masa lalu yang
melibatkan penerimaan dan pembayaran kas tetapi kewajiban pembayaran kas dimasa depan serta sumber daya yang
mempresentasikan kas yang akan diterima dimasa depan. Oleh karena itu, laporan keuangan menyediakan jenis informasi
transaksi masa lalu dan peristiwa lainnya yang paling bergantung bagi pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Kelangsungan usaha
Laporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi kelangsungan usaha perusahaan dan akan melanjutkan usahanya dimasa
depan. Karena itu, persahaan diasumsikan tidakbermaksud atau berkeinginan melikuidasi atau mengurangi secara material skala
usahanya. Jika maksud atau keinginan tersebut timbul, laporan keuangan mungkin harus disusun dengan dasar yang berbeda dan
dasar yang digunakan harus diungkapkan.
Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu : dapat dipahami, relevan, keandalan dan dapat diperbandingkan.
1. Dapat dipahami
Kualitas informasi yang ada dalam laporan keuangan sangat penting, oleh karena itu pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan
yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan
yang wajar. Namun demikian, informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan
hanya atas dasar petimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pemakai tertentu.
2. Relevan
Informasi relevan jika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa
lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka dimasa lalu.
3. Materialitas
Informasi dikatakan material apabila kalau kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalammencatat informasi tersebut
dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil atas dasar laporan keuangan. Materialitas tergantung pada
besarnya pos atau kesalahan yang dinilai sesuai dengan situasi khusus dari kelalaian dalam mencantumkan (omission) atau
kesalahan dalam mencatat (misstatement). Karenanya materialistas lebih merupakan suatu ambang batas atau titik pemisah
dari pada suatu karakteristik kualitatif pokok yang harus dimiliki agar informasi dipandang berguna.
4. Keandalan
Agar bermanfaat informasi LK harus handal (reliable). Informasi yang handal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan,
kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithfull representative) dari
yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.
Penyajian jujur
Informasi yang ditunjukkan dalam LK harus jujur terhadap transaksi-transaksi sebagai dasar pecatatan.
Selain kejujuran yang dipakai untuk menyajikan informasi dalam LK maka penyajian itu harus didukung pencatatannya dan
disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya.
Netralistas
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, dan tidak tergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu.
Pertimbangan Sehat
Disini mengandung unsure kehati-hatian pada saat melakukan perkiraan dalam kondisi ketidakpastian sehingga aktiva atau
penghasilan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban atau beban tidak dinyatakan terlalu rendah.
Kelengkapan
Agar handal maka informasi dalam LK harus dilengkapai dalam batasan materialitas dan biaya.
Dapat dibandingkan
Pemakai harus dapat memperbandingkan LK perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan
kinerja keuangan.
1. ASSET
Adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dari mana manfaat ekonomi di masa
depan diharapkan akan diperoleh perusahaan.
Aset dalam neraca diakui jika kemungkinan manfaat ekonominya di masa depan akan mengalir ke entitas dan asset ersebut
mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. Asset tidak diakui dalam neraca jika pengeluaran telah terjadi dan
manfaat ekonominya dipandang tidak mungkin mengalir ke dalam entitas setelah periode pelaporan berjalan.
Sebagai alternative trasaksi tersebut menimbulkan pengakuan beban dalam laporan laba rugi.
2. KEWAJIBAN
Merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaianya diharapkan mengakibatkan arus
keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.
Kewajiban diakui dalam neraca jika kemungkinan pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan
untuk menyelesaikan kewajiban masa kini dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur dengan handal.
3. EKUITAS (MODAL)
Adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.
Jumlah yang ditampilkan dalam neraca tergantung pada pengukuran aktiva dan kewajiban. Biasanya hanya karena factor
kebetulan kalau jumlah ekuitas agregat sama dengan jumlah nilai pasar keseluruhandari saham perusahaan atau jumlah yang
dapat diperoleh dengan melepaskan seluruh aktiva bersih perusahaan baik satu persatu atau secara keseluruhan dalam kondisi
kelangsungan usaha.
4. PENGHASILAN (INCOME)
Meliputi baik pendapatan (revenues) dan keuntungan (gains). Pendapatan timbul karena adanya aktivitas perusahaan yang biasa
dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen, royalty, dan sewa.
Pengakuan penghasilan merupakan akibat langsung dari pengakuan asset dan kewajian. Penghasilan diakui dalam laporan L/R jika
kenaiakn menafaat ekonomi dimasa depan yang berkaitan dengan peningkatan asset atau penurunan kewajiban telah terjadi dan
dapat diukur secara andal.
5. BEBAN
Definisi beban meiputi baik kerugian maupun beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa.
Contoh beban yang timbul dalam pelaksanaan dalam aktifitas perusahaan adalah beban pokok penjualan, gaji dan penyusutan.
Sedangkan contoh beban karena kerugian adalah bencana kebakaran, banjir, seperti juga yang tiimbul dari pelepasan aktiva
tidak lancar.
Pengakuan beban merupakan akibat langsung dari pengakuan asset dan kewajiban. Beban diakui dalam laporan L/R jika
penurunan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan degan penurunan asset atau peningkatan kewajiban telah terjadi dan
dapat diukur secara handal.
Merupakan pengukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran yang lain seperti imbalan investasi atau penghasilan per saham.
Unsure yang langsung berkaitan dengan L/R adalah penghasilan dan beban.
a. Penghasilan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu peride akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva
atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
b. Beban (Expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akutansi dalam bentuk arus keluar atau
berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian
kepada penanam modal.
Laba Rugi merupakan selisih aritmatika antara penghasilan dan beban. Hal diatas bukan merupakan suatu unsure terpisah dari
laporan keuangan, dan prinsip pengakuan yang terpisah tidak diperlukan.
Sumber :
Proyeksi keuangan merupakan perencanaan keuangan perusahaan untuk dimasa mendatang dengan berlandaskan pada laporan
keuangan tahun yang lalu.
Perlu diketahui bahwa laporan keuangan yang masih dalam bentuk perencanaan maka didalam laporan keuangan tersebut harus
dicantumkan kata proforma yang mempunyai arti bahwa laporan keuangan menunjukkan ikhtisar kondisi keuangan perusahaan
yang belum dilaksankan. Informasi yang didalamnya masih dalam bentuk proyeksi/perencanaan mengenai kondisi keuangan
dimasa yang akan datang.
Catatan sedikit : saya sebagai seorang accounting sering kali menerima Invoice dari luar negeri (import) mengenai produk yang
akan dikirim ke perusahaan kami berdasarkan PO (purchase Order) yang sudah kami ajuka sebelumnya. Oleh pihak eksportir tidak
langsung meng-approved PO kami, tetapi mereka memberikan proyeksi/langkah awal dalam menyetujui atas PO yang sudah kami
kirim sebelumnya.
2. Alamat dan nama tertuju yang sudah ditunjuk perusahaan dalam PO;
3. Jenis barang, kuantitas dan harga per unit barang sesuai pesanan;
4. Tawaran / produk lain yang sejenis dengan kualifikasi PO yang sudah dikirim. Hal ini apabila pihak eksportir mengalami
kekosongan barang yang sudah dipesan oleh customer-nya. Sehingga pihak eksportir akan memberikan gambaran atau penawaran
lain atas barang yang berbeda tapi punya kualifikasi dan manfaat serta harga yang hamper sama.
Setelah proforma invoice ini sudah diterima oleh perusahaan maka akan ada bagian analisa mengenai data-data barang yang akan
di kirim oleh eksportir apakah sudah sesuai dengan pesanan ataukah tidak. Apabila sudah OK maka perusahaan akan memberikan
konfirmasi kepada eksportir untuk melanjutkannya kalau tidak OK maka aka nada negosiasi kembali di antara kedua belah pihak.
Wujud dari terealisasinya kesepakatan antara eksportir dan perusahaan adalah dikeluarkan Invoice (tanda ada kata Proforma
lagi).
Contoh diatas bisa kita hubungkan kedalam pembuatan LK baik yang masih ber-proforma ataukan sudah tanpa proforma.
a. Data keuangan yang akan kita buat rancangan misal Neraca ataukah L/R ataukah item L/R yaitu penjualan dll. Data ini riil atau
data sebenarnya di tahun yang sudah terjadi.
b. Menyiapkan besaran angka proyeksi yang akan dilakukan. Meskipun besaran angka proyeksi ditetapkan berdasarkan angka dari
laporan keuangan yang lalu dan harga pasar, tetapi karena angka proyeksi ini harus mengkalkulasi adanya nilai waktu yang (inflasi
dan deflasi), maka angka2 tersebut berbeda.
c. Besarnya proyeksi ditentukan dengan nilai yang lebih besar menuju kearah kebaikan dari angka yang sudah terjadi (LK yang
terdahulu).
Berdasarkan data yang saya peroleh klik disini ada beberapa proses dalam penyusunan proyeksi diantaranya adalah :
a. Interaksi; proyeksi dibuat dengan mengkombinasikan antara proposal investasi dan pilihan pendanaan yang digunakan
b. Pilihan alternative (options); proyeksi yang dibuat dengan memberikan kesempatan perusahaan untuk menentukan beberapa
alternative pilihan berdasarkan scenario yang telah ditentukan
c. Kelayakan/Feasibility; proyeksi harus dibuat dengan pertimbangan akal sehat dan sesuai dengan kondisi dan kemampuan
perusahaan
d. Hindarkan kejutan (avoiding Surprises); tidak seorangpun yang ingin gagal dan merencanakan untuk gagal.
Contoh :
Di tahun 2011 PT. LisDa menetapkan omzet penjualan naik 15% dari total penjualan bersih ditahun yang sama adalah 3 Milliar.
Total biaya sebesar Rp 500 juta bisa ditekan 10%, dan biaya bunga bisa ditekan 5% karena deflasi.
Laporan L/R PT. LisDa per 31/12/2011 Laporan L/R Proforma PT. LisDa per 31/12/2012
(Rp) (rp)
3M + (3M*0.15)
Model proyeksi diatas mungkin bisa dikatakan sangat sederhana. Perusahaan bisa menargetkan rasio-rasio keuangan untuk
menentukan item-item dalam LK, memerhatikan kapasitas sumberdaya yang dimiliki seperti tenaga kerja, mesin, ruang kantor
dan peralatan dan asumsi yang dibuat harus realistis.
Untuk mengetahui contoh pembuatannya saya lanjutkan ke materi berikutnya. Tetep stay join dan selalu lihat di kolom CONTOH
SOAL di halaman blog ini juga*niceee
1. Model proyeksi keuangan tidak mengindikasikan kebijakan keuangan mana yang paling baik, namun hanya menggambarkan
beberapa alternative kondisi;
2. Banyak simplifikasi dari keadaan sebenarnya sedangkan keadaan sebenarnya dapat berubah menjadi hal yang tidak diduga
sebelumnya;
3. Tanpa perencanaan jangka pendek perusahaan seperti dalam laut yang berombak tanpa kemudi untuk pegangan. Perencanaan
keuangan harus diterjemahkan dalam detail anggaran keuangan dan operasi.
Kesimpulan
1. Perencanaan keuangan mengharuskan perusahaan berpikir tentang masa depan dan menyusun proyeksi;
Semoga Bermanfaat
a. Laporan arus kas menyajikan informasi perubahan historis atas kas setara kas entitas, yang menunjukkan secara terpisah
perubahan yang terjadi satu periode dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Investasi umumnya diklasifikasikan sebagai
setara kas hanya jika akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan. Cerukan bank pada
umumnya termasuk aktivitas pendanaan sejenis dengan pinjaman. Namun, jika cerukan bank dapat ditarik sewaktu-waktu dan
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pengelolaan kas entitas, maka cerukan tersebut kompunen kas dan setara kas.
Pembukuan perusahaan diselenggarakan dalam mata uang rupiah. Sedangkan transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke
dalam rupiah dengan kurs yang berlaku saat terjadinya transaksi.
Pada tanggal neraca, saldo asset dan kewajiban moneter mata uang asing dijabarkan kedalam rupiah dengan menggunakan kurs
yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dibebankan atau dikreditkan pada lapran
L/R tahun berjalan.
Kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan dan investasi likuid jangka pendek lainnya dengan
jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang.
Kas dan deposito berjangka dibatasi penggunaannya disajikan sebagai kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya.
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana diatur SAK ETAP bab 28,
pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Semua transaksi-transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan persyaratan dan kondisi yang
sama atau berbeda apabila dilakuka dengan pihak ketiga telah diungkapkan dalam LK.
e. Piutang usaha
Piutang usaha disajikan sebesar jumlah neto setelah dikurangi dengan penyidihan piutang tak tertagih berdasarkan review
individual masing-masing saldo piutang pada akgir tahun. Piutang usaha dibedakan menjadi piutang yang mempunyai hubungan
istimewa dan piutang pihak ketiga.
f. Piutang retensi
Merupakan piutang perusahaan kepada pemberi kerja yang akan dilunasi oleh pemberi kerja setelah pemenuhan kondisi yang
ditentukan dalam kontrak.
Piutang retensi dicatat pada saat penerimaan kas atas tagihan termin yang ditahan oleh pemberi kerja sejumlah persentase yang
telah ditetapkan dalam kontrak sampai dengan masa pemeliharaan.
Tagihan bruto kepada pemberi kerja merupakan piutang perusahaan yang berasal dari pekerjaan kontrak kontruksi yang dilakukan
namun pekerjaan yang dilakukan masih dalam pelaksanaan. Tagihan bruto disajikan sebesar selisih antara biaya yang terjadi
ditambah laba yang diakui dikurangi kerugian yang diakui dan termin.
Tagihan bruto diakui sebagai pendapatan sesuai dengan metode persentase penyelesaian yang dinyatakan dalam beria acara
penyelesaian yang telah disahkan oleh pemberi kerja atau yang mewakilinya yang belum diterbitkan faktur karena perbedaan
antara tanggak berita acara progress fisik dengan pengajuan penagihan pada tanggal neraca.
Investasi pada efek yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo apabila menajemen bermaksud dan mampu untuk
memiliki efek tersebut hingga jatuh tempo. Efek tersebut dicatat sebesar harga perolehannya setelah dikurangi dengan diskonto
atau premium yang belum diamortisasi.
Investasi pada efek yang dibeli atau dimiliki untuk dijual dalam waktu dekat diklasifikasikan sebagai efek yang diperdagangkan
dan diakui sebesar nilai wajarnya. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi dicatat pada laporan L/R.
Investasi pada efek yang tidak diklasifikasikan sebagai yang dimiliki hingga jatuh temp maupun yang dipergadangkan dan efek
ekuitas yang tidak diklasifikasin sebagai yang diperdagangkan, diklasifikasikan sebagai efek yang tersedia untuk dijual dan dicatat
sebesar nilai wajarnya. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi disajikan pada bagian ekuitas.
Investasi pada efek yang nilai wajarnya telah tersedia, dicatat sebesar harga perolehan dan penyidihan penurunan nilai investasi
dilakukan apabila nilai investasi telah mengalami penurunan yang permanen.
Harga pokok efek yang dijual ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Dividen dari investasi pada efek ekuitas diakui
pada saat diumumkan.
Efek yang diperdagangkan, diperjualbelikan pada pasar yang aktif dan nilai berdasarkan harga pasar pada saat penutupan
perdagangan pada tanggal 31 Desember dengan mengacu pada kutipan harga di bursa saham.
Efek yang diperdagangkan diklasifikasikan sebagai asset lancar karena investasi tersebut diharapkan dapat direalisasi dalam
jangka waktu 12 bulan sejak tanggal neraca.
Dalam laporan arus kas, kas yang diperoleh dari (digunakan untuk) efek yang diperdagangkan disajikan dalam aktivitas operasi
sebagai bagian dari perubahan modal kerja. Dalam laporan laba rugi, perubahan nilai wajar efek yang diperdagangkan dicatat
sebagai bagia dari pendapatan operasional lainnya.
Anak perusahaan adalah entitas yang dikendalikan olen entitas induk. Pengendalian adalah kemampuan untuk mengatur kebijakan
keuangan dan operasional dari suatu entitas sehingga mendapatkan manfaat dari ekuitas tersebut.
Perusahaan asosiasi adlah suatu entitas dimana perusahaan mempunyai pengaruh signifikan dan bukan merupakn entitas anak
ataupun bagian dalam joint venture.
Perusahaan mencatat investasi pada anak perusahaan dengan metode ekuitas (equity method) sedangkan investasi pada
perusahaan asosiasi dicatat dengan metode biaya (cost method).
j. Persediaan
Persediaan dinyatakan dengan biaya atau nilai realisasi bersih mana yang lebih rendah. Penilaian biaya ditentukan berdasarkan
metode MPKP (FIFO).
Penyisihan untuk persediaan using dan lambat bergerak ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penyajian masing-masin
jenis persediaan pada masa mendatang.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi berdasarkan periode penggunannya dengan metode garis lurus.
l. Property investasi
Merupakan tanah atau bangunan yang dimiliki untuk disewa operasi atau kenaikan nilai, dan tidak digunakan atau dijual dalam
kegiatan operasi perusahaan.
Pada saat pengakuan awal, property investasi diukur sebesar biaya perolehannya. Setelah perolehan awal property investai diukur
pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan property investasi meliputi
harga pembelian dan setiap pengeluaran yang didapat didistribusikan secara langsung.
m. Asset tetap
Disajikan sebesar harga perolehan setalah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai. Tariff penyusutan asset tetap
dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis asset tetap
dengan rincian sebagai berikut :
TARIF
n. Sewa
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa mengalihkan secara substansial seluruh manfaat dan resiko
kepemilikan asset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh
manfaat dan resiko kepemilikan asset. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Pendapatan terdiri dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan diakui sebagai berikut :
1. Penjualan barang
Diakui kerika perusahaan telah mengirim produknya kepada pelanggan, pelanggan telah menerima barang dan terdapat keyakinan
yang memadai bahwa piutang dari penjualan tersebut akan dapat tertagih.
2. Penjualan jasa
Diakui dalam metode periode akuntansi kerika jasa diberikan, dengan memperhitungkan tingkat transaksi, yaitu proporsi jasa
actual yang diberikan dibandingkan dengan jasa secara keseluruhan.
Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual)
p. Pajak penghasilan
Perusahaan mengakui kewajiban atas seluruh pajak penghasilan periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar.
Jika jumlah yang telah dibayar untuk periode tersebut, perusahaan harus mengakui kelebihan tersebut sebagai asset. Perusahaan
tidak mengakui adanya pajak tangguhan.
Perusahaan mengakui kewajiban imbalan pasca kerja sebagaimanan diatur dalam SAK ETAP bab 23 Imbalan kerja. Pengakuan
kewajiban tersebut didasarkan pada ketentuan UU ketenagakerjaan No. 13/2003. Dalam ketentuan tersebut perusahaan
diwajibkan untuk membayarkan imbalan kerja kepada karyawannya pada saat mereka berheni bekerja dalam hal mengundurkan
diri, pension normal, meninggal dunia dan cacat tetap. Besarnya imbalan pasca kerja tersebut terutama berdasarkan lamanya
masa kerja dan kompensasi karyawan pada saat penyelesaian hubungan kerja. Pada dasarnya imbalan kerja berdasarkan UU
ketenagakerjaan No. 13/2003 adalah program imbalan pasti.
r. Kewajiban kontijensi
Merupakan kewajiban potensial yang belum pasti, perusahaan tidak mengakui kewajiban kontijensi sebagai kewajiban. Kewajiban
kontijensi diungkapkan pada tanggal pelaporan, uraian dan sifat kewajiban kontijensi jika praktis dilakukan.
Pengertian menurut Wikipedia adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode
akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.
1. Statemen ini memberikan informasi kepada kreditur dan investor untuk memprediksi jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas
di masa yang akan datang;
a. Investor dan kreditor dapat menggunakan informasi dalam statemen laba rugi untuk mengevaluasi prestasi perusahaan di masa
lalu;
b. Membantu kreditur dan investor menentukan tingkat resiko ketidakpastian pencapain arus kas tertentu
Selain bermanfaat bagi kreditur dan investor, statemen L/R juga bermanfaat bagi pelanggan, organisasi buruh dan pemerintah.
Dari sumber jurnal yang saya baca ada aturan-aturan dalam membuat Laporan L/R yaitu :
a. Didalam membuat L/R tidak memasukkan unsur konstribusi pertumbuhan dan perkembangan perusahaan.
Umumnya perusahaan didalam membuat laporan L/R yang digunakan adalah unsur monetary income-nya atau satuan moneter.
Bukan unsur kualitatif nya misal nilai penglaman pendidikan karyawan dan keahlian setiap karyawan.
b. Besarnya laba dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan. Misalnya metode penyusutan yang berbeda antara perusahaan
yang serupa akan menghasilkan penilaian yang berbeda terhadap hasil operasi perusahaan. Dengan asumsi penggunaan metode-
metode kauntansi tentu saja diterapkan dengan asumsi bahwa kondisi lain tidak berubah.
Yaitu laba diukur dengan mengurangkan aktiva bersih (aktiva dikurangi kewajiban) awal periode dari aktiva bersih pada akhir
periode, dan penyesuaian atas tambahan investasi dari distribusi selama periode tertentu.
Contoh :
Jawab :
Aktiva Neto akhir Rp 250 juta
Ditambahkan :
Rp 185 juta
Dikurangi
Dari data diatas bisa kita lihat bahwa laba yang dihasilkan tidak menunjukkan hasil yang dicapai dengan transaksi yang sudah
dilakukan selama tahun yang bersangkutan. Penambahan aktiva sebesar Rp 150 juta sedangkan laba sebesar Rp 135 juta (kurang
dari penambahan aktiva minimal).
Pendekatan ini memfokuskan pada kegiatan yang terjadi selama periode tertentu dan dasar pengukuran laba. Karena informasi
atas pembentuk laba dijelaskan terperinci maka pendekatan ini lebih banyak digunakan dari pada pendekatan pemupukan modal.
Berdasarkan buku jurnal akuntansi untuk elemen-elemen pembentuk laporan L/R berdasarkan metode transaksi adalah :
1. Pendapatan
Aliran masuk atau kenaikan aktiva suatu entitas atau penyelesaian kewajiban (atau kombinasi keduanya) selama periode tertentu,
yang timbul daru penjualan barang, penyerahan jasa, dan atau kegiatan pokok suatu entitas.
2. Biaya
Aliran keluar atau penggunaan sumber ekonomik atau terjadinya kewajiban (atau kombinasi keduanya) selama periode tertentu,
yang timbul dari penjualan barang, penyerahan jasa, dan atau kegiatan pokok suatu entitas.
3. Keuntungan
Kenaikan dalam ekuitas (aktiba bersih) yang timbul dari transaksi insindetal suatu entitas dan transaksi-transaksi atau kejadian
lain dan kondisi tertentu yang mempengaruhi entitas selama periode tertentu, kecuali yang dihasilkan dari biaya-biaya atau
distribusi kepada pemilik.
1. Metode satu tahap (single step); berisi dua kelompok, yaitu pendapatan dan biaya.
Contoh :
PT. EMAK
LAPORAN L/R
Per 31 Des 2012
Pendapatan :
Penjualan Bersih Usaha Rp 325.000.000
Pendapatan Bunga Rp 50.000.000
Pendapatan Sewa Rp 50.000.000
Pendapatan deviden Rp 25.000.000
Total Pendapatan Rp 450.000.000
Biaya-biaya :
Biaya karyawan Rp 50.000.000
Biaya Penjualan Rp 20.000.000
Biaya kantor Rp 15.000.000
Biaya kendaraan Rp 18.000.000
Biaya lain-lain Rp 25.000.000
Total Biaya Rp 128.000.000
Laba Bersih Rp 322.000.000
2. Metode bertahap (multiple step); penyajiaannya dihubungkan antara pendapatan dan biaya.
a. Pendapatan yang berasal dari kegiatan operasi selama periode tertentu dilaporkan terpisah dari pendapatan yang diperoleh dari
kegiatan nonoperasi.
b. Biaya-biaya diklasifikasikan menurut fungsi. Misal biaya pengiriman barang masuk dalam kategori biaya penjualan, biaya gaji
masuk biaya karyawan, biaya bensin masuk biaya kendaraan dll.
PT. EMAK
LAPORAN L/R
PER 31 DES 2012
EAT
Konsep ini menjelaskan bahwa laporan L/R perusahaan harus menyajikan informasi hasil operasi yang diperoleh dari kegiatan
normal perusahaan, sehingga keuntungan atau kerugian yang bukan berasal dari kegiatan normal perusahaan tidak termasuk
dalam perhitungan laba bersih. Karena item-item ini tidak mencerminkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
dimasa yang akan datang.
Laporan ini menjelaskan tentang perubahan dalam laba ditahan selama periode tertentu, dan menghubungkan laporan L/R dengan
neraca.
b. Penyesuaian yang dihasilkan dari realisasi income tax benefit dari kerugian operasi perusahaan anak, yang tejadi sebelum
perusahaan tersebut dibeli perusahaan induk.
Deviden yang diumumkan selama periode tertentu dikurangkan dari R/E, dan dividen /lb saham diunkapkan dalam laporan R/E.
Dividen yang dibagikan diidentifikasikan dengan saham yang dikeluarkan.
Contoh :
PT. BAPAK
Laporang Laba Ditahan
Per 31 Desember 2012
Dengan cara menempatkan data perhitungan laba bersih di urutan pertama, dan diringkas. Selanjutnya laba bersih periode kini
digabungkan dengan saldo awal laba ditahan atau saldo penyesuaian laba periode sebelumnya.
Untuk memperoleh besarnya R/E akhr periode, total ini dikurangkan dari dividen yang diumumkan.
PT. BAPAK
Laporang Laba Ditahan
Per 31 Desember 2012
Pendapatan Rp 325.000.000
Biaya Rp 128.000.000
Laba bersih Rp 197.000.000
Laba di tahan, awal Rp 80.000.000
(-) penyesuaian periode sebelumnya-koreksi depresiasi
dibebankan terlalu rendah pada tahun 2011, dikurangi
pajak laba Rp 10 juta. (Rp 20.000.000)
Rp 257.000.000
Laba ditahan ditetapkan kembali
(-) Dividen untuk Saham preferen Rp 15.000.000 (Rp 20.000.000)
Dividen untuk saham biasa Rp 35.000.000 Rp 237.000.000
Laba ditahan akhir
*semoga bermanfaat
Salam
Mungkin bagi sedikit orang tutup buku artinya capek baca habis itu di tutup deh bukunya..hehhehe..*arti lucu..
Tapi yang benar tutup buku adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh bagian adsministrasi/keuangan untuk menutup / cut
off pelaporan diakhir periode.
Biasanya pelaporan itu berbentuk pembukuan sederhana atau pelaporan yang sudah complicated.
Dikatakan sederhana karena lingkup usaha masih kecil, biasanya memuat adanya arus kas masuk dan keluar, atau kalau
pembukuan persediaan hanya arus barang masuk dan keluar secara manual, atau pelaporan lain yang membutuhkan proses
kegiatan usaha.
Beda lagi dengan perusahaan yang complicated, maksudnya perusahaan yang mempunyai prosedur kerja yang kompleks seperti
perusahaan manufaktur atau perusahaan yang go public. Dalam hal tutup buku sangat penting dilakukan karena untuk mengetahui
cut off dari masing-masing akun yang penting. Misalnya kas, persediaan dll.
Tutup buku biasanya dilakukan sebulan, tiga bulan, enam bulan bahkan setahun sekali tergantung kepentingan masing-masing
perusahaan. Jadi tidak ada patokan khusus jangka waktu untuk diadakannya tutup buku.
b. Pelaporan keuangan
Tutup buku dimaksudkan untuk mendapatkan hasil akun akhir periode tutup buku dilakukan. Sehingga ketika akan dibuat Laporan
Keuangan tinggal memasukkan nilai akhir dri masing2 akun yang sudah ditutup.
Misal : kadang pihak eksternal seperti bank, ataupun pajak tiba-tiba meminta data keuangan atas usaha kegiatan perusahaan.
Nah, kalau perusahaan sering melakukan tutup buku maka laporan keuangan akan cepat bisa diselesaikan sewaktu-waktu. Padahal
aktualnya perusahaan membuat LK setahun sekali (31 Des).
c. Rapihnya pembukuan
Tutup buku digunakan untuk merapih-kan pembukuan. Sehingga akan didapatkan pembukuan yang update dan terbaru.
Tetapi,
Kadang tutup buku dianggap sepele bagi sebagian perusahaan. Ya mungkin karena lingkup usaha masih kecil jadi mereka anggap
tutup buku adlah kegiatan yang membuang waktu. Padahal kalau kita lihat dari sisi manfaat diatas sangatlah besar.
Pengalaman :
Ketika saya bekerja di sebuah perusahaan yang lingkup usahanya menengah keatas, kenapa saya sebut demikian karena usahanya
bergerak di bidang alat-alat kesehatan milik Germany USA dan omsetnya mencapai Milayaran rupiah.
Tetapi didalam pencatatan kas memang adanya cut off bulanan, tetapi pelaporan ke bagian akuntansi itu mundur sampai 2
bulanan. Nah dalam hal ini kadang saya kebingungan dalam mengecek saldo sebenarnya. ..
Nah, semoga dengan artikel yang saya tulis ini memberikan kejelasan mengenai arti pentingnya tutup buku dan tidak menganggap
remeh kegiatan ini.
Apabila ada manfaat yang lain atau tambahan tulisan bisa ditulis dikolom komentar..
a. Mengevaluasi kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas, waktu dan kepastian dalam menghasilkannya;
b. Mengevaluasi struktur keangan entitas (termasuk likuiditas dan solvabbilitas) dan kemampuannya dalam memenuhi kewajiban
dan membayar deviden;
c. Memahami pos yang menjadi selisih antara L/R periode berjalan dengan arus kas neto dari kegiatan operasi (akrual);
d. Membandingkan kinerja operasi antar entitas yang berbeda, karena arus kas neto dari laporan arus kas tidak dipengaruhi oleh
perbedaan pilihan metode akuntansi dan pertimbangan manajemen, tidak seperti basis akrual yang digunakan dalam menentukan
L/R entitas;
e. Memudahkan pengguna laporan untuk mengambangkan metode untuk menilai dan membandingkan nilai kini arus kas masa depan
antar entitas yang berbeda.
Menurut PSAK No. 2 (revisi 2009) Laporan Arus Kas, mempunyai tiga klasifikasi diantaranya adalah :
1. Aktifitas operasi, adalah aktifitas penghasil utama pendapatan entitas dan aktifitas lain yang bukan merupakan aktifitas investasi
dan pendanaan;
2. Aktivitas Investasi, adalah aktifitas vberupa perolehan dan pelepasan asset jangka panjang serta investasi lain yang tidak
termasuk setara kas;
3. Aktifitas pendanaan, adalah aktifitas yang mengakibatka perubahan dalam jumlah serta kompetisi kontribusi modal dan
pinjaman entitas.
a. Neraca Komparatif yang menyajikan jumlah perubahan aktiva dan kewajiban dan ekuitas dari awal hingga akhir periode;
b. Laporan L/R periode berjalan berisi data yang membantu pembaca menemukan jumlah kas yang diterima dari atau di
gunakan oleh operasi selama periode berjalan;
c. Data transaksi tertentu dari buku besar umum memberikan infromasi tambahan terinci yang dibutuhkan untuk menentukan
bagaimana kas diterima dan digunakan selama periode berjalan.
1. Metode Langsung, yaitu menyajikan kelompok utama penerimaan kas bruto dan pembayaran kas bruto;
2. Metode tidak langsung, yaitu dimulai dengan laba rugi periode berjalan dan menyesuaikan laba rugi tersebut dengan
transaksi non kas, akrual, dan tangguhan dari pos yang penghasilan atau pengeluaran dalam aktivitas inevestasi dan
pendanaan.
Contoh soal :
NERACA KOMPARATIF
Aktiva
(Dalam Rupiah)
Pendapatan 45.000.000
HPP 10.000.000
1. METODE LANGSUNG
Memperinci arus kas actual dari kegiatan operasi entitas. Ketika metode ini digunakan maka informasi dapat diperoleh dari
catatan akuntansi entitas atau dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan, dan pos-pos lain dalam laporan laba rugi
komprehensif.
Entitas dianjurkan untuk menggunakan metode langsung dalam penyusunan arus kas dari aktifitas operasi. Metode ini
menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan oleh metode tidak
langsung.
Keuntungan metode langsung adalah menyajikan penerimaan dan pembayaran kas operasi. Metode ini lebih konsisten dengan
tujuan laporan arus kas untuk menyediakan informasi tentang penerimaan kas dan pembayaran kas dibandingkan dengan metode
tidak langsung yang tidak melaporkan peneriman kas dan pembayaran kas operasi.
Pembayaran bunga
(6.000.000)
Pembayaran pajak penghasilan
(3.000.000)
Kas Bersih yg ditrima dr keg. Oprasi
22.000.000
B. Arus Kas dr Kegiatan Investasi
Penjualan tanah
Pembelian perlatan 10.000.000
Penebusan obligasi
Penjualan saham biasa
(12.000.000)
10.000.000
10.000.000
Note :
RUMUS
a. Untuk menghitung Penerimaan dari pelanggan = Pendapatan penjualan Kenaikan Piutang Usaha ATAU Pendapatan
Penjualan + Penurunan Piutang Usaha
b. Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan = HPP + B. Operasi + (jumlah penyusutan kenaikan persediaan +
penurunan beban dbyr dmk penurunan hutang usaha)
c. Pembayaran deviden tunai = Kenaikan R/E Laba Bersih ATAU Penurunan R/E + Laba Bersih
jadi 18.000.000 (-2.000.000) = 20.000.000
Dengan metode ini arus kas operasi ditentukan dengan menyesuaikan laba rugi neto dipengaruhi oleh :
a. Perubahan persediaan dan piutang usaha serta utang usaha selama periode berjalan;
b. Pos nonkas, seperti penyusutasn, povisi, pajak tangguhan, keuntungan dan kerugian mata uang asing yang belum
direalisasi, serta laba entitas asosiasi yang belum didistribusikan;
c. Pos lain yang berkaitan dengan aktifitas investasi atau pendanaan, misalnya laba dari penjualan asset tetap.
Keuanggulan metode tidak langsung dengan metode langsung adalah metode tidak langsung berfokus pada perbedaan antara laba
bersih dan arus kas bersih dari kegiatan operasi. Artinya metode tidak langsung memberikan hubungan yang bermanfaat antara
laporan arus kas dan laporan laba rugi serta neraca.
Penjualan tanah
Pembelian perlatan
10.000.000 0
Kas bersih yang digunakan o/ keg. Investasi
(10.000.000) 0
Penebusan obligasi
Penjualan saham biasa
(12.000.000)
10.000.000
10.000.000
Note :
RUMUS :
a. Pembayaran deviden tunai = Kenaikan R/E Laba Bersih ATAU Penurunan R/E + Laba Bersih
b. Beban Penyusutan 10.000.000 *a berasal dari kenaikan akumulasi gedung dan peralatan
Yi 5.000.000 + 5.000.000 = 10.000.000
Standar akuntansi keuangan (2002;17) menyatkan bahwa jumlah yang dapat disusutkan dialokasikan ke setiap periode akuntansi
selama masa manfaat aktiva dengan berbagai metode yang sistematis. Metode apapun yang dipilih, konsistensi dalam
penggunaannya adalahperlu, tanpa memandang tingkat profitabilitas perusahaan dan pertimbangan perpajakan, agar dapat
menyediakan daya banding hasil operasi perusahaan dari periode ke periode.
a. Metode penyusutan yang berdasarkan waktu yaitu metode garis lurus, metode pembebanan yang menurun yang terdiri dari
metode jumlah angka tahun dan metode saldo menurun atau metode saldo menurun berganda.
b. Metode penyusutan berdasarkan penggunaan yaitu metode jam jasa danmetode jumlah unit produksi.
c. Metode penyusutan yang berdasarkan kriteria lainnya yaitu metode berdasarkan jenis kelompok, metode analisis, metode
sistem persediaan.
1. Depresiasi
Merupakan sebagian dari harga perolehan aktiva tetap yang secara sistematis dialokasikan menjadi beban pada setiap periode
akuntansi. ATAU Proses pengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi biaya selama manfaatnya dengan cara yang rasional
dan sistematis. Depresiasi -> biaya yang akan mengurangi Laba bersih, tetapi tidak masuk dalam arus kas keluar. Sehingga tidak
akan ada dana dari aktiva untuk penggantian. Dana untuk penggantian berasal dari pendapatan.
Karena penentuan tarif depresiasi (umur aktiva) hanya merupakan perkiraan maka sering terjadi tidak tepat, untuk itu perlu
direvisi.
Perubahan perkiraan harus ditangani dalam periode berjalan dan periode prospektif. Periode yang sudah berjalan tidak mungkin
dilakukan revisi
Alasan dilakukannya depresiasi adalah :
a. Faktor-faktor fisik yang mengurangi masa pemakaian dari aktiva tetap itu sendiri misalnya kerusakan atau masa aus;
b. Ketidakmampuan aktiva memenuhi kebutuhan produksi sehingga perlu diganti. Atau mungkin adanya permintaan terhadap suatu
produk/jasa yang dihasilkan.
- Harga perolehan : dana atau utang dan biaya-biaya lain yang harus dikeluarkan untuk memperoleh aktiva.
- Nilai sisa (Residu) : jumlah yang diterima bila aktiva tersebut dijual, ditukar atau cara-cara lain ketika aktiva tersebut sudah
tidak digunakan, dikurangi dengan biaya-biaya yang terjadi pada saat menjual/menakarnya.
- Taksiran Umur Kegunaan : dipengaruhi oleh cara-cara oemeliharaan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dianut dalam
reparasi. Taksiran umur ini bisa dinyatakan dalam suatu periode waktu, satuan hasil produksi, atau pun satuan jam kerjanya
2. Deplesi
Proses pengalokasian harga perolehan sumber alam menjadi biaya selama manfaatnya dengan cara yang rasional dan sistematis.
Sumber Alam (minyak bumi, tambang lainnya, kayu)-> aktiva yang dapat habis, dikonsumsi secara fisik selama periode
penggunaan dan tidak menyisakan karakter fisik
Deplesi -> untuk menghapus aktiva sumber alam ini, akan mengurangi aktiva sumber alam (bukan menjadi Biaya Deplesi)
Cost Pengembangan:
peralatan berujud -> peralatan yang diperlukan untuk menambang sumber alam (biasanya tidak diikutkan dalam penghitungan
deplesi)
cost pengembangan tidak berujud -> biaya yang tidak mempunyai karakter fisik tetapi diperlukan untuk produksi sumber alam,
misal: biaya pengeboran, pembuatan lorong, gua, sumur dsb)
3. Amortisasi
Proses pengalokasian harga perolehan aktiva tidak berwujud menjadi biaya selama manfaatnya dengan cara yang rasional dan
sistematis.
l Aktiva tidak berwujud dinilai sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilainya.
l Jumlah yang dapat diamortisasi dari aktiva tidak berwujud harus dialokasikan secara sistematis berdasarkan perkiraan terbaik dari
masa manfaatnya.
l Pada umumnya masa manfaat suatu aktiva tidak berwujud tidak boleh melebihi 20 tahun sejak tanggal aktiva siap digunakan
l Jika pola konsumsi tidak dapat ditentukan dengan handal maka harus digunakan metode garis lurus.
l Biaya amortisasi diakui sebagai beban kecuali PSAK lainnya mengizinkan atau mengharuskan untuk dimasukkan ke dalam nilai
tercatat aktiva lain.
Rumus : HP-NR / UE
NR = Nilai Residu
UE = Umur Ekonomis
Contoh :
PT. LISDA membeli mesin dengan HP Rp 20.000.000, NR sebesar Rp 5.000.000, UE selama 5 tahun. Berapa penyusutan tiap
tahunnya?
Perhitungannya :
1. Masukkan Rumus
Depresiasi =
HP-NR / UE
= 20.000.000-5.000.000 / 5
= 3.000.000
2. Membuat tabel untuk mengetahui jumlah penyusutan tiap tahunnya :
0 20.000.000
Ket : di akhir tahun ke -5 akan terdapat nilai 5.000.000 merupakan nilai sisa (residunya).
3. Membuat Jurnal
Jurnal penyusutan di tahun pertama adalah
Biaya Depresiasi Mesin 3.000.000
Akumulasi Depresiasi Rp 3.000.000
Jurnal penyustan di tahun kedua adalah
Biaya Depresiasi Mesin 3.000.000
Akumulasi Depresiasi 3.000.000
Catatan : Nilai depresiasi adalah selalu sama di tahun 1 5
Didasarkan kepadan anggapan bahwa aktiva akan cepat rusak bila digunakan pada kapasitas penuh. Maka beban depresiasi
dihitung dengan dasar satuan jam jasa.
Rumus : HP-NR / n
NR = Nilai Residu
Contoh :
PT. LISDA membeli mesin dengan HP Rp 20.000.000, NR sebesar Rp 5.000.000, dan dapat digunakan selama 10.000jam dengan
perincian sebagai berikut Tahun pertama 3000 jam, kedua 2500jam, ke tiga 2000jam, tahun keempat 1500jam dan kelima
1000jam. Berapa penyusutan tiap tahunnya?
Perhitungannya :
1. Masukkan rumus
Depresiasi = HP-NR / n
= 20.000.000-5.000.000 / 10.000
= Rp 1.500
0 20.000.000
3. Membuat Jurnal
Jurnal penyusutan di tahun pertama adalah
Biaya Depresiasi Mesin 4.500.000
Akumulasi Depresiasi Rp 4.500.000
Jurnal penyustan di tahun kedua adalah
Biaya Depresiasi Mesin 3.750.000
Akumulasi Depresiasi 3.750.000
Jurnal mencatat penyesuaian Nilai Mesin di akhir tahun pertama
Akumulasi Depresiasi Rp 4.500.000
Mesin 4.500.000
Jurnal mencatat penyesuaian Nilai Mesin di akhir tahun kedua
Akumulasi Depresiasi Rp 3.750.000
Mesin 3.750.000
Catatan : Dengan adanya penyesuaian dimaksudkan untuk mengetahui Nilai buku mesin di akhir tahun pertama, kedua,
ketiga sampai kelima.. Jadi Nilai mesin di akhir tahun pertama adalah 20.000.000-4.500.000 = 15.500.000 dan di akhir
tahun ke dua adalah 15.500.000-3.750.000=11.750.000 dst.
INFO TAMBAHAN BISA DILAKUKAN BISA TIDAK SESUAI KEINGINAN
Apabila di awal tahun ke-2 dibuat jurnal pembalik yaitu
Mesin 4.500.000
Akumulasi Dpresiasi 4.500.000
Maka jurnal di akhir tahun kedua bunyinya
Akumulasi Depresiasi 8.250.000
Mesin 8.250.000
Umur kegunaan aktiva dihitung dalam satuan jumlah unit hasil produksi. Beban depresiasi dihitung dengan dasar satuan hasil
produksi, sehingga depresiasi tiap periode akan berfluktuasi sesuai fluktuasi unit produksi.
Contoh :
PT. LISDA membeli mesin dengan HP Rp 20.000.000, NR sebesar Rp 5.000.000, dan dapat digunakan selama 50.000 unit dengan
perincian sebagai berikut Tahun pertama 18000 unit, kedua 15000unit, ke tiga 10.000 unit, tahun keempat 5000unit dan kelima
2000 unit. Berapa penyusutan tiap tahunnya?
Perhitungannya :
1. Masukkan rumus
Depresiasi = HP-NR / n
= 20.000.000-5.000.000 / 50.000
= Rp 300
0 20.000.000
3. Membuat Jurnal
Jurnal penyusutan di tahun pertama adalah
Biaya Depresiasi Mesin 5.400.000
Akumulasi Depresiasi Rp 5.400.000
Jurnal penyustan di tahun kedua adalah
Biaya Depresiasi Mesin 4.500.000
Akumulasi Depresiasi 4.500.000
Dalam metode ini depresiasi dihitung dengan cara mengalikan bagian pengurang yang setiap tahunnya selalu menurun dengan
harga perolehan dikurangi nilai residu.
- Penyebut = jumlah angka tahun selama umur ekonomis aktiva atau jumlah angka bobot.
Contoh :
PT. LISDA membeli mesin dengan HP Rp 20.000.000, NR sebesar Rp 5.000.000, dan UE selama 5 tahun. Depresiasi mesin dihitung
sbb :
1 5 5/15
2 4 4/15
3 3 3/15
4 2 2/15
5 1 1/15
TOTAL 15
Perhitungannya :
1. Membuat Tabel
0 20.000.000
1. Membuat Jurnal
Jurnal penyusutan di tahun pertama adalah
Biaya Depresiasi Mesin 5.000.000
Akumulasi Depresiasi Rp 5.000.000
Jurnal penyustan di tahun kedua adalah
Biaya Depresiasi Mesin 4.000.000
Akumulasi Depresiasi 4.000.000
Metode ini juga merupakan metode penurunan beban penyusutan yang menggunakan tingkat penyusutan (diekspresikan dalam
persentase) yang merupakan perkalian dari metode garis lurus. Tingkat penyusutan metode ini selalu tetap dan diaplikasikan
untuk mengurangi nilai buku pada setiap akhir tahun. Tidak seperti metode lain, dalam metode saldo menurun nilai sisa tidak
dikurangkan dari harga perolehan dalam menghitung nilai yang dapat disusutkan. Rumus yang digunakan dalam menghitung adalah
sebagai berikut:
Perhitungan penyusutan
Contoh :
PT. LISDA membeli mesin dengan HP Rp 20.000.000, NR sebesar Rp 5.000.000, dan UE selama 5 tahun dengan tarif 20%.
Depresiasi mesin dihitung sbb :
0 20.000.000
1 20.000.000x20% 4.000.000 4.000.000 16.000.000
Membuat Jurnal
Contoh :
PT. LISDA membeli mesin dengan HP Rp 20.000.000, NR sebesar Rp 5.000.000, dan UE selama 5 tahun dengan tarif 20% maka saldo
menurun bergandanya menjadi 40% (2x20%). Depresiasi mesin dihitung sbb :
0 20.000.000
5 15.000.000 5.000.000
Ket : Dengan menggunakan metode penurunan berganda maka tidak didapat penyusutan di akhir tahun ke lima. Karena nilai
buku aktual perhitungan lebih kecil dari perkiraan nilai residu.
Membuat Jurnal
Jurnal penyusutan di tahun pertama adalah
Biaya Depresiasi Mesin 8.000.000
Akumulasi Depresiasi Rp 8.000.000
Jurnal penyustan di tahun kedua adalah
Biaya Depresiasi Mesin 4.800.000
Akumulasi Depresiasi 4.800.000
Sejalan dengan konvergensi International Financial Reporting Standard (IFRS) bahwa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) Nomor 27 (Revisi 1998) tentang Akuntansi Perkoperasian dicabut, kliksini karena aturan-aturan yang sudah ada dalam PSAK
dan sudah diatur didalam IFRS dicabut. IFRS menyebabkan SAK berbasis industry dicabut karena menekankan pada basis transaksi.
Dengan diperlakukan PSAK yang berbasis IFRS, maka koperasi akan berat menyusun dan menyajikan laporan keuangannya
menggunakan IFRS. IFRS menggunakan principles base, yaitu :
a. Lebih menekankan pada interpelasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan tersebut;
b. Standar tersebut membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan
realitas ekonomi;
d. Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi)
atau menggunakan jasa penilai;
Sesuai surat edaran Deputi Kelembagaan Koperasi dan UKM RI No : 200/SE/Dept.1/XII/2011 tanggal 20 Desember 2011 bahwa
sehubungan pemberlakuan IFRS , maka entitas Koperasi dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangannya mengacu Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) Entitas Tanpa Akuntabilitasi Publik (ETAP) yaitu :
3. Perbedaan dengan PSAK No.27/1998 tidak ada kewajiba koperasi menyusun dan menyajikan Laporan Promosi Ekonomi Anggota
(LPEA);
4. Laporan keuangan dengan ETAP, yaitu Neraca, perhitungan Hasil Usaha, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas, dan
catatan atas Laporan keuangan.
Sumber : diskopjatim.go.id
Sebelum kita mempelajari mengenai transaksi keuangan dalam koperasi alangkah baiknya kita mengetahui akun-akun apa saja
yang harus diketahui.
Untuk mencatat transaksi yang dilakukan suatu koperasi ke dalam akun, perlu dikenal dan digunakan beberapa istilah serta akun
yang biasa dan sering digunakan dalam ilmu akuntansi. Beberapa akun yang biasa digunakan dalam akuntansi koperasi adalah:
Kas yaitu alat pembayaran yang dimiliki koperasi dan siap digunakan, seperti cek kontan serta uang tunai (uang kertas dan
uang logam).
Piutang Anggota yaitu hak (tagihan) koperasi kepada anggota koperasi. Tagihan tersebut timbul karena koperasi meminjamkan
uang kepada anggotanya atau karena koperasi menjual barang kepada anggotanya secara kredit.
Perlengkapan Kantor yaitu alat-alat yang dimiliki koperasi dan digunakan dalam operasi jangka panjang, seperti: meja, kursi,
komputer, dan sebagainya.
Utang Usaha yaitu pinjaman (kewajiban) yang dimiliki koperasi kepada pihak lain yang timbul akibat transaksi pembelian
kredit yang dilakukan koperasi.
Utang Bank yaitu kewajiban yang dimiliki koperasi kepada pihak bank karena telah meminjam uang kepada bank.
Simpanan Sukarela yaitu kewajiban (utang) yang dimiliki koperasi kepada anggotanya karena anggota telah menyimpan
(menabung) uangnya di koperasi.
Dana-dana yaitu bagian dari sisa hasil usaha (SHU) yang disisihkan dan dialokasikan oleh koperasi untuk tujuan tertentu, sesuai
dengan ketentuan anggaran dasar atau ketetapan rapat anggota. Dana-dana dapat berupa: dana sosial, dana anggota, dana
pengurus, dan sebagainya.
# Dana Anggota adalah bagian dari SHU yang dikembalikan kepada anggota atas jasa-jasa yang telah diberikannya kepada koperasi.
# Dana Pengurus adalah bonus yang diberikan koperasi kepada pengurus koperasi karena telah mencurahkan waktu, tenaga, dan
pikirannya untuk mengelola koperasi.
# Dana Pegawai adalah bonus yang diberikan koperasi kepada pegawai karena telah mencurahkan waktu, tenaga, dan pikirannya
untuk mengoperasikan koperasi sehari-hari.
# Dana Pendidikan adalah bagian dari SHU yang dialokasikan koperasi untuk meningkatkan pendidikan anggota koperasi, pengurus
koperasi, pegawai koperasi, atau pihak-pihak lain yang dipandang layak menerima bantuan dana pendidikan.
# Dana Pembangunan Daerah Kerja adalah bagian dari SHU yang dialokasikan untuk diberikan sebagai sumbangan pembangunan
pada wilayah di mana koperasi beroperasi.
# Dana Sosial adalah bagian dari SHU yang dialokasikan untuk berbagai kegiatan sosial di wilayah di mana koperasi tersebut
beropersi.
Karena dana-dana ini telah dialokasikan dari SHU untuk tujuan tertentu, maka dana-dana tersebut merupakan bagian dari
kewajiban (utang) koperasi yang harus direalisasikan dalam jangka pendek. (Hal-hal yang berkaitan dengan ekuitas, SHU, dan
dana-dana akan dibahas secara lebih terinci pada bab terakhir buku ini).
Simpanan Pokok adalah jumlah nilai uang tertentu yang sama banyaknya yang harus disetorkan setiap anggota pada waktu
masuk menjadi anggota. Jenis simpanan pokok ini tidak dapat diambil kembali selama orang tersebut masih menjadi anggota
koperasi. Simpanan pokok ini adalah bagian dari ekuitas (modal) koperasi.
Simpanan Wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh anggota koperasi pada waktu dan kesempatan
tertentu, misalnya sebulan sekali. Jenis simpanan wajib ini dapat diambil kembali dengan cara-cara yang diatur lebih lanjut dalam
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) serta keputusan rapat anggota koperasi. Simpanan pokok ini adalah bagian
dari ekuitas (modal) koperasi.
Modal Sumbangan adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang diterima dari pihak lain yang
bersifat hibah dan tidak mengikat. Modal sumbangan tidak dapat dibagikan kepada koperasi selama koperasi belum dibubarkan.
Modal Penyertaan adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang ditanamkan oleh pemodal
untuk menambah dan memperkuat struktur permodalan dalam meningkatkan usaha koperasi.
Cadangan adalah bagian dari sisa hasil usaha (SHU) yang disisihkan dan dialokasikan oleh koperasi untuk tujuan tertentu,
sesuai dengan ketentuan anggaran dasar atau ketetapan rapat anggota. Biasanya cadangan dibuat untuk persiapan melakukan
pengembangan usaha, investasi baru, atau antisipasi terhadap kerugian usaha yang dialami koperasi.
Partisipasi Bruto adalah kontribusi anggota kepada koperasi sebagai imbalan atas penyerahan barang dan jasa kepada anggota,
yang mencakup harga pokok dan partisipasi neto. Dengan kata lain, partisipasi bruto adalah nilai total penjualan produk koperasi,
baik berupa barang maupun jasa, kepada anggota koperasi.
Partisipasi Neto adalah kontribusi anggota terhadap hasil usaha koperasi yang merupakan selisih antara partisipasi bruto
dengan beban pokok. Jadi, partisipasi neto adalah sisa hasil usaha (SHU) yang timbul akibat penjualan produk koperasi, baik
berupa barang maupun jasa, kepada anggota koperasi.
Pendapatan dari non-anggota adalah penjualan barang dan jasa kepada pihak selain anggota koperasi.
Beban Operasional adalah pengorbanan ekonomis yang dilakukan koperasi untuk memperoleh barang dan jasa dalam rangka
menjalankan kegiatan utama koperasi. Beban operasional terdiri dari berbagai beban, seperti beban listrik, beban telepon, gaji
pegawai, beban transportasi, dan sebagainya.
Beban Pokok adalah pengorbananekonomis yang dilakukan koperasi dalam rangka memperoleh partisipasi meto dari anggota.
Dengan kata lain, beban pokok adalah pengorbanan ekonomis yang terkait secara langsung dalam rangka menjual produk koperasi
kepada anggota.
Beban Perkoperasian adalah beban sehubungan dengan gerakan perkoperasian dan tidak berhubungan dengan kegiatan usaha.
Sisa Hasil Usaha (SHU) menunjukkan selisih antara penghasilan yang diterima selama periode tertentu dengan pengorbanan
ekonomis yang dikeluarkan untuk memperoleh penghasilan itu. SHU ini setelah dikurangi dengan beban-beban tertentu akan
dibagikan kepada para anggota sesuai dengan pertimbangan jasanya masing-masing. Jasa anggota diukur berdasarkan jumlah
kontribusi masing-masing terhadap pembentukan SHU ini. Ukuran kontribusi yang digunakan adalah jumlah transaksi yang
dilakukan anggota dengan koperasi selama periode tertentu.
Mengenai contoh transaksi di koperasi insyallah akan saya bahas di berikutnya,,, tetep stay join yach..
Obligasi Adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak pengakuan hutang atas pinjaman yang
diterima oleh penerbit obligasi dari pemberi pinjaman (pemodal).
Jadi disini ada 2 pengertian yach, so jangan sampe salah dalam mendefinisikan antara pihak yang membeli
dan menjual obligasi.
Pihak yang membeli (berinvestasi) obligasi adalah pihak yang meminjamkan uang, sedangkan
Obligasi merupakan bagian dari surat berharga/ efek selain saham dan efek lainnya.
Alhamdulilah kemarin kita sudah mengetahui apa itu saham bukan..?
Jenis Obligasi
1. Corporate Bond
Yaitu obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, memiliki resiko kegagalan jika penerbit obligasi melakukan
kesalahan/berbuat masalah, resiko kegagalan berbeda-beda tergantung dari karakteristik dan jangka
waktunya, semakin tinggi tingkat resiko maka semakin tinggi tingkat suku bunga yang akan dibayarkan
penerbit.
Yaitu obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Pusat, Menkeu/BI, tidak memiliki resiko kegagalan, harga
obligasi akan turun jika suku bunga naik.
3. Municipal Bond
Yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemda, memiliki resiko kegagalan, jika pemegangnya adalah penduduk
setempat maka dibebaskan dari federal pajak dan pajak Negara bagian tersebut, memiliki suku bunga yang
lebih rendah dari obligasi perusahaan dengan resiko yang sama.
4. Foreign Bond
Yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah asing/perusahaan asing, dihadapkan pada resiko kegagalan,
ada tambahan resiko jika diterbitkan dalam mata uang asing.
Sistem pembayaran
Yaitu obligasi yang tidak mewajibkan penerbitnya membayar coupon (bunga) kepada pemegangnya.
Yaitu obligasi yang mewajibkan penerbit untuk membayar coupon (bunga) baik tetap (fixed coupon bond)
maupun bungan mengambang (floating coupon bond).
a. Convertible Bond
Yaitu obligasi yang dapat ditukar dengan saham penerbitnya (ditukar saham emiten)
b. Exchangable Bond
Yaitu obligasi yang dapat ditukar dengan saham afiliasi milik penerbit/emiten
c. Callable Bond
Yaitu Obligasu yang member hak kepada penerbitnya untuk melakukan penarikan/pelunasan pada wkatu
tertentu (waktu penarikan biasanya sudah diatur dalam perjanjuan waktu penerbitan obligasi)
d. Putable Bond
Yaitu obligasi yang memberikan hak kepada pemilik/pemegang untuk menukarkan/meminta pelunasan
kepada penerbit / emiten.
1. Secure Bond, yaitu obligasi yang dijamin pelunasannya dengan assets tertentu.
Collateral trust bond : Jika dijamin dengan surat berharga (sekuritas, receivable),
Unsecured bond (debentures), yaitu obligasi yang tidak dijamin oleh assets tertentu.
HARGA OBLIGASI
Adalah suatu harga apabila kita ingin membeli atau menjual obligasi di pasar modal baik melalui transaksi
bursa maupun OTC.
a. Nilai Nominal/Nilai Pari; yaitu harga obligasi sebagaimana pada waktu penerbitan
b. Tingkat Bunga ; yaitu tingkat bunga yang umum berlaku dalam masyarakat sebagai pembanding kupon
(bunga) obligasi
c. Suku Bunga Kupon : merupakan suku bunga tahunan yang ditetapkan atas obligasi
d. Periode pembayaran bunga; yaitu periode waktu dimana penerbit melakukan pembayaran kupon. Biasanya
3 bulanan atau 6 bulanan.
Jangka waktu jatuh tempo yaitu jangka waktu sejak obligasi diterbitkan sampai dilunasi oleh penerbitnya.
e. Peringkat Obligasi : penilaian atas resiko obligasi yang mungki terjadi kemudian.
f. Suku bunga mengambang : suku bungan yang ditentukan selama periode tertentu (6bulan) setelah itu
disesuaikan setiap 6 bulan berdasarkan suku bunga pasar.
g. Suku Bunga nol : obligasi yang tidak diberlakukan atas bunga.
h. Tanggal Jatuh tempo : waktu dimana penerbit obligasi harus membayar obligasi.
i. Provisi Penarikan : merupakan provisi dalam kontrak obligasi yang memberikan hak kepada penerbit untuk
menebus obligasi pada jangka waktu tertentu sebelum tanggal jatuh tempo normal. Besarnya provisi
penarikan lebih tinggi nominalnya, selisihnya disebut premi penarikan. Besarnya premi penarikan sama
dengan bunga tahun jika obligasi ditarik selama tahun pertama. Besarnya premi akan menurun pada tingkat
yang konstan sebesar INT/N setiap tahun sesuadahnya.
j. Dana pelunasan : premi dana pelunasan merupakan provisi dalam kontrak obligasi yang mengharuskan
penerbit untuk menarik sebagian dari obligasi setiap tahun.
k. Identure : perjanjian legal antara perusahaan penerbit obligasi dengan dewan wali atau wali obligasi yang
mewakili para pemilik atau pembeli obligasi.
l. Tingkat penghasilan sekarang : rasio pembayaran tahunan terhadap harga obligasi di pasar.
AAA
Merupakan ringkin tertinggi dari Standar and Poors dan menunjukkan kemampuan yang sangat kuat dalam
membayar pokok dan bunga.
AA
Obligasi yang dikualifikasi sebagai obligasi berkualitas tinggi, dengan perbedaan sangat kecil dari AAA.
Merupakan obligasi yang memiliki kemampuan yang kuat untuk membayar pokok dan bunga walaupun
merela lebih rentan terhadap efek merugi dari perubahan situasi dan kondisi perekonomian.
BBB
Merupakan obligasi yang dianggap memiliki kemampuan yang mencukupi untuk membayar pokok dan
bunga, walaupun mereka biasanya menunjukkan parameter perlindungan yang memadai, namun kondisi
perekonomian yang merugi atau perubahan keadaan biasanya dapat melemahkan kemampuan membayar
pokok dan bunga obligasi, dibandingkan kategori A.
BB, B, CCC, CC
Merupakan pada peringlat BB, B, CCC dan CC secara berturut-turut semakin rapuh kemampuannya, obligasi
yang masuk kedalam peringkat ini mulai bersifat spekulatif dalam hal kemampuan perusahaan membayar
bunga dan pokok pinjaman.
Peringkat C disediakan untuk obligasi pendapatan dengan tidak ada bunga dibayar
D
Obligasi dengan peringkat D sudah dianggap gagal, dengan pembayaran bunga maupun pokok mengalami
kemacetan.
SAHAM OBLIGASI
1. Tanda bukti kepemilikan perusahaan1. Merupakan bukti pengakuan utang
Untuk penilaian dan contoh soal obligasi bisa dilihat di bab berikutnya..(Wait and see)..
Merupakan laporan yang menjelaskan perbedaan antara saldo menurut rekening Koran bank dengan saldo menurut pembukuan
perusahaan pada tanggal tertentu.
Atau
Adalah suatu prosedur penyamaan atau pencocokan antara catatan perusahaan dengan catatan bank.
PERUSAHAAN BANK
Logan Bruno Company baru saja menerima laporan bank tertanggal 31 Agustus 2007 yang diiktisarkan sebagai berikut :
(Dalam Dollar)
Ditambah :
32.388
42.438
Dikurangi :
34.520
1 Agustus 10.050*
* Nilainya sama
2. Cek yang masih beredar pada tgl 31 Agustus 2007 adalah $1.050
4. Kesalahan pencatatan oleh perusahaan atas cek sebesar $146,50 yang seharusnya $164,50.
1. Membuat Rekonsiliasi Bank
REKONSILIASI BANK
31 AGUSTUS 2007
BANK PERUSAHAAN
Ditambah : Ditambah :
11.718 10.978
Dikurangi : Dikurangi :
TGL KETERANGAN D K
31/8 Kas 18
B. Perlengkapan 18
Pengertian Saham
Merupakan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud
saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan
surat berhaga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.
(Darmadji dan Fakhruddin, 2001 : 5).
Saham adalah tanda penyertaan modal pada perseroan terbatas seperti yang telah diketahui bahwa tujuan pemodal membeli
saham untuk memperoleh penghasilan dari saham tersebut.
Masyarakat pemodal itu dikategorikan sebagai investor dan speculator. Investor disini adalah masyarakat yang membeli saham
untuk memiliki perusahaan dengan harapan mendapatkan dividend an capital, gain dalam jangka panjang, sedangkan speculator
adalah masyarakat yang membeli saham untuk segera dijual kembali bila situasi kurs dianggap paling menguntungkan seperti yang
telah diketahui bahwa saham memberikan dua macam penghasilan yaitu dividend an capital gain.
JENIS SAHAM
Menurut PSAK No. 56 Saham biasa adalah instrument ekuitas yang memiliki hak sisa atas kekayaan (residu) setelah hak instrument-
instrumen ekuitas lainnya.
f. Hak memperoleh pembagian kekayaan perusahaan apabila perusahaan bangktur dilakukan setelah semua kewajiban perusahaan
dilunasi.
Menurut PSAK No. 56 disebutkan bahwa Efek/saham yang bisa dikategirikan saham biasa adalah :
1. Efek hutang (debt security) atau instrument ekuitas selain saham biasa yang dapat ditukar dengan saham biasa;
3. Kebijakan kepegawaian yang memberikan hak kepada karyawan untuk menerima saham biasa sebagai bagian dari remunerasi
atau hak untuk membeli saham dengan syarat tertentu; dan
4. Saham yang akan diterbitkan saat terpenuhinya kondisi-kondisi tertentu yang dimuat dalam suatu perjanjian, seperti kontrak
pembelian usaha atau aktiva lain.
Atau saham preferen adalah penanaman modal atau kepemilikan pada suatu perusahaan pada tingkat terbatas. Para pemegang
saham preferen tidak memeiliki hak suara dalam RUPS, tetapi akan dijanjikan sejumlah dividen yang jumlahnya pasti dan tetap
dalam presentase tertentu (tingkat bunga yang dijanjikan perusahaan ) yang pembayarannya lebih didahulukan dibandingkan
dividen saham biasa.
Menurut PSAK no. 56 saham utama adalah saham yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima pembagian dividen
lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lainnya.
Ada beberapa sudut pandang untuk membedakan saham (Darmadji dan Fakhruddin, 2001: 6) :
1. Mewakili klaim kepemilikan pada penghasilan dan aktiva yang dimiliki perusahaan
2. Pemegang saham biasa memiliki kewajiban yang terbatas. Artinya, jika perusahaan bangkrut, kerugian maksimum yang ditanggung
oleh pemegang saham adalah sebesar investasi pada saham tersebut.
1. Saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti
bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil, seperti yang dikehendaki investor.
2. Serupa saham biasa karena mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo yang tertulis di atas lembaran
saham tersebut; dan membayar deviden.
3. Persamaannya dengan obligasi adalah adanya klaim atas laba dan aktiva sebelumnya, devidennya tetap selama masa berlaku dari
saham, dan memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan (convertible) dengan saham biasa.
1. Pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor lainnya.
2. Secara hukum, siapa yang memegang saham tersebut, maka dialah diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam
RUPS.
Merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, di mana cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu.
Saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil
dan konsisten dalam membayar dividen.
b. Income Stocks
Saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata rata dividen yang dibayarkan pada
tahun sebelumnya.
Emiten seperti ini biasanya mampu menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan dividen tunai.
Emiten ini tidak suka menekan laba dan tidak mementingkan potensi.
c. Growth Stocks
1. (Well Known)
Saham saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai
reputasi tinggi.
2. (Lesser Known)
Saham dari emiten yang tidak sebagai leader dalam industri, namun memiliki ciri growth stock.
Umumnya saham ini berasal dari daerah dan kurang populer di kalangan emiten.
Saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai
kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang, meskipun belum pasti.
Saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum.
Pada saat resesi ekonomi, harga saham ini tetap tinggi, di mana emitennya mampu memberikan dividen yang tinggi sebagai akibat
dari kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi.
Dan yang terbaru jenis saham yang diperdagangkan di BEI , yaitu ETF (Exchange Trade Fund) adalah gabungan reksadana
terbuka dengan saham dan pembelian di bursa seperti halnya saham di pasar modal bukan di Manajer Investasi (MI).
Adapun keuntungan dan kerugian yang mungkin diterima oleh para pemodal yang membeli saham adalah :
Keuntungan :
1. Capital Gain, yaitu keuntungan dari hasil jual beli saham, berupa selisih antara nilai jual yang lebih tinggi dari pada nilai
beli saham.
2. Deviden, bagian keuntungan perusahaan yang akan dibagikan kepada para pemegang saham.
3. Saham juga dapat dijaminkan ke Bank untuk memperoleh kredit sebagai angguan tambahan dari anggunan pokok.
4. Saham perusahaan, seperti juga tanah atau aktiva berharga sejenis, nilainya akan meningkat sejalan dengan waktu dan
perkembangan atau kinerja perusahaan. Pemodal jangka panjang mengandalkan kenaikkan nilai saham ini untuk meraih
keuntungan dari investasi saham.
Kerugian :
1. Capital Loss, yaitu kerugian dari hasil jual beli saham, berupa selisih antara nilai jual yang lebih rendah daripada nilai beli
saham.
2. Opportunity Loss, kerugian berupa selisih suku bunga deposito dikurangi total hasil yang diperoleh dari investasi saham.
3. Kerugian karena perusahaan dilikuidasi, namun nilai likuidasinya lebih rendah dari harga beli saham.
Seasoned Issue adalah penjualan saham baru oleh perusahaan yang sudah terdaftar di IPO.
Dividen adalah pembagian cash secara periodic dari perusahaan ke pemegang saham.
Karakteristik Saham
1. Preferen Stock
Nilai saham sama seperti financial assets yang lainnya adalah present value dari aliran kas dimasa yang akan
datang.
a. Saham yang memberikan sejumlah dividen yang tetap jumlahnya dalam waktu yang tak terbatas.
b. Karena saham preferen tidak mempunyai tanggal jatuh tempo maka penialain saham preferen merupakan
suatu perpetitas.
Po = Dps/Kps
CONTOH :
PT. Liest mempunyai saham preferen dengan dividen yang dibayarkan sebesar Rp 2.000 tiap tahun. Tingkat
return yang diinginkan diinginkan investor adalah 15%. Berapa nilai sekarang saham preferen?
Jawab :
V = P0 = Dp / kp
= 2.000/0.15
= 13.333,33
Expected Return (laba yang diharapkan) merupakan prosentase laba oleh investor atas investasi pada
periode waktu tertentu. Kadang-kadang juga di sebut Holding Period return (HPR).
Untuk mencari dari nilai saham biasa ada 2 formula yang digunakan yaitu :
CONTOH :
PT. Liest memperkirakan aka nada pendistribusian dividen tahun depan sebesar 4.000. Harga saham PT ini
sekarang adalah 10.000 / lembar. Tahun depan diramalkan harga saham akan naik menjadi 12.000/lembar
karena perusahaan baru saja memenanagkan proyek besar dari pemerintah.
Berapakah Expected Return dr saham Pt. Liest?
JAWAB :
HPR = r = (Div1 + P1 -P0) / P0
HPR = 60%
Divident Discount Model merupakan perhitungan harga saham sekarang yang menyatakan bahwa nilai
saham sama dengan present value dari semua dividen yang diharapkan di terima di masa yang akan datang.
P0 =
CONTOH :
Diramalkan bahwa PT. Liest akan membayar dividen sebesar $4, $4.5, and $5 untuk 3 tahun yang akan
datang. Pada tahun ketiga, kalian mengantisipasi menjual saham dengan harga
pasar sebesar $100. Berapakah harga saham apabila diketahui 15% expexted return?
JAWAB :
PV =
Div1/(1+r)pangkat1 + Div2/(1+r)pangkat2 +.......+ (DivH + PH)/(1+r)pangkatH
PV = $75.92
CONTOH :
Apabila diketahui dividen terakhir adalah Rp 2. Tingkat pertumbuhan perusahaan diperkirakan sebesar
15%. Investor mensyaratkan return sebesar 20%, berapa harga saham nya?
JAWAB
Po = Do (1+g)/Ks-g
P0 = 2 (1+0.15)/0.2-0.15
P0 = 46
CONTOH
PT. Liest selama ini membagikan dividen yang jumlahnya bervariasi. Perusahaan memperkirakan kenaikan
pendapatan sebesar 10% per tahun selama 3 tahun mendatang, tetapi setelah itu pendapatan akan menurun
menjadi 5% per tahun sampai waktu tak terhingga. Pemilik perusahaan menginginkan return sebesar 20%.
Dividen terakhir yang dibagikan adalah Rp 300/lembar. Berapakah harga saham PT. Liest sekarang?
JAWAB
PV (D1,D2) = 330/(1+0.2)+363/(1+0.2)2
= 275+252,08
= 527,08
P2 = D3/Ks-g = D2(1+0,05)/0,2-0,05
= 363(1.05)/0,2-0,05
= 381,15/0,15
= 2.541
PVP2 = 2.541/(1+0,2)2
= 3.659,04
P0 = PV + PVP2
= 527.08 + 3.659,04
= 4.186,12
CONTOH 2
PT. Liesti selama ini membagikan dividen yang jumlahnya berbeda sesuai dengan pertumbuhan perusahan.
Perusahaan memperkirakan kenaikan pendapatan sebesar 15% per tahun selama 3 tahun mendatang tetapi
setelah itu pendapatan akan menurun menjadi 5% per tahun untuk selamanya. Pemilik perusahaan
menginginkan return sebesar 20%. Dividen terakhir yang dibagikan adalah 2.00/lembar.
D4 = 3,042(1+0.05) = 3,194
PV (D1,D2,D3) =
2,3/(1+0.2)+2,645/(1+0,2)2+3,042/(1+0,2)3 =
P3 = D4/Ks-g
= 3,194/(0.2-0.05)
= 21,29
PVP3 = 21,29/(1+0.2)3
= 12,32
= 5,852 + 12,32
= 18,172
Pagi ini ketika cek email tiba-tiba banyak sekali pertanyaan dari pengunjung blog akyu, diantara pertanyaan tersebut ada yang
menanyakan apa perbedaan antara premium dan agio?
Harga obligasi dinyatakan dalam persentase (%), yaitu persentase dari nilai nominal. Didalam melakukan transaksi suatu obligasi
terutama dalam menawarkan (menjual) obligasi ada beberpa kemungkinan yang harus diperhatikan, diantaranya adalah :
Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual pada harga 100%, maka nilai obligasi tersebut adalah 100% x Rp 50 juta = Rp
50 juta.
Jurnal :
Kas Rp 50 juta
2. At PREMIUM (dengan Premi): Harga Obligasi lebih besar dari nilai nominal
Misal: Obligasi dengan nilai nominal RP 50 juta dijual dengan harga 102%, maka nilai obligasi adalah 102% x Rp 50 juta = Rp 51
juta.
Jurnal :
Kas Rp 51 juta
Premium Surat Berharga Obligasi Rp 1 juta
3. At DISCOUNT (dengan Discount): Harga Obligasi lebih kecil dari nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 50
juta dijual dengan harga 98%, maka nilai dari obligasi adalah 98% x Rp 50 juta = Rp 49 juta.
Jurnal :
Kas Rp 49 juta
Yield Obligasi:
Pendapatan atau imbal hasil atau return yang akan diperoleh dari investasi obligasi dinyatakan sebagai yield, yaitu hasil yang
akan diperoleh investor apabila menempatkan dananya untuk dibelikan obligasi. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi obligasi,
investor harus mempertimbangkan besarnya yield obligasi, sebagai faktor pengukur tingkat pengembalian tahunan yang akan
diterima.
Ada 2 (dua) istilah dalam penentuan yield yaitu current yield dan yield to maturity.
1. Currrent yield adalah yield yang dihitung berdasrkan jumlah kupon yang diterima selama satu tahun terhadap harga
obligasi tersebut.
Jika obligasi PT XYZ memberikan kupon kepada pemegangnya sebesar 17% per tahun sedangkan harga obligasi tersebut adalah
98% untuk nilai nominal Rp 1.000.000.000, maka:
Rp 980.000.000 98%
= 17.34%
2. Sementara itu yiled to maturity (YTM) adalah tingkat pengembalian atau pendapatan yang akan diperoleh investor apabila
memiliki obligasi sampai jatuh tempo. Formula YTM yang seringkali digunakan oleh para pelaku adalah YTM approximation
atau pendekatan nilai YTM, sebagai berikut:
YTM approximation = C+ RP
n x 100%
R+P
Keterangan:
C = kupon
R = redemption value
Obligasi XYZ dibeli pada 5 September 2003 dengan harga 94.25% memiliki kupon sebesar 16% dibayar setiap 3 bulan sekali dan
jatuh tempo pada 12 juli 2007. Berapakah besar YTM approximationnya?
C = 16%
R = 94.25%
P = 100%
3.853
= 100 + 94.25
= 18.01 %
Sedangkan istilah Agio dan Disagio adalah sering kita jumpai ketika kita mempelajari bab saham. Untuk pengertian saham dan hal-
hal tentang saham bisa klik disini.
Saham yang ditawarkan untuk dijual dan kontrak penjualan saham yang ditandatangani. Ada beberapa yang timbul dalam
penjualan saham ini diantaranya pengeluaran saham dengan nilai nominal.
Nilai nominal saham adlah nilai yang tercantum dalam tiap-tiap lembar saham, yaitu nilai yang ditetapkan untuk masing-masing
lembar saham.
Untuk dapat menyediakan informasi yang diperlukan sehubungan dengan penerbitan saham dengan nilai nominal, akuntan harus
menyelenggarakan rekening-rekening berikut ini :
Digunakan untuk mencatat nominal saham yang diterbitkan. Rekening ini dikredit pada saat saham mula-mula diterbitkan.
Rekening ini dikredit pada saat saham mula-mula diterbitkan. Tidak diperlukan jurnal tambahan terhadap rekening ini kecualia
adapenerbitan saham tambahan atau pembatalan saham.
b. AGIO SAHAM (Modal Disetor kelebihan Diatas nilai nominal atau Tambahan Modal Disetor).
Digunakan untuk mencatat kelebihan pembayaran harga saham oleh pembeli saham diatas nilai nominal. Kelebihan pembayaran
harga saham diatas nilai nominal merupakan bagian dari modal disetor dan pemegang saham secara individual tidak mempunyai
klain yang lebih besar dibanding pemegang saham lainnya atas jumlah tersebut.
Misal : PT. SUKSES menjual 10.000 lembar saham nominal Rp 100/lb dengan harga keseluruhan Rp 1.500.000
Jurnal :
Kas Rp 1.500.000
Digunakan untuk mencatat kekurangan pembayaran harga saham dibawah nilai nominalnya.
Misal : PT. SUKSES menjual 10.000 lembar saham nominal Rp 100/lb dengan harga keseluruhan Rp 800.000
Jurnal :
Kas Rp 800.000
Keuntungan atau kerugian selisih kurs juga dapat timbul dari transaksi utang-piutang. Selisih kurs ini timbul akibat perbedaan kurs
antara tanggal pencatatan hutang atau piutang dengan kurs tanggal neraca atau tanggal akhir periode akuntansi. Perbedaan juga
timbul akibat selisih kurs mata uang asing pada tanggal neraca dengan tanggal pelunasan.
Selisih Kurs Dalam Undang-undang PPh
Dalam undang-undang pajak penghasilan, keuntungan selisih kurs merupakan salah satu bentuk penghasilan yang menjadi obyek
pajak sebagaimana diatur dalam Pasal 4 ayat (1) huruf I UU PPh. Dalam memori penjelasannya ditegaskan bahwa keuntungan yang
diperoleh karena fluktuasi kurs mata uang asing diakui berdasarkan sistem pembukuan yang dianut dan dilakukan secara taat asa
sesuai dengan PSAK yang berlaku di Indonesia.
Disisi lain, kerugian selisih kurs yang dialami oleh wajib pajak dapat dikurangkan dalam menghitung penghasilan kena pajak bagi
pajak dalam negeri dan BUT. Hal ini ditegaskan dalam pasal 6 ayat (1) huruf e Undang-undang PPh.
Pada memori penjelasannya ditegaskan bahwa Kerugian karena fluktuasi kurs mata uang asing diakui berdasarkan sistem
pembukuan yang dianut dan dilakukan secara taat asas sesuai dengan SAK yang berlaku di Indonesia.
Dari pasal 4 ayat (1) dan pasal 6 ayat (1) Undang-undang PPh dapat disimpulkan bahwa sebenarnya keuntungan atau kerugian
selisih kurs pada dasarnya merupakan obyek pajak dan dapat dikurangkan dengan pengakuannya berdasarkan pembukuan yang
dianut oleh WP dan dilakukan secara taat asas sesuai dengan SAK.
Pasal 9 Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2010 memperjelas perlakuan PPh atas keuntungan atau kerugian selisih kurs ini,
terutama dalam hal selisih kurs yang terkait dengan penghasilan yang dikenakan PPh Final dan penghasilan yang bukan obyek
pajak.
Pasal 9 ayat (1) menegaskan kembali prinsip umum sebagaimana sudah dinyatakan dalam Undang-undang PPh, yaitu bahwa
keuntungan atau kerugian selisih kurs mata uang asing diakuisebagai penghasilan atau biaya berdasarkan sistem pembukuan yang
dianut dan dilakukan secara taat asa sesuai dengan SAK yang berlaku di Indonesia.
Pasal 9 ayat (2) menegaskan bahwa keuntungan atau kerugian selisih kurs yang terkait langsung dengan kegiatan usaha wajib
pajak yang dikenakan PPh final atau yang bukan obyek pajak, tidak diakui sebagaimana penghasilan atau biaya.
Sementara itu, keuntungan atau kerugian selisih kurs yang tidak berkaitan langsung dengan usaha Wajib Pajak yang dikenakan PPh
final atau yang bukan obyek pajak, diakui sebagai penghasilan atau biaya sepanjang biaya tersebut dipergunakan untuk
mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan.
PPh Final adalah pajak atas penghasilan tertentu dimana mekanisme pemajakannya telah dianggap selesai pada saat dilakukan
pemotongan, pemungutan atau penyetoran sendiri oleh wajib pajak yang bersangkutan. Pertimbangan-pertimbangan yang
mendasari diberikannya perlakukan khusus ini adalah demi kesederhanaan dalam pemungutan pajak, keadilan serta pemerataan
dalam pengenaan pajaknya agar tidak menambah beban adsministrasi bagi wajib pajak maupun Dirjen Pajak, serta
memperhatikan perkembangan ekonomi dan moneter.
Ada 23 jenis penghasilan yang dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final sebagaimana yang diatur dalam pasal 4 ayat (2),
pasal 15, pasal 17 ayat (2d), pasal 19, pasal 21 dan pasal 22 Undng-undang No. 36 Tahun 008 tentang Pajak Penghasilan.
Penghasilan tersebut diantaranya : penghasilan dari hadiah undian, bunga deposito dan tabungan, penghasilan hak atas tanah dan
bangunan, penjualan saham di bursa efek, diskonto perbendaraan negara, usaha jasa kontruksi, uang pesangon yang dibayarkan
sekaligus, sekisih lebih dari revaluasi aktiva tetap, serta jenis-jenis penghasilan lainnya.
PT. LIST bergerak dibidang penyewaan rumah toko (ruko). Sesuai dengan kontrak, sewa ruko tiap bulan adalah sebesar USD 2.000
dan diterbitkan invoice setiap tgl 1.
Pada tanggal 1 September 2012 PT. LIST menerbitkan invoice sebesar USD 1.000 kepada penyewa.
Pada tanggal tersebut, kurs yang berlaku adalah Rp 11.000/USD. Pada tanggal 1 September 2012 tersebut PT. LIST mengakui
penghasilan atas sewa ruko sebesar :
Atas perbedaan waktu antara tanggal penerbitan invoice dan tanggal pembayaran timbul kerugian selisih kurs bagi PT. LIST
sebesar :
Atas kerugian selisih kurs tersebut tidak diakui sebagai biaya bagi PT. LIST karena berasal dari penyewaan ruko yang telah dikenal
pajak penghasilan bersifat final.
Sementara itu, keuntungan atau kerugian selisih kurs yang tidak berkaitan langsung dengan usaha Wajib Pajak yang dikenakan PPh
final atau yang bukan obyek pajak, diakui sebagai penghasilan atau biaya sepanjang biaya tersebut dipergunakan untuk
mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan.
REKONSILIASI BANK
Merupakan laporan yang menjelaskan perbedaan antara saldo menurut rekening Koran bank dengan saldo menurut pembukuan
perusahaan pada tanggal tertentu.
PERUSAHAAN BANK
Untuk contohnya di tunggu yach insyallah secepatnyaNice day and gud luck for us
Menurut Prinsip Akuntansi Indonesia disebutkan piutang dagang harus di catat dan dilaporkan sebesar nilai kas (neto) yang bisa
direalisasi, yaitu jumlah kas bersih yang bisa direalisasi (Jusup, 2005).
Menurut Baridwan 2010 berpendapat bahwa penyajian neraca digunakan dasar pengukuran Nilai Realisasi /Penyelesaian
(realizable/Settlement Value). Artinya piutang di neraca dilaporkan sebesar jumlah yang akan di realisir yaitu jumlah yang
diharapkan akan ditagih dihitung dengan mengurangkan jumlah yang diperkirakan akan tidak tertagih kepada jumlah piutang.
Karena neraca disusun setiap akhir periode maka setiap akhir tahun perlu dihitung jumlah kerugian dari piutang yang
bersangkutan. Kerugian piutang ini dibebankan pada periode yang bersangkutan sehingga dapat dihubungkan antara kerugian
piutang dengan penjualan-penjualan yang menimbulkan piutang tersebut. Jusup (2005) menyatakan bahwa kerugian piutang
merupakan hal yang normal dan merupakan resiko yang sudah selayaknya bagi perusahaan yang melakukan penjualan secara
kredit. Kerugian piutang yang terlalu rendah member petunjuk bahwa kebijakan piutang perusahaan terlalu ketat, sebaliknya
kerugian piutang yang terlalu tinggi dapat diartikan bahwa kebijakan kredit perusahaan terlalu longgar.
Kapan piutang menjadi tak tertagih?? Menurut Reeve dkk (2009) berpendapat tidak ada aturan umum untuk menentukan kapan
sebuah piutang dianggap tidak tertagih. Saat piutang sudah jatuh tempo, pertama-tama perusahaan harus menghubungi si
pelanggan dan mencoba menagihnya. Jika setelah dihubungi beberapa kali si pelanggan tidak membayar, maka perusahaan dapat
menyewa jasaagensi penagihan (debt collector). Setelah agensi penagihan melakukan upaya penagihan, seluruh saldo piutang
yang tersisa dianggap tidak tertagih.
Pencatatan kerugian piutang yang dikreditkan ke rekening cadangan kerugian piutang sehingga tidak diperlukan perubahan-
perubahan dalam buku pembantu piutang. Apabila jelas bahwa piutang tidak dapat ditagih maka rekening cadangan kerugian
piutang didebet dan piutang dihapuskan. Pada saat ini buku pembantu baru dikredit. Penghapusan piutang dilakukan jika terdapat
bukti-bukti yang jelas, misalnya :
b. Debiturnya bangkrut;
c. Ada kesepakatan antara perusahaan dan debitu bahwa sebagian piutang tidak dapat dibayar;
a. Metode Presentase Penjualan (percent of sales method) yaitu menghitung beban piutang tak tertagih sebagai persentasi
dari penjualan kredit bersih. Metode ini juga disebut metode pendekatan laba rugi, karena berfokus pada jumlah beban.
Besarnya persentase kerugian piutang tersebut berdasarkan pengalaman tahun lampau. Adapun pencatatan kerugian
piutang tersebut adalah sbb :
Piutang usaha melaporkan jumlah yang menjadi utang pelanggan perusahaan. Jika perusahaan menagih semua pelanggan ,
perusahaan akan menerima sejumlah nilai piutang. Penyisihan Piutang tak tertagih harus melaporkan jumlah piutang yang
perusahaan perkirakan tidak akan tertagih.
Contoh :
Saldo akhir piutang PT. "Ibu Bapak per 31 Desember 2000 adalah sbb :
b. Penjualan 400.000.000
1% x 200.000.000 = 2.000.000
Jurnal :
Misalnya penetapan cadangan kerugian piutang PT. Ibu Bapak 1 Januari 2001 meningkat menjadi 2% dari penjualan kredit.
Karena penyisihan yang ditetapkan di akhir tahun 2010 terlalu rendah, sehingga perusahaan perlu mengubahnya menjadi saldo
kredit yang lebih realistis. Hal tersebut memerlukan penyesuaian pada awal periode.
Jurnal :
Perhitungan : 2% x 200.000.000 = 4.000.000. Oleh karena itu cadangan kerugian piutang ditambahkan sebesar 2.000.000 (4 juta
2juta).
b. Metode Atas Dasar Jumlah Piutang
Contoh :
Diketahui :
Saldo cadangan kerugian piutang kredit 1% yaitu 1% x 200.000.000 = Rp 2.000.000. Pada akhir tahun 2001 saldo cadangan kerugian
piutang dinaikkan menjadi 2% dari saldo piutang yakni 2% x Rp 200.000.000 = 4.000.000.
Jurnal penyesuaian untuk mencatat transaksi tersebut diatas adalah sebagai berikut :
Setelah jurnal penyesuaian tersebut dimasukkan dalam neraca lajur maka jumlah cadangan kerugian piutang akan menunjukkan
nilai nominal Rp 4.000.000. Piutang tetap menunjukkan nilai nominal Rp 200.000.000 dan biaya kerugian piutang tahun yang
bersangkutan Rp 2.000.000.
Metode ini mengklasifikasikan piutang dari tiap-tiap debitur sesuai dengan umurnya. Piutang yang menunggak dipisahkan
berdasarkan lamanya menunggak. Selanjutnya saldo piutang untuk masing-masing kelompok umur dikalikan dengan taksiran
persentase kerugian piutang.
PT B 25 Juta
PT A 25 Juta
PT P 25juta
PT K 25Juta
Jurnal :
Dalam metode penghapusan langsung setiap akhir periode tidak dibuat taksiran yang tidak tertagih, tetapi kerugian piutang diakui
langsung pada saat piutang tersebut benar-benar tidak bisa ditagih. Apabila diketahui terdapat piutang yang tidak dapat ditagih
maka dibuat jurnal sbb :
Piutang xxxx
Penerimaan Kembali piutang yan telah dihapus
Piutang kepada debitur yang telah dihapus, kemungkinan dapat diterima kembali. Jumlah yang dpat diterima kembali mungkin
hanya sebgian, mungkin seluruhnya. Penerimaan tersebut dapat terjadi ada periode dimana piutang dihapus dan juga terjadi pada
periode berikutnya.
Jurnal untuk mencatat penerimaan kembali piutang yang telah dihapus adalah sbb :
1. Apabila penerimaan kembali piutang terjadi pada periode yang sama dengan periode dimana piutang tersebut dihapus
Rekning Penerimaan kembali piutang adalah merupaakan rekening nominal yang saldonya dicantumkan dalam laporan laba rugi
dibawah kelompok penghasilan lain lain atau penghasilan di luar usaha.
Adalah pengorbanan sumber ekonomis yang Adalah biaa yang telah memberikan manfaat
diukur dalam satuan uang yang telah terjadi dan sekarang telah habis. Biaya yang belum
atau kemungkinan akan terjadi untuk dinikmati yang memberikan manfaat dimasa
mencapai tujuan tertentu. Biaya ini belum yang akan datang dikelompokkan sebagai
habis masa pakainya, dan digolongkan sebagai harta. Biaya ini dimasukkan kedalam L/R
aktiva yang dimasukkan dalam neraca. sebagai pengurang dari pendapatan.
Contoh : Contoh :
a. Pembelian mesin, nilai yang dikeluarkan untuk memperoleh mesin tersebut merupakan
biaya, tetapi setelah dipakai akan menimbulkan penyusutan terhadap mesin yan akan menjadi
beban.
b. Perlengkapan kantor yang masih tinggal digolongkan sebagai biaya, sedangkan yang sudah
terpakai digolongkan sebagai beban.
c. Persdiaan bahan, persediaan produk dalam proses, produk selesai yang masih tinggak dan
belum terjual digolongkan sebagai biaya, sdangkan yang sudah terjual akan membentuk harga
pokok penjualan dan digolongkan sebagai beban.
PENELUSURAN BIAYA KE OBYEK BIAYA
1. BIAYA LANGSUNG
Biaya yang dapat ditelusuri secara langsung ke sasaran biaya atau obyek biaya.
Biaya yng tidak dapat ditelusuri secara langsung ke sasaran biaya atau obuek biaya.
Sebenarnya mudah didalam nenentukan biaya langsung atau biaya tidak langsung, tetapi pada hal-hal tertentu atau perusahaan
tertentu kadang kita masih dibingungkan bagaimana mengklasifikasikan mana biaya langsung atau biaya tidak langsung.
Contoh :
a. Biaya utama
Gabungan antara biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung
b. Biaya Konversi
Biaya yang digunakan untuk merubah bahan baku langsung menjadi produk selesai. Gabungan dari biaya tenaga kerja langsung dan
BOP.
1. Beban pemasaran (biaya penjualan) adalah biaya yang dikeluarkan apabila produk selesai dan siap dipasarkan ketangan
konsumen.
Cont : beban iklan, promosi, komisi penjualan, pengiriman barang, sampel barang gratis, hiburan, biaya alat tulis, gaji bag
penjualan, tel dan telegrap, biaya penjualan dll.
2. Beban adsministrasi adalah biaya dalam hubungan dengan kgiatan penentu kebijakan, pengarahan, pengawasan kegiatan
perusahaan secara keseluruhan agar dapat berjalan dengan efektif dan ef eisien.
Cont : Gaji adsministrasi kantor, sewa kantor, penyusutan kantor, biaya piutang tak tertagih, biaya urusan kantor, biaya alat-alat
tulis, dll.
3. Beban keuangan adalah biaya yang muncul dalam melaksanakan fungsi-fungsi keuangan. Cont : Beban bunga.
a. Biaya Variabel adalah biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume produksi dalam rentang relevan, tetapi secara
per unit tetap.
Cont : Perlengkapan, bahan bakar, peralatan kecil, kerusakan bahan, sisa dan beban reklamasi, biaya pengiriman barang, royalty,
biaya komunikasi, upah lembur, biaya pengangkutan dalam pabrik, biaya sumber tenaga, penangan bahan baku.
b. Biaya Tetap adalah biaya secara totalitas bersifat tetap dalam rentang relevan tertentu, tetapi secara per unit berubah.
Cont : gaji eksekutif produksi, penyusutan jika menggunakan garis lurus, pajak property, amortisasi paten, gaji supervisor,
asuransi property dan kewajiban, gaji satpam dan pegawai kebersihan, pemeliharaan dan perbaikan gedung dan bangunan, sewa.
c. Biaya Semi adalah biaya didalamnya mengandung unsure tetap dan mengandung unsure variable.
1. Biaya semi variable adalah biaya didalamnya mengandung unsure tetap dan memperlihatkan karakter tetap dan variable
Contoh : biaya listrik, tep dan air, bensin, perlengkapan, asuransi jiwa kelompok karyawan, PPh, biaya perjalanan dinas, hiburan
dan pemeliharaan.
2. Biaya Semi tetap adalah biaya yang berubah dan volume secara bertahap.
Contoh : gaji penyelia.
Contoh : gaji mandor di pabrik yang digunakan oleh departemen yan bersangkutang merupakan biaya langsung bagi dpartemen;
2. Biaya tidak langsung departemen adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke departemen yang bersangkutan.
Contoh : biaya penyusutan dan biaya asuransi merupakan biaya yang manfaatnya digunakan secara bersama oleh masing-masing
departemen.
1. Biaya pengeluaran modal adalah biaya yang dikeluarkan untuk memberikan manfaat dimasa depan dan dalam jangka waktu yang
panjang dan dilaporkan sebagai aktiva.
2. Biaya Pengeluaran Pendapatan adalah biaya yang memberikan manfaat untuk periode sekarang dan dilaporkan sebagai beban.
Contoh ; mesin dan peralatan yang dibeli apabila dikonsumsi akan kehilangan kegunaan dan akan menimbulkan penyusutan.
Penyusutan ini disebut ebagai pengeluaran pendapatan yang akan dilaporkan sebagai beban.
1. Biaya Relevan adalah biaya masa yang akan datang yang berbeda dalam beberapa alternative yang berbeda. Terdiri dari :
a. Biaya Diferensial adalah selisih biaya atau biaya yang berbeda dalam beberapa alternative pilihan. Disebut juga biaya marginal
atau biaya incremental.
Contoh : Perusahaan untuk menyalakan mesin disel akan menggunakan bensin dan solar. Jika menggunakan bensin biaya Rp
5000/liter sedangkan jika menggunakan solar biayanya Rp 7000/liter. Jadi disini ada selisih Rp 2000/liter.
b. Biaya Kesempatan adalah kesempatan yang dikorbankan dalam memilih suatu alternative.
Contoh : Jika perusahaan akan menyewakan atau menjual mesin fotocopy. Apabila menjual perusahaan akan mendapatkan
pendapatan Rp 4 juta tetapi apabila disewakan akan mendpaatkan Rp 4.5 juta. Jadi apabila perusahaan apabila memilih menjual
maka akan kehilangan kesempatan sebesar Rp 500rb.
c. Biaya tersamar adalah biaya yang tidak kelihatan dalam catatan akuntansi tetapi mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
Contoh : biaya bunga
d. Biaya Nyata adalah biaya yang benar-benar dikeluarkan akibat memilih suatu alternative.
Contoh : biaya yang benar-benar dikeluarkan akibat memilih jika menerima pesanan dari luar.
e. Biaya yang dapat dilacak adalah biaya yang dapat dilacak kepada prosuk selesai.
Contoh : biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung.
2. Biaya Tidak relevan adalah biaya yang dikeluarkan tetapi tidak mempengaruhi keputusan apapun.
a. Biaya masa lalu/ biaya histori adalah biaya yang sudah dikeluarkan tetapi tidak mempengaruhi keputusan apapun.
Contoh : pembelian mesin
b. Biaya terbenam adalah biaya yang tidak dapat kembali
Contoh : kelebihan nilai buku atas nilai sisa, supervisor pabrik dan penyusutan bangunan.
Adalah system yang membantu manajemen dalam menetapkan sasaran laba perusahaan, target laba departemen, mengevaluasi
efektifitas rencana perusahaan, mengungkapkan kegagalan dan keberhasilan dalam bentuk tanggung jawab yang spesifik dan
menganalisis serta memutuskan penyesuaian dan perbaikan yang diperlukan agar tujuan atau sasaran organisasi dapat dicapai.
Pemrosesan data adalah suatu proses pengumpulan , mengelompokkan, menganalisis dan pelaporan data perusahaan.
Sumber : Akuntansi Biaya Jilid 2. Pengarang Bastian Bustami dan Nurlela (2010)
Nice day
sebuah tempat usaha dan didalam melaksanakan usahanya tersebut ada unsure input proses output (Produk +
wastages/sampah).
Sebelum kita mempelajari mengenai beberap system yang ada di perusahaan manufaktur dan beberapa contoh perhitungannya,
alangkah kita mengetahu dasar-dasar biaya yang biasa digunakan didalam proses usaha manufakktur. Sehingga pada akhirnya nanti
kita terhidar dari ambigu.
Didalam proses manufaktur kita tidak akan terlepas dari apa itu akuntansi biaya. Akuntansi biaya menyajikan informasi biaya yang
digunakan untuk berbagai tujuan. Yaitu perencanaan dan pengendalian laba, penentuan Harga Pokok Produk atau jasa dan
digunakan untuk pengambilan keputusan oleh management.
Penggolongan Biaya
1. Biaya Bahan baku (direct Material Cost) ; merupakan semua unsure pembelian barang mentah yang nantinya akan diproses
produksi langsung.
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor Cost); merupakan biaya tenaga kerja langsung yang digunakan dalam proses produksi
langsung.
3. Biaya Tidak Langsung (Factory Overhead); biasa disingkat BOP (biaya Overhead Pabrik) merupakan biaya selain biaya bahan
baku langsung dan BTKL.
Merupakan pengeluaran yang member manfaat pada periode akuntansi dimana pengeluaran ini terjadi. Pengeluran ini menjadi
beban pada periode tersebut, dan dicantumkan dalam income statement. Pengeluaran ini jumlahnya relative kecil dan umumnya
pengeluaran ini sifatnya rutin.
Yaitu biaya yang jumlah tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan sampai pda tingkatan tertentu. Biaya tetap/unit
berubah berbanding terbail dengan perubahan volume kegiatan.
Mengasumsikan hubungan linier antara biaya aktifitas tersebut. Yaitu biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding
dengan perubahan volume kegiatan, semakin besar volume kegiatan maka semakin besar pula jumlah total biaya variable.
Yaitu biaya dimana jumlah totalnya berubah sesuai dengan perubahan volume kegiatan, akan tetapi sifat perubahannya tidak
sebanding/proporsiaonal.
a. Biaya Langsung; biaya yang terjadi atau manfaatnya dapat diindentifikasi kepada obyek atau pusat biaya tertentu;
b. Biaya tidak langsung; biaya yang terjadi atau manfaatnya tidak dapat diidentifikasi pada obyek atau pusat biaya tertentu, atau
biaya yang manfaatnya dinimkati oleh beberapa obyek atau pusat biaya.
a. Sistem Harga pokok sesungguhnya (Actual Cost System). Yaitu system pembebanan harga pokok kepada produk atau pesanan
yang dihasilkan sesuai dengan harga pokok yang sesungguhnya dinikmati. Pada system ini harga pokok produksi baru dapat
dihitung pada akhir periode setelah biaya sesungguhnya dikumpulkan.
b. Sistem Harga Pokok Standar (Standard Cost System). Yaitu system pembebanan harga pokok kepada produk atau pesanan yang
dihasilkan sebesar harga pokok yang telah ditentukan/ditaksir sebelum suatu produk atau pesanan dikerjakan.
a. Job Order Cost; yaitu pengumpulan harga pokok produk yang dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak.
b. Process Cost; metode pengumpulan harga pokok produk dimana biaya dikumpulkan untuk setiap satuan waktu. Dalam metode
ini, proses produksi di perusahaan dilaksanakan secara terus-menerus, barang yang dihasilkan homogeny, dan perhitungan harga
pokok produksi didasarkan atas waktu. Biasanya dilakukan untuk memenuhi stok.
AKUNTANSI KEUANGAN
Adalah bidang ilmu akuntansi, yang mempelajari bagaimana, mencatat, dan menggolongkan dan meringkas transaksi-transaksi
keuangan perusahaan, kemudian disusun dalam bentuk laporan keuangan yang akan digunakan oleh pihak-pihak tertentu yang
berkepentingan.
AKUNTANSI BIAYA
Bidang ilmu akuntansi yang mempelajari bagaimana cara mencatat, mengukur dan pelaporan informasi biaya yang digunakan.
Disamping itu akuntansi biaya juga membahas tentang penentuan harga pokok produk yang diproduksi dan diual kepada pemesan
maupun untuk pasar, serta untuk persediaan produk yang akan dijual.
b. Penetapan metode dan prosedur perhitungan baya, pengendalian biaya, pembebanan biaya yang akurat, serta perbaikan mutu
yang berkesinambungan;
c. Penentuan nilai persediaan yang digunakan untuk kalkulasi biaya dan penetapan harga, evaluasi terhadap produk, evaluasi
kinerja departemen atau divisi, pemeriksanaan persediaan secara fisik;
d. Menghitung biaya dan laba perusahaan untuk satu periode akuntansi, tahunan atau periode yang lebih singkat;
e. Memilih system dan prosedur dan alternative yang terbaik, guna dapat menaikkan pendapatan maupun menurunkan biaya.
PROSES PRODUKSI
adalah proses pengolahan input menjadi output. Input yang dimaksud adalah bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan
biaya overhead yang diproses menjadi produk selesai.
Suatu proses produksi yang dilakukan dalam pengolahan produk selesai melalui satu departemen atau satu tahapan proses
produksi.
Sistem pengolahan yang digunakan dalam proses produksi dapat dibedakan menjadi :
Adalah suatu proses produksi yang dilakukan untuk mengubah bentuk produk, walaupun terjadi perubahan terhadap model tetapi
tidak merubah susunan dan fungsi alat yang digunakan.
Proses produksi ini banyak digunakan oleh perusahaan yang memproduksi produk secara masa, dimana produk yang dihasilkan
bersifat homogeny dan bersifat standar.
Adalah suatu proses produksi, dimana dalam operasinya sering kali terhenti guna mengubah peralatan yang digunakan, dan
penyesuaian secara terus menerus sesuai tuntutan produk yang dihasilkan.
Proses produksi ini sering digunakan oleh perusahaan yang bersifat permanen.
a. Proses Ekstraktif
Adalah suatu proses pengambilan langsung dari alam, seperti kayu, perikanan, dan pertambangan.
b. Proses Analitis
Adalah suatu proses memisahkan bahan-bahan, seperti penyulingan minyak mentah menjadi minyak siap digunakan.
c. Proses Pengubahan
Adalah suatu prses perubahan bentuk suatu produk, seperti peralatan rumah tangga.
d. Proses Sintetis
Adalah suatu proses pencampura dengan lain, seperti pengolahan bahan-bahan kimia.
Sifat Produk
a. Produk Standar
Adalah suatu proses produksi yang didasarkan pada sifat produk yang telah distandarisasi, yang digunakan untuk penilaian
persediaan dan penetapan biaya produk yang dijual.
Biasanya produk yang dihasilkan bersifat homogen dan diproduksi dalam jumlah banyak, seperti televisi, sabun dll.
b. Produk Pesanan
Adalah suatu proses produksi dilakukan berdasarkan sifat produk yang sesuai dengan spesifikasi pemesan, seperti percetakan, baju
dll.
Sumber : Akuntansi Biaya Jilid 2. Pengarang Bastian Bustami dan Nurlela (2010)
Untuk konsep biaya akan saya tulis setelah bab ini.. stay join
Analisa Break Event Point (BEP) adalah titik dimana perusahaan belum memperoleh keuntungan tetapi juga tidak dalam kondisi
rugi. Atau BEP merupakan suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan
volume aktivitas. Masalah BEP baru akan muncul dalam perusahaan apabila perusahaan tersebut mempunyai Biaya Variabel dan
Biaya Tetap. Suatu perusahaan dengan volume produksi tertentu dapat menderita kerugian dikarenakan penghasilan penjualannya
hanya mampu menutup biaya variabel dan hanya bisa menutup sebagian kecil biaya tetap.
Contribution Margin adalah selisih antara penghasilan penjualan dan biaya variabel, yang merupakan jumlah untuk menutup biaya
tetap dan keuntungan. Perusahaan akan memperoleh keuntungan dari hasil penjualannya apabila kontribusi marginnya lebih besar
dari biaya tetap, yang berarti total penghasilan penjualan lebih besar dari total biaya.
BEP ditinjau dari konsep kontribus margin menyatakan bahwa volume penjualan dimana kontribusi margin sama besarnya dengan
total biaya tetapnya.
- Untuk mengetahu bagaimana efek perubahan harga jual biaya dan volume penjualan terhadap keuntungan yang diperoleh.
a. Biaya dapat diklasifikasikan kedalam kompunen biaya variabel dan biaya tetap;
b. Total biaya variabel berubah secara proporsional dengan volume produksi atau penjualan, sedangkan total biaya variabel per
unit tetap konstan.
c. Total biaya tetap tidak mengalami perubahan, meskipun ada perubahan volume produksi atau penjualan, sedangkan biaya
tetap / unit akan berubah karena adanya perubahan volume kegiatan.
d. Harga jual per unit tidak akan berubah selama periode melakukan analisa
e. Perusahaan hanya membuat dan menjual satu jenis produk. Jika membuat dan menjual lebih dari satu jenis produk, maka
perbandingan penghasilan penjualan antara masing-masing produk (disebut sebagai Sales Mix) akan tetap konstan.
1. Pendekatan grafik
BEP terjadi pada titik persilangan antara garis penghasilan penjualan dan garis total biaya.
3. Pendekatan Matematis
Rumusnya adalah :
a. BEP (unit) = Total Biaya Tetap / (Harga jual/unit Biaya Variabel/unit).
b. BEP (Rp) = Total Biaya Tetap / (1- (Total biaya avriabel / total hasil penjualan)
Margin of safety adalah batas keamanan yang menyatakan sampai seberapa jauh volume penjualan yang dianggarkan boleh turun
agar perusahaan tidk menderita rugi atau dengan kata lain, batas maksimum penurunan volume penjualan yang dianggarkan, yang
tidak mengakibatkan kerugian.
Contoh Soal :
1. Rencana penjualan tahun 2000 meliputi kedua jenis produk adalah sbb :
a. Penjualan
Jawaban :
Rumus :
BEP (Rp) = Total Biaya Tetap / (1- (Total biaya variabel / total penjualan)
Rumus :
Rumus :
2. Sebuah perusahaan menjual 100.000 buah hasil produksinya dengan harga Rp 20,-/buah. Biaya variabel per buah barang adalah
Rp 14,- (yang Rp 11,- adalah biaya produksinya dan sisanya adalah biaya pemasaran). Biaya tetap, terjadinya secara merata
jumlahnya Rp 792.000 (yang Rp 500.000,- biaya produksi dan lainnya adalah biaya pemasaran.
Total Unit Harga Jual / unit Biaya Variabel/unit B.adm & pemsran
100.000 Rp 20 Rp 11 Rp 3/unit
Note :
Menurut Wikipedia biaya tetap adalah pengaluran yang tidak berubah sebagai fungsi dari aktivitas suatu bisnis dalam periode yang
sama. Dan biaya Variabel adalah biaya berkaitan dengan volume (dan dibayar per barang/jasa yang diproduksi). Dalam contoh
diatas B. Adsministrasi dan pemasaran ada yang dimasukkan ke unsur variabel dan sebagian masuk ke biaya tetap. Penggolongan
itu berdasarkan timbul dan besarnya pada masing-masing unsur.
Pertanyaan :
Jawaban :
BEP >>>>> TR = TC
Dimana :
TR = Total Revenue
TC = Total Cost
TR = TC
TR TC = 0
1. Menurunkan rumus TR
2. Menurunkan Rumus TC
TC = VC + FC
Dimana :
TC = VC + TC
TR TC = 0
(Harga per unit x Qty) ((Qty + Unit Variabel cost) + Fix Cost) = 0, ATAU
(Harga per unit x Qty) (Qty + Unit Variabel cost) - + Fix Cost = 0
Keterangan :
Q (Quantity ) adalah jumlah barang yang akan dijual, yang dalam perusahaan manufaktur tentunya diproduksi terlebih dahulu;
R (Revenue ) adalah pendapatan, yang dalam perusahaan manufaktur biasanya didominasi oleh Sales, yang mana Sales
(penjualan) adlah jumlah terjual (Qty x Unit produk yang terjual);
Unit Price (harga per unit) adalah harga per unit dari barang yang akan dijual;
VC (Variabel Cost) adalah cost yang timbul akibat diproduksinya suatu barang, artinya segala yang cost yang terjadi untuk
memproduksi suatu barang. Seperti sebelumnya Variabel Cost akan berubah-ubah mengikuti jumlah produk yang akan
diproduksi. Semakin banyak yang diproduksi semakin besar juga biaya variabelnya, begitu juga sebaliknya.
Jika kita lihat pada Laporan Laba Rugi , Variabel Cost akan tergolong ke dalam kelompok Cost of Good Sales, atau Harga pokok
penjualan. Yang pada perusahaan manufaktur umumnya terdiri dari :
- Bahan penolong ;
- BOP (Overhead Pabrik) yang biasanya terdiri dari penyusutan Gedung Pabrik, Penyusutan Mesin yang menggunakan unit
production output, Maintenance, Listrik, pengiriman dll
- Unit Variabel Cost adlah besarnya variabel cost yang ditimbulkan untuk membuat satu unit produk tertentu, yang besarnya
diperoleh dengan cara membagi total variabel cost (Variabel Cost) dengan jumlah product yang dibuat (Qty).
- Fixed Cost adalah cost yang akan terjadi akibat penggunaan sumber daya tertentu yang penggunaannya tanpa dipengaruhi oleh
banyak sedikitnya produk yang diproduksi.
Misalnya adalah Biaya operasional seperti payroll dan biaya perlengkapan kantor, biaya sewa, dan biaya penyusutan dan
amortisasi yang menggunakan metode garis lurus.
BEP dapat dirasakan manfaatnya apabila titik BEP dapat dipertahankan selama periode tertentu. Keadaan ini dipertahankan
apabila biaya-biaya dan harga jual adalah konstan, karena naik turunnya harga jual dan biaya akan mempengaruhi titik break
even.
Dalam kenyataannya analisis ini agak sukar untuk diterapkan. Oleh sebab itu bagi analis perlu diketahui bahwa analisi BEP
mempunyai limitasi-limitasi tertentu, yaitu :
a. Fixed Cost haruslah konstan selama periode atau range of out put tertentu;
1. Perubahan, terjadi sebagai akibat bertambahnya kapasitas produksi, dimana perubahan ini ditandai dengan naik turunnya garis
FC dan TC-nya, meskipun perubahannya tidak mempengaruhi kemiringan garis TC. Bila FC naik BEP akan bergeser keats atau
sebaliknya;
2. Perubahan pada variabel cost ratio atau VC per unit, dimana perubahan ini akan menentukan bagaimana miringnya garis total
cost. Naiknya biaya VC per unit akan menggeser BEP ke atas atau sebaliknya;
Perubahan ini akan mempengaruhi miringnya garis total revenue (TR). Naiknya harga jual per unit pada level penjualan yang sama
walaupun semua biaya adalah tetap, akan menggeser ke bawah atau sebaliknya;
Apabila suatu perusahaan memproduksi lebih dari satu macam produk maka komposisi atau perbandingan antara satu produk
dengan produk lain (sales mix) haruslah tetap. Apabila terjadiperubahan misalnya terjadi kenaikan 20% pada produk A sedangkan
produk B tetap maka BEP pun akan berubah.
Sumber : Laboratorium Pengembangan Akuntansi Gunadarma dan Pusat Pengembangan Bahan Ajar UMB
Transaksi SWAP merupakan salam satu dari transaksi derivative yang digunakan untuk meminimumkan resiko terhadap depresiasi
mata uang, apakah didalam pengembalian pinjaman tersebut lebih menguntungkan dengan SWAP atau tidak menggunakan SWAP.
Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai bagaimana langkah-langkah transaksi SWAP kita ketahui dulu apa itu transaksi
derivative.
Merupakan pengembangan instrument keuangan baru dimana investor memiliki alternative yang lebih luas untuk berinvestasi baik
di asset riil, asset keuangan, maupun di instrument derivative.
Menurut SK Dir BI No. 28/119/KEP/DIR, 29 Desember 1995 adalah suatu kontrak atau perjanjian pembayaran yang nilainya
merupakan turunan dari nilai dari instrument yang mendasari seperti suku bunga, nilai tukar, komoditi, equity dan indeks, baik
yang diikuti dengan pergerakan atau tanpa pergerakan dana/instrument.
ATAU
Merupakan transaksi yang struktur dan nilainya didasarkan/bergantung pada,dan (karenanya) eksistensi atau keberadannya
merujuk pada, asset lain atau nilai asset tersebut.
1. Transaksi forward : transaksi antara pembeli dan penjual yang bersepakat untuk menyerahkan non komoditi atau non asset
dalam jumlah dan mutu tertentu pada tanggal yang ditetapkan di masa mendatang.
2. Kontrak Opsi : Hak, bukan kewajiban untuk membeli (call) dan menjual (put) komoditi/asset tertentu pada tingkat harga yang
ditetapkan dalam jangka waktu tertentu.
3. Transaksi SWAP :perjanjian untuk membeli dan menjual secara bersamaan komoditi/asset yang sama dalam jangka panjang.
Fungsinya adalah :
3. Informasi harga yaitu mencari atau memberikan informasi tentang harga barang komoditi tentntu dikemdian hari.
4. Fungsi spekulatif
5. Membuat fungsi manajemen produksi berjalan dengan baik dan efisien. Yaitu produsen akan mendapat gambaran permintaan
dan kebutuhan pasar di masa yang akan datang terhadap produk yang dihasilkannya itu, dengan cerminan harga dipasar, sehingga
kapasitas produksi dan penyimpangan barang dapat disesuaikan dengan kebutuhan tersebut.
6. Untuk mencegah gejolak harga pasar yang ekstrim terhadap underlying asset. Yaitu dengan adanya perdagangan berjangka,
maka pasar akan bereaksi yang positif terhadap permintaan dan penawaran.
Langkah-langkahnya adalah :
a. Kurs
b. Depresiasi
b. Tenor
c. Jumlah kewajiban pinjaman (pokok dan bunga)
- Bunga 6% / th
- Tenor 1 tahun
- Depresiasi 5%/th
Jawab :
- Bunga = Rp 10.800.419,5
JUMLAH = Rp 110.800.419,5
d. Tanpa SWAP
Perusahaan membayar :
e. Kesimpulan
Jadi PT. Tiyok lebih diuntungkan apabila menggunakan SWAP. Dimana ada selisih sebesar Rp 599.220,5
Investasi pada sekuritas di pasar modal memungkinkan para pemodal (investor) untuk melakukan diversifikasi investasi,
membentuk portofolio sesuai dengan resiko yang bersedia mereka tanggung dan tingkat keuntungan yang diharapkan. Penilaian
prestasi suatu perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan itu untuk menghasilkan laba. Laba perusahaan selain
merupakan indicator kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban bagi para penyandang dananya juga merupakan elemen dalam
penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan di masa yang akan datang.
Tingkat profitabilitas perusahaan sapat diukur dari beberapa aspek yaitu berdasarkan ROS (Return on Sales ), EPS (Earning Per
Share), ROA (Return on Asset), ROE (Return on Equity). (akan dibahas pada kesempatan lain).
Tetapi penggunaan analisis rasio keuangan sebagai alat pengukur akuntansi konvensional memiliki kelemahan utama yaitu
mengabaikan adanya biaya modal sehingga sulit mengetahui apaka suatu perusahaan teah berhasil menciptakan nilai atau tidak.
Maka dikembangkannya konsep baru yaitu EVA (Economic Value Added).
EVA merupakan pendekatan baru dalam menilai kinerja perusahaan dengan memperhatikan secara adil ekspektasi penyandang
dana.
Penilaian kinerja dengan menggunakan pendekatan EVA menyebabkan perhatian manajemen sesuai dengan kepentingan
pemegang saham. Dimana pemegang saham didalam menginvestasikan dananya ingin mendapatkan return saham yang tinggi.
Sedangkan bagi manajamen, EVA digunakan untuk memilih investasi yang memaksimumkan tingkat pengembalian dan
meminimumkan tingkat biaya modal sehingga perusahaan dapat dimaksimumkan.
EVA dapat digunakan untuk mengindentifikasikan kegiatan atau proyek yang memberikan pengembalian lebih tinggi dari pada
biaya modalnya. Kegiatan atau proyek yang memberikan nilai sekarang dari total EVA yang positif menunjukkan bahwa proyek
tersebut menciptakan nilai perusahaan dan dengan demikian sebaiknya diambil. Sebaliknya, kegiatan proyek yang tidak
menguntungkan tidak perlu diambil. Penggunaan EVA dalam mengevaluasi proyek akan mendorong para manajer untuk selalu
melakukan evaluasi atas tingkat resiko proyek yang bersangkutan.
Menurut Sidharta Utama (1997) penialaian EVA dapat dinyatakan sebagai berikut :
1. Apabila EVA > 0, nilai EVA positif yang menunjukkan telah terjadi proses nilai tambah pada perusahaan. Bearti ada nilai
ekonomis lebih, setelah perusahaan membayarkan semua kewajiban pada para penyandang dana atau kreditur sesuai
ekspektasinya.
2. Apabila EVA = 0, menunjukkan posisi impas atau break Event Point. Berati tidak ada nilai ekonomis lebih, tetapi perusahaan
mampu membayarkan semua kewajibannya pada pada para penyandang dana atau kreditur sesuai ekspektasinya.
3. Apabila EVA < 0, nilai EVA negative dan menunjukkan tidak terjadi proses nilai tambah. Berarti perusahaan tidak mampu
membayarkan kewajiban pada para penyandang dana atau kreditur sebagaimana nilai yang diharapkan ekspektasi return saham
tidak dapat tercapai.
C. Pendekatan baru dalam pengukuran kinerja perusahaan dengan memperhatikan secara adil para penyandang dana atau
pemegang saham.
Keunggulan EVA :
EVA memfokuskan penilaiannya pada nilai tambah dengan memperhitungkan beban biaya modal sebagai konsekuensi investasi;
Perhitungan EVA relative mudah dilakukan hanya yang menjadi persoalan adalah perhitunannya biaya modal yang memerlukan
data yang lebih banyak analisa yang mendalam;
EVA dapat digunakan secara mandiri tanpa memerlukan data pembanding seperti standar atau perusahaan lain, sebagaimana
konsep penilaian dengan menggunakan analisa ratio. Dalam prakteknya data pembanding, seringkali tidak tersedia.
Kelemahan EVA
Sulit menentukan biaya modal secara obyektif. Hal ini disebabkan dana untuk investasi dapat berasal dari berbagai sumber
dengan tingkat biaya modal yang berbeda-beda dan bahkan biaya modal mungkin merupakan biaya peluang.
EVA terlalu bertumpu pada keyakinan bahwa investor sangat mengandalkan pendekatan fundamental dalam mengkaji dan
mengambil keputusan untuk menjual atau membeli saham tertentu, padahal factor-faktor lain terkadang justru lebih dominan.
Konsep ini sangat tergantung pada transparansi internal dalm perhitungan EVA secara akurat. Dalam kenyataannya seringkali
perusahaan kurang transparan dalam mengemukakan kondisi internalnya.
Dengan diperhitungkannya biaya modal, EVA mengindikasikan seberapa jauh perusahaan telah mencipakan nilai bagi pemilik
modal. Namun demikian, dalam prakteknya EVA dapat menimbulkan masalah, terutama karena diperlukannya estimasi atas
tingkat biaya modal. Untuk itu dalam menerapkan EVA, kita harus selalu memonitor dan mengevaluasi atas kewajaran tingkat
biaya modal yang digunakan.
Definisi :
NOPAT (Net Operating After Tax) adalah laba bersih (Net income after Tax) ditambah bunga setelah pajak.
C = biaya capital adalah biaya bunga pinjaman dan biaya ekuitas yang digunakan untuk menghasilkan NOPAT tersebut dan
dihitung secara rata-rata tertimbang (WACC).
Definisi :
Laba usaha adalah laba operasi perusahaan dari suatu current operating yang merupakan laba sebelum bunga.
Pajak disini adalah yang digunakan dalam perhitungan EVA adalah pengorbanan yang dileuarkan oleh perusahaan dalam
penciptaan nilai tersebut.
Definisi :
Total hutang + ekuitas menunjukkan beberapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang.
Penjaminan janka pendek tanpa bunga merupakan pinjaman yang digunakan perusahaan yang pelunasan maupun
pembayarannya akan dilakukan dalam jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancar yang
dimiliki perusahaan, dan atas pinjaman itu tidak dikenal bunga, seperti hutang usaha, hutang pajak, biaya yang masih dibayar,
dan lain-lain.
Dimana :
Total Hutang
Tingkat Modal (D) = - x 100 %
Total Hutang dan Ekuitas
Beban bunga
Cost of Debt (rd) = x 100 %
Total Hutang
Total Ekuitas
Tingkat Modal / Ekuitas (E) = - x 100 %
Total Hutang dan Ekuitas
Beban pajak
Tingkat Pajak (Tax) = x 100 %
Laba Bersih sebelum pajak
4. Menghitung-Capital-Charges
Rumus:
Capital Charges = WACC x Invested Capital
5. Menghitung-Economic-Value-Added(EVA)
Rumus :
EVA = NOPAT Capital charges
atau
EVA = NOPAT (WACC x Invested Capital )
ATAU
Kd* = Kd (1-T)
Dengan adanya keterbatasan dari CAPM maka dalam menghitung biaya modal sendiri (Ke) menggunakan pendekatan discounted
cash flow model, dimana dividend yield ditambah tingkat pertumbuhan yang diharapkan.
Formulanya adalah :
Ke = Dividen Yield + g
Definisi :
r = Tingkat Pengembalian
Struktur permodalan yang dipakai adalah proporsi hutang dan proporsi modal sendiri dalam bentuk prosentase dari jumlah hutang
dan modal sendiri.
Pd = [D / (D+E) x 100%]
Pe = [E / (D+E) x 100%]
4. Menghitung NOPAT
Perhitungan tingkat pengembalian ( r) menggunakan pendekatan laba bersih operasi setelah pajak (NOPAT) dibagi modal yang
ditanamkan.
R = NOPAT / Capital
Pd = Proporsi hutang
Capital = merupakan jumlah dana yang tersedia bagi perusahaan untuk membiayai usahanya, yang merupakan penjumlahan dari
total hutang dan modal saham.
Sebelumnya kita ketahui dulu perbedaan dari Akuntansi Manajemen vs Akuntansi Keuangan untuk mengindari pengertian yang
tumpang tindih.
No Faktor Perbedaan Akuntansi Manajemen Akuntansi Keungan
Dengan perkembangan bisnis yang semakin meningkat maka praktek-praktek manajemen harus ditingkatkan untuk menghadapi
terhadap tekanan persaingan global.
Perusahaan menciptakan keunggulan kompetitif malalui penciptaan nilai yang lebih baik bagi pelanggan pada tingkat biaya yang
sama atau lebih rendah dari pada tingkat harga para pesaingannya.
Nilai pelanggan (customer value) adalah selisih antara apa yang pelanggan terima dengan apa yang pelanggan berikan.
Produk total adalah manfaat yang diterima pelanggan baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud dari membeli suatu
barang.
Pengorbanan pelanggan adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli produk, waktu dan usaha yang dikeluarkan untuk membeli
produk, waktu dan usaha yang dikeluarkan untuk mencari dan mempelajari penggunaan produk tersebut dan biaya pasca
pembelian.
Akuntan manajemen harus memahami tugas-tugas bisnis dan memahami tentang kebutuhan perusahaan yang terlibat dalam
perdagangan internasional.
Akuntansi manajemen, pemasaran dan manajemen harus ada keterkaitan karena pendekatan nilai rantai digunakan dan nilai
pelanggan diutamakan. Karena fungsi-fungsi diatas saling berkaitan.
Sebagai contoh : perusahaan manufaktur merangsang pedagang besar dan pengecer untuk membeli lebih banyak produk dari yang
mampu mereka jual dan cepat. Akibatnya persediaan menumpuk dan pedagang besar dan pengecer menghentikan pembelian
selama waktu tertentu. Dalam hal kasus diatas selain masalah pemasaran tetapi juga produksi juga berpengaruh sehingga
mengalami ketika menentukan dalam produksinya.
c. Persaingan Global
Karena sekarang ini sudah terjadi perdagangan bebas maka timbulnya adanya persaingan akan penjualan barang baik dari dalam
negeri ataupun dari luar negeri. Karena ketatnya persaingan biaya pengambilan keputusan yang buruk karena didasarkan pada
mutu informasi yang rendah telah meningkat tajam. Oleh karena itu dibutuhkan informasi akuntansi manajemen yang baik.
Filosofi dari manajemen mutu total adalah dimana peusahaan berusaha menciptakan satu lingkungan yang memungkinkan
pekerjaannya menghasilkan produk sempurna (zero defect), dan menggantikan prinsip mutu yang dapa diterima di masa lalu.
Waktu adalah unsure penting dan semua tahap value chain. Perusahaan bertaraf dunia mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk
mencapai pasar dengan cara memperpendek siklus desain, implementasi, dan produksi.
Perusahaan mengirim produk dengan cepat melalui penghapusan waktu yang tidak bernilai tambah, waktu yang tidak berguna bagi
pelanggan
b. Menyediakan alat-alat yang dibutuhkan, seperti tersedianya personil computer, software kertas kerja dan paket-paket grafis.
Kemajuan d bidang teknologi dan proses produksi mempunyai dampak yang cukup besar terhadap lingkungan manufaktur seperti
kalkulasi biaya produksi, system pengendalian, perilaku dan daya lacak biaya, penganggaran modal, dll.
Sistem manufaktur tradisional adalah produksi diteruskan oleh system dan usaha-usaha selanjutnya dilakukan untuk menjual
sebanyak mungkin unit diproduksi.
System just in time adalah system yang memproduksi barang hanya ketika produk dibutuhkan dan hanya dalam jumlah yang
diminta oleh konsumen.
Dalam era geregulasi, banyak isu yang dihadai industry manufaktur mulai muncul pada sector jasa, produktifitas, efisisnesi biaya,
kepuasan pelanggan dan persaingan berdasarkan waktu. Dengan kebutuhan akan informasi dan produktifitas yang lebih baik,
sector jasa akan meningkatkan permintaannya terhadap informasi akuntansi manajemen.
Adalah suatu system yang luas, pendekatan terintergrasi yang memfokuskan perhatian manajemen pada aktifitas dengan tujuan
meningkatkan nila pelanggan dan keuntungan. ABM mengutamakan kalkulasi biaya berdasarkan aktifitas dan analisi nilai proses.
ABM meningkatkan akurasi pembebanan biaya karena melakukan penelusuran biaya aktifitas dan selanjutnya biaya produk atau
pelanggan yang mengkonsumsi berbagai aktifitas tersebut.
MENCARI NILAI FVIF (FUTURE VALUE OF $1 AT THE END OF N PERIODS) DENGAN TABEL &
KALKULATOR
FVn = PVo (1+r)pangkat n ATAU FVn = PVo (1+r/k)pangkat k x n
r = Tingkat bunga
k = frekuensi penggandaan
n = jangka waktu
1. Menggunakan Tabel (maaf saya hanya memberikan contoh persentase dan periode terbatas, apabila angka diluar itu bisa
menggunakan kalkulator hitung seperti di point 2).
PER 1% 2% 3% 4% 5% 6% 7% 8% 9% 10%
1 1.0100 1.0200 1.0300 1.0400 1.0500 1.0600 1.0700 1.0800 1.0900 1.1000
2 1.0201 1.0404 1.0609 1.0816 1.1025 1.1236 1.1449 1.1664 1.1181 1.2100
3 1.0303 1.0612 1.0927 1.1249 1.1576 1.1910 1.2250 1.2597 1.2950 1.3310
4 1.0406 1.0824 1.1255 1.1699 1.2155 1.2625 1.3108 1.3605 1.4116 1.4641
5 1.0510 1.1041 1.1593 1.2167 1.2763 1.3382 1.4026 1.4693 1.5386 1.6105
6 1.0615 1.1262 1.1941 1.2653 1.3401 1.4185 1.5007 1.5869 1.6771 1.7716
7 1.0721 1.1487 1.2299 1.3159 1.4071 1.5036 1.6058 1.7138 1.8280 1.9487
8 1.0829 1.1717 1.2268 1.3686 1.4775 105938 1.7182 1.8509 1.9926 2.1436
9 1.0937 1.1951 1.3048 1.4233 1.5513 1.6895 1.8385 1.9990 2.1719 2.3579
10 1.1046 1.2190 1.3439 1.4802 1.6289 1.7908 1.9672 2.1589 2.3674 2.5937
11 1.1157 1.2434 1.3842 1.5395 1.7103 1.8983 2.1049 2.3316 2.5804 2.8531
12 1.1268 1.2682 1.4258 1.6010 1.7959 2.0122 2.2522 2.5182 2.8127 3.1384
13 1.1381 1.2936 1.4685 1.6651 1.8856 2.1329 2.4098 2.7196 3.0658 3.4523
14 1.1495 1.3195 1.5126 1.7317 1.9799 2.2609 2.5785 2.9372 3.3417 3.7975
15 1.1610 1.3459 1.5580 1.8009 2.0789 2.3966 2.7590 3.1722 3.6425 4.1772
16 1.1726 1.3728 1.6047 1.8730 2.1829 2.5404 2.9522 3.4259 3.9703 4.5950
17 1.1843 1.4002 1.6528 1.9479 2.2920 2.6928 3.1588 3.7000 4.3276 5.0545
18 1.1961 1.4282 1.7024 2.0258 2.4066 2.8543 3.3799 3.9960 4.7171 5.5599
19 1.2081 1.4568 1.7535 2.1068 2.5270 3.0256 3.6165 4.3157 5.1417 6.1159
20 1.2202 1.4859 1.8061 2.1911 2.6533 3.2071 3.8697 4.6610 5.6044 6.7275
21 1.2324 1.5157 1.8603 2.2788 2.7860 3.3996 4.1406 5.0338 6.1088 7.4002
22 1.2447 1.5460 1.9161 2.3699 2.9253 3.6035 4.4304 5.4365 6.6586 8.1403
23 1.2572 1.5769 1.9736 2.4647 3.0715 3.8197 4.7405 5.871 7.2579 8.9543
24 1.2697 1.6084 2.0328 2.5633 3.2251 4.0489 5.0724 6.3412 7.9111 9.8497
25 1.2824 1.6406 2.0938 2.6658 3.3864 4.2919 5.4274 6.8485 8.6231 10.835
26 1.2953 1.6734 2.1566 2.7725 3.5557 4.5494 5.8074 7.3964 9.3992 11.918
27 1.3082 1.7069 2.2213 2.8834 3.7335 4.8223 6.2139 7.9881 10.245 13.110
28 1.3213 1.7410 2.2879 2.987 3.9201 5.1117 6.6488 8.6271 11.167 14.421
29 1.3345 1.7758 2.3566 3.1187 4.1161 4.4184 7.1143 9.3173 12.172 15.863
30 1.3478 1.8114 2.4273 3.2434 4.3219 5.4735 7.6123 10.063 13.268 17.449
40 1.4889 2.2080 3.2620 4.8010 7.0400 10.286 14.974 21.725 31.409 45.259
50 1.6446 2.6916 4.3839 8.1067 11.467 18.420 29.457 46.902 74.358 117.39
60 1.8167 3.2810 5.8916 10.520 18.679 32.988 57.946 101.26 176.03 304.48
2. Menggunakan Kalkulator
- Menakan angka n.
PASAR MODAL
a. Bapepam Capital
b. Pelaksana Bursa
c. Perusahaan efek (penjamin emisi, perantara pedagang efek, manager investasi/penasehat efek)
DEPARTEMEN KEUANGAN
BAPEPAM
1. Bursa Efek
1. Bapepam
Tujuan :
a. Melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawasan sehari-hari kegiatan pasar modal
b. Mewujudkan terciptanya kegiatan pasar modal yang teratur, wajar, dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal dan
masyarakat.
Fungsi :
3. Pembinaan dan pengawasan terhadap pihak yang memperoleh izin usaha, persetujuan, pendaftaran dari Bapepam dan pihak
lain yang bergerak di pasar modal
5. Penyelesaian keberatan yang diajukan oleh pihak yang dikenakan sanksi leh bursa efek, LKP dan LPP
7. Pengamanan teknis pelaksanaan tugas pokok Bapepam sesuai dengan kebijaksnaan Menteri Keuangan
2. PERUSAHAAN
Adalah lembaga yang brtujuan untuk memperoleh dana di pasar modal melalui penawaran umum (Initial Public Offering) hak
kepemilikan atau saham, dalam hal ini perusahaan berperan sebagai emiten.
3. Self Regulatory Organizations (SRO)
Adalah organisasi yang berwenang membuat peraturan sendiri dalam kegiatan usahanya.
Bursa Efek : adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan system sarana untuk perdagangan efek;
LKP : adalah lembaha yang menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Lembaga ini antara
lain PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (LPEI)
LPP : adalah lembaga yang menyelenggarakan kegiatan Kustodian bagi bank Kustodian, perusahaan Efek dan pihak lain.
Lembaga ini antara lain PT. KSEI (PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia)
4. Perusahaan Efek
a. Penjamin Emisi Efek; sebagai penjamin efek, perusahaan melakukan kontrak dengan emiten untuk melakukan penawaran
umum dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak dijual;
b. Perantara pedagang efek; perusahaan memperdagangkan efek untuk kepentingan sendiri maupun kepentingan nasabah;
c. Manager Investasi; pihak yang kegiatan usahanya mengelola portfolio efek untuk para nasabah atau mengelola portfolio
investasi kolektif untuk sekelompok nasabah kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank-bank yang melakukan sendiri
kegiatan usahanya berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.
5. Penasehat Investasi
Adalah pihak yang meberikan jasa penasehat mengenai penjualan atas pembelian efek.
b. Kustodian
c. Wali Amanat
7. Profesi Penunjang Pasar Modal ; terdiri dari akuntan, konsultan hokum, penilai, notaries dan profesi lain yang ditetapkan
dengan PP. Untuk melakukan kegiatan pasar modal, wajib terlebih dahulu terdaftar di BAPEPAM.
Persyaratan pendaftaran profesi penunjang pasar modal diatur dalam peraturan BAPEPAM.
a. Akuntan Publik
- Memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai dengan profesi akuntansi Indonesia dan Ketentuan Bapepam
b. Konsultan Hukum
- Memberikan pendapat dari segi hokum (legal opinion) terhadap emiten dan perusahaan public
c. Legal Audit
- Permodalan
- Perizinan
- Perjanjian dengan pihak ketiga baik dalam negeri ataupun luar negeri
- Perkara baik perdata maupun pidana yang menyangkut perusahaan maupun pribadi direksi
- UMR
- AMDAL
d. Notaris
e. Penilai
Adalah pijak yang menerbitkan dan menandatangani laporan penilai, yaitu pendapat atas ni;ai wajar aktif yang disusun
berdasarkan pemeriksaan menurut keahlian dan penilai.
Sumber :BAPEPAM
Nb ; apabila ada istilah yang belum teruraikan bisa langsung di searching ke alamat web BAPEPAM..
1. Pada dasarnya suku bunga merupakan harga yang dibayar untuk dana atau modal. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat suku
bunga adalah :
a. Permintaan akan dana; dan
b. Penawaran dana
2. Teori loanable Funds member penjelasan menapa suku bunga naik atau turun. Fokus teori ini ada pada penawaran (supply)
dan permintaan (demand) terhadap dana yang dapat dipinjamkan (loanable funds). Kurva penawaran untuk Loanable funds (Sf)
memiliki kemiringan (slope) positif, sedangkan kurva permintaan untuk loanable funds (Df) memiliki slope negative. Perpotongan
antara Df dan Sf menentukan tigkat suku bunga pada kondisi keseimbangan (equilibrium) sera jumlah dana yang dipinjamkan.
Ke 4 faktor diatas juga mempengaruhi permintaan akan loanable funds (Df). Yaitu jika konsumsi rumah tangga meningkat, bila
perekonomian membaik dan perusahaan memiliki banyak alternative investasi, kebutuhan modal meningkat, dan jika pemerintah
menaikkan anggaran balanja, maka Df akan meningkat pula. Begitu juga apabila investor asing membutuhkan dana dari suatu
Negara maka Df akan meningkat juga.
Kurva Sf dan Df tidak konstan tetapi berubah karena adanya perubahan pada factor-faktor yang mempengaruhinya.
a. Jika penawaran loanable funds bertambah, kurva Sf akan bergeser ke kanan (artinya pada suku bunga yang sama, semakin
banyak dana yang ditawarkan). Demikian sebaliknya.
b. Jika permintaan loanable funds bertambah, kurva Df akan bergeser ke kanan (artinya pada suku bunga yang sama, kurva Df
akan banyak dana yang minati). Demikan sebaliknya.
SUmber : Teori & Praktek "Manajemen Keuangan" oleh Lukas Setia Atmaja, Ph.D.
Pengertian Balanced Scorecard is a communication, information and learning system. Building a scorecard helps managers link
todays action with the achievement of todays priorities.
Merupakan sebuah komunikasi, informasi, dan pembelajaran system. Perkembangan sistem balance scorecard membantu para
manager dalam kegiatan operasional untuk menentukan skala prioritas.
Balanced Scorecard merupakan system management yang dalam pelaksanaannya menggunakan empat prespektive diantaranya ;
Melihat tinjauan perusahaan dilihat dari sisi keuangan. Didalam prespektive keuangan ada beberap kunci pengukuran ( measures)
yang harus diperhatikan diantara :
a. Keuntungan (profit)
Menurut Wikipedia keuntungan merupakan selisih antara pendapatan dengan biaya untuk membuat suatu produk atau penyediaan
jasa sebelum dikurangi biaya overhead, gaji, pajak dan pembayaran bunga.
Tujuan dari berdirinya perusahaan adalah mendapatkan keuntungan. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah
perusahaan tersebut bisa berlangsung untuk masa yang akan datang (goal congruence) .
b. Pendapatan (Revenue)
Merupakan hasil yang sudah atau akan diterima atas produk atau jasa yang kita pasarkan.
c. Biaya (Cost)
Merupakan tingkat pengorbanan untuk bisa menghasilkan dan menjual produk dalam rangka mendapatkan keuntungan.
d. Volume
Adalah tingkat penjualan atas produk yang kita pasarkan untuk mendapatkan keuntungan.
Kegiatan operasional perusahaan harus mempunyai daya saing dengan perusahaan lain dan mempunyai keunggulan yang
berorientasi kepada konsumen.
a. Kualitas (quality)
Orientasi kepada pelanggan yaitu bagaimana pelanggan melihat layanan hiburan yang disediakan oleh perusahaan. Apakah
pelanggan sudah merasa puas dan yakin terhadap produk dan jasa yang kita pasarkan.
Misalkan keluhan pelanggan terhadap hilangnya produk (lost parcels), barang rusak atau cacat. Dan perusahaan bisa
menyelesaikan dengan secepat mungkin tanpa membuat pelanggan terganggu.
c. Data Integrity atau akurasi didalam pelacakan paket (accuracy of the parcel tracking process)
4. Pembelajaran dan pertumbuhan (Learning and growth) - How we can continually improve and create value in the company
Manajer dalam menjalankan tugas sehari-hari akan menggunakan orang lain dalam operasi perusahaan , Orang lain tersebut dalam
hal ini pegawai harus diukur kinerja dari pegawai tersebut,menurut Anthony, (1997) pengukuran tersebut meliputi :
- Menyetujui tindakan yang diusulkan , diambil dan yang tidak boleh diambil Pegawai
- Kerjasama dalam rangka memecahkan masalah yang menghambat pekerjaan pusat pertanggungjawaban
- Berusaha menciptakan iklim yang mendorong pekerjaan untuk berkerja secara efektif dan efisien.
Bagaimana kita dapat terus meningkatkan dan menciptakan nilai dalam perusahaan. Hal-hal yang perlu di ukur adalah :
Hal terpenting didalam menentukan modal kerja adalah berapa banyak investasi yang harus dilakukan pada setiap kategori aktiva
lancar serta bagaimana investasi tersebut harus dibiayai. Tujuan modal kerja adalah mengelola aktiva lancar dan hutang lancar
agar terjamin jumlah net working capital yang layak diterima (acceptable) yang menjamin tingkat likuiditas badan usaha.
Modal kerja menurut J. Fred Weston dan Thomas E. Copeland adalah selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Dengan
demikian modal kerja merupakan investasi dalam kas, surat-surat berharga, piutang dan persediaan dikurangi hutang lancar yang
digunakan untuk melindungi aktiva lancar.
CATATAN PENTING :
Gross Working Capital (Modal Kerja Kotor)= Keseluruhan dari aktiva lancar
Net Working Capital (Modal Kerja Bersih) = Selisih antara aktiva lancar dikurangi hutang
lancar
Current Assets dan current liabilities kedua-duanya merupakan short term financing.
Yaitu menggambarkan keseluruhan (jumlah) dari aktiva lancar, dimana aktiva lancar ini sekali berputar dan dapat kembali ke
bentuk semula dalam jangka waktu pendek; Konsep ini disebut modal kerja bruto (Gross Working Capital).
Berdasarkan konsep tersebut diatas dapat disimpulan, bahwa konsep tersebut hanya menunjukkan jumlah dari modal kerja yang
digunakan untuk menjalankan kegiatan operasi perusahaan sehari-hari yang sifatnya rutin, dengan tidak mempersoalkan dari mana
diperoleh modal kerja tersebut, apakah dari pemilik hutang jangka panjang ataupun hutang jangka pendek.
Modal besar yang besar belum tentu menggambarkan batas kemanan atua margin of safety yang baik atau tingkat kemanan para
kreditur jangka pendek yang tinggi. Jumlah modal kerja yang besar belum tentu menggambarkan likuiditas perusahaan yang baik
sekaligus belum tentu menggambarkan jaminan kelangsungan operasi perusahaan pada periode berikutnya.
Merupakan selisih antara aktiva lancar diatas hutang lancar, atau merupakan sebagian dari aktiva lancar yang benar-benar dapat
digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa menunggu likuiditas; Konsep ini disebut modal kerja netto (net working
capital).
Jadi menurut konsep ini dana yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan pada saat ini sesuai dengan maksud utama
didirikannya perusahaan, diantaranya adalah kas, piutang dagang sebesar harga pokoknya, persediaan, dan aktiva tetap sebesar
penyusutan pada periode tersebut.
Sedangkan efek atau surat berharga dan margin laba dari piutang merupakan modal kerja potensial yang akan menjadi modal
kerja bila piutang sudah dibayar dan efek sudah dijual.
KATEGORI
d. Inventori
IMPLIKASI :
1. Perusahaan memiliki aktiva lancar diatas hutang lancar maka perusahaan memiliki net working capital;
2. Penggunaan modal kerja, semakin besar current assets dapat menutupi current liabilities, semakin besar kemampuan
perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya (semakin likuid).
3. Pada kenyataannnya, perputara kas masuk cast inflowa dan putaran kas keluar cast outflows tidak selalu sinkron, tetapi
perusahaan harus mempertahankan net working capital agar tetap likuid.
- Cash inflows walaupun dapat diramalkan, belum tenu seperti yang dihaapkan baik dalam pengertian jumlah uang masuk
maupun dalam pengertian waktu penerimaan kas;
- Cash outflows lebih dapat ditentukan karena baik pembelian karena kredit, jumlah dan waktu pembayrannya telah
ditentukan.
- Kelebihan atas modal kerja mengakibatkan kemampuan lanba menurun sebagai akibat lambatnya perputaran dana
perusahaan;
- Menimbulkan kesan bahwa manajemen tidak mampu memnggunakan modal kerja secara efisien;
- Jika modal kerja tersebut dipinjam dari bank maka perusahaan mengalami kerugian dalam membayar bunga.
- Melindungi kemungkinan terjadinya krisis keuangan guna membenahi modal kerja yang diperlukan;
- Merencanakan dan mengawasi rencana perusahaan menjadi rencana keuangan di dalam jangka pendek;
- Membayar atau memenuhi kewajiban jangka pendek sesuai dengan jatuh tempo;
- Memperoleh kredit sebagai sumber dana guna memperbesar pmenuhan kebutuhan kekayaan aktiva lancar;
- Memberikan pedoman yang sehingga tidak terdapat keraguab menajemen guna memperoleh efisiensi yang baik.
Menurut WB. Taylor dan Bambang Riyanto (1995) Modal Kerja digolongkan dalam beberapa Jenis :
Modal kerja yang ada pada persahaan untuk dapat menjalankan fungsinya, modal kerja ini terdiri dari :
Merupakan jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjaga kontinuitas usahanya atau modal kerja
yang secara terus menerus diperlukan untuk kelancaran usaha.
Modal Kerja Normal adalah modal kerja yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan proses produksi yang normal.
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan, modal kerja ini terdiri dari :
Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya (misalnya adanya
pemogokan buruh, banjir, perubahan keadaan ekonomi yang mendadak).
1. Volume Penjualan
Perusahaan membutuhkan modal kerja untuk mendukung kegiatan operasional pada saat terjadi peningkatan penjualan;
Fluktuasi dalam penjualan yang disebabkan oleh factor musim dan siklus akan mempengaruhi kebutuhan akan modal kerja.
Jika terjadi pengembangan tekhnologi maka akan berhubungan dengan proses produksi dan akan membawa dampak terhadap
kebutuhan akan modal kerja;
4. Kebijakan perusahaan
Kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan juga akan membawa dampak terhadap kebutuhan modal kerja.
Kebijakan Modal Kerja
1. Kebijakan Konservatif
Merupakan pemenuhan modal kerja yang lebih baik banyak menggunakan sumber dana jangka panjang dibandingkan sumber dana
jangka pendek. Modal kerja permanen dan sebagian modal kerja variable dipenuhi oleh sumber dana jangka panjang, dan
sebagian modal kerja variable lainnya dipenuhi dengan sumber dana jangka pendek.
2. Kebijakan Moderat/Hedging
Perusahaan membiayai aktiva dengan dana yang jangka waktunya kurang lebih sama dengan perputaran aktiva tersebut yaitu
aktiva yang bersifat permanen dan modal kerja permanen akan didanai dengan sumber dana jangka panjang dan aktiva yang
bersifat variebal atau modal kerja variebal akan didanai dengan sumber dana jangka pendek (matching principle)
3. Kebijakan Agresif
Sebagian kebutuhan dana jangka panjang dipenuhi dengan sumber dana jangka pendek. Pada pendekatan ini perusahaan berani
menanggung resiko yang cukup besar.
a. Periode terikatnya modal kerja yaitu jangka waktu yang diperlukan mulai kas ditanamkan ke dalam elemen-elemen modal
kerja sampai menjadi kas lagi. Semakin lama periode terikatnya modal kerja, akan semakin memperbesar jumlah kebutuhan
modal kerja, demikian sebaliknya.
Periode terikatnya modal kerja pada perusahaan perdagangan sbb :
KAS BAHAN BAKU PROSES PRODUKSI BARANG JADI PIUTANG DAGANG KAS
Merupakan pengeluaran kas rata-rata setiap harinya untuk keperluan pembelian bahan baku, bahan penolong, pembiayaa upah,
pembayaran biaya pemasaran dan pembayaran-pembayaran tunai lainnya.
Dengan cara menghitung perputaran elemen-elemen pembentuk modal kerja seperti perputaran kas, perpitaran piutang, dan
perputaran persediaan.
Contoh :
LANGKAH I :
= 20.000.000 / ((200.000+400.000)/2)
= 20.000.000 / 300.000
= 66,67 = 67 kali
= 20.000.000 / ((500.000+600.000)/2))
= 20.000.000 / 550.000
= 36,36 = 37 kali
= 20.000.000 / ((700.000+800.000/2))
= 20.000.000 / 750.000
= 26,67 = 27 kali
LANGKAH II :
Menghitung periode terkait elemen modal kerja :
TOTAL = 27 Hari
Dari perhitungan tersebut diatas didapakan periode terikat elemen modal kerjanya adalah sebesar 27 hari, sehingga perputaran
elemen modal kerja sebesar =
Jika diestimasikan tahun 2014 penjualan naik menjadi 30.000.000 maka estimasi kebutuhan modal kerja adalah 30.000.000 / 13 =
Rp 2.307.692,31
Semoga bermanfaat :)
a. Membimbing Investor dan kreditor untuk membuat keputusan atau pertimbangan tentang pencapaian perusahaan dan prospek
pada masa datang.
b. Membantu penganalisis untuk mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan perusahaan yang bersangkutan.
c. Untuk mengambil manfaat rasio keuangan kita memerlukan standar untuk perbandingan. Salah satu pendekatan adalah
membandingkan rasio-rasio perusahaan dengan pola industri atau lini usaha di mana perusahaan secara dominan beroperasi.
1. Rasio Likuiditas
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menjamin kewajiban-kewajiban lancarnya.
a. Rasio Lancar (Current ratio) = Aktiva Lancar (Current Assets) / Hutang Lancar (Current Liabilities)
Current Assets adalah pos-pos yang berumur satu tahun atau kurang atau siklus usaha normal yang lebih besar.
Current Liabilities adalah kewajiban yang pembayarannya kurang dari 1 tahun atau siklus operasi normal dalam usaha.
Contoh : Dik : Aktiva lancar Rp 50 juta dan Hutang Lancar Rp 40 juta, maka rasio lancarnya adalah 50 juta / 40 juta = 1.25%
Artinya setiap 1 rupiah hutang lancar bisa dijamin dengan 1 rupiah aktiva lancar.
Rasio lancar digunakan untuk mengunkapkan jaminan keamanan (margin of safety) perusahaan terhadap kredit jangka pendek.
Jika nilainya kurang dari 1% maka perusahaan dikatakan mengalami kesulitan dalam melunasi utang jangka pendeknya.
Tetapi jika rasio lancarnya terlalu tinggi, maka sebuah perusahaan dikatakan kurang efisien dalam mengurus aktiva lancarnya.
b. Quick Ratio = (Aktiva Lancar Persediaan) / Kewajiban Lancar
Persediaan ini terdiri dari alat-alat kantor, bahan baku, persediaan barang dalam proses, dan persediaan barang jadi. Hal ini
bertujuan mengadakan persediaan yang dibutuhkan untuk operasi yang berkelanjutan pada biaya yang minimum.
Rasio cepat yang mempunyai nilai 100% dianggap kurang baik tingkat likuiditasnya.
Kemampuan untuk membayar utang yg segera hrs dipenuhi. Dengan aktiva lancar yg lebih likuid.
e. Working Capital to Total Aset Rasio
= (Aktiva Lancar Hutang Lancar) / Jumlah Aktiva
2. Rasio Pengungkit/Leverage/Solvabilitas
Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat pengelolaan sumber dana perusahaan. Atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi
semua kewajibannya dengan menggunakan semua aset yang dimiliki. Hal ini terjadi jika perusahaan mengalami pailit. Beberapa
rasio ini antara lain :
Beberapa bagiam dari keseluruhan dana yang dibelanjai dengan utang. Atau
c. Long Term Debt To Equity Ratio = Hutang Jangka Panjang / Modal Sendiri
Bagian setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk hutang jk panjang.
Besarnya aktiva tetap tangible yang digunakan untuk menjamin hutang jangka panjang setiap rupiahnya
Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola aset-asetnya sehingga memberikan aliran kas masuk bagi
perusahaan/
Kemampuan modal keja perusahaan berputar dalam satu periode siklus kas perusahaan
C. RASIO LABA/RUGI
4. Rasio Profitabilitas
Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Rasio ini digunakan untuk mengukur harga pasar relatif terhadap Nilai Buku Perusahaan.
Yi cara mengevaluasi dengan jalan membandingkan rasio-rasio antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya yang
sejenis pada saat bersamaan.
Dengan cara ini dapat diketahui apakah perusahaan yang bersangkutan berada diatas, berada pada rata-rata, atau berda di bawah
rata-rata industri.
Yi cara mengevaluasi dengan jalan membandingkan rasio-rasio perusahaan dari satu periode ke periode lainnya.
Dengan membandingkan antara rasio-rasio yang saat ini dengan rasio-rasio di masa lalu yang dapat memperlihatkan apakah
perusahaan mengalami kemajuan atau kemunduran.
a. Rasio tersebut dibentuk dari akuntansu dan data yang dipengaruhi oleh cara penafsirannya dan bahkan dpat dimanipulasi;
b. Kecocokan dengan rasio gabungan industri bukan suatu jaminan bahwa perusahaan sedang berjalan normal dan dipimpin dengan
baik;
1. Adanya perbandingan dengan perusahaan sejenis yang mempunyai tingkat rasio yang hampir sama;
2. Adanya analisis kecenderungan (trend)dari setiap rasio pada tahun-tahun sebelumnya.
Tampilkan posting dengan label Pengertian Teori Market Value Added. Tampilkan semua posting
MVA = nilai pasar dari saham ekuitas modal yang diberikan pemegang saham.
Kusnan (2007:30), MVA diperoleh dengan menghitung nilai perusahaan (company/enterprise value), penjumlahan harga pasar
seluruh saham, surat utang dan surat berharga lainnya yang dimaksudkan untuk mobilitasi capital, dikurangi nilai buku ( book
value) atau modal yang diinvestaskan. MVA merupakan net present value dari seluruh EVA yang akan datang.
Melani (2007:44) menerangkan MVA merupakan selisih antara nilai perusahaan (enterprise value) yang merupakan nilai saham
beredar ditambah dengan utang dan jumlah modal (capital) yang ditanamkan.
Capital merupakan modal sendiri dan utang setelah penyesuaian (adjustment) penyesuaian dilakukan untuk merefleksikan kondisi
ekonomi baik atas hasil usaha (laba) maupun modal, penyesuaian yang dilakukan, misalnya kelebihan kas dikeluarkan dari modal,
amortisasi goodwill ditambahkan dikeluarkan dari modal, biaya bunga dikeluarkan dalam menghitung laba usaha.
Young & Stephen (2001:26) MVA adalah
MVA yang positif berani menunjukkan pihak manajemen telah mampu meningkatkan kekakyaan pemegang saham dan MVA yang
negatif mengakibatkan berkurangnya nilai modal pemegang saham, jika MVA sama dengan 0 maka perusahaan tidak
meningkatkan kekayaan bagi pemegang saham. Sehingga memaksimalkan nilai MVA seharusnya menjadi tujuan utama perusahaan
dalam meningkatkan kekayaan pemegang saham (Zaky, 2002 : 139).
KELEMAHAN KELEBIHAN
EVA dan MVA memiliki hubungan tetapi hubungan antara EVA dan MVA merupakan hubungan yang tidak langsung. Jika pada
perusahaan memiliki sejarah EVA yang bagus maka secara tidak langsung juga memiliki MVA yang bagus juga. Harga saham yang
merupakan unsur utama MVA, lebih tergantung kepada ekspektasi kinerja di masa mendatang daripada suatu kinerja historis oleh
sebab itu, sebuah perusahaan dalam sejarah EVA negatif dapat saja memiliki EVA yang positif, asalkan para investornya
mengharapkan terjadinya suatu perubahan arah dimasa mendatang.
Ketika EVA atau MVA digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajerial sebagai bagian dari program kompensasi intensif, EVA
adalah ukuran yang umum digunakan. Alasan pertama, EVA menunjukkan nilai tambah yang terjadi selama suatu tahun tertentu,
sedangkan MVA mencerminkan kinerja perusahaan sepanjang hidupnya, bahkan mungkin termasuk masa-masa sebelum manajer
yang ada sekarang dilahirkan.
Kedua, EVA dpat diterapkan pad masing-masing divisi atau unit-unit yang lain dari sebuah perusahaan besar, sedangkan MVA harus
diterapkan untuk perusahaan secara keseluruhan (Brigham&Weston, 2003:70).
Menurut Warsono (2003:49), MVA perusahaan selama periode tertentu, secara teoritis dapat didefinisikan sebagai nilai sekarang
dari seluruh EVA dimasa mendatang yang diharapkan (expected future EVA). Ini berarti MVA merupakan jumlah nilai sekarang dari
keseluruhan EVA dimasa yang akan datang yang diharapkan. Berdasarkan definisi ini, jika investor mengharapkan EVA nol pada
satu tahun yang akan datang, maka mereka mengharapkan tidak ada nilai yang diciptakan, sehingga saham akan dijual pada nilai
bukunya jika EVA yang diharapkan negatif.
a. Menghitung besarnya nilai pasar perusahaan yang dapat melalui harga saham dikalikan dengan jumlah saham yang beredar;
b. Menghitung modal yang diinvestasikan perusahaan yang dapat melalui harga nominal saham dikalikan dengan jumlah saham beredar.
Untuk perhitungannya menyusul... insyallah masih dalam proses analisa..!!!
PENGGUNAAN SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN RATE OF RETURN DALAM COST OF
EQUITY
Didalam mengukur WACC terdapat unsure Cost of equity rate yang digunakan apakah Rate Bank Indonesia ataukah rate of
return..?
Cost of Equity (Biaya Modal) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik yang berasal dari
hutang, saham preferen, saham biasa, dan laba ditahan untuk menandai suatu investasi atau operasi perusahaan.
Bagi perusahaan cost of capital merupakan tingkat penggunaan dana yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan modal
tersebut.
Sedangkan bagi investor cost of capital tersebut digunakan untuk mencerminkan tingkat resiko dari aktiva yang dimiliki.
Suku Bunga BI merupakan suku bunga yang digunakan dalam mekanisme BI untuk surat Berharga Indonesia (SBI) yang dikeluarkan
dengan menggunakan system lelang.
ATAU
BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan
diumumkan kepada publik.
Fungsi
BI Rate diumumkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia setiap Rapat Dewan Gubernur bulanan dan diimplementasikan pada operasi
moneter yang dilakukan Bank Indonesia melalui pengelolaan likuiditas (liquidity management) di pasar uang untuk mencapai sasaran
operasional kebijakan moneter.
Sasaran operasional kebijakan moneter dicerminkan pada perkembangan suku bunga Pasar Uang Antar Bank Overnight (PUAB O/N).
Pergerakan di suku bunga PUAB ini diharapkan akan diikuti oleh perkembangan di suku bunga deposito, dan pada gilirannya suku bunga
kredit perbankan.
Dengan mempertimbangkan pula faktor-faktor lain dalam perekonomian, Bank Indonesia pada umumnya akan menaikkan BI Rate apabila
inflasi ke depan diperkirakan melampaui sasaran yang telah ditetapkan, sebaliknya Bank Indonesia akan menurunkan BI Rate apabila
inflasi ke depan diperkirakan berada di bawah sasaran yang telah ditetapkan.
Adalah tingkat pengembalian saham atas investasi yang dilakukan oleh investor.
Menurut Sogiyanto (2003), membedakan return saham menjadi dua jenis return realisasi (realized return) dan return ekspektasi
(Expected return).
Return Realisasi merupakan return yang telah terjadi dan dihitung berdasarkan data historis. Hal ini penting sebagai dasar pengukuran
kinerja perusahaan, serta sebagai dasar penentuan return ekspekasi dan resiko dimasa mendatang.
Sedangkan return ekspektasi merupakan return yang diharapkan terjadi di masa mendatang dan bersifat tidak pasti (belum terjadi).
MENJAWAB PERTANYAAN..
Dengan adanya sedikit deskripsi diatas sudah jelas perbedaan masing-masing kepentingan antara perusahaan dan investor dalam
mengetahui tingkat pengembalian investasi atas biaya modal yang sudah didapat perusahaan atau dikeluarkan oleh investor.
**baca lagi note diatas..**
Bagi perusahaan untuk rate yang digunakan adalah ROR (Rate of return) kenapa?
Bentar-bentar kita harus tahu dulu macam-macam dari ROR diantaranya adalah :
Adalah metode penilaian investasi yang berusaha menunjukkan ratio atau atau perbandingan antara keuntungan netto tahunnan terhadap
nilai investasi yang diperlukan untuk memperoleh laba/keuntungan tersebut baik diperhitungkan dengan nilai investasi (initial
investment) atau rata-rata investasi )average investment).
Internal Rate of Return dalah tingkat diskonto ( discount rate ) yang menjadikan sama antara present value dari penerimaan cash dan
present value dari nilai investasi discount rate/tingkat diskonto yang menunjukkan net present value atau sama besarnya dengan nol.
Nerusin jawaban,,Kenapa..?
Perusahaan menggunakan suku bunga rate of return adalah untuk menghasilkan perhitungan yang cepat didasarkan pada kejadian
historis atau ekspektasi dimasa depan. jadi prosentase yang dipakai adalah tidak kurang dan tidak lebih dari data sebelumnya atau
anggapan perusahaan dimasa mendatang.
Karena untuk mendapatkan modal dari investor perusahaan harus cepat dalam mengambil langkah perhitungan. Dan karena biaya modal
sangat sulit untuk diperhitungkan secara benar dan riil maka perusahaan menggunakan ekspekstasi atau data hostoris.
Bagi Investor suku bunga yang sebaiknya dipakai adalah rate suku bunga BI. Dimana rate ini adalah rate likuiditas, yang mana
memberikan tingkat suku bunga yang pasti.
Kita tahu bahwa investor ingin mengetahui tingkat resiko dari modal yang ditanamkan dengan pasti maka mereka menggunakan Rate BI
ini.
KESIMPULAN JAWABAN
Nah, kita tahu bahwa perusahaan menggunakan ROR didalam menggunakan tingkat suku bunga dan Investor menggunakan Suku Bunga
BI. Terjadi ketimpangan dalam hal ini.
Apabila perusahaan kekeh maka invetor akan lari ke perusahaan lain. Untuk menghindari ini maka perusahaan menggunakan rate of
return adjustment (tingkat suku bunga disesuaikan). Dalam hal ini perusahaan dan investor tidak ada yang merasa dirugikan karena
prosentase suku bunga di setujui oleh kedua belah pihak dengan mempertimbangkan beberapa alasan dari masing-masing
Itu menurut saya, kalau ada jawaban lain bisa di include-kan dikolom komentar artikel ini.
Konfirmasi Pembayaran (KP) bisa juga disebut sebagai Konfirmasi Order adalah sebuah surat yang berisikan tanggapan atas
permintaan pembelian (Purchase Order) dari konsumen (pembeli) atas barang yang akan kita jual, dimana berisikan mengenai
produk, cara pembayaran dan pengiriman barang serta hal-hal lain yang berhubungan dengan kontrak penjualan.
Setelah perusahaan membuat Konfirmasi Pembayaran maka KP tersebut harus dilayangkan kepada calon pembeli. Apabila
disetujui maka langkah yang harus dilakukan selanjutnya adalah langsung melakukan prosedur yang sudah tertera di dalam KP.
Konfirmasi Pembayaran (KP) ini muncul ketika ada Purchase Order (PO)
Surat Penawaran Harga (SPH) adalah Surat yang isinya untuk menawarkan barang yang akan kita jual kepada konsumen.
Didalamnya memuat jenis atau deskripsi barang yang ditawarkan, harga serta system pengiriman dan pembayaran. Serta
memuat boleh adanya nego mengenai diskon atau tidak. Serta pengenaan PPN apakah include dengan harga faktur atau exclude
harga faktur. contoh klik disini
4. Kirm KP ke calon pembeli untuk meminta persetujuan mengenai hal-hal yang tercantum di KP;
5. Apabila sudah mendapat persetujuan maka dilakukan penjualan barang sesuai perjanjian;
6. Bagian piutang akan selalu memeriksa pembayaran ke bank yang sudah ditunjuk perusahaan.
7. Lunas selesai
Untuk prosedur pembelian secara kredit merupakan kebalikan dari prosedur penjualan; yi:
2. Apabila sesuai dengan spek yang diinginkan maka perusahaan akan membuat PO yang akan dikirim ke perusahaan pemilik
barang;
5. Bagian hutang harus memeriksa saldo dan termin agar tidak salah dalam hal pembayaran;
6. Lunas - selesai
1. Tak hanya perusahaan yang go publik yang bisa melakukan penilaian kinerja tetapi perusahaan yang berada
pada tingkat nasional pun bisa melakukan penilaian kinerja.
Saya kutip dari bukunya Muladi, 2006 : 416 yaitu kinerja merupakan hal yang penting yang harus dicapai oleh
setiap perusahaan manapun, kinerja sering dikaitkan dengan kondisi laporan keuangan. Maka kinerja harus
dicapai oleh setiap perusahaan, karena merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan dalam mengelola
dan mengalokasikan sumberdaya. Tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam
mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang sudah ditetapkan. Standar perilaku
dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam anggaran.
Menurut Brigham dan Hosuton, 2006 yaitu Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan digunakan
investor untuk memperoleh perkiraan tentang laba dan deviden di masa mendatang dan resiko atas penilaian
tersebut. Dengan demikian pengukuran kinerja keuangan dari laporan keuangan dapat digunakan sebagai alat
ukur pertumbuhan kekayaan pemegang saham.
Manajemen harus menetapkan sasaran yang akan dicapai di masa yang akan datang melalui proses
perencanaan salah satunya dengan mengindentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan
untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan.
Ketika dikaitkan dengan kinerja keuangan yaitu EVA maka EVA ini digunakan untuk menilai efektifitas
manajerial untuk satu tahun tertentu. Atau EVA merupakan metode pengukuran kinerja perusahaan yang
mempertimbangkan biaya modal atas penggunaan seluruh modal dalam kegiatan operasionalnya.
a. Modal (capital) yang menggambarkan jumlah dana yang digunakan perusahaan dalam menjalankan usahanya,
b. Keuntungan bersih hasil operasi perusahaan setelah pajak (NOPAT/Net Operating After Tax) yang
menggambarkan hasil penciptaan nilai dalam perusahaan;
c. Biaya modal (cost of capital) yang menggambarkan biaya pengorbanan dalam proses penciptaan nilai.
Untuk perhitunga EVA saya punya beberapa contoh soal bisa lihat dibawah :
BrealeyMyersAllen: Principles of Corporate Finance, Eighth Edition Back Matter Appendix A: Present Value
Tables
APPENDIX TABLE 1
1 .990 .980 .971 .962 .952 .943 .935 .926 .917 .909 .901 .893 .885 .877 .870
2 .980 .961 .943 .925 .907 .890 .873 .857 .842 .826 .812 .797 .783 .769 .756
3 .971 .942 .915 .889 .864 .840 .816 .794 .772 .751 .731 .712 .693 .675 .658
4 .961 .924 .888 .855 .823 .792 .763 .735 .708 .683 .659 .636 .613 .592 . 572
5 .951 .906 .863 .822 .784 .747 .713 .681 .650 .621 .593 .567 .543 .519 .497
6 .942 .888 .837 .790 .746 .705 .666 .630 .596 .564 .535 .507 .480 .456 .432
7 .933 .871 .813 .760 .711 .665 .623 .583 .547 .513 .482 .452 .425 .400 .376
8 .923 .853 .789 .731 .677 .627 .582 .540 .502 .467 .434 .404 .376 .351 .327
9 .914 .837 .766 .703 .645 .592 .544 .500 .460 .424 .391 .361 .333 .308 .284
10 .905 .820 .744 .676 .614 .558 .508 .463 .422 .386 .352 .322 .295.270 .247
11 .896 .804 .722 .650 .585 .527 .475 .429 .388 .350 .317 .287 .261 .237 .215
12 .887 .788 .701 .625 .557 .497 .444 .397 .356 .319 .286 .257 .231 .208 .187
13 .879 .773 .681 .601 .530 .469 .415 .368 .326 .290 .258 .229 .204 .182 .163
14 .870 .758 .661 .577 .505 .442 .388 .340 .299 .263 . 232 .205 .181 .160 .141
15 .861 .743 .642 .555 .481 .417 .362 .315 .275 .239 .209 .183 .160 .140 .123
16 .853 .728 .623 .534 .458 .394 .339 .292 .252 .218 .188 .163 .141 .123 .107
17 .844 .714 .605 .513 .436 .371 .317 .270 .231 .198 .170 .146 .125 .108 .093
18 .836 .700 .587 .494 .416 .350 .296 .250 .212 .180 .153 .130 .111 .095 .081
19 .828 .686 .570 .475 .396 .331 .277 .232 .194 .164 .138 .116 .098 .083 .070
20 .820 .673 .554 .456 .377 .312 .258 .215 .178 .149 .124 .104 .087 .073 .061
Note: For example, if the interest rate is 10 percent per year, the present value of $1 received at year 5 is $.621.
1 .862 .855 .847 .840 .833 .826 .820 .813 .806 .800 .794 .787 .78 .775 .769
2 .743 .731 .718 .706 .694 .683 .672 .661 .650 .640 .630 .620 .610 .601 .592
3 .641 .624 .609 .593 .579 .564 .551 .537 .524 .512 .500 .488 .477 .466 .455
4 .552 .534 .516 .499 .482 .467 .451 .437 .423 .410 .397 .384 .373 .361 .350
5 .476 .456 .437 .419 .402 .386 .370 .355 .341 .328 .315 .303 .291 .280 .269
6 .410 .390 .370 .352 .335 .319 .303 .289 .275 .262 .250 .238 .227 .217 .207
7 .354 .333 .314 .296 .279 .263 .249 .235 .222 .210 .198 .188 .178 .168 .159
8 .305 .285 .266 .249 .233 .218 .204 .191 .179 .168 .157 .148 .139 .130 .123
9 .263 .243 .225 .209 .194 .180 .167 .155 .144 .134 .125 .116 .108 .101 .094
10 .227 .208 .191 .176 .162 .149 .137 .126 .116 .107 .099 .092 .085 .078 .073
11 .195 .178 .162 .148 .135 .123 .112 .103 .094 .086 .079 .072 .066 .061 .056
12 .168 .152 .137 .124 .112 .102 .092 .083 .076 .069 .062 .057 .052 .047 .043
13 .145 .130 .116 .104 .093 .084 .075 .068 .061 .055 .050 .045 .040 .037 .033
14 .125 .111 .099 .088 .078 .069 .062 .055 .049 .044 .039 .035 .032 .028 .025
15 .108 .095 .084 .074 .065 .057 .051 .045 .040 .035 .031 .028 .025 .022 .020
16 .093 .081 .071 .062 .054 .047 .042 .036 .032 .028 .025 .022 .019 .017 .015
17 .080 .069 .060 .052 .045 .039 .034 .030 .026 .023 .020 .017 .015 .013 .012
18 .069 .059 .051 .044 .038 .032 .028 .024 .021 .018 .016 .014 .012 .010 .009
19 .060 .051 .043 .037 .031 .027 .023 .020 .017 .014 .012 .011 .009 .008 .007
20 .051 .043 .037 .031 .026 .022 .019 .016 .014 .012 .010 .008 .007 .006 .005
Sebelumnya masuk ke contoh soal maka kita terlebih dahulu mengetahui pengertian-pengertian istilah dibawah ini :
Merupakan selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital
sebagai diskon factor, atau dengan kata lain merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang didiskonkan
pada saat ini.
ATAU
NPV ini memperhatikan time value of money (nilai waktu dari uang) sehingga proceed/net cash flow yang digunakan dalam
menghitung NPV adalah proceed yang didiscountokan atas dasar biaya modal (cost of capital) atau rate of return yang diinginkan.
Untuk menghitung NPV diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi, biaya operasi, dan pemeliharaan serta perkiraan
manfaat/benefit dari proyek yang direncanakan.
Dalam metode ini pertama-tama yang dihitung adalah nilai sekarang (present value) dari proceeds yang diharapkan atas dasar
discount rate tertentu. Kemudian jumlah present value dari keseluruhan proceeds selama usianya dikurangi dengan Present
Value dengan jumlah investasinya (initial investment).
Selisih antara PV dari keseluruhan Proceeds dengan PV dari pengeluaran modal dinamakan Net Present Value (nilai sekarang
bersih).
RUMUS :
NPV = Rt / (1+i)t
Pada tabel berikut ditunjukkan arti dari perhitungan NPV terhadap keputusan investasi yang akan dilakukan :
NPV = 0 Investasi yang dilakukan tidak Kalau proyek dilaksanakan atau tidak
mengakibatkan perusahaan untung dilaksanakan tidak berpengaruh pada
ataupun rugi keuangan perusahaan. Keputusan harus
ditetapkan dengan menggunakan
criteria lain misalnya dampak investasi
terhadap positionin perusahaan.
Merupakan indicator tingkat efisiensi dari suatu investasi. Suatu proyek/investasi dapat dilakukan apabila laju pengembaliannya
(rate of return) lebih besar dari pada laju pengembalian apabila melakukan investasi di tempat lain (bunga deposito bank,
reksadana dan lain-lain).
ATAU
IRR adalah tingkat bunga (discount) yang akan menjadikan jumlah nilai sekarang proceed yang diharapkan akan diterima ( PV of
Proceed) sama dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal (PV of Outlays).
IRR digunakan dalam menentukan apakah investasi dilaksanakan atau tidak, untuk itu biasanya digunakan acuan bahwa investasi
yang dilakukan lebih tinggi dari Minimum acceptable rate of return atau Minimum attractive rate of return. Minimum acceptable
rate of return adalah laju pengembalian minimum dari suatu investasi yang berani dilakukan oleh seorang investor.
IRR merupakan suku bunga yang akan menyamakan jumlah nilai sekarang dari penerimaan yang diharapkan diterima ( present
value of future proceed) dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran untuk investasi.
RUMUS
Dimana :
i1 = bunga rendah
i2 = Bunga tinggi
Untuk mencari besarnya IRR dapat dilakukan dengan metode Trial and Error (coba-coba), yaitu mencoba menggunakan suku
bunga tertentu, melakukan perhitungan, kemudian menerimanya.
Bila suku bunga yang kita gunakan itu belum memberikan hasil PV of Proceed sama dengan PV of Outlays, maka dicoba lagi
sehingga diperoleh pada tingkat discount rate tertentu PV of Proceed dikurangi PV of Outlays sama dengan nol.
Dimana :
NI = Net Income (keuntungan netto rata-rata tahunan)
D. PAYBACK PERIOD
ADALAH SUATU PERIODE YANG DIPERLUKAN UNTUK DAPAT MENUTUP KEMBALI PENGELUARAN INVESTASI DENGAN MENGGUNAKAN
PROCEED ATAU NET CASH FLOW.
Cara menghitung dengan menggunakan metode ini adalah :
Jika proceed setiap tahun dari suatu proyek adalah sama selama umur proyek, dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :
ATAU
E. PI (Profitability Index)
Adalah antara nilai sekarang aliran kas masuk netto (Present Value of Proceed) di masa mendatang dengan aliran kas keluar mula-
mula (Present Value of Outlays).
Profitability Index = Present Value of Proceed / Present Value of Outlays
Kriteria penilaiannya, apabila P1 sama dengan 1 atau lebih maka usulan proyek tersebut diterima, sebaliknya bila PI kurang dari 1
maka usulan proyek ditolak.
Artikel dibawah merupakan sedikit jawaban atas pertanyaan dari penanya blog.
Menurut Wikipedia
Going concern atau kelangsungan usaha adalah prinsip dasar dalam penyusunan laporan keuangan. Selain itu Going Concern adalah
dimana entitas (perusahaan) biasanya dilihat sebagai berkelanjutan dalam bisnis di masa mendatang.
Dimana pentingnya perusahaan melakukan perlunya likuidasi, penghentian perdagangan atau mencari perlindungan dari kreditur
sesuai dengan undang-undang atau peraturan untuk menjaga supaya tetap going concern.
Kita sebenarnya tahu, bahwa tugas auditor yang paling kunci adalah memeriksa dan mengevaluasi atas laporan keuangan disertai
bukti yang otentik baik dari sisi internal maupun eksternal serta memberikan opini terhadap hasil pemeriksaan tersebut.
Dalam hubungannya dengan going concern auditor mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk melajutkan kelangsungan hidup
untuk jangka waktu tidak lebih dari satu tahun setelah tanggal laporan keuangan yang diaudit.
Hal yang perlu dipertimbangkan oleh seorang auditor dalam mengevaluasi laporan keuangan entitas untuk mengetahui tingkat
adanya going concern adalah :
a. Auditor mempertimbangkan barang-barang seperti tren negatif dalam hasil operasi, kredit macet, penolakan kredit perdagangan
dari pemasok ekonomis komitmen jangka panjang, dan proses hukum dalam memutuskan jika ada keraguan substansiol atas
kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
Jika auditor yakin ada keraguan substansial tentang kemampuan perusahaan untuk melanjutkan kelangsungan hidup untuk jangka
waktu yang wajar, ia harus memperoleh informasi tentang rencana manajemen yang dimaksudkan untuk mengurangi dampak dari
kondisi atau peristowa dan menilai kemungkinan bahwa rencana tersebut dapat dilaksanakan secara efektif.
b. Auditor memberikan pedoman dalam menyediakan kerangka kerja untuk membantu direksi, komite audit dan tim keuangan
apakah sesuai untuk mengadopsi dasar kelangsungan usaha dalam penyusunan laporan keuangan dan dalam membuat
pengungkapan yang seimbang, proporsional dan jelas.
Perusahaan dikatakan memenuhi standar going concern apabila didalam laporan keuangan untuk pencatatan aset dan kewajiban
adalah tepat atas dasar bahwa perusahaan akan dapat merealisasikan aktiva dan kewajiban dalam kegiatan usaha normal.
Auditor didalam memberikan opini going concern harus mempertimbangkan atas kondisi / peristiwa keungan yang ada.
Contohnya tren-untuk Negatif misalnya, kerugian operasi berulang, kekurangan modal kerja, arus kas negatif dari aktivitas
operasi, merugikan rasio keuangan indikasi lain yang mungkin kesulitan keuangan-misalnya, default pada pinjaman atau mirip
perjanjian, tunggakan dalam bentuk dividen, penolakan kredit perdagangan biasa dari pemasok, restrukturisasi utang, tidak
dipenuhinya persyaratan modal hukum, perlu mencari sumber baru atau metode pembiayaan atau untuk membuang aset
substansial internal hal-misalnya, bekerja penghentian atau tenaga kerja lainnya kesulitan, ketergantungan besar pada
keberhasilan suatu proyek tertentu, tidak ekonomis komitmen jangka panjang, perlu secara signifikan merevisi operasi hal
eksternal yang memiliki terjadi-misalnya, proses hukum, undang-undang, atau hal-hal serupa yang mungkin membahayakan
kemampuan entitas untuk beroperasi; kerugian dari waralaba kunci, lisensi, atau paten, kehilangan pelanggan atau pemasok
utama, bencana yang tidak diasuransikan atau underinsured seperti kekeringan, gempa bumi, atau banjir.
Apabila auditor dalam mengevaluasi ada keraguan substansial dan hal tersebut sudah dipertimbangkan dengan rencana
manajemen, maka ia harus mempertimbangkan menyimpulkan bahwa ketidakpastian yang signifikan mengenai kemampuan entitas
untuk going concern terjadi untuk jangka waktu yang wajar dari sisa-sisa waktu, kecukupan pengungkapan tentang
ketidakmampuan kemungkina perusahaan untuk going concern. Di dalam laporan audit termasuk Paragraf Penjelasan (setelah
paragraf pendapat) untuk mencerminkan kesimpulannya.
Kesimpulan auditor tentang kemampuan entitas untuk melanjutkan kelangsungan hidup harus diekspresikan melalui penggunaan
frase "ketidakpastian yang signifikan mengenai kemampuannya (entitas) untuk melanjutkan kelangsungan hidup" [atau kata-kata
serupa yang terdiri atas persyaratan substansial keraguan dan kekhawatiran akan] seperti yang digambarkan dalam ayat .13.
[Seperti diubah, efektif untuk laporan yang dikeluarkan setelah tanggal 31 Desember 1990, dengan Pernyataan Standar Auditing
No 64.]
Contoh lain :
Berikut dari paragraf penjelasan (setelah paragraf pendapat) dalam laporan auditor menggambarkan ketidakpastian tentang
kemampuan entitas untuk melanjutkan sebagai keprihatinan pergi untuk jangka waktu yang wajar. Laporan keuangan terlampir
disusun dengan anggapan bahwa Perusahaan akan melanjutkan kelangsungan hidup. Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan X
atas laporan keuangan, Perseroan telah berulang kali menderita kerugian operasi dan memiliki defisiensi modal bersih yang
menimbulkan keraguan substansial kemampuannya untuk kelangsungan pergi. Rencana manajemen sehubungan dengan hal ini
juga dijelaskan dalam Catatan X. Laporan keuangan tidak mencakup penyesuaian yang mungkin timbul akibat dari ketidakpastian
ini. [Seperti diubah, efektif untuk laporan yang dikeluarkan setelah tanggal 31 Desember 1990, dengan Pernyataan Standar
Auditing No 64.] Jika auditor menyimpulkan bahwa entitas pengungkapan sehubungan dengan kemampuan entitas untuk
melanjutkan kelangsungan hidup untuk jangka waktu yang wajar tidak memadai, keberangkatan dari prinsip akuntansi yang
berlaku umum ada. Hal ini dapat mengakibatkan baik yang memenuhi syarat (kecuali) atau pendapat yang merugikan. Pedoman
pelaporan untuk situasi tersebut disediakan di bagian 508, Laporan Laporan Keuangan Audited. Ketidakpastian yang signifikan
mengenai kemampuan entitas untuk melanjutkan kelangsungan hidup untuk jangka waktu yang wajar yang muncul pada periode
saat ini tidak berarti bahwa dasar untuk keraguan tersebut ada pada periode sebelumnya dan, karena itu, seharusnya tidak
mempengaruhi laporan auditor pada laporan keuangan periode sebelumnya yang disajikan secara komparatif. Ketika laporan
keuangan dari satu atau lebih periode sebelumnya yang disajikan secara komparatif dengan laporan keuangan periode berjalan,
pelaporan petunjuk yang diberikan dalam bagian 508. Jika keraguan substansial tentang kemampuan entitas untuk melanjutkan
kelangsungan hidup untuk jangka waktu yang wajar ada pada tanggal laporan periode sebelumnya keuangan yang disajikan
secara komparatif, dan keraguan yang telah dihapus pada periode saat ini, paragraf penjelasan termasuk dalam laporan auditor
(setelah paragraf pendapat) terhadap laporan keuangan periode sebelumnya tidak
harus diulang.
Berdasarkan dari sumber WIKIPEDIA bahwa Mengapa Auditor Gagal Komentar pada Pengecualian Asumsi Going Concern.
Karena penerbitan pendapat going concern dikhawatirkan menjadi self-fulfilling prophecy, yang menyatakan bahwa apabila
auditor memberikan opini going concern, maka perusahaan akan menjadi lebih cepat bangkrut karena banyak investor yang
Kreditor sering menganggap subjek untuk kualifikasi sebagai alasan tersendiri untuk tidak memberikan pinjaman, alasan selain
keadaan menciptakan ketidakpastian yang menyebabkan kualifikasi. Dengan demikian, kualifikasi auditor cenderung menjadi self-
fulfilling prophecy. Auditor ditempatkan di tengah dilema moral dan etika: apakah untuk mengeluarkan pendapat going concern
dan risiko meningkat dengan kesulitan keuangan klien mereka, atau tidak mengeluarkan pendapat going concern dan risiko tidak
memberitahu pihak yang berkepentingan dari kemungkinan kegagalan perusahaan. Harapannya adalah bahwa mengeluarkan
pendapat going concern mungkin mempromosikan kegiatan timelier penyelamatan. Alasan lain, lebih merisaukan bahwa auditor
mungkin gagal untuk mengeluarkan pendapat going concern telah disinggung oleh media mainstream di WorldCom dan Enron
kegagalan bisnis: kurangnya independensi auditor. Manajemen menentukan masa jabatan auditor dan remunerasi. Ancaman
menerima modifikasi going concern dapat mengirimkan manajemen untuk auditor lain, dalam sebuah fenomena yang disebut
sebagai Apalagi "belanja pendapat.", Dalam kasus ekstrim dari diri-ramalan, jika klien bangkrut, auditor kehilangan masa Audit
biaya. Ini takut kehilangan biaya masa depan dapat membahayakan kemampuan auditor untuk membuat opini yang tidak bias
pada laporan keuangan klien.
Bahwa pada bulan Juli 2002, sebuah konggres menyetujui mengenai dikeluarkannya Undang-undang Sarbanes Oxley atau
merupakan peraturan sekuritas yang signifikan sejak Undang-undang sekuritas tahun 1933 dan 1934. Konggres ini mempunyai
tujuan dimana pengendalian dalam perusahaan serta peran auditor dalam mendeteksi kecurangan.
Karena pada waktu itu terjadi penyelewengan di perusahaan di Worldcom yang melibatkan puncak direktur (CEO) yaitu Bernie
Ebbers dimana dia meminta penyelianya bernama Chooper untuk tidak membocorkan masalah atas transaksi pembelian computer
yang tidak memiliki bukti senilai $500 juta. Dan pada saat itu Cooper berusaha untuk untuk menggali informasi sedalam-
dalamnya. Walaupun permintaan dari atasan chopper diminta untuk tidak memakai istilah pengendalain internal perusahaan
apabila sewaktu-waktu ditanya oleh pihak-pihak terkait. Tetapi Cooper ini menolak dan memberikan masukan kepada atasannya
itu. Tetapi tidak ditanggapi.
Akhirnya pada akhir Mei 2002 tim Cooper menemukan ketidakberesan dalam pembukuan. Dimana perusahaan sudah mengubah
kerugian sebesar $662 menjadi laba sebesar $2.4 miliar pada tahun 2001. Pada saat itu Cooper dipanggila oleh atasannya untuk
menunda pemeriksaan sampai kuartal berikutnya tetapi Cooper ini menolaknya.
Dan pada bulan Juni 2002 perusahaan mengumumkan adanya penggelembungan aktiva sebesar $3.8 miliar, suatu kecurangan
akuntansi yang sangat luar biasa pada waktu itu.
Sumber : Amanda Riplay The Night Detective (30 Desember 2002) dan Susan Pulliam dan Deborah Solomon Uncooking the
books (30 Oktober 2002).
Nah, dari cerita diatas tentunya sudah jelas bagaimana peran auditor didalam suatu perusahaan.
Pengertian Auditing
Adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi
itu dan criteria yang telah ditetapkan. Dan Auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen.
Langkah-langkah Audit
Dalam hal ini auditor melakukan pemeriksaan secara rutin atas informasi yang dapat diukur termasuk laporan keuangan
perusahaan dan SPT PPh federal perorangan. Auditor juga mengaudit informasi yang lebih subyektif seperti efektifitas system
computer dan efisiensi operasi manufaktur.
Kriteria pemeriksaan atas laporan keuangan harus mempunyai prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP). Oleh karena
itu KAP (kantor akuntan public) akan menentukan apakah LK itu sudah disesuaikan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Untuk informasi yang lebih subyektif kriterinya ssulit untuk ditetapkan . Biasanya auditor dan entitas yang diaudit telah sepakat
mengenai criteria yang akan digunakan sebelum audit dimulai.
Missal, dalam audit atas efektifitas aspek-aspek khusus dalam operasi computer, kriterinya mungkin mencakup tingkat kesalahan
input atau output yang masih bisa ditolerir.
Bukti (evidence) adalah setiap informasi yang digunakan auditor untuk menentukan apakah informasi yang diaudit dinyatakan
sesuai dengan criteria yang telah ditetapkan.
Macam-macam bukti :
1. Auditor harus memiliki kualifikasi untuk memahami criteria yang digunakan dan harus kompeten untuk mengetahui jenis serta
jumlah bukti yang akan dikumpulkan guna mencapai kesimpulan yang tepat setelah memeriksa bukti itu.
2. Auditor harus mempertahankan independensi yang tinggi untuk menjaga kepercayaan para pemakai yang mengandlkan laporan
mereka.
Auditor independen adalah auditor yang mengeluarkan laporan mengenai laporan keuangan perusahaan. Walaupun auditor ini
menerima fee dari perusahaan tetapi harus independen dalam melakukan audit.
d. Palaporan
Tahap terakhir yang dilakukan audtor adalah menyiapkan laporan audit (audit report), yang menyampaiakan temuan-temuan
selama melakukan audit kepada pemakai.
Laporan ini memiliki sifat yang berbeda-beda tetapi semuanya harus member tahu pembaca tentang derajat kesesuaian antara
informasi dan criteria yang telah ditetapkan. Laporan ini juga mempunyai bentuk yang berbeda dan dapat bervariasi mulai dari
jenis yang sangat teknis yang biasanya dikaitkan dengan audit laporan lisanyang sederhana dalam audit operasional atas
efektifitas suatu departemen kecil.
Sumber : Alvin A. Arens, Randal J. Elder, Mark S. Beasley. Auditing dan Jasa Asuransi 2008
Dibawah ini akan saya berikan contoh mengenai contoh Laporan Atas hasil Audit
Purwodadi-Grobogan
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institit Akuntan
Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksankan audit
agar memperoleh kayakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material.
Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-
jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penialaian atas
prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajamen, serta
penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit
kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut diatas menyajikan secara wajar,
dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT. EM tanggal 31 Desember 2010 dan 2009,
dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut
sesuai dengan standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik.
SEbagaimana diungkapkan dalam catatan 3 atas laporan keuangan, pada tahun 2010
perusahaan menerapkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik.
Sehubungan dengan itu, laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 telah
disajikan kembali untuk menerapkan standar akuntansi ini. Menurut pendapat kami, penyajian
kembali tersebut telah dilakukan semestinya.
Liestiyowati, CPA
Sumber : www.ortax.org
KELEBIHAN PEMBAYARAN
Dalam hal pajak yang terhutang untuk suatu tahun pajak ternyata lebih kecil dari jumlah kredit [ajak, atau dengan
kata lain pembayaran pajak yang dibayar atau dipotong atau dipungut lebih besar dari yang seharusnya terhutang,
maka wajib pajak mempunyai hak untuk mendapatkan kembali kelebihan tersebut. Pengembalian pembayaran
pajak dapa diberikan dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak permohonan diterima secara lengkap.
Untuk wajib pajak masuk criteria wajib pajak patuh, pengembalian kelebihan pembayaran pajak dapat dilakukan
paling lambat 3 bulan PPh dan 1 bulan untuk PPN sejak permohonan diterima. Perlu diketahui pengembalian ini
dilakukan tanpa pemaksaan.
Wajib pajak dapat melakukan pengembalian kelebihan pembayaran pajak melalui dua cara :
Apabila DJP terlambat mengembalikan kelebihan pembayaran yang semestinya dilakukan, maka WP berhak
menerima bungan 2% per bulan maksimum 24 bulan.
Fungsi dari pemeriksaan dan penyidikan yang dilakukan DJP kepada WP adalah sebagai bentuk pengawasan
terhadap WP yang bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan WP.
A. PEMERIKSAAN
Tujuan dilakukannya pemeriksaan adalah menguji kepatuhan WP dan tujuan lain yang ditetapkan oleh DJP.
Dalam hal dilakukan pemeriksaan, WP berhak :
Pemeriksaan yang dilakukan dapat dibedakan menjadi pemeriksaan rutin, pemeriksaan kriteria seleksi, pemeriksaan
khusus, pemeriksaan WP lokasi, pemeriksaan tahun berjalan dan pemeriksaan bukti permulaan. Pemeriksaan yang
disebutkan terakhir adalah pemeriksaan yang dilakukan terhadap WP yang terindikasi melakukan tindak pidana di
bidang perpajakan.
B. PENYIDIKAN
Adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik yaitu PNS tertentu di lingkungan DJP, untuk mencari dan
mengumpulkan bukti-bukti yang membuat terang tindak pidana di bidang perpajakan.
Tindak pidana di bidang perpajakan dapat berupa kealpaan atau kesengajaan yang dilakukan oleh WP.
Kealpaan disini bermaksud WP alpa tidak menyampaikan SPT atau menyampaikan SPT tetapi isinya tidka benar
atau tidak lengkap, atau melampirkan keterangan yang isinya tidak benar, sehingga dapat menimbulkan kerugian
pada pendapatan Negara. Kealpaan dapat diartikan tidak sengaja, lalai, tidak hati-hati, atau kurang mengindahkan
kewajibannya.
3. Menyampaikan SPT dan atau keterangan yang isinya tidak benar atau tidak lengkap
6. Tidak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan, tidak memperlihatkan atau tidak meminjamkan buku,
catatan, atau dokumen lainnya, atau
7. Tidak menyetorkan pajak yang telah dipotong atau dipungut, sehingga dapat menimbulkan kerugian pada
pendapatan Negara.
A. PENETAPAN
Sanksi Adsministrasi
DENDA
1 7 (1) SPT Terlambat disampaikan:
Rp Per SPT
b. Tahunan 100.000
3 14 (4) 2%
a. Pengusaha kena PPN
tidak PKP
2%
b. Pengusaha tidak PKP
> Dari DPP
buat faktur pajak
2%
c. PKP tidak buat faktur
atau faktur tidak
lengkap
BUNGA
KENAIKAN
B. KEBERATAN
Wajib pajak mempunyai hak untuk mengajukan keberatan asas suatu ketetapan pajak dengan mengajukan
keberatan secara tertulis kepada DJP paling lambat 3 bulan sejak tanggal surat ketetapan, dan atas dasar keberatan
tersebut DJP akan memberikan keputusan paling lama dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak surat
keberatan diterima.
Syarat pengajukan keberatan adalah :
1. Mengajukan surat keberatan DJP c.q. Kepala Kantor Pelayanan Pajak setempat atas SKPKB, SKPKBT, SKPLB,
SKPN, dan pemotongan dan pemungutan oleh pihak ketiga.
2. Diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan mengemukakan jumlah pajak terhutang menurut
perhitungan WP dengan menyebutkan alas an-alasan yang jelas.
3. Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak surat Ketetapan pajak, kecuali WP dapat
menunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena di luar kekuasaannya.
4. Keberatan yang tidak memenuhi persyaratan diatas tidak dianggap sebagai Surat keberatan, sehingga tida
dipertimbangkan.
C. BANDING
Apabila WP masih belum puas dengan Surat Keputusan Keberatan atas keberatan yang diajukannya, maka WP
masih dapat mengajukan banding ke Badan Peradilan Pajak. Permohonan banding diajukan secara tertulis dalam
bahsa Indonesia dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak keputusan diterima dilampiri surat keputusan keberatan tersebut.
Terhadap 1 (satu) Keputusan diajukan 1 (satu) Surat Banding. Perlu diketahui bahwa WP yang mengajukan banding
harus membayar minimal 50% dari hutang pajak yang dilakukan banding. Pengadilan pajak harus menetapkan
putusan paling lambat 12 (dua belas) bulan sejak surat banding diterima.
Apabila putusan pengadilan Pajak mengabulkan sebagian atau seluruh Banding, maka kelebihan pembayaran pajak
dikembalikan dengan ditambah imbalan bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan untuk paling lama 24 bulan.
Apabila WP masih belum puas dengan putusan banding, maka wajib pajak masih memiliki hak mengajukan PK
kepada MA. Permohonan Peninjauan Kembali hanya dapat diajukan 1 (satu) kali kepada MA melalui pengadilan
pajak.
Pengajukan permohonan PK dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak diketahuinya
kebohongan atau tipu mslihat atau sejak putusan Hakim Pengadilan pidana memperoleh kekuatan hukum tetap atau
ditemukannya bukti tertulis baru atau sejak putusan banding dikirim.
MA mengambil keputusan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak permohonan PK diterima.
BUKU BESAR
KAS 1.1.01.01
Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K
D K
2007
Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K
D K
2007
Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K
D K
2007
2007
Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K
D K
2007
Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K
D K
2007
Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K
D K
2007
Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K
D K
2007
Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K
D K
2007
Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K
D K
2007
Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K
D K
2007
2007
Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K
D K
2007
Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K
D K
2007
9 AGUS Mencatat pembelian 10 juta 10 juta
persediaan berupa
barang dagangan
secara tunai dan
kredit
Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K
D K
2007
Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K
D K
2007
Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K
D K
2007
Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K
D K
2007
Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K
D K
2007
Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K
D K
2007
Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K
D K
2007
Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K
D K
2007
Saldo
Tanggal Keterangan Ref D K
D K
2007
D K
2007
KETERANGAN
Partisipasi Anggota :
Penjualan 13.615.000
Beban Operasi :
Beban Usaha :
Biaya Gaji
SHU Koperasi 1.500.000 (1.500.000)
Beban Rapat
(7.297.500)
NERACA SALDO
Kas 8.560.000
10.250.000
9.000.000
7.297.500
AKTIVITAS OPERASI
Penjualan :
AKTIVITAS INVESTASI 0
AKTIVITAS PENDANAAN 0
JURNAL UMUM
31 AGUSTUS 2007
Agustus
1 Kas 30.000.000
Perhitungan :
Kas 500.000
Kas 2.500.000
Perhitungan :
Kas 500.000
Kas 8.100.000
Perhitungan :
Beras mentari = 2000kg x 5.000 = 10.000.000
Kas 7.900.000
Perhitungan :
Laba
Perhitungan :
Hutang Usaha
3.000.000
(pembelian secara kredit berupa makanan dan
minuman untuk dijual)
14 Kas 750.000
Perhitungan :
Perhitungan :
15 Kas 530.000
Perhitungan :
Laba Usaha
Perhitungan :
Mencari HPP Tape Compo (lihat transaksi tgl 11)
=
1 x 2juta = 2 juta
Kas 7.800.000
20 Kas 6.080.000
Laba 422.500
Perhitungan :
Laba 185rb
Perhitungan :
Hutang Dagang
8,750juta
Perhitungan:
Perhitungan :
2 x 750rb = 1,5juta
Meskipun laporan keuangan yang disajikan oleh koperasi hampir sama dengan laporan keuangan pada perusahaan pada umumnya,
tetapi alangkah baiknya kita mengetahui unsure-unsur mana yang membedakannya.
Berikut akan saya berikan bentuk laporan keuangan yang biasa disajikan oleh koperasi. Sebelum masuk ke laporan keuangan
koperasi, coba dilihat dengan saksama setiap pengelompokan akun-akun yang terkait.
Berikut pengklasifikasian akun-akun yang akan Nampak di neraca.
Piutang Anggota
Piutang Karyawan
Perlengkapan Usaha
Dan lain-lain
Adalah semua harta koperasi yang
diharpakan dapat berubah menjadi
uang dalam tempo satu tahun
Investasi Jangka Panjang: Penyertaan dalam koperasi
Dan lain-lain
Dana-dana
Simpanan sukarela
Utang pajak
akan jatuh tempo dalam waktu
setahun
Pendapatan Diterima Dimuka Pendapatan Diterima Dimuka
Utang Jangka Panjang: Utang bank
Obligasi
Adalah kewajiban yang jatuh tempo
lebih dari setahun. Dan lain-lain
Modal penyertaan
Modal sumbangan/donasi
Cadangan
1. AKTIVA
1.1 AKTIVA LANCAR
1.1.01 Kas
1.1.01.01 Kas
1.1.02 Bank
1.1.03 Piutang
1.2.01 Tanah
3. MODAL
Simpanan Pokok
Simpanan Wajib
SHU
Cadangan
4. PENDAPATAN
Pendapatan Operasional
4.1.01 Pendapatan Jasa
Pendapatan Komisi
Pendapatan Lain-lain
5. BEBAN-BEBAN
beban Bunga Bank
5.1.01 Beban Bunga Bank
Beban Haji/Upah
5.2.01 Beban Gaji/Upah Karyawan Tetap
5.2.02 Beban Gaji/Upah Karyawan Kontrak
Beban RAT Tahun Buku
Beban Administrasi dan Umum
1.4.1 Beban Administrasi dan Umum
1.4.01.01 Biaya Listrik, Air dan telp.
1.4.01.02 Biaya Transportasi
1.4.01.03 Beban Rapat
1.4.01.04 Beban Penghaspusa Piutang
1.4.01.05 Beban Penyusutan Gedung Kantor
1.4.01.06 Beban Penyusutan Peralatan Kantor
1.4.01.07 Tinjangan Hari Raya
1.4.01.08 Beben Pembinaan
1.4.01.09 Pajak Penghasilan (Pph)
1. NERACA
NERACA
Piutang Lain-lain xxx xxx Utang dana bagian SHU xxx xxx
Penyisihan Piutang tak tertagih xxx xxx Utang Jk. Panj akan jt.tempo xxx xxx
Pendapatan akan diterima xxx xxx Jumlah Kew.Jk. Pendek (a) xxxx xxxx
Penyertaan pd Koperasi xxx xxx Utang jk. Panjang lainnya xxx xxx
Penyertaan pd Non Koperasi xxx xxx Jumlah Kewajiban Jk. Pnjg xxxx xxxx
(b)
JUMLAH AKTIVA (a+b+c+d) XXXXX XXXX JUMLAH KEWAJIBAN DAN XXXX XXXX
X EKUITAS (a+b+c) X X
Partisipasi Anggota :
BEBAN OPERASI
XXXXX XXXXX
XXXXX XXXXX
Jumlah promosi ekonomi dan transaksi Pemasaran Produk Anggota xxxx xxxx
(a)
Jumlah Promosi ekonomi dan transaksi pengadaan barang untuk xxxx xxxx
anggota (b)
Manfaat Ekonomi dari SImpan Pinjam Lewat Koperasi
Jumlah Promosi ekonomi dan transaksi penyediaan jasa untuk xxxx xxxx
anggota
Jumlah Promosi Ekonomi Anggota Selama tahun Berjalan (a+b+c) XXXX XXXX
PENJELASAN PSAK 16
Pernyataan ini harus diterapkan dalam akuntansi aset tetap kecuali Pernyataan lain menetapkan atau mengizinkan perlakuan
akuntansi yang berbeda.
Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset jika dan hanya jika:
(a) besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas; dan
(b) biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
Penialaian Awal Aset menggunakan biaya perolehan apabila tidak ada nilainya maan asset tersebut menggunakan nilai wajar pada
asset tersebut diperoleh. Misal Donasi atau Hadiah.
Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset pada awalnya harus diukur sebesar biaya perolehan.
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan suatu aset tetap harus ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto
hasil pelepasan, jika ada, dan jumlah tercatat dari aset tersebut
Aset Tetap adalah asset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah
atau dimanafaatkan oleh masayarakat umum.
Biaya Perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk
memperoleh suatu asset pada saat perolehan atau kontruksi sampai dengan asset tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap
untuk dipergunakan.
a. Periode suatu asset diharapkan digunakan untuk aktivitas pemerintahan dan/atau pelayanan public; atau
b. Jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan diperoleh asset untuk aktivitas pemerintahan dan/atau pelayanan public.
Nilai Sisa adalah jumlah neto yang diharapkan dapat diperoleh pada akhir masa manfaat suatu asset setelah dikurangi taksiran
biaya pelepasan.
Nilai Tercatat (carrying amount) asset adalah nilai buku asset, yang dihitung dari biaya perolehan suatu asset setelah dikurangi
akumulasi penyusutan.
Nilai Wajar adalah nilai tukar asset atau penyelesaian kewajiban antar pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan
transaksi wajar.
Penyusutan adalah penyesuaian nilia sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu asset.
Aset tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya dalam aktivitas operasi entitas.
a. Tanah;
Yaitu tanah yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional perusahaan dan dalam kondisi siap dipakai.
Biaya perolehan mencakup harga pembelian atau biaya perolehan tanah, biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh hak,
biaya pematangan, pengukuran penimbunan, dan biaya lainyya yang dikeluarkan sampai tanah tersebut siap dipakai. Nilai tanah
juga meliputi nilai bangunan tua yang terletak pda tanah yang dibeli tersebut jika bangunan tua tersebut dimaksudkan untuk
dimusnahkan.
Mencakup mesin-mesin dan kendaraan bermotor, alat elektronik, dan seluruh inventaris kantor, dan peralatan lainnya yang
nilainya signifikan dan masa manfaatnya lebih dari 12 bulan dalam kondisi siap dipakai.
Biaya perolehan berdssarkan jumlah pengeluaran yan telah dilakukan untuk memperoleh peralatan dan mesin tersebut sampai
siap dipakai. Biaya ini antara lain meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya instalasi serta biaya langsung lainnya
untuk memperoleh dan mempersiapkan sampai peralatan dan mesin tersebut siap digunakan.
Mencakup seluruh gedung dan bangunan dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan opersional perusahaan dan dalam kondisi
siap dipakai.
Biaya Perolehan berdsarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh gedung dan bangunan sampai siap dipakai. Biaya
inimeliputi harga pembelian atau biaya kontruksi, termasuk biaya pengirisan IMB, notaries dan pajak.
Mencakup jalan, irigasi dan jaringan yang dibangun oleh pemerintah serta dimiliki dan/atau dikuasai pleh perusahaan dan dlaam
kondisi siap dipakai.
Biaya perolehan berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh jalan irigasi, dan jaringan sampai siap dipakai.
Biaya ini meliputi biaya perolehan atau biaya kontruksi dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan sampai jalan, irigasi dan jaringan
tersebut siap dipakai.
Mencakup asset tetap yang tidak dikelompokkan ke dalam kelompok asset tetap diatas, yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk
kegiatan operasional perusahaan dan dalam kondisi siap dipakai.
Biaya perolehan berdasarkan seluruh pengeluaran biaya sampai asset tetap itu siap dipakai.
Biaya adsministrasi dan biaya umum lainnya bukan merupakan kompunen biaya asset tetap sepanjang biaya tersebut tidak dapat
diatributkan secara langsung pada biaya perolehan asset atau membawa asset ke kondisi kerjanya. Demikian juga biaya permulaan
atau biaya pra produksi.
Mencakup asset tetap yang sedang dalam proses pembangunan namun pada tanggal laporan keuangan selesai seluruhnya.
Jika penyelesaian pengerjaan suatu asset tetap melebihi dan atau melewati suatu periode tahun anggaran, maka asset tetap yang
belum selesai tersebut digolongkan dan dilaporkan sebagai kontruksi dalam pengerjaan sampai dengan asset tersebut selesai dan
siap dipakai.
Untuk keperluan penyusunan neraca awal suatu entitas, biaya perolehan asset tetap yang digunakan adalah nilai wajar pada saat
neraca awal tersebut disusun. Untuk periode selanjutnya setelah tanggal neraca awal, atas perolehan asset tetap baru, suatu
entitas menggunakan biaya perolehan atau harga wajar bila biaya perolehan tidak ada.
METODE PENYUSUTAN
Selaian tanah dan kontruksi dalam pengerjaan, seluruh asset tetap dapat disusutkan sesuai dengan sifat dan karakteristik asset
tersebut.
ILUSTRASI PSAK 5
Sebelum kita masuk ke ilustrasi hal yang perlu kita perhatikan adalah mengenai tujuan dilakukan pelaporan segmen
operasi tersebut. Yaitu untuk memahami kinerja masa lalu perusahaan secara lebih baik, menilai resiko dan imbalan
perusahaan secara lebih baik, menilai perusahaan secara keseluruhan secara lebih memadai.
Segmen operasi merupakan informasi tentang jenis-jenis produk atau jasa perusahaan dan operasinya di wilayah
geografis berbeda.
Segmen operasi adalah kompunen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik
produk atau jasa individual maupun kelompok produk antar jasa terkait) dan kompunen itu memiliki resiko dan
imbalan yang berbeda dengan resiko dan imbalan segmen lain.
a. Pendapatan segmen; pendapatan yang dilaporkan dalam laporan L/R perusahaan yang secara langsung dapat
dikaitkan dengan suatu segmen dan porsi yang relevan dari pendapatan perusahaan yang dapat dialokasikan secara
rasional kepada suatu segmen, baik berasal dari penjualan kepada pelanggan eksternal maupun dari transaksi
dengan segmen lainnya dalam perusahaan yang sama. Dan pendapatan segmen ini tidak mencakup :
1. Bagian perusahaan atas laba atau rugi perusahaan asosiasi, usaha patungan (joint ventures), atau investasi lainnya
yang dilaporkan berdasarkan metode ekuitas, hanya jika pos-pos tersebut termasuk dalam pendapatan konsolidasi
atau pendapatan perusahaan keseluruhan.
2. Bagian pendapatan peserta usaha patungan (joint venture) pada entitas yang dikendalikan bersama yang dilaporkan
berdasarkan metode konsolidasi secara proporsional sesuai dengan PSAK 12. Lengkapnya
b. Beban segmen adalah beban aktivitas operasi suatu segmen yang secara langsung dapat dikaitkan dengan segmen
tersebut dan porsi relevan beban yang dapat dialokasikan secara rasional kepada segmen tersebut, termasuk beban
yang berkaitan dengan penjualan kepada pelanggan eksternal dan beban yang berkaitan dengan transaksi kepda
segmen lainnya dalam perusahaan yang sama. Dan beban segmen ini tidak mencakup :
Beban segmen mencakup bagian peserta usaha patungan (joint venture) dalam beban pada entitas yang
dikendalikan bersama yang dilaporkan berdasarkan metode konsolidasi secara proporsional sesuai dengan PSAK No.
12..selengkapnya
Untuk suatu segmen yang operasi utamanya dibidang jasa keuangan, pendapatan dan beban bunga,
dapat dilaporkan sebagai suatu jumlah neto untuk tujuan pelaporan segmen hanya jika pos-pos
tersebut saling dikurangkan dalam laporan keuangan konsolidasi atau perusahaan.
c. Hasil Segmen adalah pendapatan segmen dikurangi beban segmen. Hasil segmen ditentukan sebelum disesuaikan
dengan hak minoritas.
d. Aset segmen adalah asset operasi yang digunakan segmen dalam aktivitas operasinya dan dapat dikaitkan secara
langsung dengan segmen tersebut atau dialokasikan ke segmen tersebut secara rasional.
Jika hasil suatu segmen mencakup penghasilan bunga atau dividen, asset segmen tersebut mencakup pos-pos yang
terkait degan penghasilan bunga dan dividen tersebut seperti : piutang, pinjaman, investasi atau pendapatan lain
dari asset produktif.
Aset segmen tidak termasuk asset pajak penghasilan (misalnya PPh dibayar dimuka dan asset pajak tangguhan).
1. Investasi yang dilaporkan berdasarkan metode ekuitas hanya jika laba atau rugi investasi tersebut tercakup dalam
pendapatan segmen. Asset segmen mencakup bagian peserta usaha patungan (joint venture) dalam asset operasi
pada entitas yang dikendalikan bersama yang dilaporkan berdasarkan metode likuidasi secara proporsional sesuai
dengan PSAK 12
2. Penentuannya dilakukan setelah dikurangi penyisihan terkait, yang dilaporkan secara saling hapus dalam neraca.
e. Kewajiban segmen adalah kewajiban operasi yang timbul dari kegiatan operasi suatu segmen dan dapat secara
langsung dengan segmen tersebut atau dapat dialokasikan kepada segmen tersebut secara rasional.
Jika hasil suatu segmen mencakup beban bunga, kewajiban segmennya mencakup kewajiban berbunga terkait.
Kewajiban segmen mencakup bagian peserta usaha patungan dalam kewajiban pada entitas yang dikendalikan
bersama yang dilaporkan berdasarkan metode konsolidasi secara proporsional sesuai dengan PSAK 12
Selengkapnya
f. Kebijakan akuntansi segmen adalah kebijakan akuntansi yang digunakan untuk menyusun dan menyajikan laporan
keuangan konsolidasi kelompok atau perusahaan dan juga kebijakan akuntansi yang khusus terkait dengan
pelaporan segmen.
g. Organ perusahaan yang berwenang adalah suatu unit dalam organisasi atau perusahaan yang berdasarkan
peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan perusahaan yang berlaku, mempunyai wewenang untuk
mengambil putusan tertentu dan/atau melaksanakan tindakan tertentu.
Contoh organ dalam perusahaan yang berwenang ialah Dewan Direksi, Dewan komisaris dan RUPS.
Contoh :
ASET SEGMEN KEWAJIBAN SEGMEN
Aset lancar yang digunakan dalam Hutang usaha, dan hutang lainnya,
kegiatan operasi segmen, asset tetap, hutang biaya, uang muka pelanggan,
asset sewa dan asset tidak berwujud. kewajiban diestimasi yang menyangkut
Jika penyusutan dan amortisasi
jaminan produk dan klaim lain yang
dimasukkan kedalam beban segmen,
berkaitan dengan penyediaan barang
asset terkait dengan penyusutan dan
dan jasa. Kewajiban segmen tidak
amortisasi tersebut juga dimasukkan
mencakup pinjaman dan kewajiban sewa
kedalam asset segmen. Aset segmen
leasing dan kewajiban yang ditujukan
tidak mencakup asset yang digunakan
untuk pendanaan bukan untuk operasi.
untuk kepentingan perusahaan secara
Jika beban bunga dimasukkan maka
umum atau untuk kantor pusat tetapi
kewajiban yang berkaitan juga
yang dimanfaatkan oleh dua segmen
dimasukkan kedalam kewajiban segmen.
atau lebih apabila ada dasar rasional.
ILUSTRASI PSAK 5
CONTOH :
Sumber PSAK Tahun 2007
TABEL A : Informasi Segmen Usaha (Dalam Jutaan)
20X2 20X1 20X2 20X1 20X2 20X1 20X2 20X1 20X2 20X1 20X2 20X1
PENDAPATAN
-Penjualan eksternal 55 50 20 17 19 16 7 7
-Penjualan
Antarsegmen
15 10 10 14 2 4 2 2 (30) (29)
-Total Pendapatan
HASIL
-Hasil Segmen 20^ 17^^ 10^ 7^^ 1* 1** 0 0 (1)* (1)** 30^ 24^^
-Beban perusahaan (7) (9)
yang tidak dapat
dialokasikan
-Laba Operasi 23 15
-Beban Bunga (4) (4)
-Penghasilan Bunga 2 3
-Bagian Laba bersih
6* 5** 2* 2**
perusahaan asosiasi 8* 7**
-Pajak penghasilan
(7) (4)
-Laba Bersih 22 14
INFORMASI LAINNYA
Aset Segmen
-Investasi dalam
54* 50** 34* 30** 10* 10** 10* 9** 108* 99**
perusahaan Asosiasi
20^ 16^^ 12^ 10^^ 32^ 26^^
dengan metode ekuitas
-Aset perusahaan yang
tidak dapat dialokasikan
35 30
12 10 3 5 5
3
9 7 9 7 5 2
8 2 7 3 2
Note : setiap ada tanda penghubung (-) menandkan itu satu akun dan untuk melihat kejelasan hurufnya bisa menggunakan penggaris untuk
mencermati angka2nya..
Informasi tambahan :
Selain perusahaan melakukan kegiatan primer dengan 4 devisi diatas, tetapi dalam hal ini perusahaan juga
mempunyai beberapa cabang perusahaan untuk bisa menjualkan produk, dalam hal ini disebut segmen geogarfis.
Dimana segmen ini bertujuan untuk menentukan daya jual kepada pihak ke -3 atau ke-4 dst dalam satu hubungan
kerjasama. (bukan diluar segmen operasi).
Dalam hal ini yang dilakukan eliminasi adlah pada divisi penerbitan dan operasi lainnya, karena langsung
berhubungan dengan perusahaan lain dalam satu lingkup kerjasama.
Jurnal :
1. Mengeliminasi Pendapatan
Tahun 20X2
Penjualan 29
HPP 29
Tahun 20x1
Penjualan 30
HPP 30
2. Mengeliminasi Hasil
Tahun 20X2
HPP 1
Persediaan 1
Tahun 20x1
HPP 1
Persediaan 1
Sumber : IAI
Semoga Bermanfaat
Nice Day
Jumat, 10 Februari 2012
Pengertian
Arus kas adalah suatu bentuk laporan keuangan yang didalamnya menjelaskan mengenai arus kas baik yang masuk maupun yang
keluar. Lengkapnya bisa dilihat disini
Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan lain, laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan
para pengguna untuk mengevaluasi perubahan dalam asset bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan
solvabilitas) dan kemampuan mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan
peluang.
Informasi arus kas digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menungkinkan
para pengguna mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash
flows) dari berbagai perusahaan. Informasi tersebut juga meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai
perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa
yang sama.
Informasi arus kas historis sering digunakan sebagai indicator dari jumlah waktu, dan kepastian arus kas masa depan. Disamping
itu, informasi arus kas juga berguna untuk meneliti kecermatan dari taksiran arus kas masa depan yang telah dibuat sebelumnya
dan dalam menentukan hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga.
Karenanya, suatu investasi baru dapat memenuhi syarat sebagai setara kas hanya jika segera akan jatuh tempo dalam waktu tiga
bulan atau kurang dari tanggal perolehannya.
Investasi dalam bentuk saham tidak termasuk setara kas, kecuali substansi investasi saham tersebut adalah setara kas. Sebagai
contoh, saham preferen yang dibeli dan akan segera jatuh tempo serta tanggal penebusan (redemption date) telah ditentukan.
Pinjaman bank pada umumnya termasuk aktifitas pendanaan. Namun demikian, cerukan (bank overdraft) merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari pengelolaan kas perusahaan.
Arus kas tidak mencakup mutasi di antara pos-pos yang termasuk dalam kas atau setara kas, karena kompunen tersebut lebih
merupakan bagian dari pengelolaan kas perusahaan dan bukan sebagai bagian dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Perusahaan menyajikan arus kas dari aktifitas operasi, investasi dan pendanaan dengan cara yang paling sesuai dengan perusahaan
tersebut. Klasifikasi menurut aktifitas memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh
aktifitas tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas. Informasi tersebut dapat juga
digunakan untuk mengevaluasi hubungan di antara ketiga aktivitas tersebut.
Suatu transaksi dapat meliputi arus kas yang diklasifikasi ke dalam lebih dari satu aktifitas. Sebagai contoh jika pelunasan
pinjaman bank meliputi pokok pinjaman dan bunga, maka bunga merupakan unsure yang dapat diklasifikasikan sebagai aktifitas
operasi dan pokok pinjaman merupakan unsure yang diklasifikasikan sebagai aktifitas pendanaan.
Aktivitas Operasi
Jumlah arus ka yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indicator yang menentukan apakah operasi perusahaan dapa
menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen, dan
melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Informasi mengenai unsure arus kas ke historis
bersama dengan informasi lain, berguna dalam memprediksi arus kas operasi masa depan.
Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus
kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang memepengaruhi penetapan laba atau rugi bersih.
e. Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat asuransi
lainnya;
f. Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus
sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi;
g. Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan.
Perusahaan sekuritas dapat memiliki sekuritas untuk diperdagangkan sehingga sama dengan persediaan yang dibeli untuk dijual
kembali. Karenanya arus kas yang berasal dari pembelian dan penjualan dalam transaksi atau perdagangan sekuritas tersebut
diklasifikasikan sebagai aktifitas operasi. Sama halnya dengan pemberian kredit oleh lembaga keuangan juga harus diklasifikasikan
sebagai aktivitas operasi, karena berkaitan dengan aktifitas penghasil utama pendapatan lembaga keuangan tersebut.
Aktivitas Investasi
Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakkan sebab arus kas tersebut mencerminkan
penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan menghasilkan pendapatan dan arus kas masa
depan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah :
a. Pembayaran kas untuk membeli asset tetap, asset tidak berwujud, dan asset jangka panjang lain, termasuk biaya
pengembangan yang dikapitalisasi dan asset tetap yang dibangun sendiri;
b. Penerimaan kas dan penjualan tanah, bangunan, dan peralatan, serta asset tidak berwujud dan asset jangka panjang;
d. Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya (kecuali yang dilakukan oleh lembaga
keuangan);
e. Pembayaran kas sehubungan dengan futures contracts, forward contracts, option contracts, dan swap contract kecuali
apabila kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan (dealing or trading), atau apabila pembayaran tersebut
diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.
f. Beberapa transaksi, seperti penjualan perlatan pabrik, dapat menimbulkan keuntungan atau kerugian yang dimasukkan
dalam perhitungan laba rugi bersih. Arus kas yang menyangkut transaksi semacam itu merupakan arus kas dari aktivitas
investasi.
Aktivitas Pendanaan
Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan sebab berguna untuk memprediksi klaim
terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas
pendanaan adalah :
b. Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan;
c. Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotek, dan pinjaman lainnya;
d. Pelunasa pinjaman;
e. Pembayaran kas oleh penyewa (lessee) untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa pembiayaan
(finance lease).
1. Aktivitas Operasi
Perusahaan dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan metode langsung. Metode ini
menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak
langsung. Dengan metode langsung, informasi mengenai kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto dapat
diperoleh baik :
b. Dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan, dan pos-pos lain dalam laporan laba rugi untuk :
1. Perubahan persediaan, piutang usaha, dan utang usaha selama periode berjalan;
3. Pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.
Dengan metode tidak langsung, arus kas bersih dari aktivitas operasi ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi bersih dari
pengaruh.
a. Perubahan persediaan dan piutang usaha serta hutang usaha selama periode berjalan;
b. Pos bukan kas seperti penyusutan, penyisihan, pajak ditangguhkan, keuntungan dan kerugian valuta asing yang belum
direalisasi, laba perusahaan asosiasi yang belum dibagikan, serta hak minoritas dalam laba rugi konsolidasi; dan
c. Semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas atau pendanaan.
Sebagai alternative, berdasarkan arus kas bersih dari aktifitas operasi dapat dilaporkan (tidak langsung) dengan menyajikan
pendapatan dan beban yang diungkapkan dalam laporan laba rugi serta perubahan dalam persediaan, piutang usaha, dan utang
usaha selama peride.
Beberapa contoh penerimaan dan pengeluaran kas yang bisa diklasifikan ke dalam arus kas investasi atau pendanaan adalah :
c. Sewa yang ditagih oleh pengelola dan selanjutnya disetor kepada pemilik property;
(ketiga poin diatas merupakan transaksi yang lebih mementingkan kepentingan pelanggan daripada kepentingan perusahaan)
f. Pinjaman jangka pendek lain dalam jangka waktu 3 bulan atau kurang
(point d-f merupakan pos-pos dengan perptaran cepat, volume transaksi yang besar, dan dengan jangka waktu singkat (maturity
short).
Sumber : PSAK
Rabu, 20 Juni 2012
Dalam mengindentifikasi asset tidak berwujud terdapat criteria bahwa keteridentifikasian asset tidak berwujud haus dapat
dibedakan secara jelas dengan muhibah (goodwill) jika asset tersebut dapat dipisahkan. Maksudnya adalah jika perusahaan dapat
menyewakan, menjual, menukarkan, atau mendistribusikan manfaat ekonomis masa depan yang terdapat pada asset tersebut
tanpa melepaskan manfaat ekonomis di masa depan yang timbul dari asset lain yang digunakan dalam aktivitas yang sama dalam
menghasilkan pendapatan.
Didalam mengendalikan suatu asset jika perusahaan memiliki kemampuan untuk memperoleh manfaat ekonomis masa depan yang
timbul dari asset tersebut dan dapat membatasi akses pihak lain dalam memperoleh manfaat konomis tersebut. Manfaat ekonomis
masa depan dapat timbul dari pengetahuan atas pasar atau pengetahuan teknis. Perusahaan mengendalikan manfaat ekonomis
tersebut jika, misalnya perusahaan memiliki suatu pengetahuan yang dilindungi oleh hak hukum, seperti hak cipta dan
pembatasan perjanjian dagang (sepanjang diizinkan oleh peraturan) atau oleh kewajiban hukum bagi pegawai untuk menjaga
kerahasiaan.
Manfaat Ekonomis Masa Depan yang timbul dari asset tidak berwujud dapat mencakup pendapatan dan penjualan barang atau
jasa, penghematan biaya, atau manfaat lain yang berasal dari penggunaan asset tersebut oleh perusahaan. Misalnya; penggunaan
hak kekayaan intelektual dalam suatu proses produksi tidak meningkatkan pendapatan masa depan, tetapi menekan biaya
produksi masa depan.
Jika suatu asset tidak berwujud diperoleh secara terpisah, biaya asset tidak berwujud biasanya dapat diukur secara handal. Hal
itu akan tampak jelas jika pembayarannya dilakukan dalam bentuk uang tuani atau asset moneter lainnya.
a. Harga beli termasuk bea masuk (impor), pajak yang sifatnya tidak dapat direstitusi (nonrefundable)
b. Semua pengeluaran yang dapat dikaitkan langsung dalam mempersiapkan asset tersebut sehingga siap digunakan sesuai
dengan tujuannya. Misalnya imbalan professional konsultan hukum, diskonto atau rabat.
c. Jika suatu asset tidak berwujud diperoleh dengan cara menukarkannya dengan instrument ekuitas perusahaan pelopor,
biaya perolehan asset tersbut adalah nilai wajar instrument ekuitas yang diterbitkan, yaitu sama dengan nilai wajar asset
tersebut.
d. Jika pembayaran untuk aser tidak berwujud ditangguhkan sampai melebihi periode penjualan kredit yang normal, biaya
perolehannya adalah setara nilai tunainya.; selisih antara nilai tersebut dan total pembayaran diakui sebagai beban bunga
selama masa kredit kecuali apabila selisih tersebut dikapitalisasi sesuai dengan PSAK 26..*insyallah akan sy bahas
berikutnya yach..Nice
PERTUKARAN ASET
Diperoleh melalui pertukaran atau tukar tambah dengan asset tidak berwujud yang tidak sejenis dengan asset lainnya. Biaya
perolehan asset tidak berwujud tersebut diukur sebesar nilai wajar asset yang diterima, yang sama dengan nilai wajar asset yang
diserahkan, setelah diperhitungkan dengan jumlah uang tunai atau setara kas yang diserahkan.
Suatu asset tidak berwujud mungkin diperoleh melalui pertukaran dengan asset sejenis yang memiliki kegunaan yang sama dalam
lini usaha yang sama dan memiliki nilai wajar yang sama pula. Dan juga mungkin dijual dengan cara mempertukarkannya dengan
kepemilikan ekuitas dalam asset yang sejenis, dalam hal diatas transaksi perolehan belum selsesai karena perusahaan belum
mengakui adalanya keuntungan dan kerugian.
Apabila nilai wajar asset yang diterima lebih rendah daripada nilai tercatat asset yang diserahkan , hal itu bisa merupakan bukti
adanya penurunan nilai sehingga perusahaan :
b. Mengakui asset baru berdasarkan nilai tercatat asset yang diserahkan setelah memperhitungkan penurunan nilai yang
terjadi.
1. Tahap Riset
Perusahaan tidak boleh mengakui asset tidak berwujud yang timbul dari riset (atau dari tahap pada suatu proyek internal).
Pengeluaran untuk riset (atau tahap riset pada suatu proyek internal) diakui sebagai beban pada saat terjadinya.
2. Tahap Pengembangan
Suatu asset tidak berwujud yang timbul dari pengembangan (atau dari tahap pengembangan pada suatu proyek internal) diakui
jika, dan hanya jika, perusahaan dapa menunjukkan semua hal berikut ini :
a. Kelayakan teknis penyelesaian asset tidak berwujud tersebut sehingga asset tersbut dapat digunakan atau dijual;
b. Niat untuk menyelesaikan asset tidak berwujud tersebut dan menggunakannya atau menjualnya;
d. Cara asset tidak berwujud menghasilkan kemungkinan manfaat ekonomis masa depan, yaitu antara lain perusahaan harus
menunjukkan adanya pasar bagi keluaran asset tidak berwujud atau pasar atas asset tidak berwujud itu sendiri, atau jika
asset tidak berwujud itu akan digunakan secara internal, perusahaan harus mampu menunjukkan kegunaan asset tidak
berwujud tersebut;
e. Tersedianya sumber daya teknis, keuangan dan sumber daya lainnya untuk menyelesaikan pengembangan asset tidak
berwujud dan menggunakan atau mnjual asset tersebut, atau
f. Kemampuan untuk membayar secara handal pengeluaran yang terkait dengan asset tidak berwujud selama
pengembangannya.
CONTOH :
PT. TIYOK sedang mengembangkan proses produksi baru. Selama tahun 1984, pengeluaran yang dilakukan berjumlah Rp 200juta.
Dari jumlah tersebut Rp 150juta dikeluarkan sebelum tanggal 1 Desember 1984 dan Rp 50 juta dikeluarkan antara tanggal 1
Desember 1984 sampai dengan tanggal 31 Desember 1984.
Proses produksi tersebut telah memenuhi criteria untuk diakui sebagai asset tidak berwujud. Jumlah yang diperoleh kembali dari
pengetahuan yang terkandung didalam proses tersebut (termasuk arus kas keluar masa depan menyelesaikan proses sehingga siap
digunakan) ditaksir Rp 50juta.
*biaya ini bukan masuk kategori untuk memperoleh ATB jadi tdk dimasukkan kedlam biaya untuk memperoleh ATB tetapi hanya
biaya perusahaan. Pengeluaran ini tidak akan pernah menjadi bagian dari biaya perolehan proses produksi yang diakui di neraca.
Pada akhir tahun 1984, proses produksi ini diakui sebagai asset tidak berwujud dengan biaya perolehan Rp 10 juta (sebesar
pengeluaran yang dilakukan sejak criteria pengakuan dipenuhi yaitu tanggal 1 Desember 1984).
ATB Rp 10 juta
Kas Rp 10 juta.
Selama tahun 1985, pengeluaran yang dilakukan berjumlah Rp Rp 200 juta. Pada akhir tahun 1985, jumlah yang didapat diperoleh
kembali dari pengetahuan yang terkandung dalam proses tersebut (termasuk arus kas keluar masa depan untuk menyelesaikan
proses sehingga siap digunakan) ditaksir rp 190 juta.
Dan kerugian ini akan di jurnal balik pada periode berikutnya jika ketentuan yang berlaku bagi penjurnalbalikan kerugian
penurunan nilai asset sebagaimana yang diatur dalam PSAK 48, tentang penurunan nilai asset.
PENGUNGKAPAN
Laporan keuangan harus mengungkapkan hal-hal berikut untuk setiap golongan asset tidak berwujud, dengan membdakan antara
asset tidak berwujud yang dihasilkan secara internal dan asset tidak berwujud lainnya.
d. Unsure pada laporan keuangan yang didalamnya terdapat amortisasi asset tidak brwujud dan
e. Rekonsiliasi nilai tercatat pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan :
1. Penambahan asset tidak berwujud yang terjadi, dengan mengungkapkan secara terpisah penambahan yang berasal dari
pengembangan didalm perusahan dan dari pengembangan usaha.
2. Penghentian dan pelepasan asset tidak berwujud
3. Rugi penurunan nilai yang diakui pada laporan L/R periode berjalan sesuai dengan PSAK No. 48 tentang penurunan nilai asset.
4. Rugi penurunan nilai yan dibalik pada laporan L/R periode berjalan sesuai dengan PSAK 48
6. Selisih kurs neto yang timbul dari penjabaran laporan keuangan suatu entitas asing
Perekonomian Indonesia sekarang ini begitu pesat, dimana bisa dilihat dari banyaknya jumlah usaha yang didirikan oleh beberapa
pihak yang ber-uang (memiliki uang). Dengan banyaknya usaha tersebut maka banyak dari pengusaha mencari tambahan dana
untuk memperlancar kegiatan usahanya supaya bisa tetap going concern.
Ketika sebuah perusahaan memutuskan untuk mencari tambahan modal (dana) kepada perbankan maka ada beberapa data aset
(kekayaan) yang harus di berikan kepada bank untuk dijadikan sebagai jaminan.
Dengan memenuhi segala aturan yang sudah diberlakukan oleh bank misalnya jumlah bunga yang harus dibayar, serta jatuh tempo
pelunasan kredit, dll maka kesepakatan itu selesai. Ketika perusahaan memberikan beberapa jaminan kekayaan kepada bank
maka pihak perbankan akan melakukan penilaian atas aset atau dalam bahasa akuntansi disebut sebagai appraisal (Revaluasi).
Didalam website BPK saya membaca bahwa pengertian Appraisal adalah merupakan salah satu sub sektor jasa yang dapat
berperan penting dalam menentukan nilai ekonomis aset dan potensi harta kekayaan yang kita miliki. Appraisal dilakukan oleh
lembaga / perusahaan jasa eksternal yang terlepas dari lembaga keuangan yang bersifat independen dalam menilai properti suatu
perusahaan.
Tujuan dari dilakukannya appraisal bagi pihak perbankan tersebut adalah untuk menilai kekayaan perusahaan yang dikaitkan
dengan seberapa jumlah kredit yang akan diberikan kepada perusahaan yang mengajukan kredit, selain itu untuk estimasi nilai
pajak, asuransi, pendapatan dan lain-lain. Didalam melakukan appraisal bisa dilakukan secara berkala misalnya setahun sekali,
tergantung dari seberapa besar kepentingannya.
Disini saya hanya sedikit memberikan argumen bahwa ketika perusahaan melakukan perpanjangan kredit di akhir tahun maka
pihak perbankan alangkah baiknya melakukan revaluasi (penilaian) kembali atas aktiva yang sudah ditanamkan perusahaan kepada
bank. Saya kurang tahu apakah perbankan ada aturan mengenai revaluasi kembali atas aset perusahaan setalah jatuh tempo
kredit??
Sepengetahuan saya semoga saja benar, tapi kalau ada kesalahan bisa minta tolong dikoreksi :) .
Ketika di akhir periode kredit, biasanya perbankan tidak melakukan revaluasi kembali terhadap aset perusahaan. Tetapi biasanya
dari perusahaan yang meminta bank untuk dilakukannya revaluasi apabila perusahaan ingin menambah jumlah hutangnya kepda
bank.
Jadi memang harus ada komunikasi antara bank dan perusahaan ketika di akhir periode jatuh tempo kredit, mengenai revaluasi
kembali terhadap aset perusahaan. Hal ini dimaksudkan berpindahnya nasabah dalam hal ini perusahaan ke bank lain yang
memberikan nilai appraisal aset yang lebih.
Sebenarnya hal diatas tidak berpengaruh kepada perusahaan yang tidak akan menambah nominal kreditnya alias damai-damai
saja. Tetapi dengan kondisi yang ada perusahaan akan memutar otak untuk menjalankan kegiatan operasionalnya agar terus
berjalan. Yaitu salah satunya dananya berasal dari hutang bank :).
Ketika di akhir periode jatuh tempo hutang, pihak perusahaan menawarkan untuk menambah kredit bank dengan menggunakan
aset yang sama (oleh karena itu dilakukannya penilaian kembali) dan bank yang bersangkutan menolak untuk penambahan
tersebut karena ada beberapa hal maka perusahaan tersebut dimungkinkan akan lari kepada bank lain yang menawarkan jumlah
kredit yang lebih besar dengan menggunakan aset yang sama.
Istilah ini didunia bisnis perbankan dinamakan dengan istilah takeover. Menurut buku Management Kredit Bank menyatakan
bahwa takeover adalah merupakan suatu istilah yang dipakai dalam dunia perbankan dalam hal pihak ketiga memberi kredit
kepada debitur yang bertujuan untuk melunasi hutang/kreditur kepada kreditur awal dan memberikan kredit baru kepada
debitur sehingga kedudukan pihak ketiga ini menggantikan kedudukan kreditur awal. Peristiwa peralihan hutang ini identik
dengan peristiwa SUBROGASI sesuai pasal 1400 KUHPerdata. Yang menyatakan bahwa subrogasi adalah pemindahan hak kreditur
kepada seorang pihak ketiga yang membayar kepada kreditor, dapat terjadi karena persetujuan atau kerena undang-undang.
Subrogasi ini bisa dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung.
KREDITUR AWAL - DEBITUR - PIHAK KETIGA (KREDITUR BARU)
1) inisiatif kreditur yaitu kreditur dan pihak ketiga bertemu dan sama-sama mengetahui bahwa pihak ketiga akan
menggantikan kedudukannya sebagai kreditur atas debitur yang bersangkutan, subrogasi ini dilakukan dan dinyatakan dengan
tegas bersamaan pada waktu pembayaran, hal ini sesuai dalam pasal 1401 (1) KUHPerdata.
2) inisiatif debitur yaitu pihak debitur meminjam uang kepada pihak ketiga untuk melunasi hutangnya kepada kreditur dan
menetapkan bahwa pihak ketiga tersebut akan mengambil alih posisi kreditur. Agar subrogasi jenis ini sah baik perjanjian pinjam
uang ataupun pelunasananya harus dibuat dengan akta autentik, dan dinyatakan secara jelas dan tegas bahwa tujuan pembayaran
adalah untuk melunasi hutang di kreditur awal dan secara tegas pula dalam bukti pelunasan dinyatakan bahwa pelunasan ini
berasal dari pihak ketiga. Masih terdapat pertentangan mengenai perlu tidaknya bukti pelunasan dibuat secara otentik, sebab
prinsip dari pasal 1401 ayat 2 menerangkan bahwa tidak perlu campur tangan dari pihak kreditur. Seandainya dibuat dalam bentuk
autentik, maka antara pihak debitur dan pihak ketiga serta pihak kreditur wajib untuk ikut menandatangani akta autentik
tersebut, yang berarti pihak kreditur tetap dilibatkan dalam proses subrogasi. Oleh karenanya dianggap telah cukup menjadi bukti
bahwa tanda pelunasan harus berisi keterangan bahwa pembayaran dilakukan dengan menggunakan uang yang dipinjam dari pihak
ketiga sebagai kreditur baru.34 Subrogasi ini dapat dilakukan tanpa perlu campur tangan pihak kreditur. Hal ini sesuai dalam Pasal
1401 (2) KUHPerdata.
b. Terjadi karena undang-undang (secara tidak langsung)
Subrogasi ini diatur dalam pasal 1402 KUHPerdata yang salah satu ayatnya menyatakan bahwa subrogasi terjadi pada saat seorang
kreditur yang melunasi hutang seorang debitur kepada seorang kreditur lain yang berdasarkan hak istimewa atau hipotiknya
mempunyai hak yang lebih tinggi daripada kreditur pertama.
- Dimulai dari permohonan kredit oleh debitur, penyerahan semua kelengkapan data dan syarat-syarat pengajuan kredit,
dilakukannya survey oleh Credit offficer (BI Checking, Trade Checking, wawancara debitur serta apraisal/penilaian ulang
jaminan), apabila memenuhi syarat maka dilanjutkan pembuatan proposal kredit yang akan di ajukan kepada komite kredit. Jika
proposal disetujui oleh komite kredit maka dilanjutkan dengan penandatanganan akad kredit dan pengikatan jaminan yang wajib
dihadiri pihak bank, debitur dan pasangan ( serta penjamin jika ada ). Setelah melakukan pengikatan jaminan maka debitur
dengan didampingi marketing menuju ke kreditur awal untuk melakukan pelunasan dengan dana yang diperoleh dari pihak ketiga.
Apabila pelunasan telah dilakukan, maka wajib meminta slip tanda pelunasan serta asli bukti kepemilikan jaminan untuk
selanjutnya dapat dibebani Hak Tanggungan dengan terlebih dahulu dilakukan roya (pencoretan hak) atas nama kreditur awal.
- Akibat hukum dari proses peralihan kredit tersebut adalah berakhirnya hubungan hukum antara kreditur awal dengan debitur.
Objek jaminan yang akan dijaminkan harus dilakukan roya terlebih dahulu dan kemudian baru dibebani Hak Tanggungan. Akta
Pembebanan hak Tanggungan tidak dapat langsung ditandatangani antara kreditur dan debitur dikarenakan asli jaminan belum
berada di tangan notaris. Hal yang dilakukan pada saat pengikatan jaminan didahului dengan penandatanganan Surat Kuasa
Membebankan Hak Tanggungan untuk kemudian menjadi dasar dalam penandatanganan Akta Pembebanan Hak tanggungan.
Jadi dengan adanya sistem takeover ini akan memberikan dampak positif kepada perusahaan dimana akan terbantu sistem
keuangan yang bisa digunakan untuk kegiatan operasionalnya. Dan bagi perbankan saya kurang tahu dampak dari take over ini.
Tetapi kalau saya amati dengan adanya takeover ini maka bank juga merasa diuntungkan yaitu untuk mengurangi kerugian apabila
perusahaan (debitur) tidak sanggup bayar ;).
Sumber :
http://sosok-puskopdit.blogspot.com/2007/12/manajemen-singkat-tentang-perkreditan.html
Firdaus, Rachmat, Manajemen Kredit Bank, PT Purna Sarana Lingga Utama, Bandung, 1986,
http://www.academia.edu/2563617
/PERBANKAN_DI_INDONESIA_DAN_PERANANNYA_TERHADAP_PEREKONOMIAN
http://jdih.bpk.go.id/wp-content/uploads/2011/03/PenilaianAset.pdf
Rabu, 15 Februari 2017
Beberapa waktu lalu saya berjanji memberikan pengalaman dalam menjalankan proses LC dari awal sampai pada pelunasan LC di
tangga jatuh tempo. Di kesempatan yang sejuk ini meskipun politik memanas heheh, saya akan memberikan langkah-langkah dalam
memanfaatkan proses pembayaran dengan Letter of Credit (LC) sebagai salah satu alat pembayaran internasional. Adapun manfaat
utama yang diperoleh oleh pihak importir sebagai pihak yang membeli barang adalah memudahkan pembayaran diawal dengan
memanfaatkan fasilitas kredit pada bank yang sudah ditunjuk dengan ketentuan-ketentuan yang sudah disepakati. Sedangkan bagi
pihak eksportir atau pihak yang menjual barang adalah menerima pembayaran dengan cepat dari pihak importir melalui fasilitas
kredit yang dimiliki oleh pihak importir.
Berikut adalah langkah-langkah yang ditempuh pihak importir untuk mendapatkan fasilitas LC dibank sampai pada proses barang
diterima di gudang importir. Menurut sepengalaman saya melakukan proses LC adalah sebagai berikut :
a. Importir harus mempunyai fasilitas kredit di bank yang ditunjuk yang menangani LC, adalah dengan garis besar seperti dibawah
langkah-langkah yang dilakukan.
Importir Bank
1. Kerjasama dengan bank, dalam hal 1. Kesepakatan dengan pihak importir dalam
pembukaan LC dengan menyertakanpembukaan LC;
2. Menentukan jumlah kerdit LC;
notaris dalam menguatkan kerjasama;
3. Menyepakati tenor pembayaran;
2. Menyepakati jumlah kredit LC dalam mata
4. Menjelaskan dampak apabila saat jatuh
uang asing;
tempo, importir belum melakukan proses
3. Menyepakati tenor pembayaran atau
pembayaran atas kredit LC sesuai dengan
jangka waktu tempo pembayaran LC dari
tenor yang ditentukan;
importir ke bank (dalam hari);
5. Membuat Akad untuk diserahkan kepada
4. Melengkapi dokumen-dokumen
importir;
perusahaan untuk memperlancar
6. Setuju maka siap dilanjutkan.
pembukaan proses LC yang ditentukan oleh
bank.
5. Mempelajari Dokumen Akad Kredit.
6. Membuat rekening dalam mata uang
asing misal USD, EURO dll sebagai rekening
transaksi;
7. Memasukkan dana sebesar prosentase
awal misal 20% dari nilai nominal LC atau
istilahnya nominal aggunan.
8. Apabila setuju maka siap dilanjutkan.
b. Importir melakukan komunikasi denngan pihak eksportir mengenai hal-hal sebagai berikut :
Importir Eksportir
berbeda pengertian. Untuk shipment date jadwal pengiriman barang karena hal ini
date adalah tanggal keluarnya barang dari pengisian dokumen dibank untuk
gudang eksportir. Jadi harus dipertegas pengiriman melibihi lebih cepat dari
Ketika barang sudah masuk maka importir diwajibkan untuk menginformasikan kepada eksportir. Dan harus diingat pihak importir
harus membayar sisa nilai LC sesuai dengan tanggal jatuh tempo LC dengan cara memasukkan dana ke rekening valas sesuai
dengan sisa hutang. Karena nanti secara otomatis pihak bank akan mendebet rekening importir dengan kuasa yang sudah diberikan
oleh pihak importir.
Demikian penjelasannya , apabila ada masukan boleh email atau memasukkaanya kedalam kolom komentar.
Latar Belakang
Bank merupakan lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediate) antara pihak yang memiliki dana
dan pihak yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalulintas pembayaran. Bank merupakan
sector yang sangat penting dan berpengaruh dalam dunia usaha. Dengan adanya falsafah yang mendasari kegiatan usaha bank
adalah kepercayaan masyarakat.
Oleh karena itu, maka pihak perbankan banyak mengeluarkan peraturan dibidang perbankan, yaitu berkaitan dengan likuiditas
dan solvabilitas bank serta tingkat resiko relative yang melekat pada tipe usaha bank yang dijalankan. Oleh karena itu akuntansi
dan pelaporan keuangan juga berbeda.
Pengguna laporan keuangan bank membutuhkan informasi yang dapat dipahami, relevan, andal dan dapat dibandingkan dalam
mengevaluasi posisi keuangan dan kinerja bank serta berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Pengguna laporan keuangan bank juga berkepentingan dengan likuiditas, solvabilitas, dan resiko yang berkaitan dengan asset dan
kewajiban yang diakui dalam neraca dan unsure-unsur diluar neraca.
Likuiditas menunjukkan kemampuan bank untuk memenuhi kewajibannya kepada semua pihak yang sewaktu-waktu dapat menarik
atau mencairkan simpanan dan komitmen lainnya.
Solvabilitas menunjukkan kelebihan asset dari kewajibannya, yang berarti pula menunjukkan kecukupan modal bank.
DEFINISI
Aset Produktif adalah penanaman dana bank, baik dalam rupiah maupun valuta asing dalam bentuk kredit, efek (surat berharga),
efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo), tagihan derivative, tagihan akseptasi, penempatan dana pada bank
lain, penyertaan, dan lain-lain.
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan tariff hidup rakyat.
Efek adalah surat berharga, yaitu surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi
kolektif, kontrak berjangka, dan setiap derivative dari efek.
Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi adalah taksiran kerugian akibat tidak dipenuhinya komitmen dan kontijensi oleh
nasabah.
Kas adalah mata uang kertas dan logam, baik rupiah maupun valuta asing yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah.
Kewajiban segera adalah kewajiban bank kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai dengan perintah
pemberi amanat atau perjanjian yang ditetapkan sebelumnya.
Komitmen adalah ikatan atau kontrak berupa janji yang tidak dapat dibatalkan (irrevocable) secara sepihak dan harus
dilaksanakan apabila persyaratan yang disepakati bersama dipenuhi.
Kontijensi adalah kondisi atau situasi dengan hasil akhir berupa keuntungan atau kerugian yang baru dapat dikonfirmasikan
setelah terjadinya satu peristiwa atau lebih pada masa depan.
Kredit adalah peminjaman uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan jumlah bunga, imbalan, atau pembagian hasil keuntungan. Hal yang termasuk dalam pengerian kredit yang
diberikan adalah kredit dalam rangka pembiayaan bersama, kredit dalam restrukturisasi, dan pembelian surat berharga nasabah
yang dilengkapi dengan Note Purchase Agreement (NPA).
Penempatan pada bank lain adalah penanaman dana bank pada bank lain, baik didalam negeri maupun luar negeri, dalam
bentuk interbank call money, tabungan, deposito berjangka, dan lain-lain yang sejenis, yang dimaksudkan untuk memperoleh
penghasilan.
Penyertaan saham adalah penanaman dana bank dalam bentuk saham perusahaan lain untuk tujuan investasi jangka panjang,
baik dalam rangka pendirian maupun ikut serta dalam kerugian yang timbul sehubungan dengan penanaman dana ke dalam asset
produkstif, baik dalam rupiah maupun valuta asing.
Pinjaman diterima adalah dana yang diterima dari bank lain, Bank Indoensia atau pihak lain dengan kewajiban pembayaran
kembali sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam perjanjian pinjaman. Pinjaman subordinasi dan simpanan masyarakat
tidak termasuk dalam pengertian ini.
Pinjaman subordinasi adalah pinjaman yang berdasarkan suatu perjanjian hanya dapat dilunasi apabila bank telah memenuhi
kewajiban tertentu dan dalam hal terjadi likuidasi hak tagihnya berlaku paling akgir dari semua simpanan dan pinjaman diterima.
b. Selisih bersih tagihan dan kewajiban komitmen dan kontijensi dalam valuta asing.
Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat (di luar bank) kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana.
Simpanan dari Bank lain adalah kewajiban bank kepada bank lain, baik didalam negeri maupun di luar negeri dalam bentuk giro,
tabungan, interbank call money, deposito berjangka dan lain-lain yang sejenis.
Perkreditan
Kredit diakui pada saat pencairannya sebesar pokok kredit. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama diakui sebesar pokok kredit
yang merupakan porsi tagihan bank yang bersangkutan.
Kredit yang diberikan dengan perjanjian sindikasi ataupun penerusan kredit diakui sebesar porsi kredit yang resikonya ditanggung
bank.
Penyisihan kerugian kredit dibentuk sebesar estimasi kerugian kredit yang tidak dapat ditagih sesuai dengan mata uang
denominasi yang diberikan.
Jumlah kredit yang dpat dihapusbukukan adalah sebesar bagian yang tidak dapat ditagih. Agunan yang diambil alih sehubungan
dengan penyelesaian pinjaman diakui sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi.
Pendapatan bunga diakui secara akrual kecuali pendapatan bunga dari kredit dan asset produktif lain yang nonperforming.
Pendapatn bunga dari kredit dan asset produktif lain yang nonperforming diakui saat pendapatan tersebut diterima.
Pendapatan dalam kegiatan perkreditan, antara lain terdiri atas pendapatan bunga dan pendapatan lain, seperti provisi dan
komisi.
Pada saat kredit diklasifikasikan sebagai nonperforming, bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih harus dibatalkan.
Kredit nonperforming pada umumnya merupakan kredit yang pembayaran angsuran pokok dan/atau bunganya telah lewat 90 hari
atau lebih setelah jatuh tempo, atau kredit yang pembayarannya secara tepat waktu sangat diragukan. Kredit nonperforming
terdiri atas kredit yang digolongkan sebagai kredit kurang lancar, diragukan dan macet.
Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit.
Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga.
Beban dlam perkreditan, terdiri atas beban bunga dan beban lain yang dikeluarkan dalam rangka penghimpunan dana, seperti
hadiah, premi atau diskonto dari kontrak berjangka dalam rangka pendanaan, dan biaya /premi program penjaminan.
Pendapatan selaian bunga dan beban selain bunga yang berkaitan dengan jangka waktu diakui selama jangka waktu tersebut,
contohnya komisi dan provisi dari kegiatan yang berkaitan dengan perkreditan.
Apabila kredit atau komitmen kredit diselesaikan sebelum jangka waktunya maka sisa pendapatan dari beban diakui pada saat
penyelesaian kredit atau komitmen tersebut.
KATAPENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT karena buku ini dapat selesai disusun dengan lancar. Adapun buku Akuntansi
KeuanganLanjutaninidisusundengantujuanagardapatmemperluaswawasandanpengetahuanmahasiswajurusanakuntansitentangmasalah
akuntansiyangbersifatkhusus,yangtidakdibahasdalampengantarakuntansidanakuntansikeuanganmenengah.Olehkarenaitumatakuliah
akuntansi keuangan lanjutan merupakan matakuliah yang diberikan setelah mahasiswa memperoleh pemahaman dari matakuliah pengantar
akuntansidanakuntansimenengahsehinggasangatcocokuntukmahasiswatingkatatas.
Bobotmatakuliahakuntansikeuanganlanjutanadalahsebanyak3SKS(3x50menit)dengan14kalitatapmukadalamsatusemester.
Guna memperkuat praktek dan ketrampilan mahasiswa dalam menerapkan akuntansi keuangan lanjutan ini maka perlu didampingi dengan
praktikumataukelasasistensi.
SelainitutujuanmempelajariAkuntansiKeuanganLanjutanadalahagarmahasiswamampumenerapkanteoridanteknisakuntansiuntuk
masalah akuntansi khusus tersebut sesuai dengan kurikulum berbasis kompetensi yang mengacu pada penciptaan mahasiswa yang siap
menghadapiduniakerjamaupunmenciptakanpekerjaan.AkuntansikhususantaralainmempelajariakuntansihubungankantorPusatdanCabang
kemudianmempelajariakuntansitransaksivalutaasing,pendiriandanpembubaranFirma,pembubaranPerseroan,LaporanSegmendanInterim,
organisasinirlaba,akuntansipenjualancicilandankonsinyasi.
Padakesempataninipenulismengucapkanbanyakterimakasihkepadasemuapihakyangtelahmemberibantuandandorongandalam
bentukapapunsehinggadapattersusunbukuinidenganlancar.Namundemikianbukuinimasihjauhdarikesempurnaansehinggapintupenulis
sangatterbukabagisemuapembacayangmemberikankritik,saranataumasukanyangdapatmemperbaikibukuinidimasadatang.
Yogyakarta,Nopember2005
Penulis
BAB1
PENDAHULUAN
Mempelajarimatakuliahakuntansikeuanganlanjutansamahalnyadenganmempelajarimatakuliahakuntansilainnya,tidakhanyadengan
menghapalteoridanrumusnyatetapiharusbisamemahamidanselanjutnyadapatmenerapkanpenghitunganmaupunpembuatanjurnaldan
laporanuntuksetiapkasusberbeda.
Padabab1bukuiniakandibahaskedalamduabagian(topik)yaitu:
1. Mengenai persekutuan dimulai dari seluk beluk persekutuan seperti pengertian, karakteristik, sampai dengan isi perjanjian pembentukan
persekutuan(75menit).
2.Penghitungandanpengakuanmodalsampaidenganpembuatanjurnalpadapendirianpersekutuan.(75menit).
Dengandemikiandiharapkandapattercapaitujuandaripempelajaranbab1dalambukuiniadalah:
1.Mahasiswadapatmengertidanmemahamitentangpersekutuan.
2.Mahasiswadapatmenyebutkanisiperjanjianpersekutuan.
3.Mahasiswadapatmenyebutkankarakteristikpersekutuan.
4.Mahasiswadapatmembedakanjenisjenispersekutuan.
5.Mahasiswamampumemahamiaturanpenjurnalandalampersekutuandanmampumelakukanpenjurnalan.
6.Mahasiswamampumembedakanantarapenghitungandenganmetodebonusmaupunmetodegoodwilldanmampumenyajikanjurnalmaupun
laporankeuanganyangdiperlukan.
A.PengertianPersekutuandanUnsurPokokPersekutuan
1. PengertianPersekutuan
SecaraumumPersekutuandapatdidefinisikansebagaisuatugabunganatauasosiasidariduaindividuataulebihuntukmemilikidan
menyelenggarakansuatuusahasecarabersamadengantujuanuntukmemperolehlaba.
2. UnsurPokokPersekutuanyaitu:
Gabunganatauasosiasiparasekutu.
Sebagaisuatuasosiasidaribeberapasekutu(individu)makapersekutuantidakdapatdipisahkandengankesepakatanatauperjanjian,yaitu
perjanjianuntukmendirikan,memiliki,danmengelolapersekutuan.
Pemilikandanpengelolaanbersama.
DidalamPersekutuanharusselaludituntutadanyakebersamaan,yaitu:
a)Persekutuandimilikibersama.
b)Persekutuandikelolabersama.
c)Kalauadarisikoditanggungbersama.
d)Kalaumemperolehlabadibagibersama.
3.Tujuanuntukmemperolehlaba.
Labadibagisecaraadilmenurutrasioataumetodepembagianlabayangtelahdisepakati.
B.KetentuandidalamPerjanjianPersekutuan
Perjanjianpersekutuanakanberisiketentuanketentuanyangdisepakatiolehparasekutumengenaisegalasesuatuyangberhubungandengan
kehidupanpersekutuansampaipembubarannya.Isiperjanjianantaralain:
1.Ketentuanmengenaipersekutuan.
2.Ketentuanmengenaisekutu.
3.Ketentuanyangberhubungandenganmodalpersekutuan.
4.Ketentuanmengenaipembagianlaba.
5.Ketentuanyangberhubungandenganpembubaranpersekutuan.
6.Ketentuanmengenaipertanggungan(asuransi)terhadapmasingmasingsekutu.
Isiperjanjianpersekutuanakandipakaisebagai:
Dasarpencatatansetoranmodal.
Dasarperhitunganmodal.
Dasarpembagianlaba.
Dasarpencatatantransaksitransaksipersekutuanyangmenyangkutmodal.
Dasarpembagianaktivadalamlikuidasi.
Dari uraian diatas terlihat bahwa perjanjian mempunyai peranan yang sangat penting dalam persekutuan mulai dari pendirian hingga
pembubarannya.
C.PenggolonganPersekutuan
Persekutuandapatdikelompokkanmenjadi2,yaitu:
1.PersekutuanFirma(Fa),adalah:
Suatuusahakerjasamayangdidirikanuntukmenjalankanperusahaandenganmenggunakannamabersamadansemuasekutudalamusahatersebut
bertanggungjawabpenuh(danbiasanyaikutaktif)mengelolaperusahaan.
2. PersekutuanKomanditer(cv),adalah: Suatubentukperjanjiankerjasamauntukberusahadimanasalahsatuataulebihdarianggotanya
bertanggungjawabterbatas.
a.SekutuAktif,adalah:
Sekutuyangikutaktifmengelolaperusahaandanbertanggungjawabpenuhdenganseluruhhartapribadinya.
b.SekutuPasif(SilentPartner),adalah:
Sekutuyanghanyamenyetormodalsajatanpaikutmengelolaperusahaan.
3.JointStockCompany,adalah:
Persekutuanyangstrukturmodalnyaterbagiatassahamsahamyangdapatdipindahtangankan.Besarnyasahammasingmasingsekutudidalam
Joint Stock Company tidak menunjukkan besarnya tanggung jawab sekutu yang bersangkutan melainkan hanya menunjukkan besarnya
kepemilikan.
D.KarakteristikUtamaPersekutuan
Karakteristikutamaadalahmerupakansifatutamaataucirikhaspersekutuanyangmeliputi:
1.MutualAgency
Masingmasingsekutumerupakanagen(wakil,perantara,perpanjangantangan)daripersekutuan.
2.LimitedLife
Umurpersekutuanadalahterbatas. Halhalyangmebatasiumurpersekutuanantaralainperjanjianpersekutuan,ketentuanhukumsertaputusan
pengadilan.Sewaktuwaiktupersekutuandapatbubarkarenamasuknyasekutubaru,pengunduransekutudansebagainya.
3.UnlimitedLiability
Tanggungjawabmasingmasingsekutu(kecualisekutupasif)tidakterbataspadamodalyangtelahdisetorsaja.
4.OwnershipofanIntersetinaPartnership
Kekayaanyangtelahdisetorkedalampersekutuansudahbukanlagimiliksekutupenyetor,melainkanmiliksemuasekutu.
5.ParticipationonPartnershipProfit
Masingmasingsekutumempunyaihakdidalampembagianlabaataurugipersekutuan.
6.RighttoDisposeofaPartnershipInterest
Masingmasingsekutumempunyaihakuntukmenjualataumemindahkanhaknyaatasmodaldanhakataslabakepadaoranglain,baikkepada
anggotasekutumaupunbukan.
7.MutualLiabiliy
Semuasekutubertanggungjawabterhadaputangpersekutuan.Jadiutangpersekutuanadalahjugautangseluruhsekutu
E.AlasanPemilihanPersekutuanAtauBentukBadanUsahaLainnya
Pertimbangan untuk memilih bentuk badan usaha berupa persekutuan atau bukan adalah berdasarkan kelemahan dan kelebihan
persekutuandibandingkanbentukbadanusahalainnyasepertiperseroanterbatasdanlainlain.Olehkarenaituperludibahasmengenaikelebihan
dankelemahanpersekutuan.
KelebihanBentukUsahaPersekutuan:
1.Bentukpersekutuansepertifirmalebihmudahdalampendiriannya.
2.Bentukpersekutuansepertifirmajugalebihmudahdalampembubarannyamisalkanakanberubahmenjadibentukperseroanterbatas.
3.Bentukpersekutuanjugamempunyaikebebebasandankeluwesandalammenentukanbentukusahanya.
4.Kebebasanmasingmasingsekutudalampengambilankeputusan.
5. Persekutuan hanya wajib melaporkan pajaknya tetapi bukan pembayar pajaknya karena yang membayar pajak adalah para sekutu yang
memperolehlabapersekutuan.Pajaknyaberupapajakpenghasilan.
KelemahanBentukUsahaPersekutuan:
1.Tanggungjawabpribadisekutuakanhutangperusahaan.
2.Kelangsunganhidupperusahaanbiasanyaterbataskarenaikutditetukanolehperjanjiandalampendirianpersekutuan.
3.Kesulitandalammemindahtangankankepentinganpemilik.
F.AkuntansiDalamPersekutuan
Padapersekutuanlabaataurugiselaludibagidiantaraparasekutusesuaidenganmetodepembagianlabayangtelahdisepakati.Pembagian
laba adalah pemindahan saldo laba ( rugi ) persekutuan ke rekening modal masingmasing sekutu. Mengenai modal sekutu pada dasarnya
merupakankeseluruhandarihakparasekututerhadappersekutuan.Padaumumnyahubunganekonomisantarapersekutuandanparasekutu
ditampungdidalamtigarekening,yaitu:
1.RekeningModal
Rekeningmodalmenunjukkanbesarnyahakmodalsekutuyangbersangkutan.Modalmasingmasingsekutuberasaldarisetoranmodal
mulamula.Selanjutnyaakanbertambahdengansetorantambahanmodaldanpembagianlabasertaberkurangdenganpengambilanmodaldam
pembgianrugi.Rekeningmodalakandidebitapabilaberkurangdandikreditapabilabertambah.
AktivaKas.. XX
AktivaNonKas.. XX
ModalSekutuX
XX
ModalSekutuY
XX
ModalSekutuZ
XX
2.Rekeningprive
Rekeningprivejugadiselenggarakanuntuktiaptiapsekutu.Rekeningakandidebitapabilaterjadipengambilanhartapersekutuanuntuk
sekutu.SedangkanRekeningakandikreditdenganbagianlaba(apabilatidaklangsungditutupkerekeningmodal).
Modal. XX
Prive.. XX
Padaakhirperiodesaldorekeningpriveiniakandipindahkerekeningmodalsekutuyangbersangkutanyaitu:
Kesisidebit,apabilarekeningprivebersaldodebit.
Kesisikreditapabilarekeningprivebersaldokredit.
Jadisetelahtutupbukusaldorekeningpriveselalunol.
4.RekeningUtangKepadaSekutu
Rekening ini akan di debit apabila utang kepada sekutu berkurang dan di kredit apabila utang kepada sekutu bertambah. Dalam hal
persekutuandilikuidasimakasaldorekeninginiikutdipertimbangkandidalammenghitungbagiankassekutuyangbersangkutan.Didalamneraca
saldodisajikanpadakelompokpasiva,yaituutang.
Kas. XX
UtangSekutu. XX
4.RekeningPiutangKepadaSekutu
Rekening ini didebit apabila piutang kepada sekutu bertambah dan dikredit apabila piutang kepada sekutu berkurang. Dalam hal
persekutuandilikuidasi(dilebur)yaitumengurangihaksekutuyangbersangkutan.Didalamneracasaldorekeningdisajikandalamkelompok
aktiva,yaitupiutang.
Piutang.. XX
Kas XX
Piutangkepadapihakketiga:
PiutangDagang XX
Penjualan... XX
LATIHAN:1.1
UntukmemperdalampemahamanAndamengenaimateridiatas,silakanandamengerjakanlatihanberikutini!
1)ApayangdimaksuddenganPersekutuandalamartiluasmaupundalamartisempit?
2)Apasajayangmenjadiketentuandalamperjanjianpendirianpersekutuan?
3)Sebutkanjenispersekutuan!
4)Apayangdimaksuddengansilentpartner?
5)Sebutkankarakteristikutamadaripersekutuan!
PembentukanPersekutuan
A.PembentukanPersekutuanBaru
Yaitumerupakanpembentukanpersekutuanyangsamasekalibaruberdasarkankesepatanduaorangsekutuataulebih.
Masingmasingsekutu menyetor modal untukmendirikan perusahaanbaruyang akan dimiliki bersama. Setoran modal tersebut dapat
berupakas,aktivanonkasataubahkanaktivatidakberujudsepertikemampuanlebihyangdimilikiolehseorangsekutudiataskemampuan
sekutuyanglain.Bilaaktivaberupanonkasmakapenilaianbesarnyamodalharusdenganpersetujuanmasingmasingsekutuagarmendapatkan
nilaiyangwajardanmemenuhiprinsipkeadilansehinggabiasanyadigunakannilaipasarnyayangwajar.Penurunannilaiaktivajugaharus
ditetapkansecarabersama.
Bilaterdapatkemampuanlebihdarisekutumakaperlakuanterhadapkemampuanlebihyangdimilikisekutuada2metodepengakuan
modalyaitu:
1.MetodeBonus
2.MetodeGoodwill
MetodeBonus:
DiasumsikanbhwjumlahSetoranmodalmulamula=jumlahreratamodalmulamula
MetodeGoodwill
Mengasumsibhwjumlahsetoranmodalmulamula=jumlahreratamodalmulamuladi+goodwill
yangdiakui
A.1.SetoranModalberupaKas(contohdanpenyelesaiannya)
TuanArtha&TuanGrahasepakatmendirikanusahapersekutuanfirmadengannamaGATRA.Sebagaisetoranawalmasingmasing
sekutumenyetorkansbb:
Artha:SebesarRp240.000.000sedangkanGrahasebesarRp200.000.000
a). Bagaimanapengakuandanpencatatansetoranmodalawalpendirianpersekutuantersebutdenganmenggunakanmetodebonusdanmetode
goodwill?Buatlahjugajurnalyangdiperlukan!
JawabA.1.:
a).JurnaluntukSetoranModalkeFa.GATRAdalamRp
440.000.000,
Kas..
ModalArtha 240.000.000,
ModalGraha 200.000.000,
Biladalampendirianpersekutuantidakadaketentuanproporsipengakuanmodaldidalamperjanjian,makaproporsipengakuanmodal
denganmetodebonusbesarnyadibagirata(dibagisamabesar).DengandemikianpenyelesaiansoalA.1adalah:
MasingmasingmodaldiakuisebesarRp220.000.000,(440.000.0002)olehkarenapengakuanmodaldalamFa.GATRAdenganmenggunakan
metodeBonusmakaperhitungannyasepertiberikut:
b).PengakuanModaldenganMetodeBonus
Besarnya
Setoran Metode
Keterangan Modal Bonus Bonus
*Jurnaluntukmencatatbesarnyabonus
ModalArtha 20.000.000,
20.000.000,
ModalGraha
NeracaFa.GATRA
Aktiva Pasiva
ModalGraha 220.000.000,
c).PengakuanModaldenganMetodeGoodwill
Setoran Besarnya
Metode
Keterangan Modal Goodwill Goodwill
Jurnaluntukmencatatbesarnyagoodwill
Goodwill 40.000.000,
40.000.000,
ModalGraha
NeracaFa.GATRA
Aktiva Pasiva
Modal 240.000.000,
Kas 440.000.000, Artha
Modal 240.000.000,
Goodwill 40.000.000, Graha
Demikiancontohsederhanatentangpembentukanpersekutuan(Fa)dengansetoranmodalawalnyaberupauangkas.Dalamcontohinijuga
telah dijelaskan bagaimana kita melakukan perhitungan dan perekayasaan pencatatan apabila salah satu dari anggota sekutu mempunyai
kemampuanlebihdalampersekutuan,sehinggapengakuanmodalnyaterhadapsetoranmodalparasekutudapatdiakuidenganmenggunakan2
metodeyaituBonusdanGoodwill.
SubpembahasanberikutnyaadalahpembentukanFa.dengansetoranmodalawalnyaberupaAktivaNonkas.Apabilapenyetoranmodalnya
berupaaktivanonkasmakapenilaianbesarnyamodalharusmemenuhiprinsipkeadilandanbiasanyadinilaiberdasarkanhargapasaryangwajar.
Berikutadalahcontohsederhanamengenaipenyetoranmodalberupaaktivanonkas.
A.2.PenyetoranModalberupaAktivaNonKas(contohdanpenyelesaiannya)
BapakUpin&IpinmendirikanusahadengannamaPT.MAKMUR.Masingmasingmenyetorkanmodal:Upinberupauangtunai(Kas)
Rp150.000.000.danIpinberupaGedung,TanahdanTrukdengannilaiRp225.000.000,;Rp160.000.000,danRp175.000.000,.
DariinformasiiniSaudaradiminta(a)menyusunbagaimanacaramengakuisetoranmodalawalpendirianpersekutuantersebutapabila
menggunakanmetodebonusdanmetodegoodwill?(b)buatlahjurnalyangdiperlukandanNeracaawalatassetoranperdirianfirmatersebut!
JawabA.2.:
a).JurnaluntukmencatatsetoranModalUpindanIpinkePTMAKMURadalah(Rp)
150.000.000,
Kas
225.000.000,
Gedung
160.000.000,
Tanah
175.000.000,
Truk
150.000.000,
ModalUpin
560.000.000,
ModalIpin
b).PengakuanModaldenganMetodeBonus
Setoran Metode Besarnya
355.000.00 (205.000.000)
SetoranUpin 150.000.000 0 *
355.000.00
SetoranIpin 560.000.000 0 205.000.000
710.000.00
Jumlahsetoran 710.000.000 0 0
Jurnaluntukmencatatbesarnyabonus:(BonusuntukIpin)
205.000.000
ModalIpin.. ,
205.000.000
ModalUpin.. ,
NeracaawalatassetoranmodalUpindanIpin:(metodebonus)
NeracaPT.MAKMUR
Aktiva Pasiva
Kas 710.000.000, ModalUpin 355.000.000,
ModalIpin 355.000.000,
Ataubisajugadibuatsepertiberikut:
NeracaPT.MAKMUR
Aktiva Pasiva
Tanah 160.000.000,
Truk 175.000.000,
c).PengakuanModaldenganMetodeGoodwill
Jurnaluntukmencatatbesarnyagoodwill
410.000.000,
Goodwill
410.000.000,
ModalUpin
NeracaFa.GATRA
Aktiva Pasiva
B.MengubahPemilikanPerusahaanPerseoranganYangSudahAda
Adanyapeluangdankerjasamadalambisnis,biasapemilikperusahaaninginmengembangankanperusahaandenganmenambah/membuka
peluangbagiorangataupengusahalainuntukbergabungdalamperusahaan.Apabilainidilakukanmakapencatatanatasbergabungnyapihaklain
tersebut akan dicatat melalui satu dari dua metode pencatatan yang digunakan, yaitu metode pembukuan lama (berdasarkan pembukuan/
pencatatandariperusahaansebelumnya)danmetodepembukuanbaru.Perlakuanatasperubahankepemilikaniniakanmengakibatkanadanyahal
halsebagaiberikut:
Penilaian(kembali)AktivaBersihyangDisetoratauRevaluasiAktiva
PenentuanModalmasingmasingSekutu
Pembukuanatauakuntansinyadisesuaikandenganmetodepembukuanyang
digunakan.
SKEMAPERUBAHANPERUSAHAANPERORANGAN
MENJADIPERSEKUTUAN
B.1.ContohSoalPendirianPersekutuanYangSudahAda:
Padaawaltahun2001UpindanIpinsepakatmendirikanPersekutuanMurahRejeki.Upinsudahmempunyaiperusahaanperseorangan
Sumber Rejeki yang bergerak di bidang servis dan perawatan kendaraan bermotor dan akan menggunakan aktiva bersih perusahaan
perseorangantersebutsebagaisetoranmodal.SedangkanIpinakanmenyetormodalberupakassebesarRp375.000.000,untukmendirikan
persekutuanbaru.NeracaperusahaanperseoranganUpinpadasaatitusebagaiberikut:
PerusahaJasaSumberRejeki
Neracaper31Desember2000
(dalamRp)
Aktiva:
Kas 37.500.000
PiutangDagang 45.000.000
PersediaanBrg.
Dagang 52.500.000
Tanah 42.000.000
Gedung 37.500.000
AkumulasiPenyusutan 22.500.000
15.000.000
MebeldanPeralatan 22.500.000
AkumulasiPenyusutan 12.000.000
10.500.000
TotalAktiva 202.500.000
Pasiva:
UtangBank 82.500.000
ModalUpin 120.000.000
TotalPasiva 202.500.000
DalamhubungannyadengansetoranUpintersebuttelahdisepakatiadanyapenyesuaiansebagaiberikut:
1.Cadangankerugianpiutangdiakuisebesar10%darisaldopiutangdagang.
2.PersediaanbarangdagangandinilaiberdasarkannilaipasarnyayaituRp60.000.000
3.DiakuinyaadanyagoodwillsebesarRp15.000.000
4.NilaitanahdisepakatisebesarRp75.000.000
5.DiakuinyaadanyautangbiayasebesarRp6.000.000
Pertanyaan:
a)AtastransaksitersebutdiatasbuatlahNeracadanpencatatanpembentukanpersekutuandenganmetodepembukuanlama(metodepembukuan
melanjutkanpencatatanpersekutanlama)?
b)AtastransaksitersebutdiatasbuatlahNeracadanpencatatanpembentukanpersekutuandenganmetodepembukuanbaru?
JawabB.1.:
a)PengakuanModalPendirianPersekutuanMurahRejekiMenggunakanMetodeBukuLama:
Persediaan:
60.000.00
NilaiPasarPersd.Brg.Dagangan 0
NilaiBuku 52.500.000
Kenaikannilaipersd.BrgDagangan 7.500.000
Tanah:
75.000.00
NilaiPasarTanah 0
NilaiBuku 42.000.000
KenaikannilaiTanah 33.000.000
PengakuanadanyaGoodwill 15.000.000
JumlahpenambahanmodalkarenaPenilaiankembali 55.500.000
(RevaluasiAktiva)
4.500.00
CadanganKerugianPiutang(10%x45.000.000) 0
UtangBiaya 6.000.000
JumlahPenguranganModalkarenapenilaiankembali (10.500.000)
KenaikanModalUpinkarenaRevaluasiAktiva 45.000.000
JurnalpenyesuaianatasRevaluasiaktiva(penilaiankembali)yaitu:
PersediaanBarangDagangan 7.500.000
Tanah 33.000.000
Goodwill 15.000.000
CadanganKerugianPiutang 4.500.000
UtangBiaya 6.000.000
ModalUpin 45.000.000
MencatatsetoranIpin:
Kas 375.000.000
ModalIpin 375.000.000
Dengandemikianuntukmengakuiadanyapenilaiankembali(revaluasi)atasaktivatetapyangdiserahkanUpintersebutkitadiwajibkan
mencatatdanmenilaikembaliuntukrekeningpersediaanbarangdagangan,Tanah,goodwillsertacadangankerugianpiutangdanutang.Sekaligus
mencatat setoranIpin berupa kas. Dan dalam metode pembukuanlama ini , neraca dari persekutuanbaruyang mereka dirikanmerupakan
gabunganantaranilaiaktivaperusahaanlama+penyesuaian+setoranmodalsekutubaru,yaitusebagaiberikut:
PerusahaJasaMurahRejeki
Neracaper1Januari2001
Aktiva:
Kas(37.500.000+375.000.000) 412.500.000
PiutangDagang 45.000.000
Cad.KerugianPiutang (4.500.000)
40.500.000
PersediaanBrg.Dagang 60.000.000
Tanah 75.000.000
Gedung 37.500.000
AkumulasiPenyusutan 22.500.000
15.000.000
MebeldanPeralatan 22.500.000
AkumulasiPenyusutan 12.000.000
10.500.000
Goodwill 15.000.000
TotalAktiva 628.500.000
Pasiva:
UtangBank 82.500.000
UtangBiaya 6.000.000
ModalUpin 165.000.000
ModalIpin 375.000.000
TotalPasiva 628.500.000
b)PengakuanModalPendirianPersekutuanMurahRejekiMenggunakanMetodeBukuBaru:
PertanyaandanLatihan
Untukmemperluascakrawalapemahamansaudaramengenaimateripembentukanpersekutuan,silahkanmengerjakanlatihanberikutini!
1.ApayangdimaksuddenganOwnershipofanInterestinaPartnership?
2.ApayangdimaksuddenganRighttoDisposeofPartnershipInterest?
3.Sebutkancarapembentukanpersekutuan!
4.Apaperbedaanpembentukanpersekutuanantarametodegoodwilldenganmetodebonus?
5.TigaorangyaituDoni,Endah(keduanyabekasfotomodel)danFerdy2001mendirikanpersekutuanyangusahanyaberupafotostudiobernama
MODEL.Merekamenyetorkanmodal,masingmasing:
DoniRp12.500.000dankursidengannilaibukuRp3.000.000dannilaipasarRp5.000.000
EndahRp15.000.000danperalatanfotodengannilaibukuRp2.500.000dannilaipasarnyaRp4.500.000.
FerdyRp2.000.000danRukodengannilaibukuRp20.000.000namunnilaipasarnyaRp23.000.000
Berapakahbesarnyasetoranmodalyangdiakuibilapersekutuanyangakandidirikanmenggunakanmetodebonus?Buatlahlaporanpengakuan
setorandanjurnaluntuksetiaptransaksiyangberkaitandengansetoranmodaltersebutdanneracanyasetelahadapemberianbonus!
6. TigaorangyaituAndi,Beni,danCindypadatahun1991mendirikanpersekutuanyangusahanyaberupacafbernamaMOGE. Mereka
menyetorkanmodalsebesar:
AndiRp.10.500.000dankursidengannilaibukuRp.3000.000dannilaipasarRp.4000.000.
BeniRp.13.000.000danperalatandapurdengannilaibukuRp.2500.000dannilaipasarnyaRp.4500.000.
CindyRp.1000.000dantanahdanbangunandengannilaibukuRp19.000.000namunnilaipasarnyaRp.21.000.000.
Berapakahbesarnyasetoranmodalyangdiakuibilapersekutuanyangakandidirikanmenggunakanmetodegoodwill?Buatlahlaporanpengakuan
setoran,jurnaluntuksetiaptransaksiyangberkaitandengansetoranmodaltersebutdanneracanyasetelahadapengakuangoodwill!
7).Perhatikanneracadariperusahaandagangdibawahini!
PerusahaandagangSANTOSO
NeracaPer31Desember2000
Aktiva:
Kas
45.000.000
PiutangDagang
77.500.000
Cad.KerugianPiutang
(5.000.000)
72.500.000
PersediaanBrg.Dagang
52.500.000
Tanah
45.000.000
Gedung
60.000.000
AkumulasiPenyusutan
(22.500.000)
37.500.000
MebeldanPeralatan
30.000.000
AkumulasiPenyusutan
(12.000.000)
18.000.000
TotalAktiva
270.500.000
Pasiva:
UtangBank
112.500.000
ModalBurhan
158.000.000
TotalPasiva
270.500.000
Pada10Januari2001TuanBurhandanTuanTeddysepakatuntukmendirikanpersekutuanbarudengannamaRUKUNSANTOSO.Tuan
BurhansebelumnyatelahmemilikiperusahaanperorangandenganneracasepertidiatasdanTuanTeddyakanmenyetorkanmodalberupakas
sebesarRp.170.000.000.Bilakemudianterdapatbeberapahaluntukpenyesuaianberikut:
1.Cadangankerugianpiutangperludiakuisebesar10%darisaldopiutangdagang.
2.PersediaandinilaidarinilaipasarnyasebesarRp.50juta,
3.DiakuiadanyagoodwillyangtimbuldariusahayangdijalankanselamainisebsarRp.15juta.
4.NilaitanahdinilaikembalisehargaRp.45juta.DiakuiadanyahutanggajisebesarRp7juta.
Buatlah system pencatatan secara lengkap untuk mendirikan persekutuan RUKUN SANTOSO dengan metode pembukuan lama
(berdasarkanneracaperusahaanSANTOSOmilikTuanBurhan).
RANGKUMAN:
Pengakuansetoranmodaldenganmetodebonusmakapenghitungannya=totalmodalsekutudibagibanyaknyasekutu.
Besarnyabonus=sebelummemperolehbonusdikurangisetelahmemperolehbonus.
Pengakuansetoranmodaldenganmetodegoodwillmakapenghitungannyamodalmasingmasingsekutudinaikkansebesarsetoranmodaltertinggi
sehinggabesarnyagoodwill=setelahpengakuangoodwilldikurangimodalmasingmasingsebelumnya.
Pembentukan persekutuan dimana salah satu sekutunya sudah mempunyai perusahaan sebelumnya: Pencatatan akuntansinya dengan metode
pembukuanlamamakaharusmelakukanpenyesuaianterhadappenilaiankembaliaktivanonkasnya,kemudianlangsungmenambahkandalam
neracanya.
TESFORMATIF1
Pilihsalahsatujawabanyangpalingtepatdaribeberapaalternatifjawabanyangdisediakan!
1)Berikutiniyangbukanmerupakanprinsippemilikandanpengelolaanbersama,adalah:
A.Pemilikanbersamadaripersekutuan
B.Bilaadaresikoditanggungbersama
C.Bilamemperolehlabadibagibersama
D.SilentPartnertidakmemperolehlaba,hanyagajisaja.
E.Tidakadajawabanyangbenar
2)Pernyataanberikutiniyangbukanmerupakanketentuanyangdiaturdidalamperjanjianpersekutuanadalah:
A.KetentuanmengenaiSekutu
B.KetentuanmengenaiPembagianHutang.
C.KetentuanmengenaiPembagianLaba
D.KetentuanmengenaiPermodalan
E.Tidakadajawabanyangbenar
3)Karakteristikpersekutuanadalahumurnyaterbatas,halinidisebutjuga:
A.UnlimitedLiability
B.MutualLiability
C.LimitedLife
D.MutualAgency
E.Tidakadajawabanyangbenar
4)KarakteristikpersekutuanyangmenyebutkanParticipationonPartnershipProfit,artinyaadalah:
A.Masingmasingsekutumempunyaihakdidalampembagianlabaataurugipersekutuan.
B.Kekayaanyangdisetorkedalamsekutusudahbukanlagimiliksekutupenyetor.
C.Tanggungjawabmasingmasingsekututidakterbatas,kecualisekutupasifsebatasmodalsaja
D.Masingmasingsekutuberpartisipasisebagaiagen(wakil)
E.Tidakadajawabanyangbenar
5)KarakteristikpersekutuanyangmenyebutkanMutualLiability,artinyaadalah:
A.Masingmasingsekutumempunyaihakdidalampembagianlabaataurugipersekutuan
B.Kekayaanyangdisetorkedalamsekutusudahbukanlagimiliksekutupenyetor
C.Tanggungjawabterhadaputangpersekutuanadalahpadasekutusekutunya
D.Tanggungjawabmasingmasingsekututidakterbatas,kecualisekutupasifsebatasmodalsaja
E.Tidakadajawabanyangbenar
6)Yangmenyebabkanmodalpersekutuandicatatdisisikreditadalah:
A.PenambahanPiutang
B.Penambahanmodaldanpembagianlaba
C.TransaksiPrive
D.Penambahanhutang
E.Tidakadajawabanyangbenar
7)Berikutinipernyataanyangbenarmengenaicaramendirikanpersekutuandenganmengubah
pemilikanperusahaanperseoranganyangsudahada:
A.PengakuanAktivaBersihyangdisetor
B.PembukuanHutangmasingmasingsekutu
C.PenilaianModalmasingmasingsekutu
D.Penentuanmodalmasingmasingsekutu
E.Tidakadajawabanyangbenar
8)YangmenyebabkanrekeningPrivedidalampersekutuandicatatdisisidebetadalah,kecuali:
A.Penerimaanlabapersekutuan
B.Pembayarangajisebagaipembagianlaba
C.Pembayaranbonussebagaipembagianlaba
D.Bagianrugiyangharusditanggungsekutu
E.Tidakadajawabanyangbenar
9)ApabilaAvindanHugesmendirikanpersekutuanGonoGinidenganperbandinganmodal1:3
dengantotalmodalRp.600jutaapabilakemudianmasuksekutubaruRezayangmenyetormodal
Rp.240jutamakabesarnyamodalbiladiakuidenganmetodebonusadalahsebesar:
A.Rp.240juta
B.Rp.300juta
C.Rp.270juta
D.Rp.280juta
E.Tidakadajawabanyangbenar
10)ApabilaAvin,HugesdanRezayangmendirikanpersekutuanGonoGinitersebutdiatas(no.9),
Modalnyadiakuidenganmetodegoodwill.AtasmasuknyaRezasebagaisekutubarumaka
besarnyagoodwillRezaadalah:
A.Rp.50juta
B.Rp.60juta
C.Rp.40juta
D.Rp.55juta
E.Tidakadajawabanyangbenar
CocokkanlahjawabanAnda denganJawabanyang benar dalam diskusi kelas dan refensi buku, dan hitunglahjumlahjawabanyangbenar.
KemudiangunakanrumusdibawahiniuntukmengetahuitingkatpenguasaandalammateriKegiatanBelajar1.
Rumus
Artitingkatpenguasaanmateri:
90%100%=baiksekali
80%89%=baik
70%79%=sedang
<70%=baiksekali
Ifyoureachingtoleveldominationofitemmorethan80%
Youcandistributetonextmodule.!!
Butyouleveldominationofitemlessthan80%
youhavetorepeatactivitylearnwhichnotyetbeenmastered.
TesFormatif1
1)D2)B3)C4)A5)C6)B7)C8)A9)D10)B
DaftarKepustakaan
AllanR.Drubin.(1999),AdvancedAccounting,5thedition,SouthWestern,reissuebyBinarupaAksara,Jakarta.
Beam,John(1998),AdvancedAccounting,5thedition,PrenticeHall,London,reissuebySalembaEmpat,Jakarta.
Suparwoto,L(1999),AkuntansiKeuanganLanjutan1,Cetakanke7,BPFE,UGM,Yogyakarta.
KalauSaudaramencapaitingkatpenguasaanmaterilebihdari80%,ituartinyaBagus!Dansaudaradapatmeneruskankemodulberikutnya.
TetapikalaunilaiAndadibawah80%,AndaharusmengulangiKegiatanBelajar,terutamayangbelumAndakuasai.
PEMBAGIANLABARUGIPERSEKUTUAN
Pendahuluan
Karakteristikutamayangkelimadaripersekutuanadalahparticipationinpartnershipprofitmakalabarugipersekutuanharusdibagikepadapara
sekutusecaraadil,artinyaadildalampembagianlabakepadamasingmasingsekutudisesuaikandengankontribusinyabaikberupawaktu,modal
dankemampuanpribadidalammenghasilkanlaba.
Disampingituadiljugaberartitidakadaperbedaanyangmencolokdaribesarnyamasingmasingbagianrugilabayangdiberikankepada
sekutu.Olehkarenaitudiperlukanmetodepenghitunganuntukpembagianlabarugiyangdisepakatibersama.Selanjutnyametodemetodeyang
dapatdigunakanakandibahaskedalamduabagianatautopik,yaitu:
mMetodePembagianLaba
bagianLabadenganPenghitunganKhusus
Tujuanyangingindidapatdaripembelajarandarimateriiniadalah:
1.Mahasiswadapatmengertidanmemahamiprinsippembagianlabarugipersekutuandanlatarbelakangnya.
2.Mahasiswadapatmenyebutkandanmemahami3metodeyangdapatdigunakandalampembagianlabarugipersekutuan.
3.Mahasiswadapatmenghitung,menjurnalsertamenyusunlaporanpembagianlabadenganmasingmasingmetodeyangada.
MetodePembagianLaba
A.PengertianMetodePembagianLaba
Metodepembagian labaadalahmetodaataucara yangdigunakan untukdasar penghitunganpembagian laba. Ada berbagai macam Metode
PembagianLabayangdigunakan:
1.Labadibagisama
2.Labadibagidenganrasiotertentu
3.Labadibagimenurutperbandinganmodal
4.Labadibagidenganmemperhitungkanbungamodaldansisanyadibagimenurutmetode1,2,atau3.
5.Labadibagidenganmemperhitungkangajidanataubonusdansisanyadibagimenurutmetode1,2atau3
6.Labadibagidenganmemperhitungkanbungamodalsertagajidanataubonusdansisanyadibagimenurutmetode1,2atau3
1.LabaDibagiSama(Kasus1)
Masingmasingsekutuselalumendapatkanbagianlabayangsama.
Misalnya:Amenyetor=Rp51.000.000
Bmenyetor=Rp54.000.000
Cmenyetor=Rp
45.000.000
JumlahmodaldisetorRp150.000.000
MakaapabilapersekutuanmemperolehlabaRp9.000.000,danmetodepembagianlabamemakaimetodedibagisamamakareratamasing
masingsekutumendapatkanlabaRp3.000.000(9.000.0003).
2.LabaDibagiDenganRasioTertentu(Kasus2)
Misalnya:SekutuA=Rp51.000.000
SekutuB=Rp54.000.000
SekutuC=Rp
45.000.000
Rp150.000.000
Labaataurugipersekutuandibagidenganrasio3:4:3,denganlabaRp9.000.000
Maka:
SekutuA=30%xRp9.000.000=Rp2.700.000
SekutuB=40%xRp9.000.000=Rp3.600.000
SekutuC=30%xRp9.000.000=Rp2.700.000
3.LabaDibagiDenganRasioModal(Kasus3)
aantaralain:
a.ModalMulamulaadalahmodalmasingmasingsekutupadasaatpersekutuanberdiri.
b.ModalAwalPeriodeadalahsaldomodalpadaawalperiodeyangbersangkutan.Padaumumnya
saldomodalmasingmasingsekutusetiapperiodenyamengalamiperubahankarenaberbagai
macamsebab,seperti:
macamsebab,seperti:
a)Setoranmodal.
b)Penarikanmodal.
c)Pemindahansaldorekeningprive.
d)Bagianlaba.
e)Pembebananbagianrugi.
c.ModalAkhirPeriodeadalahsaldorekeningModalpadaakhirperiodesebelumpemindahan
saldorekeningprivedanpembagianlabaataurugi.Padaumumnyasaldomodalakhirinisetiap
periodenyajugamengalamiperubahan.
d.ModalRatarataadalahmodalrataratamasingmasingsekutuselamasatuperiode.
e.Dalammenghitungbesarnyamodalrataratainiada2faktoryangdiperhitungkan,yaitusaldo
modaldanjangkawaktu,sehinggadapatdirumuskansebagaiberikut:
UntukmengujipemahamanSaudaramengenaimetodepembagianlabarugi(carake3)ini,silakansaudara mengerjakanlatihanberikutini.
(CermatilahcaramenghitungdananalisisnyasepertiClueyangadaditabeltersebut)
LATIHAN1
PerhatikanrekapitulasisaldomodalsekutuX,YdanZpadaTahun2000dibawahini,untuk
menjawabsoalno.1sampaidengan4!
1/51999 Rp.70.000.000
1/91999 Rp.75.000.000
1/71999 Rp.74.000.000
1/41999 Rp.70.000.000
1/81999 Rp.80.000.000
Labayangdibagipadaakhirtahun1999adalahsebesarRp25.000.000
1.BerdasarkantabeldiatashitunglahpembagianrugilabapersekutuanX,YdanZberdasarkansaldomodalawal!
2.BerdasarkantabeldiatashitunglahpembagianrugilabapersekutuanX,YdanZberdasarkansaldomodalakhir!
3.Bilaadatambahaninformasisebagaiberikut:Bungamodal10%,GajiperbulanX,YdanZmasingmasingRp.600.000,Rp.600.000,danRp.
750.000,Bonus5%untukXkarenaprestasikerjanya.Pembagianlabaperusahaanpadaakhirtahun1999meningkatmenjadiRp.50.000.000,
maka:
3.1.Hitunglahpembagianlabamerekasetelahbungamodal,gajidanbonusmerekadenganmetoderasiomodalratarata.
3.2.BuatlahlaporanperubahanmodalbiladiketahuipriveX,YdanZmasingmasingRp.5.000.000,Rp.6.500.000,danRp.6.500.000.
4.Buatlahjurnaldarisemuatransaksiakuntansidarisoalno.3danlaporanperubahanmodalnya!
Langkahpengerjaankasus3,Latihan1:
(a)Hitungrasiomodalrataratanyadenganmelihatperiodenya;(b)Hitungbungamodalmasingmasing=prosentasexJmlmodalrataratanya.
(c)Hitunggajidisetahunkanuntukmasingmasingsekutu.(d)Buatlahdaftarperhitunganpembagianlabayangdisusunmulaidaribungamodal,
gajisampaipadabonus,kemudianketiganyadijumlahkan.(e)Labaperusahaantotaldikurangijumlahtersebutkemudiansisanyadibagisebesar
rasiomodalrataratanya.
PembagianLabadenganPerhitunganKhusus
Dalammetodeini,semuafaktoryangmenentukanbesarnyaandilmasingmasingsekutudidalammenghasilkanlabaataurugi.Perubahanmetode
pembagianlabainiharusdisetujuiolehparasekutu.Metodepembagiannyaadalahsebagaiberikut:
1.Labadibagidenganmemperhitungkanbungamodal
2.LabadibagidenganmemperhitungkanGajidan/atauBonus
3.LabadibagidenganmemperhitungkanBungamodal,Gajidan/atauBonus
4.PenghitunganPerubahanMetodePembagianLaba
5.JurnalPembagianLaba
1.Labadibagidenganmemperhitungkanbungamodal
Dalammetodeini,bungamodaldansisanyadibagimenurutmetodelabadibagirata,rasiotertentu,ataurasiomodal.Bungadapatdihitung
berdasarkanrasiomodalsebagaiberikut:
1.Modalmulamula
2.Modalawalperiode
3.Modalakhirperiode
4.Modalratarata
5.Kelebihanmodaldiatasjumlahtertentu.
Besarnyabagianlabamasingmasingsekutuadalahsamadenganbungamodalditambahbagiansisanya.Apabilasetelahdiperhitungkan
bungatersebutmenjadiminus,yangberartirugi,makabesarnyabagianlabamasingmasingsekutuadalahsamadenganbungamodaldikurangi
denganbagiansisarugi.Bungamodalinihanyasebagaialatpembagianlabasaja,sehinggatidakmempengaruhibesarnyalaba
2LabadibagidenganmemperhitungkanGajidan/atauBonus
Didalammetodeinilabayangadadikurangigajidanataubonusterlebihdahulubarukemudiansisanyadibagimenurutlabadibagirata,rasio
tertentuataumetoderasiomodal.
sehinggasisatersebutdapatpositifmaupunnegatif.Bilanegatifberartimengalamirugiriilmeskipunsebenarnyaadalabanamunsetelah
dikurangi gaji dan bonus menjadi rugi karena gaji dan bonusnya terlalu besar. Gaji biasanya dihitung dalam satuan waktu satu tahun
(disetahunkan)sedangkanbonusdihitungdenganprestasiatauberdasarkansetoranmodalnya.
3.LabadibagidenganmemperhitungkanBungaModal,Gajidan/atauBonus
Dalammetodeinipertamatamalabadikurangibungamodal,gajidanbonus(gabunganmetode1dan2)kemudiansisanyadibagimenurut
metodelabadibagirata,rasiotertentuataumetoderasiomodal.Dalammetodeini,semuafaktoryangmenentukanbesarnyaandilmasingmasing
sekutudidalammenghasilkanlabaataurugi.Perubahanmetodepembagianlabainiharusdisetujuiolehparasekutu.
ContohSoal:
PerhatikantabelFaXtentangrekapitulasisetoranmodalmasingmasingsekutumenurutperiodenya
1April2001 60.000.000
ApabiladalamsatutahunoperasiFaXmemperolehlabasebesarRp36.000.000,maka
Hitunglah:
1.Pembagianlabamasingmasingsekutuberdasarkanmetoderasiotertentu!
2.Pembagianlabamasingmasingsekutuberdasarkanmetodemodalawal!
3.Pembagianlabamasingmasingsekutuberdasarkanmetodemodalakhir!
4.Pembagianlabamasingmasingsekutuberdasarkanmetodemodalratarata!
5.Buatlahjurnaluntukpencatatanlabadenganmetoderatarata!
6.Buatlahlaporanperubahanmodalsetelahpenentuanlababerdasarkanmetoderatarata!
JawabanSoalI:
Diketahuikomposisisetoranmodalmasingmasingsekutusebagaiberikut:
1April2001 60.000.000
1Sept2001 78.000.000
MakaperhitunganLabaRugiuntukmasingmasingmetodesebagaiberikut:
1.Metoderasiotertentu
JumlahModal Labayangdibagidengan
Proporsi
Sekutu Rasiotertentu
100% 36.000.000
2.MetodeModalawal
JumlahModal Labayangdibagidengan
Proporsi
Sekutu Rasiotertentu
100% 36.000.000
3.MetodeModalAkhir
JumlahModal Labayangdibagidengan
Proporsi
Sekutu Rasiotertentu
100% 36.000.000
4.MetodeModalRatarata
1/831/12=
5/12 75.000.000 31.250.000
65.833.333
1/931/12=
4/12 78.000.000 26.000.000
70.750.000
1/831/12=
5/12 75.000.000 31.250.000
66.250.000
JumlahModal Labayangdibagidengan
Proporsi
RerataSekutu Rasiotertentu
100% 36.000.000
Jurnaljurnalyangdiperlukandalampembagianlaba:
Rugilaba 36.000.000,
ModalX 11.742.362
ModalY 12.440.958
ModalZ 11.816.680
LaporanPerubahanModal
Keterangan SetoranX SetoranY SetoranZ
Setoran=SaldoakhirSaldoawal
II.MenghitungpembagianLabadenganmemperhitungkanBungaModal,GajidanBonus
1/401 60.000.000
1/1101 78.000.000
LabayangdibagiRp36.000.000.Masingmasingsekutumelakukanprivesbb:
SekutuX6.000.000
SekutuY7.500.000
SekutuZ6.500.000
Diketahuiinformasisebagaiberikut:
a)labaRp40.000.000
b)gajisekutuX=Rp550.000
c)gajisekutuY=Rp700.000
d)gajisekutuZ=Rp450.000
e)bonusuntuksekutuYsebesar5%darilabatotal
f)bungamodal5%darimodalawal
g)proporsipembagianlababerdasarkanrasiomodalawal.
Pertanyaan:
Hitungberapapembagianlabarugisetelahmemperhitungkanbungamodal;gaji&bonus?
JawabanpermasalahansoalII
BUNGA5%darisetoran
Modalawal 9.000.000
X. 2.750.000
Y. 3.250.000
Z. 3.000.000
Totalbunga 9.000.000
GAJI
X. 550.000 6.600.000
Y. 700.000 8.400.000
Z. 450.000 5.400.000
20.400.00
Totalgaji 0
BONUS
40.000.00031.400.000 8.600.000
X.0,306x8.600.000 2.631.600
Y.0,361x8.600.000 3.104.600
Z.0,333x8.600.000 2.863.800
Share
Google Facebook Twitter More
Related Articles :
Laporan Laba Rugi Komprehensif (Statement Of Comprehensif Income) Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE
MicrosoftInternetExplorer4 ...
Konsep Modal Kerja dan Macam-Macam modal Kerja Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE
MicrosoftInternetExplorer4 ...
Komponen Laporan Keuangan Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 ...
Pengertian Obligasi Serta Keuntungan dan Kerugian Mengeluarkan Obligasiv\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:*
{behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default ...
Pengertian dan Perbeaan Antara Bank Syariah ( Islam ) Dengan Bank KonvensionalTerdapat beberapa perbezaan di antara
sistem perbankkan Islam dan Konvensional secara amanya dapat dilihat dari sudut seperti berikut: ...
Link ke posting ini
Create a Link
Type and c
Featured post
Pengertian Neraca dan Laba/rugi, dan Perbedaan Neraca dan Laba/Rugi Dalam Laporan Keuangan
Kategori
agama akuntansi angin astronomi bahasa indonesia biofuel biologi Eksperimen kimia fakta farmasi filsafat fisika gelombang laut geografi
geothermal hukum informatika Kata motivasi kebidanan kedokteran keperawatan kesehatan kewirausahaan kimia lingkungan makalah
matematika materi kuliah motivasi pelajaran sekolah pendidikan Pengetahuan umum pertanian pkn psikologi sastra sejarah sel surya sosiologi
statistik teknik elektro teknik geologi teknik informatika teknik kimia teknik mesin teknik pertambangan teknik planologi teknik sipil teknologi
terkini tenaga air Tips