Вы находитесь на странице: 1из 23

PENUNTUN BELAJAR MANUAL PLASENTA

Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :

1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar


atau dihilangkan.
2. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat
atau pelatih perlu membantu / mengingatkan hal-
hal kecil yang tidak terlalu berarti.
3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu ragu
atau
tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.

T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang
sedang dihadapi.

PENUNTUN BELAJAR
MANUAL PLASENTA
KASUS
NO LANGKAH / TUGAS
1 2 3 4 5
Persi apan Sebelum Tindakan :
1. Klien :
a. Cairan dan slang infus sudah terpasang. Perut bawah dan
paha sudah dibersihkan
b. Uji fungsi dan kelengkapan peralatan resusitasi
c. Menyiapkan kain alas bokong dan penutup perut bawah
d. Medikamentosa :
Analgetika ( Pethidin 1-2 mg/kg BB / Ketamin HCl 0,5
mg/kg BB / tramadol 1-2 mg/kg BB
Sedativa ( Diazepam 10 mg )
Uterotonika ( Oksitosin, Ergometrin, Prostaglandin )
Bethadine
Oksigen dan regulator
2. Penolon :
a. Celemek, masker, kacamata pelindung, sepatu bot
b. Sarung tangan panjang DTT / Steril
c. Instrumen :
Klem : 2 buah
Spuit 5 cc dan jarum no. 23 : 4 buah
Wadah Plasenta : 1 buah
Kateter dan penampung air kemih : 1 buah
Heacting set : 1 set
d. Larutan Klorin 0,5 %
Perse tujuan Tindakan Medik
3. Menjelaskan kepada klien tentang prosedur yang akan
dilakukan
4. Mendengarkan keluhan klien
5. Memberikan dukungan emosional kepada klien
Tindakan Penetrasi ke Kavum Uteri
6. Mencuci tangan hingga siku dengan air dan sabun kemudian
keringkan
7. Memberikan sedativa dan analgetik melalui karet infus
8. Memakai sarung tangan hingga mencapai siku
9. Mengkaterisasi kandung kemih apabila ibu tidak dapat
berkemih sendiri
10. Menjepit tali pusat dengan klem dan tegangkan tali pusat
sejajar lantai
11. Memasukkan satu tangan secara obstetrik (punggung tangan
ke bawah) dalam vagina dengan menelusuri bagian bawah tali
pusat
12. Setelah tangan mencapai pembukaan servik, meminta asisten
untuk memegang klem, kemudian tangan penolong yang lain
menahan fundus uteri
13. Sambil menahan fundus uteri, memasukkan tangan dalam ke
klavum uteri sehingga mencapai tempat implatasi plasenta
14. Membuka tangan obstetrik menjadi seperti memberi salam (ibu
jari merapat ke pangkal jari telunjuk)
Mele pas Plasenta dari Dinding Uterus
15. Menentukan tempat implantasi plasenta, temukan tepi plasenta
paling bawah
Bila berada di belakang, tali pusat tetapdi sebelah atas. Bila
dibagian depan, pindahkan tangan ke bagian depan tali
pusat dengan punggung tangan menghadap ke atas
Bila plasenta di bagian belakang, lepaskan plasenta dari
tempat implantasinya dengan jalan menyelipkan ujung jari
di antara plasenta dan dinding uterus, dengan punggung
tangan menghadap ke dinding dalam uterus
Bila plasenta di bagian depan, lakukan hal yang sama
(pungggung tangan pada dinding kavum uteri) tetapi tali
pusat berada di bawah telapak tangan kanan
16. Menggerakkan tangan kanan ke kiri dan kanan sambil bergeser
ke kranial sehingga semua permukaan maternal plasenta dapat
dilepaskan

Sambil melakukan tindakan, perhatikan keadaan


ibu, lakukan
penanganan yang seuai bila terjadi penyulit
Meng eluarkan Plasenta
17. Sementara satu tangan masih di dalam kavum uteri, lakukan
eksplorasi ulang untuk memastikan tidak ada bagian plasenta
yang masih melekat pada dinding uterus
18. Pindahkan tangan luar ke supra simfisis untuk menahan uterus
saat plasenta dikeluarkan
19. Instruksikan asisten yang memegang klem untuk menarik tali
pusat sambil tangan dalam menarik plasenta keluar (hindari
percikan darah)
20. Letakkan plasenta ke dalam tempat yang telah disediakan
21. Lakukan sedikit pendorongan uterus (dengan tangan luar) ke
dorsokranial setelah plasenta lahir
Perhatikan kontraksi uterus dan jumlah perdarahan yang
keluar
22. Memeriksa kelengkapan plasenta
23. Dekontaminasi alat bekas pakai ke dalam larutan klorin 0.5%
dan membuka sarung tangan di dalam larutan klorin 0.5%
24. Membersihkan dan merapikan ibu
25. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir

Perawatan Lanjutan
26. Memonitor perdarahan pervaginam dam memeriksa tanda-
tanda vital :
setiap 15 menit pada jam pertama
setiap 30 menit pada jam kedua
27. Meyakinkan bahwa uterus tetap berkontraksi
28. Catat kondisi pasien dan buat laporan tindakan
29. Buat instruksi pengobatan lanjutan dan hal-hal penting untuk
dipantau
30. Beritahukan kepada ibu dan keluarganya bahwa tindakan telah
selesai tetapi ibu masih memerlukan perawatan
PENUNTUN BELAJAR PERSALINAN LETAK SUNGSANG

Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :

1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar


atau dihilangkan.
2. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat
atau pelatih perlu membantu / mengingatkan hal-
hal kecil yang tidak terlalu berarti.
3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu ragu
atau
tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.

T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang
sedang dihadapi.

PENUNTUN BELAJAR
PERSALINAN SUNGSANG

KASUS
NO LANGKAH / TUGAS
1 2 3 4 5
PERSIAPAN
1. Menyiapkan peralatan yang digunakan
2. Informasikan pada ibu apa yang akan dilakukan dan diberikan
dukungan agar ibu percaya diri dan berani bertanya
3. Dengarkan apa yang ingin disampaikan ibu
4. Berikan dukungan emosional dan jaminan
5. Pastikan bahwa prasyarat persalinan sungsang terpenuhi :
Letak bokong murni
Ukuran rongga panggul yang adekuat
Bayi tidak terlalu besar
Tidak ada riwayat SC karena CPD
Kepala fleksi
TINDAKAN PRA PERSALINAN SUNGSANG
6. Mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir,
keringkan dengan handuk yang bersih
7. Menggunakan sarung tangan DTT
8. Membersihkan daerah vulva dengan cairan antiseptik
9. Jika diperlukan, kateterisasi kandung kemih
PERSALINAN SUNGSANG
MELAHIRKAN BOKONG DAN KAKI
10. Jika bokong telah mencapai vagina dan pembukaan lengkap,
suruh ibu meneran bersamaan dengan his
11. Jika perineum tampak kaku lakukan episiotomi
12. Biarkan bokong sampai skapula lahir dan kelihatan di vagina
13. Pegang bokong dengan hati-hati, jangan lakukan penarikan
14. Jika kaki tidak lahir spontan, lahirkan satu kaki terlebih dahulu :
Tekan belakang lutut
Genggam tumit dan lahirkan kaki
Ulangi untuk melahirkan kaki yang lain
15. Pegang bagian pinggul bayi
MELAHIRKAN TANGAN
16. Jika tangan menempel pada dada biarkan lahir dengan spontan
:
Jika lengan pertama lahir, angkat bokong ke arah perut ibu
agar lengan kedua lahir spontan
Jika tangan tidak lahir spontan, tempatkan 1 atau 2 jari di
siku bayi dan tekan, agar tangan turun melewati muka bayi
17. Jika lengan lurus ke atas kepala atau terjungkit di belakang
kepala (Nuchel arm) gunakan perasat atau cara Lovset :
Setelah bokong dan kaki bayi lahir, pegang pinggul bayi
dengan kedua tangan
Putar bayi 180 derajat sambil tarik ke bawah dengan lengan
bayi yang terjungkit ke arah penunjuk jari tangan yang
menjungkit, sehingga lengan posterior berada di bawah
simpisis (depan).
Bantu melahirkan lengan dengan memasukkan 1 atau 2 jari
pada lengan atas serta menarik secara perlahan tangan ke
bawah melalui dada (seolah olah tangan bayi mengusap
dadanya) sehingga siku dalam keadaan fleksi dan lengan
depan lahir. Untuk melahirkan lengan kedua, putar kembali
180 derajat ke arah yang berlawanan ke kiri/ke kanan
sambil ditarik secara perlahan sehingga lengan belakang
menjadi lengan depan dan lahir di depan
18. Jika badan bayi tidak dapat diputar, lahirkan bahu belakang
terlebih dahulu :
Pegang pergelangan kaki dan angkat ke atas
Lahirkan bahu belakang/posterior
Lahirkan lengan dan tangan
Pegang pergelangan kaki dan tarik ke bawah
Lahirkan bahu dan lengan depan
MELAHIRKAN KEPALA
19. Melahirkan kepala dengan cara Mauriceau - Smelle Veit :
Masukkan tangan kiri penolong ke dalam vagina
Letakkan badan bayi di atas tangan kiri penolong sehingga
badan bayi seolah-olah menunggang kuda
Letakkan jari telunjuk dan jari manis kiri pada maxila bayi,
dan jari tangan di dalam mulut bayi
Tangan kanan memegang/mencengkram tengkuk bahu bayi
dan jari tengah mendorong aoksipital sehingga kepala
menjadi fleksi
Dengan koordinasi tangan kiri dan kanan secara hati-hati
tariklah kepala dengan gerakan memutar sesuai dengan
jalan lahir
Minta asisten menekan atas tulang pubis ibu, sewaktu
melahirkan kepala
Angkat badan bayi (posisi menunggang kuda) ke atas untuk
melahirkan mulut hidung dan seluruh kepala
20. Bila perlu setelah melahirkan bayi periksa apakah ada
perlukaan jalan lahir
21. Jahit luka episiotomi jika sebelumnya dilakukan episiotomi
22. Lakukan asuhan segera pada ibu post partum dan bayi baru
lahir
TINDAKAN SETELAH PERSALINAN SUNGSANG
23. Sebelum melepaskan sarung tangan, buang terlebih dahulu
kapas atau kassa dan sampah lainnya ke dalam tempat sampah
yang tidak bocor/kantong plastik
24. Rendam instrumen ke dalam larutan klorin 0,5 % selama 10
menit untuk dekontaminasi
25. Bilas kedua sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5% :
Lepaskan sarung tangan dengan arah dari dalam keluar
Jika sarung tangan yang digunakan adalah sarung tangan
disposibel buang ke dalam tempat sampah yang tidak
bocor/kantong plastik
Jika sarung tangan akan digunakan kembali dekontaminasi
terlebih dahulu keadaan larutan klorin 0,5 % selama 10
menit
26. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Kemudian
keringkan dengan handuk bersih
27. Observasi 2 jam post partum
28. Lakukan proses pendokumentasian
PENUNTUN BELAJAR PENYUNTIKAN KB PROGESTIN

Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar
atau dihilangkan.
2. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat
atau pelatih perlu membantu / mengingatkan hal-hal
kecil yang tidak terlalu berarti.
3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu ragu atau
tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.

T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang
sedang dihadapi.

KASUS
No. LANGKAH 1 2 3 4 5
Persiapan tempat
1.
Ruangan tertup, aman, nyaman, dan bersih
Persiapan alat
Obat / suntikan KB Progestin
Handscoon (sebagai proteksi diri)
Korentang
Spuit 3cc
Kapas alkohol dan kapas DTT
2.
Bengkok
Tensi meter, Stetoskop
Timbangan berat badan
Buku catatan dan register KB
Informed consent
Larutan klorin 0,5%
Memberikan salam dan memperkenalkan diri dengan
3. ramah dan tanyakan maksud dan tujuan kedatangan
pasien
4. Menanyakan alasan klien menggunakan KB suntik
Menanyakan keadaan klien, yaitu:
Usia ibu saat ini
Menanyakan riwayat gravida, paritas, jumlah anak
5. hidup dan usia anak terkecil
Riwayat menstruasi (HPHT, siklus, durasi, volume)
Riwayat penggunaan kontrasepsi sebelumnya
Riwayat hubungan seksual terakhir
Menanyakan riwayat kesehatan klien, meliputi:
Apakah klien dalam masa menyusui kurang dari 6mg
6. dan 6 bulan?
Apakah klien sedang menderita perdarahan
pervaginam yang belum diketahui penyebabnya
Apakah klien sedang menderita penyakit hati akut
(virus hepatitis)
Apakah klien berusia > 35th dan merokok (tanyakan
juga keluarga)
Apakah klien sedang mengkonsumsi obat-obatan
yang mengganggu kerja hormon (obat epilepsi,
tuberkolosan, dan antibiotik berspektum luas)
Apakah klien mempunyai riwayat penyakit jantung?
Apakah klien mempunyai riwayat terjadi stroke?
Apakah klien mempunyai riwayat tekanan darah
>180/110mmhg?
Apakah klien mempunyai riwayat kelainan pembuluh
darah yang menyebabkan sakit kepala/migrain
Apakah klien mempunyai riwayat kencing manis
dengan komplikasi atau kencing manis >20th
Apakah klien mempunyai riwayat penyakit
karsinoma(terutama payudara)
7. Melakukan konseling awal
8. Melakukan informed consent
9. Menganjurkan pasien menimbang berat badan
10 Mengukur tekanan darah pasien
11. Menganjurkan pasien tidur di tempat tidur
12. Melakukan pemeriksaan fisik sesuai kebutuhan
13. Mendekatkan alat-alat
14. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
15 Memakai handscoon
16. Memeriksa tanggal kadarluasa obat suntik dalam botol
dosis tunggal
17. Mengatur posisi klien sesuai kebutuhan
Mengocok botol/ vial dengan baik sehingga menjadi
18. homogen,ingat hindari terjadinya gelembung-gelembung
udara
Buka dan buang tutup logam atau plastik vial yang
menutupi karet (jangan sampai tersentuh, namun apabila
19.
tersentuh hapus karet bagian atas di bagian atas vial
dengan kapas alkohol dan biarkan kering)
Buka kemasan spuit sekali pakai, kencangkan jarum
20 dengan memegang pangkal jarum dalam keadaan tutup
jarum masih terpasang
Tusukan jarum suntik kedalam vial melalui penutup
karet, putar vial hingga terbalik dengan mulut vial
21. kebawah, masukan cairan suntik dalam spuit, jaga agar
ujung jarum tetap dalam cairan, jangan
memasukan udara ke dalam alat suntik
Untuk mengeluarkan gelembung udara, biarkan jarum
dalam vial dan pegang alat suntik, dalam posisi tegak,
22. ketuk tabung alat suntik kemudian secara perlahan-lahan
tekan pendorong ketanda batas dosis, cabut jarum dari
vial
Gunakan jarum yang sama untuk menghisap dan
23. menyuntikan pada klien (dengan tehnik pengambilan
yang benar, tidak akan mengurangi ketajaman jarum)
Membebaskan daerah yang akan di suntik (musculus
gluteus kuadran luar) dari pakaian dan menentukan
24. lokasi penyuntikan (temukan SIAS dan os coccygeus
tarik garis lurus dan tentukan 1/3 bagian atas SIAS
sebagai tempat penyuntikan
Bersihkan kulit daerah suntikan dengan kapas yang
25. dicelupkan dengan air DTT dengan melingkar kearah
luar, biarkan kering
26. Menusukan jarum hingga pangkal jarum suntik secara
IM
27. Melakukan aspirasi dengan menarik penghisap spuit
Jika tidak terlihat darah terhisap, suntikan obat secara
28.
perlahan-lahan hingga habis dan cabut jarum
Tekan sebentar daerah bekas suntikan dengan kapas
29. DTT yang baru agar obat suntikan tidak keluar dari
bekas suntikan (bukan memasase)
Jangan memasase / memijat daerah suntikan , jelaskan
pada pasien bahwa dengan tindakan tersebut dapat
30. mempercepat pelepasan obat dari tempat suntikan
dengan akibat masa efektif kontrasepsinya menjadi lebih
pendek
Sedot larutan klorin kedalam spuit untuk membilas spuit
31. dan jarum kemudian buang spuit tanpa ditutup kedalam
tempat sampah khusus(jarum tidak mudah tembus)
32. Merapikan pasien
33. Membereskan alat
Melepas sarung tangan dalam keadaan terbalik
34.
kemudian rendam dalam larutan klorin
35. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
kemudian keringkan
36. Mendokumentasikan hasil tindakan
Melakukan konseling akhir( jangan lupa menyampaikan
37.
kunjungan ulang 12 minggu kemudian)
PENUNTUN BELAJAR PEMBERIAN PIL KOMBINASI

Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar
atau dihilangkan.
2. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat
atau pelatih perlu membantu / mengingatkan hal-hal
kecil yang tidak terlalu berarti.
3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu ragu atau
tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.

T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang
sedang dihadapi.

KASUS
NO LANGKAH
1 2 3 4 5
Persiapan tempat
1.
Ruangan tertutup, aman, nyaman, dan bersih
Memberikan salam, memperkenalkan diri dan menanyakan
2.
maksud kedatangan klien
Menanyakan keadaan klien, yaitu :
a. Usia ibu saat ini
b. Menanyakan riwayat gravida, paritas, jumlah anak
hidup dan usia anak terkecil
3. c. Riwayat menstruasi (HPHT, siklus, durasi, volume)
d. Riwayat penggunaan kontrasepsi sebelumnya
e. Riwayat hubungan seksual terakhir
f. Apakah klien sedang menyusui
g. Apakah ibu pasca keguguran
Menanyakan alasan klien ingin
menggunakan pil kombinasi
(monofasik) :
a. Apakah klien dalam masa menyusui kurang dari 6
minggu ?
b. Apakah klien sedang menderita perdarahan
pervaginam yang belum diketahui penyebabnya?
c. Apakah klien sedang mengkonsumsi obat-obatan yang
mengganggu kerja hormon (obat epilepsi,
tuberkulosis)?
d. Apakah klien sedang menderita penyakit hati akut
4. (virus hepatitis)?
e. Apakah klien berusia > 30 tahun DAN merokok?
f. Apakah klien mempunyai riwayat penyakit jantung?
g. Apakah klien mempunyai riwayat penyakit stroke?
h. Apakah klien mempunyai riwayat tekanan darah >
160/90 mmHg?
i. Apakah klien mempunyai riwayat tromboemboli?
j. Apakah klien mempunyai kelainan pembuluh darah
(yang menyebabkan sakit kepala atau migrain)?
k. Apakah klien mempunyai riwayat kencing manis
dengan
komplikasi atau kencing manis > 20 tahun?
l. Apakah klien mempunyai riwayat penyakit karsinoma
(terutama payudara)?
m. Apakah klien pelupa atau sering lupa apabila
menggunakan pil? Jika ada salah satu jawaban iya,
maka diharapkan pertimbangan untuk pemilihan cara
kontrasepsi yang lain

Memberikan KIE mengenai pil kombinasi, meliputi :


a. Profil (efektivitas, angka kegagalan)
b. Cara kerja
5.
c. Manfaat kontrasepsi dan non kontrasepsi
d. Keterbatasan
e. Efek samping dan penanganannnya
6. Mencuci tangan
Melakukan pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan
7. (tekanan darah dan penimbangan berat badan dilakukan
rutin)
a. Pil dapat dimulai pada saat haid (untuk meyakinkan
wanita
tersebut tidak hamil)
8.
b. Apabila dimulai setelah haid (misalnya hari ke-8) maka
ibu perlu menggunakan barier lain selama 7 hari atau
tidak melakukan hubungan seksual
Memberikan instruksi cara minum pil kombinasi :
a. Minum setiap hari pada waktu yang sama
b. Bila klien muntah dalam waktu 2 jam setelah minum
pil, minum pil yang lain, atau gunakan metode
kontrasepsi
c. Bila klien muntah hebat, diare lebih dari 24 jam maka
bila keadaan memungkinkan dan tidak memperburuk
anda, pil dapat diteruskan
d. Bila muntah dan diare berlangsung sampai 2 hari atau
lebih, cara penggunaan pil mengikuti cara
9. menggunakan pil lupa
e. Bila lupa minum pil (hari 1-21) sebaiknya minum pil
tersebut segera setelah ingat walaupun harus minum 2
pil pada hari yang sama. Tidak perlu menggunakan
metode kontrasepsi lain
f. Bila lupa minum 2 pil atau lebih (hari 1-21) sebaiknya
minum 2 pil setiap hari sampai terkejar. Sebaiknya
gunakan kontrasepsi lain atau tidak melakukan
hubungan seksual sampai menghabiskan paket pil
tersebut
10. Sampaikan kapan harus kembali
11. Lakukan pendokumentasian
PENUNTUN BELAJAR PEMBERIAN MINI PIL

Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar
atau dihilangkan.
2. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau
pelatih perlu membantu / mengingatkan hal-hal
kecil yang tidak terlalu berarti.
3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu ragu atau
tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.

T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang
sedang dihadapi.

KASUS
NO LANGKAH
1 2 3 4 5
1. Mempersiapkan
Alat: - sampiran
- lembar catatan
- alat tulis
- tensimeter
- timbang berat badan
- alat kontrasepsi (mini pil)
- lembar balik pelayanan KB Persiapan tempat:
ruangan yang tertutup, aman, nyaman dan bersih

2. Memberikan salam, memperkenalkan diri dan menanyakan


maksud kedatangan klien
3 Menanyakan keadaan klien yaitu:
- usia ibu saat ini
- riwayat gravida, paritas, jumlah anak hidup dan usia
anak terkeci;
- riwayat menstruasi
- riwayat penggunaan kontrasepsi sebelumnya
- riwayat hubungan seksual terakhir
- apakah klien sedang menyusui -
4 Menanyakan alasan klien ingin menggunakan mini pil:
- apakah klien dalam masa menyusui?
- Apakah klien sedang menderita perdarahan pervaginam
yang belum diketahui penyebabnya?
- Apakah klien sedang mengkonsumsi obat-obatan yang
mengganggu kerja hormon?
- Apakah klien sedang menderita penyakit hati akut (virus
hepatitis)
- Apakah klien mempunyai riwayat penyakit jantung?
- Apakah klien mempunyai riwayat penyakit stroke?
- Apakah klien mempunyai riwayat penyakit darah tinggi
(>180/110 mmHg)?
- Apakah klien mempunyai riwayat tromboemboli?
- Apakah klien mempunyai kelainan pembuluh darah
(yang menyebabkan sakit kepala/migran)
- Apakah klien mempunyai riwayat kencing manis dengan
komplikasi atau kencing manis > 20 tahun?
- Apakah klien mempunyai riwayat penyakit karsinoma
(terutama payudara)
- Apakah klien ingin haid normal atau tidak dapat
menerima terjadinya gangguan haid?
- Apakah klien pelupa atau sering lupa jika menggunakan
pli?
Jika ada salah satu jawaban IYA, maka harap
dipertimbangkan untuk memilih cara kontrasepsi yang lain

5 Memberikan KIE mengenai mini pli, meliputi:


- efektifitas, angka kegagalan
- cara kerja
- keuntungan dan keterbatasan
- efek samping
- kontraindikasi
-
6 Mencuci tangan efektif

7 Melakukan pemeriksaan fisik sesuai kebutuhan (tekanan


darah dan penimbangan berat badan)
8 Menjelaskan pada ibu, bila beralih dari kontrasepsi lain,
maka:
a. Bila klien sebelumnya menggunakan kontrasepsi
hormonal lain dan ingin menggantinya dengan minipil,
minipil dapat segera diberikan, bila kontrasepsi
sebelumnya digunakan dengan benar atau klien
sedang tidak hamil, tidak perlu menunggu sampai
datangnya haid berikutnya.
b. Bila kontrasepsi yang sebelumnya adalah suntikan,
minipil diberikan pada jadwal suntikan berikutnya.
Tidak perlu penggunaan kontrasepsi lain.
c. Bila kontrasepsi sebelumnya adalah nonhormonal dan
klien ingin menggantinya dengan minipil, minipil
diberikan pada hari 1-5 siklus haid dan tidak perlu
penggunaan kontrasepsi lainnya
d. Bila kontrasepsi sebelumnya adalah AKDR (termasuk
AKDR yang mengandung hormon), minipil diberikan
pada hari 1-5 siklus haid.
Dilakukan pengangkatan AKDR
e.
9. Memberikan penjelasan pada ibu mengenai instruksi
meminum pil:
a. minum pil setiap hari pada waktu yang sama
b. bila muntah dalam waktu 2 jam setelah minum pil,
minum pil lain, atau gunakan metode kontrasepsi
lain bila klien berniat melakukan hubungan seksual
pada 48 jam berikutnya
c. bila klien terlambat minum pil lebih dari 3 jam.
Minumlah pil tersebut ketika ingat. Gunakan metode
pelindung selama 48 jam.
d. Bila klien lupa 1 atau 2 pil, minumlah segera pil yang
terlupa tersebut ketika ingat dan gunakan metode
pelindung sampai akhir bulan
e.
10 Menanyakan pada ibu apakah sudah mengerti atau ada
yang mau ditanyakan mengenai penjelasan yang sudah
diberikan

11. Menjelaskan kepada ibu kapan harus kembali lagi.


PENUNTUN BELAJAR PEMASANGAN AKDR

Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
4. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar
atau dihilangkan.
5. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat
atau pelatih perlu membantu / mengingatkan hal-hal
kecil yang tidak terlalu berarti.
6. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu ragu atau
tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.

T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang
sedang dihadapi.

KASUS
NO LANGKAH
1 2 3 4 5
A SIKAP DAN PERILAKU
1 Memberi salam dan memperkenalkan diri
2 Menjelaskan prosedur yang akan dilaksanakan
3 Memposisikan pasien dengan baik
4 Tanggap terhadap reaksi pasien
5 Sabar dan teliti.
B CONTENT
6 Mempersiapkan klien :
klien disapa dengan ramah dan memperkenalkan
diri serta menanyakan tujuan kedatangannya

bila belum dilakukan konseling, memberikan


konseling sebelum melakukan pemasangan AKDR :

- informasi tentang jenis kontrasepsi yang tersedi,


keuntungan dan keterbatasan
- membantu klien memilih jenis kontrasepsi yang
diinginkan
7 Memastikan bahwa klien telah memilih AKDR,
menjelaskan tentang kemungkikan efek samping pemakai
AKDR
8 Melakukan anamneses untuk memastikan tidak ada
masalah kondisi kesehatan pada klien sebagai pemakai
AKDR
9 Menjelaskan apa yang akan dilakukan dan
mempersilahkan klien untuk mengajukan pertanyaan
10 Memastikan klien telah mengosongkan kandung
kencingnya dan mencuci kemaluannya dengan
menggunakan sabun
11 Mencuci tangan 7 langkah dengan air dan sabun,
mengeringkan dengan kain/handuk bersih
12 Menyiapkan alat dan bahan serta perlengkapan secara
ergonomik
13 Membaringkan klien dengan posisi litothomi di atas meja
ginekologi

Memasang duk di bawah bokong klien


14 Melakukan palpasi daerah perut dan periksa apakah ada
nyeri, benjolan atau kelainan di daerah supra pubik
15 Mengarahkan lampu sorot, arahkan pada bagian yang
akan diperiksa
16 Memakai sarung tangan DTT
17 Melakukan pemeriksaan genetalia eksterna dengan
tangan non dominan. Memeriksa adanya ulkus.
Pembengkakan kelenjar getah bening, pembengkakan
kelenjar bartolini dan skene
18 Melakukan pemeriksaan inspekulo, memperhatikan
apakah ada cairan vagina, keputihan dll
19 Melakukan pemeriksaan bimanual untuk mengetahui
besar, posisi, onsistensi dan mobilitas uterus
20 Membuka dan merndam sarung tangan ke dalam larutan
klorin 0,5%
21 Menjelaskan proses pemasangan AKDR dan apa yang
akan dirasakan
22 Mempersiapkan AKDR yang akan dipasang
23 Memakai sarung tangan DTT yang baru
24 Memasang speculum untuk melihat serviks
24 Mengusap vagina dan serviks dengan larutan antiseptic,
memastikn bahwa serviks dapat terlihat dengan jelas dan
posisi speculum berada di depannya
25 Mengusap vagina dan serviks dengan larutan antiseptic 2-
3 kali
26 Menjepit serviks dengan menggunakan tenakulum secara
hati-hati pada arah jam 11 atau 12 atai 1 (sebaiknya pada
jam 11 atau 1)
27 Memasukkan sonde uterus untuk mengukur kedalaman
uterus dengan teknik tidak menyentuh
27 Mengatur leher biru pada inserter sesuai dengan hasil
pengukuran kedalam uterus, kemudian membuka seluruh
plastic penutup kemasan
28 Memasukkan tabung inserter secara hati-hati ke dalam
kanalis servikalis dengan posisi leher biru pada arah
horizontal, mendorong tabung inserter sampai leher biru
menyentuh serviks atau sampai terasa ada tahanan pada
fundus
29 Menarik tabung inserter sampai pangkal pendorong
30 Mengeluarkan pendorong dari tabung inserter mendorong
kembali ke tabung inserter secara hati-hati sampai terasa
ada tahanan di fundus
31 Menarik keluar sebagian inserter, memetong benang 3-4
cm
32 Melepaskan tenakulum dengan hati-hati Tekan area
bekas jepitan dengan kassa 30 dtk
33 Mengusap tempat pemasangan dengan larutan antiseptik
34 Mengusap tempat pemasangan dengan larutan antiseptik
35 Mengeluarkan spekulum
36 Membuang bahan-bahan habis pakai yang terkontaminasi

Masukkan alat dalam larutan klorin 0,5% dan redam


selama 10 menit

Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat


sampah yang sesuai
Celupkan sarung tangan larutan klorin 0,5% dengan posisi
terbalik rendam selama 10 menit
37 Mencuci tangan 7 langkah dengan air dan sabun,
mengeringkan dengan kain/handuk bersih
38 Mengajarkan klien bagaimana memeriksa benang AKDR,
menjelaskan paska tindakan & apa yang harus dilakukan
klien dan memberitahu kapan klien harus datang kembali
untuk kontrol
39 Mendokumentasikan tindakan pada status dan atau kartu
KB klien
C TEKNIK
Berkomunikasi dengan pendekatan yang tepat sesuai
40 dengan kondisi klien
41 Bekerja dengan pencegahan infeksi
42 Bekerja dengan hati-hati dan cermat
43 Menghargai privasi atau budaya klien
44 Bekerja secara sistematis.
PENUNTUN BELAJAR PENCABUTAN AKDR

Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar
atau dihilangkan.
2. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat
atau pelatih perlu membantu / mengingatkan hal-hal
kecil yang tidak terlalu berarti.
3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu ragu atau
tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.

T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang
sedang dihadapi.

NO LANGKAH KASUS
1 2 3 4 5
A SIKAP
1 Menyambut pasien dengan ramah
2 Memperkenalkan diri dengan pasien
3 Mempersilahkan pasien duduk dan komunikatif
4 Tanggap terhadap reaksi pasien dan kontak mata
5 Sabar dan teliti
B CONTENT/ISI
6 Menyapa klien dengan ramah
8 Menanyakan alasan ingin mencabut AKDR dan menjawab
semua pertanyaannya
Menanyakan tujuan KB selanjutnya
9 Menjelaskan tentang proses pencabutan AKDR dan apa
yang akan klien rasa pada saat dan setelah pencabutan
AKDR
10 Memastikan klien sudah mengososongkn kandung kemih
dan mencuci alat kemaluannya menggunakan sabun
11 Menjelaskan apa yang akan dilakukan dan
mempersilahkan klien untuk menggajukan pertanyaan
12 Menyiapkan peralatan yang dipergunakan
13 Mencuci tangan dengan 7 langkah, dengan sabun dan air
mengalir kemudian keringkan dengan handuk
14 Memakai sarung tangan DTT
15 Memposisikan klien secara litotomi dan memasang alas
bokong (setelah klien melepas pakaian dalamnya)
16 Melakukan pemeriksaan bimanual
17 Memasang speculum vagina dan melihat serviks
18 Mengusap vagina dengan larutan antiseptic 2-3 kali
19 Menjepit benang yang dekat serviks dengan klem dan
menarik keluar benang dengan mantap tapi hati-hati untuk
mengeluarkan AKDR
20 Menunjukkan AKDR tersebut pada klien
21 Mengeluarkan speculum dengan hati-hati
22 Merendam seluruh peralatan yang sudah dipakai dalam
larutan klorin 0,5% selama 10 menit
23 Membuang bahan-bahan yang sudah tidak lagi kedalam
tempat sampah yang sesuai
24 Merendam sarung tangan dalam larutan klorin 0,5%
selama 10 menit
25 Cuci tangan 7 langkah dengan air mengalir dan sabun
serta keringkan
26 Melakukan pendokumentasian tindakan
C TEKNIK
27 Dilaksanakan secara sistematis dan berurutan
28 Menjaga privasi pasien
29 Memberikan perhatian dan respon terhadap pasien
30 Percaya diri dan tidak ragu-ragu
31 Mendokumentasikan hasil

Вам также может понравиться