Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ARTIKEL PENELITIAN
3 | Artikel Penelitian
Hubungan Stress dengan Tension Type Headache di Lingkungan Kerja Bayu Buana
Travel
4 | Artikel Penelitian
Hubungan Stress dengan Tension Type Headache di Lingkungan Kerja Bayu Buana
Travel
hari setiap bulan. Tension Type trigeminal, talamus, dan korteks serebri
Headache episodik (ETTH) dapat yang diikuti hipesensitifitas supraspinal
berlangsung selama 30 menit 7 hari. (limbik) terhadap nosiseptif. Nilai
Tension Type Headache kronik (CTTH) ambang deteksi nyeri (tekanan, elektrik,
apabila frekuensi serangan lebih dari 15 dan termal) akan menurun di sefalik dan
hari setiap bulan dan berlangsung lebih ekstrasefalik. Selain itu,terdapat juga
dari 6 bulan. Patofisiologi TTH masih penurunan supraspinal decending pain
belum jelas diketahui. Pada beberapa inhibit activity, (5) kelainan fungsi filter
literature dan hasil penelitian disebutkan nyeri di batang otak sehingga
beberapa keadaan yang berhubungan menyebabkan kesalahan interpretasi info
dengan terjadinya TTH sebagai berikut : pada otak yang diartikan sebagai nyeri,
(1) disfungsi sistem saraf pusat yang (6) terdapat hubungan jalur serotonergik
lebih berperan daripada sistem saraf dan monoaminergik pada batang otak
perifer dimana disfungsi sistem saraf dan hipotalamus dengan terjadinya TTH.
perifer lebih mengarah pada ETTH Defisiensi kadar serotonin dan
sedangkan disfungsi sistem saraf pusat noradrenalin di otak, dan juga abnormal
mengarah kepada CTTH, (2) disfungsi serotonin platelet, penurunan beta
saraf perifer meliputi kontraksi otot yang endorfin di CSF dan penekanan
involunter dan permanen tanpa disertai eksteroseptif pada otot temporal
iskemia otot, (3) transmisi nyeri TTH danmaseter, (7) faktor psikogenik (stres
melalui nukleus trigeminoservikalis pars mental) dan keadaan non-physiological
kaudalis yang akan mensensitasi second motorstress pada TTH sehingga
order neuron pada nukleus trigeminaldan melepaskan zat iritatif yang akan
kornu dorsalis (aktivasi molekul NO) menstimulasi perifer dan aktivasi
sehingga meningkatkan input nosiseptif struktur persepsi nyeri supraspinal lalu
pada jaringan perikranial dan miofasial modulasi nyeri sentral. Depresi dan
lalu akan terjadi regulasi mekanisme ansietas akan meningkatkan frekuensi
perifer yang akan meningkatkan TTH dengan mempertahankan
aktivitas otot perikranial. sensitisasi sentral pada jalur transmisi
Hal ini akan meningkatkan pelepasan nyeri, (8) aktifasi NOS ( Nitric Oxide
neurotransmitter pada jaringan Synthetase) dan NOpada kornu dorsalis.
miofasial, (4) hiperflesibilitas neuron Untuk mendiagnosis Tension Type
sentral nosiseptif pada nukleus Headache harus memenuhi syarat yaitu
5 | Artikel Penelitian
Hubungan Stress dengan Tension Type Headache di Lingkungan Kerja Bayu Buana
Travel
6 | Artikel Penelitian
Hubungan Stress dengan Tension Type Headache di Lingkungan Kerja Bayu Buana
Travel
7 | Artikel Penelitian
Hubungan Stress dengan Tension Type Headache di Lingkungan Kerja Bayu Buana
Travel
8 | Artikel Penelitian
Hubungan Stress dengan Tension Type Headache di Lingkungan Kerja Bayu Buana
Travel
9 | Artikel Penelitian
Hubungan Stress dengan Tension Type Headache di Lingkungan Kerja Bayu Buana
Travel
10 | Artikel Penelitian
Hubungan Stress dengan Tension Type Headache di Lingkungan Kerja Bayu Buana
Travel
ini dapat timbul akibat reaksi tubuh menjalar ke kepala bagian belakang
terhadap stress, kecemasan, depresi selanjutnya menjalar ke bagian depan.
maupun konflik emosional. Sedangkan Selain itu, nyeri ini juga dapat menjalar
secara fisik, posisi kepala yang menetap ke bahu. Nyeri kepala dirasakan seperti
yang mengakibatkan kontraksi otot-otot kepala berat, pegal, rasa kencang pada
kepala dan leher dalam jangka waktu daerah bitemporal dan bioksipital, atau
lama, tidur yang kurang, kesalahan seperti diikat di sekeliling kepala. Nyeri
dalam posisi tidur dan kelelahan juga kepala tipe ini tidak berdenyut. Pada
dapat menyebabkan nyeri kepala tegang nyeri kepala ini tidak disertai mual
otot ini. Selain itu, posisi tertentu yang ataupun muntah tetapi anoreksia
menyebabkan kontraksi otot kepala dan mungkin saja terjadi. Pasien juga
leher yang dilakukan bersamaan dengan mengalami fotofobia dan fonofobia.
kegiatan-kegiatan yang membutuhkan Gejala lain yang juga dapat ditemukan
peningkatan fungsi mata dalam jangka seperti insomnia nafas pendek,
waktu lama misalnya membaca dapat konstipasi, berat badan menurun,
pula menimbulkan nyeri kepala jenis ini. palpitasi dan gangguan haid. Pada nyeri
6,9,10
kepala tegang otot yang kronis biasanya
Selain penyebab tersebut di atas, ada
merupakan manifestasi konflik
pula beberapa pemicu yang dapat
psikologis yang mendasarinya seperti
menyebabkan timbulnya nyeri kepala
kecemasan dan depresi. Oleh sebab itu,
jenis ini, antara lain konsumsi coklat,
perlu dievaluasi adanya stres kehidupan,
keju dan penyedap masakan
pekerjaan, kebiasaan, sifat kepribadian
bersangkutan lupa untuk minum kopi.
tipe perfeksionis, kehidupan perkawinan,
Jika nyeri kepala tegang otot ini akibat
kehidupan sosial, seksual, dan cara
pengaruh psikis maka biasanya akan
pasien mengatasinya. Keluhan emosi
menghilang setelah masa stress berlalu. 10
antara lain perasaan bersalah, putus asa,
tidak berharga, takut sakit ataupun takut
Gejala Klinik
mati. Keluhan psikis yaitu konsentrasi
Nyeri kepala tegang otot biasa
buruk, minat menurun, ambisi menurun
berlangsung selama 30 menit hingga 1
atau hilang, daya ingat buruk dan
minggu penuh. Nyeri bisa dirasakan
keinginan bunuh diri.1,9
kadang kadang atau terus menerus.
Nyeri pada awalnya dirasakan pasien
Terapi Low Tension Type Headache
pada leher bagian belakang kemudian
11 | Artikel Penelitian
Hubungan Stress dengan Tension Type Headache di Lingkungan Kerja Bayu Buana
Travel
12 | Artikel Penelitian
Hubungan Stress dengan Tension Type Headache di Lingkungan Kerja Bayu Buana
Travel
13 | Artikel Penelitian
Hubungan Stress dengan Tension Type Headache di Lingkungan Kerja Bayu Buana
Travel
14 | Artikel Penelitian
Hubungan Stress dengan Tension Type Headache di Lingkungan Kerja Bayu Buana
Travel
Daftar Pustaka :
1. Sjahrir, Hasan; Samino; Wenda, Ali.
Konsensus Nasional penanganan
Nyeri Kepala di Indonesia.
PERDOSSI.
2. Dewanto, George; W.J.Suwono;
B.Riyanto; Y.Turana. 2009. Panduan
Praktis Diagnosis Tata Laksana
Penyakit Saraf. Jakarta : EGC.
3. Sjahrir, Hasan. 2005. Konsensus
Nasional II Diagnostik dan
Penatalaksanaan Nyeri Kepala.
PERDOSSI.
4. Wismita, Luh Gde Eka, Putra, I
Nyoman Adi, and Nurmawan, Putu
Sutha. Kombinasi Microwave
Diathermy (MWD), Ultrasound (US)
dan Stretching Sama Baik dengan
Kombinasi Microwave Diathermy
15 | Artikel Penelitian