Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
I. IDENTITAS
Nama : Tn. J
Umur : 48 tahun
Agama : Islam
II. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan dengan cara autoanamnesis dan aloanamnesis pada tanggal 28/07/2017
Pasien datang ke RS dr. Dradjat Prawiranegara Serang diantar keluarga karena mengeluh
lemas anggota gerak bawahkanan dan kiri sejak 1 hari SMRS. Awalnya pasien mengalami
kesemutan kemudian tiba-tiba lemas pada kedua anggota gerak bawah, pasien merasakaan baal
pada daerah bagian perut bawah hingga kaki hingga kedua tungkai lemas tidak bisa digerakkan .
Awalnya pasien sering kesemutan sejak 1 bulan SMRS. Pasien juga mengeluh tidak bisa BAK
sejak 1 hari SMRS, pasien juga sempat di bawa untuk di pijat di tukang pijat. Setelah dipijat
tidak ada perubahan, dan semakin merasakan lemas dibagiaan anggota gerak bawah kanan dan
kiri. Riwayat trauma jatuh, pingsan, dan kejang disangkal oleh pasien.
1
Riwayat Penyakit Dahulu :
Tidak ada
Tidak ada keluarga yang mempunyai keluhan yang sama dengan pasien.
Kesadaran : Composmentis
Suhu : 36,7 oC
Status Generalis
Kepala : Normochepal
Mata : CA -/- ; SI -/- ; RCL +/+ ; RCTL +/+ ; Pupil bulat, isokor 3/3mm
THT : Tidak ada deviasi, tidak ada krepitasi, sekret (-/-), epistaksis (-/-),
serumen (-/-), darah (-/-).
2
Paru : Vesikuler (+/+); Rhonki (-/-); wheezing (-/-)
Jantung : Bunyi jantung I dan II reguler. Mur-mur sistolik (-), Gallop (-)
Abdomen : Cembung simetris, tidak ada nyeri tekan, sikatrik (-), massa (-)
Status Neurologis
GCS : E4M6V5 15
Pupil :
Kanan Kiri
Diameter 3 mm 3 mm
Kanan Kiri
Kaku kuduk - -
Brudzinski I - -
3
Laseque 70 70
Brudzinski II - -
Ptosis - -
Gerak mata ke :
Medial + +
Atas + +
Bawah + +
4
Diplopia - -
Nervus VI (Abdusen)
Gerak mata ke lateral + +
Diplopia - -
5
tes Schwabach Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Nervus IX (Glosofaringeus) Dextra Sinistra
arkus farings Tidak deviasi Tidak deviasi
daya kecap lidah 1/3 belakang Tidak dilakukan Tidak dilakukan
reflek muntah + +
Menelan + +
Memalingkan kepala + +
Sikap bahu + +
Mengangkat bahu + +
tremor lidah - -
menjulurkan lidah + +
atrofi otot lidah - -
fasikulasi lidah - -
Motorik :
Kanan Kiri
Kekuatan
6
Ekstremitas atas 5 5
Ekstremitas bawah 0 0
Fungsi Vegetatif
Miksi Anuri : Positif sejak 1 hari
Defekasi : belum BAB sejak 1 hari yang lalu
Reflek Fisiologis
Reflex Biceps : +/+
Reflex Trisep : +/+
Reflex Patella : -/-
Reflex Achilles : -/-
Refleks Patologis
Hoffmann- Tromner - -
- -
Sensorik :
Kanan Kiri
Raba halus
7
Ekstremitas atas + +
Nyeri
Ekstremitas atas + +
Suhu
Getar
Sensorik
Anestesi
8
Gait dan koordinasi :
Kanan Kiri
Disdiadokokinesis - -
Tes jari-hidung - -
Tes tumit-lutut - -
Rebound Phenomen - -
1. Pemeriksaan laboratorium
- Darah lengkap : Hemoglobin, leukosit, hematokrit, trombosit
- Gula darah : Gula darah sewaktu
- Elektrolit : (Na, K, Cl)
- Profil lipid : Kolesterol total, Trigliseride, HDL, LDL
- Faal Ginjal : Ureum, Kreatinin
- Faal Hati : SGOT, SGPT
9
2. Foto Vertebra thoracal
3. Foto Thoraks
4. CT-SCAN
5. MRI
V. DIAGNOSIS
DIAGNOSIS TOPIS :
DIAGNOSIS ETIOLOGI :
Diagnosis Klinis Myelopati Thorakalis Setinggi Medula spinalis Thl 8, lesi Thorakal 7
VI. PENATALAKSANAAN :
Terapi Cairan
Infus NACL 30 tts/mnt
Terapi Farmakologis
- Ceftriaxone inj 2x1gr
-
Terapi Rehabilitasi
Terapi Non-Farmakologi
Pemasangan kateter
10
VII. PROGNOSIS
Ad vitam : Ad bonam
Ad functionam : Ad bonam
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. DEFINISI
Mielopati adalah gangguan fungsi pada medula spinalis yang biasanya sering
dihubungkan dengan trauma vertebra, tumor pada medula spinalis, gangguan vaskular yang
dapat menyebabkan infark dari medula spinalis, infeksi pada medula spinalis. Gambaran atau
ciri yang ditimbulkan oleh penyebab dari mielopati tergantung lokasi dan anatomi dari
medula spinalis.1
System Nurick myelopathy grade dari 0-5, dengan 5 menjadi yang paling berat.perubahan
karakteristik terjadi pada masing- masing tingkatan sebagai berikut:
Grade 0: signs and symptoms of root involvement but without evidence of spinal cord
disease.
Grade 1: signs of spinal cord disease but no difficulty in walking.
Grade 2: slight difficulty in walking but does not prevent full-time employment.
Grade 3: severe difficulty in walking that requires assistance and prevents full-time
employment and avocation.
Grade 4: ability to walk only with assistance or with the aid of a frame.
Grade 5: chairbound or bedridden.
12
II. Etiologi Mielopati
dapat menyebabkan kondisi ini, dengan derajat yang bervariasi dari kehilangan
sensasi dan gerakan, ataupun proses non inflamasi pada medula spinalis misalnya
pada Medula spinalis. Juga karena herniasi diskus, instabilitas spinal, kongenital
stenosis.
spondilosis servikal. Pada keadaan ini terjadi penyakit degenaratif, akibat penuaan
tulang belakang dan sirkulasi juga (osteoartrosis) vertebra servikal yang dapat
Jadi penuaan tulang belakang dan sistem sirkulasi menyebabkan masalah pada
pada saluran saraf dan mengurangi lusas kanalis spinal. Aliran darah pada spinal
yangtidak adekuat menyebabkan jaringan spinalis dan saraf tak mendapat nutrisi
yang cukup, sehingga ligamen yang menahan vertebra menipis dan menekan saluran
III. KLASIFIKASI
Cedera medula spinalis dapat dibagi menjadi komplet dan tidak komplet berdasarkan
ada/tidaknya fungsi yang dipertahankan di bawah lesi
13
Tabel. Tabulasi perbandingan klinik lesi komplet dan inkomplet
M. deltoideus dan biceps brachii (C5) Abduksi bahu dan fleksi siku
14
M. gastrocnemius-soleus (S1) Plantarfleksi kaki
Sensoris Dermatom
15
Kontralateral ringan
1. Patofisiologi Mielopati
yang mengakibatkan tidak ada sensasi bawah asal dari cedera tulang belakang.
deselerasi atau kelainan yang diakibatkan oleh tekanan yang mengenai tulang
belakang. Tekanan cedera pada medula spinalis mengalami kompresi, tertarik atau
merobek jaringan.Lokasi cedera umumnya mengenai C1 dan C2, C4, C6 dan T11
atau L2. Fleksi-rotasi, dislokasi, dislokasi fraktur, umumnya mengenai servikal pada
adalah faktor yang terjadi pada daerah tulang belakang bagian bawah.Bentuk cedera
iskemia pada medula spinalis. Hiperekstensi, jenis cedera ini umumnya mengenai
klien dengan usia dewasa yang memiliki perubahan degeneratif vertebra,usia muda
yang mendapat kecelakaan lalu lintas dan mengalami cedera leher saat
16
ligamentun flava dan mengakibatkan kontusio kolom dan dislokasi vertebrata.
Transeksi lengkap dari medula spinalis dapat mengikuti cedera hiperekstensi. Lesi
lengkap dari medula spinalis mengakibatkan kehilangan fungsi refleks pada isolasi
menangani tekanan gravitasi dan stress seiring bertambahnya usia maka konsistensi
goncangan juga berkurang, anulus pun muncul menimbulkan jaringan parut yang
lebih lemah dari jaringan sebelumnya. Adanya anulus dan cidera berulang
menyebabkan elastisitas berkurang dan tidak efektif dalam menyerap getaran. Lama
kelamaan diskus kolaps, jarak intervertebra sempit dan sendi menjadi terganggu,
memunculkan osteofit dan menekan saraf dan akar saraf. Osteosif, diskus
kanalis spinalis.
17
2. Tanda dan Gejala
halus dan kelambatan atau kekakuan dalam berjalan, bisa juga dengan meningkat
struktur otot di kaki dan koordinasi yang buruk ketika seseorang berjalan, naik turun
diam dan perlahan serta mulai terjadi saat menurunnya aktifitas. Mielopati sering
kali disalahartikan sebagai masalah sendi, sebab mielopati menunjukan gejala mirip
masalah sendi.
Seseorang dengan myelopathy dapat mengalami satu atau lebih gejala berikut:
Lermitte
a. Kikuk atau lemah tangan, dengan perasaan tebal dan kelemahan pada kaki dan
tangan
e. Perasaan asimetris pada kaki dan lengan, mengakibatkan sensasi posisi pada
18
f. Kehilangan kontrol pada sprinkter, akiabtnya urinasi menjadi sering dan dapat
menjadi inkontinensia
a. X-ray; abnormal gerakan/ tidak stabil bisa berupa foto polos vertebra
AP/lateral/oblik
c. MRI; dapat menunjukan jaringan lunak disekitar tulang (saraf, diskus) selain
tulang
Dengan sebuah listrik, dilakukan dengan merangsang lengan atau kaki dan
f. Pemeriksaan Laboratorium: Darah rutin, kimia darah, urin lengkap, dan bila
perlu tes kadar obat : kokain, heroin ataupun pemeriksaan likuor serebrospinalis
4. Penatalaksanaan Mielopati
1) Terapi konservatif
1) Terapi fisik
2) Kontrol nyeri: Istirahat, pengaturan posisi yang nyaman, kompres es, terapi
2) Pembedahan
1) Discectomy fusi
19
2) Corpectomy dan strut graft
tulang belakang akan dihapus. Lamina mengacu pada atap di atas tulang
untuk menghapus bagian dari atap tulang untuk mengambil tekanan dari
20