Вы находитесь на странице: 1из 8

METODE PELAKSANAAN

Pekerjaan : PEMBANGUNAN ALON-ALON SIDAYU TAHAP III


Lokasi : KOTA GRESIK

TAHAPAN PELAKSANAAN
Mobilisasi
Langkah awal dalam pekerjaan ini pertama-tama kami melakukan survey lokasi
bersama pengawas direksi setelah mendapatkan SPMK, mobilisasi alat beserta
bahan dan tenaga kerja kami datangkan kelokasi untuk pekerjaan persiapan.

MATERIAL
Bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah sesuai dengan spesifikasi
yang disyaratkan oleh pengguna jasa.
Bahan-bahan secara rutin dilakukan pengujian oleh personil bidang pengujian
bahan-bahan / material untuk pengendalian mutu.
Seluruh pengujian laboratrorium dilaksanakan dibawah pengawasan pengguna
jasa
Bahan-bahan yang akan digunakan sebelum diorder terlebih dahulu meminta
persetujuan dari pengguna jasa dan memberi contoh-contoh bahan, detail lokasi
sumber bahan sebelum pekerjaan pengelolaan dimulai.

PERALATAN
Seperti halnya yang tertera pada dokumen lelang alat-alat utama yang akan
disediakan adalah Alat Bantu Strouss Pile, sedang untuk peralatan lain yang
tidak disebutkan disesuaikan dengan setiap jenis pekerjaan yang mensyaratkan
penggunaan alat. Alat-alat yang digunakan adalah alat yang dalam kondisi baik
minimal kondisi 80 %.

PRA PELAKSANAAN
Persiapan Administrasi
Memersiapkan jaminan pelaksanaan dari Bank yang besarnya sesuai dengan
dokumen kontrak Mempersiapkan dan membuat dokumen kontrak

GALIAN TANAH
Pekerjaan galian tanah, untuk pondasi Batu Kali Dilakukan dengan tenaga
manusia dan peralatan sederana seperti cangkul, dan lain-lain. Sampai pada
kedalaman yang sesuai dengan gambar kerja. Dasar dari semua galian harus
rata dan di bersihkan dari akar-akar. Untuk tanah bekas galian diurugkan
kembali, dipilih tanah yang bersih bebas dari segala kotoran dan memenuhi
syarat sebagai tanah urug. Untuk sisa galian/kelebihan tanah segera dipindahkan
agar tidak mengganggu.

URUGAN
Pekerjaan ini mencakup pengambilan, pengangkutan, penghamparan dan
pemadatan pasir urug dan Sirtu. Untuk tanah bekas galian yang diurugkan
kembali, dipilih tanah yang bersih bebas dari segala kotoran dan memenuhi
syarat sebagai tanah urug. Untuk sisa galian/kelebihan tanah segera dipindahkan
agar tidak mengganggu. Pekerjaan timbunan tanah hasil galian yang dapat
digunakan atau tanah yang baru sesuai dengan persetujuan direksi teknis.
Pengurugan pada bekas galian untuk mendapatkan kepadatan yang baik tanah
setelah diurugkan ditumbuk lapis demi lapis maks. lapisan 15 cm. Demikian
seterusnya sampai lubang bekas galian tertutup rapat kembali. Tanah
dihamparkan hingga rata kemudian disiram dengan air agar tanah tidak terlalu
kering atau pada kelembaban berkisar 80 % hingga 120 % dari kadar air
optimum sesuai metode ASTM D-1557. Kemudian dipadatkan dengan
menggunakan alat pemadat (stamper) dengan ketebalan tiap lapis 25 cm atau
kepadatan telah sesuai dengan ASTM D-1556.

Pekerjaan timbunan atau urugan pasir dilakukan pada urugan dibawah pondasi
atau tenpat yang lain yang sesuai dengan yang ada pada gambar kemudian
dipadatkan menggunakan alat pemadat (stamper) dengan ketebalan sesuai
dengan ketentuan yang sudah disebutkan pada gambar atau sesuai dengan
petunjuk direksi teknis.

Pengurugan limestone dilaksanakan setelah penggalian selesai dikerjakan.


Pengurugan dengan ketebalan 40 - 50 cm padat. Alat yang digunakan untuk
pekerjaan ini Dump Truck untuk mengangkut Limestone dan Vibrator Roller untuk
memadatkan.

PEKERJAAN PONDASI

Fungsi sebuah pondasi adalah menyalurkan beban-beban structural dari sebuah


bangunan secara aman kedalam tanah. Setiap bangunan membutuhkan sebuah
pondasi jenis tertentu, yang dapat mendukung beban yang berbeda-beda:

a. Beban mati bangunan, yang merupakan jumlah bobot bobot rangka, lantai, atap
dan dinding, peralatan mekanikal dan elektrikal dan fondasi itu sendiri
b. Beban hidup, yaitu jumlah bobot orang-orang didalam bangunan; perabotan dan
peralatn yang mereka gunakan serta air pada atap
c. Beban angina, yang dapat bekerja kesamping, kebawah dan beban-bena angkat
terhadap sebuah pondasi.
Pondasi yang dipergunakan untuk sebuah bangunan harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:

a. Fondasi, termasuk tanah dan batuan yang melandasinya, harus aman terhadap
kegagalan structural yang dapat mengakibatkan keruntuhan.
b. Selama umur bangunan, fondasi tidak boleh menurun sedemikian sehingga
merusak struktur atau mengganggu fungsinya.
c. Fondasi harus layak baik dari segi teknis, ekonomis, maupun praktis untuk
dibangun tanpa pengaruh-pengaruh buruk terhadap bangunan-bangunan
disekitarnya.

PEKERJAAN BETON
Meliputi;
Sloof, Kolom, Balok, Plat Lantai, Plat Tangga, Footplat. Dengan dimensi model
dan ketentuan sesuai dengan gambar rencana yang telah disetujui.
Proses pekerjaan Umum Beton
Pembuatan bekesting
Papan bekesting dibuat dari multipleks ketebalan 9 mm, perancah dan penyangga
menggunakan kayu ukuran 5/7. penyususnan bekesting disesuaikan dengan
gambar pelaksanaan pekerjaan beton dengan pertimbangan kekuatan dan
kerapatan bekesting sekaligus kemudahan dalam pembongkarannya.
Penulangan
Baja tulangan yang dipakai secara umum adalah baja polos 12mm, 10mm,
8mm, 6mm. Perengakaian dan pembelokan baja tulangan dibuat sesuai
dengan persyaratan yang berlaku. Sebelum pengadukan dan penuangan beton
dimulai bekesting dan pembesian dicek kembali kondisi kebersihan kekokohan
dan kesesuaiannya dengan gambar pelaksanaan. Seluruh bahan dan proses
pembesian harus terlebih dahulu disetujui oleh direksi sebelum dilakukan proses
pengerjaan lebih lanjut.
Pengadukan beton
Adukan beton menggunakan standard mutu beton fc 30 Mpa, dengan alat dan
bahan yang selalu terpantau oleh direksi.

Pengecoran beton
Setelah semua persiapan pembuatan beton memenuhi standard yang dituntut.
Kesiapan bekesting, penulangan baja, perletakan adukan dan sudut penuangan,
bahan-bahan adukan, beton molen telah disetujui oleh direksi, maka pengerjaan
pengecoran dilakukan dengan tahapan tahapan yang direncnakan. Beton
didistribusikan merata pada begisting tidak boleh terpusat pada atu tempat agar
tekanan pada begisting tidak terlalu besar sehingga tidak merubah cetakan.
Pekerja meratakan adukan beton menggunakan roskram kayu sesuai ketebalan
plat. Pengecoran dibantu alat vibrator untuk memadatkan adukan beton dengan
arah pencelupan dan penarikan yang sesuai dengan standard. Tiap tiap tahap
tersebut di iringi dengan pengujian kekuatan beton dari laboratorium yang telah
ditunjuk. Pemadatan beton dilakukan dengan vibrator

Pemeliharaan beton
Sampai dengan kondisi beton yang mengeras dengan wajar maka suhu
kelembaban, sinar matahari, angin dan hujan akan mendapat penjagaan,
penutupan dengan kain goni basah pada beton yang tidak terlindungi oleh
bekesting. Pemeliharaan kelembaban dari sisi bekesting dilakukan dengan
membasahi bekesting dengan air secara berkala hingga waktu pembongkaran.

Pembongkaran bekesting
Setelah umur beton telah mencapai ketentuan standard, bersama sama dengan
tim direksi melakukan pengecekan. Setelah perijinan pembongkaran baik lisan
maupun tulisan dapat dikeluarkan oleh direksi, maka pembongkaran bekesting
segera dilaksnakan dengan pertimbangan tidak membhayakan pekerjaan lain.
Bekas bongkaran bekesting dan perancah harus dikumpulkan pada tempat yang
telah ditentukan agar tidak mengganggu pekerjaan berikutnya.

Pengecoran kolom
Pada pengecoran adukan beton yang digunakan adalah campuran ready mix
dilakukan setelah pemasangan bekisting selesai, pengecoran yang dilakukan
terus-menerus dalam suatu waktu agar didapat kualitas yang baik, pemadatan
dilakukan menggunakan bambu atau kayu, selain menggunakan bambu juga di
bantu dengan mengetok bagian luar bekisting.

Pembongkaran Bekisting Kolom


Pembongkaran acuan beton atau begisting untuk kolom, balok dan dinding dapat
dilakukan setelah 16 hari pengecoran.

Pekerjaan balok dan Plat Lantai


Setelah pekerjaan balok selesai maka pekerjaan pembuatan balok dan plat lantai
seusai dengan ukuran yang direncanakan. Balok dan plat lantai biasanya dicor
monolit, sehingga pembuatan begisting untuk balok dan plat lantai harus
dilakukan secara bersamaan. Scafolding untuk begisting balok dan plat lantai
harus cukup kuat menahan beban.

Penulangan Balok dan Plat lantai


Penulangan balok dilakukan setelah pemasangan begisting selesai, setelah
penulangan balok selesai kemudian baru dilakukan penulangan plat lantai.
Sebelum sengkang di ikatkan pada tulangan pokok diberi tanda dengan kapur
sesuai dengan jarak sengkang yang dibutuhkan dan diikat dengan kawat agar
posisinya tidak berubah.
Pengecoran Balok dan Plat lantai
Pengecoran balok dan plat lantai diusahakan selesai dalam sekali waktu. Akan
tetapi bila tidak selesai dalam sekali waktu pengecoran, pengecoran dihentikan
sampai mencapai siar-siar pelaksanaan yang direncanakan. Agar balok dan plat
lantai merupakan beton padat dan tidak keropos, pemadatan beton dilakukan
dengan concrte vibrator.
Pembongkaran begisting balok dan plat lantai
Pembongkaran dilakukan setelah beton berumur 28 hari apabila kekuatan tekan
beton telah memenuhi syarat berdasarkan uji laboratorium. Pembongkaran
begisting dilakukan dengan hati hatu karena beton dapat mengalami kerusakan
pada saat pembongkaran

PEKERJAAN PASANGAN
Pasangan batu bata untuk dinding keliling bangunan dipasang tembok bata (
12 cm ). Pasangan bata dipasangan dengan rapi tegak lurus dan water pass
dengan spesi 1 s/d 1 cm, bata yang akan digunakan berkualitas baik, cukup
masak yang merata tidak mudah patah.Pemasangan dinding bata mulai dari
permukaan sloof hingga peil + 0,20 dipasang tembok batu dengan campuran
1 Ps : 2 Ps dan campuran 1 Ps : 4 Ps . Dinding bata untuk bagian sanitasi
dilaksanakan hingga ketinggian160 Cm di atas lantai.

PEKERJAAN PLESTERAN
Plesteran harus dikerjakan pada seluruh dinding dalam dan luar dari lantai sampai
ke batas plafon. Plesteran harus rapi serta rata halus pada seluruh permukaan.
Ketebalan plesteran pada semua bidang permukaan harus sama tebal. Ketebalan
berkisar antara 1,00 cm sampai 1,50 cm.Sebelum pekerjaan plesteran dimulai
akan dilakukan penyiraman pada dinding bata supaya plesteran lebih kuat dan
tidak retak.Trassram dipakai campuran 1 Pc : 2 Ps dilakukan pada seluruh
pasangan bata dibawah lantai dan diatas lantai hingga 20 cm atau pada KM/WC
dipasang setinggi 160 cm, baik pada bagian luar maupun bagian dalam. Semua
dinding kecuali dinding trassram, diplester dengan campuran 1 Ps : 4 Ps.

PEKERJAAN PENGECATAN
Sebelum dilakukan pengecatan terlebih dahulu didempul kalau pada kayu
menggunakan dempul kayu dan pada beton menggunakan plamur , setelah itu
diamplas sehingga permukaan yang akan dicat rata dan terbebas dari lobang
lobang dan pori-pori pada kayu.
Setelah permukaan rata dilakukan pengecatan minimal tiga kali ulang, penegcatan
ulang dilakukan apabila cat lapisan pertama sudah kering.Cat tembok yang
digunakan 2 Jenis yaitu untuk bagian dalam menggunakan merek Vinyl Arcyle
Amulsion sedangkan tembok bagian luar menggunakan merek Wathershield.

PEKERJAAN PEMASANGAN PAVING BLOK


Untuk pekerjaan halaman menggunakan paving Paving Blok, sebelum dilakukan
pemasangan paving Blok ini terlebih dahulu dikerjakan perataan permukaan tanah
dan kemudian dilakukan pemadatan dengan penggunakan alat pemadat, pada
permukaan yang telah dilakukan pemadatan di hampar matrial pasir atau sirtu
dengan ketebalan yang telah ditentukan pada gambar.
Paving Blok kemudian dipasang dengan menggunakan water pas dan benang
sebagai pedoman, setelah paving blok dipasang maka pada permukaan nya akan
di hampar pasir halus untuk mengisi rongga antara satu paving blok dengan yang
lainnya.
Pemasangan Kanstin terlebih dahulu digali kedalaman sesuai dengan gambar.
Benang digunakan untuk patok ketinggian dari paving yang ada. Sambungan
kanstin disambung menggunakan campuran spesi supaya terikat.

PEKERJAAN ELEKTRIKAL
Pekerjaan intalasi listrik dilakukan oleh pekerja yang ahli dibidang ini dan
mendapat izin oleh Perusahaan Listrik Negara ( PLN ) pada daerah
setempat.Pekerjaan Elektrikal meliputi semua sisitem instalasi listri atau
penerangan secara komplik sehingga berfungsi secara baik.Kawat atau kabel yang
akan dipasang yang berkualitas.
PEKERJAAN LAIN-LAIN
Pekerjaan Pembersihan
Pekerjaan penyelesaian dalam hal ini meliputi pekerjaan pembersihan
lokasi dari sisa-sisa material dan sampah. Material sisa dan sampah
harus dikeluarkan dari dalam lokasi proyek agar hasil pekerjaan terlihat
bersih dan sempurna.

PEKERJAAN PENANAMAN
Sebelum dimulai pelaksana membawa contoh tumbuhan yang akan diserahkan
kepada Direksi untuk mendapatkan Persetujuan. Lokasi yang akan ditanamai
harus di sket terlebih dahulu susunan atau letak setiap tumbuhan. Baru setelah
sket jelas tukang taman melaksanakan pekerjaannya. Penanaman dilaksanakan
serapi mungkin serta Tumbuhan bilamana ada yang rusak akan kami ganti
seluruhnya. Setelah pekerjaan selesai kami dan serapi mungkin Direksi meninjau
untuk memastikan bahwa pekerjaan Penanaman ini benar-benar sesuai dengan
Gambar Shop Drawing atau ada pembenahan Pekerjaan.

Demikian metode pelaksanaan ini kami buat untuk merealisasikan pekerjaan :


PEMBANGUNAN ALON-ALON SIDAYU TAHAP III yang berlokasi di KOTA
GRESIK bisa dikerjakan dengan tepat waktu yang telah ditentukan dan dapat
dikerjakan dengan kualitas kerja yang Baik dan benar.

Malang, 1 Juni 2016


CV. KARYA SOLUSI BERSAMA

LUTHFI FARHAN MAULANA


Direktur

Вам также может понравиться