Вы находитесь на странице: 1из 5

HIPERTENSI ESENTIAL

No.Dokumen :

SOP No.Revisi :
Tgl Terbit :
Halaman :
Ditetapkan oleh
UPT Puskesmas Kepala UPTD Puskesmas Messawa
Messawa

Orpha Sesa, SKM


NIP 19670910 198803 2 015
1. Pengertian Hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya
2. Tujuan Sebagai pedoman terapi Hipertensi di puskesmas dan mengurangi angka
morbiditas dan mortalitas akibat hipertensi.
3. Kebijakan
4. Referensi Panduan Layanan Klinis Bagi Dokter Fasyankes Primer 2014
5. Prosedur Anamnesa :
- Sakit kepala
- Gelisah
- Jantung berdebar-debar
- Pusing
- Leher kaku
- Penglihatan kabur
- Rasa sakit di dada
Faktor Risiko
Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi :
- Umur
- Jenis kelamin
- Riwayat hipertensi dan penyakit kardiovaskular dalam keluarga
Faktor risiko yang dapat dimodifikasi :
- Riwayat pola makan (konsumsi garam berlebihan)
- Konsumsi alkohol berlebihan
- Aktivitas fisik kurang
- Kebiasaan merokok
- Obesitas
- Dislipidemia
- Diabetes mellitus
- Psikososial & stress
Pemeriksaan Fisik
1. Pasien tampak sehat, dapat terlihat sakit ringan berat bila terjadi
komplikasi hipertensi ke organ lain
2. Tekanan darah meningkat sesuai kriteria JNC VII
3. Pada pasien hipertensi, wajib diperiksa status neurologis, dan
pemeriksaan fisik jantung( tekanan vena jugular, batas jantung dan
ronki)
Pemeriksaan penunjang
Yang dapat dilakukan pemeriksaan GDS, Kolesterol dan asam urat
Penegakan Diagnosis :
Diagnosa klinis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Tabel Klasifikasi Tekanan Darah Berdasarkan Joint National Committee VII (JNC
VII)
Klasifikasi TD Sistolik TD Diastolik
Normal <120 mmHg <80mmHg
Pre-Hipertensi 120-139 mmHg 80-89 mmHg
Hipertensi Stage 1 140-159 mmHg 80-99 mmHg
Hipertensi Stage 2 160 mmHg 100 mmHg
Diagnosa Banding
White collar Hipertension, Nyeri akibat tekanan intraserebral, ensefalitis
Penatalaksanaan
Peningkatan tekanan darah dapat dikontrol dengan perubahan gaya hidup dan
terapi farmakologis
Modifikasi gaya hidup untuk Hipertensi
Modifikasi Rekomendasi Rata2 penurunan
TDS
Penurunan berat Jaga berat badan 5-20 mmHg/10 kg
badan ideal (BMI: 18,5-
24,9 kg/m)
Dietary Diet kaya buah, 8-14 mmHg
Approaches to Stop sayuran,produk
Hypertension rendah lemak dg
(DASH) jumlah lemak total
dan lemak jenuh
yang rendah
Pembatasan Kurangi hingga 2-8 mmHg
Asupan Natrium <100 mmolper
hari(2.0 g natrium
atau 6,5 g natrium
klorida atau 1
sendok teh garam
perhari)
Aktivitas fisik Aktivitas fisik 4-9 mmHg
aerobik aerobik yang
teratur (mis:jalan
cepat) 30 menit
sehari, hampir
setiap hari dalam
seminggu
Stop alkohol 2-4 mmHg
1. Hipertensi tanpa compelling indication
Hipertensi stage 1 dapat diberikaan diuretik( HCT 12,5-50mg/hari, atau
pemberian penghambat ACE(captopril 3x12,5-50mg/hari), atau
amlodipin 5-10mg/hari atau kombinasi
2. Hipertensi stage 2
Bila target terapi tidak tercapai setelah observasi dalam 2 minggu, dapat
diberikan kombinasi 2 obat,biasanya golongan diuretik, tiazid dan
penghambat ACE atau penyekat reseptor beta atau penghambat kalsium
3. Pemilihan antihipertensi didasarkan ada tidaknya kontraindikasi dari
masing2 antihipertensi di atas. Sebaiknya pilih antihipertensi yang
diminum sekali sehari atau maksimum 2x sehari
Bila target tidak tercapai maka dilakukan optimalisasi dosis atau ditambahkan
obat lain sampai target tekanan darah tercapai.
Obat yang direkomendasikan untuk hipertensi
Indikasi Obat yang direkomendasikan
Khusus Diuret Penyek Penghamb Antagon Penghamb Antagoni
ik at beta at ACE is at kanal s
(ACEi) reseptr kalsium aldoster
AII(ARB) on
Gagal
jantung
Pasca
infark
miokard
akut
Risiko
tinggi
penyakit
coroner
DM
Penyakit
Ginjal
Kronik
Pencegah
an stroke
berulang
2. Kondisi Khusus lain
a. Lanjut Usia
i. Diuretik (Tiazid) mulai dosis rendah 12,5 mg/hari
ii. Obat hipertensi lain mempertimbangkan penyakit penyerta
b. Kehamilan
i. Golongan metildopa, penyekat reseptor beta, antagonis kalsium,
vasodilator
ii. Penghambat ACE dan antagonis reseptor AII tidak boleh digunakan
selama kehamilan
Komplikasi
1. Hipertrofi ventrikel kiri
2. Proteinuria dan gangguan fungsi ginjal
3. Aterosklerosis pembuluh darah
4. Retinopati
5. Stroke atau TIA
6. Gangguan jantung, mis infark miokard, angina pektoris, serta gagal
jantung
Konseling dan Edukasi
1. Edukasi tentang cara minum obat dirumah, cara kerja obat,dosis yang
digunakan untuk tiap obat dan berapa kali minum sehari
2. Pemberian obat anti hipertensi merupakan pengobatan jangka panjang.
Kontrol pengobatan dilakukan setiap 2 minggu atau 1 bulan untuk
mengoptimalkan hasil pengobatan.
3. Penjelasan penting lainnyaadalah tentang pentingnya menjaga
kecukupanpasokan obat-obatan dan minum obat teratur seperti yang
disarankan meskipun tak ada gejala.
4. Individu dan keluarga perlu diinformasikan juga untuk mengukur kadar
gula darah, tekanan darah dan pemeriksaan urine secara
teratur.Pemeriksaan komplikasi hipertensi dilakukan setiap 6 bulan atau
minimal 1 tahun sekali
Kriteria Rujukan
1. Hipertensi dengan komplikasi
2. Resistensi hipertensi
3. Hipertensi emergensi( hipertensi dengan tekanan sistole >180)
Peralatan
Laboratorium untuk pemeriksaan gula darah
Tensimeter
Stetoskop
6 Diagram
alir
Modifikasi
gaya hidup

Target TD tidak tercapai <140/90mmHg, ATAU


<130/80mmHg pada pasien DM, peny gagal ginjal
kronik, memiliki 3 faktor risiko, ada penyakit tertentu

Obat-obatan
inisial

Tanpa indikasi Dg indikasi


khusus khusus

Stage 1 diuretik Stage 2 kombinasi Obat-obatan untuk indikasi


tiazid,dpt 2 obat, biasanya khusus tersebut ditambah
dipertimbangkan diuretikdg ACEi,BB obat antihipertensi
ACEi,BB, CCB atau CCB lain(diuretik, ACEi,BB,CCB)
atau kombinasi sesuai kebutuhan

Target tekanan darah belum tercapai

Optimalkan dosis atau tambahkan obat


antihipertensi lain.pertimbangkan konsul dokter
spesialis.
7. Unit Poli umum,poli KIA, laboratorium, apotik
terkait
8. Rekaman No. Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
Historis
Perubahan

Вам также может понравиться