Вы находитесь на странице: 1из 15

ARTIKEL REFLEKTIF INDIVIDU

KKN SUBSTANTIF TAHUN 2017

Gerakan Rakyat Sadar Masa Depan

PENTINGNYA PENDIDIKAN LITERASI KEUANGAN SEDERHANA PADA

ANAK SEJAK DINI

DI DESA SUMBERJATI KECAMATAN JATIREJO

MOJOKERTO

OLEH :

DIYAH NUR WAHYU HIDAYAH

Nim. 5.13.02.04.0.023

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS ISLAM MAJAPAHIT

2017
PENTINGNYA PENDIDIKAN LITERASI KEUANGAN SEDERHANA PADA

ANAK SEJAK DINI

DI DESA SUMBERJATI KECAMATAN JATIREJO

KABUPATEN MOJOKERTO

OLEH :

DIYAH NUR WAHYU HIDAYAH

Nim. 5.13.02.04.0.023

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

Abstrak

Artikel ini membahas mengenai pentingnya pendidikan literasi keuangan

pada anak untuk diterapkan sejak dini. Penanaman nilai nilai literasi keuangan

sejak dini pada anak akan berpengaruh terhadap pemahaman dan pengetahuan

tentang literasi keuangan dan juga tingkat kesejahteraan di masa depan. Sifat

kognitif anak yang konkret dan dalam tahap perkembangan sangat efektif untuk

menanamkan nilai nilai literasi keuangan. Keluarga merupakan komunitas

pertama sebagai tempat penanaman nilai nilai literasi keuangan yang efektif.

Peran sekolah juga sangat penting guna memberikan pengetahan tentang

pendidikan literasi keuangan pada anak. Komitmen bersama serta sinergi semua

pihak sangat dibutuhkan untuk kesuksesan penanaman nilai nilai literasi

keuangan melalui keluarga ataupun sekolah.

Kata kunci: Pendidikan literasi keuangan, anak usia dini


Pendahuluan

Desa Sumberjati adalah salah satu tempat sasaran yang dituju oleh

Universitas Islam Majapahit Mojokerto untuk mendistribusikan peserta KKN

pada tahun 2017. Yang dilaksanakan selama 1 bulan yaitu mulai dari 20 Januari

2017 sampai dengan 28 Februari 2017. Desa Sumberjati terdiri atas dua dusun

yakni dusun sumberjati dan dusun petung. Total penduduk Desa Sumberjati

keseluruhan adalah 755 jiwa yang terbagi menjadi 247 kepala keluarga.

Perekonomian di Desa Sumberjati berasal dari hasil pertaniannya. Hal tersebut

karena sebagian besar penduduk desa Sumberjati bermata pencaharian sebagai

petani. Dalam bidang kependidikan, tingkat pendidikan yang ada di desa

sumberjati dinilai masih rendah, hal ini dibuktikan dengan tidak semua anak-anak

dan remaja yang ada didesa menuntaskan pendidikan wajib belajar 9 tahun. Anak-

anak dan remaja lebih memilih bekerja daripada menuntaskan pendidikan yang

diwajibkan pemerintah. Upah dari bekerja yang diperoleh pun hanya

dipergunakan untuk jajan tanpa memikirkan apakah upah itu akan disisihkan

untuk masa depan mereka nantinya. Dalam hal ini dibutuhkannya pendidikan

selain yang diwajibkan oleh pemerintah sebagai solusi alternatif pemecahan

masalah untuk anak dan remaja yang tidak mau sekolah dan lebih memilih

bekerja.

Pengelolaan keuangan (money management) pada umumnya merupakan

suatu kegiatan pengelolaan dana dalam kehidupan sehari-hari yang dilakukan oleh

seorang individu atau kelompok yang memiliki tujuan untuk memperoleh

kesejahteraan keuangan (financial welfare). Dalam mencapai kesejahteraan

tersebut, dibutuhkan pengelolaan keuangan yang baik sehingga uang bisa

digunakan sesuai dengan kebutuhan dan tidak dihambur-hamburkan. Untuk bisa


menerapkan proses pengelolaan keuangan yang baik, maka dibutuhkan tanggung

jawab keuangan untuk melakukan proses pengelolaan uang dan aset lainnya

dengan cara yang dianggap positif (Ida dan Cinthia Y.D., 2010).

Edukasi keuangan sebaiknya ditanamkan sejak dini pada masyarakat

Indonesia terutama untuk generasi muda dan disertakan dalam kurikulum

pembelajaran sehingga saat generasi muda ini bertumbuh mereka dapat lebih

memahami bagaimana dunia keuangan dan generasi muda dapat lebih bijak dalam

mengelola keuangan mereka. Berdasarkan gambaran singkat pendidikan dan

perekonomian di desa sumberjati diatas dan pentingnya edukasi tentang keuangan

sebagai solusi alternatif pemecahan masalah pada anak-anak dan remaja, maka

peneliti memilih pendidikan literasi keuangan yang ditujukan kepada siswa-siswi

sd sumberjati sebagai salah satu program kerja dalam kegiatan kuliah kerja nyata

(KKN) UNIM 2017, pemilihan program ini disesuaikan dengan kondisi

perekonomian, pendidikan dan sifat anak-anak serta remaja desa sumberjati yang

masih bersifat konsumtif dalam penglolaan keuangan.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana menumbuhkan kesadaran para siswa SDN 09 Sumberjati untuk

mau menabung sedini mungkin ?

2. Bagaimana cara mengajarkan pendidikan literasi keuangan sejak dini ?

Tinjauan Konseptual Dan Teoritik

Pengertian Pendidikan

Menurut Prof. Zaharai Idris.


Pendidikan ialah serangkaian kegiatan komunikasi yang bertujuan, antara manusia

dewasa dengan si anak didik secara tatap muka atau dengan menggunakan media

dalam rangka memberikan bantuan terhadap perkembangan anak seutuhnya

Pengertian pendidikan menurut H. Horne.

Pendidikan adalah proses yang di lakukan terus menerus dari penyesuaian yang

lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan

mental, yang bebas dan sadar kepada vtuhan, seperti termanifestasi dalam alam

sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia

Pengertian Literasi

Literasi yang dalam bahasa Inggrisnya literacy berasal dari bahasa Latin littera

(huruf) yang pengertiannya melibatkan penguasaan sistem-sistem tulisan dan

konvensi-konvensi yang menyertainya. Namun demikian, literasi utamanya

berhubungan dengan bahasa dan bagaimana bahasa itu digunakan. Adapun sistem

bahasa tulis itu sifatnya sekunder. Manakala berbicara mengenai bahasa, tentunya

tidak lepas dari pembicaraan mengenai budaya karena bahasa itu sendiri

merupakan bagian dari budaya. Sehingga, pendefinisian istilah literasi tentunya

harus mencakup unsur yang melingkupi bahasa itu sendiri, yakni situasi sosial

budayanya. Berkenaan dengan ini Kern (2000) mendefinisikan istilah literasi

secara komprehensif sebagai berikut: Literasi yang dalam bahasa Inggrisnya

literacy berasal dari bahasa Latin littera (huruf) yang pengertiannya melibatkan

penguasaan sistem-sistem tulisan dan konvensi-konvensi yang menyertainya.

Namun demikian, literasi utamanya berhubungan dengan bahasa dan bagaimana

bahasa itu digunakan. Adapun sistem bahasa tulis itu sifatnya sekunder. Manakala

berbicara mengenai bahasa, tentunya tidak lepas dari pembicaraan mengenai


budaya karena bahasa itu sendiri merupakan bagian dari budaya. Sehingga,

pendefinisian istilah literasi tentunya harus mencakup unsur yang melingkupi

bahasa itu sendiri, yakni situasi sosial budayanya. Berkenaan dengan ini Kern

(2000) mendefinisikan istilah literasi secara komprehensif sebagai berikut:

Literacy is the use of socially-, and historically-, and culturallysituated practices

of creating and interpreting meaning through texts. It entails at least a tacit

awareness of the relationships between textual conventions and their context of

use and, ideally, the ability to reflect critically on those relationships. Because it is

purpose-sensitive, literacy is dynamic not static and variable across and within

discourse communities and cultures. It draws on a wide range of cognitive

abilities, on knowledge of written and spoken language, on knowledge of genres,

and on cultural knowledge. (Literasi adalah penggunaan praktik-praktik situasi

sosial, dan historis, serta kultural dalam menciptakan dan menginterpretasikan

makna melalui teks. Literasi memerlukan setidaknya sebuah kepekaan yang tak

terucap tentang hubungan-hubungan antara konvensi-konvensi tekstual dan

konteks penggunaanya serta idealnya kemampuan untuk berefleksi secara kritis

tentang hubungan-hubungan itu. Karena peka dengan maksud/ tujuan, literasi itu

bersifat dinamis tidak statis dan dapat bervariasi di antara dan di dalam

komunitas dan kultur diskursus/ wacana. Literasi memerlukan serangkaian

kemampuan kognitif, pengetahuan bahasa tulis dan lisan, pengetahuan tentang

genre, dan pengetahuan kultural).

Metode Kajian

Pendidikan literasi keuangan adalah merupakan cara membantu dalam

memberikan pemahaman tentang mengelola keuangan dan peluang untuk


mencapai kehidupan yang lebih sejahtera dimasa yang akan datang. Dengan kata

lain literasi keuangan dapat digunakan sebagai salah satu alat bantu yang perlu

ditingkatkan seseorang atau individu apabila mau mimiliki passive income yang

melebihi aktive income.

Literasi juga dapat diartikan sebagai proses sosial yang dibangun. Proses literasi

berfokus pada pembelajaran interaksi antara orang dewasa (apakah orangtua di

rumah atau guru di kelas) dan siswa.

Untuk menanamkan nilai nilai literasi keuangan kepada anak dalam lingkup

keluarga, peran orang tua menjadi sangat vital. Langkah langkah yang bisa

dilakukan untuk menanamkan nilai nilai keuangan kepada anak antara lain :

Mulai melibatkan anak dalam pengambilan keputusan keuangan.

Memberikan pengertian mana yang merupakan kebutuhan dan mana yang

hanya keinginan.

Membiasakan menabung.

Mulai mengenalkan anak pada lembaga keuangan

Berikan anak ruang dialog untuk mendiskusikan tentang penentuan alokasi

keuangan mereka.

Paparan Data

A. Tujuan Kegiatan

Tujuan dari dijalankannya program ini antara lain :

1. Tujuan umum

Untuk meningkatkan minat para siswa SDN 09 Sumberjati untuk

menabung sedini mungkin.

2. Tujuan khusus
a. Penyuluhan pentingnya menabung sejak dini bertujuan meningkatkan

kesadarandan memberikan motivasi kepada para siswa untuk rajin

menabung dan hidup hemat.

b. Peserta program penyuluhan mengetahui apa itu menabung dan

manfaatnya serta bagaimana cara menabung yang baik dan benar.

B. Waktu dan Tempat

Penyuluhan ini dilakukan pada :

Waktu : 17 dan 18 Februari 2017 ( 1 kali pertemuan )

Tempat : SDN 09 Sumberjati

C. Peserta

Adapun sasaran peserta dari program ini yaitu siswa siswi kelas 4, 5 dan 6

Sekolah Dasar Negeri 09 Sumberjati. Hal ini ditujukan karena siswa tersebut

sudah berada pada tingkat yang lebih dewasa untuk dapat tahu dan

memahami manfaat dari menabung itu sendiri, kemudian tahu bagaimana

cara mempraktekkan menabung itu, baik di rumah ataupun cara menabung

yang baik di bank.

Berikut adalah daftar hadir peserta yang mengikuti acara penyuluhan

pendidikan literasi keuangan :

*DI ISI Tabel daftar Hadir*

PEMBAHASAN

Pemberian pendidikan literasi keuangan yang baik dan benar kepada anak

membuat anak mempunyai bekal yang cukup dan membuat anak lebih
menginternalisasi nilai nilai tentang literasi keuangan sehingga hal tersebut akan

sangat berpengaruh ketika dia dewasa kelak.

Dengan asumsi bahwa dunia akan terus mengalami perkembangan dan kemajuan,

maka pemberian bekal sejak dini terhadap anak agar mereka mempunyai bekal

yang cukup untuk menjalankan pengelolaan dan keputusan keuangan menjadi

suatu keniscayaan. Selain itu pola kehidupan anak di era yang modern seperti ini

cenderung lebih mendekatkan mereka pada hal hal yang bersifat konsumtif.

Rekreasi ke pusat perbelanjaan merupakan suatu hal yang umum dilakukan hal

tersebut membuat seorang anak akan lebih sering berinteraksi dengan aktivitas

jual beli sehingga pengertian pengelolaan keuangan sangat penting bagi mereka

untuk bisa membedakan mana yang menjadi sebuah kebutuhan dan mana yang

hanya sekedar keinginan.

Kebutuhan anak tentang pendidikan literasi keuangan sangat diperlukan bukan

hanya untuk masa depan mereka, namun juga untuk kehidupan anak saat ini yang

sudah semakin kompleks.

Kegiatan ini dimulai dengan perkenalan dengan siswa siswi SDN 09 Sumberjati

agar penyuluhan dapat berjalan dengan lancar.Diharapkan melalui perkenalan ini

juga dapat menciptakan suasana yang lebih akrab nantinya.Kemudian kegiatan ini

dilanjutkan dengan pemberian materi tentang apa itu menabung, manfaat

menabung dan bagaimana cara menabung yang baik.

Kemudian dilanjutkan dengan melakukan simulasi menabung dengan

mempraktekan prosedur menabung. Selanjutnya untuk lebih meningkatkan

semangat para siswa, kami juga mengajak para siswa untuk membuat celengan

dari botol bekas yang di hias dengan pernak pernik sederhana. Selain untuk
memotivasi siswa untuk menabung, pembuatan celengan ini juga sebagai

peringatan hari sampah nasional yang jatuh pada tanggal 21 februari, dimana

siswa juga diberikan pengetahuan tentang cara pemanfaatan barang-barang bekas.

Berdasarkan kegiatan penyuluhan menabung yang telah dilakukan, ternyata

siswa-siswa telah mengerti bagaimana pentingnya untuk menabung akan tetapi

minat dan keinginan mereka untuk melakukannya masih sangat kurang. Hal ini

terbukti dengan masih sedikti dari mereka yang punya tabungan baik di rumah

maupun di bank. Namun,dengan diadakannya penyuluhan ini terlihat peningkatan

memotivaasi siswa siswi untuk mulai menabung dari sekarang. Terbukti dengan

semangat mereka dalam membuat celengan sendiri.

Penulis sangat puas karena semua materi yang telah dipersiapkan sudah

disampaikan kepada para siswa SDN 09 Sumberjati.Ditambah dengan begitu

besarnya semangat mereka untuk mengikuti penyuluhan ini. Diakhir pertemuan,

penulis tidak lupa untuk memberikan pesan kepada mereka agar senantiasa

berhidup hemat dan terus menabung.

KESIMPULAN DAN REFLEKSI

Para siswa pada umumnya telah mengetahui apa pentingnya menabung bagi

mereka, akan tetapi minat dan keinginan mereka untuk melakukan hal itu

sangatlah sedikit. Hal ini dimungkinkan karena masih kurangnya dorongan dari

orang sekitar, seperti orang tua mereka akan pentingnya menabung. Selain itu

kondisi ekonomi yang rata-rata serba berkecukupan membuat mereka belum

terlalu merasakan manfaat menabung tersebut.Tanpa menabung pun mereka bisa

memenuhi kebutuhan mereka.


Dengan adanya penyuluhan ini, maka diharapkan minat dan keinginan mereka

untuk menabung menjadi meningkat. Karena mereka telah lebih paham akan

fungsi menabung itu sendiri melalui contoh - contoh video yang kami perlihatkan

selama penyuluhan itu. Selain itu, melalui simulasi yang telah kami adakan para

siswa akan menjadi mengerti bagaimana cara menabung di bank dan lebih

termotivasi lagi untuk mau menabung.

Selain itu, diharapkan siswa juga menjadi lebih hemat dalam menggunakan uang

jajan mereka. Salah satu cara yang kami berikan adalah dengan membuat para

siswa mau membawa bekal ke sekolah sehingga uang jajan mereka bisa dikurangi

penggunaannya dan bisa mereka simpan di tabungan mereka masing-masing.

Kepada mahasiswa KKN selanjutnya, disarankan sebagai berikut:

1. Agar program penyuluhan menabung ini tetap dilanjutkan.

2. Agar kedepannya jumlah peserta penyuluhan dapat ditambah jumlahnya.

3. Agar kedepannya cakupan atau scope kegiatan lebih diperluas.


DAFTAR PUSTAKA

BPKKN UNIM. 2017. Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata. Mojokerto : LP4MP

UNIM.

Rapih Subroto. 2016. Pendidikan Literasi Keuangan pada Anak: Mengapa dan

Bagaimana. IKIP PGRI MADIUN.


DOKUMENTASI

Вам также может понравиться