Вы находитесь на странице: 1из 12

KASUS :

Ny. Ani 25 tahun post partum mengalami pendarahan hebat 1000 cc, wajah pucat , lemah,
TTV ND: 100x /menit , TD:100/80 MmHg , RR: 20x /menit ,dada berdebar,Ny ani
membutukan perawatan khusus yang sesuai dengan keluhan berdasarkan asuhan kep yg
diberikan . Pd ny ani yang mengalami anemia.
PENGERTIAN :
Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar Hb dan atau hitung eritrosit lebih rendah dari
normal. Anemia adalah berkurangnya jumlah eritrosit serta jumlah Hb dalam 1mm3 darah atau
berkurangnya volume sel yang didapatkan (packed red cells volume) dalam 100 ml darah
Nilai normal dari hasil pemeriksaan laboratorium
Eritrosit : 3,6-5,0 juta/mm (perempuan)
4,2-5,5 juta/mm (laki)
Leukosit : 3.500-10.000/mm
Hemoglobin : 12-15 g/dL (perempuan)
14-16,5 g/dL (laki)
Trombosit : 150.000-350.000/mm

Ket :
Umur eritrosit 120 hari dan pendewasaan sel berlangsung sekitar 7 hari.
Fungsi : membawa oksigen dari paru kejaringan.
Umur hemoglobin :
Fungsi : pembentukan zat warna darah.
Umur leukosit :
Fungsi :Melindungi tubuh terhadap infasi bakteri atau benda asing lainnya
Umur trombosit:
Fungsi : untuk mengontrol terjadinya pendarahan (pembentukan benang fimbrin untuk proses
pembekuan darah)

JENIS JENIS ANEMIA :

Anemia Aplastik
Suatu gangguan sel sel induk di sumsum tulang dapat menimbulkan kematian
Anemia Difesiensi Besi
Keadaan di mana kandungan besi tubuh total turun di bawah tingkat normal
Anemia pada penyakit ginjal kronis
Anemia ini di sebabkan oleh menurunya ketahanan hidup sel darah merah maupun defisiensi
eritropoetin
Anemia megaloblastik
Sering di sebabkan oleh difisiensi vitamin B12 dan asam folat yang mengakibatkan sintesis DNA
tergangu
Anemia hemolitik
Eritrosit memiliki rentang usia yang memendek
Anemia sel sabit
Salah satu dari hemoglobin sekunder karena kelainan hemoglobin
ETIOLOGI :

Pada dasarnya anemia terjadi karena gangguan pembentukan eritrosit oleh sumsum tulang
Kehilangan darah keluar tubuh (perdarahan)
Proses pengacuran eritrosit dalam tubuh sebelum waktunya (hemolisis)

Anemia dapat dibedakan menurut mekanisme kelainan pembentukan, kerusakan atau


kehilangan sel-sel darah merah serta penyebabnya. Penyebab anemia antara lain sebagai berikut:
Anemia pasca perdarahan : akibat perdarahan massif seperti kecelakaan, operasi dan persalinan
dengan perdarahan atau perdarahan menahun:cacingan.
Anemia defisiensi: kekurangan bahan baku pembuat sel darah. Bisa karena intake kurang,
absorbsi kurang, sintesis kurang, keperluan yang bertambah.
Anemia hemolitik: terjadi penghancuran eritrosit yang berlebihan. Karena faktor intrasel:
talasemia, hemoglobinopatie,dll. Sedang factor ekstrasel: intoksikasi, infeksi malaria, reaksi
hemolitik transfusi darah.
Anemia aplastik disebabkan terhentinya pembuatan sel darah oleh sumsum tulang (kerusakan
sumsum tulang).

TANDA DAN GEJALA


- 5L (Lima) :
Letih
Lemah
Lesu
Lemas
Lunglai

- Tanda-tanda umum anemia :


Pucat,
Tacicardi,
Bising sistolik anorganik,
Bising karotis,
Pembesaran jantung.

GEJALA
Gejala gejala yang disebabkan oleh pasokan oksigen yang tidak mencukupi kebutuhan
ini, bervariasi . Anemia bisa menyebabkan kelelahan , kelemahan, kurang tenaga dan kepala
terasa melayang. Jika anemia bertambah berat, maka dapat menyebabkan stroke atau serangan
jantung.

ASUHAN KEPERAWATAN ANEMIA


PENGKAJIAN

Keluhan Utama :
Wajah pucat, lemah, mengalami pendarahan
hebat kurang lebih 1000 cc.
TTV: TD = 100/80 mmHg
Nadi= 100 x/menit
RR= 20 x/menit
RP D (Riwayat Penyakit Dahulu) :
Riwayat Penyakit Dahulu yang mendukung dengan melakukan serangkaian pertanyaan,
meliputi :
1. Apakah sebelumnya klien pernah menderita anemia
2. Apakah meminum suatu obat tertentu dalam jangka lama
3. Apakah pernh menderita penyakit malaria
4. Apakah pernah mengalami pembesaran limfe
5. Apakah pernah mengalami penyakit keganasan yang tersebar seperti kanker payudara,
leukimia dan multipel mieloma
6. Apakah pernah kontak dengan zat kimia toksik ; dan penyinaran dengan radiasi
7. Apakah pernah menderita penyakit menahun yang mengakibatkan ginjal dan hati
8. Apak pernah menderita penyakit infeksi dan defisiensi endokrin
9. Apakah pernah mengalami kekurangan vitamin yang penting, seperti ; vit B12, asam folat, vit
C dan besi

RPS (Riwayat Penyakit Sekarang) :

Penurunan kadar eritrosit dan Hb dalam darah yaitu dengan adanya kelemahan fisik,
pusing dan sakit kepala, gelisah, diaforesis (keringat dingin), takikardi, sesak napas serta kolaps
sirkulasi yang progresif cepat atau syok.
Psikososial :
Menolak, menyangkal, cemas, kurang kontak mata, gelisah, marah, perilaku menyerang,
fokus pada diri sendiri. Interaksi sosial: stress karena keluarga, pekerjaan, kesulitan biaya
ekonomi, kesulitan koping dengan stressor yang ada.
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan umum klien pucat. Ini umumnya diakibatkan oleh berkurangnya volume darah,
berkurangnya Hb, dan vasokontriksi untuk memperbesar pengiriman oksigen ke organ2
vital.
MELIPUTI :
B1 (Breathing)
Dispnea (kesulitan pernafasan), napas pendek, dan cepat lelah waktu melakukan aktivitas
jasmani merupakan manifestasi berkurangnya pengiriman oksigen.
B2 (bleeding)
takikardi dan bising jantung menggambarkan beban kerja dan curah jantung yang
meningkat, pucat pada kuku, telapak tangan serta membran mukosa bibir dan konjungtiva.
Keluhan nyeri dada bila melibatkan arteri koroner. Angina (nyeri dada), khususunya pada klien
usia lanjut dg stenosis koroner (penyempitan pembuluh darah koroner) dapat di akibatkan karena
iskemiamiokardium. Pada anemia berat, dapat menimbulkan gagal jantung kongestif sebab otot
jantung yang kekurangan O2 tidak dapat menyesuaikan diri dg beban kerja jantung yang
meningkat.
B3 (brain)
Disfungsi neorologis, sakit kepala, pusing, kelemahan dan tinitus (telinga berdengung)
B4 (bladder)
Gangguan ginjal, penurunan produksi urin
B5 (bowel)
Penurunan intake nutrisi di sebabakan karena anoreksia, nausia, konstipasi atau diare. Serta
stomatitis (sariawan lidah dan mulut)

B6 (bone)
Kelemahan dalam melakukan aktifitas

11 Pola :
1) Aktivitas / istirahat
Gejala : keletihan, kelemahan, malaise umum. Kehilangan produktivitas ;
penurunan semangat untuk bekerja. Toleransi terhadap latihan rendah. Kebutuhan untuk tidur
dan istirahat lebih banyak.
Tanda : takikardia/ takipnae ; dispnea pada waktu bekerja atau istirahat. Letargi, menarik diri,
apatis, lesu, dan kurang tertarik pada sekitarnya. Kelemahan otot, dan penurunan kekuatan.
Ataksia, tubuh tidak tegak. Bahu menurun, postur lunglai, berjalan lambat, dan tanda-tanda lain
yang menunujukkan keletihan
2) Sirkulasi
Gejala : riwayat kehilangan darah kronik, misalnya perdarahan GI kronis, menstruasi berat
(DB), angina, CHF (akibat kerja jantung berlebihan). Riwayat endokarditis infektif kronis.
Palpitasi (takikardia kompensasi).
Tanda : TD : peningkatan sistolik dengan diastolik stabil dan tekanan nadi melebar,
hipotensi postural. Disritmia : abnormalitas EKG, depresi segmen ST dan pendataran atau
depresi gelombang T; takikardia. Bunyi jantung : murmur sistolik (DB). Ekstremitas (warna) :
pucat pada kulit dan membrane mukosa (konjuntiva, mulut, faring, bibir) dan dasar kuku.
(catatan: pada pasien kulit hitam, pucat dapat tampak sebagai keabu-abuan). Kulit seperti
berlilin, pucat (aplastik, AP) atau kuning lemon terang (AP). Sklera : biru atau putih seperti
mutiara (DB). Pengisian kapiler melambat (penurunan aliran darah ke kapiler dan vasokontriksi
kompensasi)
kuku : mudah patah, berbentuk seperti sendok (koilonikia) (DB). Rambut : kering,
mudah putus, menipis, tumbuh uban secara premature (AP).
3) Integritas ego
Gejala : keyakinanan agama/budaya mempengaruhi pilihan pengobatan, misalnya penolakan
transfusi darah.
Tanda : depresi.
4) Eleminasi
Gejala : riwayat pielonefritis, gagal ginjal. Flatulen, sindrom malabsorpsi
(DB). Hematemesis, feses dengan darah segar, melena. Diare atau konstipasi. Penurunan
haluaran urine.
Tanda : distensi abdomen.

5) Makanan/cairan
Gejala : penurunan masukan diet, masukan diet protein hewani rendah/masukan
produk sereal tinggi (DB). Nyeri mulut atau lidah, kesulitan menelan (ulkus pada faring).
Mual/muntah, dyspepsia, anoreksia. Adanya penurunan berat badan. Tidak pernah puas
mengunyah atau peka terhadap es, kotoran, tepung jagung, cat, tanah liat, dan sebagainya (DB).
Tanda : lidah tampak merah daging/halus (AP; defisiensi asam folat dan vitamin B12).
Membrane mukosa kering, pucat.
Turgor kulit : buruk, kering, tampak kisut/hilang elastisitas (DB). Stomatitis dan glositis (status
defisiensi). Bibir : selitis, misalnya inflamasi bibir dengan sudut mulut pecah. (DB).
6) Neurosensori
Gejala : sakit kepala, berdenyut, pusing, vertigo, tinnitus, ketidak mampuan
berkonsentrasi. Insomnia, penurunan penglihatan, dan bayangan pada mata. Kelemahan,
keseimbangan buruk, kaki goyah ; parestesia tangan/kaki (AP) ; klaudikasi. Sensasi manjadi
dingin.
Tanda : peka rangsang, gelisah, depresi cenderung tidur, apatis. Mental : tak mampu
berespons, lambat dan dangkal.
Oftalmik : hemoragis retina (aplastik, AP). Epitaksis : perdarahan dari lubang-lubang
(aplastik). Gangguan koordinasi, ataksia, penurunan rasa getar, dan posisi, tanda Romberg
positif, paralysis (AP).

7) Nyeri/kenyamanan
Gejala : nyeri abdomen samara : sakit kepala (DB)
8) Pernapasan
Gejala : riwayat TB, abses paru. Napas pendek pada istirahat dan aktivitas.
Tanda : takipnea, ortopnea, dan dispnea.
9) Keamanan
Gejala : riwayat pekerjaan terpajan terhadap bahan kimia,. Riwayat terpajan pada radiasi;
baik Tinggikan kepala tempat tidur sesuai toleransi.
Rasional : meningkatkan ekspansi paru dan memaksimalkan oksigenasi untuk kebutuhan
seluler.
Catatan : kontraindikasi bila ada hipotensi. Awasi upaya pernapasan ; auskultasi bunyi napas
perhatikan bunyi adventisius.
Rasional : dispnea, gemericik menununjukkan gangguan jajntung karena regangan jantung
lama/peningkatan kompensasi curah jantung. Selidiki keluhan nyeri dada/palpitasi.
Rasional : iskemia seluler mempengaruhi jaringan miokardial/ potensial risiko infark. Hindari
penggunaan botol penghangat atau botol air panas. Ukur suhu air mandi dengan thermometer.
Rasional : termoreseptor jaringan dermal dangkal karena gangguan oksigen. Kolaborasi
pengawasan hasil pemeriksaan laboraturium. Berikan sel darah merah lengkap/packed produk
darah sesuai indikasi
Rasional : mengidentifikasi defisiensi dan kebutuhan pengobatan /respons terhadap terapi.
Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi.
Rasional : memaksimalkan transport oksigen ke jaringan.

10) Seksualitas
Gejala : perubahan aliran menstruas, misal menoragia atau amenore (DB). Hilang libido (pria
dan wanita) Impoten
Tanda : serviks dan dinding vagina pucat

11) Penyuluhan/Pembelajaran
Gejala : Kecenderungan keluarga untuk anemia.Penggunaan antikonvulsan masa lalu/saat ini,
antibiotik, agen kemoterapi (gagal sumsum tulang), aspirin,obat antiinflamasi,atau
antikoagulan.Penggunaan alkohol kronis.Adanya/ berulangnya episode perdarahan aktif.
Riwayat penyakit hati dan ginjal.Pembedahan sebelumnya, misal,,splenektomi; eksisi tumor;
penggantian katup prostetik; eksisi bedah duodenum atau reseksi gaster. Riwayat adanya
masalah dengan penyembuhan luka atau perdarahan; infeksi kronis,penyakit granulomatus kronis
atau kanker (sekunder anemia).

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Aktual/ resiko tinggi pola nafas tidak efektif yang berhubungan dengan respons peningkatan
frekuensi pernafasan
2. Aktual/resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan
dengan penurunan intake, mual dan anoreksia (penurunan nafsu makan).
3. Aktual/resiko tinggi intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
suplai O2 ke jaringan dengan kebutuhan sekunder dari penurunan curang jantung.
INTERVENSI
Aktual/ resiko tinggi pola nafas tidak efektif yang berhubungan dengan respons
peningkatan frekuensi pernafasan

Tujuan : dalam waktu 3x24 jam tidak terjadi perubahan pola nafas.
KH : klien tidak sesak nafas respirasi dalm batas normal 15- 20 x/menit respon batuk
berkurang.

INTERVENSI RASIONAL
Auskultasi bunyi napas Indikasi edema paru sekunder akibat
dekompensasi jantung
Kaji adanya edema Curiga gagal kongesti atau kelebihan
volume cairan

Ukur intake dan output Penurunan curah jantung mengakibatkan


gangguan perfusi ginjal, retensi natrium
atau air dan penurunan pengeluaran urine

Timbang berat badan Perubahan tiba-tiba dari BB menunjukkan


g3 keseimbangan cairan

Pertahankan pemasukan total cairan 2000 Memenuhi kebutuhan cairan tubuh orang
ml/24 jam dalam toleransi kardiovaskuler dewasa, tetapi memerlukan pembatasan
dengan adanya dekompensasi jantung

Kolaborasi
berikan diet tanpa garam natrium meningkatkan retensi cairan dan
volume plasma yang berdampak terhadap
peningkatan beban kerja jantung dan akan
meningkatkan kebuthan miokardium.
diuretik bertujuan untuk menurunkan
berikan diuretik, contoh furosemide, volume plasma dan menurunkan retensi
sprinolakton, hidronolakton cairan dijaringan sehingga menurunkan
resiko terjadinya edema paru
hipokalemia dapat membatasi ke efektifan
terapi
pantau data laboratorium elektrolit kalium.

Aktual/resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


yang berhubungan dengan penurunan intake, mual dan anoreksia.

Tujuan : dalam waktu 3x24 jam terdapat peningkatan dalam pemunuhan nutrisi.
KH : klien secara subjektif termotivasi untuk melakukan pemenuhan nutrisi sesuai
anjuran, klien dan keluarga ttg asupan nutrisi yang tepat pada klien, asupan meningkat
pada porsi makan yang disediakan.

INTERVENSI RASIONAL
Jelaskan ttg manfaat makan bila dikaitkan Dengan pemahaman klien akan lebih
dengan kondisi klien saat ini. kooperatif mengikuti aturan

Lanjutkan agar klien memakan-makanan Untuk menghindari makanan yang justru


yang disediakan di RS dapat mengganggu proses penyembuhan
klien

Beri makanan dalam keadaan hangat dan Untuk meningkatkan selera dan mencegah
porsi kecil setra diet tinggi kalori, tinggi mual, mempercepat perbaikan kondisi serta
protein mengurangi beban kerja jantung

Libatkan keluarga pasien dalam pemenuhan Klien kadang kala mempunyai selera
nutrisi tambahan yang tidak bertentangan makan yang sudah terbiasa sejak dirumah.
dengan penyakitnya. Dengan bantuan keluarga dalam
pemenuhan nutrisi dengan tidak
bertentangan dengan pola diet akan
meningkatkan pola nutrisi

Lakukan dan ajarkan perawatan mulut Hygiene oral yang baik akan meningkatkan
sebelum dan sesudah makan serta sebelum nafsu makan klien
dan sesudah intervensi atau pemerikasaan
per oral

Beri motivasi dan dukungan psikologisMeningkatkan secara psikologis

Kolaborasi:
dengan nutrisi ttg pemenuhan diet klien meningkatkan pemenuhan sesuai dengan
pemberian multivitamin kondisi klien
memenuhi asupan vitamin yang kurang
dari penurunan asupan nutrisi secara umum
dan perbaiki daya tahan

Aktual/resiko tinggi intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan


ketidakseimbangan antara suplai O2 ke jaringan dengan kebutuhan sekunder dari
penurunan curang jantung.

Tujuan: aktivitas sehari-hari klien terpenuhi dan meningkatnya kemampuan beraktivitas.


KH : klien menunjukkan kemampuan beraktivitas tanpa gejal-gejala yang berat, terutama
mobilisasi tempat tidur

INTERVENSI RASIONAL
Catat frekuensi dan irama jantung serta Respons klien terhadap aktivitas dapat
perubahan tekanan darah selama dan mengindikasikan penurunan oksigen
sesudah aktivitas. miokardium.

Tingkatkan istirahat, batasi aktivitas, dan Menurunkan kerja miokardium/konsumsi


berikn aktivitas senggang yang tidak berat oksige

Anjurkan klien untuk menghindari Dengan mengejan dapat mengakibatkan


peningkatan tekanan abdomen, misal: takikardia serta peningkatan tekanan darah.
mengejan saat defekasi
Jelaskan pola peningkatan bertaahap dari Aktivitas yang maju memberikan kontrol
tingkat aktivitas. Contoh: bangun dari kursi jantung, meningkatkan regangan dan
bila tidak ada nyeri, ambulasi dan istirahat mencegah aktivitas berlebihan.
selama 1 jam setelah makan.
Pertahankan klien tirah baring sementara Untuk mengurangi beban jantung.
sakit.

Pertahankan rentang gerak pasif selama Meningkatkan kontraksi otot sehingga


sakit kritis. membantu aliran vena balik.

Evaluasi tanda vital saat kemajuan aktivitas Untk mengetahui fungsi jantung bila
terjadi. dikaitkan dengan aktivitas

Berikan waktu istirahat diantara waktu Untuk mendapatkan cukup waktu resolusi
aktivitas. bagi tubuh dan tidak terlalu memaksa kerja
jantung.

Selama aktivitas kaji EKG, dispnea, Melihat dampak dari aktivitas terhadap
sianosis, kerja dan frekuensi napas, serta fungsi jantung.
keluhan subjektif.
IMPLEMENTASI
Aktual/ resiko tinggi pola nafas tidak efektif yang berhubungan dengan respons
peningkatan frekuensi pernafasan

Tujuan : dalam waktu 3x24 jam tidak terjadi perubahan pola nafas.
KH : klien tidak sesak nafas respirasi dalm batas normal 15- 20 x/menit respon batuk
berkurang.

IMPLEMENTASI RASIONAL
Mengauskultasi bunyi napas Indikasi edema paru sekunder akibat
dekompensasi jantung
engkMaji adanya edema Curiga gagal kongesti atau kelebihan
volume cairan

Mengukur intake dan output Penurunan curah jantung mengakibatkan


gangguan perfusi ginjal, retensi natrium
atau air dan penurunan pengeluaran urine

Menimbang berat badan Perubahan tiba-tiba dari BB menunjukkan


g3 keseimbangan cairan

Mempertahankan pemasukan total cairan Memenuhi kebutuhan cairan tubuh orang


2000 ml/24 jam dalam toleransi dewasa, tetapi memerlukan pembatasan
kardiovaskuler dengan adanya dekompensasi jantung

Kolaborasi
Memberikan diet tanpa garam natrium meningkatkan retensi cairan dan
volume plasma yang berdampak terhadap
peningkatan beban kerja jantung dan akan
meningkatkan kebuthan miokardium.
diuretik bertujuan untuk menurunkan
Memberikan diuretik, contoh furosemide, volume plasma dan menurunkan retensi
sprinolakton, hidronolakton cairan dijaringan sehingga menurunkan
resiko terjadinya edema paru
hipokalemia dapat membatasi ke efektifan
terapi
Memantau data laboratorium elektrolit
kalium.

Aktual/resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


yang berhubungan dengan penurunan intake, mual dan anoreksia.
Tujuan : dalam waktu 3x24 jam terdapat peningkatan dalam pemunuhan nutrisi.
KH : klien secara subjektif termotivasi untuk melakukan pemenuhan nutrisi sesuai
anjuran, klien dan keluarga ttg asupan nutrisi yang tepat pada klien, asupan meningkat
pada porsi makan yang disediakan.

IMPLEMENTASI RASIONAL
Menjelaskan ttg manfaat makan bila Dengan pemahaman klien akan lebih
dikaitkan dengan kondisi klien saat ini. kooperatif mengikuti aturan

Melanjutkan agar klien memakan-makanan Untuk menghindari makanan yang justru


yang disediakan di RS dapat mengganggu proses penyembuhan
klien

Memberi makanan dalam keadaan hangat Untuk meningkatkan selera dan mencegah
dan porsi kecil setra diet tinggi kalori, mual, mempercepat perbaikan kondisi serta
tinggi protein mengurangi beban kerja jantung

Melibatkan keluarga pasien dalam Klien kadang kala mempunyai selera


pemenuhan nutrisi tambahan yang tidak makan yang sudah terbiasa sejak dirumah.
bertentangan dengan penyakitnya. Dengan bantuan keluarga dalam
pemenuhan nutrisi dengan tidak
bertentangan dengan pola diet akan
meningkatkan pola nutrisi

Melakukan dan ajarkan perawatan mulut Hygiene oral yang baik akan meningkatkan
sebelum dan sesudah makan serta sebelum nafsu makan klien
dan sesudah intervensi atau pemerikasaan
per oral

Memberi motivasi dan dukungan psikologis


Meningkatkan secara psikologis

Kolaborasi:
dengan nutrisi ttg pemenuhan diet klien meningkatkan pemenuhan sesuai dengan
pemberian multivitamin kondisi klien
memenuhi asupan vitamin yang kurang
dari penurunan asupan nutrisi secara umum
dan perbaiki daya tahan

Aktual/resiko tinggi intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan


ketidakseimbangan antara suplai O2 ke jaringan dengan kebutuhan sekunder dari
penurunan curang jantung.
Tujuan: aktivitas sehari-hari klien terpenuhi dan meningkatnya kemampuan beraktivitas.
KH : klien menunjukkan kemampuan beraktivitas tanpa gejal-gejala yang berat, terutama
mobilisasi tempat tidur

IMPLEMENTASI RASIONAL
Mencatat frekuensi dan irama jantung serta Respons klien terhadap aktivitas dapat
perubahan tekanan darah selama dan mengindikasikan penurunan oksigen
sesudah aktivitas. miokardium.

Meningkatkan istirahat, batasi aktivitas, dan Menurunkan kerja miokardium/konsumsi


berikn aktivitas senggang yang tidak berat oksige

Menganjurkan klien untuk menghindari Dengan mengejan dapat mengakibatkan


peningkatan tekanan abdomen, misal: takikardia serta peningkatan tekanan darah.
mengejan saat defekasi
Menjelaskan pola peningkatan bertaahap Aktivitas yang maju memberikan kontrol
dari tingkat aktivitas. Contoh: bangun dari jantung, meningkatkan regangan dan
kursi bila tidak ada nyeri, ambulasi dan mencegah aktivitas berlebihan.
istirahat selama 1 jam setelah makan.
Mempertahankan klien tirah baring Untuk mengurangi beban jantung.
sementara sakit.

Mempertahankan rentang gerak pasif Meningkatkan kontraksi otot sehingga


selama sakit kritis. membantu aliran vena balik.

Mengevaluasi tanda vital saat kemajuan Untk mengetahui fungsi jantung bila
aktivitas terjadi. dikaitkan dengan aktivitas

Memberikan waktu istirahat diantara waktu Untuk mendapatkan cukup waktu resolusi
aktivitas. bagi tubuh dan tidak terlalu memaksa kerja
jantung.

Selama aktivitas mengkaji EKG, dispnea, Melihat dampak dari aktivitas terhadap
sianosis, kerja dan frekuensi napas, serta fungsi jantung.
keluhan subjektif.

EVALUASI
1. Terhindar dari resiko perfusi perifer
2. Bebas dari nyeri
3. Terpenuhinya akivitas sehari-hari
4. Terpenuhinyta kebutuhan nutrisi
5. Menunjukkan penurunan kecemasan
Memahami penyakit dan tujuan perawatannya
Mematuhi semua aturan medis
Mengetahui kapan harus meminta bantuan medis bila nyeri menetap atau sifatnya
berubah

Вам также может понравиться