Вы находитесь на странице: 1из 14

Audit Sistem Manajemen Kesehatan dan

Keselamatan Kerja (SMK3)


SUCOFINDO memastikan pemenuhan persyaratan sistem manajemen kesehatan dan
keselamatan kerja (SMK3) sesuai dengan Permenker 05/1996.

TANTANGAN BISNIS

Setiap organisasi diharuskan untuk menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan, melindungi tenaga kerja dan mitra
kerja terhadap resiko kesehatan dan keselamatan kerja sesuai dengan UU No 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan.
SUCOFINDO berkapasitas melakukan audit atas penerapan sistem manajemen kesehatan dan
keselamatan kerja, dan hasilnya akan dijadikan acuan oleh Departemen Tenaga Kerja dalam
menerbitkan sertifikat Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3).

SOLUSI

Ruang Lingkup Pekerjaan

Tujuan utama penerapan SMK3 adalah menciptakan suatu sistem manajemen kesehatan dan
keselamatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi
dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan
penyakit akibat kerja, serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.

Pelaksanaan

SUCOFINDO memiliki tenaga ahli yang melakukan audit pada penerapan sistem manajemen
dan kesehatan kerja pada suatu organisasi. Proses sertifikasi itu meliputi:

1. Audit dilakukan dengan menggunakan Kriteria Audit SMK3 (Permenaker


PER.05/MEN/1996 Lampiran II), peraturan perundangan K3 dan standar K3 lainnya.
2. Compliance/audit final dapat dilakukan setelah organisasi menerima surat perintah audit
mengacu kepada Rencana Audit Tahunan (RTA) jika audit bersifat mandatory atau
organisasi dapat mengirimkan surat permintaan audit ke Depnakertras dengan
ditembuskan ke PT SUCOFINDO (Persero) atau Surat dapat diberikan Langsung Ke PT
SUCOFINDO (Persero) jika permintaan audit bersifat Voluntary.
3. Diagnostic Assessment sama pelaksanaannya dengan audit tahap 1 pada skema audit
sertifikasi.
4. Penerbitan sertifikat dikeluarkan oleh Depnakertrans dan diberikan secara bersamaan
pada acara seremonial K3. Organisasi dapat meminta surat referensi atau salinan
sertifikat setelah audit dilaksanakan atau sebelum sertifikat SMK3 asli diterima.

Manfaat

Meningkatkan komitmen dan kesadaran manajemen puncak serta seluruh komponen


terkait di dalam organisasi dalam melindungi tenaga kerja dan mitra kerja terhadap resiko
K3;
Meningkatkan efisiensi dan produktifitas kerja guna mencegah kecelakaan dan penyakit
akibat kerja melalui pendekatan sistem;
Meningkatkan daya saing di perdagangan nasional dan internasional.

MENGAPA MEMILIH SUCOFINDO

Reputasi
SUCOFINDO adalah salah satu dari lembaga sertifikasi pertama di Indonesia, dengan cakupan
sertifikasi sistem manajemen (mutu, lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja), sertifikasi
produk dan HACCP serta berbagai sertifikasi yang lain, serta merupakan badan audit SMK3
yang ditunjuk oleh Departemen Tenaga Kerja RI. SUCOFINDO memiliki auditor yang
mempunyai kualifikasi yang lengkap untuk berbagai sektor usaha.

Jaringan
SUCOFINDO memiliki titik layanan yang tersebar di seluruh Indonesia dan bermitra dengan
perusahaan inspeksi asing yang memiliki jaringan global.

Jasa sesuai kebutuhan pelanggan


SUCOFINDO menawarkan solusi tepat dan efektif yang sesuai dengan kebutuhan klien.

Pengakuan
SUCOFINDO adalah anggota ALSI (Asosiasi Lembaga Sertifikasi Indonesia). SUCOFINDO
juga berakreditasi ISO 17020, ISO 17025 dan bersertifikasi ISO 9001.

Brand levitra cheap Cara Persiapan


Mendapatkan Sertifikat SMK3 Perusahaan
cheap canada goose canada goose outlet Cara mempersiapkan sebuah perusahaan untuk
mendapatkan sertifikat smk3 dari audit PT Sucofindo atau badan audit terpilih yang lainnya,
dengan mengikuti aturan perundangan yang berlaku sebagai dasar PP nomor 50 tahun 2012,
yaitu dengan mengikuti prosedur yang telah di tetapkan. adalah :

Prosedur cara persiapan untuk mendapatkan Sertifikat SMK3 perusahaan :


1. Konsultan Audit SMK3 pertama kali akan memberikan arahan agar pembentukan Panitia
Pembina K3 (P2K3) dimana timnya terdiri dari Ketua P2K3 (pimpinan tertinggi di
tempat kerja seperti Direktur atau Direktur Utama, Presiden Direktur dst), Sekretaris
P2K3 ( harus berkualifikasi AK3 ) dan anggota P2K3 adalah masing-masing perwakilan
unit kerja yang telah ada.
2. Pengesahan P2K3 oleh Disnaker Kabupaten/ Kota wilayah setempat, dengan cara
mengisi formulir yang telah disediakan oleh disnaker setempat, beserta form isian wajib
lapor perusahaan.
3. Kegiatan Rapat P2K3. dilakukan secara rutin adalah cara persiapan mendapatkan
sertifikat SMK3 perusahaan yang penting untuk memberikan implementasi atau
penerapan prosedur dalam juga persiapan mendapatkan Sertifikat SMK3, tata cara
Keselamatan dan keselamatan Kerja Perusahaan terkait ( K3 ).

canada goose sale

4. Sosialisasi Dokumentasi SMK3, Pelatihan Dokumentasi SMK3 ( untuk keperluan


Penyusunan, Kebijakan K3, Pedoman SMK3, Prosedur, Instruksi Kerja dan Formulir ),
sebagai pihak auditor PT Sucofindo, PT Alkon atau PT JAN dst akan melaksanakan audit
berdasarkan permintaan perusahaan, yang telah memiliki prasyarat cukup sesuai arahan
Konsultan Audit Sertifikat SMK3.
5. Pembentukan Tim Tanggap Darurat, Perlengkapan sarana tanggap darurat , Pelatihan tim
tanggap darurat ( kebakaran & P3K ), Penyediaan perangkat proteksi kebakaran, jalur
evakuasi, arah evakuasi, denah evakuasi, titik kumpul aman, Simulasi Tanggap Darurat (
Sesuai potensi identifikasi awal ), Penyusunan Tim Identifikasi Potensi Bahaya, Penilaian
dan Pengendalian Resiko ( IBPPR ) / manajemen resiko
6. Pelatihan IBPPR / manajemen resiko, Penyusunan IBPR di peroleh sesuai dengan
perusahaan yang akan menerapkan Sertifikat SMK3, setiap perusahaan mempunyai
karakteristik berbeda beda sesuai dengan resiko dan bidang yang dikuasai perusahaan
tersebut.
7. Identifikasi Peraturan Perundangan yang relevan
8. Cara persiapan mendapatkan sertifikat SMK3 perusahaan yang berikutnya dengan
Sertiikasi sarana produksi, Alat dan Lisensi personil mengacu kepada hasil peraturan
perundangan yang telah teridentifikasi.

cheap canada goose


9. Pembuatan Program SMK3 dengan cara yang mudah dimengerti, sebagai awal
pembentukan dan implementasi perusahaan untuk memperoleh Sertifikat SMK3.
10. Pelaksanaan inspeksi tempat kerja ( Gunakan Checklist ), Pelaksanaan Pemeriksaan
Kesehatan karyawan ( awal masuk ( jika ada karyawan baru ), berkala, khusus ),
Pemantauan Lingkungan Kerja (seperti Kebisingan, pencahayaan, iklim kerja, paparan
bahan kimia dst)
11. Pembentukan Tim Audit Internal, Pelatihan Audit Internal SMK3, Pelaksanaan Audit
Internal, Pembuatan laporan kinerja K3 ( terkait tingkat kecelakaan dan keparahan )
12. Rapat tinjauan manajemen SMK3, Pembuatan laporan kinerja K3 ( terkait tingkat
kecelakaan dan keparahan ), Pelaksanaan Diagnostik Assessment ( DA untuk penilaian
awal ) jika diperlukan , Respon hasil DA
13. Final Audit SMK3 bisa dilakukan dengan menggandeng perusahaan audit salah satunya
bisa menggunakan Jasa Auditor Sucofindo, alkon atau pun PT JAN

Cara Persiapan Mendapatkan Sertifikat SMK3 Perusahaan adalah standart dari PT


SUCOFINDO, PT ALKON, PT JAN dst, kita lakukan sebagai bentuk kerjasama yang baik
antara auditor dan auditee didampingi Konsultan Audit Sertifikat SMK3 yang independen.

Tata cara persiapan mendapatkan sertifikat SMK3 perusahaan sangat berpengaruh terhadap
kecepatan dan ketepatan Konsultan Audit Sertifikat SMK3 untuk mendapatkan Sertifikat SMK3
perusahaan.

Proses Penyusunan Dokumen


Sertifikasi SMK3
April 27, 2015 DP KONSULTAN SMK3ahli sertifikasi smk3, apa yang di maksud dengan
smk3, audittor smk3, badan sertifikasi smk3, badan surveyor indonesia, bki-biro klasifikais
indonesia, csms, dokumen smk3, inspeksi smk3, jasa konsultan sertifikasi smk3, jasa
penyusunan smk3, konsultan sertifikasi smk3, konsultan sistem manajemen k3, motto
keselamatan kerja, p2k3, panitia pembina keselamatan kesehatan kerja, Permenaker
05/men/1996, pp no 50 taun 2012, prosessertifikasi smk3, sertifikasi sistem manajemen
keselamatan kerja, sertifikasi smk3, sertifikasi smk3 kemenakertrans, sertifikasi smk3
persyaratan tender, sertifikasi smk3 proses cepat, sertifikasi smk3 untuk tender, sistem
keselamatan dan kesehatan kerja, smk3, smk3 sebagai persyaratan tender, standard sistem
manajemen k3, sucofindo, tim p2k3, training awareness smk3

Konsultasi Sertifikasi SMK3 Murah


Kami Siap memberikan konsultasi untuk seluruh INDONESIA
Proses mekanisme sertifikasi SMK3 harus dilakukan oleh pihak ketiga, dalam hal ini konsultan
SMK3, mengapa demikian? hal ini mengingat sumberdaya dan waktu dibutuhkan yang di
butuhkan memakan waktu yang lama (6-9 Bulan). selama itukah?. dapat di percepat? BISA,
selama top manajemen dan tim perusahaan memegang komitmen bersama.

Supa kita tidak berdebat masalah waktu , maka berikut ini kami mencoba share proses konsultasi
dan sertifikasi SMK3 itu sendiri yang dimana sangat bahkan hampir sama dengan konsultasi dan
sertifikasi ohsas 18001 serta sertifikasi internasional lainnya. yaitu :

1. Tahap pembuatan komitmen bersama


Hal ini merupakan langkah awal yang harus dilakukan suatu organisasi/perusahaan. Langkah ini
melibatkan lapisan manajemen dan sejumlah personel, mulai dari menyatakan komitmen sampai
dengan kebutuahn sumber daya yang diperlukan, adapun tahap persiapan ini, antara lain:
Komitmen manajemen puncak.
Menentukan ruang lingkup
Membentuk kelompok penerapan
Menetapkan sumber daya yang diperlukan
Komitmen manajemen puncak harus dinyatakan bukan hanya dalam kata-kata tetapi juga harus
dengan tindakan nyata agar dapat diketahui,dipelajari,dihayati dan dilaksanakan oleh seluruh staf
dan karyawan perusahaan. Seluruh karyawan dan staf harus mengetahui bahwa tanggung jawab
dalam penerapan Sistem Manajemen K3 bukan urusan bagian K3 saja. Tetapi mulai dari
manajemen puncak sampai karyawan terendah. Karena itu ada baiknya manajemen membuat cara
untuk mengkomunikasikan komitmennya ke seluruh jajaran dalam perusahaannya. Untuk itu perlu
dicari waktu yang tepat guna menyampaikan komitmen manajemen terhadap penerapan Sistem
Manajemen K3.

2. Proses pengembangan dan penarapan

Proses ini berisi langkah-langkah yang harus dilakukan oleh organisasi/perusahaan dengan
melibatkan banyak personel, mulai dari menyelenggarakan penyuluhan dan melaksakan sendiri
kegiatan audit internal serta tindakan perbaikannya sampai melakukan sertifikasi. disarankan
dalam pemilihan tim langsung di putuskan oleh manajemen dan tim harus memang bena2 pahap
bisnis proses perusahaan.
3. Metode dokumen dan Implementasi

Dalam penyusunan dokumen serta implementasi semua dokumen SMK3, perusahaan dapat
menggunakan jasa konsultan dengan pertimbangan sebagai berikut:
Konsultan yang baik tentu memiliki pengalaman yang banyak dan bervariasi sehingga dapat
menjadi agen pengalihan pengentahuan secara efektif, sehingga dapat memberikan rekomendasi
yang tepat dalam proses penerapan Sistem Manajemen K3.
Konsultan yang independen kemungkinan konsultan tersebut secara bebas dapat memberikan
umpan balik kepada manajemen secara objektif tanpa terpengaruh oleh persaingan antar kelompok
didalam organisasi/perusahaan.
Konsultan jelas memiliki waktu yang cukup. Berbeda dengan tenaga perusahaan yang meskipun
mempunyai keahlian dalam Sistem Manajemen K3 namun karena desakan tugas-tugas yang lain
di perusahaan,akibatnya tidak punya cukup waktu.

4. Pembentukan tim kerja perusahaan

Jika perusahaan akan membentuk kelompok kerja sebaiknya anggota kelompok kerja tersebut
terdiri atas seorang wakil dari setiap unit kerja. Biasanya manajer unit kerja, hal ini penting karena
merekalah yang tentunya paling bertanggung jawab terhadap unit kerja yang bersangkutan. Fungsi
dari tim ini antara lain:

Menjadi agen perubahan sekaligus fasilisator dalam unit kerjanya. Merekalah yang pertama-
tama menerapkan Sistem Manajemen K3 ini di unit-unit kerjanya termasuk merobah cara dan
kebiasaan lama yang tidak menunjang penerapan sistem ini. Selain itu mereka juga akan melatih
dan menjelaskan tentang standar ini termasuk memamfaat dan konsekuensinya.
Menjaga konsistensi dari penerapan Sistem Manajemen K3,baik melalui tinjauan sehari-hari
maupun berkala.
Menjadi penghubung antara manajemen dan pekerjanya.

Tim ini juga berkewajiban untuk:


Mengikuti pelatihan lengkap dengan standar Sistem Manajemen K3.
Melatih staf dalam unit kerjanya sesuai kebutuhan.
Melakukan latihan terhadap sistem yang berlangsung dibandingkan dengan sistem standar
Sistem Manajemen K3.
Melakukan tinjauan terhadap sistem yang berlangsung dibandingkan dengan sistem standar
Sistem Manajemen K3.
Membuat bagan alir yang menjelaskan tentang keterlibatan unit kerjanya dengan elemen yang
ada dalam standar Sistem Manajemen K3.
Mengembangkan sistem sesuai dengan elemen yang terkait dalam unit kerjanya. Sebagai contoh,
anggota kelompok kerja wakil dari divisi suber daya manusia bertanggung jawab untuk pelatihan
dan seterusnya.
Melakukan apa yang telah ditulis dalam dokumen baik diunit kerjanya sendiri maupun
perusahaan.
Ikut serta sebagai anggota tim audit internal.
Berperan aktif mempromosikan standar Sistem Manajemen K3 secara menerus baik di unit
kerjanya sendiri maupun di unit kerja lain secara konsisten serta bersama-sama memelihara
penerapan sistemnya.

5. Steering Commitee (P2K3)

Hal ini penting Untuk membantu tim dan Manajemen Representatif yang ditunjuk oleh manajemen
puncak.
Di samping itu untuk mengawal dan mengarahkan kelompok kerja maka sebaiknya dibentuk
panitia pengarah (Steering Committee), yang biasanya terdari dari para anggota manajemen.
Adapun tugas panitia ini adalah memberikan arahan, menetapkan kebijakan, sasaran dan lain-lain
yang menyangkut kepentingan organisasi secara keseluruhan. Dalam proses penerapan ini maka
kelompok kerja penerapan akan bertanggung jawab dan melaporkan Panitia Pengarah. hal ini juga
akan meningkatkan semangat tim secara psikologi demikian juga komitmen manajemen supaya
tetap konsisten dengan komitmen awalnya. susunan tim ini terdiri dari ketua (top level
manajemen), sekretaris (memiliki sertifikasi k3) dan anggota.

6.Penyusunan sistem, Sosialisasi dan Implementasi


Konsultan dan tim akan bersama-sama menyusun dokumen yang tentunya disesuaikan dengan
bisnis proses perusahaan. untuk membangun kesadaran semua karyawan dalam perusahan melalui
program penyuluhan.
Kegiatan ini harus diarahkan untuk mencapai tujuan,antara lain:
Menyamakan persepsi dan motivasi terhadap pentingnya penerapan Sistem Manajemen K3 bagi
kinerja perusahaan.
Membangun komitmen menyeluruh mulai dari direksi, manajer, staf dan seluruh jajaran dalam
perusahaan untuk bekerja sama dalam menerapkan standar sistem ini. Kegiatan penyuluhan ini
dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya dengan pernyataan komitmen manajemen,
melalui ceramah, surat edaran atau pembagian buku-buku yang terkait dengan Sistem Manajemen
K3. hal ini akan sangat membantu dalam menumbuhkan pengetahuan serta kesadaran semua
karyawan bahwa keselamatan dan kesehatan pada lingkungan kerja itu sangat penting dan
URGENT sifatnya.

Pelatihan awareness Sistem Manajemen K3.


Sosialisasi dapat juga di tempuh Pelatihan singkat mengenai apa itu Sitem Manajemen K3 perlu
dilakukan guna memberikan dan menyamakan persepsi dan menghindarkan kesimpang siuran
informasi yang dapat memberikan kesan keliru dan menyesatkan. Peserta pelatihan adalah seluruh
karyawan yang dikumpulkan di suatu tempat dan kemudian pembicara diundang untuk
menjelaskan Sistem Manajemen K3 secara ringkas dan dalam bahasa yang sederhana, sehingga
mampu menggugah semangat karyawan untuk menerapkan standar sistem Manajemen K3.
Dalam awareness ini dapat disampaikan materi tentang :
* Latar belakang dan jenis Sistem Manajemen K3 yang sesuai dengan organisasi.
* Alasan mengapa standar Sistem Manajemen K3 ini penting bagi perusahaan dan manfaatnya.
* Perihal elemen, dokumentasi dan sertifikasi secara singkat.
* Bagaimana penerapannya dan peran setiap orang dalam penerapan tersebut.
* Diadakan tanya jawab.

Pada tahap ini jugalah semua dokumen yang telah disusun dan disepakati untuk langsung
diimplementasikan.

7. Korektif
Kelompok kerja penerapan di bantu oleh konsultan yang telah dibentukakan meninjau dan
mengoreksi semua sistem yang sedang berlangsung dan kemudian dibandingkan dengan
persyaratan yang ada dalam Sistem Manajemen K3. Peninjauan ini dapat dilakukan melalui dua
cara yaitu dengan meninjau dokumen prosedur dan meninjau pelaksanaan .
* Apakah perusahaan sudah mengikuti dan melaksanakan secara konsisten prosedur atau instruksi
kerja dari OHSAS 18001 atau Permenaker 05/men/1996.
* Perusahaan belum memiliki dokumen, tetapi sudah menerapkan sebagian atau seluruh
persyaratan dalam standar Sistem Manajemen K3.
* Perusahaan belum memiliki dokumen dan belum menerapkan persyaratan standar Sistem
Manajemen K3 yang dipilih.

8. Internal audit

9. Review Manajemen

10. PROSES SERTIFIKASI


Ada lima penyelenggara audit eksternal Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) yang telah mendapatkan Surat Penunjukan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI
yaitu:
1. PT Sucofindo (Persero)
2. PT Surveyor Indonesia (Persero)
3. PT. Jatim Aspek Nusantara (JAN)
4. PT. Alkon Trainindo Nusantara
5. Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) melakukan sertifikasi terhadap Permenaker 05 /Men/1996.

Namun untuk OHSAS 18001:1997 organisasi bebas menentukan lembaga sertifikasi manapun
yang diinginkan. Untuk itu organisasis disarankan untuk memilih lembaga sertifikasi OHSAS
18001 yang paling tepat.
Bagaimana, apakah andan sudah paham dan karena sifatnya HARUS maka implementasi SMK3
jangan di tunda lagi, sebab persyaratan sertifikasi smk3 akan merupakan salah satu persyaratan di
miliki apabila perusahaan anda akan mengikuti sebuah tender di pemerintahan.
Untuk konsultasi dan dokumentasi sampai pendampingan sertifikasi SMK3, silahkan
menghubungi kami konsultan Proses Penyusunan Dokumen Sertifikasi SMK3 :
DP KONSULTAN
STC Senayan, Lt 4 Ruang 31-34
Jl. Asia afrika pintu IX-Gelora Senayan-Jakarta Pusat 10270
Telp : 021 92795135 I 73883134
Mobile : 0813801 63185 I 087884 302987

Proses Penyusunan Dokumen Sertifikasi SMK3

April 27, 2015 DP KONSULTAN SMK3ahli sertifikasi smk3, apa yang di maksud dengan smk3, audittor
smk3, badan sertifikasi smk3, badan surveyor indonesia, bki-biro klasifikais indonesia, csms, dokumen
smk3, inspeksi smk3, jasa konsultan sertifikasi smk3, jasa penyusunan smk3, konsultan sertifikasi smk3,
konsultan sistem manajemen k3, motto keselamatan kerja, p2k3, panitia pembina keselamatan
kesehatan kerja, Permenaker 05/men/1996, pp no 50 taun 2012, prosessertifikasi smk3, sertifikasi
sistem manajemen keselamatan kerja, sertifikasi smk3, sertifikasi smk3 kemenakertrans, sertifikasi smk3
persyaratan tender, sertifikasi smk3 proses cepat, sertifikasi smk3 untuk tender, sistem keselamatan dan
kesehatan kerja, smk3, smk3 sebagai persyaratan tender, standard sistem manajemen k3, sucofindo, tim
p2k3, training awareness smk3

Konsultasi Sertifikasi SMK3 Murah

Kami Siap memberikan konsultasi untuk seluruh INDONESIA

smk3

Proses mekanisme sertifikasi SMK3 harus dilakukan oleh pihak ketiga, dalam hal ini konsultan SMK3,
mengapa demikian? hal ini mengingat sumberdaya dan waktu dibutuhkan yang di butuhkan memakan
waktu yang lama (6-9 Bulan). selama itukah?. dapat di percepat? BISA, selama top manajemen dan tim
perusahaan memegang komitmen bersama.

Supa kita tidak berdebat masalah waktu , maka berikut ini kami mencoba share proses konsultasi dan
sertifikasi SMK3 itu sendiri yang dimana sangat bahkan hampir sama dengan konsultasi dan sertifikasi
ohsas 18001 serta sertifikasi internasional lainnya. yaitu :

1. Tahap pembuatan komitmen bersama


Hal ini merupakan langkah awal yang harus dilakukan suatu organisasi/perusahaan. Langkah ini
melibatkan lapisan manajemen dan sejumlah personel, mulai dari menyatakan komitmen sampai
dengan kebutuahn sumber daya yang diperlukan, adapun tahap persiapan ini, antara lain:

Komitmen manajemen puncak.

Menentukan ruang lingkup

Membentuk kelompok penerapan

Menetapkan sumber daya yang diperlukan

Komitmen manajemen puncak harus dinyatakan bukan hanya dalam kata-kata tetapi juga harus dengan
tindakan nyata agar dapat diketahui,dipelajari,dihayati dan dilaksanakan oleh seluruh staf dan karyawan
perusahaan. Seluruh karyawan dan staf harus mengetahui bahwa tanggung jawab dalam penerapan
Sistem Manajemen K3 bukan urusan bagian K3 saja. Tetapi mulai dari manajemen puncak sampai
karyawan terendah. Karena itu ada baiknya manajemen membuat cara untuk mengkomunikasikan
komitmennya ke seluruh jajaran dalam perusahaannya. Untuk itu perlu dicari waktu yang tepat guna
menyampaikan komitmen manajemen terhadap penerapan Sistem Manajemen K3.

2. Proses pengembangan dan penarapan

Proses ini berisi langkah-langkah yang harus dilakukan oleh organisasi/perusahaan dengan melibatkan
banyak personel, mulai dari menyelenggarakan penyuluhan dan melaksakan sendiri kegiatan audit
internal serta tindakan perbaikannya sampai melakukan sertifikasi. disarankan dalam pemilihan tim
langsung di putuskan oleh manajemen dan tim harus memang bena2 pahap bisnis proses perusahaan.

Kami Siap memberikan konsultasi untuk seluruh INDONESIA

3. Metode dokumen dan Implementasi

Dalam penyusunan dokumen serta implementasi semua dokumen SMK3, perusahaan dapat
menggunakan jasa konsultan dengan pertimbangan sebagai berikut:

Konsultan yang baik tentu memiliki pengalaman yang banyak dan bervariasi sehingga dapat menjadi
agen pengalihan pengentahuan secara efektif, sehingga dapat memberikan rekomendasi yang tepat
dalam proses penerapan Sistem Manajemen K3.

Konsultan yang independen kemungkinan konsultan tersebut secara bebas dapat memberikan umpan
balik kepada manajemen secara objektif tanpa terpengaruh oleh persaingan antar kelompok didalam
organisasi/perusahaan.

Konsultan jelas memiliki waktu yang cukup. Berbeda dengan tenaga perusahaan yang meskipun
mempunyai keahlian dalam Sistem Manajemen K3 namun karena desakan tugas-tugas yang lain di
perusahaan,akibatnya tidak punya cukup waktu.
4. Pembentukan tim kerja perusahaan

Jika perusahaan akan membentuk kelompok kerja sebaiknya anggota kelompok kerja tersebut terdiri
atas seorang wakil dari setiap unit kerja. Biasanya manajer unit kerja, hal ini penting karena merekalah
yang tentunya paling bertanggung jawab terhadap unit kerja yang bersangkutan. Fungsi dari tim ini
antara lain:

Menjadi agen perubahan sekaligus fasilisator dalam unit kerjanya. Merekalah yang pertama-tama
menerapkan Sistem Manajemen K3 ini di unit-unit kerjanya termasuk merobah cara dan kebiasaan lama
yang tidak menunjang penerapan sistem ini. Selain itu mereka juga akan melatih dan menjelaskan
tentang standar ini termasuk memamfaat dan konsekuensinya.

Menjaga konsistensi dari penerapan Sistem Manajemen K3,baik melalui tinjauan sehari-hari maupun
berkala.

Menjadi penghubung antara manajemen dan pekerjanya.

Tim ini juga berkewajiban untuk:

Mengikuti pelatihan lengkap dengan standar Sistem Manajemen K3.

Melatih staf dalam unit kerjanya sesuai kebutuhan.

Melakukan latihan terhadap sistem yang berlangsung dibandingkan dengan sistem standar Sistem
Manajemen K3.

Melakukan tinjauan terhadap sistem yang berlangsung dibandingkan dengan sistem standar Sistem
Manajemen K3.

Membuat bagan alir yang menjelaskan tentang keterlibatan unit kerjanya dengan elemen yang ada
dalam standar Sistem Manajemen K3.

Mengembangkan sistem sesuai dengan elemen yang terkait dalam unit kerjanya. Sebagai contoh,
anggota kelompok kerja wakil dari divisi suber daya manusia bertanggung jawab untuk pelatihan dan
seterusnya.

Melakukan apa yang telah ditulis dalam dokumen baik diunit kerjanya sendiri maupun perusahaan.

Ikut serta sebagai anggota tim audit internal.

Berperan aktif mempromosikan standar Sistem Manajemen K3 secara menerus baik di unit kerjanya
sendiri maupun di unit kerja lain secara konsisten serta bersama-sama memelihara penerapan
sistemnya.

5. Steering Commitee (P2K3)


Hal ini penting Untuk membantu tim dan Manajemen Representatif yang ditunjuk oleh manajemen
puncak.

Di samping itu untuk mengawal dan mengarahkan kelompok kerja maka sebaiknya dibentuk panitia
pengarah (Steering Committee), yang biasanya terdari dari para anggota manajemen. Adapun tugas
panitia ini adalah memberikan arahan, menetapkan kebijakan, sasaran dan lain-lain yang menyangkut
kepentingan organisasi secara keseluruhan. Dalam proses penerapan ini maka kelompok kerja
penerapan akan bertanggung jawab dan melaporkan Panitia Pengarah. hal ini juga akan meningkatkan
semangat tim secara psikologi demikian juga komitmen manajemen supaya tetap konsisten dengan
komitmen awalnya. susunan tim ini terdiri dari ketua (top level manajemen), sekretaris (memiliki
sertifikasi k3) dan anggota.

6.Penyusunan sistem, Sosialisasi dan Implementasi

Konsultan dan tim akan bersama-sama menyusun dokumen yang tentunya disesuaikan dengan bisnis
proses perusahaan. untuk membangun kesadaran semua karyawan dalam perusahan melalui program
penyuluhan.

Kegiatan ini harus diarahkan untuk mencapai tujuan,antara lain:

Menyamakan persepsi dan motivasi terhadap pentingnya penerapan Sistem Manajemen K3 bagi
kinerja perusahaan.

Membangun komitmen menyeluruh mulai dari direksi, manajer, staf dan seluruh jajaran dalam
perusahaan untuk bekerja sama dalam menerapkan standar sistem ini. Kegiatan penyuluhan ini dapat
dilakukan dengan beberapa cara, misalnya dengan pernyataan komitmen manajemen, melalui ceramah,
surat edaran atau pembagian buku-buku yang terkait dengan Sistem Manajemen K3. hal ini akan sangat
membantu dalam menumbuhkan pengetahuan serta kesadaran semua karyawan bahwa keselamatan
dan kesehatan pada lingkungan kerja itu sangat penting dan URGENT sifatnya.

Pelatihan awareness Sistem Manajemen K3.

Sosialisasi dapat juga di tempuh Pelatihan singkat mengenai apa itu Sitem Manajemen K3 perlu
dilakukan guna memberikan dan menyamakan persepsi dan menghindarkan kesimpang siuran informasi
yang dapat memberikan kesan keliru dan menyesatkan. Peserta pelatihan adalah seluruh karyawan yang
dikumpulkan di suatu tempat dan kemudian pembicara diundang untuk menjelaskan Sistem Manajemen
K3 secara ringkas dan dalam bahasa yang sederhana, sehingga mampu menggugah semangat karyawan
untuk menerapkan standar sistem Manajemen K3.

Dalam awareness ini dapat disampaikan materi tentang :

* Latar belakang dan jenis Sistem Manajemen K3 yang sesuai dengan organisasi.
* Alasan mengapa standar Sistem Manajemen K3 ini penting bagi perusahaan dan manfaatnya.

* Perihal elemen, dokumentasi dan sertifikasi secara singkat.

* Bagaimana penerapannya dan peran setiap orang dalam penerapan tersebut.

* Diadakan tanya jawab.

Pada tahap ini jugalah semua dokumen yang telah disusun dan disepakati untuk langsung
diimplementasikan.

7. Korektif

Kelompok kerja penerapan di bantu oleh konsultan yang telah dibentukakan meninjau dan mengoreksi
semua sistem yang sedang berlangsung dan kemudian dibandingkan dengan persyaratan yang ada
dalam Sistem Manajemen K3. Peninjauan ini dapat dilakukan melalui dua cara yaitu dengan meninjau
dokumen prosedur dan meninjau pelaksanaan .

* Apakah perusahaan sudah mengikuti dan melaksanakan secara konsisten prosedur atau instruksi kerja
dari OHSAS 18001 atau Permenaker 05/men/1996.

* Perusahaan belum memiliki dokumen, tetapi sudah menerapkan sebagian atau seluruh persyaratan
dalam standar Sistem Manajemen K3.

* Perusahaan belum memiliki dokumen dan belum menerapkan persyaratan standar Sistem Manajemen
K3 yang dipilih.

8. Internal audit

9. Review Manajemen

10. PROSES SERTIFIKASI

Ada lima penyelenggara audit eksternal Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
yang telah mendapatkan Surat Penunjukan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI yaitu:

1. PT Sucofindo (Persero)

2. PT Surveyor Indonesia (Persero)

3. PT. Jatim Aspek Nusantara (JAN)

4. PT. Alkon Trainindo Nusantara

5. Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) melakukan sertifikasi terhadap Permenaker 05 /Men/1996.


Namun untuk OHSAS 18001:1997 organisasi bebas menentukan lembaga sertifikasi manapun yang
diinginkan. Untuk itu organisasis disarankan untuk memilih lembaga sertifikasi OHSAS 18001 yang paling
tepat.

Bagaimana, apakah andan sudah paham dan karena sifatnya HARUS maka implementasi SMK3 jangan di
tunda lagi, sebab persyaratan sertifikasi smk3 akan merupakan salah satu persyaratan di miliki apabila
perusahaan anda akan mengikuti sebuah tender di pemerintahan.

Untuk konsultasi dan dokumentasi sampai pendampingan sertifikasi SMK3, silahkan menghubungi kami
konsultan Proses Penyusunan Dokumen Sertifikasi SMK3 :

DP KONSULTAN

STC Senayan, Lt 4 Ruang 31-34

Jl. Asia afrika pintu IX-Gelora Senayan-Jakarta Pusat 10270

Telp : 021 92795135 I 73883134

Mobile : 0813801 63185 I 087884 302987

Вам также может понравиться