Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TANTANGAN BISNIS
Setiap organisasi diharuskan untuk menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan, melindungi tenaga kerja dan mitra
kerja terhadap resiko kesehatan dan keselamatan kerja sesuai dengan UU No 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan.
SUCOFINDO berkapasitas melakukan audit atas penerapan sistem manajemen kesehatan dan
keselamatan kerja, dan hasilnya akan dijadikan acuan oleh Departemen Tenaga Kerja dalam
menerbitkan sertifikat Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3).
SOLUSI
Tujuan utama penerapan SMK3 adalah menciptakan suatu sistem manajemen kesehatan dan
keselamatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi
dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan
penyakit akibat kerja, serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
Pelaksanaan
SUCOFINDO memiliki tenaga ahli yang melakukan audit pada penerapan sistem manajemen
dan kesehatan kerja pada suatu organisasi. Proses sertifikasi itu meliputi:
Manfaat
Reputasi
SUCOFINDO adalah salah satu dari lembaga sertifikasi pertama di Indonesia, dengan cakupan
sertifikasi sistem manajemen (mutu, lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja), sertifikasi
produk dan HACCP serta berbagai sertifikasi yang lain, serta merupakan badan audit SMK3
yang ditunjuk oleh Departemen Tenaga Kerja RI. SUCOFINDO memiliki auditor yang
mempunyai kualifikasi yang lengkap untuk berbagai sektor usaha.
Jaringan
SUCOFINDO memiliki titik layanan yang tersebar di seluruh Indonesia dan bermitra dengan
perusahaan inspeksi asing yang memiliki jaringan global.
Pengakuan
SUCOFINDO adalah anggota ALSI (Asosiasi Lembaga Sertifikasi Indonesia). SUCOFINDO
juga berakreditasi ISO 17020, ISO 17025 dan bersertifikasi ISO 9001.
Tata cara persiapan mendapatkan sertifikat SMK3 perusahaan sangat berpengaruh terhadap
kecepatan dan ketepatan Konsultan Audit Sertifikat SMK3 untuk mendapatkan Sertifikat SMK3
perusahaan.
Supa kita tidak berdebat masalah waktu , maka berikut ini kami mencoba share proses konsultasi
dan sertifikasi SMK3 itu sendiri yang dimana sangat bahkan hampir sama dengan konsultasi dan
sertifikasi ohsas 18001 serta sertifikasi internasional lainnya. yaitu :
Proses ini berisi langkah-langkah yang harus dilakukan oleh organisasi/perusahaan dengan
melibatkan banyak personel, mulai dari menyelenggarakan penyuluhan dan melaksakan sendiri
kegiatan audit internal serta tindakan perbaikannya sampai melakukan sertifikasi. disarankan
dalam pemilihan tim langsung di putuskan oleh manajemen dan tim harus memang bena2 pahap
bisnis proses perusahaan.
3. Metode dokumen dan Implementasi
Dalam penyusunan dokumen serta implementasi semua dokumen SMK3, perusahaan dapat
menggunakan jasa konsultan dengan pertimbangan sebagai berikut:
Konsultan yang baik tentu memiliki pengalaman yang banyak dan bervariasi sehingga dapat
menjadi agen pengalihan pengentahuan secara efektif, sehingga dapat memberikan rekomendasi
yang tepat dalam proses penerapan Sistem Manajemen K3.
Konsultan yang independen kemungkinan konsultan tersebut secara bebas dapat memberikan
umpan balik kepada manajemen secara objektif tanpa terpengaruh oleh persaingan antar kelompok
didalam organisasi/perusahaan.
Konsultan jelas memiliki waktu yang cukup. Berbeda dengan tenaga perusahaan yang meskipun
mempunyai keahlian dalam Sistem Manajemen K3 namun karena desakan tugas-tugas yang lain
di perusahaan,akibatnya tidak punya cukup waktu.
Jika perusahaan akan membentuk kelompok kerja sebaiknya anggota kelompok kerja tersebut
terdiri atas seorang wakil dari setiap unit kerja. Biasanya manajer unit kerja, hal ini penting karena
merekalah yang tentunya paling bertanggung jawab terhadap unit kerja yang bersangkutan. Fungsi
dari tim ini antara lain:
Menjadi agen perubahan sekaligus fasilisator dalam unit kerjanya. Merekalah yang pertama-
tama menerapkan Sistem Manajemen K3 ini di unit-unit kerjanya termasuk merobah cara dan
kebiasaan lama yang tidak menunjang penerapan sistem ini. Selain itu mereka juga akan melatih
dan menjelaskan tentang standar ini termasuk memamfaat dan konsekuensinya.
Menjaga konsistensi dari penerapan Sistem Manajemen K3,baik melalui tinjauan sehari-hari
maupun berkala.
Menjadi penghubung antara manajemen dan pekerjanya.
Hal ini penting Untuk membantu tim dan Manajemen Representatif yang ditunjuk oleh manajemen
puncak.
Di samping itu untuk mengawal dan mengarahkan kelompok kerja maka sebaiknya dibentuk
panitia pengarah (Steering Committee), yang biasanya terdari dari para anggota manajemen.
Adapun tugas panitia ini adalah memberikan arahan, menetapkan kebijakan, sasaran dan lain-lain
yang menyangkut kepentingan organisasi secara keseluruhan. Dalam proses penerapan ini maka
kelompok kerja penerapan akan bertanggung jawab dan melaporkan Panitia Pengarah. hal ini juga
akan meningkatkan semangat tim secara psikologi demikian juga komitmen manajemen supaya
tetap konsisten dengan komitmen awalnya. susunan tim ini terdiri dari ketua (top level
manajemen), sekretaris (memiliki sertifikasi k3) dan anggota.
Pada tahap ini jugalah semua dokumen yang telah disusun dan disepakati untuk langsung
diimplementasikan.
7. Korektif
Kelompok kerja penerapan di bantu oleh konsultan yang telah dibentukakan meninjau dan
mengoreksi semua sistem yang sedang berlangsung dan kemudian dibandingkan dengan
persyaratan yang ada dalam Sistem Manajemen K3. Peninjauan ini dapat dilakukan melalui dua
cara yaitu dengan meninjau dokumen prosedur dan meninjau pelaksanaan .
* Apakah perusahaan sudah mengikuti dan melaksanakan secara konsisten prosedur atau instruksi
kerja dari OHSAS 18001 atau Permenaker 05/men/1996.
* Perusahaan belum memiliki dokumen, tetapi sudah menerapkan sebagian atau seluruh
persyaratan dalam standar Sistem Manajemen K3.
* Perusahaan belum memiliki dokumen dan belum menerapkan persyaratan standar Sistem
Manajemen K3 yang dipilih.
8. Internal audit
9. Review Manajemen
Namun untuk OHSAS 18001:1997 organisasi bebas menentukan lembaga sertifikasi manapun
yang diinginkan. Untuk itu organisasis disarankan untuk memilih lembaga sertifikasi OHSAS
18001 yang paling tepat.
Bagaimana, apakah andan sudah paham dan karena sifatnya HARUS maka implementasi SMK3
jangan di tunda lagi, sebab persyaratan sertifikasi smk3 akan merupakan salah satu persyaratan di
miliki apabila perusahaan anda akan mengikuti sebuah tender di pemerintahan.
Untuk konsultasi dan dokumentasi sampai pendampingan sertifikasi SMK3, silahkan
menghubungi kami konsultan Proses Penyusunan Dokumen Sertifikasi SMK3 :
DP KONSULTAN
STC Senayan, Lt 4 Ruang 31-34
Jl. Asia afrika pintu IX-Gelora Senayan-Jakarta Pusat 10270
Telp : 021 92795135 I 73883134
Mobile : 0813801 63185 I 087884 302987
April 27, 2015 DP KONSULTAN SMK3ahli sertifikasi smk3, apa yang di maksud dengan smk3, audittor
smk3, badan sertifikasi smk3, badan surveyor indonesia, bki-biro klasifikais indonesia, csms, dokumen
smk3, inspeksi smk3, jasa konsultan sertifikasi smk3, jasa penyusunan smk3, konsultan sertifikasi smk3,
konsultan sistem manajemen k3, motto keselamatan kerja, p2k3, panitia pembina keselamatan
kesehatan kerja, Permenaker 05/men/1996, pp no 50 taun 2012, prosessertifikasi smk3, sertifikasi
sistem manajemen keselamatan kerja, sertifikasi smk3, sertifikasi smk3 kemenakertrans, sertifikasi smk3
persyaratan tender, sertifikasi smk3 proses cepat, sertifikasi smk3 untuk tender, sistem keselamatan dan
kesehatan kerja, smk3, smk3 sebagai persyaratan tender, standard sistem manajemen k3, sucofindo, tim
p2k3, training awareness smk3
smk3
Proses mekanisme sertifikasi SMK3 harus dilakukan oleh pihak ketiga, dalam hal ini konsultan SMK3,
mengapa demikian? hal ini mengingat sumberdaya dan waktu dibutuhkan yang di butuhkan memakan
waktu yang lama (6-9 Bulan). selama itukah?. dapat di percepat? BISA, selama top manajemen dan tim
perusahaan memegang komitmen bersama.
Supa kita tidak berdebat masalah waktu , maka berikut ini kami mencoba share proses konsultasi dan
sertifikasi SMK3 itu sendiri yang dimana sangat bahkan hampir sama dengan konsultasi dan sertifikasi
ohsas 18001 serta sertifikasi internasional lainnya. yaitu :
Komitmen manajemen puncak harus dinyatakan bukan hanya dalam kata-kata tetapi juga harus dengan
tindakan nyata agar dapat diketahui,dipelajari,dihayati dan dilaksanakan oleh seluruh staf dan karyawan
perusahaan. Seluruh karyawan dan staf harus mengetahui bahwa tanggung jawab dalam penerapan
Sistem Manajemen K3 bukan urusan bagian K3 saja. Tetapi mulai dari manajemen puncak sampai
karyawan terendah. Karena itu ada baiknya manajemen membuat cara untuk mengkomunikasikan
komitmennya ke seluruh jajaran dalam perusahaannya. Untuk itu perlu dicari waktu yang tepat guna
menyampaikan komitmen manajemen terhadap penerapan Sistem Manajemen K3.
Proses ini berisi langkah-langkah yang harus dilakukan oleh organisasi/perusahaan dengan melibatkan
banyak personel, mulai dari menyelenggarakan penyuluhan dan melaksakan sendiri kegiatan audit
internal serta tindakan perbaikannya sampai melakukan sertifikasi. disarankan dalam pemilihan tim
langsung di putuskan oleh manajemen dan tim harus memang bena2 pahap bisnis proses perusahaan.
Dalam penyusunan dokumen serta implementasi semua dokumen SMK3, perusahaan dapat
menggunakan jasa konsultan dengan pertimbangan sebagai berikut:
Konsultan yang baik tentu memiliki pengalaman yang banyak dan bervariasi sehingga dapat menjadi
agen pengalihan pengentahuan secara efektif, sehingga dapat memberikan rekomendasi yang tepat
dalam proses penerapan Sistem Manajemen K3.
Konsultan yang independen kemungkinan konsultan tersebut secara bebas dapat memberikan umpan
balik kepada manajemen secara objektif tanpa terpengaruh oleh persaingan antar kelompok didalam
organisasi/perusahaan.
Konsultan jelas memiliki waktu yang cukup. Berbeda dengan tenaga perusahaan yang meskipun
mempunyai keahlian dalam Sistem Manajemen K3 namun karena desakan tugas-tugas yang lain di
perusahaan,akibatnya tidak punya cukup waktu.
4. Pembentukan tim kerja perusahaan
Jika perusahaan akan membentuk kelompok kerja sebaiknya anggota kelompok kerja tersebut terdiri
atas seorang wakil dari setiap unit kerja. Biasanya manajer unit kerja, hal ini penting karena merekalah
yang tentunya paling bertanggung jawab terhadap unit kerja yang bersangkutan. Fungsi dari tim ini
antara lain:
Menjadi agen perubahan sekaligus fasilisator dalam unit kerjanya. Merekalah yang pertama-tama
menerapkan Sistem Manajemen K3 ini di unit-unit kerjanya termasuk merobah cara dan kebiasaan lama
yang tidak menunjang penerapan sistem ini. Selain itu mereka juga akan melatih dan menjelaskan
tentang standar ini termasuk memamfaat dan konsekuensinya.
Menjaga konsistensi dari penerapan Sistem Manajemen K3,baik melalui tinjauan sehari-hari maupun
berkala.
Melakukan latihan terhadap sistem yang berlangsung dibandingkan dengan sistem standar Sistem
Manajemen K3.
Melakukan tinjauan terhadap sistem yang berlangsung dibandingkan dengan sistem standar Sistem
Manajemen K3.
Membuat bagan alir yang menjelaskan tentang keterlibatan unit kerjanya dengan elemen yang ada
dalam standar Sistem Manajemen K3.
Mengembangkan sistem sesuai dengan elemen yang terkait dalam unit kerjanya. Sebagai contoh,
anggota kelompok kerja wakil dari divisi suber daya manusia bertanggung jawab untuk pelatihan dan
seterusnya.
Melakukan apa yang telah ditulis dalam dokumen baik diunit kerjanya sendiri maupun perusahaan.
Berperan aktif mempromosikan standar Sistem Manajemen K3 secara menerus baik di unit kerjanya
sendiri maupun di unit kerja lain secara konsisten serta bersama-sama memelihara penerapan
sistemnya.
Di samping itu untuk mengawal dan mengarahkan kelompok kerja maka sebaiknya dibentuk panitia
pengarah (Steering Committee), yang biasanya terdari dari para anggota manajemen. Adapun tugas
panitia ini adalah memberikan arahan, menetapkan kebijakan, sasaran dan lain-lain yang menyangkut
kepentingan organisasi secara keseluruhan. Dalam proses penerapan ini maka kelompok kerja
penerapan akan bertanggung jawab dan melaporkan Panitia Pengarah. hal ini juga akan meningkatkan
semangat tim secara psikologi demikian juga komitmen manajemen supaya tetap konsisten dengan
komitmen awalnya. susunan tim ini terdiri dari ketua (top level manajemen), sekretaris (memiliki
sertifikasi k3) dan anggota.
Konsultan dan tim akan bersama-sama menyusun dokumen yang tentunya disesuaikan dengan bisnis
proses perusahaan. untuk membangun kesadaran semua karyawan dalam perusahan melalui program
penyuluhan.
Menyamakan persepsi dan motivasi terhadap pentingnya penerapan Sistem Manajemen K3 bagi
kinerja perusahaan.
Membangun komitmen menyeluruh mulai dari direksi, manajer, staf dan seluruh jajaran dalam
perusahaan untuk bekerja sama dalam menerapkan standar sistem ini. Kegiatan penyuluhan ini dapat
dilakukan dengan beberapa cara, misalnya dengan pernyataan komitmen manajemen, melalui ceramah,
surat edaran atau pembagian buku-buku yang terkait dengan Sistem Manajemen K3. hal ini akan sangat
membantu dalam menumbuhkan pengetahuan serta kesadaran semua karyawan bahwa keselamatan
dan kesehatan pada lingkungan kerja itu sangat penting dan URGENT sifatnya.
Sosialisasi dapat juga di tempuh Pelatihan singkat mengenai apa itu Sitem Manajemen K3 perlu
dilakukan guna memberikan dan menyamakan persepsi dan menghindarkan kesimpang siuran informasi
yang dapat memberikan kesan keliru dan menyesatkan. Peserta pelatihan adalah seluruh karyawan yang
dikumpulkan di suatu tempat dan kemudian pembicara diundang untuk menjelaskan Sistem Manajemen
K3 secara ringkas dan dalam bahasa yang sederhana, sehingga mampu menggugah semangat karyawan
untuk menerapkan standar sistem Manajemen K3.
* Latar belakang dan jenis Sistem Manajemen K3 yang sesuai dengan organisasi.
* Alasan mengapa standar Sistem Manajemen K3 ini penting bagi perusahaan dan manfaatnya.
Pada tahap ini jugalah semua dokumen yang telah disusun dan disepakati untuk langsung
diimplementasikan.
7. Korektif
Kelompok kerja penerapan di bantu oleh konsultan yang telah dibentukakan meninjau dan mengoreksi
semua sistem yang sedang berlangsung dan kemudian dibandingkan dengan persyaratan yang ada
dalam Sistem Manajemen K3. Peninjauan ini dapat dilakukan melalui dua cara yaitu dengan meninjau
dokumen prosedur dan meninjau pelaksanaan .
* Apakah perusahaan sudah mengikuti dan melaksanakan secara konsisten prosedur atau instruksi kerja
dari OHSAS 18001 atau Permenaker 05/men/1996.
* Perusahaan belum memiliki dokumen, tetapi sudah menerapkan sebagian atau seluruh persyaratan
dalam standar Sistem Manajemen K3.
* Perusahaan belum memiliki dokumen dan belum menerapkan persyaratan standar Sistem Manajemen
K3 yang dipilih.
8. Internal audit
9. Review Manajemen
Ada lima penyelenggara audit eksternal Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
yang telah mendapatkan Surat Penunjukan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI yaitu:
1. PT Sucofindo (Persero)
Bagaimana, apakah andan sudah paham dan karena sifatnya HARUS maka implementasi SMK3 jangan di
tunda lagi, sebab persyaratan sertifikasi smk3 akan merupakan salah satu persyaratan di miliki apabila
perusahaan anda akan mengikuti sebuah tender di pemerintahan.
Untuk konsultasi dan dokumentasi sampai pendampingan sertifikasi SMK3, silahkan menghubungi kami
konsultan Proses Penyusunan Dokumen Sertifikasi SMK3 :
DP KONSULTAN